You are on page 1of 52

INSTALASI PENERANGAN

DEFINISI :
 Instalasi

“ Menurut Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (LIPI, 1987:)


Dapat didefinisikan sebagai susunan perlengkapan listrik yang bertalian
satu dengan yang lain, serta memiliki ciri terkoordinasi, untuk memenuhi
satu atau sejumlah tujuan tertentu ”.

 Penerangan Rumah

“ Penerangan rumah adalah penerangan listrik yang dimaksud untuk


memberikan penerangan (lampu) dan sumber tenaga listrik untuk
keperluan alat-alat rumah tangga “.

 Instalasi penerangan rumah

“ adalah susunan perlengkapan listrik yang berkaitan satu dengan lainnya,


sertamemiliki ciri terkoordinasi, dan bertujuan untuk memberikan
penerangan (lampu) dan sumber tenaga listrik untuk keperluan alat-alat
rumah tangga “.
Macam-macam Instalasi pada gedung/bangunan : ( 1 )

1. Instalasi listrik
2. Instalasi Penangkap petir
3. Instalasi mesin pendingin
4. Instalasi air bersih/kotor
5. Instalasi telepon
6. Instalasi data
7. Instalasi gas
8. dll
Instalasi Listrik : ( 2 )

 Berdasarkan pemakaian tenaga listrik dan


tegangannya, macam-macam instalasi listrik
adalah :
a. Menurut arus listrik yang disalurkan :
i. Instalasi arus searah ; Instalasi ini pada umumnya
bekerja bekerja pada tegangan 110V; 220V; atau
440V. Di Indonesia penggunaannya adalah industri
yang bekerja berdasarkan elektronika, PT. Kereta Api
Indonesia pada pelayanan KRL (Kereta Api Listrik).
ii. Instalasi arus bolak-balik ; Instalasi ini pada umumnya
bekerja pada tegangan : 125V; 220V; 330V; 500V;
1000V; 3000V; 5000V; 6000V; 10.000V; 15.000V. Di
Indonesia jaringan dari PT. PLN tegangan yang
digunakan adalah 220V; 380V; 6.000V; dan 20.000V.
Instalasi arus bolak-balik banyak dipakai untuk rumah
tangga, industri maupun bangunan komersil.
Instalasi Listrik : ( 3 )
b. Berdasarkan tegangan yang digunakan.
i. Instalasi tegangan tinggi ; Dipergunakan pada
saluran transmisi, karena mengalirkan daya yang
besar pada tegangan tinggi.
ii. Instalasi tegangan menengah ; Dipergunakan
pada pusat pembangkit listrik arus bolak-balik
,pada saluran distribusi primer.
iii. Instalasi tegangan rendah ; Dipergunakan pada
saluran distribusi, instalasi penerangan rumah
tangga, PJU (Penerangan Jalan Umum), komersil.
Instalasi Listrik : ( 4 )
c. Menurut pemakaian tenaga listrik
i. Instalasi penerangan / instalasi cahaya ; PT.PLN menggunakan arus
bolak-balik 127 Volt (sistem lama) dan mulai tahun 1980-an dengan
sistem 220 Volt.
ii. Instalasi tenaga ; Sistem lama PT.PLN menggunakan arus bolak-balik
127 Volt dan sistem baru dengan tegangan 380 Volt, instalasi tenaga
ini biasa dipakai bersama untuk penerangan maupun tenaga

d. Instalasi listrik khusus ;


 Dipergunakan pada alat-alat, atau pada industri-industri
yang memerlukan tenaga listrik untuk keperluan saluran
seperti pada ;
i. Instalasi listrik pada kereta api, mobil, kapal laut, pesawat
terbang
ii. Instalasi listrik pada pemancar radio, TV telepon, telegram,
radar
iii. Instalasi listrik pada industri pertambangan dan lain-lain
KOMPONEN INSTALASI PENERANGAN :
 Komponen Pokok Instalasi
Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling
pokok dalam suatu rangkaian instalasi listrik. Untuk memudahkan
dalam pemasangan instalasi listrik komponen tersebut
dikelompokan :
a. Bahan Penghantar

