You are on page 1of 44

PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN
JANIN

SRI LESTARI, S.SiT


Tahap perkembangan
Tingkat ovum ( umur 0 – 2 minggu)
Embrio/ mudigah (umur 3 – 5 minggu)
Fetus/ janin (umur > 5 minggu)
 Merupakan tahap embrio berlangsung dari
hari ke 15 sampai minggu ke – 8
 Masa yang paling kritis dalam perkembangan
 Pembelahan sel yang cepat dan sangat rentan
terhadap malformasi akibat teratogen
 Pembatasan penggunaan obat – obatan.
 Terjadi pembentukan awal embrio (manusia dini)
yang sudah memiliki sistim vaskuler (peredaran
darah). Jantung janin mulai berdetak, dan semua
organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul
tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan
tangan.Pada fase ini pun sudah terbentuk kantung
ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis. Selaput
ini berisi air ketuban tempat bayi terapung di
dalam rahim. Air ketuban akan menjaga bayi dari
cedera akibat benturan dari luar selama masa
kehamilan
 Organ-organ tubuh utama janin telah
terbentuk. Bentuk kepalanya pun kini lebih
besar dibandingkan dengan badannya,
sehingga dapat menampung otak yang terus
berkembang dengan pesat. Ia juga telah
memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata
yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai dapat
melakukan aktifitas seperti menendang
dengan lembut
 Paru-parunya janin mulai berkembang dan detak
jantungnya dapat didengar melalui alat
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat
membentuk ekspresi tertentu, dan di matanya
mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat
memutar kepalanya dan membuka mulut.
Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.
Bahkan kakinya pun sudah tumbuh lebih panjang
dari tangannya.
 Hidung dan telinga tampak jelas, kulit merah,
rambut mulai tumbuh, dan semua bagian sudah
terbentuk lengkap. Pembuluh darah terlihat dengan
jelas pada kulit janin yang tipis. Tubuhnya ditutupi
rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini
mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa
mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara
ibunya
 Pada saat ini, alat kelaminnya mulai
terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia
mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-
pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain
itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu
tertentu untuk tidur.
 Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk. Di
kulit kepala rambut mulai bertumbuhan, kelopak
matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia
dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam
maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali
suara ibunya dan detak jantungnya bertambah
cepat jika ibunya berbicara.
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip
akibat melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah
mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika
saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat
bertahan hidup. Si kecil kini sudah terbentuk dengan sempurna
 Sang bayi kerap berlatih bernafas, mengisap, dan
menelan. Rambut-rambut halus di sekujur
tubuhnya telah menghilang dan badannya menjadi
lebih bulat. Bayi yang dikandung oleh sebagaian
wanita yang hamil untuk pertama kalinya akan
mengalami penurunan, yaitu turunnya kepala ke
rongga panggul (bayi sudah “turun”).
 Kepalanya telah berada pada rongga panggul,
siap untuk dilahirkan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa waktu persalinan sudah
dekat. Kini, sang bayi seolah-olah
“mempersiapkan diri” bagi kelahirannya ke
dunia.
 Korion dan amnion merupakan selaput yang disebut selaput ketuban
 Bersatu dengan desidua kapsularis, yang kemudian bersatu dengan desidua
parietalis
 Berfungsi untuk memperlancar pada saat persalinan
 Plasenta melekat ke endometrium (desidua basalis) melalui cytotrofoblastic dan
anchoring villi.
 Vili korialis terdiri dari sitotrofoblas (inti) dan sinsitiotrofoblas yang mengelilingi.
 Kemudian vili korialis bercabang dan terbentuklan inti mesenkim di tengah sebagai
central core. Lalu terbentuk pembuluh darah didalam central core dan disebut
dengan vili tersier.
 Pada saat inilah hubungan pembuluh darah antara janin dengan plasenta terbentuk
(sirkulasi feto – maternal)
 Sitotrofoblas pada ujung villi cepat tumbuh dan menembus
sinsisiotrofoblas dan menempel pada desidua basalis ini disebut
anchoring villi
 Masing – masing anchoring villi melebar dan berhubungan satu
dengan yang lain membentuk sitotrofoblas yang melekatkan
plasenta pada desidua basalis dengan kuat.
 Di lapisan luar sitotrofoblas terbentuk lapisan fibrosis yang disebut
membran Nitabuch
 Membran ini merupakan barier terhadap invasi sitotroblas lebih
lanjut sehingga plasenta tidak menembus sampai miometrium.
 Cairan Amnion adalah cairan yang mengisi rongga amnion
 Mulai terbentuk pada hari ke 10 – 12.
 Volume normalnya pada kehamilan aterm sekitar 1000- 1500 cc
 Asal air ketuban dari transudasi plasma maternal, masuk menembus
selaput yang melapisi plasenta lewat talipusat.
 Pada kehamilan lanjut urine janin juga ikut membentuk air ketuban.
 Kandungan air ketuban terdiri dari air, kreatinin, urea dan asam
urine, gula, garam, verniks kaseosa, dan lanugo.
 Pada akhir kehamilan janin minum kira – kira 400 – 500 ml air
ketuban.
 Bila volume air ketuban kurang dari 500 ml disebut oligohidramnion,
sering terjadi pada agenesis ginjal.
 Sedangkan bila vol air ketuban lebih dari 2000 ml disebut
polihidramnion, sering terjadi pada atresia esofagus, ibu dengan DM.
 Agar janin dapat bergerak dengan bebas
 Menjaga temperatur
 Mencegah trauma langsung
 Mencegah perlengketan janin dengan selaput

