You are on page 1of 16

FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

FUNGSIDANGRAFIK FUNGSI
A.Fungsi

Dalam berbagai aplikasi, korespondensi/hubungan antara dua himpunan sering terjadi.


Sebagai contoh, volume bola dengan jari-jari r diberikan oleh relasi . Contoh yang lain, tempat
kedudukan titik-titik yang jaraknya 1 satuan dari titik pangkal O adalah . Ada hal penting yang
bisa dipetik dari contoh di atas. Misalkan X menyatakan himpunan semua absis lebih dari atau
sama dengan 1 dan kurang dari atau sama dengan 1, sedangkan Y himpunan ordinatlebih dari
atau sama dengan 1 dan kurang dari atau sama dengan 1. Maka elemen-elemen pada X
berkorespondensi dengan satu atau lebih elemen pada Y.Selanjutnya, korespondensi disebut
relasi dari X ke Y. Secara umum, apabila AdanB masing-masing himpunanyangtidakkosong
maka relasi dari A ke B didefinisikan sebagai himpunan tak kosong.

AB

b1

b2

b3

b4

a1

a2

a3
Gambar 2.1.1 RelasidarihimpunanAkeB

Jika R adalah relasi dari A ke B dan berelasi R dengan maka ditulis:

Apabila diperhatikan secara seksama, ternyata dua contoh di atas mempunyai perbedaan
yang mendasar. Pada contoh yang pertama setiap menentukan tepat satu . Sementara pada contoh
yang ke dua, setiap berelasi dengan beberapa (dalam hal ini dua) nilai yang berbeda. Relasi
seperti pada contoh pertama disebut fungsi.

Definisi 2.1.1 Diketahui R relasi dari A ke B. Apabila setiap berelasi R dengan


tepat satu maka R disebut fungsi dari A ke B.

Jadi, relasi R dari A ke B disebut fungsi jika untuk setiap terdapat tepat satu sehingga .

Sebagai contoh, misalkan . Himpunan merupakan fungsi dari X ke Y, karena setiap anggota X
berelasi dengan tepat satu anggota Y. Demikian pula, himpunan merupakan fungsi dari X ke Y.
Sementara himpunan bukan merupakan fungsi dari X ke Y, karena ada anggota X, yaitu 1, yang
menentukan lebih dari satu nilai di Y.

Fungsi dinyatakan dengan huruf-huruf: f, g, h, F, H, dst. Selanjutnya, apabila f merupakan


fungsidarihimpunanA ke himpunan B,maka dituliskan:

f:AB

Dalam hal ini, himpunan A dinamakan domain atau daerah definisi atau daerahasal,
sedangkanhimpunanBdinamakankodomainataudaerahkawan fungsi f. Domain fungsi f ditulis
dengan notasi Df, dan apabila tidak disebutkan maka disepakati bahwa domain fungsi f adalah
himpunan terbesar di dalam R sehingga f terdefinisikan atau ada. Jadi:

Himpunansemua anggotaB yangmempunyai kawandiAdinamakanrangeataudaerahhasil fungsi f,


ditulis atau Im(f) (Perhatikan Gambar 2.1.2).
A B

Jikapadafungsif : A  B , sebarang elemenx  Amempunyaikawany  B, maka dikatakan “y


merupakan bayangan x oleh f “ atau“y merupakan nilaifungsi fdix” dan ditulis y = f(x).

AB

Gambar 2.1.3ffungsi darihimpunanAkeB.

Selanjutnya,x danymasing-masing dinamakanvariablebebasdanvariabeltakbebas.Sedangkany =


f(x)disebutrumus fungsi f.

Contoh 2.1.2 Tentukan domainnya.

a. b. c.

Penyelesaian:

a.Suatu hasil bagi akan memiliki arti apabila penyebut tidak nol. Oleh karena itu,

b.Karena akar suatu bilangan ada hanya apabila bilangan tersebut tak negatif, maka:

c.Suatu jumlahan memiliki arti apabila masing-masing sukunya terdefinsikan. Sehingga:

=.█
Contoh 2.1.3 Jika , maka tentukan:

a. b. c. d.

Penyelesaian:

a. .

b. .

c. .

d. .█

1.Fungsi Surjektif, Fungsi Injektif, dan Fungsi Bijektif

Berikutdiberikanbeberapafungsiyangmemenuhisyarat-syarattertentu . Diberikan fungsi .

