Professional Documents
Culture Documents
c
c c
c
c
c
c !
ginjal dan saluran urin tetapi juga mengenai faal berbagai organ dalam
beberapa tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas dan korteks adrenal.
pada seseorang ternyata susunan urin itu tidak berbeda dari susunan urin 24
jam berikutnya. Akan tetapi jika kita melakukan pemeriksaan dengan sampel
urin dari orang tersebut pada saat tidak menentu, maka akan kita lihat
susunan sampel urin dapat berbeda jauh. Itu sebabnya sangat penting
memilih sampel urin sesuai dengan tujuan pemeriksaan. Oleh karena pada
"#$&'(
pada urin.
) ")*&'(
1. Pemeriksaan Makroskopik
2. Pemerikaan Mikroskopik
pereaksi rothera.
dengan urobilinogen.
- Dengan strip
1. Glukosa
2. Bilirubin
3. Keton
prinsip tes lugol, yaitu dalam susana basa, asam asetoasetat akan
4. Berat jenis
6. pH
7. Protein
á. Urobilinogen
merah.
9. Nitrit
azo.
10. Leukosit
+
'),#,
Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk
tujuan diagnosis infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi
diabetes melitus dan tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap
glomeruli inilah yang bekerja sebagai saringan halus yang secara pasif dapat
dilintasi air, garam-garam dan glukosa. Ultrafiltrat yang diperoleh dari filtrasi
dan berisi banyak air serta elektrolit akan ditampung diwadah yang
kemudian disalurkan ke pipa kecil (tubuli). Tubuli ini terdiri dari bagian
proksimal (terjadi reabsorpsi garam Na, air, glukosa dan ureum) dan distal,
yang letaknya masing-masing dekat dan jauh dari glomerulus, kedua bagian
penarikan kembali secara aktif air dan komponen yang sangat penting bagi
tunuh, seperti glukosa dan gara-garam antara lain ion Na+(reabsorpsi pasif
Na dan K) tanpa air dan reabsorpsi aktif Cl-. Zat-zat ini dikembalikan pada
darah melalui kapiler yang mengelilingi tubuli. Sisanya yang tak berguna
ada dua bagian, bagian pertama temapat terjadinya reabsorpsi aktif Na tanpa
air dan dibagian kedua ion Na ditukarkan dengan ion K+ atau NH4+ . Dan
Filtrat disalurkan kekandung kemih dan ditimbun disini sebagai urin. Urinalisis
perineum dan uretra pada wanita, dan kontaminan uretra pada pria dapat
sekitarnya. Oleh karena itu pasien perlu diberitahu agar membuang beberapa
tidak tercemar.
Ada beberapa macam-macam sampel urin
1. Urin sewaktu
Yaitu urin yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak ditentukan
dengan khusus. Urin jenis ini cukup baik untuk pemeriksaan rutin yang
2. Urin pagi
bangun tidur. baik untuk pemeriksaan sedimen, berat jenis, protein dan baik
3. Urin Post-Prandial
Bagian I : 20 - 30 ml pertama,
Untuk urin 2 porsi caranya serupa hanya saja bagian ke tiga ditiadakan dan
hidroksiketosteroid
Urin yang ditampung persis seperti urin 3 (tiga) bagian, namun yang
skrining rutin
7. Suprapubic aspirasi
Urin yang diperoleh dengan cara aspirasi urin dari kandung kemih
á. Kateterisasi
1. Toluena
dingin, baik untuk mengawetkan glukosa, aseton dan asam aceto asetat.
Pakailah sebanyak 2-5 ml toluene untuk mengawetkan urin 24 jam, jumlah ini
dimasukkan kedalam botol penampung dan tiap kali ditambahkan urin, botol
juga. Jika jumlah thymol terlalu banyak ada kemungkinan terjadi hasil positif
asam asetat.
