You are on page 1of 13

MAKALAH

Audit terhadap Siklus Pengeluaran “


Pengujian Pengendalian “

Ditulis sebagai salah satu tugas pada mata kuliah

Pemeriksaan Akuntansi II ( Auditing )

Di Susun Oleh Kelompok 3 :


 Desrian Dwi Senjari
 Diki Priyatna
 Diki Iskandar Julkarnaen
 Munawirudin

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )


LATANSA MASHIRO
RANGKASBITUG
2011
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.. Wb..

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan
nikmat sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis harapkan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis
khususnya, penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangannya semoga itu
semua dapat dimaklum, tidak lupa kritik dan saran yang membangun bagi penulis untuk bisa lebih
baik lagi dalam pembuatan makalah,

Demikian atas perhatian dan sarannya penulis ucapkan terima kasih.

Wassalmualaikum, Wr.. Wb..

Hormat saya,

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
A. Tujuan
B. Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Siklus Pengendalian
2.2 Audit terhadap Siklus Pengeluaran
A. Kerangka perancangan
2.3 Perencanaan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Terhadap Siklus Pengeluaran
A. Kerangka perancangan
B. Sistematika Uraian
2.4 Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian Transaksi- Transaksi Pembelian
A. Fungsi yang terkait
B. Dokumen
C. Catatan Akuntansi
2.5 Perancangan Program audit untuk Pengujian Pengendalian- Transaksi Pengeluaran Kas
A. Fungsi yang Terkait
B. Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pengeluaran kas berada di tangan unit organisasi
C. Dokumen
D. Catatan Akuntansi
2.6 Evaluasi Hasil Pengujian Pengendalian
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengujian pengendalian terhadap berbagai transaksi yang membentuk siklus pengeluaran
transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran siklus pengeluaran terdiri dari barang atau jasa dapat
berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau
digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang
diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu
tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari
satu tahun (aktiva tidak berwujud).
Untuk menjelaskan perancangan audit terhadap berbagai siklus terutama mengenai audit
terhadap siklus pengeluaran pengujian pengendalian oleh karena itu materi ini menjelaskan tentang
berbagai penjelasan yang menyangkut materi tersebut misalnya Audit terhadap Siklus Pengeluaran,
Jenis-Jenis Akun Yang Mempengaruhi, Audit Terhadap Siklus Pengeluaran, Perancangan Program
Audit Untuk Pengujian Pengendalian- Transaksi Pengeluaran Kas.
A. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua.
B. Metode Penulisan
Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
- Studi Pustaka
- Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Siklus Pengendalian
Deskripsi Siklus pengeluaran , berbagai system informasi akuntansi yang membentuk siklus
pengeluaran , tujuan audit terhadap siklus pengeluaran, kemudian secara rinci di bahas perancangan
program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai transaksi yang membentuk siklus
pengeluaran. Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa, barang yang di
peroleh perusahaan berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan di gunakan untuk menghasilkan
pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan dan su rat berharga yang akan di
konsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau
kurang. Jasa yang di peroleh perusahaan jugsa dapat di bagi menjadi dua: yang hanya menghasilkan
manfaat satu tahun atau kurang ( Jasa personel, Bunga, Asuransi, Iklan ) dan jasa yang menghasilkan
manfaat lebih dari satu tahun ( Aktiva tidak berwujud )

2.2 Audit terhadap Siklus Pengeluaran


Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh
perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan
pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan
dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau
kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya
menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang
menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).
A. Jenis-jenis akun yang mempengaruhi Audit terhadap Siklus Pengeluaran
Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas, transaksi
pembelian dan pengeluaran kas mempengaruhi sejumlah rekening sebagai berikut :
1. Persediaan
2. Persediaan bahan baku
3. Biaya dibayar dimuka
4. Palnt asset
5. Asset lain-lain (missal : aktiva tak berwujud)
6. Kembalian pembelian
7. Potongan pembelian
8. Berbagai jenis biaya
9. Utang dagang
10. Kas
2.3 Perencanaan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Terhadap Siklus Pengeluaran
A. Kerangka perancangan
Oleh karena itu siklus pengeluaran terdiru dari dua system informasi akuntansi untuk
menyelanggarakan berbagai transaksi yang berkaitn pengeluaran perusahaan, pembahasan
perancangan program audiut untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pengeluaran ini di
bagi menjadi :
1. Perancangan program audit untukn pengujian pengendalian- transaksi
pembelian
2. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian- transaksi
pengeluaran kas
B. Sistematika Uraian
Uraian tetang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai
transaksi yang membentuk siklus pengeluaran di bagi menjadi beberapatahap berikut ini:
1. Fungsi terkait
2. Dokumen
3. Catatan Akuntansi
4. Bagan alir system infornasiakuntansai
5. Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang di perlukan, dan prosedur
audit untuk pengujian pengendalian yang dapat di gunakan oleh auditor
6. Penjelasan aktivitas pengendalia yang diperlukan
7. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap
transaksi tyang bersangkutan
8. Penjelasan program untuk pengujianterhadap transaksi yang bersangkutan

