You are on page 1of 8

KOMUNIKASI KELOMPOK DAN ORGANISASI

Makalah
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Dasar Komunikasi
yang dibina oleh Bapak Lutfi Fauzan

Oleh:
Catur Rika Aguspratiwi 108111409888
Thersia M. Mba’u 108111409893
Ari Dwi Yudhianto 108111409900
Chusnul Istiqomah 108111415072
Sisviana Dewi I. 108111415078

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PSIKOLOGI
oktober 2009
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan dan Konseling merupakan ilmu dan atau pekerjaan yang mengutamakan komunikasi
di dalamnya. Hal ini sangat penting karena , dengan komunikasi yang baik dan benar, maka
tujuan dalam berkomunikasi akan menjadi mudah dicapai. Pengentasan masalah peserta didik
ataupun pemberian layanan-layanan bimbingan pun, akan mudah dilakukan juga.
Tanpa komunikasi hidup di dunia pun akan terasa hampa, karena kita adalah manusia sosial,
yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Begitu pentingnya komunikasi,untuk itu, penulis
ingin mengulas masalah komunikasi kelompok dan organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari komunikasi kelompok ?
2. Apa tujuan komunikasi kelompok ?
3. Apa klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya ?
4. Apa pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi ?
5. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keefektifan kelompok ?
6. Apakah Persepsi dan konsep dasar komunikasi organisasi ?
7. Apakah konsep kunci dari komunikasi organisasi ?
8. Bagaimana pendekatan dalam komunikasi organisasi ?
9. Apa fungsi komunikasi dalam organisasi ?
10. Apa saja tipe dalam komunikasi ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi kelompok.
2. Untuk mengetahui tujuan komunikasi kelompok
3. Untuk mengetahui klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya
4. Untuk mengetahui pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok
6. Untuk mengetahui persepsi dan konsep dasar komunikasi organisasi
7. Untuk mengetahui konsep kunci dari komunikasi organisasi
8. Untuk mengetahui pendekatan dalam komunikasi organisasi
9. Untuk mengetahui fungsi komunikasi dalam organisasi
10. Untuk mengetahui tipe dalam komunikasi

BAB II
PEMBAHASAN

1.2.1 Pengertian Komunikasi Kelompok


Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu
kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin,
1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai
interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui,
seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya
dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi
komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan
memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka
sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah
keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah
berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan
komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi
komunikasi kelompok.
1.2.2 Tujuan Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok dapat digunakan untuk bermacam-macam tugas atau untuk memecahkan
masalah. Tetapi, dari semua tujuan itu dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu :

1. Tujuan Personal
¤ Hubungan Sosial
Komunikasi ini dilakukan agar kita dapat bergaul dengan orang lain. Tujuannya adalah
memperkuat hubungan interpersonal dan menaikkan kesejahteraan kita.
¤ Penyaluran
Tujuan ini biasa dilakukan dalam suasana yang mendukung adanya pertukaran pikiran atau atau
dalam diskusi keluarga, dimana keterbukaan diri sangat dibutuhkan. Tujuan ini juga cenderung
memfokuskan komunikasi kepada masalah personal daripada hubungan interpersonal.
¤ Kelompok Terapi
Komunikasi kelompok ini juga dapat bertujuan untuk terapi. Biasanya digunakan untuk
memabantu orang menghilangkan sikap-sikap buruk mereka, atau tingkah laku dalam beberapa
aspek kehidupan mereka. Misalnya, suatukelompok terapi mencakup orang-orang yang suka
minum-minum keras, obat-obatan atau masalah lainnya. Biasanya kelompok terapi ini dibimbing
oleh tenaga profesional yang terlatih untuk melakukan psikoterapi kelompok atau bimbingan
dengan baik.
¤ Belajar
Tujuan belajar ini digunakan oleh seseorang untuk belajar dari orang lain. Belajar terjadi dalam
bermacam-macam setting dan paling biasa dalam kelas.Asumsi yang mendasari daribelajar
kelompok, adalah ide dari dua kepala atau lebih.