3. Formaldehida
40% untuk mengawetkan urin 24 jam. campur baik-baik tiap kali ditambah
urin. Jika jumlahnya terlalu besar akan mengadakan reduksi pada tes
calcium, nitrogen dan kebanyakan zat inorganic lain. Jumlah yang harus
diberikan ialah sebanyak itu hingga pH urin tetap lebih rendah dari 4,5
5. Natrium karbonat
wadah yang volumenya 300 ml, mencukupi untuk urin sewaktu, jika
Meskipun urine yang diambil secara acak (random) atau urine sewaktu
cukup bagus untuk pemeriksaan, namun urine pertama pagi hari adalah yang
paling bagus. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan
Lakukan pemeriksaan dalam waktu satu jam setelah buang air kecil.
mengalami kerusakan dalam 2 jam, urat dan fosfat yang semula larut dapat
pemeriksaan mikrobiologik dan pH, glukosa mungkin turun, dan badan keton,
Sekresi vagina, perineum dan uretra pada wanita, dan kontaminan uretra
pada pria dapat mengurangi mutu temuan laboratorium. Mukus, protein, sel,
epitel, dan mikroorganisme masuk ke dalam sistem urine dari uretra dan
jaringan sekitarnya. Oleh karena itu pasien perlu diberitahu agar membuang
Meskipun urine yang diambil secara acak (random) atau urine sewaktu
cukup bagus untuk pemeriksaan, namun urine pertama pagi hari adalah yang
paling bagus. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan
mengalami kerusakan dalam 2 jam, urat dan fosfat yang semula larut dapat
pemeriksaan mikrobiologik dan pH, glukosa mungkin turun, dan badan keton,
,)" '"'*)
dan kekeruhan. Urine normal yang baru dikeluarkan tampak jernih sampai
sedikit berkabut dan berwarna kuning oleh pigmen urokrom dan urobilin.
Intensitas warna sesuai dengan konsentrasi urine; urine encer hampir tidak
berwarna, urine pekat berwarna kuning tua atau sawo matang. Kekeruhan
asam) atau fosfat (dalam urine basa). Kekeruhan juga bisa disebabkan oleh
hati, kerusakan otot atau eritrosit dalam tubuh. Obat-obatan tertentu juga
porfirin. Penyebab nonpatologik : banyak macam obat dan zat warna, bit,
obat untuk infeksi saliran kemih (piridium), obat lain termasuk fenotiazin.
-
: Penyebab patologik : urine yang sangat pekat, bilirubin, urobilin.
- )")")*")&
Dipstick adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang ditempeli
parameter yang akan diperiksa. Urine Dip merupakan analisis kimia cepat
Uji kimia yang tersedia pada reagen strip umumnya adalah : glukosa, protein,
bilirubin, urobilinogen, pH, berat jenis, darah, keton, nitrit, dan leukosit
esterase.
'"$#"
Ambil hanya sebanyak strip yang diperlukan dari wadah dan segera
tutup wadah. Celupkan strip reagen sepenuhnya ke dalam urin selama dua
skala warna rujukan, yang biasanya ditempel pada botol/wadah reagen strip.
Perhatikan waktu reaksi untuk setiap item. Hasil pembacaan mungkin tidak
akurat jika membaca terlalu cepat atau terlalu lambat, atau jika pencahayaan
itu harus diperhatikan cara kerja dan batas waktu pembacaan seperti yang
botol/wadah harus segera ditutup kembali dengan rapat, agar terlindung dari
kelembaban, sinar, dan uap kimia. Setiap strip harus diamati sebelum
.#'"
Kurang dari 0,1% dari glukosa normal disaring oleh glomerulus muncul
dalam urin (kurang dari 130 mg/24 jam). Glukosuria (kelebihan gula dalam
urin) terjadi karena nilai ambang ginjal terlampaui atau daya reabsorbsi
glukosa dalam darah, oleh karena itu glukosuria tidak selalu dapat dipakai
')
yang diserap oleh tubulus ginjal. Normal ekskresi protein urine biasanya tidak
melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl dalam setiap satu spesimen. Lebih
perubahan fisiologis. Selama olah raga, stres atau diet yang tidak seimbang
muncul dalam urin. Pra-menstruasi dan mandi air panas juga dapat
albumin merupakan petanda yang sensitif untuk penyakit ginjal kronik yang
tubulointerstitiel.
oleh glomerulus dan diekskresikan ke dalam urine bila kadar dalam darah
disertai ikterik.