2.4 Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian Transaksi- Transaksi Pembelian
A. Fungsi yang terkait
Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian berada di tangan unit organisasi
berikut in:
No Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi Gudang Bagian Gudang
2. Fungsi Pembelian Bagian pembelian
3. Fungsi penerimaan barang Bagian penerimaan barang
4. Fungsi pencatatan utang Bagian utang
5. Fungsi akuntansi biaya Bagian akuntansi biaya
6. Fungsi akuntansi umum Bagian akuntansi umum
7. Fungsi pengeluaran kas Bagian kasa

1. Fungsi Gudang
Dalam system akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mngajukan
permintaan pembelian sesuai dengan posisi sedian yang ada di gudang dan untuk menyimpan
barang yang telah di terima oleh fungsi penerimaan.
2. Fungsi pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang,
menentukan pemasok yang di pilih dalam pengadaan barang, dn mengeluarkan order
pembelian kepada pemasok yang di pilih.
3. Fungsi penerimaan barang
Dalam system informasi akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan
pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kualitas barang yang di terima dari pemasok guna
menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut di terima dari pemasok guna menentukan
dapat atau tidaknya barng tersebut diterima oleh perusahaan.
4. Fungsi pencatat utang
Dalam pemerolehan barang dan jasa, fungsi pencatatan utang bertanggung jawab untuk
mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelanggarakan
arsip dokumen sumber ( bukti kas keluar ) yang berfungsi sebagai catatan utang atau
menyelanggarakan buku pembantu utang sebagai buku pembantu utang.
5. Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pembelian, fungsi akuntansi biaya bertanggung jawabuntuk mencatat sediaan
dan aktiva tetap.
B. Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian di bagi menjadi dau golongan:
• Dokumen sumber ( sourse document )
Yaitu dokumen yang di pakai sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi.
• Dokumen pendukung ( Corroborating document atau dokumen penguat )
Dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi.
C. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mentcatat transaksi pembelian adalah:
1. Register bukti kas keluar ( Voucer register )
2. Jurnal pembelian
3. Buku pembantu utang
4. Buku pembantu sediaan

• Register bukti kas keluar ( Voucer Registre )


Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan Voucer Payable Procedure, jurnal
yang digunakan untuk mencatat transaksi pebelian adalah register bukti kas keluar.
• Jurnal pembelian
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account payable procedure, jurnal
yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah jurnal pembelian.
• Buku Pembantu utang
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account payable procedure, buku
pembantu yang digunakan untuk mencatsat utang kepsada pemasok adalah buku
pembantu utang.
• Buku pembantu sediaan
Dalam system akuntansi pembelian, buku pembantu sediaan ini di gunakan untuk
mencatat kos sediaan yang di beli.

2.5 Perancangan Program audit untuk Pengujian Pengendalian- Transaksi Pengeluaran Kas
A. Fungsi yang Terkait
Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pengeluaran kas berada di tangan unit organisasi
No Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang saham

1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas Bagian pemasaran dan bagian lain
2. Fungsi pencatat utang Bagian utang
3. Fungsi keuangan Bagian kasa
4. Fungsi akuntansi biaya Bagian akuntansi biaya
5. Fungsi akuntansi umum Bagian akuntansi umum
6. Fungsi audit intern Bagian audit intern
7. Fungsi pengeluaran kas Bagian kasa

1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas


Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas ( misalnya untuk pembelian jasa dan untuk
biaya perjalanan dinas ) fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi
pencatat utang. Permintaan cek itu harus mendapatkan persetujuan kepala fungsi yang
bersangkutan.
2. Fungsi pencatat utang
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberiakan otorisasi
kepada fungsi keuangan
3. Fungsi keuangan
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggaung jawab untuk mengisi cek,
memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau
membayarkan langsung kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan
pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan sediaan.
5. Fungsi akuntansi umum
Dalam system akuntansi pengeluaran kas, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan
transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
6. Fungsi audit intern
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan
penghitungan kas ( cash count ) secara periodic dan mencocokan hasil penghitungan nya
dengan saldo kas menurut catatan akuntansi ( akun kas dalam buku besar ). Fungsi ini juga
bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak ( surprised audit )
terhadap saldo kas yang ada di tangan yang membuat rekonsiliasi bank secara periodik.
B. Dokumen
Dua dokumen yang digunakan dalam transaksi pengeluaran kas dapat dilihat berikut ini:

