You are on page 1of 9

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan

yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik. unsur-unsur yang
terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe),
Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi. dalam udara kering maka
akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut :

Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif*
Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain karena
Helium meupakan bahan bakar dari matahari.

* Radon = amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat
berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat
sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.

Sejarah Gas Mulia

Sejarah gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785.
Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000 bagian) sama sekali
tidak berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas atmosfer.
Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William Ramsay berhasil memisahkan salah satu
unsur gas di atmosfer (yang sekarang di kenal sebagai gas mulia) berdasarkan data spektrum.
Lalu ia mencoba mereaksikan zat tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi
nama argon.

Dan pada tahun1895 Ramsay berhasil mengisolasi Helium, hal ini berawal dari penemuan
Janssen pada tahun 1868 saat gerhana matahari total. Janssen menemukan spektrum Helium dari
sinar matahari berupa garis kuning. Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan
Frankland.

Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan Travers memperoleh zat baru yaitu Kripton, Xenon serta
Neon. Kripton dan Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir
menguap semua. Sementara itu Neon ditemukan dengan cara mencairkan udara dan melakukan
pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.

Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh Friedrich Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai
pancaran radium. Pada tahun William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai
niton serta menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang
paling berat di masanya (sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923.

Pembuatan unsur gas mulia sendiri baru ditemukan pada tahun 1962. Pembuatan unsur tersebut
diawali oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Kanada yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett
barhasil membuat senyawa xenon yaitu XePtF6, sejak saat itu barulah ditemukan berbagai gas
mulia lain yang berhasil di buat. Dan akhirnya istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti.
Yang awalnya disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia yang berarti stabil
atau sukar berreaksi.

Asal usul nama unsur gas mulia:


- Helium → Helios (Yunani) : matahari
- Argon → Argos (Yunani) : malas
- Neon → Neos (Yunani) : baru
- Kripton → Kriptos (Yunani) : tersembunyi
- Xenon → Xenos (Yunani) : asing
- Radon → Radium
Sifat Gas Mulia

Gas mulia memiliki beberapa sifat baik secara fisis maupun kimia, sebelum membahas hal
tersebut mari kita lihat data-data dari gas mulia.
Berikut merupakan beberapa ciri fisis dari gas mulia.

Helium Neon Argon Kripton Xenon Radon


Nomor atom 2 10 18 32 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom(Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Massa atom (gram/mol) 4,0026 20,1797 39,348 83,8 131,29 222
3
Massa jenis (kg/m ) 0.1785 0,9 1,784 3,75 5,9 9,73
0
Titik didih ( C) -268,8 -245,8 -185,7 -153 -108 -62
0
Titikleleh ( C) -272,2 -248,4 189,1 -157 -112 -71
Bilangan oksidasi 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4
Keelekronegatifan - - - 3,1 2,4 2,1
Entalpi peleburan (kJ/mol) * 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89
Entalpi penguapan (kJ/mol) 0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4
Afinitas elektron (kJ/mol) 21 29 35 39 41 41
Energi ionisasi (kJ/mol) 2640 2080 1520 1350 1170 1040

*= Helium dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan bukan menurunkan suhu.


Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia

He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6

Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa digunakan untuk penyingkatan
konfigurasi elektron bagi unsur lain.
contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
Sifat Fisis

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas
titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring
bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.

Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis,
titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn.
Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat tersebut
mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan.
Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne,
Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai keelektronegatifan. Dan
bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga sekarang.

Sifat Kimia

Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia
akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya
tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.
Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang
sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom
tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang
gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat
elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.

Reaksi pada Gas Mulia

Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan memiliki kestabilan yang
tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat berreaksi dengan atom lain.
Karena sebenarnya tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6

Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub kulit d
jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0
jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.

Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia

Nama senyawa yang


Gas Mulia Reaksi Cara peraksian
terbentuk
Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis
Ar(Argon) Ar(s) + HF → HArF Argonhidroflourida dan matriks Ar padat dan stabil pada
suhu rendah
Reaksi ini dihasilkan dengan cara
mendinginkan Kr dan F2pada suhu
Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s) Kripton flourida
-196 0C lalu diberi loncatan muatan
listrik atau sinar X

Xe(g) + F2(g) → XeF2(s) XeF2 dan XeF4 dapat


diperoleh dari pemanasan Xe dan
Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s) F2pada tekanan6 atm, jika umlah
peraksi F2 lebih besar maka akan
Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s) diperoleh XeF6
Xenon flourida
Xe(Xenon)
XeO4 dibuat dari reaksi
Xenon oksida
XeF6(s) + 3H2O(l) → disproporsionasi(reaksi dimana unsur
XeO3(s) + pereaksi yang sama sebagian
6HF(aq)6XeF4(s) + teroksidasi dan sebagian lagi
12H2O(l) → 2XeO3(s) + tereduksi) yang kompleks dari larutan
4Xe(g) + 3O(2)(g) + XeO3 yang bersifat alkain
24HF(aq)
Rn(Radon) Rn(g) + F2(g) → RnF Radon flourida Bereaksi secara spontan.