(i).Apabila setiapanggotahimpunanBmempunyaikawananggotahimpunanA, maka f


disebutfungsisurjektifataufungsipada (onto function).

a1●

a2●

a3●

a4●

B
A

Gambar 2.1.4 f fungsisurjektifdarihimpunanA ke himpunan B

(ii).Apabila setiap anggota himpunan B mempunyai yang kawan di A,kawannya tunggal, maka f
disebutfungsiinjektifataufungsi1-1 (into function).

a1●

a2●

a3●

●b1

●b2

●b3

●b4

●b5

AB

Gambar 2.1.5Fungsi injektif dari A ke B

(iii). Jika setiap anggotahimpunan B mempunyai tepat satu kawan di A maka f disebut
fungsibijektifataukorespodensi 1-1. Mudah dipahami bahwa korespondensi 1-1 adalah
fungsi surjektif sekaligus injektif.
a1●

a2●

a3●

a4●

b
● 1

b
● 2

b
● 3

b
● 4

AB

Gambar 2.1.6Korespondensi 1 – 1.

2.Operasi Pada Fungsi

Diberikan skalar real  dan fungsi-fungsi f dan g. Jumlahan , selisih , hasil kali skalar , hasil
kali , dan hasil bagi masing-masing didefinisikan sebagai berikut:

Domain masing-masing fungsi di atas adalah irisan domain f dan domain g, kecuali untuk , .

Contoh 2.1.4 Jika f dan g masing-masing:

maka tentukan: , , , dan beserta domainnya.

Penyelesaian:
Karena , maka , , , dan masing-masing mempunyai domain: .█

3.Fungsi Invers

Diberikan fungsi . Kebalikan (invers) fungsi f adalah relasi g dari Y ke X. Pada umumnya,
invers suatu fungsi belum tentu merupakan fungsi. Sebagai contoh, perhatikan Gambar 2.1.7 di
bawah ini.

Gambar 2.1.7

Apabila merupakan korespondensi 1 – 1, maka mudah ditunjukkan bahwa invers f juga


merupakan fungsi. Fungsi ini disebut fungsi invers, ditulis dengan notasi . Perhatikan Gambar
2.1.8 berikut.

Jadi:

dengan

Contoh 2.1.5 Tentukan jika diketahui .

Penyelesaian:
Jadi, .█

Contoh 2.1.6 Tentukan inversnya jika diketahui:

Penyelesaian: (i). Untuk , . Sehingga:

(ii). Untuk , . Sehingga, diperoleh: .

(iii).Untuk ,

atau:

Selanjutnya, dari (i), (ii), dan (iii) diperoleh:

.█

4.Fungsi Komposisi

Perhatikan fungsi . Apabila didefinisikan dan maka dengan substitusi diperoleh , yaitu rumus
fungsi yang pertama disebutkan. Proses demikian ini disebut komposisi. Secara umum dapat
diterangkan sebagai berikut. Diketahui f dan g sebarang dua fungsi. Ambil sebarang . Apabila
maka f dapat dikerjakan pada dan diperoleh fungsi baru. Ini disebut fungsi komposisi dari f dan g,
ditulis .

Definisi 2.1.7 Fungsi komposisi dari f dan g, ditulis , didefinisikan sebagai:

dengan domain .

Contoh 2.1.7Jikaf(x) = x2 dang(x) =x1 maka tentukan fungsi-fungsi berikut beserta domainnya.

a. b. c. d.

Penyelesaian:
a. , dengan domain .

b. , dengan domain .

c. , dengan domain .

d. , dengan domain .█

Contoh 2.1.8 Jika dan maka tentukan fungsi-fungsi berikut ini beserta domainnya.

a. b.

Penyelesaian:

a. , dengan domain:

b. ,dengan domain:

.█

Contoh 2.1.9 Tentukan jika diketahui:

Penyelesaian:

(i). Untuk , . Sehingga:

(ii).Untuk , . Karena , maka dapat dibedakan menjadi dan . Selanjutnya,

(a). apabila atau . Hal ini berakibat, untuk,

(b). apabila atau . Jadi, untuk diperoleh:

Dari (i) dan (ii), diperoleh:

B.Grafik Fungsi
Diberikan fungsi f. Himpunan disebut grafik fungsi f.