2. Tujuan yang Berhubungan Dengan Pekerjaan


¤ Pembuatan Keputusan
Orang-orang berkumpul bersama dalam kelompok untuk membuat keputusan mengenai sesuatu.
Bila orang berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, mereka lebih suka menerima hasil
kerjanya dan melakukannya dengan baik.
¤ Pemecahan Masalah
Kelompok adalah cara yang terbaik dalam memecahkan masalah. Sehingga dapat pula
menyempurnakan hubungan yang kurang baik.
1.2.3 Klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya.
Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi, namun dalam
kesempatan ini kita sampaikan hanya tiga klasifikasi kelompok.
• Kelompok primer dan sekunder.
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa
kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab,
personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder
adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak
menyentuh hati kita.
Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya, sebagai
berikut:
1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya
menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-unsur backstage
(perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala
yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi
bersifat dangkal dan terbatas.
2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder
nonpersonal.
3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi,
sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.
4. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder
instrumental.
5. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder formal.
• Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.
Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group) dan
kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-
anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok
rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri
atau untuk membentuk sikap.
Menurut teori, kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif,
dan fungsi perspektif. Saya menjadikan Islam sebagai kelompok rujukan saya, untuk mengukur
dan menilai keadaan dan status saya sekarang (fungsi komparatif. Islam juga memberikan
kepada saya norma-norma dan sejumlah sikap yang harus saya miliki-kerangka rujukan untuk
membimbing perilaku saya, sekaligus menunjukkan apa yang harus saya capai (fungsi normatif).
Selain itu, Islam juga memberikan kepada saya cara memandang dunia ini-cara mendefinisikan
situasi, mengorganisasikan pengalaman, dan memberikan makna pada berbagai objek, peristiwa,
dan orang yang saya temui (fungsi perspektif). Namun Islam bukan satu-satunya kelompok
rujukan saya. Dalam bidang ilmu, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) adalah kelompok
rujukan saya, di samping menjadi kelompok keanggotaan saya. Apapun kelompok rujukan itu,
perilaku saya sangat dipengaruhi, termasuk perilaku saya dalam berkomunikasi.
• Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan
peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses
pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok
deskriptif dibedakan menjadi tiga: a. kelompok tugas; b. kelompok pertemuan; dan c. kelompok
penyadar. Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau
merancang kampanye politik. Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan
diri mereka sebagai acara pokok. Melalui diskusi, setiap anggota berusaha belajar lebih banyak
tentang dirinya. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan.
Kelompok penyadar mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik yang baru.
Kelompok revolusioner radikal; (di AS) pada tahun 1960-an menggunakan proses ini dengan
cukup banyak.
Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota kelompok
dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok
preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur
parlementer.
1.2.4 Pengaruh Kelompok Pada Perilaku Komunikasi
• Konformitas.
Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai
akibat tekanan kelompok-yang real atau dibayangkan. Bila sejumlah orang dalam kelompok
mengatakan atau melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan
melakukan hal yang sama.
• Fasilitasi sosial.
Fasilitasi (dari kata Prancis facile, artinya mudah) menunjukkan kelancaran atau peningkatan
kualitas kerja karena ditonton kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga menjadi
lebih mudah. Robert Zajonz (1965) menjelaskan bahwa kehadiran orang lain-dianggap-
menimbulkan efek pembangkit energi pada perilaku individu. Efek ini terjadi pada berbagai
situasi sosial, bukan hanya didepan orang yang menggairahkan kita. Energi yang meningkat akan
mempertingi kemungkinan dikeluarkannya respon yang dominan. Respon dominan adalah
perilaku yang kita kuasai. Bila respon yang dominan itu adalah yang benar, terjadi peningkatan
prestasi. Bila respon dominan itu adalah yang salah, terjadi penurunan prestasi. Untuk pekerjaan
yang mudah, respon yang dominan adalah respon yang banar; karena itu, peneliti-peneliti
melihat melihat kelompok mempertinggi kualitas kerja individu.
• Polarisasi.
Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok
para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan
lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok
agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras.
1.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok
Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: a. melaksanakan tugas
kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja
kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan
(satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya
kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang
diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam
kegiatan kelompok.
Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok, yaitu:
1. ukuran kelompok.
2. jaringan komunikasi.
3. kohesi kelompok.
4. kepemimpinan (Jalaluddin Rakhmat, 1994)

