You are on page 1of 6

Historiografi Kolonial Pada Masa Hindia

Anggota :
Riszal S (09)
Ganang W S (05)
Lingga Dewa I P (o7)
Historiografi Kolonial Pada Masa Hindia
Belanda (1816-1942)
Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah yang berkaitan dengan
naskah penjajahan Belanda di Indonesia. Penulisan sejarah kolonial berisi
kupasan mengenai aktivitas-aktivitas VOC atau orang-orang belanda dalam
masalah ekonomi(perdagangan), masalah politik atau pemerintahan gubernur
jenderal dan para pembantunya serta kehidupan orang-orang kulit putih di
Indonesia.
Bagi para sejarawan Indonesia, pengetahuan tentang bahasa Belanda
dan sumber-sumber Belanda mutlak diperlukan. Hampir semua dokumen
resmi dan sebagian besar memoar pribadi serta gambaran mengenai negeri
ini, yang muncul selama lima puluh tahun terakhir, tertulis dalam bahasa
tersebut. Tanpa itu, penelitian mengenai aspek mana pun dari sejarah
Indonesia mustahil dilakukan. Namun dilihat sepintas lalu, sebagian besar
sumber-sumber Belanda mungkin tampak tidak penting kaitannya dengan
sejarah Indonesia. Seorang sejarawan Indonesia berhak bertanya: apa
peduliku pada berita-berita yang dicatat oleh suatu bangsa lain selain bangsa
Indonesia? Laporan-laporan resmi Belanda pasti melukiskan kehidupan serta
tindakan orang Belanda, dan bukan orang Indonesia. Laporan itu ditulis
dengan sudut pandang Eropa, bukan Asia.
Sumber-sumber non-pemerintah memiliki keadaan
yang sama.Sejak abad ke-17 dan ke-18, hanya sedikit bahan
yang selamat, kecuali dokumen-dokumen kompeni Hindia
Timur, karena kompeni adalah satu-satunya organisasi
Belanda yang aktif di wilayah itu. Tetapi pada abad ke-19
dan abad ke-20 muncul semua jenis badan hukum non-
pemerintah: perusahaan dagang, serikat buruh, partai
politik, bank, perusahaan asuransi, maskapai pelayaran,
perusahaan tambang, kantor impor dan ekspor, sekolah,
perkumpulan missionaris, dan sebagainya. Bagian terbesar
diantaranya adalah organisasi orang Belanda, atau
setidaknya yang menggunakan bahasa Belanda. Semuanya
memunyai hubungan erat dengan hal ihwal Indonesia, dan
laporan-laporan mereka harus dianggap sebagai bahan-
bahan sumber Belanda asli untuk sejarah Indonesia.
Berikut ini adalah daftar dari berbagai Koleksi Dekrit
Hindia Timur sebagaimana yang terbagi-bagi di
dalam arsip negara:
1        Dekrit Gubernur Jenderal Hindia Belanda
Bersama Dewan, 1819- 1836
2        Dekrit Rahasia Gubernur Jenderal Hindia
Belanda Bersama Dewan, 1819- 1834
3        Dekrit Gubernur Jenderal Hindia Belanda,
Bertindak Sendiri, 1814- 1849
4        Dekrit Gubernur Jenderal Hindia Belanda
(Dekrit Hindia Timur), 1830- 1932
5        Dekrit Rahasia Gubernur Jenderal Hindia
Belanda, Bertindak Sendiri 1819- 1836
Contoh karya sastra kolonial yang
ditulis tahun 1600 adalah Reizen (kisah
perjalanan) yang ditulis oleh.
NICOLAUS de GRAFF, CORNELIS de
BRUJIN, RIJKLOFS van Goens dan
VALENTJIN.
Selain itu, ciri dari historiografi kolonial masa
Hindia Belanda adalah memiliki sifat Europa-Centrisme
atau yang lebih fokusnya adalah Neerlando-Centrsime.
Boleh dikatakan bahwa sifat ini memusatkan
perhatiannya kepada sejarah bangsa Belanda dalam
perantauannya, baik dalam pelayarannya maupun
permukimannya di benua lain. Jadi yang primer ialah
riwayat perantauan atau kolonisasi bangsa Belanda,
sedangkan peristiwa-peristiwa sekitar bangsa Indonesia
sendiri menjadi sekunder.

You might also like