You are on page 1of 254

Paristiyanti Nurwardani

TEKNIK
PEMBIBITAN
TANAMAN DAN
PRODUKSI BENIH
JILID 1

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang

TEKNIK
PEMBIBITAN
TANAMAN DAN
PRODUKSI BENIH
JILID 1
Untuk SMK
Penulis : Paristiyanti Nurwardani

Perancang Kulit : TIM

Ukuran Buku : 17, 6 x 25 cm

NUR NURWARDANI, Paristiyanti.


a Teknik Pembibitan Tanaman dan Produksi Benih Jilid 1
untuk SMK oleh Paristiyanti Nurwardani ---- Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
vii, 255 hlm
Daftar Pustaka : Lampiran. A
ISBN : 978-979-060-105-5
ISBN : 978-979-060-106-2

Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan
kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan
pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.
Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah
dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45
Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada


seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas
oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada


Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan
ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi
masyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh
Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk
mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada


para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat
memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini
masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik
sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008


Direktur Pembinaan SMK
DAFTAR ISI

Hal
JILID 1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Potensi Pembenihan Tanaman 1
1.2. Peran Pembenihan Tanaman 5

BAB 2. KARAKTERISTIK TUMBUHAN


2.1. Anatomi T umbuhan 7
2.2. Anatomi Dan Morfologi Biji Tumbuhan 14
2.3. Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan 14

BAB 3. TEKNIK PRODUKSI BENIH VEGETATIF TANAMAN


3.1. Dasar-dasar Pembibitan Tanaman dan Produksi benih 20
3.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3) 20
3.3. Pengelolaan Alat dan Mesin Pertanian 23
3.4. Pohon Induk dan bibit Unggul 25
3.5. Batang Bawah Dan Batang Atas 27
3.6. Teknik Penyiapan Pembibitan 30
3.7. Teknik Pembenihan Tanaman Secara Vegetatif 35
3.8. Teknik Pemilihan Memproduksi Benih Vegetatif 68
3.9. Sertifikasi Benih 71

BAB 4. TEKNIK PRODUKSI BENIH GENERATIF TANAMAN


4.1. Proses Pembentukan Biji Pada Tanaman 78
4.2. Buah, Biji dan Perkembangan Biji 80
4.3. Penyerbukan (polinasi) 90
4.4. Teknik Produksi Benih Generatif Tanaman 92
4.5. Mutu Benih 106
4.6. Pengujian Kesehatan Benih 122

BAB 5. TEKNIK PEMELIHARAAN TANAMAN HASIL PEMBENIHAN


5.1. Media Tumbuh 143
5.2. Sifat Fisik Tanah 148
5.3. Sifat Kimia Tanah 162
5.4. Teknik Pengolahan Tanah 162
5.5. Teknik Penanaman 163
5.6. Pemupukan 166
5.6.1. Pupuk Organik 167
5.6.2. Pupuk Anorganik 176
5.7. Pengairan 185
5.8. Air Tanah 186
5.9. Pemangkasan (prunning) 191
5.10. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) 193
a. hama 194
b. Penyakit Tanaman
1). Penyakit Non Infeksius 201
2). Penyakit infeksius 202
c. Gulma Tanaman 226
d. Teknik Pengendalian OPT 227
e. Implementasi pengendalian hama dan penyakit tanaman 236
f. Implementasi Pengendalian Gulma 240
Ringkasan, soal dan tugas

JILID 2

BAB 6. TEKNIK PRODUKSI BENIH PADI 245


6.1. Perlakuan Pra-Panen 245
6.2. Perlakuan Pascapanen 254
6.3. Pra-panen Produksi Benih Padi Hibrida 255
6.4. Perlakuan Pascapanen 274
Ringkasan, Soal dan Tugas
BAB 7. TEKNIK PRODUKSI BENIH KEDELAI
7.1. Perlakuan Pra-Panen 281
7.2. Persyaratan Lahan 282
7.3. Benih Sumber 282
7.4. Waktu Tanam 283
7.5. Penyiapan Lahan 284
7.6. Penanaman dan Perlakuan Benih 285
7.7. Pemeliharaan 286
7.8. Pemanenan dan Perlakuan PAscapanen 289
Ringkasan, Soal dan Tugas 290

BAB 8. BIOTEKNOLOGI TANAMAN 295


8.1. Bioteknologi Tanaman 295
8.2. Struktur Dan Organisasi Bahan Genetik Tanaman 295
8.3. Teknik Kultur In-vitro 306
8.4. Rekayasa Genetik Pada Tanaman Tingkat Tinggi 322
Ringkasan, Soal dan Tugas 323
BAB 9. TEKNIK KULTUR JARINGAN TANAMAN
9.1. Fasilitas Laboratorium Kultur Jaringan 335
9.2. Peralatan Dan Bahan Kimia 335
9.3. Media Tanam 337
9.4. Beberapa Komposisi Media 349
9.5. Inisiasi Tunas dan Inokulasi 353
9.6. Teknik Kultur Suspensi Sel 354
9.7. Teknik Multiplikasi 355
9 8.. Teknik Aklimatisasi 358
9.9. Teknik Kultur Jaringan Pada Berbagai Tanaman 359
a. Teknik Kultur Jaringan Anggrek 359
b. Kultur Jaringan Tanaman Kopi 362
c. Rekayasa genetik pada tanaman tingkat tinggi 364

Ringkasan, Soal dan Tugas 365

BAB 10. KEWIRAUSAHAAN


10.1. Pengertian Kewirausahaan 368
10.2. Ciri dan Karakteristik Wirausahawan
10.3. Penjualan 370
a. Jiwa marketing dan motivasi tim 371
b. Perlunya rasa kekeluargaan 372
c. Strategi, visi dan misi 372
d. Pentingnya informasi 373
e. Pelanggan aset yang berharga 373

10.4. Dasar-dasar Strategi Pemasaran


a. Kepercayaan 377
b. Kemudahan 377
c. Kenyamanan 378
d. Gengsi 379
e. Memasarkan benih Tanaman 379
Ringkasan, Soal dan Tugas 380
BAB 11. ANALISIS USAHA PEMBENIHAN KELAPA SAWIT DAN DURIAN
11.1. Analisis Usaha Pembenihan Tanaman 383
a. Analisis B/C ratio 383
b. Analisis R/C ratio 383
c. Analisis ROI 383
d. Analisis BEP 383
11.2. Contoh Perhitungan Usaha Pada Pembenihan Kelapa Sawit 384
11.3. Contoh Perhitungan Usaha Pada Pembenihan Durian 391
Ringkasan, Soal dan Tugas 392

LAMPIRAN

Daftar Pustaka …………………………………………………………….. A


BAB 1. PENDAHULUAN

Budidaya tanaman membutuhkan menghasilkan bibit (bahan tanaman yang


berbagai teknik untuk mengoptimalkan siap untuk ditanan di lapangan.
produksi. Dari sisi tata bahasa, teknik Teknik tanaman yang akan
adalah suatu keterampilan khusus yang dikembangkan meliputi berbagai teknik
dibutuhkan agar dapat melakukan suatu dari setiap aspek pembi-bitan dan
kegiatan praktek yang produktif (Oxford, produksi benih serta teknik untuk
2003); pembenihan adalah rangkaian mengoptimalkan proses pertumbuhan dan
proses budidaya tanaman untuk perkembangan organ tanaman sehingga
menghasilkan benih; sedangkan diperoleh hasil panen yang mempunyai
tanaman adalah tumbuhan yang kualitas yang baik dan kuantitas yang
dibudidayakan. Oleh karena itu, teknik banyak. Untuk memutakhir-kan
perbenihan tanaman adalah suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap
keterampilan khusus yang harus dalam membudidayakan tanaman, akan
dikuasai seseorang agar dapat dibahas teknik-teknik tanaman yang
memproduksi benih tanaman, baik sedang trend seperti kultur jaringan dan
benih vegetatif (bibit) maupun benih bioteknologi.
generatif sehingga tanaman Dalam teknik pembibitan dan
berproduksi secara optimal. Teknik produksi benih akan diterangkan
produksi benih vegetatif pada umumnya landasan teori dan langkah kerja tentang
dikelompokkan dalam 2 metoda, yaitu teknik penyiapan bahan ta-nam berupa
metoda konvensional dan modern. benih dan bibit tanaman, persiapan lahan
Teknik produksi benih vegetatif dengan dan penanaman, pe-mupukan, pengairan,
metoda konvensional menggunakan pengendalian hama, penyakit dan gulma,
teknik-teknik yang umum dilakukan oleh pemeliha-raan tanaman, perlakuan
petani sedangkan teknik produksi benih khusus pada tanaman, pembungaan dan
vegetatif dengan metoda modern pembuah-an, pemanenan dan
menerapakan ilmu biologi yang pascapanen. Pada teknik pembibitaan
diintegrasikan dengan teknologi atau tanaman akan diterangkan berbagai
bioteknologi. Dalam hal ini bioteknologi teknik praktis untuk menyetek,
yang yang diimplementasikan adalah mencangkok, mengokulasi, menempel
teknik kultur jaringan. dan me-nyambung tunas, sampai
Proses produksi tanaman dimulai memelihara bibit hasil perkembangbiakan
dengan benih ditanam, kemudian secara vegetatif siap untuk ditanam.
tanaman dipelihara danhasil tanaman Kegiatan persiapan lahan dan
(akar, umbi, batang, pucuk, daun, bunga, penanaman merupakan awal budidaya
dan buah) dipanen. tanaman. Untuk menumbuhkan
Kegiatan produksi pertanian profesionalisme dalam kompetensi ini,
memerlukan unit pembibitan tanaman. akan diinformasikan landasan teori
Pembibitan tanaman adalah suatu proses tentang berbagai jenis tanah dan teknik
penyediaan bahan tanaman yang berasal perlakuan untuk tanah sehingga
dari benih tanaman (biji tanaman mempunyai kriteria yang optimal untuk
berkualitas baik dan siap untuk ditanam) kegiatan budidaya tanaman.
atau bahan tanaman yang berasal dari Selama masa budidaya, kegiatan
organ vegetatif tanaman untuk yang paling lama adalah pemeliharaan

Teknik Pembenihan Tanaman 1


tanaman. Pada tahap pemeliharaan bioteknologi, maka akan dijelaskan
harus dikuasai berbagai teori tentang tentang berbagai teknik untuk
pupuk dan teknik-teknik pemupukan. memproduksi tanaman secara kultur
Pengetahuan dasar yang baik tentang jaringan. Dalam teknik kultur jaringan
pupuk akan memudahkan pengelolaan akan dipelajari mulai dari teknik
pupuk dan mengembangkan formulasi menyiapkan sarana dan prasarana,
yang tepat bagi tanaman agar tanaman induk, membuat media tanaman,
penggunaannya efektif dan efisien. inisiasi, subkultur, aklimatisasi dan
Teknik pemupukan sangat penting untuk pembesaran bibit hingga bibit siap tanam.
dikuasai, agar tanaman yang Untuk menggambarkan berkembangan
dibudidayakan dapat tumbuh dan rekayasa genetika pada bidang pertanian,
berkembang dengan optimal. akan dibahas secara singkat tentang
Selama masa budidaya, tanaman bioteknologi pertanian, mulai dari
sering mendapat masalah dari organisme perkembangan berbagai penemuan pada
pengganggu tanaman (OPT). Yang bidang boteknologi, materi genetik dan
termasuk OPT adalah hama, pemyakit beberapa contoh teknik kultur in vitro
dan gulma. Ketiga OPT tersebut harus tanaman.
dikendalikan agar tidak menimbulkan
kerugian bagi tanaman. Untuk 1.1. Potensi Perbenihan Tanaman
mengendalikan OPT, harus dikuasai Negara Republik Indonesia yang kita
berbagai teknik pengendaliannya, seperti cintai mempunyai penduduk sebanyak
pengen-dalian secara kultur teknis, fisik, 238 juta jiwa (WWW.Datastatistik-
mekanis, biologi, kimia dan pengen-dalian Indonesia.com. , 2008). Sebagian besar
secara terpadu. penduduk Indonesia di Pulau Sumatera,
Perkembangan dan citra pertanian di Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali
Indonesia identik dengan kotor dan makanan pokoknya adalah nasi. Di
cangkul. Untuk meningkatkan citra kepulauan Nusa Tenggara Timur
pertanian agar lebih modern dan bersih makanan pokonya adalah jagung.
maka akan diinformasikan berbagai Di Kepulauan Maluku dan Papua
pengetahuan dasar tentang, teknik dan makanan pokonya adalah sagu.
keterampilan mengelola bibit tanaman Kebutuhan beras untuk satu tahun adalah
secara kultur jaringan serta berbagai sebanyak 32,49 juta ton
sikap yang harus dikuasai agar (www.depkoninfo.goid.,2008). Kebutuhan
menghasilkan bibit dan benih yang dapat benih padi di indonesia adalah sebanyak
tumbuh secara optimal. 300.000 Ton per tahun. Produksi benih
Dalam dua puluh tahun terakhir, padi indonesia tahun 2007 adalah
perkembangan teknologi dalam bidang 106.700 ton. Hanya untuk kepentingan
biologi berkembang dengan sangat pesat dalam negeri saja, masih terdapat
dan dikenal dengan ”bioteknologi”. peluang untuk mengupayakan produksi
Penerapan bioteknologi untuk tanaman benih padi per tahun sekitar 103.300 ton
juga berkembang sangat pesat, sehingga per tahun. Hal ini tentu saja merupakan
dapat meningkatkan efektifitas dan peluang usaha di bidang agrobisnis
efisiensi budidaya terutama dalam industri benih padi yang sangat prospetif
penyediaan bibit tanaman dan tanaman untuk saat ini dan masa-masa yang akan
varietas unggul dalam waktu yang relatif datang. Menurut hasil analisa usaha,
singkat. Untuk memperkenalkan dalam satu kali periode produksi padi
sekaligus memutakhirkan pengetahuan, dihasilkan keuntungan rata-rata sebanyak
keterampilan dan sikap dalam Rp. 5.000.000,- sampai dengan

Teknik Pembenihan Tanaman 2


Rp.8.136.900,00 saat ini adalah sebanyak 230.000.000
(www.litbang.deptan.go.id., 2008 dan benih dan sebagian besar diimport dari
www.medanbisnis.online., 2008). Tentu Malaysia dan Costa Rica. Kebutuan
saja informasi ini merupakan berita benih kelapa sawit dari tahun ke tahun
gembira bagi sumberdaya manusia yang selalu memperlihatkan tren kenaikan.
berminat membuka usaha di bidang Oleh sebab itu prospek agrobisnis industri
pertanian. Oleh sebab itu sejaka lima kelapa sawit merupakan pilihan cerdas
tahun terakhir banyak perusahaan untuk membuka usaha di masa yang
multinasional yang mengembangkan akan datang (Badan Koordinasi
usaha baru di bidang perbenihan padi, Penanaman Modal, 2008).
terutama padi hibrida, diataranya adalah Perkembangan harga karet pada 3
PT Sang Hyang Seri, PT Dupont tahun ini selalu meningkat sehingga
Indonisia, PT Primatani, PT East West investir dan masyarakat banyak yang
Seed, PT Primasid Andalan Utama. beralih usaha dari bisnis di luar bidang
Hampir semua perusahaan tersebut pertanian berganti pengusaha agrobisnis.
dalam pengembangan produski masal Berdasarkan fakta ini secara otomatis
benih padi, selalu mengadakan kerjasama kebutuhan benih karet meningkat dan
dengan petani andalan dan kelompok tani pada tahun 2008 permintaan benih karet
yang pada umumnya menggunakan mencapai 70.000.000 benih (BUMN,
sistem inti-plasma. Sebagai sumberdaya 2008). Dari kebutuhan benih karet
manusia Indonesia yang bergerak di sejumlah tersebut di atas hanya
bidang pertanian, maka sebaiknya selalu 50.000.000 benih karet yang dapat
meningkatkan kompetensi dalam bidang dihasilkan oleh pengusaha dan petani
agrobisnis industri perbenihan. agrobisnis. Potensi baru dan peluang
Kebutuhan benih jagung di Indonesia bisnis yang baik untuk SDM yang
untuk tahun 2008 sekitar 47.600 ton. berkompeten di bidang perbenihan.
Produksi benih jagung di Indonesia pada Potensi agrobisnis industri benih
tahun 2007 adalah sebanyak 35,150 ton tanaman hortikultura pun sangat baik
(www.bisnis.com.2008). Sama halnya untuk dipelajari. Menurut Dirjen Tanaman
dengan potensi dalam agribisnis industri Hortikultura kebutuhan benih beberapa
padi, maka potensi usaha dalam bidang tanaman hortikultura masih harus diimport
agrobisnis industri jagung pun sangat diantaranta adalah benih kentang
menarik. Berdasarkan data di atas, untuk 1.200.000,- kg, tanaman buah 418.000
kepentingan dalam negeri, masih bibit, tanaman hias 5.100 flask dan 51 Kg
dibutuhkan benih jagung sekitar 12.450 serta tanaman biofarmaka sebanyak 642
ton benih jagung per tahun. Munurut (Kg). Tentu saja informasi ini merupakan
informasi dari Bidang Penelitian dan hal yang sangat penting, karena potensi
Pengembangan-Depertemen pertanian perkebangan kebutuhan tanaman
keuntungan usaha dari produksi benih hortikultura masih memumnginkan untuk
jagung adalah sebesar Rp.3.425.208,- diproduksi di dalam negeri. Data import
sampai dengan Rp.4.401.250,- ini menjadi suatu peluang bagi
(www.litbang.deptan.go.id., 2008). sumberdaya manusia Indonesia yang
Ilustrasi yang disampikan di atas, memiliki potensi di bidang perbenihan
baru menganalisis dua benih makanan tanaman.
pokok masyarakat Indonesia. Bagaimana Analisa terhadap beberapa potensi
dengan potensi kebutuhan benih tanaman agrobisnis industri benih telah dibahas.
industri, contohnya adalah kelapa sawit Agar dapat menjadi sumberdaya pada
dan karet. Kebutuhan benih kelapa sawit bidang perbenihan yang handal dan maka

Teknik Pembenihan Tanaman 3


dengan profesionalime harus dijunjung banyak diminta oleh konsumen karena
tinggi yaitu harus profesional saat mempunyai potensi produksi yang lebih
bersikap, menguasai iptek perbenihan tinggi dibandingkan dengan varietas
dengan baik dan dapat melakukan teknik lainnya, sehingga penanaman varietas
perbenihan yang efektif dan efisen tersebut di atas akan berperan sangat
sehingga menghasilkan keuntungan dan dominan dalam menentukan pendapatan
benefit yang tinggi. petani kepala sawit. Ketidak-murnian
Bagaimana dengan potensi ekspor benih yang ditanam akan mengakibatkan
benih dari indonesia di masa yang akan penurunan produksi dan mengakibatkan
datang?. Menurut Dirjen Tanaman penurunan pendapatan atau bahkan rugi.
Hortikultura (2006) terdapat beberapa Dengan beberapa informasi di atas dapat
benih tanaman yang mempunyai potensi disimpulkan bahwa banih sangat
tinggi seperti benih tanaman sayuran, berperan penting dalam menentukan
buah, tanaman hias dan bio-farmaka produksi tanaman dan pendapatan petani.
dengan nilai eksport sebesar US $ Pada tingkat petani, penggunaan
3.783.501,-. varietas unggul dan benih bermutu atau
benih bina adalah salah satu faktor
1.2. Peran Perbenihan Tanaman keberhasilan usaha dan pembangunan
Benih merupakan produk akhir dari perkebunan. Penggunaan benih bina oleh
suatu program pemuliaan tanaman, yang petani masih bervariasi antar komoditi
pada umumnya memiliki karakteristik seperti kelapa sawit (85 %), kakao (26 %),
keunggulan tertentu, mempunyai peranan kapas (18 %) dan tembakau (21 %).
yang vital sebagai penentu batas-atas Kebijakan pemerintah dalam
produktivitas dan dalam menjamin mendukung program perbenihan melalui
keberhasilan budidaya tanaman. Upaya menyediakan benih unggul dan bermutu
perbaikan genetik tanaman di Indonesia melalui prinsip 6(enam) tepat (waktu,
masih terbatas melalui metode pemuliaan jumlah, lokasi, jenis, mutu dan harga).
tanaman konvensional, seperti Strategi pengembangan pola kemitraan
persilangan, seleksi dan mutasi. Di usaha dengan swasta/penangkar
Indonesia penerapan teknologi pemuliaan benih/asosiasi petani di wilayah
modern belum diterapkan secara optimal pengembangan ini dapat menjadi salah
sedangkan di negara-negara maju, satu acuan bagi pemerintah untuk
teknologi tersebut sangat pesat mendorong industri perbenihan yang
perkembangannya. menyediakan benih yang terjamin
Di Indonesia tujuan pemuliaan masih mutunya. Wujud dari pola kemitraan
berkisar pada upaya peningkatan usaha tersebut salah satunya adalah
produktivitas, ketahanan terhadap hama melalui pengembangan industri
dan penyakit utama dan toleransi perbenihan dan Model Waralaba;
terhadap cekaman lingkungan (Al, Fe, (Franchising). Dengan usaha tersebut
kadar garam, dan lain lain). diatas diharapkan akan tercipta usaha
Benih tanaman sangat berperan perbenihan yang profesional.
dalam pengembangan bidang pertanian. Perbenihan tanaman sangat
Benih adalah faktor penentu keberhasilan berperan dalam penyediaan pangan
budidaya tanaman. Benih dengan (ketahanan pangan), sandang, papan,
kualitas baik dan seragam akan lapangan kerja dan ekonomi. Berikut ini
menghasilkan produk dengan kualitas akan diinformasikan beberapa peran
tinggi. Benih kelapa sawit dura, Pisifera perenihan tanaman secara spesifik untuk
dan Tenera merupakan tiga varietas yang masing-masing sektor.

Teknik Pembenihan Tanaman 4


Tahun 1987, indonesia berhasil kerja. Dengan demikian sektor
melakukan swasembada pangan. Salah perbenihan merupakan bagian dari
satu hal yang menunjang keberhasilan penyediaan tenaga kerja di bidang
tersebut adalah ditemukannya VUTW pertanian. Benih tanaman sebagai
(Varietas Unggul Tahan Wereng). langkah awal dari kegiatan pertanian,
Indonesia yang pada tahun 1945 sampai telah berperan dalam bidang ekonomi
dengan 1986 merupakan importir beras dengan adanya peningkatan penambahan
karena produktifitas benih padi hanya 4 devisa dari ekspor benih dan peningkatan
ton per hektar dan sering terserang ooeh pendapatan petani yang beralih dari
hama wereng, amka kebutuhan pangan petani budidaya menjadi penangkar benih
tidak dapat dipenuhi dan mengakibatkan Benih tanaman penghasil kayu dan
harus selalu import beras. Setelah kertas sangat dipengaruhi oleh varietas
ditemukan padi VUTW, produktivitas benih yang ditanam. Penemuan varietas
beras per hektar meningkat dari 4 jati unggul seperti mas dapat
ton/hekter menjadi 6-8 ton/hektar. memperpendek masa budidaya tanaman
Dengan adanya peningkatan produksi jati. Varietas jati lokal dapat dipanen
beras tersebut maka indonesia berhasil pada umur 20-30 tahun sedangkan jati
memenuhi kebutuhan pangan dalam mas dapat dipanen dalam jangka waktu
negeri. 12-20 tahun. Masa budidaya yang
Perbenihan tanaman merupakan singkat sangat menguntungkan
bidang yang memerlukan banyak tenaga ketersiediaan bahan baku papan.

Teknik Pembenihan Tanaman 5


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 1. siswa diharapkan telah menguasai kompetensi-


kompetensi berikut:
1. Menjelaskan potensi pembenihan tanaman.
2. Menjelaskan peran pembenihan tanaman.

Potensi pembenihan tanaman Peran pembenihan tanaman

x Potensi x Benih merupakan factor penentu


pengembangan produksi tanaman.
usaha pembenihan x Pembenihan tanaman sangat berperan
tanaman untuk dapam penyediaan bahan baku
memenuhi pangan, papan dan sandang.
kebutuhan benih x Pembenihan tanaman berperan
dalam negeri. penting dalam keberhasilan Indonesia
x Potensi dalam program swasembada pangan
pengembangan tahun 1987.
usaha pembenihan x Pembenihan tanaman perperan dalam
tanaman untuk penyediaan tenaga kerja terampil
ekspor. sehingga mengurangi pengangguran.
x Potensi kerjasama x Pembenihan tanaman dapat
perusahaan benih meningkatkan pendapatan petani.
dengan petani x Pembenihan tanaman dapat
penangkar benih. meningkatkan perekonomian bangsa.

SOAL:
1. Jelaskan dengan singkat dan jelas minimal 2 potensi dan peran pembenihan
tanaman untuk ekspor.
2. Bagaimana peran benih padi VUTW pada tahun 1987 dibandingkan dengan peran
VUTW pada tahun 2007.

TUGAS:
1. Wawancarai minimal satu orang petani / pengusaha penangkar benih tentang
perbandingan pendapatan mereka saat menangani usaha pembenihan tanaman
dibandingkan dengan usaha sebelumnya.
2. Lakukan observasi terhadap aktivitas petani penangkar benih.

Teknik Pembenihan Tanaman 6


BAB 2. KARAKTERISTIK TUMBUHAN

benang sari, dan pada kondisi yang


2.1 Anatomi Dan Morfologi tepat, putik akan diserbuki oleh tepung
Tumbuhan sari sehingga menjadi buah. Dalam buah
yang berkualitas baik akan tumbuh biji
Tanaman adalah tumbuhan yang sebagai cikal bakal generasi tanaman
dibudidayakan. Tanaman merupakan yang selanjutnya. Bagian-bagian
mahluk hidup yang dapat memproduksi tanaman secara lengkap disajikan dalam
makanan sendiri. Semua jenis tanaman, Gambar 2.1.
mulai dari yang berukuran kecil sampai
dengan pohon yang sangat besar
mempunyai kesamaan anatomi atau
struktur. Anatomi tanaman terdiri akar,
batang, daun, bunga dan buah.

a. Struktur tubuh tumbuhan

Struktur tubuh tanaman terdiri dari


akar, batang, daun, bunga dan buah.
Akar tanaman terdiri dari tudung akar,
ujung akar, rambut akar. Akar tanaman
terdiri dari dua jenis yaitu akar primer dan
akar lateral. Akar primer adalah akar
utama sedangkan akar lateral adalah akar
yang tumbuh dari akar primer.
Batang tanaman adalah bagian
tanman yang tumbuh di atas akar atau
tumbuh di atas permukaan media tanam Gambar 2.1. Struktur tubuh tamanan (Encarta
(tanah, air atau media tanam lainnya). Ensiklopedia, 2006).
Pada batang tanaman terdapat jaringan
batang bagian bawah (ground tissue)
yang menghubungkan bagian akar b. Sel
dengan dengan batang tanaman bagian
atas dan organ-organ tanaman bagian Sel merupakan unit organisasi
atas . Jaringan lainnya yang terdapat terkecil yang menjadi dasar kehidupan.
pada batang adalah jaringan pembuluh Semua fungsi kehidupan diatur dan
yang terdiri dari xilem (jaringan berlangsung di dalam sel. Sel dapat
pengangkut air) dan floem (jaringan berfungsi secara otonomi (dapat berdiri
pengangkut hasil fotosintesis). Seluruh sendiri/ independen) asalkan seluruh
tubuh tanaman dilindungi oleh sel kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk
epidermis. Pada batang tanaman hidup (organisma) dapat tersusun dari
terdapat daun, kemudian pada saat satu sel tunggal (uniselular, misalnya
tanaman dewasa, pada organ batang bakteri, dan beberapa jamur dan
akan tumbuh dan berkembang bunga. protozoa) atau terdiri dari banyak sel
Bunga tanaman mempunyai putik dan (multiselular). Pada organisma
Teknik Pembenihan Tanaman 7
multiselular terjadi pembagian tugas sel- tersendiri. Sel-sel prokariota (organisme
sel penyusunnya, dan dijadikan dasar bersel satu seperti bakteri, beberpa fungi
untuk klasifikasi mahluk hidup. dan protozoa) beradaptasi dengan
Pada tahun 1665, seorang ilmuwan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel
Inggris Robert Hooke meneliti irisan tipis eukariota (organisme yang mempunyai
gabus dengan menggunakan mikroskop inti sel yang dikelilingi membran inti)
yang dirancangnya sendiri. Kata sel beradaptasi untuk hidup saling
berasal dari kata Latin cellulae yang berinterkasi dengan organisme lain
berarti 'kamar-kamar kecil’ sehingga menjadi suatu organisasi
Kemudian seorang ahli mikrobiologi mahluk hidup yang sangat harmonis.
yaitu Anton van Leeuwenhoek melakukan
pengamatan terhadap benda-benda dan d. Struktur sel
jasad-jasad renik (mikroba) dan hasil
pengamatannya menemukan ada Struktur sel mahluk hidup pada
"kehidupan di dunia lain" yaitu kehidupan umumnya minimal terdiri dari organel-
mikroba (organisma yang berukuran kecil) organel membran sel, sitoplasma, dan
yang belum pernah dilihat oleh manusia. inti sel atau nukleus. Sitoplasma dan
Penemuan ini menjadi dasar bagi nukleus secara bersama-sama dan
perkembangan bidang biologi yang berkelanjutan membentuk protoplasma.
penting saat ini yaitu mikrobiologi (ilmu Di dalam sitoplasma terdapat berbagai
yang mempelajari perkembangan dan organel. Sel tumbuhan, alga dan
pertumbuahan mahluk hidup yang prokariota mengembangkan dinding sel
berukuran kecil / mikroba). sedangkan sel hewan tidak mempunyai
Perkembangan mikroskop selama dinding sel. Beberapa organisme
hampir 200 tahun berikutnya telah prokariot memiliki flagella pada selnya
memberikan kesempatan bagi para ahli untuk memudahkan pergerakan.
untuk meneliti susunan tubuh makhluk
hidup. Berbagai penelitian telah dilakukan Tabel 2.1. Perbedaan Sel Tumbuhan
oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Dan Hewan.
Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804- Sel tumbuhan Sel hewan
1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan,
1810-1882). Mereka menyimpulkan Ukuran sel lebih
Ukuran sel lebih kecil.
bahwa setiap mahluk hidup tersusun dari besar.
sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang Bentuk sel tidak tetap
ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, Bentuk sel tetap.
(fleksibel/ lentur).
mengamati bahwa sel dapat membelah
diri dan membentuk sel-sel baru. Mempunyai Tidak mempunyai
dinding sel dinding sel
c. Perbedaan sel tumbuhan dan sel Mempunyai Tidak mempunyai
hewan klorofil klorofil
Tidak mempunyai
Sel tumbuhan dan sel hewan
vakuola, walaupun
mempunyai beberapa perbedaan seperti Mempunyai
terkadang beberapa
tercantum pada Tabel 1. Struktur dan vakuola atau
sel hewan uniseluler
fungsi-fungsi sel semua organisme rongga sel yang
memiliki vakuola
hampir sama, namun proses evolusi yang besar.
(tetapi tidak sebesar
dialami oleh masing-masing kelompok
yang dimiliki
organisme (Phylum) memiliki kekhususan

Teknik Pembenihan Tanaman 8


tumbuhan). layang (terapung) dalam cairan kental
(bersifat koloid, namun tidak homogen)
Menyimpan yang disebut matriks. Organel-organel
Menyimpan makanan
energi dalam dalam sel akan menjalankan banyak
dalam bentuk granul
bentuk granul fungsi kehidupan seperti sintesis bahan,
(seperti biji) yaitu
(seperti biji) respirasi (perombakan energi dari proses
glikogen.
berupa kanji. pernafasan), penyimpanan, serta reaksi
terhadap rangsang. Sebagian besar
proses di dalam sitoplasma diatur secara
enzimatik (suatu proses yang
memerlukan protein spesifik sehingga
mempercepat berlang-sungnya suatu
proses metabolisme).
Selain organel, terdapat pula
vakuola, retikulum endoplasma,
khloraplas (organael khusus yang hanya
terdapat dalam sel tumbuhan),
mitokondria, benda golgi dan berbagai
produk sekunder lain. Va-kuola memiliki
Gambar 2.2.
peran penting sebagai tempat
Sel selaput penyusun umbi bawang bombay
(Allium cepa). Tampak dinding sel dan inti sel penampungan produk sekunder yang
(berupa noktah di dalam setiap 'ruang'). berbentuk cair, sehingga disebut pula
Perbesaran 400 kali (Nurwardani,2005) 'cairan sel'. Cairan yang mengisi vakuola
ber-beda-beda, tergantung letak dan
1). Membran sel fungsi sel.
Membran sel adalah suatu selaput
tipis yang membatasi segala kegiatan 3). Nukleus
yang terjadi di dalam sel sehingga tidak Nukleus mengendalikan kegiatan
mudah terganggu oleh pengaruh dari luar. yang terjadi pada sitoplasma. Di dalam
Oleh sebab itu, membran sel bersifat nukleus terdapat kromosom yang berisi
'selektif permeabel'. Memban sel secara DNA yang merupakan cetak biru bagi
otomatis dapat menentukan bahan-bahan pembentukan berbagai protein (terutama
tertentu saja (nutrisi yang dibutuhkan enzim). Enzim diperlukan dalam
untuk kehidupan sel) yang dapat masuk menjalankan berbagai fungsi pada
ke dalam dan keluar dari sel. Pada sel sitoplasma. Di dalam nukleus terdapat
tumbuhan, dalam kondisi normal, nukleolus.
membran sel selalu melekat pada dinding
sel sebagai akibat adanya tekanan turgor 4). Organel
dari dalam sel. Manusia memiliki banyak or-gan
yang berbeda seperti jantung, paru-paru
2). Sitoplasma dan lambung, yang fungsinya yang
Fungsi utama sitoplasma yang berbeda-beda. Tumbuhan mempunyai
berupa cairan kental adalah menjamin organ se-perti akar, batang, daun, bunga
kelangsungan hidup sel (metabolisma). dan buah.
Hampir semua kegi-atan metabolisme Demikian pula dengan sel. Sel
berlangsung di dalam ruangan berisi memiliki organ yang disebut organel
cairan kental ini. Di dalam sitoplasma (berarti 'organ kecil'). Berikut adalah
terdapat organel-organel yang melayang- macam-macam benda dalam sel

Teknik Pembenihan Tanaman 9


(khususnya sitoplasma) yang digolongkan akar sering-kali meruncing, hingga lebih
sebagai organel: mudah untuk menembus tanah.
x Mitokondria.
x Plastida (hanya sel tumbuh-
tumbuhan dan sejumlah alga),
x Badan golgi atau benda golgi atau
diktiosom,
x Ribosom,
x Retikulum endoplasma,
x Peroksisom
x Vakuola

Gambar 2.3.
Sel tumbuhan dan berbagai organel sel ( Encarta, Gambar 2.4.
2005). Akar tanaman yang dibudidayakan secara
hidroponik
e. Akar
Fungsi akar bagi tumbuhan ada-lah
Akar adalah bagian pokok di samping memperkuat berdirinya tum-buhan, untuk
batang dan daun bagi tumbuhan. Akar menyerap air dan zat-zat nutrisi (makanan
tumbuhan memiliki sifat-sifat sebagai tanaman) yang terlarut di dalam air tanah
berikut. Akar merupakan bagian atau larutan hara tanaman, mengangkut
tumbuhan yang biasanya terdapat di air dan zat-zat makanan yang telah
dalam tanah, dengan arah tumbuh ke diserap ke bagian tubuh tumbuhan yang
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air memerlukan nutrisi.
(hidrotrop), selalu tumbuh ke arah yang Akar tanaman kadang-kadang
berlaw anan dengan udara dan cahaya. berfungsi sebagai tempat untuk
Pada umumnya akar tidak berbuku-buku, penimbunan makanan. Secara umum,
tidak beruas dan tidak menjadi tempat ada dua jenis akar yaitu:
tumbuh dan berkembangnya daun-daun
atau sisik-sisik maupun bagian-bagian 1). Akar serabut.
lainya. Akar ini umumnya terdapat pada
Akar tidak berwarna hijau, biasanya tumbuhan monokotil.. Walaupun
berwarna keputih-putihan atau kekuning- terkadang, tumbuhan dikotil juga
kuningan. Pada ujungnya akar selalu memilikinya (dengan catatan, tumbuhan
tumbuh, tetapi umumnya dikotil tersebut dikembang-biakkan secara
pertumbuhannya masih kalah cepat jika vege-tatif seperti cangkok, atau stek).
dibandingkan dengan bagian di atas Fungsi utama akar serabut adalah untuk
permukaan tanah. Selanjutnya, ujung memperkokoh berdirinya tumbuhan.

