You are on page 1of 5

HIDUNG

Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu
dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk
dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di
dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.

Hidung berfungsi sebagai indera pembau. Ujung-ujung saraf pembau terletak pada
selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung atas dan permukaan atas kerang hidung
yang tengah. Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab
Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf
kemudian dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.

Anatomi

Secara anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril,
yang menyaring udara untuk pernafasan. Hidung sebagai suatu istilah, dapat juga digunakan
untuk menunjukkan ujung sesuatu, seperti hidung pada pesawat terbang. Secara anatomi, hidung
adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril, yang menyaring udara untuk
pernafasan. Hidung sebagai suatu istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan ujung
sesuatu, seperti hidung pada pesawat terbang. Hidung manusia Hidung adalah bagian yang
paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring
udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara.

Hidung terdiri daripada bahagian eksternal dan internal. Bagian eksternal terdapat
dipermukaan muka dan terdiri daripada rangka penyokong yang dibentuk oleh tulang dan rawan.
Rangka hidung diliputi oleh kulit dan permukaan dalamnya dilapisi oleh membran mukus. Di
bawah hidung terdapat dua pembukaan yang disebut lubang hidung atau nares eksternal.
Bahagian internal hidung terdiri daripada kaviti yang besar di tengkorak terletak atas dari mulut
dan di antara dua kaviti orbit. Bahagian dalam hidung eksternal dan internal dibahagikan kepada
bahagian kanan dan kiri oleh pembahagi vertikal yang dikenali sebagai septum hidung. Setiap
kaviti hidung mempunyai atap, lantai, dinding lateral dan dinding medial (septum hidung).
Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung
dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.

Bagian- bagian hidung adalah :

1. Saraf pembau yg terletak pd selaput lendir di rongga hidung atas, kerang hidung atas dan
prmukaan atas kerang hidung tengah.
2. Selaput lender, , berfungsi utk menahan kotoran yg terbawa oleh udara yg kita hirup
3. Bulu - bulu hidung, berfungsi utk menahan kotoran yg terbawa oleh udara yg kita hirup.

Fungsi Hidung

Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara yang
masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membran
mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di
samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana
reseptor bau terletak di mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan
dengungan (fonasi).

Mekanisme kerja hidung adalah bau sampai ke hidung ( bau diterima hidung (bau
merangsang ujung2 syaraf indera pembau ( rangsangan diteruskan ke otak ( otak memproses shg
kita dapat mencium bau ).

Kelainan pada hidung antara lain adalah :

1. Hidung berdarah/Mimisan (Kedokteran: epistaksis atau Inggris: epistaxis) atau


mimisan
Mimisan adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui lubang
hidung.Ada dua tipe pendarahan pada hidung:
a. Tipe anterior (bagian depan)
Merupakan tipe yang biasa terjadi. Dalam kasus tertentu, darah dapat berasal
dari sinus dan mata. Selain itu pendarahan yang terjadi dapat masuk ke saluran
pencernaan dan dapat mengakibatkan muntah.
b. Tipe posterior (bagian belakang). Penyebab
Secara Umum penyebab epistaksis dibagi dua yaitu :

a. Lokal

Penyebab lokal terutama trauma, sering karena kecelakaan lalulintas, olah


raga, (seperti karena pukulan pada hidung)yang disertai patah tulang
hidung(seperti pada gambar di halaman ini),mengorek hidung yang terlalu
keras sehingga luka pada mukosa hidung, adanya tumor di hidung, ada benda
asing (sesuatu yang masuk ke hidung) biasanya pada anak-anak, atau lintah
yang masuk ke hidung, dan infeksi atau peradangan hidung dan sinus (rinitis
dan sinusitis)

b. Sistemik

Penyebab sistemik artinya penyakit yang tidak hanya terbatas pada hidung,
yang sering meyebabkan mimisan adalah hipertensi, infeksi sistemik seperti
penyakit demam berdarah dengue atau cikunguya, kelainan darah seperti
hemofili, autoimun trombositipenic purpura.

Perawatan

Aliran darah akan berhenti setelah darah berhasil dibekukan dalam proses
pembekuan darah. Sebuah opini medis mengatakan bahwa ketika pendarahan terjadi,
lebih baik jika posisi kepala dimiringkan ke depan (posisi duduk)untuk mengalirkan
darah dan mencegahnya masuk ke kerongkongan dan lambung. Pertolongan pertama
jika terjadi mimisan adalah dengan memencet hidung bagian depan selama tiga
menit. Selama pemencetan sebaiknya bernafas melalui mulut. Perdarahan ringan
biasanya akan berhenti dengan cara ini. Lakukan hal yang sama jika terjadi
perdarahan berulang, jika tidak berhenti sebaiknya kunjungi dokter untuk bantuan.
Untuk pendarahan hidung yang kronis yang disebabkan keringnya mukosa hidung,
biasanya dicegah dengan menyemprotkan salin pada hidung hingga tiga kali sehari.
Jika disebabkan tekanan, dapat digunakan kompres es untuk mengecilkan
pembuluh darah (vasokonstriksi). Jika masih tidak berhasil, dapat digunakan tampon
hidung. Tampon hidung dapat menghentikan pendarahan dan media ini dipasang 1-3
hari.

Kematian akibat pendarahan hidung adalah sesuatu yang jarang. Namun, jika
disebabkan kerusakan pada arteri maksillaris dapat mengakibatkan pendarahan hebat
melalui hidung dan sulit untuk disembuhkan. Tindakan pemberian tekanan,
vasokonstriktor kurang efektif. Dimungkinkan penyembuhan struktur arteri
maksillaris (yang dapat merusak saraf wajah) adalah solusi satu-satunya.

2. Anosmia

Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk


membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi
di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian
depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.

3. Rhinitis alergika (allergic rhinitis)

Rhintis alergik terjadi karena sistem kekebalan tubuh kita bereaksi berlebihan
terhadap partikel-partikel yang ada di udara yang kita hirup. Sistem kekebalan tubuh
kita menyerang partikel-partikel itu, menyebabkan gejala-gejala seperti bersin-bersin
dan hidung meler. Partikel-partikel itu disebut alergen yang artinya partikel-partikel
itu dapat menyebabkan suatu reaksi alergi.

Gejala-gejala paling sering dari rhinitis alergika adalah:

a) Bersin berulangkali, terutama setelah bangun tidur pada pagi hari.


b) Hidung meler dan postnasal drip. Cairan yang keluar dari hidung meler
yang disebabkan alergi biasanya bening dan encer, tetapi dapat menjadi
kental dan putih keruh atau kekuning-kuningan jika berkembang
menjadi infeksi hidung atau infeksi sinus.
c) Mata gatal, berair.
d) Telinga, hidung, dan tenggorokan gatal.

You might also like