Professional Documents
Culture Documents
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah Anda mempelajari materi pembelajaran Pada kegiatan 1 ini, diharapkan dapat
pengelolaan kelas.
B. Materi Pembelajaran
Materi yang harus Anda pelajari pada kegialan 1 ini yaitu Konsep dasar/pengertian
Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata "managemen" asal kata dari Bahasa Inggris
Di dalam kamus umum Bahasa Indonesia (1958:412), disebutkan bahwa pengelolaan berarti
penyelenggaraan. Dilihat dari asal kata "manajemen" dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan
Pengelolaan diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan kegiatan-kegiatan orang lain (Oemar Hamalik, 1986: 18).
Sebelum kita membicarakan definisi pengelolaan kelas terlebih dahulu kita perlu mengetahui
1
1. Kelas dalam arti sempit yaitu ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat
2. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari
masyarakat sekolah yang sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja secara
Ditinjau dari sudut pandang didaktik terkandung suatu pengertian umum mengenai kelas
yakni kelas adalah sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang
Dengan batasan tersebut di atas, yang dimaksudkan kelas itu adalah sistem pengajaran
Kelas merupakan bagian atau unit sekolah terkecil. Penggunaan istilah "Unit" mengandung
suatu pengertian bahwa kelas mempunyai ciri yang khusus dan spesifik, maksudnya setiap
kelas akan memiliki suasana yang berbeda atau kondisi yang berbeda satu sama lain.
Contoh:
Salah satu SD mempunyai kelas paralel terdiri dari kelas A, B, (kelas 1 s.d. VI). Masing-
masing kelas keadaannya berbeda, misalnya kelas VA, VB, dan VC.
Kelas VA yang siswa-siswanya tidak ada gairah dan semangat belajar, kelas VB merupakan
kelas yang selalu gaduh dan membuat onar tetapi prestasinya rendah, sedangkan kelas VC
merupakan kelas yang menyenangkan, siswa-siswanya aktif dan kompak dalam belajar
2
Dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan pengertian pengelolaan kelas adalah suatu
usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan pembelajaran dengan maksud agar
tercapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar sebagaimana yang
diharapkan.Atau pengelolaan kelas adalah suatu keterampilan untuk bertindak dari seorang
guru berdasarkan atas sifat-sifat kelas dengan tujuan menciptakan situasi pembelajaran ke
1. Menurut Lois V, Johnson dan Mary A. Bani (Claaroom Management), yang diikhtisarkan
kelas.
b. Pengelolaan kelas ditinjau dari konsep modern adalah proses seleksi dan
mempertahankan ketertiban
suasana kelas.
Definisi ini memandang pengelolaan kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah
laku siswa. Pandangan ini bersifat "Otoratif". Kaitannya dengan tugas guru adalah
diutamakan.
kebebasan siswa.
Definisi ini didasarkan atas pandangan yang bersifat "permisif'. Kaitannya dengan
3
tugas guru adalah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa, maksudnya guru
tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku
pengubahan tingkah laku siswa. Guru di sini berfungsi sebagai pembantu siswa
(penguatan).
hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosioemosional kelas yang positif.
Definisi keempat ini memandang pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim
Definisi ini beranggapan, bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal
di dalam kelas yang beriklim positif yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik
Definisi kelima ini mengangap kelas merupakan sistem sosial dengan proses
dengan suatu kelompok, tetapi belajar dianggap proses individual, maka kehidupan
Tiga di antara lima definisi di atas yaitu: pandangan tentang pengubahan tingkah laku. Iklim
yang berbeda tetapi memiliki unsur-unsur yang efektif apabila diterapkan untuk pengelolaan
4
kelas sehingga bermanfaat bagi guru untuk membentuk satu pandangan yang bersifat
"Prulalistik", yaitu pandangan yang merangkum ketiga dasar pandangan tersebut di atas.
tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang
positif serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan
produktif.
Dalam kegiatan sehari-hari seorang guru akan menghadapi kasus-kasus dalam kelasnya.
Misalnya dalam hal pengaturan siswa, yang dapat dikelompokan menjadi dua masalah, yaitu
pengelolaan kelas secara efektif dan tepat guna, maka guru harus rnengidentifikasikan
kedua masalah tersebut, tetapi tak kalah pentingnya dari kedua masalah tersebut adalah
Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik di tingkat kelas maupun pada
tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Pengaruh organisasi
sekolah dipandang cukup menentukan dalam pengarahan perilaku siswa. Pengaturan atau
pengorganisasian kelas hendaknya sering diadakan perubahan. Hal ini untuk mencegah
kejenuhan bagi siswa-siswa selama mengikuti kegiatan belajar, selain itu juga hendaknya
Adapun kasus-kasus yang dijumpai guru dalam pengelolaan kelas antara lain, seperti:
Misalnya, materi yang diberikan kepada siswa terlalu tinggi atau sulit sehingga tidak
bisa diikuti oleh siswa, maka di sini diperlukan penyesuaian agar siswa dapat
mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Apabila tidak diadakan penyesuaian, siswa-
5
b) Fasilitas yang diperlukan,
Misalnya, alat, media, bahan, tempat, biaya, dan lain-lain, akan memungkinkan
c) Kondisi siswa
Misalnya, siswa yang kelihatan sudah lesu dan tidak bergairah dalam menerima
menjemukan.
b. Masalah Individu/Perorangan
Rudolf Dreikurs dan Pearl Cassell (Noorhadi,1985:5), mengemukakan bahwa semua tingkah
taku individual merupakan upaya pencapaian tujuan pemenuhan kebutuhan untuk diterima
Akibat tidak terpenuhinya kebutuhan, kemungkinan akan terjadi beberapa tindakan siswa
behavior), misalnya membadut di dalam kelas (aktif), atau dengan berbuat serba
6
3. Tingkah-Iaku yang bertujuan menyakiti orang lain (revenge seeking behaviors),
sebagainya (kelompok ini nampaknya kebanyakan dalam bentuk aktif atau pasif).
Keempat tindakan yang dilakukan individu tersebut di atas dapat diistilahkan menjadi:
c. Masalah Kelompok
Masalah ini merupakan yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas. Masalah
kelompok akan muncul apabila tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan kelompok, kelas
frustasi atau lemas dan akhirnya siswa menjadi anggota kelompok bersifat pasif, acuh, tidak
puas dan belajarnya terganggu. Apabila kebutuhan kelompok ini terpenuhi, anggotanya akan
aktif, puas, bergairah dan belajar dengan baik.
Lois V Johnson dan Mary A Bany mengemukakan ciri-ciri kelompok dalam kelas:
a. Kesatuan kelompok
dengan interaksi membahas, pendapat tersebut, yang sering disertai dengan emosi
c. Struktur kelompok
Struktur informal dalam kelompok dapat mempengaruhi struktur formal, bila selalu
ditempatkan pada posisi yang tinggi hal ini dapat merusak keakraban kelompok.
d. Tujuan-tujuan kelompok.
7
Apabila tujuan-tujuan kelompok ditentukan bersama oleh siswa dalam hubungan
produktif menyelesaikan tugasnya. Dengan kata lain siswa akan bekerja dengan baik
e. Kontrol
Hukum-hukum yang diciptakan bersama bagi siswa yang melanggar, mungkin dapat
memperkecil pelanggaran, akan tetapi beberapa soal tetap atau tidak tetap akan
tidak dapat belajar dengan baik, hal ini merupakan masalah baru.
f. Iklim Ke!ompok
Iklim Kelompok adalah hasil dari aspek-aspek yang saling berhubungan dalam
d. Masalah organisasi
Sekolah sebagai organisasi sosial dan sebagai sub sistem dari sistem sosial yang lebih luas
Dengan kata lain guru dan siswa dipengaruhi oleh organisasi sekolah secara keseluruhan,
termasuk cara pengelompokan, kurikulum, rencana fisik, peraturan-peraturan, nilai sikap dan
tindakan.
Kebijaksanaan dan peraturan sekolah memberi refleksi kepada sikap nilai, organisasi, tujuan
dan peri/aku siswa dalam kelas. Dengan kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan
dikomunikasikan kepada seluruh siswa secara terbuka, maka akan menyebabkan tertanam
pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik dan keteraturan tingkah laku.
