You are on page 1of 8

Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli

Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli


sebelumnya | unsur-unsur belajar menurut Robert Gagne

Hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.

Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajaranya.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan
atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas
belajar.

Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal, kecakapan
intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga
tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan
hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 1990:22).

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :

1. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar,
minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor
fisik dan psikis.
2. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas
pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar
mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut.

• Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada
diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang
lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah
dicapai.
• Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya
dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia
berusaha sebagaimana mestinya.
• Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat,
membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan
kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
• Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni
mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah
psikomotorik, keterampilan atau perilaku.
• Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama
dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan
usaha belajarnya.
Pengertian hasil belajar

18:41 Hipnie Rohman

Artikel pengertian Hasil belajar. dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah hasil yang
telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Seorang guru akan
kecewa bila hasil belajar yang dicapai oleh peserta didiknya tidak sesuai dengan target
kurikulum. Dalam kaitannya dengan belajar, hasil berarti penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh guru melalui mata pelajaran, yang lazimnya
ditunjukan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Jadi hasil bermakna pada keberhasilan seseorang dalam belajar atau dalam bekerja atau
aktivitas lainnya. Munandar mengatakan bahwa, ”hasil itu merupakan perwujudan dari bakat
dan Profesionalisme. Hasil yang menonjol pada salah satu bidang mencerminkan bakat yang
unggul dalam bidang tersebut .

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil sebagai bentuk gambaran keberhasilan individu setelah meyalurkan bakat, minat dan
motivasinya dalam kegiatan belajar, jadi pretasi belajar tidak terlepas dari faktor internal
maupun eksternal. Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
adalah sebagai berikut :

a. Faktor Psikologis

Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku peserta didik, ternyata
banyak faktor yang mempengaruhinya. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas
belajar siswa adalah faktor-faktor psikologis. Menurut Sardiman (1990: 30) bahwa, “Faktor-
faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting dalam aktivitas belajar, karena
dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungan dengan pemahaman
bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran yang disajikan lebih mudah
efektif” .

Dengan demikian suatu aktivitas belajar akan berjalan baik jika didukung oleh faktor-faktor
psikologis anak didik (siswa). Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas
belajar adalah sebagai berikut:

1) Motivasi
Seseorang itu akan berhasil dalam belajar atau melakukan aktivitas belajar dengan baik kalau
pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Menurut Sardiman bahwa motivasi yang
berkaitan dengan aktivitas belajar yaitu: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari, dan (2)
memahami mengapa hal tersebut harus dipelajari”.
2) Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memutuskan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar.
Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemutusan perhatian. Di
dalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara detail sangat diperlukan.
Di dalam aktivitas belajar, jika dibarengi dengan konsentrasi maka aktivitas yang dilakukan
akan memenuhi sasaran untuk mencapai tujuan belajar itu sendiri.
3) Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai wujud
reaksi. Dengan adanya diri siswa, maka proses belajar mengajar akan menjadi hidup, karena
siswa tidak hanya sebagai obyek tetapi subyek dalam belajar.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, juga terdapat faktor eksternal yang
mempengaruhi aktivitas belajar siswa, yaitu:
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang kondusif terhadap aktiviatas belajar siswa, maka memungkinkan
siswa untuk aktif belajar. Misalnya, orang tua mendisiplinkan diri pada setiap habis maghrib
untuk membaca buku bersama nak-anak. Kebiasaan ini tentu saja akan berpengaruh terhadap
pengalaman belajar anak selanjutnya, baik di sekolah maupun di perpustakaan.
b. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak usia sekolah,
dalam lingkungan masyarakat yang disiplin dalam menjaga anak-anak untuk belajar secara
intensif, maka akan berpengaruh pada aktivitas belajar siswa.
c. Lingkungan Sekolah
Kondisi sekolah yang mampu menumbuhkan persaingan positif bagi siswa akan dapat
memberikan nilai yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif, misalkan sekolah
memberikan hadiah bagi yang aktif belajar di sekolah, dengan aktivitasnya itu mampu
berhasil.
Definisi Hasil Belajar

Definisi hasil belajar

Ada beberapa definisi hasil belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut
definisi belajar tersebut:
1. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah
mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu yang relatif menetap. Hal ini
sesuai pendapat

2. Definisi hasil belajar menurut Hamalik (2002: 155):


Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa,
yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan
keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan
yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya.

