You are on page 1of 67

Open Source Campus Agreement

SEKOLAH DI JERMAN BUAT ORANG LUGU

oleh :
ABe Susanto
I Made Wiryana
Adang Suhendra

Editor:
Ernianti Hasibuan

Hak cipta buku ini tetap pada penulis. Tetapi buku ini bebas untuk diperbanyak, difotokopi, dikutip baik sebagian atau seluruhnya
ataupun disebar luaskan dalam bentuk elektronis ataupun non-elektronis. Baik untuk tujuan komersial maupun non komersial.
Selama penyebutan nama asli pengarang, penerbit, pemberi sponsor serta proyek Open Source Campus Agreement (OSCA) tetap
dilakukan.

2001
SEKOLAH DI JERMAN BUAT ORANG LUGU

ABe Susanto <susanto@zfn.uni-bremen.de>


Afri Yunianto <mwiryana@nakula.rvs.uni-bielefeld.de>
Adang Suhendra <suhendra@inf.e-technik.uni-kassel.de>

Editor : Ernianti Hasibuan <ernianti@upb.de>

2001
Daftar Isi

Kata Pengantar v

Ucapan Terima Kasih vi

Sayang kalau tidak dibaca vii

Tentang penulis viii

Pernyataan ix

1 PENGENALAN NEGARA JERMAN 1


1.1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Keistimewaan Jerman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

2 STUDI DI JERMAN 6
2.1 Persiapan Awal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.2 Persiapan Keberangkatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

3 PERGURUAN TINGGI DI JERMAN 11


3.1 Persiapan Studi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
3.2 Sistem Pendidikan di Jerman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
3.3 Sistem Perguruan Tinggi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
3.4 Biaya Pendidikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
3.5 Studienkolleg . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
3.6 Biaya hidup dan sumber dana lain . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
3.6.1 Beasiswa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
3.6.2 Mencari Pekerjaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34

4 Menempuh Hidup di Jerman 36


4.1 Membawa Keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
4.2 Memelihara dan Membentuk Keluarga di Jerman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
4.2.1 Kehamilan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
4.2.2 Proses Melahirkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
4.2.3 Administrasi Pendaftaran Anak Yang Dilahirkan di Jerman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
4.2.4 Bantuan Sosial Untuk Proses Melahirkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
4.2.5 Kontrol Kesehatan Anak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
4.3 Seribu Cara ke Jerman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
4.3.1 Mengikuti Kunjungan Singkat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
4.3.2 Homestay . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
4.3.3 Sebagai Turis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
4.4 Kiat Hidup di Jerman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41

5 KEMBALI KE INDONESIA 47

6 PENUTUP 51

i
DAFTAR ISI ii

Lampiran A. Daftar penterjemah dokumen di Indonesia 54

Lampiran B. Situs berkaitan dengan studi di Jerman 56


Daftar Gambar

1.1 Tampak depan Universitas Humboldt Berlin (http://www.hu-berlin.de/) . . . . . . . . . . . . . . . . 3


1.2 Tampak depan kereta kelas satu ICE (Inter City Express, http://www.bahn.de/ ) . . . . . 5

3.1 Foto Geomar-Universitas Kiel dalam perspektif ( http://www.geomar.de/) . . . . . . . . . . . . . . . 18


3.2 Program khusus S2 bidang kelautan di Universitas Bremen (http://www.isatec.uni-bremen.de/ ) . . . 19
3.3 Program S2 Fisika Lingkungan di Universitas Bremen (foto dari http://www.msc-ep.uni-bremen.de/) . . . 20
3.4 Universitas tertua di Jerman, Universitas Heidelberg (http://www.uni-heidelberg.de/) . . . . . . . . . 25
3.5 Universitas Bielefeld, universitas abad 21 (http://www.uni-bielefeld.de/) . . . . . . . . . . . . . . . . 27

4.1 Jenis kereta ICE (Inter City Express) merupakan sarana mobilitas di Jerman . . . . . . . . . . . . . . 44

iii
Daftar Tabel

1.1 Daftar jenis dan harga BahnCard yang berlaku mulai tahun 2001 (sumber http://www.bahn.de) . . . . 5

3.1 Daftar Universitas dan Fachhochschule berdasarkan kriteria jenis I, II dan III . . . . . . . . . . . 22
3.2 Lanjutan daftar Universitas dan Fachhochschule . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
3.3 Biaya studi untuk masing-masing kota di Jerman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

4.1 Daftar Emulgator dalam makanan yang perlu dihindari bagi seorang moslim (sumber dari Fitrah Onli-
ne (http://www.fithrah.de/) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43

iv
Kata Pengantar

Pertanyaan tentang bagaimana prosedur kalau ingin sekolah ke Jerman, sering kali penulis terima melalui email.
Setelah itu kalau mereka telah berhasil masuk ke Jerman, timbul lagi pertanyaan bagaimana hidup Jerman, berapa
biaya yang dibutuhkan, dll. Frekuensi pertanyaan tersebut sering muncul. Berdasarkan pengamatan penulis, hal ini
disebabkan kurang adanya informasi yang detail dan komplit berkaitan hal tersebut. Kalau pun ada informasi yang
tersedia, semuanya versi orang Jerman, karena merekalah yang kebanyakan menulisnya. Hal ini berarti gaya bahasa
dan sifat informasinya sesuai alur pikiran orang Jerman. Sedangkan yang dibutuhkan oleh kita adalah gaya bahasa
dan alur pemikiran sesuai alam pikiran orang Indonesia, misalnya berapa biaya yang murah untuk sekolah dalam 12
bulan, berapa harga tiket pesawat Jakarta-Frankfrut, bagaimana belajar yang efisien di Jerman, dll. Hal ini selaras
dengan pertanyaan bagaimana hidup yang murah dan ala mahasiswa Indonesia, yakni dengan maksud citra rasanya.
Oleh karena itulah maka buku ini ditulis dengan latar belakang beberapa hal tersebut diatas.
Namun sebelum menguraikan lebih lanjut, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
sampai detik ini masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan buku tentang SEKOLAH DI JERMAN BUAT ORANG
LUGU ini. Buku ini merupakan hasil tulisan penulis untuk kesekian kalinya yang diterbitkan oleh Tim Pandu. Buku ini
juga merupakan cara penulis untuk membantu ketersediaan bahan bacaan yang murah namun masih tetap memenuhi
asas legalitas. Karena buku ini diterbitkan oleh Tim Pandu dalam naungan serial Open Source Campus Agreement
(OSCA). Dan buku ini bebas didistribusikan maupun diperbanyak oleh siapa pun asal masih mencantumkan penulis
dan penerbitnya, yakni Tim Pandu.
Selain alasan tersebut diatas, penulisan buku ini juga merupakan suatu bentuk ucapan terima kasih penulis ter-
hadap bumi pertiwi Indonesia tercinta yang genap merayakan ulang tahunnya ke 56 tahun, serta suatu penghargaan
kepada lembaga dimana penulis mengabdi, Universitas Diponegoro dan Universitas Gunadarma yang telah mengin-
jinkan penulis melanjutkan studi di Jerman selama ini. Selain itu juga merupakan ucapan terima kasih kepada DAAD
yang telah memberikan beasiswa kepada penulis selama sekolah di Jerman. Semoga pengalaman penulis selama me-
nuntut ilmu di Jerman ini dapat dijadikan referensi bagi orang yang akan sekolah dan hidup di Jerman. Sehingga
sebelum masuk ke Jerman telah mendapatkan gambaran apa dan bagaimana negara Jerman itu serta apa dan bagaima-
na kehidupan di Jerman selanjutnya.
Dalam uraian buku ini, secara prinsip dibagi enam bab yang terdiri dari uraian tentang pendahuluan yang berisi
selintas negara Jerman, terutama pada aspek kehidupan mahasiswa serta universitasnya. Selanjutnya uraian tentang
bagaimana memilih sekolah di Jerman, bidang studi apa saja yang bisa diambil, bagaimana cara penyetaraan ijasah
kita dari Indonesia dan cara hidup di Jerman ala orang Indonesia disajikan dalam bab kedua dan seterusnya. Uraian
yang cukup penting adalah diberikan dalam bentuk Tip dan Trik yang terdapat di masing-masing bab. Untuk lebih
jelasnya silakan pembaca membuktikan sendiri dari bab per bab. Dan yang lebih penting lagi, bagi yang berminat buku
ini dapat di download secara cuma-cuma dengan alamat URL Tim Pandu, yaitu http://pandu.dhs.org/Buku-Online/.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca, selamat menikmati tulisan dalam buku ini. Dirgahayu Indo-
nesia negaraku tercinta ....MERDEKA !!!!

Bremen, musim panas 2001

Penulis
ABe Susanto <susanto@zfn.uni-bremen.de>
I Made Wiryana <mwiryana@nakula.rvs.uni-bielefeld.de>
Adang Suhendra <suhendra@inf.e-technik.uni-kassel.de>

v
Ucapan Terima Kasih

Untuk menulis buku ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan informasi dari teman dan kolega yang diberikan
kepada penulis, baik yang berupa kiriman berita melalui email atau ijin mendownload artikel dari homepage milik
seseorang, maka buku ini tak akan ada artinya. Untuk itu diucapkan terima kasih. Selain itu penulis juga menghagai
sekali Kristina Irijani, akan tambahan informasi tentang cara mendapatkan visa ke Jerman dari Kedubes Jerman di
Jakarta. Juga rasa terima kasih perlu penulis sampaikan kepada Muhammad Amin yang bersedia menambahkan
informasi tentang kiat mendapatkan bantuan melahirkan di Jerman. Penghargaan penulis ditujukan kepada Kuwong
Boy dari Universitas Bremen dan Iwan Saskiawan dari Universitas Kyoto-Jepang yang telah melengkapi informasi
tentang asuransi kesehatan dan beasiswa dari Mombusho, Jepang. Untuk Endan Suwandana dan Rahmania Darmawan
juga disampaikan terima kasih atas informasi yang diberikan tentang biaya hidup dan Tagesmutter. Serta kepada Budi
Karwelo selaku program manager dari WUSKI yang telah memberikan informasi tentang program reintegrasi.
Tak lupa, pada kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan penghargaan setingi-tingginya kepada temen
seprofesi atau se-milis seperti :

daad-milis@nakula.rvs.uni-bielefeld.de,
yinbre@nakula.rvs.uni-bielefeld.de,
daad_marine@yahoogroups.com

yang telah mendorong penulis untuk menyelesaikan penulisan buku ini. Selain itu juga kepada semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, baik yang dikenal penulis maupun tidak, dan telah mendorong penulis memberikan
semangat untuk menyelesaikan buku ini.
Ucapan terima kasih diberikan untuk masukan yang berupa kritikan dan saran serta bersifat membangun, berka-
itan tentang materi dalam buku ini. Hal itu diperlukan guna perbaikan penulisan di kemudian hari. Saran dan kritikan
dari pembaca dapat dikirimkan melalui e-post langsung ke penulis.

Bremen, musim panas 2001

Penulis
ABe Susanto <susanto@zfn.uni-bremen.de>
I Made Wiryana <mwiryana@nakula.rvs.uni-bielefeld.de>

Adang Suhendra <suhendra@inf.e-technik.uni-kassel.de>

vi
Sayang kalau tidak dibaca

Buku ini bisa diselesaikan penulisannya karena ada masukan dari rekan-rekan penulis serta kombinasi dengan penga-
laman penulis sendiri. Oleh karena itu, penulis akan menghargai sekali dan berterima kasih akan tambahan informasi
tentang pengalaman sekolah dan hidup di Jerman dalam berbagai tema dari pembaca. Akan sangat sayang kalau pe-
ngalaman tersebut hanya dijadikan kenangan belaka dan disimpan dalam otak saja. Namun sebaliknya apabila hal
tersebut dibukukan dalam suatu tulisan akan bermanfaat bagi banyak orang.
Di sisi lain bagi pembaca setelah menikmati tulisan ini timbul pertanyaan berkaitan tentang sekolah dan hidup
di Jerman, penulis persilakan mengirimkan pertanyaan tersebut kepada penulis melalui email. Untuk pertanyaan
tertentu, penulis merencanakan akan menambahkan dalam buku ini dikemudian hari. Apabila pada saat penulisannya
diperlukan untuk menyimpan identitas diri dari penanya, penulis akan memenuhi persyaratan tersebut. Hal tersebut
semata-mata demi kebaikan bersama.
Selain itu semua apa yang tertulis dalam buku ini, merupakan kombinasi dari pengalaman penulis sendiri dan
jawaban dari pertanyaan yang penulis terima serta dilengkapi kiriman cerita dari orang lain. Oleh karena itu untuk
suatu validasi tulisan tersebut, penulis menyarankan kepada pembaca untuk mencari informasi pembanding lainnya.
Siapa tahu kemungkinan informasi yang tertulis sudah tidak aktual lagi. Hal ini sesuai kebiasaan hidup orang Jerman,
seseorang harus mencari dan mendapatkan berita atau informasi yang teraktual tentang sesuatu hal yang diperlukan.
Hal itu dilakukan sebelum mengambil suatu keputusan. Kalau hanya percaya pada satu sumber, biasanya sering
kehilangan kesempatan dan waktu yang berharga, karena salah mengambil keputusannya. Ujung-ujungnya dapat
menambah biaya operasionalnya, terutama berkaitan dengan pengurusan visa di Kedubes Jakarta, mendapatkan tiket
pesawat murah, dll. Maka dari itu, apabila pembaca merasa mendapatkan sesuatu akibat membaca buku ini, maka
kiriman cerita dan kenangan pembaca akan sangat diharapkan penulis. Silakan dikirim ke alamat email penulis.
Selain itu buku ini sesungguhnya akan dipublikasikan dibawah kerangka OSCA di Tim Pandu tepat pada bulan
Agustus 2001 guna mengisi HUT Kemerdekaan RI. Namun karena nilai ekonomis dan sosial yang nampak dari adanya
buku ini masih menjadi bahan diskusi antar penulis. Selain itu disebabkan juga oleh kesibukan penulis dalam menye-
lesaikan tugas akhir dan kesibukan lainnya. Maka publikasi buku ini dibawah kerangka OSCA mengalami hambatan.
Akan tetapi setelah mengalami perdebatan panjang dan kesepakatan bersama dengan tetap memprioritaskan memberi
pelayan ke masyarakat luas. Akhirnya bagi yang membutuhkan informasi tentang studi di Jerman dapat menikmati
buku dengan gratis melalui URL Tim Pandu. Dan bersamaan dengan publikasi buku ini dibawah OSCA, penulis juga
telah mengumpulkan beberapa informasi penting lainnya tentang tema ini. Informasi terseut direncanakan akan di
OSCA juga. Namun sementara informasi tersebut masih dijadikan bahan diskusi antar penulis.

Bremen musim dingin 2002

Tim Penulis

vii
Tentang penulis

ABe Susanto, Drs.MSc, menekuni bidang kajian RUMPUT LAUT selama menyelesaikan studi
S1 di Unsoed Purwokerto dan S2 di Universitas Ryukyus, Jepang. Staf muda dari Fakultas Peri-
kanan dan Ilmu Kelautan UNDIP ini sekarang sedang "ngelmu" tentang rumput laut lagi di Fak.
Biologi/Kimia Universitas Bremen, Jerman dengan beasiswa dari DAAD. Mata kuliah Pengenal-
an Komputer pernah diberikan di Jurusan Ilmu Kelautan-FPIK-UNDIP dan SCUBA-Diving adalah
kegiatan waktu senggangnya. Mengenal LINUX sejak tiba di Bremen (1997) dan tertarik dengan
program Linux yang dapat diaplikasikan di dunia penelitian kelautan. MikroZNet adalah proyek
iseng pertama kalinya dengan I Made Wiryana yang mencoba mengkombinasikan LINUX dengan Mikroskop. Keter-
libatannya di LINUX mendorong dia bersama-sama dengan rekan lainnya membentuk TIM PANDU. Tulisan ini meru-
pakan buku ketiga yang ditulisnya dan diterbitkan bersama TIM PANDU, setelah buku pertamanya tentang Gnuplot
buat orang lugu dan buku keduanya tentang MagicPoint buat orang lugu. Adapun segala aktifitas
yang telah dan akan dilakukan dapat dilihat pada http://rumputlaut.n3.net/.

I Made Wiryana SSi SKom MSc menamatkan S1 di jurusan Fisika FMIPA Universitas Indone-
sia pada bidang instrumentasi dan fisika terapan. Dengan beasiswa dari STMIK Gunadarma juga
menamatkan S1 Teknik Informatika di STMIK Gunadarma. Melanjutkan studi S2 di Computer
Science Department Edith Cowan University - Perh dengan beasiswa ADCSS dan STMIK Guna-
darma pada bidang fuzzy system dan artificial neural network untuk pengolahan suara. Menangani
perancangan dan implementasi jaringan Internet di Universitas Gunadarma dengan memanfaatkan
sistem Open Source sebagai basisnya. Pernah mewakili IPKIN dalam kelompok kerja Standardisasi Profesi TI untuk
Asia Pasifik (SEARCC). Saat ini dengan beasiswa dari DAAD melanjutkan studi doktoral di RVS Arbeitsgruppe Uni-
versität Bielefeld Jerman di bawah bimbingan Prof. Peter B Ladkin PhD. Aktif menjadi koordinator beberapa proyek
penterjemahan program Open Source seperti KDE, SuSE, Abiword dan juga sebagai advisor pada Trustix Merdeka,
distibusi Linux Indonesia yang pertama. Terkadang menyumbangkan tulisannya sebagai kolumnis pada media onli-
ne DETIK.COM dan SATUNET. Juga kontributor pada KOMPUTEK, MIKRODATA, ELEKTRO dan INFOLINUX.
Kontribusi ke komunitas Open Source sering dilakukan bersama-sama kelompok Tim PANDU. Staf pengajar tetap
Universitas Gunadarma.

Adang Suhendra SSi SKom MSc, staf pengajar Universitas Gunadarma. Sekarang sedang bela-
jar di Universitas Kassel untuk bidang Komputer Grafik khususnya simulasi Avatar. Aktifitas yang
sedang digeluti adalah pembuatan aplikasi text to visual synthesis berbahasa Jerman. Dalam visu-
alisasi tersebut tidak hanya gerakan bibir/mulut tetapi juga anggota tubuh yang lainnya. Pembuatan
aplikasi ini tentunya nanti akan juga berbasiskan Linux dan Windowz.

Ernianti Hasibuan SKom MSc, staf Universitas Gunadarma, sedang menempuh studi doktoral di
Universitas Paderborn bidang Human Computer Interaction. Bergabung dengan tim translasi SuSE
dan memfokuskan penelitiannya pada bidang Task Modelling untuk pekerjaan System Administator
pada Linux khususnya.

viii
Pernyataan

Penulisan buku dilakukan selama penulis melanjutkan studi di Jerman atas beasiswa dari DAAD. Oleh karena itu
secara tidak langsung penulisan buku ini disponsori oleh:

Universitas Diponegoro (UNDIP)


Kampus FPIK-Tembalang, Semarang
URL : http://www.undip.ac.id/
Universitas Gunadarma
Jl Margonda Raya No. 100, Depok, Jakarta
URL : http://www.gunadarma.ac.id/
Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD)
Kennedyalle 50
D-53175 Bonn - Jerman.
URL : http://www.daad.de/
Email : daadjak@rad.net.id

Proses pengeditan dan pemformatan dilakukan editor secara tidak langsung juga disponsori oleh Deutscher Akademi-
scher Austauschdiesnt (DAAD) dan

Univeritas Gunadarma
Jl Margonda Raya No 100. Depok, Jakarta
URL : http://www.gunadarma.ac.id/

Beberapa merk dagang yang disebutkan pada buku ini merupakan merk dagang terdaftar dari perusahaan tersebut,
kecuali bila disebutkan lain.

ix
Bab 1

PENGENALAN NEGARA JERMAN

1.1 Pendahuluan
Jerman adalah bekas negara yang kalah perang dalam perang dunia kedua seperti halnya Jepang. Sebagai peringatan
akan kekalahan dalam perang dunia tersebut, maka kota Berlin yang saat ini menjadi ibukota Republik Federasi Jerm-
an dibagi menjadi dua bagian, sebelah timur dikuasai pihak Russia dengan sekutunya dan sebelah barat di kontrol oleh
sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Inggris dan Perancis mendapatkan wilayah kekuasaan juga di wilayah
Berlin Barat. Namun setelah mantan Kansler Helmut Kohl dan Gobarchev masing-masing selaku kepala pemerintah-
an Jerman Barat dan Russia mewakili Jerman Timur bergandengan tangan melakukan reunifikasi kota Berlin, maka
sekarang kota Berlin menjadi satu. Hal ini juga menjadi tanda bersatunya negara Jerman menjadi satu kembali dengan
ditandai runtuhnya tembok Berlin pada tahun 1995.
Walaupun kota Berlin serta negara-negara bagian lainnya hancur total akibat kekalahan perang, namun setelah
melalui kerja keras dan didukung tehnologi yang telah dikuasai. Maka setelah setengah abad lebih berlalu Jerman
seperti halnya Jepang berubah menjadi negara modern. Kemajuan yang dicapai ini ditandai dengan kemajuan dibidang
tehnologinya, baik dalam dunia ilmu pengetahuan maupun dalam applikasi tehnologi itu sendiri dalam kehidupan
sehari-hari. Kemajuan Jerman ini menjadikan negara tersebut menjadi motor di bidang ekonomi dan tehnologi bagi
negara tetangganya di wilayah eropa. Dan sebagai lambang puncak kemajuan negara-negara Eropa khususnya Jerman,
maka bersatulah mereka dan membentuk Uni Eropa. Penyatuan ini akan mulai berlaku pada awal tahun depan, 1
Januari 2002 dengan diberlakukannya mata uang Euro untuk kehidupan sehari-hari.
Pada tahun 2002 merupakan saat yang sangat bersejarah bagi Jerman dan negara-negara Uni Eropa, karena pada
tahun tersebut akan diberlakukan mata uang tunggal Euro di seluruh wilayah Uni Eropa. Hal ini tidak saja menarik
bagi anggota negara Uni Eropa sendiri, namun juga bagi negara lainya baik yang bertetangga dekat maupun yang
nun jauh seperti negara Republik Indonesia. Daya tarik tersebut meliputi di segala bidang yakni ekonomi, tehnologi,
kunjungan wisata, dll.
Kemajuan di bidang tehnologi dan kemajuan bidang ekonomi dari Jerman ini menjadikan sebagian orang Indo-
nesia sebagai tempat salah satu pilihan untuk menyekolahkan putra-putrinya. Pandangan ini wajar dan logis bagi kita
semuanya. Karena negara yang maju dan modern seperti Jerman, Amerika, Jepang, Inggris, Perancis, dll akan diikuti
pula dengan kemajuan dibidang pendidikannya, baik pendidikan dasar, menengah maupun tingkat perguruan tinggi.
Walau demikian, dibandingkan dengan negara maju dan modern lainnya seperti Amerika, Inggris, Jepang, Australia,
dll; Jerman masih ketinggalan dalam mengejar jumlah calon mahasiswa yang mau sekolah atau menuntut ilmu di
negara produsen BMW ini. Amerika Serikat masih merupakan pilihan utama bagi calon mahasiswa dari Indonesia
yang ingin sekolah ke luar negeri. Negara tujuan kedua adalah Australia, karena berdasarkan lokasi yang dekat de-
ngan Indonesia serta biaya pendidikan dan hidup di Australia yang murah, maka sayang kalau dilupakan para calon
mahasiswa Indonesia begitu saja. Hal ini juga tidak begitu saja terjadi dengan sendirinya. Namun hal itu dapat terjadi
karena banyak informasi dari agen-agen swasta yang rajin menjajakan peluang sekolah ke negara tersebut. Setiap per-
gantian semester tidak jarang mereka melakukan pameran pendidikan di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta,
Surabaya, Semarang, dll. Sehingga dampaknya luar biasa, banyak anak-anak muda usia sekolah yang memilih Ame-
rika Serikat dan Australia sebagai negara tujuan sekolah ke luar negeri. Inggris adalah salah satu negara di wilayah
eropa yang cukup agresif juga menjajakan informasi sekolah di negaranya.
Hal tersebut di atas tidak terjadi dengan Jerman. Maka pemasaran dibidang pendidikan, Jerman tertinggal dengan
negara-negara maju lainnya. Walaupun di lihat dari peluang dan potensinya, Jerman menarik untuk ditawarkan ke

1
ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

anak-anak muda Indonesia. Sebagai contoh sekolah, mulai dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi untuk tingkat
Doktor, semuanya serba gratis (baca: tidak dikenai uang kuliah atau uang gedung). Hal ini berbeda dengan negara
lainnya yang menuntut bayaran uang semester atau kuliah yang cukup besar. Walau demikian toh masih banyak
anak-anak muda dari Indonesia atau negara lainnya yang berbondong-bondong sekolah ke negara-negara tersebut.
Ketertinggalan Jerman dalam merayu atau menarik anak-anak muda usia sekolah di perguruan tinggi dari ber-
bagai negara terutama negara di Asia, dikarenakan tidak adanya sumber informasi yang cukup detail bagi calon ma-
hasiswa tersebut. Informasi baik yang diberikan lewat pameran, seminar, pamflet, brosur, plakat, dll belum memadai
diberikan atau dikirim oleh Jerman ke negara lain. Kalau pun ada sumber informasi baik dari pameran, seminar,
plakat, dll. Namun isinya berdasarkan cara pandang orang Jerman terhadap mahasiswa asing yang mau sekolah ke
Jerman. Sedikit sekali sumber informasi yang disebarkan berdasarkan cara pandang dari calon mahasiswa yang ak-
an dan berminat sekolah ke Jerman. Sehingga informasi-informasi tersebut mengalami suatu kesenjangan. Baru pada
akhir-akhir tahun ini menjelang berakhirnya abad 20-an, Jerman meningkatkan penyebaran informasi ke negara-negara
potensial pengirim anak-anak mudanya sekolah ke Jerman, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang, Cina, dll.
Ini dilakukan melalui penyelenggaraan seminar dan pameran tunggal seperti pameran pendidikan INDOGERMA di
Jakarta.
Informasi-informasi yang berdasarkan cara pandang dari sisi calon mahasiswa yang akan sekolah ke Jerman itu
mempunyai beberapa parameter, yakni :

Berisi informasi tentang kualitas pendidikan di Jerman.


Menyebutkan cara penyetaraan antara ijasah dari negara asal dengan negara Jerman.
Berisi memberikan informasi bagaimana prosedur melamar Universitas atau perguruan tinggi lainnya di Jerman.
Memberikan informasi perincian biaya hidup yang riil untuk kebutuhan sehari-hari pada taraf cukup (hidup
sederhana).
Menginformasikan bagaimana cara belajar bahasa dan berapa biayanya yang dibutuhkan serta dimana dapat
mengikuti kursus bahasa tersebut.
Menunjukkan persyaratan-persyaratan lainnya yang diperlukan untuk tinggal dan sekolah di Jerman, dll.

Apabila persyaratan tersebut diatas dapat diberikan secara rinci, maka akan memberikan dampak yang cukup signifik-
an dengan kenaikan jumlah calon mahasiswa yang berminat melanjutkan studinya ke Jerman.

1.2 Keistimewaan Jerman


Sebelum orang menentukan ingin sekolah ke Jerman, seharusnya sudah mengetahui apa yang menarik dan istimewa
dari pendidikan di Jerman. Tanpa mengetahui ini dan hanya menuruti apa kata orang, maka hanya kekecewaanlah yang
diperoleh nantinya. Untuk itu sebelum menentukan carilah informasi sebanyak mungkin, keuntungan dan kerugian,
enak tidaknya, bagaimana persyaratannya, dll.
Selain itu suatu hal yang penting lagi dalam hal mencari informasi adalah janganlah kita percaya akan satu sumber
informasi saja, misal dari buku ini atau dari brosur-brosur yang ada di DAAD maupun yang ada di Kedubes Jerm-
an sendiri. Karena kadang kala yang tertulis didalamnya kurang proposional untuk kepentingan calon mahasiswa.
Ada kalanya ada sesuatu yang masih tersembunyi dan belum diinformasikan. Sehingga bila banyak sumber infor-
masi, maka akan diperoleh banyak pertimbangan dan dapat mengambil keputusan yang tepat. Tetapi jangan menjadi
sebaliknya, karena banyak informasi maka menyulitkan menentukan suatu keputusan.
Oleh karena itu untuk membantu menambah penyediaan sumber informasi yang dibutuhkan, guna menentukan
pengambilan keputusan untuk belajar di Jerman, dapat dipertimbangan beberapa hal tersebut di bawah ini :

1. Biaya pendidikan gratis. Masalah biaya pendidikan sepertinya masih belum banyak orang yang tahu bahwa di
Jerman orang sekolah dari Sekolah Dasar (Grundschule) hingga ke tingkat doktoran tidak dipungut biaya
seperti membayar uang gedung, SPP, dll. Dengan kata lain, bahwa sekolah di Jerman adalah gratis. Kalaupun
ada pungutan itu berupa suatu iuran sosial (Sozialgebühr) dimana besarnya relatif kecil. Sebagai contoh
di Universitas Bremen untuk semester musim panas tahun 2001, penulis hanya membayar sebesar 164,60 DM.

Serial orang lugu 2


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Gambar 1.1: Tampak depan Universitas Humboldt Berlin (http://www.hu-berlin.de/)

Biaya ini sudah termasuk untuk membeli Semester Ticket. Oleh karena itu bila penulis tidak menginginkan se-
mester tiket, maka hanya dikenakan biaya sebesar 80 DM saja. Kalaupun ada kenaikan iuran sosial ini, sebetul-
nya dikarenakan perubahan harga BBM yang berfluktuasi setiap tahunnya, dimana kecenderungan fluktuasinya
naik. Sebagai contoh untuk iuran sosial semester musim dingin tahun 2001, penulis dikenakan kenaikan sehing-
ga harus membayar sebesar 175,40 DM. Kalau tidak menggunakan semester tiket, maka tetap membayar 80
DM saja. Untuk Universitas dan Fachhochschule di lain kota mempunyai tarif tersendiri, walaupun semuanya
masih termasuk relatif murah.
2. Kesempatan Promosi. Di Jerman, untuk seseorang yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan setara S3 (Dok-
tor) terdapat keistemawaan khusus, yakni bila di Indonesia telah lulus S1 (Sarjana strata satu), maka di Jerman
ada kemungkinan untuk promosi langsung ke doktoran (tidak mesti melalui Diplom/Magister). Hal ini bi-
sa terjadi kalau memenuhi persyaratan dengan melalui penyetaraan ijasah kita (lihat Bab.3). Dengan cara ini
seseorang bisa sedikit menyingkat waktu (biasanya temen-temen dari DAAD yang mengambil kursus bahasa
Jerman di Goethe Institute Bremen, dimana bila masih S1, maka setelah berkenalan dengan Tim Pandu keba-
nyakan “merubah” haluan langsung dapat kesempatan promosi S3/Doktoran). Model promosi seperti ini belum
banyak diketahui calon mahasiswa dari Indonesia.
3. Asuransi kesehatan. Selama kita belajar dan tinggal di Jerman diwajibkan memiliki asuransi kesehatan. Hal
ini penting kalau kita terpaksa sakit dan masuk ke rumah sakit. Saat pemeriksaan dan tinggal di rumah sa-
kit, kita tidak memikirkan berapa besar biaya yang harus dibayarkan. Semua akan ditanggung oleh asuransi
kesehatan yang kita ikuti. Keuntungan ini akan menguntungkan sekali kalau kita mengikuti gesetzliche
Versicherung (lihat penjelasan pada bab berikutnya).
4. Hiwi dan Miwi. Hiwi merupakan sebuah kesempatan menjadi pembantu penelitian dari seorang Profesor atau
Doktor. Kesempatan ini banyak ditawarkan oleh Profesor dan doktor yang kebanyakan kerja di bidang ilmu
pengetahuan alam. Pekerjaan utama Hiwi adalah bekerja dengan waktu sekitar 2-4 jam per minggu. Setelah
mengikuti Hiwi maka besar sekali kemungkinan untuk mendapatkan kesempatan Miwi. Pekerjaan utama Miwi
adalah melakukan penelitian untuk bahan disertasinya. Jadi Miwi ini dibutuhkan oleh Profesor bagi seseorang
yang mau melakukan promosi (Doktor). Honor bulanan yang diperoleh keduanya cukup besar, setara sebagai
pengganti beasiswa, sehingga cukup untuk biaya hidup sederhana di Jerman.
5. Kunjungan ke luar Jerman. Bila seseorang telah dapat masuk dan sekolah di Jerman, maka sebuah kemudahan
fasilitas adalah dengan visa Jerman, dapat digunakan untuk mengujungi negara lain yang tergabung dalam Uni-

Serial orang lugu 3


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Eropa. Bahkan hingga saat tulisan ini dipersiapkan, visa Jerman dapat digunakan untuk mengunjungi teman di
Swiss, atau ke Denmark tanpa mengurus visanya. Kadang kala ada orang beranggapan bahwa bepergian ke luar
Jerman merupakan sebuah “pemborosan”. Tetapi di pihak lain juga ada yang beranggapan hal ini merupakan
sebuah investasi tersendiri (dibidang inovasi ide, dll). Karena dengan mengunjungi suatu tempat yang baru kita
akan mendapatkan sesuatu yang menarik. Sebagai contoh orang yang tinggal di Bremen, kemudian mengujungi
Amsterdam (Belanda), maka akan mengetahui bahwa sama-sama kota pantai tetapi Amsterdam lebih jorok
kotanya dari pada Bremen. Belum lagi arsitektur bangunan yang ada atau melihat kebiasaan pemakaian obat-
obat terlarang, dll. Dari sini juga dapat dilihat suatu kemiripan bahwa pada sisi tata letak kota, biasanya kota di
eropa daerah pusat perbelanjaan terletak dekat dengan Stasiun. Bremen dan Amsterdam mempunyai kemiripan
ini. Dari hal seperti ini wawasan kita akan terbuka lebar nantinya. Apalagi kalau saat jalan-jalan tersebut
dikaitkan dengan bidang kajian kita, maka akan banyak manfaatnya.
6. Flohmark. Dalam bahasa Indonesia Flohmark mempunyai padanan kata dengan Pasar Loak. Di Jerman
keberadaan Flohmark ini pada mulanya tidak begitu dipandang oleh orang Jerman sendiri, karena kalau membeli
barang di loak biasanya berkualitas rendah. Namun saat ini Flohmark sudah mempunyai arti sendiri bagi orang
Jerman. Kalau mau mencari barang antik, sekedar melepaskan hobi untuk berbelanja, dll, maka Flohmark adalah
pilihannya. Dan bagi orang asing di Jerman Flohmark merupakan lahan untuk mencari tambahan penghasilan.


