You are on page 1of 40

POLA KONSUMSI PANGAN

Ir. Gino Nemesio Cepeda, M.Si


Jurusan Teknologi Pertanian
Universitas Negeri Papua
DEFINISI
 POLA KONSUMSI PANGAN (PKP) ADALAH SUSUNAN
JENIS DAN JUMLAH PANGAN YANG DIKONSUMSI
SESEORANG ATAU KELOMPOK ORANG PADA
WAKTU TERTENTU

 PKP MERUPAKAN GAMBARAN MENGENAI JUMLAH,


JENIS DAN FREKUENSI BAHAN MAKANAN YANG
DIKONSUMSI SESEORANG SEHARI-HARI DAN
MERUPAKAN CIRI KHAS PADA SUATU KELOMPOK
MASYARAKAT TERTENTU
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERPENGARUH

 Faktor Ekonomi dan Harga

 Faktor Sosial Budaya dan Agama


FUNGSI SOSIAL PANGAN

BIO

Zat gizi yang terdapat dalam


pangan untuk metabolisme
tubuh
PANGAN BIOKULTURAL
Faktor budaya yang
menyangkut aspek sosial,
ekonomi, politik dan budaya

KULTURAL
FUNGSI SOSIAL PANGAN
 Fungsi gastronomik

 Pangan sebagai identitas budaya

 Pangan sebagai fungsi religi dan magis

 Pangan sebagai fungsi komunikasi

 Pangan sebagai simbol kekuasaan dan


kekuatan
Fungsi Gastronomik

 Mengisi perut yang kosong

 Untuk memenuhi kesukaannya

 Setiap individu memiliki cara yang


berbeda-beda dalam memenuhi
kebutuhan pangannya
Sebagai Indentitas Budaya
 Jenis pangan yang biasa dikonsumsi oleh
komunitas tertentu dapat dijadikan
indikator asal budayanya
 Suka makan manis (suku jawa)
 Suka pedas (Manado)
 Tidak makan daging (hindu)
 Suka daging mentah (bangsa eskimo)
 Kebiasaan tersebut menuju pada pangan
tradisional
Fungsi Religi dan Magis
 Pangan digunakan dalam upacara-
upacara tertentu

 Kambing untuk akikah umat muslim

 Roti dan anggur untuk perjamuan kudus


umat kristen
Fungsi Komunikasi
 Pangan tertentu sering memiliki peran
komunikasi nonverbal dalamperistiwa tertentu
 Pada hari Idul Fitri, saling mengirimkan pangan
dalam bentuk ketupat dan lauk pauk
 Mengirimkan parsel
 Saling suap-menyuap pada peristiwa
perkawinan
 Pangan khusus tumpeng untuk kenaikan jabatan
Lambang Status Ekonomi
 Roti tawar putih biasanya dikonsumsi oleh
seseorang dengan status ekonominya
tinggi
 Orang kaya Asia mengkonsumsi nasi
pulen
 Makin kaya konsumsi gula dan pangan
hewani makin tinggi
Simbol Kekuasaan dan Kekuatan
 Pangan dalam jumlah dan jenisnya untuk
majikan berbeda dengan pembantunya

 Pangan digunakan dalam rangka


perdagangan dan politik antar negara
Pola Konsumsi

 Pola Konsumsi Aktual

 Pola Konsumsi Yang Dianjurkan


Pola Konsumsi Aktual dan Yang Dianjurkan

Aktual Standar
No
. Kelompok Pangan Energi %AKG Skor PPH Energi %AKG Skor PPH Bobot

1 Padi-padian 1239 56.3 25 1100 50 25 0.5

2 Umbi-umbian 69 3.1 1.6 132 6 2.5 0.5

3 Pangan Hewani 89 4.1 8.1 264 12 24 2

4 Minyak dan Lemak 171 7.8 3.9 220 10 5 0.5

5 Buah/Biji brminyak 41 1.8 0.9 66 3 1 0.5

6 Kacang-kacangan 53 2.4 4.9 110 5 10 2

7 Gula 92 4.2 2.1 110 5 2.5 0.5

8 Sayuan dan Buah 71 3.2 16.1 132 6 30 5

9 Bumbu-bumbu 26 1.2 0 66 3 0 0

  Total 1852 84.2 62.6 2200 100 100  


POLA MENU SEIMBANG

 Pedoman menu seimbang dikembangkan


sejak tahun 1950.

 Pedoman 4 sehat 5 sempurna

 Dikembangkan menjadi Pedoman Umum


Gizi seimbang (PUGS) tahun 1995
Pola Menu Seimbang

 Menu adalah susunan makanan yang


dimakan oleh seseorang untuk sekali
makan atau untuk sehari
 Menu Seimbang adalah menu yang terdiri
dari beraneka ragam makanan dalam
jumlah dan porsi yang sesuai untuk
pertumbuhan, pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh
Pola Menu 4 Sehat 5 Sempurna

 Pola menu ini diperkenalkan pada


masyarakat pada tahun 1950 oleh Prof.
Dr. dr. Poorwo Soedarmo melalui
Lembaga Makanan Rakyat Depkes dalam
rangka melancarkan gerakan ”Sadar Gizi”
4 Sehat 5 Sempurna
 Makanan pokok

