You are on page 1of 13

TUGAS ILMU FILSAFAT

PENGARUH PERKEMBANGAN ILMU, TEKNOLOGI, DAN


KEBUDAYAAN TERHADAP MASA DEPAN MANUSIA

Disusun oleh:

Dian Kusmaryati 05/ 187485/ Winda Futriani


KG/7923 Indrayani Galuh A. 06/197993/KG/8093
05/188013/KG/7945 Dian Margi Utami
Devi Putri Hendarwati 07/250043/KG/8111
06/192412/KG/7981 Paramitasari Dirgahayu 07/250060
Oviani Bravista Dandel /KG/8113
06/192467/KG/7985 Aziz Budi Pratama
Felicia R. Herriyadi 07/250067/KG/8115
06/192597/KG/8001 Fanny Framitha 07/250088/KG/08117
Nurlaela Qoridah Manda Jayanti 07/250132/KG/8119
06/192699/KG/8009 Arief Setiawan 07/250141/KG/8121
Intan Kurniawati hajar novelty wity 07/ 250169/KG/ 8123
06/193612/KG/8031 Nina Afriza Hapsari 07/250182/KG/8125
Feri Irawan 06 M Robby Wardana 07/250185/KG/8127
/193779/KG/8047 Resza Rizky Amalia 07/250204/KG/8129
Yustika Chrysandra 07/250245/KG/8131
Alberta Vianney 07/250269/KG/8133 Francisca Stephani R 07/257571/KG/8243
Krisna Amretasari 07/250280/KG/8135 Nur Ferliana Sari 07/257686/KG/8245

PENGARUH PERKEMBANGAN ILMU, TEKNOLOGI, DAN KEBUDAYAAN


TERHADAP MASA DEPAN MANUSIA

BAB I. LATAR BELAKANG

Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,yang
keberadaannya di muka bumi dilengkapi dengan berbagai potensi. Potensi yang paling utama
yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal, budi, cipta rasa, karsa dan
karya. Adanya potensi inilah manusia diangkat menjadi khalifah dimuka bumi ini dengan
tugas pokok adalah mengurus, merawat, menjaga, dan lain-lain alam ini. ( Indriyanto, 2010)

Kehiduapan manusia tidak dapat lepas dari ilmu pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan. Melalui akalnya manusia selalu bertanya apa, mengapa dan bagaimana segala
sesuatu yang ditemuinya. Melalui akal pula, manusia selalu mencari jawaban yang dapat
memuaskan rasa ingin tahunya. Jawaban-jawaban tersebut tentu saja berbeda sesuai dengan
daya nalar masing-masing. Namun, jawaban-jawaban itulah yang kemudian digunakan
melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan ada yang diperoleh dari
pengalaman sendiri dan ada pula yang didapat dari hasil belajar. Hasil belajar pun ada yang
berlangsung secara tatap muka (face to face) dan ada pula yang melalui perantara seperti
gambar, tulisan, ataupun media elektronik seperti televisi, radio, ataupun internet. Manusia
yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang dan waktu, menyatakan diri, berpikir dan
merasakan dalam wujud kebudayaan. Kehidupan manusia tidak terlepas dari unsur-unsur
kebudayaan karena berbagai tindakan baik yang menghasilkan suatu karya baru atau
mempergunakan hasil dari karya lama. manusia akan bersentuhan dengan kebudayaan dan
unsur-unsurnya karena antar manusia dan kebuadayaan saling terkait satu sama lain sehingga
manusia merupakan pendukung dari kebudayaan. Tanpa manusia, budaya tidak akan lahir,
begitu juga tanpa budaya manusia akan terlihat mati (Sutardi, 2007).
Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebudayaan material dalam
masyarakat senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan tingkat kemajuan arus
informasi dan komunikatif yang pada akhirnya memberikan dampak positi dan negatif
terhadap perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang mempengaruhi masa depan
manusia. (Sutardi, 2007) .
Kemampuan manusia dalam menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan tidak hanya berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat menghadapi hari ini,
tetapi juga siap menghadapi masa depan. ( Indriyanto, 2010)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ilmu Pengetahuan

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,


menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu
diperoleh dari keterbatasannya.Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
(Sidharta, 2008).