Karena kita bisa berjualan disana dengan tarif sewa luas permukaan per m hanya sebesar 7 DM (di Bremen).
Kalau mencari buku-buku bekas dari segala jenis buku, disana banyak diperdagangkan. Barang yang ditawarkan
banyak sekali dan beragam, mulai dari orang menjual jarum jahit hingga berjualan mobil bekas ada semuanya.
Barang yang dilarang dijual di Flohmark adalah biasanya sayuran, buah-buahan atau barang kebutuhan untuk
makan sehari-hari. Kadang kala kualitas barang di Flohmark masih bagus, asal pandai-pandai memilih barang.
Hanya kalau membeli barang elektronik tidak disarankan di sini.
7. SSV dan WSV. Merupakan kependekan dari Sommerschlussverkauf dan Winterschlussverkauf, yaitu musim
obral di akhir musim panas dan dingin. Seperti saat tulisan ini dilakukan, sedang terjadi SSV dari tanggal 31 Juli
hingga 11 Agustus. Biasanya SSV dan WSV berlangsung selama sekitar 2 pekan. Pada SSV dan WSV ini semua
toko memberikan diskon atau potongan harga yang besar sekali dari 10-70 %. Diskon diberikan tergantung jenis
barangnya. Biasanya untuk barang elektronik kecil sekali diskonnya. Karena diskon inilah, maka harga barang
menjadi amat sangat murah sekali. Bahkan penulis pernah mendiskusikan suatu jenis barang dengan harganya,
kalau dipikir harga jual tidak sepadan dengan biaya produksinya. Namun hal itu terjadi setiap WSV dan SSV.
Hal ini memungkinkan karena sistem Inventurverkauf yang berjalan di Jerman mendukung sekali. Apabila sisa
barang tetap disimpan di gudang, maka akan kena pajak yang tinggi. Sehingga untuk menghindari pajak yang
besar tersebut, lebih baik diobral semurah mungkin. Barang-barang yang biasanya mendapatkan diskon besar
adalah parfum, pakaian, jeans, jaket, t-shirt, dll.
8. Semester Ticket. Fasilitas ini walaupun tidak terdapat diseluruh Universitas dan Fachhochschule di Jerm-
an, namun hampir di kota-kota besar setiap perguruan tinggi memberikan fasilitas ini. Bagi Universitas dan
Fachhochschule yang tidak memberikan fasilitas semester ticket ini, biasanya berkaitan dengan jaringan trans-
portasi umum dalam kota yang belum mendukung. Misalnya saja tidak banyak transportasi umum dalam kota.
Kadang kala komunitas mahasiswanya yang tidak menghendaki fasilitas tersebut, karena kegunaannya kurang
optimal. Manfaat semester ticket ini besar sekali, karena dapat meringankan biaya transportasi dalam kota atau
kadang kala hingga keluar kota dengan batas tertentu. Dengan semester ticket, mahasiswa dapat menggunakan
semua jenis bus umum, Strassenbahn (kereta listrik), S-bahn atau U-bahn (kereta bawah tanah) dengan gratis
dan waktu tak terbatas. Namun bila seseorang tidak mempunyai fasilitas ini, maka bila bepergian dengan fasili-
tas transportasi umum dalam kota akan dikenakan sesuai tarif umum. Sebagai gambaran sekali bepergian dalam
wilayah Bremen saja (Stufe I) harga tiketnya 3,60 DM. Dari pengalaman penulis, fasilitas semester ticket ini
jarang sekali dijumpai di negara lain, misalnya di Jepang, Australia, Belanda, Inggris, dll.
9. Transportasi umum. Di Jerman bila seseorang mempunyai hobby jalan-jalan adalah merupakan negara yang
layak nomor satu dipilih. Hal ini dikarenakan untuk mencapai kota-kota lain di seluruh Jerman bukan menjadi
masalah besar, kapan saja dan dimana saja. Jenis transportasi umumnya adalah kereta listrik (disel untuk desa-
desa kecil). Bepergian dengan transportasi ini relatif murah, apalagi pada waktu akhir pekan (Wochenende).
Deutche Bahn (DB) selaku penanggung jawab utama perkeretaan di Jerman menawarkan fasilitas Wochenen-
de Ticket (tiket akhir pekan) kepada warga Jerman. Sepertinya ini malah dijadikan perangsang agar warga
Jerman suka jalan-jalan. Harga ticketnya sebesar 35 DM (tahun 1997), kemudian pada tahun 2001 mulai naik
menjadi 40 DM. Tiket tersebut dapat digunakan untuk bepergian ke segala arah ke seluruh kota di Jerman untuk
maksimal lima (5) orang dewasa. Wochenende Ticket masih dapat digunakan untuk hari Sabtu dan Minggu

Serial orang lugu 4


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

pada tahun 1997. Namun sejak tahun 2000 Wochenende Ticket hanya dapat digunakan untuk satu hari, yakni
hari Sabtu saja atau Minggu saja. Ticket ini berlaku mulai jam 04.00 hingga jam 24.00-02.00. Karena ticket
ini murah, maka tidak semua jenis kereta dapat menggunakan dengan ticket ini. Wochenende Ticket berlaku
hanya untuk jenis kereta RegionalExpress (RE), RegionalBahn (RB), S-Bahn dan StadtExpress (SE). Semua
kereta tersebut termasuk golongan kelas ekonomi. Walaupun demikian bila dibandingkan dengan kereta api di
Indonesia setara dengan kelas Senja Utama atau Sembrani untuk fasilitas dan kecepatannya. Oleh karena itu
hampir setiap akhir pekan, penulis sering menggunakan fasilitas ini untuk jalan-jalan mengunjungi kota-kota
lain, baik berkelompok atau terpaksa sendiri. Wochenende Ticket ini menarik buat bepergian dengan keluarga.

10. BahnCard. BahnCard (BC) adalah suatu fasilitas dari Deutche Bahn dengan memberikan potongan harga
ticket sebesar 50 % dari harga normal selama waktu 12 bulan. Untuk mendapatkan harga potongan tersebut,
seseorang harus membuat BahnCard dengan menyerahkan foto berwarna 3x4 cm, Passport (orang asing) atau
Personalausweis semacam KTP (orang Jerman) dan membayar 270 DM untuk bujangan atau 70 DM buat famili
(keluarga + 2 anak, bila keluarga dengan 3 anak maka tidak perlu membayar apa-apa, alias BahnCardnya gratis
diperoleh). Dengan BahnCard ini seseorang dapat berpergian kemana saja dengan berbagai jenis kereta dan
mendapat potongan harga hingga 50 %. Setiap tahun kadang kala harga ticket ini mengalami perubahan. Untuk
lebih detailnya saat ini terdapat berbagai macam BahnCard seperti pada Tabel 1, yaitu :

Jenis BahnCard Keistemawaan Harga kls 2 Harga kls 1


BC Classic 23-59 tahun 270 DM/th 540 DM/th
BC Senior > 60 tahun 135 DM/th 270 DM/th
BC Junior 18-22 th, mhs/pelajar 26 th 135 DM/th 270 DM/th


BC Zusatz Famili tanpa anak/teman hidup 135 DM/th 270 DM/th


BC Familie Famili+2 anak 17 th (anak lebih 3 gratis) 70 DM/th tidak ada


BC Teen 12-17 tahun 70 DM/th 140 DM/th


BC Kind 6-11 tahun 70 DM/th 140 DM/th

Tabel 1.1: Daftar jenis dan harga BahnCard yang berlaku mulai tahun 2001 (sumber http://www.bahn.de)

Selain keistimewaan yang penulis sebutkan di atas, tentu saja masih banyak hal-hal yang menarik dan terdapat di
Jerman. Bagaimana tata ruang kota di setiap kota besar di Jerman, juga merupakan hal yang sangat menawan bagi
ahli planologi. Begitu juga bentuk-bentuk arsitektur bangunan yang terdapat di setiap sudut kota-kota di Jerman
merupakan sebuah pandangan yang sayang kalau tidak dinikmati saat jalan-jalan. Apalagi bagi ahli arsitektur.

Gambar 1.2: Tampak depan kereta kelas satu ICE (Inter City Express, http://www.bahn.de/ )

Serial orang lugu 5


Bab 2

STUDI DI JERMAN

2.1 Persiapan Awal


Setelah kita sedikit mengetahui latar belakang kehidupan dan selintas situasi di Jerman, maka akan timbul suatu
dorongan serta keinginan untuk melihat lebih jauh pendidikan di Jerman. Untuk mengetahui hal ini jelas diperlukan
waktu untuk mengalami sendiri atau mencermati informasi bagaimana seharusnya sekolah di Jerman.
Untuk dapat melanjutkan sekolah ke Jerman, sama seperti ke negara lainnya, terdapat juga beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi. Persyaratan tersebut ada yang mudah didapat, namun ada juga yang membutuhkan usaha keras
untuk mendapatkannya. Persyaratan seseorang agar dapat melanjutkan sekolah ke Jerman pada prinsipnya terdapat 3
hal yang utama, yaitu :

1. Mempunyai surat keterangan bahwa seseorang telah diterima di suatu perguruan tinggi atau Studienkolleg.
2. Mendapatkan visa studi berdasarkan surat keterangan pada ayat pertama (1) dan dilengkapi beberapa persyaratan
pendukung lainnya.
3. Mempunyai dukungan finansial selama melakukan studi di Jerman.

Ketiga hal pokok diatas tidak boleh salah satu atau dua yang dilupakan, bila seseorang ingin merasakan dunia pendi-
dikan di Jerman. Apabila ketiga hal pokok tersebut diatas tidak dapat dipenuhi, maka akan sulitlah seseorang dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi di Jerman. Namun kalau persyaratan utama tersebut diatas telah dapat diperoleh,
niscaya keinginan melanjutkan sekolah ke Jerman sudah di depan mata.
Untuk mendapatkan Surat Keterangan yang menerangkan bahwa seseorang telah diterima pada suatu perguruan
tinggi di Jerman atau Studienkolleg, terdapat berbagai macam cara. Dalam alam yang serba global seperti sekarang
ini, maka sarana internet, baik melalui email atau sajian informasi melalui homepage, adalah merupakan cara yang
tercepat dan termudah untuk mendapatkan seluk beluk suatu perguruan tinggi di Jerman. Sekarang ini asal tahu nama
perguruan tinggi di Jerman, seseorang dengan mudah dapat melihat sajian informasinya di homepage masing-masing
perguruan tinggi yang diinginkannya. Disana juga disajikan daftar nama-nama Professor dan bidang keahliannya.
Setelah melakukan kontak dengan salah satu Professor, dan telah terjadi kesesuaian bidang yang akan dipelajari, maka
Surat Keterangan akan dapat diperoleh darinya. Bila seseorang ingin melanjutkan studi yang setara MBA, maka
Surat Keterangan dapat diterima setelah mengajukan lamaran ke bagian Pendaftaran dan disetujui permohonannya di
Universitas atau Fachhochschule yang menawarkan bidang tersebut.
Cara lain yang lebih murah lagi, adalah mendatangi perwakilan pemerintah Jerman dalam bidang pendidikan,
yakni Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD). Kantor perwakilan di Jakarta terletak di wilayah
Jakarta Selatan dengan alamat sebagai berikut :

DAAD Jakarta Office,


Jl. Jend. Sudirman Kav.61-62,
Gedung Summitmas I, Lantai 19,
Jakarta 12190.
Telp. 021-520 0870, 021-525 2807
Fax. 021-525 2822 E-post : daadjak@rad.net.id

6
ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Perwakilan ini didirikan sejak tahun 1990 dan merupakan satu-satunya perwakilan yang terdapat di kawasan Asia
Tenggara. Di DAAD terdapat banyak brosur dan buku-buku yang berisi tentang prospektus perguruan tinggi di Jerm-
an. Cara lainnya untuk mendapatkan informasi bidang studi yang ditawarkan, adalah dengan mendatangi pameran-
pameran pendidikan yang biasanya diselenggarakan di Jakarta, baik oleh pihak Indonesia dan Jerman atau dalam
bentuk kerjasama. Apabila kita mempunyai rekan atau handai taulan yang sedang sekolah di Jerman, juga merupakan
saluran yang mudah untuk mendapatkan informasi bidang studi. Mengikuti milis mahasiswa Indonesia di Jerman juga
merupakan peluang yang jangan dilewatkan begitu saja.
Setelah mendapatkan Surat Keterangan seperti pada ayat pertama (1), maka apabila persyaratan lainnya juga
sudah lengkap, niscaya visa akan diberikan ke kita untuk melanjutkan studi di Jerman. Untuk urusan visa ini dukungan
finansial merupakan faktor yang amat penting. Pada prinsipnya ada dua jenis dukungan dukungan finansial ini, yaitu :

1. Dukungan finansial berasal dari suatu beasiswa (Stipendium). Di Jerman banyak lembaga-lembaga non-profit
yang menyediakan beasiswa untuk segala bidang ilmu. DAAD merupakan salah satu lembaga nirlaba yang
paling banyak menawarkan beasiswa guna melanjutkan studi atau training ke Jerman.
2. Dukungan finansial dari diri sendiri. Hal ini berarti finansial dapat berasal dari orang tua, paman, atau tabungan
sendiri. Pada prinsipnya bukan berasal dari beasiswa.

Setelah kedua hal utama tersebut diatas diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri untuk kebe-
rangkatan dan hidup di Jerman nantinya (untuk penjelasan tentang beasiswa silakan baca bab berikutnya).

2.2 Persiapan Keberangkatan


Sebelum seseorang terbang ke Jerman untuk keperluan studi dan atau akan tinggal di Jerman, maka diperlukan bebe-
rapa hal sebagai persyaratan, yaitu :

Persiapan Dokumen. Dokumen yang harus dipersiapkan meliputi :

1. Paspor. Untuk membuat passport sebagai pengganti Kartu Tanda Penduduk di luar negeri, seseorang harus
pergi ke Kantor Imigrasi setempat. Bila sebagai warga negara biasa pengurusannya akan mendapatkan paspor
hijau (warnanya). Untuk mendapatkan paspor hijau ini di salah satu kantor Imigrasi, seseorang harus menge-
luarkan uang sebesar Rp. 350.000,- (kalau pengurusannya melalui biro jasa, biasanya biaya yang dikeluarkan
lebih besar lagi). Berdasarkan informasi yang penulis himpun, untuk pengurusan paspor, saat ini bila diurus
sendiri tidak lagi membutuhkan prosedur yang rumit. Oleh karena itu lebih baik dikerjakan sendiri. Namun bila
kita sebagai pegawai negeri, maka akan mendapatkan paspor dinas berwarna biru. Untuk mendapatkan paspor
biru ini dokumen yang dibutuhkan adalah Surat Tugas Belajar dari Rektor, Surat Tugas Belajar dari Setneg,
Pasfoto 4x6 cm dan Surat Penerimaan sekolah di luar negeri. Biasanya kita telah mendapatkan paspor ini dari
Dikti Jakarta dengan membayar sejumlah biaya. Setelah ada paspor, maka tugas selanjutnya mencari visa di
Kedubes Jerman
2. Visa. Untuk mendapatkan visa ke Jerman ada dua tempat yang bisa dijadikan referensi, yakni di Konjen Kedu-
bes Jerman di Surabaya dan Kedubes Jerman di Jakarta. Kedutaan Besar Jerman di Indonesia, biasanya buka
dari pagi jam 8.30 hingga 11.00. Sehingga sepagi mungkin telah berada di Kedutaan Besar, bagi seseorang
yang mengurus visa pribadi, minimal dibutuhkan 2 kali kunjungan ke Kedutaan Besar. Untuk keperluan meng-
urus visa tersebut dibutuhkan ijazah dan transkrip yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Pihak
penterjemah adalah seseorang yang telah diakui atau ditunjuk oleh Kedutaan Besar Jerman. Daftar penerjemah
resmi dapat diperoleh di kedutaan besar, atau kantor DAAD (lihat lampiran A). Sehingga kalau dokumen diter-
jemahkan ke orang lain (diluar yang terdaftar) dan dilegalisir di Kedubes Jerman, dokumen tersebut tidak akan
diakui. Sekedar informasi untuk legalisir dibutuhkan biaya sebesar Rp. 35.000,- dan untuk menterjemahkan
ijasah dibutuhkan biaya antara Rp. 40.000,- hingga Rp. 50.000,- perlembarnya (harga ini berdasarkan data
tahun 2000). Exit Permit bagi Pegawai Negeri Sipil diperlukan bila memakai paspor dinas (hal ini penting
sekali untuk penerima beasiswa DAAD). Ijazah dan transkrip SMA, dan S1 asli sebaiknya dibawa karena ak-
an dibutuhkan untuk pendaftaran ke perguruan tinggi nantinya setelah tiba di Jerman. Selain itu, jangan lupa
juga menterjemahkan Surat Keterangan Lahir (Akte Kelahiran) dan Surat Nikah, sebab hal ini dibutuhkan,
terutama bagi yang akan membawa keluarga ke Jerman. Akte kelahiran anak dan istri atau suami, diharapkan
jangan sampai terjadi kesalahan tulis nama. Bila terjadi akan membawa masalah nantinya, begitu juga pada

Serial orang lugu 7


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

ijasah SMU, S1 atau S2. Biasanya kata dari nama kita yang terakhir akan dijadikan nama keluarga (harap
hati-hati dalam menggunakan nama keluarga ini). Hal lain adalah jangan lupa membawa pasfoto dengan segala
ukuran. Latar belakang sebaiknya putih. Lebih baik cetak berwarna dan hitam putih. Hal-hal tersebut berlaku
kebanyakan untuk mahasiswa penerima beasiswa DAAD. Bagi seseorang dengan biaya privat dan ingin men-
dapatkan visa studi ke Jerman, maka ada persyaratan khusus, walau sesungguhnya hampir sama dengan yang
diatas. Persyaratan yang dibutuh untuk mahasiswa privat adalah : a) Melampirkan ijasah dan transkrip yang
telah diterjemahkan dalam bahasa Jerman (penterjemah lihat Lampiran A) dan biaya sama dengan diatas; b)
Mempunyai buku tabungan baru (atas nama pihak sponsor, bisa paman, orang tua, kakak, pacar, dll sebagai
dana jaminan untuk visa. Jumlah dananya setara dengan 12.500 DM dan akan diblokir selama 12 bulan. Tidak
semua Bank di Indonesia dapat memenuhi syarat ini, informasi penulis hanya BII dan Bank Mandiri yang dapat
dijadikan referensi, karena biasanya setiap bank mempunyai form khusus untuk studi di luar negeri. Dana ini
nantinya setiap bulan harus ditransfer ke rekening dari orang yang mau belajar di Jerman sebesar 1.035 DM.
Sehingga pengirim dana atas nama sponsor; c) Surat rekomendasi dari Bank (formatnya sesuai dari Kedubes
Jerman, jangan dipakai format dari bank), dimana dalam surat tersebut menyatakan bahwa pihak sponsor me-
mang betul-betul memiliki tabungan di bank tersebut dan sanggup membiayai studi; d) Foto kopi KTP sponsor
dan bukti-bukti keuangan lainnya (deposito atau tabungan) bisanya setara dengan 12.500 DM. Jumlah da-
na ini tidak baku karena pada prinsipnya pihak Kedubes hanya ingin mendapatkan suatu jaminan kalau pihak
sponsor telah dapat membiayai studi di Jerman, dia masih bisa hidup layak di Indonesia; e) Mengisi formulir
permohonan visa yang telah disediakan Kedubes Jerman; f) Melampirkan surat penerimaan dari sekolah atau
tempat kursus bahasa Jerman. Yang terpenting saat mengajukan visa ini bagi mahasiswa privat adalah spon-
sor harus ikut datang ke Kedubes karena ada interview dari pihak Kedubes Jerman dan harus menandatangani
surat kesediaan menjadi sponsor di depan petugas Kedubes Jerman (form sudah tersedia). Pengurusan visa di
atas nampaknya cukup rumit. Namun berdasarkan pengalaman bila semua persyaratan yang dibutuhkan sudah
lengkap, tidak ada satupun yang tertinggal, maka hanya dibutuhkan waktu yang singkat. Apabila kita ke Jerm-
an hanya dalam waktu yang pendek (1-3 bulan) misal sebagai turis, maka untuk pengurusan visa ini berbeda
dengan untuk keperluan sekolah. Sebagai informasi untuk mendapatkan visa turis (pada bulan Juli 2001) dalam
jangka waktu 60-90 hari diwajibkan membayar Rp. 320.000,- (untuk Schengener Abkommen: berlaku untuk ke
Denmark, Swiss, Spanyol, Belanda, Italia, Belgia-Luxemburg, Perancis) atau hanya Rp. 290.000,- (single: ha-
nya ke Jerman saja). Beberapa dokumen seperti paspor, asuransi kesehatan selama perjalanan, dan bukti sponsor
(kadang kala) diperlukan juga untuk kerperluan ini.

Persiapan mata uang asing. Sebaiknya menukar DM jauh hari sebelum keberangkatan, karena ketersediaan
mata uang DM di Jakarta sangat terbatas. Bila tidak mendapatkan DM dalam jumlah besar, sebaiknya membawa
dalam Dollar Amerika. Ketika singgah di Kuala Lumpur atau Singapura dapat juga dilakukan penukaran uang
dollar atau DM ini. Namun mulai tahun 2002, mata uang DM akan diganti dengan EURO. Maka jangan salah
menukar mata uang ke Euro. Sebagai catatan, harap membawa pecahan 1 DM atau 1 Euro (koin) paling tidak
2 koin. Ini akan digunakan untuk meminjam troley di stasiun.
Barang yang sebaiknya dibawa adalah : Indomie atau Pop Mie untuk persiapan hari-hari pertama di kota
tujuan. Rice Cooker yang berukuran 0,5 liter atau 2 liter (bila untuk keperluan keluarga dengan 2 anak). Pakaian
(kaos, dan baju dalam, jeans, longjohn) sebaiknya membeli di Indonesia, karena baju tergolong mahal dan tidak
banyak pilihan. Obat-obatan, obat gosok seperti balsem atau arak gosok. Sabun dan shampo sebaiknya tidak
perlu membawa dari Indonesia, karena kondisi kelembaban yang berbeda. Tas ransel dan bumbu jadi seperti
Kokita, Indofood, dan sebagainya perlu dimasukkan ke koper. Makanan kering, seperti abon, dan lain lain
juga bisa dibawa ke Jerman. Sepatu dan jaket musim dingin sebaiknya di beli di Jerman karena jenis sepatu di
Indonesia kebanyakan untuk kondisi daerah tropis.
Makanan selama perjalanan. Karena dari Jakarta hingga Frankfurt kemudian dilanjutkan ke kota dimana
sebagai tempat akhir tujuan, merupakan waktu penerbangan yang cukup lama, dan terkadang makanan yang
disajikan saat di dalam pesawat tidak cocok untuk perut beberapa orang Indonesia. Sehingga sangat disarankan
untuk membawa sekedar makanan untuk selama perjalanan. Juga untuk persediaan selama perjalanan Frankfurt
ke kota tujuan terakhir. Bila perjalanan dilanjutkan dengan kereta api, walaupun tersedia gerbong makan di
kereta api, tetapi menu yang disediakan sangat terbatas, dan lagi belum tentu cocok untuk setiap orang.
Lain-lain persiapan sebelum keberangkatan. Bila ingin membawa peralatan elektronik, sebaiknya membeli
di Indonesia, karena lebih murah, dan lebih banyak pilihan (misal Walkman, dan lain lain). Peralatan listrik
di Jerman menggunakan tegangan listrik 230 VAC, sehingga pada prinsipnya semua peralatan elektronik dari

Serial orang lugu 8


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Indonesia dapat digunakan di Jerman. Bagi mahasiswa DAAD, barang yang tidak boleh dilupakan adalah
membawa buku tentang Indonesia, foto-foto post card dan video, sebab barang ini terkadang dibutuhkan untuk
presentasi di kelas atau berpasrtisipasi dalam suatu acara festival tertentu.

Apabila semua kebutuhan di atas telah dapat dipenuhi, maka aktifitas berikutnya adalah mempersiapkan mental dan
fisik kita untuk memasuki babak baru dalam mengisi masa depan yang lebih baik. Bagi yang belum pernah ke luar
negeri, maka saat-saat pertama kali menginjak daerah yang baru akan merasakan semuanya serba asing, perasaan takut
akan selalu menghinggapi diri seseorang. Apalagi bila situasinya didukung dengan tidak adanya kenalan atau saudara
satupun di daerah yang asing tersebut. Belum lagi kalau sudah berinteraksi dengan kultur dan budaya masyarakat dae-
rah yang baru diinjaknya. Semua perasaan bercampur aduk, senang, bahagia, bangga, takut, ingin pulang kembali, dll
bercampur menjadi satu. Situasi semacam ini tidak berlaku bagi seseorang yang telah beberapa kali mengunjungi dan
tinggal di luar negeri. Kejutan hanya terjadi sebentar setelah itu cepat beradaptasi. Oleh karena itu untuk membantu
seseorang yang baru pertama kali bepergian ke luar negeri, terutama untuk keperluan sekolah atau hidup di negara
orang lain, Maka hal-hal tersebut dibawah ini layak untuk dipertimbangkan dan diperhatikan, yakni :

Penjemputan. Detik-detik ketika pertama kali tiba di airport Frankfrut, merupakan hal-hal yang penuh dengan
kejutan. Karena semua serba asing terutama tentang bahasanya. Maka disarankan sebelum berangkat ke Jerman,
kontaklah teman atau seseorang yang dapat menjemput kita di airport. Apabila tidak bisa, maka siap-siaplah kita
hadapi keterkejutan tersebut dengan memperhatikan jadual perjalan selanjutnya. Apabila kita telah keluar dari
pesawat maka tujuan selanjutnya adalah mengambil barang-barang bawaaan kita. Barang tersebut ada dibagian
keimigrasian, biasanya di sekitarnya terdapat ban berjalan dimana di atasnya terdapat koper kita. Perhatikan
nomor pesawat yang digunakan. Nomor tersebut sebagai petunjuk dimana koper kita diletakkan di atas ban
berjalan tersebut.
Mengambil troley. Untuk dapat menggunakan troley, terlebih dahulu harus memasukkan coin 1 DM ( atau 1
Euro) ke troley tersebut. Langkah-langkah secara detail adalah : temukan tempat troley di parkir. Setelah itu
masukkan coin ke celah yang tersedia, dan tariklah rantai yang mengikat troley satu sama lainnya. Akhirnya
gunakan troley tersebut untuk membawa barang bawaan kita, Beberapa troley ada yang dapat dikunci rodanya,
sehingga memungkinkan untuk dibawa lewat elevator. Setelah menggunakan troley, harap dikembalikan lagi
ke tempatnya dengan cara : bawalah ke tempat troley di parkir, lalu masukkan rantai ke celah di troley yang di
parkir, akibatnya coin 1 DM/Euro akan ke luar kembali. Jangan lupa mengambil coin tersebut.
Tempat tujuan akhir. Setelah keluar dari keimigrasian di Frankfrut (Flughafen) silakan menuju ke Bahnhof
(Stasiun kereta). Letaknya adalah di bawah saat kita keluar dari bagian keimigrasian (dibawah airport). Ini kalau
tujuan akhir Frankfrut atau melanjutkan perjalanan lagi dengan kereta. Bila perjalan selanjutnya masih dengan
pesawat, maka kita tidak perlu keluar dari pintu keimigrasian ini (tunggu jam penerbangan berikutnya di ruang
tunggu yang telah disediakan). Untuk perjalan berikutnya dengan kereta dibutuhkan ticket kereta. Ticket dibeli
di Bahnhof lantai bawah Airport Frankfurt. Dari airport Frankfurt, kereta akan sampai ke Frankfrut (Mainz)
Hbf dan harus berganti dengan kereta lainnya ke tempat akhir tujuan. Agar tahu kapan harus berhenti, dapat di-
tanyakan pada kondektur atau petugas diloket penjualan ticket (Reise Zentrum), jam kedatangan kereta, tempat
berpindah kereta, dll (petugas biasanya memakai seragam biru tua dengan lambang tulisan DB berwarna me-
rah). Hal ini bisa dilakukan dengan meminta Fahrplan, di bagian pembelian. Petugas akan mencetakkan jadual
perjalanan yang akan digunakan. Dengan berdasarkan jam yang tertera akan tahu kapan harus turun dari kereta
api untuk berganti kereta lainnya dan berapa lama mesti menunggu kereta selanjutnya. Untuk berpindah kereta
perhatikan keterangan di Fahrplan, Gleis berarti Jalur. Pada Bahnhof yang besar seperti Frankfrut, Hamburg,
Leipzig, Berlin, dll, satu jalur bisa terdapat 1-2 rangkaian jenis kereta yang berbeda. Oleh karena itu perhatikan
dengan seksama keterangan tambahan pada Gleis (Jalur, biasanya huruf abjad, A, B, C, D, dll). Terkadang ke-
mampuan bahasa Inggris dibutuhkan dalam hal ini. Di setiap stasiun kereta api hanya turun sebentar, jadi harus
sesegera mungkin menurunkan barang barang. Kalau bisa beberapa menit sebelum tiba di tempat akhir tujuan,
barang barang sudah diletakkan di dekat pintu turun. Tapi jangan khawatir, selama kita sedang menurunkan
barang kereta api tidak akan berjalan, paling-paling hanya akan mendapat teguran dari petugas.
Membeli peta kota dan kartu telefon. Sebagai salah satu sarana penting pada hari-hari pertama adalah peta
kota (Stadtplan) dan Kartu telefon. Sebaiknya membeli Stadtplan, yang cukup kecil sehingga mudah diba-
wa kemana-mana. Berdasarkan pengalaman kami menyarankan untuk membeli Stadtplan keluaran Falk-Verlag
atau ADAC. Seharga sekitra 8,8 DM. Stadtplan terbitan penerbit ini cukup praktis, karena bila ingin melihat
sebagian peta, tidak perlu membuka seluruh peta. Daftar jalan, jalur Bus dan StrassenBahn, jalur Kereta Regio,

Serial orang lugu 9


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

daftar Kode Pos (Postleitzahlen), dan nomor Telefon Penting terdapat disana semuanya. Untuk kartu
telefon pada hari pertama lebih baik membeli Deutche Telefonkarte saja yang menggunakan CHIP se-
besar 12 atau 50 DM, sebaiknya membeli yang DM 50 karena secara total lebih murah. Perlu diingat, jangan
membeli Kartu Telefon model PIN (memakai angka sandi). Hal ini kalau digunakan di dalam kota sedikit meng-
anggu untuk tahap awal. Namun kalau sudah mengenali medan, kartu ini banyak membantu meringkan biaya
telefon. Apabila ada keinginan telefon ke luar negeri atau ke Indonesia, lebih baik memakai kartu telefon model
PIN, jangan mempergunakan deutsche Telefonkarte, karena biaya permenitnya ke luar negeri 6-11 kali lebih
mahal dari kartu telefon model PIN. Kartu telefon dan Stadtplan ini dapat dibeli di toko buku atau sekitarnya di
dalam Bahnhof Frankfrut am Main (Stasiun Kereta). Setelah mendapatkan itu semuanya kita dapat melanjutkan
perjalanan, kalau mau tinggal di Frankfrut tinggal mencari alamat yang dituju. Namun bila maish meneruskan
perjalan mencari jadual kereta berikutnya.
Khusus untuk penerima beasiswa DAAD. Setelah kita tiba di Goethe Institut tempat kita mau belajar bahasa
Jerman lagi, terdapat sebuah “kebiasaan” Goethe Institut, yakni begitu proses pendaftaran di Goethe Institut
selesai, kita akan langsung dihadapkan pada test penempatan kelas. Jadi sebaiknya sebelum menuju ke Goethe
Institut, harap mencari makan terlebih dahulu (bila memungkinkan). Pada saat pendaftaran di Goethe Institut
ini, untuk para penerima beasiswa DAAD akan mendapat cheque beasiswa bulan pertama (untuk Goethe Institut
Freiburg) atau uang cash (untuk Goethe Institut Bremen). Cheque ini dapat diuangkan keesokan harinya dengan
membawanya ke Bank yang ditunjuk (biasanya menggunakan Volksbank). Setelah selesai pre-test maka akan
diantar ke asrama mahasiswa (Studentenwohnheim) untuk peserta kursus bahasa di Goethe Institut. Biasanya
saat ini diminta membayar uang Kaution, yakni uang jaminan sewa kamar sebesar 50 DM (untuk di Goethe
Institut Bremen) atau 150 DM (untuk Goethe Institut Freiburg). Uang Kaution ini akan dikembalikan lagi bila
kita keluar dari asrama Goethe Institut tersebut, ini dengan catatan kondisi kamar tidak terdapat kerusakan. Bila
terjadi sesuatu maka pengembalian uang Kaution tidak utuh. Setelah masuk ke asrama, maka tiba waktu untuk
belanja keperluan hari berikutnya. Biasanya hari berikutnya hari libur (karena hari Minggu) berarti tidak ada
toko yang buka, selain itu waktu yang tersedia biasanya sempit, karena tiba tepat hari Sabtu, toko tutup sekitar
jam 16.00. Kalau dari Jakarta telah membawa beberapa bekal untuk keperluan 1-2 hari, penulis kira telah cukup
untuk “bertahan” selama hari libur.

Setelah keperluan untuk bertahan dihari libur terpenuhi, jangan lupa menelpon dan memberitahu keluarga di Indonesia.
Untuk keperluan ini, kartu telefon model PIN amat sangat membantu. Untuk mendapatkan kartu telefon tersebut,
biasanya mahasiswa Indonesia yang berkesempatan menjemput kita, mempunyai kontak person tertentu. Dan mereka
pasti tahu dimana dan kepada siapa harus membeli kartu telefon tersebut.