Teknik Pembenihan Tanaman 10


x Batang tanaman terdiri atas ruas-
ruas. Masing-masing ruas dibatasi
2). Akar tunggang. oleh buku-buku dan pada buku-buku
Akar ini umumnya terdapat pada tum- batang terdapat daun.
buhan dikotil. Fungsi utama akar x Batang biasanya tumbuh ke atas
tunggang adalah untuk menyimpan menuju cahaya atau matahari
makanan. (bersifat fototrop atau heliotrop)
x Batang selalu bertambah pan-jang di
3). Modifikasi akar ujungnya, oleh sebab itu sering
Akar tumbuhan sering kali mengalami dikatakan, bahwa batang mempunyai
perubahan bentuk (modifikasi) sesuai pertumbuhan yang tidak terbatas.
dengan fungsi dan kondisi lingkungan x Batang tanaman membentuk
serta jenis tumbuhannya. Ada beberapa percabangan dan selama hi-dup
jenis modifikasi akar, antara lain sebagai tumbuhan, tidak akan di-gugurkan
berikut. (digantikan dengan yang lebih muda),
a). Akar napas. kecuali kadang-kadang cabang atau
Akar nafas yaitu bagian akar yang naik ke ranting yang kecil.
atas tanah, khususnya ke atas air seperti x Batang tanaman pada umum-nya
pada tumbuhan mangrove dari genera tidak berwarna hijau, kecu-ali
Avicennia, dan Soneratia tumbuhan yang umurnya pendek,
misalnya rumput dan pada saat
b). Akar gantung. batang masih muda.
Akar gantung yaitu akar yang
sepenuhnya berada di atas tanah. Akar g. Daun
gantung terdapat pada tumbuhan epifit
seperti anggrek. Daun merupakan salah satu organ
tumbuhan yang tumbuh pada batang,
c). Akar banir. umumnya berwarna hijau dan berfungsi
Akar banir ialah akar yang banyak sebagai penangkap energi cahaya
terdapat pada tumbuhan tropik. matahari melalui fotosintesis. Daun
merupakan organ terpenting bagi
d). Akar penghisap tumbuhan karena tumbuhan adalah
akar pengisap ialah akar yang terdapat organisme autotrof obligat (dapat
pada tumbuhan jenis parasit seperti membuat energi untuk kehidupannya), ia
benalu. harus memasok kebutuhan energinya
sendiri melalui konversi energi cahaya
f. Batang menjadi energi kimia. Bentuk daun sangat
beragam, namun biasanya berupa
Batang merupakan bagian dari helaian. Ketebalan daun pun beragam
tumbuhan yang amat penting. ada tipis, sedang atau tebal. Gambaran
Kedudukan batang bagi tubuh tum-buhan, dua dimensi daun digunakan sebagai
batang dapat disamakan dengan sumbu pembeda bagi bentuk-bentuk daun.
tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang Bentuk dasar daun membulat, dengan
mempunyai sifat-sifat berikut : vari-asi cuping menjari atau menjadi elips
x Batang tanaman umumnya berbentuk dan memanjang.
panjang bulat seperti silinder atau Daun juga bisa bermodifikasi menjadi
dapat pula mempunyai bentuk lain, duri (misalnya pada kaktus), dan
akan tetapi selalu bersifat aktinomorf. mengakibatkan daun kehilangan

Teknik Pembenihan Tanaman 11


fungsinya sebagai organ fotosintetik. berfungsi melindungi jaringan di
Daun tumbuhan sukulen (mengandung air bawahnya.
dalam jum-ah yang banyak) atau xerofit x Jaringan palisade atau jaringan tiang
juga dapat mengalami peralihan fungsi adalah jaringan yang berfungsi
menjadi organ penyimpan air. sebagai tempat terjadinya fotosintesis
Warna hijau pada daun berasal dari x Jaringan spons atau jaringan bunga
kandungan klorofil pada daun. Klorofil karang yang berongga. Jaringan ini
adalah senyawa pigmen yang berperan berfungsi sebagai tempat menyimpan
dalam menye-leksi panjang gelombang cadangan makanan.
cahaya yang energinya diambil dalam x Berkas pembuluh angkut yang terdiri
foto-sintesis. Sebenarnya daun juga dari xilem atau pembuluh kayu dan
memiliki pigmen lain, misalnya karoten floem atau pembuluh tapis. Xilem
(berwarna jingga), xantofil (berwarna berfungsi untuk mengangkut air dan
kuning), dan antosianin (berwarna merah, garam-garaman yang diserap akar
biru, atau ungu, tergantung derajat dari dalam tanah ke daun (untuk di-
keasaman). gunakan sebagai bahan fotosintesis).
Daun tua kehilangan klorofil sehingga Sedangkan floem ber-fungsi untuk
warnanya berubah men-jadi kuning atau mengangkut hasil fotosintesis ke
merah (dapat dilihat dengan jelas pada seluruh tubuh tumbuhan.
daun yang gugur). x Stoma (jamak: stomata) ber-fungsi
sebagai organ respirasi. Stoma
Daun tanaman berfungsi sebagai: mengambil CO2 dari udara untuk
x Tempat terjadinya fotosintesis. dijadikan bahan fotosintesis karena
x Sebagai organ pernapasan (pada mengandung klorofil. Kemudian
daun terdapat stomata yang befungsi stoma akan mengeluarkan O2
sebagai organ respirasi. sebagai hasil fotosintesis. Stoma
x Tempat terjadinya transpirasi. pada daun identik dengan hidung
x Tempat terjadinya gutasi. manusia, dimana stoma mengambil
x Alat perkembang-biakkan secara CO2 dari udara dan mengeluarkan
vegetatif (seperti tunas daun cocor O2, sedangkan hidung mengambil O2
bebek yang dapat digunakan sebagai dan mengeluarkan CO2. Stoma
bahan un-tuk perbanyakan tanaman terletak di epidermis bawah. Selain
secara stek daun). stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga
bernafas melalui lentisel yang terletak
Anatomi daun adalah sebagai pada batang.
berikut:
x Epidermis terbagi atas epidermis atas
dan epidermis bawah. Epi-dermis

Teknik Pembenihan Tanaman 12


Gambar 2.5 Berbagai bentuk batang dari berbagai jenis tanaman

Gambar 2.6 Irisan melintang batang tanaman dengan struktur jaringan pengangkut air dan hasil fotosistesis.

Gambar 2.7 . Daun segar membutuhkan cahaya untuk melangsungkan proses fotosintesis
(kiri) dan daun tua telah kehilangan klorofil karena proses penuaan (kanan)

Teknik Pembenihan Tanaman 13


Gambar 2.8. Model irisan melintang daun tumbuhan

h. Bunga Pembuahan adalah permulaan dari


pertumbuhan ovari yang cepat dan
Bunga adalah organ reproduksi pada selanjutnya berkembang men-jadi biji.
sebagain besar tumbuhan yang sering Pada biji yang sedang berkembang,
memproduksi buah yang mengandung biji perkembangan em-brio didahului oleh
sebagai calon benih. Tidak semua biji pertumbuhan endosperm.
tanaman dihasilkan dari bunga, sebagai Perkembangan biji akan diakhiri dengan
contoh adalah cornifera mempunyai benih pemben-tukan integumen pada jaringan
telanjang pada suatu bentuk spesifik ovari induk. Biji akan tumbuh dan
berupa cone. berkembang sampai menjadi bentuk yang
sempurna dan memenuhi standar untuk
i. Buah dan biji menjadi benih.
Buah pada umunya merupa-kan
organ tanaman tempat me-nyimpan benih
dan hasil foto-sintesis. Biji sebagai calon
benih yang pada umumnya berada di
dalam buah terbentuk melalui proses
berikut: setelah tepung sari mendarat
dengan tepat pada kepala putik, maka
dengan segera dan secara bersam-sama
jaringan pembuahan tersebut akan
menye-rap air dan nutrisi tanaman berupa
gula dan akan membentuk tabung sari. Gambar 2.9
Bunga tumbuhan yang sempurna memiliki bagian
Tabungsari akan tumbuh dan menembus bunga sebagai berikut tangkai bunga, putik, sel
tangkai putik (style), menuju kje arah telur, tangkai putik,kepala putik kelopak bunga,
kantung lembaga. Di tempat tersebut sel mahkota bunga, benang sari, dan serbuk sari
jantan bertemu dengan sel telur, untuk
membentuk zigot. Zigot akan tumbuh
menjadi embrio biji.

Teknik Pembenihan Tanaman 14


2.2 Anatomi dan Morfologi Biji
Tumbuhan

Biji yang memenuhi kriteria ter-tentu


dapat dijadikan benih. Benih tanaman
yang ditumbuhkan pada media semai
yang mengandung air akan tumbuh dan
berkembang menjadi bibit.
Pertumbuhan bibit sangat tergantung
pada cadangan makanan di dalam benih Gambar 2.10.
(endosperm). Cadangan makanan Biji tanaman yang terbentuk dari hasil
dalam benih adalah karbohidrat, lemak pembuahan (bertemunya putik dengan serbuk
sari dan berkembang menjadi zigot)
dan protein.
Benih yang ditumbuhkan pada
2.3 Pertumbuhan Dan
media semai akan melakukan proses
Perkembangan Tumbuhan
perkecam-bahan (germination).
Perkecambahan benih sangat
Biji dari berbagai spesies
dipengaruhi oleh viabilitas benih dan
tumbuhan akan berkecambah apabila,
lingkungan yang cocok untuk
suhu menguntungkan, persediaan
pertumbuhan dan perkem-bangan bibit.
oksigen memadai dan kelembaban
Benih yang sedang berkecambahan
media tumbuh cukup dan kontak secara
sangat peka ter-hadap penyakit
langsung dengan biji. Pada beberapa
tanaman dan gangguan fisik sehingga
spesies walaupun kondisi di atas
selama proses ini sangat memerlukan
terpenuhi tetapi biji tidak dapat
perlindungan (proteksi).
berkecambah. Hal tersebut disebabkan
Perlindungan kecambah atau bibit
oleh belum tuntasnya masa dormansi
muda sebaiknya dilakukan dengan
(istirahat) biji tersebut. Biji-biji kelompok
memasang pelindung berupa naungan
ini umumnya beasal dari daerah beriklim
dari plastik atau paranet. Naungan
sub tropis. Periode dormansi yang
berfungsi seba-gai pelindung kecambah
telah dilewati akan menyebabkan
dan bibit muda dari sengatan sinar
perkecambahan biji pada kondisi suhu
mata-hari, dan organisme pengganggu
yang optimal, adanya persediaan
tanaman.
oksigen dan air.
Pada biji monokotil, morfologi biji
terdiri dari kulit biji, endosperm,
kotiledon, dan embrio. Pada biji
tanaman Gymnospermae, morfologi biji
terdiri dari kulit biji (testa), mega
gametofit, embrio yang terdiri dari
kotiledon dan calon akar), sedangkan
untuk biji dikotiledon terdiri dari kulit biji
(testa) dan embrio (dua kotiledon, calon
akar dan calon daun pertama) Untuk
memperjelas gambaran proses
perkecambahan biji dapat dilihat pada
gambar perkecambahan biji tembakau
(Nicotiana tabacum),

Teknik Pembenihan Tanaman 15


Gambar 2.11 Morfologi benih tumbuhan

Gambar 2.12
Tahapan perkecambahan benih tembakau (Nicotiana tabacum). A. Enam jam pertama; mikropilar kulit biji terluar
akan merekah sehingga memudahkan endosperm menembus kulit biji. B. Pada saat enam jam kedua,
mikropilar endosperm menyelimuti ujung radikula (calon akar). C. Pada saat enam jam ke tiga, radikula mulai
keluar dari biji. D. Pada penambahan hormon ABA, mikropilar endosperm akan menyelimuti radikula pada saat
60 jam setelah perkecambahan (ABA menghambat mikropilar menyelimuti radikula). ((Muller et.al.,2004).

Teknik Pembenihan Tanaman 16


Perkecambahan dapat terjadi Pada saat protoplasma sel
walaupun tanah atau media semai tidak menyerap uap air, maka berbagai proses
mengandung unsur hara karena di dalam kehidupan akan berlangsung. Hormon
biji sudah mengandung cukup persediaan pertumbuhan dan perkembangan seperti
makanan agar lembaga dapat tumbuh asam indol asetat akan mulai berfungsi.
selama masa persemaian. Benih akan Hormon ini mengatu pertumbuhan dan
berkecambah, setelah keluar kotiledon perkembanga hipokotil dan epikotil.
harus ditambahkan air dan beberapa Sumber makanan yang tersimpan
unsur hara pada media tanamnya. Suhu dalam endosperma dan kotiledon akan
yang paling optimal untuk segera diproses melalui respirasi
perkecambahan biji adalah 15-38oC. sehingga menghasilkan enerji kimia yang
Oksigen bebas sangat diperlukan untuk penting untuk pembelahan sel, produksi
respirasi yang akan menghasilkan enerji protoplasma, dan proses-proses
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan pertumbuhan lainnya. Ketika terjadi
tanaman. Ketidak-tersediaan oksigen proses pencernaan cadangan makanan
akan memperlambat atau mencegah pada biji, respirasi dan asimilasi nutrisi ke
perkecambahan benih. Kelembaban dalam protoplasma, maka sel-sel pada
media tanam yang terlalu berlebihan akan ujung epikotil dan hipokotil mulai
menghambat proses perkecambahan. membelah dan membentuk sel-sel baru.
Kondisi inipun akan mempertinggi Sel-sel ini mulai membesar pada saat
kemungkinan benih terserang oleh menyerap air, kemudian protoplasma
organisme pengganggu tanaman, yang baru akan terbentuk.
terutama dari golongan bakteri dan fungi, Ujung hipokotil muncul melalui
dan akan mengakibatkan benih mati atau suatu celah pada kulit biji. Ujung hipokotil
tumbuh tidak normal. Benih harus tumbuh menjadi akar primer. Akar ini
mendapatkan jumlah air yang tepat untuk mempunyai panjang 2 cm atau lebih.
berkecambah, kondisi kelebihan air akan Akar primer akan menyerap air dan unsur
menyebabkan oksigen keluar dari dalam hara dari tanah, sehingga dapat
sel dan benih tidak dapat berkecambah. mensuplai epikotil tumbuh dengan baik
Sebaliknya jika kelembaban media kurang dan akan menjadikan calon batang
optimal benih tidak akan dapat pertama.
menguraikan cadangan makanan dalam Akar primer yang tumbuh akan
biji (jaringan endosperma) sehingga mengasilkan akar-akar sekunder,
epikotil dan hipokotil tidak akan tumbuh kemudian tumbuh dan berkembang agi
dan berkembang. menjadi akar tersier. Dari epikotil akan
Dalam keadaan yang tumbuh batang yang akan menghasilkan
menguntungkan untuk proses daun-daun serta berbagai cabang.
perkecambahan, benih mengabsorpsi air Tingkat perkecambahan biji sangat
sehingga benih menjadi menggembung bervariasi, dalam kondisi lingkungan yang
dan kulit biji pecah. Dengan segera air paling baik, akar-akar primer akan tumbuh
memasuki sel-sel jaringan lembaga dan dalam 36-96 jam. Perbedaan ini
endosperma. Kandungan air dalam sel disebabkan oleh berbagai faktor seperti
benih akan naik dari tingkat ketebalan dan struktur kulit biji dan masa
praperkecambahan sebesar 8-14% dormansi biji. Kecambah akan tumbuh
menjadi lebih dari 90%. dan berkembang menjadi tanaman
dewasa. Dalam proses ini pertumbuhan

Teknik Pembenihan Tanaman 17


akan melibatkan pembuatan sel-sel baru Pertumbuhan tumbuh-tumbuhan
dari sel-sel yang sudah ada sebelumnya. dikendalikan secara umum oleh hormon
Disamping itu terdapat proses yang disintesis oleh tumbuhan dan
pembesaran sel yang baru terbentuk, terdapat pada semua jaringan. Hormon
sehingga sel akan membesar dan pertumbuhan IAA (Indol Acetic Acid)
menjadi jaringan tanaman. berfungsi dalam pembesaran sel,
Persyaratan-persyaratan yang gugurnya daun dan jatuhnya buah,
harus dipenuhi untuk pertumbuhan pertumbuhan buah dari bakal bunga
normal adalah tersedianya enerji kimia menjadi bunga dan buah, interaksi timbal-
yng berasal dari proses respirasi. balik tunas dan berbagai pertumbuhan
Tumbuhan yang sedang tumbuh harus lainnya. Salah satu contoh IAA adalah
memiliki protein dan senyawa organik lain giberelin.
untuk membangun protoplasma. Selama masa pertumbuhan dan
Tumbuhan ini harus memiliki selulosa perkembangan, tumbuhan memerlukan
dan beberapa senyawa organik untuk air, unsur hara, karbondioksida dan
membentuk dinding sel. oksigen, serta cahaya. Selama masa
Sel yang baru terbentuk dengan tersebut, organ-organ vegetatif seperti
cepat akan meningkat ukurannya karena daun, batang, dan cabang tumbuhan
adanya asimilasi makanan ke dalam akan tumbuh dan berkembang sampai
protoplasma. Fase pertumbuhan yang akhirnya terbentuk organ generatif.
berikutnya perkembangan sel, yaitu Organ generatif tumbuhan yang minimal
dengan ditandai terbentuknya jaringan- adalah terdiri dari benang sari dan putik.
jaringan baru seperti silem, floem, Proses perkembangbiakan secara
jaringan penguat, jaringan pembuat generatif dimulai dari terjadinya
makanan, dan jaringan peyimpanan. pertemuan butir-butir serbuk sari dengan
Pada umumnya, sel dan jaringan yang putik. Di dalam putik, butiran serbuk sari
sudah matang tidak akan membelah diri membentuk tabung,kemudian menjadi
lagi, akan tetapi proses kehidupan yang bakal biji yang terletak dalam bakal buah.
terjadi hanya mempertahankan ciri Kondisi ini menandai adanya calon
spesifiknya serta fungsinya sepanjang generasi tumbuhan berikutnya.
masa hidup tumbuhan.

Gambar 2.13. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan; A. Proses benih


berkecambah. B. Bibit. C. Tumbuhan dewasa. D. Tumbuhan sanesen (tua)

Teknik Pembenihan Tanaman 18


Gambar 2.14.
Proses pertumbuhan dan perkembangan biji (fase haploid) serta proses penyerbukan (fase diploid).

Teknik Pembenihan Tanaman 19


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 2. siswa diharapkan telah menguasai kompetensi-


kompetensi berikut:
1. Anatomi dan morfologi tumbuhan
2. Anatomi dan morfologi biji tumbuhan.
3. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Anatomi dan morfologi Anatomi dan morfologi biji Pertumbuhan dan


tumbuhan tumbuhan perkembangan tumbuhan

x Struktur tubuh x Bagian-bagian biji x Proses pertumbuhan


tumbuhan. monokotil. dan perkembangan
x Sel tumbuhan x Bagian-bagian biji tanaman meliputi:
x Perbedaan sel dikotil. proses benih
tumbuhan dan hewan. x Tahapan berkecambah,
x Akar. perkecambahan. pertumbuhan dan
x Batang perkembangan bibit,
x Daun. tumbuhan tumbuh
x Bunga dewasa dan proses
x Buah dan biji. sanesen (tua).

SOAL:
1. Jelaskan dengan ringkas tentang perbedaan dan persamaan sel tumbuhan dan
hewan
2. Gambarkan bagian-bagian biji tumbuhan

TUGAS:
1. Amati proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tanaman padi
2. Lakukan observasi di lingkungan sekolah terhadap 20 jenis tumbuhan.
Kelompokkan tumbuhan atau tanaman yang mana yang termasuk dikotil dan
mookotil.

Teknik Pembenihan Tanaman 20


BAB 3. TEKNIK PRODUKSI BENIH VEGETATIF TANAMAN

3.1. Dasar-dasar Pembibitan dan


Produksi Benih Tanaman. 3.2. Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja
Teknik pembenihan vegetatif
tanaman bertujuan untuk menghasilkan Menurut Konradus (2003),
individu keturunan tanaman yang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
mempertahankan sifat baik dari induknya. merupakan instrumen untuk memproteksi
Keturunan tanaman yang berasal dari pekerja, perusahaan, lingkungan hidup,
proses pembenihan vegetatif dari dua dan masyarakat sekitar dari bahaya
induk yang mempunyai keunggulan. akibat kecelakaan kerja. Perlindungan
Keduanya dapata memadukan dua tersebut merupakan hak asasi yang wajib
keunggulan tersebut sehingga dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan
mempunyai sifat-sifat lebih baik dari untuk mencegah, mengurangi, bahkan
kedua induknya disebut bibit unggul. menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero
Bibit unggul adalah tanaman muda accident). Dalam hal ini ada 3 norma yang
yang memiliki sifat unggul yaitu mampu harus diperhatikan yaitu:
menunjukkan sifat asli induknya dan x norma kesehatan,
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, dan x norma keselamatan dan
tahan terhadap hama dan penyakit. x norma kerja nyata.
Pada kegiatan usaha pembenihan Pencegahan merupakan cara yang
tanaman terdapat beberapa prinsip dasar paling efektif. Oleh sebab itu dua hal
yang selalu digunakan oleh setiap industri terbesar yang menjadi penyebab
pembenihan yaitu: kecelakaan kerja yaitu :
x Investasi modal usaha. x perilaku yang tidak aman
x Investasi lahan pembenihan. x kondisi lingkungan yang tidak
x Investasi bahan tanaman unggul aman.
(benih unggul) Berdasarkan data dari Biro Pelatihan
x Penyiapan tenaga kerja profesional Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang
x Penyiapan alat-alat produksi benih pernah terjadi sampai saat ini adalah
dan quality control product diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman
x Pemahaman K-3 seperti:
x Pesemaian x sembrono dan tidak hati-hati
x Pemeliharaan pesemaian x tidak mematuhi peraturan
x Penanaman x tidak mengikuti standar prosedur
x Pemeliharaan benih kerja
x Pengolahan benih (seed processing) x tidak memakai alat pelindung diri
x Pengujian kualitas produk x kondisi badan yang lemah
x Penggudangan Cara efektif untuk mencegah
x Sertifikasi terjadinya kecelakaan kerja adalah
x Pemasaran dengan menghindari terjadinya lima
x Distribusi produk perilaku tidak aman yang telah disebutkan
x Layanan purna jual di atas.
x Penelitian dan pengembangan
produk

Teknik Pembenihan Tanaman 21


a. Norma Kesehatan pekerja dengan teknik kultur jaringan terdapat
sedikit perbedaan yaitu harus
Norma kesehatan kerja diharapkan memperhatikan minimal 3 hal dalam
menjadi instrumen yang mampu kesehatan pekerja yaitu; penggunaan
menciptakan dan memelihara derajat alat dan mesin-mesin, penggunaan
kesehatan kerja setinggi-tingginya. K3 bahan kimia dan penggunaan lampu
dapat melakukan pencegahan dan ultra violet dalam persiapan enkas
pemberantasan penyakit akibat kerja, untuk inokulasi bahan berupa sel
misalnya kebisingan, pencahayaan atau jaringan tanaman.
(sinar), getaran, kelembaban udara, dan
lain-lain yang dapat menyebabkan Beberapa hal penting yang harus
kerusakan pada alat pendengaran, diperhatikan adalah tindakan pertolongan
gangguan pernapasan, kerusakan paru- pertama, regu penolong, pelayanan
paru, kebutaan, kerusakan jaringan tubuh kesehatan kerja , perawatan kesehatan,
akibat sinar ultraviolet, kanker kulit, tempat berteduh dan perumahan, gizi dan
kemandulan, dan lain-lain. air minum. Jika terjadi gangguan
Hal yang penting diperhatikan dalam kesehatan maka harus ada tempat untuk
penerapan kesehatan pekerja dalam pelaporan, pencatatan, penyelidikan dan
bidang teknik perbenihan tanaman dapat pemberitahuan penyakit dan kecelakaan
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kerja
penerapan dalam bidang teknik Aktivitas perbenihan tanaman pada
pembenihan tanaman secara secara umumnya dilakukan di lokasi yang agak
generatif maupun vegetatif. Dalam teknik jauh dari kota. Oleh sebab itu harus ada
perbenihan tanaman secara generatif pekerja yang terampil dalam prosedur
yang pada umumnya terdiri dari kegiatan PPPK (Pertolongan Pertama Pada
persiapan lahan, pengolahan tanah, Kecelakaan). Pelatihan ini meliputi
pesemaian, pembibitan, penanaman, perawatan luka terbuka, dan resusitasi.
pengairan, pemupukan, pengendalian Dalam area di mana pekerjaanterlibat
hama, penyakit dan gulma, persilangan, dengan resiko keracunan oleh bahan
pemanenan, penanganan pasca panen, kimia atau asap, ular, serangga atau laba-
prosesing benih dan pengemasan laba penggigit atau bahaya spesifik lain,
terdapat beberapa hal yang harus maka pelatihan pertolongan pertama
diperhatikan dan diupayakan untuk harus diperluas melalui konsultasi dengan
diterapkan yaitu: orang atau organisasi yang berkualitas.
x Penggunaan alat dan mesin-mesin Alat atau kotak PPPK yang dirawat
x Penggunaan bahan kimia dengan baik harus siap tersedia di tempat
x Dalam aktivitas agrobisnis kerja dan dilindungi terhadap pencemaran
perbenihan tanaman secara vegetatif oleh kelembaban dan kotoran. Wadah ini
baik secara konvensional (menyetek, harus ditandai dengan jelas dan tidak
mencangkok, menyambung dan lain- berisi apapun selain peralatan PPPK dan
lain) hal-hal yang harus diperhatikan semua karyawan harus mengetahui
dalam kesehatan pekerja sama tempat penyimpanan peralatan PPPK dan
dengan dalam kegiatan teknik prosedurnya..
perbenihan secara generatif yaitu Jika dalam melakukan kegiatan
penggunaan alat mesin serta agribisnis perbenihan terjadi kecelakaan
penggunaan bahan kimia. harus terdapat alat komunikasi agar dapat
x Dalam aktivitas agrobisnis dengan segera menghubungi regu
perbenihan tanaman secara vegetatif penolong seperti rumah sakit, ambulance

Teknik Pembenihan Tanaman 22


atau dokter terdekat. Pada suatu lokasi Semua kegiatan perbenihan tanaman
perbenihan tanaman harus diupayakan harus direncanakan dan diorganisir
adanya tempat berteduh dan berlindung. secara terpadu sehingga dapat mencegah
Selain itu lokasi perbenihan diupayakan pemborosan dan untuk memastikan
agar dekat dengan tingkatan monitorung yang tepat sehingga
x Toko makanan pelaksanaan kerja dapat berjalan dengan
x Persediaan air bersih yang cukup. aman.
x Fasilitas sanitary (ruang cuci, Salah satu hal yang harus
pancuran, kamar kecil atau kakus diperhatikan adalah adanya keterangan
x Fasilitas untuk mencuci dan tentang :
mengeringkan pakaian x Jenis pekerjaan yang diperlukan
x Toko barang umum (terpisah x Tujuan kegiatan
dengan bahan mudah terbakar, x Lokasi tempat kerja yang ditunjuk,
bahan kimia). x Jadwal waktu untuk kegiatan spesifik:
Bila makanan disediakan oleh x Spesifikasi produk atau hasil lain:
pengusaha, harus dipastikan bahwa x Spesifikasi untuk metoda kerja yang
masukan energi cukup untuk pelaksanaan digunakan:
pekerjaan fisik berat baik karbohidrat, x Orang yang bertanggung jawab untuk
lemak dan protein hewani. melaksanakan dan mengawasi
kegiatan:
b. Norma Keselamatan kerja x Rencana darurat dalam cuaca buruk
atau terdapat masalah dengan
Norma keselamatan kerja peralatan.
merupakan sarana atau alat untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja Untuk setiap tugas diupayakan dipilih
yang tidak diduga yang disebabkan oleh metoda terbaik dan paling aman.
kelalaian kerja serta lingkungan kerja Penggunaan alat dan bahan harus
yang tidak kondusif. Penerapan dilakukan dengan metoda yang
keselamtan kerja diharapkan mampu distandardisasi dan telah disetujui. Jika
menihilkan kecelakaan kerja sehingga memungkinka untuk dapat dipraktekkan,
mencegah terjadinya cacat atau kematian pekerjaan manual dan motor-manual
terhadap pekerja, kemudian mencegah perlu didukung dengan mesin, terutama
terjadinya kerusakan tempat dan sekali untuk mengurangi mengangkat dan
peralatan kerja. Konsep ini juga membawa muatan berat dan untuk
mencegah pencemaran lingkungan hidup mengurangi potensi bahaya yang timbul
dan masyarakat sekitar tempat kerja. dari penanganan mesin bertenaga dan
Penerapan keselatan kerja dalam dipegang dengan tangan.
bidang teknik perbenihnan tanaman harus Penggunaan bahan, alat dan mesin
diterapkan dalam setiap aktivitas dalam teknik perbeniahan diupayakan
diantaranya adalah persiapan lahan, untuk memenuhi kriteria di bawah ini;
penanaman , pengairan, pemeliharaan Semua perkakas, mesin dan bahan-kimia
tanaman tanpa bahan kimia, penanganan berbahaya yang digunakan dalam
dan penananam tanaman secara kimia pembenihan harus:
(pemupukan dan pengendalian x Memenuhi syarat keselamatan dan
hama,penyakit dan gulma tanaman), kesehatan kerja sebagaimana
pemangkasan, pemanenan, prosesing ditentukan dalam standar
benih dan pengemasan. internasional atau nasional dan
rekomendasi.

Teknik Pembenihan Tanaman 23


x Digunakan hanya untuk pekerjaan c. Norma Kerja nyata
yang telah dirancang atau
dikembangkan, kecuali jika suatu Norma kerja berkaitan dengan
penggunaan tambahan yang manajemen perusahaan. K3 dalam
diusulkan telah dinilai oleh seorang aktivitas kerja sehari-hari diterapkan
yang kompeten yang telah dalam bentuk pengaturan jam kerja, shift,
menyimpulkan bahwa penggunaan kerja wanita, tenaga kerja kaum muda,
alat dan bahan yang digunakan pengaturan jam lembur, analisis dan
adalah aman: pengelolaan lingkungan hidup, dan lain-
x Digunakan atau dioperasikan hanya lain.
oleh para pekerja yang telah dinilai
berkompeten dan/atau memegang 3.3. Pengelolaan Alat Dan Mesin
sertifikat ketrampilan yang sesuai. Perbenihan
Dalam melakukan kegiatan
perbenihan tanaman sebaiknya Pemeliharaan merupakan suatu
menggunakan pakaian kerja dan alat penggabungan setiap tindakan atau
pelindung diri ketentuan umum untuk kegiatan yang dilaksanakan untuk
pakaian kerja adalah sebagai berikut: mempertahankan, atau memulihkan suatu
x Pakaian kerja harus dibuat dari alat, mesin, bangunan pada kondisi yang
bahan yang menjaga badan pekerja dapat diguanakan untuk aktivitas produksi
tetap kering dan berada pada pembenihan tanaman.
temperatur yang nyaman. Untuk Dalam sistim pemeliharaan yang
pekerjaan dalam iklim panas dan tradisionil digunakan sistim pemeliharaan
kering, pakaian yang sesuai harus dan perawatan yang tidak berencana.
digunakan untuk menghindari isolasi Metode ini dapat mengakibatkan
panas yang berlebihan dan terjadinya suatu kerusakan/kegagalan
memudahkan pengeluaran keringat. pengoperasian alat/mesin pembenihan
Pakaian pelindung yang sesuai harus sebelum alat diguanakan dengan
disediakan jika ada suatu resiko optimal, perusahaan sudah harua
radiasi UV atau bahan yang membetulkan atau memperbaiki
beracun. kerusakan. Pemeliharaan alat
x Pakaian harus mempunyai warna merupakan suatu kebutuhan prosedur
yang kontras agar pekerja terlihat dalam suatu usaha pembenihan tanamn
dengan jelas. sehingga prosedur mengendalikan dan
x Bila menggunakan bahan kimia administrasi pemeliharaan mutlak
berbahaya, alat pelindung diri harus diperlukan. Suatu kerusakan/kegagalan
disediakan sesuai keselamatan dari alat/peralatan atau mesin
dalam penggunaan bahan kimia di mencerminkan metode yang digunakan
tempat kerja. dalam menjalankan sistim pemeliharaan
x Alat pelindung diri harus mematuhi alat tersebut. Gangguan terhadap
standar internasional atau nasional. aktivitas produksi sering tidak diketahui
x Alat pelindung diri harus disediakan sebelumnya karena jarang dievaluasi
dalam jumlah yang cukup. secara menyeluruh dan sulit untuk
x Operator harus sadar bahwa diperkirakan.
keselamatan dan kesehatan kerja Dalam rangka meminimalkan akibat
meruapak hal yang sangat penting. yang merugikan dari gangguan kerusakan
alat yang terjadi dalam produksi, maka
beberapa perusahaan saat ini telah

Teknik Pembenihan Tanaman 24


menerapkan atau Melaksanakan x Operator perubahan dan perbaikan
tindakan-tindakan pemeliharaan yang alat –alat pembenihan.
teratur, yang selanjutnya lebih dikenal x Operator keamanan, pemadaman
dengan istilah sistim pemeliharaan yang kebakaran, dan pengemudi.
berencana. Sistim pemeliharaan yang
berencana adalah Aktivitas pemeliharaan Pemeliharaan darurat yaitu suatu
yang teratur dan dijalankan dengan taat tindakan pemeliharaan yang perlu segera
azas, melalui pengawasan dan ditangani/diselesaikan dengan
pencatatan berdasarkan rencana yang secepatnya untuk menghindari kerusakan
telah dibuat terlebih dahulu. Pengawasan yang lebih parah atau fatal. Berikut ini
administratip pada pekerjaan disampaikan beberapa metode
pemeliharaan merupakan hal yang sangat pemeliharaan alat yang umum digunakan
penting untuk dilakukan, terutama pada pada perusahaan pembenihan.
saat perubahan dari sistim pemeliharaan
darurat kedalam sistim pemeliharaan a. Pemeliharaan yang berencana
yang berencana. Pada sistim
Pemeliharaan dan Perawatan yang Pemeliharaan berencana merupakan
sifatnya darurat seluruhnya sangat sistim pemeliharaan yang terorganisasi
tergantung pada keputusan-keputusan dan dilaksanakan dengan mantap
yang diambil. Pembelian alat pengganti berdasarkan rencana pengawasan dan
yang terburu-buru, prioritas perbaikan pencatatan serta analisa berdasarkan
yang tidak terencana, tenaga kerja yang rencana yang telah dibuat sebelumnya.
kurang mampu akan menurunkan
efisiensi pemeliharaan. Pada sistim b. Pemeliharaan perbaian
pemeliharaan yang berencana mengatur
kebijakan dalam sistim pemeliharaan Pemeliharaan perbaikan meruapakan
suatu perusahaan dengan mengadakan sistim pemeliharaan yang dilakukan untuk
prosedur yang jelas, baik dalam segi memulihkan kerusakan (termasuk
teknis maupun keuangannya serta penyetelan dan perbaikan) suatu alat,
mengawasi pelaksanaan pemeliharaan mesin atau bangunan pembenihan
yang objektif berdasarkan standar tanaman agar dapat digunakan kembali
pemeliharaan alat yang lebih efektif dan dalam kegiatan produksi benih tanaman .
efisien.
Keberhasilan suatu skema sistim c. Pemeliharaan pencegahan
pemeliharaan yang berencana adalah
dengan membuatatau menjaga sistim Pemeliharaan pencegahan
tersebut sesederhana mungkin dalam merupakan Sistim pemeliharaan yang
prosedur pelaksanaannya dengan dilaksanakan atas dasar rencana/waktu
melibatkan para petugas lapangan/teknisi yang telah ditetapkan sebelumnya dan
dengan kerja keras yang minimum. bersifat untuk menghindari/mencegah
Prosedur pemeliharaan alat, harus kerusakan.
difahami minimal oleh.
x Supervisor d. Pemeliharaan berjalan
x Pemegang gudang
x Pekerjaan-pekerjaan Umum Pemeliharaan sistim pemeliharaan
x Pembuatan produk yang dapat dilakukan ketika suatu alat,
x Operatot persiapan dan penyesuaian mesin dalam keadaan dipakai.
mesin-mesin

Teknik Pembenihan Tanaman 25


e. Pemeliharaan terbatas (pada saat (termasuk perbaikan) Sampai dengan
produksi berhenti) kondisi alat,mesin dan bangunan
tersebut dapat digunakan.
Pemeliharaan terbatas meruapakan x Perencanaan Pemeliharaan :
sistim pemeliharaan yang hanya dapat Prosedur pemeliharaan yang
dijalankan pada waktu suatu alat, mesin, mencakup tugas operator
dan bangunan pembenihan dalam pemeliharaan, metode, bahan,
keadaan tidak dipakai (proses produksi alat/peralatan, mesin- mesin, tenaga
berhenti). kerja, serta waktu yang diperlukan.
x Inventarisasi pabrik x Permohonan Pemeliharaan
Suatu daftar inventaris dari seluruh Salah satu persyaratan untuk
fasilitas misalnya : seluruh peralatan, perencanaan fungsi pemeliharaan,
mesin-mesin yang ada serta adalah mengetahui secara tepat
bangunan dengan semua isinya, tentang apa yang harus dikerjakan,
guna tujuan identifikasi, termasuk apa yang sedang dikerjakan dan
keterangan/data mengenai masing- berapa lama setiap tugas/pekerjaan
masing spesifikasi Teknik dan tersebut dikerjakan.
konstruksinya secara terperinci. Pengembangan pemeliharaan alat,
x Program Pemeliharaan : mesin dan bangunan pembenihan
Suatu daftar alokasi atau merupakan tahap-tahap yang harus
pembebanan dari aktifitas difahami oelh semua operator
pemeliharaan pada jangka waktu pembenihan yang terlibat dalam kegiatan
tertentu. produksi benih.
x Jadwal Pemeliharaan Konsep lain yang penting pada
Suatu susunan/daftar yang industri pembenihan adalah tentang
komprehensip dari aktifitas produksi benih vegetatif. Dalam industri
pemeliharaan beserta kejadian/ pembenihan minimal terdapat enam
akibat-akibatnya. kompetensi teknik yang harus difahami,
x Kartu Kendali alat, mesin dan dikuasai dan diimplementasikan yaitu
bangunan: Suatu catatan mengenai pohon induk, batang bawah dan batang
penggunaan, kejadian dan kegiatan atas, teknik penyiapan pembibitan, teknik
yang terjadi/dilaksanakan terhadap pembenihan tanaman secara vegetatif,
suatu alat, mesin dan bangunan teknik pemilihan memproduksi benih
pembenihan. vegetatif dan sertifikasi benih.
x Laporan Kerja :
Suatu pernyataan/catatan tentang 3.4. Pohon Induk dan bibit unggul
kegiatan/pekerjaan yang telah
dilakukan serta catatan tentang Pohon induk adalah tanaman pilihan
kondisi-kondisi dari suatu alat, dan yang dipergunakan sebagai sumber
mesin-mesin. batang atas (entres), baik itu tanaman
x Spesifikasi Pekerjaan : kecil ataupun tanaman besar yang sudah
Suatu dokumen yang menguraikan produktif yang berasal dari biji atau hasil
tentang kegiatan/pekerjaan yang perbanyakan vegetatif. Persyaratan
harus dilaksanakan. pohon induk antara lain adalah memiliki
x Perbaikan besar : sifat unggul dalam produktivitas dan
Suatu proses pengujian dan kualitas tanaman, seperti tanaman buah
pemulihan alat, mesin dan bangunan yang tahan terhadap serangan organisme
pembenihan secara menyeluruh pengganggu tanaman (OPT). Nama

