You are on page 1of 22

Difusi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang
ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh
partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh
yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi
manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang
paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan
dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:[1]

• Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
• Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
• Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
• Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
• Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.[2]

[sunting] Difusi dan biologi

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak
diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada
dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.

Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic
atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran
plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau
ATP [Adenosine Tri-Phosphate].

Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic
atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan
jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel.
Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma
dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya
berfungsi untuk spesifik partikel.

[sunting] Referensi
1. ^ Factors affecting the rate of diffusion across cell membrane.
www.coolschool.ca. http://www.coolschool.ca/lor/BI12/unit4/U04L04.htm
2. ^ Diffusion. Konrad, Michael. Science is art. 5 July 2009.
http://www.scienceisart.com/A_Diffus/DiffusMain_1.html

Artikel bertopik fisika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
dengan mengembangkannya.

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari


bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang
sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi
manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian
yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan
sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat
secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang
dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif
dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini
dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.

Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis.
Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent”
(biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi
melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke
membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari
membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang
tercapai di kedua sisi membran.

Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah
daerah konsentrasi “solute” tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah “solute”
rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah
lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang
menangkap “solute” dari satu sisi dan membiarkan pendapatan “solvent” murni dari sisi
satunya.

Proses ini telah digunakan untuk mengolah air laut untuk mendapatkan air tawar,
sejak awal 1970-an.

• Imbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban

• Contoh: penyerapan air oleh benih

• Proses awal perkecambahan

• Benih akan membesar, kulit benih pecah, berkecambah

Ditandai oleh keluarnya radikula dari dalam benih

Osmosis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Diagram yang menggambarkan peristiwa osmosis


Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus
oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang
membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan
dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk
mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik
merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat
terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.

Wednesday, May 17, 2006


Osmosis

Osmosis adalah peristiwa perpindahan massa dari lokasi dengan potensi solvent tinggi, menuju lokasi
berpotensi solvent rendah, melalui membran semi-permeable.Umumnya yang disebut sebagai solvent di
sini adalah air. Dapat dikatakan bahwa peristiwa osmosis adalah transfer solvent (dan bukan
solut).Sedangkan peristiwa transfer solut, dikenal sebagai dialysis (arah aliran dari titik berpotensi solut
tinggi menuju ke rendah).

Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution menuju
hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis
dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk
menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konsep termodinamika,
osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi. Komponen solvent murni memiliki entropi
rendah, sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga.
Mengikuti Hukum Termo II: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, maka
solvent akan mengalir menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehingga total entropi akhir yang
diperoleh akan maksimum.Solvent akan kehilangan entropi, dan solut akan menyerap entropi. "Orang
miskin akan semakin miskin, sedang yang kaya akan semakin kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi
akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0.

Contoh:
• masuk dan naiknya air mineral dalam tubuh pepohonan merupakan proses osmosis. Air dalam
tanah memiliki kandungan solvent lebih besar (hypotonic) dibanding dalam pembuluh, sehingga
air masuk menuju xylem/sel tanaman.
• jika sel tanaman diletakkan dalam kondisi hypertonic (solut tinggi atau solvent rendah), maka sel
akan menyusut (ter-plasmolisis) karena cairan sel keluar menuju larutan hypertonic.
• ikan air tawar yang ditempatkan di air laut akan mengalami penyusutan volume tubuh.
• air laut adalah hypertonic bagi sel tubuh manusia, sehingga minum air laut justru menyebabkan
dehidrasi.
• kentang yang dimasukkan ke dalam air garam akan mengalami penyusutan.

Keys:

Osmosis = aliran dari hypotonic (solut <<) menuju hypertonic solut >>)

Osmosis = transfer solvent.