Adapun kegiatan-kegiatan rutin yang sudah diatur tersebut antara lain berupa:
1. Penggantian pelajaran, hal rutin semacam ini hendaknya diatur secara tertib.
8
2. Guru yang berhalangan hadir oleh satu atau lain hal maka siswa harus sudah
4. Upacara bendera
5. Dan kegiatan lainnya yang harus diatur secara jelas tidak kaku dan harus fleksibel.
Demikianlah telah Anda pelajari perihal konsep dasar pengelolaan kelas dan
Anda terhadap materi pembelajaran tersebut, maka bacalah rangkuman berikut, kerjakan
tugas mandiri dan jawablah tes formatif dan minimal 6 item tes dapat dijawab dengan benar.
D. RANGKUMAN
ketertiban kelas.
positif.
yang efektif.
9
2. Pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kegiatan pengaturan siswa dan
pengaturan fisik kelas sehingga kegiatan belajar siswa dapat berjalan dengan lancar
dan terciptanya kondisi belajar yang optimal bagi berlangsungnya kegiatan belajar
siswa.
TES FORMATIF 1
2. Ruang yang dibatasi dinding tempat sejumlah siswa belajar merupakan pengertian kelas
secara....
A. global
B. luas
C. sempit
D. modern
3. Sekelompok siswa pada waktu yang sama merierima pelajaran yang sama dari guru yang
sama, merupakan pengertian kelas ditinjau dari sudut
A. Metodologis
B. Kontektual
C. Tradisional
D. Didaktis
5. Proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema dan situasi kelas,
demikian pengertian pengelolaan kelas menurut... .
A. JM.Cooper
B. John Dewey
C. Lois
D. Bloom
10
6. Kasus-kasus yang dihadapi guru dalam pengelolaan kelas meliputi hal hal berikut,
kecuali....
A. tingkat penguasaan materi
B. fasilitas yang diperlukan
C. kondisi siswa
D. kondisi guru
7. Tingkah laku yang ingin mendapatkan perhatian orang lain contohnya yaitu... .
A. Membadut
B. marah-marah
C. menangis
D. berteriak
9. Ciri-ciri kelompok dalam kelas menurut Lois V Johnson dan Mary A. Bany adalah sebagai
berikut, kecuali....
A. kesatuan kelompok
B. interaksi dan komunikasi
C. kontrol
D. konstruktif
11
Kegiatan Belajar 2
PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
5. Pendekatan elektis.
Berikut ini akan diuraikan materi-materi pokok sebagaimana yang tercantum tersebut di atas.
Ketepatan tindakan pengelolaan kelas, dapat dilakukan apabila cara kerja guru dalam
pengelola kelas didasari kerangka acuan pendekatan pengelolaan kelas. Selanjutnya, dalam
menetapkan pendekatan apa yang akan digunakan hendaknva mempertimbangkan manfaat
dan kesesuaian atau kecocokan pendekatan tersebut dengan hakekat masalah yang
ditanggulangi. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya memahami dan mempunyai
berbagai pendekatan pengelolaan kelas serta memahami kondisi psikologis para siswa yang
dihadapinya.
Hal lain yang perlu dimiliki seorang guru adalah sikap profesional dalam pengelolaan kelas.
Artinya bahwa walaupun guru sudah yakin atas pilihan pendekatan pengelolaan kelas yang
akan digunakannya, tetapi pada kenyataannya hal itu tidak memberikan hasil yang
diharapkan, maka ia hendaknya mampu mengadakan analisis ulang terhadap keadaan atau
situasi yang ada sehingga dapat menetapkan altematif pendekatan yang lainnya dan
seterusnya. Hal tersebut jelas membedakan sikap seorang profesional dengan seorang
12
tukang atau "Pekerja", dimana seorang tukang menggantungkan diri pada resep-resep atau
petunjuk-petunjuk sehingga ia bingung apabila resep atau petunjuk atau teori/dalil yang
Dalam Pembelajaran 2 ini akan membahas berbagai pendekatan yang digunakan dalam
Pendekatan ini pada pelaksanaannya hampir sama dengan pendekatan otoriter dan
Ketiga bentuk tersebut akan memungkinkan muncul perilaku siswa yang tidak diharapkan
seperti tingkah laku negatif, kekerasan, pura-pura patuh, menurunnya semangat siswa atau
Coba Anda kaji contoh berikut ini, mana yang termasuk bentuk penghukuman, penekanan
atau pemasabodohan.
a. "Jika kamu tidak memperbaiki tingkah lakumu, maka saya akan memanggil orang
tuamu".
b. "Jika kalian terus begitu, sekarang terserah kalian, apakah akan meneruskan tugas
c. "Karena kalian begitu, maka setiap pelajaran dari saya, maka kau Amir, Hasan dan
Agus duduk di kantor dan menulis satu buku penuh, saya akan memperbaiki
kelakuan saya".
Pendekatan ini dianggap kurang efektif karena pendekatan ini bagi guru bersikap reaktif.
Hanya terbatas pada masalah-masalah yang muncul secara insidental saat itu, kurang
13
mengarah pada pemecahan masalah yang bersifat jangka panjang (yang akan datang),
bersikap absolut (mutlak) dan tidak membuka peluang bagi pengambilan tindakan-tindakan
Semboyan dari pendekatan ini adalah "Jika terjadi masalah ini lakukanlah itu atau itu".
Apabila pendekatan ini dilakukan maka ada beberapa tindakan guru yang perlu diperhatikan
antara lain:
tinggi
o Sebelum menghukum siswa, terlebih dahulu buktikan bahwa siswa itu bersalah
Pendekatan ini bertolak dari psikologi Behavioristik. Yang menganggap bahwa semua
tingkah laku merupakan hasil belajar. Dan juga berdasarkan prinsip psikologi bahwa setiap
1. Tindakan penguatan positif, yaitu memberikan stimulus positif, berupa ganjaran atau
pujian terhadap perilaku atau hasil yang memang diharapkan, misalnya berupa
ungkapan seperti "Nah seperti ini kalau mengerjakan tugas, tulisannya rapi mudah
dibaca".
14
udara yang segar dan sebagainya.
Suasana seperti ini dapat membentuk perilaku siswa yang baik dan betah di
dalam kelas.
a. Terus menerus pada setiap kali terjadi perbuatan baik atau yang diharapkan
b. Tenggang waktu atau berkala, yaitu setelah jangka jam pelajaran dimulai,
c. Penjadwalan interval yaitu pemberian penguatan siswa setiap jangka waktu tertentu.
Keterangan :
0 = pemberian penguatan
d. Penjadwalan rasio
tingkah laku yang dimaksud terus menerus terjadi. Dan penjadwalan rasio
15
dimaksud" .
Yang perlu diperhatikan guru juga adalah bahwa makna suatu penguat
penguat tersebut. Apa yang oleh seorang siswa dianggap sebagai penguat,
bagi siswa lain belum tentu diterima demikian. Dalam hal ini, pemahaman
Ada tiga cara yang dikenal dalam upaya pemilihan dan penerapan tindakan
penguat, yaitu:
dan untuk apa untuk siapa biasanya siswa itu melakukan sesuatu
yang berarti.
atau tidak disukai, dengan harapan menurunkan frekuensi pemunculan tingkah laku
yang tidak dikehendaki. Tindakan hukuman dalam pergelolaan kelas masih bersifat
alat yang efektif untuk dengan segera menghentikan tingkah laku yang tidak
dikehendaki, sekaligus merupakan contoh "yang tidak dikehendaki" bagi siswa lain.
Sebagian lain melihat bahwa akibat sampingan dari hubungan pribadi antara guru
16
(yang menghukum) dan siswa (terhukum) menjadi terganggu, atau siswa yang
Contoh: Didi yang waktu sebelumnva mendapat pujian alas hasil pekerjaannya baik
dan rapi yang diserahkan kepada Pak Umar, pada waktu penyerahan pekerjaan
berikutnya dengan hasil yang sama, Pak Umar menerima dan memeriksa tanpa
memberi pujian.
menyenangkan atau tidak disukai. Atau dengan kala lain menghilangkan hukuman.