Teknik Pembenihan Tanaman 26


varietas pohon induk dan asal-usulnya liar di hutan. Tempat tersebut mempunyai
(nama pemilik, tempat asal) harus jelas, ribuan pohon durian yang tumbuh secara
sehingga memudahkan pela-cakannya. alami dan di antara tanaman durian
Tanaman dari biji harus sudah tersebut terdapat beberapa varietas yang
berproduksi minimal lima musim, untuk mempunyai sifat-sifat unggul walaupun
mengetahui kemantapan sifat yang merupakan tanaman dari biji serta tumbuh
dibawanya. setengah liar di alam.
Ditanam dalam kebun yang terpisah Kedua, dengan cara promosi, ialah
dari tanaman lain yang dapat menjadi kegiatan pencarian pohon induk dengan
sumber penularan penyakit atau cara mengadakan kejuaraan buah unggul,
penyerbukan silang, terutama untuk dari lomba tersebut muncul durian unggul
pohon induk yang akan diperbanyak baru yang berpotensi sebagai pemenang
secara generatif yaitu diambil bijinya. lomba. Contoh yang paling terkenal
Kebun pohon induk adalah kebun adalah durian Petruk. Durian ini adalah
yang ditanami dengan bebera-pa varietas juara lomba buah di Jepara dan sekarang
buah unggul untuk sumber penghasil sudah ditetapkan pemerintah sebagi
batang atas (mata tempel atau cabang durian unggul nasional.
entres) untuk perbanyakan dalam jumlah Ketiga, dengan cara introduksi, yaitu
besar. Tanaman yang ditanam pada kegiatan pencarian pohon induk dengan
umumnya adalah tanaman hasil cara mendatangkan atau membawa jenis
perbanyakan secara vegetatif (okulasi, buah yang terbukti unggul dari daerah
sambung, susuan, cangkok, stek) dan atau negara lain. Cara ini merupakan
memenuhi persyaratan sebagai pohon jalan pintas untuk mempercepat
induk. Lokasi pohon induk sebaiknya tidak perolehan bahan tanaman yang telah
jauh dengan lokasi perbanyakan diketahui sifat keunggulannya. Hal yang
tanaman, untuk memudahkan harus diperhatikan adalah kesesuaian
pelaksanaan perbanyakan bibit. keadaan iklim, tanah dan cara budidaya
Ada dua sistem penanaman kebun pada tempat tumbuh asalnya dengan
pohon induk, ialah: keadaan tempat tanam yang baru,agar
x Kebun pohon induk sekaligus kualitasnya tetap baik. Masalah lain yang
sebagai kebun produksi; muncul adalah adanya hama dan
x Kebun pohon induk dengan jarak penyakit yang sebelumnya tidak diketahui
tanam lebih rapat, misalnya untuk di daerah asalnya, tetapi muncul setelah
tanaman durian, kebun produksi tanaman tersebut ditanam di tempat yang
biasanya berjarak tanam 10x10 m, baru. Sebagai contoh adalah durian
sedangkan pada kebun pohon induk bangkok dari Thailand yang di-introduksi
dapat berjarak tanam 3x3 m. Dengan ke Indonesia seperti Chanee dan
jarak tanam yang rapat dapat Monthong. Jenis ini rata-rata tidak tahan
diperoleh lebih banyak pohon induk terhadap penyakit busuk akar dan busuk
dalam suatu areal yang relatif tidak leher batang atau kanker batang.
luas. Pohon induk pada umumnya dipilih
Pencarian pohon induk untuk dari bibit-bibit unggul. Bibit unggul adalah
mendapatkan jenis tanaman unggul tanaman muda yang memiliki sifat unggul
dengan bebeapa cara. Pertama, adalah yaitu mampu menunjukkan sifat asli
cara eksplorasi, yaitu kegiatan pencarian induknya dan mempunyai nilai ekonomi
pohon induk dengan cara melacak suatu yang tinggi, serta tidak mengandung
tanaman ke daerah sentra budidayanya hama dan penyakit. Pada tanaman buah
sampai dengan tumbuhan yang tumbuh sifat unggul ini terutama nilai dari kualitas

Teknik Pembenihan Tanaman 27


buahnya. Bila semakin banyak sifat yang x Pertumbuhan cepat dan
disukai konsumen terkumpul dalam satu responsif terhadap kultur teknis
buah, maka semakin tinggi pula nilai budidaya (pemupukan,
ekonomi (harga) buah tersebut. Buah pengairan).
demikian dapat digolongkan sebagai buah
unggul. Apabila minimal terpenuhi 70% sifat
Untuk itu dapat diambil contoh cara unggul dari daftar diatas maka bibit
menilai buah durian berdasarkan kriteria tanaman tersebut tergolong jenis unggul.
penampilan buah dan sifat buah yang Bila tidak memenuhi 70% persyaratan
disukai konsumen, sehingga diperoleh diatas, maka tanaman demikian tergolong
suatu daftar kriteria penilaian buah durian benih yang biasa saja. Cara penilaian
unggul. seperti ini dapat dipakai untuk menilai
jenis tanaman lainnya. Namun perlu
Kelompok sifat utama durian unggul mengadakan perubahan kriteria tertentu
adalah agar sesuai dengan sifat masing-masing
jenis tanaman.
x Rasa daging buah : manis
berlemak, diutamakan dengan 3.5. Batang Bawah Dan Batang Atas
rasa khas
x Ketebalan daging : tebal a. Pemilihan Batang bawah
x Ukuran biji : kecil atau sekurang-
kurangnya kempes Batang bawah atau rootstock/
x Warna daging : kuning sampai understem adalah tanaman yang
jingga berfungsi sebagai batang bagian bawah
x Kadar air daging : sedikit (kering) yang masih dilengkapi de-ngan sistem
x Tekstur daging : halus, sedikit perakaran yang berfungsi mengambil
berserat makanan dari dalam tanah untuk batang
x Ukuran buah : besar atas atau tajuknya.
x Aroma : kuat merangsang Pada umumnya batang bawah
berasal dari biji. Keuntungan batang
x Kulit buah : tipis dan mudah
bawah dari biji adalah:
dibuka bila buah sudah masak
x Perkembangan sistem akar lebih kuat
x Jumlah juring : 5-6 juring
dan dalam, karena memiliki akar
sempurna
tunggang, sehingga relatif lebih tahan
terhadap kekeringan.
Kelompok sifat menunjang :
x Penyediaan batang bawah jenis ini
bisa dilakukan dalam jumlah banyak.
x Struktur pohon kokoh,
percabangan merata/simetris,
Adapun Kriteria tanaman yang akan
tajuk bulat.
dijadikan batang bawah adalah:
x Produksi buah tinggi dan stabil
x Mampu beradaptasi atau tumbuh
setiap tahun, diutamakan yang
kompak dengan batang atasnya,
panen buahnya pada awal atau
sehingga batang bawah ini mampu
akhir musim.
menyatu dan menopang proses
x Tahan terhadap hama
pertumbuhan batang atasnya.
penggerek dan beberapa jenis
x Tanaman dalam kondisi sehat.
cendawan.
x Sistem perakarannya baik dan dalam
x Mudah diperbanyak.
serta tahan terhadap keadaan tanah

Teknik Pembenihan Tanaman 28


yang kurang menguntungkan, dan sangat vegetatif. ·Semakin ke arah
termasuk harus tahan teradap hama ujung ranting, semakin muda menurut
dan penyakit yang ada dalam tanah. umurnya, tetapi sel-sel yang terbentuk
x Tidak mengurangi kualitas dan paling akhir ini justru bersifat lebih
kuantitas tanaman yang kompleks, dewasa (mature) dan siap
disambungkan/ diokulasi. untuk memasuki masa berbunga dan
berbuah (generatif).
Perawatan batang bawah meliputi Pengambilan entres dari pucuk tajuk
kegiatan pemupukan, pengendalian hama pohon akan tetap membawa sifat dewasa
dan penyakit, serta penyiraman. Hal ini atau generatif. Penyambungan entres
perlu diperhatikan agar batang bawah dengan batang bawah akan
tumbuh subur dan sehat. Pertumbuhan menghasilkan bibit yang sudah membawa
yang subur dan sehat akan sifat dewasa tersebut. Hal ini
mempermudah pengelupasan kulit dan menyebabkan bibit hasil penyambungan
kayunya, karena sel-sel kambium berada atau okulasi lebih cepat berbuah daripada
dalam keadaan aktif membelah diri. ta-naman yang berasal dari biji.
Proses pembentukan kalus atau Kriteria tanaman yang dapat
penyembuhan luka berlangsung dengan dijadikan sebagai batang atas adalah
baik, sehingga pada akhirnya sebagai berikut.
keberhasilan sambungan atau okulasinya x Mampu beradaptasi atau tumbuh
juga tinggi. kompak dengan batang bawahnya,
sehingga batang atas mampu
b. Pemilihan batang atas menyatu dan dapat berproduksi
dengan optimal.
Batang atas yang biasanya disebut x Cabang dari pohon yang sehat,
entres (scion), adalah calon bagian atas pertumbuhannya normal dan bebas
atau tajuk tanaman yang di kemudian hari dari serangan hama dan pe-nyakit
akan menghasilkan tanaman berkualitas x Cabang berasal dari pohon induk
unggul. Batang atas ini dapat berupa yang sifatnya benar-benar seperti
mata tunas tunggal yang digunakan dikehendaki, misalnya berbuah lebat
dalam teknik okulasi ataupun berupa dan berkualitas tinggi.
ranting dengan lebih dari satu mata tunas Salah satu sifat unggul pada
atau ranting dengan tunas pucuk yang tanaman, adalah kualitas buahnya.
digunakan dalam sambungan (grafting). Semakin banyak sifat yang disukai
Entres inilah yang disambungkan pada konsumen dalam satu tanaman, maka
batang bawah untuk menggabungkan semakin tinggi pula nilai ekonomi (harga)
sifat-sifat yang unggul dalam satu bibit tanaman tersebut. Tanaman tersebut
tanaman. Karena itu entres sebagai dapat digolongkan sebagai tanaman
batang atas harus diambil dari pohon unggul.
induk yang sudah diketahui betul sifat Salah satu contoh adalah cara
unggulnya. menilai bibit unggul buah durian
Pohon induk mempunyai bagian yang berdasarkan kriteria penampilan buah dan
berbeda-beda fase perkembangannya. sifat buah yang disukai konsumen,
Bagian pangkal pohon merupakan sehingga diperoleh suatu daftar kriteria
bagian yang tertua menurut umurnya, penilaian buah durian unggul.
tetapi karena terbentuk pada masa awal x Kelompok sifat utama. Rasa daging
pertumbuhan pohon tersebut maka sel- buahnya manis berlemak, dan
selnya besifat sederhana, muda (juvenile) diutamakan memiliki rasa yang khas.

Teknik Pembenihan Tanaman 29


Ketebalan daging buahnya tebal. dan idealnya berdiameter 2-4 cm
Ukuran bijinya kecil atau sekurang- (tergantung jenis dan kualitas pohon
kurangnya kisut. Warna daging induknya). Seluruh daunnya segera
buahnya: kuning sampai jingga, dirontokkan, untuk mengurangi
kadar air daging sedikit (kering). kehilangan air dari permukaan daun yang
Tekstur dagingnya halus dan sedikit dapat mengakibatkan entres menjadi
berserat. Ukuran buahnya besar. keriput. Pohon induk yang dipilih untuk
Aroma buahnya kuat dan sumber entres dapat diproses sebagai
merangsang. Kulit buahnya tipis dan berikut:
mudah dibuka bila buah sudah x Dari satu ranting dapat dihasilkan 3-5
masak. Juring sempurna, berjumlah mata entres yang baik/ produktif.
5-6 juring. x Entres harus disortir atau dipisahkan
x Kelompok sifat penunjang. Sifat berdasarkan keberadaan mata tunas.
penunjang yang banyak dijadikan x Entres harus tidak bercabang, tetapi
kriteria untuk suatu bibit unggul berupa cabang tunggal sepanjang
adalah: Struktur pohon kokoh, kurang lebih 20-30 cm.
percabangan merata/simetris, tajuk x Sekumpulan cabang tunggal
bulat. Produksi buah tinggi dan kemudian diikat dengan karet gelang
stabil setiap tahun, diutamakan yang sebanyak 10-30 entres setiap ikat,
panen buahnya pada awal atau akhir tergantung dari besar-kecilnya
musim. Tahan terhadap serangan diameter entres.
hama penggerek dan beberapa jenis x Bahan pembungkus yang digunakan
cendawan. Mudah diperbanyak harus bisa meredam panas dan
secara vegetatif. Pertumbuhan cepat sekaligus menjaga tingkat
dan responsif terhadap kultur teknis kelembaban entres. Bahan yang
budidaya (pemupukan, pengairan). biasa dipakai dan mudah didapat
Apabila minimal terpenuhi sekurang- adalah kertas koran, kertas tisu,
kurangnya 70% dari sifat unggul dari kantong plastik, daun dan pelepah
daftar diatas maka buah atau bibit pisang.
tanaman tersebut tergolong jenis unggul. x Setiap ikatan entres yang telah dipilih
Bila tidak memenuhi 70% persyaratan di kemudian dibungkus dengan
atas, maka tanaman tersebut tergolong beberapa lapis kertas tisu atau kertas
buah yang biasa (kualitas normal). koran. Bungkus pertama ini perlu
Cara penilaian seperti ini dapat diperciki dengan air agar agak
dipakai untuk menilai jenis buah lainnya. lembab, tetapi jangan terlalu basah.
Namun perlu mengadakan perubahan Setelah itu dibungkus lagi dengan
kriteria tertentu agar sesuai dengan sifat kantong plastik. Dengan cara ini,
masing-masing jenis buah. kesegaran entres dapat bertahan 2
hari. Dan lebih baik lagi kalau
c. Pengemasan batang atas bungkus paling luar adalah pelepah
pi-sang. Bahan ini merupakan
Tujuan pengemasan adalah menjaga peredam panas yang ideal, karena
kesegaran bahan batang atas selama jaringan batang pisang segar banyak
mungkin, hingga dapat segera mengandung air dan sekaligus
disambungkan di kebun pembibitan. rongga-rongga udara. Kotak kardus
Metode pengemasan calon entres adalah atau karton dapat juga dipakai
sebagai berikut. Cabang atau ranting sebagai alternatif.
pohon induk dipilih sesuai dengan kriteria

Teknik Pembenihan Tanaman 30


x Pada waktu diangkut entres yang demikian dapat menarik air keluar
sudah dibungkus tidak boleh terkena dari entres sehingga entres menjadi
sinar matahari langsung dan ditaruh keriput dan kehilangan
di dekat mesin, karena entres akan kesegarannya.
mengalami kekeringan.
x Entres harus diletakkan mendatar 3.6. Teknik Penyiapan Pembibitan
agar cairan dalam entres tidak
bergerak turun akibat gaya gravitasi, Teknik penyiapan pembibitan
sehingga kulit batang entres tidak terdiri dari pembibitan dan teknik
akan mengerut dan sulit untuk dike- pembibitan.
lupaskan dari kayunya.
x Entres jangan dicuci dengan air, a. Pembibitan
karena akan mengundang datangnya
bakteri patogen dan cendawan Pembibitan tanaman pada prinsipnya
masuk ke jaringan entres dan adalah mengelola sumber pembibitan,
kambiumnya cepat tertarik keluar lokasi pembibitan dan pengelolaan
sehingga sering keluar cairan kental pembibitan.
dari luka. Aki-batnya pada saat akan
diokulasikan atau disambungkan 1) Sumber untuk pembibitan
pada batang bawah, entres sudah
membusuk. Sumber daya produksi yang paling
x Jangan melakukan pengambilan menentukan keberhasilan pembibitan
cabang entres setelah turun hujan adalah sumberdaya manusia yang
Bila ini terpaksa dilakukan, maka terampil, rajin dan cinta tanaman. Unsur
setelah cabang entres dipotong dari cinta tanaman (hobby) ini penting artinya
pohon induknya, segera dikering- karena pada hakekatnya tanaman adalah
anginkan, baru kemudian dibungkus. makluk hidup yang memerlukan perhatian
khusus. Sumber daya produksi lainnya
yang diperlukan dalam pembibitan
tanaman antara lain adalah pupuk
kandang, polybag, paranet, pestisida dan
lain-lain. Kesulitan memperoleh bahan-
bahan tersebut akan berdampak terhadap
menurunnya mutu bibit yang dihasilkan,
atau mahalnya biaya produksi.

2) Lokasi pembibitan

Syarat lokasi untuk pembibitan


adalah dekat sumber air dan airnya
tersedia sepanjang tahun, terutama untuk
Gambar 3.1 .
Batang tanaman sebagai bibit. Batang bawah menghadapi musim kemarau.
(kiri) danB atang atas (kanan) Selanjutnya, pembibitan dekat dengan
jalan yang dapat dilewati kendaraan roda
x Menyimpan entres di dalam empat, untuk memudahkan kegiatan
refrigerator (kulkas), perlu pengangkutan keluar dan masuk kebun.
memperhatikan suhu dan Lokasi pembibitan yang terpusat
kelembaban yang rendah. Kondisi memudahkan dalam perawatan dan

Teknik Pembenihan Tanaman 31


pengawasan. Sedangkan luas lokasi 30x40 cm. Hal ini diperlukan karena
disesuaikan dengan kebutuhan produksi polybag pertama sudah tidak memadai
bibit. Lahan diupayakan datar dan lagi untuk perkembangan akar bibit
berdrainase baik, teduh dan terlindung tanaman, sedangkan bibit masih belum
dari ternak. siap ditanam. Jika bibit tetap
dipertahankan pada polibag 20 x 30 cm,
3) Pengelolaan pembibitan maka akan mengakibatkan penyempitan
ruang tumbuh akar, sehingga kondisi
a) Media tumbuh dalam polybag kesuburan bibit jadi menurun, bahkan
setelah beberapa lama pertumbuhan bibit
Syarat media tumbuh yang baik seolah-olah berhenti.
adalah ringan, murah, mudah didapat,
porous (gembur) dan subur (kaya unsur b) Cara penggantian polybag
hara). Penggunaan media tumbuh yang
tepat akan menentukan pertumbuhan Cara mengganti polybag selama
optimum bibit yang ditangkarkan. proses pembibitan adalah sebagai
Komposisi media tanam untuk mengisi berikut: Sebaiknya polybag disiram
polybag dapat digunakan campuran dengan air sebelum dilaksanakan pindah
tanah, pupuk kandang dan sekam padi tanam, agar media lebih kompak/padat.
dengan perbandingan 1:1:1. Lakukan Polybag lama disobek dengan silet atau
sterilisasi pada pupuk kandang sebelum pisau secara hati-hati agar media tanam
digunakan untuk campuran media. di dalamnya tidak pecah atau
Kegiatan ini bertujuan untuk membunuh berhamburan. Polybag pengganti diisi
penyakit, cendawan, bakteri, biji gulma, media tumbuh yang baru, sampai
nematoda dan serangga tanah. Sterilisasi seperempat bagian dari volume polybag.
dapat dilakukan dengan uap air panas Media tanam yang lama yang
atau perebusan dengan menggunakan menyelubungi perakaran bibit dikurangi
drum minyak tanah (isi 200 l). Drum diisi sedikit, kemudian perakaran yang sudah
setengahnya, kemudian dipanaskan di mati atau mengering dipotong dengan
atas tungku. Setelah air mendidih pupuk gunting stek, kemudian bibit dimasukkan
kandang dalam karung bekas dimasukkan ke dalam polybag pengganti.
ke dalam drum (direbus selama 0,5-1 Bibit diatur agar letaknya tepat di
jam). tengah polybag, kemudian media tumbuh
Ukuran polybag yang banyak yang baru dimasukkan ke dalam polybag
digunakan untuk pembibitan ta-naman baru sampai hampir menyentuh bibir
biasanya berukuran 15X20 cm (diameter polybag pengganti. Bibit dalam polybag
x tinggi). Biji ditanam pada media baru disiram sampai cukup basah agar
pembibitan. Biji akan tumbuh dan media tumbuh yang baru dimasukkan
berkembang, lakukan perawatan pada memadat, sehingga kedudukan bibit
batang bawah dengan baik sampai menjadi kuat.
batang bawah dapat disambung atau
diokulasi (sekitar 3-4 bulan setelah tanam c) Naungan
biji). Tiga sampai empat bulan setelah
penyemian benih untuk batang bawah Naungan pada bibit muda berfungsi
dan telah tumbuh bibit maka bibit dapat untuk: mengatur sinar matahari yang
dipindahkan ke polybag berukuran 20x30 masuk ke pembibitan hanya berkisar
cm. Tiga sampai empat bulan berikutnya antara 30-60% saja. Naungan juga
bibit harus dipindah ke polybag ukuran berguna untuk menciptakan iklim mikro

Teknik Pembenihan Tanaman 32


yang ideal bagi pertumbuhan awal bibit. Paranet tipe 55 dan 45 (55% dan 45%
Dengan adanya naungan akan sinar yang diteruskan). Umur pakainya
menghindarkan bibit dari sengatan bisa bertahan lama (3-4 tahun), sehingga
matahari langsung yang dapat membakar sekali pasang dapat dipakai untuk
daun-daun muda. Efek dari adanya beberapa kali usaha pembibitan. Jenis
naungan juga akan menurunkan suhu naungan ketiga adalah naungan
tanah di siang hari, memelihara sederhana dari anyaman bambu, daun
kelembaban tanah, mengurangi derasnya kelapa dan sebagainya, yang disusun
curahan air hujan dan menghemat sedemikian rupa, sehingga menghasilkan
penyiraman air. sinar masuk sekitar 50%.

d. Pemeliharaan bibit

Tempat pemeliharaan bibit pada


umumnya adalah rak yang terbuat dari
bilah bambu atau besi. Pada rak
pemeliharan bibit harus diupayakan
adanya ventilasi atau jalan angin di
bawah rak bibit dan berfungsi untuk:
mencegah penularan bibit penyakit dari
tanah yang sering terlontar ke daun bila
terkena cipratan air hujan.
Dengan adanya rak bibit, kelebihan
Gambar 3.2.a. air siraman atau hujan dengan mudah
Benih tanaman yang siap untuk disemai
menetes ke bawah, sehingga media tidak
menjadi becek dan kelembaban udara di
sekitar bibit tidak terlalu tinggi. Hal ini
penting untuk menghindari pertumbuhan
fungi dan bekteri penyebab penyakit.
Penggunaan polybag akan
menyebabkan pertumbuhan akar
tunggang akan terhambat atau berhenti
apabila terkena udara di lubang dasar
polybag dan kondisi sebaliknya akan
mengakibatkan pertumbuhan akar
lateralnya bertambah, sehingga semakin
Gambar 3.2.b. menguatkan kedudukan bibit.
Benih tanaman yang mulai berkecambah. Dalam pemeliharaan bibit biasanya
dilengkapi dengan alas mulsa plastik.
Ada beberapa jenis naungan yang Pemakaian alas berupa mulsa plastik
dapat digunakan untuk melindungi berfungsi untuk: mengurangi dan
pembibitan. Pertama, jenis naungan dari mencegah pertumbuhan gulma disekitar
plastik gelombang berwarna hijau yang bibit tanaman. Selain itu, alas mulsa akan
dapat meneruskan sinar sebesar 40-60% mencegah siraman air ke media polybag
(40% untuk naungan plastik yang sudah terus lari ke bawah atau lapisan tanah
lama terpasang hingga 60% untuk yang dibawah polybag, karena tertahan oleh
baru dipasang). Kedua, naungan lapisan mulsa plastik.
paranet dari bahan plastik atau nylon.

Teknik Pembenihan Tanaman 33


Pertumbuhan akar tunggang akan Biji dari daging buah dicuci sampai
terhambat atau berhenti karena tidak bersih. Biji dipilih yang berukuran besar,
mampu menempus lapisan mulsa plastik padat (bernas) dengan warna mengkilap
dan sebaliknya pertumbuhan akar atau biji yang sempurna (biji yang
lateralnya bertambah, sehingga semakin bentuknya seragam, tidak terlalu kecil,
menguatkan kedudukan bibit. tidak kempes, tidak rusak oleh hama dan
tidak luka). Biji kemudian dimasukan ke
dalam air. Hanya biji yang tenggelam
yang ditanam untuk bibit, sedangkan yang
hampa dibuang. Biji buah yang
mempunyai kulit pembung-kus keras
seperti pada biji mangga, maka kulit
pembungkusnya harus disayat dan
dibuang untuk memudahkan
pertumbuhan akar. Setelah dibersihkan
biji diberi perlakuan fungisida. Caranya
Gambar 3.3
Naungan berupa rumah plastik untuk tempat biji-biji yang sudah bersih tadi dicelup
pemeliharaan bibit tanaman dan usaha pembibitan dalam larutan Insektisida dan fungisida
dan direndam ZPT (Atonik 0,1 %) selama
b. Teknik pembibitan 30-60 menit. Fungsi bahan-bahan
tersebut di atas adalah untuk merangsang
Perbanyakan dengan biji. Perbanyakan pertumbuhan dan mencegah serangan
tanaman dengan biji (generatif) terutama hama serta penyakit saat biji disemaikan.
dilakukan untuk penyediaan batang
bawah yang nantinya akan diokulasi atau 2) Menyemaikan biji dalam wadah
disambung dengan batang atas dari jenis persemaian
unggul. Perbanyakan dengan biji juga
masih dilakukan terutama pada tanaman Untuk mempermudah perawatan, biji
tertentu yang bila diperbanyak dengan disemaikan dalam wadah yang terbuat
cara vegetatif menjadi tidak efisien dari kotak kayu atau plastik dan polybag.
(tanaman buah tak berkayu). Biji yang disemaikan di dalam wadah
adalah biji buah berukuran kecil seperti
1) Pemilihan biji untuk bahan jambu air, sirsak, pepaya, belimbing,
perbanyakan sawo dan lain-lain. Media untuk
persemaian harus mempunyai aerasi
Mengambil biji idealnya dari buah baik, subur dan gembur, misalnya
yang besar dan sehat serta sudah matang campuran pasir, pupuk kandang dan
penuh di pohon induk yang terpilih dan sekam yang sudah disterilkan dengan
memenuhi persyaratan untuk dijadikan perbandingan 1:1:1. Dengan media yang
batang bawah. Tetapi apabila terdesak gembur, maka akar akan tumbuh lurus
dengan kebutuhan biji yang banyak, maka dan memudahkan pemindahan bibit ke
kita dapat mengumpulkan biji buah dari polybag pembesaran.
pasar, tempat sampah, atau sisa kegiatan Biji yang akan disemaikan ditabur
makan buah yang dimakan sendiri, atau merata di atas media, lalu ditutup lagi
membeli biji dari pengumpul biji. dengan media setebal 1-2 cm dan disiram
Kesulitan dari pengumpulan ini adalah dengan gembor sampai basah.
sulit untuk mendapatkan biji yang Persemaian perlu dinaungi agar tidak
seragam varietasnya. terkena sinar matahari langsung dan

Teknik Pembenihan Tanaman 34


derasnya air hujan. Penyiraman cukup bedengan (lebar bedengan) dibuat larikan
dilakukan satu kali sehari yaitu pada sedalam 7,5 cm dengan jarak larikan 7,5-
waktu pagi atau sore hari, agar tidak 10 cm. Setelah itu biji yang berukuran
kekeringan. Kemudian wadahnya ditaruh besar tadi ditanamkan dalam larikan
di tempat yang terlindung dari gangguan dengan jarak 5-7,5 cm ataupun tanpa
unggas dan se-rangga. Biji tanaman jarak (berdempetan), kemudian ditutup
yang besar seperti mangga, durian, kembali dengan media disekitar larikan.
alpukat, nangka, dan lain-lain, sebaiknya Biji yang disemai jangan diletakkan
disemaikan dalam bedengan di lapang. terbalik. Untuk biji mangga bagian
Bedengan disiapkan dengan perutnya (bagian yang melengkung)
menggemburkan tanah menggunakan menghadap ke bawah, sedangkan untuk
cangkul sedalam 25-30 cm, kemudian durian, alpukat, kemang dan nangka
tanah dihaluskan. Untuk menambah bagian sisi dimana embrio (bakal tunas
kesuburan dan kegemburan tanah, setiap dan akar) berada di bagian bawah. Bila
luasan dua meter persegi bedengan letaknya terbalik, maka pertumbuhan akar
dapat ditambahkan masing-masing satu dan batang akan bengkok dan akan
kaleng (isi 18 l) pupuk kandang dan menggangu pertumbuhan bibit
sekam padi yang diaduk sampai rata. selanjutnya.
Untuk menghindarkan jamur dan hama Untuk menghindari derasnya air
yang dapat merusak biji, media tempat hujan dan teriknya sinar matahari,
penanaman tadi disemprot terlebih dahulu bedengan diberi naungan dengan paranet
dengan fungisida dan insektisida. tipe 55%, 65% atau dapat juga dibuat
naungan individu untuk tiap bedengan
dengan menggunakan atap dari jerami,
anyaman bambu, atau daun kelapa. Jika
yang digunakan atap bukan dari paranet,
maka tinggi tiang di sebelah timur sekitar
120 cm, sedangkan tinggi tiang di sebelah
barat adalah 100 cm di atas permukaan
tanah.

Gambar 3.4 .
Bak plastik untuk penyemaian benih tanaman

3) Menyemaikan biji dalam bedeng


persemaian

Bedengan dibuat selebar 80-100 cm Gambar 3.5 .


dengan panjang tergantung kebutuhan Bedengan untuk tempat pembibitan tanaman.
dan arah bedengan diusahakan
mengarah ke utara-selatan agar Dengan demikian bentuk naungan
mendapat sinar matahari yang cukup. condong ke arah sebelah barat dengan
Setelah bedengan persemaian siap, maka maksud agar bibit di persemaian cukup
selanjutnya adalah menyemaikan biji menerima sinar matahari pagi. Biji yang
dalam bedengan dengan arah memotong disemaikan biasanya mulai berkecambah

Teknik Pembenihan Tanaman 35


(tunas muncul di atas permukaan tanah)
antara 1-3 minggu setelah penyemaian, Pada perbanyakan dengan cara
tergantung jenis tanamannya. Setelah biji mencangkok batang bawah tidak
berkecambah dapat langsung dipindah ke diperlukan karena pada cara ini perakaran
polybag ukuran 15x20 cm atau 20x25 cm. keluar langsung dari cabang pohon induk
Setelah berumur 3-4 bulan, biji sudah yang dicangkok. Cara perbanyakan
dapat disambung pucuk ataupun vegetatif dengan stek pada prinsipnya
diokulasi. menumbuhkan bagian atau potongan
tanaman, sehingga menjadi tanaman
3.4. Teknik Pembenihan Tanaman baru. Kelebihan bibit vegetatif yaitu
secara vegetatif kualitas tanaman keturunan mempunyai
sifat yang persis sama dengan induknya,
Ada lima cara perbanyakan vegetatif bibit berumur genjah (cepat berbuah).
untuk tanaman yaitu penyetekan, Sebagai contoh adalah tanaman manggis
pencangkokan, penyambungan, okulasi, asal bibit susuan dapat berbuah lima
dan penyusuan. Pada tiga cara yang tahun setelah tanam, sedangkan bibit
terakhir dikenal adanya istilah batang yang berasal dari biji baru berbuah 10-15
bawah dan batang atas. Batang bawah tahun setelah tanam. Contoh yang lain
berupa tanaman yang biasanya berasal aalah bibit durian hasil okulasi dapat
dari biji. Tanaman dari biji sengaja dipilih berbuah 4-6 tahun setelah tanam,
karena mempunyai keunggulan dari segi sedangkan bibit asal biji akan berbuah
perakarannya, yakni tahan terhadap setelah berumur lebih dari 10 tahun
penyakit akar dan mempunyai perakaran setelah tanam.
yang banyak serta dalam, sehingga tahan Beberapa jenis tanaman tertentu
terhadap kekeringan dan kondisi tanah sampai saat ini hanya berhasil di-
yang kurang aerasi. Batang atas berupa perbanyak dengan cara tertentu pu-la.
ranting atau mata tunas dari pohon induk Ada jenis tanaman tertentu yang tidak
yang mempunyai sifat unggul terutama bisa diokulasi karena banyak
dalam produksi dan kualitasnya. Dari mengandung getah. Tanaman ram-butan
hasil penggabungan sifat batang bawah selalu gagal kalau disambung (enten)
dan batang atas ini diperoleh bibit karena pengaruh asam feno-lat yang
tanaman yang disebut bibit enten, okulasi teroksidasi dapat menim-bulkan
dan susuan. pencoklatan (browning). Resin dan asam
fenolat ini bersifat racun terhadap
pembentukan kalus. Sedangkan contoh
lainnya adalah belimbing dan manggis
yang sulit sekali berakar bila dicangkok
karena kalusnya hanya menggumpal dan
tidak mampu membentuk inisiasi (bakal)
akar.
Perbanyakan vegetatif ada kalanya
lebih menguntungkan bila dilakukan pada
jenis tanaman tertentu, sehingga cara
perbanyakannya menjadi cepat dan
efisien. Tanaman manggis dan belimbing
akan lebih menguntungkan bila
diperbanyak dengan cara enten,
Gambar 3.6.
Bibit Kelapa di bawah naungan. sedangkan durian akan sangat me-

Teknik Pembenihan Tanaman 36


nguntungkan bila diperbanyak dengan x Stek dapat dikerjakan dengan cepat,
cara okulasi. murah, mudah dan tidak memerlukan
Perbanyakan bibit tanaman dengan teknik khusus seperti pada cara
cara penyusuan walau keberhasilannya cangkok dan okulasi.
tinggi, tetapi kurang praktis. Bibit yang Sedangkan potensi kerugian bibit dari
dihasilkan per satuan waktu menjadi stek adalah:
sedikit. Sebagai contoh seorang yang x Perakaran dangkal dan tidak ada
sudah terampil mengokulasi durian, akar tunggang, saat terjadi angin
dalam sehari (8 jam kerja) bisa kencang tanaman menjadi mudah
mengokulasi 350-400 tanaman, roboh.
sedangkan untuk penyusuan hanya bisa x Apabila musim kemarau pan-jang,
mengerjakan 75-100 susuan sehari. Oleh tanaman menjadi tidak tahan
karena itu perbanyakan dengan cara kekeringan.
penyusuan hanya disarankan sebagai
alternatif terakhir dalam perbanyakan Cara perbanyakan tanaman dengan
tanaman seperti pada perbanyakan teknik stek dapat dilakukan melalui stek
tanaman jenis nangka yang batang, stek akar dan stek daun.
keberhasilannya kurang dari 20% bila
diperbanyak dengan cara enten atau 1) Stek Batang
okulasi.
Dengan diketahuinya cara Bakalan stek diambil dari batang atau
perbanyakan yang lebih menguntungkan cabang pohon induk yang akan
untuk masing-masing tanaman, maka diperbanyak dan pemotongan sebaiknya
akan diperoleh efisiensi tinggi dalam dilakukan pada waktu pagi hari. Gunting
pengadaan bibit secara massal, walaupun stek yang digunakan harus tajam agar
dengan menggunakan cara konvensional bekas potongan rapi. Bila kurang tajam
batang akan rusak atau memar. Hal ini
a. Teknik pembuatan stek tanaman mengundang bibit penyakit masuk ke
bagian yang memar, sehingga bisa
Stek (cutting atau stuk) atau menyebabkan pembusukkan pangkal
potongan adalah menumbuhkan bagian stek. Pada saat mengambil stek batang,
atau potongan tanaman, sehingga pohon induk harus dalam keadaan sehat
menjadi tanaman baru. Ada beberapa dan tidak sedang bertunas.
keuntungan yang didapat dari tanaman Yang dijadikan stek biasanya adalah
yang berasal dari bibit stek, yaitu bagian pangkal dari cabang. Pemotongan
x Tanaman baru mempunyai sifat yang cabang diatur kira-kira 0.5 cm di bawah
persis sama dengan induknya, mata tunas yang paling bawah dan untuk
terutama dalam hal bentuk buah, ujung bagian atas sejauh 1 cm dari mata
ukuran, warna dan rasanya. tunas yang paling atas. Kondisi daun
x Tanaman asal stek dapat ditanam pada cabang yang hendak diambil
pada tempat yang permukaan air sebaiknya berwarna hijau tua. Dengan
tanahnya dangkal, karena tanaman demikian seluruh daun dapat melakukan
asal stek tidak mempunyai akar fotosintesis yang akan menghasilkan zat
tunggang. makanan dan karbohidrat. Zat hasil
1. Perbanyakan tanaman buah dengan fotosintesis akan disimpan dalam organ
stek merupakan cara perbanyakan penyimpanan, antara lain di batang. Kar-
yang praktis dan mudah dilakukan. bohidrat pada batang berperan sangat
penting yaitu sebagai sumber energi yang

Teknik Pembenihan Tanaman 37


dibutuhkan pada waktu pembentukan stek akar harus diambil dengan cara
akar baru. menggali lubang di sekeliling pokok
Ukuran besar cabang yang diambil pohon induk. Pada akar lateral yang
cukup sebesar kelingking. Diameter terpotong, akan tumbuh akar yang
sekitar 1 cm dengan panjang antara 10- tumbuh ke arah samping sejajar dengan
15 cm. Cabang tersebut memiliki 3-4 permukaan tanah. Pilihlah akar yang
mata tunas. Kondisi batang pada saat berdiameter sekitar 1 cm. Setelah akar
pengambilan berada dalam keadaan diambil, lubang ditutup kembali. Akar
setengah tua dengan warna kulit batang tanaman dipotong-potong dengan
biasanya coklat muda. Pada saat ini panjang antara 5-10 cm. Pada waktu
kandungan karbohidrat dan auxin memotong akar, harus diperhatikan agar
(hormon pertumbuhan akar) pada batang bagian akar yang dekat dengan pohon
cukup memadai untuk menunjang atau pangkal akar dipotong secara
terjadinya perakaran stek. Pada batang serong. Bagian dekat ujung akar dipotong
yang masih muda, kandungan karbohidrat secara datar atau lurus. Hal ini diperlukan
rendah tetapi hormonnya cukup tinggi. sebagai tanda agar pada waktu
Biasanya pada kasus ini hasil stekan menyemai posisinya tidak terbalik.
akan tumbuh tunas terlebih dahulu, Media penyemaian stek akar bisa
padahal stek yang baik harus tumbuh dari pasir. Penyemaian bisa dilakukan di
akar dulu. Oleh karena itu, stek yang dalam kotak kayu atau di bedeng
berasal dari batang yang muda sering persemaian. Stek disemaikan dengan
gagal. cara tegak atau berdiri, atau dapat juga
Stek tanaman ada yang mudah dengan dibaringkan. Untuk penyemaian
berakar dan ada juga yang sulit berakar. posisi tegak, jarak yang direkomndasikan
Untuk tanaman yang mudah berakar adalah 5x5 cm. Bagian pangkal yang
seperti pada anggur, maka stek bisa dibenamkan ke dalam media kira-kira 3
langsung disemaikan setelah dipotong cm atau setengah dari panjang stek.
dari pohon induknya. Tetapi untuk Bila penyemaian dengan dibaringkan,
tanaman yang sulit berakar, sebaiknya maka stek disusun dalam barisan.
sebelum stek disemai dilakukan dulu Jaraknya 5 cm antar barisan, kemudian
pengeratan batang. Selain itu, pemberian stek di tutup pasir, sehingga stek berada
hormon tumbuh dapat membantu pada kedalaman 1,5-2 cm di bawah
pertumbuhan akar (Gambar 9) permukaan media. Setelah 3-4 minggu
stek akan bertunas dan berakar. Stek
2) Stek akar bisa dipindahkan ke polybag setelah lebih
kurang 2 bulan. Selanjutnya disimpan di
Cara penyetekan ini menggunakan bawah naungan sampai berumur sekitar 6
bagian akar sebagai sarana perbanyakan bulan.
tanaman. Pada stek batang, tunas keluar
dari mata tunas. Pada stek akar tunas 3) Mempercepat pertumbuhan akar
akan keluar dari bagian akar yang mula- pada stek
mula berbentuk seperti bintil. Bisa juga
dari bekas potongannya yang mula-mula a) Pengeratan (girdling) pada batang
membentuk kalus. Dari kalus ini berubah
menjadi tunas atau akar. Ada beberapa Penimbunan karbohidrat pada
jenis tanaman yang dapat diperbanyak cabang pohon induk yang akan dijadikan
dengan cara stek akar, antara lain jambu stek dapat dilakukan dengan cara
biji, sukun, jeruk dan kesemek. Bahan pengeratan kulit kayu sekeliling cabang