Perkembangan ilmu pengetahuan dapat dilihat, ilmu pengetahuan seharusnya


diletakkan dalam konteks sejarah. Kemajuan ilmu pengetahuan bersifat revolusioner, maka
akan munsul pandangan-pandangan baru yang tumbuh menjadi visi baru yang disebut
sebagai paradigma. Paradigma dapat dipandang sebagai sistem teori, metode, dan pendekatan
yang mempengaruhi cara berpikir dan pandangan dalam mengerjakan sesuatu. Adanya
historis dalam ilmu pengetahuan yaitu sebagai berikut:

1. Tahap paradigma. Dalam tahap ini aakan muncul heuristik, yaitu cara untuk
menemukan sesuatu yang baru dalam kegiatan ilmu pengetahuan
2. Tahap paradigmatik, yaitutahap ketika paradigma membimbing kegiatan ilmiah dalam
ilmu normal (normal science)
3. Tahap krisis, yaitu adanya krisis dalam ilmu pengetahuan.ilmuwan menjumpai
bebarapa kesulitan dalam menjalankan risetnya dan menemukan berbagai gejala yang
tidak dapat dijelaskan dengan teorinya yang disebut anomali.
4. Tahap revolusi ilmiah, yaitu ketika ilmuwan mulaimempertanyakan lagiperadigma
yang telah dipakainya. Dengan begitu ilmuwan tersebut telah keluar dari ilmu normal.
Untuk mengatasi krisi tersebut, iluwan dapat kembali pada pada kegiatan ilmiahnya
dengan membawa paradigma tandingan yang dapat memecahkan masalah sekaligus
penelitian berikutnya. (Sutardi, 2007)

B. Teknologi
Teknologi merupakan hasil penerapan secara sistemik ilmu pengetahuan, sebagai
suatu himpunan rasionalistik empiris dari berbagai komponen pendukungnya, dengan maksud
hendak menguasai atau mengendalikan gejala-gejala yang dihadapinya melalui proses
produktif secara ekonomis. Sedangkan pengertian teknologi secara umum adalah :

 Proses yang meningkatkan nilai tambah


 Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan
kinerja
 Struktur atau sistem dimana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan

Ada beberapa karakter teknologi, antara lain :

1. Teknologi pada hakikatnya adalah tangan untuk melaksanakan kekuasaan yang


dimiliki ilmu, hal ini harus disadari oleh manusia. Teknologi dihasilkan dari
penerapan ilmu yang sudah mengalami penelitian dan pengembangan lebih lanjut
hingga manfaatnya menjadi jelas bagi kehidupan manusia.
2. Teknologi bersifat dialektik, artinya teknologi dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi manusia, akan tetapi pemecahan masalah tersebut menimbulkan
permasalahan baru pula. (Alisyahbana, 1980)

Manusia menggunakan Teknologi karena manusia memiliki akal. Dengan akalnya,


manusia dapat keluar dari masalah dan bisa hidup lebih baik. Perkembangan Teknologi
terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap
masalah yang dihadapinya. Perkembangan Teknologi dapat memberikan banyak kemudahan
dan kenyamanan bagi kehidupan manusia. (Alisyahbana, 1980)

Teknologi merupakan unsur budaya yang sangat penting sebab perubahan teknologi
akan mempengaruhi unsur kebudayaan lain. Misalnya perubahan teknologi berburu menjadi
teknologi pertanian. Masyarakat tradisional yang masih menerapkan cara hidup berburu
biasanya memiliki anggota yang relatif sedikki, hidup berpindah-pindah serta cenderung
menggunakan teknologi yang sederhan dan mdah dibawa serta. Akan tetapi dengan
ditemukannya teknik pertanian, masyarakat tersebut meninggalkan akan tinggal secara
menetap, jumlah penduduk bertambah, dan mulai menggunakan peralatan teknologi yang
beragam. (Sutardi, 2007)

C. Kebudayaan
Kata "kebudayaan" berasal dari kata Sansekerta yaitu buddhayah, ialah bentuk jamak
dari buddhi yang berarti "budi" atau "akal". Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan
hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya
sebagai suatu perkembangan dari majemuk budidaya, yang berarti daya dari budi. Karena itu
mereka membedakan budaya dari kebudayaan. Dengan demikian budaya adalah daya dari
budi yang berupa cipta, karsa dan rasa itu. (Kontjoroningrat, 1986). Budaya dari bahasa
Latin yaitu colere, yang berarti "mengolah, mengerjakan", terutama mengolah tanah atau
bertani. Dari arti ini berkembang istilah culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk
mengubah alam.