ketuban
 Pada persalinan ikut membantu dilatasi

serviks.
Struktur, fungsi dan sirkulasi tali
pusat
 Pada hari ke 14 setelah konsepsi, embrio, kantong amnion dan yolk
sac menyatu dengan vili korion melalui connecting stalk.
 Selama minggu ke 3 pembuluh darah berkembang untuk menyuplai
embrio dengan nutrisi dan O2 dari ibu
 Dua arteri membawa darah dari embrio ke villi korion dan satu vena
mengembalikan darah ke embrio.
 Tali pusat terletak antara pusat janin dan permukaan fetal plasenta.
 Warnanya dari luar putih, merupakan tali yang terpilin.
 Panjangnya sekitar 55 cm, diameter 1- 2 cm.
 Tali pusat diliputi amnion yang sangat erat, dan terdiri dari 2 arteri
dan 1 vena.
 Diliputi oleh zat seperti agar – agar yang disebut sele wharton yang
mencegah kompresi pembuluh darah, sehingga pemberian makanan
yang kontinyu untuk janin dapat dijamin.
Insersi tali pusat pada plasenta terdiri atas
Insersio sentralis (berada ditengah
plasenta)
Insersio para sentralis
Insersio lateralis
Insersio marginalis
Insersio velamentosa.
 Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena
merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan janin dan
sebaliknya.
 Selama minggu ke 3 sel – sel trofoblas vili korion menyusup
ke dalam desidua basalis.
 Vili korion membentuk ruang – ruang yang memiliki dua
lapisan sel: sinsitium luar dan sititrofoblas dalam. Lapisan
ketiga berkembang menjadi septum – septum yang
menancap, mencapai desidua yang menonjol menjadi
daerah – daerah yang terpisah yang disebut kotiledon
 Pada setiap plasenta terdapat 15 – 20 kotiledon, setiap
kotiledon merupakan unit fungsional, keseluruhan struktur
ini disebut plasenta.
 Sirkulasi embrio – plasenta- ibu terjadi pada hari ke 17, saat jantung
enbrio mulai berdenyut
 Darah venosa (tanpa oksigen) meninggalkan janin melalui arteri
umbilikalis dan masuk kedalam plasenta. Vili ini terbenam dadalam
lakuna (spasium intervilosum), sehingga tidak terdapat percampuran
darah antara darah vena janin dan darah ibu.
 Darah arteri (teroksigenasi) masuk ke dalam janin melalui vena
umbilikalis, darah maternal masuk kedalam spasium intervilosum
dengan cara menyemprot. (karena perbedaan tekanan antara tempat
masuknya darah (60 – 70 mmHg) dengan tekanan diantara vili (20
mmHg) maka darah sempat berputar – putar antara janin – ibu.
 Pada saat inilah pertukaran gas dan nutrisi antara ibu – janin terjadi
 Kecapatan aliran darah naik selama kehamilan, dari 50 ml per menit
pada minggu ke 10 sampai 500 – 600 ml/ menit pada saat aterm.
Tuti N., DKKD
Fungsi utama plasenta
 Alat metabolisme : pada saat kehamilan muda, plasenta mensintesis
glikogen, kolesterol dan asam lemak yang merupakan persediaan
