Professional Documents
Culture Documents
SERTIFIKASI GURU
i
Sertifikasi Guru
KATA PENGANTAR
i
Sertifikasi Guru
ii
Sertifikasi Guru
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ........................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................... 1
B. Landasan Hukum ................................................ 2
C. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi ............................. 3
D. Sasaran .............................................................. 4
BAB IV PENUTUP
iii
Sertifikasi Guru
iv
Sertifikasi Guru
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Sertifikasi Guru
ada beberapa negara yang tidak melakukan sertifikasi guru, tetapi
melakukan kendali mutu dengan mengontrol secara ketat terhadap
proses pendidikan dan kelulusan di lembaga penghasil guru,
misalnya di Korea Selatan dan Singapura. Semua itu mengarah pada
tujuan yang sama, yaitu upaya agar menghasilkan guru yang
bermutu.
Dewasa ini ada sebanyak sekitar 2,3 juta guru binaan Depdiknas
(data dari Ditjen PMPTK). Terhadap jumlah guru tersebut,
pemerintah melalui Depdiknas secara bertahap akan melakukan
sertifikasi guru, dimulai tahun 2007 sebanyak 190.450 guru dan
diharapkan rampung pada tahun 2015.
B. Landasan Hukum
2
Sertifikasi Guru
Pasal 11, ayat (1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi
persyaratan, ayat (2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah,
ayat (3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif,
transparan, dan akuntabel, ayat (4) Ketentuan lebih lanjut
mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
3
Sertifikasi Guru
D. Sasaran
Sasaran program sertifikasi guru ini adalah semua guru yang telah
memenuhi persyaratan kualifikasi akademik sebagaimana diatur
dalam UUGD Pasal 9, dan PP Nomor 19 tahun 2005 Pasal 28 ayat (2)
yaitu minimal sarjana atau diploma empat (S1/D-IV) yang dibuktikan
dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan.
4
Sertifikasi Guru
BAB I
KONSEP IMPLEMENTASI
A. Sertifikasi Guru
1. Kompetensi Pedagogik
5
Sertifikasi Guru
indikator esensial: memahami landasan kependidikan;
menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan
strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta
didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta
menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi
yang dipilih.
2. Kompetensi Kepribadian
6
Sertifikasi Guru
a) Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator
esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak
sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan
memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
3. Kompetensi Sosial
7
Sertifikasi Guru
b) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Kompetensi Profesional
8
Sertifikasi Guru
penguasaan sumber bahan ajar (disciplinary content) atau
sering disebut bidang studi keahlian. Hal ini mengacu
pandangan yang menyebutkan bahwa sebagai guru yang
berkompeten memiliki (1) pemahaman terhadap karakteristik
peserta didik, (2) penguasaan bidang studi, baik dari sisi
keilmuan maupun kependidikan, (3) kemampuan
penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik, dan (4)
kemauan dan kemampuan mengembangkan profesionalitas
dan kepribadian secara berkelanjutan.
9
Sertifikasi Guru
Sertifikasi guru merupakan upaya Pemerintah dalam
meningkatkan mutu guru yang dibarengi dengan peningkatan
kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru
akan diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok
sebagai bentuk upaya Pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru
yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru
yang berstatus non-pegawai negeri sipil (non PNS/ swasta).
Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru maka
diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu
pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.
10
Sertifikasi Guru
menjadi kompetensi guru TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru
mata pelajaran.
11
Sertifikasi Guru
Penyusunan dan penetapan kuota tersebut didasarkan atas
jumlah data individu guru per Kabupaten/ Kota yang masuk di
pusat data Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan.
Sertifikasi guru bagi calon guru dan guru yang sudah mengajar
dilaksanakan melalui mekanisme yang berbeda didasarkan atas
penghargaan terhadap pengalaman kerja guru.
1. Guru Prajabatan
(Calon Guru)
12
Sertifikasi Guru
semester. Penetapan beban belajar berdasarkan persyaratan
latar belakang bidang keilmuan dan satuan pendidikan tempat
penugasan. Bobot muatan belajar untuk lulusan program S1/D-
IV kependidikan dititikberatkan pada penguatan pada
kompetensi profesional. Sedangkan bobot muatan belajar untuk
lulusan program S1/D-IV non kependidikan dititikberatkan pada
pengembangan kompetensi pedagogik.
13
Sertifikasi Guru
g. karya
pengembangan profesi
h. keikutsertaan
dalam forum ilmiah,
i. Pengalaman
organisasi di bidang pendidikan dan sosial,
j. Penghargaan
yang relevan dengan bidang pendidikan.
D. Tunjangan Profesi
14
Sertifikasi Guru
Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik berhak atas tunjangan
profesi sebesar satu kali gaji pokoknya. Persyaratan untuk
mendapatkan tunjangan profesi adalah:
15
Sertifikasi Guru
16
Sertifikasi Guru
BAB III
STRATEGI PELAKSANAAN
17
Sertifikasi Guru
B. Tahapan Pelaksanaan Sertifikasi
18
Sertifikasi Guru
Penetapan jumlah peserta sertifikasi PNS dan non PNS
memperhatikan proporsional jumlah guru PNS dan non PNS di
masing-masing daerah.
19
Sertifikasi Guru
Penetapan Jumlah
Peserta Sertifikasi
Ditjen PMPTK
Penyusunan Kuota
Sertifikasi
Rekrutmen Peserta
Sertifikasi
Dinas Pendidikan
Kab/Kota
Penetapan Daftar
Peserta Sertifikasi
Penyusunan Portofolio
Guru
20
Sertifikasi Guru
Tabel 2. Target Penuntasan Program Sertifikasi Guru
Jumlah
Pendidikan Pendidikan Jumlah
Tahun % Guru
Dasar Menengah Guru
Kumulatif
2015 100 191,267 39,335 230,602 2,306,014
21
Sertifikasi Guru
Tabel 3: Jumlah Guru Dan Kuota Sertifikasi Tahun 2007
Menurut Status Kepegawaian
22
Sertifikasi Guru
TOTAL KUOTA TOTAL KUOTA TOTAL KUOTA
17 SULAWESI UTARA 24,180 2,069 6,958 516 31,138 2,585
18 SULAWESI TENGAH 25,783 2,502 11,832 621 37,615 3,123
19 SULAWESI SELATAN 69,044 6,767 32,866 1,693 101,910 8,460
20 SULAWESI TENGGARA 20,797 1,911 7,996 479 28,793 2,390
21 MALUKU 19,402 1,471 2,785 371 22,187 1,842
22 BALI 32,562 3,026 12,951 752 45,513 3,778
23 NTB 30,532 3,974 17,248 993 47,780 4,967
24 NTT 32,349 3,186 15,595 794 47,944 3,980
25 PAPUA 11,594 1,717 2,218 430 13,812 2,147
26 BENGKULU 14,472 1,262 4,522 315 18,994 1,577
27 MALUKU UTARA 8,843 595 143 151 8,986 746
28 BANTEN 27,736 5,358 52,936 1,339 80,672 6,697
29 BANGKA BELITUNG 8,724 934 5,336 233 14,060 1,167
30 GORONTALO 9,768 1,693 3,679 423 13,447 2,116
31 KEP. RIAU 2,759 289 1,612 74 4,371 363
32 IRIAN JAYA BARAT 4,470 363 970 89 5,440 452
33 SULAWESI BARAT 8,843 858 4,092 215 12,935 1,073
INDONESIA 1,408,155 152,376 837,797 38,074 2,245,952 190,450
23
Sertifikasi Guru
24
Sertifikasi Guru
BAB IV
PENUTUP
25
Sertifikasi Guru