(http://sites.google.com/site/filsafatindonesia/Home/b/budaya/)

Kebudayaan merupakan cara berpikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam
seluruh segi kehidupan sekelompok manusia, yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu
ruang dan waktu. Cara berpikir dan cara merasa itu menyatakan diri dalam cara berlaku dan
cara berbuat. Dengan demikian definisi itu dapat dipersingkat sebagai berikut: cara berlaku
atau berbuat dalam kehidupan, atau dapat disingkat lagi menjadi “cara hidup”. Jadi
kebudayaan meliputi seluruh kehidupan manusia. Segi kehidupan yang dimaksud identik
dengan apa yang diistilahkan oleh antropologi dengan cultural universal atau pola
kebudayaan sejagat, yaitu segi-segi kebudayaan yang universal ditemukan dalam tiap
kebudayaan. Antara masyarakat dan kebudayaan terjalin hubungan dan pengaruh yang sangat
dekat. Masyarakat adalah wadah kebudayaan dan kebudayaan membentuk masyarakat.
Masyarakat ialah kelompok besar manusia, dimana hidup terkandung kebudayaan yang
diamalkan oleh kelompok itu sebagai kebudayaan mereka. Ruang dan waktu menentukan
kebudayaan. Berbeda ruang, dan waktu berbeda pula kebudayaannya.
(http://sites.google.com/site/filsafatindonesia/Home/b/budaya/)

Menurut Khairiah (2009), kebudayaan merupakan keseluruhan sistem komunikasi


yang mengikat dan memungkinkan bekerjanya suatu himpunan manusia yang disebut
masyarakat. Kebudayaan merupakan sistem aturan-aturan komunikasi dan interaksi yang
memungkinkan suatu masyarakat terjadi, terpelihara, dan dilestarikan. Kebudayaan
memberikan arti kepada semua usaha dan gerak-gerak manusia. Jika dipandang dari sudut
ilmu Antropologi, kebudayaan (budaya) diartikan sebagai “keseluruhan dari kelakuan dan
hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkannya dengan
cara belajar dan kesemuanya tersusun dalam kehidupan bermasyarakat

Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen


utama:

1. Kebudayaan material, mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,


konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata,
dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi,
pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
2. Kebudayaan nonmaterial, merupakan adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan
lagu atau tarian tradisional (Anonim, 2010)

BAB III. PEMBAHASAN

A. Pengaruh perkembangan ilmu terhadap masa depan manusia


Perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari perkembangan teknologi terhadap
kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi manifestasi dari kebudayaan
universal yang dimiliki oleh setiap masyarakat. Kehadiran iptek merupakan penanda adanya
proses pembangunan yang tengah berlangsung, dan dapt mempengaruhi atau menigkatkan
tatanan hidup masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Perbaikan dan peningkatan
kehidupan masyarakat dengn ilmu pengetahuan dan teknologi ini selanjutnay akan mengarah
pada perubahan sosial dan budaya. Sebenarnya perubahan-perubahan tersebut merupakan hal
yang wajar, namun pada beberapa hal, menimbulkan sikap pro dan kontra di antara
masyarakat. Muncul sikap pro dan kontra tersebut dipengaruhi oleh dampak yang dihasilkan
oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang diauraikan berikut ini
(Sutardi, 2007).
Dampak positif;
1. Kemajuan di bidanga pendidikan denga berkembangya kesempatan belajr serta
bertambahnya tenaga ahli dan terampil
2. Munculnya bentuk-bentuk integrasi formal di bidang politik, pemerintahan,
hukum dan ekonomi
3. Kemudahan komunikasi dan transportasi sehingga masyarakat yang tempat
tinggalnya berjauhan dapat bertemu dan berbicara setiap saat dengan mudah.
4. Etos kerja tradisional yang hanya menggantungkan diri kepada nasib berubah
menjadi etos kerja yang dinamis, ulet, optimis dan terencan. (Sutardi, 2007)