Transaksi Dokumen sumber Dokumen pendukung


Pengeluaran kas Bukti kas keluar Permintaan cek
Kuitansi
Cek

1. Permintaan cek
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
kepada fungsi pencatat utang untuk membuat bukti kas keluar, dalam transaksi pengeluaran
kas yang tidak berupa pembayaran utang yang timbul dari transaksi pembelian, fungsi yang
memerlukan kas menulis permintaan cek kepada fungsi pencatat utanguntuk kepentingan
pembuatan bukti kas keluar.
2. Bukti kas keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada fungsi keungan sebesar yang
tercantum dalam dokumen tersebut, disamping itu dokumen ini berfungsi sebagai surat
pemberitahuan ( remittance advice ) yang dikirim kepada kreditur dan berfungsi pula sebagai
dokumen sumber bagi pencatan berkurangnya utang.
3. Cek
Dari sudut system informasi, cek merupakan dokumen yang di gunakan untuk memerintahkan
bank melakaukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya
tercantum pada cek.
Ada dua piliha dalam penggunaan cek unyuk pembayaran:
• Check Issuer membuat atas nama
Cek atas nama dibuat dengan cara mengisi nama orang atau perusahaan yang akan
menerima yang akan menerima pembayaran.
• Check issuer membuat atas unjuk
Cek atas unjuk dapat di buat dengan cara mengisi kata “ Tunai ”
C. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang di gunakan dalam system akuntansi pengeluaran kas adalah:
1. Register cek ( check register )
Register cek dalam pencatan utang dengan voucer payable system, transaksi untuk mencatat
Transaksi pembelian di gunakan dua jurnal:
• Register bukti kas keluar
Register bukti kas keluar digunakan untuk mencatat utang yang timbul.
• Register cek
Register cek digunakan untuk mencatat cek-cekperusahaan yang di keluarkan untuk
perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak
lain.
2. Buku besar ( general ledger )
Akun buku besar yang terkait dalam dalam transaksi pengeluaran kas adalah:
• Utang usaha dan
• Kas

2.6 Evaluasi Hasil Pengujian Pengendalian


Materi yang diuraikan merupakan keseluaruhan proses yang di tempuh oleh auditor di dalam
memperkirakan resiko pengendalian terhadap siklus pengeluaran. Taksiran risiko pengendalian ini
berdampak terhadap strategi audit yang di tempuh oleh auditor . Pendekatan terutama substantive
( primarily substantive approach ) atau pendekatan tingkat resiko pengendalian taksiran rendah ( lower
assessed level of control risk approach )
Penaksiran resio dan desain pengujian penaksiran resiko dan desain pengujian, penaksiran
resikodeteksi yang dapat di terima untuk suatu asersi merupakan factor penentu tingkat resiko deteksi
yang dapat diterima untuk suatu asersi, yang pada giliranya akan berdampak terhadap tingkat pengujian
substantive yang di rencanakan ( yang mencakup sifat, saat, dan lingkup pengujian subtantif ) yang
harus di lakukan untuk menyelesaikan audit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus pengeluaran terdiri dari system pembelian dan system pengeluaran kas, secara rinci
perancangan pro gram audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai system informasi
akuntansi yang membentuk siklus pengeluaran system pembelian dan system pengeluaran kas.
Perancangan program audit untukpengujian pengendalian bergagai system informasi akuntansi
yang membentuk siklus pembelian di laksanakan melalui lima tahap yaitu:

1. Pemahaman terhadap system informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi


2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang di perlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah
saji potensial dalam setiap pelaksanaan transaksi
4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktifitas pengendalian
5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi
Pada tahap pemahaman terhadap system informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi untuk
setiap informasi akuntansi yang membentuk siklus pembelian di uraikan:

1. Fungsi terkait
2. Dokumen
3. Catatan transaksi
4. Bagian alir system informasi akuntansi

Dalam melakukan aktivitas kontrol pada transaksi pembelian, harus melakukan pertimbangan
penaksiran atas risiko kontrol terhadap fungsi: permintaan barang dan jasa, penyiapan permintaan
pembelian, penerimaan barang, penyimpanan barang sebagai persediaan, penyiapan voucher
pembayaran dan pencatatan utang. Hal ini dilakukan untuk menentukan adanya salah saji potensial,
aktivitas pengendalian yang diperlukan dan pengujian pengendalian yang dapat dilaksanakan.
Sedangkan untuk aktivitas kontrol pada transaksi pengeluaran kas, pertimbangan penaksiran atas
risiko kontrol yang harus dilakukan adalah terhadap fungsi : pembayaran utang dan pencatatan
pengeluran kas.
Pada penyusunan program audit, baik untuk transaksi pembelian maupun transaksi pengeluaran
kas, harus berdasarkan asersi yang dituju, yaitu: keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan
penilaian atau alokasi.
DAFTAR PUSTAKA

AICPA. AICPA professional standard as of june1, 1998. Volume II Chicago: Commerce Clearing
Hourse Inc., 1998

Iktan akuntan Indonesia< kompartemen Akuntan public. Standar profesionalper I


Januari 2001. Jakarta: PT Salemba Empat 2001

You might also like