You are on page 1of 5

Artikel tentang AC

Pernahkah Anda membayangkan jika mengendarai mobil tanpa AC di siang hari bertemperatur 32
derajat celcius ? Saya jamin Anda baju Anda akan basah terkena keringat, mengendarai pun jadi
tidak nyaman dan akan mempengaruhi konsentrasi anda dalam mengendara. Atau bayangkan jika
di rumah Anda tidak ada refrigrator / lemari es? Pasti makanan yang sedianya bisa digunakan 4-5
hari mendatang akan membusuk dengan cepat. Dari sini Anda bisa menyadari betapa pentingnya
alat pendingin/pengkondisian udara seperi AC dan lemari Es. Tapi apakah Anda tahu bagaimana
prinsip kerjanya? Berikut adalah prinsip kerja Air Conditioner (AC) yang sebenarnya punya prinsip
sama dengan Lemari Es yang Anda punya di rumah.

Pada Air Condicioner pada dasarnya menggunakan prinsip bahwa pada waktu menguap
diperlukan kalor yang biasanya ada pada pelajaran Fisika.

Alat pada AC itu terdiri dari pompa compressor, evaporator, penukar panas, dan katup pemuaian dan prinsip
kerja siklus pendinginan udara dapat dilihat pada gambar.

Gambar 1 : Gambaran sederhana siklus dingin.


1: kondensor, 2: katup ekspansi, 3: evaporator, 4: kompresor.

Gambar 2 : Gambaran Komplek dari Gambar 1.

Dan sebagai cairan yang bersifat sebagai penghantar dari kalor yang terdapat pada udara adalah
freon (diantaranya CCl2F2). Pada gambar diatas di sebelah kiri mengandung freon yang bersuhu
rendah dan tekanan rendah sedangkan sisi kanan mengandung suhu yang tinggi dan tekanan
tinggi.

Pompa dijalan oleh oleh motor listrik pada kompressor sehingga menarik uap freon yang keluar dari
pembeku, memampatkannya (menaikkan tekanan) dan meneruskannya ke penukar pasa pada tekanan tinggi.
Sekarang suhu uap freon menjadi lebih besar dari pada suhu udara di sekitar penukar panas, sehingga uap
freon akan melepaskan kalornya ke udara sekitarnya dan uap freon mengembun menjadi cair. Bukti dari
pelepasan kalor ke udara sekitarnya adanya tangan anda merasa panas ketika mendekatkan tangan ke sirip-
sirip penukar panas pada bagian belakang AC. Freon cair yang keluar dari kondensor menuju ke katup
pemuaian. Disini, freon cair memuai dan kelajuan pemuaiannya diatur oleh katup pemuaian. Akibat
pemuaian, freon cair akan menyerap kalor dari udara yang ada di dalam AC, sehingga udara tersebut
mendingin, sedangkan freon cair menguap. Uap freon yang keluar dari pembeku kemudian ditarik oleh
pompa kompressor untuk mengulangi siklus berikutnya.

Gambar 3 : Siklus Pendinginan pada AC

Proses tersebut diatas berjalan berulang-ulang sehingga menjadi suatu siklus yang disebut siklus
pendinginan pada udara yang berfungsi mengambil kalor dari udara dan membebaskan kalor ini
ke tempat lain semisal di luar ruangan.

Home > BLOG > Tahukah Anda > Prinsip Kerja Air Conditioner (AC) Ruangan

Prinsip Kerja Air Conditioner (AC) Ruangan


Pernah berada didalam ruangan dengan kondisi nyaman, sejuk, dan agak-agak dingin sedikit…? Tentu saja
pernah jika berada di Bank, Rumah Sakit Swasta, dll. Namun setelah keluar dari ruangan, suasananya jelas
sangat berbeda bukan.. Tentu ini semua tidak terlepas dari peranan yang namanya Air Conditioner (AC).
Terlebih lagi bagi Anda yang sekarang tinggal di daerah perkotaan besar.

Air Conditioner (AC) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk pengkondisian udara didalam ruangan.
Kok pengkondisian udara? Yaaa.. karena kondisi suhu udara bisa diatur atur sesuai dengan kehendak kita.
Tetapi apakah Anda mengetahui bagaimana cara kerja dari AC itu sendiri? Berikut adalah prinsip kerja Air
Conditioner (AC) yang sebenarnya punya prinsip sama dengan Lemari Es yang Anda punya di rumah.

Secara garis besar prinsip kerja air conditioner adalah sebagai berikut:

1. Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator dan udara bersentuhan
dengan pipa coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan menyerap panas udara
sehingga udara menjadi dingin dan refrigerant akan menguap dan dikumpulkan dalam penampung uap.

2. Tekanan uap yang berasal dari evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses kompresi
berlangsung, temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam kondensor.

3. Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk
mengatur laju aliran refrigerant yang masuk dalam evaporator.
4. Pada saat udara keluar dari condensor udara menjadi panas. Uap refrigerant memberikan panas kepada
udara pendingin dalam condensor menjadi embun pada pipa kapiler. Dalam mengeluarkan panas pada
condensor, dibantu oleh kipas propeller.