Dampak negatif:
1. Unsur –nsur adat makin memudar,terutama yang berhubungan dengan religi dan
kepercayaan
2. Ikatan kerabat dan keluarga luas semakin melemah dan bergeser hanya ke keluarga
inti
3. Pengetahuan tradisional, misalnya pengobatan tradisional semakin terlupakan
4. Moral masyarakat mengalami degradasi karena orang akan begitu mudah
memproduksi barang dan jasa tanpa memikirkan efek negatifnya
5. Budaya asing semakin mudah masuk sehingga dapat meunturkan kecintaan terhadap
budaya lokal. (Sutardi, 2007)
B. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap masa depan manusia

Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri


manusia. Dewasa ini, telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru
‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya
pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh sistem-sistem
sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi. Teknologi
telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan
Teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap
dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan Teknologi (Hastuti, 2009).

Kemajuan Teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan Teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ILMU pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat
bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Dewasa ini, telah menjadi
sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan gaya
hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan
yang makin tinggi, Teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Masyarakat yang rendah kemampuan Teknologinya cenderung tergantung dan
hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan
Teknologi (Hastuti, 2009).

Perkembangan Teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi


diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan
aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu
diri sendiri akan kenyataan bahwa Teknologi mendatangkan berbagai efek
negatif bagi manusia (Hastuti, 2009)

Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan
Teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui
suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna Teknologi (Hastuti, 2009).
Menurut Amiruddin (2010) Dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan
Teknologi untuk masa depan adalah :

1. Dalam bidang informatika dan komunikasi


 Dampak positif :
 Lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru melalui
internet
 Berkomunikasi jarak jauh dengan telepon atau handphone
 Mendapatkan layanan bank dengan mudah.
 Dampak negatif :
 Pengunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang
bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu
 Kerahasiaan alat tes semaikn terancam. Melalui internet kita dapat memperoleh
informasi tentang tes psikologi dan bahkan dapat memperoleh layanan tes
psikologi secara langsung dari internet
 Kecemasan Teknologi seperti kerusakan komputer melalui virus, kehilangan
berbagai file penting dalam komputer
2. Bidang ekonomi dan industri
 Dampak positif :
 Pertumbuhan ekonomi semakin tinggi
 Terjadinya industrialisasi
 Produktifitas dunia industri semakin meningkat
 Di bidang kedokteran dan kemajuan ekonomi mampu menjadikan produk
kedokteran menjadi komoditi
 Dampak negatif :
 Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi
yang sesuai dengan yang dibutuhkan
 Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan
juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami penurunan
3. Bidang sosial budaya
 Dampak positif :
 Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Salah satunya besar porsi wanita yang
memegang posisi sebagai pemimpin.
 Meningkatnya rasa percaya diri.
 Tekanan kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras
 Dampak negatif :
 Penurunan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja
dan pelajar
 Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin menigkat,
semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat
 Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada
kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola
interaksi keluarga
4. Bidang pendidikan
 Dampak positif :
 Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ILMU dan
pusat pendidikan
 Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa
dan gutu dalam proses pembelajaran
 Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
 Dampak negatif :
 Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal. Bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi
tetapi mempunyai moral yang rendah. Misalnya dengan ILMU komputer yang
tinggi maka seseorang dapat memasuki sistem perbankan

C. Pengaruh perkembangan kebudayaan terhadap masa depan manusia

Kebudayaan manusia berkembang dari yang sederhana menjadi kompleks dan bahwa
semua masyarakat manusia melewati tiga tahap utama dalam evolusi yaitu dari : tahap liar
(savaregy), biadab (barbarism), dan akhirnya peradaban (civilization). Salah satu contoh
perkembangan dalam kebudayaan adalah perkembangan diihat dari kemampuan manusia
berbicara dengan melihat bahasa yang digunakan. Kemampuan berbahasa menyebabkan
manusia mempunyai kesanggupan untuk berkembang lebih jauh dibandingkan makhluk
lainnya (Lembaga ILMU Pengetahuan Indonesia, 2005).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan masyarakat dan kebudayaan, dengan segala norma, nilai, makna, keyakinan,
kebiasaan, dan mentalitas yang dibangun di dalamnya. Ada nilai-nilai kultural tertentu di
dalam sebuah masyarakat yang mendorong perkembangan sains dan teknologi. Sebaliknya,
ada nilai-nilai yang justru menghambat perkembangan itu. Relasi antara pencapaian sains dan
teknologi dengan wacana kebudayaan mutakhir memperlihatkan kompleksitas yang semakin
tinggi dengan bentuk-bentuk yang semakin rumit. (Ihromi, 2006)

