You are on page 1of 4

TEKNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

OLEH
BARIMAN, SP :PL I SL TGA 2009
IR.FAUZAN : PL II SLT TGA 2009

Pupuk organik Padat / Kering


Pupuk organik Padat / Kering dapat terbuat dari serasah tanaman, daun, ranting yang jatuh ke tanah dan
akar-akar / bagian tanaman yang telah mati. Bahan-bahan tersebut secara cepat dan tepat akan
dimetabolisme oleh mikroorganisme (jasad renik; mahluk hidup berupa satwa atau tumbuhan) yang diubah
menjadi bahan humus yang stabil.

Ada beberapa Pupuk Organik Padat / Kering yang dapat dibuat :


Pupuk KOMPOS dan Pembiakan Mikro Organisme Lokal (MOL)
Pupuk KOMPOS beasal dari jerami atau sisa-sisa tanaman; rerumputan, dedaunan yang proses
pelapukannya menggunakan kotoran hewan .
Berikut Cara Pemuatan KOMPOS :

PEMBUATAN KOMPOS
Bahan-bahan : Jerami, dedak, dedaunan dan bahan organik lainnya.
Cara Membuat :
Bahan Organik disusun berlapis-lapis. Lapisan berturut-turut dari bawah adalah : jerami,
kotortan hewan, dedaunan dan dedak. Setiap lapisan disiram dengan MOL. Ketebalan masing-
masing lapisan 10 s/d 15 Cm. Tumpukan Bahan Organik ini ditutup dengan plastic.
Pengadukan dilakukan setiap 10 hari. Untuk mempercepat p[ngomposan ditambahkan
STARTER. Ciri-ciri kompos yang sudah jadi yakni apabila dikepal tidak panas dan remah.

PEMBIAKAN MOL
CARA PEMBIAKAN MOL :
Semua bahan-bahan dihancurkan/ dihaluskan kemudian dicampur dalam ember, diaduk sampai rata lalu
ditutup dengan kain. Lakukan pengadukan setiap hari selama 7 s/d 15 hari (Proses Fermentasi). Bahan siap
diaplikasikan/digunakan.
Kegunaannya : 1. Untuk Pembuatan KOMPOS
2. Diaplikasikan langsung ke tanaman dengan dosis 1 Liter untuk 10 liter air.

Ada Lima macam cara Pembiakan MOL yang mudah dibuat, yakni :
1). Menggunakan air bekas rebusan kedelai :
Bahan : a. Air bekas rebusan kedelai : ± 10 Liter
b. Gula Merah : ¼ Kg
2). Menggunakan air Kelapa :
Bahan : a. Air kelapa : ± 10 Liter
b. Gula Merah : ¼ Kg
c. Buah-buahan busuk (papaya, semangka, pisang; dll yang rasanya manis) : Banyak
mengandung Kalium.
3). Menggunakan Batang Pisang ;
Bahan : a. Air Kelapa ± 10 Liter
b. Gula Merah ¼ Kg
c. Batang pisang (Ati) : 0,5 cm (Banyak mengandung unsur N dan K
4) Menggunakan Keong Emas dan Limbah Ikan;
Bahan : a. Air Kelapa : ± 10 Liter
b. Gula Merah : ¼ Kg
c. Keong Emas 2 Kg; Limbah Ikan (laut) secukupnya
d. Empon-empon { Kunyit ± ¼ Kg; Lengkuas ± ¼ Kg} banyak mengandung K
5). Menggunakan Kotoran Hewan
Bahan : a. Kotoran hewan baru keluar (sapi; kerbau) ± 10 Kg
b. Gula Merah ± ½ Kg
c. Dedak / Bekatul : 5 Kg
d. Air Kelapa Secukupnya (Untuk Mengaduk sampai basah).
II. CARA PEMBUATAN BOKASHI
a. Bokashi Jerami :
Bahan :
1. Jerami 200 kg termasuk berbagai jenis rumput / pupuk hijau dipotong-potong sepanjang 5 s/d 10 cm
2. Dedak 10 kg
3. Sekam 200 kg.
4. Gula pasir 10 sendok makan
5. EM4 200 ml (20 sendok makan) : Berlaku untuk berbagai macam bahan organik, biasanya untuk
membuat 1 ton bokashi
6. Air secukupnya.
CARA PEMBUATAN :
1. Larutkan EM 4 dan gula ke dalam air
2. Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air
adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila
kepalan dilepas adonan akan terurai.
4. Adonan digundukan di atsi tempat yang kering dengan ketinggian adonan antara 15 s/d 20 cm,
kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup
dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi
dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu
dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk orgaik.

b. Bokashi Pupuk Kandang


Bahan: 1. Pupuk kandang
2. Dedak 10 kg
3. Sekam 200 kg
4. Gula (10 sendok makan)
5. EM4 200 ml (20 sendok makan)
6. air secukupnya
Cara Pembuatan : 1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air
2. Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata.
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai
kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar
dari adonan dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.
4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm,
kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung
penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni.
Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk orgaik.

c. Bokashi Pupuk Kandang - Arang


Bahan : 1. Pupuk kandang 200 kg
2. Dedak 10 kg
3. Arang Sekam / arang serbuk gergaji 100 kg
4. Gula 10 sendok makan
5. EM4 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya.

