Professional Documents
Culture Documents
~1~
1. Lock and Key Theory (Model Gembok dan Kunci)
Dikemukakan oleh Fischer (1898). Enzim diumpamakan sebagai gembok
yang mempunyai bagian kecil yang dapat mengikat substrat (ibaratnya lubang pada
gembok tempat memasukkan kunci). Bagian enzim yang dapat berikatan dengan
substrat disebut sisi aktif.
Substrat diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif enzim.
C. Sifat-sifat Enzim
Enzim mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Enzim merupakan biokatalisator
Enzim dapat mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Hal ini berarti
enzim tidak diperlukan dalam jumlah banyak. Dalam jumlah sedikit saja enzim
telah dapat menyelenggarakan suatu perubahan zat yang beribu-ribu kali lebih berat
dari berat molekulnya sendiri.
~2~
3. Enzim berupa koloid
Enzim adalah protein sehingga dalam larutan, enzim membentuk suatu
koloid. Hal ini menambah luas bidang permukaan enzim sehingga bidang
aktivitasnya lebih besar.
4. Enzim dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa
Sisi aktif enzim mempunyai gugus R residu asam amino spesifik yang
merupakan pemberi atau penerima proton yang baik.
5. Enzim bersifat termolabil
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Dalam batas-batas tertentu, makin
tinggi suhu akan mempercepat reaksi kimia yang dipengaruhi enzim. Sebaliknya,
jika suhu makin rendah, reaksinya makin lambat.
6. Kerja enzim bersifat bolak-balik (irreversible)
Enzim tidak dapat menentukan arah dari reaksi, tetapi hanya mempercepat
laju reaksi sehingga reaksi mencapai keseimbangan. Misalnya, enzim lipase dapat
mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sebaliknya, lipase juga mampu
menyatukan gliserol dan asam lemak menjadi lemak.
~3~
2. pH (Derajat Keasaman)
Tabel pH Optimum Berbagai Enzim
Enzim pH Optimum Enzim pH Optimum
Pepsin 2,0 Amilase 7,0
Invertase 4,5 Urease 7,0
Peroksidase 5,0 Katalase 7,0
Maltase 7,0 Tripsin 8,0
~4~
5. Zat-zat Penghambat (Inhibitor)
Beberapa zat kimia dapat menghambat kerja enzim, misalnya garam-garam
yang mengandung raksa (Hg) dan sianida (Cn). Ada tiga macam inhibitor sebagai
berikut:
a. Inhibitor kompetitif
Pada penghambatan ini, zat-zat penghambat mempunyai struktur mirip dengan
struktur substrat. Dengan demikian, zat penghambat dengan substrat saling
berebut (bersaing) untuk bergabung dengan sisi aktif enzim. Proses
penghambatan ini dapat diatasi dengan meningkatkan konsentrasi substrat.
b. Inhibitor nonkompetitif (inhibitor alosterik)
Inhibitor nonkompetitif dapat berikatan dengan enzim di luar sisi aktif sehingga
enzim kehilangan aktivitasnya. Akibatnya, permukaan sisi aktif tidak dapat
berikatan dengan substrat.
c. Inhibitor umpan-balik (feedback inhibitor)
Hasil akhir suatu reaksi akan menghambat bekerjanya enzim pada reaksi
tersebut.
A+BC
menghambat bekerjanya X
enzim X
E. Penamaan Enzim
Enzim diberi nama dengan menambahkan akhiran –ase terhadap nama substrat
yang diubah oleh enzim tersebut. Misalnya, enzim yang mengubah protein dinamakan
protease atau enzim yang berperan dalam reduksi oksidasi dinamakan oksidase. Dapat
juga berdasarkan penggabungan dari nama substrat dan jenis reaksi ditambah akhiran
-ase, misalnya enzim laktat dehidrogenase.
~5~
F. Persyaratan agar Enzim dapat Bekerja Efektif
Aktivitas enzim sangat terpengaruh oleh keadaan suhu dan pH. masing-masing
enzim dapat bekerja dengan efektif pada suhu dan pH tertentu dan aktivitasnya
berkurang dalam keadaan di bawah atau di atas titik tersebut. Enzim pepsin pencerna
protein bekerja paling efektif pada pH 1-2, sedangkan enzim proteolitik lainnya,
tripsin, pada pH tersebut menjadi tidak aktif, tetapi sangat efektif pada pH 8. Terdapat
dua peranan penting dalam kerja enzim, yaitu (1) peranan penting dari struktur tersier,
yaitu bentuk, di dalam fungsi enzim, (2) peranan dari daya yang lemah seperti ikatan
hydrogen dan ikatan ion dalam pembentukan struktur tersier, dapat menjelaskan
mengapa enzim begitu peka terhadap suhu dan pH. Ikatan hydrogen mudah rusak
dengan menaikkan suhu. Hal ini selanjutnya akan merusak bagian-bagian dari struktur
tersier enzim yang esensial untuk menggikat substrat. Perubahan pH, mengubah
keadaan ionisasi dari asam amino yang bermuatan (yaitu asam aspartat, Lisina) yang
dapat mempunyai peranan penting dalam pengikatan substrat dan proses katalitik.
Tanpa gugus –COOH dari Glu-35 yang tidak terion dan gugus COO- dari ASP-52 yang
terion, proses katalitik dari lisozim akan terhenti.
~6~
PERTANYAAN
1. Jelaskan 2 teori tentang cara kerja enzim dan terangkan teori manakah yang paling
benar menjelaskan cara kerja enzim beserta alasannya!
2. Sebutkan apa saja komponen penyusun enzim, sertakan contoh-contohnya!
3. Sebutkan 4 sifat-sifat enzim lengkap dengan penjelasannya!
4. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi aktivitas enzim!
5. Jelaskan pengertian inhibitor kompetitif dan nonkompetitif, serta jelaskan bagaimana
cara mengatasi pengaruh kerja kedua inhibitor itu?
Jawaban
1. Teori tentang cara kerja enzim:
a. Lock and Key Theory (Model Gembok dan Kunci)
Dikemukakan oleh Fischer (1898). Enzim diumpamakan sebagai gembok
yang mempunyai bagian kecil yang dapat mengikat substrat (ibaratnya lubang pada
gembok tempat memasukkan kunci). Bagian enzim yang dapat berikatan dengan
substrat disebut sisi aktif.
Substrat diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif enzim.
2. Komponen penyusun enzim terdiri dari gugus protein (apoenzim) dan bukan protein
(gugus prostetik). Gugus prostetik dapat berupa molekul anorganik seperti ion Fe2+,
Mn2+, atau Zn2+ atau berupa molekul organik kompleks (koenzim), seperti vitamin (B1,
B2, B6, niasin, dan biotin).
3. Sifat-sifat enzim:
a. Enzim merupakan biokatalisator
Enzim dapat memperrcepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Hal ini berarti
enzim tidak diperlukan dalam jumlah banyak. Dalam jumlah sedikit saja enzim
~7~
telah dapat menyelenggarakan suatu perubahan zat yang beribu-ribu kali lebih berat
dari berat molekulnya sendiri.
~8~
DAFTAR PUSTAKA
~9~