Posted by wibi at 11:29 PM

Tekanan Osmosis dan Reverse Osmosis


(Osmosis Balik) dan Isotonik –
Pengertian dan Rumus
Aug 24, 2008 by indigoMorie

Untuk mengerti apa yang dimaksud dengan tekanan osmosis maka kita harus mengerti
dahulu apa yang disebut sebagai “osmosis”. Perhatikan gambar dibawah ini, sebuah
tabung U bagian tengahnya dibatasi dengan membrane semipermiabel ( membrane yang
hanya bisa dilewati oleh molekul-molekul pelarut, dan tidak bisa dilewati oleh zat
terlarut). Sebelah kiri diisi oleh larutan garam (gambar bulatan biru untuk molekul
terlarut) dan sebelah kanan diisi dengan air (bulatan hijau untuk molekul air).
Setelah kita biarkan beberapa saat, maka molekul-molekul air dari kaki sebelah kanan
akan mengalir ke bagian larutan yang ada di sebelah kiri melalui membrane
semipermiabel, peristiwa inilah yang disebut sebagai osmosis. Pada keadaan nyata,
molekul-molekul air dari larutan juga mengalir menuju bagian kanan akan tetapi
kecepatannya lebih kecil jika dibandingkan dengan kecepatan mengalirnya molekul air
menuju bagian larutan.

Sampai akhirnya pada kesetimbangan maka kedua kaki pada tabung U akan
menunjukkan perbedaan ketinggian tertentu. (lihat gambar)

Perbedaan ketinggian ini tentu saja akan menimbulkan adanya perbedaan tekanan.
Tekanan inilah yang disebut sebagai tekanan osmosis yang besarnya dapat dirumuskan;

Dimana phi (?) untuk tekanan osmosis dalam atm, M adalah molaritas larutan, R adalah
tetapan konstanta gas 0.08206 L • atm • mol-1 • K-1 , dan T adalah suhu dalam Kelvin.

Bagiamana apabila kaki pada tabung U yang berisi larutan di beri tekanan yang
besarnya lebih besar dari tekanan osmosisnya?
Makah hal sebaliknya yang akan terjadi, yaitu molekul-molekul air dari larutan akan
mengalir melalui membrane semipermiabel menuju kaki pipa U yang berisi air (sebelah
kanan), peristiwa inilah yang disebut sebagai “reverse osmosis atau osmosis balik”,
peristiwa osmosis balik banyak dimanfaatkan untuk pembuatan air minum dari air laut.

Kemudian apa yang dimaksud dengan larutan isotonic?


Larutan isotonic adalah larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama, jadi
apabila kita mempunyai larutan A dan B dimana kedua larutan tersebut mempunyai
tekanan osmosis yang sama, maka dikatakan larutan A isotonic dengan larutan B.

TRANSPORT AKTIF
Transpor aktif adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP,
melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan
mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula.

• Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.


• Misal perpindahan air dari korteks ke stele.
• Transpor aktif merupakan transpor yang mengkonsumsi atau menggunakan energi
untuk mengeluarkan dan/atau memasukkan ion-ion dan molekul melalui membran
sel, melawan perbedaan konsentrasi.
• Ini menunjukkan, bahwa sel pada suatu waktu tidak dapat hanya mengandalkan
difusi dan osmosis untuk memperoleh keperluan hidupnya.
• Energi diperlukan karena ada zat yang harus dipindahkan melawan
kecenderungan alami berdifusi ke arah yang berlawanan.
• Berbeda dengan difusi yang dapat berjalan ke dua arah, transpor aktif merupakan
gerakan satu arah dan dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel.
• Muatan listrik ini terutama ditentukan oleh ion-ion Natrium (Na+), Kalium (K+),
dan ion klor (Cl-). Keluar masuknya ion Na+, dan K+ dilakukan oleh pompa
natrium-kalium (pompa Na+-K-) dengan menggunakan energi yang diperoleh dari
ATP (adenosin triphospate).
• Pompa Na+- K- bekerja memompa ion Na+ ke luar sel dan memasukkan ion K-
ke dalam sel.
• Konsentrasi ion K+ yang tinggi diperlukan untuk sintesis protein, glikosis,
fotosintesis dan proses vital lainnya.
• Keberadaan ion-ion Na+ dan K+ penting untuk mengendalikan pengaturan
osmosis, mempertahankan kegiatan listrik dalam sel saraf dan memacu transpor
aktif bagi zat-zat lain seperti glukosa dan asam amino.
• Dalam beberapa hal, kombinasi antara transpor aktif dan difusi dapat terjadi.