/'()) '!
Peningkatan ekskresi urobilinogen dalam urine terjadi bila fungsi sel hepar
Hasil positif juga dapat diperoleh setelah olahraga atau minum atau dapat
dan saluran pengumpul dari pH 7,4 menjadi sekitar 6 di final urin. Namun,
tergantung pada status asam-basa, pH kemih dapat berkisar dari 4,5 ± á,0.
basa setelah makan, lalu menurun dan menjadi kurang basa menjelang
makan berikutnya. Urine pagi hari (bangun tidur) adalah yang lebih asam.
Urine yang diperiksa haruslah segar, sebab bila disimpan terlalu lama,
maka pH akan berubah menjadi basa. Urine basa dapat memberi hasil
lisis. pH urine yang basa sepanjang hari kemungkinan oleh adanya infeksi.
asam urat.
Berikut ini adalah keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi pH urine :
spesimen basi.
mengukur konsentrasi zat terlarut) mengukur kepadatan air seni serta dipakai
Spesifik gravitasi antara 1,005 dan 1,035 pada sampel acak harus
dianggap wajar jika fungsi ginjal normal. Nilai rujukan untuk urine pagi adalah
normal > 1,022, dan selama 24 jam bisa mencapai 1,026. Defek fungsi dini
memekatkan urine.
tubulus. Nokturia dengan ekskresi urine malam > 500 ml dan BJ kurang dari
1.01á, kadar glukosa sangat tinggi, atau mungkin pasien baru-baru ini
menerima pewarna radiopaque kepadatan tinggi secara intravena untuk studi
radiografi, atau larutan dekstran dengan berat molekul rendah. Kurangi 0,004
glukosa.
Ë20 1
Pemeriksaan dengan carik celup akan memberi hasil positif baik untuk
dapat terjadi karena urine encer, pH alkalis, urine didiamkan lama dalam
pembuluh darah akibat kerusakan otot, seperti otot jantung, otot skeletal, juga
sebagai akibat dari olah raga berlebihan, konvulsi. Mioglobin memiliki berat
1. Hasil positif palsu dapat terjadi bila urine tercemar deterjen yang
mengandung peroksidase.
2. Hasil negatif palsu dapat terjadi bila urine mengandung vitamin C dosis
konsentrasi tinggi, atau berat jenis sangat tinggi. Urine dari wanita
'
bakar respirasi normal dan sumber energi penting terutama untuk otot
keton sudah mencukupi maka akan diekskresi ke dalam urine, dan apabila
3))
protein, yang kemudian jika terdapat bakteri dalam jumlah yang signifikan
dalam urin (a a )
yang megandung enzim reduktase, akan mereduksi nitrat menjadi nitrit. Hal
ini terjadi bila urine telah berada dalam kandung kemih minimal 4 jam. Hasil
negative bukan berarti pasti tidak terdapat bakteriuria sebab tidak semua
jenis bakteri dapat membentuk nitrit, atau urine memang tidak mengandung
nitrat, atau urine berada dalam kandung kemih kurang dari 4 jam. Disamping
itu, pada keadaan tertentu, enzim bakteri telah mereduksi nitrat menjadi nitrit,
Spesimen terbaik untuk pemeriksaan nitrit adalah urine pagi dan diperiksa
menghasilkan nitrit.