b. Kotak Kontak

c. Fiting

d. Saklar

e. Pengaman

f. Peralatan Pelindung

Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik


harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi
normal.
2. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin
keamanan system instalasi listrik.
3. Kontinuitas, komponen dapat bekerja secara terus menerus pada
kondisi normal.
A. BAHAN PENGHANTAR ( 1 )
1. Jenis bahan penghantar
Penghantar yang digunakan pada instalasi listrik
Pada umumnya dari tembaga dan alumunium.
 Penghantar tembaga kemurniannya minimal
99,9%, tahanan jenis yang disyaratkan tidak
melebihi 0,017241 ohm mm2/m pada suhu 20 C
atau 58 siemens = 100 % IACS ( international
annealed copper standard ) dan Koefisien suhu
pada 20 C adalah 0,04% per derajat celcius. Bila
terjadi kenaikan suhu 10 C akan terjadi kenaikan
tahanan jenis 4%. Tembaga lunak dengan daya
hantar 100 % IACS memiliki kekuatan tarik 195 –
245 N/mm2. Tembaga keras memiliki kekuatan
tarik 390 – 440 N/mm2 atau 97 % IACS.
Bahan Penghantar ( 2 )
 Alumunium untuk penghantar kabel berisolasi harus memiliki kemurnian minimal
99,9%.Tahanan jenis alumunium lunak untuk hantaran listrik telah dibakukan, yaitu
tidak boleh melebihi 0,028264 ohm mm2 /m pada suhu 20 C atau sebesar 61 % IACS.
Daya hantar alumunium juga dipengaruhi oleh keadaan kekerasannya ,tetapi tak
sebesar daya hantar tembaga. Alumunium lunak dengan daya hantar 61% IACS,
memiliki kekuatan tarik 60-70N/mm2. Alumunium keras dengan kekuatan tarik 150-
159N/mm2 . Karena daya hantar aluminium hanya 61 % IACS, maka untuk tahanan
penghantar yang sama diperlukan luas penampang aluminium :

x luas penghantar tembaga = 1,64 x luas penghantar tembaga

Jadi untuk penghantar bulat diperlukan penghantar aluminium dengan diameter :

= 1.28 x diameter tembaga

 Aluminium jauh lebih ringan dibandingkan tembaga, dimana berat jenis tembaga
adalah 8.9 jauh lebih besar dari aluminium yaitu 2.7.

1,64 x (2,7/8,9) x 100% = 50% dari berat tembaga.

 Jadi penghantar alumunium dibanding dengan tembaga akan 50% lebih ringan, tetapi
diameter akan 28% lebih besar dari penghantar tembaga . Hal ini berarti penggunaan
isolasi juga lebih besar 28 % dari tenbaga.
Bahan Penghantar ( 2 )
2. Kabel instalasi
2.1 Kabel lampu
kabel lampu digunakan untuk instalasi dalam
lampu dan armatur penerangan dalam keadaan
yang terlindung dan bebas dari pengaruh tekanan
atau puntiran ( PUIL 1987, ayat 502 B1) dengan
luas penampang penghantarnya minimal 0.5 mm2.
contoh kabel lampu berisolasi PVC :
NYFA,NYFAF,NYFAZ dan NYFAD. Jenis kabel diatas
bisa digunakan sampai temperatur 70o C dan jika
kondisi armatur melebihi suhu tersebut maka bisa
digunakan jenis :
NYFAw,NYFAFw,NYFAZw dan NYFADw.
Bahan Penghantar ( 2 )
 2.2 Kabel rumah
 Untuk menghubungkan antar komponen instalasi dalam
rumah biasanya digunakan penghantar jenis NYA dan NGA.
 Jenis NGA terdiri dari penghantar tembaga berlapis timah
putih dengan isolasi karet yang dilindungi dengan anyaman
benang. Jenis kabel ini sudah jarang digunakan dalam
instalasi rumah.
 Jenis NYA terdiri dari penghantar tembaga dengan isolasi
PVC. Diameter NYA lebih kecil dibandingkan dengan NGA
serta permukaan NYA lebih licin sehinggga mudah di
masukan dalam pipa pvc.
 Umur NYA lebih panjang, karena sifat isolasinya lebih kuat
dibanding NGA yang terbuat dari karet. dan NYA lebih
tahan terhadap bahan kimia dan tidak menjalarkan api serta
tahan sampai temeperatur 70 o C.
Bahan Penghantar ( 2 )
2.3 Kabel Instalasi Berselubung