5. Pada sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya thermostat untuk mengatur
suhu dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan.

6. Udara dalam ruang menjadi lebih dingin dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap
oleh sentrifugal yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan pipa/coill
evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di sini terjadi perpindahan panas sehingga suhu
udara dalam ruangan relatif dingin dari sebelumnya.

7. Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang
dihisap oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC
lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar
ruangan dapat dihisap oleh kipas sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC.

8. Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi di condensor dengan mudah dicairkan dengan udara
pendingin pada sistem air cooled atau uap refrigerant menyerap panas udara pendingin dalam condensor
sehingga mengembun dan menjadi cairan di luar pipa evaporator.

9. Karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi
panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke
dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas.

Alat pada AC itu terdiri dari pompa compressor, evaporator, penukar panas, dan katup pemuaian dan prinsip
kerja siklus pendinginan udara dapat dilihat pada gambar.

Gambar 1 : Gambaran sederhana siklus dingin.


1: kondensor, 2: katup ekspansi, 3: evaporator, 4: kompresor.

Gambar 2 : Gambaran Komplek dari Gambar 1.


Dan sebagai cairan yang bersifat sebagai penghantar dari kalor yang terdapat pada udara adalah freon
(diantaranya CCl2F2). Pada gambar diatas di sebelah kiri mengandung freon yang bersuhu rendah dan
tekanan rendah sedangkan sisi kanan mengandung suhu yang tinggi dan tekanan tinggi.

Pompa dijalan oleh oleh motor listrik pada kompressor sehingga menarik uap freon yang keluar dari
pembeku, memampatkannya (menaikkan tekanan) dan meneruskannya ke penukar pasa pada tekanan tinggi.
Sekarang suhu uap freon menjadi lebih besar dari pada suhu udara di sekitar penukar panas, sehingga uap
freon akan melepaskan kalornya ke udara sekitarnya dan uap freon mengembun menjadi cair. Bukti dari
pelepasan kalor ke udara sekitarnya adanya tangan anda merasa panas ketika mendekatkan tangan ke sirip-
sirip penukar panas pada bagian belakang AC. Freon cair yang keluar dari kondensor menuju ke katup
pemuaian. Disini, freon cair memuai dan kelajuan pemuaiannya diatur oleh katup pemuaian. Akibat
pemuaian, freon cair akan menyerap kalor dari udara yang ada di dalam AC, sehingga udara tersebut
mendingin, sedangkan freon cair menguap. Uap freon yang keluar dari pembeku kemudian ditarik oleh
pompa kompressor untuk mengulangi siklus berikutnya.

Gambar 3 : Siklus Pendinginan pada AC

Proses tersebut diatas berjalan berulang-ulang sehingga menjadi suatu siklus yang disebut siklus
pendinginan pada udara yang berfungsi mengambil kalor dari udara dan membebaskan kalor ini ke tempat
lain semisal di luar ruangan.

Untuk cara kerjanya sendiri, pada saat AC pertama kali dinyalakan melalui remote, di ruangan yang sepi
anda akan mendengar 1 kali bunyi “tek”. Bunyi tersebut menandakan bahwa kompressor mulai bekerja,
memompa gas freon dari unit outdoor ke unit evaporator di Indoor untuk kemudian disembur angin oleh
kipas ke dalam ruangan. Kemudian komputer di unit Indoor AC akan memberitahukan sensor termometer
yang disebut thermostat di unit Indoor agar suhu ruangan tersebut dapat sama dengan suhu yang tertera di
remote AC.

Apabila contoh suhu remote disetel di 24 derajat, dan suhu ruangan sudah mencapai 24 derajat maka akan
lagi terdengar bunyi “tek” lagi dimana kompressor AC akan mati dan AC di ruangan hanya akan
menyemburkan angin saja karena gas freon tidak lagi dipompa dari unit outdoor ke unit indoor. Pada kondisi
ini pemakaian listrik akan sangat kecil karena praktis listrik yang dibutuhkan hanya untuk kipas atau fan,
thermostat, dan lampu-lampu pada Indoor AC.

Kemudian pada saat suhu ruangan naik menjadi 25.1 (dua puluh lima koma satu) derajat, kompressor akan
kembali menyala dimana anda akan mendengar lagi bunyi “tek”. Hal ini akan terjadi berulang-ulang selama
AC dinyalakan.

Kondisi kompressor AC yang menyala dan mati ini hanya dapat terjadi pada saat suhu remote tercapai. Oleh
sebab itu, sebaiknya anda tidak menyetel suhu remote AC di 16 derajat. Karena ruangan anda tidak akan
mencapai suhu 16 derajat.
Ada baiknya agar anda selalu memasang suhu remote di minimal 22-23 derajat, dimana kondisi ruangan di
suhu ini masih ada kemungkinan tercapai pada dini hari atau subuh sekitar pukul 03.00 atau 04.00. Hal ini
akan berdampak langsung pada tagihan listrik anda per bulan. semakin sering kompressor AC dapat
beristirahat, semakin hemat jugalah pemakaian listrik di rumah anda

You might also like