Transpor aktif terjadi melawan kemiringan konsentrasi, sehingga melibatkan energi.


Transpor aktif melibatkan reseptor dan transporter.

Transpor aktif terdiri dari :

1. Uniport, jika macam zat dan arahnya satu.


2. Symport, jika macam zat dua dan arah sama.
3. Antiport, jika macam zat dua dan arah berbeda.

Transport pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan
energi untuk melewati membran plasma. Transport pasif mencakup osmosis dan difusi.

• Difusi dibedakan menjadi difusi dipermudah dengan saluran protein dan difusi
dipermudah dengan protein pembawa.
• Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi
melewati membran yang bersifat selektif permeabel.
• Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai
konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut
rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut
sama).
• Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air
melewati membran sampai kedua larutan seimbang.
• Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat
(tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang
bebas dan bisa melewati membran.
• Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas
(tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang
melewati membran.
• Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan
hipotonik ke hipertonik.
• Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi
jika terdapat pada larutan yang berbeda.
• Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal
ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama.
• Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting
(Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya.
• Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan
mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau
turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan).
• Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan
molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian.
• Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik,
maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.

DIFUSI

• Difusi (transpor pasif) Zat berdifusi menurut perbedaan konsentrasi, jadi tidak
memerlukan energi (ATP).
• Difusi bebas (langsung) Yaitu tidak memerlukan protein carrier dengan
menggunakan prinsip kerja menyeimbangkan konsentrasi zat.
• Zat yang berdifusi langsung adalah zat yang larut dalam lemak, O2, CO2 dan N2,
juga zat lain yang bermolekul kecil seperti CO2, air, etanol, gliserol, dan urea.
• Difusi berfasilitas Difusi berfasilitas menggunakan protein dalam pengangkutan
molekul besar dan ion anorganik yang tidak dapat diangklut melalui difusi
langsung.
• Protein tersebut terdiri atas reseptor dan trasporter Difusi berfasilitas juga bekerja
berdasarkan kemiringan konsentrasi antara sitosol dan cairan interseluler.

Perbedaan antara transpor aktif dengan transpor pasif

1. Transpor aktif memerlukan suatu energi, sedangkan transpor pasif terjadi tidak
memerlukan energi atau tanpa energi.
2. Transpor aktif bersifat melawan gradien konsentrasi sedangkan transpor pasif
hanya diam.
3. Transpor aktif terdiri melalui endositosis dan eksositosis, sedangkan transpor
pasif terdiri dari difusi, osmosis.

Cytosis adalah transpor yang melibatkan membran pecah. Proses ini melibatkan lisosom,
berarti zat dicerna dan ditranspor dalam vesikula.

• Cytosis dibagi dua berdasarkan arah keluar-masuknya, yaitu endocytosis dan


exocytosis.
• Endocytosis, yaitu memasukkan zat.
• Phagocytosis (makan, mencytosis zat dalam bentuk padat), hal ini terjadi pada sel
makrofaga dan leukosit inti polimorf, yang keduanya dibutuhkan dalam menjaga
imunitas tubuh. Untuk diphagocytosis suatu zat harus memiliki reseptor khusus
pada membran sel yang melekat pada tempat tertentu (binding site).
• Zat yang akan dimakan masuk ke dalam fogosom dan bergabung dengan lisosom
membentuk lisosom II dan terjadilah pencernaan, yang terderna berdifusi lewat
membran lisosom ke dalam sitosol dan yang tak tercerna sebagai bahan residu di
dalam lisosom.
• Pinocytosis (minum, mencytosis zat dalam bentuk cair larutan atau suspensi), zat
yang masuk ke dalam vesikula halus (pinosom) dan kemudian bergabung dengan
lisosom I dan membentuk lisosom II, maka terjadilah pencernaan.
• Pinocytosis umum terjadi pada banyak sel tubuh. Exocytosis, yaitu mengeluarkan
zat yang berupa sekresi atau menggetahkan.
• Sekret ada yang disimpan dalam vesikula sekresi dan ada yang diexocytosis kalau
dirangsang oleh sinyal ekstraseluler (aksi potensial, hormon, neurtransmitter)
yang diikat oleh reseptor khusus membran, hal ini membuat kadar Ca2+ naik
(yang berasal dari mitokondria atau RE), dan ini mendorong terjadi exocytosis.
• Transpor tanpa lisosom, hal ini dikarenakan zat yang dicytosis tidak perlu dicerna.
Ini terdapat pada sel endotel pembuluh kapiler darah.
• Zat yang diendocytosis akan dilakukan exocytosis lagi, sehingga membran
banyak yang berlobang