 Jeniskabel instalasi berselubung contohnya adalah NYM, dimana berselubung


isolasi pvc dengan inti tembaga lebih dari satu. Penggunaan kabel instalasi
berselubung jika dibandingkan dengan dalam pipa yaitu :
 Lebih mudah dibengkokan
 Lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau gas tajam
 Sambungan dengan alat pemakai dapat lebih rapat
 JenisNYM memiliki luas penampang tiap inti adalah dari 1.5 mm2 sampai 10
mm2 dan berbentuk kawat tunggal, dan luas penampang 16 mm2 dan diatasnya
berbentuk sejumlah kawat dipilin.
 Beberapa pengertian huruf yang digunakan pada kode kabel adalah :

◦ N : kabel standar dengan penghantar tembaga


◦ A : Berisolasi tunggal
◦ M : berselubung
◦ G : Isolasi karet
◦ NA : kabel standar dengan penghantar aluminium
◦ Y : Isolasi atau selubung PVC
◦ F : Perisai kawat baja pipih
◦ R : Perisai kawat baja bulat
◦ Gb : Spiral pita baja
◦ re : penghantar padat bulat
◦ rm : penghantar bulat kawat banyak
◦ se : penghantar padat bentuk sektor
◦ sm : penghantar kawat banyak bentuk sektor
Gambar jenis-jenis kabel :

Penghantar tembaga

Isolasi pvc :

Lapisan pembungkus inti

Selubung pvc :

NYA NYM NYY


Gambar jenis-jenis kabel :

Penghantar tembaga

Isolasi XLPE

Lapisan pembungkus inti

Selubung PVC

Penghantar
Isolasi
Lapisan pembungkus
Perisai kawat baja berlapis
Spiral pita baja berlapis seng
Selubung PVC

Penghantar N2XY Penghantar NYFGbY


Bahan Penghantar ( 2 )
 contoh :
o NYA : Jenis kabel bersisolasi pvc berinti satu dari
tembaga
o NGA : Jenis kabel berinti satu tembaga berisolasi
karet
o NYM : Jenis kabel berselubung dengan inti lebih dari
satu dari tembaga berisolasi pvc
o NAYFGbY 4 x 120 SM 0,6/1 kV
Artinya : kabel jenis standar dengan penghantar
aluminium kawat banyak bentuk sektor, berisolasi dan
berselubung PVC, dengan perisai kawat baja pipih dan
spiral pita baja. Jumlah urat empat, luas penampang
nominal masing-masing 120 mm2, dan tegangan
kerja nominal 0,6/1 kV.
Bahan Penghantar ( 2 )

 Kemampuan menghantar arus dari kabel


NYM dapat dijelaskan pada tabel 2,dimana
ini berlaku untuk semua kabel instalasi yang
berisolasi dan berselubung PVC termasuk
kabel fleksibel dengan penghantar tembaga
suhu maksimum 70oC pada suhukeliling
30oC.
 Sedangkan warna selubung luar kabel PVC

telah dibakukan sebagaimana ayat 720 G1


seperti dijelaskan pada tabel 3 berikut :
Tabel 2. Kemampuan hantar arus kabel instalasi

Luas penampang nominal Kemampuan hantar Kemampuan hantar arus


kabel arus maksimum nominal
maksimum pengaman
mm2 Amper Amper
1,5 19 20
2,5 25 25
4 34 35
6 44 50
10 61 63
16 82 80
25 108 100
35 134 125
50 167 160
70 207 224
95 249 250
120 291 300
150 334 355
185 380 355
240 450 425
Tabel 3. Warna selubung luar kabel PVC

Jenis kabel Tegangan nominal Warna selubung


•Kabel berselubung PVC untuk 500 V Putih
instalasi tetap (misal NYM)
•Hantaran udara berselubung 500 V Hitam
PVC(misal NYMT)
•Kabel berselubung PVC 0,6 / 1 kV Hitam
•Kabel berselubunh PVC di atas 1 kV Merah
B.Kontak Listrik ( 1 )
1. Kotak-kontak (stop kontak)
 Kotak kontak merupakan tempat untuk
mendapatkan sumber tegangan listrik yang
diperlukan untuk pesawat atau alat listrik.
Tegangan Sumber listrik ini diperoleh dari
hantaran fasa dan netaral yang berasal dari
PLN. Simbol dan jenis kotak kontak dapat
dilihat pada gambar 1.
B.Kontak Listrik ( 2)