Teknik Pembenihan Tanaman 38


dibuang secara melingkar. Lebar pangkalnya sekitar 2 cm dicelupkan
lingkaran sekitar 2 cm. Jarak dari ujung selama 5 detik ke dalam larutan
cabang ke batas keratan kira-kira 40 cm. hormon.
Biarkan cabang yang sudah dikerat
selama 2-4 minggu. Pada dasar keratan Cara celup ini mempunyai beberapa
akan tampak benjolan atau kalus. Pada keuntungan sebagai berikut: Peralatan
benjolan inilah terjadi penumpukan yang digunakan lebih sedikit bila
karbohidrat yang berfungsi sebagai dibandingkan dengan cara perendaman.
sumber tenaga pada saat pem-bentukan Larutan yang sama bisa digunakan
akar dan hormon auksin yang dibuat di berulang-ulang. Yang penting setelah
daun. Setelah terlihat benjolan barulah digunakan, larutan ditutup kembali agar
cabang dapat dipotong dari induknya. alkoholnya tidak menguap. Naik turunnya
Bagian pangkal cabang sepanjang 20 cm penyerapan hormon tidak akan terjadi
bisa dijadikan sebagai stek. pada waktu pencelupan. Dengan
demikian, banyaknya hormon per satuan
b) Penggunaan hormon tumbuh luas permukaan akan tetap, tidak
tergantung keadaan lingkungan.
Hormon auksin bertindak seba-gai
pendorong awal proses inisiasi atau (2) Cara rendam (prolonged soaking)
terjadinya akar. Sesungguhnya tanaman x Mula-mula auksin (berbentuk serbuk)
sendiri menghasilkan hormon, yaitu dilarutkan dalam alkohol 95%.
auksin endogen, akan tetapi banyaknya Kemudian ditambahkan air sesuai
auksin yang dihasilkan belum cukup dengan konsentrasi yang dibutuhkan.
memadai untuk mendorong pembentukan Konsentrasi auksin yang digunakan
akar. Tambahan auksin dari luar berkisar antara 5-100 ppm,
diperlukan untuk memacu perakaran stek. tergantung jenis tanaman dan jenis
auksin yang digunakan. Umumnya
(1) Cara celup cepat (quick dip) untuk penyetekan tanaman buah
x Pada cara ini hormon auksin digunakan konsentrasi 100 ppm
dilarutkan ke dalam alkohol 50%. dengan lama perendaman 1-2 jam.
Kemudian tambahkan air sesuai Bisa juga dengan konsentrasi 5 ppm,
dengan konsentrasi yang dibutuhkan. tetapi waktu perendamannya lama,
Jenis hormon auksinnya bisa IBA, yaitu 10-24 jam.
IAA atau NAA (berbentuk serbuk). x Untuk lebih memudahkan dapat
x Konsentrasi yang digunakan berkisar menggunakan hormon tumbuh yang
antara 500-10.000 ppm, tergantung sudah siap pakai dan banyak dijual
jenis hormon dan jenis tanamannya. di toko per-tanian, seperti Atonik atau
Atau lebih mudahnya menggunakan Liquinox Start dengan dosis 1-2 cc
hormon tumbuh yang sudah siap per 1 liter air (1 sendok makan = 10
untuk digunakan yang banyak dijual cc).
di toko pertanian, seperti Atonik atau x Jadi perbandingan dosis auk-sin
Liquinox Start dengan dosis 100-200 pada pencelupan dan pe-rendaman
cc per 1 liter air (1 sendok makan = adalah 100 : 1.
10 cc).
x Batang-batang stek yang akan diberi Cara perendaman sebagai berikut.
hormon disatukan. Bisa dengan diikat Batang stek direndam dalam larutan
menggunakan tali plastik atau karet auksin kira-kira 2 cm dari bagian pangkal.
gelang. Selanjutnya bagian Agar pe-nyerapan auksin berlangsung

Teknik Pembenihan Tanaman 39


dengan baik, lama perendaman dalam bentuk serbuk dengan berbagi
disesuaikan dengan konsentrasi larutan. merek dagang.
Perendaman dilakukan ditempat yang
teduh dan agak lembab. Hal ini berguna 4) Persemaian stek
agar penyerapan hormon berjalan teratur,
tidak kurang karena pengaruh lingkungan. Stek yang sudah diberi perlakuan
hormon penumbuh akar siap untuk
(3) Cara pemberian dengan tepung disemaikan. Untuk itu perlu menyediakan
tepung (powder). tempat yang kondisinya sesuai. Usaha
x Mula-mula auksin dilarutkan dalam untuk menumbuhkan stek perlu dilakukan
alkohol 95%. Ke dalam larutan pada lingkungan yang mempunyai cahaya
tersebut ditambahkan talek atau baur atau terpencar (difusi). Kelembaban
tepung sesuai dengan konsentrasi udara sebaiknya tinggi, sekitar 70-90%,
yang digunakan. Konsentrasi berkisar Suhu mendekati suhu kamar, 25-27oC.
antara 1.000-5.000 ppm tergantung Selain itu dalam pembentukan akar stek
jenis tanaman dan jenis auksin yang diperlukan oksigen yang cukup. Oleh
digunakan. Pelarut Alkohol karena itu media yang digunakan harus
diupayakan untuk diuapkan. Cara cukup gembur, sehingga aerasinya baik.
pemakaiannya adalah sebagai Penyemaian dalam kotak kayu
berikut: basahi pangkal stek dengan dilakukan dengan rangkaian sebagai
air, kemudian disentuhkan ke dalam berikut. Kotak kayu untuk menyemaikan
tepung. Pangkal stek kemudian stek bisa dibuat dari papan dengan
diketuk-ketuk agar auksin yang ukuran panjang 80-100 cm, lebar 40-50
melekat tidak berlebihan. Setelah itu cm dan tinggi 20-30 cm. Ukuran kotak
stek dapat disemaikan dalam media. bisa lebih besar atau lebih kecil,
x Pada setiap cara diatas konsentrasi disesuaikan dengan banyaknya stek yang
dibuat berdasar-kan ppm. Pengertian akan disemaikan. Untuk lebih praktis
ppm (part per million) artinya 1 dapat juga digunakan kotak plastik (box
bagian hormon dalam sejuta bagian semai) dengan ukuran panjang 35-40 cm,
pelarut atau tepung. Jadi jika akan lebar 25-30 cm dan tinggi 10-15 cm yang
membuat larutan dengan konsentrasi banyak dijual di toko pertanian. Media
1.000 ppm, maka 1.000 mg hormon tumbuh dapat menggunakan pasir, atau
dilarutkan dalam 1.000.000 mg menggunakan campuran pasir dengan
pelarut, atau 1 gr hormon ke dalam 1 sekam padi dengan perbandingan 2:1.
kg pelarut. Media tersebut dimasukkan ke dalam
x Pembuatan tepung dengan kotak kayu. Tebal lapisan media antara
konsentrasi 1.000 ppm dengan cara 10-15 cm.
melarutkan 1 gr hormon dalam 500- Lakukan penyiraman dengan
1.000 cc alkohol 95%. Setelah diaduk gembor, sehingga permukaan media
sampai rata, masukkan 1 kg tepung turun dan kompak. Sebelum stek
(talc) dan diaduk kembali. disemai, terlebih dahulu dibuat lubang-
Selanjutnya tepung tersebut lubang kecil pada media. Turus bambu
dikeringkan sampai seluruh yang dibulatkan bisa dipakai atau dapat
alkoholnya menguap. pula dengan ranting pohon sebesar
x Untuk proses yang lebih mudah pensil. Perkirakan jarak lubang sekitar
dapat menggunakan hormon tumbuh 5x5 cm dan dalamnya sekitar 5-7,5 cm
auksin yang sudah siap digunakan atau setengah dari panjang stek. Setelah
dan banyak dijual di toko pertanian itu baru bagian pangkal stek dimasukkan

Teknik Pembenihan Tanaman 40


ke dalam lubang. Bagian media di sekitar menjaga agar kelembaban di sekitar stek
stek ditekan perlahan-lahan agar posisi menjadi tinggi, bedengan disungkup
stek tidak goyah. Selanjutnya persemaian dengan plastik transparan.
disiram lagi. Kotak kemudian ditutup
dengan lembar plastik bening atau Setelah ukuran stek memenuhi
transparan. Sebaiknya kotak di-taruh standar dan mempunyai akar, maka stek
pada tempat yang terlindung dari teriknya harus disapih/transplanting. Standar stek
sinar matahari. yang siap disapih adalah mempunyai 4-6
Penyiraman persemaian harus daun baru yang sudah mekar dengan
dilakukan setiap hari sekali atau sempurna (daun-daun sudah
tergantung keadaan. Yang pen-ting mendapatkan nutrisi dari akar baru yang
media persemaian selalu dalam kondisi sudaj tumbuh).
basah. Setelah 2-3 bulan stek sudah x Siapkan polybag sesuai dengan
mulai berakar, tunggu beberapa hari lagi ukuran stek (diamter 10-20 cm).
sampai kelihatannya berwarna coklat dan x Siapkan media pembibitan dengan
stek sudah dapat dipindahkan ke dalam komposisi tanah dengan kompos
polybag. Cungkil stek dengan bilah 1:1.
bambu secara hati-hati agar x Isi polybag dengan media tanam
perakarannya tidak menjadi rusak. yang telah disiapkan dan buatlah
Persemaian di bedengan dilakukan lubang tanam yang sesuai dengan
sebagai berikut. Apabila batang stek ukuran bibit stek.
yang akan kita semaikan jumlahnya x Pindahkan bibit stek dengan cara
banyak maka penyemaian bisa dilakukan mengambil stek beserta akar bibit
dalam bedengan. Bedengan dibuat dan sedikit media stek, lalu
dengan arah Utara-Selatan agar stek bisa benamkan bibit stek dengan hati-
menerima matahari secara baik. Lahan hati pada media tanam dan timbuh
yang akan dibuat bedengan dicangkul bibit stek dengan media tanam
sedalam 25-30 cm (sedalam mata yang telah disiapkan kemudian
cangkul). Ukuran bedengan dibuat lakukan pemadatan seperlunya
selebar 80-100 cm dengan panjang agar stek berdiri dengan tegak.
bedengan disesuaikan dengan x Pindahkan polybag stek ke
kebutuhan. Untuk menghindari adanya bangunan pembibitan yang
tanah yang longsor tepi bedengan bisa bernaungan/ rumah plastik/ rumah
dihalangi dengan bilah bambu atau batu kaca.
bata. x Lakukan pemeliharaan stek
Bedengan perlu dilengkapi dengan dengan cara menyiram , memupuk,
naungan untuk melindungi bibit dari mengendalikan OPT dan memberi
sengatan matahari yang berlebihan. ajir (jika perlu) sampai dengan stek
Naungan yang bisa terbuat dari daun cukup besar ukurannya dan siap
kelapa, daun alang-alang atau jerami untuk dipasarkan.
padi. Jika ingin menggunakan naungan
dari paranet gunakanlah paranet tipe 75% b. Teknik pencangkokan
(sinar yang masuk ke bedengan sebesar
25%). Tanah lapisan atas ditaburi pasir Teknik perbanyakan vegetatif dengan
setebal lebih kurang 5 cm. Lakukan cara pelukaan atau pengeratan cabang
penyiraman agar media basah. Setelah pohon induk dan dibungkus media tanam
itu batang stek bisa ditancapkan. Jarak untuk merangsang terbentuknya akar.
stek yang disemaikan ialah 5x5 cm. Untuk Pada teknik ini tidak ada batang bawah

Teknik Pembenihan Tanaman 41


dan batang atas. Teknik ini relatif sudah beberapa batang saja, sehingga
dilakukan oleh petani dan perbanyakan tanaman dalam jumlah
keberhasilannya lebih tinggi, karena pada besar tidak bisa dilakukan dengan cara
proses mencangkok akar akan tumbuh ini. Media untuk mencangkok bisa
ketika masih berada di pohon induk. menggunakan cocopeat atau serbuk
Produksi dan kualitas buahnya akan sabut kelapa ataupun cacahan sabut
persis sama dengan tanaman induknya. kelapa. Dapat pula digunakan campuran
Tanaman asal cangkok bisa ditanam kompos/ pupuk kandang dengan tanah
pada tanah yang letak air tanahnya tinggi (1:1). Kalau disekitar kebun ada tanaman
atau di pematang kolam ikan. bambu, maka tanah di bawah bambu
Disamping keuntungan, terdapat juga yang telah bercampur seresah daun
beberapa kekurangan/ kerugian bambu dan sudah membusuk bisa juga
pembibitan dengan sistem cangkok. digunakan untuk media cangkok. Waktu
Pada musim kemarau panjang tanaman pelaksanaan sebaiknya pada awal musim
tidak tahan kering. Tanaman mudah hujan, sehingga cangkokan tidak akan
roboh bila ada angin kencang karena kekeringan. Selain itu dengan
tidak berakar tunggang. Pohon induk mencangkok di awal musim hujan akan
tajuknya menjadi rusak karena banyak tersedia waktu untuk menanam hasil
cabang yang dipotong. Dalam satu pohon cangkokan pada musim itu juga.
induk kita hanya bisa mencangkok

A B C

E
D F

Gambar 3.7.
Persiapan dan bentuk entres: A. Entres siap disemai. B. Entres dicelupkan ke dalam Zat Perangsang
Tumbuh C. Entres yang sudah tumbuh akar D. Pangkal entres berbentuk datar E. Pangkal entres
berbentuk sisi satu. F. Pangkal entres berbentuk sisi dua.

Teknik Pembenihan Tanaman 42


A B

C
D

E F

Gambar 3.8.
Persiapan penanaman stek: A. Menyiapkan alat, B. Menyiapkan bahan, C. Menyiapkan sungkup, D.,
Menyiapkan media, E. Menyiapkan bahan stek , F. Memangkas daun

Teknik Pembenihan Tanaman 43


A B

D
C

E
F
Gambar 3.9.
Penamanan stek pada media tanah: A. Menyiapkan batang stek B. Menyiapkan hormon, C.
Menanam bahan stek dari cabang mawar, D. Menanam bahan stek dari tangkai daun, E. Menanam
bahan stek bunga soka F. Menempatkan hasil stek.

Teknik Pembenihan Tanaman 44


G H

I
J

Gambar 3.9 (lanjutan )


G. Memelihara stek, H. Memeriksa pertumbuhan akar dari bibit yang berasal dari stek, I. Hasil
penyetekan, J. Bunga mawar hasil stek batang siap jual.

Kemudian kulitnya dikelupas


1) Teknik mencangkok secara sehingga bagian kambium yang seperti
konvensional lendir tampak jelas. Kambium ini
dihilangkan dengan cara dikerik dengan
Pertama-tama harus dipilih cabang mata pisau sehingga bersih atau kering.
yang sehat dan kuat atau sudah berkayu. Setelah dikerik pada keratan bagian atas
Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm, diolesi atau-pun tanpa diolesi dengan
tidak lebih kecil dari ukuran pensil. hormon tumbuh. Contoh hormon
Sebaiknya warna kulit cabang coklat pertumbuhan atau vitamin, adalah
muda atau hijau kecoklatan tergantung Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak
jenis tanaman. Cabang kemudian disayat dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc
dengan pisau secara melingkar dan untuk 1 liter air. Jika terdapat kesulitan
dibuat memanjang ke bawah sepanjang mencari hormon tumbuh dapat
3-5 cm atau dua kali diameter cabang. menggunakan pupuk Urea yang dicairkan

Teknik Pembenihan Tanaman 45


dengan kadar 1 % atau 1 gr/1 lt air atau meningkat dan berbentuk kalus yang
hormon tersebut ditambahkan pada berubah menjadi akar tanaman. Apabila
media cangkok. akar sudah memenuhi media, hasil
Siapkan dan atur lembaran plastik cangkokan dianggap berhasil. Daun pada
(kantong plastik yang su-dah cabang terlihat segar. Cangkokan sudah
dibuka/dibelah) atau sabut kelapa bisa dipotong atau disapih dari induknya.
melingkar menyelubungi batang di bagian Pemotongan cangkokan dilakukan
bawah keratan (1-2 cm). Posisi lembaran dengan menggunakan gunting stek atau
plastik menghadap ke arah bawah, gergaji di bawah ikatan cangkok. Setelah
kemudian diikat dengan tali plastik atau dipotong dari induknya sebagian daun
rafia. Balik posisi kantong plastik ke arah dikurangi untuk menghindari penguapan
berlawanan/keatas, se-hingga akan yang berlebihan. Potong 1/2 - 1/3 helai
diperoleh ikatan tali plastik di dalam daun dari seluruh daun yang ada dengan
kantong plastik (ikatan bagian bawah gunting stek. Plastik pembungkus media
tidak kelihatan dari luar/lebih rapi). dilepaskan. Setelah itu cangkok
Selanjutnya bekas sayatan ditutup disemaikan dalam polybag.
dengan media cangkok, media diatur Sebagai media cangkok di polybag
penempatannya agar rata menutupi luka bisa digunakan campuran pupuk kandang
keratan sampai melewati luka keratan dan tanah dengan perbandingan 1: 2.
bagian atas (1-2 cm). Lakukan Selanjutnya polybag ini ditempatkan di
pengikatan bagian atas dan bagian tempat yang terlindung sampai
tengah plastik (kalau dibutuhkan). cangkokan menjadi segar kembali
Cangkokan harus dirawat dengan (biasanya 3-4 bulan). Setelah cukup
cara disiram secara rutin agar tidak kering besar cangkokan bisa dipindah ke kebun.
atau diposisi atas cangkokan diberi
kantong plastik berisi air dengan satu 2) Teknik mencangkok dengan media
lubang sekecil jarum untuk irigasi tetes dalam kantong plastik
atau irigasi tetes dengan menggunakan
potongan batang bambu "bumbung" Teknik mencangkok dengan media
berdiameter 5 cm diisi dengan air, tanpa dalam kantong plastik hampir sama
dilubangi hanya dikerik/dikupas sedikit dengan cara mencangkok yang normal,
bagian kulit bawah yang nantinya perbedaannya adalah media cangkok
dilekatkan diatas media cangkokan. yang digunakan adalah cocopeat (serbuk
Posisi bumbung digantung diatas sabut kelapa) yang tersedia di toko
cangkokan dengan posisi bawah pertanian atau sabut kelapa yang sudah
bumbung merapat dengan posisi tengah kita perlakukan sendiri, sudah lebih dulu
cangkokan atau ditalikan melekat dimasukkan ke dalam kantong plastik.
dicangkokan. Bumbung ini dapat bertahan Perlakuan sabut kelapa meliputi langkah-
selama 3 hari. Biasanya setelah 2-3 langkah sebagai berikut.
bulan pada cangkokan yang berhasil akan x Sabut kelapa dikupas atau
tumbuh akar. Pada cangkok, akar keluar dipisahkan dengan bagian kulit
karena aliran zat makanan (karbohidrat) luarnya yang keras, yang digunakan
dan auksin (hormon tumbuh yang hanya sabut kelapa tanpa kulitnya.
mendorong keluarnya akar) mengalir ke x Sabut kelapa direndam dalam air,
bawah melalui kulit kayu (phloem) dan paling lama 1 minggu agar melunak
tertahan di bagian keratan sebelah atas, sehingga mudah dipisah-pisahkan
sehingga pada keratan bagian atas ini dan hilang kandungan zat yang ada
penimbunan karbohidrat dan hormon jadi di sabut kelapa tersebut, karena zat

Teknik Pembenihan Tanaman 46


tersebut dapat menghambat dicairkan dengan kadar 1 % atau 1
pembentukan akar tanaman. Untuk gr/1 lt air.
pemakaian cocopeat tanpa melalui x Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan
perendaman dalam air (dapat serat-seratnya, maka sabut kelapa
langsung digunakan). tersebut sudah siap digunakan,atau
x Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan sabut kelapa kita potong-potong lebih
serat-seratnya, maka sabut kelapa kecil. Media, serbuk/potongan sabut
tersebut sudah siap digunakan, atau kelapa kita taruh di wadah.
sabut kelapa kita potong-potong lebih x Tambahkan hormon pertumbuhan
kecil. atau vitamin, contoh Liquinox Start
x Tambahkan hormon pertumbuhan Vitamin B-1 yang banyak dijual di
atau vitamin, contoh Liquinox Start toko pertanian dengan dosis 2 cc
Vitamin B-1 yang banyak dijual di untuk 1 liter air, atau cara mudahnya
toko pertanian dengan dosis 2 cc adalah 1 sendok makan = 1 tutup
untuk 1 liter air, atau cara mudahnya kemasan = 10 cc. Jika kesulitan
adalah 1 sendok makan = 1 tutup mencari hormon tumbuh dapat
kemasan = 10 cc. Jika kesulitan menggunakan pupuk Urea yang
mencari hormon tumbuh dapat dicairkan dengan kadar 1 % atau 1
menggunakan pupuk Urea yang gr/1 lt air.

B
A

D
C

Gambar 3. 10 .
Proses pencangkokan secara konvensional. A. Pengupasan kulit batang, B. Pengikatan lembaran plastik di
bawah kupasan kulit daun, C. Pengisian media ke dalam lembaran plastik D. Teknik pencangkokan
konvensional telah selesai.

Teknik Pembenihan Tanaman 47


A B

C D

Gambar 3.11.
Prosesn Pencangkokan konvensional yang dimodifikasi. A. Pengupasan kulit batang, B.
Pembukaan kantong plastik berisi media, C. Cabang yang sudah dikupas kulitnya dimasukan ke dalam
kantong media Teknik pencangkokan yang efektif dan efisien telah selesai
Contoh penggunaan media: 2 kg dimasukkan dari bagian bawah luka bila
serbuk kelapa kering dicampur dengan 1 posisi batang melintang atau datar, pada
liter air yang sudah dicampur dengan 1-3 posisi batang tegak memasukkan
tetes hormon pertumbuhan, kemudian bebas,kemudian di-selubungkan secara
diratakan hingga diperoleh campuran merata ke keratan batang tanaman.
yang basah. Media cangkok dimasukkan Pada batang tanaman dilakukan
ke dalam kantong plastik ukuran ¼ kg pengikatan, agar media berada pada
untuk diameter batang yang kecil dan ½ posisi yang benar (letak sobekan
kg untuk diameter batang yang lebih menghadap ke atas (bila posisi batang
besar (ukuran kantong plastik disesuaikan mendatar) dan media rata menyelubungi/
dengan diameter batang yang akan menutup keratan/ luka di batang
dicangkok). Isikan media dan padatkan tanaman). Dengan teknik ini diperoleh
sampai ¾ plastik, kemudian tarik ujung keuntungan antara lain: (a)
kantong plastik dan ditalikan. Dari 2 kg Pencangkokan lebih cepat dan ringkas,
media akan dihasilkan 15-20 media dalam (b) Jumlah tanaman yang kita cangkok
kantong plastik. bisa lebih banyak per satuan waktu. (c)
Media dalam kantong plastik tersebut Kita punya persediaan media dalam
tahan sampai dengan 1 bulan. Cara kantong plastik yang mudah dibawa
penggunaan media tersebut tinggal kemana-mana dan mudah dipakai
menyobek/ mengiris memanjang satu sisi sewaktu-waktu.
kantong plastik dan sisi sobekan tadi

Teknik Pembenihan Tanaman 48


Gambar 3.12 . Pohon induk untuk cangkokan (kiri) dan cabang yang dapat dijadikan bibit cangkokan (kanan)

A B

C D

Teknik Pembenihan Tanaman 49


E F
Gambar 3.13.
Proses pencangkokan. A. Mengelupas kulit cabang, B. Membuang kambium cabang, C. Memberi
hormon auxin pada sayatan bagian atas, D. Memasang plastik untuk menampung media cangkok, E.
Membubuhkan tanah sebagai media tumbuh akar, F. Membungkus dan mengikat dengan tali

G H

I J
Gambar 3.13 .(lanjutan).
G. Memelihara cangkokan, disiram/disemprot dengan air, H. Menyiapkan media pembibitan, I.
Memotong hasil cangkok, J. Memelihara bibit dari hasik pencang-kokan melalui kegiatan penyiram-
an.pengendalian OPT dn pemberian pupup untuk nutrisi bibit baru hasil cangkok

Teknik Pembenihan Tanaman 50


1) Manfaat sambungan pada tanaman

Manfaat sambungan pada tanaman


adalah untuk memperbaiki kualitas dan
kuantitas hasil tanaman, dihasilkan
gabungan tanaman baru yang
mempunyai keunggulan dari segi
perakaran dan produksinya, juga dapat
mempercepat waktu berbunga dan
berbuah (tanaman berumur genjah) serta
menghasilkan tanaman yang sifat
berbuahnya sama dengan induknya.
Mengatur proporsi tanaman agar
Gambar 3.14. Bibit cangkok yang tealah
memberikan hasil yang lebih baik,
berakar sudah siap untuk dipisahkan dari tindakan ini dilakukan khususnya pada
pohon induk. tanaman yang berumah dua, misalnya
tanaman melinjo. Peremajaan tanpa
c. Teknik penyambungan menebang pohon tua, sehingga tidak
memerlukan bibit baru dan menghemat
Penyambungan atau enten (grafting) biaya eksploitasi.
adalah penggabungan dua bagian
tanaman yang berlainan sedemikian rupa 2) Syarat batang bawah untuk
sehingga merupakan satu kesatuan yang sambungan
utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman
setelah terjadi regenerasi jaringan pada Untuk menyiapkan batang ba-wah
bekas luka sambungan atau tautannya. dapat menggunakan biji asalan atau
Bagian bawah (yang mempunyai "sapuan” sehingga menghasilkan batang
perakaran) yang menerima sambungan bawah, tetapi ada varietas tanaman yang
disebut batang bawah (rootstock atau baik khusus untuk batang bawah yaitu
understock) atau sering disebut stock. durian varietas bokor dan siriwig, karena
Bagian tanaman yang disambungkan atau biji besar sehingga mampu menghasilkan
disebut batang atas (scion) dan sistem perakaran yang baik dan tahan
merupakan sepotong batang yang terhadap busuk akar.
mempunyai lebih dari satu mata tunas Pada saat bibit berdiameter 3-5 mm,
(entres), baik itu berupa tunas pucuk atau dan berumur sekitar 3-4 bulan, bibit
tunas samping. Penyambungan batang dalam fase pertumbuhan yang optimum
bawah dan batang atas ini biasanya (tingkat kesuburannya baik), kambium
dilakukan antara dua varietas tanaman aktif, sehingga memudahkan dalam
yang masih dalam spesies yang sama. pengupasan dan proses merekatnya mata
Misalnya penyambungan antar varietas tempel ke batang bawah.
pada tanaman durian. Kadang-kadang Agar menghasilkan bibit yang baik
bisa juga dilakukan penyambungan disarankan penyiraman dalam jumlah
antara dua tanaman yang berlainan yang cukup (media cukup basah). Batang
spesiesnya tetapi masih dalam satu famili. bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu
Tanaman mangga (Mangifera indica) sebelum penempelan. Gunakan media
disambung denga tanaman kweni tanam dengan komposisi tanah subur :
(Mangifera odorata).

Teknik Pembenihan Tanaman 51


tanah, pupuk kandang : sekam padi sedang tumbuh tunas baru (trubus) atau
(1:1:1). sedang berdaun muda, maka bagian
Gunakan polybag ukuran 15x20 cm pucuk muda ini dibuang dan bagian
yang sanggup bertahan dari biji sampai 3 pangkalnya sepanjang 5-10 cm dapat
bulan siap tempel sampai dengan 3 bulan digunakan sebagai entres.
setelah tempel, setelah periode tersebut Pada durian bila entres yang
polybag harus diganti dengan ukuran digunakan berasal dari cabang yang
yang lebih besar 20x30 cm, atau tumbuh tegak lurus, maka bibit
langsung ke polybag 30x40 cm sambungannya akan tumbuh tegak
tergantung permintaan pasar dan dengan percabangan ke semua arah atau
seterusnya semakin besar pertumbuhan simetris. Namun bila diambil dari cabang
tanaman maka ukuran polybag semakin yang lain, pertumbuhan bibitnya akan
besar. Kecuali untuk pengangkutan jarak meng-arah ke samping, berbentuk seperti
jauh dalam jumlah banyak maka gunakan kipas. Bentuk ini berangsur-angsur hilang
polybag yang lebih kecil dari biasanya. bila tanaman menjelang dewasa.

3) Syarat batang atas untuk sambungan 4) Tipe sambungan jika ditinjau dari
bagian batang bawah yang
Batang atas atau entres yang akan disambung
disambungkan pada batang bawah
diambil dari pohon induk yang sehat dan Ada dua tipe sambungan, yaitu
tidak terserang penyakit. Pengambilan sambungan pucuk, dan sambungan
entres ini dilakukan dengan samping. Sambung pucuk (top grafting)
menggunakan gunting stek atau silet yang merupakan cara penyambungan batang
tajam (agar diperoleh potongan yang atas pada bagian atas atau pucuk dari
halus dan tidak mengalami kerusakan) batang bawah. Caranya sebagai berikut.
dan bersih (agar entres tidak Memilih batang bawah yang diameter
terkontaminasi oleh penyakit). batangnya disesuaikan dengan besarnya
Entres yang akan diambil sebaiknya ba-tang atas. Umur batang bawah pada
dalam keadaan dorman (istirahat) keadaan siap sambung ini bervariasi
pucuknya serta tidak terlalu tua dan juga antara 1-24 bulan, tergantung jenis
tidak terlalu muda (setengah berkayu). tanamannya. Se-bagai contoh, untuk
Panjangnya kurang lebih 10 cm dari ujung durian umur 3-4 bulan, mangga dan
pucuk, dengan diameter sedikit lebih kecil alpukat umur 3-6 bulan. Manggis pada
atau sama besar dengan diameter batang umur 24 bulan baru bisa disambung
bawahnya. karena sifat pertumbuhannya lambat.
Entres dalam keadaan dorman ini Batang bawah dipotong setinggi 20-
bila dipijat dengan dua jari tangan akan 25 cm di atas permukaan tanah. Gunakan
terasa padat, tetapi dengan mudah bisa silet, pisau okulasi atau gunting stek yang
dipotong dengan pisau silet. Selain itu bila tajam agar bentuk irisan menjadi rapi.
dilengkungkan keadaannya tidak lentur Batang bawah kemudian dibelah
tetapi sudah cukup tegar. Entres membujur sedalam 2-2,5 cm. Batang
sebaiknya dipilih dari bagian cabang yang atas yang sudah disiapkan dipotong,
terkena sinar matahari penuh (tidak sehingga panjangnya antara 7,5-10 cm.
ternaungi) sehingga memungkinkan bagian pangkal disayat pada kedua
cabang memiliki mata tunas yang tumbuh sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga
sehat dan subur. Bila pada waktunya bentuk irisannya seperti mata kampak.
pengambilan entres, keadaan pucuknya

Teknik Pembenihan Tanaman 52


Selanjutnya batang atas dimasukkan ke Batang atas dibuat irisan me-runcing
dalam belahan batang bawah. pada kedua sisinya. Sisi irisan yang
Pengikatan dengan tali plastik yang menempel pada batang bawah dibuat
terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar lebih panjang menyesuaikan irisan di
1 cm. Kantong plastik ini ditarik pelan- batang bawah dari sisi luarnya. Batang
pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 atas tersebut disisipkan pada irisan belah
kali panjang semula.Terbentuklah pita dari batang bawah. Dengan demikian,
plastik yang tipis dan lemas. Pada waktu batang bawah dan batang atas akan
memasukkan entres ke belahan batang saling berhimpitan. Kedua lapisan
bawah perlu diperhatikan agar kambium kambium harus diusahakan agar saling
entres bisa bersentuhan dengan kam- bersentuhan dan bertaut bersama.
bium batang bawah. Sambungan Setelah selesai disambung,
kemudian disungkup dengan kantong kemudian diikat dengan tali plastik. Untuk
plastik bening. Agar sungkup plastik tidak menjaga agar tidak terkontaminasi atau
lepas bagian bawahnya perlu diikat. mengering, sambungan dan batang atas
Tujuan penyungkupan ini untuk ditutup dengan kantong plastik. Setelah
mengurangi penguapan dan menjaga batang atas menunjukkan pertumbuhan
kelem-baban udara di sekitar sambungan tunas, kurang lebih 2 minggu setelah
agar tetap tinggi. Tanaman sambungan penyambungan, kantong plastik serta tali
kemudian ditempatkan di bawah naungan plastik bagian atas sambungan dibuka
agar terlindung dari panasnya sinar lebih dulu, sedangkan tali plastik yang
matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian mengikat langsung tempelan batang atas
sambungan yang berhasil akan tumbuh dan kulit batang bawah dibiarkan, sampai
tunas. Sambungan yang gagal akan tautan sambungan cukup kuat.
berwarna hitam dan kering. Pada saat ini Bilamana sudah dipastikan bahwa batang
sungkup plastiknya sudah bisa dibuka. atas dapat tumbuh dengan baik, bagian
Namun, pita pengikat sambungan baru batang bawah di atas sambungan
boleh dibuka 3-4 minggu kemudian. Untuk dipotong. Pemotongan perlu dilakukan
selanjutnya kita tinggal merawat sampai supaya tidak terjadi kompetisi kebutuhan
bibit siap dipindah ke kebun zat makanan yang diperlukan untuk
Tipe sambungan kedua adalah pertumbuhan lanjutan dari batang atas.
sambungan samping. Pada dasarnya,
pelaksanaan sambung samping sama
seperti pelaksanaan model sambung
pucuk. Sambung samping merupakan
cara penyambungan batang atas pada
bagian samping batang bawah. Caranya
sebagai berikut. Batang bawah dipilih
yang baik. Ukuran batang atas tidak perlu
sama dengan batang bawah, bahkan
lebih baik dibuat lebih kecil. Pada batang
bawah dibuat irisan belah dengan
mengupas bagian kulit tanpa mengenai
kayu atau dapat juga dengan sedikit
menembus bagian kayunya. Irisan kulit
batang bawah dibiarkan atau tidak
dipotong.