nutrisi dan energi untuk janin.
 Alat transfer, ada 5 mekanisme zat lewat selaput plasenta:
◦ Difusi sederhana
◦ Difusi yang dipercepat/ dipermudah
◦ Transport aktif
◦ Pinositosis
◦ Kebocoran
 Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
 Ekskresi: mengalirkan keluar sisa metabolisme
 Respirasi : Memberikan O2 dan mengeluarkan CO 2
janin
 Endokrin : Menghasilkan hormon – hormon (HCG,
estrogen, progesteron)
 Imunologi : menyalurkan berbagai komponen
antibodi ke janin
 Proteksi : Barrier terhadap infeksi bakteri dan
virus, zat – zat toksik (tetapi akhir- akhir ini
diragukan, karena pada kenyataannya janin sangat
mudah terpapar infeksi/ intoksikasi yang dialami
ibunya).
SIRKULASI DARAH FETUS
 Darah janin dialirakan ke plasenta melalui a.a umbilikalis dan disini
dimuat dengan bahan makanan yang berasal dari darah ibu, darah ini masuk
ke dalam badan janin melalui vena umbilikalis yg bercabang 2 setelah
memasuki dinding janin.
 Cabang yang kecil bersatu dengan venaporta, darahnya beredar dalam hati
dan kemudian diangkut melalui vena hepatika ke dalam vena cava inferior.
 Cabang yang satu ialah duktus venosos arantii yang lsg mak ke dalam VCI .
 Darah dari VCI setelah masuk ke dalam serambi kanan sebagian masuk ke
serambi kiri melalui voramen ovale, dan sebagian mengalir kedalam bilik
kanan bersama – sama denga arah VCS yang membawa darah dari kepala
dan anggota atas.
 darah dari bilik kanan masuk ke a. pulmonalis tetapi sebelum sampai ke
paru – paru sebagian dialirkan ke aorta melalui ductus arteriosus botalli.
 Sebagian kecil pergi ke paru – paru melalui vena
pulmonalis masuk ke serambi kiri dan bersama – sama
dena darh dari VCI masuk ke dalam bilik kiri dan ke aorta.
 Darah yang ke paru – paru bukan untuk pertukaran gas
tapi untuk memberi makanan kepada paru – paru yang
sedang tumbuh.
 Darah aorta disebarkan ke alat – alat badan, tetapi darah
banyak menuju ke a.a hypogastrica lalu ke a.a umbilikalis
dan selanjutnya ke plasenta.
 Jadi darah yang beredar dalam janin selalu bersifat darah
campuran dan isi VCI lebih bersih dari darah aorta
 Setelah anak lahir 1- 2 menit ductus arteriosus botalli tertutup.
 Dengan terguntingnya tali pusat maka darah dalam VCI berkurang dan
tekanan dalam serambi kanan berkurang, sebaliknya tekanan dalam
serambi kiri bertambah karena darah yang datang dari paru – paru
bertambah dan akibatnya voramen ovale menutup.
Rumus Naegle
Berdasarkan fundus uteri
Berdasarkan palpasi abdominal
Quickening (persepsi gerakan janin
pertama)
USG

Menentukan usia kehamilan


Menentukan periode kehamilan
 Trimester I – 1x → 14 minggu
 Trimester II – 1x → 14 – 28 minggu
 Trimester III – 2x → 28 – 36 minggu
 UK > 36 minggu

You might also like