Contoh : Wawan yang waktu sebelumnya dimarahi Pak guru karena pekerjaannya
tidak benar dan tidak rapi, pada pengumpulan tugas berikutnya Pak guru tidak
memarahinya lagi.
guru dapat menumbuhkan perilaku-perilaku yang dikehendaki pada diri siswa melalui
penerapan penguatan positif dan penguatan negatif. Dan guru mengurangi perilaku
persetujuan atas tingkah laku yang diinginkan, itu sangat efektif menumbuhkan
17
Menunjukan persetujuan atas tingkah laku yang baik merupakan kunci pengelolaan
kelas yang efektif. Untuk lebih jelasnya, coba Anda perhatikan diagram prinsip
yang baik artinya suasana hubungan interpesonal yang baik antara guru dan siswa
18
2. Guru menduduki posisi terpenting bagi terbentuknya iklim sosioemosional yang baik
itu.
Oleh karena itu, pendekatan ini berkeyakinan bahwa suasana atau iklim kelas yang
baik berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar. Hubungan guru dengan siswa
yang penuh simpati dan saling menerima merupakan kunci pelaksanaan dari
pendekatan ini. Dengan demikian, pendekatan ini menekankan pentingnya tingkah
laku atau tindakan guru yang menyebabkan siswa memandang guru itu benar-benar
terlibat dalam pembinaan siswa dan memperhatikan apa yang dialami siswa balk
suka maupun duka. Implikasi dari pendekatan ini adalah bahwa siswa bukan
semata-mata sebagai individu yang sedang mempelajari pelajaran tertentu, tetapi
dipandang sebagai keseluruhan pribadi yang sedang berkembang.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan guru dalam penerapkan pendekatan ini antara
lain:
Susunan yang tercipta, hubungan interpersonal dan iklim sosioemosonal dapat dilihat
diagram berikut ini:
19
Tiga jenis sikap guru sebagaimana tercantum pada diagram merupakan dasar yang dapat
siswa, dan siswa dengan siswa. Sikap-sikap tersebut dapat dijabarkan menjadi tindakan-
1. Guru berusaha menyusun program kelas dan pelaksanaannya yang didasari oleh
hubungan manusiawi yang diwarnai oleh sikap saling menghargai dan saling
2. Setiap siswa diberi kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan kelas sesuai dengan
menyenangkan pada setiap siswa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
masing-masing.
20
3. Bersikap terbuka untuk bersedia mendengar pendapat, saran, gagasan dan lain-lain
4. Menjalin hubungan yang harmonis dan manusiawi yang penuh saling pengertian,
kelompok kelas.
2. Tugas guru yang terutama dalam pengelolaan kelas adalah membina dan
Berdasarkan asumsi tersebut, maka susunan atau pengelolaan kelas dengan pendekatan ini
memiliki ciri sistem sosial sebagaimana dijumpai di luar sekolah, tentu saja dengan aktivitas
mengarah pada perilaku atau tujuan yang dikehendaki.
Lois V. Johnson dan Mary A. Bany (1970) dalam (Noorhadi 1985:27) mengemukakan bahwa
kelompok sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
f. mempunyai pola tingkah laku yang dapat diobservasi yang merupakan kepribadian
suatu kelompok.
Johnson dan Bany (1970) dalam (Noorhadi, 1985:28) mengemukakan hal-hal yang berkaitan
dengan proses kelompok.
a. Keakraban, yaitu sifat saling tertarik atau saling membutuhkan antara sesama
21
b. Solidaritas, yaitu kesatuan dan persetujuan yang komplit dalam segi-segi tujuan,
mencegah timbulnya ancaman dari luar yang dapat memecah belah kelompoknya.
c. Loyalitas, yaitu keinginan para anggotanya terhadap kelompok itu sendiri. Nampak
dalam bentuk-bentuk norma atau nilai sosial yang diidentifikasi oleh kelompok.
Norma dan nilai sosial ini diwujudkan bila anggotanya mendapat suatu ancaman dan
d. Moral yang dianut untuk menciptakan keakraban tidak hanya perasaan bersatu
menghadapi kesulitan.
f. Iklim, yaitu kondisi yang dirasakan dalam kelompok, iklim ini berkaitan dengan
Dari pendapat Johnson & Bany di atas dapat disimpulkan bahwa kesatuan kelompok yaitu:
b. kesatuan bersumber dart rasa memiliki. Karena itu guru harus berupaya agar
Schmuck dalam (Noorhadi, 1985 : 28) mengemukakan enam unsur yang berkenaan dengan
22
a. Harapan, adalah prestasi yang ada pada guru dan siswa berkenaan dengan
hubungan mereka. Harapan merupakan ramalan tentang apa yang diperbuat oleh diri sendiri
dan orang lain dalam sating berhubungan itu. Dengan demikian harapan yang menyangkut
bagaimana guru dan siswa akan berperilaku dalam sating berhubungan. Satu kelompok
kelas yang efektif akan terjadi apabiia harapan yang berkembang pada diri guru dan siswa
adalah tepat, realistik, dan jelas dimengerti oleh guru dan siswa. Perilaku guru
b. Kepemimpinan dalam hal ini diartikan sebagai perilaku yang mendorong kelompok
Guru yang efektif adalah guru yang mampu menciptakan iklim dimana siswa
merasakan bahwa mereka memliki kekuatan dan harga diri untuk melaksanakan
sikap menerima dari pacta anggota kelas terhadap kehadiran siswa/anggota baru
23
d. Norma merupakan suatu pedoman tentang cara berpikir, cara berperilaku, dan rasa
dipengaruhi oleh norma ini, sebab norma memberikan pedoman tentang apa yang
dapat diharapkan dari orang lain dan yang harus dilakukan terhadap orang lain.
Kelompok kelas yang efektif ditandai norma yang produktif. Dalam hal ini tugas guru
kelompok. Komunikasi yang efektif ditandai dengan penafsiran secara benar dan
tepat proses yang disampaikan, dengan demikian tugas guru adalah mempunyai
samping itu juga menarik pikiran dan perasaan yang mereka komunikasikan kepada
guru. Sebagai tambahan, guru perlu juga membantu siswa untuk mengembangkan
mengemukakan balikan.
f. Keeratan berkaitan dengan rasa kebersamaan yang dipunyai kelompok kelas, atau
merupakan jumlah keseluruhan dari rasa yang dipunyai oleh semua anggota
24
sejauh mana kelompok memberikan prestasi tertentu kepada anggotanya.
Berdasarkan uraian di alas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas dengan pendekatan
Kelompok efektif dan produktif dapat terjadi apabila dalam kelompok tersebut
Guru tanggap dan mampu merubah kelompok yang tidak efektif dan tidak produktif.
Pendekatan ini menekankan pada potensialitas, kreativitas dan inisiatif guru dalarn memilih
berbagai pendekatan dalam satu situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan elektis
memungkinkan digunakannya dua atau lebih pendekatan dalam satu situasi pembelajaran.
Penggunaan pendekatan ini menuntut pula kemampuan guru untuk berimprovisasi dalam
menghadapi masalah yang dihadapi siswa. Guru tidak hanya terpaku pada penerapan salah
satu pendekatan dalam perbaikan tingkah laku siswa, tetapi dalam melaksanakan tugasnya
Demikianlah telah Anda pelajari perihal pendekatan dalam pengelolaan kelas. Untuk lebih
rangkuman berikut ini, kerjakan tugas mandiri dan jawablah tes formatif.
4. RANGKUMAN
25
Ketepatan tindakan pengelolaan kelas di dasari oleh adanya pemahaman guru terhadap
Beberapa pendekatan yang bisa dijadikan alternatif dalam pengelolaan kelas yaitu:
Pendekatan ini cocok bagi penanggulangan masalah kelas yang bersifat insidental
kurang mengarah pada pemecahan masalah yang bersifat jangka panjang. Dalam
karena itu, dalam penerapan pendekatan ini guru perlu memperhitungkan dampak
yang dikehendaki.
Pendekatan ini berkeyakinan bahwa suasana atau iklim kelas yang baik
berlangsung dalam suasana kelompok, yaitu kelompok kelas. Dalam hal ini tugas
guru terutama membina dan memelihara kelompok yang efektif dan produktif.
5. Pendekatan Elektis
26
yang terpilih sesuai dengan potensi atau manfaat dalam menghadapi suatu situasi
kelas.