Proses Pergerakan Cairan Tubuh

• Perpindahan air dan zat terlarut di antara bagian-bagian tubuh melibatkan


mekanisme transpor pasif dan aktif.
• Mekanisme transpor pasif tidak membutuhkan energi sedangkan mekanisme
transpor aktif membutuhkan energi.
• Difusi dan osmosis adalah mekanisme transpor pasif.
• Sedangkan mekanisme transpor aktif berhubungan dengan pompa Na-K yang
memerlukan ATP.
• Proses pergerakan cairan tubuh antar kompertemen dapat berlangsung secara:

1. Osmosis

• Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran


semipermeabel (permeabel selektif) dari larutan berkadar lebih rendah menuju
larutan berkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama.
• Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air, sehingga tekanan
osmotik cairan tubuh seluruh kompartemen sama.
• Membran semipermeabel ialah membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun
tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein.
• Tekanan osmotik plasma darah ialah 285+ 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan
osmotik kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,9%, Dekstrosa 5%, Ringer
laktat).
• Larutan dengan tekanan osmotik lebih rendah disebut hipotonik (akuades),
sedangkan lebih tinggi disebut hipertonik.
Difusi

• Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak
dari konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah.
• Tekanan hidrostatik pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi
melewati pori-pori tersebut.
• Jadi difusi tergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.

Pompa Natrium Kalium

• Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transpor yang memompa ion
natrium keluar melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion
kalium dari luar ke dalam.
• Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk mencegah keadaan hiperosmolar
di dalam sel.

Artikel ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya.

Pompa natrium-kalium adalah contoh transpor aktif.

Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk
mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat
permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel. [1] [2]
Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana muatan
listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-).[1]
Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium-kalium.[1] Transpor aktif
dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi.[2]

Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada membran,
dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan.[1] Proses transport aktif dimulai
dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan menempati situs pengikatan pada
protein integral.[1] Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada
membran yang sebelumnya membuka ke arah dalam sel menjadi membuka ke bagian luar
sel.[1] Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral
menuju ke luar sel.[1] Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di
protein integral.[1] Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka ke arah
luar menjadi membuka ke arah dalam sel dan ion kalium dilepaskan ke dalam sel.[1]

Transport Pada Sel


Sistem transpor membran

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik
(CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul
lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik
membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Membran Plasma

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu
lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan
transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Sel Prokariotik. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, pro yang berarti
“sebelum” dan karyon yang artinya “kernel” atau juga disebut nukleus. Sel prokariotik
tidak memiliki nukleus. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang
disebut nukleoid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah nukleoid ini dengan
bagian sel lainnya.

Patogenesis adalah istilah kedokteran yang berasal dari bahasa Yunani pathos, penyakit,
dan genesis, penciptaan. Patogenesis merupakan keseluruhan proses perkembangan
penyakit atau patogen, termasuk setiap tahap perkembangan, rantai kejadian yang menuju
kepada terjadinya patogen tersebut dan serangkaian perubahan struktur dan fungsi setiap
komponen yang terlibat di dalamnya, seperti sel, jaringan tubuh, organ, oleh stimulasi
faktor-faktor eksternal seperti faktor mikrobial, kimiawi dan fisis.