(fenazopiridin).
asam askorbat tinggi, urine tidak dalam kandung kemih selama 4-6
lekosit (granulosit), baik secara utuh atau sebagai sel yang lisis. Limfosit tidak
positif. Hal ini memungkinkan hasil mikroskopik tidak sesuai dengan hasil
pemeriksaan carik celup. Temuan laboratorium negatif palsu dapat terjadi bila
kadar glukosa urine tinggi (>500mg/dl), protein urine tinggi (>300mg/dl), berat
jenis urine tinggi, kadar asam oksalat tinggi, dan urine mengandung
ditemukan baik yang ada kaitannya dengan infeksi (bakteri, virus) maupun
yang bukan karena infeksi misalnya perdarahan, disfungsi endotel dan gagal
unsur-unsur mikroskopik yang sukar terlihat pada sediaan natif dapat terlihat
jelas.
/,)" )'"'*)
tersisa endapan kira-kira 0,2-0,5 ml. Endapan diteteskan ke gelas obyek dan
dikocok dan dituang ke obyek glass dan ditutup dengan coverglass, siap
untuk diperiksa.
pandang lemah (LPL) atau untuk mengidentifikasi
filamen lendir, sel sperma. Jika identifikasi silinder atau kristal belum jelas,
jumlah elemen yang ditemukan dalam setiap bidang dapat berbeda dari satu
yang biasanya digambarkan sebagai jumlah tiap jenis ditemukan per rata-rata
dilaporkan sebagai jumlah tiap jenis yang ditemukan per lapang pandang
lemah.
Cara melaporkan hasil adalah sebagai berikut :
Keterangan:
)'")
mengikis saluran kemih, trauma ginjal, batu saluran kemih, infeksi, inflamasi,
infark ginjal, nekrosis tubular akut, infeksi saluran kemih atas dan bawah,
nefrotoksin, dll.
dan hematuria mikroskopik. Darah yang dapat terlihat jelas secara visual
menunjukkan perdarahan berasal dari saluran kemih bagian bawah,
glomerulus.
shadow atau ghost cells dengan mikroskop cahaya. Spesimen segar dengan
bengkak dan hampir tidak berwarna pada urin yang encer, tampak mengkerut
( ) pada urine yang pekat, dan tampak mengecil sekali dalam urine
menunjukkan adanya infeksi saluran kemih baik bagian atas atau bawah,
dijumpai pada febris, dehidrasi, stress, leukemia tanpa adanya infeksi atau
atau perubahan motilitas leukosit. Pada kondisi berat jenis urin rendah,
leukosit dapat ditemukan dalam bentuk sel Glitter merupakan lekosit PMN
Lekosit dalam urine juga dapat merupakan suatu kontaminan dari saluran
urogenital, misalnya dari vagina dan infeksi serviks, atau meatus uretra
saluran kemih, jumlahnya bisa meningkat. Jumlah sel tubulus 13 / LPK atau
yang aktif atau luka pada tubulus, seperti pada nefritis, nekrosis tubuler akut,
. ! menunjukkan adanya disfungsi disfungsi
glomerulus dengan kebocoran plasma ke dalam urin dan kematian sel epitel
tubulus. ! dapat dijumpai pada sindrom nefrotik, diabetes
mellitus lanjut, kerusakan sel epitel tubulus yang berat karena keracunan
etilen glikol, air raksa. Selain sel epitel tubulus, ! Juga dapat
berupa makrofag atau hisiosit. Sel epitel tubulus yang membesar dengan
multinukleus (
) dapat dijumpai pada infeksi virus.
Sel epitel ini dari pelvis ginjal, ureter, kandung kemih (! ), atau
uretra, lebih besar dari sel epitel tubulus ginjal, dan agak lebih kecil dari sel
epitel skuamosa. Sel epitel ini berbentuk bulat atau oval, gelendong dan
tergantung dari bagian saluran kemih yang mana dia berasal. Sel epitel
skuamosa adalah sel epitel terbesar yang terlihat pada spesimen urin normal.