5. TES FORMATIF 2
6. Tindakan penguatan positif yaitu memberikan stimulus positif berupa ganjaran atau pujian
terhadap perilaku yang....
a. aneh-aneh
b. diperbuat anak
c. tidak diharapkan
d. diharapkan
27
7. Berikut ini pendekatan yang beranggapan bahwa suasana atau iklim kelas yang baik
berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran...
a. iklim sosioemosional
b. iklim belajar mengajar
c. interaksi pembelajaran
d. hubungan interpersonal
8. Tugas guru yang utama dalam pengelolaan kelas adalah membina dan memelihara
kelompok yang efektif dan produktif, merupakan asumsi dari pendekatan proses....
a. Individual
b. Kerjasama
c. Kelompok
d. Efektifitas
9. Menurut Jhonson dan Bany bahwa ciri-ciri proses kelompok berkenaan dengan hal-hal
berikut, kecuali....
a. Keakraban
b. Kemandirian
c. Loyalitas
d. Kepuasan
10. Berikut ini pendekatan yang memungkinkan digunakannya dua atau lebih pendekatan
dalam menghadapi satu situasi....
a. Sistematis
b. Elektis
c. Efektif
d. korelasi
28
Kegiatan Belajar 3
PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah Anda mempelajari materi pembelajaran pada kegiatan 3 ini, diharapkan dapat
B. Materi Pembelajaran
Prosedur Pengelolaan Kelas dimensi pencegahan (preventif) dan pengelolaan kelas dimensi
penyembuhan (kuratif).
yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar-
mengajar. Tindakan optimal yang dilakukan guru dalam melakukan kegiatan pengelolaan
kelas bukanlah tindakan yang imaginatif semata-mata akan tetapi memerlukan kegiatan
pengelolaan kelas dilakukan untuk terciptanya kondisi belajar yang optimal serta
rnempetahankan kondisi tersebut agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara
tindakan korektif yang merupakan tindakan koreksi terhadap tingkah laku menyimpang yang
dapat mengganggu kondisi optimal dari proses belajar mengajar yang sedang berlangsung
29
melalui pengambilan tindakan pada saat terjadinya gangguan terhadap kondisi optimal
balajar mengajar (dimensi tindakan), dan pengambilan tindakan terhadap tingkah laku yang
menyimpang yang telah terlanjur agar penyimpangan tersebut tidak menjadi berlarut-Iarut
(tindakan kuratif).
Atas dasar tindakan dalam kegiatan pengelolaan kelas dapat dikelompokkan dalam dua
tindakan, yaitu:
peralatan serta format belajar mengajar yang tepat sehingga menimbulkan kondisi
dalam hal ini berupa langkah-Iangkah yang harus direncanakan guru untuk
menciptakan suatu struktur kondisi yang fleksibel baik untuk jangka pendek maupun
Dimensi kuratif, merupakan tindakan tingkah laku yang menyimpang yang sudah
terlanjur terjadi agar penyimpangan itu tidak berlarut-Iarut. Dalam hal ini guru
akan menimbulkan kesadaran dan tanggung jawab untuk rnemperbaiki diri sendiri
pengelolaan kelas yang dapat dilakukan berkaitan dengan kedua tindakan tersebut,
30
Sikap guru terhadap kegiatan profesinya akan banyak mempengaruhi terciptanya kondisi
belajar mengajar atau menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya
belajar.
Oleh karena itu, langkah utama dan pertama yang strategis dan mendasar dalam kegiatan
pengelolaan kelas adalah "Peningkatan kesadaran diri" sebagai guru. Apabila seorang guru
sadar akan profesinya sebagai guru pada gilirannya akan meningkatkan rasa tanggung
jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar bagi guru dalam melaksanakan
tugasnya.
Implikasi adanya kesadaran diri sebagai guru akan tampak dalam sikap guru yang
demokratis tidak otoriter, menunjukan kepribadian yang stabil, harmonis serta berwibawa.
Sikap demikian pada akhirnya akan menumbuhkan atau menghasilkan reaksi serta respon
yang positif dari siswa.
Meningkatkan kesadaran diri sebagai guru tidak akan ada artinya tanpa diikuti meningkatnya
kesadaran siswa sebab apabila siswa tidak atau kurang memiliki kesadaran terhadap dirinya
tidak akan terjadi interaksi yang positif dengan guru dalam setiap kegiatan belajar mengajar.
Pada akhimya dapat mengganggu kondisi optimal dalam rangka belajar mengajar.
Kurangnya kesadaran siswa terhadap dirinya ditandai dengan sikap yang mudah marah,
mudah tersinggung, mudah kecewa, dan sikap tersebut akan memungkinkan siswa
melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji.
Untuk menanggulangi atau mencegah munculnya sikap negatif tersebut guru harus
berupaya meningkatkan kesadaran siswa melalui tindakan sebagai berikut:
a. Memberitahukan kepada siswa tentang hak dan kewajiban siswa sebagai anggota
kelas.
b. Memperhatikan kebutuhan dan keinginan siswa.
c. Menciptakan suasana adanya saling pengertian yang baik antara guru dan siswa.
Guru dituntut untuk bersikap polos dan tulus, artinya guru dalam tindakan dan sikap
keseharian selalu "Apa adanya" tidak berpura-pura. Tindakan dan sikap demikian akan
merupakan rangsangan positif bagi siswa dan siswa akan memberikan respon atau reaksi
positif. Penciptaan suasana sosioemosional di dalam kelas akan banyak dipengaruhi oleh
polos tidaknya dan tulus tidaknya sikap guru yang pada gilirannya akan berpengaruh
penciptaan kondisi lingkungan yang optimal dalam rangka proses belajar mengajar.
atau kelompok. Termasuk di dalamnya penyimpangan yang sengaja dilakukan siswa hanya
31
b. Mengenal berbagai pendekatan dan pengelolaan kelas dan menggunakan sesuai
dengan situasi atau menggantinya dengan pendekatan lain yang telah dipilihnya
c. Mempelajari pengalaman guru-guru lainnya baik yang gagal atau berhasil sehingga
Kontrak sosial pada dasarnya berkaitan dengan "Standar tingkah laku" yang diharapkan dan
dan kebutuhan sekolah. Dengan kata lain "Standar tingkah laku yang memadai dalam situasi
khusus".
Suatu persetujuan umum tentang bagaimana sesuatu dibuat, tindakan sehari-hari yang
bagaimana yang diperbolehkan. Standar tingkah laku ini tidak membatasi kebebasan siswa
akan tetapi merupakan tindakan pengarahan ke arah tingkah laku yang memadai atau yang
Standar tingkah laku harus melalui "Kontrak sosial" dengan siswa. Dalam arti bahwa aturan
yang berkaitan dengan nilai atau norma yang turun dari atasan (guru/sekolah) tidak timbul
dari bawah akan mengakibatkan aturan tersebut kurang dihormati atau ditaati, sehingga
perumusannya perlu dibicarakan atau disetujui bersama oleh guru dan siswa.
Kebiasaan yang terjadi dewasa ini aturan-aturan sebagai "Standar tingkah laku" berasal dari
atas, siswa hanya menerima apa adanya dan tidak punya pilihan lain. Kondisi demikian akan
32
DIAGRAM PROSEDUR PENGELOLAAN DIMENSI PENCEGAHAN
a. mengidentifikasi masalah;
Pada langkah pertama ini guru melakukan kegiatan untuk mengenal atau mengetahui
masalah-masalah yang timbul dalam kelas. Dari masalah-masalah tersebut guru harus
b. b. menganalisa masalah;
Pada langkah kedua ini, kegiatan guru adalah berusaha untuk menganalisa
33
penyimpangan tersebut dan menyimpulkan latar belakang dan sumber dari pada
alternatif pemecahan
Pada langkah ketiga ini, kegiatan yang dilakukan adalah memilih alternatif
dimaksud.
Langkah ini didahului dengan langkah monitoring yaitu kegiatan untuk mendapatkan
data yang merupakan balikan untuk menilai apakah pelaksanaan dari alternatif
pemecahan yang dipilih telah mencapai sasaran sesuai dengan yang direncanakan
atau bahkan terjadi perkembangan baru yang lebih baik, semua ini merupakan dasar
penyembuhan kuratif ini digambarkan dalam bentuk diagram, maka akan terlihat
sebagai berikut:
34
Demikianlah telah Anda pelajari perihal prosedur pengelolaan kelas. Untuk lebih
rangkuman berikut, kerjakan tugas mandiri dan jawablah tes formatif dan minimal 6 item tes
D. RANGKUMAN
yang sudah terlanjur terjadi agar penyimpangan tersebut tidak berlarut-Iarut dan
35
mengembalikannya dalam kondisi yang menguntungkan bagi berlangsungnya
berikut:
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Menganalisa masalah.
masalah
E. TES FORMATIF 3
36
3. Menciptakan kondisi belajar yang menguntungkan dan tindakan korektif terhadap tingkah
laku yang menyimpang, termasuk tindakan... .