Cara Pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air
2. Pupuk kandang, dedak, arang sekam arang serbuk gergaji dicampur secara merata.
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air
adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila
kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.
4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm,
kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup
dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi
dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu
dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk orgaik.

d. BOKASHI EXPRES 24 JAM


Bahan : 1. Jerami kering / daun-daun kering / sekam / serbuk gergaji atau bahan apa saja yang bisa
difermentasi sebanyak ± 200 kg.
2. Bokashi yang sudah jadi 20 kg
3. Dedak 20 kg
4. Gula pasir 5 sendok makan
5. EM4 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya
Cara Pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air
2. Jerami kering (atau bahan-bahan apa saja yang bisa difermentasikan) dicampur dengan Bokashi yang
sudah jadi dan dedak secara merata.
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air
adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila
kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.
4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm,
kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup
dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi
dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu
dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah 24 jsm, Bokashi Expres telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk orgaik.

e. Bokashi Pakan Ternak dari Pkotoran Hewan


Manfaat : Untuk pakan ternak ayam, itik, babi. Dapat menekan biaya pakan ternak lebih dari 30%
Syarat : Kotoran ayam, kambing, sapi dalam keadaan kering.
Formula A :
Bahan:
1. Kotoran ayam, 2 bagian
2. Kotoran kambing, 1 bagian
3. EM4 (10 ml)
4. Dedak secukupnya Gula pasir 2 sendok makanatau molases / tetes tebu 10 ml
5. Air secukupnya
6. Kadar air 30%
7. Tanah subur yang bersih 1 genggam.

Formula B :
Bahan : 10 bagian sebagaimana Formula A ditambah dengan dedak 5 bagaian, konsentrat 2 bagian dan
jagung 2 bagian
Cara Pembuatan : Formula A dan Formula B dicampur menjadi satu kemudian dapat langsung digunakan
sebagai pakan ternak.
Cara Penggunaan Bokashi Pakan Ternak dan Pakan Ternak Tambahan:
1. Untuk ayam petelur diberikan setelah ayam berumur 3 bulan
2. Pemberian larutan EM4 dapat dilakukan setiap hari pada air minum ternak dengan konsentrasi 0,5 s/d
1 ml setiap 1 liter air minum ternak

Cara Penggunaan :

1. 3 s/d 4 genggam Bokashi setiap meter persegi disebar merata di atas permukaan tanah pada tanah yang
kurang subur dapat diberikan lebih.
2. Cangkul / bajak tanah untuk mencampurkan Bokashi ke dalam tanah. Penggunaan penutup tanah (mulsa)
Dari jerami atau rumput-rumput kering sangat dianjurkan pada tanah tegalan.
Pada tanah sawah pemberian Bokashi dilakukan pada waktu pembajakan dan setelah tanaman padi
berumur 14 hari dan 1 bulan.
3. Siramkan / Semprotkan 2 CC EM4 / liter air ke dalam tanah
4. Biarkan Bokashi selama seminggu, kemudian bibit siap ditanam.
5. Untuk tanaman buah-buahan, Bokashi disebar merata di permukaan tanah / perakaran tanaman, dan
siramkan 2 CC EM4 / liter air setiap 2 minggu sekali.

Cara Penggunaan Khusus :


1. Bokashi Jerami dan Bokashi Pupuk kandang baik dipakai untuk melanjutkan fermentasi penutup
tanah (mulsa) dan bahan organik lainnya di lahan pertanian, juga banyak diugnakan pada tanah
sawah karena ketersediaan bahan yang cukup.
2. .Bokashi Pupuk Kandang dan Bokashi pupuk kandang – Tanah baik dipakai untuk pembibitan dan
menanam bibit yang masih kecil.
3. Bokashi Expres baik digubanakan sebagai penutup tanah (mulsa) pada tanaman sayur-sayuran dan
buah-buahan.
4. Pemuatan Bokashi dapat disesuaikan dengan ketersediaan bahan di masing-m,asing lahan pertania.

You might also like