Sel epitel ini tipis, datar, dan inti bulat kecil. Mereka mungkin hadir sebagai
- Sel skuamosa
indikator kontaminasi.
)) $
tubulus ginjal dan dibilas masuk ke dalam urine. Silinder terbentuk hanya
dalam tubulus distal yang rumit atau saluran pengumpul (nefron distal).
Tubulus proksimal dan lengkung Henle bukan
konsentrasi garam tinggi, volume urine yang rendah, dan pH rendah (asam)
lengket yang terdiri dari glikoprotein yang dihasilkan oleh sel epitel ginjal.
Semua benda berupa partikel atau sel yang terdapat dalam tubulus yang
leukosit, dan sel epitel tubulus, baik dalam keadaan utuh atau dalam
partikel granuler atau debris, biasanya silinder hanya disebut sebagai silinder
granular.
1. Silinder hialin
dapat dilihat bahkan pada pasien yang sehat. Sedimen urin normal mungkin
berisi 0 ± 1 silinder hialin per LPL. Jumlah yang lebih besar dapat dikaitkan
lengkung Henle's dan tubulus distal yang rumit disebut silindroid (cylindroids).
2. Silinder Eritrosit
3. Silinder Leukosit
dalam ginjal. Silinder lekosit paling khas untuk pielonefritis akut, tetapi juga
4. Silinder Granular
halus, dan akhirnya, menjadi silinder yang licin seperti lilin (waxy). Silinder lilin
leukosit, oval fat bodies, dan segala jenis silinder yang ditemukan kurang
Pada tahap akhir penyakit ginjal dari setiap penyebab, sedimen saluran
kemih sering menjadi sangat kurang karena nefron yang masih tersisa
)
Bakteri yang umum dalam spesimen urin karena banyaknya mikroba flora
normal vagina atau meatus uretra eksternal dan karena kemampuan mereka
untuk cepat berkembang biak di urine pada suhu kamar. Bakteri juga dapat
dalam urine yang dibiarkan lama (basi), atau memang dari infeksi di saluran
kemih. Oleh karena itu pengumpulan urine harus dilakukan dengan benar.
memerlukan tes biakan kuman (kultur). Hitung koloni juga dapat dilakukan
untuk melihat apakah jumlah bakteri yang hadir signifikan. Umumnya, lebih
)"
klinik yang penting. Namun, dalam jumlah berlebih dan adanya predisposisi
antara lain infeksi, memungkinkan timbulnya penyakit " &) ! (#", yaitu
1. Kalsium Oksalat
dari cukup besar untuk sangat kecil. Kristal ca-oxallate bervariasi dalam
tertentu (mis. asparagus, kubis, dll) dan keracunan ethylene glycol. Adanya 1
2. Triple Fosfat
juga bentuk daun atau bintang), tak berwarna dan larut dalam asam cuka
mereka lebih disukai di pH netral ke basa. Kristal dapat muncul di urin setelah
konsumsi makan tertentu (buah-buahan). Infeksi saluran kemih dengan
3. Asam Urat
urat dalam urin sedikit memberikan nilai klinis, tetapi lebih merupakan zat
Meskipun peningkatan 16% pada pasien dengan gout, dan dalam keganasan
4. Sistin ( )
atau mawar dan kuning. Leusin muncul-muncul berminyak bola dengan radial
dengan radial konsentris. Kristal ini kadang-kadang dapat keliru dengan sel-
sel, dengan pusat nukleus yang menyerupai. Kristal dari asam amino leusin
dan tirosin sangat jarang terlihat di sedimen urin. Kristal ini dapat diamati
6. Kristal Kolesterol
kehadiran kristal kolesterol tidak jelas, tetapi diduga memiliki makna klinis
seperti ! . Kehadiran kristal kolesterol sangat jarang dan
Berbagai macam jenis kristal lain yang dapat dijumpai dalam sedimen urin
misalnya adalah :
membentuk roset.
berkumpul.
membentuk rosset.