Serial orang lugu 10


Bab 3

PERGURUAN TINGGI DI JERMAN

3.1 Persiapan Studi


Setelah melakukan test penempatan pada Stufe berapa kita harus kursus bahasa Jerman, barulah kita dapat waktu untuk
mengurus keperluan lainnya, biasanya disediakan beberapa informasi dari Goethe Institut. Namun hal itu masih kurang
terutama yang menyangkut keperluan pribadi untuk tinggal di Jerman. Apalagi untuk keperluan studi di Universitas
atau Fachhochschule.
Khusus DAAD : Setelah menjalani test penempatan untuk kursus bahasa, kita biasanya akan diantar oleh Goethe
Institut ke tempat tinggal sementara selama kursus bahasa berlangsung, yakni biasanya di tempatkan di Gästehaus
milik Goethe Institut. Setelah tiba di Gästehaus, akan diberikan kunci kamar masing-masing. Di kamar telah tersedia
mebel yang terdiri dari tempat tidur, 2 kursi, 1 meja kecil, 1 lemari buku, 1 meja tulis, 1 lemari baju, 1 lemari kecil.
Pada tiap-tiap kamar juga tersedia kulkas kecil. WC digunakan bersama-sama atau ada juga pada tiap kamar telah
tersedia kamar mandi dengan shower, wastafel, dan WC. Ketika memperoleh kunci kamar dan kunci lemari pastikan
kunci tersebut dapat digunakan untuk mengunci lemari baju dan lemari kecil. Karena pada beberapa kamar kunci
tak dapat digunakan. Bila memperoleh hal seperti ini, beritahu ke Hausmeister (orang yang bertanggung jawab pada
Gästehaus) sesegera mungkin. Kunci kamar yang diberikan dapat digunakan untuk membuka kunci pintu masuk,
dan juga kunci garasi sepeda. Peralatan makan seperti piring, sepasang sendok garpu, cangkir, biasanya kita mesti
membawa sendiri (di Bremen dan Göttingen), tetapi ada juga yang telah tersedia (di Freiburg). Kulkas, perlu diperiksa
apakah bekerja dengan baik, begitu juga penutup kasur, sarung bantal, seprey, selimut dan sarungnya. Jendela di
kamar bisa dibuka 2 arah, ke arah samping (kiri kanan) dan ke bawah. Jadi jangan terkejut bila ketika membuka
jendela ke arah samping, tiba tiba seperti akan jatuh. Karena jendela tersebut di rancang agar dapat dibuka sedikit (ke
arah bawah), tetapi tidak terbuka semuanya, hanya cukup membiarkan udara masuk. Di bagian luar jendela ada roller,
seperti yang banyak digunakan di garasi (rolling door). Periksa juga apakah dapat berfungsi, dengan cara memutar tuas
yang tersedia. Pada beberapa kamar roller tak dapat digunakan. Harus segera memberi tahu Hausmeister. Karena bila
tidak melaporkan, ketika keluar dari Gästehaus nantinya (setelah kursus), maka dianggap telah merusakkan roller, dan
uang kaution tak dapat dikembalikan secara utuh. Sebagai informasi Gästehaus di Freiburg cukup baik dan memiliki
fasilitas yang baik begitu juga di Bremen.
Pada saat pertama kali datang, mungkin masih terlalu lelah, untuk memasak sendiri. Oleh karena itu membawa
bekal secukupnya dari Indonesia sangat disarankan, apalagi bagi yang memeluk agama Islam. Karena masakan yang
tersaji di Imbis (semacam “warteg”) kita belum tahu betul apakah ada minyak atau daging babinya tidak. Kalau
diperlukan sekali makan di luar, maka Imbiss Turki yang menjual donner kebab atau McDonald menjadi pilihan yang
tak dapat dihindarkan. (Donner kebab adalah sejenis makanan roti yang dibelah diisi salad dan daging, biasanya ayam
atau domba). Kalau ada restauran China di dekat juga dapat dijadikan pilihan.
Pada saat baru datang pertama kali, mungkin dibutuhkan beberapa keperluan sehari-hari. Bila ada waktu tersisa
bisa pergi ke toko atau supermarket terdekat dengan Gästehaus untuk berbelanja, yaitu (misalnya di Freiburg) :

Schlecker, menjual kebutuhan seperti shampo, sabun dan lain-lain. Buka setiap hari kecuali Minggu, hingga
jam 18.00.
Neukauf, supermarket yang cukup lengkap ada toko roti dan menjual makanan juga, menjual beras tetapi
mahal. Buka setiap hari kecuali Minggu, hingga jam 19.45, hari Sabtu jam 15.00.

11
ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Tangelmann, menjual kebutuhan, buka setiap hari kecuali Minggu, hingga jam 19.45, hari Sabtu jam 15.00.
Pompa Bensin terdekat, buka 24 jam juga Wochenende.

Pada saat baru tiba kadang kala pikiran kita masih belum percaya apakah hari itu sudah di Jerman atau tidak. Bagi
yang pernah bepergian di luar negeri maka hal itu bukan menjadikan problem utama. Namun bagi yang baru pertama
melakukan penerbangan yang melelahkan maka perlu adaptasi dengan lingkungan sekitar. Walau demikian tetap
memikirkan hal-hal lain yang perlu dilakukan pada hari pertama adalah, yakni :

1. Untuk yang akan mengikuti bahasa di Freiburg, maka perlu mengurus untuk mendapatkan kartu (StamKarte)
untuk membeli Regio. Stamkarte dapat diperoleh di InfoPunkt VAG. Di Stadmitte. Seteleh memperoleh Stam-
karte harus diisi dan distempel di Goethe Institut. Kartu ini berguna untuk mendapatkan akses Internet dengan
mendaftar di Verwaltung Goethe Institut. Sedangkan untuk yang kursus bahasa di Bremen, lebih baik mengurus
hal yang kedua dibawah ini, karena untuk mengurus hal pertama ini mesti ke Universitas Bremen yang letaknya
cukup jauh dari GI Bremen.
2. Khusus di Bremen : Selain itu juga harus membeli ticket bulanan untuk transportasi dalam kota. Sebaiknya
dicoba untuk 1-2 bulan dahulu. Bila nantinya mau merencanakan menggunakan sarana sepeda sebagai alat
transportasinya, maka tidak diperlukan tiket bulanan tersebut (tapi kalau keduanya dimiliki juga baik). Namun
berdasarkan pengalaman akan lebih efisien kalau tetap membeli ticket bulanan ini. Kadang kala acara santai
yang ditawarkan Goethe Institut biasanya pergi rombongan dengan transportasi umum dalam kota. Sehingga
untuk itu dibutuhkan ticket. Harga ticket bulanan tersebut berbeda satu kota dengan kota lainnya, di Bremen
mesti mengeluarkan uang sebesar 68 DM untuk mendapatkan ticket tersebut. Namun setelah satu bulan ada
cara lain yang lebih murah untuk mendapatkan ticket tsb. Pertama membuat kartu ISIC biasanya di Universitas
Bremen. Setelah itu dengan International Student Indentity Card (ISIC) tersebut pergi ke loket Bremer Stras-
senbahn AG (BSAG) yang ada di depan Bahnhoft Bremen atau Domsheide, mengajukan pemohonan ticket
langganan bulanan. Harga ticketnya lebih murah, yakni sekitar 45 DM perbulan. Loket tersebut buka pada hari
Senin-Jum’at jam 07.15-19.00 dan hari Sabtu mulai jam 08.00-14.30. Untuk mendapatkan ISIC kita mesti me-
nyerahkan satu (1) buah foto berwarna berukuran 3x4, menunjukkan paspor yang masih berlaku, menunjukkan
Tanda Pengenal mengikuti kursus bahasa di GI atau Kartu Mahasiswa dan membayar biaya administrasi sebesar
18 DM. Biasanya pengurusannya memakan waktu sekitar 15-30 menit.
3. Mengontak warga Indonesia. Hal sangat disarankan untuk mengontak warga Indonesia yang tinggal di kota
dimana kita mengambil kursus bahasa, karena akan mempermudah memperoleh informasi mengenai kehidupan
di kota tersebut. Untuk mendapatkan kontak person di kota-kota yang terdapat GI disarankan untuk mengikuti
milis seperti :

daad-milis@nakula.rvs.uni-bielefeld.de
kontak person : made@nakula.rvs.uni-bielefeld.de

daad_marine@yahoogroups.com
subscribe saja dnegan mengirim email kosong

daad@yahoogroups.com
subscribe saja dnegan mengirim email kosong

yinbre@nakula.rvs.uni-bielefeld.de
subscribe dengan mengirim email kosong

Setelah ketiga hal tersebut dipenuhi, maka hari-hari berikutnya kita dapat melakukan aktifitas lainnya guna memenuhi
persyaratan administrasi untuk tinggal di Jerman. Beberapa urusan administrasi yang perlu dilakukan adalah :

Bank. Beberapa Bank yang ada dan mempunyai banyak cabang di seluruh Jerman adalah : Dresdner Bank. De-
utsche Bank. Sparkasse dan Volksbank. Untuk masalah Bank yang terakhir ini harap diperhatikan, karena Bank
ini sifatnya adalah regional. Jadi masing-masing cabang kota tidak saling menjadi satu. Misal kita memiliki
account di Freiburg, dan kita berada di kota lain, misal Bielefeld, maka kita tak dapat mencetak atau melakukan
transfer dari Volksbank cabang Bielefeld. Pada Sparkasse, merupakan bank yang memiliki cabang yang terse-
bar di seluruh Jerman (Deutschland). Sehingga bila berjalan-jalan dan mengambil uang dengan menggunakan
ATM, akan mudah menemukan ATM dari Bank ini. Citibank juga terdapat di Jerman. Perlu diperhatikan bahwa

Serial orang lugu 12


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

biasanya Citibank hanya mau membuka account, bila kita memiliki ijin tinggal minimal satu (1) tahun, dan
memiliki pemasukan yang tetap. Jadi selama kursus bahasa biasanya tidak bisa membuka account di Citibank.
Untuk keperluan Bank harap perhatikan : Nama jangan sampai berbeda dengan nama di paspor. Hal ini
sering terjadi karena nama orang Indonesia sering kali tidak lazim bagi orang Jerman, karena hanya memiliki
satu nama (tanpa nama keluarga). Sehingga harus dipastikan jangan sampai petugas Bank menambahkan nama
atau keterangan lain. Biaya tambahan penggunaan ATM. Tanyakan bila mengambil uang di ATM milik Bank
lain, atau bila menggunakan kartu ini untuk berbelanja, apakah ada biaya tambahan. Sebab bank tertentu akan
mengenakan biaya tambahan bila kita mengambil uang di ATM milik bank lain. Biaya tambahan itu berkisar 4
DM. Untuk menutup account dapat dilakukan dari bank yang kita gunakan di kota tempat Universitas kita nanti-
nya berada. Jadi tak perlu menutup ketika kita akan pindah ke kota yang baru. Pada tiap bank biasanya tersedia
mesin ATM dan mesin untuk mencetak statement of account kita. Sehingga kita dapat mengetahui aliran uang
pada account kita, yang sering biasanya masuknya di awal bulan, dan keluar terus sampai bulan habis. Pengam-
bilan uang bisa dilakukan sampai batas di bawah 0, artinya bila kita tak punya uang cash (dalam account 0 DM)
kita tetap dapat mengambil uang. Tetapi dikenakan bunga, jadi prinsipnya seperti cash in advanced. Jumlahnya
pun berbeda-beda tiap bank, biasanya berkisar 1000-2000 DM. Selain itu juga ditanyakan berapa banyak kita
dapat mengambil uang sekaligus dari mesin ATM. Hal ini perlu, karena kadang kala dalam seminggu kita bisa
mengambil lebih dari 1000 kalau ada keperluan khusus.
Pendaftaran di Meldeamt. Setiap pendatang yang tinggal di Jerman wajib lapor diri di kantor Meldeamt
(ANMELDUNG). Biasanya Goethe Institut atau lembaga kursus bahasa akan menyediakan formulir pendaf-
taran (Anmeldung). Setelah formulir tersebut diisi maka dapat dilakukan pendaftaran yang biasanya ke kantor
Meldeamt dimana kita tinggal. Beberapa hal penting ketika melakukan pendaftaran : Ketika melakukan pen-
daftaran, jangan lupa membawa paspor. Cari ruangan sesuai dengan abjad nama akhir anda (Vorname, atau
Familiename) dan jangan lupa cara antriannya adalah dengan mengambil sobekan kertas dari suatu mesin. Ke-
mudian pada setiap kamar terdapat papan nomor yang sedang diproses, sehingga kita mesti mencocokan nomor
antrian kita dan nomor di papan nomor tersebut. Setelah mendaftar akan diperoleh surat bukti pendaftaran
(Meldebestätigung). Harap formulir yang telah distempel disimpan, karena ini dibutuhkan ketika men-
daftar untuk pindah dari satu kota ke kota lainnya atau bisa juga untuk keperluan perpanjangan visa. Ketika
akan pindah ke luar kota (misal setelah masa kursus bahasa Jerman selesai dan akan ke Universitas tujuan).
Maka aktifitas yang wajib dilakukan adalah ABMELDUNG. Hal ini dilakukan di kantor Meldeamt tersebut
juga (sama saat Anmeldung). Formulir Abmeldung harap disimpan, karena akan dibutuhkan di kota yang baru
untuk melakukan Anmeldung kembali. Alamat kantor untuk urusan ini adalah misal di Freiburg : Meldestelle,
Talstrasse 2 (dekat Johaniskirche) Tel : 201-0. Biasanya Goethe Institut akan mengatur satu hari, para siswa
bersama sama ke kantor Meldeamt ini. Kantor ini dapat dicapai dengan menggunakan Strassebahn, nomor 4
(Jurusan Günterstall), dan berhenti di depan Johannes Kirche (di Freiburg). Kalau di Bremen, Meldeamt terletak
berhadap-hadapan dengan McDonald di Bahnhof. Itu adalah kalau kita sebagai peserta kursus bahasa. Namun
kalau kita datang privat dan bersama keluarga, maka keluarga yang datang harus ikut serta ke Meldebehörde.
Meldebehörde sesuai dengan wilayah dimana kita tinggal. Dokumen yang harus dilampirkan adalah foto kopi
Mietvertrag (surat sewa rumah) dan paspor. Untuk pendaftaran ini tidak bisa diwakilkan. Bagi yang tingal di
Bremen, sejak pertengahan tahun 2001, An- dan Abmeldung dapat diselesaikan di kantor perwakilan Meldeamt
yang terletak di lingkungan Univeritas Bremen (alamat lihat keterangan di bawah).
Visa di Ausländerbehörde. Pada umumnya saat kita mengajukan visa di Kedubes Jerman di Jakarta kita hanya
diberi maksimal tiga (3) bulan. Oleh karena itu setelah mendapatkan Meldebestätigung dapat segera mem-
perpanjang visa, dapat dilakukan di kantor Ausländerbehörde. Pada saat memperpanjang visa harap perhatikan
beberapa hal berikut ini : membawa Meldebestätigung, selain itu juga membawa paspor. Untuk Stipendi-
aten dari DAAD, harap membawa Stipendienzusage. Untuk siswa biaya sendiri, jangan lupa bawa bukti konto,
atau surat sponsor. Terkadang seseorang perlu melampirkan foto, atau diminta melakukan test kesehatan lanjut-
an. Ini terjadi kasus per kasus, jadi lebih baik disiapkan sebelumnya. Mengisi formulir sama seperti di Jakarta
saat pertama kali mengajukan visa studi di Jerman. Kalau kita sudah tidak tinggal di Gästehause milik Goethe
Institut, maka selain dokumen di atas diperlukan ditambah lampiran foto kopi dari Mietvertrag, bukti Immatri-
kulasi dari Universitas dimana kita belajar dan membayar biaya sebesar 20 DM untuk satu tahun. Besar biaya
perpanjangan visa ini berbeda satu kota dengan kota lainnya (untuk penerima beasiswa DAAD, biasanya gratis).
Untuk mencapai kantor ini di Freiburg dapat digunakan Strassebahn nomor 4, arah Günterstall. Dan turun di
Johennes Kirche. Alamat Stadtamt, Ausländerbehörde di Freiburg adalah Baslerstrasse 2, Freiburg. Sedangkan
di Bremen adalah Pfalzburger Straße 69, Bremen (buka hanya jam 08.00-12.00 pada hari Senin, Rabu dan Ka-
mis). Pengalaman di Bremen, walau bukanya baru jam 08.00 namun sejak jam 06.00 sudah banyak yang antri

Serial orang lugu 13


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

di depan pintu masuk untuk mengambil nomor antrian. Untuk mencapat Ausländerbehörde di Bremen, silakan
naik Strassenbahn nomor 3, juruan Hastedt. Lalu turun di Endehaltestelle (stasiun terakhir) dan dari sana jalan
kaki sejauh 100 m lagi. Bagi yang berstatus mahasiswa, sejak September 2001 perpanjangan visa (juga untuk
AN- dan ABMELDUNG, Lohnsteuerkarte) dapat dilakukan di Universitas Bremen. Kantor tersebut letaknya di
Bremen Service Universität (di depan Glashalle-Eingang Boulevard) tel: (49-421)-2188233 atau 2188234 dan
fax. (49-421)-2189053. Adapun alamat emailnya ada Auslaenderbehoerde-BSU@STADTAMT.BREMEN.de.
Kantor ini letaknya tepat di depan Gedung Kaca yang ada di depan perpustakaan dan disamping Imbis China.
Sedangkan jam bicaranya adalah Selasa (09.00-13.00), Rabu (10.00-13.00 dan 14.00-16.00), Kamis (09.00-
13.00) atau bisa membuat termin (janji) bila diperlukan.
Membuka account email. Bagi yang akan belajar bahasa Jerman di Goethe Institut Bremen, dengan berbekal
kartu peserta kursus dan menunjukkan paspor maka kita sudah bisa mendapatkan sebuah account email di
Universitas Bremen. Untuk melakukan pendaftaran ini, kita mesti pergi ke Universitas Bremen dan menuju
ke Gedung MZH di lantai 4. Untuk mencapai Universitas Bremen, dapat menggunakan Strassenbahn nomor
6 jurusan Universität. Lalu turun di Haltestelle Universität/Zentralbereich (satu halte sebelum Halte terakhir).
Selanjutnya jalan kaki lihat Gedung MZH ada di samping kanan Haltestelle. Biasanya khusus untuk peserta
kursus akan dilayani walau telah jam 12.00. Namun pelayanan sesungguhnya hanya pada jam 08.00-12.00 dan
tidak dipungut biaya apapun saat mendaftar. Pada Goethe Institut lainnya hal ini berbeda, ada yang dikenakan
biaya internet, misalnya di Goethe Institut Göttingen.
Melaporkan diri di Konjen RI. Setelah beberapa urusan administrasi untuk mendapatkan ijin tinggal di Jerm-
an selesai diurus, maka langkah selanjutnya adalah melaporkan diri ke Konjen RI atau Kedubes RI. Di Jerman
terdapat dua Konjen RI, yakni di Hamburg dan Frankfrut. Kedubes RI sekarang terletak di Berlin (dahulu di
Bonn). Sebagai panduan melaporkan diri ini adalah berdasarkan jarak terdekat antara kota dimana kita tinggal
dengan Konjen/Kedubes RI. Sebagai contoh penulis tinggal di Bremen atau Bielefeld, maka wajib melaporkan
diri ke Konjen RI di Hamburg. Keuntungan dari wajib lapor diri ini adalah apabila suatu saat kita memerlukan
sesuatu berkaitan dengan masalah administrasi, maka Konjen RI dapat membatu kita. Sebagai contoh kita seba-
gai mahasiswa di Jerman (PNS atau privat) yang akan melakukan penelitian di Indonesia atau pulang berlibur,
maka kita membutuhkan Surat Keterangan Pulang Berlibur atau SKPB (PNS biasanya tidak dikenakan biaya.
Namun kalau privat wajib membayar 15 DM yang dapat dibayarkan dengan mentransfer biaya tersebut). Surat
ini dibutuhkan untuk pengurusan biaya fiskal di Indonesia kalau pulang lagi ke Jerman. Kita bisa mendapatkan
bebas fiskal dengan surat tersebut. Selain itu kalau kita sudah selesai sekolah dan akan pulang ke Indonesia
kita bisa mendapatkan surat keterangan membawa barang-barang pindahan ke Indonesia. Surat ini bisa digu-
nakan untuk membebaskan pungutan pajak akan barang-barang pindahan kita. Kalau kita tidak melaporkan diri
atau kita alpa akan kewajiban ini, maka resiko kita akan mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan fasilitas
tersebut. Untuk pengurusan wajib lapor diri ini, bisa dilakukan dengan berbagai cara, misal menitipkan teman
yang tinggal dekat dengan Konjen/Kedubes RI atau dikirim langsung melalui post ke Konjen/Kedubes RI (asal
sebelumnya memberitahukan dahulu ke mereka melalui telepon atau email dan didalamnya diberi perangko un-
tuk pengiriman baliknya). Persyaratan utama dalam melaporkan diri ini adalah menyerahkan paspor kita untuk
di cap “telah melaporkan diri” dan mengisi blangko pendaftaran, serta 2 buah pasfoto 4x6 berwarna. Untuk
mendapatkan blangko pendaftaran bisa ditanyakan ke Konjen/Kedubes atau bertanya ke mahasiswa Indonesia
yang telah lama tinggal di sekitar kita, biasanya mereka masih menyimpannya. Kewajiban ini dapat dilakukan
selambat-lambatnya 90 hari setelah kita tiba di Jerman. Adapun alamat Konjen/Kedubes RI adalah :

Kedubes RI di Berlin
Lehrterstrasse 16 - 17, 10557 Berlin
Telefon: 49-030-478070
Fax: 49-030-44 737142
Email: Bidikbud@aol.com
Konjen RI di Hamburg
Bebelallee 15, 22299 Hamburg
Telefon: 49-040-51207173
Fax: 49-040-5117531
Konjen RI di Frankfrut
Zeilstrasse, 5 FRANKFURT am MAIN
Telefon: 49-069-29724123
Email: tu@kjriffm.de atau http://www.kjriffm.de/

Serial orang lugu 14


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Apabila semua aktifitas administrasi tersebut selesai dilakukan, maka selesailah persyaratan adminitrasi untuk tinggal
di Jerman. Sehingga kita bisa berkonsentrasi ke kursus bahasa Jermannya. Sebuah Tip dan Trik: Apabila urusan
adminitrasi semua ini selesai dikerjakan dan masih di Goethe Institut atau Studienkolleg, pada saat Wochenende
tiba (akhir pekan). Gunakanlah waktu tersebut untuk jalan-jalan mengunjungi kota-kota di Jerman. Pada saat di
Goethe Institut ini beban sekolah kita belum begitu berat dan masih banyak waktu. Namun kalau sudah masuk ke
Universitas atau Fachhochschule, waktu jalan-jalan sulit sekali diperoleh. Banyak alasan yang kita peroleh, misalnya
tidak ada teman untuk jalan-jalan karena waktu yang tidak sama, keluarga udah datang, kesibukan di laboratorium
atau di Bibliothek (perpustakaan), dll. Kalau masih di Goethe Institut atau Studienkolleg masih banyak kemungkinan
mengajak teman untuk jalan-jalan.
Setelah selang 4-6 bulan belajar bahasa di Goethe Institut atau 6-12 bulan mengikuti Studienkolleg, maka kita
akan menuju ke Universitas atau Fachhochschule dimana kita akan belajar. Oleh karena itu banyak hal-hal yang perlu
disiapkan. Persiapan ini dapat dilakukan pada saat kita masih mengikuti kursus bahasa atau menjelang berakhirnya
kursus bahasa tersebut. Persiapan-persiapan yang harus dilakukan antara lain :

1. Pembaruan Visa. Biasanya pada saat kita masih mengikuti kursus bahasa terutama yang di Goethe Institut,
visa hanya diberikan selama kursus tersebut. Waktu pendaftaran tidak lebih lama 2-7 hari setelah kursus bahasa
selesai, walau ada juga yang dapat agak lebih lama lagi. Bila menghadapi hal demikian tidaklah gusar atau takut
tidak ada waktu. Asal kita sudah ada surat pernyataan diterima di Universitas atau Fachhochschule dimana kita
akan belajar, tidak akan mudah dideportasi. Kalau terlambat paling diomelin petugas Ausländerbehörde. Apa-
lagi yang menerima beasiswa DAAD, dengan berbekal Stipendienzusage sudah cukup persyaratannya. Kalau
kita harus pindah dari kota dimana kita kursus bahasa Jerman, untuk keperluan mengurus perpanjangan visa
pada prinsipnya sama dengan saat pertama kali perpanjangan visa di Jerman. Hanya sebelum mengurus visa
lebih baik menyelesaikan urusan administrasi seperti immatrikulasi, sewa rumah, dll. Dan jangan lupa saat mau
pindah dari kota dimana kita belajar bahasa untuk mengurus Abmeldung di Meldesbehörde.
2. Immatrikulasi. Pada saat kita masih di Goethe Institut biasanya kita mendapatkan formulir dari DAAD untuk
diisi guna keperluan Immatrikulasi. Immatrikulasi ini adalah semacam regristrasi di Universitas atau Fachho-
chschule dimana kita akan belajar. Bila kita tidak mendapatkannya, formulir dapat dimintakan pada bagian
Akademische Auslandsamt (AAA) dari setiap Universitas dan Fachhochschule. Untuk mendapatkan alamat
AAA ini kita dapat mencari lewat internet. Untuk itu perlu dicari alamat homepage dari perguruan tinggi yang
akan kita masuki. Sehingga saat kursus bahasa masih berlangsung, alamat ini bisa dicari dan diperoleh. Bagi pe-
nerima beasiswa DAAD, kita juga dapat mengambil langsung pada saat kita mengunjungi Profesor pembimbing
kita. Setelah diisi segera dikirim ke alamat yang bersangkutan. Biasanya kita akan mendapatkan pemberitahuan
bahwa kita sudah tercatat di suatu Universitas atau Fachhochschule dan diminta datang lagi pada saat sudah
selesai kursus bahasa. Pada saat datang tersebut kita diminta membayar Sozialgebühr termasuk Semester Ticket
(bila ada).
3. Mencari kamar. Untuk mencari mencari kamar atau apartemen, merupakan pekerjaan yang gampang-gampang
susah. Hal ini tergantung dari kota dimana kita akan belajar. Untuk kota-kota tertentu seperti München, Ham-
burg, Berlin dll kadang kala cukup sulit mendapatkan rumah murah seperti di Wohnheim (asrama mahasiswa).
Tetapi kota lainnya bukanlah masalah utama. Oleh karena itu, saran penulis apabila memungkinkan, carilah
kamar atau apartemen yang ada di Wohnheim. Hal ini dengan pertimbangan semua fasilitas yang kita butuhkan
(mebel, dapur, dll) biasanya sudah tersedia. Bila kita terpaksa menyewa kamar (privat) maka banyak kendala
yang kita hadapi. Pada prinsipnya hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat sewa kamar ini adalah : harga
sewa pokok (Kaltmiete) yakni harga sewa kamar diluar biaya air, gas, listrik, kebersihan, dll. Adakalanya dalam
harga Kaltmiete ini juga termasuk salah satunya, misal air sudah termasuk, atau gas sudah inklusif, dll. Kalau
harga Miete (sewa kamar) ditawarkan dalam bentuk Warmmiete (harga sewa jadi), harga ini biasanya sudah
termasuk semuanya, kita hanya tinggal memakainya. Kita tidak berurusan masalah membayar listrik, gas, dll.
Namun harga ini tidak termasuk pengadaan mebel, dapur (kulkas, kompor listrik, tempat cuci), dll. Walau ada
kalanya sudah termasuk juga, untuk itu perlu ditanyakan. Kalau di Wohnheim ditawarkan Warmmiete bisanya
sudah termasuk mebel, dapur, dll. Selain itu, adalah masalah Kaution yaitu uang jaminan sewa kamar. Besar
uang Kaution ini bisanya 1-3 kali dari harga Kaltmietenya. Kamar privat bisanya minimal diminta 2-3 harga
Kaltmiete, sedangkan kalau di Wohnheim hanya sekali harga Kaltmietenya. Kaution ini diberikan kepada pemi-
lik kamar (atau Studentenwerk kalau untuk Wohnheim) sebagai deposit selama kita menyewa kamar tersebut.
Kalau sewa kamar privat, uang Kaution diberikan ke pemilik kamarnya. Apabila selama kita memakai kamar
yang disewa terjadi kerusakan yang diakibatkan karena pemakaian kita, dan kita tidak memperbaikinya. Maka
uang Kaution ini sebagai jaminan. Artinya setelah pemilik kamar menghitung besar biaya perbaikan dari ke-

Serial orang lugu 15


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

rusakan tersebut, lalu dikurangkan unag Kaution kita. Maka yang kita terima biasanya tidak utuh lagi seperti
pada saat mendepositkan Kaution tersebut. Pengurangan Kaution juga bisa terjadi pada saat kita mau putus
kontrak. Namun kita tidak membersihkan kamar yang kita sewa seperti sedia kala, maka potongan Kaution juga
bisa terjadi (alasan sebagai biaya kebersihan). Untuk membersihkan ini (mengecat ulang sesuai warna semula,
mengganti karpet bila perlu, dll) biayanya dari kita sendiri. Hal ini semuanya tidak akan terjadi (jarang) kalau
kita menyewa kamar milik Wohnheim. Semuanya kalau ada kerusakan ditanggung Wohnheim, begitu juga saat
pengecatan, dll. Tetapi ada juga Wohnheim yang tidak memberikan fasilitas seperti itu, tetapi biayanya tidaklah
begitu besar. Prinsip sewa kamar di Jerman adalah pada saat masuk kamar dalam keadaan bersih kalaupun
keluar juga harus bersih seperti sedia kala. Oleh karena itu mengingat problem yang banyak dihadapi kalau kita
sewa kamar privat, maka lebih baik mencari kamar di Wohnheim. Namun kalau kita sudah tahu betul seluk be-
luk ini dan terpaksa sewa kamar privat, juga tak apa-apa. Biasanya privatisasi di kamar milik privat lebih enak.
Kalau di Wohnheim, jarang yang menyediakan kamar sendiri (kamar mandi, dapur bersatu dalam kamar kita).
Melainkan lebih banyak Wohngemainschaft (satu rumah terbagi-bagi 2-10 kamar, memiliki 2-3 kamar mandi,
dll). Keuntungan kalau kita tinggal di Wohngemeinschaft adalah terjadi komunikasi dengan orang Jerman atau
orang asing lainnya. Namun syaratnya kita mesti mudah beradaptasi dengan perbedaan kultur dari negara lain.
Tetapi bila kamar sendiri (Einzel) untuk terjadi kontak dengan orang lain cukup sulit, karena aktifitas kita satu
dengan lainnya berbeda. Pada saat kita ingin melamar kamar di Wohnheim ke Studentenwerk, biasanya kita ak-
an dimasukkan ke daftar tunggu dahulu. Oleh karena itu, kita jauh-jauh hari mendaftarnya. Namun ada kalanya
melalui Profesor kita, juga dapat diperoleh jalan pintas tidak usah melalui daftar tunggu. Sehingga berbaik-
baiklah dengan Profesor. Selain itu adakalanya Universitas atau Fachhochschule selain mempunyai Wohnheim,
juga mempunyai Gästehause yang menyediakan kamar dalam jumlah terbatas. Kita kalau baik komunikasinya
dengan pihak Studentenwerk atau AAA atau Profesor, fasilitas ini bisa kita peroleh. Namun biasanya karena
keterbatasan fasilitas tersebut, informasi yang tersedia juga terbatas. Selanjutnya sebuah hal lagi, bagi kita yang
ke Jerman untuk melanjutkan program doktoran, biasanya tidak diijinkan memperoleh fasilitas di Wohnheim.
Sepertinya peraturan ini berlaku di seluruh Jerman, namun bagi kasus-kasus tertentu juga terdapat perkecualian-
nya. Kuncinya ada di komunikasi dan pandai mencari informasi yang terbatas tersebut. Satu hal lagi kalau kita
akan menyewa kamar privat adalah masalah Mietvertrag. Usahakan pada saat akan tanda tangan Mietvertrag
ini mengajak orang Jerman atau teman kita yang tahu dan paham apa yang tertulis dalam Mietvertrag tersebut.
Tanyakan segala sesuatunya , pasal demi pasalnya, karena kalau kita tidak tahu betul dan main asal tanda tangan.
Maka penyesalan akan datang dikemudian hari, misal berapa bulan kalau mau menghentikan kontrakan, kapan
harus mengecet rumah lagi, bagaimana kalau ada kerusakan, berapa besar yang harus dibayar kalau kerusakan
timbul, bagaimana pembayaran listriknya, dll. Sekali tanda tangan maka akan memiliki kekuatan hukum yang
besar, kalau kita mau membatalkan biasanya berurusan dengan pengacara. Itu berarti bencana buat kita, karena
biasanya akan membutuhkan biaya yang besar. Walaupun pemerintah Jerman juga menyediakan fasilitas penga-
cara buat orang tak mampu seperti mahasiswa. Namun begitu akan tetap menyita waktu dan energi kita, paling
tidak. Untuk itu berhati-hatilah akan hal tersebut.
4. Abmeldung. Untuk melakukan hal ini prosedurnya hampir sama dengan pada saat kita melakukan Anmeldung,
yakni kita mesti pergi ke Meldesbehörde. Kemudian kita mengisi sebuah formulir. Jangan lupa saat antri
mengambil sobekan nomor antrian, nomor kamar sesuai dengan huruf abjad nama keluarga kita. Kadang kala
Meldesbehörde menyediakan nomor urut antrian dengan mesin otomatis. Oleh karena itu perhatikan masalah
ini, karena budaya antri pada berbagai kesempatan di Jerman merupakan hal yang sangat dipatuhi orang disini.
Kalau kita main selonong saja, maka umpatan dari orang lain akan kita terima. Setelah kita peroleh lembar
Abmeldung ini, maka jangan lupa juga kita Anmeldung lagi di kota yang akan kita tuju. Surat keterangan yang
kita peroleh digunakan untuk pengurusan visa, dll.