2. Kontak Tusuk
 Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan pesawat atau alat listrik yang

dipasang tetap ataupun dapat dipindah-pindahkan. Jenis kontak tusuk dapat


dilihat pada gambar 2. Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa
ketentuan antara lain :
a) Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya
ada disebelah kanan (ayat 206 B4).
b) Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai
harus dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5)
c) Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4)
d) Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran
pengaman (ayat 321 B1 sub b4)
e) Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak pengaman,
tidak boleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman, kecuali kotak-kontak
tegangan rendah dan untuk pemisahan pengaman (ayat 321 B1 sub b4)
f) Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat
dipindahpindah (ayat 511 A9 sub c)
g) Kemampuan kotak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya
yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840
C6).
B.Kontak Listrik ( 2)
3. Kontak hubung bagi ( 1 )
 Kotak PHB harus dibuat dari bahan yang tidak dapat terbakar,

tahan lembab dan kukuh (ayat 610 A1).


 Pada setiap hantaran fasa keluar suatu perlengkapan hubung

bagi harus dipasang pengaman arus (ayat 602 D1).


 Pada hantaran netral tidak boleh dipasang pengaman arus,

kecuali bila potensial hantaran netralnya tidak selalu mendekati


potensial tanah.
 Setiap peralatan listrik, kecuali kotak -kontak dengan
kemampuan hantar arus nominal 16 A atau lebih, harus
merupakan rangkaian akhir tersendiri kecuali jika peralatan
tersebut bagian yang tidak terpisahkan dari suatu unit instalasi
(ayat 602 N1).
 Gambar 3a memperlihatkan diagram rangkaian akhir
sederhana untuk satu fasa, dan gambar 3b menunjukkan
bentuknya.
3. Kontak hubung bagi ( 2 )
 Komponen-komponen penting dari kontak
hubung bagi adalah :
a. Kontak rel, (panel) berfungsi sebagai
terminal untuk menyambungkan pada
beberapa saluran ke beban.
b. Kotak pengaman
c. Kotak Sakelar yang merupakan satu
kesatuan dari kontak hubung bagi.
C. Fiting

 Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut


penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis : fiting langit-langit,
fiting gantung, dan fiting kedap air.
1. Fiting langit-langit : Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada
langit-langit (eternit) dan dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan
untuk meletakan/penyekerupan fiting supaya kokoh kedudukannya
pada langit-langit. ( gambar 4. )
2. Fiting gantung ; Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang
berfungsi sebagai penahan beban bola lampu dan kap lampu, serta
untuk menahan konduktor dari tarikan beban tersebut. Konstruksi dari
fiting gantung dapat dilihat pada gambar 5.
3. Fiting kedap air ; Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan
terhadap resapan/rembesan air. Fiting jenis ini dipasang di tempat
lembab atau tempat yang mungkin bisa terkena air misalnya fiting
untuk di kamar mandi. Konstruksi fiting ini terbuat dari porselin,
dimana bagian kontaknya terbuat dari logam kuningan atau tenbaga
dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet yang berbentuk cincin
sebagai penahan air. Konstruksi fiting kedap air dapat dilihat apada
gambar 6.
Fiting gantung
Fiting kedap air
D. Sakelar ( 1)
 Sakelar dan pemisah berfungsi untuk memutuskan dan
menghubungkan rangkaian listrik. Sakelar dan pemisah harus
memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
1. Dapat dilayani secara aman tanpa harus memerlukan alat bantu
2. Jumlahnya harus sesuai hingga semua pekerjaan pelayanan,
pemeliharaan, dan perbaikan instalasi dapat dilakukan dengan
aman.
3. Dalam keadaan terbuka, bagian sakelar atau pemisah bergerak
harus tidak bertegangan (ayat 206 B1).
4. Harus tidak dapat terhubungkan sendiri karena pengaruh gaya
berat (ayat 206 B1).
5. Kemampuan sakelar minimal sesuai dengan gaya daya alat yang
dihubungkannya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6).
6. Simbol atau lambang dari alat pemutus/penghubung ini dapat
dilihat pada gambar 7. Dari gambar tersebut dapat dilihat
konstruksi berbagai jenis sakelar, bentuk, serta cara
penggambarannya.
D. Saklar ( 2 )
 Menurut konstruksinya sakelar dikelompokkan
menjadi : sakelar kontak, sakelar tumpuk atau sakelar
paket, sakelar sandung, sakelar tuas, dan sakelar giling.
 Sedangkan ditinjau dari cara kerjanya (jenis alat
penghubungnya), dapat dikelompokkan menjadi
:sakelar putar, sakelar balik, sakelar tarik, sakelar
jungkit, dan sakelar tombol tekan.
 Jika ditinjau dari hubungan dan jenis alat penghubung,
sakelar dibedakan menjadi : sakelar tunggal, sakelar
dwi-kutub (kutub ganda), sakelar tri-kutub, sakelar
seri, sakelar tukar dan sakelar silang.
 Penggolongan sakelar berdasarkan penyambungannya
dapat dijelaskan pada gambar 8.
Macam-macam saklar :
SAKLAR ( 3 )
 Penerangan listrik pada suatu bangunan dengan sistem 1
fasa, lampu-lampu listrik yang digunakan dikendalikan
oleh saklar. Demikian juga peralatan listrik lainnya seperti
pemanas, pendingin udara, pompa air dan lain-lain.