Kegunaan Gas Mulia

Helium
- Sebagai pengisi Balon udara, hal ini dikarenakan helium adalah gas yang

Helium merupakan zat yang ringan dan tidak muadah terbakar, Helium biasa digunakan untuk
mengisi balon udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk
membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair
juga dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rnedah.

Neon
Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan
untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan
mengisi tabung televise.

Argon
Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel. Argon juga digunakan dalam las
dan sebagai pengisi bola lampu pijar.

Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton
juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan
pembuatan tabung elektron.

Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat
berperan sebagai sistem peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan
berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.

Kripton adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor
atom 36. Gas tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa.

Sifat -sifat kripton

Nomor Atom : 36

Perioda : 4

Blok : p

Penampilan : Tak Berwarna

Massa Atom : 83,798(2) g/mol

Konfigurasi elektron : [Ar] 3d10 4s2 4p6

Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 18 8


Struktur Kristal : Kubus

Elektronegativitas : 3,00 (skala Pauling)

Energi Ionisasi (detil) : 1350,8 kJ/mol

Jari-jari Atom : 88 pm

Kovalen : 110 pm

Van der Waals : 202 pm

Fase : Gas,

Massa Jenis : (0 °C; 101,325 kPa) 3,749 g/L

Titik Lebur : 115,79 K

Titik Didih : 119,93 K

Titik Kritis : 209,41 K, 5,50 Mpa

Kapasitas Kalor : (25 °C), 20,786 J/(mol·K)

Tekanan uap

P / Pa 1 10 100 1K 10 K 100 K
Pada T / K 59 65 74 84 99 120

Pengolahan

Kripton didapat dari hasil destilasi udara cair. Kripton akan ditemukan terpisah dari gas-gas lain.

Kegunaan Kripton

 Pengisi bola lampu blitz pada kamera.