3.2 Sistem Pendidikan di Jerman


Sistem pendidikan Jerman terkenal sangat lama. Bila di Indonesia dari SD sampai dengan siap mengikuti kuliah
membutuhkan waktu 12 tahun, di Jerman dibutuhkan 13 tahun untuk menyelesaikan sekolah. Selain itu sebelum
kuliah, para pria di Jerman diwajibkan untuk memasuki "Wajib Militer". Bila seseorang dengan alasan kesehatan
tidak dapat mengikuti "Wajib Militer" maka sebagai gantinya ia harus menjalani "Zivilliansdienst" atau lebih dikenal
dengan Zivis. Zivis ini bekerja di rumah sakit, badan sosial ataupun badan Pendidikan dari Pemerintah.
Kindergarten (Taman kanak-kanak) dimulai dari umur 3-6 Tahun. Pendidikan ini dinamakan "Vorschulische
Einrichtungen", yang berarti "Persiapan sebelum Pendidikan". Setelah Kindergarten dimulai pendidikan dasar pada

Serial orang lugu 16


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

umur 7 tahun sampai dengan 10 tahun. Pendidikan ini dinamakan "Grundschule", yang berarti "Sekolah Dasar". Selain
dari Grundschule ada 2 kemungkinan pendidikan lain yaitu "Gesamtschule" (Sekolah Bersama) dan "Sonderschule"
(Sekolah spesial). Dari Grundschule, seseorang mempunyai 4 pilihan untuk melanjutkan sekolah. Pilihan tersebut :

Gesamtschule
Hauptschule
Realschule
Gymnasium

Untuk memasuki Hauptschule, Realschule atau Gymnasium, seseorang harus melalui "Orienterungsstufe" (Tahapan
Orientasi). Ditahap ini diteliti bakat dan kemampuan dari anak, dan tahap ini menentukan kemana tujuan seorang
anak selanjutnya. Hauptschule dan Realschule lebih ditekankan kepada anak yang ingin langsung kerja bila telah
menyelesaikan sekolah. Tentu saja setelah melalui pendidikan di "Berufsfachschule" atau "Fachoberschule".
Bagi yang ingin melanjutkan ke Universitas, jalan tercepat adalah melalu Gymnasium. Jalan pendidikan lain juga
dapat mengikuti kuliah di universitas, tapi dengan melalui jalan yang panjang. Misal harus melakukan praktek kerja
dahulu selama sekian tahun.
Titel yang didapat dari Universitas di Jerman dan Indonesia hampir mirip, namun walaupun namanya sama ber-
beda tingkatannya. Diplom lulusan Jerman setara dengan S2 atau Master di Indonesia, dan dapat langsung mengikuti
program Doktoran (PhD). Hal ini berarti S1 di Indonesia, pada dasarnya setara dengan Vordiplom di Jerman, tetapi hal
ini tergantung dari Anerkennung der Studienleistungen (Penyamaan derajat Ijasah). Dengan demikian, bila seorang
sarjana S1 lulusan Indonesia akan melanjutkan kuliah di Jerman, ada 3 kemungkinan studi yang akan ia jalani :

Ijasah (Studienleistungen) dari Indonesia dianggap setara dengan Vordiplom (semester 5). Untuk mendapatk-
an Diplom, ia harus mengikuti semua mata kuliah dari semester 5 sampai dengan pembuatan Diplomarbeit
(Penulisan Akhir untuk mendapatkan gelar Diplom)
Ijasah (Studienleistungen) dari Indonesia dianggap melebihi dari semester 5. Untuk mendapatkan Diplom, ia
hanya diminta untuk mengikuti beberapa ujian untuk penyamaan derajat.
Ijasah (Studienleistungen) dari Indonesia dianggap sudah mencukupi untuk dapat langsung mengikuti program
Doktoran.

Berdasarkan hal tersebut, maka lulusan S1 dari Indonesia kalau mau melanjutkan sekolah ke Jerman, mempunyai
kemungkinan untuk langsung promosi (S3). Biasanya kalau bidang studi dan kurikulum dari S1 ke promosi (S3) tidak
menyimpang jauh, akan mendapat kemudahan pada saat Anerkennung.

3.3 Sistem Perguruan Tinggi


Di Jerman dikenal ada dua (2) jenis pendidikan tinggi utama : yaitu Fachhochschule dan Universität.
Fachhochschule yang sering disebut juga FH ini mirip semacam politeknik di Indonesia, yaitu lembaga
pendidikan yang menekankan pada bidang aplikasi. Bidang teori lebih sedikit dibandingkan dengan praktek atau ap-
plikasinya. Studi di Fachhochschule tak dapat mencapai gelar doktor dan pendidikan disini ditujukan bagi mereka
yang ingin terjun ke industri langsung. Jenis pendidikan tinggi lainnya adalah Musikhochschule (untuk bidang
musik), Pedagogische Hochschule (untuk bidang pendidikan, mirip IKIP dahulu) dan Kunsthochschule
(untuk bidang seni).
Sistem Universität (Universitas) di Jerman, berbeda dengan di Indonesia, tidak ada "panduan" ketat per semes-
ternya, dan urutan mata kuliah A, B, C, dst. Hal ini berarti bahwa mahasiswa dituntut harus dapat menentukan sendiri,
kuliah, latihan, seminar, ujian yang akan diikutinya, dll. Hal ini secara langsung memberikan "kebebasan yang sangat
besar", tapi bisa juga "menjerumuskan" mahasiswa ke kondisi kelewat santai (banyak beberapa mahasiswa Indonesia
yang terjebak ke situasi ini, dimana sudah 8 tahun tapi belum ujian apa-apa, karena keasikan kerja atau kesibukan
lainnya).
Mahasiswa benar-benar dituntut untuk mandiri menentukan apa yang ingin dia pelajari, ujian yang dia ikuti, dan
apa yang dia lakukan dan dia maui. Terkadang perkuliahan dilakukan dalam ruang auditorium besar (sampai 600

Serial orang lugu 17


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Gambar 3.1: Foto Geomar-Universitas Kiel dalam perspektif ( http://www.geomar.de/)

siswa). Sehingga kesiapan "mental" mahasiswa untuk belajar mandiri perlu benar-benar dipertimbangkan bila memi-
lih kuliah di Universitas. Kuliah rata-rata dilakukan dalam bahasa Jerman, walau demikian di beberapa Universitas
(seperti di Universitas Bielefeld, Universitas Bremen, dll) ada juga beberapa kuliah yang dilakukan dalam bahasa
Inggris.
Model perkuliahan tersusun dari Vorlessung (perkuliahan), Seminar (semacam diskusi dalam ukuran kecil
atau dalam kelompok kecil), dan Übung (latihan). Ujian dilakukan langsung dengan Profesor yang bersangkutan.
Rata-rata ujian bersifat lisan, walau ada juga yang diberikan secara tulisan. Sistem ujiannya juga bervariasi ada yang
diperbolehkan mengulang (untuk mata kuliah yang tidak lulus), namun sering juga hanya sekali saja (boleh mengulang
namun tahun berikutnya. bukan semester berikutnya).
Sistem Fachhochschule (nama internasionalnya sekarang sering disebut sebagai University of Applied Scien-
ce) lebih diatur secara ketat mirip dengan sistem perkuliahan di Indonesia, misal urutan perkuliahan, praktek, dan lain
sebagainya. Berdasarkan dua lembaga pendidikan tinggi tersebut, mana yang lebih baik dan cocok, ini bergantung
dengan tujuan sekolahnya. Fachchochschule rata-rata disukai oleh orang Jerman yang ingin langsung bekerja
di industri. Sedangkan Universitas lebih disukai bagi mereka yang ingin berkarir di riset dan pengembangan, atau
di akademik. Berdasarkan pemantauan dan perkenalan dengan beberapa mahasiswa dari Indonesia, sebagian besar
mahasiswa Indonesia lebih suka mengambil pendidikan Fachchochschule ini. Hal ini selain alasan waktu serta
biaya juga karena mereka ingin cepat bekerja di industri.
Secara "gengsi" memang masih ada anggapan di masyarakat Jerman bahwa Univeritas lebih "bergengsi" dari
pada Fachhochschule. Hal ini dikarenakan rata-rata Profesor atau Doktor kelas pertama (1) di Jerman banyak
yang berada di Univeritas (bekerja). Tetapi anggapan ini mulai bergeser dengan makin majunya sistem di Fachho-
chschule sekarang (termasuk staff-nya yang makin berkualitas). Selain itu makin digemarinya Fachhochschule
oleh masyarakat dikarenakan juga materinya yang lebih siap diterapkan untuk bekerja, serta adanya kerjasama antara
Universitas dan Fachhochschule yang ada untuk menyediakan pengajar dan fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa.
Seperti Fachhochschule di Bielefeld dengan Universitas Bielefeld relatif memiliki staff pengajar, yakni Pro-
fesor yang sama, akses ke fasilitas (laboratorium dan perpustakaan) juga sama. Hal seperti inilah yang jarang terjadi
di Indonesia. atau bahkan dapat dikatakan sulit diwujudkan di dunia pendidikan di Indonesia. Padahal dalam kenyata-
annya potensinya sama dengan pendidikan di Jerman. Sehingga pendidikan tinggi di Jerman, mempunyai suatu yang
khas, hanya yang berbeda mekanisme pendidikan yang ditawarkan. Bagi yang suka "kebebasan" silahkan masuk ke
Univeritas, namun bagi yang suka "tuntunan" dipersilahkan masuk ke Fachhochschule, sehingga dapat segera
bekerja dan mendapatkan gaji seperti yang diidam-idamkan.
Beberapa Fachhochschule sekarang sudah menawarkan juga "International Master" yang menggunakan pro-
gram berbahasa Inggris. Tetapi penulis sendiri saat ini belum tahu pasti penyetaraan lulusan ini, baik di Jerman sendiri
maupun di Indonesia nantinya. Tetapi satu hal yang perlu diperhatikan bagi mahasiswa dari Indonesia mungkin ada-
lah PENYETARAAN ijazah di Indonesia (tentu saja bagi yang ingin kembali ke dan bekerja di Indonesia). Silahkan
menghubungi Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) Departemen Pendidikan Nasional bagian penyetaraan IJAZAH untuk
hal ini, di Senayan. Program "International Master" ini saat ini banyak sekali ditawarkan dan mahasiswa yang diterima
dan mengikuti kuliahnya ada yang diwajibkan membayar untuk biaya tuition fee. Namun masih banyak juga program

Serial orang lugu 18


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

yang ditawarkan yang tanpa ada pungutan biaya untuk tuition fee. Bahkan bila beruntug memberikan beasiswa seperti
program S2 Fisika Lingkungan di Univeristas Bremen (http://www.msc-ep.uni-bremen.de/). Oleh karena itu pilihlah
program yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
Gelar tingkat pertama dari Universitas atau Fachhochschule di Jerman adalah Diplom (misal Dipl Inf., Dipl
Ing., Dipl. Biol. dll). Gelar ini bisa setara dengan Master, walau ada juga yang menyetarakan dengan Bachelor,
karena tiap Universitas berbeda-beda aturannya). Bidang sosial memiliki gelar Magister. Sedangkan gelar berikutnya
Dr (Dr Ing, Dr rer nat, dll). Beberapa Universitas di Jerman mulai melakukan "reformasi" dengan juga menyediakan
gelar "Master". Secara kebetulan di Universitas Bielefeld dan Universitas Bremen juga telah melakukan hal ini.
Untuk melengkapi urian diatas dapat dilihat URL ini sebagai informasi tambahan bahan bacaan, yakni University
Education in the US, UK and Germany : A Quick Comparison atau pada alamat URL seperti :

http://www.rvs.uni-bielefeld.de/publications/Discussions/comp-ed.html

Karena sifatnya yang bebas di tiap Universitas, maka tidak ada patokan yang sama di masing-masing Universitas di
Jerman. Relatif tak ada yang namanya "kurikulum nasional" dan standarisasi mata kuliah. Hal ini berbeda dengan
yang terjadi di USA, UK, atau Australia yang memiliki panduan untuk itu. Bahkan suatu nama mata kuliah bisa saja
isinya sangat berbeda, antar universitas. Hal ini mempengaruhi juga proses penyetaraan ijazah ketika kita melanjutkan
studi di universitas Jerman
Artinya bisa saja seorang lulusan S1 dari Indonesia, mendaftar di salah satu Universitas akan "dihargai" setara
dengan VorDiplom (sebelum Diplom) misal dihargai setara dengan di semester 5. Tetapi ketika dia mencoba melamar
ke Universitas lain bisa dihargai sudah lewat Dipl, dan berhak melanjutkan langsung ke studi Doktor setelah melewati
ujian persamaan (Anerkenung). Dan ini juga tak berkaitan dengan "kualitas" Universitas atau Profesor tersebut. (INI
ADALAH INFORMASI TIDAK RESMI BERDASARKAN PENGALAMAN BEBERAPA REKAN PENULIS, SE-
HINGGA HAL INI MUNGKIN AKAN BERBEDA DENGAN INFORMASI RESMI DARI KEDUBES JERMAN).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian pokok bahasan Anerkenung. Atau bila diperlukan silakan konsultasi
dengan penulis melalui email.

Gambar 3.2: Program khusus S2 bidang kelautan di Universitas Bremen (http://www.isatec.uni-bremen.de/ )

Oleh karena itu TIP dan TRIK dari penulis, sebaiknya carilah informasi yang tepat, berkaitan mengenai pro-
fesor, bidang riset, working group, dan universitas, juga kota yang ingin dituju. Saran penulis, jangan terpaku pada
kota besar, atau universitas yang memiliki nama besar saja. Juga dalam mengajukan lamaran ke universitas, seba-
iknya melengkapi dengan informasi yang detail mengenai studi (termasuk keterangan tentang tiap mata kuliah yang
pernah diambil), atau pekerjaan yang pernah dilakukan. Mencari informasi itu penting, karena seperti ungkapan yang
dikenal di Jerman "Studieren ist wie Sex, Je mehr du weisst, dessto besser wird es".
Kira-kira terjemahan bebasnya adalah kuliah itu seperti sex, makin anda memahaminya, maka akan makin baik.
Bahasa Jerman memang penting dan dibutuhkan untuk keperluan hidup sehari-hari, belanja, ngobrol, diskusi,
ikut party, membaca beberapa buku dan majalah, nonton TV serta kuliah. Syarat bahasa untuk kuliah di Jerman
secara resmi, adalah harus memiliki ijazah DSH yaitu kependekan dari Deutsche Sprachprüfung für den
Hochschulzugang ausländischer Studienbewerber atau dahulu namanya PNdS (Prüfung zum Na-
chweis deutscher Sprachkenntnisse ). Ujian ini bisa diambil di Indonesia, ataupun di Jerman. Ijazah yang di

Serial orang lugu 19


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

bawah level ini adalah yang namanya ZDaF yakni kependekan dari Zertifikat Deutsch als Fremdspra-
che. ZDaF sekarang berubah menjadi DaF. Beberapa Universitas mensyaratkan ijazah ini sebagai "WAJIB", jadi
kita harus memilikinya sebelum bisa kuliah di tempat tersebut. Sedangkan beberapa Universitas tidak begitu mensya-
ratkan (dan hanya bergantung pada keputusan Profesor pembimbing kita). Misal di Universitas Bielefeld, Universitas
Bremen, Universitas Paderborn, ijazah DSH ini tak wajib, tapi bergantung pada Profesor calon pembimbing kita,
biasanya ZDaF sudah cukup untuk memulai perkuliahan. Pada umumnya kalau kita menulis thesis akan memakai
bahasa Inggris, sehingga kita tak perlu memiliki ijazah DSH ini. Sedangkan di Universitas lain masalah DSH ini
bisa jadi sandungan tersendiri. Karena kalau tidak punya ijazah DSH tidak bisa kuliah. Ada beberapa rekan penulis
yang tersandung hal ini dan terpaksa pulang ke Indonesia, walau telah menghabis waktu yang cukup lama baik untuk
persiapan bahasa di Indonesia maupun di Jerman sendiri. Oleh karena itu sebelum masuk ke suatu Universitas ma-
upun Fachchochschule perlu mencari informasi masalah ini sebanyak mungkin. Kasus lain seperti Universitas
Hamburg dan München, walau kita telah lulus DSH dari Goethe Institut manapun juga (Bremen, Göttingen, Manhe-
im, Freiburg). Kita masih harus mengikuti kursus bahasa di universitas tersebut. Kursus bahasa ini biasanya paralel.
Namun ada juga dengan alasan sangat spesifik (misal tinggal dan penelitian di pulau terpencil seperti di Helgoland)
kita bisa mendapatkan pengecualian.

Gambar 3.3: Program S2 Fisika Lingkungan di Universitas Bremen (foto dari http://www.msc-ep.uni-bremen.de/)

Universitas dan Fachhochschule di Jerman mempunyai rangking atau tingkatan berdasarkan berbagai pa-
rameter. Berikut ini pengelompokkan universitas berdasarkan pendekatan yang digunakannya dan merupakan adopsi
dari majalah STERN yang terbit di Jerman pada beberapa bulan yang lalu. Kriteria penilaiannya adalah Jenis I : Misal
untuk universitas yang memiliki bimbingan yang baik bagi mahasiswa, masa kuliah yang relatif lebih cepat. Jenis II

Serial orang lugu 20


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

: Universitas atau Fachhochschule yang biasanya kuat di bidang penelitian. Jenis III : Jenis ini adalah univer-
sitas atau Fachhochschule yang memiliki kontak dengan lapangan pekerjaan sangat erat. Sehingga pengetahuan
praktis sangat banyak diberikan.

3.4 Biaya Pendidikan


Suatu ciri khas belajar di Jerman adalah soal biaya pendidikan tiap semesternya. Keistimewaan ini juga terdapat
di negara lain seperti Austria dan negara-negara Skandinavia. Pada saat ini sudah mulai banyak beberapa negara
bagian di Jerman mendiskusikan tentang biaya kuliah untuk tahun-tahun mendatang. Apakah Jerman masih tetap
mempertahankan keistimewaan ini atau secara bertahap melakukan pembaharuan peraturannya, dengan kata lain sudah
tidak gratis lagi. Namun hal ini masih dalam tahap wacana. Pada universitas swasta dan program internasional (MBA)
biaya pendidikannya tidak lagi gratis. Pada saat ini lembaga tersebut masih sedikit jumlahnya.
Sesunguhnya biaya kuliah di Jerman relatif rendah (alias tak perlu bayar SPP), baik untuk warga negara Jerman,
ataupun mahasiswa asing. Biasanya mahasiswa hanya perlu membayar uang yang namanya "Sozialgebühren".
Ini untuk mendapatkan beberapa fasilitas bagi mahasiswa, misal agar bisa makan di MENSA dengan harga mahasiswa,
di beberapa negara bagian, ticket kereta, bus dan trem tak perlu bayar. Sozialgebühren ini sekitar 200 DM/semester.
Sebagai gambaran di Universitas Bremen, kalau kita makan di MENZA, sekali makan dengan tarif mahasiswa hanya
membayar 3,50 DM. Tetapi bila kita sebagai pegawai Universitas atau orang luar yang ikut makan, dikenakan biaya 7
DM.
Kemudian bagi seseorang yang ingin meneruskan pendidikan tinggi ke Jerman biaya yang terbesar adalah di
tahun pertama, ketika belum tahu apa-apa, harus kursus bahasa, dan belum bisa kerja sampingan. Biaya-biaya tersebut
meliputi :

1. Uang kursus bahasa Jerman. Bila kita ingin mencapai ijazah DSH, rata-rata dibutuhkan kursus bahasa se-
kitar 1 tahun (ini dari nol pengetahuan bahasa Jerman). Biaya sekitar 700 DM/triwulan ini biaya di Pader-
born/Bielefeld. Di Bremen juga berkisar 750-900 DM/level kursus. Tingkatan kursus bahasa Jerman terdiri
dari Grundstufe I, II, II, Mittlestufe I, II dan Oberstufe. Biasanya kalau sudah mencapai tingkatan Oberstufe
maka sudah diangap setara dengan DSH. Untuk memilih tempat kursus bahasa di Bremen silakan kunjungi
http://www.forum-indojerman.de/.
2. Asuransi (untuk mahasiswa usia di bawah 30 tahun sekitar 100 DM/bulan). Bila usia makin tua, asuransi akan
semakin mahal. Sebagai contoh untuk AOK denganumur dibawah 30 tahun saat ini wajib membayar biaya
sebesar 109 DM perbulan.
3. Dana untuk membayar Sozialgebühr berkisar 200 DM/semester.
4. Biaya hidup (karena relatif belum bisa bekerja). Ini bisa sekitar 700-1000 DM, tergantung gaya hidup. Untuk
kontrak Studentenwohnheim (asrama mahasiswa) sekitar 200-350 DM/bulan. Akan lebih murah kalau pas bisa
dapat orang yang mau mengontrakkan murah (misal nenek-nenek butuh teman jaga rumah kosong). Biaya
hidup ini akan disertakan dalam "dana jaminan". Setiap orang minimal memiliki tempat tinggal seluas 14 m2.
Di Hamburg minimal seseorang memiliki tempat seluas 18m2.
5. Dana jaminan untuk visa (sekitar 120 juta rupiah setara dengan 25.000 DM), 60 juta rupiah dari dana ini (setara
dengan 12.500 DM) harus ada di account orang tua (wali) di Indonesia (sebagai sponsor), sedangkan 60 juta
rupiah diblokir dan dipastikan dalam satu (1) tahun dikirim perbulan sekitar 1.035 DM ke salah satu account
bank di Jerman (milik si anak yang sedang studi). Untuk jelasnya lihat syarat pengajuan visa diatas.

3.5 Studienkolleg
Bagi mereka yang baru lulus dari SMA dan berkeinginan melanjutkan studi di Jerman, biasanya harus menempuh
"Studienkolleg" atau disingkat Studkol (Student College) semacam "Foundation" kalau di Australia, yaitu tahun pe-
nyetaraan antara lulusan SMA di luar Jerman dengan di Jerman. Di samping itu semasa Studkol juga siswa mengikuti
kursus bahasa Jerman. Studkol ini tidak di tiap kota ada, beberapa kota yang memiliki Studkol adalah Aachen, Muen-
ster, Muenchen, Tubingen, Kiel, dll. Untuk lebih jelasnya silakan dilihat homepagenya yaitu :

http://www.daad.de/studienkollegs/index.html.

Serial orang lugu 21


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Bidang Studi Jenis I Jenis II Jenis III


Angulistik Uni Bamberg TU Berlin tidak ada
Uni Eichstaett Uni Freiburg
Uni Giessen Uni Giessen
Uni Regensburg Uni Muenchen
Uni Tuebingen
Arsitektur HdK Berlin tidak ada HS Anhalt
BTU Cottbus FH Biberach
AdbK Stuttgart FH Heidelberg
Sipil TU Braunschweig RWTH Aachen RWTH Berlin
BTU Cottbus TU Muenchen FH Biberach
Uni Rostock
Uni Weimar
Bisnis EAP Berlin Uni Mannheim HS Anhalt
TU Chemnitz Uni Muenchen FH Biberach
Uni Eichstaett Freiberg Uni Muenster ISM Dortmund
WHU Koblenz FH Erfurt
EBS Oestrich-Winkel FH Hildesheim
Uni Potsdam FH Konstanz
FH Lausitz
FH Merseburg
FH Nuertingen
FH Reutlingen
Kimia Uni Jena Uni Marburg tidak ada
Uni Leipzig TU Muenchen
Uni Marburg
TU Muenchen
Elektroteknik TU Chemnitz TU Branschweig FH Augsburg
TU Dresden Uni Stuttgart FH Landshut
TU Ilmenau FH Telekom Leipzig
Uni Kiel FH Ulm
Uni Rostock HS Wismar
Uni GH-Siegen
Uni Ulm
Pedagogik Uni Bamberg Uni Bielefeld tidak ada
TU Chemnitz Uni Muenchen
Uni Eichstaett
Uni Tuebingen
Germanistik Uni Bamberg FU Berlin tidak ada
TU Chemnitz Uni Freiburg
Uni Greifswald Uni Muenchen
Uni Jena Uni Tuebingen
Uni GH-Siegen
Sejarah RWTH Aachen Uni Bielefeld tidak ada
Uni Bamberg Uni Freiburg
Uni Bayreuth Uni Muenchen
Uni Muenster

Tabel 3.1: Daftar Universitas dan Fachhochschule berdasarkan kriteria jenis I, II dan III

Serial orang lugu 22


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Bidang Studi Jenis I Jenis II Jenis III


Informatik TU Chemnitz Uni Karlsruhe FH Furwangen
Uni Halle-Wittenberg TU Muenchen HTWK Leipzig
TU Ilmenau Uni GH-Paderborn HTW Mittweida
Uni Jena Uni Saarbruecken FH Schmalkalden
Uni Magdeburg HTW Zittau
Uni Rostock FH Zwickau
Hukum Uni Bayreuth tidak ada tidak ada
Uni Dusseldorf
Eropa Uni Frankfurt an der Oder
Uni Halle-Wittenberg
Uni Jena
Mesin/proses Uni Bremen RWTH Aachen FHTW Berlin
TU Chemnitz TU Muenchen FH Erfurt
TU Clausthal Uni Stuttgart FH Lausitz
TU Dresden FH Offenburg
TU Bergakademie Freiberg FH Zwickau
TU Ilmenau
Uni Kaiserslautern
Uni Rostock
Matematik TU Chemnitz Uni Bielefeld tidak ada
TU Clausthal Uni Heidelberg
TU Dresden Uni Muenster
TU Bergakademie Freiberg
Uni Halle-Wittenberg
TU Ilmenau
TU Muenchen
Fisika Uni Augsburg Uni Heidelberg tidak ada
Uni Bayreuth Uni Karlsruhe
Uni Chemnitz Uni Konstanz
TU Dresden TU Muenchen
Uni GH-Essen Uni Wuerzburg
Uni Jena
Uni GH-Kassel
Uni Leipzig
Uni Rostock
Psikologi Uni Bamberg Uni Freiburg
TU Braunschweig Uni Konstanz
Uni Graifswald
Uni Jena
Uni Potsdam
Ekonomi - Uni Leipzig Uni Kiel tidak ada
kerakyatan Uni Regensburg

Tabel 3.2: Lanjutan daftar Universitas dan Fachhochschule

Serial orang lugu 23


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Biaya Studkol ini bervariasi namun tidak besar perbedaannya, bisa langsung ditanyakan ke Studkol yang bersangkutan.
Setelah lulus kursus bahasa dalam Studkol ini akan mendapatkan sertifikat DSH.
Bagi calon mahasiswa yang akan sekolah di Jerman, untuk dapat diterima di Studkol dibutuhkan beberapa per-
syaratan, yakni antara lain :

Mempunyai kemampuan berbahasa Jerman setara lulus dari ujian Grundstufe II/III, dimana kurus ini setara
dengan 400-600 jam pelajaran. Tanpa ada kemampuan bahasa Jerman ini, dijamin tidak akan ada tempat di
Studkol.
Melamar tempat untuk ikut Studienkolleg dari Indonesia. Formulir dapat dimintakan langsung ke Studkol yang
dituju. Setelah mendapat surat pernyataan diterima maka surat ini dibutuhkan untuk melamar visa. Untuk
melamar ke Studkol dokumen yang diperlukan adalah melampirkan STTB dan transkrip nilai yang telah diter-
jemahkan ke dalam bahasa Jerman dan dilegalisir Kedubes Jerman, melampirkan sertifikat lulus ujian bahasa
Jerman pada level Grundstufe II/III, dan membuat surat lamaran (Antrag zur Zulassung).

Mendapatkan visa studi dari Kedubes Jerman dengan berdasarkan surat penerimaan dari Studkol dan dilengkapi
dengan persyaratan lainnya. Visa touris tidak akan dapat diterima di Studienkolleg. Oleh karena itu jangan salah
saat memohon visa di Kedubes Jerman.
Melampirkan ijasah dan transkrip yang telah dilegalisir pihak Kedubes Jerman dan menunjukkan dokumen
aslinya juga.

Akan diterima di Studkol kalau masalah finansial selama mengikuti Studkol telah dijamin sponsor (aman).
Tanpa ada jaminan tidak akan dapat masuk Studienkolleg.

Pada setiap Studienkolleg di seluruh Jerman pada prinsipnya memberikan persiapan kepada calon mahasiswa asing
terutama dalam bahasa Jerman dan pengetahuan umum. Tujuan utamanya adalah sebagai tempat penyetaraan ijasah
SMU yang diperoleh dari negara di luar Jerman dengan ijasah SMU di Jerman. Oleh karena itu pada Studienkolleg
terdapat beberapa macam penggolongan kursus seperti sebagai berikut :

M-kurs untuk calon mahasiswa asing yang akan mengambil bidang studi kedokteran, biologi, dan farmasi.
T-kurs untuk calon mahasiswa asing yang akan mengambil bidang studi matematika, ilmu alam dan ketehnikan.
W-kurs untuk calon mahasiswa asing yang akan mengambil bidang studi ekonomi dan ilmu sosial.

G-kurs untuk calon mahasiswa asing yang akan mengambil bidang studi humaniti dan germanistik.
S-kurs untuk calon mahasiswa asing yang akan mengambil bidang studi bahasa.

Oleh karena itu sebelum kita melamar suatu Studienkolleg, alangkah baiknya kita telah menentukan bidang studi yang
akan kita ambil. Sehingga kita bisa memilih Studienkolleg yang diinginkan, karena setiap Univeristas yang mena-
warkan Studienkolleg belum tentu semua kelompok kursus ada semuanya (silakan lihat homepage Studienkolleg).
Adapun masalah biaya seperti kalau kita belajar di Universitas dan Fachhochschule Jerman, maka selama meng-
ikuti Studienkolleg juga pada prinsipnya tidak dikenai pungutan untuk kuliah atau mengikuti ujiannya. Hanya selama
kita mengikuti Studienkolleg, kita diwajibkan membayar semacam uang registrasi, “Sozialbeitrag”, Semesterticket,
dll. Besar biaya yang harus dibayar biasanya berkisar antara 50-200 DM per semeseter (setara dengan 30-120 Euro).
Selain biaya ini setiap bulan masih dibutuhkan uang untuk membiayai hidup kita selama di Studienkolleg dan besar-
nya setiap bulan adalah 1.000-1.200 DM (setara dengan 550-700 Euro). Namun kalau kita pandai mencari informasi
dan berhemat, akan diperoleh biaya yang lebih menarik lagi. Untuk ini silakan kontak penulis atau bertanya kepada
seseorang yang telah atau sedang tinggal dimana Studienkolleg terdapat. Satu hal ynag penting lagi adalah kita ju-
ga diwajibkan memiliki asuransi kesehatan selama di Studienkolleg. Oleh karena itu setiap bulan juga masih harus
mengeluarkan dana sebesar 70-130 DM atau setara dengan 40-70 Euro.
Dengan status sebagai peserta kursus di Studienkolleg dan memegang visa pelajar, maka kita mempunyai ke-
sempatan untuk mencari pekerjaan sampingan terutama di saat liburan sekolah. Namun kesempatan bekerja ini tidak
mudah didapat, pandai-pandailah bergaul maka akan banyak informasi masalah ini. Kesempatan berkerja yang kita
peroleh setiap minggu sebesar 12 jam saja. Namun setiap negara bagian mempunyai aturan yang agak berbeda satu
dengan lainnya, sehingga hal ini perlu dicari informasi yang aktual.

Serial orang lugu 24


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

3.6 Biaya hidup dan sumber dana lain


Penduduk Jerman sendiri dapat memperoleh biaya pendidikan melalui program yang namanya BAfög (Bundesausbi-
ldungsfoerderungsgesetz) [http://www.bafoeg.bmbf.de]. Dengan dana ini setiap mahasiswa memperoleh dana sekitar
1140 DM/bulan dari negara. Dapat atau tidaknya dana ini ditentukan oleh besar dan kecilnya pendapatan orang tua,
jumlah anak dalam keluarga dan beberap hal. Jadi relatif Bafoeg bukan untuk mahasiswa asing.

Gambar 3.4: Universitas tertua di Jerman, Universitas Heidelberg (http://www.uni-heidelberg.de/)

Bagi mereka yang tak memperoleh Bafoeg ini biasanya mereka mencoba dana dari yayasan semacam Konrad-
Adenauer-Stifftung (yayasannya partai CDU), atau dari Friedrich-Ebert-Stifrung (yayasannya partai SPD). Untuk
informasi mengenai yayasan dapat dibaca di [http://www.stiftverband.de]. Yayasan tersebut juga memberikan bea-
siswa bagi mahasiswa asing. Salah satu sumber lainnya adalah Deutsche Akademsiche Austauschdiesnt (DAAD)
[http://www.daad.de]. Dan juga Katolische Akademische Austauschdienst (KAAD). KAAD walaupun lembaga kato-
lik tapi menyediakan beasiswa terbuka. Beberapa yayasan yang menawarkan beasiswa juga dapat dilihat pada bahasan
selanjutnya.
Biasanya para mahasiswa mencari pekerjaan sampingan (istilahnya Jobben). Untuk itu bisa ditemukan informasi
di tiap Universitas di bagian yang namanya "Studententewerk". Aturannya bagi yang memperoleh penghasilan sam-
pingan lebih dari 630 DM maka harus membayar Rentenkasse (tunjangan pensiun). Begitu juga bagi yang bekerja
lebih dari 15 jam/minggu. Batas bekerja sampingan sebagai mahasiswa dalam 20 jam seminggu dan 26 minggu per
tahun. Bila lebih dari itu, maka dianggap mahasiswa part time, dan pekerja tetap. Di Bremen hanya diijinkan bekerja
sampingan sebanyak 12 jam perminggu. Untuk mendapatkan ijin kerja lebih dari ketentuan tersebut, diperlukan ijin
kerja (Arbeitserlaubniss). Untuk mengurus ini banyak peraturan yang mesti diketahui. Untuk mengetahui peraturan
ini, tanyakan pada kawan atau orang Indonesia yang telah lama sekolah atau tinggal di Jerman. Biasanya peratur-
an tersebut sangat kompleks sekali. Namun bila bisa memahami dan tahu seluk beluknya, bekerja di Jerman sangat
menyenangkan sekali.
Rata-rata para mahasiswa setelah selesai masa "orientasi" (maksudnya pengenalan medan, punya teman dan
kenalan, bisa sedikit bahasa Jerman). Mereka dapat mencari pekerjaan sampingan. Misal di McDonnald, pengantar
koran, inventory gudang, menjaga parkir dll. Dan rata-rata bisa memperoleh pekerjaan dengan pendapatan yang
diusahakan sekitar 600-700 DM (sebetulnya kesempatan untuk mencapai pendapatan lebih dari itu selalu terbuka,
tetapi batasan pajak yang sering membuat mereka menahan diri untuk tak melebihi batas itu).
Ketika masa liburan, banyak mahasiswa yang pergi ke kota yang banyak menyediakan pekerjaan. Saat itu diman-
faatkan untuk mengumpulkan biaya, yang akan digunakan dalam tahun mendatang. Beberapa kota seperti Wolfsburg

Serial orang lugu 25


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

(pabrik VW), Hannover (banyak pekerjaan saat pameran), Muenchen, Berlin, Aachen, Stuttgart, menjadi sasaran un-
tuk mencari pendapatan di masa liburan. Kota yang khas seperti "Goettingen" memiliki sumber Jobben yang lumayan
dan tetap bagi mahasiswa Indonesia yaitu "pengantar koran", karena banyaknya mahasiswa Indonesia di kota ini me-
lakukan pekerjaan sampingan mengantar koran sembari berolah raga pagi.
Universitas juga menyediakan kesempatan bekerja (istilahnya jadi Hilfswissenschaftler atau Hiwi - alias
tenaga bantu-bantu Profesor atau Doktor). Salah satu hal yang enak kalau Hiwi di Uni adalah bisa dekat dengan
Profesor, dan dapat pengalamam magang di Unversitas. Sehingga ujung-ujungnya bisa mendapatkan kesempatan
menjadi Wissenschaftliche Mitarbeiter (Wimi). Hal itu berarti seseorang sedang mealkukan untuk promosi (doktoran).
Besarnya honor yang diterima Hiwi saat ini paling banyak 630 DM perbulan atau setara dengan 40 jam perbulan.
Sedangkan sumber dana bagi Wimi dapat berupa beasiswa dari DAAD, KAD, dll. Untuk Wimi yang terlibat langsung
dengan sebuah proyek dari Profesor di Universitas setiap bulan bisa mendapatkan “semacam beasiswa” sebesar 1900
DM perbulan (netto). Level dari beasiswa ini adalah setara dengan pegawai negeri Jerman pada level BAT/IIa. Setiap
Profesor di Universitas biasanya mempunyai “jatah” Wimi lebih dari satu (1) orang. Bagi mahasiswa asing juga
bisa mendapatkan kesempatan ini, asal pandai-pandai “merayu” Profesor dan mesti siap bersaing dengan mahasiswa
Jerman. Oleh karena itu tip & trik penulis, kesempatan menjadi Hiwi adalah sangat bagus untuk mendapatkan peluang
untuk melanjutkan ke studi doktor (promosi). Sehingga bila ada tawaran menjadi Hiwi jangan sampai dilewatkan
begitu saja.
Apabila kita telah selesai sekolah di Jerman dan ingin mengetahui perkembangan pasar tenaga kerja yang dibu-
tuhkan di Jerman dapat dilihat pada Research Careers in German Universities dengan alamat URL pada :
http://www.rvs.uni-bielefeld.de/publications/Discussions/german-research.html

Sebagai informasi saja, pada bulan-bulan ini di Jerman banyak dibutuhkan lulusan Universitas yang mempunyai keah-
lian dibidang biologi, kimia, mikrobiologi dan farmasi. Keahlian tersebut dibutuhkan untuk industri tehnologi genetika
yang saat ini sedang digenjot pemerintah Jerman. Selain itu bidang komputer juga sedang dicari dimana-mana. Se-
dangkan untuk mendapatkan informasi tentang perbandingan Universitas di Jerman, program studi dan fakultas apa
yang terbaik di suatu universitas di Jerman dapat dilihat pada URL: http://www.stern.de/studienfuehrer. Adapun untuk
mengetahui biaya yang dibutuhkan guna menyelesaikan sekolah di Jerman dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel tersebut
disadur dari majalah STERN yang pernah mengulas tentang pendidikan di Jerman. Tabel tersebut menyajikan ring-
kasan biaya yang dibutuhkan mahasiswa sampai selesai untuk tiap bidang studi.