Sel Prokaryotik

Sedangkan sel eukariotik, eu berarti “sebenarnya”dan karyon berarti nukleus. Eukariotik


mengandung pengertian memiliki nukleus sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung
nukleus.

Sel Eukaryotik

Perbedaan Sel Eukariot dan Prokariot


1. Eukariot mempunyai real nucleus krn materi inti dilingkupi oleh membran inti,
sedang prokariot tidak mempunyai inti yang sebenarnya, materi inti tersebar dlm
sitoplasma krn tdk mempunyai membran inti.
2. Eukariot memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih banyak mengandung
pasangan basa nukleotida, sehingga harus digulung pada protein histon (ada
histonnya), sedang Prokariot memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih sedikit
mengandung pasangan basa nukleotida, berbentuk sirkuler.
3. Eukariot memiliki kromosom > 1, sedang Prokariot hanya memiliki kromosom
tunggal.
4. Eukariot memiliki intron dan ekson, sedang Prokariot tidak memiliki intron,
hanya ekson.
5. Eukariot tidak memiliki operon, prokariot ada operon.
6. Pada Eukariot transkripsi terjadi di inti dan translasi terjadi di sitoplasma.
Keduanya tidak dapat dilakukan secara bersamaan, sedang pada Prokariot
transkripsi dan translasi dapat terjadi secara simultan.
7. Pada Eukariot transkripsi lebih rumit dikarenakan akses RNA polymerase
terhadap DNA lebih lamah akibat DNA dikemas secara kompak dengan protein
histon, sedang pada Prokariot transkripsi terjadi lebih sederhana.
8. Pada Eukariot regulasi sintesis proteinnya lebih kompleks, sedang pada Prokariot
regulasi sintesis protein lebih sederhana.

Klik Penjelasan mengenai sel

Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.


Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan
contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi
atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan
berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan
difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda
konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih
dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien
konsentrasinya.

Difusi

Adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian


berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana
adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh
lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara

Osmosis

Adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer
ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut,
tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk
mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Osmosis adalah
suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa
air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.

Transport Lintas Membran

Proses transport melalui membran terjadi melalui 2 mekanisme, yaitu transport aktif dan
transport pasif. Transport pasif terjadi tanpa memerlukan energi sedangkan transport aktif
memerlukan energi.
Yang termasuk transport pasif adalah :
a. difusi sederhana,
b. transport dengan fasilitas,
c. transport lewat ion channel.

Difusi_Terfasilitas

Transport dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi sederhana
yaitu difusi fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai kecepatan
transport maksimum (Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat cara ini akan
terikat lebih dahulu dengan carrier protein yang spesifik, dan ikatan ini akan membuka
channel tertentu untuk membawa ikatan ini ke dalam sel. Jika konsentrasi bahan ini terus
ditingkatkan, maka jumlah carrier akan habis berikatan dengan bahan tersebut sehingga
pada saat itu kecepatan difusi menjadi maksimal (Vmax). Pada difusi sederhana hal ini
tidak terjadi, makin banyak bahan kecepatan transport bahan maakin meningkat tanpa
batas.

Transport_Ion_Channel

Transport lewat ion channel khusus bagi ion-ion yang sulit ditransport secara difusi
akibat muatan listriknya. Ion channel ini mempunyai sifat yang sangat selektif dan
terbukanya channel tersebut akibat potensial listrik sepanjang membran sel dan melalui
ikatan channel dengan hormon atau neurotransmitter.
Transport Passif dan Aktif

Transpor aktif

Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan
dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari
beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein
dan carrier protein, serta ionophore

Transport aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif sekunder
juga terdiri atas co-transport dan counter transport (exchange).

Transport aktif primer memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump
dan Ca pump. Pada Na-K pump, 3 Na akan dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa
kedalam sel. Pada Ca pump, ca akan dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel
rendah.