Teknik Pembenihan Tanaman 53


B
A C

D E
F

G H

Gambar 3.15.
Proses pembibibitan tanaman dengan teknik sambungan, A. Pemotongan batang bawah, B.
Pembelahan batang bawah, C. Melancipkan 2 sisi pangkal batang atas, D. Batang atas siap
disambungka, E dan F, Pengikatan dengan tali plastik, G Sambungan telah diikat, H. Sambungan
diselubungi dengan kantong plastik, I. Sambungan telah jadi dan bertaut ditandai keluarnya
kuncup daun

Teknik Pembenihan Tanaman 54


d. Teknik penempelan tunas (okulasi) tempel ke batang bawah. Disarankan
penyiraman cukup (media cukup basah)
Penempelan atau okulasi (budding) Batang bawah dipupuk dengan Urea
adalah penggabungan dua bagian 1-2 minggu sebelum penempelan.
tanaman yang berlainan sedemikian rupa Gunakan media tanam dengan komposisi
sehingga merupakan satu kesatuan yang tanah subur: tanah, pupuk kandang :
utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman sekam padi (1:1:1). Gunakan polybag
setelah terjadi regenerasi jaringan pada ukuran 15x20 cm yang sanggup bertahan
bekas luka sambungan atau tautannya. dari biji sampai 3 bulan siap tempel
Bagian bawah (yang mempunyai sampai dengan 3 bulan setelah tempel.
perakaran) yang menerima sambungan Setelah periode tersebut polybag harus
disebut batang bawah (rootstock atau diganti dengan ukuran yang lebih besar
understock) atau sering disebut stock. 20x30 cm, atau langsung ke polybag
Bagian tana-man yang ditempelkan atau 30x40 cm tergantung permintaan pasar
di-sebut batang atas, entres (scion) dan dan seterusnya semakin besar
merupakan potongan satu mata tunas pertumbuhan tanaman harus diimbangi
(entres). Dalam buku ini coba kita dengan ukuran besar polybag. Kecuali
kenalkan "Okulasi Cipaku" karena teknik un-tuk alasan pengangkutan jarak jauh
okulasi ini banyak dikembangkan dan untuk efisiensi tempat kita gunakan
digu-nakan oleh petani penangkar bibit di polybag yang lebih kecil dari biasanya.
daerah Cipaku dan sekitarnya, di
Kabupaten Bogor. Biasanya penangkar 2) Syarat batang atas untuk okulasi
bibit melakukan okulasi pada saat batang
bawah sudah sebesar ukuran pensil. Entres yang baik adalah yang
Sedangkan okulasi Cipaku dilakukan cabangnya dalam keadaan tidak terlalu
pada batang bawah berukuran sebesar tua dan juga tidak terlalu muda (setengah
pangkal lidi, sehingga bisa meng-hasilkan berkayu). Warna kulitnya coklat muda
bibit lebih cepat dari pada sistem okulasi kehijauan atau abu-abu muda. Entres
yang lama.Teknik okulasi cipaku ini yang diambil dari cabang yang terlalu tua
adalah pengem-bangan teknik okulasi pertumbuhannya lambat dan persentase
sistem Forkert. keberhasilannya rendah. Besar diameter
cabang untuk entres ini harus sebanding
1) Syarat batang bawah untuk okulasi dengan besarnya batang bawahnya.
Cabang entres untuk okulasi
Dapat menggunakan biji asal-an atau sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah
"sapuan" untuk mengha-silkan batang rontok). Pada tanaman tertentu sering
bawah, tetapi ada varietas durian yang dijumpai cabang entres yang masih ada
baik khusus untuk batang bawah yaitu daun melekat pada tangkai batangnya.
varietas bokor dan siriwig, karena biji Untuk itu perompesan daun harus
besar sehingga mampu menghasilkan dilakukan dua minggu sebelum
sistem perakaran yang baik dan tahan pengambilan cabang entres. Dalam waktu
terhadap busuk akar. dua minggu ini, tangkai daun akan luruh
Batang diupayakan berdiameter 3-5 dan pada bekas tempat melekatnya
mm, berumur sekitar 3-4 bulan. Dalam (daerah absisi) akan terbentuk kalus
fase pertumbuhan yang optimum (tingkat penutup luka yang bisa mencegah
kesuburannya baik), kambiumnya aktif, masuknya mikro-organisme penyebab
sehingga memudahkan dalam penyakit (patogen).
pengupasan dan proses merekatnya mata

Teknik Pembenihan Tanaman 55


Syarat lain yang perlu diperhatikan kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam
pada waktu pengambilan entres adalah 12.00 siang daun mulai layu. Tetapi ini
kesuburan dan kesehatan pohon induk. bisa diatasi dengan menempel di tempat
Untuk meningkatkan kesuburan pohon in- yang teduh, terhindar dari sinar matahari
duk, biasanya tiga minggu sebelum langsung.
pengambilan batang atas dilakukan Kebersihan alat okulasi, silet yang
pemupukan dengan pupuk NPK. akan digunakan langsung kita belah dua
Kesehatan pohon induk ini penting karena saat masih alam bungkusan kertas,
dalam kondisi sakit, terutama penyakit sehingga silet kita tetap dalam kondisi
sistemik mudah sekali ditularkan pada bersih satu belahan kita gunakan
bibit. sedangkan belahan lainnya kita sim-pan
Entres diambil setelah kulit kayu untuk pengganti belahan silet pertama
cabangnya dengan mudah dapat apabila dirasa sudah tidah tajam lagi.
dipisahkan dari kayunya (dikelupas). Perawatan alat okulasi, setelah digunakan
Bagian dalam kulit kayu ini (kambium) silet di-bersihkan dan dibungkus lagi de-
akan tampak berair, ini menandakan ngan kertas pembungkusnya agar tidak
kambiumnya aktif, sehingga bila mata berkarat.
tunasnya segera diokulasikan akan Petani terampil satu bagian silet
mempercepat pertautan dengan batang mampu digunakan untuk 100 s/d 200 kali
bawah. okulasi sehingga dengan dua bagian silet
mampu dihasilkan 200 s/d 400 okulasi da-
3) Faktor yang menunjang keberhasilan lam sehari (10 jam kerja). Seorang
okulasi pembibit yang berpengalaman dalam 1
jam mampu menempel sekitar 40
Waktu terbaik pelaksanaan okulasi tempelan. Kerja mulai jam 06.00-12.00 (6
adalah pada pagi hari, antara jam 07.00- jam) dilanjutkan jam 13.00-17.00 (4 jam),
11.00 pagi, ka-rena saat tersebut sehingga 10 jam kerja dalam 1 hari
tanaman se-dang aktif berfotosintesis dihasilkan 10x40 = 400 tempelan.
sehingga kambium tanaman juga dalam

D
A C
B

Teknik Pembenihan Tanaman 56


E

F G
H

I
J
K

Gambar 3.16.
Proses pembuatan bibit dengan cara okulasi. A. Okulasi dengan menggunakan bibit berdiameter 3-5
mm, berumur 3-4 bulan., B. Pembuatan sayatan di batang bawah, C. Pengambilan mata entres dari
batang atas, D. Mata entres terpisah dengan batang atas, E. Mata entres terlepas dengan kayunya,
F. Mata entres terlepas tanpa kayunya dan siap ditempel, G. Menempelkan mata entres ke sayatan
batang Bawah., H. Pengikatan dengan tali plastik, I. Arah ikatan dari bawah ke atas, J. Setelah 2-3
minggu okulasi sudah dapat dibuka, K Mata tunas tumbuh hasil okulasi

Pembuatan tali plastik dari kantong 1 kantong plastik ukuran ½ kg menjadi 12


plastik berukuran ½ kg (12x25 cm) atau 2 irisan bolak-balik sehingga menjadi 24
kg (20x35 cm). Gunakan plastik yang irisan x 3 bagian (8 cm) dihasilkan sekitar
tahan santan dan minyak. Membuat irisan 72 tali plastik x ¼ kg (isi 140 lembar)
memanjang dengan lebar 0.5-1 cm. maka dihasilkan 10.080 tali plastik,
Pengirisan dengan silet, yang sedangkan 1 kantong plastik ukur-an 2 kg
bergeraknya plastiknya bukan siletnya. menjadi 20 irisan bolak balik sehingga
Untuk pemula pengirisan plastik bisa menjadi 40 irisan x 4 bagian (8 cm)
beralaskan papan atau kaca, sedangkan dihasilkan sekitar 160 tali plastik x ¼ kg
yang sudah biasa pengirisan kantong (isi 60 lembar) maka dihasilkan 9.600 tali
plastik dapat langsung di atas paha kita. platik. Harga 1/4 kg kantong plastik
Cara menghitung kebutuhan tali harganya Rp 3.000,-, ¼ kg plastik ukuran
plastik adalah sebagai berikut. Biasanya ½ kg berisi 140 kantong plastik dan ¼ kg

Teknik Pembenihan Tanaman 57


plastik ukuran 2 kg berisi 60 kantong kali atau yang ke-3 berjarak sepanjang
plastik. silet pada sisi yang berlawanan dengan
Membersihkan tali plastik dengan okulasi ke-2 atau sama sisi dengen
cara dipegang dengan jari direntangkan okulasi ke-1. Kalau itupun gagal kita bisa
dan diketek-ketek atau digerakan biar gunakan alternatif dengan teknik
menjadi ber-sih, jangan dilap. Biasanya sambung pucuk atau kita menunggu
kan-tong plastik yang habis kita iris tanaman tumbuh lebih tinggi. Tetapi
menjadi tali plastik, kita gosok-gosokan ke jangan melakukan okulasi 2 atau 3
telapak tangan kita biar tidak licin/lebih sekaligus pada tanaman karena itu akan
kesat. membuat stress tanaman.
Panjang silet sekitar 4 cm, sehingga
4) Cara okulasi jarak tempat okulasi pertama adalah
setinggi sekitar 12 cm di atas batas akar
a) Perlakuan pendahuluan dan batang. Buang daun dibawah posisi
tempat sayatan, untuk memudahkan
Batang bawah dengan polybagnya penempelan atau tidak menghalangi
dipegang dan diangkat sedikit keatas lalu pandangan.
ditekan miring ke bawah sehingga posisi Penyayatan kulit batang bawah
tanaman dan polybagnya menjadi miring mendatar selebar 3-4 mm dengan 2 atau
ke arah luar, agar memudahkan mencari 3 kupasan, tergantung pada besar
posisi batang yang akan di tempel dan kecilnya diameter batang bawah dan
pengerjaan penempelan, gerakan ini juga diseimbangkan dengan besar kecilnya
mampu menjatuhkan embun/ air yang entres, lalu ditarik ke bawah sepanjang
melekat di daun, agar lebih banyak lebih kurang 1,5-3 cm, sehingga menjulur
embun/air yang jatuh, gerakan batang seperti lidah. Sayatan ini kemudian
bawah sekali lagi dengan tangan. dipotong ¾ panjangnya atau menyisakan
Batang bawah dibersihkan dari sedikit sayatan (<1/3 bagian) cukup untuk
kotoran/debu dengan cara mengusap tempat menahan sayatan atau pola mata
dengan ibu jari dan telunjuk tangan kita entres.
pada bagian yang akan dibuat sobekan
untuk okulasi. c) Pengambilan mata entres

b) Pembuatan sayatan untuk tempat Kriteria mata entres yang baik dari
menempel entres segi ukuran:
x Mata entres yang sudah plast/mekar
Bagian batang bawah yang akan (tidak bagus).
dijadikan tempat okulasi harus x Mata entres yang besar tapi belum
diperhatikan dengan seksama. plast/sedang/bentuknya sudah
Penentuan tempat okulasi, buat tempat menonjol (terbaik untuk ditempel).
sayatan/ kupasan/ sobekan setinggi 3 kali x Mata tunas kecil/dormant/ istirahat
tinggi/panjang silet dari batas akar dan (dapat digunakan tapi agak lama
batang, karena bila okulasi pertama gagal melekatnya dan pertumbuhannya
setelah 3 minggu kita bisa mengokulasi juga relatif lama).
lagi tepat berjarak sepanjang silet Kriteria mata entres yang baik dari
dibawah luka okulasi pertama pada sisi segi pengerjaan dan bentuk:
yang berlawanan, kalau okulasi ke-2 x Mudah dikupas (menandakan bawah
masih gagal dalam 3 minggu berikutnya kambiumnya/ jaringannya aktif).
kita dapat mengulang untuk yang terakhir x Kelihatan ernas/ sehat/ segar.

Teknik Pembenihan Tanaman 58


x Diambil dari ranting yang berdiameter sontekan halus sehingga terlepaslah kulit
2-4 mm, atau diameternya sama yang membawa mata entres dengan kayu
dengan batang bawah. dan sayatan kayu tidak terlepas dari
x Warna kulit sama dengan warna kulit ranting.
batang bawah (menunjukkan Apabila ranting yang terdapat mata
kesesuaian secara fisiologis). entres terlalu kecil, biasanya sayatan ikut
melepaskan kayu terikut dengan sayatan,
Pengambilan/pengupasan pola mata kalau itu terjadi kita masih dapat
entres dari atas ke bawah, karena yang memisahkan mata entres dengan kayu
dilekatkan/yang menjadi faktor penentu tersebut dengan sontekan ujung silet
tingkat keberhasilan adalah lekatan pola yang hatihati. Kemudian rapihkan irisan
entres bagian bawah rapat dengan pola sisi bawah entres untuk menghindari
jendela di batang bawah. Atau dengan irisan sisi bawah entres dari kotoran atau
kalimat lain bahwa yang diperlukan infeksi, yang menjadi perhatian pola
adalah sisi bawah yang bersih, karena sayatan mata entres harus bersih dari
syarat mutlak agar tempelan jadi adalah kayu dan apabila dilihat tidak
pola mata entres harus melekat/ meninggalkan lubang di bekas kulit mata
menempel rapat pada sisi bawah dan entres, maka sayatan pola mata entres
salah satu sisi samping, sedangkan sisi tersebut siap untuk ditempelkan.
atas dan sisi samping lainnya tidak
melekatpun tidak apa-apa, tetapi lebih c) Menempelkan mata entres ke
sempurna kalau semua sisi menempel sayatan batang bawah
rapat (tetapi keadaan tersebut sulit
dicapai). Ukuran sayatan mata tempel Ambil sayatan mata entres,
sedikit lebih kecil dari ukuran sayatan masukkan, lekatkan, tempelkan,
batang bawah. tancapkan dan tekan entres pada sisa
Batang disayat agak dalam sehingga sobekan di batang bawah. Prinsipnya
menembus kayu. Tangan kiri memegang semakin cepat penem-pelan dari
ranting yang mau diambil mata entresnya, pengambilan entres semakin baik, persen
ibu jari tangan kiri menahan ranting dan jadinya makin tinggi.
membantu mendorong ke arah atas saat
silet ditangan kanan mulai bergerak d) Pengikatan
membuat sayatan menembus kayu,
panjang sayatan sekitar 0.5-1 cm diatas Ambil tali dan tarik tali plastik yang
mata entres dan 0.5-1 cm dibawah mata disiapkan untuk pengikatan, pengikatan
entres (sayatan mata entes se-panjang dari bawah tempelan melingkar ke atas
sekitar 1-1.5 cm), sayatan untuk dimulai sekitar 0.5 cm di bawah
pengambilan entres harus dengan satu sayatan/jendela, tali plastik disusun saling
gerakan mulus searah dan tidak boleh tindih seperti menyusun genting,
dengan gerakan terputus-putus. pengikatan dengan hatihati jangan terlalu
Setelah sayatan melewati mata kencang (mengganggu proses penyatuan
entres, kemudian membuat kerat-an batang bawah dan entres), atau kurang
melingkar mengarah miring ke dalam kencang/ kendur (air bisa masuk ke luka
menghubungkan kedua sisi sayatan tempelan, sehingga menginfeksi
bidang pola mata entres, untuk tempelan) gunakan perasaan da-lam
memisahkan mata entres dengan kayu pengikatan. Pengikatan di dekat mata
dengan cara mengait pola dengan ujung entres harus lebih hati-hati, ikat bagian
silet atau dengan kuku jari dengan bawah mata entres menuju bagian atas

Teknik Pembenihan Tanaman 59


mata entres, ikat arah menyilang menuju sendirinya bila mata entres sudah besar.
bawah mata entres, ikat bagian bawah Mata entres yang masih kecil ditutup
mata entres, kembali menyilang ke atas dengan tali plastik, tetapi disiasati dengan
mata entres usa-hakan sekitar mata menyisakan potongan tangkai daun
entres terikat sempurna sehingga air tidak dibawahnya agak panjang sedikit,
ma-suk ke dalam tempelan. Lanjutkan sehingga walaupun di tutup tapi sisa
pengikatan ke arah atas sampai ikatan potongan tangkai daun masih mam-pu
menutupi 0.5 cm diatas luka sayatan melindungi mata entres kecil dari tekanan
batang bawah, lalu kunci ikatan dan tarik pengikatan tali plastik sehingga cukup
tali plastik dan potong/rapikan sisa tali ruang untuk tumbuh dan mata entres
plastik. tidak patah. Jika mata tunasnya tidak
Mata entres yang besar atau menonjol seperti pada mangga dan jeruk,
menonjol, semisal pada durian tidak mata tunas boleh ditutup rapat dengan
ditutup tali plastik saat pengikatan, pita plastik.
tangkai daun dipotong penuh/biasanya
tangkai daunnya sudah tanggal dengan

A B

C D

Gambar 3.17.
Proses Pembibitan duria dengan teknik sambung, A. Menyiapkan alat dan bahan, B. Menyediakan biji
durian untuk batang bawah C. Mencampur media semai, D. Mengisi polybag
untuk menyemai biji durian

Teknik Pembenihan Tanaman 60


E
F

G H

J
I
Gambar 3.17 (Lanjutan)
E. Menyemai biji durian untuk batang bawah, F. Memberi pupuk untuk batang bawah,
G. Memelihara batang bawah, H. Menyiapkan calon entres, I. Menyayat batang bawah
untuk menempelkan entres, J. Menyiapkan calon entres.

Teknik Pembenihan Tanaman 61


K
L

M N

O P

Gambar 3.17 (Lanjutan).


K. Mengambil entres, L. Menyelipkan entres, M. Membalut entres, N. Membalut dan mengikat
entres, O. Memelihara entres, P. Dari entres akan tumbuh menjadi tunas baru.

Teknik Pembenihan Tanaman 62


R
Q

S T

V
U
Gambar 3.17 (Lanjutan)
Q. Tunas baru tumbuh dan berkembang, R. Mengendalikan gulma OPT selama pemeliharaan
tunas baru, S. Daun tunas muda bertambah, T. Dari tunas muda tumbuh ranting serta daun
baru, U. Bibit hasil okulasi dipelihara secara kontinu, V. Bibit siap dipasarkan.

5) Kegiatan sesudah okulasi Untuk mendorong tumbuhnya mata


tunas atau pertumbuhan batang bawah
a) Deteksi keberhasilan okulasi
seimbang antara pertumbuhan keatas

Teknik Pembenihan Tanaman 63


dan menyamping, sehingga cukup Penyemprotan dengan insektisida apabila
makanan untuk proses melekatnya terdapat hama. Biasanya hama yang
tempelan entres, dilakukan pemotongan menyerang tanaman di pembibitan adalah
pucuk (titik tumbuh) batang bawah kutu perisai, kutu putih dan ulat daun.
setelah penempelan. Biasanya 2-3 Insektisida yang di-gunakan, misalnya
minggu kemudian mata okulasi mulai Supracide 25 WP, Decis 2.5 EC, Reagent
tumbuh dan dimulailah pembukaan 50 SC atau Decis 2.5 EC, Matador,
entres. Kita buka ikatan paling atas Kanon dengan konsentrasi 2 cc/l air.
dengan silet dan dilanjutkan dengan Perlu ditambahkan perekat semisal
memutar tali ikatan berlawanan dengan Suntick, apabila penyemprotan pada
arah pengikatan secara perlahan dan musim hujan.
hati-hati ke arah ikatan yang lebih bawah. Penyemprotan dengan fungisida
Tanda dari keberhasilan okulasi apabila terdapat serangan penyakit
adalah mata entres yang ditempelkan lodoh/busuk daun, gejala bercak-bercak
tetap hijau, segar, tidak kering, atau tidak hitam pada permukaan daun, daun
patah. Mata tunas tumbuh, kalaupun melipat dan melekat satu sama lainnya,
belum kelihatan tumbuh dapat dengan selan-jutnya daun menjadi kecoklatan,
menggores sedikit permukaan sayatan kering dan mati. Biasanya penyakit yang
mata entres yang kita tem-pel apabila menyerang tanaman di pembibitan
tetap segar/hijau berarti tempelan jadi. terutama yang disebabkan oleh
Tempelan yang gagal mata tempelnya Rhizoctonia sp, Phytophthora sp,
akan berwarna coklat kehitaman. Fusarium sp dan Phytium sp. Bibit yang
Setelah mata tunas okulasi terserang supaya tidak menular segera
mempunyai 2-3 helai daun yang dewasa dipisahkan dari kelompok yang masih
dan siap berfotosintesis, lakukan sehat, kemudian seluruh bibit disemprot
pemotongan kira-kira 2-3 cm di atas mata dengan Antracol 70 WP, Dithane M-45 80
okulasi batang bawahnya. Agar WP, Benlate dengan konsentrasi 2 cc/l
pertumbuhan mata tunas batang atas atau 2 g/l air. Penyemprotan diulang
tidak terganggu, tunas yang tumbuh dari seminggu sekali.
batang bawah harus dibuang.
e. Penyusuan
b) Pemeliharaan bibit setelah okulasi
Istilah penyusuan (approach grafting)
Penyiraman paling lama 2 hari sekali, merupakan cara penyambungan di mana
dilihat ada tidaknya hujan, yang harus batang bawah dan batang atas
diingat bahwa tanaman yang kita tempel masingmasing tanaman masih
mengalami pelukaan/stress sehingga berhubungan dengan perakarannya.
memerlukan makanan, air dan perawatan Keuntungan dari teknik ini adalah tingkat
yang lebih. Pemupukan dapat dilakukan keberhasilan tinggi, tetapi pengerjaannya
dengan menggunakan pu-puk daun agak merepotkan, karena batang bawah
seperti Atonik, Metalik atau Gandasil D harus selalu didekatkan kepada cabang
dengan kon-sentrasi 2 cc/l air atau meng- pohon induk yang kebanyakan berbatang
gunakan pupuk NPK (15:15:15) dengan tinggi.
konsen-trasi 1-2 g/l air. Pemberian pupuk Kerugian lainnya bahwa penyusuan
ini dilakukan seminggu sekali. Selain itu hanya dapat dilakukan dalam jumlah
pemupukan dapat juga diberikan melalui sedikit atau terbatas, tidak sebanyak
tanah dengan dosis 1-2 gram per sambungan atau menempel dan akibat
tanaman yang dilakukan sebulan sekali. dari penyusuan bisa merusak tajuk pohon

Teknik Pembenihan Tanaman 64


induk. Oleh karena itu penyusuan hanya Keduanya kemudian dilekatkan tepat
dianjurkan terutama untuk perbanyakan pada bagian yang disayat. Pada waktu
tanaman yang sulit dengan cara melekatkan harus diperhatikan agar
sambungan dan okulasi. kambium entres dan batang bawahnya
berhimpit. Posisi susuan bisa duduk atau
1) Tipe penyusuan menggantung. Pemotongan entres
dilakukan setelah pertautan berhasil.
Susuan duduk untuk mendekatkan Biasanya setelah 3-4 bulan. Tan-danya
batang bawah dengan cabang induknya ada pembengkakan disekitar batang yang
dibuat parapara dari bambu. Batang diikat. Agar cabang entres tidak kaget
bawah kemudian ditaruh diatas para-para atau stres sebaiknya pemotongan dari
dan disusukan dengan cabang pohon induk dilakukan secara bertahap
induk. Susuan gantung disebut demikian sebanyak tiga kali. Selang waktu
karena batang bawah yang akan pengeratan pertama ke berikutnya adalah
disusukan didekatkan dengan cabang seminggu. Pada pengeratan pertama
pohon induk dengan posisi menggantung. setelah terjadi pembengkakan cabang
Dan polybag batang bawah kita ikatkan entres dikerat 1/3 diameter cabang.
pada cabang batang atas. Minggu ke-dua 2/3 diameter cabang.
Minggu ketiga susuan dipotong lepas.
2) Cara melakukan susuan x Pengupasan batang atas dan batang
bawah
Batang bawah disayat dengan x Penyatuan batang atas dan batang
kayunya sepanjang 2-3 cm, kira-kira 1/3 bawah
diameter batang. Hal yang sama
dilakukan untuk ca-bang batang atasnya
yang belum dipotong dari induk.

B
A C

Teknik Pembenihan Tanaman 65


D

Gambar 3.18.
Proses Pembibitan dengan teknik penyusuan, A. Pengupasan batang atas dan batang bawah, B.
Penyatuan batang atas dan batang bawah, C. Pengikatan batang atas dan batang bawah, D.
Pengikatan telah selesai dan perlu diberi satu ikatan lagi untuk menguatkan, E. Hasil teknik
penyusuan duduk

Gambar 3.18 (Lanjutan)


Hasil teknik penyusuan

Tabel 3.1. Perbanyakan beberapa tanaman buah-buahan dengan cara vegetatif


Jenis tanaman Okulasi Sambung Penyusuan Stek Cangkokan

Alpukat + + + 0 +
Belimbing + + + - 0
Cempedak + + + - 0
Duku 0 + + - 0
Durian + + + - 0
Jambu air + - + + +
Jambu biji + + + + +
Jambu bol - + + 0 +
Jeruk + + + + +

Teknik Pembenihan Tanaman 66


Kapulasan + - + _ +
Mangga + + + 0 +
Manggis
Melinjo
Nangka - -
Rambutan +
Sirsak
Sukun + + + + +
Keterangan : (+) baik (o) kurang baik (-) gagal

x Pengikatan batang atas dan batang Pemupukan dapat dilakukan dengan


bawah menggunakan pupuk daun seperti Atonik,
x Pengikatan telah selesai dan perlu Metalik atau Gandasil D dengan
diberi satu ikatan lagi untuk konsentrasi 2 cc/l air atau menggunakan
menguatkan pupuk NPK (15:15:15) dengan
x Hasil teknik penyusuan duduk konsentrasi 1-2 g/l air. Pemberian pupuk
x Hasil teknik penyusuan gantung. ini dilakukan seminggu sekali. Selain itu
pemupukan dapat juga diberikan melalui
3) Pemeliharaan bibit tanaman hasil tanah dengan dosis 1-2 gram per
susuan. tanaman yang dilakukan sebulan sekali.
Penyiraman bibit pada musim
Setelah bibit susuan siap disapih kemarau biasanya dilakukan setiap dua
maka pemeliharaan benih susuan hari sekali,sedangkan pada musim hujan
dilakukan dengan cara-cara sebagai disesuaikan. Penyiraman bibit ini
berikut. Pemeliharaan bibit pada umunya dilakukan dengan menggunakan gembor
adalah penyemprotan dengan insektisida air.
apabila terdapat hama. Biasanya hama Pengairan sistem genangan atau
yang menyerang tanaman di pembibitan bahasa Jawanya dilep apabila
adalah kutu perisai, kutu putih dan ulat pembibitannya dilakukan dalam polybag
daun. Insektisida yang digunakan, yang ditaruh di sawah, maka cara
misalnya Supracide 25 WP, Decis 2,5 EC, penyiraman dengan menutup saluran
Reagent 50 SC atau Decis 2.5 EC pembuangan air, kemudian air
dengan konsentrasi 2 cc/l air. dimasukkan ke areal pembibitan sampai
Penyemprotan dengan fungisida media di polybag menjadi basah.
dilakukan apabila terdapat serangan Pemasukan air ini sebaiknya dilakukan
penyakit. Biasanya penyakit yang pada waktu sore/ malam hari ketika suhu
menyerang tanaman di pembibitan tanah tidak tinggi. Lama perendaman 1-2
terutama yang disebabkan oleh jam dengan tinggi air cukup ¾ tinggi
Rhizoctonia sp, Phytophthora sp, polybagnya.
Fusarium sp dan Pythium sp. Bibit yang Penyiangan rumput pengganggu
terserang supaya tidak menular segera (gulma), karena rumput selalu bersaing
dipisahkan dari kelompok yang masih dengan bibit dalam pengambilan hara,
sehat, kemudian seluruh bibit disemprot ruang tempat tumbuh, air dan sinar
dengan Antracol 70 WP, atau Dithane M- matahari.
45 80 WP dengan konsentrasi 2 cc/l atau
2 g/l air. Penyemprotan diulang seminggu 3.5. Pemilihan Teknik Perbanyakan
sekali. Vegetatif

Teknik Pembenihan Tanaman 67


mengandung getah. Rambutan dan
Ada lima cara perbanyakan vegetatif kapulasan selalu gagal kalau disambung
buatan untuk tanaman buah yang sudah (enten) karena pengaruh asam fenolat
dikenal oleh para penangkar bibit dan yang teroksidasi dapat menimbulkan
petani yaitu cara penyambungan, okulasi, pencoklatan (browning).
penyusuan, cangkok dan stek. Pada tiga Resin dan asam fenolat ini bersifat
cara yang pertama dikenal adanya istilah racun terhadap pembentukan kalus.
batang bawah dan batang atas. Sedangkan contoh lainnya adalah
Batang bawah berupa tanaman yang belimbing dan manggis yang sulit sekali
biasanya berasal dari biji. Tanaman dari berakar bila dicangkok karena kalusnya
biji sengaja dipilih karena mempunyai hanya menggumpal dan tidak mampu
keunggulan dari segi erakarannya, yakni membentuk inisiasi (bakal) akar.
tahan cendawan akar dan mempunyai Dalam perbanyakan vegetatif
perakaran yang banyak serta dalam, tanaman buah-buahan, ada cara
sehingga tahan terhadap kekeringan dan perbanyakan tertentu yang lebih
kondisi tanah yang becek. Sedangkan menguntungkan bila dilakukan pada jenis
batang atas berupa ranting atau mata tanaman tertentu pula, sehingga cara
tunas dari pohon induk yang mempunyai perbanyakannya menjadi cepat dan
sifat unggul terutama dalam produksi dan efisien. Tanaman manggis dan belimbing
kualitasnya. Dari hasil menggabungkan akan lebih menguntungkan bila
sifat batang bawah dan batang atas ini diperbanyak dengan cara enten,
diperoleh bibit tanaman yang disebut bibit sedangkan tanaman durian
enten, okulasi dan susuan. Pada menguntungkan bila diperbanyak dengan
perbanyakan dengan cara mencangkok cara okulasi. Perbanyakan tanaman
batang bawah tidak diperlukan karena buah-buahan dengan cara penyusuan
pada cara ini perakaran keluar langsung walau keberhasilannya tinggi, tetapi
dari cabang pohon induk yang dicangkok. kurang praktis dalam pengerjaannya,
Sedangkan cara stek pada prinsipnya sehingga bibit yang dihasilkan per satuan
menumbuhkan bagian atau potongan waktu menjadi sedikit. Sebagai contoh
tanaman, sehingga menjadi tanaman baru seorang pekerja yang sudah terampil
menumbuhkan bagian atau potongan mengokulasi durian, dalam sehari (8 jam
tanaman, sehingga menjadi tanaman kerja) bisa mengokulasi 350-400
baru. Kelebihan bibit vegetatif yaitu selain tanaman, sedangkan untuk penyusuan
berbuahnya persis sama dengan hanya bisa mengerjakan 75-100 susuan
induknya, bibit juga berumur genjah sehari. Oleh karena itu perbanyakan
(cepat berbuah). Tanaman manggis asal dengan cara penyusuan hanya
bibit susuan berbuah lima tahun setelah disarankan sebagai alternatif terakhir
tanam, sedangkan bibit yang berasal dari dalam perbanyakan tanaman buah-
biji baru berbuah 10-15 tahun setelah buahan seperti pada perbanyakan
tanam. Bibit durian okulasi bisa berbuah tanaman jenis nangka kandel yang
4-6 tahun setelah tanam, sedangkan bibit keberhasilannya kurang dari 20% bila
asal biji berbuah lebih dari 10 tahun diperbanyak dengan cara enten atau
setelah tanam. okulasi. Dengan diketahuinya cara
Beberapa jenis tanaman buah- perbanyakan yang lebih menguntungkan
buahan tertentu sampai saat ini hanya untuk masing-masing tanaman buah-
berhasil diperbanyak dengan cara tertentu buahan, maka akan diperoleh efisiensi
pula. Ada jenis tanaman tertentu yang tinggi dalam pengadaan bibit buah-
tidak bisa diokulasi karena banyak

Teknik Pembenihan Tanaman 68


buahan secara masal, walaupun dengan
menggunakan cara konvensional.

Tabel 3. 2. Persentase keberhasilan cara perbanyakan okulasi, enten dan penyusuan pada
beberapa tanaman
Jenis tanaman Okulasi Enten Penyusuan
Alpukat 40-70 50-80 70-100
Belimbing 40-60 60-90 60-100
Duku 0-10 40-60 40-80
Durian 60-80 20-60 60-100
Jeruk 60-70 70-85 60-90
Kapulasan 10-40 0 40-80
Mangga 40-70 60-90 60-100
Manggis 0 50-80 50-80
Melinjo 70-80 80-90 70-100
Rambutan 30-70 0 60-100
Sawo 0 70-80 60-90

Sumber : Sunaryono (1987) dan Wijaya (1990)


Keterangan : nilai dalam persen (%)

a. Tips Membeli Bibit Tanaman memudahkan bagi pembeli yang akan


komplain.
Bibit yang siap untuk ditanam
manfaatnya akan dapat dinikmati setelah 1) Membeli bibit yang unggul atau
beberapa bulan atau beberapa tahun. baik kualitasnya
Dengan demikian kesalahan dalam
membeli bibit ini akan berakibat fatal bukan Induk yang baik berasal dari varietas
hanya berupa kerugian ekonomi tetapi juga unggul, sehat dan telah cukup umur (lebih
kerugian tenaga dan waktu. Ada beberapa baik kalau pohon induk sudah
kiat dalam pembelian bibit yang harus berproduksi). Untuk memastikan bahwa
diperhatikan baik itu faktor teknis maupun bibit tersebut berasal dari induk yang baik,
faktor non teknis. cara yang paling baik adalah dengan
Penjual bibit yang dapat dipercaya mengetahui sendiri secara langsung
memiliki ciri sebagai berikut: Trdaftar di tanaman induk bibit tersebut. Hal ini tidak
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih sulit dilakukan jika penjualnya telah
(BPSB). dikenal baik oleh pembeli. Pada kondisi
x Bibit yang dijualnya telah bersertifikat seperti ini biasanya pembeli tahu betul
x Memiliki pembibitan sendiri atau kondisi "dapur produksi" produsen bibit
mengetahui dengan pasti asal tersebut. Jika tidak memungkinkan untuk
penangkarnya sehingga memudahkan mengetahui secara langsung kondisi
melacak keaslian varietasnya. tanaman induknya, upaya yang dapat
Mengetahui secara pasti varietas bibit dilakukan adalah meminta informasi
yang dijualnya. Memiliki tempat penjualan sebanyak mungkin kepada penangkar
permanen (mangkal) sehingga tentang induk tanaman tersebut. Untuk
mengetahui varietas bibit tersebut, dapat

Teknik Pembenihan Tanaman 69


dilakukan dengan pengidentifikasian ciri- Dengan cara pengepakan seperti ini,
ciri spesifik varietas tersebut. Bibit sehat maka bibit dalam polybag yang semula
dan berpenampilan baik beratnya 4-7 kg/bibit menjadi0,5-1
Dalam memilih bibit tanaman, yang kg/bibit.
perlu diperhatikan pertama kali ialah Mengeluarkan setengah tanahnya
pertumbuhan batang, cabang dan dan ditambah dengan gel (Agrosoft),
daunnya. Selanjutnya dapat diperhatikan kemudian polybag diikat. Keadaan ini
juga penampakan luarnya, apakah ada membuat bibit mampu bertahan sampai
gejala serangan hama dan penyakit atau 4-7 hari tanpa penyiraman · Pengepakan
tidak. tanpa mengurangi media tanam, biasanya
Bentuk batang dan cabang dipilih untuk angkutan darat.
yang baik, kelihatan mulus dan kokoh, Pengangkutan benih vegetatif harus
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek direncanakan dengan baik. Pada
sesuai dengan umurnya. Tanaman yang umumnya apabila benih akan diangkut
kerdil biasanya kelihatan pendek dari yang dengan pesawat, tidak terlalu khawatir
seharusnya. Ada pula bibit yang terhadap kerusakan karena kekurangan
pertumbuhan tingginya terlalu pesat, air (kekeringan).
sedangkan batangnya kelihatan kecil dan Yang harus diperhatikan adalah
terkesan kurang kokoh. apabila benih vegetatif akan diangkut oleh
Perlu diperhatikan bahwa bibit yang angkutan darat atau laut yang
baik biasanya memiliki batang utama yang membutihkan waktu relatif lama (lebih dari
lurus dan tumbuh tegak, tidak melengkung. 4-7 hari) maka harus dilakukan
Pada tanaman buah yang memiliki pengepakan benih dengan batuan bahan-
percabangan banyak, biasanya cabang bahan yang dapat mengurangi
tumbuh ke segala arah secara merata. penguapan air dan respirasi. Salah satu
Pada pucuk tanaman dan ujung ranting tekniknya adalah dengaan cara
tampak kuncup daun yang menandakan membungkus semua benih dengan daun/
adanya pertumbuhan. pelepah pisang dan polibag benih ditutup
dengan serbuk gergaji basah (ringan
2) Pengemasan dan pengakutan benih. tetapi benih tetap lembab) dan benih siap
untuk dipcking dan dikirim.
Untuk bibit yang dikirim dalam bentuk
stump (cabutan), pengirimannya tidak ada Pada kondisi yang lebih modern,
masalah karena beberapa bibit bisa saja plastik pengepak benih diisi N2 atau
dibungkus dengan batang pisang atau divacuum sehingga tidak terjadi proses
bahan lain yang bersifat lembab, sehingga respirasi dan benih akan aman selama
akarnya tidak kering, semisal bibit jeruk masa pengankutan.
dan jati.
Pengemasan bibit yang peka, seperti 3.6. Sertifikasi Benih
bibit durian, dapat dilakukan dengan cara
mengeluarkan setengah tanahnya, Masalah yang perlu diperhatikan
kemudian ditambahkan serbuk kelapa dalam usaha pembibitan adalah upaya
(cocopeat). Untuk menghilangkan stres, registrasi dan sertifikasi varietas bibit
sebelum diangkut bibit diletakkan dahulu di yang yang akan disebarkan kepada
bawah naungan dan disiram untuk masya-rakat. Pohon induk untuk sumber
adaptasi. Setelah satu minggu biasanya mata tunas (entres) harus diregistrasi
bibit sudah segar kembali dan dapat dipak terlebih dahulu oleh petugas Balai
dalam peti berventilasi untuk dikirim.