A. Pengembangan
B. Perbaikan
C. Penyembuhan
D. Pencegahan
4. Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengelolaan kelas dimensi pencegahan
adalah....
A. peningkatan kesadaran siswa
B. peningkatan kesadaran diri sebagai guru
C. sikap tulus dari guru
D. menemukan alternatif
5. Langkah terakhir yang harus ditempuh dalam pengelolaan kelas dimensi pencegahan
adalah....
A. menciptakan kontrak sosial
B. menemukan alternatif
C. melaksanakan alternatif
D. sikap poles dari guru
6. Implikasi adanya kesadaran diri sebagai guru akan tampak dalam sikap guru sebagai
berikut, kecuali....
A. Demokratis
B. kepribadian yang stabil
C. otoriter
D. berwibawa
7. Kurangnya kemampuan kesadaran siswa terhadap dirinya dalam belajar ditandai dengan
sikap siswa sebagal berikut, kecuali... .
A. peduli
B. mudah marah
C. mudah tersinggung
D. kecewa
8. Dalam upaya pengelolaan kelas guru perlu memiliki sikap polos dan tulus artinya bahwa
guru dalam tindakan/sikap kesehariannya selalu....
A. berpura-pura semangat
B. bertindak tenggangrasa
C. apa adanya tidak berpura-pura
D. bersikap mawas diri
9. Langkah pertama yang harus ditempuh guru dalam pengelolaan kelas berdimensi
penyembuhan adalah....
A. mengidentifikasi masalah
B. memilih alternatif
C. menganalisa masalah
D. melaksanakan alternatif
10. Menyimpulkan latarbelakang dan sumber dari pada penyimpangan perilaku dalam
pengelolaan kelas, merupakan kegiatan pada langkah....
A. identifikasi masalah
37
B. memilih alternatif
C. analisa masalah
D. mendapat balikan
38
Kegiatan Belajar 4
RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah Anda mempelajari materi pembelajaran pada kegiatan 4 ini, diharapkan dapat
B. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang akan anda pelajari adalah: Rancangan prosedur pengelolaan
Berikut ini akan diuraikan materi pokok sebagaimana yang tercantum tersebut di atas.
Guru perlu mengetahui dan mengenal masalah pengelolaan kelas baik dimensi preventif
maupun kuratif serta menguasai prosedur pelaksanaannya. Hal ini merupakan dasar yang
diperlukan untuk menyusun rancangan prosedur lebih rinci pengelolaan kelas. Dengan kata
lain, penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas harus di landasi oleh prosedur
pengelolaan baik dimensi preventif maupun kuratif.
Penyusunan rancangan prosedur ini, berarti guru menentukan serangkaian kegiatan tentang
langkah-Iangkah pengelolaan kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran
yang rasional guna menciptakan kondisi lingkungan yang memberi kemudahan bagi siswa
untuk melakukan kegiatan belajar.
Pengelolaan kelas merupakan langkah kegiatan yang dapat berdimensi preventif dan kuratif
sehingga perencanaan prosedur pengelolaan kelas ke arah dimensi preventif dan dimensi
kuratif yang kesemuanya bermuara atau menuju pada tujuan yang diharapkan, yaitu
terciptanya kondisi serta mempertahankan kondisi optimal yang mendukung terlaksananya
proses belajar mengajar. Untuk jelasnya rancangan prosedur pengelolaan kelas ini dapat
divisualisasikan melalui bagan berikut.
39
Dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
pengelolaan kelas.
pengelolaan kelas.
40
Kelima faktor di atas merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan
rancangan prosedur pengelolaan kelas. Atas dasar faktor-faktor yang dikemukakan di atas
Setelah rancangan prosedur pengelolaan kelas selesai dirumuskan, maka hal yang penting
berikutnya adalah proses pelaksanaan rancangan tersebut. Dalam pelaksanaan proses ini
Jadi selama rancangan ini dilaksanakan, fungsi dan peranan guru sangat menentukan. Di
samping itu, guru harus melaksanakan monitoring untuk mengetahui sejauh mana hasil
41
pemecahan masalah itu dilaksanakan dan ditaati ataukah telah terjadi perkembangan baru.
Hasil monitoring ini dijadikan dasar untuk mendapatkan umpan balik, yaitu untuk
Demikianlah telah Anda pelajari perihal rancangan prosedur pengelolaan kelas. Untuk lebih
rangkuman berikut kerjakan tugas mandiri dan jawablah tes formatif dan minimal 6 item tes
D . RANGKUMAN
secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk tujuan menciptakan kondisi
Pengelolaan kelas merupakan langkah kegiatan yang dapat berdimensi preventif dan kuratif
sehingga perencanaan prosedur pengelolaan kelas ke arah kedua dimensi tersebut yang
kesemuanya menuju pada tujuan yang diharapkan, yaitu terciptanya kondisi serta
mengajar/pembelajaran.
pengelolaan kelas.
pengefolaan kelas.
42
E. TES FORMATIF 4
1. Penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas yang berarti guru menentukan hat-
hat berikut, kecuali...
a. serangkaian kegiatan
b. langkah-Iangkah kegiatan
c. urusan kegiatan
d. tujuan kegiatan
2. Penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas harus disusun secara sebagai berikut,
kecuali....
a. Sistematis
b. Logis
c. Rasional
d. Sederhana
3. Mengembalikan kondisi belajar yang kacau menjadi kondisi belajar yang teratur sehingga
siswa dapat bel ajar dengan baik merupakan kegiatan pengelaolaan kelas berdimensi....
a. Efektif
b. Selektif
c. Kuratif
d. Preventif
43
5. Kemampuan berinteraksi dengan siswa merupakan salah satu lakier yang mempengaruhi
dalam proses....
a. pelaksanaan rancangan
b. penyusunanrancangan
c. penilaian rancangan
d. monitoring rancangan
a. tanggungjawab siswa
b. keberanian siswa
c. peranan guru
d. penilaian guru
mendapatkan....
a. peranan guru
b. umpan balik
d. manfaat pengelolaan
b. langkah-Iangkah selanjutnya
b. seluruh kelas
44
c. satu kelas
d. satu sekolah
10. Salah satu faktor penting dalam upaya pengelolaan kelas adalah dengan pemanfaatan....
a. tempat sebagai sarana
b. transfortasi ke sekolah
c. halaman untuk bermain
d. lingkungan sebagai sumber belajar
45
Kegiatan Belajar 5
PENGATURAN LINGKUNGAN FISIK KELAS
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pembelajaran pada kegiatan 5 ini Anda diharapkan dapat
B. Materi Pembelajaran
Materi pokok yang harus Anda pelajari pada kegiatan 5 ini adalah tentang: Lingkungan fisik
Berikut ini akan diuraikan meteri pembelajaran sebagaimana tercantum tersebut di atas.
Salah satu faktor yang penting dalam belajar adalah lingkungan. Sejak dulu pengaruh
anak belajar mempertahankan dirinya. Demikian yang dilakukan oleh Mede dan Temme dari
Siere Leone, yang benar-benar menjalankan sekolah udara terbuka di hutan. Pendidik besar
seperti Comenius. John Dewey, dan Tyler menggaris bawahi pentingnya lingkungan
terhadap pendidikan anak. Menurut Tyler proses belajar terjadi melalui pengalaman yang
Sekalipun lingkungan itu mempunyai makna yang luas, tetapi dalam bab ini hanya akan
menguraikan lingkungan fisik sebagai salah satu dari sekian banyak masalah yang
berhubungan dengan penciptaan lingkungan yang baik, yang mendesain tempat duduk
46
siswa sehingga dapat menciptakan suasana kelasyang mampu mendorong siswa belajar
dengan baik.