 Lauk

 Sayur

 Buah

 Susu dan hasil olahannya


Pedoman Umum Gizi Seimbang

 Merupakan penyempurnaan dari 4 sehat 5


sempurna

 PUGS meliputi 13 pesan dasar gizi


STATUS GIZI
 Status Gizi adalah keadaan yang diakibatkan
oleh status keseim-bangan antara jumlah
asupan (“intake”) zat gizi dan jumlah yang
dibutuhkan (“requirement”) oleh tubuh untuk
berbagai fungsi biologis:(pertum-buhan fisik,
perkembangan, aktivitas, pemeliharaan
kesehatan, dan lainnya)
 Status gizi seseorang disebabkan oleh berbagai
faktor yang sangat berkaitan
STATUS GIZI

 Status gizi bergantung pada jumlah dan


mutu asupan makanan dan kesehatan
fisik
 Spektrum status gizi tersebar dari sangat
kurang gizi sampai obesitas
INDIKATOR STATUS GIZI

 Tanda-tanda yang dapat memberikan


gambaran tentang keadaan
keseimbangan antara asupan dan
kebutuhan zat gizi oleh tubuh: contoh:
pertumbuhan fisik, ukuran tubuh,
antropometri (berat badan, tinggi badan,
dan lainnya)
ANTROPOMETRI

 Metode ini digunakan terutama jika terjadi


ketidakseimbangan kronik antara asupan
energi dan protein
 Pengukuran antropometri terdiri dari 2
dimensi, yaitu pengukuran pertumbuhan
dan dan komposisi tubuh (fat mass dan
nonfat mass)
ANTROPOMETRI PADA BALITA DAN
ANAK
 Indeks berat badan menurut umur (BB/U)
 Indeks berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB)
 Indeks tinggi badan menurut umur (TB/U)
 Indeks gabungan (BB/U; BB/TB; TB/U)
 Indeks lingkar lengan atas (LILA)
 Indeks lingkar kepala menurut umur (LK/U)
 Tebal lipatan lemak di bawah kulit (TLBK)
ANTROPOMETRI DEWASA

 Indeks massa tubuh

Berat Badan (Kg)


IMT = --------------------------
Tinggi Badan (m2)
KATEGORI IMT
IMT KATEGORI

< 17,00 Kurus sekali

17,0-18,4 Kurus

18,5-25,0 Normal

25,1-27,0 Gemuk

> 27,0 Gemuk sekali


KLINIS

 Tanda-tanda riwayat medis dan pengujian


fisik digunakan untuk mendeteksi tanda-
tanda dan gejala-gejala yang
berhubungan dengan malnutrisi
 Kurang energi protein (KEP)
 Kurang vitamin A (KVA)
 Kurang besi (anemia)
 Kurang yodium dll
BIOKIMIA/BIOFISIK

 Pengujian laboratorium
 Mendeteksi keadaan defisiensi subklinis
untuk pencegahan
 Digunakan untuk melengkapi cara
pengujian status gizi lainnya
 Pengukuran kadar gizi/metabolit pada
suatu bahan biopsi
SURVEI KONSUMSI PANGAN
 Metode recall 24 jam

 Food records

 Weighing method

 Food frequency questionnaire

 Dietary history
Metode recall 24 jam

 Estimasi jumlah pangan dan minuman


yang dimakan oleh seseorang selama 24
jam yang lalu sebelum wawancara
dilakukan
 Dengan metode ini akan diketahui
besarnya porsi pangan berdasakan
ukuran rumah tangga (URT) kemudian
dikonversi keukuran gram
Food records

 Responden mencatat semua pangan dan


minuman yang dikonsumsi selama
seminggu

 Pencatatan dilakukan dengan


menggunakan URT atau menimbang
langsung berat pangan
Weighing method

 Mengukur secara langsung berat setiap


jenis pangan yang dikonsumsi seseorang
pada saat wawancara
Food frequency questionnaire

 Metode ini dekenal sebagai metode


frekwensi pangan
 Bertujuan untuk mengetahui pola
konsumsi pangan seseorang
 Diperlukan kuesioner yan terdiri dari 2
komponen, yaitu daftar jenis pangan
danfrekwensi konsumsi
Dietary history
 Metode riwayat pangan
 Bertujuan untuk menemukan pola inti
pangan sehari-hari pada jangka waktu lama
 Melihat kaitan antara asupan pangan dan
kejadian penyakit tertentu
 Tiga komponen dasar, yaitu wawancara
mendalam pola makan sehari-hari, checklist
frekwensi pangan dan pencatatan pangan
dua-tiga hari sebagai teknik cross-checking
Data Statistik Vital dan
Faktor Ekologi
 Metode Statistik Vital : mengidentifikasi
outcome (berupa morbiditas dan mortalitas)
yang diakibatkan oleh defisiensi gizi
melaluiberdasarkan statistik kesehatan

 Metode Faktor Ekologi : mengidentifikasi


faktor non gizi yang yang dapat
mempengaruhi status gizi masyarakat,
meliputi faktor fisik, biologis dan lingkungan
budaya

You might also like