Relasi antara ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan bukan relasi satu arah,
melainkan relasi saling membangun secara mutual. Di satu pihak, nilai-nilai budaya tertentu
yang berkembang di dalam masyarakat (keyakinan, ideologi, pengetahuan) dapat menentukan
perkembangan sains dan teknologi; di pihak lain, produk sains dan teknologi (alat, mesin,
perangkat) dapat mengubah nilai-nilai budaya. Kebudayaan adalah ruang tempat merangkai
gagasan, imajinasi dan fantasi-fantasi serta ‘komunitas yang diimajinasikan’ (imagining
community); sementara, sains dan teknologi berperan dalam mewujudkan imajinasi-imajinasi
itu melalui aneka produknya. (Ihromi, 2006)

Meskipun demikian, perkembangan kebudayaan tidak selalu sesuai dengan kondisi


yang diperlukan bagi pertumbuhan sains dan teknologi; sebaliknya, perkembangan sains dan
teknologi tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai budaya yang ada. Kebudayaan menjadi
penghambat bagi perkembangan sains dan teknologi bila nilai-nilai yang dikembangkan di
dalamnya tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diperlukan bagi kemajuan sains dan teknologi.
Misalnya, kepercayaan kuat terhadap kekuatan mistik dan kekuatan irasional lainnya
merupakan hambatan dalam pengembangan sains-teknologi modern, yang sebaliknya
memerlukan kekuatan akal pikiran dan rasionalitas. (Ihromi, 2006)      

BAB IV KESIMPULAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari


perkembangan masyarakat dan kebudayaan. Kemampuan manusia dalam menggunakan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kebudayaan tidak hanya berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat menghadapi hari ini, tetapi juga siap menghadapi masa depan.
V. DAFTAR PUSTAKA

Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan perkembangan. Jakarta : Yayasan Idayu Judul   :


Dampak Kemajuan ILMU Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) Terhadap Kehidupan
MANUSIA Dan Sistem PendidikanAnonim A, 2008, KEBUDAYAAN.
http://repository.unikom.ac.id/repo/sector/kuliah/view/materi/key/961/BAB-V-
KEBUDAYAAN.pdf diunduh pada tanggal 29 November 2010.

Amiruddin. Potensi Teknologi dan Komunikasi: Teknologi Informasi dan


Komunikasi. http://lenijuwita.wordpress.com/2010/11/29 

Anonim B, 2010, Budaya. http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya diunduh pada tanggal 29


November 2010.

Hastuti, N.F., 2009, Dampak Kemajuan Teknologi terhadap Peradaban


MANUSIA . http://terminaltechno.blog.uns.ac.id/2009/12/08/dampak-kemajuan-
Teknologi-terhadap-peradaban-MANUSIA/

http://sites.google.com/site/filsafatindonesia/Home/b/budaya/

Ihromi. TO, 2006, Pokok – Pokok Antropologi Budaya, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Halaman

Khairiah, J., 2009, Pengaruh Perkembangan Pariwisata Terhadap KEBUDAYAAN Dan


Bahasa, USU Repository, Medan.

Lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia , 2005, Commu Nicate, KOMUNIKA, vol.8 No.1
halaman41,http://books.google.co.id/books?
id=g8IIeMzMYs8C&pg=PA41&dq=Definisi+dan+perkembangan+kebudayaan&hl=id&ei
=eMz0TNaIHpLmsQPWv8CcDw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0C
DIQ6AEwAzgK#v=onepage&q=Definisi%20dan%20perkembangan
%20kebudayaan&f=false diunduh pada tanggal 29 November 2010.

Sidharta, A.2008. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal
7-11.

Sutardi, T., 2007, Antropologi: Mengungkap Keanekaragaman Budaya, PT Setia Purna,


Bandung , hal: 51-52.

Indriyanto, Peranan dan Posisi Ilmu Sejarah Dalam Menjawab Tantangan Zaman, Fakultas
Sastra Universitas Diponegoro, Semarang
http://eprints.undip.ac.id/1115/2/Peran_dan_Posisi_Ilmu_Sejarah.pdf diunduh pada
tanggal 28 November 2010

You might also like