1.Grafik Fungsi Dalam Sistem Koordinat Kartesius

Dalamsistemkoordinatkartesiusfungsidapatdibagimenjadi:

(a). Fungsi Aljabar(b). Fungsi Transenden

Fungsif disebutfungsialjabarjikaf dapat dinyatakan sebagai jumlahan, selisih, hasil kali, hasil
bagi, pangkat, ataupun akar fungsi-fungsi suku banyak. Sebagai contoh, fungsi f dengan rumus:

merupakan fungsi aljabar. Fungsi yang bukan fungsi aljabar disebut fungsi transenden. Beberapa
contoh fungsi transenden adalah fungsi trigonometri, fungsi logaritma, dsb.

FungsiAljabar

FungsiAljabarmeliputi:

(1).Fungsirasional :

a.Fungsibulat (fungsisukubanyak)

b.Fungsipecah.

(2).Fungsiirasional.

FungsiSukuBanyak

Fungsisukubanyakberderajatnmempunyaipersamaan

f(x) = Pn(x) = a0 + a1x +. . . + an xn

dengan n bilangan bulat tak negatif , a1, . . . , anbilangan-bilangan real dan an  0.

(a). Fungsi konstan: .

Grafik fungsi ini berupa garis lurus sejajar sumbuX.


Gambar 2.2.1

(b). Fungsi linear:f(x)= mx + n

Grafik fungsi iniberupagarislurus dengan gradien m dan melalui titik .

Gambar 2.2.2

(c). Fungsi kuadrat: .

Grafik fungsi kuadrat berupa parabola. Diskriminan: . Secara umum, grafik fungsi kuadrat ini
dapat digambarkan sebagai berikut:

Perhatikan pula gambar berikut ini.


Gambar 2.2.4

(d). Fungsi kubik: .

Gambar 2.2.5

FungsiPecah

Fungsi f(x)yangdapatdinyatakansebagaihasil bagiduafungsisukubanyak

disebut fungsipecah. Grafik beberapafungsipecahsederhana, seperti:


f(x) =

diperlihatkandalamgambarberikut.

Gambar 2.2.6

FungsiIrasional

Beberapacontohfungsiirasionalbeserta grafiknya diperlihatkan pada gambar berikut ini.

FungsiTransenden

Fungsitransendenmeliputi: Fungsi Trigonometri, FungsiSiklometri, FungsiEksponen, dan


FungsiLogaritma.

(a). Fungsitrigonometri

Ditinjau titik sebarang P(x,y) pada bidang koordinat seperti terlihat dalam gambar berikut ini.
Gambar 2.2.8

Apabila r menyatakan jaraktitikP keOdanmenyatakan besar sudut antara OPdengansumbu


X(arah berlawanandengan jarum jam), maka berturut-turut didefinisikan sebagai berikut:

sin = y/r cos  = x/r

tan = y/x cot  = x/y

sec  = r/xcsc  = r/y

Dari definisi mudah ditunjukkan hubungan-hubungan berikut:

tan =

sec  =

dan:

sin2 + cos2 = 11 + tan2 = sec2 1 + cos2 = csc2

Berbeda halnya dengan geometri yang biasanya besar sudut diukur dalam derajat, makadalam
kalkulus besar sudut dinyatakan dalamradian. Besar sudut satu radian sama dengan besar sudut
pusat juring lingkaran OPQ yang panjang busurnya sama dengan jari-jari lingkaran (perhatikan
Gambar 2.2.9).

Oleh karena itu,


2  radian = 360oatau1 radian = derajat.

Selanjutnya, dapat dibentuk fungsi-fungsi trigonometri. Beberapa grafik fungsi


trigonometridapatdigambarkansebagaiberikut (lihat Gambar 2.2.10 dan Gambar 2.2.11):

Untuk –   x  2, grafiky = sin x dan y = cos xberpotongan di x = /4dan x = 5/4.

Gambar 2.2.11 (a)Grafik


Gambar 2.2.11 (b)Grafik
Gambar 2.2.11 (c)Grafik
Gambar 2.2.11 (d)Grafik

DAFTAR PUSTAKA

Leithold, L ., 1972, The Calculus with Analitic Geometry, Harper International Edition, Harper
and Row, Publishers, New York, Hagerstown, San Francisco, London.

Martono, K., 1970, Modern Control Engineering, Prentice-Hall., Englewood Cliffs, New Jersey.

Kreyzig, E., 1983, Advanced Engineering Mathematics, John Wiley and Sons, Inc, Canada.

You might also like