Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelompok 9
1. Yulia Paramita
2. Yuni Sri Rahayu
3. Micke Indriani S.
4.3.2 Imunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
terhadap penyakit tertentu. Manfaat imunisasi adalah untuk menurunkan morbiditas,
mortalitas dan cacat serta mungkin didapatkan eradikasi suatu penyakit dari suatu
daerah atau negeri.
Tujuan pemberian imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit
infeksi tertentu. Sesuai dengan KEP.KONICA (Kongres Nasional Ilmu Kesehatan
Anak) Imunisasi dapat diberikan pada :
(1) Anak sehat
(2) Anak pilek
(3) Anak batuk tanpa sesak
(4) Anak diare < dari 6x
(5) Anak kurang gizi ringan
Jenis imunisasi yang diberikan pada bayi neonatus:
(1) Vaksin BCG
Vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). BCG
diberikan 1 kali sebelum umur 2 bulan (depkes 0-12 bulan). BCG ulang tidak
diberikan karena keberhasilannya diragukan.
Vaksin disuntikkan intrakutan didaerah insersio m. deltoideus dengan dosis untuk
bayi < 1 tahun sebanyak 0,05 ml dan untuk anak 0,10 ml. Pada bayi perempuan dapat
disuntikkan di paha kanan atas.
(2) Vaksin DPT
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit difteria,
pertusis, dan tetanus dalam waktu yang bersamaan. Imunisasi dasar vaksin DPT dapat
diberikan setelah berusia 2 bulan sebanyak 3x (DPT I, DPT II, DPT III) dengan
interval tidak kurang dari 4 minggu. Efek samping yang mungkin terjadi berupa
demam, nyeri, bengkak lokal, abses steril, syok dan kejang.
(3) Vaksin Hepatitis B
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B.
Imunisasi ini diberikan 25
sedini mungkin segera setelah bayi lahir. Imunisasi dasar diberikan 3x dengan jarak
waktu satu bulan antara suntikan 1, 2, dan 5 bulan antara suntikan 2 dan 3. Imunisasi
ulang diberikan 5 th setelah imunisasi dasar. Efek samping berupa efek lokal (nyeri
ditempat suntikan) dan sistematis (demam ringan, lesu, perasaan tidak enak pada
saluran cerna) yang akan hilang beberapa hari.
(4) Vaksin Polio
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit poliomielitis.
Imunisasi dasar vaksin polio diberikan 4 kali (polio I, II, III, dan IV) dengan interval
tidak kurang 4 minggu. Vaksin ini diteteskan 2 tetes (0,1 ml) langsung ke mulut anak
atau dengan menggunakan sendok yang berisi air gula.
(5) Vaksin Campak
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Imunisasi campak dianjurkan satu dosis pada umur 9 bulan atau lebih. Vaksin
disuntikkan subkutan dalam sebanyak 0,5 ml. Efek samping yang mungkin terjadi
berupa demam, ruam kulit, diare, konjungtivitis, dan gejala kataral serta ensefalitis
(jarang)