1.2.6 Persepsi dan Konsep Dasar Komunikasi Organisasi


1.Persepsi Redding dan Sanborn Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk bidang ini adalah :
* komunikasi internal
* hubungan manusia
* hubungan persatuan pengelolaq
* komunikasi downward (komunikasi dari atasan kepada bawahan)q
* komunikasi upward (komunikasi dari bawahan kepada atasan)
* komunikasi horizontal (komunikasi dari orang-orang yang sama tingkatnya dalam organisasi)
* keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan evaluasi program.
2. Persepsi Katz dan Kahn Komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran
informasi dan pemindahan arti di dalam organisasi.
3. Persepsi Zelko dan Dance Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung
yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
4. Persepsi Thayer Dia memperkenalkan tiga sistem komunikasi dalam organisasi yaitu :
- berkenaan dengan kerja organisasi seperti data mengenai tugas-tugas atau beroperasinya
organisasi;
- berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah, aturan dan petunjuk;
- berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi (hubungan dengan personal dan
masyarakat, pembuat iklan
dan latihan)
5. Persepsi Greenbaunm Bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan
informal dalam organisasi. Dia membedakan komunikasi internal dengan eksternal dan
memandang peranan komunikasi terutama sebagai koordinasi pribadi dan tujuan organisasi serta
masalah menggiatkan aktivitas.
Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi, tapi ada
beberapa hal yang dapat disimpulkan :
• Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi
oleh lingkungannya sendiri baik internal
maupun eksternal.
• Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
• Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan
keterampilannya.
1.2.7 Konsep Kunci Komunikasi Organisasi
Dari definisi tersebut terdapat tujuh konsep kunci yaitu :
 Proses Suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan
saling menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi
ini berjalan terus menerus tanpa henti maka dikatakan sebagai suatu proses.
 Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, obyek, kejadian yang dihasilkan
oleh interaksi dengan orang lain. Dalam komunikasi organisasi kita mempelajari pertukaran
pesan dalam seluruh organisasi. Pesan dalam organisasi ini dapat dilihat menurut beberapa
klasifikasi yang berhubungan dengan :
bahasa (verbal dan non-verbal)q
penerima (internal dan eksternal)q
metode difusi (bagaimana pesan disebarluaskan) q
arus tujuan dari pesan (berkenaan dengan tugas-tugas dalamq organisasi, pemeliharaan
organisasi dan kemanusiaan dan inovasi/Redding dalam Goldhaber, 1986). Menurut Thayer arus
tujuan dari pesan adalah untuk memberi informasi, mengatur, membujuk dan
mengintegrasikan ).
 Jaringan Organisasi terdiri dari satu seri orang yang masing-masing menduduki posisi atau
peranan tertentu dalam organisasi. Pertukaran pesan dari orang-orang tersebut melewati suatu set
jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.
Hakikat dan luas jaringan ini dipengaruhi oleh faktor yang masing-masing mempengaruhi
jaringan komunikasi yaitu :
*hubungan peranan (formal dan informal)
*arah dan arus pesan (komunikasi kepada atasan, komunikasi kepada bawahan dan komunikasi
horizontal)
* isi dari pesan
 Keadaan saling tergantung Keadaan saling tergantung antara satu bagaian dengan bagian
lainnya telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka.
Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh pada bagaian
lainnya dan mungkin juga pada seluruh sistem organisasi.
 Hubungan Karena organisasi merupakan sistem kehidupan sosial, maka untuk berfungsinya
bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam
organisasi yang menfokuskan kepada tingkahlaku komunikasi dari orang yang terlibat dalam
satu hubungan perlu dipelajari.
 Lingkungan Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor
sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem.
Lingkungan ini dapat dibedakan :
*Lingkungan internal (karyawan, golongan fungsional dari organisasi,q komponen organisasi
lainnya seperti tujuan, produk/jasa dsb)
*Lingkungan eksternal ( pelanggan, kompetitor, teknologi, dsb)
 Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan.
Untuk mengurangi ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan di antara
anggota, penelitian, pengembangan organisasi dan menghadapi tugas-tugas yang kompleks
dengan integritas yang tinggi.
1.2.8 Pendekatan komunikasi organisasi
Untuk melihat komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi dapat digunakan tiga pendekatan,
yaitu :
 Pendekatan Makro Dalam pendekatan makro organisasi dipandang sebagai suatu struktur
global yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi, organisasi melakukan
aktivitas tertentu seperti, memproses informasi dan lingkungan, mengadakan identifikasi,
melakukan intergrasi dengan organisasi lain dan menentukan tujuan organisasi
 Pendekatan Mikro Pendekatan ini terutama menfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan
sub-unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi
antara anggota kelompok seperti, komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan, komunikasi
untuk melibatkan anggota kelompok dalam tugas kelompok, komunikasi untuk menjaga iklim
organisasi, komunikasi dalam mensupervisi dan pengarahan pekerjaan, komunikasi untuk
mengetahui rasa kepuasan kerja dalam organisasi.
 Pendekatan individual berpusat pada tingkahlaku komunikasi individual dalam organisasi.
Semua tugas-tugas yang telah diuraikan pada dua pendekatan sebelumnya diselesaikan oleh
komunikasi individual satu sama lainnya. Ada beberapa bentuk komunikasi individual :
*Berbicara pada kelompok kerja
*Menghadiri dan berinteraksi dalam rapat-rapat
*Menulis dan mengonsep surat
*Berdebat untuk suatu usulan
Komunikasi dalam organisasi
- Komunikasi ibarat darah manusia dalam tubuh
- Komunikasi sebagai perekat organisasi
- Komunikasi sebagai minyak pelumas yang melicinkan fungsi organisasi
- Komunikasi sebagai pengikat sistem