Guru harus dapat menciptakan lingkungan kelas yang membantu perkembangan pendidikan
subyek didiknya (siswa). Dengan teknik motivasi yang akurat, guru dapat menciptakan
kontribusi iklim kelas yang sehat. Lingkungan ini hendaknya mencerminkan kepribadian guru
dan perhalian serta penghargaan atas usaha siswanya. Siswa harus dibuat secara terus
menerus memberikan reaksi pada lingkungan, sehingga pengalaman belajar dapat terjadi
sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Masalahnya bagaimana hal itu dilaksanakan?
Langkah-Iangkah praktis yang dapat ditempuh antara lain sebagai berikut
a) Lingkungan fisik kelas harus bersih dan sehat. Harus ada bukti bahwa
keprihatinan guru tidak hanya terhadap kebersihan kelas akan tetapi juga untuk
kesehatan semua siswanya.
c) Kelas sedapat mungkin harus merupakan suatu tempat yang indah dan
menyenangkan. Dinding kelas harus dibuat hidup dengan proses kerja yang
dilakukan oleh siswa, dan dengan koleksi benda-benda yang menarik dari daerah
sekitarnya. Guru harus selalu ingat bahwa setiap benda yang ada dalam kelas itu
menyampaikan pesan dan dapat menjadi butir fokal kegiatan belajar.
d) Guru membagi dan membuat tanggung jawab latar belakang fisik itu menjadi milik
siswa yang ada di kelas tersebut, dan tidak hanya milik guru. Siswa harus aktif
dalam membuat keputusan mengenai tata pameran, dekorasi dan sebagainya.
47
Pengaturan tempat duduk paling populer di kebanyakan kelas adalah siswa secara berderet
menghadap ke papan tulis dan guru. Pada umumnya tempat duduk siswa diatur menurut
tinggi pendeknya siswa. Yang tinggi duduk di belakang yang pendek di depan. Pada situasi
tertentu misalnya, jika ada siswa yang tidak dapat melihat jarak jauh atau pendengarannya
kurang, atau jika banyak yang membuat gaduh, siswa tersebut duduk di deretan paling
depan tanpa menghiraukan tinggi badannya.
Tipe pengaturan tempat duduk seperti ini tampaknya sangat baik untuk pengajaran formal.
Semua siswa duduk dalam deretan lurus dengan siswa yang tertinggi duduk di belakang dan
yang terpendek di depan. Papan tulis terletak di muka semua siswa dan guru mengambil
posisi tidak jauh dari papan tulis. Dengan demikian papan tersebut mudah dicapai guru dan
dapat dilihat oleh semua siswa. Jenis pengaturan tempat duduk seperti ini juga
memudahkan bergerak antara deretan dan pengumpulan serta pembagian buku dan bahan
lain.
Bila digambarkan maka tipe pengaturan tempat duduk tradisional seperti tersebut di atas
seperti yang dikemukakan Noorhadi 1985:45 adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Pengaturan Tempat Duduk pada Umumnya
Tipe atau pola pengaturan tempat duduk yang kedua adalah: Pola pengaturan tempat duduk
yang berkelompok. Pola ini mengatur tempat duduk secara berkelompok. Siswa dapat
berkomunikasi dengan mudah satu sama lain dan dapat berpindah dari satu kelompok ke
kelompok lainnya secara tak terbatas. Pola ini lebih mudah bagi siswa untuk bekerja sama
dan menolong satu sama lain sebagai teman sebaya.
Kepemimpinan dan kerja sama merupakan dua unsur yang penting dari hubungan kelas,
sebagai akibat dari pola tempat duduk ini. Bila anak perlu mengerjakan tugas kelompok atau
memecahkan masalah secara bersama-sama, guru diserahkan memakai pola susunan
tempat duduk berkelompok. Tempat duduk dengan pola berkelompok ini adalah sebagai
berikut:
48
Gambar 2
Tempat Duduk dengan Pola Berkelompok
Pada pola ini guru sebaiknya membatasi besarnya tiap kelompok agar tidak lebih dari enam
anak. Pembatasan ini dapat mencegah adanya siswa yang bersembunyi di belakang teman-
teman lainnya dan tidak berpartisipasi penuh dalam kegiatan kelompok. Kadang-kadang
guru harus memutuskan sendiri susunan kelompok siapa-siapa yang menjadi anggotanya
tetapi pada saat lain siswa juga perlu diberi kesempatan memutuskan sendiri menjadi
anggota kelompok yang sesuai dengan pilihannya.
Dalam situasi ini, otoritas guru berperan dalam posisi terdesentralisasi. Dia hanya memberi
bimbingan kepada siswa.
Pola pengaturan tempat duduk yang ketiga adalah pola pengaturan tempat duduk formasi
tapal kuda. Pada pola ini; posisi guru berada di tengah-tengah siswanya. Pola semacam ini
dapat dipakai jika pelajaran banyak diterapkan diskusi antara siswa dengan guru seperti ini
menggaris bawahi otoritas guru dan sekaligus juga memisahkan guru dari kelompok. Namun
kelompok tetap dalam pengawasan guru bagaikan sinar yang memanear ke setiap anggota
kelompok yang duduk dalam formasi ini.
Hal ini juga memudahkan waktu pengaturan berkonsultasi dan berkomunikasi. Demikian
pula banyak membuang waktu jika pengaturan seperti ini diubah menjadi pola berkelompok.
Atau formasi kelompok keeil. Begitu juga sebaliknya, lebih-Iebih bila kelompok itu harus
berkumpul untuk menyajikan laporan kelompoknya.
Gambar 3
Pengaturan Tempat Duduk dengan Formasi Tapal Kuda
49
Pola pengaturan keempat adalah pola pengaturan tempat duduk meja bundar dan persegi.
Pengaturan semacam ini juga baik untuk mangajar yang disajikan dengan diskusi. Bentuk
formasinya bisa bulat atau bisa persegi. Berbeda dengan pola tapal kuda, otoritas guru
sama sekali tidak terpusat dan kepemimpinan formal tidak berperan sama sekali.
Hakikatnya, dalam pengaturan seperti ini biasanya tidak ada pemimpin kelompok. Bila ada
yang harus direkam atau didengarkan maka bentuk ini adalah yang paling baik.
Seandainya ada satu obyek yang harus diragakan atau dalam pengajaran olahraga, seni tari
pada saat guru memberi contoh gerakan-gerakan yang diajarkan, maka guru berada di
tengah-tengah, sehingga mudah dilihat dan diberi komentar oleh samua siswa.
Selama kegiatan kelas tertentu, baik sekali untuk tidak membatasi siswa dengan tipe
pengaturan tempat duduk yang khusus. Siswa diperbolehkan dengan siswa siapa saja yang
ia pilih dimanapun untuk belajar dengan baik. Di sini perlu ditekankan bahwa guru harus
dapat melihat apa yang terjadi di berbagai lokasi tempat duduk berada.
Pola pengaturan tempat duduk meja bundar dan persegi dapat digambarkan seperti berikut
ini.
Gambar. 4
Pola Pengaturan Tempat Duduk Meja Bundar dan Persegi.
50
Demikianlah telah Anda pelajari perihal pengaturan lingkungan fisik kelas. Untuk lebih
memantapkan pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran tersebut, maka bacalah
rangkuman berikut, kerjakan tugas mandiri dan jawablah tes formatif dan minimal 6 item tes
dapat dijawab dengan benar.
D. RANGKUMAN
Salah satu faktor yang panting dalam proses pembelajaran adalah lingkungan. Yang
dimaksud lingkungan di sini adalah lingkungan fisik kelas. Oleh karena itu lingkungan fisik
kelas harus diatur sedemikian rupa sehingga mendukung terhadap berlangsungnya proses
pembelajaran siswa.
Langkah praktis yang harus ditempuh dalam pengaturan lingkungan fisik kelas ini, meliputi
hal-hal berikut:
mengajar.
3. Kelas sedapat mungkin harus merupakan suatu tempat yang indah dan
menyenangkan.
4. Guru harus membagi dan membuat tanggungjawab latar belakang fisik itu menjadi
51
6. Lingkungan fisik kelas harus mengandung unsur kesehatan, sirkulasi udara dan
Selain pengaturan lingkungan fisik kelas dan juga perlu diperhatikan pengaturan tempat
duduk siswa hal ini tidak kalah pentingnya dalam rangka kegiatan pengelolaan kelas.
Pengaturan tempat duduk siswa dapat dilakukan dengan berbagai variasi, antara lain
berderet menghadap ke papan tulis, pola susun tempat duduk berkelompok, para
pengaturan tempat duduk formasi tapal kuda dan yang terakhir adalah pola pengaturan
tempat duduk meja bundar dan persegi.