Bidang studi Jerman barat eks-Jerman Timur


Seni 122.200 88.300
Filosofi 118.400 86.400
Psikologi 116.100 84.700
Sejarah 114.700 83.900
Kedokteran 111.200 81.700
Sosiologi 109.800 80.900
Arsitektur 109.100 80.400
Informatik 107.000 79.200
Mesin 105.600 78.300
Elektronik 104.100 77.300
Sipil 98.300 73.400
Kimia 97.600 72.900
Bisnis/ekonomi 95.400 71.500
Farmasi 88.900 67.000
Hukum 86.600 65.500

Tabel 3.3: Biaya studi untuk masing-masing kota di Jerman

Biaya tersebut adalah biaya yang dikeluarkan hingga tamat Diplom termasuk biaya : sewa rumah, buku, transport
atau perjalanan, biaya makan/minum (dengan ukuran orang Jerman). Biasanya kalau diikutin "kata hati", makanan
asia itu jatuhnya lebih mahal daripada cara makan ala Jerman. Untuk berbelanja tersedia berbagai "jenis supermarket"
dengan berbagai jenis harga. Misal supermarket ALDI, PennyMarkt memberikan harga yang cukup murah, tetapi
dengan pilihan yang terbatas. Rata-rata memang biaya di bekas negara Jerman Timur lebih rendah daripada Jerman

Serial orang lugu 26


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Barat. Tetapi perlu juga diperhatiakn faktor non teknis, misal kadang masih adanya gangguan keamanan dari anggota
"Neo Nazi" pada beberapa kota eks Jerman Timur (walaupun dari pengalaman penulis hingga buku ini diterbitkan
belum ada mahasiswa Indonesia yang mendapatkan gangguan dari anggota ini, untuk lebih detailnya silakan kontak
penulis lewat email bila diperlukan). Memang jumlah anggota ini sekarang makin minim, jadi sudah tidak begitu
signifikan lagi. Hanya hal tersebut masih perlu diwaspadai saja.

Gambar 3.5: Universitas Bielefeld, universitas abad 21 (http://www.uni-bielefeld.de/)

Untuk melengkapi data tentang biaya pendidikan di Jerman, maka bersama ini penulis sajikan beberapa data
tentang perkiraan biaya hidup yang diambil dari majalah STERN.


Aachen : Penduduk 243.825 mahasiswa 15%. Biaya tempat tinggal asrama : 236,55 DM/bulan kalau sewa
rumah privat : 15,30 DM/m2. Biaya semester : 206 DM (RWTH) 85 DM (FH).


Bayreuth : Penduduk 73.967 mahasiswa 9%. Biaya tempat tinggal asrama : 279, 05 DM/bulan dan Privat :
12,99 DM/m2. Biaya semester : 86 DM (TU Bayreuth)


Berlin : Penduduk 3.386.667 mahasiswa 4%. Biaya tempat tinggal asrama : 287,40 DM/bulan dan Privat :
13,19 DM/m2. Biaya semester : 153 DM (Freie Uni), 150 DM (Humboldt) 153 DM (TU Berlin).


Bielefeld : Penduduk 321.125 mahasiswa 8%. Biaya tempat tinggal asrama : 261,50 DM/bulan dan Privat :
13,45 DM/m2. Biaya semester : 186 DM.


Braunsweig : Penduduk 246.322 mahasiswa 6%. Biaya tempat tinggal asrama : 267,08 DM/bulan dan Privat :
14,15 DM/m2. Biaya semester : 232 DM.


Bremen : Penduduk 540.330 mahasiswa 5%. Biaya tempat tinggal asrama : 302 DM/bulan dan Privat : 14,87
DM/m2. Biaya semester : 165 DM.


Chemnitz : Penduduk 263.222 mahasiswa 2%. Biaya tempat tinggal asrama : 241,88 DM/bulan dan Privat :
13,55 DM/m2. Semester ticket : 123 DM.


Clausthal : Penduduk 15.501 mahasiswa 16%. Biaya tempat tinggal asrama : 280,36 DM/bulan dan Privat :
13,33 DM/m2. Biaya semester : 167 DM.


Dortmund : Penduduk 590.213 mahasiswa 6%. Biaya tempat tinggal asrama : 295,43 DM/bulan dan Privat :
14,21 DM/m2. Biaya semester : 201 DM.


Dresden : Penduduk 476.668 mahasiswa 1%. Biaya tempat tinggal asrama : 206 DM/bulan dan Privat : 12,16
DM/m2. Biaya semester : 195 DM.


Dusseldorf : Penduduk 568.855 mahasiswa 6%. Biaya tempat tinggal asrama : 305,26 DM/bulan dan Privat :
16,45 DM/m2. Biaya semester : 201 DM.


Goettingen : Penduduk 124.775 mahasiswa 19%. Biaya tempat tinggal asrama : 229,40 DM/bulan dan Privat :
15,72 DM/m2. Biaya semester : 171 DM.

Serial orang lugu 27


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Hamburg : Penduduk 1.704.735 mahasiswa 4%. Biaya tempat tinggal asrama : 303 DM/bulan dan Privat :
17,73 DM/m2. Biaya semester : 300 DM (TU Hamburg) dan 304 DM (Uni Hamburg).
Muenchen : Penduduk 1.194.560 mahasiswa 6%. Biaya tempat tinggal asrama : 332,06 DM/bulan dan Privat :
21,20 DM/m2. Biaya semester : 55 DM (TU Muenchen) dan 55 DM (Ludwig Maximilian).
Stuttgart : Penduduk 582.443 mahasiswa 4%. Biaya tempat tinggal asrama : 337,60 DM/bulan dan Privat :
17,51 DM/m2. Biaya semester : 210 DM (Uni Stuttgart) dan 98 DM (Uni Hohenheim).

Seperti di atas telah disinggung bahwa untuk menunjang biaya hidup selama pendidikan di Jerman selain dari orang
tua (sponsor) juga dapat diperoleh disini. Sumber dana selain menjadi Hiwi atau Miwi, ada banyak cara yang bisa kita
lakukan dan pada prinsipnya ada 2 hal, yakni :

1. Memperoleh beasiswa.
2. Mencari kerja.

Untuk mengetahui jelas kedua hal tersebut, dapat diperhatikan keterangan dan penjelasan penulis dalam tulisan di
bawah ini. Kedua hal tersebut merupakan keberuntungan yang dapat diperoleh kalau kita berstatus sebagai mahasiswa
di Jerman.

3.6.1 Beasiswa
Kalau kita berbicara masalah beasiswa, sebenarnya secara umum beasiswa dari Jerman dapat digolongkan cukup
untuk mendukung studi kita, baik hidup bujangan atau dengan keluarga disini. Sebagai gambaran dan perbandingan
beasiswa dari Jerman dengan negara lain, silakan dilihat penjelasan di bawah ini.

Beasiswa dari Mombusho (pemerintah Jepang). Biasanya seseorang yang berhasil mendapatkan beasiswa dari
Mombusho mereka setiap bulan akan mendapat uang sebesar 185.000 Yen. Sebelum tahun 1999 selain beasiswa
yang diterima tersebut masih mendapat tunjangan lain, misalnya bantuan sewa rumah. Namun sejak perekono-
mian di Jepang mengalami gangguan, bantuan tersebut dihapuskan sejak tahun 1999. Selain beasiswa yang
diterima, penerima beasisw amombusho juga mendapatkan bantuan mengikuti seminar yang diberikan untuk
satu tahun sebesar 2.600 Yen. Adapun gambaran penggunaan dana tersebut, teman penulis, doktoran yang saat
ini sedang melanjutkan studi di Kyoto, Jepang memberikan perincian biaya hidup selama satu bulan dengan istri
dan seorang anak umur 5 tahun. Perinciannya adalah sebagai berikut :
- Sewa kamar 3x7 M ..........
 50.000 yen 

- Bayar listrik,gas,air ...... 20.000 yen


- Health insurance ........... 5.000 yen
- Makan seadanya ............. 70.000 yen
- Biaya kesehatan ............ 10.000 yen
- Biaya sekolah anak ......... 10.000 yen
- Biaya lain-lain(telpon,dll). 20.000 yen
------------
185.000 yen

ini belum termasuk deposit & key money sekitar 200.000 yen

Beasiswa dari DAAD (pemerintah Jerman). Apabila seseorang berhasil memperoleh beasiswa dari DAAD untuk
tingkat doktoran maka, setiap bulan akan mendapatkan beasiswa sebesar 1.800 DM. Namun bila belajar tingkat
Magister, hanya menerima beasiswa tiap bulan sebesar 1.350 DM. Apabila saat di Jerman membawa keluarga
maka akan mendapat tunjangan sewa kamar (besarnya tiap orang berbeda-beda tergantung besar kecilnya biaya
sewa kamarnya). Selain itu juga mendapatkan tunjangan istri sebesar 500 DM perbulan dan tunjangan anak
sebesar 100 DM per bulan per anak. Dan sudah sejak tahun 2000, bantuan mengikuti seminar, ekskursi, dll
dijadikan satu menjadi bantuan penelitian sebesar 900 DM per tahun (untuk tahun 1 dan 2) atau 450 DM (untuk
tahun 3 dst). Adapun untuk perincian kebutuhan biaya hidupnya setiap bulan sangat bervariasi sekali tergantung
kota dimana dia tinggal. Biaya yang paling besar berbedanya adalah untuk sewa kamar. Kota-kota seperti Berlin,
Bonn, Hamburg, München, Stutgart, Frankfrut, dll merupakan kota-kota yang mahal harga sewa kamarnya
(lihat daftar diatas). Begitu juga untuk perincian kebutuhan hidupnya. Namun untuk perbandingan bila seorang
doktoran dengan istri dan satu anak berumur 6 tahun (beasiswa yang diterima sebesar 2.400 DM), biaya hidup
di Bremen sebulan sebesar :

Serial orang lugu 28


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

- Sewa kamar 50,1 M .........


 858 DM 

- Bayar listrik,gas,air ...... tidak ada, udah masuk di sewa kamar


- Health insurance ........... 20 DM (untuk sekeluarga)
- Makan seadanya ............. 1.200 DM
- Biaya kesehatan ............ 100 DM
- Biaya sekolah anak ......... 15 DM
- Biaya lain-lain(telpon,dll). 207 DM
------------
2.400 DM

ini belum termasuk deposit sekitar 858 DM (di asrama mahasiswa) namun bi-
la sewa kamar di privat depositnya sekitar 2.100 DM

Adapun Yayasan atau Institusi yang memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing di Jerman jumlahnya cukup ba-
nyak. Semua yayasan dan institusi tersebut memberikan beasiswa berdasarkan misi yang mereka bawakan. Begitu
juga besar kecilnya dan fasilitas apa saja yang diberikan satu dengan lainnya berbeda-beda. Semuanya itu perlu kita
cari sendiri,baik melalui pertanyaan yang kita kirim langsung ke mereka atau membaca paparan informasi dari home-
page mereka. Sedangkan daftar nama sesuai informasi dari Bidikbud KJRI di Berlin (http://www.bidikbud.de/) dan
ditambah dari berbagai sumber, adalah sebagai berikut :

1. AIESEC (Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Comerciales di Jerman disebut
Deutsches Komitee der AIESEC e.V.). AIESEC adalah program pertukaran siswa untuk kerja praktek ke berba-
gai negara, terutama dalam bidang ekonomi (business administration, political economy, industrial engineering,
industrial computing dan jurusan lain dalam bidang ini). Beasiswa diberikan selama 6-78 minggu. Persyaratan
yang diperlukan adalah pelamar terdaftar pada suatu institusi pendidikan tinggi; menguasai bahasa Inggris de-
ngan cukup baik; lulusan Vordiplom (sarjana muda) dan memiliki nilai tambah tertentu. Beasiswa dari Komite
Jerman untuk AIESEC tidak memberikan tunjangan apa-apa. Biaya hidup selama di Jerman dipenuhi dari imbal-
an kerja praktek di perusahaan partner. AIESEC membantu pencarian visa, izin tinggal dan izin kerja serta pe-
mondokan. AIESEC juga memiliki beragam program pengenalan kebudayaan Jerman. Bagi yang berminat, se-
leksi berlangsung di institusi pendidikan tinggi di tanah air (Indonesia). Materi seleksi berupa wawancara dan tes
bahasa. Alamat: AIESEC INDONESIA Jl. Setiabudi Timur I/12, Jakarta Pusat 12910. Tlp.: 021-522940; Fax:
0341-566149. Email: id.nc@aiesec.org atau id-mc@egroups.com dan alamat URL: http://www.id.aiesec.org.
Selain itu ada beberapa cabang, yakni : AIESEC UI-Kampus FEUI, Depok Basement Perpustakaan, Jakarta
16424. Tlp.: 021-787 22 57 dan 787 2256; Fax: 021-7872256. Email: aiesecui@indosat.net.id atau aiese-
cui@telkom.net dan alamat URL: http://www.id.aiesec.org/ui; AIESEC UNAND, Jl. Perintis Kemerdekaan
No. 77, Padang 25000. Tlp.: 0751 25016; Email: aiesecua@padang.wasantara.net.id; donnyr@id.aiesec.org;
press@padang.wasantara.net.id dan petroliza@padang.wasantara.net.id & URL: http://www.id.aiesec.org/ua/;
AIESEC-UNDIP, Jl. Erlangga Tengah No. 17, Semarang 50241. Tlp.: 024-411076; Fax: 024-7981207 atau
449212. Email: aiesecud@telkom.net atau id-ud-voice@lists.aiesec.org & URL: http://www.id.aiesec.org/ud/;
AIESEC-UNPAD, Jl. Mekar Sari No. 39, Bandung 40017. P.O. Box 1712. Tlp.: 022-6044058; Fax: 022-
636922 attn AIESEC. Email: aiesecup@gurlmail.com; erwin-sutadi@usa.net; id-up-voice@lists.aiesec.org dan
alamat URL: http://www.id.aiesec.org/up/; AIESEC-UNIBRAW c/o FE UNIBRAW, Jl. MT Haryono No. 165
Malang 65145. Tlp.: 0341-580257; Fax: 0341-565420 attn. AISEC Email: aiesec@mail.fe.unibraw.ac.id;
aiesec-ub@malangonline.com dan alamat URL: http://www.id.aiesec.org/ub/.
2. Alexander von Humboldt-Stiftung (Alexander von Humboldt-Foundation). Yayasan Alexander von Humbo-
ldt memberikan kesempatan kepada akademikus asing berprestasi tinggi untuk melakukan proyek riset pilihan
di institusi riset di Jerman. Setiap tahun tersedia sampai dengan 500 beasiswa penelitian. Setelah penerima
beasiswa kembali ke tanah air, Yayasan Alexander von Humboldt menyediakan berbagai jenis bantuan dana.
Jangka waktu beasiswa ini diberikan selama enam sampai dua belas bulan. Untuk kasus tertentu perpanjangan
beasiswa dapat diberikan. Beasiswa ini ditujukan pada setiap peneliti muda (bergelar Ph.D. atau yang setara),
berusia tidak lebih dari 40 tahun dari setiap negara dan bidang studi dapat mengajukan lamaran untuk mem-
peroleh beasiswa. Pelamar memiliki publikasi akademis berkualitas tinggi, menguasai bahasa Jerman (untuk
Ilmu Humaniora dan Ilmu Sosial) dan bahasa Inggris (untuk Ilmu Pengetahuan Alam, Kesehatan, dan Teknik)
dengan baik. Fasilitas yang diberikan dari yayasan ini adalah memberikan bantuan keuangan untuk biaya per-
jalanan dari negara asal, tunjangan istri/suami, kursus bahasa Jerman di Institusi Bahasa di Jerman selama 2-4
bulan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Yayasan Alexander von Humboldt langsung atau
melalui DAAD Jakarta. Bagi ynag tertarik bisa mengajukan Surat Lamaran dan dikirimkan setiap saat langsung
kepada Yayasan Alexander von Humboldt atau melalui kantor cabang DAAD di luar negeri. Disarankan untuk

Serial orang lugu 29


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

meminta formulir lamaran dan informasi terbaru dari kedua kantor tersebut. Para pelamar diharapkan untuk
mengirimkan formulir lamaran lima bulan sebelum pelaksanaan seleksi. Panitia pemilihan yayasan Alexander
von Humboldt mengadakan pertemuan pada bulan Maret, Juni dan Nopember setiap tahun. Alamat: Alexander
von Humboldt-Stiftung, Jean-Paul-Str. 12. D-53173 Bonn, Germany. Tlp.: +49-228 833 0; Fax: +49-228 833
199. Email: Dr. Klaus Manderla select@avh.de atau informasi lainnya dapat dilihat pada http://www.avh.de/.
3. BAföG (Bundesausbildungsförderungsgesetz = Federal Educational Support Act). Tujuan dari BAföG ini untuk
memberikan bantuan dana bagi mahasiswa di institusi pendidikan tinggi menurut Federal Educational Support
Act (Bundesausbildungsförderungsgesetz). Beasiswa ini biasanya diberikan kepada mahasiswa Jerman, tetapi
sebagai pengecualian diberikan juga kepada mahasiswa dari luar Eropa, misalnya untuk orang yang sebelum
mulai studi sudah tinggal di Jerman selama sekurang-kurangnya lima tahun. Cara Melamarnya adalah de-
ngan mengirimkan surat lamaran untuk BAföG dan diajukan kepada Kantor Urusan Mahasiswa di universitas
Jerman. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Kantor Urusan Mahasiswa Asing (Akademische Aus-
landsamt=AAA) di setiap universitas di Jerman.
4. Boehringer Ingelheim Funds. Yayasan ini memberikan beasiswa kepada akademiskus yang bergerak dibidang
biologi kedokteran terutama yang bekerja di klinik. Beasiswa ini juga dapat digunakan untuk menyelesaikan
doktor atau melakukan post-doctoral. Bagi yang tertarik dapat mengirimkan surat lamarannya ke yayasan ini
paling lambat setiap tanggal 1 April, 1 Agustus dan 1 Desember setiap tahun. Empat bulan berikutnya sebuah
komisi akan menentukan calon yang diterima. Alamat : Boehringer Ingelheim Fonds Stiftung fuer medizinische
Grundlagenforschung, Stafflenbergstrasse 32, D-70184 Stuttgart, Germanya. Tlp.: 49-711-247397. Fax: 49-
711-248140. Email: secretariat@bifonds.de dan alamat URL: http://www.bifonds.de/.
5. DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst = German Academic Exchange Service). DAAD mewakili
seluruh institusi pendidikan tinggi Jerman di luar negeri. Kantor DAAD cabang Jakarta bertugas melakukan
administrasi program dan aktivitas DAAD untuk seluruh Indonesia, memberikan informasi tentang universitas
dan Fachhochschule di Jerman, maupun informasi tentang studi, riset dan peluang beasiswa di Jerman. Beasiswa
dari DAAD diberikan kepada staf pengajar dan mahasiswa perguruan tinggi untuk mengikuti program akademis
di Jerman. Program-program yang sedang ditawarkan di Indonesia adalah : Beasiswa untuk Akademikus Muda
(Scholarships for Young Academics); Program "Sandwich" ("Sandwich Fellowships"); Program Riset Khusus
dalam Bidang Kelautan (Special Marine Research Programme); Program Beasiswa DAAD-Siemens (DAAD -
Siemens Scholarship Programme); Beasiswa untuk Program Master di AIT Bangkok (Scholarships for Mas-
ter’s Degree at AIT Bangkok); Beasiswa untuk Program Postgraduate (Scholarships for Postgraduate Courses);
Program Khusus Post-Doctoral dalam Bidang Bioscience (Post-Doctoral Biosciences Special Programme); Be-
asiswa Waktu Singkat [2 s/d 6 bulan] (Short-Term Fellowships for 2-6 months); Program untuk Eks-Penerima
Beasiswa DAAD (Programmes for Former Fellowship Holders); Kunjungan Riset untuk Akademikus Indone-
sia (Study Visits for Indonesian Academics); Dosen Sekolah Tinggi Jerman Sebagai Dosen Tamu (Placement of
Academic German Teaching Staff). Untuk mengetahui lebih jelas syarat-syarat yang diperlukan untuk melamar-
nya, silahkan menghubungi kantor DAAD Jakarta. Alamat: DAAD Jakarta Office Summitmas Tower, Lt. 19 Jl.
Jend. Sudirman, Kav. 61-62 Jakarta 12190. Tel: (021) 5252807 atau 5200807. Fax: (021) 525 28 22. Email:
daadjak@rad.net.id. Apabila ingin informasi dalam bahasa ingris dan Jerman silakan kunjungin homepagenya
yakni http://www.daad.de/.
6. DFA (Deutscher Famulantenaustausch = German Exchange Office for Medical Clerkship). Sebuah bantuan
keuangan bagi mahasiswa dibidang kedokteran. Lamanya sekitar 1 bulan dan ada kemungkinan untuk diper-
panjang. Bagi yang berminat dapat mengirim surat lamaran dalam bahasa Jerman atau Inggris kepada Deutscher
Famulantenaustausch DFA, Godesberger Allee 54, D-53175 Bonn, Germany. Tlp: 49-228-375340.
7. Diakonisches Werk der EKD (Social Service Agency of the Evangelical Church in Germany). EKD mem-
berikan beasiswa kepada mahasiswa asing yang belajar theologi Kristen (Protestan) selama 12 bulan. Dalam
kasus tertentu dapat juga diberikan kepada mahasiswa tingkat doktoral. Bagi yang tertarik dapat mengajukan su-
rat lamaran yang ditujukan ke alamat: Diakonisches Werk der EKD Stipendienreferat, Scholarship Programme,
Stafflenbergstrasse 76, Postfach 101142, D-70010 Stuttgart, Germany. Tlp.: 49-711-2159-493.
8. Friedrich-Ebert-Stiftung (Friedrich-Ebert-Foundation). Yayasana ini memberikan bantuan keuangan bagi ma-
hasiswa dan lulusan perguruan tinggi (graduate) asing dari semua bidang ilmu yang belajar di perguruan tinggi
Jerman. Jangka waktu beasiswa adalah satu tahun; dapat diperpanjang sampai selesai studi tahap pertama atau
untuk program promosi. Persyaratan Indeks prestasi diatas rata-rata; berminat kepada masalah sosial-politik.

Serial orang lugu 30


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Bagi yang berminat dapat menulis surat lamaran dan disertai daftar riwayat hidup serta fotokopi tanda tamat
belajar serta ijazah lain dikirimkan ke alamat FFS. Berkas lamaran beasiswa serta informasi lainnya akan diki-
rimkan ke alamat pemohon. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi yayasan ini. Alamat: Friedrich-Ebert-
Stiftung, Abteilung Studienförderung, Godesberger Allee 149. D-53170 Bonn, Germany. Tlp.: +49-228 883 0;
Fax: +49-228 883 69 7. Email: wwwadm@fes.de dan alamat URL: http://www.fes.de/.
9. Friedrich-Naumann-Stiftung (Friedrich-Naumann-Foundation). Bantuan dana dari yayasan ini ditujukan ke-
pada mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi Jerman dan asing yang sedang belajar di atau berasal dari pergu-
ruan tinggi di Jerman yang memenuhi syarat serta lulus seleksi. Jangka waktu beasiswa diberikan pertama kali
selama satu tahun. Setelah itu dapat diperpanjang selama tiga tahun. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah
Indeks prestasi tinggi, memiliki pendapat yang liberal mengenai masalah sosial dan politik. Untuk orang asing
lamaran baru boleh diajukan setelah ybs mendapatkan gelar sarjana. Beasiswa tidak dapat diberikan bagi me-
reka yang mengambil program doktor bidang kedokteran atau kedokteran gigi, pasca doktor dan calon doktor
yang akan segera mengakhiri programnya. Persyaratan lebih lanjut silahkan menghubungi alamat FNS. Beasis-
wa diberikan untuk mengikuti program sarjana, pasca sarjana dan doktor. Bagi yang berminat dapat menuliskan
surat untuk meminta pada Yayasan Friedrich-Naumann di Bonn. Berkas lamaran dikirimkan langsung ke ya-
yasan Friedrich-Naumann. Batas waktu pemasukan lamaran untuk semester winter (musim dingin) s.d. tgl. 31
Mei; untuk semester summer (musim panas) s.d. tgl. 30 Nopember. Alamatnya Friedrich-Naumann-Stiftung,
Wissenschaftliche Dienste und Begabtenförderung, Alt-Nowawes 67, D-14482 Potsdam-Babelsberg, Germany.
Tlp.: +49-331 70 19 34 9; Fax: +49-331 70 19 22 2. Alamat URL: http://www.fnst.de/.
10. Fritz Thyssen Stiftung (Fritz Thyssen Foundation). Yayasan ini memberikan bantuan bagi para akademikus
dan para ilmuwan muda setelah menyelesaikan program doktor. Jangka Waktu Kunjungan riset untuk waktu
singkat, biasanya satu sampai tiga bulan. Persyaratan yang diperlukan adalah pelamar bergelar doktor. Beasiswa
yang diberikan terdiri dari: biaya hidup, asuransi kesehatan, bantuan dana tambahan, dana untuk perjalanan
singkat. Jumlah keseluruhan tergantung pada status marital dan usia. Bagi yang berminat dapat mengirimkan
Surat Lamaran ke alamat yayasan, disertai: data-data pribadi, tema penelitian, uraian singkat penelitian (1-2
halaman), deskripsi detail (tujuan, prosedur, metode, penjadwalan dll.), universitas/institusi yang diinginkan,
riset pendahuluan/publikasi ilmiah, status keluarga dan keadaan keuangan, surat keterangan bahwa permohonan
tersebut tidak diajukan kepada institusi lain pada waktu yang sama, tanggal dan tandatangan. Alamat: Fritz
Thyssen Stiftung, Am Römerturm 3, D-50667 Köln, Germany. Tlp.: +49-221 257 50 51; Fax: +49-221 257 50
92. Email: fts@fritz-thyssen-stiftung.de atau URL: http://www.fritz-thyssen-stiftung.de/.
11. GMD (Forschungszentrum Informationstechnik GmbH = German National Research Centre for Information
Technology). GMD adalah Pusat Riset Nasional yang paling besar untuk bidang Information Technology. Riset
GMD dititikberatkan pada metode inovatif dan applikasinya serta bekerja sama dengan industri dan konsu-
men. GMD memberikan beasiswa kepada 10 akademikus muda untuk melakukan penelitian inovatif dalam
bidang System Design Technology, Cooperation and Communication, Intelligent Multimedia Systems dan Pa-
rallel Processing pada kantor pusat GMD yang ada di Sankt Augustin atau pada cabangnya di Darmstadt atau
Berlin. Jangka waktu yang diberikan sampai dua tahun. Perpanjangan beasiswa dapat dilakukan sampai de-
ngan satu tahun berikutnya. Persyaratan untuk mendapatkan beasiswa tersebut adalah telah mempunyai gelar
Doktor (S-3) atau yang setara; berpengalaman melakukan riset dari institusi riset, universitas, sekolah tinggi
atau industri; menguasai bahasa Inggris atau Jerman dengan cukup baik. Besarnya beasiswa sesuai gaji pegawai
Federal (BAT IIa). Bagi yang berminat, surat lamaran dikirim ke GMD disertai daftar riwayat hidup, fotokopi
masing-masing gelar universitas, surat-surat rekommendasi, daftar publikasi, bukti pengalaman riset, surat kete-
rangan yang menjelaskan tentang keinginan pelamar untuk kunjungan riset ke GMD. Aplikasi harus dikirimkan
sampai tanggal 1 Maret setiap tahun. Alamat: GMD Forschungszentrum Informationstechnik GmbH, Schloß
Birlinghoven D-53754 Sankt Augustin, Germany. Tlp.: +49-2241 14 0; Fax: +49 2241 14 26 18 atau 14 28 89.
Email: kalb@gmd.de dan alamat URL: http://www.gmd.de/.
12. Gottlieb Daimler- und Karl Benz-Stiftung (Gottlieb Daimler and Karl Benz Foundation). Yayasan ini mem-
berikan beasiswa kepada orang asing yang belum bergelar Doktor, bukan untuk studi, tetapi hanya untuk riset
pada institusi di Jerman. Jangka waktu yang diberikan sampai tiga tahun. Persyaratan yang diperlukan palamar
mempunyai kualifikasi akademis yang tinggi; proyek riset yang terperinci; sudah menjalin hubungan dan mem-
peroleh ijin belajar dari institusi partner di Jerman; surat keterangan dari institusi di Jerman (kadang-kadang juga
dari institusi induk di Indonesia) yang menjelaskan tentang keinginan kerja sama; batasan umur maksimum 30
tahun; terbuka untuk semua jurusan dan topik riset; penelitian postdoc dan kerja praktek tidak dibantu; batas

Serial orang lugu 31


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

waktu memasukkan lamaran tanggal 1 Oktober setiap tahun. Besar beasiswa yang diberikan disesuaikan de-
ngan beasiswa DAAD dan yayasan lain; pertemuan penerima beasiswa diadakan setiap tahun sekali. Bagi yang
tertarik dapat mengirimkan Surat Lamaran informal serta usulan singkat tentang topik riset (sampai 3 halaman)
ditujukan kepada alamat yayasan; deskripsi proyek riset serta metode yang akan dipakai; undangan dari insti-
tusi di Jerman (serta keterangan mengenai keperluan riset tersebut); bukti tertulis bahwa proyek riset tersebut
akan diintegrasikan kedalam program riset institusi induk di tanah air; penjadualan dan rencana biaya selama di
Jerman; pengalaman akademis; surat keterangan baik; fotokopi ijazah sekolah. Alamat: Gottlieb Daimler- und
Karl Benz-Stiftung, Dr.-Carl-Benz-Platz 2, D-68526 Ladenburg, Germany. Tlp.: +49 6203 159 24; Fax: +49
6203 166 24. Email: GD-KB-Stiftung@t-online.de
13. Hanns-Seidel-Stiftung (Hanns-Seidel-Foundation). Yayasan ini memberikan bantuan dana bagi orang asing
baik sarjana, calon doktor (S3), doktor maupun dosen dan ilmuwan dari semua bidang studi. Jangka waktu
beasiswa ynag diberikan biasanya dua tahun; kemungkinan dapat diperpanjang menjadi tiga tahun dalam rang-
ka program Doktof (S3). Persyaratan untuk mendapatkan beasiswa ini adalah memiliki kemampuan meneliti,
aktif dalam suatu organisasi politik, sosial, atau agama, sadar dan mau memperjuangkan hak-hak masyara-
kat. Beasiswa diberikan dalam rangka pendidikan lanjutan dan training. Disediakan juga bantuan keuangan
untuk mengikuti kursus persiapan bahasa Jerman. Bagi ynag tertarik dapat mengikuti seleksi melalui insti-
tusi atau organisasi partner yayasan Hanns Seidel di masing-masing negara. Alamat: Hanns-Seidel-Stiftung
Förderungswerk, Lazarettstr. 33, Postfach 190846, D-80636 München, Germany. Tlp.: +49-8912580; Fax:
+49-891258403. Email: info@hss.de atau alamat URL: http://www.hanns-seidel-stiftung.de/.
14. Karl-Danzer-Stiftung (Karl Danzer Foundation). Yayasan Karl Danzer memberikan beasiswa kepada lulusan
dari bidang kehutanan atau wood management atau kepada lulusan dari bidang teknologi dan ekonomi yang
mempunyai pengalaman dalam bidang kehutanan atau wood management. Jangka waktu yang diberikan se-
lama 10 bulan. Persyaratan yang diminta pelamar lulus dalam bidang kehutanan atau wood management atau
suatu jurusan teknologi/ekonomi; berhubungan dengan pengalaman kerja dalam bidang kehutanan/wood ma-
nagement; mampu berbahasa Inggris dengan baik; memiliki pengetahuan dasar bahasa Jerman; batasan umur
maksimum 33 tahun. Selain beasiswa yang diberikan pada setiap bulan ada juga pembiayaan perjalanan ke loka-
si program di Reutlingen (Jerman); akomodasi di Reutlingen; uang perjalanan (termasuk biaya pengurusan visa)
untuk ekskursi dan field research; asuransi kesehatan, kecelakaan dsb. Bagi yang berminat, formulir lamaran
dapat diminta pada Export-Akademie Baden-Württemberg; Batas akhir pengiriman lamaran tersebut akhir bulan
Maret. Alamat Export-Akademie Baden-Württemberg, Alteburgstr. 150, D-72762 Reutlingen, Germany. Tlp.:
+49 7121 271785; Fax: +49- 7121 2 71723. Alamat URL: http://www-ea.fh-reutlingen.de/. Adapun alamat
Karl-Danzer-Stiftung, Danzer Furnierwerke GmbH, Storlachstr. 1, D-72760 Reutlingen, Germany.
15. KAS (Konrad-Adenauer-Stiftung = Konrad-Adenauer-Foundation). Yayasan Konrad-Adenauer memberikan
bantuan keuangan bagi mahasiswa asing yang belajar di perguruan tinggi Jerman. Bantuan ditujukan bagi me-
reka yang ingin melanjutkan studinya sampai jenjang Diplom, Doktor atau pendidikan non-gelar yang berkaitan
dengan bidangnya. Jangka waktu pemberian beasiswa, secara umum dapat diberikan sampai maksimum tiga
tahun. Jangka waktu pemberian beasiswa tergantung pada persyaratan masuk, tujuan studi dan prestasi. Per-
syaratan untuk mendapatkan bantuan keuangan ini, pelamar sudah harus diterima di perguruan tinggi Jerman
pada tingkat Hauptstudium, lebih diutamakan bagi mereka yang masuk ke program doktor. Memiliki prestasi
akademik sangat baik, berminat terhadap masalah politik, mampu berbahasa Jerman dengan baik dan berse-
dia kembali ke tanah air setelah selesai studi. Jumlah beasiswa bervariasi tergantung pada jenjang studi yang
dimasuki. Selain itu penerima beasiswa juga memperoleh tunjangan untuk keluarga, asuransi kesehatan, pem-
belian buku/literatur dan biaya transport dari/ke tanah air. Informasi lebih lanjut silahkan hubungi alamat KAS.
Pelamar yang berasal dari negara-negara dimana yayasan Konrad-Adenauer memiliki partner/proyek lebih di-
utamakan. Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi kantor partner dimaksud atau langsung ke alamat
Konrad-Adenauer-Stiftung e.V. (KAS), Rathausallee 12, D-53757 Sankt Augustin, Germany. Tlp.: +49 2241
24 63 20.
16. Dr. Mildred Scheel Stiftung für Krebsforschung (Dr. Mildred Scheel Foundation for Cancer Research).
Bantuan keuangan ini menyokong pertukaran pengetahuan dan pengalaman penelitian dasar, khususnya penya-
kit kanker dengan cara mengundang dokter-dokter asing yang berpengalaman dan berkualifikasi tinggi untuk
melakukan penelitian di institusi Jerman. Jangka waktu yang diberikan antara 2-24 bulan. Persyaratan yang
diperlukan, pelamar harus mempunyai reputasi internasional dan berpengalaman sebagai dokter dan ilmuwan.
Mereka harus bekerja di klinik Onkologie atau pernah atau sedang melakukan penelitian mendasar dibidang
Onkologie. Beasiswa yang diberikan sebagai ilmuwan tamu disesuaikan berdasarkan posisi ybs. di institusi

Serial orang lugu 32


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

asal. Biaya transportasi dari dan ke tanah air ditanggung oleh yayasan Dr. Mildred Scheel. Biaya lain untuk
menghadiri seminar di Eropa dapat diajukan ke yayasan. Bagi yang tertarik, formulir lamaran dapat diperoleh
melalui alamat dibawah. Nominasi untuk mendapatan undangan sebagai ilmuwan tamu hanya dapat diajukan
oleh pemimpin/kepala dokter/ilmuwan di Klinik dan institusi penelitian Jerman. Lamaran dapat diajukan setiap
saat, diperlukan waktu sampai dengan 6 bulan untuk memprosesnya. Keterangan lebih lanjut silahkan meng-
hubungi Dr. Mildred Scheel Stiftung fuer Krebforschung, Thomas Mann Str. 40. Postfach 1467, D-53111
Bonn, Germany. Tlp.: +49-228 72 9900; Fax: +49-228 72 99011. Alamat URLnya http://www.verwaltung.uni-
mainz.de/dez1/forschungsfoerderung/db-stift/drm48.html.