Teknik Pembenihan Tanaman 70


Pengawasan dan Sertifikasi Benih Cara melakukan sertifikasi adalah
(BPSB). Dasar dari Sertifikasi benih sebagai berikut:
adalah: x Penangkar harus memberi tahu
ƒ Undang-undang Nomor 12 Tahun rencana penangkarannya kepada
1992, tentang Sistem Budidaya BPSB selambatlambatnya satu
Tanaman. minggu sebelum dimulai pelaksanaan
ƒ Peraturan Pemerintah Republik perbanyakan bibit.
Indonesia Nomor 44 tahun x Pengisian formulir tentang rencana
1995,Tentang Perbenihan Tanaman. dan jumlah bibit yang akan
ƒ Undang-undang Nomor 22 Tahun diproduksi, disesuaikan dengan
1999, tentang Pemerintah Daerah. kemampuan pohon induk dan tenaga
yang tersedia. Bila penangkar akan
Tujuan registrasi pohon induk buah- mengambil entres dari pohon induk
buahan adalah untuk menjamin kebenaran milik orang lain, maka pada
bibit yang dihasilkan dari pohon induk yang pengajuannya dilengkapi dengan
bersangkutan secara hukum (yuridis), surat persetujuan dari pemilik pohon
sehingga konsumen tidak dirugikan. induk.
Tujuan lainnya adalah untuk menjamin x Setelah pemohonan diterima BPSB
kebenaran suatu varietas. Sebagai contoh maka petugas BPSB akan
adalah tentang banyak beredarnya melakukan pemeriksaan
varietas sitokong yang berlainan. Jika pendahuluan tentang: kepastian letak
diperhatikan, mungkin dapat dikumpulkan atau areal penangkaran. Kebenaran
sekitar selusin varietas sitokong yang varietas pohon induk. Perkiraan
berbeda ciri tanamannya. Padahal varietas jumlah bibit yang akan diperbanyak.
sitokong yang resmi dilepas Menteri x Setelah diperiksa baru dilakukan
Pertanian pada tahun 1984, hanya ada perbanyakan bibit.
satu jenis. Sedangkan selebihnya adalah
jenis-jenis durian yang tidak diketahui asal- Pada waktu pelaksanaan
usulnya yang diberi nama sitokong. Hal perbanyakan, petugas BPSB akan
tersebut menunjukkan bahwa pengawasan mengawasi tentang:
cara perbanyakan bibit perlu diperketat x Kebenaran pohon induk yang
agar tidak mengecewa-kan para pembeli digunakan.
bibit. Investasi pohon buah-buahan x Kebenaran entres yang digunakan.
merupakan investasi jangka panjang, x Mengetahui jumlah tanaman yang
sehingga bila seseorang membeli bibit diperbanyak.
palsu, baru diketahui 4-5 tahun yaitu pada
x Memeriksa cara perbanyakannya
saat pohon tersebut menghasilkan buah.
(okulasi, sambung, cangkok,
Kerugian uang, tenaga dan waktu akan
penyusuan).
menimbulkan kekecewaan yang
x Pada akhir pemeriksaan menjelang
mendalam, sehingga akhirnya
pelabelan, dilakukan pemeriksaan
menghambat usaha tanaman buah-
lagi tentang jumlah bibit yang tumbuh
buahan. Oleh karena itu dianjurkan
dengan baik dan layak untuk diberi
membeli bibit yang telah diketahui ciri-ciri
label.
atau bibit yang berlabel.
x Entahah itu penangkar mengajukan
a. Sertifikasi dan pelabelan benih permohonan seri label.
x Label diisi dan diajukan ke BPSB
untuk diberi nomer seri dan
dilegalisir. Di dalam label yang

Teknik Pembenihan Tanaman 71


warnanya merah dimuat data: harus berasal dari pohon induk yang
(Gambar 10 dan Gambar 11) sudah terdaftar dan varietas batang
x Nama dan alamat penangkar, bawah dan dikeluarkan dengan
x Asal bibit. sepengetahuan BBI (Balai Benih Induk).
x Jenis tanaman. Sedangkan batang bawah untuk label
x Varietas batang bawah. merah vaietasnya bisa "sapuan" asalan.
x Varietas batang atas.
x Tanggal pemasangan label.
x Gambar 10. Label merah yang
dikeluarkan BPSB
Besarnya biaya sertifikasi telah
ditentukan sesuai SK Direktur Jenderal
Tanaman Pangan. Sebagai contoh, untuk
perbanyak-an jenis tanaman buah-buahan
di wilayah Jawa Barat dan Jakarta, Gambar 3.19. Contoh Label Merah yang
terutama varietas buah-buahan yang dikeluarkan BPSB untuk benih durian.
sudah dilepas oleh Menteri Pertanian,
biayanya adalah Rp 20 per bibit batang Sebagai tindak lanjut dari
bawah yang diajukan dalam pemeriksaan pemberian label bagi bibit unggul perlu
lapang. Penerimaan hasil pemeriksaan disertakan informasi atau data mengenai
bibit yang diperoleh BPSB ini merupakan daerah penanaman yang cocok untuk
pendapatan negara yang harus disetor bibit tertentu. Keterangan mengenai
langsung ke kas negara. Untuk pembuatan varietas tertentu cocok ditanam di dataran
dan pencetakan label merah muda rendah atau dataran tinggi dan jenis tanah
biayanya antara Rp 200 tergantung apa yang paling cocok, perlu diketahui
negoisasi dengan petugas BPSB tentang oleh para petani dan konsumen yang
mutu kertas dan cetakan label tersebut, ingin menanam bibit unggul tersebut.
sedangkan untuk label putih biayanya Rp Pada dasarnya bibit unggul memerlukan
600,- karena mutu kertasnya lebih baik. lingkungan tumbuh yang spesifik, agar
Khusus untuk bibit jeruk bebas CVPD, buah yang dihasilkannya benar-benar
label hanya berlaku untuk jangka wak-tu unggul. Misalnya durian petruk yang asli
tiga bulan, setelah itu bibit harus diperiksa berasal dari Jepara, Jawa Tengah, kurang
ulang tentang kese-hatannya. Bibit yang memuaskan jika ditanam di daerah Bogor,
dinyatakan sehat baru bisa diberi label lagi Jawa Barat. Hal ini disebabkan karena
dengan biaya Rp 20 per bibit. Selain label daerah Jepara, Jawa Tengah memiliki
merah muda yang sudah sering kita lihat di kondisi iklim yang berbeda dengan
lapang untuk bibit unggul yang sudah daerah Bogor, Jawa Barat. Jepara, Jawa
dilepas melalui SK Menteri Pertanian, Tengah mempunyai ketinggian sekitar 50
sebenarnya ada label biru untuk varietas m di atas permukaan laut dengan iklim
unggul lokal yang belum dilepas melalui yang kering (curah hujan rendah).
SK Menteri dan yang terakhir adalah label Sedangkan kondisi tanah dan iklim
putih yang dikhususkan untuk bibit unggul daerah Bogor adalah lembab dan banyak
yang sudah dilepas melalui SK Menteri hujan, sehingga tidak menunjang sifat
Pertanian dan bibit tersebut ditanam unggul durian petruk. Bibit yang
dengan tujuan dijadikan pohon induk seharusnya berbuah pada umur lima
sebagai sumber mata entres. tahun, baru berbuah pada umur tujuh
Khusus label putih pemeriksa-an lebih tahun setelah tanam. Informasi seperti ini
teliti menyangkut jenis varietas batang atas harus diketahui para penanam bibit

Teknik Pembenihan Tanaman 72


unggul buah-buahan agar mereka tidak Dasar dari SKPPB adalah Undang-
kecewa di kemudian hari. undang Nomor 12 Tahun 1992, tentang
Selama ini masih beredar Sistem Budidaya Tanaman; Peraturan
kepercayaan bahwa bibit unggul itu akan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44
selalu bersifat unggul walaupun ditanam di tahun 1995,Tentang Perbenihan
tempat yang sebenarnya tidak cocok. Tanaman; dan Undang-undang Nomor 22
Bahkan ada anggapan bahwa bibit unggul Tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah.
tidak memerlukan pemupukan dan Adapun manfaat dari SKPPB adalah:
penyemprotan pestisida, sehingga cukup x Pembibitan tersebut sudah terdaftar
ditanam, ditinggalkan, kemudian akan secara resmi di BPSB dan berhak
berbuah sendiri dengan lebat. Harapan menerima pembinaan tentang
seperti ini tentunya hanya merupakan perbenihan dari instansi terkait.
angan-angan dan pasti akan berakhir x Meningkatkan kepercayaan
dengan kekecewaan. Bila terjadi hal konsumen bibit terhadap pembibitan
demikian, maka yang dikambinghitamkan tersebut.
biasanya adalah si penjual, bahwa bibit x Sebagai prasyarat apabila
yang dijual palsu. Padahal pengetahuan pembibitan mengikuti tender atau
dasar si penanam inilah yang tidak menyuplai bibit untuk proyek
memadai untuk menanam bibit-bibit jenis pemerintah.
unggul tadi. Oleh karena itu perlu x Memudahkan waktu pengurus-an
diingatkan kembali bahwa kemajuan labelisasi bibit, walaupun penangkar
berupa penemuan bibit unggul varietas yang tak memiliki SKPPB pun juga
baru, perlu diimbangi dengan kemajuan bisa mengajukan labelisasi bibit.
pengetahuan petani mengenai cara-cara
bercocok tanam yang lebih baik. Untuk memperoleh SKPPB
Peningkatan pengetahuan dapat diperoleh Penangkar benih mendaftar di kantor
dengan membaca tulisan atau artikel pada BPSB Kabupaten atau Kota, kemudian
majalah pertanian, mengikuti kursus dan petugas BPSB melakukan pemeriksaan
seminar atau menjadi anggota dari suatu lapang pendahuluan tentang:
perkumpulan hortikultura. Dengan x Kepastian letak atau areal
mengadakan pertemuan yang teratur penangkaran.
dapat dibahas masalah baru yang x Jenis dan varietas tanaman yang
ditemukan di lapangan dan dicarikan jalan dibibitkan.
keluarnya. Pengalaman pngalaman x Kebenaran varietas ponon induk
berharga dari sesama rekan petani, dapat sebagai sumber entres.
dijadikan modal yang sangat berharga
x Perkiraan jumlah bibit yang akan
untuk terus maju dalam mengembangkan
diperbanyak.
usaha hortikultura yang semakin cerah.
Setelah pemeriksaan selesai dan
Untuk informasi lebih lengkap tentang
terbukti kebenarannya, maka petugas
tanaman buah varietas unggul yang telah
melaksanakan pemberkasan untuk
dilepas dengan SK Menteri Pertanian
diajukan ke Dinas Pertanian Tanaman
dapat dilihat di Lampiran 1. Deskripsi
Pangan tingkat Propinsi UPTD Balai
tanaman buah varietas unggul yang telah
Pengawasan dan Sertifikasi Benih
dilepas dengan SK Menteri Pertanian.
Tanaman Pangan dan Hortikultura,
karena instansi ini yang berwenang
b. Surat Keterangan Pendaftaran
mengeluarkan SKPPB. Kalau sudah
Pedagang Benih (SKPPB)
lengkap berkasnya, SK akan turun sekitar
1 bulan kemudian. Biaya pengurusan

Teknik Pembenihan Tanaman 73


SKPPB adalah Rp 50.000,- di luar ongkos baik selama di penyimpanan, maka benih
transportasi bagi petugas. SKPPB berisi harus dilindungan dari gangguan luar,
data baik berupa gangguan biologis maupun
x Nama perusahaan. lingkungan. Untuk melindungi benih dari
x Alamat perusahaan. serangan penyakit dapat dilakukan
x Bentuk/status perusahaan. dengan cara pemberian perlakuan
x Nama pemimpin perusahaan. fungisida Ridomil 5 gram/kg benih
x Alamat pemimpin perusahaan. genaratif. Prosedur perlakuan fungisida
pada benih adalah sebagai berikut.
Dengan ketentuan bahwa setiap akhir x Siapkan Ridomil sebanyak 5 ‰ dari
tahun harus melapor kembali rencana berat benih yang akan disimpan.
pengadaan/ penyaluran benih, bersedia x Tambahkan air sedikit demi sedikit ke
mentaati peraturan-peraturan yang dalam tepung Ridomil kemudian
berlaku. SKPPB ini berlaku selama 2 tahun campur sampai dengan rata
dan sesudahnya harus memperpanjang sehingga membentuk pasta Ridomil.
atau membuat lagi SKPPB tersebut. x Campurkan benih dengan pasta dan
aduk dengan hati-hati sehingga
campuran merata.
x Benih genetif yang telah diberi
perlakuan Ridomil dikeringanginkan
kembali sehingga kadar air benih
sebelum diperlakukan dengan
setelah perlakuan relatif sama.
x Benih yang tealh diberi perlakuan
dikemas dan dipasang label
sertifikasi benih.

Benih generatif yang akan disimpan


harus diperhatikan kadar airnya.
Upayakan agar kadar air berada [ada
kisaran 8-12% tergantung jenis
komoditinya. Benih-benih yang telah
disertifikasi, diperlakukan dan .dikemas
dapat disimpan selama 6-9 bulan.
Gambar 3.20. Penyimpanan benih sebaiknya di ruang
yang mempunyai kelembaban udara yang
Gambar
Contoh Surat Keterangan Pendaftaran Pedagang rendaj seperti di dalam gudang dengan
Benih (SKPPB) fasilitas AC (Air conditioner) dan
upayakan pada suhu yang rendah. Jika
3.7. Perlakuan, pengemasan, kedua persyaratan tadi tidak terpenuhi,
penyimpanan dan penyaluran sebaiknya benih vegetatif disimpan di
benih. dalam gudng dengan ventilasi yang cukup
sehingga pertikaran udara dapat berjalan
Sebelum benih generatif dijual ke dengan baik.
pasar bebas atau petani, pada umumnya Benih-benih yang disimpan dalam
benih-benih tersebut harus dapat disimpan gudang akan didistribusikan apabila
dalam jangka waktu yang relatif lama. terdapat order pembelian. Sebaiknya
Agar kulaitas benih dapat terjaga dengan penyaluran benih dilakukan sesegera

Teknik Pembenihan Tanaman 74


mungkin dengan menggunakan benih yang lebih dahulu masuk ke dalam
metode just in time. Benih yang disimpan gudang maka harus disalurkan paling
hanya benih yang diorder konsumen dan duluan.
akan segera dikirimkan atau Pendistribusian benih sebaiknya
didistribusikan. Apabila metode distribusi mengkuti kaidah dalam sertfikasi benih
seperti yang tersebut di atas tidak yaitu hanya dapat disimpan selama 6-8
memungkinkan, maka sebaiknya bulan setelah selesainya masa pengujian
menggunakan metode first come first out., benih.

Teknik Pembenihan Tanaman 75


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 3. siswa telah mampu menguasai kompetensi-kompetensi


berikut:

1. Dasar-dasar pembenihan tanaman dan produksi benih tanaman.


2. Kesekatan dan keselamatan kerja.
3. Pengelolaan alat dan mesin pembenihan tanaman.
4. Menerapkan persyaratan kerja
5. Menyiapkan lahan dan media untuk produksi benih vegetatif.
6. Memelihara pohon induk.
7. Membiakkan tanaman dengan stek.
8. Membiakkan tanaman dengan sambung.
9. Membiakkan tanaman dengan susuan
10. Membiakkan tanaman dengan okulasi
11. Merawat benih tanaman
12. Medistribusikan benih tanaman.

Kesehatan dan Pengelolaan alat dan


Dasar-dasar pembenihan tanaman
keselamatan kerja mesin pembenihan
Investasi modal usaha, lahan,
bahan baku, SDM, alat dan x Pemelihartaa
x Norma
masin, pemahaman K-3, teknik n berencana
kesehatan
budidaya, panen dan x Pemeliharaa
x Norma
penanganan benih, sertifikasi, n perbaikan
keselamatan
penggudangan, distribusi, x Pemeliharaa
pemasaran dan layanan purna x Kerja nyata
n terbatas.
jual.
Batang bawah dan Teknik penyiapan
Pohon induk batang atas benih
x Pohon induk dan kebun
produksi: pohon induk
bergabung dengan kebun
produksi. Jarak tanam
pohon induk relative lebih
x Pemilihan
jarang dibandingkan
batang bawah. x Pembibitan
dengan jarak tanam
x Teknik
normal.
x Pengepakan pembenihan
Pohon induk: pohon induk yang
batang atas.
spesifik dan terpisah dari kebun
produksi pada umumnya
mempunyai jarak tanam yang
lebih sempit. Pohon induk pada

76
kebun induk spesifik akan lebih
terpelihara kemurnisnnya.

Pemilihan teknik pembenihan


Teknik produksi benih vegetatif
x Teknik pembenihan dengan
stek
x Teknik pembenihan dengan
cangkok
x Teknik pembenihan dengan
x Tip membeli tanaman
sambung
x Factor teknis yang harus
x Teknik pembenihan dengan
dipertimbangkan.
sambung
x Pengepakan bibit.
x Teknik pembenihan dengan
okulsi
x Teknik pembenihan dengan
susuan

Pengepakan
Sertifikasi benih Perlakuan pengemasan
x Bibit dikirim dalam
x Benih harus bentuk cabutan.
x Sertifikasi
dilindungi dari x Bibit dikirim dengan
dan
gangguan biologis akar yang terbungkus
pelabelan
dan lingkungan. setengan media
benih.
x Perlakuan tanam.
x Surat
pengemasan benih x Bibit dikirim dengan
keterangan
dapat dilakukan akar yang terbungkus
pendaftaran
dengan pemberin dengan setengan
pedagang
perlindungsn fisik dan media tanam
benih
kimia. ditambah dengan gel.

SOAL:
1. Terangkan minimal 3 proses produksi benih secara vegetatif.
2. Bagaimana metode untuk mendaftarkan benih varietas baru.
3. Mengapa sebagai tanah pada perakaran bibit tanaman harus tetap
dipertahankan pada saat pengepakan dan pengiriman.
TUGAS:
1. Lakukan identifikasi benih di pasar pertanian, berapa persen benih yang
telah bersertifikat.
2. Lakukan kegiatan bermain peran dengan tema trik memilih benih vegetatif
yang siap tanam.

77
78
BAB 4. TEKNIK PRODUKSI BENIH GENERATIF TANAMAN

4.1 Proses Pembentukan Biji Pada mempunyai kerangka struktur yang


Tanaman sama. Bunga terbentuk pada tangkai
khusus yaitu tangkai bunga atau
Ciri terpenting dalam reproduksi pedicellus. Pada apeks yang
seksual adalah pembuahan, yaitu membesar tersusun bagian-bagian
penyatuan sel betina dan sel jantan bunga. Salah satu bagian bunga
(gamet). Hasil penyatuan tersebut adalah kelopak bunga (calyx) dimana
dinamakan zigot. Zigot tersebut biasanya bagian ini menumpang pada
berisi kedua krosom dari individu daun kelopak berwarna hijau
jantan dan individu betina dan (sepalum).
merupakan sel pertama dari individu Sebelum mekar, kelopak daun ini
baru. Zigot akan tumbuh menjadi membungkus bagian bunga yang lain.
embrio (janin) di dalam biji. Bila biji Sedangkan bagian ang paling
berkecambah akan menjadi menonjol adalah daun mahkota bunga
tumbuhan dewasa. Karena embrio (petalum) yang secara kolektif disbeut
tersebut memiliki sifat-sifat kedua mahkota (corolla). Calyx dan corolla
induknya, maka kemampuan bersama-sama membentuk hiasan
mewariskan sifat-sifat tersebut bunga atau perianth. Petal dapat
melalui biji dari generasi ke generasi. berwarna putih, merah, jingga,
Bunga merupakan fase penting kuning, biru dan sebagainya.
dalam proses pembentukan biji.
Pada dasarnya bunga terdiri dari
beberapa organ, namun hanya dua
organ saja yang terlibat dalam
pembentukan biji, yaitu benang sari
(stamen) dan putik (pistil). Benang
sari menghasilkan serbuk sari yang
masing-masing membentuk gamet
jantan. Sedangkan putik akan
membentuk bakal biji (ovulum) yang
mengandung telur. Pada waktu
proses penyerbukan, yaitu jatuhnya
serbuk sari pada kepala putik, Gambar 4.1 .
terbentuklah tabung serbuk sari, Struktur bunga yang lengkap
kemudian berlangsung pembuahan
antara sperma dengan telur. Proses
akhir dari pembuahan ini adalah Jika diperhatikan gambar
terbentuknya biji. Struktur bunga mofologi sebuah bunga, maka bagian
sangat beragam, walaupun demikian pusat bunga terletak pada putik
terdapat pola umum dari berbagai (pistillum), yang biasanya berbentuk
macam tumbuhan. Semua bunga botol dengan dasar membengkak

79
yang dinamakan dengan bakal buah kelompok tumbuhan dan digunakan
(ovarium). Bagian ini dihubungkan ke sebagai faktor dalam kunci identifikasi
kepala putik oleh tangkai putik dan klasifikasi.
(stylus). Di dalam bakal buanh Walaupun umumnya bunga
terdapat bakal biji. Putik sendiri memiliki struktur yang sama,
dibentuk oleh satuan danun buah keragaman bunga ditunjukkan dengan
(carpellum) yang secara kolektif adanya odifikasi bagianbagian bunga.
dinamakan gynaecium). Beberapa modifikasi ini
Di atas petal terdapat benang sari memungkinkan adanya keragaman
yang terdiri dari tangkai sari dalam penyerbukan. Selain itu
(filamentum) yang bentuknya ramping modifikasi juga merupakan indikasi
dengan kepala sari (enthra) yang proses evolusi, sehingga digunakan
berisi serbuk sari (pollen). Seluruh sebagai alat untuk mengetahui
kumpulan benang sari dinamakan kekerabatan berbagai tumbuhan.
androecium. Bagian-bagian bunga umumnya
Ada dua macam putik, yaitu putik disusun dalam lingkaran. Jumlah
sederhana dan putik majemuk. Putik lingkaran biasanya empat atau lima.
manjemuk terdiri dari dua daun buah Lingkaran luar menunjukkan sepalum,
atau lebih, sedangkan puitik dan seterusnya petalum, satu atau
sederhana hanya tersusun dari satu dua lingkaran stamen, satu lingkaran
kapel saja. Bakal biji terbentuk pada karpel yang bersatu menjadil pistil
permukaan sebelah dalam dekat majemuk. Jumlah bagian pada setiap
dengan tepi daun buah. Tempat lingkaran bervariasi sesuai species,
melekat bakal biji atau biji dinamakan tetapi biasanya tetap.
tembun atau plasenta. Pada tanaman Pada kelas Angiospermae,
ercis dan kacang-kacangan ter-dapat pengelompokan monokotil dan dikotil
sebaris bakal biji yang melekat pada dibedakan dari jumlah bagian bunga
tepi karpel yang melebur. Sedangkan pada setiap lingkaran. Pada
pada bunga cempaka (Magnolia) kelompok dikotil, jumlah bagian
terdapat beberapa putik sederhana. tersebut empat atau lima atau
Biasanya bila terdapat be-berapa kelipatannya, misalnya lima sepalum,
putik, maka akan melebur membentuk lima petalum, 10 stamen, dan lima
pistil majemuk dan hanya satu putik karpel. Pada tanaman tulip terdapat
saja yang terbentuk dalam bunga. enam bagian perianth, enam stamen,
Peleburan daun buah dapat dan tiga karpel. Pada beberapa
terjadi dengan dua cara. Pertama, tumbuhan stamen dan karpel yang
peleburan karpel dekat tepi atau jumlahnya banyak melekat pada
sepanjang tepi hingga membentuk receptacle secara terpilin dan bukan
satu kantung besar yang di dalamnya lingkaran. Kombinasi antar susunan
berkembang bakal biji. Kedua, karpel dalam spiral dan besarnya jumlah
melebar ke tengah dan peleburan stamen dan karpel dianggap sebagai
terjadi sepanjang tepinya, sehingga suatu petunjuk tingkatan yang ebih
bakal biji terkumpul di pusat. Hal ini primitif dalam perkembangan
merupakan ciri khas pada berbagai evolusioner dibandingkan dengan

80
susunan dalam lingkaran dengan
bagian-bagiannya dalam jumlah kecil. 4.2 Buah, Biji dan Perkembangan
Peleburan bagian-bagian bunga Biji
dapat terjadi dengan berbagai cara,
yaitu petal membentuk tabung, karpel Setelah pembuahan, maka bakal
menjadi pistil majemuk, dan dinding buah bersama bijinya berkembang
bakal buah melebur. Adanya menjadi buah. Dinding bakal buah
peleburan bagian-bagian bunga matang yang disebut perikarp
menunjukkan adanya perkembangan menutupi biji tumbuhan bunga, oleh
evousioner. Pengelompokan bunga karena itu istilah ”angiospermae”
dapat berdasarkan kelengkapan digunakan untuk menamai tanaman
bagian-bagian bunga, yaitu bunga yang memiliki biji terttutup. Beberapa
sempurna dan bunga tidak sempurna. jenis buah menjadi kerig apabila
Bunga sempurna mempunyai empat sudah matang; jenis lainnya
organ bunga yang dapat dibedakan, berdaging. Buah kering tersebut
yaitu sepal, petal, stamen dan pistil. kemudian merekah, dan ada yang
Bunga tidak sempurna bilamana tidak merekah pada waktu matang.
salah satu organnya tidak ada, Macam buah yang tidak merekah
kalaupun ada bentuknya rudimenter umumnya berbiji tunggal dan
dan hanya dapat dikenali dengan berukuran kecil, sebagai contohnya
pemeriksaan cermat. Pada banyak adalah bunga matahari dan jagung
tanaman, misalnya petal telah hilang, dimana buannya sering dinamakan
dan sepalnya hanya berbentuk sisik, biji.
gigi, atau takik. Tumbuhan yang Proses pembuahan akan
bagian perianthnya menjadi amat kecil mempengaruhi biji secara langsung.
atau tidak menyolok. Contohnya Selain itu proses tersebut juga akan
Gramineae, beberapa Acer, Quercus, mempengaruhi perkembangan
dan Ulmus. seluruh jaringan buah secara tidak
Reduksi dalam jumlah dapat pula langsung. Jika stigma tidak dibuahi
didapati pada stamen dan pistil. dan pembuahan tidak terjadi,
Bunga yang mempunyai keduanya setidaknya pada beberapa bakal biji,
dan berfungsi disebut biseksual. Jika maka bunga biasanya menjadi layu
salah satu tidak ada atau tidak dan gugur tanpa perkembangan lebih
berfungsi, maka bunga tersebut lanjut. Reaksi-reaksi ini tampaknya
disnamakan bunga uniseksual. Jika beruhungan dengan hormon tumbuh
hanya ada stamen, maka dinamakan atau auksin yang merupakan
staminat atau bunga jantan; senyawa yang terkandung dalam
sebaliknya disebut pistilat atau bunga buah. Auksin biasanya dihasilkan
betina jika hanya memiliki pistil tanpa oleh jaringan buah yang sedang
stamen. Kedua macam bunga tumbuh dan rupanya bertanggung-
uniseksual dapat dijumpai pada jawab baik terhadap pertumbuhan
tanaman yang sama, seperti jagung, selanjutnya maupun terhadap
kebanyakan begonia, waluh jepang, kemampuan untuk bersaing dengan
mentimun dan lain-lain. bagian-bagian lainnya dalam tubuh

81
tumbuhan dalam memperoleh gunus atau famili berjalan secara
makanan. Pertumbuhan berhenti konstan sehingga dapat dijadikan cara
pada bunga matang dan untuk untuk mengidentifikasi tumbuh-
memulain perkembangan baru tumbuhan. Contoh pembungaan
diperlukan beberapa perangsang. infloresensi terjadi pada broikoli,
Rang-sangan ini menjadi tersedia nenas, murbei nangka dan lain-lain.
dengan adanya penyerbukan dan Suatu proses pembungaan
pembuahan. Butir-butir serbuk sari merupakan hasil evolusi. Beberapa
mengandung auksin, pertumbuhan teori telah dikemukakan untuk
tabung sari melalui tangkai kepala menerangkan asal usul bunga dari
putik mungkin menghasilkan lebih evolusinya. Menurut suatu teori,
banyak auksin dan pembuah itu bunga adalah sumbu yang
merangsang sel untuk membelah diri termodifikais dan menyangga bagian-
dan menghasilkan auksin pada biji bagian hiasan bunga, stamen dan
muda. Auksin yang dihasilkan karpel. Ruas-ruasnya tertekan pada
tersebut pada gilirannya akan sepal terbawah sehingga buku-buku
merangsang pembelahan sel secara sangat berdekatan. Apabila bung
terus menerus. Konsentrasi auksin mempunyai sepal dan petal
bertemabah beberapa kali setelah menyerupai daun, maka kemung-
terjadi penyerbukan dan pembuahan, kinan besar bunga tersebut akan
sehingga buah tumbuh dengan aktif steril. Pada angiospermae petal
dan meningkat hingga maksimal. kemungkinan berasal dari perubahan
Bunga dan buah yang amat muda stamen yang menjadi petal karena
pada tanaman apel, jagung dan hilanya jaringan reproduktif dan
beberapa jenis tanaman lain kurang membentuk seperti sepal. Stamen
bersaing untuk memperoleh makanan, dan karpel kadang-kadang mirip
dan akan melanjutkan pertumbuhan dengan daun. Pada kondisi ini
jika bahan-bahan makanan tersedia keduanya dianggap homolog dengan
bebas dan mudah diperoleh. daun dan merupakan transformasi
Sebaliknya buah pada tanaman yang daun selama evolusi. Dengan
sama akan bersaing dengan ketat demikian karpel dan pistil sederhana
dalam pengadaan makanan dari jarak ditafsirkan sebagai organ ber-bentuk
beberapa puluh sentimeter. Maka daun yang berubah dan terdapat
dianggap bahwa kemampuan sepanjang tulang daun tengah.
bersaing ini didasarkan atas Bagian ujung karpel berubah
pembentukan auksin oleh biji-biji menjadi stigma dan siap menerima
yang sedang berkembang dan bagian- serbuk sari. Beberapa bunga
bagian lain pada buah. mempunyai ciri khusus karena adanya
Bunga kadang-kadang modifikasi organ-organ bunga. Biji
mempunyai satu tangkai sumbu merupakan struktur myang kompleks
seperti pada tulip. Pada bunga yang terdiri dari embrio atau lembaga,
kelompok ini pembungaan disebut kulit biji dan persediaan makan
dengan infloresensi. Macam-macam cadangan. Dalam biji tumbuhan
infloresensi pada suatu species,

82
makanan disimpan dalam lembaga langsung terlibat dalam proses
atau pada jaringan di sekelilingnya. pembentukan biji
Bagian bunga yang esensial adalah
pistil dan stamen yang secara

Gambar 4.3 .
Beberapa jenis serbuk sari

Bila suatu kepala sari yang muda diperhatikan dengan cermat maka akan
tampak empat cuping yang terdiri dari mikrosporangium. Cuping merupakan ruang
tanpa dinding yang dibatasi oleh jaringan steril kepala sari. Dua mikrosporangioum
terletak pada dua sisi jaringan penopang yang dilalui satu berkas pembuluh. Irisan
melintang melalui anther kuncup bunga yang muda memperlihatkan adanya
sekumpulan sel besar dalam setiap mikrosporangium atau sel induk mikrospora. Sel
induk mikrospora mengandung banyak sitoplasma dan nukleus besar. Sel tersebut
meluas dalam masa perpanjangan kepala sari. Ketika pertama kali dibentuk sel induk

83
mikrospora sangat padat tetapi kemudian harus memisahkan diri menjadi berbentuk
bola
Semasa pertumbuhan anther nukleus setiap induk mikrospora membelah diri
kemudian nukleus anak akan membelah lagi. Peristiwa ini merupakan proses
meiosis. Setelah dinding sel terbentuk maka terjadi empat sel yang disebut dengan
mikrospora. Kumpulan mikrospora disebut tetrad. Mikrospora akan berkembang
menjadi butir serbuk sari.
Perubahan mikrospora menjadi butir serbuk sari disebabkan oleh pembelahan inti
mikrospora. Anak inti berpisah dan bersama dengan sitoplasma membentuk dua sel
yang berdekatan, atau terkadang dipisahkan oleh membran yang tipis. Salah satu sel
ini adalah sel tabung yang merupakan sel. Sedangkan sel lainnya yang berukuran
lebih besar disebut sel generatif. Pada beberapa species sel generatif terbelah
membentuk sel gamet jantan sebelum seruk sari ditumpahkan. Dengan demikian
ada dua macam serbuk sari dalam tumbuhan berbunga. Serbuk sari pertama hanya
berisi tabung dan nukleus generatif yang bersamaan dengan kesiapan serbuk sari
yang ditumpahkan. Serbuk sari yang kedua berisi nukleus tabung dan dua nukleus
jantan. Dinding mikrospora menjadi dinding serbuk sari dan berubah menjadi tebal
dengan permukaan luar ditutupi duri atau ciri khas lainnya.
Peristiwa yang terjadi di dalam bakal biji bersamaan dengan pembentukan
sperma. Langkah-langkah ini mengarah kepada pembentukan gamet betina atau sel
telur. Bakal biji adalah bentuk permulaan dari biji di daerah plasenta pada dinding
bakal buah. Perkembang-biakan ini terdiri dari suatu lapisan yang tebalnya sampai
beberapa sel dan dinamakan nucelus. Penebalan khusus ini menutupi satu sel induk
magaspora. Pada tumbuhan berbiji yang tumbuhan tingkat rendah yang mempunyai
dua jenis spora akan menyimpan sel induk megaspora di dalam megasporangium.
Proses ini hanya terdapat pada tumbuhan angiospermae. Pada tumbuhan biji
tertutup pada umumnya nucelus dianggap sebagai dinding megasporangium.
Sebagai akibat pertumbuhan nucelus dan basal akan segera diangkap pada
integumen, kemudian akan tumbuh dan mengelilingi mikrofil. Bakan biji dapat lurus
tetapi pada kebanyakan tumbuhan bunga bakal biji itu menjadi terbalik degan lubang
mikrofilnya mengarah ke bagian plasenta dan tangkainya melebur ke integumen. Sel
induk megaspora akan membelah dua dan membentuk emepat megaspora. Hanya
satu diantara empat megaspora dan biasanya megaspora yang paling jauh dari
mikrofil akan paling dekat dengan suplai makanan.
Kantung embrio adalah satu megaspora yag besar dan hidup secara terus
menerus. Selama perkembangan kantung embrio, inti megaspora terbagi menjadi
tiga proses mitosis sehingga menjadi delapan inti yang secara genetis identik.
Makanan dan minuman diserap melalui tangkai bakal biji dan kantungnya membesar
bersamaan dengan nucelus dan integumen. Empat diantara kedelapan inti tersebut
berada di ujung mikrofil kantung embrio. Sedangkan empat lainnya di ujung yang
berlawanan. Satu nukeus, inti kutub akan berpindah dari kelomppok megaspora ke
arah tengah kemudian dikelilingi membran tipis, sehingga selama proses ini akan
menyebabkan inti tertinggal. Ketiga sel di ujung mikrofil adalah sel telur. Sedangkan
dua sel yang berdekatan akan mengelilingi sel telur dan disebut sebagai sinergit.

84
a. Pembuahan

Pembuahan adalah bagian dari proses reproduksi secara seksual karena adanya
perpaduan antara sperma dan sel telur. Butir serbuk sari berkecambah pada kepala
putik atau stigma dan tabung serbuk sari tumbuh ke bawah melalui tangkai putik
(stylus) ke bagal biji.

Jika sel generatif belum terbagi untuk membentuk dua gamet jantan maka sel itu
akan membelah diri sesudah berpindah ke dalam tabung serbuk sari. Gamet-gamet
yang terdiri dari satu inti besar yang dikelilingi oleh selaput sitoplasma bergerak ke
arah tabung serbuk sari. Ujung tabung itu melewati nucelus dan masuk ke dalam
kantung embrio kemdian ujung tabung membelah (pecah) mengeluarkan sperma.
Nukleus tabung akan bergerak lebih dahulu dibandingkan dengan sperma kemudian
nukleus mengarahkan tabung serbuk sari selama perkembangannya dan secara terus
menerus mengikuti gamet. Inti tabung akan menurunkan suhu pada saat sebelum
perkecambahan butir sebruk sari maupun pada pertumbuhan awal tabung serbuk sari,
oleh sebab itu diduga bahwa inti tabung serbuk sari adalah struktur sisa yang tidak
berperan dalam pertumbuhan tabung serbuk sari.

Gambar 4.4.
(a). Struktur anatomi organ pembuahan tumbuhan. Struktur anatomi benang sari .
(b). Struktur anatomi bakal buah.

85
Gambar 4.5.
Proses perkembangan organ reprodukstif dan fertilisasi.
A. Fase haploid: Pembentukan sel telur, penyerbukan dan pembuahan.
B. Fase diploid: Perkecambahan dan perkembangan benih.

Gamet-gamet jantan pada nukleus sperma berpadu dengan n


sebagian besar organisme nukleus sel telur sehigga terjadi
berkemampuan untuk bergerak aktif pembuahan dan membentuk sel
dengan pertolongan struktur khusus pertana tanaman baru. Pada waktu
yang berbentuk seperti cemeti. Pada yang sma perpaduan yang sama
gamet jantan angio-spermae, tidak terjadi, meliputi kedua nukleus kutub
terdapat struktur khusus sehingga dan nukleus sperma kedua. Kedua
tidak dapat bergerak dengan bebas. nukleus kutub dapat bergabung
Mekanisme gerakan adalah ke bagian terlebih dahulu dan kemudian
bawah dari tabung serbuk sari, tetapi berkumpul dengan nukleus sperma
hal ini masih diragukan. Di dalam yang kedua, atau ketiga nukleus itu
kantung embrio satu dari kedua dapat berhimpun secara simultan.

86
Nukleus yang berasal dari peleburan bakal biji dan akan berkembang
ketiganya dinamakan nukleus menjadi biji. Sebagai contoh pada
endosperma primer atau nukleus buah semangka yang mempunyai
peleburan ganda tiga. banyak biji berarti ratusan butir sebuk
Peleburan nukleus telur dengan sari sangat diperlukan untuk
sperma bersama-sama dengan menyerbuk satu bunga.
perpaduan antara nukleus sperma
kedua dengan nukleus kutub disebut b. Waktu antar perkecambahan
pembuahan ganda. Pembuahan
ganda hampir umum ditemukan oleh Waktu antara perkecambahan serbuk
ahli botani. Pembuahan ganda harus sari dan pembuahannya berjalan
terjadi di dalam setiap bakal biji dan dengan singkat. Atau kadang-kadang
diikuti oleh pembentukan biji. Setidak- berjalan berhari-hari sampai dengan
tidaknya butir serbuk sari harus berbulan-bulan
berkecambah pada stigma setiap

Gambar 4.6.
Proses pembuahan di dalam kantung embrio.