 Kripton dapat digabungkan dengan gas lain untuk membuat sinar hijau kekuningan yang
dapat digunakan sebagai kode dengan melemparkannya ke udara.
 Dicampurkan dengan Argon untuk mengisi lampu induksi
 Krypton
 Krypton adalah elemen kimia dengan symbol Kr dan nomor atom 36. Krypton kelompok
anggota ke 18 dan period ke 4. Krypton sebuah gas mulia yang tanpa warna, bau, dan
rasa. Krypton terjadi di atmosfer dan dipisahkan oleh pengelompokkan cairan udara.
Krypton sering digunakan dengan beberapa gas lainnya dalam lampu berpijar. Pada
temperature yang rendah, krypton dapar berbentuk sebagai cairan atau padat. Titik didih
krypton adalah -243,81°F (-153,23°C), dan titik bekunya adalah -251,27°F (-157,37°C).
 Krypton, seperti gas mulia yang lain dapat digunakan untuk menerangi dan fotografi.
Krypton mempunyai sejumlah garis besar spectrum, dan cahaya Krypton yang tinggi di
dalam plasma mempunyai suatu peran penting didalam banyak laser yang berdaya tinggi.
 Krypton alami adalah suatu campuran enam isotop. Isotop adalah atom yang mengenal
baik satuan listrik positif tetapi mempunyai angka-angka neutron yang berbeda.
Banyaknya satuan listrik positif (nomor atom) dapat menentukan unsur yang ada,
sedangkan total jumlah satuan listrik positif (nomor atom) dan neutron menentukan berat
atom tersebut. Isotop semua krypton mempunyai 36 satuan listrik positif dan dinamai
untuk berat atom. Krypton-84, mempunyai 48 neutron, adalah isotop yang paling umum
dan menyusun 57% krypton alami.
 Sifat Fisis
 Gas kripton merupakan sejenis gas nadir. Krypton berwarna hijau dan tanda spectral
berwarna jingga. Dan salah satu produk pembelahan uranium. Krypton yang dikeraskan
adalah dari kristal dengan suatu struktur kubus yang berpusat didepan, yang mana
propertinya dari semua gas mulia. Krypton memiliki sifat inert (tidak reaktif) dan stabil,
sehingga krypton berfungsi sebagai pelindung untuk melindungi material lain yang tidak
stabil terhadap udara. Konsentrasi Krypton di dalam atmosfer adalah 1 ppm. Itu dapat
diketahui dari udara cair oleh penyulingan kecil. Jumlah Krypton dalam ruang tidak pasti,
seperti halnya jumlah yang diperoleh dari aktivitas yang meteoric dan dari angina badai
matahari. Pengukuran dalam menentukan jumlah Krypton disarankan untuk
melimpahkan Krypton di dalam suatu ruang.
 Sejarah
 Krypton ditemukan di Britania pada tahun 1898 oleh Sir William Ramsay dan Morris
Travers dalam residunya mengeluarkan hampir semua komponennya adalah udara cair.
William Ramsay dihadiahi nobel tahun 1904 dalam ilmu kimia untuk suatu penemuan
rangkaian gas mulia, mencakup Krypton.
 Bahan baku
 Walaupun jejak krypton ditemukan dalam berbagai mineral, sumber krypton yang paling
utama adalah atmosfer bumi. Udara juga sebagai sumber yang paling utama untuk gas
mulia lain, kecuali helium (yang diperoleh dari gas alam) dan Radon (yang diperoleh dari
pembusukan gas radioaktif), Krypton juga dapat diperoleh dari pembelahan uranium.
 Untuk sample acak krypton yang diuji untuk kemurnian oleh spectroscopic analisis,
proses ini melibatkan pemanasan suatu unsur sampai memancarkan cahaya ringan.
Cahaya ringan itu lalu melewati suatu prisma untuk menghasilkan suatu spectrum,
dengan cara yang sama cahaya matahari itu menghasilkan pelangi.
 Manfaat
 Berbagai bentuk Krypton dengan bentuk emisi/pancaran membuat gas Krypton tampak
keputih-putihan, yang berguna untuk lampu bohlam. Gelembung Krypton berguna
sebagai fotografi sumber cahaya putih yang bagus. Dengan begitu Krypton digunakan
dalam beberapa jenis fotografi yang menggunakan kecepatan tinggi fotografi. Gas
Krypton juga dapat dikombinasikan dengan gas lain untuk membuat cahaya berkilauan
yang berwarna putih terang.
 Saat Krypton bercampur dengan Argon, ketika mengisi gas lampu penghemat energi,
Krypton dapat mengurangi voltase dan konsumsi pengeluaran dan menghemat biaya
dalam penerangan. Sepeti halnya Argon, Krypton juga digunakan untuk lampu berpijar
yang berguna untuk menghangatkan dan mengurangi penguapan.
 Krypton bercahaya putih dapat digunakan untuk efek yang bagus dalam tabung gas
warna, Krypton juga rapat daya (cahaya ringan). Krypton mempunyai peran penting
dalam produksi dan pemakaian laser fluoride Krypton dalam air minum telah menjadi
bagian penting bagi masyarakat.
 Dalam percobaan fisika, cairan Krypton untuk membangun quoshihomogeneaus,
pengukur kalori electromagnetis. Suatu teori terkemuka adalah pengukuran kalori NA48
mengadakan percobaan pada CERN yang berisi sekitar 27 ton Krypton cairan. Pemakaian
ini jarang digunakan, karena cairan Argon lebih murah untuk digunakan. Keuntungan
Krypton diatas Argon adalah moliere radius 4,7 cm kecil, yang mempertimbangkan
resolusi mengenai ruang sempurna. Krypton memiliki sifat inert (tidak reaktif) dan stabil,
sehingga Kerypton berfungsi sebagai blanket (pelindung/pelapis) untuk melindungi
material lain yang tidak stabil terhadap udara. Krypton juga digunakan sebagai salah satu
bahan pengisi lampu flurosensi yang memendarkan warna kuning kehijauan. Gas kripton
sering digunakan dalam lampu berwarna hijau yang digunakan dalam lampu iklan, dan di
lapangan terbang sebagai lampu isyarat pendaratan kapal terbang. Apabila arus elektrik
mengalir melalui lampu kripton, cahaya berwarna hijau terhasil yang sangat cerah dan
mampu menembusi kabus tebal, oleh itu sering digunakan di dalam lombong. Lampu
kripton juga digunakan sebagai lampu imbasan kamera untuk membolehkan gambar di
ambil dalam gelap.
 Masa depan dan pengendalian mutu Krypton
 Untuk kedepannya produksi Krypton tampaknya akan terpengaruhi oleh masa depan
produksi daya nuklir. Sebab Krypton dapat diproduksi sebagai barang fisis sisa inti, daya
nuklir boleh menjadi sumber yang penting untuk krypton di masa datang. Pada sisi lain,
jika fisis inti sebagian besar digantikan oleh fisis nuklir atau oleh produksi lain yang
berbentuk energi. Mungkin hampir seluruh krypton dapat ada di suatu produksi atmosfer.
 Faktor yang paling utama dalam pengendalian mutu produksi krypton adalah memastikan
bahwa produk akhir yang berisi hanya krypton. Proses pecahan penyulingan telah
dikembangkan langsung dimana menghasilkan produk yang sangat murni di udara,
termasuk krypton.

4. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Kripton juga
digunakan dalam lampu kilat pada blitz kamera untuk fotografi kecepatan tinggi. Lampu menara pada
mercusuar menggunakan gas krypton. Landasan pacu bandara menggunakan bola lampu yang berisi gas
krypton sebagai penerangan dan penunjuk jalan bagi pesawat terbang yang akan mendarat atau
meninggalkan landasan di malam hari.

You might also like