17. OSW (Okumenisches Studienwerk e.V. = Ecumenical Scholarships Programme). Yayasan ini memberikan
beasiswa kepada mahasiswa dari negara berkembang untuk melanjutkan studinya di tingkat pasca sarjana di
Jerman. Beasiswa yang diberikan termasuk untuk mengikuti kursus bahasa guna mempersiapkan studinya.
Bagi kandidat yang mendapat rekomendasi dari salah satu Institusi patner dari OSW seperti National Christian
Council, Church leadership, local scholarship committee, dll akan mendapatkan prioritas. Bagi yang tertarik de-
ngan beasiswa ini silakan menulis surat lamaran dan ditujukan kepada Okumenisches Studienwerk e.V. (ÖSW),
Girondelle 80, D-44799, Bochum, Germany. Tlp: 49-234-938820.
18. Otto Benecke Stiftung e.V. (Otto Benecke Foundation). Yayasan ini memberikan beasiswa kepada keluarga,
senior (orang tua), wanita dan kaum muda untuk belajar di Hochshule (Universitas) atau Fachhoschule (Sekolah
Tinggi Kejuruan). Persyaratan Beasiswa diberikan kepada pencari suaka dan pelarian berusia dibawah 30 tahun
yang ingin belajar di Rep. Fed. Jerman. Beasiswa juga diberikan bagi pelarian berusia antara 30 - 50 tahun yang
telah memiliki gelar kesarjanaan tetapi masih memerlukan pendidikan pelengkap untuk mendapatkan pekerjaan
di Rep. Fed. Jerman. Beasiswa Diberikan untuk membiayai persiapan belajar, kursus bahasa Jerman, Stu-
dienkolleg (sekolah persiapan masuk perguruan tinggi), kursus lanjutan bahasa Jerman, studi lanjutan, kursus
penyetaraan. Selain itu juga untuk konsultasi awal, bimbingan selama studi dan seminar. Berkas lamaran dapat
diperoleh di alamat yayasan, Otto Benecke Stiftung e.V. Kennedyallee 105-107, D-53175 Bonn, Germany. Atau
dengan alamat Postfach 260154, D-53153 Bonn, Germany. Tlp.: +49-228 81 63 0; Fax: +49 228 81 63 300.
Email: OBS-eV@t-online.de dan alamat URL: http://www.obs-ev.de/.
19. PAD (Pädagogischer Austauschdienst = Pedagogical Exchange Service). Pedagogical Exchange Service meng-
organisir pengiriman mahasiswa Germanistik dan pengajar bahasa Jerman sebagai asisten bahasa asing ke
sekolah-sekolah di Jerman. Mereka bertugas sebagai asisten mata pelajaran bahasa asing (pengajaran dibe-
rikan dalam bahasa ibu) selama kurang lebih 12 jam per minggu. Tujuan yang ingin dicapai adalah: untuk
memperkenalkan bahasa dan negara lain kepada pelajar Jerman melalui kontak langsung dengan native speaker;
Pengenalan lebih mendalam kepada orang asing mengenai bahasa dan budaya Jerman serta sistem pendidik-
an dan metode pengajarannya. Jangka waktu dari beasiswa ini bagi asisten penutur bahasa Inggris: 10 bulan
(September sampai Juni); untuk asisten penutur bahasa asing lainnya: 9 bulan (Oktober sampai Juni). Persya-
ratan utamanya adalah pernah 2 tahun kuliah di perguruan tinggi jurusan bahasa Jerman dengan hasil yang baik.
Pelamar dari luar daratan Eropa harus berijasah sarjana (Bachelor of Art) jurusan bahasa Jerman. Beasiswa
diberikan untuk menunjang biaya hidup di Jerman. Biaya transportasi dari atau ke negara asal ditanggung sen-
diri. Bagi yang tertarik dengan beasiswa ini, formulir lamaran dapat diperoleh dari instansi pendidikan urusan
luar negeri atau langsung ke alamat PAD. Berkas lamaran yang sudah diisi sudah harus dikirimkan 9 - 12 bulan
sebelum program pertukaran dimulai (September/Oktober). Alamat PAD adalah Paedagogischer Austauschdi-
enst Sekretariat der Staendigen Konferenz der Kultusminister der Laender in der Bundesrepublik Deutschland,
Lennéstrasse 6, Postfach 2240, D-53012 Bonn, Germany. Tlp.: +49-228 50 10; Fax: +49-228 50 13 01. Email:
pad@kmk.org atau melihat homepagenya http://www.kmk.org/pad/home.htm.
20. Stiftung Weimarer Klassik (Weimar Classic Foundation). Yayasan ini memberikan beasiswa bagi penelitian
mengenai sejarah kebudayaan eropa abad 18 sampai 20. Beasiswa diberikan selama satu sampai enam bulan.
Persyaratan yang diperlukan, pelamar memiliki gelar doktor atau gelar keilmuan lain yang setara. Sebagai
pengecualian beasiswa dapat juga diberikan kepada calon doktor. Beasiswa Jumlah beasiswa per bulan saat ini
DM 2000,-. Biaya transportasi, terutama bagi pelamar dari Eropa Timur, kemungkinan dapat juga dibantu oleh
yayasan ini. Bagi yang berminat dapat mengirimkan berkas lamaran terdiri dari: deskripsi proyek penelitian
secara detail, daftar riwayat hidup terutama yang menyangkut kegiatan ilmiah, daftar publikasi dan minimal
dua referensi. Lamaran dapat dikirimkan setiap saat dengan alamat Stiftung Weimarer Klassik, Postfach 2012.
D-99401 Weimar, Germany. Tlp.: +49-3643 54 52 70; Fax: +49-3643 54 52 90. Email: Prof. Dr. Lothar
Ehrlich ehrlich@www.weimar-klassik.de dengan alamat URL: http://www.weimar-klassik.de/.

Serial orang lugu 33


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

21. WUS (World University Service). Beasiswa dari World University Service ditujukan bagi mahasiswa asing
yang berminat atau aktif mengikuti perkumpulan politik dan pembangunan. Beasiswa diberikan tahunan dan
dapat diperpanjang. Persyaratan yang diperlukan, penerima beasiswa adalah mahasiswa asing dari negara-
negara Afrika, Asia dan Latin Amerika dengan beragam bidang ilmu. Setelah menyelesaikan studinya ybs.
hendaknya memiliki solidaritas tinggi, berminat dan ikut aktif dalam melaksanakan pembangunan dinegaranya.
Beasiswa yang diberikan mencakup: biaya hidup, biaya asuransi kesehatan, dan biaya tranportasi dari/ke tanah
air. Bagi yang berminat dapat mengirimkan Surat Lamaran dengan harus disertai daftar riwayat hidup, ijasah
dan surat rekomendasi. Berkas lamaran dapat dikirimkan sewaktu-waktu ke alamat WUS. World University
Service Deutsches Komitee e.V. Goebenstrasse 35, D-65195 Wiesbaden, Germany. Tlp: +49-611-446648; Fax:
+49-611-446489. Email: info@wusgermany.de alamat URL http://www.wus-international.org/germany/.

3.6.2 Mencari Pekerjaan


Untuk mendapatkan pekerjaan bagi seorang mahasiswa di Jerman, sesungguhnya cukup lumayan sulit. Hal ini dikare-
nakan sejak reunifikasi Jerman telah membawa dampak terhadap keterbatasan tersedianya lapangan kerja bagi orang
Jerman sendiri maupun mahasiswa yang sedang sekolah di Jerman. Namun kalau kita banyak kawan dan kenalan,
maka informasi tentang lowongan pekerjaan tidaklah sulit di dapat.
Persyaratan utama untuk mendapatkan pekerjaan adalah tentu saja sebagai mahasiswa asing harus dapat berko-
munikasi dalam bahasa Jerman. Tanpa penguasaan bahasa Jerman, biasanya agak sulit untuk mendapatkan kesempatan
kerja. Apabila kemampuan bahasa Jerman dapat dihandalkan, baik pada musim “paceklik” pekerjaan (seperti liburan
selain musim panas) atau liburan musim panas kesempatan kerja cukup lumayan banyak diperoleh. Oleh karena itu
bagi mahasiswa terutama yang mengambil program studi internasional yang saat ini sedang menjamur di Jerman, lebih
baik waktu luangnya diisi belajar bahasa Jerman. Atau bila perlu disiapkan sejak dari Indonesia. Apabila telah berada
di Jerman, carilah teman orang Jerman sebagai tandem (patner berlatih berbicara bahasa Jerman). Orang Jerman yang
menjadi tandem kita, dia mengajarkan cara berkomunikasi dengan bahasa Jerman kepada kita. Disisi lain kita meng-
ajarkan bahasa ibu kita (bahasa Indonesia) kepada tandem kita. Sehingga masing-masing pihak mendapatkan sesuatu
yang diinginkan.
Untuk mencari kesempatan kerja kita dapat pergi ke biro-biro jasa penyedia pekerjaan bagi mahasiswa. Bila di
Bremen dapat pergi ke alamat :

JOB-Vermittlung des Arbeitsamtes Bremen


Doventorsteinweg 48-52
28195 Bremen
Tel.: (0421) 178-1509 atau 178-1556

Selain itu, di setiap supermark (Aldi, Extra, Plus, dll) juga ada yang menempel pengumuman di papan tulis. Begitu
juga di setiap sudut-sudut di Perpustakaan, Fakultas, Ruang Komputer, dll. pengumuman lowongan pekerjaan selalu
ada. Namun perlu diperhatikan bila ada lowongan pekerjaan dan kita diminta menghubungi nomor telefon tertentu
dengan biaya telefon permenit yang mahal, maka lebih baik jangan menghubungi nomor telefon tersebut. Karena
saat ini di Jerman ada kecenderungan si pemasang iklan tersebut justru memanfaat kita (pencari kerja). Dengan kita
menelefon, kita membayar biaya dalam jumlah tertentu (permenit), namun informasi lowongan pekerjaan tidak pasti.
Sehingga si pemilik telefon mendapatkan banyak masukan karena banyak orang yang menelefon dia.
Adapun jenis pekerjaan yang dapat kita peroleh dengan status sebagai mahasiswa terdiri dari berbagai macam
pekerjaan seperti Putzfrau (cleaning service) di kantor, rumah tangga, sekolahan, universitas, dll; pekerja packing,
pengantar surat, penjaga anak, menemani orang tua berbelanja, pekerja pabrik, dll. Akhir-akhir tahun ini dengan
meningkatnya kebutuhan akan tenaga informasi, maka lowongan pekerjaan sambilan untuk bidang ini cukup banyak.
Oleh karena bekal kemampuan komputer sangat diperlukan.
Untuk dapat bekerja pada salah satu perusahaan, bisanya kita harus mempunyai Lohnsteuere Karte (kartu pajak
honor). Kartu ini dapat diambil di Meldesbehörde dimana kita melakukan Anmeldung. Yang perlu diperhatikan adalah
jenis pajak yang kita bayar. Hal ini berkaitan dengan jenis kartu yang harus kita miliki. Setiap orang biasanya hanya
mempunyai sebuah kartu pajak honor tersebut. Kita bisa mendapatkan 2 kartu, namun potongan pajak pada kartu
kedua jauh lebih besar dari pada potongan pajak pada kartu yang pertama. Biasanya setiap perusahaan dimana kita
kerja membutuhkan sebuah kartu pajak tersebut.
Selain itu bila kita ingin kerja lebih lama lagi waktunya kita perlu mengurus Arbeitserlaubniss (ijin kerja). Surat
ini dibutuhkan karena kita bekerja melebihi jam kerja yang kita punyai. Untuk mengurusnya dan mempergunakan

Serial orang lugu 34


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

surat tersebut, sebaiknya mempelajari dahulu peraturan orang asing bekerja di Jerman. Peraturan ini sangat komplek,
oleh karena itu bertanyalah kepada orang Indonesia yang telah lama tinggaldi Jerman.

Serial orang lugu 35


Bab 4

Menempuh Hidup di Jerman

4.1 Membawa Keluarga


Tema ini karena cukup kompleks dan banyak variasi yang terjadi di kenyataannya, maka penulis merasa perlu dibahas
tersendiri. Biasanya penerima beasiswa dari DAAD pada saat berangkat ke Jerman masih sendirian, baik yang telah
berkeluarga atau masih bujang. Namun setelah menyelesaikan kursus bahasa Jerman di Goethe Institut seperti di Dre-
sden, Bremen, Göttingen, Manheim dan Freiburg, sebagian besar yang telah berkeluarga ingin mengajak keluarganya
untuk tinggal bersama dan mendampingi selama studi di Jerman. Suatu peraturan dari DAAD, adalah selama kursus
bahasa Jerman di Goethe Institut DAAD tidak memberikan ijin agar keluarga menyusul ke Jerman. Hal ini bukan
berarti tidak bisa bila ada anggota keluarga (suami, istri atau anak) dari penerima beasiswa DAAD menyusul ke
Jerman, sementara dia sedang mengikuti kursus bahasa. Mereka biasanya menggunakan jalur privat, artinya mereka
datang dengan visa turis. Hal ini membawa konsekuensi bahwa mereka hanya dapat tinggal paling lama selama tiga
(3) bulan di Jerman. Kalaupun ada anggota keluarga menyusul ke Jerman dan diijinkan oleh DAAD, itu hanya sebuah
perkecualian yang jarang dan sulit sekali. Walaupun begitu hal tersebut di Bremen pernah terjadi.
Untuk membawa keluarga ke Jerman bagi seseorang yang telah menerima visa menetap dalam kurun waktu
tertentu, bukanlah hal yang mudah. Namun bila telah ada sponsor yang jelas siapa yang akan menanggung keluarga
nantinya, keterangan berapa besar penghasilan (beasiswa) yang diterima, dan sudah mempunyai tempat tinggal yang
layak untuk keluarga yang akan datang nantinya. Maka permohonan visa tidaklah mengalami banyak gangguan.
Ketiga hal tersebutlah yang pada prinsipnya merupakan faktor utama, kalau keluarga ingin menyusul ke Jerman.
Adapun persyaratan untuk membawa keluarga ke Jerman adalah sebagai berikut :

Mengisi formulir permohonan visa dan menandatangani Surat Pernyataan (yang telah disiapkan Kedubes Jerm-
an di Jakarta).
Menyerahkan pas foto berwarna.
Melampirkan akte perkawinan yang telah dilegalisir dan diterjemahkan dalam bahasa Jerman.
Bila ada anak yang ikut juga melampirkan Akte Kelahiran yang telah diterjemahkan juga ke dalam bahasa
Jerman.
Melampirkan foto kopi Mietvertrag (surat kontrakan rumah) di Jerman.
Melampirkan Surat sponsor dari DAAD Bonn.
Melampirkan foto kopi Stipendienzusage (Surat penerimaan beasiswa dari DAAD).
Mengisi Surat kesehatan dengan formulir dari DAAD.
Menyerahkan Passpor yang masih berlaku sekurang-kurangnya 6 bulan

Untuk semua lampiran yang tertulis dalam bahasa Indonesia harus terlebih dahulu diterjemahkan oleh seorang pe-
nerjemah yang diakui Kedutaan Jerman (lihat Lampiran A). Terjemahan tersebut kemudian dilegalisir oleh Kedutaan
dengan melampirkan surat sponsor dari DAAD dan foto kopi Stipendienzusage. Surat kesehatan yang asli harus di-
kirimkan ke DAAD Jakarta paling lambat 6 minggu sebelum rencana keberangkatan yang akan diteruskan ke DAAD

36
ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Bonn untuk keperluan pengurusan asuransi kesehatan. Bagi mereka yang di luar kota dan tidak mempunyai rekan atau
famili di Jakarta, DAAD bisa membantu pengurusan legalisir dan pengajuan visa atau hanya sekedar memeriksa ke-
lengkapan persyaratan yang diperlukan. Namun apabila pengurusan tersebut akan dilakukan sendiri atau minta tolong
ke orang lain DAAD juga akan berterima kasih sekali.
Perlu diperhatikan bahwa biasanya untuk mengajukan visa di kedutaan memerlukan waktu lama, sehingga lebih
baik kalau pengurusannya dilakukan jauh-jauh hari. Waktu lama untuk pengurusan visa ini berkaitan dengan birokrasi
yang terdapat di pemerintah Jerman. Sebagai gambaran, berkas permohonan visa keluarga yang diajukan di Jakarta
setelah diperiksa kelengkapannya dan dinyatakan lengkap, akan dikirim ke kota dimana kita berada di Jerman (misal
di Bremen). Setelah berkas tersebut tiba di Jerman, kita sebagai suami/istrinya akan dipanggil oleh Ausländerbehörde
untuk membawa beberapa persyaratan, misalnya Stipendienzusage, Mietvertrag rumah kita, serta Asuransi kesehatan.
Semuanya itu diperlukan guna mencocokan antara dokumen dari Jakarta dan dokumen yang ada di Jerman. Apakah
betul kita mengontrak rumah sesuai yang tertulis di Mietvertrag atau tidak, dll. Kalau tidak ada masalah maka berkas
tersebut dikembalikan lagi ke Jakarta. Selang beberapa hari maka permohonan visa keluarga akan turun. Pesan penulis
terutama berkaitan dengan Mietvertrag, biasanya karena sulitnya mencari rumah dan mahalnya harga sewa rumah di
Jerman (untuk keluarga) serta keiinginan segera berkumpul dengan keluarga, maka ada kalanya satu atau dua orang
diantara kita (penerima beasiswa DAAD) sedikit melakukan kecerobohan. Hal itu dilakukan dengan melampirkan
Mietvertrag dari sistem Untermiete. Atau menyewa rumah dengan ukuran yang tidak memenuhi standart, misalnya
jumlah keluarga 4 orang, kita menyewa rumah hanya mempunyai 2 kamar (2 ZKB) saja (seharusnya paling tidak
3 ZKB). ZKB adalah Zimmer, Küche, Bad. Walau kita bisa meyakinkan pihak Ausländerbehörde di Jerman bahwa
rumah tersebut layak. Namun Kedubes Jerman di Jakarta bisa membatalkan keberangkatan keluarga kita dalam 24 jam
sebelum pesawat terbang. Hal ini pernah terjadi pada kolega penulis. Oleh karena itu demi kelancaran dan kenyamanan
keluarga kita yang akan menyusul ke Jerman, lebih baik memenuhi peraturan yang dikeluarkan dan dipersyaratkan
pemerintah Jerman, melalui Kedubes Jerman di Jakarta.
Biasanya dalam pengurusan visa untuk keluarga yang akan menyusul ke Jerman banyak mengalami hambatan di
persyaratan Mietvertrag dan Pemeriksaan Kesehatan. Kadangkala besarnya beasiswa yang kita terima tidak memenuhi
standart hidup yang ditentukan di kota di mana kita sekolah. Namun untuk menyelesaikan masalah ini, kita bisa
meminta bantuan dari DAAD di Jakarta atau memakai kiat-kita khusus yang penulis pernah lakukan (bila diperlukan
silakan kontak penulis melalui email).
Selanjutnya setelah keluarga berkumpul di Jerman, maka ada kewajiban yang harus kita lakukan, yaitu menye-
kolahkan anak. Hal ini bagi keluarga yang belum mempunyai tanggungan anak, bukan menjadikan masalah. Namun
bagi keluarga yang telah mempunyai anak, maka hal ini mengharuskan kita menyediakan waktu ekstra guna mengurus
sekolahnya. Oleh karena itu dibawah ini disajikan beberapa alternatif yang terjadi serta pemecahannya :

1. Untuk anak dibawah 3 tahun, tanggung jawab pengasuhannya pada orang tua. Namun bila suami istri menda-
patkan tugas untuk sekolah, maka harus mencari Tagesmutter (ibu asuh harian). Kalau kita betul-betul memba-
yar Tagesmutter ini, maka beasiswa yang kita terima tidak akan cukup. Perlu diketahui saja untuk membayar
Tagesmutter di Jerman perbulan paling tidak harus ada ekstra biaya sebesar minimal 500-800 DM. Akan tetapi
bila suami istri bisa mendapatkan visa student untuk masuk ke Jerman, ada cara lain yang lebih murah untuk
membayar Tagesmutter tersebut. Kita bisa meminta ke Stadt (pemerintah kota) bantuan untuk Tagesmutter.
Bantuan tersebut juga besarnya tergantung dari beasiswa (pendapatan) yang kita terima (kalau salah satu dian-
tara suami istri juga ada kerja sambilan diperlukan melampirkan keterangan berapa pendapatan yang diterima
dari bekerja tersebut setiap bulannya). Dari biaya Tagesmutter dikurangi bantuan dari Stadt biasanya kita hanya
membayar Tagesmutter berkisar antara 50-70 DM perbulannya. Biaya ini relatif murah sekali untuk ukuran kita
sebagai mahasiswa. Sebagai contoh di Bremen anak yang diasuh Tagesmutter selama 9 jam perhari membu-
tuhkan biaya 677 DM perbulan dan dengan beasiswa dari DAAD untuk tingkat Magister, kita hanya membayar
tiap bulannya sebsar 53 DM perbulan (tahun 2001).
2. Apabila anak kita telah berumur 3-6 tahun, maka anak tersebut telah mendapatkan tempat di Kindergarten (se-
macam Taman Kanak-kanak di Indonesia). Caranya kita mencari Kindergarten yang paling dekat dengan rumah
kita (Wohnung) dimana kita tinggal dan mencari formulir pendaftarannya. Kita tidak bisa melamar Kindergar-
ten di tempat yang jauh letaknya dari tempat tinggal kita. Biasanya waktu pendaftaran dimulai sekitar bulan
Januari-Pebruari (masing-masing negara bagian mempunyai jadual waktu yang berbeda, harap ditanyakan ke
teman yang tinggal sekota) untuk masuk Kindergarten pada musim panas pada tahun berikutnya. Namun kalau
anak kita datang tidak sesuai jadual tersebut, kemungkinan bisa mendapatkan tempat juga, asal segera memp-
roses pelaporan diri ke Meldesbehörde. Kalau anak kita diterima di Kindergarten juga diwajibkan membayar
biaya selama di Kindergarten. Dan besar biayanya tergantung berapa lama anak kita tinggal di Kindergarten,

Serial orang lugu 37


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

biasanya ada dua (2) opsi yaitu anak tinggal di Kindergarten pada jam 08.00-12.00 atau pada jam 08.00-17.00.
Sebagai gambaran untuk opsi pertama, yakni anak tinggal di Kindergarten pada jam 08.00-12.00, kita diwajibk-
an membayar sebesar 225 DM perbulan (di Bremen). Di kota lain besar biayanya bervariasi. Biaya tersebut
kemudian dikonversikan dengan besar pendapatan kita (beasiswa), maka pada akhirnya hanya dikenakan biaya
sebesar 15 DM perbulan. Sisa biayanya ditanggung Stadt, itu berarti kita mendapatkan bantuan dari pemerintah
Jerman. Cara pengajuannya semua diproses oleh pihak Kindergarten sendiri, kita hanya diminta mengisi for-
mulir yang berisi data kapan anak kita berada di Kindergarten dan berapa besar pendapatan kita tiap bulan, serta
melampirkan foto kopi Stipendienzusage.
3. Bilamana anak kita berumur lebih 7 tahun. Maka kita mesti mencari Grundschule (Sekolah Dasar) di sekitar
rumah kita yang paling terdekat. Biasanya kalau kita telah mendaftar di Meldesbehörde, anak kita akan men-
dapatkan tempat di Grundschule tersebut. Persyaratan yang diperlukan hanya terdiri surat pindah sekolah dari
Indonesia (kalau sudah pernah masuk SD) dalam bahasa Inggris juga bisa (bila telah diterjemahkan dalam baha-
sa Jerman lebih baik); menunjukkan paspor yang berlaku dan datang ke Grundschule tersebut. Bila diperlukan
melakukan test kesehatan yang ditunjuk oleh Grundschule. Untuk keperluan mendaftar, lebih baik menemui
Rektor dari Grundschule tsb (kepala sekolah), semuanya akan selesai pada hari itu juga. Untuk sekolah di Grun-
dschule ini pada prinsipnya kita tidak dikenakan biaya apapun juga. Namun setiap 3-6 bulan sekali pada saat
Alternabend (pertemuan orang tua murid) kita diminta mengisi kas kelas besarnya bervariasi tergantung kegi-
atan kelasnya, yaitu berkisar 5-30 DM. Uang tersebut digunakan untuk membeli bunga saat guru ulang tahun,
atau untuk keperluan saat festifal musim panas, dll. Yang jelas uang tersebut tidak digunakan untuk pendidikan
di Grundschule. Sesuatu hal yang khas dari Grundschule ini (masing-masing negara bagian atau Bundesland di
Jerman berbeda-beda aturannya), misal di Bremen selama kelas 1-2 anak tidak mendapatkan rapor untuk setiap
akhir tahun ajaran. Hanya pada saat Alternabend orang tua murid mendapatkan laporan perkembangan dan ke-
majuan sekolah anak kita dari guru wali kelas. Apabila ada problem di bahasa atau matematika atau kesenian,
dll akan diberitahukan ke orang tua dan diberi pemecahannya (misalnya harus mengikuti pelajaran tambahan,
dll). Rapor sebagai hasil sekolah hanya diberikan di akhir tahun ajaran kelas 3 (menjelang liburan musim panas,
sekitar bulan Juli). Berdasarkan diskusi diantara mahasiswa penerima beasiswa dari DAAD di Jerman, untuk
pelajaran matematika anak-anak SD dari Indonesia lebih kuat, karena biasanya anak kita yang baru datang dari
Indonesia dapat segera menyesuaikan diri di Grundschule untuk pelajaran matematika. Hambatan yang banyak
dihadapi tentu saja di bahasa pengantar, bahasa Jerman. Namun hal ini bukan menjadikan problem yang besar,
karena biasanya anak cepat menyesuaikan diri. Waktu yang diperlukan untuk adaptasi bahasa ini berkisar dari 2-
6 bulan, setelah itu semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Biaya yang cukup besar untuk pengeluaran anak
selama di Grundschule adalah saat anak mengikuti program Schullandheim (yakni anak tidur dan menginap di
suatu tempat). Biasanya selama sepekan, tergantung penawaran dari gurunya. Selama menginap ini orang tua
disarankan tidak mengunjungi anak (kecuali ada hal yang sangat penting). Karena program ini ditujukan untuk
melatih anak mandiri. Biaya yang dibutuhkan untuk itu berkisar antara 100-250 DM. Dan kegiatan ini dilakukan
hanya sekali dalam setahun.

Apabila kita ingin hidup di Jerman baik dalam kurun waktu yang pendek dengan tujuan untuk menuntut ilmu maupun
untuk jangka waktu lama dengan bekerja atau ingin menetap selamanya di Jerman dibutuhkan banyak informasi ten-
tunya, sebelumkeputusan itu diambil. Namun sayang sekali informasi yang dibutuhkan dan seperti yang kita inginkan
jarang dan bahkan sulit didapatkan. Oleh karena itu berdasarkan beberapa cerita dan informasi yang penulis dapatkan
selama tinggal di Jerman, maka ditulislah buku ini guna memenuhi ketersedian informasi masalah tersebut.
Apabila kita selama tinggal di Jerman terutama bagi mahasiswa dapat meluangkan waktu untuk berkumpul de-
ngan mengikuti kegiatan dari organisasi-organisasi sosial di Jerman. Maka kita akan mendapatkan banyak informasi
berkaitan dengan bagaimana cara masuk ke Jerman. Sebab kalau kita ingin sekolah dan hidup di Jerman, sebelumnya
mesti mengetahui atau mendapatkan informasi tentang hal tersebut. Tanpa mengetahui celah-celahnya maka akan
sulit bisa masuk ke Jerman. Oleh karena itu berdasarkan informasi yang penulis terima dan kumpulkan, sebenarnya
terdapat banyak program dan cara agar kita bisa masuk ke negara Jerman. Untuk mengetahui hal tersebut silakan
diperhatikan uraian pada bab selanjutnya.

4.2 Memelihara dan Membentuk Keluarga di Jerman


Tentunya bagi teman-teman mahasiswa yang membawa keluarga ke Jerman akan mengurangi rasa rindu kita kepada
isteri dan anak. Kehidupan berkeluarga di luar negeri akan sangat terasa beda sekali dibandingkan dengan di tanah air.
Karena kita merasa asing dengan sistem yang ada dan kebudayaan lingkungan membawa kita di alam yang berbeda

Serial orang lugu 38


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

pula. Hal ini akan terasa lain apabila di tempat kita belajar sudah terdapat teman atau kawan yang sebelumnya sudah
berpengalaman dan mau menyambungkan pengalamannya.
Pada tulisan ini akan disajikan suatu pengalaman bagaimana membina keluarga di negara Jerman mulai dari
proses kehamilan, kelahiran anak hingga kontrol dan imunisasi yang diberikan.

4.2.1 Kehamilan
Tiap bulan kehamilan seorang wanita di negara Jerman haruslah diperiksa oleh dokter yang dikenal dengan nama
“Frauenartz”. Dokter (Frauenartz) ini ada yang laki-laki dan ada pula perempuan. Bagi kita mungkin orang timur,
akan lebih nyaman untuk memeriksakan isteri atau diri kita ke dokter perempuan, sehingga kita perlu memperhatikan
nama Frauenartz tersebut. Terkadang Frauenartz ini membuka praktek bersamaan antara dokter laki-laki dan dokter
perempuan. Sehingga kalau memang ingin dokter perempuan kita harus menyatakan dengan jelas kepada dokter mana
kehamilan akan diperiksakan.
Proses pemeriksaan ini mencakup keseluruhan kesehatan ibu dan anak, mulai dari kontrol darah hingga ke bagian
detail rahim diperiksa secara menyeluruh. Semua kejadian dan keadaan kesehatan ibu dan anak dicatat lengkap pada
buku laporan seperti pada gambar berikut.

4.2.2 Proses Melahirkan


Biasanya dokter yang memeriksa kehamilan akan memberikan jadual kapan anak akan dilahirkan. Sangat disarankan
sekali kita untuk menanyakan kepada dokter rumah sakit bersalin mana yang paling baik untuk proses melahirkan.
Paling baik di sini maksudnya adalah bukan saja fasilitas rumah sakitnya, tetapi juga bidan (dikenal dengan nama
Hebame) serta dokter yang akan membantu dalam proses melahirkan harus pula kita ketahui yang mana yang paling
berpengalaman. Terkadang, suatu rumah sakit bersalin memiliki fasilitas yang bagus tetapi pengalaman bidan dan
dokter dalam penanganan persalinannya masih kurang dibandingkan dengan rumah sakit yang lainnya. Tentunya hal
ini dilakukan pada suatu kota yang memiliki beberapa rumah sakit bersalin. Sangat disarankan sekali 1 bulan sebelum
jadwal kelahiran, kita memeriksa dulu keadaan rumah sakit dan mencari informasi pada tetangga atau kerabat yang
sudah memiliki pengalaman melahirkan di rumah sakit tertentu.