Gambar 4.7.
Perkembangan embrio

87
Pada tanaman jelasi planula hanya terdiri dari sekelompok
perkecambahan serbuk sari kurang kecil jaringan meristimatik.
dari satu jam, pada tanaman jagung, Sedangkan pada tanaman lain seperti
perkecambahan serbuk sari sekitar 24 buncis mempunyai pucuk le,mbaga
jam. Pada tanaman tomat dekitar 50 atau plumula yang tersusun dari suatu
jam dan pada tanaman kubis lebih meristem apikal mbersama-sama
kurang lima hari. dengan beberapa daun embrionik.
Pada tanaman tertentu tabung Pada perkecambahan, plumula
serbuk sari berkecambah setelah membentuk bagian pucuk di atas
tujuh bulan. Pada waktu pembuahan kotiledon. Ujung meruncing dari
atau pada saat sesudahnya nukleus embrio dibagian pangkal dinamakan
menjadi tidak teratur tetapi setelah sebagai akar lembaga (radicula),
pembuahan selesai sel sinergit dan kemudian terus berkembang menjadi
antipodal akan luluh. Sel telur yang akar primer apabila biji tersebut
dibuah tumbuh menjadi embrio. berkecambah. Daerah antara radicula
Tingkatan dalam perkembangan dan kotiledon adalah batang
embrio merupakan ciri khas bagi embrionik atau hipokotil.
banyak petumbuhan tanaman dikotil. Umumnya perkembangan embrio
Zigot akan membelah diri beberapa tumbuhan yang monokotil banyak
kali dan menghasilkan sekumpulan persamaannya dengan pola
sel, pro embrio yang menunjang jalan perkembangan tanaman seperti kubis.
masuk ke dalam kantung embrio. Sel Meskipun demikian pada
teratas dari semuanya dan paling jauh monokotiledon yang sudah maju
dari mikrofil akan membelah diri (contohnya rumput-rumputan)
karena adanya pembentukann dinding mempunyai kotiledon yang telah
melintang dan membujur untuk mengalami perubahan evolusioner.
membentuk sekelompok delapan sel Kotiledom terdiri dari dua bagian
menjadui dua baris yang terdiri dari pokok. Pertama perisai atau
empa sel. Kelompok sel ini menyusun skutelum, sebagai organ penyerap
sebahagian besar embrionya. Sel-sel makanan dan kedua adalah koleoptil
yang tersisa di bawahnya akan serta tudung pelindung di bagian atas
membentuk suspensor. plumula.
Perkembangan suspensor akan Setelah pembuahan nukleus
mendorong embrio yang tumbuh ke endosperma primer segera mulai
bagian dalam endosperma yang membelah diri dan menghasilkan
berfungsi sebgai penyedia makanan jaringan multiseluler atau endo-
yang berlimpah. sperma. Sel telur yang dibuahi
Embrio yang sudah matang terdiri berkembang menjadi embrio tetapi
dari suatu poros yang menyangga dua pertumbuhannya berlangsung lambat
kotiledon dan atau daun biji. Pada dibandingkan dengan pertumbuhan
ujung poros di atas buku kotiledon endosperma karena setelah
terdapat plumula. Plumula yang pembuahan zigot memasuki masa
merupakan aspek pucuk embrionik istirahat. Endosperma berkembang
pada beberapa tanaman sepertikubis berkat suplai makanan oleh tumbuhan

88
induk. Kemudian memberi makanan dan tipis seperti kertas mengelilingi
kepada embrio. Dalam berbagai embrio. Kulit tersebut dapat menebal
species pada tingkat dini, dan ekras seperti batu. Hal ini terjadi
pembentukan endosperma akan pada kenari dan kemiri. Epidermis
membebaskan banyak nukleus. kujlit biji pada tanaman tertentu
Dinding inti akan berkembang menghasilkan serat kapas seperti
mengeilingi inti. Pada sepcies yang yang terjadi pada tanaman kapas.
lain pembelahan nuklir segera harus Pada beberapa biji mikrofil tetap
diikuti oleh pembentukan dinding sel. nampak sebagai lubang kecil yang
Endosperma berkembang lebih cepat dihubungkan dengan parutan yang
dibandinmgkan dengan embrio dan disebut hilum yang menandakan letak
biji muda. Pada beberapa biji, embrio tangkai yang melekatkan biji dengan
tetap berukuran kecil dan dikelilingi plasenta. Sewaktu biji itu matang dan
oleh endosperma. Endosperma tetap secara bertahap embrio memasuki
hidup membesar dan menjadi jaringan masa dorman sampai biji
istimewa biji, kaya akan makanan perkecambah.
yang tertimbun dalam bentuk minyak
atau pati atau protein. Makanan yang
tersimpan di dalam endosperma digun
akan oleh embrio pada waktu biji
berkecambah. Biji dengan embrio
yang terbenam di dalam endosperma
merupakan salah satu contoh dari biji
jarak, jagung, padi-padian dan kelapa.
Pada biji yang lain sebagian
besar embrio melanjutkan
perkembangannya sampai dengan
semua endosperma diserap.
Beberapa saat kemudian embrio akan
menjadi kian besar dan sel-selnya
terisi dengan bahan makanan
cadangan. Sebahagian besar dari
makanan yang tertimbun di dalam
daun lebaga (kotiledon) yang menjadi
sangat besar. Contoh biji yang
kekurangan endosperma adalah
lobak, kubis, bunga matahari, labu
siam dan polong-polongan seperti
kacang merah.
Biji dikelilingi oleh kulit biji yang Gambar 4.8.
telah berkembang dari integumen Proses perkecambahan benih dari biji dikotil.
bakal biji. Kulit biji biasanya tipis
seperti pada kacang merah dan
kacang tanah yang berwarna coklat

89
Biji angiospermae merupakan seperangkat kromosom kepada sel
suatu struktur yang kompleks dan telur yang dibuahi. Jadi dalam setiap
jaringannya bermacam-macam. Biji gamet akan terdapat dua kali jumlah
angisperma tersusun dari kulit biji, kromosom. Inti sel telur yang dibuahi
endoperma dan embrio. Hal ini terjadi mengalami proses mitosis sehingga
pada tanaman jagung, gandum, padi setiap anak sel berisi setengah jumlah
atau dari kulit biji dengan embrio saja. kromosom yang berasal dari sperma
dan stengah jumlah kromosom yang
berasal dari sel telur. Semua sel dari
tumbuhan berasal dari pembelahan
ulang sel telur yang dibuahi yang
mengandung jumlah kromosom ganda
(2n). Satu gamet dinyatakan sebagai
n. Maka penggandaan jumlah
kromosom dari sel telur yang dibuahi
selalu disertai dengan reduksi dari
jumlah kromosom pada tahap siklus
Gambar 4.8b. hidupnya. Gamet mengandung
Perkecmbahan pada tanaman monokotil jumlah kromosom yang sama dengan
(barley) sel tubuh, yaitu 2n. Oleh sebab itu sel
telur yang dibuahi dan sel-sel pada
tumbuhan akan mengandung 4n
c. Pergiliran Generasi kromosom. Generasi berikutnya akan
terdiri dari 8n kromosom.
Pergiliran generasi merupakan Pada tumbuhan berbunga terjadi
kejadian dalam dua fase, atau pengurangan jumlah kromosom.
generasi, dalam daur hidup organisme Proses ini disebut meiosis, yaitu
yang berkembang biak secara pembelahan secara kolektif. Sebagai
seksual. Salah satu dari generasi ini akibat dari meiosis adalah
menghasilkan spora dan disebut terbentuknya tetrad spora dengan
dengan sporofit. Yang lain setengah dari jumlah kromosom. Sel
menghasilkan gamet dan disebut induk spora memiliki kromosom 2n;
generasi gametofit. Kata generasi mikrospora dan megaspora memiliki
dipakai dalam hal ini untuk kromosom sebanyak n. Semua
membedakan dari yang biasa dipakai, struktur yang terjadi secara langsung
yang mengacu kepada selang waktu pada mikrospora dan megaspora juga
di antara kelahiran tetuanya dan memiliki jumlah kromosom n. Batas
kelahiran keturunannya. Pergiliran antara kedua generasi, sporofit dan
generasi ini bersesuaian dengan gametofit, ditentukan dengan
pergantian jumlah kromosom dalam terjadinya peristiwa meiosis dan
kedua fase daur hidup tumbuhan. pembuahan. Generasi sporofit
Bila dua gamet berpadu memiliki kromosom 2n, gametofitnya n
membentuk zigot maka stiap gamet kromosom. Pergiliran generasi tidak
akan memberikan sum-bangan hanya dijumpai pada tumbuhan

90
berbunga, tetapi umum dijumpai pada penyerbukan kepala putik oleh serbuk
seluruh dunia tumbuhan. Generasi sari yang berasal dari bunga itu
sporofit yang menghasilkan spora sendiri atau dari bunga lain pada
maupun gametofit yang menghasilkan tumbuhan yang sama. Penyerbukan
gamet yang dicirikan dengan adanya silang ialah proses perpindahan
pembuahan dan meiosis, pada serbuk sari dari anther bunga
tumbuhan berumah dua, sel tubuh 2n tumbuhan ke stigma bunga tumbuhan
mengandung kromosom yang telibat lain yang sama atau species yang
dalam penentuan alat reproduksi berkerabat. Penyerbukan dapat
seksual. dibantu oleh angin dan serangga,
burung, keong, dan binatang kecil lain.
4.3. Penyerbukan (polinasi) Contoh tanaman yang menyerbuk
sendiri adalah gandum, jelai, padi,
Pembuahan sel telur dan kedelai dan lain-lain. Penyerbukan
perkembangannya hanya akan terjadi silang lebih umum terjadi dibanding
jika butir serbuk sari sampai kepada dengan penyerbukan sendiri.
stigma. Penyerbukan ialah pindahnya Penyerbukan silang
serbuk sari dari kepalam sari kepada menghasilkan kombinasi satuan
stigma. Penyerbukan berbeda keturunan yang lebih beragam dari
dengan pembuahan, penyerbukan keduanya. Pengaruh langsung dari
adalah peleburan gamet jantan dan penyerbukan silang adalah banyaknya
gamet betina. Penyerbukan ada dua species dari produksi biji yang
macam, yaitu penyerbukan sendiri dihasilkan dan bersifat lebih kuat dari
dan penyerbukan silang. turunannya.
Penyerbukan sendiri adalah proses

Gambar 4.9.
Pergantian generasi tanaman

91
a. Penyerbukan oleh serangga yang berbeda. Hal ini
menguntungkan penyerbukan silang
Sebahagian besar tumbuhan (dikogam). Dikogami terhjadi melalui
berbung diserbuki oleh insekta seperti dua cara. Yang pertama adalah
lebah, kupu-kupu, tawon, kumbang anther akan matang sebelum stigma
dan lain-lain. Pada kasus tertentu pada kasus lain stigma lebih dulu
penyerbukan dapat dilakukan oleh matang daripada anther. Bunga
burung dan mamalia. Bunga yang dengan pistil dan stamen yang
diserbuki oleh serangga biasanya matang pada waktu yang berbeda
berwarna cerah dan atau berbau sangat umum dijumpai pada dunia
harum. Serbuk sari yang dihasilkan tumbuhan.
sangat berat sehingga cepat lengket Pada beberapa bunga terdapat
dan sukar diterbangkan oleh angin. hubungan antara tabung korola dan
Bunga seperti ini mengandung tempat ukuran panjangnya. Nektar yang
air madu atau nektar. Banyak sekali terletak pada pangkal tabung korola
percobaan-percobaan untuk akan menempel pada anggota badan
mengetahui ketertarikan serangga kupu-kupu atau ngengat yang memiliki
terhadap bunga yang berwarna dan bagian mulut berbentuk panjang
berbau wangi. Lebah dan serangga sehingga dapat mencapai nektar.
akan mendatangi bunga dan Sebagai contoh adalah Saponaria,
mengumpulkan serbuk sari atau berbagai jenis tembakau, Datura
nektar sebagai bahan makanan buat memiliki tabung korola sepanjang 8cm
mereka atau keturunannya. sehingga sulit untuk diserbuk oleh
Penyerbukan terjadi secara kebetulan serangga.
pada waktu serangga tersebut Penyerbukan sendiri tidak
mendatangi bunga. Serbuk sari terhalangi oleh heterostyli karena
melekat pada bagian mulut, kepala, pada saat serangga mencabut
kaki dan rambut pada tubuh lebah mulutnya dari korola bunga maka dia
sesudah lebeah tersebut mendatangi akan memindahkan serbuk sari dari
bunga. Jika lebih mendatangi bunga anther ke stigma dari bunga yang
yang lain, sebagian serbuk sari akan sama. Penyerbukan sendiri lebih
menyentuh stigma dan mudah terjadi pada siklus pendek
mengakibatkan penyerbukan silang. akan tetapu proses penyerbukan
Penyerbukan oleh serangga sendiri dalam pembentukan biji sangat
merupakan cara yang terpenting untuk bervariasi.
proses perkebang-biakan.
c. Ketidak serasian
b. Adaptasi bunga yang
menguntungkan penyerbukan Pada banyak tumbuhan dengan
silang bunga sempurna pembuahan dan
pembentukan buah serta biji terjadi
Pada tumbuhan yang memiliki setelah penyerbukan sendiri
bunga sempurna mempunyai stamen (keserasian sendiri). Pada tumbuhan
dan pistil yang matang pada waktu lain kadang-kadang tidak terjadi

92
pembuahan walaupun stigma sudah Prinsip genetik adalah pengendalian
diserbuk oleh serbuk sari dari bunga mutu benih internal yang dilaksanakan
yang sama (ketidak serasian fisiologis produsen benih agar kemunduran
atau ketidak-serasisan sendiri). genetik tidak terjadi dan benih yang
Dalam banyak hal ketidak serasian dihasilkan memiliki mutu genetik
disebabkan oleh rendahnya laju (kemurnian) yang tinggi. Adapun
pertumbuhan tabung serbuk sari. prinsip agronomik adalah tindakan
budi daya produksi agar benih yasng
d. Penyerbukan angin dihasilkan dapat maksimum, basik
dalam kuantitas (jumlah) maupun
Penyerbukan dengan angin kualitas (terutama mutu fisik dan mutu
merupakan proses yang paling fisiologis benih).
mudah. Bunga tumbuhan diserbuk Pada dasarnya, usaha produksi
oleh angin kecil dan kurang menarik, atau penangkaran benih bertujuan
penyerbukann angin dijumpai pada untuk menghasilkan benih sebanyak-
tumbuhan kayu dan herbal, seperti banyaknya dengan mutu yang
Conifer, Cuercus dan lain-lain. Pada memenuhi syarat sertifikasi benih.
banyak tumbuhan erkayu bunga Benih bersertifikat merupakan benih
jantan dan terkadang betina dari suatu varietas yang telah
berkelompok dalam untaian. diketahui (telah dilepas) dan
diproduksi dengan sistem
e. Musim penyerbukan pengawasan serta standar sertifikasi
benih, baik standar lapangan maupun
Di daerah empat musim terdapat laboratorium yang ketat dalam
tiga kali waktu penyerbukan, yaitu mempertahankan kemurnian varietas
awal musim semi, akhir musim semi tersebut. Untuk menghasilkan benih
dan awal musim panas, serta akhir ber-sertifikat, perlu memperhatikan
musim panas dan musim gugur. prinsip-prinsip berikut ini.
Banyaknya seruk sari di udara dapat
dihitung dengan cara meletakkan di a. Persyaratan lahan produksi
udara slide mikroskop yang ditutupi benih
oleh agar tipis atau vaselin. Serbuk
sari yang melekat harus diwarnai dan Untuk menghasilkan benih
dapat dipelajari di bawah mikroskop bermutu, tanaman harus diusahakan
dan kemudian diidentifikasi melalui secara intensif pada lahan yang
ciri-ciri permukaan butir sari tersebut. memenuhi persyaratan dan dikelola
sesuai dengan keadaan agroklimat
4.4. Teknik Produksi Benih setempat. Dua persyaratan lahan
Tanaman yang utama bila akan memproduksi
benih bersertifikat yaitu sebagai
Untuk menghasilkan benih berikut:
bermutu (bersertifikat) minimum (a). Lahan subur dan tersedia air:
melibatkan dua aspek penting, yakni Air dapat disediakan secara teknis
prinsip genetik dan prinsip agronomik. melalui irigasi atau secara alami

93
sebagai lahan tadah hujan. Air sangat generation flow atau poly generation
dibutuhkan terutama pada saat flow. Untuk itu perlu diperhatikan
tanaman memasuki masa pengisian ketentuan pelaksanaan sertifikasi
biji (grain filling). Perlu diperhatikan sebagai berikut: (a). Benih penjenis
pula bahwa memproduksi benih (BS) dapat diperbanyak kembali
umumnya dilakukan di luar musim sampai 5 kali (sampai dengan BS4).
tanam (off-season) karena untuk Pengawasan dan jaminan mutu
memenuhi kebutuhan benih pada dilakukan oleh pemulia tanaman
musim berikutnya. (b). Lahan bersih (breader) yang bersangkutan. (b).
dan bebas dari varietas lain. Untuk Benih dasar (BD) dapat diperbanyak
menghindari percampuran varietas, kembali sampai 5 kali (sampai dengan
sejarah lahan, yakni catatan urutan BD4). (c). Benih pokok (BP) dapat
jenis dan varietas tanaman yang diperbanyak kembali sampai 5 kali
pernah ditanam, perlu diperhatikan. (sampai dengan BP4). (d). Benih
Secara umum, dalam satu lokasi sebar (BR) dapat diperbanyak kembali
lahan produksi benih tidak dapat sampai 5 kali (sampai dengan BR4)
ditanami dua varietas berbeda dari Selain aspek benih sumber,
jenis tanaman yang sama secara produksi benihpun perlu
berturut karena akan menimbulkan memperhatikan aspek sumber benih,
penyerbukan silang. Adanya tanaman yakni lembaga atau institusi yang
voluntir juga merupakan kontaminan. menghasilkan benih sumber. Hal ini
Selain dari dalam lahan, percampuran penting karena dalam skema sistem
pun dapat terjadi dari pertanaman perbenihan di Indonesia, telah
sejenis yang berbeda varietas yang ditentukan lembaga-lembaga yang
ada di sekitar lahan produksi. Cara berkompeten untuk memproduksi
menghindarinya dengan melakukan setiap jenjang kelas benih
isolasi waktu atau isolasi jarak. bersertifikat.
Untuk kesuksesan produksi
b. Benih Sumber benih dalam hal kemurnian benih,
pada umumnya proses produksi
Benih sumber atau benih yang terisolasi. Isolasi uang umum
akan digunakan untuk memproduksi digunakan adalah isolasi waktu dan
benih haruslah bermutu tinggi dan jarak.
jelas asal-usulnya. Syarat mutu bagi Isolasi waktu ataupun isolasi jarak
benih bersertifikat antara lain murni merupakan tindakan perlindungan
(sesuai dengan sifat-sifat induknya), terhadap pertanaman benih dari
sehat (bebas dari hama maupun penyerbukan silang oleh varietas lain,
penyakit), bersih (bebas dari kotoran baik dari dalam maupun sekitar lahan
maupun campuran varietas lain), dan produksi. Isolasi diterapkan apabila
memiliki daya tumbuh yang tinggi. pada satu areal pertanaman terdapat
Benih sumber yang digunakan dalam kemungkinan terjadinya penyerbukan
produksi benih harus berasal dari silang. Jika kemungkinan
kelas yang lebih tinggi seperti dalam penyerbukan silang tidak terjadi maka
sistem alur perbanyakan mono isolasi tidak perlu dilakukan.

94
Dalam isolasi waktu, waktu tanam Dalam pelaksanaannya, isolasi
produksi benih dibuat berbeda dengan sering sulit dilaksanakan karena sulit
waktu tanam produksi benih dan atau mencari lahan produksi benih yang
non benih suatu varietas lain dari jenis betul-betul ideal dan mengatur
tanaman yang sama, di suatu lahan keserempakan pola dan waktu tanam
produksi yang berdekatan agar masa petani. Oleh karenanya, isolasi yang
berbunga antara kedua varietas tidak sering dilakukan yaitu menanam
dalam waktu yang bersamaan. tanaman barier sehingga dapat
Lasmanya ditentukan oleh masa menghemat waktu (tidak perlu isolasi
pembungaan varietas yang waktu) dan dapat memanfaatkan
bersangkutan. Secara umum, lama ruang antara pertanaman. Adapun
isolasi waktu untuk tanaman pangan upaya untuk menghindari
sekitar 1 bulan. Dalam melakukan percampuran varietas dari dalam
isolasi waktu, dapat terjadi lahan produksi, dilakukan roguing
penanaman di luar musim tanam. Jika (pencabutan tanaman voluntir).
ini terjadi maka harus ditunjang
dengan sarana atau prasarana yang c. Dasar-dasar budidaya untuk
mampu menekan risiko kegagalan, produksi benih
misalnya irigasi yang baik. Isolasi
jarak memberi jarak antara satu Teknik produksi benih sedikit
hamparan pertanaman dan hamparan berbeda dengan teknik produksi non-
pertanaman lain dari varietas yang benih, yakni pada prinsip genetisnya,
berbeda sehingga tidak dimungkinkan dimana aspek kemurnian genetik
terjadi penyerbukan silang. Isolasi menentukan kelulusan dalam
jarak dapat berupa lahan kosong, sertifikasi. Teknik budi daya ini secara
pertanaman dari tanaman jenis lain internal dilaksanakan oleh penangkar
atau tanaman sejenis yang dijadikan benih dalam bentuk roguing dan
tanaman penghalang (barier) dan secara eksternal dilaksanakan oleh
tidak ikut dipanen sebagai benih. BPSB dalam bentuk pengawasan di
Jarak isolasi tersebut ditentukan oleh lapang. Adapun teknik budi daya
tipe (jenis) dan cara penyerbukan dari mulai dari pengolahan tanah hingga
tanaman yang bersangkutan. Isolasi panen antara teknik budi daya
jarak untuk tanaman dengan produksi benih dan non benih secara
penyerbukan silang (misalnya jagung, relatif sama.
isolasi jarak 200 m) askan lebih jauh Produksi benih biasanya diawali
dibandingkan tanaman dengan dengan perkecambahan benih,
penyerbukan sendiri (misalnya padi, pesemaian, pembibitan, penanaman,
isolasi jarak 3 m). Demikian pula, pemeliharaan, panen dan
isolasi jarak untuk tanaman dengan pascapanen, pengolahan benih,
penyerbukan yang dibantu oleh angin pengeringan, pengujian benih,
(misalnya jagung) lebih jauh dibanding sertifikasi dan pengepakan benih.
tanaman yang penyerbukannya
dibantu oleh serangga.

95
1) Pengolahan tanah, menentukan kebutuhan unsur hara yang
komposisi media tanam, dipersyaratkan.
mencampur media dan Media tanah dan kompos yang
mengisi media ke dalam tealh sisiapkan harus dicampur
polybag. dengan merata agar kondisi media
tanam seragam baik secara fisik,
Pengolahan tanah pada dasarnya kimia dan biologis. Sara encampu
bertujuan untuk menggemburkan, media tanam dapat dilakukan secara
memperbaiki struktur tanah, manual dan mekanik. Pencampuran
meningkatkan aktivitas organisme secara manual dapat dilakuan dengan
tanah, serta menciptakan aerasi yang bantuan alat sekop dan cangkul. Para
baik. Selain itu, pengolahan tanah petani pengangkar biasanya
dapat juga bermanfaat dalam melakukan pencampuran sebagai
mengendalikan gulma dan berikut: karung tanah dicampur satu
membebaskan lahan dari sisa-sisa karung kompos lalu diaduk sampai
tanaman atau benih tanaman yang rata, kegiatan ini dilakukan berulang-
ada. Untuk itu, hendaknya cukup ulang sampai volume media tanam
tersedia waktu antara saat diperkirakan mencukup untuk mengisi
pengolahan tanah dan waktu tanam polybag.
sehingga benih gulma dan tanaman Pencampuran media tanam dapat
dari pertanaman sebelumnya tumbuh dilakukan dengan mesin pengaduk
dan dapat dicabut. media atau mixer. Dengan alat ini
Untuk memproduksi benih-benih petani tinggal memasukkan tanah
kecil (10 gram benih • 1.000 benih, setengah dari volume mixer dan
biasanya diawali dengan kompos setengah dari volume mixer.
perkecambahan benih, pesemaian, Tutup kap penutup sampai rata.
pembibitan, penanaman, Sambungkan kabel mixer ke arus
pemeliharaan, panen dan listrik dan media tanam akan
pascapanen, pengolahan benih, tecampur dengan sempurna dan ada
pengeringan, pengujian benih, kemungkinan lebih homogen dari
sertifikasi dan pengepakan benih. pada pencampuran dengan cara
Proses penyiapan polybag untuk manual.
pembibitan dimulai dengan
menentukan komposisi media Media yang sudah siap untuk
pembibitan. Pada umumnya digunakan diangkut dengan gerobak
komposisi media yang diharapkan (jika lokasi antar lokasi media dan
adalah mempunyai kandungan hara tempat pembibitan berdekatan).
makro dan mikrto, mangandung Apabila penyiapan media berjauhan
bahan organik, aerasi baik dan dapat dengan tempat pembibitan, maka
menyimpan air dengan afisien. Untuk disarankan untuk mengangkut media
media pembibitan para petani dengan kendaraan roda empat. Hal
penangkar benih biasanya menyiapka ini dilakukan untuk memudahkan
komposisi media tanah: kompos (1: 1) pekerja dalam mengisi polybag.
dan biasanya telah memenuhi standar

96
Media tanam akan diisikan ke Setelah jarak tanam ditentukan,
polybag. Para petani biasanya kebutuhan benih setiap hektar dapat
menyiapkan kotak kayu untuk ditentukan. Kebutuhan benih
memberdirikan polybag atau kaleng dipengaruhi oleh: (1). Jarak tanam
atau botol plastik. Polybah dibuka atau populasi tanaman per hektar.
mulutnya dan diletakkan pada (2). Ukuran atau bobot benih per
peralatan yang disebutkan. Setelah 1.000 butir. (3). Daya tumbuh
polybag berdiri pada tempatnya, maka (kecambah) benih.
media pembibitan disiramkan ke atas Jatak tanam antar tanaman pada
polybag terbuka sampai penuh, umunya dapat ditentukan berdasarkan
kemudian masing=masing polybah kanopi dari varietas tanaman yang
dirapikan dan disiram dengan air. dibudidayakan. Ukuran atau bobot
benih per 1000 gram, biasanya tertera
pada kemasan (label) benih.
Keterangan ini terdapat pada
kemasan apabila benih varietas
tanaman mempunyai perfomansi biji
berukur kecil seperti benih kubis,
sawi, wortel, tomat, cabai, bunga
krisan dan lain-lain. Keterangan
Posisi wadah dengan polybag pembibitan tentang daya tumbuh (daya
pada saat mengisi polybag kecambah) tertera pada label
kemasan. Ketiga keterangan di atas
2) Penanaman selalu terdapat pada label benih-benih
tanaman yang bersertifikat.
Penanaman dilakukan secara Penghitungan kebutuhan benih
beraturan untuk memudahkan sangat penting dilakukan agar
pemeliharaan (pemupukan, penangkar dapat menyediakan benih
pengendalian hama dan penyakit), secara tepat jumlah sehingga tidak
pembersihan tanaman (pengendalian ada kelebihan pembelian benih dan
gulma), dan pelaksanaan roguing. input produski benih menjadi efektif
Jarak tanam yang digunakan dapat dan efisien. Kekurangan penyediaan
disesuaikan dengan jenis atau benih akan menyebabkan
varietas tanamannya, tingkat ketidakseragaman penanaman
kesuburan lahan, serta ketersediaan sedangkan kelebihan penyediaan
air dan sinar matahari. Jarak tanam benih merupakan pemborosan.
yang rapat dilakukan jika kesuburan Perkiraan kebutuhan benih per hektar
tanah mendukung dan kompetisi antar dapat dihitung dengan rumus :
tanaman tidak sampai pada taraf yang
merugikan. Jarak tanam rapat
dilakukan untuk memaksimalkan
sumber daya yang tersedia dalam
rangka mendapatkan hasil (produksi)
yang maksimal.

97
B = 10.000 X 100/p x100/q X 100/r X s/1000 X t X 1 g
Keterangan :
B = Benih yang diperlukan per hektar (gram)
p = Jarak antar barisan (cm)
q = Jarak rumpun tanaman dalam barisan (cm)
r = Daya kecambah benih (%)
s = Bobot 1.000 butir benih (gram)
t = Jumlah tanaman per rumpun

3) Pemeliharaan tanaman ditingkatkan dengan pemu-pukan


kalsium (Ca).
Pemeliharaan tanaman dalam
budi daya meliputi pemupukan, b) Penyiangan
penyiangan (pengendalian gulma),
pengendalian hama dan penyakit, Penyiangan dilakukan untuk
serta pengairan dan pengelolaan air. membebaskan lahan dari gulma dan
Teknik pemeliharaan tanaman tanaman lainnya. Gulma dan tanaman
hendaknya disesuaikan dengan fase lain dapat berfungsi sebagai
pertumbuhan tanaman sehingga kompetitor dalam mendapatkan air,
tindakan yang diberikan tepat dan hara, dan energi matahari. Selain itu,
efisien. gulma atau tanaman lain juga dapat
menjadi inang bagi hama dan penyakit
a) Pemupukan tertentu atau memungkinkan
terjadinya penyer-bukan silang
Pemupukan dilakukan untuk dengan tanaman benih. Pengendalian
memperbaiki ketersediaan hara dalam gulma dapat dilakukan secara manual
tanah. Pada awal pertumbuhan (dengan cara mencabut), mekanis
vegetatif, kebutuhan tanaman akan (menggunakan alat), dan kimiawi
hara (terutama nitrogen) sangat besar. (bahan kimia). Penggunaan bahan
Adapun pupuk fosfor (P) dan kalium kimia untuk mengendalikan gulma
(K) dibutuhkan tanaman pada fase hendaknya selektif agar tidak
reproduktif, terutama masa membahayakan tanaman yang
pembungaan dan pengisian benih diusahakan dan sumber plasma
(grain filling). Dosis pupuk hendaknya nuftah lainnya, serta tidak mencemari
disesuaikan dengan ting-kat lingkungan (terutama air). Pada saat
kesuburan tanah. Selain untuk penyiangan, biasanya juga dilakukan
pertumbuhan tanaman, pupuk pun pembumbunan (pendangiran) untuk
berpengaruh terhadap produksi dan memperbaiki aerasi di daerah sekitar
mutu benih. Protein benih padi dapat perakaran tanaman.
ditingkatkan dengan pemupukan N
dan bobot benih padi dapat

98
c) Pengendalian hama dan penyakit benih dini, air diperlukan dalam jumlah
banyak dan pada tahap pemasakan
Hama dan penyakit di lapang
benih, air tidak diperlukan lagi.
selalu ada sehingga perlu
Penyediaan air bagi tanaman
dikendalikan agar pertanian dapat
dapat dilakukan secara teknis melalui
mencapai produksi yang tinggi.
irigasi atau secara alami dari hujan.
Namun, pengendalian tersebut
Pada musim kemarau atau bila tidak
hendaknya dilakukan sedini mungkin
hujan, pengairan dilakukan dengan
dengan senantiasa memperhatikan
penyiraman. Penyiraman sebaiknya
batas ambang ekonomisnya, yakni
dilakukan pada pagi atau sore hari,
tingkat populasi dan intensitas
jangan dilakukan pada siang hari
serangan yang membahayakan
karena berpengaruh buruk terhadap
proses pertumbuhan dan
tanaman, yakni terjadi peningkatan
perkembangan tanaman.
laju transpirasi secara mendadak.
Pengendalian hama dan penyakit
Sebelum melakukan kegiatan
dapat dilakukan secara preventif dan
produksi benih. Harus dilakukan
kuratif. Cara preventif (pencegahan)
terlebih sahulu pengecekan sumber
dengan membuat pertumbuhan
air dan jaringan irigasi. Apabila lahan
tanaman sesehat mungkin, misalnya
produksi berada pada lahan sawah
memberi pupuk yang seimbang dan
dengan pengairan teknis, maka
melakukan sanitasi lingkungan. Cara
kondisi sumber air dan jaringan irigasi
kuratif adalah cara pemberantasan
diprediksi tidak akan ada masalah.
terhadap hama dan penyakit, seperti
Apabila fasilitas tersebut tidak ada,
penggunaan pestisida, gropyokan
maka sumber air biasanya ditampung
untuk pemberantasan tikus, dan
pada drum atau bak penampungan
eradikasi (pencabutan dan
yang dilapisi plastik yang disiapkan di
pembuangan) tanaman yang
sekitar lokasi budidaya.
terserang. Karena penggunaan bahan
Apabila produksi benih dilakukan
kimia cukup mengandung risiko maka
pada skala luas, biasanya jaringan
dian-jurkan pestisida yang digunakan
irigasi secara teknik harus disiapkan
berbahan organik.
pada saat pembuatan bedengan
sakaligus dengan pebuatan saluran.
d) Pengairan, pengecekan sumber
Pada sistem ini saluran dapat dialiri air
dan pengelolaan air.
sehingga dapat dilakukan penyiraman
Kegiatan ini bertujuan untuk dengan sistem lep. Hal yang harus
menyediakan air bagi tanaman dalam diperhatikan adalah kemiringan
jumlah yang tepat, sesuai dengan fase jaringan irigasi harus diperhitungkan
pertumbuhan dan perkembangannya. agar air dapat mengalir dengan baik
Pada tahap pertumbuhan vegetatif pada semua lahan budidaya.
sampai inisiasi bunga, air diperlukan
dalam jumlah banyak. Pada tahap
pembungaan, air diperlukan dalam
jumlah sedang. Pada tahap
pembentukan dan perkembangan

99
e) Roguing menyulitkan pengamatan. Tanaman
rogue, tanaman yang terserang hama
Roguing bertujuan untuk menjaga dan penyakit, gulma-gulma berbahaya
kemurnian benih. Cara dicabut dan dimusnahkan. Melakukan
pelaksanaannya dengan mencabut roguing di lahan yang luas cukup
tanaman yang tidak dikehendaki, menyulitkan. Oleh karenanya,
seperti tanaman yang berpotensi dibutuhkan metode yang cukup
untuk terjadinya penyerbukan silang representatif melalui pengacakan
dengan varietas tanaman yang sampel di lapang. Ada beberapa
diusahakan atau tanaman yang macam pola pelaksanaan roguing
berpotensi menghasilkan benih (lihat gambar Usulan Jalur perjalanan
campuran varietas lain. Roguing dalam melakukan roguing). Pola A
biasanya dilakukan sebelum lahan dapat menjamah lahan pertanaman
diperiksa oleh tim sertifikasi dari sekitar 75%, pola B mampu
BPSB. Pelaksanaan roguing menjamah lahan seluas 60-70%, pola
mengikuti waktu dan frekuensi C (cara acak) dan pola D (searah
pemeriksaan lapangan oleh petugas jarum jam) memungkinkan seluruh
pengawas sertifikasi benih, yaitu saat (100%) pertanaman terjamah, pola E
tanaman umur 4 minggu setelah mampu menjamah lahan sebesar
tanam, pada fase berbunga, dan 85%, dan pola F hanya mampu
menjelang panen. Jika menjamah pertanaman sebesar 60%
memungkinkan, roguing dapat dari luas lahan keseluruhan.
dilakukan setiap saat tidak hanya Pemanenan
pada saat menjelang pemeriksaan Penanganan pascapanen dapat
oleh BPSB. Roguing dilaksanakan dilakukan dengan baik, tidak merusak
dengan mencocokkan deskripsi benih yang masih berkadar air tinggi,
tanaman di lahan dengan deskripsi maka panen pada saat benih masak
varietas tanaman yang diusahakan. fisiologis adalah pilihan yang tepat.
Tanaman yang tidak sesuai dengan Beberapa keuntungan panen yang
deskripsi tanaman yang diusahakan dilakukan pada saat benih mencapai
harus dicabut dan dimusnahkan. masak fisiologis antara lain: (a).
Roguing dilakukan dengan Benih belum mengalami deteriorasi
berjalan secara sistemik sehingga (kemunduran). (b). Mempercepat
setiap tanaman dapat terlihat dan program pemuliaan tanaman karena
diamati. Roguing hendaknya segera diperoleh data viabilitas dan
dilakukan sepagi mungkin dan arah vigor maksimum dari varietas yang
berjalan sebaiknya tidak menghadap dikembangkannya.
matahari, karena silau akan

100
* * *
* *
* * *
* * *
* *
* * *
* *
*

*
* * * *
* *
* * * * * *
*
* * *
* * *

* * * *
* * *
* * * *
* * * * *
* * *
*

Gambar 4.9 .
Beberapa alternatif jalur perjalanan untuk melakukan kegiatan roguing.

(c) Menghemat waktu dan mengurangi Kondisi iklim pada selang waktu
kehilangan benih di lahan, serta. (d). antara masak fisiologis dan panen
Perkecambahan benih di lapang dapat sangat berpengaruh terhadap
dihindari. viabilitas benih, daya kecambah,
Oleh karena kadar air benih pada vigor, maupun daya simpan benih.
saat masak fisiologis masih cukup Cuaca pada areal produksi yang tidak
tinggi (50-60%) sehingga rentan menguntungkan dapat menurunkan
terhadap kerusakan mekanik, maka mutu benih yang dihasilkan.
panen dapat dilakukan beberapa hari
setelah masak fisiologis. Waktu panen
ini pun jugam mempunyai risiko.

101
f) Pengolahan Benih d. Alur umum pengolahan benih

Pengolahan benih merupakan Benih masuk ke unit pengolahan


tahap transisi antara produksi dan benih umumnya dalam bentuk calon
penyimpanan atau pemasaran benih. benih, misalnya benih jagung masih
Tahap ini cukup menentukan karena dalam tongkol, benih kedelai dan
benih dapat tidak bermanfaat jika kacang hijau masih dalam polong.
salah dalam pengolahannya. Selain dalam bentuk calon benih,
Prinsip umum pengolahan benih kadar airnya juga masih sangat tinggi.
adalah memproses calon benih Oleh karenanya, pengolahan benih
menjadi benih dengan tetap yang dilakukan sebagai berikut.
mempertahankan mutu yang telah
dicapai. Pengolahan benih tidak dapat 1) Pembenihan dan prapembersihan
meningkatkan mutu benih secara
individual, tetapi secara populatif. Kegiatan pembenihan meliputi
Secara populatif, mutu benih dapat pengeringan (drying) dan perontokan
ditingkatkan melalui dua cara yaitu : (threshing) pada kacang-kacangan
(a). Separation, yakni memisahkan dan padi atau pemipilan (shelling)
benih dari sumber kontaminan seperti pada jagung. Setelah pengolahan
benih gulma, benih tanaman lain, dan tersebut, dilakukan pemisahan benih
kotoran benih. (b). Upgrading, yakni dari kotoran sisa polong, tongkol, atau
memilah benih dari benih yang kurang jerami (disebut pre-cleaning). Selama
bermutu, misalnya berukuran kecil proses pembenihan dan pra-
atau tidak seragam. pembersihan, benih disimpan
Dengan pemisahan dan sementara secara curah dan
pemilahan benih, akan diperoleh tumpukan (bulk storage).
benih yang murni dan hidup (pure life
seed) dengan total jumlah yang lebih 2) Pembersihan
rendah dari jumlah benih hasil panen.
Perbandingan jumlah benih hasil Proses pembersihan (cleaning)
pengolahan dengan jumlah calon benih diawali dengan pemisahan
benih hasil panen dinamakan benih dari kotoran (sampah).
rendemen. Nilai rendemen sangat Pembersihan ini dapat menggunakan
ditentukan oleh jenis benih dan ayakan (saringan) atau alat pembersih
efektivitas pengolahan. Semakin benih dengan sistem pengayakan dan
efektif pengolahan yang dilakukan, hembusan udara, seperti air screen
semakin tinggi nilai rendemen yang cleaner. Setelah bersih dari kotoran,
berarti semakin kecil nilai kehilangan benih memasuki proses sortasi dan
pascapanennya (post harvest losses). upgrading, yaitu benih dipisahkan dari
Adapun efektivitas pengolahan benih varietas lain, benih gulma, serta
ditentukan oleh alur (jalur) pengolahan benih yang berviabilitas rendah (kecil,
dan penggunaan alat-alat pengolahan pecah, dan tidak seragam).
benih yang tepat.