3. Definisi hasil belajar menurut Dimyati (2002: 3):


Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar.
Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses
belajar.
Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu
sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar
adalah hasil belajar yang biasa diukur melalui tes.

4. Definisi hasil belajar menurut Hamalik (2002: 146) :


Hasil belajar (achievement) itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
murid dalam mempelajari materi pelajaran di pondok pesantren atau sekolah, yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah
materi pelajaran tertentu.
Sabtu, 15 Januari 2011

PENGERTIAN HASIL BELAJAR (2)

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan puncak proses belajar yang merupakan bukti dari usaha yang telah
dilakukan. Menurut Hamalik (2002:155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan,
sikap, dan ketrampilan.

Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan
menjadi sopan dan sebagainya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:4-5) dampak
pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam raport, angka dalam
ijazah atau kemampuan meloncat setelah latihan.

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak dari suatu interaksi dalam proses
pembelajaran. Menurut Nasrun (dalam Tim Dosen, 1980 : 25) mengemukakan bahwa :
“Hasil belajar merupakan hasil akhir pengambilan keputusan mengenai tinggi rendahnya nilai
yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar dikatakan tinggi
apabila tingkat kemampuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya.”

Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam
aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas
pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes akhir semester
dan sebagainya. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksudkan adalah hasil tes tiap
siklus.

Selanjutnya Davis (dalam Abdullah, 2007 : 4) mengatakan :”Dalam setiap proses belajar
akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur. Hasil nyata yang dapat dikur dinyatakan
sebagai prestasi belajar seseorang.”

Dari uraian-uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar pada akhirnya akan
menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Dalam arti bahwa perubahan kemampuan merupakan indikator untuk mengetahui hasil
prestasi belajar siswa. Dan dari beberapa pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa hasil
belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah ia menerima suatu pengetahuan yang
berupa angka (nilai). Jadi aktivitas siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar, tanpa adanya aktivitas siswa maka proses belajar mengajar tidak
akan berjalan dengan baik, akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa rendah.
HASIL BELAJAR
Senin, 07 Februari 2011

Belajar dan mengajar pada dasarnya adalah hubungan timbal balik guru dengan siswa
dalam situasi pendidikan. Melalui proses belajar mengajar diharapkan siswa mempunyai
sejumlah kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan pada dirinya.
Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap dan nilai.

Bloom dalam Suparno (2001; 6) menggolongkan prilaku dalam kawasan kognitif,


afektif, dan psikomotorik. Kawasan kognitif mencakup ingatan, pengetahuan, dan
kemampuan intelektual. Kawasan Psikomotorik mencakup kemampuan gerak dan motorik.
Kawasan afektif mencakup sikap-sikap, nilai perasaan dan minat. Diantara ketiga kawasan
tersebut, kemampuan kognitiflah yang sangat sering dinilai kerena kemampuan ini berkaitan
dengan kemampuan intelektual siswa dalam mengawasi meteri pelajaran.

Hamalik dalam Karlina (1998) memberikan pengertian bahwa hasil belajar adalah
tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan
diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut
diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tau menjadi tahu.

Menurut.Romiszowski (1981: 217) hasil belajar merupakan keluaran dari sistem


pemprosesan masukan-masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi
sedangkan keluarnya adalah perbuatan atau kinerja. Menurut Romiszowski, perbuatan
merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dikelompokkan
kedalam dua macam saja yaitu keterampilan dan pengetahuan. Pengetahuan terdiri dari empat
kategori, yaitu (1) pengetahuan tentang fakta, (2) pengetahuan tentang prosedur, (3)
pengetahuan tentang konsep, (4) pengetahuan tentang prinsip. Keterampilan juga terdiri dari
empat kategori, yaitu (1) keterampilan untuk barfikir dan keterampilan kognitif, (2)
keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik, (3) keterampilan bereaksi atau
bersikap, dan (4) keterampilan berinteraksi.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa suatu proses


pembelajaran pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan atau kapasitas yang mencakup
pengetahuan , sikap, dan keterampilan. Dimana ketiga kemampuan ini diperoleh melalui
suatu proses pembelajaran dalam arti bahwa kemampuan sebagai konsekuensi pembelajaran
indikator untuk mengetahui hasil belajar.

Diposkan oleh mas sumadi di 01:19

Label: Pendidikan
0 komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

You might also like