Carrier Ionophore

Transport sekunder co-transport

Pada transport sekunder co-transport , glukosa atau asam amino akan ditransport masuk
dalam sel mengikuti masuknya Natrium. Natrium yang masuk akibat perbedaan
konsentrasi mengikutkan glukosa atau asam amino ke dalam sel, meskipun asam amino
atau glukosa di dalam sel konsentrasinya lebih tinggi dari luar sel, tetapi asam amino atau
glukosa ini memakai energi dari Na (akibat perbedaan konsentrasi Na). Sehingga glukosa
atau asam amino ditransport secara transport aktif sekunder co-transport

Transport sekunder counter-transport

Pada proses counter transport/exchange, masuknya ion Na ke dalam sel akan


menyebabkan bahan lain ditransport keluar. Misalnya pada Na-Ca exchange dan Na-H
exchange. Pada Na-Ca exchange, 3 ion Na akan ditransport kedalam sel untuk setiap 1
ion Ca yang ditransport keluar sel, hal ini untuk menjaga kadar Ca intrasel, khususnya
pada otot jantung sehingga berperan pada kontraktiitas jantung. Na-H exchange terutama
berperan mengatur konsentrasi ion Na dan Hidrogen dalam tubulus proksimal ginjal,
sehingga turut mengatur pH dalam sel.
Patogenesis adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan penyakit. Infeksi
adalah invasi inang oleh mikroba yang memperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan
inang. Infeksi berbeda dengan penyakit. Kapasitas bakteri menyebabkan penyakit
tergantung pada patogenitasnya. Dengan kriteria ini, bakteri dikelompokan menjadi 3,
yaitu agen penyebab penyakit, patogen oportunistik, nonpatogen. Agen penyebab
penyakit adalah bakteri patogen yang menyebabkan suatu penyakit (Salmonella spp.).
Patogen oportunistik adalah bakteri yang berkemampuan sebagai patogen ketika
mekanisme pertahanan inang diperlemah (contoh E. coli menginfeksi saluran urin ketika
sistem pertahanan inang dikompromikan (diperlemah). Nonpatogen adalah bakteri yang
tidak pernah menjadi patogen. Namun bakteri nonpatogen dapat menjadi patogen karena
kemampuan adaptasi terhadap efek mematikan terapi modern seperti kemoterapi,
imunoterapi, dan mekanisme resistensi. Bakteri tanah Serratia marcescens yang semula
nonpatogen, berubah menjadi patogen yang menyebabkan pneumonia, infeksi saluran
urin, dan bakteremia pada inang terkompromi.

Virulensi adalah ukuran patogenitas organisme. Tingkat virulensi berbanding lurus


dengan kemampuan organisme menyebabkan penyakit. Tingkat virulensi dipengaruhi
oleh jumlah bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan inang, dan faktor
virulensi bakteri. Secara eksperimental virulensi diukur dengan menentukan jumlah
bakteri yang menyebabkan kematian, sakit, atau lesi dalam waktu yang ditentukan setelah
introduksi.

KERENTANAN INANG
Kerentanan terhadap infeksi bakteri tergantung pada kondisi fisiologis dan imunologis
inang dan virulensi bakteri. Pertahanan inang terhadap infeksi bakteri adalah mekanisme
nonspesifik dan spesifik (antibodi). Mekanisme nonspesifik dilakukan oleh sel-sel
neutrofil dan makrofag. Perkembangan imunitas spesifik seperti respons antibodi
memerlukan waktu beberapa minggu. bakteri flora normal kulit dan permukaan mukosa
juga memberi perlindungan terhadap kolonisasi bakteri patogen. Pada individu sehat,
bakteri flora normal yang menembus ke tubuh dapat dimusnahkan oleh mekanisme
humoral dan seluler inang. Contoh terbaik tentang kerentanan adalah AIDS, di mana
limfosit helper CD4+ secara progresif berkurang 1/10 oleh virus imunodefisiensi (HIV).
Mekanisme resistensi dipengaruhi oleh umur, defisiensi, dan genetik. Sistem pertahanan
(baik spesifik maupun nonspesifik) orang lanjut usia berkurang. Sistem imun bayi belum
berkembang, sehingga rentan terhadap infeksi bakteri patogen. Beberapa individu
memiliki kelainan genetik dalam sistem pertahanan.