+
botol semprot, cawan petri, dipstick dan brosurnya, deg glass dan objeck
2
sulkowitch ).
7 %
1. Pemeriksaan Makroskopik
keruh.
hidung ).
2. Pemeriksaan Mikroskopik
selama 15 menit.
deck glass.
1. Pemeriksaan protein
dikocok.
3. Pemeriksaan urobilinogen
4. Pemeriksaan urobilin
endapannya.
5. Pemeriksaan bilirubin
6. Pemeriksaan kalsium
- Pemeriksaan klorida
c
c.
A. Pemeriksaan Makroskopik
Kuning
Warna Kuning Tua Kuning muda
kecoklatan
Glukosa - - -
Protein - - -
Keton - - -
Bilirubin - - -
Urobilin - - -
Uribilinogen - - -
C. Pemeriksaan dengan strip (dipstik/carik celup)
Bilirubin +1 - +1
Keton - - -
Asam Ascorbat - - -
Keasaman 6 7 5
Darah - Ca 50 ery/µl -
Nitrit - + -
Leukosit - Error -
D. Pemeriksaan Mikroskopik
ginjal dan saluran urin tetapi juga mengenai faal berbagai organ dalam
beberapa tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas dan korteks adrenal.
pada seseorang ternyata susunan urin itu tidak berbeda dari susunan urin 24
jam berikutnya. Akan tetapi jika kita melakukan pemeriksaan dengan sampel
urin dari orang tersebut pada saat tidak menentu, maka akan kita lihat
susunan sampel urin dapat berbeda jauh. Itu sebabnya sangat penting
jenis sampel urin yaitu urin 24 jam, urin sewaktu serta urin patologis dari
?
kejernihan sampel urin. Pada pengujian bau sampel urin, dilakukan dengan
cara mengibaskan tangan diatas tabung reaksi yang berisi urin. Pada urin 24
jam dan urin sewaktu didapatkan bau aromatic yang disebabkan oleh
warna dari sampel urin berwarna kuning tua yang agak menyimpang dari
keadaan normal yang berwarna kuning muda. Pengujian untuk urin patologis
ditentukan oleh besarnya diuresis, semakin besar diuresis maka makin muda
warna urin. Zat warna urin normal berasal dari urochrom dan urobilin
normal dalam jumlah besar. Hasil metabolisme abnormal, jenis obat dan
sampel kuning muda yang dapat dinyatakan sebagai warna urin normal.
ditempatkan didepan sinar dan sampel dilihat pada lapisan yang berwarna
hitam. Jika dapat lapisan warna hitam dapat terlihat maka sampel urin
dinyatakan jernih. Dari sampel urin 24 jam dan urin sewaktu didapatkan
warna urin jernih sedangkan pada urin patologis terlihat keruh. Adapun
(kekeruhan ini disebut nubecula dan terjadi dari lender, sel epitel dan leukosit
yang lambat laun mengendap). Adapun volume dari urin 24 jam sangat
sedikit yang dapat dikatakan sebagai oliguria artinya jumlah urin yang
dikelurakan kurang dari nilai normal dimana diketahui volume urin 24 jam di
daerah tropik antara á00 ± 1300 mL untuk orang dewasa. Selain 3 parameter
normal sedangkan sampel urin 24 jam agak menyimpang karena warna yang
lebih pekat (kuning tua) selain itu volume urin 24 jam juga yang sangat sedikit
(oliguria).