Penggunaan pola pengaturan tempat duduk siswa tersebut tergantung pada kemampuan
guru dan siswa sesuai dengan jenis kegiatan belajar yang akan dilakukan.
E. TES FORMATIF 5
1. Dengan teknik motivasi yang akurat, guru dapat menciptakan kontribusi iklim kelas yang....
a. Sehat c. Adil
b. Tentram d. Kuat
3. John Dewey menyarankan agar ruangan kelas sedapat mungkin seluas rumah, sehingga
siswa dapat....
a. bebas bermain
b. beraktifitas sesuai dengan selera
c. berkomunikasi dengan semua siswa
d. berkembang semaksimal mungkin
5. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam mengorganisasi lingkungan fisik kelas di
antaranya tentang....
a. iklim kelas
b. gambar dan hiasan
c. penataan. dan dekorasi
d. tata tertib dan aturan
52
6. Lingkungan fisik kelas selain harus mengandung unsur kesehatan juga sangat diperlukan
yang cukup memadai adalah adanya....
a. peredaran udara dan cahaya
b. jumlah siswa dalam kelas
c. bangku dan meja
d. lemari dan rak buku
7. Pengaturan tempt duduk yang populer dikembangkan di kelas adalah siswa secara
berderet menghadap ke....
a. bapak ibu guru
b. teman sekelas
c. samping kiri dan kanan
d. Papan tulis
8. Tipe pengaturan tempat duduk berderet ke depan sangat baik untuk pelaksanaan
pembelajaran yang bersifat... .
a. Informal
b. Formal
c. non formal
d. relaks
9. Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan mudah bagi siswa untuk berkomunikasi
dan bekerjasama adalah pola....
a. Kerjasama
b. Klasikal
c. Individual
d. Kelompok
53
Kegiatan Belajar 6
DISIPLIN KELAS
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah Anda mempelajari materi pembelajaran pada kegiatan ke 6 ini, diharapkan dapat
menjelaskan pengertian disiplin kelas, teknik-teknik dan upaya menegakkan disiplin, cara
B. Materi Pembelajaran
Materi pokok yang harus anda pelajari pada kegiatan ke 6 ini adalah: Pengertian disiplin
kelas, teknlk-teknik dan upaya menegakkan disiplin, cara membina self dicipline.
Berikut ini akan diuraikan materi pembelajaran sebagaimana tercantum tersebut di atas.
Perkataan disiplin berasal dari bahasa Yunani "Disciplus" yang artinya murid atau pengikut
seorang guru. Seorang murid atau pengikut harus tunduk kepada peraturan, kepada otoritas
gururya. Karena itu disiplin berarti kesediaan untuk mematuhi ketertiban agar murid dapat
belajar. Adapun menurut kamus umum Bahasa Indonesia, W.J.S Poerwadarminta, istilah
- Latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu
Berdasarkan pengertian tersebut di alas maka dapatlah penulis katakan bahwa disiplin
adalah rasa tanggung jawab dari pihak murid berdasarkan kematangan rasa sosial untuk
mematuhi segala aturan dan lata tertib di sekolah sehingga dapat belajar dengan baik. Dan
juga disiplin bukan hanya suatu aspek tingkah laku siswa di dalam kelas/sekolah saja,
54
melainkan juga di dalam kehidupannya di masyarakat sehari-hari. Dengan demikian anak
yang tidak mengenal disiplin akan cenderung menjadi anak nakal/pembangkang, oleh
karena itu pembentukan disiplin adalah sejalan dengan pendidikan watak. Dengan disiplin
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengatur atau mengontrol perilaku anak untuk mencapai
tujuan pendidikan karena ada perilaku yang harus dicegah atau dilarang dan sebaliknya
harus dilakukan. Pembentukan disiplin pada saat sekarang bukan sekedar menjadikan anak
agar patuh dan taat pada aturan tata tertib tanpa alasan mau menerima begitu saja,
melainkan sebagai upaya mendisiplinkan diri sendiri (self discipline) atau self control, artinya
ia berperilaku baik, patuh dan taat pada aturan bukan karena paksaan dari orang lain atau
guru melainkan karena kesadaran dari dirinya. Disiplin bukanlah kepatuhan lahiriah,
bukanlah paksaan, bukanlah ketaatan kepada otoritas gurunya untuk menuruti aturan.
Disiplin adalah suatu sikap batin bukan kepatuhan otomatis untuk melaksanakan yang baik.
Seperti di atas bahwa disiplin merupakan rasa tanggung jawab siswa berdasarkan
kematangan sosial untuk mentaati aturan/tata tertib. Dahulu memang dianggap disiplin
dalam kelas itu baik, bila siswa diam berjam-jam lamanya di bawah pengawasan guru yang
bersikap keras. Sekarang ini tidak lagi dlinginkan disiplin demikian, karena siswa pun
bertanggung jawab untuk menciptakan suasana kelas yang baik. Suasana kelas yang baik,
tidak tegang, ada kebebasan tetapi ada pula kerelaan mematuhi peraturan dan tata tertib
sekolah.
a) Pemberian Bimbingan
Dalam hubungan ini siswa perlu diberi bimbingan dan penyuluhan untuk memahami
dan mengenali diri sendiri. Untuk itu diperlukan pendekatan dengan siswa dalam
tingkah lakunya berdasarkan peraturan tata tertib yang telah ditetapkan. Dengan
demikian dapat terwujud disiplin yang baik dalam kelas yang diidamkan. Disiplin
kelas yang baik dimaksudkan untuk pengendalian dan pengarahan segala perasaan
dan tindakan orang dalam suatu kelas untuk mewujudkan dan memelihara suatu
55
3. Teknik-Teknik Membina Disiplin Kelas
Guru hendaknya memberi contoh teladan sikap dan perilaku yang baik kepada
siswanya
Disiplin kelas yang baik mengandung pula kesadaran akan tujuan bersama, guru
dan siswa menerimanya sebagai pengendali, sehingga situasi kelas menjadi tertib.
Dalam mewujudkan tujuan bersama beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam
keterampilan.
Upaya untuk menegakkan disiplin di dalam kelas dapat dilakukan dengan melalui berbagai
pihak yang terkait, misalnya dari pihak guru siswa dan orang tua. Yang jelas bahwa semua
pihak tersebut harus ada kerjasama yang baik dan harmonis serta ikut bertanggung jawab
Upaya yang dapat dilakukan oleh mas1ng-masing fihak adalah sebagai berikut.
1. Pihak Guru
56
Disiplin banyak bergantung kepada pribadi guru. Ada guru yang mempunyai
Ada pula guru yang tampaknya tidak mempunyai kepribadian, ia tidak berwibawa
disiplin di dalam kelas. Karena guru merupakan panutan atau suri tauladan bagi para
siswanya. Tanpa adanya keteladanan dari guru, maka jangan diharapkan terwujud
Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru antara lain:
a. Guru hendaknya jangan ingin berkuasa dan otoriter, memaksa siswa patuh
terhadap segala sesuatu yang diperintahkan. Karena sikap guru yang otoriter
suasana kelas menjadi tegang dan sering diliputi olen rasa takut.
b. Guru harus percaya diri, bahwa dirinya mampu menegakkan disiplin bagi dirinya
dan siswanya.
Jangan tunjukan kelemahan dan kekurangannya kepada siswa. Apabila pada siswa
c. Guru jangan menaruh dendam terhadap siswa, siswa jangan sampai merasakan
bahwa dia dibenci oleh gurunya sampai merasakan bahwa dia dibenci oleh gurunya
d. Guru jangan memberikan janji-janji yang tak mungkin dapat ditepati demikian pula
57
perilaku tidak mudah memerlukan waktu dan bimbingan.
e. Guru hendaknya pandai bergaul dengan siswanya, akan tetapi jangan sampai
f. Guru hendaknya jangan mengancam siswa, bila siswa melanggar disiplin, karena
ancaman hanya akan memaksa siswa berbuat baik karena rasa takut bukan
diri siswa agar ia mau mentaati aturan bukan karena rasa takut.