Resistensi inang dapat terkompromi oleh trauma dan penyakit lain yang diderita. Individu
menjadi rentan terhadap infeksi oleh berbagai bakteri jika kulit atau mukosa melonggar
atau rusak (terluka). Abnormalitas fungsi silia sel pernafasan mempermudah infeksi
Pseudomonas aeruginosa galur mukoid. Prosedur medis seperti kateterisasi dan intubasi
trakeal menyebabkan bakteri normal flora dapat masuk ke dalam tubuh melalui plastik.
Oleh karena itu, prosedur pengantian plastik kateter rutin dilakukan setiap beberapa jam
(72 jam untuk kateter intravena).

Banyak obat diproduksi dan dikembangkan untuk mengatasi infeksi bakteri. Agen
antimikroba efektif melawan infeksi bakteri jika sistem imun dan fagosit inang turut
bekerja. Namun terdapat efek samping penggunaan antibiotik, yaitu kemampuan difusi
antibiotik ke organ nonsasaran (dapat mengganggu fungsi organ tersebut), kemampuan
bertahan bakteri terhadap dosis rendah (meningkatkan resistens

Lebih lanjut tentang: Patogenesis

Mitosis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Mainkan Mitosis - Shockwave Flash

Mitosis in real time


Mitosis in Action!

Cell Division explained in "Thread of Life"

Mitosis adalah proses pembahagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel
identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang
membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang
identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis
dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi
menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.

Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami
mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur
pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel
prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan
biner.

Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan
untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan
mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal
ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis
juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat
buah.

[sunting] Garis besar


Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan.
Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang
mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena
tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus
menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi
pada pertengaha intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.

Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister
chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister
chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.

Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10% dari
siklus sel. Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase
terdiri dari periode G1, S, dan G2. Pada periode G1 selain terjadi pembentukan senyawa-
senyawa untuk replikasi DNA, juga terjadi replikasi organel sitoplasma sehingga sel tumbuh
membesar, dan kemudian sel memasuki periode S yaitu fase terjadinya proses replikasi DNA.
Setelah DNA bereplikasi, sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala keperluan untuk
pemisahan kromosom, dan selanjutnya diikuti oleh proses pembelahan inti (M) serta
pembelahan sitoplasma (C). Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel
baru (G1).
Mitosis
Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh
(meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat
fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel
tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan
tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel
pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.
Profase. Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan
dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisi
berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom dan
membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada sel hewan,
mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster. Pada saat
bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang
terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek tersebut bergabung pada sentromernya.
Benang-benang spindel terlihat memanjang dari sentromer (Campbell et al. 1999).
Metafase. Masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor
dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara
begerak ke bagian tengah inti membentuk keping metafase (metaphasic plate) (Campbell et
al. 1999).
Anafase. Masing-masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing
kromosom membentuk sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang kinetokor
ke kutubnya masing-masing (Campbell et al. 1999).
Telofase. Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing, mulainya telofase.
Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat dengan pewarna
histologi (Campbell et al. 1999).
Tahap berikutnya terlihat benang-benang spindle hilang dan kromosom tidak terlihat
(membentuk kromatin; difuse). Keadaan seperti ini merupakan karakteristik dari interfase.
Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua anak inti (Campbell et al. 1999).
Sitokinesis. Selama fase akhir pembelahan mitosis, muncul lekukan membran sel dan
lekukan makin dalam yang akhirnya membagi sel tetua menjadi dua sel anak. Sitokinesis
terjadi karena dibantu oleh protein aktin dan myosin (Campbell et al. 1999).
Meiosis
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis,
terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom
induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel,
yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan meiosis II
terjadi pada sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis II.
Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis.
Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I ,
telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali
proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel
baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah
kromosom sel induk.

You might also like