Setelah itu sampel urin disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3000
rpm. Kemudian sampel urin yang telah disentrifuge didekantasi dan diambil
endapannya yang ditempatkan diatas objek glass dan ditutup dengan deck
glass. dari percobaan ini, untuk urin sewaktu tidak didapatkan bentuk Kristal
Pemeriksaan dengan cara ini dilakukan dengan menggunakan reagen
negative jika tetap berwarna biru jernih atau sedikit kehijauan atau agak
keruh. Adapun hasil positif(+) jika hijau kekuningan dan keruh, positif(++) jika
kuning keruh, positif(+++) jika jingga atau warna lumpur dan positif(++++) jika
didapatkan hasil warna hijau kekuningan artinya positif (+) yang mengandung
0,5-1% glukosa dan sampel urin 24 jam terlihat seperti warna lumpur artinya
sulfosalicyl yang tidak bersifat spesifik namun sangat peka, adanya protein
salah satu tabung ditambahkan á tetes larutan asam sulfosalycil 20% dan
dikocok. Kemudian dibandingkan isi tabung pertama dan kedua. Jika tetap
sama jernihnya tes terhadap protein negatif. Dari sampel urin 24 jam dan
sewaktu didapatkan hasil negatif karena kejernihan tabung pertama dan
tabung kedua tetap sama. Karena hasil tes negative tidak perlu diperkirakan
adanya proteinuria.
aceton mudah menguap sehingga urin yang diperiksa harus segar. Dilakukan
dikocok hingga larut. Kemudian dalam posisi tabung miring ditambahkan 1-2
lapisan pada batas kedua larutan. Hasil dinyatakan positif jika terlihat lapisan
oleh asam aceto acetat : fenol, salicylat, antipyrin dan natriumbikarbonat juga
memberikan warna yang serupa. Dari pengamatan urin sewaktu dan urin 24
reaksi yang telah diisi 2 ml dikocok hingga terbentu busa. Jika terlihat busa
sampel urin 24 jam dan sewaktu hanya terlihat busa yang berwarna putih
2 ml dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 2-4 tetes larutan lugol dan
didiamkan selama 5 menit. setelah itu ditambahkan 5 ml larutan Schlesinger,
dengan cahaya berpantul dengan latar belakang hitam. Hasil positif jika
terdapat fluorosensi hijau. Akan tetapi pada sampel urin 24 jam dan urin
negative terhadap urobilin. Hal ini terjadi karena dalam urin segar praktis
tidak ada urobilin, zat ini kemudian timbul jika ada oksidasi oleh urobilinogen.
Karena itu ditambahkan larutan lugol yang mengandung iodium dan kalium
Pemeriksaan dengan cara ini dikenal dengan nama carik celup yaitu
berupa secarik plastic kaku yang pada sebelahnya dilekati dengan 1-9 kertas
ini dilakukan dengan cara mencelupkan kertas standar indikator kedalam urin
dan diamati warnanya lalu dibandingkan dengan indikator pada alat urin
bilirubin, keton, berat jenis, pH, protein, urobilinogen, nitrit dan leukosit
urin sewaktu didapatkan berat jenis 1,025, untuk sampel urin 24 jam berat
kedua sampel urin ini dapat dinyatakan normal karena diketahui nilai berat
Adapun prinsip dari masing-masing indikator pada alat urin dipstick ini
sebagai berikut :
a. pH, metode carik celup dengan metode carik uji yang mengandung methyl
perubahan warna jingga, hijau sampai biru pada daerah pH 5-9. Dimana
menghidrolisa suatu ester (indoxyl ester) menjadi alcohol dan asam. Cincin
diazonium menghasilkan zat warna azo. konsentrasi nitrit urin diukur dari
zat seperti o-tolidine yang berubah warna jika ia dioksidasi. Jika ada
oksigen kepada o-tolidine yang berubah warna menjadi biru. lebih banyak
glukosa lebih tua warna biru yang terjadi pada reaksi ini.
f. Keton, berdasarkan tes lugol yaitu dalam suasana basa, asam aceto acetat
negative.
j. Berat jenis (BJ), berdasrkan pada perubahan warna reagen dari biru hijau
c
volume urin
normal
normal
3. http//www.google.com//urinalisis