 Beberapa saklar yang sering digunakan sebagai kendali


peralatan listrik antara lain :

a. Saklar kutub tunggal


b. Saklar kutub ganda
c. Saklar kutub tiga
d. Saklar seri
e. Saklar kelompok
f. Saklar tukar
g. Saklar silang
Saklar kutub tunggal

 Gambar disamping menunjukan instalasi saklar kutub tunggal yang


mengendalikan sebuah lampu listrik dan sebuah stop kontak yang
menggunakan arde.

 Saluran fasa disambungkan ke ujung saklar, dan ujung saklar lainnya


disambungkan ke beban lampu listrik dan selanjutnya disambungkan
ke saluran netral.
Diagram pengawatan saklar kutub tunggal :

 Saklar kutub tunggal mempunyai 1 tuas/ kontak dengan 2 posisi


yaitu posisi sambung berarti lampu menyala dan sebaliknya
lampu mati jika saklar dalam posisi lepas.
 Untuk penyambungan stop kontak satu fasa yang terdiri tiga
terminal, masing masing disambungkan secara langsung pada
saluran fasa (L), netral (N) dan arde (A).
 Dari gambar b, jumlah kabel yang diperlukan dapat dihitung.
Gambar satu garis/single line diagram:

 Pada gambar diatas jumlah kabel dinotasikan dalam angka


Saklar Kutub Ganda

 Untuk mengendalikan beban listrik seperti pemanas pada


gambar di atas adalah menggunakan saklar kutub ganda.
 Saklar kutub ganda terdiri dari 4 terminal, dan beban pemanas
listrik terdiri dari 3 terminal.
Saklar Kutub Ganda

 Pada saklar 2 terminal masuk masing-masing mendapatkan


saluran fasa (L) dan saluran netral (N).
 Sedangkan 2 terminal lainnya masingmasing disambungkan ke 2
terminal beban pemanas. Satu terminal lainnya pada bodi beban,
disambungkan secara langsung ke saluran arde.
Gambar satu garis/single line diagram:
Saklar Kutub Tiga

 Saklar kutub tiga terdiri dari 3 terminal masuk dan 3 terminal


keluar. Saklar ini digunakan sebagai kendali beban tiga fasa.