2. Pihak Siswa
Peranan siswa dalam menciptakan suasana disiplin dalam kelas tak kalah
pentingnya, karena faktor utama adalah siswa sendiri dan siswa merupakan subyek
dalam pembelajaran. Oleh karena itu siswa harus mempunyai rasa tanggung jawab
Kesadaran siswa dalam mentaati aturan/tata tertib sangat diperlukan sekolah, sebab
tanpa adanya kesadaran dari siswa itu sendiri, upaya apapun yang dilakukan tak
Untuk itu ada beberapa ha yang harus diperhatikan oleh siswa dalam mewujudkan
a. Siswa hendaknya memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk turut serta
58
c. Siswa jangan. merasa diawasi oleh guru dalam melaksanakan disiplin, sebab
seenaknya.
e. Apabila suatu saat melakukan pelanggaran, maka siswa harus benjanji pada
setidaknya turut membantu, oleh karena orang tualah yang sebenamya banyak
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam rangka
a. Orang tua hendaknya mengetahui tentang tata tertib sekolah yang harus
tertib/aturan sekolah.
5. Membina Self-discipline
Tujuan pendidikan adalah membimbing anak ke arah kedewasaan, yaitu kematangan sosial,
emosianal, intelektual dan moril, sehingga dapat berdiri sendiri. Kedewasaan berarti
bertanggung jawab atas perbuatan sendiri dan tanggung jawab hanya tercapai bila sejak
kecil anak diberi kebebasan sesuai dangan usia, perkembangan dan kesanggupannya.
59
Dalam pembentukan pribadi yang dewasa ini, bentuk disiplin yang dijalankan terhadapnya,
memegang peranan penting, anak yang terlampau diatur hidupnya dengan disiplin yang
pemperolehnya. Itu sebabnya, maka sejauh mungkin anak itu dididik ke arah self discipline.
keinsyafan dan kerelaan sendiri mematuhi peraturan dan norma-norma yang diakuinya. Hal
itu baik dan perlu, sekalipun tidak ada orang lain yang mengawasinya.
Jenis disiplin yang diberikan kepada anak banyak bergantung kepada pribadi si pendidik.
Pendidik yang otokratis, yang menjaga ketertiban dengan tangan besi, tidak memberi
kesempatan kepada anak-anak untuk mengatur diri sendiri. Guru serupa ini akan menindak
setiap pelanggaran dengan hukuman dan ancaman, sehingga menimbulkan rasa takut. Self
discipline hanya terdapat di dalam kelas di mana gurunya dikatakan demokratis. Kelas yang
demokratis juga tertib sesuai dengan kegiatan yang dilkakukan oleh anak-anak. Ketertiban
tercapai bukan dengan kekerasan atau paksaan dari pihak guru, melainkan karena anak-
anak patuh akan peraturan. Ketertiban itu akan tetap mereka pelihara sekalipun tidak ada
Apabila anak-anak itu telah sanggup disiplin diri sendiri, maka dengan demikian mereka
Demikianlah telah Anda pelajari perihal disiplin kelas. Untuk lebih memantapkan
pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran tersebut, maka bacalah rangkuman berikut,
kerjakan tugas mandiri dan jawablah tes formatif dan minimal 6 item tes dapat dijawab
dengan benar.
D. RANGKUMAN
Tanpa disiplin, tujuan pendidikan dan pengajaran tidak akan tercapai. Itu sebabnya setiap
guru yang baik harus mampu menciptakan disiplin yang baik di dalam kelasnya.
60
Disiplin berasal dari kata “disciplus" dalam bahasa Yunani yang artinya "pengikut seorang
guru". Orang yang berdisiplin tunduk kepada peraturan. Dengan disiplin dimaksud usaha
untuk mengatur dan mengontrol kelakuan guna mencapai tujuan pendidikan.
Menurut konsepsi yang lama disiplin merupakan pengaturan dari luar dengan sering
menggunakan paksaan dan kekerasan. Konsepsi modern lebih menuju kearah self-discipline.
Gangguan terhadap disiplin dapat disebabkan oleh guru, yakni pribadi guru dan
kekurangannya dalam kesanggupan mengajar dan keterampilan sosial. Pelanggaran
terhadap disiplin dapat pula disebabkan oleh anak, yakni oleh interaksi di antara anak-anak
dan oleh gangguan dalam pribadi anak sendiri.
Guru yang berpribadi mempunyai kewibawaan. la disegani anak-anak, bukan karena rasa
takut, melainkan karena guru itu mewujudkan norma-norma tertentu pada dirinya.
Kebanyakan pelanggaran disiplin dapat diatasi. Dalam hal ini kepribadian guru,
kesanggupan mengajar, penyelenggaraan kegiatan rutin dalam kelas serta perbaikan
keadaan dalam kelas memegang peranan yang penting.
Namun demikian bagaimanapun baiknya guru, selalu akan terdapat pelanggaran terhadap
ketertiban di dalam kelas. Oleh sebab itu guru perlu menggunakan hukuman untuk
memulihkan disiplin. Hukuman hendaknya diberikan dengan hati-hati, agar jangan
menimbulkan akibat-akibat yang negatif.
Tiap kelas mempunyai suasana atau iklim tersendiri. Guru dapat mengusahakan iklim yang
sehat di dalam kelasnya. Kelas yang bersuasana sehat juga mempunyai disiplin yang sehat.
Dalam negara kita yang ber-Pancasila, kita hendaknya mendidik anak-anak ke arah self-
discipline, sehingga mereka dapat mematuhi peraturan alas keyakinan akan perlu dan
baiknya peraturan-peraturan itu.
Disiplin adalah rasa tanggungjawab dari pihak murid berdasarkan kematangan rasa sosial
untuk mematuhi segala aturan dan lata tertib di sekolah sehingga dapat belajar dengan baik.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam membina disiplin dalam kelas dapat dilakukan
dengan cara memberikan bimbingan dari guru kepada murid dan dalam hal ini murid perlu
diberi bimbingan dan penyuluhan untuk mematuhi dan mengenali diri sendiri.
Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam membina disiplin kelas antara lain: Teknik
keteladanan guru, teknik bimbingan guru dan teknik pengawasan bersama.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menegakkan disiplin antara lain dilakukan baik dari pihak
guru, pihak siswa, dan dari pihak orang tua.
Self dicipline bukan berarti memberikan kebebasan penuh. Self dicipline berarti keinsyafan
dan kerelaan sendiri mematuhi peraturan dan norma-norma yang diakuinya. Hal ini baik
sekali dan perlu, sekalipun tidak ada orang lain yang mengawasinya.
E. TES FORMATIF 6
Petunjuk: Berikut ini terdapat beberapa kemungkinan jawaban pada setiap soal. Pilihlah
salah satu kemungkinan jawaban yang benar.
61
1. Perkataan disiplin berasal dari bahasa Yunani yaitu....
a. Diciplus
b. Disiplin
c. Dicipline
d. Diceplinus
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat dan menumbuhkan gagasan baru
adalah cara pendekatan....
a. Mengontrol diri
b. mengarahkan siswa
c. membiarkan siswa
d. pemberian bimbingan
4. Siswa mengevaluasi diri sesuai dengan tata tertib yang diterapkan di sekolah merupakan
pendekatan dengan cara....
a. evaluasi tata tertib
b. evaluasi sekolah
c. evaluasi pada diri sendiri
d. guru mengevaluasi siswa
5. Memberi contoh teladan sikap dan perilaku yang baik kepada siswa merupakan teknik
membina disiplin kelas dengan cara....
a. sikap yang baik
b. keteladanan guru
c. teladan yang baik
d. contoh yang baik
7. Jangan memberi janji-janji yang tak mungkin ditepati, adatah upaya menegakkan disiplin
dari pihak....
a. siswa-siswa
b. siswa dan guru
c. guru
d. guru dan aturan
8. Upaya menegakkan disiplin kelas hendaknya disertai kesadaran dari siswa antara lain
sebagai berikut, kecuali....
a. memiliki rasa tanggungjawab
b. kesadaran mentaati
62
c. mengontrol diri sendiri
d. meminta diperhatikan oleh guru
9. Self dicipline berarti kesadaran dan kerelaan sendiri untuk mematuhi peraturan dan
norma-norma yang....
a. Ditakutinya
b. Diakuinya
c. Di paksakan
d. Diawasinya
10. Self dicipline akan terwujud atau terbentuk pada diri siswa bilamana suasana kelas lebih
bersifat....
a. Otoriter
b. Demokratis
c. Membiarkan
d. acuh tak acuh
63