Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,yang
keberadaannya di muka bumi dilengkapi dengan berbagai potensi. Potensi yang paling utama
yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal, budi, cipta rasa, karsa dan
karya. Adanya potensi inilah manusia diangkat menjadi khalifah dimuka bumi ini dengan
tugas pokok adalah mengurus, merawat, menjaga, dan lain-lain alam ini. ( Indriyanto, 2010)
Kehiduapan manusia tidak dapat lepas dari ilmu pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan. Melalui akalnya manusia selalu bertanya apa, mengapa dan bagaimana segala
sesuatu yang ditemuinya. Melalui akal pula, manusia selalu mencari jawaban yang dapat
memuaskan rasa ingin tahunya. Jawaban-jawaban tersebut tentu saja berbeda sesuai dengan
daya nalar masing-masing. Namun, jawaban-jawaban itulah yang kemudian digunakan
melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan ada yang diperoleh dari
pengalaman sendiri dan ada pula yang didapat dari hasil belajar. Hasil belajar pun ada yang
berlangsung secara tatap muka (face to face) dan ada pula yang melalui perantara seperti
gambar, tulisan, ataupun media elektronik seperti televisi, radio, ataupun internet. Manusia
yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang dan waktu, menyatakan diri, berpikir dan
merasakan dalam wujud kebudayaan. Kehidupan manusia tidak terlepas dari unsur-unsur
kebudayaan karena berbagai tindakan baik yang menghasilkan suatu karya baru atau
mempergunakan hasil dari karya lama. manusia akan bersentuhan dengan kebudayaan dan
unsur-unsurnya karena antar manusia dan kebuadayaan saling terkait satu sama lain sehingga
manusia merupakan pendukung dari kebudayaan. Tanpa manusia, budaya tidak akan lahir,
begitu juga tanpa budaya manusia akan terlihat mati (Sutardi, 2007).
Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebudayaan material dalam
masyarakat senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan tingkat kemajuan arus
informasi dan komunikatif yang pada akhirnya memberikan dampak positi dan negatif
terhadap perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang mempengaruhi masa depan
manusia. (Sutardi, 2007) .
Kemampuan manusia dalam menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan tidak hanya berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat menghadapi hari ini,
tetapi juga siap menghadapi masa depan. ( Indriyanto, 2010)
A. Ilmu Pengetahuan
1. Tahap paradigma. Dalam tahap ini aakan muncul heuristik, yaitu cara untuk
menemukan sesuatu yang baru dalam kegiatan ilmu pengetahuan
2. Tahap paradigmatik, yaitutahap ketika paradigma membimbing kegiatan ilmiah dalam
ilmu normal (normal science)
3. Tahap krisis, yaitu adanya krisis dalam ilmu pengetahuan.ilmuwan menjumpai
bebarapa kesulitan dalam menjalankan risetnya dan menemukan berbagai gejala yang
tidak dapat dijelaskan dengan teorinya yang disebut anomali.
4. Tahap revolusi ilmiah, yaitu ketika ilmuwan mulaimempertanyakan lagiperadigma
yang telah dipakainya. Dengan begitu ilmuwan tersebut telah keluar dari ilmu normal.
Untuk mengatasi krisi tersebut, iluwan dapat kembali pada pada kegiatan ilmiahnya
dengan membawa paradigma tandingan yang dapat memecahkan masalah sekaligus
penelitian berikutnya. (Sutardi, 2007)
B. Teknologi
Teknologi merupakan hasil penerapan secara sistemik ilmu pengetahuan, sebagai
suatu himpunan rasionalistik empiris dari berbagai komponen pendukungnya, dengan maksud
hendak menguasai atau mengendalikan gejala-gejala yang dihadapinya melalui proses
produktif secara ekonomis. Sedangkan pengertian teknologi secara umum adalah :
Teknologi merupakan unsur budaya yang sangat penting sebab perubahan teknologi
akan mempengaruhi unsur kebudayaan lain. Misalnya perubahan teknologi berburu menjadi
teknologi pertanian. Masyarakat tradisional yang masih menerapkan cara hidup berburu
biasanya memiliki anggota yang relatif sedikki, hidup berpindah-pindah serta cenderung
menggunakan teknologi yang sederhan dan mdah dibawa serta. Akan tetapi dengan
ditemukannya teknik pertanian, masyarakat tersebut meninggalkan akan tinggal secara
menetap, jumlah penduduk bertambah, dan mulai menggunakan peralatan teknologi yang
beragam. (Sutardi, 2007)
C. Kebudayaan
Kata "kebudayaan" berasal dari kata Sansekerta yaitu buddhayah, ialah bentuk jamak
dari buddhi yang berarti "budi" atau "akal". Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan
hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya
sebagai suatu perkembangan dari majemuk budidaya, yang berarti daya dari budi. Karena itu
mereka membedakan budaya dari kebudayaan. Dengan demikian budaya adalah daya dari
budi yang berupa cipta, karsa dan rasa itu. (Kontjoroningrat, 1986). Budaya dari bahasa
Latin yaitu colere, yang berarti "mengolah, mengerjakan", terutama mengolah tanah atau
bertani. Dari arti ini berkembang istilah culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk
mengubah alam.