1.2.9 Fungsi komunikasi dalam organisasi


- Proaksi dan regulasi
- Menentukan tujuan organisasi
- Menentukan area permasalahan
- Mengevakuasi performa
- Memberikan komando, instruksi, memimpin, dan mempengaruhi inovasi
- Mendapatkan informasi baru
- Cara mengkomunikasikan susuatu yang baru dalam sosialisasi dan perbaikan
- Harga diri anggota

1.2.10 Tipe dalam komunikasi


- Downward communication (atasan ke bawahan)
- Peer horizontal communication (satu level)
- Upward communication (Bawahan – Atasan)

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

1. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam
suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar
Arifin, 1984).
2 Tujuan komunikasi kelompok dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:Tujuan Personal dan
Tujuan yang Berhubungan Dengan Pekerjaan.
3. Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi, tapi ada
beberapa hal yang dapat disimpulkan :
• Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi
oleh lingkungannya sendiri baik internal
maupun eksternal.
• Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
• Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan
keterampilannya.
4. Tipe dalam komunikasi
- Downward communication (atasan ke bawahan)
- Peer horizontal communication (satu level)
- Upward communication (Bawahan – Atasan)

DAFTAR RUJUKAN

Anwar Arifin, 1984, Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, Bandung: Armico
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth
Publishing Company.
Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

http://meiliemma.wordpress.com/2006/09/28/pengertian-dan-ruang-lingkup-komunikasi-
organisasi/

http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/02/18/

You might also like