You are on page 1of 3

Selama pembelahan sel, inti mengalami serangkaian perubahan yang komplek, namun

teratur dan tetap. Beberapa hal sangat terlihat jelas pada saat pembelahan, diantaranya
yaitu menghilangnya anak inti dan pembungkus inti, unsur kromatin memadat
membentuk kromosom. Kromosom selalu berada di dalam inti. Namun selama periode
interfase umumnya kromosom tidak terlihat karena terletak tersebar dan komponen
makromolekulnya terdistribusi longgar di dalam molekul inti.
Seperti telah disebutkan di atas bahwa secara umum periode sel terdiri dari dua periode
yaitu periode interfase (istirahat/senggang) dan periode pembelahan. Di sini periode
interfase terbagi atas periode G dan S. G berasal dari kata gap (senggang) dan S berasal
dari kata synthesis.
Gambar 1. Diagram siklus hidup sel menunjukan periode mitosis dan interfase

Periode G1 adalah periode sel aktif mansintesa ARN dan protein. Inti dan sitoplasma
membesar. Lamanya 30-40% dari waktu daur. Sel bersiap untuk mitosis.
Periode S adalah periode aktif mensintesa AND anak yang disebut replikasi. Lamanya
juga 30-40% dari waktu satu daur. Pada akhitnya terjadi penggandaan kromatin.
Periode G2 adalah persiapan sitoplasma untuk membelah, lamanya 10-20% dari waktu
daur. G2 segera disusul dengan pembelahan sesungguhnya (M= mitosis).

Pembelahan Sel
Daerah Pembelahan Sel
Dalam proses pembelahan sel terdapat daerah tertentu pada sel sebagai tempat terjadinya
pembelahan. Daerah demikian disebut sebagai “daerah pembelahan” yang dibagi atas:
1. Nucleus (inti sel)
Proses pembelahan pada inti sel disebut karyokinesis (karyon = inti; kinesis = kejadian
atau gerakan).
2. Cytoplasma
Proses pembelahan pada sitoplasma disebut cytokinesis (cytus = sel).
Karyokinesis mengalami pembelahan terlebih dahulu, untuk kemudian diikuti dengan
cytokinesis.
Mekanisme Pembelahan Sel (Mitosis)
Pembelahan sel menampakkan keaktifan mitosis dan sitokinesis sebagai perubahan yang
terus-menerus. Mitosis memiliki beberapa fase antara lain: profase, metafase, anafase,
dan telofase. Mitosis berasal dari kata mitos yang berarti benang, disebut demikian
karena dalam prosesnya terbentuk benang-benang kromosom dalam inti. Pembelahan
semacam ini terjadi pada seluruh jaringan tubuh, baik jaringan somatic (vegetatif)
maupun jaringan germinatif (generatif). Dalam mitosis, karyotipe yabf 2 N (diploid) pada
sel induk akan tetap 2 N pada sel anak.
Mitosis terjadi pada sel jaringan yang selalu bersifat muda dan mampu membelah diri
terus menerus (neristematis). Dibagi atas dua fase utama, yaitu:
1. Persiapan (interfase)
2. Pembelahan (mitosis)

1. Persiapan (interfase), terbagi atas tiga periode:


a. Periode G1 (Gap 1); waktu senggang
Periode sel sedang aktif mensintesa ARN (transkripsi) dan protein (transisi) serta
membentuk sitoplasma baru, yang nantinya merupakan bahan untuk membina sel anak.
Peristiwa ini mendorong inti dan sitoplasma membesar. Lama G1 30-40% dari waktu
daur.

b. Periode S (sintesa)
Merupakan masa aktif mensintesa ADN (replikasi). Dengan replikasi terbentuk bahan
genetic baru yang persis sama susunan AND-nya dengan yang lama. Dengan demikian
sel anak mengandung bahan genetis yang sama dengan sel induk.

c. Periode G2
Merupakan masa persiapan sitoplasma untuk membelah dan merampungkan bahan yang
disintesa pada periode G1. Nucleus masih nyata dibungkus membran inti mengandung
satu atau lebih nucleoli. Dua sentrosom (pusat organisasi mikrotubul) muncul di luar inti,
terbentuk selama awal interfase melalui proses replikasi dari sentrosom tunggal (pada sel
hewan setiap sentrosom mempunyai ciri terdiri atas sepasang sentriol). Mikrotubul
meluas dari sentrosom dalam susunan radial dinamakan aster (stars = bintang).
Kromosom telah menduplikasi (selama fase S) tetapi dalam keadaan ini tidak dapat
dibedakan sendiri-sendiri, karena masih dalam bentuk serabut kromatin yang terkemas
longgar. Pada periode ini semua bahan sitoplasma dan organel menjadi rangkap dua.
Lamanya 10-20% dari waktu daur. Periode ini segera disusul oleh pembelahan (mitosis).

You might also like