4.2.3 Administrasi Pendaftaran Anak Yang Dilahirkan di Jerman


Setiap anak yang dilahirkan di Jerman, tentunya juga harus mendaftarkan anaknya di Rathaus. Setiap rumah sakit
akan memberikan formulir ataupun surat pengantar tentang keadaan bayi yang baru dilahirkan agar segera dilaporkan
ke Rathaus untuk dibuatkan semacam akta kelahiran. Kita bisa meminta akta kelahiran tersebut kedalam bahasa
Jerman, Inggris, dan Perancis. Tentunya pembuatan akta ini membutuhkan biaya, tetapi tidak besar biaya yang harus
dikeluarkan untuk akta ini.

4.2.4 Bantuan Sosial Untuk Proses Melahirkan


Hingga tahun ini, wanita yang melahirkan bisa memperoleh dana bantuan sosial dari negara bagian. Besarnya bantuan
disesuaikan dengan pendapatan keluarga. Lembaga yang mengatur penyaluran dana sosial ini tentu saja kantor lem-
baga sosial di suatu kota. Selain itu kita juga bisa menghubungi Diakonise untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut
tentang bagaimana memperoleh dana tersebut. Mereka juga akan menyarankan kepada kita bagaimana memelihara
bayi dengan biaya yang relatif murah.
Syarat permohonan dana bantuan sosial adalah dengan mengisi formular, fotokopi passpor serta fotokopi buku
kontrol kehamilan. Setelah anak dilahirkan, kita juga harus memberikan fotokopi surat keterangan dari rumah sakit
atau akta kelahiran bayi sebagai laporan bahwa anak sudah dilahirkan.

4.2.5 Kontrol Kesehatan Anak


Anak-anak dibawah usia 12 tahun haruslah secara teratur diperiksakan ke dokter anak (Kinderartz). Jadual pemerik-
saan kesehatan anak adalah tiap bulan untuk anak kurang dari satu tahun, kemudian pada usia ke-dua dan selanjutnya
usia ke-4 dan ke-6. Terakhir adalah usia ke-12. Jadwal pemeriksaan ini dikenal dengan nama “U-1” hingga “U-...”.

Serial orang lugu 39


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

Selain diperiksa kesehatan, anak kita juga akan menerima suntikan imunisasi. Tentu saja jenis imunisasi ini disesu-
aikan dengan penyakit yang ada di Eropa. Anak-anak tidak mendapatkan imunisasi untuk mencegah penyakit TBC
dll.

4.3 Seribu Cara ke Jerman


Untuk dapat masuk ke Jerman selain memakai jalur pendidikan, yakni ingin melanjutkan belajar di Jerman, terdapat
cara-cara lainnya seperti di uraikan dibawah ini. Namun saran penulis lebih baik pergi ke Jerman dengan tujuan belajar
akan lebih menguntungkan dalam segala hal. Untuk mengetahui kiat-kiat ke Jerman tersebut silakan diperhatikan
sajian berikut ini.

4.3.1 Mengikuti Kunjungan Singkat


Apabila kita ingin sungguh-sungguh akan belajar di Jerman dan ingin hidup dalam beberapa tahun di Jerman, banyak
tawaran mengikuti seminar, kursus atau training yang ditawarkan oleh pemerintah Jerman atau lembaga non peme-
rintah Jerman, seperti Carl Duisberg Gesellchaft (CDG), Deutsche Stiftung für Internationale Entwicklung (DSE),
Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ), DAAD, Deutsche Investitions- und Entwicklungsge-
sellschaft mbH (DEG), dll (berdasarkan informasi sepertinya DSE dan CDG akan melebur menjadi satu lembaga).
Tawaran training, kursus, menghadiri seminar, dll adalah suatu cara yang efektif untuk melakukan kontak dengan
Profesor Jerman. Karena biasanya program kegiatannya tidaklah begitu padat saat di Jerman. Namun berdasarkan
pengamatan penulis selama ini, bagi mereka yang mendapatkan kesempatan tersebut, jarang sekali yang melengkapi
bekalnya dengan belajar bahasa Jerman. Bahasa ini diperlukan untuk melakukan kontak dengan Profesor di Jerman.
Walaupun ini bukan prasyarat utama. Namun jarang sekali yang memanfaatkan peluang saat di Jerman untuk meng-
adakan kunjungan ke laboratorium milik Profesor Jerman, walau sekedar hanya ingin mengetahui, dll. Apabila kita
dapat melakukan kontak dengan Profesor Jerman, maka akan diperoleh informasi-informasi penting, misalnya proyek
penelitian yang sedang berlangsung di laboratoriuam yang kita kujungi, tema-tema penelitian yang sedang trend di
dunia ini, dll. Mereka yang mengikuti kunjungan singkat tersebut, biasanya hanya sibuk dengan aktifitas yang sedang
mereka ikuti dan kadang kala dengan bekal bahasa inggris yang kurang mendukung. Namun begitu ada juga beberapa
yang mampu memanfaat kesempatan tersebut, sehingga pada tahun berikutnya dapat datang kembali untuk tujuan
melanjutkan sekolah dengan dukungan beasiswa dari DAAD, dll.

4.3.2 Homestay
Program homestay (tinggal bersama) dengan orang Jerman, sejauh yang penulis ketahui masih belum banyak dilakuk-
an. Program ini pada prinsipnya hampir sama dengan program Au Pair (penjelasan lebih lanjut lihat http://www.froum-
indojerman.de). Namun durasi waktunya yang berbeda. Au Pair biasanya membutuhkan waktu 12 bulan, sedangkan
homestay berkisar sekitar 1-3 bulan saja. Program ini saat ini sedang di rintis antara penulis dengan rekan-rekan di
Jerman. Dan sepertinya baru akan dilaksanakan akhir tahun 2002 atau mulai awal tahun 2003.
Program homestay pada prinsipnya bertujuan untuk mengenalkan secara singkat kehidupan orang Jerman kepada
orang asing. Dan secara umum program ini menarik buat yang akan belajar di Jerman, karena dengan mengikuti
program homestay, kita dapat melihat secara singkat situasi dan cara hidup orang Jerman. Dari kunjungan ini akan
dapat memberikan gambaran ke kita akan situasi di Jerman yang sesungguhnya.
Adapun persyaratan yang mesti disiapkan pada prinsipnya untuk mengikuti program ini adalah peserta program
homestay diharuskan menanggung sendiri biaya ticket Indonesia-Jerman pulang pergi, pengurusan paspor dan visa
dan membayar sewa kamar selama tinggal di Jerman, serta biaya hidup dan transportasinya. Penulis di Jerman hanya
memberikan kontak person dan kamar yang bisa disewakan. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi Ibu Margit
Leising-Felzmann <Margitlf@web.de> atau kontak ke penulis (susanto@zfn.uni-bremen.de).

4.3.3 Sebagai Turis


Apabila kita hanya ingin melihat suasana di Jerman dalam waktu yang pendek, maka kita dapat datang sebagai turis.
Oleh karena itu visa yang kita peroleh juga berupa visa turis. Lama waktu yang bisa kita gunakan adalah 1-3 bulan
untuk bisa tinggal di Jerman. Untuk mendapatkan visa turis dan bagaimana persyaratannya, silakan menghubungi
Kedubes Jerman di Jakarta atau Konjen di Surabaya. Apabila dengan status visa turis dan ingin tinggal lebih lama

Serial orang lugu 40


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

diperlukan Asuransi kesehatan untuk turis dan sebuah surat undangan dari sponsor di Jerman (misalnya keluarga,
kenalan, dll). Hal ini bisa diperoleh namun agak membutuhkan perhatian khusus.
Untuk keperluan asuransi kesehatan dapat diurus di Jerman pula, misalnya menghubungi salah satu jasa asuransi
seperti VEREINITE. Setiap asuransi kesehatan di Jerman biasanya menyediakan fasilitas ini, namun untuk orang yang
tinggal di Jerman. Dan untuk mengurusnya diperlukan kontak person di Jerman. Dengan asuransi dari perusahaan ini
untuk dapat menanggung bila kita sakit di Jerman selama 62 hari, diwajibkan membayar sebesar 71, 3 Euro (setara
dengan 139, 5 DM). Apabila asuransi ini diurus di Jakarta dengan kebutuhan waktu yang sama dibutuhkan biaya
hingga Rp. 1.500.000,- (berdasarkan informasi pada bulan Juli 2001). Tip dan trik : saat pengurusan visa turis
ke Jerman lebih baik meminta visa Schengener Abkommen. Visa ini berlaku untuk ke Denmark, Swiss, Spanyol,
Belanda, Italia, Belgia-Luxemburg, Perancis. Bila visanya single saja, maka selama di Jerman tidak dapat digunakan
untuk mengunjungi negara-negara yang tidak termasuk dalam Uni-Eropa namun bebas visa (seperti Swiss, Denmark,
dll). Namun ada hal yang sangat perlu diperhatikan, bahwa dengan status sebagai visa turis, maka kita tidak dapat
merubah status visa tersebut, menjadi visa student (mahasiswa), apabila kita selama di Jerman bisa mendapatkan
peluang untuk belajar. Cara satu-satunya harus kembali ke Indonesia lagi dan mengurus visa student.

4.4 Kiat Hidup di Jerman


Selanjutnya pada saat kita sedang sekolah di Jerman dan kemudian keluarga menyusul ke Jerman juga. Maka kadang
kala ada suatu keinginan untuk mendapatkan keturunan di Jerman pula. Hal ini tidak dapat dihindarkan bila kita
belum mempunyai keturunan. Namun hal ini juga bukan menjadi halangan bagi kita bila kita memang menginginkan,
walau bila dilihat dari beasiswa yang kita terima untuk mengasuh bayi di Jerman tidaklah dapat dikatakan cukup
layak. Namun ada kiat khusus untuk membantu memecahkan masalah ini. Biasanya anak yang lahir di Jerman
akan mendapatkan santunan biaya asuh dari Stadt dimana kita tinggal. Besarnya biaya tergantung dari Stadt tersebut,
misalnya di Berlin akan mendapatkan bantuan sebesar 2.500 DM untuk sekali kelahiran. Sedangkan untuk biaya
persalinan akan ditanggung semuanya oleh asuransi yang kita punyai. Namun bila asuransi kita tidak menanggung
biaya persalinan ini atau biaya selama kehamilan, banyak sumber-sumber dana yang bisa digali, misalnya dari Yayasan
atau dari Gereja.
Untuk mendapatkan bantuan dana ekstra ini biasanya akan lebih tepat bila saat pemeriksaan rutin ke dokter kan-
dungan, masalah ini dapat dikemukan. Bila kita bernasip baik, maka bantuan akan datang dengan sendirinya. Ada
sebuah kasus yang pernah terjadi di Halle (salah satu kota terbesar di bekas Jerman Timur). Rekan penulis saat mela-
kukan pemeriksaan kehamilan bagi istrinya ke dokter kandungan mengemukakan keluhan besarnya biaya pemeriksaan
selama kehamilan istrinya. Oleh dokter kemudian dibantu dicarikan bantuan biaya ekstra. Dia diminta pergi ke suatu
yayasan yang telah ditunjukkan oleh dokter dan disana diminta mengisi beberapa formulir tentang data pribadinya. Se-
telah enam (6) mingguan dari pengisian formulir tersebut datanglah bantuan tersebut berupa uang sebesar 1.300-1.400
DM selama kehamilan istrinya. Dan sejak pengisian formulir tersebut, biaya pemeriksaan menjadi gratis (kostenlos)
dengan pelayanan yang memuaskan. Selain itu sebelum anak lahir telah siap seperangkat permainan anak-anak kom-
plit dirumah yang merupakan hadiah dari yayasan yang membantunya (hasil komunikasi pribadi dengan Muhamad
Amin).
Selain itu guna memenuhi perlengkapan hidup seperti pakaian, barang-barang rumah tangga, dll. bila hal ini
dibeli di toko-toko dalam kondisi baru maka dengan berbekal beasiswa yang kita punyai akan tidak cukup. Namun
barang-barang tersebut masih dapat kita peroleh dengan kondisi yang tak kalah bagus dengan barang baru dari toko.
Barang tersebut dapat kita beli di Flohmark. Karena ada kalanya barang-barang yang dijualbelikan di Flohmark bukan
melulu barang yang bekas pakai, melainkan banyak juga barang-barang baru. Seperti jaket dan sepatu untuk musim
dingin dapat kita peroleh dengan harga yang miring di Flohmark. Namun berdasarkan pengamatan penulis di Flohmark
Bremen, kalau kita membeli barang tidak disarankan membeli pada penjual yang berasal bukan dari Jerman (misal
Turki, Polandia, Rusia, dll). Karena biasanya mereka menjual barang sudah mengarah ke profit. Mereka berjualan
untuk mendapat keuntungan guna menopang biaya hidupnya. Sedangkan kalau si penjualnya orang Jerman mereka
menjual barang sekedar untuk membuang barang yang ada di Keller (gudang) mereka. Sehingga harga jauh lebih
murah dan kualitas cukup bagus. Apabila tidak terpaksa sekali barang-barang seperti radio, televisi, tape recorder, dll
(serba elektornik) lebih baik tidak dibeli di Flohmark, kecuali kita tahu betul akan barang tersebut. Karena berdasarkan
pengalaman penulis juga, bila barang elektronik dibeli dari Flohmark, apalagi penjualnya bukan orang Jerman, maka
kualitas barang sangat diragukan. Lebih baik membeli di toko sekalian. Namun apabila kita ingin mengkoleksi suatu
barang yang bersifat antik, maka Flohmark adalah tempatnya. Sering banyak barang-barang yang mempunyai nilai
keantikannya tinggi dijual orang dengan harga yang murah sekali. Satu hal yang penting lagi bila kita berbelanja di
Flohmark adalah harus pandai-pandai menawar. Karena kalau tidak ditawar maka harga akan sama dengan di toko-

Serial orang lugu 41


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

toko (barang baru). Barang-barang seperti sepatu dan jaket untuk musim dingin, pakaian, dll dapat dibeli di Flohmark
dengan tujuan bertahan hidup di Jerman. Bagi seseorang yang ingin menikmati hidup di Jerman tidak disarankan
membeli barang tersebut di Flohmark, karena kualitasnya tidak memadai.
Selain Flohmark kita juga bisa mendapatkan barang murah dengan kualitas bagus untuk kehidupan sehari-hari
adalah dengan membeli barang tersebut pada saat WSV atau SSV berlangsung. Barang yang dijual biasanya akan lebih
cocok untuk kebutuhan musim panas atau dingin di tahun yang akan datang. Hal ini terjadi karena barang tersebut
dijual pada saat musim panas atau dingin sudah berakhir, sehingga barang yang dibeli tidak dapat langsung dipakai.
Namun itu untuk barang jenis pakaian, bila barangnya berupa barang kelontong (seperti pecah belah, elektronik,
aksesoris, celana jeans, dll) tentu saja dapat langsung dinikmati. Karena harga murah, maka jangan heran pada saat
WSV dan SSV banyak orang Jerman yang berbondong-bondong ke toko atau supermarket. Atau kalau tidak pasang
telinga tinggi-tinggi dan baca selebaran yang ada, biasanya pada toko atau supermarket yang baru dibuka, sering
menyediakan diskon khusus. Biasanya orang Turki sering kali lebih dulu mengetahui berita ini.
Apabila kita membutuhkan bahan-bahan untuk keperluan sehari-hari seperti beras, gula, tempe, tahu, minyak
goreng dll, bahan ini banyak dijual di toko-toko asia yang banyak di kota dimana kita tinggal. Sebuah tip dan trik,
bahan tersebut kalau dibeli dalam jumlah yang besar harganya akan jauh lebih murah. Misalnya membeli beras dalam 5
kg-an, harga per kg akan lebih mahal kalau kita membeli beras sekaligus 25 kg. Perbedaan harganya cukup signifikan,
sehingga bila kita hanya sendirian sedangkan kita ingin harga yang murah, maka mebelinya harus patungan dengan
beberapa teman. Atau apabila kita tinggal dekat dengan Belanda, biasanya kalau kita berbelanja kebutuhan bahan
untuk sehari-harian harga di Belanda jauh lebih murah dari pada di Jerman. Misalnya berbelanja di Gröningen (di
sebelah utara Bremen). Perbedaan harganya cukup signifikan juga. Oleh karena itu bila ada kesempatan atau ada
seseorang yang pergi ke Gröningen atau ke Amsterdam, lebih baik nitip bahan-bahan tersebut.
Masih tentang belanja untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mentega, minyak goreng, gula, dll maka barang ter-
sebut dapat dibeli di supermarket seperti ALDI dan PENNY MARK dan dapat ditemukan dengan harga yang lebih
murah, harga tersebut bila dibandingkan dengan tempat lain seperti EXTRA, EUROSPAR, WAHL MARK, dll. Na-
mun kadang kala PLUS dan LyDil juga menawarkan barang-barang yang menarik pada waktu tertentu (misal hari
Ibu, natal, dll). Apabila untuk memenuhi kebutuhan keperluan bahan-bahan kimia seperti shampoo, sabun mandi,
parfum tertentu, cuci+cetak film, dll; maka jangan lewatkan penawaran di ROSSMANN. Harganya sangat menarik
dibandingkan di toko-toko lainnya.
Bagi mahasiswa Indonesia, selama tinggal di Jerman kebanyakan waktunya tidak habis untuk belajar dan kuliah
saja. Diantara 24 jam x 7 hari waktu yang tersedia masih terdapat beberapa jam yang dapat digunakan untuk melakuk-
an aktifitas lainnya. Aktifitas tersebut sering kali dapat mendatangkan tambahan finansial, misalnya dengan melakukan
kerja sambilan. Peraturan di Jerman, bagi seorang mahasiswa yang akan bekerja diberikan ijin sebanyak 12 jam per
minggu dengan honor yang bebas pajak maksimum 630 DM. Jenis pekerjaan yang bisa diambil untuk memenuhi per-
aturan tersebut sebenarnya bermacam-mcam, misalnya menjadi Hiwi. petugas cleaning service (Putzfrau), pegawai
McDOnald, mengantar oma+opa ke belanja+apothek+bank, dll. Dari beberapa jenis pekerjaan tersebut, yang menarik
adalah menjadi Hiwi. Hal ini disebabkan selain mendapatkan tambahan finansial, juga akan besar kemungkinan men-
dapatkan kesempatan untuk promosi. Syarat utamanya adalah pandai-pandai berkomunikasi dan mendekati Profesor
yang memberikan pekerjaan. Sedangkan bagi mahasiswa Indonesia yang sedang mengambil Diplom, bisanya mem-
buat kelompok-kelompok tertentu dan mereka saling kontak di seluruh Jerman. Karena pada musim panas misalnya,
banyak kesempatan kerja di pabrik-pabrik (BMW, Siemens, Mercy; VW, dll) di luar kota dimana dia tinggal. Dengan
jaringan seperti itu, ada kalanya pada musim panas seseorang dari Bremen (misalnya) bekerja di Frankfrut terus me-
nerus sepanjang 30 hari. Finansial yang diperoleh digunakan untuk biaya hidup untuk tahun yang akan datang. Oleh
karena itu pertemenan adalah kunci utama disini, karena informasi pekerjaan, sewa kamar murah, dll akan datang dari
hasil pertemenan.
Selanjutnya selama kita belajar di Jerman, sisa waktu diantara waktu belajar dan bekerja, sebaiknya dimanfaatkan
untuk mengunjungi pameran-pameran sesuai dengan bidang yang kita minati. Misalnya CEBIT di Hannover yang
dilaksankan setiap tahun. Pada saat mengunjungi pameran tersebut paling tidak, tahu perkembangan bidang ilmu
yang kita pelajari (bila belajar masalah komputer). Kadang kala kita juga dapat berkenalan dengan sebuah perusahaan
(Firma) dimana perkenalan tersebut tidak berhenti pada saat pameran itu saja. Namun dilajutkan dengan kontak-kontak
pribadi dan hal ini sangat membantu kalau kita telah balik ke Indonesia. Tidak sedikit mahasiswa Indonesia, yang
selama belajar di Jerman melakukan kontak pribadi dengan beberapa perusahaan Jerman, begitu balik menjadi agen
atau distributor salah satu produk dari perusahaan tersebut. Perkenalan dengan perwakilan perusahaan di Jerman tidak
hanya dapat dilakukan dengan mengunjungi pameran saja. Namun apabila ada tawaran untuk menghadiri Stamtisch
(semacam pertemuan) dari sebuah organisasi, atau Kloen-Cafe dari CDG, dll bila tidak terpaksa sekali janganlah
dilewatkan begitu saja. Karena pada pertemuan tersebut biasanya dihadiri orang-orang tertentu yang mempunyai posisi

Serial orang lugu 42


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

bagus di sebuah partai, pemerintahan, perusahaan, organisasi, dll. Dari situlah kadang kalau lowongan pekerjaan,
sumber-sumber dana untuk penelitian, dll dapat kita peroleh informasinya.
Bagi seorang muslim yang mendapat kesempatan untuk sekolah dan hidup di Jerman, sudah selayaknya apabi-
la harus berhati-hati dalam mengkonsumsi beberapa jenis makanan, terutama makanan-makanan yang mengandung
emulgator tertentu. Dimana emulgator tersebut dipastikan atau diragukan mengandung lemak hewani yang berasal
dari babi. Untuk mengatasi hal tersebut maka penulis menyajikan daftar emulgator yang dinyatakan untuk dihindari
karena mengandung lemak hewani atau diragukan kandungannya bila tidak ada keterangan lebih lanjut.

Emulgator Kandungan Emulgator Kandungan


E 120 Karmin, Cochenille E 491 Sorbitanmonostearat
E 140 Chlorophyl E 492 Sorbitantristearat
E 141 Chlorophyl-kupferverbindungen E 494 Sorbitanmono-Oleat
E 153 Carbo medicinalis E 542 Knochenphosphate
E 160a Alpha/Betha/Gamma-Carotin E 570 Stearinsäure
E 161a Flavoxanthin E 572 Magnesiumstearat
E 161b Lutein E 631 Natriuminosinat
E 161g Cantaxantin E 632 Kaliuminosinat
E 252 Kaliumnitrat, Salpeter E 635 Natrium-5’-ribonucleotid
E 422 Glycerin E 913 Wollfet, Lanolin
E 430 Polyoxiethylen (B) Stearat E 920 L-Cystein, L-Hydrochlorid
E 432-436 Polysorbate E 921 L-Cystin
E 470-478 Salze, Mono+Digliceride, Ester d.Spesefettsäuren

Tabel 4.1: Daftar Emulgator dalam makanan yang perlu dihindari bagi seorang moslim (sumber dari Fitrah Online
(http://www.fithrah.de/)

Apabila pada makanan terdapat keterangan emulgator seperti pada daftar dibawah ini dan tidak terdapat keterangan
lainnya tentang Emulgator, Gesmackverstärker, Mono-dan Digliceride, Stabilisator, tierische Fette, Trennmittel dan
Würzmittel, maka lebih baik berhati-hati (dihindari).

E100 E102 E103 E110 E111 E123 E124 E125 E126 E127
E128 E142 E152 E210 E213 E214 E226 E234 E270 E280
E325 E326 E327 E334 E335 E336 E337 E420 E442 E480
E481 E482 E483 E488 E489 E493 E495 E550 E591 E633

Khusus untuk mahasiswa muslim yang tinggal di Bremen, ada beberapa kemungkinan untuk mendapatkan bahan
makanan seperti daging yang halal, misalnya toko Turki Huzur. Untuk meraih lokasi ini dapat dengan Strassenbahn
Linie 3, 2 dan 10 lalu turun di Haltestelle am St.Jurgen-Krankenhause. Setelah turun dan jalan kaki sekitar 50 m ke arah
Domsheide, Toko Huzur ada di sebelah kiri jalan. Selain itu ada lagi toko Turki di daerah Gropilingen, Bazaar. Pada
kedua toko tersebut harga daging relatif murah. Untuk lebih lengkapnya silakan kunjungi URL http://www.forum-
indojerman.de/.
Untuk menghilangkan suatu kebosanan atau kejenuhan dengan berbagai kegiatan di kampus, maka sering kali kita
di rumah menghabiskan waktu atau mencari hiburan di televisi yang kita punyai. Dari televisi tersebut sering kali kita
menerima berbagai informasi yang kita butuhkan untuk menunjang pengetahuan yang kita milik. Namun disisi lain
kita juga mendapat suatu konsekuensinya, yakni diwajibkan membayar iuran televisi tiap bulan. Selain televisi, kalau
kita mempunyai radio, di Jerman juga dikenakan kewajiban membayar iuran bulanan. Penarikan iuran bulanan ini
dilakukan tiap enam (6) bulan sekali. Untuk kota-kota tertentu biasanya kita bisa mendapatkan suatu potongan harga
berkaitan dengan biaya langganan televisi dan radio ini. Seperti di Bremen dengan menunjukkan Stipendienzusage
(daftar penghasilan kita), Mietvertrag dan Immatrikulasi (bukti kita sebagai mahasiswa), maka kita sebagai mahasiswa
bisa mendapatkan keringan pembayaran hingga sama sekali tidak ditarik iuran bulanan ini. Syaratnya adalah bila
penghasilan kita kurang dari batas minimum standart hidup di Bremen, maka pembebasan pembayaran iuran tersebut
dapat kita peroleh. Surat keterangan pembebasan iuran televisi dan radio ini bila kita bawa ke Deutche Telkom

Serial orang lugu 43


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

(kantor telefon Jerman), kita juga bisa mendapatkan keringan biaya abonemen telefon kita di rumah. Di Jerman biaya
abonemen telefon di rumah sebesar 25 DM perbulan, maka bila kita mengajukan keringan hanya dikenakan biaya
sebesar 10 DM perbulannya.
Akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu adalah hari-hari yang ditunggu-tunggu oleh orang Jerman. Karena pada
akhir pekan semua aktifitas formal untuk sementara dihentikan alias istirahat. Bagi kita sebagai mahasiswa, apabila
tidak ada pekerjaan yang mendesak di laboratorium, maka jalan-jalan untuk mengunjungi kota-kota di Jerman adalah
kegiatan yang mengasyikkan. Bagi penulis setiap bulan paling tidak 1-2 kali melakukan perjalanan dalam group atau
kelompok untuk mengunjungi kota-kota yang mempunyai keistimewaan tertentu. Dari keistimewaan tersebut kita
dapat belajar banyak tentang budaya, sejarah, tata ruang kota, museum, dll. Kegiatan jalan-jalan ini tidaklah banyak
membutuhkan dana, karena di Jerman ada fasilitas yang mendukungnya. Fasilitas tersebut adalah bepergian dengan
menggunakan Wochenende Ticket. Kadang kala pada saat berpergian juga diselingi suatu pertemuan dengan rekan
seprofesi untuk membicarakan sebuah rencana, misalnya penulisan buku ini. Rencana penulisan buku ini merupakan
hasil sampingan jalan-jalan penulis saat bertemu di Kassel sambil melihat panaroma keindahan Istana Kassel (di
puncaknya terdapat patung Herkules yang amat megah). Dilihat dari segi finansial memang sepintas memboroskan,
karena membuang uang. Namun dari sisi lain bisa bertemu teman, ngobrol, merencanakan sesuatu, dll merupakan
cara menghilang kepenatan kegiatan di kampus dan laboratorium. Harga tiket murah 40 DM untuk satu hari dan
dapat digunakan untuk 5 orang dewasa. Namun bagi orang yang punya BahnCard dapat menggunakan saranya kereta
seperti ICE, IC, IR, SE, RE dan RB dengan mendapat potongan 50 %. Kadang kala untuk jarak tertentu bepergian
dengan BahnCard biayanya lebih murah kalau menggunakan Wochenende Ticket. Yang jelas keuntungan terbesar
dari hasil jalan-jalan ini adalah mendapatkan ide-ide segar dari hasil melihat keunikan dan keindahan suatu kota ynag
dikunjungi serta bertemu dengan teman. Dari hasil pertemuan itulah informasi yang berkaitan dengan problem sekolah
dan kadang dibutuhkan dapat diperoleh dengan komplit dan jelas. Sehingga problem-problem yang dihadapi dapat
dipecahkan. Ujung-ujungnya mempercepat kelancaran sekolah kita.

Gambar 4.1: Jenis kereta ICE (Inter City Express) merupakan sarana mobilitas di Jerman

Selama kita di Jerman sering kali kita juga ingin pulang berlibur ke Indonesia. Untuk keperluan ini tentu saja
dibutuhkan ticket pesawat terbang. Di setiap kota telah banyak Reisebüro (biro perjalanan) yang menawarkan ticket
murah ke luar negeri. Namun kadang kala tawaran (Angebote) tersebut untuk level mahasiswa atau orang Jerman.
Kita bisa mendapatkan ticket murah melalui maskapi penerbangan kita sendiri seperti Garuda. Namun resikonya kita
masih menambah biaya dari kota dimana kita tinggal ke Frankfrut. Biaya tambahan ini bervariasi sekitar 100-185 DM
tergantung jenis kereta yang kita gunakan. Adapun alamat biro perjalanan yang menjual ticket Garuda di Frankfrut
adalah sebagai berikut :

INDOGERMA TRANS GLOBAL GmbH


Stiftstrs. 2 - Ecke Zeil 96
60313 Frankfrut Am Main, Germany
Tel.: (069) 294540 atau 232662
Fax.: (069) 295952
Kontak person mbak Ratna

Keistimewaan kalau kita beli ticket Garuda disini adalah kita bisa beli untuk tujuan Indonesia-Frankfrut pulang pergi.
Oleh karena itu hal ini bermanfaat bagi mahasiswa DAAD yang akan membawa keluarga. Biasanya akan lebih meng-
untungkan sekali kalau penerbangan dari Jakarta jatuh hari Jum’at dan tiba di Frankfrut hari Sabtu. Biasanya pagi hari

Serial orang lugu 44


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

sekitar jam 07.00-09.00 tiba di Flughaven. Setelah urusan imigrasi, dll keluar sekitar jam 11.00. Sehingga kita bisa
langsung ke Frankfrut (main) Hbf untuk melanjutkan perjalanan dengan Gutenabend Ticket. Harga ticket ini hanya se-
kitar 79 DM dewasa, anak-anak hingga umur 16 tahun 50 % saja (dibawah 2 tahun ada potinganskhusus) untuk segala
jurusan di seluruh Jerman. Dan Gutenabend Ticket ini berlaku mulai jam 14.00 (khusus hari Sabtu dan Senin-Jum’at
biasanya mulai jam 19.00). Semua jenis kereta bisa digunakan dengan memakai ticket ini. Ticket Garuda yang dibeli
di Indogerma ini bisa dikirimkan ke Indonesia (bila perlu) dengan tambahan biaya ekstra. Tetapi ticket tsb tidak bisa
di-issue-kan di Jakarta.
Selain ticket Garuda, kadang kala Indogerma menawarkan juga ticket dari Malaysia Airline atau Emirat Airlaine
yang kadang kala dapat di-issue-kan di Jakarta dengan harga yang terjangkau sekali untuk kelas mahasiswa. Fluktuasi
harga ticket biasanya tergantung dari musim turis. Pembelian ticket dimusim panas atau 2 minggu menjelang dan 1
minggu setelah Tahun Baru, sebaiknya dihindari. Harga ticket yang ditawarkan melambung tinggi. Waktu terbaik
untuk membeli ticket adalah pada musim gugur atau semi, harga biasanya relatif murah. Pada awal musim dingin
akan lebih menarik lagi, namun resikonya adalah pada saat keluarga tiba di Jerman langsung disambut hawa dingin
dan turunnya salju. Berdasarkan pengamatan penulis pada musim apapun juga bila membeli ticket di Indogerma
harganya lebih menarik bila dibandingkan kalau membeli ticket di Jakarta. Walaupun pada musim tertentu (bukan
peak season) mereka menawarkan ticket murah dan harganya lebih murah dari yang ditawarkan di Indogerma. Tip
dan trik : bagi yang senang bepergian keluar negeri untuk keperluan liburan (Urlaub), penawaran ticket Last Minute
(menit-menit terakhir) dari berbagai Reisebüro sangat menawan sekali, sayang kalau homepage mereka dilupakan
begitu saja. Selain itu pada saat beli ticket kita juga bisa menambah biaya sekitar 50-100 DM untuk jaga-jaga apabila
pada saat mau terbang balik, tiba-tiba ada tertentu, dimana mengharuskan kita tetap tinggal barang 1-3 hari. Dengan
kata lain kita menunda jadual penerbangan kita. Dengan tambahan biaya tersebut kita bisa memanfaatkan fasilitas
penundaan jadual penerbangan selama 2-4 minggu dan hanya sekali saja. Kalau tidak membayar biaya tambahan ini,
lalu menunda penerbangan, kita akan kena biaya pembatan ynag cukup besar sekali sekitar 150 $ US. Tetapi kalau kita
sudah membayar ektra biaya tsb, lalu tidak melakukan penundaan penerbangan, maka biaya tersebut akan hangus.
Selama kita tinggal di Jerman dalam waktu yang lama, biasanya akibat pergantian waktu sering kali kita sendiri
atau anggota keluarga mendapatkan akibatnya. Hal itu berupa sakit influenza, batuk, alergi sinar matahari atau benang
sari. Terutama pada anak-anak influenza sering datang. Akibat hal ini maka kita sering menggunakan asuransi kese-
hatan. Bagi mahasiswa penerima beasiswa DAAD yang telah berumur di atas 30 tahun mempunyai asuransi kesehatan
dari Continental. Asuransi kesehatan ini merupakan asuransi privat. Hal itu berarti kita harus mengeluarkan biaya un-
tuk pembelian obat-obatan terlebih dahulu, setelah itu kuitansi dikirimkan ke pihak asuransi untuk mendapatkan ganti
rugi. Untuk biaya pemeriksaan dokter kita akan mendapatkan kuitansi dari dokter. Setelah itu kuitansi tersebut harus
dikirim ke asuransi dan akan diganti asuransi melalui transfer. Kalau tidak terpaksa sekali jangan membayar cash, ka-
rena besar sekali biayanya. Semua kuitansi pemeriksaan dokter dan biaya pembelian obat dapat langsung dikirimkan
ke alamat :

Continentale Krankenversicherung a.G.


