You are on page 1of 9

Nama:halimatussadiah

NIM:101402017
Kelas: ganjil (A)

A. Definisi dan Aksioma Aljabar Boolean


Aljabar boolean adalah sistem aljabar yang berisi himpunan S dengan dua operasi penjumlahan
(+) dan perkalian (.) yang didefinisikan pada himpunan, sehingga setiap elemen a, b, dan c dari S
mempunyai sifat-sifat atau aksioma-aksioma berikut:

*Aksioma-aksioma

1. a + b C S (tertutup)

2. a.b C S (tertutup)

3. a + (b + c) = (a + b) + c (asosiatif)

4. a.(b.c) = (a.b).c (asosiatif)

5. Jika 0 C S maka untuk setiap a C S, adalah a + 0 = 0 + a = a (identitas)

6. Jika 1 C S maka untuk setiap a C S, adalah a.1 = 1.a = a (identitas)

7. a + b = b + a (komutatif)

8. a.b = b.a (komutatif)

9. a.(b + c) = a.b + a.c (distributif)

10. (a + b).c = a.c + b.c (distributif)

11. a + (b.c) = (a + b).(a + c) (distributif)

12. (a.b) + c = (a + c).(b + c) (distributif)

13. untuk setiap a C S, dan a’ C S, maka a + a’ = 1 dan a.a’ = 0


Nama:halimatussadiah
NIM:101402017
Kelas: ganjil (A)

*Prinsip Dualitas

Teorema 1
Untuk setiap elemen a, berlaku:
a + a = a dan a.a = a

Teorema 2
Untuk setiap elemen a, berlaku:
a + 1 = 1 dan a.0 = 0

Teorema 3
Untuk setiap elemen a dan b, berlaku:
a + a.b = a dan a(a + b) = a
(disebut hukum penyerapan)

Teorema 4
Untuk setiap elemen a dan b, berlaku:
(a.b)’ = a’ + b’ dan (a + b)’ = a’.b’
(disebut hukum de Morgan)

Teorema 5
0’ = 1 dan 1’ = 0
Teorema 6
Jika suatu aljabar Boolean berisi paling sedikit dua elemen yang berbeda, maka 0 ≠ 1

*Pembuktian Rumus Dualitas


Pembuktian rumus dualitas dilakukan berdasar aksioma dan sifat dari aljabar Boolean, yaitu:

1a. Pernyataan a + a = a
Bukti:
a+a = (a+a)(1) (identitas)
= (a+a)(a+a’) (komplemen)
= a + (a.a’) (distributif)
= a + 0 (komplemen)
= a (identitas)
Nama:halimatussadiah
NIM:101402017
Kelas: ganjil (A)

1b. Pernyataan: a.a = a


Bukti:
a.a = a.a + 0 (identitas)
= a.a +a.a’ (komplemen)
= a (a + a’) (distribusi)
= a.1 (komplemen)
= a (identitas)

2a. Pernyataan: a + 1 = 1
Bukti:
a + 1 = a + (a + a’) (komplemen)
= (a + a) + a’ (asosiatif)
= a + a’ (teorema 1a)
= 1 (komplemen)

2b. Pernyataan: a.0 = 0


Bukti:
a.0 = a.(a.a’) (komplemen)
= (a.a).a’ (asosiatif)
= a.a’ (idempoten)
= 0 (komplemen)

3a. Pernyataan: a + a.b =a


Bukti:
A + a.b = a.1 + a.b (identitas)
= a(1 + b) (distributif)
= a.1 (teorema 2a)
= a (identitas)

3b. Pernyataan: a.(a + b) = a


Bukti:
a.(a + b) = a.a + a.b (distributif)
= a + a.b (idempoten)
= a.1 + a.b (identitas)
= a.(1 + b) (distributif)
= a.1 (teorema 2a)
= a (identitas)
Nama:halimatussadiah
NIM:101402017
Kelas: ganjil (A)

4a. Pernyataan: (a.b)’ = a’ + b’


diketahui : (ab)(ab)’ = 0
diperlihatkan : (ab)(a’ + b’) = 0
Bukti:
(ab)(a’ + b’) = aba’ + abb’ (distributif)
= 0.b +a.0 (komplemen)
= 0 + 0 (teorema 2b)
= 0 (identitas)

4b. Pernyataan: (a + b)’ = a’b’


diketahui : (a + b) + (a + b)’ = 1
diperlihatkan: (a + b) + a’b’ = 1

Bukti:
(a+b) + a’b’ = (a+b+a’).(a+b+b’) (distributif)
= (1 + b).(a + 1) (komplemen)
= 1.1 (teorema 2a)
= 1 (identitas)

B. Fungsi Boolean
Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B
melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai
f : BnB
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan
terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B.

Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.

Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah


f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3
(x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
sehingga f(1, 0, 1) = 1 0 1 + 1’ 0 + 0’1 = 0 + 0 + 1 = 1 .

Contoh. Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:


1. f(x) = x
2. f(x, y) = x’y + xy’+ y’
3. f(x, y) = x’ y’
4. f(x, y) = (x + y)’
Nama:halimatussadiah
NIM:101402017
Kelas: ganjil (A)
5. f(x, y, z) = xyz’

Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk


komplemennya, disebut literal.

Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz’ pada contoh di atas terdiri dari 3 buah
literal, yaitu x, y, dan z’.

Contoh. Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z’, nyatakan h dalam tabel


kebenaran.
Penyelesaian:

Komplemen Fungsi
1. Cara pertama: menggunakan hukum De Morgan
Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2, adalah

Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(y’z’ + yz), maka


f ’(x, y, z) = (x(y’z’ + yz))’
= x’ + (y’z’ + yz)’
= x’ + (y’z’)’ (yz)’
= x’ + (y + z) (y’ + z’)

2. Cara kedua: menggunakan prinsip dualitas.


Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang merepresentasikan f, lalu
komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut.

Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(y’z’ + yz), maka


dual dari f: x + (y’ + z’) (y + z)
komplemenkan tiap literalnya: x’ + (y + z) (y’ + z’) = f ’
Jadi, f ‘(x, y, z) = x’ + (y + z)(y’ + z’)
Nama:halimatussadiah
NIM:101402017
Kelas: ganjil (A)
Aplikasi Aljabar Boolean

1. Jaringan Pensaklaran (Switching Network)


Saklar adalah objek yang mempunyai dua buah keadaan: buka dan tutup.
Tiga bentuk gerbang paling sederhana:
Nama:halimatussadiah
NIM:101402017
Kelas: ganjil (A)

2. Rangkaian Digital Elektronik

Tabel kebenaran Gerbang NOT Tabel kebenaran Gerbang AND


Nama:halimatussadiah
NIM:101402017
Kelas: ganjil (A)

Tabel kebenaran Gerbang OR

Gerbang Turunan

Gerbang NAND Gerbang XOR

Tabel kebenaran Gerbang NAND Tabel kebenaran Gerbang XOR


Nama:halimatussadiah
NIM:101402017
Kelas: ganjil (A)

Tabel kebenaran Gerbang NOR Tabel kebenaran Gerbang XNOR

You might also like