(http://sites.google.com/site/filsafatindonesia/Home/b/budaya/)
Kebudayaan merupakan cara berpikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam
seluruh segi kehidupan sekelompok manusia, yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu
ruang dan waktu. Cara berpikir dan cara merasa itu menyatakan diri dalam cara berlaku dan
cara berbuat. Dengan demikian definisi itu dapat dipersingkat sebagai berikut: cara berlaku
atau berbuat dalam kehidupan, atau dapat disingkat lagi menjadi “cara hidup”. Jadi
kebudayaan meliputi seluruh kehidupan manusia. Segi kehidupan yang dimaksud identik
dengan apa yang diistilahkan oleh antropologi dengan cultural universal atau pola
kebudayaan sejagat, yaitu segi-segi kebudayaan yang universal ditemukan dalam tiap
kebudayaan. Antara masyarakat dan kebudayaan terjalin hubungan dan pengaruh yang sangat
dekat. Masyarakat adalah wadah kebudayaan dan kebudayaan membentuk masyarakat.
Masyarakat ialah kelompok besar manusia, dimana hidup terkandung kebudayaan yang
diamalkan oleh kelompok itu sebagai kebudayaan mereka. Ruang dan waktu menentukan
kebudayaan. Berbeda ruang, dan waktu berbeda pula kebudayaannya.
(http://sites.google.com/site/filsafatindonesia/Home/b/budaya/)
Dampak negatif:
1. Unsur –nsur adat makin memudar,terutama yang berhubungan dengan religi dan
kepercayaan
2. Ikatan kerabat dan keluarga luas semakin melemah dan bergeser hanya ke keluarga
inti
3. Pengetahuan tradisional, misalnya pengobatan tradisional semakin terlupakan
4. Moral masyarakat mengalami degradasi karena orang akan begitu mudah
memproduksi barang dan jasa tanpa memikirkan efek negatifnya
5. Budaya asing semakin mudah masuk sehingga dapat meunturkan kecintaan terhadap
budaya lokal. (Sutardi, 2007)
B. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap masa depan manusia
Kemajuan Teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan Teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ILMU pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat
bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Dewasa ini, telah menjadi
sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan gaya
hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan
yang makin tinggi, Teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Masyarakat yang rendah kemampuan Teknologinya cenderung tergantung dan
hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan
Teknologi (Hastuti, 2009).
Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan
Teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui
suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna Teknologi (Hastuti, 2009).
Menurut Amiruddin (2010) Dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan
Teknologi untuk masa depan adalah :
Kebudayaan manusia berkembang dari yang sederhana menjadi kompleks dan bahwa
semua masyarakat manusia melewati tiga tahap utama dalam evolusi yaitu dari : tahap liar
(savaregy), biadab (barbarism), dan akhirnya peradaban (civilization). Salah satu contoh
perkembangan dalam kebudayaan adalah perkembangan diihat dari kemampuan manusia
berbicara dengan melihat bahasa yang digunakan. Kemampuan berbahasa menyebabkan
manusia mempunyai kesanggupan untuk berkembang lebih jauh dibandingkan makhluk
lainnya (Lembaga ILMU Pengetahuan Indonesia, 2005).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan masyarakat dan kebudayaan, dengan segala norma, nilai, makna, keyakinan,
kebiasaan, dan mentalitas yang dibangun di dalamnya. Ada nilai-nilai kultural tertentu di
dalam sebuah masyarakat yang mendorong perkembangan sains dan teknologi. Sebaliknya,
ada nilai-nilai yang justru menghambat perkembangan itu. Relasi antara pencapaian sains dan
teknologi dengan wacana kebudayaan mutakhir memperlihatkan kompleksitas yang semakin
tinggi dengan bentuk-bentuk yang semakin rumit. (Ihromi, 2006)
Relasi antara ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan bukan relasi satu arah,
melainkan relasi saling membangun secara mutual. Di satu pihak, nilai-nilai budaya tertentu
yang berkembang di dalam masyarakat (keyakinan, ideologi, pengetahuan) dapat menentukan
perkembangan sains dan teknologi; di pihak lain, produk sains dan teknologi (alat, mesin,
perangkat) dapat mengubah nilai-nilai budaya. Kebudayaan adalah ruang tempat merangkai
gagasan, imajinasi dan fantasi-fantasi serta ‘komunitas yang diimajinasikan’ (imagining
community); sementara, sains dan teknologi berperan dalam mewujudkan imajinasi-imajinasi
itu melalui aneka produknya. (Ihromi, 2006)
BAB IV KESIMPULAN
http://sites.google.com/site/filsafatindonesia/Home/b/budaya/
Ihromi. TO, 2006, Pokok – Pokok Antropologi Budaya, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Halaman
Lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia , 2005, Commu Nicate, KOMUNIKA, vol.8 No.1
halaman41,http://books.google.co.id/books?
id=g8IIeMzMYs8C&pg=PA41&dq=Definisi+dan+perkembangan+kebudayaan&hl=id&ei
=eMz0TNaIHpLmsQPWv8CcDw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0C
DIQ6AEwAzgK#v=onepage&q=Definisi%20dan%20perkembangan
%20kebudayaan&f=false diunduh pada tanggal 29 November 2010.
Sidharta, A.2008. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal
7-11.
Indriyanto, Peranan dan Posisi Ilmu Sejarah Dalam Menjawab Tantangan Zaman, Fakultas
Sastra Universitas Diponegoro, Semarang
http://eprints.undip.ac.id/1115/2/Peran_dan_Posisi_Ilmu_Sejarah.pdf diunduh pada
tanggal 28 November 2010