 Terminal masuk dihubungkan ke jaringan tiga fasa L1, L2 dan


L3, sedangkan saluran keluar disambung-kan ke beban tiga
fasa misalnya motor tiga fasa daya kecil.
Saklar Kutub Tiga

 Pada saklar ini terdapat 3 tuas / kontak yang dikopel, dengan


dua posisi yaitu posisi lepas dan sambung.
 Beban motor tiga fasa yang dikendalikan sebelumnya sudah
tersambung hubung Y dan delta (dalam gambar disamping
dihubung Y), sehingga 3 ujung belitan lainnya disambungkan ke
terminal saklar kutub tiga.
 Bodi dari motor dihubungkan ke arde, sebagai pengaman /
proteksi arus bocor.
Gambar satu garis/single line diagram:
Saklar Seri

 Saklar seri digunakan untuk mengendalikan dua lampu


listrik. Terdiri dari 3 terminal, yaitu 1 terminal masuk yang
disambung ke saluran fasa (L) dan 2 terminal keluar yang
masing-masing disambungkan ke lampu L1 dan lampu L2.
 Selanjutnya masing-masing ujung lainnya dari masing-
masing lampu L1 dan L2 disambungkan ke netral (N).
Saklar Seri

 Kondisi kedua lampu L1 dan L2 bisa dikendalikan oleh saklar seri


yaitu, :
a. Pada posisi 1, saklar I pada kondisi on dan saklar II pada posisi
off
b. Pada posisi 2, saklar I, II pada posisi on
c. Pada posisi 3, saklar I off dan saklar II posisi on.
Gambar satu garis/single line diagram
Saklar Kelompok

 Saklar kelompok mengendalikan dua lampu listrik secara


bergantian.
 Terdiri dari 3 terminal, yaitu 1 terminal masuk yang disambung ke
saluran fasa (L) dan 2 terminal keluar yang masing-masing
disambungkan ke lampu L1 dan L2.
 Selanjutnya masing-masing ujunglainnya dari masing-masing
lampu L1 dan L2 disambung ke netral (N).
Saklar Kelompok

 Berbeda dengan saklar seri yang menggunakan 2 tuas / kontak,


saklar kelompok ini hanya memiliki 1 tuas / kontak. Jadi tidak
ada posisi sambung semua atau lepas semua.
 Kondisi kedua lampu L1 dan L2 bisa dikendalikan oleh saklar
kelompok seperti pada tabel berikut ini :
a. Pada posisi 0, semua lampu mati
b. Pada posisi 1, kelompok lampu I on
c. Pada posisi II, kelompok lampu II on
Gambar satu garis/single line diagram
Saklar Tukar

 Sebuah saklar tukar tidak bisa digunakan untuk mengendalikan


sebuah lampu, tetapi harus berpasangan artinya harus dengan
2 buah saklar tukar.
 Gambar diatas sebuah lampu yang dikendalikan oleh dua
saklar tukar dari dua tempat yang berbeda.
Saklar Tukar

 Sepasang saklar tukar biasanya digunakan pada gang / koridor


yaitu sebuah saklar tukar pada ujung gang masuk dan lainnya
pada ujung gang keluar. Atau juga pada tangga dari lantai 1 ke
lantai 2 dan seterusnya, dan juga pada garasi.
 Saklar tukar sering disebut sebagai saklar hotel, karena didalam
hotel banyak terdapat koridor yang lampu-lampunya dikendalikan
dengan saklar tukar.
Gambar satu garis/single line diagram
Saklar Silang

 Dalam penggunaannya saklar silang selalu dilengkapi dengan


sepasang (dua buah) saklar tukar untuk mengendalikan sebuah
lampu.
 Bila dikehendaki perluasan / penambahan, tempat kendali lampu
tinggal menambahkan sejumlah saklar silang saja, yang disambung
secara serial diantara saklar-saklar silang dengan ujung awal dan
ujung akhir yang merupakan pasangan saklar tukar.
Saklar Silang

No Posisi Saklar Kondisi


A B C L

1. I I I Mati
2. II I I Nyala
3. II II I Mati
4. II II II Nyala
5. I II I Mati
6. I II II Nyala
7. II I II Mati
I I II Nyala
Gambar satu garis/single line diagram

 Penggunaan saklar-saklar silang dan sepasang saklar tukar ini


biasa digunakan untuk mengendalikan lampu dari banyak tempat
/ posisi, seperti ruang tengah, mesjid dengan kendali lampu
pada pintu-pintu depan, samping kiri dan samping kanan.
 Pada koridor yang panjang, penerangan lampunya juga sering
menggunakan saklar-saklar ini.

You might also like