Direktion
Abt. Sonderverträge
Ruhrallee 92-94
44139 Dortmund

Semua kuitansi yang dikirim ke alamat ini dalam waktu 1-2 minggu segera diganti semuanya. Sebuah kerugian kalau
kita mengikuti asuransi Continentale ini adalah biaya pembelian obat kita dikenakan pemotongan sebesar 8 DM untuk
setiap bungkus dari setiap jenis obat. Maksudnya misal obat batuk dalam bentuk tablet kita mendapatkan 20 biji
terdiri dari 2 pak (Packung), semua itu dari satu jenis. Maka seandainya harganya 10 DM per pak, maka kita hanya
mendapat ganti rugi dari asuransi sebesar (2 x 10 DM) - (2 x 8 DM) = 4 DM saja. Kasus ini bagi keluarga yang sering
pergi ke dokter, maka beasiswa dari DAAD sebagian habis untuk menanggung pembelian obat ini. Sebetulnya hal ini
dapat diatasi dengan keluar dari asuransi Continentale. Namun DAAD sepertinya telah secara otomatis bila seseorang
telah berumur diatas 30 wajib memilih asuransi ini. Oleh karena itu bagi keluarga penerima beasiswa DAAD yang
kemungkinan akan sering pergi ke dokter, hal ini dapat diperhatikan untuk mencari kiat-kiat menghindari pilihan yang
diberikan DAAD ini. Karena secara formal seseorang di Jerman untuk mengikuti suatu asuransi mempunyai hak
kebebasan memilih dan berpindah asuransi. Silakan bagi yang tertarik hal ini untuk mempelajari Gesetz (hukum)
asuransi ini.
Keburukan lainnya dari asuransi Continentale adalah berkaitan dengan masalah FAKTOR perkalian biaya pe-
meriksaan. Misal kalau kita setelah pergi ke dokter, kita mendapatkan kuitansi seperti sbb :
Datum Ziffer Bezeichnung Faktor Betrag

Serial orang lugu 45


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

15.08.01 1 Beratung 1,700 15,50 DM


5 Symptombezogene Untersuchung 1,700 15,50 DM
---------- +
31,00 DM

Faktor di atas berkaitan dengan mutu pelayanan pemeriksaan atau penanganan penyakitnya. Pada umumnya faktor
yang normal adalah dikalikan dengan 2,3. Dengan faktor 2,3 ini mutu pelayanan kesehatan seperti orang Jerman.
Faktor yang berlaku dari Continentale akan terasa “menyakitkan” kalau kita kontrol sakit gigi atau melakukan operasi
besar (menambal gigi berlubang tidak ditanggung askes Continental, biasanya jalan keluarnya adalah dicabut. Tetapi
bila gigi kita banyak yang berlubang, apakah akan dicabut semuanya ? Maka saran penulis pandai-pandailah memilih
askes ini).
Bagi mahasiswa yang berumur dibawah 30 tahun, banyak sekali pilihan asuransinya. Sebagai contoh AOK, TK,
dll. Dan bila memungkinkan berdasarkan pengalaman penulis, sepertinya asuransi kesehatan yang tergolong dalam
gesetzliche Krankenversicherung (seperti AOK, TK, dll) akan lebih baik pelayanannya dari pada privatversicherung
(seperti Continentale, dll). Kelebihan ini akan kita rasakan pada saat kita terpaksa masuk rumah sakit untuk waktu
yang lama, atau terpaksa melakukan operasi. Hal ini berkaitan dengan mutu pelayanan seperti contoh diatas.
Khusus penerima beasiswa DAAD. Bagi kita yang menerima beasiswa DAAD ada satu hal yang cukup penting
perlu diperhatiakn, yaitu untuk menyimpan semua dokumen yang kita terima dari DAAD. Apapun bentuknya seperti
surat atau email. Karena dokumen tersebut sangat diperlukan pada suatu saat. Tanpa ada bukti hitam di atas pu-
tih (dokumen tertulis) kita tiak bisa beradu argumentasi dengan DAAD bila ada permasalahan. Hal ini dikarenakan
besarnya jumlah mahasiswa yang ditangani DAAD. Apalagi saat ini sepertinya referat kita mendapatkan tambahan
penerima beasiswa DAAD dari negara lain. Oleh karena itu tidak masuk akal kalau semua problem yang kita hadapi
terekam dalam ingatan referat kita. Mereka tetap berpegangan pada dokumen yang ada tentang kita. Selain itu juga
pelajari semua peraturan yang ada di buku Ihr DAAD-Stipendium, was Sie wissen und beachten sollten. Mintalah
buku teraktual dan janganlah beradu argumentasi dengan berpegangan buku yang lama. Hal ini merupakan kebiasan
orang Jerman yang paling suka berpegangan pada aturan. Bagi kita mungkin hal ini sangat “membosankan”, na-
mun sebenarnya disana kalau cermat banyak hal-hal yang menarik diperhatikan. Saran ini hanya berlaku bagi kita
yang ingin “bekerjasama” dengan DAAD. Akan tetapi bagi yang suka menerima apa adanya, ya silakan saja tinggal
menunggu kiriman beasiswa ke konto kita setiap akhir bulan. Selain itu juga bagi yang akan melakukan penelitian
untuk merampungkan Diplom atau Doktorarbeitnya di Indonesia. Agar diperhatikan dengan cermat masalah bantu-
an finansialnya selama tinggal di Indonesia. Ada beberapa penawaran khusus dari DAAD berkaitan dengan bantuan
penelitian ini (seperti program DAAD Kelautan). Namun biasanya hal ini tidak diumumkan secara terbuka, untuk itu
pandai-pandailah menggali informasi dari berbagai pihak. Sementara di Indonesia, masalah kelancaran penelitian juga
perlu dipertimbangkan. Problem yang sering dihadapi adalah ketidaktepatan rencana waktu penelitian, dikarenakan
ketersediaan alat, dukungan dana dan masalah nontehnis. Oleh karena itu, bila tidak terpaksa lebih baik melakukan
penelitian di Jerman sini. Dimana dukungan finansial dapat dicari (bila perlu), ketersediaan peralatan juga tidak sesu-
lit di Indonesia. Namun bagi yang melakukan penelitian dengan didukung proyek kerjasama, dll maka akan berbeda
hasil dan problemnya. Dan perlu diingat bahwa beasiswa DAAD itu hanya membantu biaya hidup, dapat dikatakan
hampir tidak ada dukungan biaya penelitian lagi saat ini. Kalau pun ada itu hanya merupakan sekedar bantuan. Hal ini
berbeda dengan tahun-tahuan 1990-an, dimana sumber pemasukan DAAD masih cukup besar. Hal ini bukan berarti
kita tidak dapat melakukan penelitian disini. Pada dasarnya kita melakukan penelitian diikutkan pada anggaran rutin
penelitian dari Profesor pembimbing kita. Kalau lagi beruntung maka kita mendapatkan tambahan dana yang cukup
menyenangkan untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu pasang telinga tinggi-tinggi, tajamkan penciuman kita
dan kuatkan analisa kita, sehingga kita bisa mendapatkan Profesor Jerman yang mempunyai proyek penelitian besar.

Serial orang lugu 46


Bab 5

KEMBALI KE INDONESIA

Setelah lama kita menghabiskan waktu di Jerman untuk menuntut ilmu atau bekerja di Jerman maka suatu waktu
kita pasti ingin kembali ke tanah air. Banyak hal yang perlu kita siapkan dan dapat dijadikan modal suatu aktifitas
nantinya. Namun kadang kala pada saat mau pulang kita menjadi bingung atau merasa takut tidak tahu apa yang
harus dilakukannya. Persiapan-persiapan apa yang mesti dikerjakan. Semuanya kadang menjadikan problem sendiri,
apalagi kalau sudah lama tidak pernah pulang sementara di Indonesia telah berganti suasana. Ditambah lagi informasi
di Jerman kurang banyak yang diperoleh. Oleh karena itu dalam bab ini penulis ingin menyajikan beberapa hal yang
dapat dijadikan pedoman sebelum kita betul-betul pulang ke negara kita tercinta, Indonesia.
Apabila kita telah belajar paling sedikit selama 2 tahun di Jerman, kita bisa mendapatkan fasilitas bantuan dari
pemerintah Jerman. Bantuan tersebut dapat diurus di Indonesia melalui program yang disebut Program Reintegra-
si. Program ini ditujukan bagi lulusan perguruan tinggi di luar negeri dan tenaga ahli yang kembali ke Indonesia
dalam bentuk dukungan informasi dan konsultasi mengenai situasi aktual di Indonesia, kesempatan kerja, program
subsidi, penyamaan ijazah dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengannya. Pengenalan situasi aktual diharapkan bisa
menjadi pendorong bagi alumni tersebut untuk lebih memperhatikan persoalan-persoalan ekonomi dan sosial dalam
masyarakat, sehingga ada dorongan untuk memberikan kontribusi pencarian solusi persoalan yang ada.
Program ini disediakan karena adanya realitas bahwa seorang alumni perguruan tinggi luar negeri yang kem-
bali ke Indonesia mengalami berbagai persoalan pada masa awal, seperti penyesuaian kembali dengan keluarga dan
masyarakat, pencarian kerja, dunia kerja baru, pengurusan administrasi yang berkaitan dengan ijazah, keluarga, dsb.
Dengan program ini diharapkan bahwa masa penyesuaian kembali tersebut akan menjadi lebih mudah, karena mereka
memperoleh pegangan yang dibutuhkan.
Program Reintegrasi ini terdiri dari 3 kegiatan utama, yaitu:

1. Kantor Informasi. Kantor Informasi menyediakan informasi dan konsultasi mengenai antara lain: Penyama-
an ijasah dan prosedur penyamaan ijasah tersebut; Program subsidi bagi alumni perguruan tinggi luar negeri;
Kesempatan Kerja serta Informasi lain yang dibutuhkan alumni perguruan tinggi luar negeri.
2. Buku Pedoman Alumnus. Buku ini memberikan gambaran mengenai berbagai informasi penting untuk alumni
perguruan tinggi luar negeri, misalnya penyamaan ijazah dan prosedur, ijin tinggal bagi pasangannya yang bukan
warga negara, mengurus perpindahan sekolah anak, biaya hidup, alamat-alamat penting, dsb.
3. Karya Wisata. Program ini menawarkan mahasiswa Indonesia di perguruan tinggi luar negeri untuk berkenalan
dengan kehidupan dan dunia kerja di Indonesia. Program ini berbentuk program magang di perusahaan maupun
organisasi non pemerintah untuk beberapa bulan, maupun kunjungan singkat ke perusahaan, organisasi non
pemerintah dan masyarakat di daerah pedesaan. Dengan program ini diharapkan mereka merasakan kehidupan
sehari-hari di Indonesia yang dapat menjadi bekal persiapan mereka ketika selesai studi dan kembali.

Untuk lebih jelasnya program tersebut dapat ditanyakan ke WUSKI (World University Service Komite Indonesia)
yang berkedudukan di Bogor. Pada saat ini WUSKI menangani program reintegrasi yang bekerjasama dengan CIM.
Program tersebut dikenal dengan APA PROGRAM.
APA Program ini merupakan bantuan Perlengkapan Kerja bagi Alumni Jerman dari ZAV dan WUS Jerman.
Program untuk bantuan perlengkapan kerja ini sejak Januari 1999 ditangani oleh Centrum für internationale Migration
und Entwicklung (CIM) yang berkedudukan di Frankfurt. Apabila kita bekerja di sebuah perusahaan yang secara sosial

47
ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

dan ekonomi penting artinya bagi masyarakat Indonesia, Kita berpeluang memperoleh bantuan melalui ’Program
Perlengkapan Kerja’ dengan nilai maksimal DM 20.000. Biaya yang dibantu oleh CIM adalah untuk pembelian: mesin
dan perlengkapan teknik, bahan atau materi keperluan mengajar dan belajar, buku ilmiah, transportasi pengiriman
barang yang mendapatkan bantuan. Untuk mendapatkan bantuan ini, kita diminta mengajukan permohonan dalam
bahasa Jerman.
Selain itu dari pemerintah Jerman juga memberikan bantuan keuangan melalui program Employment Offer me-
lalui ZAV. Silakan dilihat informasinya pada http://www.wus-international.org/indonesia/reint/employ.htm. Emplo-
yment Offer menawarkan bantuan keuangan bagi Tenaga Ahli Alumni Jerman yang ’Fresh Graduated’ yang telah atau
akan dipekerjakan oleh perusahaan di Indonesia. Untuk melengkapi informasi ini, jangan dilewatkan homepage dari
CIM, WUS Jerman dan ZAV.
Bagaimana yang dimaksudkan dengan "Usaha Yang Secara Sosial Dan Ekonomi Penting Bagi Masyarakat"? Un-
tuk menterjemahkan arti kalimat tersebut tidaklah mudah kriterianya. Namun keterangan dari WUSKI dapat dijadikan
pegangan. Sebagai contoh kriterianya aktivitas usaha harus memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan
sosial dan ekonomi di Indonesia, misalnya usaha di bidang :


kesehatan


pengadaan pangan


perlindungan lingkungan hidup




pendidikan dan pendidikan lanjut




pengembangan struktur, dll

Persyaratan utama bagi yang berminat program ini adalah tenaga ahli asal Indonesia :


yang telah pernah menetap di Jerman,




mendapatkan pendidikan dan/atau pendidikan lanjut di Jerman, demikian juga yang pernah bekerja selama
beberapa tahun di Jerman,


berdasarkan pendidikan dan/atau kualifikasi profesi tersebut mampu menerapkan pengetahuannya di Indonesia


kepulangannya kembali ke Indonesia tidak lebih lama dari empat tahun ketika mengajukan permohonan ini.

Permohonan bantuan dapat diajukan ke Centrum für internationale Migration und Entwicklung (CIM), dengan me-
nyertakan dokumen-dokumen sebagai berikut:


Salinan (foto kopi) paspor dan ijin tinggal di Jerman.




Daftar riwayat hidup yang dilampiri dengan ijazah dan /atau surat pengalaman kerja.


Keterangan mengenai tempat kerja serta nilai sosial dan ekonominya.




Penjelasan mengenai perlengkapan kerja yang dibutuhkan, disertai rincian harganya.




Surat kontrak kerja dengan perusahaan di Indonesia.




Surat perjanjian dengan tempat kerja dalam hal pembatasan hak pemutusan hubungan kerja ( PHK ) dan penga-
lihan perlengkapan kerja tersebut kepada perusahaan.

Setelah memeriksa kelengkapan dokumen serta makna sosial dan ekonominya, CIM akan menyerahkan dokumen yang
telah lengkap tersebut kepada World University Service ( WUS ) Jerman, yang kemudian akan menanyakan pendapat
perwakilan pemerintah Jerman di Indonesia. Persetujuan pemberian bantuan membutuhkan sebuah keputusan positif
dari pihak CIM dan WUS Jerman.
Setelah permohonan kita disetujui oleh pihak yang berkopeten di Jerman, maka kita akan mendapatkan perleng-
kapan yang kita inginkan. Prosedur untuk mendapatkan perlengkapan ynag kita inginkan tersebut pertama-tama WUS
Jerman akan mencarikan atau membelikan barang-barang yang telah disetujui untuk dibantu dengan menggunakan
rincian harga yang diajukan pemohon dan mengatur pengirimannya ke perusahaan pemohon di Indonesia. Menurut

Serial orang lugu 48


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

informasi yang penulis terima, apabila harga peralatan tersebut lebih murah di Indonesia (seperti dalam dokumen
permohonan). Maka pemohon dapat memberi barang sendiri dan kemudian mengirimkan kuitansi pembeliannya ke
Jerman.
Setelah peralatan yang diinginkan tiba di Indonesia perawatan dan penggunaannya diserahkan pada pemohon.
Disamping itu pemohon harus mengirimkan konfirmasi kepada WUS Jerman bahwa perlengkapan kerja tersebut sudah
diterima. Selanjutnya, pada bulan ke 12 dan ke 24 bulan setelah kedatangan perlengakapan tersebut, pemohon wajib
mengirim bukti bahwa pemohon masih bekerja di tempat kerja tersebut dan memberitakan pengalaman yang diperoleh
dengan menggunakan perlengkapan kerja tersebut. Secara prinsip program ini sangat menarik bagi alumni Jerman.
Oleh karena bagi yang serius menginginkan program ini silahkan menghubungi alamat-alamat dibawah ini :

Centrum für internationale Migration und Entwicklung (CIM)


Barckhausstr.16,
60325 Frankfurt, Germany
Tel. : + 49 - 69 - 719121-0
Fax : + 49 - 69 - 719121-19
Email : cim@gtz.de
World University Service Deutsches Komitee e.V.
Frau Petra Loch (kontak person)
Goeben Strasse 35
65195 Wiesbaden, Germany
Tel.: 0049 - 611 - 9446051
Fax.: 0049 - 611 - 446489
Email : wusgermany@aol.com atau fadel@wusgermany.de
http://www.wusgermany.de/
WUSKI - World University Service Komite Indonesia
Baranangsiang Indah Blok H1/19
Bogor 16710 Indonesia
Tel / Fax : 0251 - 336326
Email : wuski@indo.net.id
Dipl.-Ing. Budiyanto Karwelo selaku Program Manager

Sesungguhnya informasi-informasi tersebut di atas dapat dibaca juga lebih jelas di homepagenya WUSKI yang berke-
dudukan di Bogor (http://www.wus-international.org/indonesia/).
Selain ini ada tawaran menarik dari Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG). Kita bisa
mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan modal dalam jumlah 18.000 DM. Untuk mendapatkan bantuan
tersebut dibutuhkan beberapa dokumen yang dapat dicari informasinya ke alamat seperti di bawah ini.

Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG)


Postfach 450340
D-50878 Köln
Germany
Tel.: 49-221-4986476
Fax.: 49-221-4986176

Namun berdasarkan informasi yang penulis himpun dan dari WUSKI, bantuan modal ini sepertinya telah dihentikan
sejak Oktober tahun 2000.
Selanjutnya dari WUSKI penulis menerima informasi yang cukup menarik terutama bagi yang sekolah di Jerman
dengan bantuan dukungan privat finansial (disampaikan oleh Dipl.-Ing. Budiyanto Karwelo selaku Program Manager
WUSKI). Untuk lebih jelasnya silakan diperhatikan beberapa program yang ditawarkan WUS di Jerman. Tawaran-
tawaran tersebut berkaitan dengan program reintegrasi seperti di atas, yang terdiri dari :

1. Reisekostenzuschuss dan Einarbeitungszuschuss. Setiap mahasiswa yang telah atau belum berhasil menye-
lesaikan studinya dan ingin kembali ke Indonesia dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh bantuan
dana untuk biaya kembali ke tanah air sebesar DM 3.250,- (Reisekostenzuschuss untuk Antragsteller 750 DM
+ Trasnportkostenzuschuss 2500 DM; Kalau mempunyai keluarga akan mendapat lebih) dari Zentralstelle fur
Arbeitsvermittlung (ZAV) dalam rangka program reintegrasi (Reintegrationsförderungsprogramm ) dari peme-
rintahan Jerman. Caranya adalah menghubungi ZAV di Frankfurt sebelum kepualangan ke Indonesia (Ingat
ini PENTING sekali!!!) dan meminta formulir permohonan (Antragsformular). Formulir diisi dan dilengkapi

Serial orang lugu 49


ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

beberapa dokumen antara lain fotokopi passpor, tiket pulang (one way ticket), dan surat keterangan lainnya
yang diminta. Jawaban disetujuinya atau tidak permohonan kita itu biasanya diberikan setelah tiga minggu.
Jika permohonan disetujui, baru kita memberikan nomor rekening bank (bisa juga memakai bank yang ada di
Indonesia), dan setelah itu dalam waktu kira-kira 3 minggu dana itu akan kita terima.
2. Dalam program ini ZAV juga menyediakan dana untuk pekerja ahli di Indonesia, jika seorang alumni Jerm-
an telah memperoleh lapangan pekerjaan, ia dapat memperoleh dana sebesar 500,- DM hingga 750,- DM per
bulan sampai maksimum 1 tahun sebagai dana tambahan untuk proses reintegrasi. Persyaratan yang diminta
adalah bukti dari tempat kerja yang berupa kontrak kerja. Dana ini juga berlaku sebagai bea siswa bagi mereka
yang tidak menyelesaikan studinya di Jerman, tapi masih berkeinginan melanjutkan kuliah di Universitas di
Indonesia.
3. Nachkontaktprogramm (Program kontak lanjutan). Program ini mungkin adalah salah satu program yang
telah berjalan cukup lama tetapi kurang dikenal. Mungkin karena manfaat dari Program ini yang hanya men-
dapat buku-buku berbahasa Jerman sejumlah DM 200 pertahun. Sayangnya untuk mendapatkan Nachkontak-
tprogramm ini seseorang harus pernah mendapat bantuan entah melalui ZAV-Einarbeitungszuschuesse, APA-
Program, atau mendapatkan Existenzgruendungsprogramm dari DTA atau DEG yang pernah ada sampai tahun
2000. Ini dibuktikan ketika pelamar mengirimkan formulirnya harus menyertakan fotokopi pernah mendapat
program bantuan di atas. Bila dalam program lainnya seseorang hanya mendapatkan bantuan sekali saja, dalam
program ini seseorang akan mendapat bantuan terus menerus setiap tahun dalam bentuk buku-buku berbahasa
jerman yang ada hubungannya dengan studi di Jerman dengan harga maksimum 200 DM. Proses pemesanannya
sangat mudah. Pada kuartal pertama setiap tahun Alumni akan mendapatkan sebuah Formular Pesanan dari
WUS yang harus diisi lengkap dan dikirimkan ke WUS Deutsche Komite. WUS akan mencari buku tersebut
dan mengirimkan kepada alumni. Cara lain yang lebih mudah adalah dengan memesan melalui WUS-Online-
Shop (www.wusgermany.de/nkd/nkd-mainframe.htm). Hal yang paling penting dalam program ini adalah bila
seseorang pindah alamat, agar memberitahukan segera ke WUS sehingga buku yang dikirimkan itu bisa sampai.
Untuk keterangan lebih lanjut bisa menhubungi Herr Hamma (hamma@wusgermany.de) dari WUS Deutsches
Komitee e.V.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang program-program diatas, bila mana ada perubahan tentang peraturan dan per-
syaratannya maka alamat dibawah ini dapat dijadikan referensi :

Zentralstelle fuer Arbeitsvemittlung (ZAV)


Barckhausstrasse 16
D-60325 Frankfurt/Main
oder Postfach 17 05 52
D-60079 Frankfurt/Main
Tel.: +49-69-719121-93
Fax.: +49-69-719121-81
frankfurt-zav.reintegration@arbeisamt.de
http://www.zav-reintegration.de/

Serial orang lugu 50


Bab 6

PENUTUP

Setelah dengan seksama membaca semua penjelasan dan keterangan dalam buku ini sejak dari bab pertama hingga
terakhir ini, maka di dalam benak kita telah tergambar sedikit cara-cara menuju ke Jerman untuk berbagai tujuan.
Semua yang telah penulis kemukakan tersebut merupakan pengalaman yang legal dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum. Walau semua apa yang tertulis sepenuhnya dalam buku ini belumlah lengkap dan masih banyak hal-hal
yang penulis ketahui belum atau tidak dapat diungkapkan disini. Hal ini dikarenakan dengan pertimbangan tertentu.
Oleh karena itu bila pembaca masih ada beberapa pertanyaan, silakan menghubungi ke penulis langsung melalui email
atau mencoba mencari informasi pada homepage dengan alamat URL yang telah penulis sebutkan.
Berdasarkan informasi-informasi pada bab-bab di atas, maka penulis dapat menyarankan kepada pembaca kalau
suatu saat ingin menyekolahkan anak ke Jerman. Lebih baik dipersiapkan sejauh awal persiapan-persiapannya. Dan
bila dicermati dari informasi di atas, mungkin penulis dapat memberikan sebuah usulan. Apabila seseorang ingin
sekolah ke Jerman, persiapan dapat dilakukan sejak SMA. Pada waktu luang selama SMA, kalau mengambil kursus
bahasa Jerman akan sangat menguntungkan. Kemudian apabila kuliah dilakukan di Indonesia, maka selama kuliah
program homestay dapat dipilih untuk melakukan penjajagan dan pengenalan situasi Jerman. Hal ini penting untuk
memberikan gambaran situasi yang sesungguhnya kondisi perkuliahan di Jerman.
Kemudian setelah kuliah selesai maka program Au Pair menjadi pilihan yang menarik. dengan bekal bahasa
Jerman selama kursus di SMA dan homestay di Jerman cukup untuk mengikuti program Au Pair tersebut. Dengan
mengikuti program Au Pair, kesempatan untuk ke sekolah ke Universitas dan Fachhochschule akan terbuka lebih lebar
lagi. Apabila program Au Pair sudah selesai, banyak peserta Au Pair dapat melanjutkan sekolah di tingkat Magister
atau Diplom di Universitas maupun Fachhochschule di Jerman. Hal ini berdasarkan pengamatan penulis selama
tinggal di Jerman. Bila dicermati mengikuti program Au Pair akan sangat menguntungkan, misalnya apabila selama
di Jerman pandai-pandai berhemat uang saku yang diterima. Maka biaya ticket dari Indonesia-Jerman pulang pergi
dapat terbayarkan dari uang saku yang diterima tersebut. Selain itu keuntungannya adalah kemampuan bahasa Jerman
semakin meningkat. Dengan demikian, apabila cara tersebut dapat dilakukan dan sesuai dengan rencana, maka cara
tersebut merupakan cara yang sangat sedikit membutuhkan biaya. Oleh karena itu sebelum melakukan hal tersebut,
carilah informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber.
Selain itu dari beberapa diskusi penulis dengan beberapa mahasiswa Indonesia yang sekolah ke Jerman dengan
biaya privat, dimana mereka mengawali dari Studienkolleg. Maka keharusan mengikuti Studienkolleg selama 12
bulan di Jerman merupakan suatu hambatan tersendiri. Program Studienkolleg ini menjadi momok tersendiri bagi
calon-calon mahasiswa yang akan sekolah ke Jerman. Karena hal ini berkaitan dengan waktu belajar yang bertambah
lama dan bagi orang tua akan berpikir masalah biaya. Pernah Tim Pandu mendiskusikan tema ini, dan ada ide untuk
memindahkan Studienkolleg ke Indonesia. Namun ada kendala karena sistem Studienkolleg ini sulit dipindahkan
ke Indonesia karena terhadang peraturan di Jerman yang sulit dilakukan perubahan dan kualitas atau standart tinggi
yang diinginkan pemerintah Jerman. Disisi lain, konon kabarnya saat ini pemerintah Jerman telah membangun sebuah
Universitas di bumi Serpong Jakarta. Universitas tersebut memberlakukan sistem dan tata cara seperti universitas pada
umumnya di Jerman sini. Namun pada kenyataannya sambutan masyarakat Indonesia kurang memenuhi keinginan
pihak Jerman. Hal ini kemungkinan disebabkan kurang cermatnya analisa dan informasi yang dihimpun sebelum
universitas tersebut dibangun.
Berkaitan dengan masalah tersebut dan Studienkolleg, maka Tim Pandu dapat memberikan suatu usulan. Apabila
mungkin Studienkolleg dapat dipecah menjadi 2 bagian, pembekalan kursus bahasa Jerman seyogyanya dilakukan
di Indonesia khususnya di Univeristas di Jakarta tersebut. Kemudian setelah lulus ujian bahasa tersebut dilanjutkan

51
ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

pembekalan 6 bulan di Studienkolleg yang ada di Jerman, terutama berkaitan dengan jenis-jenis kursus sesuai bidang
studi yang akan di ambil. Hal ini dengan pertimbangan bahwa sebetulnya orang yang ingin sekolah ke luar negeri,
sebetulnya tidak hanya ilmu (tehnologi) saja yang diinginkan. Namun juga pengalaman hidup selama di luar negeri
merupakan daya tarik yang cukup besar juga. Sehingga andaikata di Indonesia dibangun sebuah universitas asing
dengan mengadopsi total segala sistem dan tata cara perkuliahan, dll dari negara asing. Hal tersebut belum tentu
menarik mahasiswa Indonesia untuk mengikuti di universitas tersebut. Karena satu hal yang tidak dapat digantikan
dengan acara atau sistem apapun juga adalah suasana, situasi, pengalaman komunikasi dengan orang asing dan hidup
di luar negeri.
Apabila Studienkolleg dengan sistem di atas dapat diaplikasikan dengan baik, maka program Studienkolleg ter-
sebut merupakan daya tarik yang tersendiri. Hal ini didukung dengan fenomena bahwa berdasarkan statistik kependu-
dukan prosentase orang kaya di Indonesia berjumlah sekitar 10-20 %. Andaikata dari 10-20 % jumlah orang kaya ini
hanya 10% nya saja berkeinginan menyekolahkan anaknya ke Jerman. maka Jumlah tersebut sayang kalau dilewatkan
begitu saja. Selain itu juga, negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dll merupakan pangsa pasar yang sayang
kalau dipandang sebelah (tidak diperhatikan). Sepertinya model Studienkolleg seperti usulan Tim Pandu ini, baru-baru
ini mulai diterapkan di Goethe Institut Jakarta. Namun kalau pelaksanaanya lebih terprogramkan di Universitas yang
dibangun di bumi Serpong Jakarta tersebut, maka hasil yang akan diperoleh akan maksimal.
Sebagai penutup dalam tulisan ini, maka saran penulis, bagi pembaca yang berminat menyekolahkan anaknya ke
Jerman, lebih baik berkonsultasi ke orang yang tahu betul akan permasalahan ini. Apa bila diperlukan Tim Pandu juga
dapat dijadikan salah satu pilihan sebagi sumber informasi. Dan penulis kira apa yang tertulis dalam buku ini lebih
dari pada cukup untuk dijadikan pegangan sebelum mengambil keputusan. Selamat membaca.

DON’T JUDGE A BOOK FROM IT’S COVER

Serial orang lugu 52


Bibliografi

[1] Lich-Kniaght, L. and Guy Moore. 2000. Ihr DAAD-Stipendium, was Sie wissen und beachten sollten. DAAD,
Bonn. 144pp.
[2] Wizemann, M.J. dan W.Milani. 1997. Studi dan Penelitian di Jerman. DAAD, Jakarta. 20pp

53
Lampiran A. Daftar penterjemah dokumen
di Indonesia

Dalam lampiran ini penulis sajikan daftar peterjemah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk studi dan tinggal di
Jerman. Masing-masing penterjemah mempunyai standar harga untuk setiap lembar dokumen yang diterjemahkannya,
namun berdasarkan pengalaman penulis harga tersebut tidak signifikan perbedaannya. Sehingga lebih baik kalau ingin
menterjemahkan ambilah alamat penterjemah yang paling dekat dengan kota dimana kita tinggal. Keuntungannya
adalah kalau ada kesalahan ketik atau lainnya dapat segera diselesaikan. Sedangkan perbedaan antara yang diakui
dan tidak diakui Kedubes Jerman, adalah apabila dokumen kita diterjemahkan di orang yang belum diakui Kedu-
bes Jerman berarti masih diperlukan legalisir dari penterjemah yang diakui oleh Kedubes Jerman. Biasanya biaya
penterjemahannya lebih murah.


Amtlich vereidigte Ubersetzer (diakui oleh Kedubes Jerman di Jakarta)

1. Ny. Effijanti Oentoro, Jl. Baturaja Nr. 58 (diantara Kartika Plaza dan Bank Exim) Kebayoran Baru, Jakarta
Pusat. Telefon privat: di Bogor, 025 486 286.
2. Ny Dwi Nugraeni Soemarsono, Jl. Kesehatan Raya 9 Bintaro/Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12330 Tel. (021)
736 31 10
3. Bapak Drs. Soemarsono, Jl. Kasehatan Raya 9 Bintaro/Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12330. Telefon (021)
736 31 10
4. Ny. Mathilde Marpaung Jl. Pulo Asem Timur VI/24 Rawamangun, Jakarta 13320. Telefon (021) 489 04 85
5. Overseas Study, Bapak Louis Liem Jl. Melawai XI/Nr. 188 Jakarta Selatan Telefon. (021) 725 28 69/, 725 28
70 dan 739 86 71
6. Frau Ursula Soeharto Abmeier, Jl. Dr. Susilo I/9 Pers. 369 (Grogol) Jakarta Barat 11450 Telefon (021) 568 88
11 dan 567 16 38
7. Frau Soenardi Adisasmito, Agung Business Service, Jayakarta Plaza Jl. Labu Nr. 1,lt.Dasar Jakarta 111150
oder Jl. Gajahmada 135 Solo 57132. Telefon (0271) 33122
8. Dr. Basa Hutagalung, Jl. Nilam IV Nr.7 Tel. 475 95 52 Rawamangun, Jakarta
9. Akhmad Robani Jl. Damai Nr. 21 Petukangan, Jakarta Selatan
10. DAAD Jakarta Office Summitmas I, 19th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12190 Indonesia
Telefon (6221) 5252807; 5200870 Fax.: (6221) 5252822


Nicht amtlich vereidigte Ubersetzer (tidak diakui oleh Kedubes Jerman)

1. International Studies Centre, Dr. Dharmayuwati Pane M.A. Jl. Senopati 41, Jakarta Selatan. Telefon (kantor)
(021) 573 19 72, Fax. (021) 531 19 72
2. Frau Sumantri, Jl. Patrakomala 43 Bandung 40113 Tel. (022) 420 60 01
3. Frau Bernie Liem, Institut zur Pflege der deutschen Sprache, Jend Sudirman 18, Yogyakarta 55232 Telefon
(0274 ) 654 15

54
ABe, Made, Adang, Anthi Sekolah di Jerman Buat Orang Lugu

4. Frau Indriati Jl. Simpang Pahlawan III/II Bandung. Tel. (022) 73223
5. Frau Sitiawan c/o Goethe Institut Jl. AIS Nasution 15 Surabaya
6. Y.P. Notowiyarjo, Baciro Gk. IV/18, Jl. Mawar Gang II Yogyakarta 55225. Telefon (02474) 64256
7. Herr Werner Wasmuth, PMPW-ITB-GTZ (Biro Penerjemah) Jl. Ganesha 10, Bandung 40132. Telefon (022)
250 23 46, Fax. (022) 250 86 54. Tel/Fax privat (022) 250 5226 Email. wasmuth@ibm.net
8. Büro Honorarkonsul Jantzen, Jl. Pantai Karang 17, Sanur/Bali Tel. (0361) 288 535

Serial orang lugu 55


Lampiran B. Situs berkaitan dengan studi
di Jerman

Keterangan Alamat web


Universitas Bremen http://www.uni-bremen.de/
Universitas Hannover http://www.uni-hannover.de/
Forum Indonesia-Jerman http://www.forum-indojerman.de/
DAAD http://www.daad.de/
Program dari ZAV http://www.zav-reintegration.de/
Program dari WUS Jerman http://www.wus-international.org/germany/
Universitas Bielefeld http://www.uni-bielefeld.de/
CIM http://www.cim.de/
Program reintegrasi http://www.wus-international.org/indonesia/reint/apa.htm
Tim Pandu http://pandu.dhs.org/

56

You might also like