102
3) Perlakuan benih dan e. Alat dan mesin pengolahan
pengemasan benih

Perlakuan benih (seed treatment) Secara umum, alat dan mesin


adalah pemberian bahan kimia dalam pengolahan yang paling dibutuhkan
rangka melindungi benih dari hama yaitu alat pembenihan (conditioning
dan penyakit, baik yang terbawa dan pre-cleaning), alat pengering, alat
benih, serangan yang mungkin terjadi pembersih, serta alat perlakuan dan
di penyimpangan maupun serangan di pengemasan. Alat-alat tersebut dapat
lapang produksi. Hal penting yang berupa mesin pengolah benih yang
diperhatikan di dalam memberikan dijalankan secara mekanik atau alat
perlakuan benih adalah jenis dan sederhana yang dijalankan secara
dosis pestisida yang digunakan agar manual. Pemilihan jenis alat pengolah
tidak meracuni benih. benih tersebut sangat ditentukan oleh
Pengemasan bertujuan untuk kemampuan penangkar, jenis dan nilai
melindungi benih dari pengaruh komoditas, tingkat mutu dan efisiensi
kelembaban udara dan pencampuran yang diinginkan, pertimbangan
antar lot (kelompok) benih. Jenis keuntungan usaha, dan ada atau
kemasan benih dapat dikelompokkan tidaknya sumber listrik atau mesin
menjadi 3, yakni kemasan porus, diesel.
resisten dan kedap. Kemasan porus
adalah kemasan yang tembus air
sehingga tidak mampu melindungi 1) Alat pengering benih (seed drier)
benih dari pengaruh kelembapan
udara luar. Contohnya, kertas dan Pengeringan benih dapat
kain blacu. Kemasan resisten adalah dilakukan secara alami dengan panas
kemasan yang tahan terhadap matahari atau secara buatan dengan
tembusan air, tetapi dalam jangka bantuan alat pengering (seed drier).
panjang kemasan menjadi porus. Pengeringan secara alami mempunyai
Contoh kemasan seperti ini yaitu kendala seperti turun hujan, suhu
kantong plastik. Adapun kemasan yang tidak dapat dikontrol, diperlukan
kedap adalah kemasan yang tidak pembalikan benih, dan kapasitas
tembus air. Contohnya botol (gelas) lantai jemur yang terbatas. Kendala
dan kaleng (drum). Jenis kemasan ini tersebut tidak dijumpai bila
mampu mempertahankan kadar air pengeringan dilakukan dengan alat
benih dalam jangka waktu yang lama. pengering. Secara prinsip, sistem
Bila menggunakan kemasan kedap, pengeringan buatan menggunakan
kadar air benih harus rendah untuk kompor api atau heater sebagai
menghindari pengaruh buruk dari sumber panas dan kipas (fan) sebagai
akumulasi produk respirasi benih di tenaga penggerak aliran udara.
dalam kemasan. Kapasitas alat dan lama pengeringan
perlu diketahui agar tidak terjadi
overload atau penundaan

103
pengeringan yang dapat menurunkan dengan blower sehingga benih yang
mutu benih. dihasilkan lebih bersih. Faktor penting
Meski penggunaan drier memiliki yang perlu diperhatikan dalam meng-
berbagai keunggulan dibandingkan gunakan alat perontok dan pemipil
pengeringan alami, tetapi benih hasil adalah kecepatan putar silinder dan
pengeringan dengan matahari jumlah paku yang berpotensi merusak
memiliki mutu fisik yang lebih baik, benih secara mekanik. Semakin cepat
terutama warna dan baunya. Benih putaran silinder dan semakin banyak
yang dikeringkan secara alami paku yang dipasang, semakin cepat
memiliki warna yang lebih cerah dan pula proses perontokan atau
tidak berbau, sedangkan benih hasil pemipilan benih, tetapi potensi
pengeringan buatan memiliki warna kerusakan mekanik yang
yang sedikit kusam dan berbau ditimbulkannya juga semakin besar.
(terutama bila menggunakan alat Alat pembenihan yang paling
berbahan bakar minyak tanah). sederhana adalah tangan, seperti
Terdapat berbagai tipe drier memipil jagung dan mengupas benih
seperti tunnel drier, batch drier, bin kacang tanah. Cara ini adalah cara
drier, column seed drier dan continous yang paling kecil kerusakan
flow tower drier. Penggunaan masing- mekaniknya, tetapi membutuhkan
masing tipe antara lain tergantung waktu lama dan khusus untuk benih
pada jumlah lot benih, serta alat jagung, kadar air benih harus cukup
penanganan dan transportasi yang rendah (kering pipil).
digunakan. Benih tanaman pangan,
seperti kedelai dan jagung, 3) Alat pembersih benih
dikeringkan dengan batch drier.
Adapun benih yang diproduksi dalam Alat pembersih merupakan alat
jumlah banyak dikeringkan dengan bin untuk membersihkan benih dari
drier atau continous flow drier. sumber-sumber kontaminan dan benih
yang tidak bermutu melalui
2) Alat pembenihan pengayakan (penyaringan, screening)
dan peniupan benda-benda yang tidak
Alat pembenihan adalah alat yang diperlukan dengan blower. Alat
digunakan untuk memisahkan benih pembersih benih tradisional berupa
dari struktur buah. Jenis dan tipe alat nyiru atau tampah. Cara
yang digunakan berbeda untuk menggunakannya dengan
setiasp jenis benih. Namun, secara menggerakkan ke atas dan ke bawah,
umum alat pembenihan terdiri dari lalu memutarnya sambil ditiup.
silinder yang memiliki gigi (paku) yang Hasilnya diperoleh benih yang bersih.
dapat diputar sehingga mampu Kekurangan dari penggunaan alat ini
merontok atau memipil benih. Tenaga adalah dibutuhkan waktu yang lama
yang digunakan untuk memutar dan tenaga kerja yang banyak.
silinder perontok dapat berasal dari Meskipun demikian risiko kerusakan
tenaga mekanik atau tenaga listrik. benih sangat kecil.
Ada pula mesin yang dilengkapi

104
Alat pembersih benih modern dikelompokkan menjadi 3 kelompok,
(berbasis mesin) ada banyak tipe dan yaitu faktor benih, lingkungan fisik
jenisnya. Alat pembersih yang paling penyimpanan, dan faktor organisme
banyak digunakan sebagai pembersih hidup yang ada di dalam ruang
dasar (utama) adalah air scree simpan. Ketiga faktor tersebut saling
cleaner. Alat tipe ini menggunakan berinteraksi baik secara langsung
kombinasi dari aliran udara dan maupun tidak langsung.
saringan untuk memisahkan benih
berdasarkan ukuran, berat jenis dan a) Faktor Benih
resistensi terhadap aliran udara. Air
screen cleaner tipe kecil terdiri dari 2 Kondisi benih merupakan faktor
saringan dengan 3-4 aspirator. Cara yang sangat berpengaruh terhadap
kerja alat ini terdiri dari tiga tahap, daya simpannya. Tiap jenis atau
yakni (1) saringan atas (scalping varietas benih memiliki daya simpan
screen) menahan benih dan benda tersendiri, sebagai contoh benih padi
yang berukuran besar, (2) aliran udara memiliki umur simpan yang lebih lama
(aspirating air) memisahkan benih dari dibandingkan benih kedelai walaupun
benda-benda yang ringan, (3) faktor lainnya sama. Kondisi benih
saringan bawah (graded screen) tersebut dipengaruhi oleh:
memilah dan menahan benih yang x faktor genetik,
bersih. Alat pembersih benih lain yaitu x faktor perlakuan sebelum benih
spesific gravity separator untuk disimpan, seperti kondisi
memilah benih berdasarkan berat lapangan selama pertanaman
jenisnya, diseparasi untuk memilah (kesuburan lahan, tingkat hama
benih berdasarkan ukurannya, dan dan penyakit, iklim); kondisi
spiral separator untuk memilah benih lingkungan selama benih dalam
berdasarkan bentuknya. pemasakan, pemanenan; dan
perlakuan pengolahan benih dari
f. Penyimpanan Benih calon benih menjadi benih
(perontokan, pengeringan), (3)
Tujuan penyimpanan benih komposisi kimia benih,
adalah mempertahankan daya hidup x struktur fisik benih,
(daya simpan) benih selama mungkin. x dormansi dan benih keras,
Dalam penyimpangan, faktor-faktor x tingkat kemasakan benih,
yang berpengaruh terhadap daya x tingkat kerusakan benih, dan (8)
simpan benih dioptimalkan agar kadar air benih.
prosers kemun-duran dapat ditekan
seminimum mungkin. b) Faktor lingkungan fisik ruang
penyimpanan
1) Faktor yang mempengaruhi daya
simpan benih Faktor lingkungan fisik yang
mempengaruhi daya simpan benih di
Faktor yang mempengaruhi daya dalam penyimpanan yaitu
simpan benih, secara umum

105
kelembapan, temperatur, dan Gas yang berpengaruh terhadap
komposisi gas di ruang simpan. daya simpan benih di penyimpanan
Kelembaban ruang simpan akan antara lain oksigen (O2), karbon
berpengaruh terhadap kadar air benih dioksida (CO2), dan nitrogen (N2).
dan meningkatkan aktivitas Semakin tinggi kadar O2 di ruang
mikroorganisme. Karena bersifat penyimpanan, daya hidup benih akan
higroskopis, benih mudah menyerap semakin turun. Meningkatnya kadar
atau melepaskan uap air tergantung CO2 dapat meningkatkan daya simpan
kelembapan ruangan. Melindungi benih bawang merah. Nitrogen dapat
benih dari pengaruh kelembapan mempercepat kemunduran benih
dengan cara menggunakan kemasan bawang merah dan sawi.
yang resisten atau kedap,
menggunakan bahan penyerap c) Jasad hidup di ruang
kelembapan (desikan), dan penyimpanan
mengendalikan ruangan supaya tetap
kering dengan alat dehumidifier Jasad hidup yang terdapat di
(penurun kelembapan). Suhu ruang penyimpanan benih umumnya
berpengaruh terhadap laju respirasi terdiri dari cendawan, bakteri, virus,
benih dan tingkat kadar air serangga, tungau, tikus, dan burung.
kesetimbangan benih. Semakin tinggi Kerusakan yang diakibat-kan oleh
termperatur, semakin tinggi laju jasad hidup ini umumnya secara fisik,
respirasi dan semakin tinggi kadar air misalnya benih berlubang atau rusak.
kesetimbangan sehingga Selain itu, adanya jasad hidup juga
mempercepat kemunduran benih. akan menyebabkan kondisi
Rumusan tentang pengaruh lingkungan kurang baik, seperti
temperatur dan kadar air benih lingkungan menjadi lebih lembap dan
terhadap daya simpan benih yaitu kurang bersih yang pada akhirnya
sebagai berikut : (1). Jumlah angka juga mempercepat kemunduran benih.
kelembapan dalam % dan temperatur Pengendalian jasad hidup tersebut
dalam OF tidak boleh melampaui dapat dilakukan dengan sanitasi atau
angka 100 untuk penyimpanan benih fumigasi, yakni menutup seluruh benih
selama 3-10 tahun. Untuk dengan terpal lalu memberinya bahan
penyimpanan benih <3 tahun, angka fumigan seperti fostoxin.
tersebut boleh sampai 120 dengan
catatan tingkat kelembapan udara d) Cara penyimpanan benih
tidak melebihi 60Of. (2). Daya hidup
benih menjadi setengahnya jika Secara umum, penyimpanan
temperatur dinaikkan 5Oc. Hal ini benih dilakukan dengan dua sistem,
berlaku bila tempat penyimpanan yakni penyimpanan terbuka dan
dengan kelembapan 20-70% dan penyimpanan terkendali. Sistem
temperatur 0-50OC. (3). Daya hidup penyimpanan terbuka berarti tidak ada
benih menjadi setengahnya jika kadar perlakuan terhadap kondisi lingkungan
air benih ditingkatkan 1% untuk ruang penyimpanan. Daya simpan
kisaran benih berkadar air 5-14%. benih tergantung padak ondisi daerah

106
penyimpanan. Di daerah dengan iklim sampai beberapa tahun.
yang lembap dan temperatur tinggi, Penyimpanan kering dapat juga
daya simpan benih akan cepat dilakukan dengan penggunaan bahan
menurun. Di daerah dengan iklim pengemas yang rapat, seperti kantong
kering dan dingin, benih bisa tahan plastik, botol atau kaleng yang tertutup
lama disimpan. Pada sistem rapat.
penyimpanan ini, biasanya benih Kombinasi penyimpanan kering
dikemas dengan wadah yang tidak dan dingin, kelembapan maupun
kedap, seperti kain blacu, karung goni, temperatur ruang simpan di kontrol
kertas semen, dan bahan porus lain. dengan alat atau dengan cara
Ssitem penyimpanan ini hanya cocok pengemasan seperti pada kedua
untuk benih yang disimpan dalam penyimpanan di atas. Ruang simpan
jangka pendek (<3 bulan). diberi AC, dehumidifier, dan benih
Pada sistem penyimpanan benih dikemas dengan kemasan yang
terkendali, lingkungan ruang kedap. Sistem penyimpanan kering
penyimpanan dikontrol atau dan dingin merupakan sistem
dikendalikan sedemikian rupa penyimpanan terbaik yang mampu
sehingga daya hidup benih dapat memperta-hankan daya simpan benih
dipertahankan sesuai dengan hingga 10 tahun.
keinginan (lama yang diinginkan). Pada penyimpanan beku,
Ada empat cara penyimpanan temperatur dibuat sangat rendah
benih dengan suhu dan kelembaban antara -20oC hingga 5oC, kelembapan
terkendali, yaitu penyimpanan secara ruang <30%, dan digunakan kemasan
dingin, penyimpanan secara kering, benih yang rapat (kedap).
penyimpanan kering dan dingin, serta Penyimpanan ini mampu
penyimpanan beku. mempertahankan benih bertahun-
Pada penyimpanan dingin, tahun, bahkan sampai 100 tahun.
temperatur ruangan diatur agar tetap Sistem penyimpanan ini biasanya
dingin dengan menggunakan AC (Air digunakan untuk penyimpanan koleksi
condition). Dalam sistem ini, benih benih penting yang dijadikan sebagai
diekmas dengan wadah yang relatif bahan pemuliaan tanaman (plasma
rapat, seperti kantong plastik, dan nutfah).
benih dapat diperta-hankan sampai
beberapa tahun, tergantung pada 4.5 Mutu Benih
tingkat kadar airnya.
Pada penyimpanan kering, Program perbenihan
kelembapan ruang simpan menitikberatkan pada penggunaan
dipertahankan rendah dengan benih yang tepat muitu yang
menggunakan alat pengering ruangan ditunjukkan pada labelnya. Agar tidak
dehumidifier. Benih bisa disimpan tertipu oleh label benih, para
dalam wadah sarang lalu ditempatkan pengguna benih (terutama petani)
di ruang ini. Selama perubahan hendaknya memahami tentang mutu
temperatur ruang simpan tidak benih dan komponen-komponennya
terlampau tinggi, benih bisa disimpan

107
yang dicantumkan di dalam label dapat diperkirakan sebelumnya, yaitu
benih. dari data (label) daya berkecambah
Secara umum, komponen mutu dan nilai kemurniannya. Dengan
benis dibedakan menjadi tiga, yaitu demikian, dapat diperkirakan jumlah
komponen mutu fisik, fisiologis, dan benih yang akan ditanam dan benih
genetik. Sekarang pasar sudah sulaman, diperkirakan jumlah benih
mendesak dimasukkannya komponen yang akan ditanam dan benih
mutu pathologis. Komponen mutu fisik sulaman.
adalah kondisi fisik benih yang Secara fisik, benih bermutu
menyangkut warna, bentuk, ukuran, menampakkan ciri-ciri berikut: (a).
bobot, tekstur permukaan, tingkat Benih bersih dan terbebas dari
kerusakan fisik, kebersihan, dan kotoran, seperti potongan tangkai, biji-
keseragaman. Komponen mutu bijian lain, debu dan kerikil. (b).
fisiologis adalah hal yang berkait-an Benih murni, tidak tercampur dengan
dengan daya hidup benih jika varietas lain. (c). Warna benih terang
ditumbuhkan (dikecambahkan), baik dan tidak kusam. (d). Benih mulus,
pada kondisi yang menguntungkan tidak berbercak, kulit tidak terkelupas.
(optimum) maupun kurang mengun- (e). Sehat, bernas, tidak keriput,
tungkan (suboptimum). Komponen ukurannya normal dan seragam.
mutu genetik adalah hal yang Selain itu, benih dianggap
berkaitan dengan kebenaran dari bermutu tinggi jika memiliki daya
varietas benih, baik secara fenotip tumbuh (daya berkecambah) lebih dari
(fisik) maupun genetiknya. Adapun 80% (tergantung jenis dan kelas
mutu pathologis berkaitan dengan ada benih) dan nilai kadar air di bawah
tidaknya serangan penyakit pada 13% (tergantung jenis benihnya; benih
benih serta tingkat serangan yang kedelai mesti lebih rendah lagi).
terjadi.
Pada label benih, unsur-unsur b. Kelas benih
mutu benih yang dicantumkannya
meliputi kadar air, komponen benih Benih merupakan hasil akhir dari
murni, campuran varietas lain, kotoran proses panjang yang dilakukan oleh
dan daya tumbuh. Hal yang berkaitan seorang pemulia tanaman dalam
dengan ada atau tidaknya dan merakit sebuah varietas baru. Jika
besarnya serangan penyakit yang proses penyebaran varietas baru dari
terjadi, di Indonesia, belum pemulia kepada petani dilakukan
dicantumkan dalam label sertifikat secara langsung maka jumlah benih
benih. yang tersedia tidak mencukupi
kebutuhans seluruh petani.
a. Kriteria benih bermutu Untuk mengatasi keterbatasan
jumlah benih hasil pemuliaan ini,
Penggunaan benih bermutu dibutuhkan kegiatan perbanyakan
dalam budi daya akan meningkatkan benih atau produksi benih. Sistem
efektivitas dan efisiensi karena perbanyakan benih dilakukan secara
populasi tanaman yang akan tumbuh berjenjang dengan selalu

108
mempertahankan identitas genetis 3) Benih pokok (BP= stock seed,
dan kualitas benih dari varietas yang (SS))
dihasilkan pemulia tanaman.
Benih hasil produksi ini kemudian Benih pokok merupakan F1 dari
dikelompokkan kedalam kelas-kelas benih dasar atau F2 dari benih
sesuai dengan tahapan generasi penjenis. Produksi benih pokok tetap
perbanyakan dan tingkat standar mempertahankan identitas dan
mutunya, melalui suatu prosedur yang kemurnian varietas serta memenuhi
diatur dalam aturan sertifikasi benih. standar peraturan perbenihan maupun
Dari sistem dibagi menjadi empat. sertifikasi oleh BPSB. Benih pokok
diproduksi oleh Balai Benih ataui
1) Benih penjenis (BP = breeder pihak swasta yang terdaftar dan diberi
seed: (BS)) label sertifikasi berwarna ungu.

Benih penjenis diproduksi dan 4) Benih sebar (BR=extension seed


diawasi oleh pemulian tanaman dan (ES))
atau oleh instansi yang menanganinya
(Lembaga Penelitian atau Perguruan Benih sebar merupakan F1 benih
Tinggi). Benih ini sebagai sumber pokok. Produksinya te-tap
untuk perbanyakan benih dasar. mempertahankan identitas maupun
Khusus untuk benih penjenis tidak kemurnian varietas dan memenuhi
dilakukan sertifikasi tetapi diberikan standar peraturan perbenihan maupun
label warna putih. sertifikasi oleh BPSB. Benih pokok
dan benih sebar umumnya
2) Benih dasar (BD = foundation diperbanyak oleh Balai Benih atau
seed (FS)) penangkar benih dengan
mendapatkan bimbingan,
Benih dasar merupakan turunan pengawasan dan sertifikasi dari
pertama (F1) dari benih penjenis. BPSB. Benih sebar diberi label
Benih ini diproduksi dan diawasi sertifikasi berwarna biru.
secara ketat oleh pemulia tanaman Untuk benih palawija, selain benih
sehingga kemurnian varietasnya sebar berlabel biru juga terdapat benih
dapat dipertahankan. Benih dasar sebar berlabel hijau yang merupakan
diproduksi oleh Balai Benih (terutam keturunan dari benih sebar berlabel
Balai Benih Induk, BBI) dan proses biru. Produksi tetap mempertahankan
produksinya diawasi dan disertifikasi identitas dan tingkat kemurnian
oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi varietas.
Benih (BPSB). Benih dasar ini diberi Dalam rangka memenuhi
label sertifikasi berwarna putih. kebutuhan benih bermutu yang terus
meningkat, sementara jumlah benih
bermutu yang beredar belum sesuai
dengan yang dibutuhkan maka
dimungkinkan untuk diproduksi benih
berlabel merah jambu (LMJ).

109
Pengadaan benih LMJ tidak melalui seperti padi dan jagung. Adapun benih
proses sertifikasi, tetapi tetap yang memiliki indeks penangkaran
memenuhi standar laboratorium untuk rendah dapat menggunakan
pelabelan. Selain dengan perbanyakan pola alur perbanyakan
pengkelasan benih, upaya ganda seperti pada kedelai. Pada
pemenuhan kebutuhan benih sistem alur perbanyakan benih alur
bersertifikat juga dilakukan dengan tunggal, tiap kelas benih diperbanyak
strategi alur perbanyakan benih. Benih untuk menghasilkan kelas benih di
dengan indeks penangkaran tinggi bawahnya sehingga F3 dari benih
menggunakan strategi perbanyakan penjenis adalah kelas benih sebar.
pola alur pernabanyakan tunggal,

Benih penjenis (Breeder seed)

Benih dasar (Foundation seed)

Benih pokok (Stock seed)

Benih sebar (Extension seed)

Petani

Gambar 4.11.
Alur perbanyakan benih sistem polygeneration flow

110
Gambar 4.12.
Alur perbanyakan benih sistem monogeneration flow – transisi

Adapun pada sistem alur perbanyakan perbanyakan transisi pun dikenal pula
ganda, setiap kelas benih dapat dalam perbanyakan benih kacang-
diperbanyak untuk menghasilkan kacangan. Pada sistem alur
kelas benih yang sama dengan perbanyakan ini, benih diperbanyak
maksimal generasi diperbanyak 4 kali. secara alur generasi tunggal sampai
Dengan demikian, F3 dari kelas benih dengan kelas benih pokok dan
penjenis bukan benih sebar, slenajutnya benih diperbanyak secara
melainkan benis penjenis ke-3 yang alur ganda untuk menghasilkan kelas
dapat dijadikan sebagai bahan benih sebar. Hal ini pun diterapkan
perbanyakan kelas benih penjenis ke- dengan pertimbangan kebutuhan
4 atau kelas benih dasar. benih di lapang sehingga tidak perlu
Penerapan sistem alur benih F4.
perbanyakan benih selalu
mempertimbangkan aspek volume b. Faktor yang Mempengaruhi
kebutuhan benih dan indeks Mutu Benih
penangkaran benih. Oleh karenanya,
penerapan alur generasi ganda tidak Mutu benih merupakan
harus sampai generasi ke-4, tetapi perpaduan dari karakter genetik dan
dapat hanya sampai generasi ke-3 pengaruh lingkungan. Adapun faktor-
atau ke-2 bila kebutuhan benih telah faktor yang berpengaruh terhadap
tercukupi. mutu benih antara lain faktor genetika,
Selain dikenal dua sistem alur faktor lingkungan dan faktor status
perbanyakan benih, sebagai strategi benih (kondisi fisik dan fisiologis
perbanyakan benih, sistem alur benih).

111
1) Faktor genetik maka varietas yang ditanam
hendaknya. Hal ini untuk menghindari
Genetik merupakan faktor adanya tanaman voluntir hasil
bawaan yang berkaitan dengan penyerbukan silang antara tanaman
komposisi genetika benih. Setiap jenis sebelumnya (yang berbeda varietas)
atau varietas memiliki identitas genetik dengan pertanaman yang ada.
yang berbeda. Sebagai contoh, mutu Adanya tanaman voluntir dapat
daya simpan benih kedelai lebih mengakibatkan mutu (genetis) benih
rendah dibanginkan dengan mutu menjadi rendah. Jika penanaman
daya simpan benih jagung, kekuatan yang berbeda varietas tidak bisa
daya tumbuh (vigor) dan produksi dihindari, lahan masing-masing
benih jagung hibrida lebih tinggi dari varietas harus diisolasi.
benih jagung biasa (komposit). Isolasi yang dilakukan meliputi
Demikian pula padi var. Peta memiliki isolasi jarak maupun isolasi waktu.
mutu daya simpan yang lebih baik dari Jarak antarblok pertanaman produksi
benih padi var. Chainan. Semua benih diatur agar tidak terjadi
perbedaan tersebut diakibatkan penyerbukan silang, begitu juga waktu
perbedaan gen yang ada di dalam tanamnya.
benih. Berkaitan dengan waktu tanam,
hal terpenting adalah memperkirakan
2) Faktor lingkungan bahwa saat panen benih tidak
dilakukan pada musim hujan.
Faktor lingkuingan yang Sebaliknya, selama fase pertumbuhan
berpengaruh terhadap mutu benih (fase vegetatif) curah hujan
berkaitan dengan kondisi dan hendaknya cukup memadai.
perlakuan selama prapanen, Kesalahan dalam menentukan waktu
pancapanen, maupun saat pemasaran tanam bisa mengakibatkan proses
benih. Faktor-faktor tersebut adalah pembentukan dan perkembangan
sebagai berikut : benih kurang sempurna (terutama
fase pengisian biji/grain filling)
a) Lokasi produksi dan waktu tanam sehingga kuantitas maupun kualitas
benih menjadi rendah.
Lokasi produksi benih dipilih
lahan yang subur, tidak merupakan b) Teknik budidaya
sumber investasi hama dan penyakit,
serta sumber kontaminan terhadap Semua tindakan dalam teknik
varietas tanaman yang akan budi daya produksi benih akan
diproduksi. Dalam memilih lokasi berpengaruh langsung terhadap mutu
produksi, senantiasa memperhatikan benih. Dari mulai tingkat kesuburan
sejarah lahan dan kondisi pertanaman lahan dan teknik pemupukan, jarak
sekitar lahan. tanam, status serangan hama dan
Jika lahan produksi harus penyakit serta pengendaliannya,
ditanami jenis komoditas yang sama kondisi gulma, pengelolaan air,
dengan pertanaman sebelumnya sampai perlindungan tanaman dari

112
penyerbukan silang. Untuk
mendapatkan benih bermutu tinggi, d) Penimbunan dan penanganan
teknik budi daya produksi benih perlu hasil
berpedoman pada kaidah-kaidah
sertifikasi benih. Ketika dipanen, kadar air benih
masih relatif tinggi dan masih dalam
c) Waktu dan cara panen bentuk calon benih (masih dalam
malai, di dalam polong kelobot, atau
Dalam pembentukannya, benih struktur pembungkus benih lainnya).
mengalami beberapa stadia, yaitu Keadaan tersebut membawa
stadia pembentukan, stadia matang konsekuensi pada tingginya proses
morfologis, stadia perkembangan metabolisme yang terjadi di dalam
benih, dan stadia masak fisiologis. benih, tingginya tingkat kepekaan
Pada stadia masak fisiologis, bobot benih terhadap benturan dengan alat-
kering benih mencapai maksimum dan alat (mesin) pengolahan pada
benih telah lepas dari tanaman pascapanen, serta tingginya potensi
induknya. Pada saat itu kadar air serangan hama dan penyakit. Oleh
benih cukup tinggi sehingga tidak karenanya, sistem penimbunan dan
cukup aman terhadap kerusakan penanganan hasil sangat berpengaruh
mekanik pada saat panen maupun pada kualitas benih yang akan
pascapanen. Oleh krenanya, saat dihasilkan.
panen yang sering dilakukan yaitu Penimbunan hasil yang baik
beberapa hari setelah masak ditujukan untuk menghindari terjadinya
fisiologis, sampai kadar air benih proses metabolisme anaerobik pada
cukup aman untuk panen dan benih. Tempat penimbunan hasil
penanganan pasca panen. Bahkan hendaknya cukup luas dan
utnuk beberapa kasus, jika kondisi mempunyai sirkulasi udara yang baik.
lingkungan memungkinkan (tidak ada Jika tempat penimbunan berupa ruang
hujan, gangguan hama dan penyakit terbuka, perlu digunakan alas dan
serta benih rontok), benih tidak penutup timbunan benih yang kedap
dipanen. Tindakan ini merupakan air, seperti terpal plastik, untuk
tindakan pengeringan dan menghindari pengembunan pada
penyimpanan benih di lapangan. malam hari.
Agar benih tidak rusak pada saat Berkaitan dengan penanganan
panen, hendaknya digunakan alat hasil, benih hendaknya sesegera
panen yang tidak menimbulkan mungkin diproses untuk menghindari
kerusakan mekanik (fisik) benih. dampak buruk. Semakin cepat proses
Panen secara manual atau penanganan benih, semakin baik
menggunakan alat panen sederhana mutu benih yang dihasilkan karena
merupakan cara panen terbaik karena memperkecil energi yang terbuang
tidak menimbulkan kerusakan fisik akibat proses metabolisme benih
yang berarti, meski cara ini kurang selama di dalam penimbunan.
efisien.

113
3) Faktor fisik dan fisiologis benih dan mutu benih dari pengaruh-
pengaruh lingkungan luar
Faktor ini berkaitan dengan (kelembaban udara, suhu ruangan,
performa benih seperti tingkat dan hama serta penyakit). Kadar air
kemasakan, tingkat kerusakan benih sangat penting untuk
mekanis, tingkat keusangan dipertahankan karena peningkatan 1%
(hubungan antara vigor awal dan nilai kadar air akan mampu
lamanya disimpan), tingkat kesehatan, menurunkan daya simpan benih
ukuran dan berat jenis, komposisi menjadi setengahnya. Kadar air dapat
kimia, struktur, tingkat kadar air, dan dipertahankan dengan kemasan yang
dormansi benih. kedap udara luar, seperti plastik
polietilin, atau benih disimpan dalam
a) Tingkat kemasakan benih ruangan yang kering, misalnya di atas
para-para dapur. Pendistribusian
Panen yang dilakukan sebelum benih tidak sampai merusak kemasan
masak fisiologis akan menghasil-kan benih. Apabila kemasannya rusak,
benih yang kurang bermutu. Oleh kadar air benih akan berubah dan
karenanya, pemanenan benih pada memungkinkan tercampurnya antara
tingkat kemasakan yang tepat satu kelompok benih (dari satu
sangatlah penting dalam kemasan) dengan kelompok benih lain
mendapatkan tingkat mutu benih (dari kemasan aslinnya).
(awal) yang tinggi dan mutu daya
simpan benih yang panjang. d) Tingkat kesehatan benih

b) Tingkat keusangan benih Tingkat kesehatan berkaitan


dengan ada tidaknya serangan dan
Tingkat vigor awal tidak dapat tingkat serangan hama dan penyakit.
dipertahankan karena benih akan Serangan hama dari penyakit dapat
mengalami proses kemunduran terjadi sejak benih masih berada di
secara kronologis. Sifat kemunduran lapang sampai di ruang penyimpanan.
ini tidak dapat dicegah dan tidak dapat Mutu benih yang terserang hama
balik atau diperbaiki secara sempurna. dan atau penyakit akan menurun.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh
c) Tingkat kerusakan benih hama dapat secara langsung, yakni
benih dimakan atau struktur, terutama
Tingkat kerusakan benih pada embrio, rusak (sehingga benih tidak
umumnya dapat diidentifikasi dari laju mampu berkecambah secara normal).
kemunduran mutu benih. Hal ini Dapat pula benih rusak secara tidak
dapat diperkecil dengan melakukan langsung, yakni hama sebagai
penanganan dan pengolahan, pembawa penyakit. Adapun
penyimpanan, serta pendistribusian kerusakan yang ditimbulkan penyakit,
benih secara baik. Pengemasan dan selain menimbulkan lingkungan
penyimpanan benih hendaknya penyimpanan yang tidak optimum,
mampu menjaga tingkat kadar air cendawan umumnya menghasilkan

114
produk beracun seperti aflatoksin (oily seed) dan benih berprotein
yang akan meracuni benih sehingga (protein seed). Benih dikatan
akan menurunkan aktivitas enzim berlemak jika memiliki kandungan
tatkala benih dikembahkan. lemak antara 18-50%, dikatakan
berprotein jika kandungan proteinnya
e) Ukuran dan berat jenis benih 18-50% dan kandungan lemak <18%,
sedangkan dikatakan berpati jika kan-
Ukuran dan berat jenis benih dungan patinya >50% dengan
sangat berkaitan dengan posisi bnenih kandungan lemak dan protein <18%.
di dalam buah dan posisi buah pada Komposisi kimia benih
tanaman. Butiran benih padi yang berhubungan dengan mutu daya
terletak di ujung malai memiliki ukuran simpannya. Di tempat terbuka, benih
dan berat jenis yang lebih besar berpati dan berprotein mempunyai
dibandingkan butiran benih pada daya simpan lebih lama dibandingkan
pangkal malai. Hal ini disebabkan benih berlemak. Hasil penguraian
benih-benih di ujung malai lebih lemak tak jenuh di dalam benih akan
dahulu terbentuk dan berkembangl. menghasilkan asam lemak bebas, lalu
Sebaliknya benih-benih yang berada terurai menjadi radikal bebas yang
di pangkal dan tengan tongkol jagung akan merusak fungsi enzim di dalam
memiliki ukuran dan berat jenis yang proses meta-bolisme benih. Pada
lebih tinggi dibandingkan dengan akhirnya benih cepat mengalami
benih di ujung tongkol. Hal ini pun kemunduran.
disebabkan benih pada pangkal dan
tengah tongkol lebih dahulu terbentuk g) Struktur benih
dan berkembang. Fenomena yang
sama pun terjadi pada benih kedelai, Struktur benih sangat berkaitan
benih yang berasal dari polong di dengan sistem penyebaran benih
pangkal batang memiliki ukuran dan (seed dispersal, misalnya dilengkapi
berat jenis yang relatif lebih besar sayap sehingga mudah menyebar)
dibanding benih-benih yang berasal dan mempunya fungsi sebagai
dari polong di ujung batang. Benih- pelindung (protecting structure) dari
benih dengan ukuran dan berat jenis kerusakan fisik dan mekanik. Sistem
lebih besar, pada varietas yang sama pelindung ini bisa terkait dengan
dan tingkat kadar air yang sama, struktur fisik benih (bentuk dan
diduga memiliki mutu fisiologis yang ukuran), tetapi juga bisa terkait
lebih tinggi karena benih tersebut dengan berat benih.
memiliki jumlah cadangan makanan Atas dasar ini, benih
yang lebih banyak. dikategorikan dalam lima kelompok
yaitu :
f) Komposisi kimia benih x weight protected seed (benih
yang dilindungi oleh beratnya
Berdasarkan komposisi kimia ini, yang ringan).
benih dibedakan menjadi benih x structure protected seed (benih
berpati (starchi seed), benih berlemak dilindungi oleh struktur fisiknya).

115
x loose filled seed (benih dilindungi berkait erat dengan mutu fisik,
oleh ruangan yang cukup longgar fisiologis, dan patologis. Proses panen
antara benih dan kulit buah). dan perontokan yang dilakukan pada
x naked fruit (buah terbuka), serta benih berkadar air tinggi akan
x naked seed (benih terbuka). mengakibatkan benih memar.
Sebaliknya, jika terlalu kering, proses
Berdasarkan kategori tersebut, perontokan dapat mengakibatkan
padi tergolong structure protected benih retak. Demikian pula dalam
seed, jagung tergolong naked fruit, proses pengeringan, benih berkadar
kacang tanah tergolong loose filled air tinggi yang dikeringkan dengan
seed, sedangkan kacang hijau dan suhu tinggi (kecepatan pengeringan
kedelai tergolong naked seed. tinggi) dapat terjadi pengerasan pada
Struktur benih berkaitan dengan kulit benih. Dalam kondisi ini, benih
mutu benih, yaitu semakin terbukanya belum kering, tetapi tampak seolah-
struktur benih maka semakin tinggi olah telah kering karena air di dalm
nilai indeks kerusakannya. Hal ini benih tidak dapat diuapkan akibat kulit
berarti indeks kerusakan benih yang keras. Demikian juga, dengan
(damage susceptibility index; DSI) pemberian bahan kimia pada
kedelai lebih tinggi dari benih jagung, beberapa jenis benih (seperti
DSI benih jagung lebih tinggi dari pemberian Ridomil pada benih
benih padi. Selain itu kombinasi jagung). Jika masih berkadar air
antara komposisi kimia dan struktur tinggi, bahan kimia yang akan
benih dapat menduga tingkat terabsorbsi benih melebihi batas
kerusakan dan kemunduran benih aman sehingga dapat meracuni benih.
seperti yang tertera pada tabel 1. Kadar air benih sangat berpengaruh
pada penyimpanan. Pengaruh
h) Tingkat kadar air benih tersebut bisa bersifat langsung, yaitu
berlangsungnya metabolisme benih,
Kadar air benih merupakan faktor maupun tidak langsung, yakni
yang sangat berpengaruh terhadap memberikan kondisi yang optimum
mutu benih. Kadar air benih sangat

116
Tabel 4.1 Indeks kerusakan dan kemunduran benih berkaitan dengan komposisi
kimia dan struktur benih
Komposisi Kimia Benih
Benih Benih Berlemak Benih Berprotein Benih Berpadu
(DSI = 6) (DSI = 3) (DSI = 2)
1. Padi (structure protected 4
seed, DSI = 2)
2. Kacang tanah belum 18
dikupas (loose filled seed,
DSI=3)
3. Kacang tanah kupas 30
(naked seed, DSI=5)
4. Jagung (naked fruit, DSI=4) 8
5. Kedelai (naked seed, 30
DSI=5)
Sumber: Potts, 1972

untuk perkembangbiakan hama dan i) Dormansi benih


penyakit. Kadar air yang tinggi
menyebabkan laju respirasi benih Dormansi benih merupakan
menjadi tinggi sehingga sejumlah kondisi benih yang tidak mampu
energi di dalam benih hilang. berkecambah meski kondisi
Respirasi tersebut juga menghasilkan lingkungannya optimum untuk
produk yang tidak diperlukan, seperti perkecambahan. Berbeda dengan
gas karbondioksida, air, dan panas. dormansi adalah guiescence.
Dalam keadaan seperti ini benih Guiescence adalah kondisi benih yang
mengalami kemunduran. Produk tidak berkecambah karena tidak
respirasi tersebut selanjutnya tersedia lingkungan yang optimum
merupakan stimulan untuk untuk perkecambahan.
peningkatan laju respirasi berikutnya. Dormansi benih dibedakan
Dengan demikian, lajur respirasi menjadi dua, yaitu dormansi primer
semakin meningkat dan akibatnya dan dormansi sekunder. Dormansi
lajur kemunduran benih semakin primer adalah sifat dormansi yang
meningkat pula. Selain stimulan timbul karena sifat fisik dan fisiologis
terhadap laju kemunduran benih, benih. Dormansi primer dibedakan
produk respirasi tersebut juga menjadi exogenous dormancy dan
merupakan kondisi optimum untuk endogenous dormancy. Exogenous
perkembang-biakan cendawan. dormancy umumnya terjadi karena
Cendawan akan aktif dan berkembang sifat kulit benih. Klulit benih menjadi
biak secara cepat pada tingkat kadar penghalang masuknya air dan atau
air benih 13-18%. Adapun hubungan gas kedalam benih dalam proses
kadar air dengan kondisi fisik dan perkecambahan sehingga proses
fisiologis benih dapat dilihat pada perkecambahan tidak terjadi. Selain
tabel 4.2. itu kulit benih juga menjadi

117
penghalang munculnya kecambah zat penghambat tumbuh dapat
(radicle protusion) pada proses dibersihkan dair benih.
perkecambahan. Tipe dormansi ini Dormansi sekunder adalah
terjadi pada benih yang berkulit keras dormansi yang disebabkan oleh tidak
(hardseed), seperti pada benih legum. tersedianya salah satu faktor yang
Dormansi ini dapat dipatahkan dengan berpengaruh bagi perkecambahan
memberi perlakukan terhadap kulit tertentu. Meski sifat dormansi sangat
benih agar menjadi permeable berkaitan dengan sifat genetik, tetapi
(mudah dilalui) air dan gas, seperti dormansi benih (terutama dormansi
pelukaan kulit dan perendaman dalam sekunder) dapat pula disebabkan oleh
air panas. faktor lingkungan dan atau faktor
Endogenous dormancy terjadi pengelolaan dalam proses produksi,
berkaitan dengan sifat internal pengolahan, dan penyimpanan benih.
(endogen) fisiologis benih, seperti Kondisi iklim yang kering dan panas
kondisi embrio yang belum masak sangat kondusif untuk menghasilkan
(rudimentary embryo) dan tidak benih yang berkulit keras (hardseed).
seimbangnya komposisi zat pengatur
tumbuh didalam embrio sehingga Hubungan antara dormansi
proses perkecambahan (terutama benih dan mutu benih terkair dengan
aktivasi enzim dan respirasi) mutu daya simpan benih. Benih
terhambat dan akhirnya gagal dorman akibat kekerasan kulit benih
berkecambah. secara umum diyakini memiliki daya
Tipe dormansi ini terjadi pada simpan yang lebih panjang
benih-benih yang mengalami after dibandingkan benih yang tidak
ripening (embrio masak setelah memiliki sifat kulit benih keras. Namun
panen), sperti padi, dan benih-benih demikian nilai positif dormansi benih
yang mengandung zat penghambat ini menuntut penanganan yang tepat
tumbuh (growth inhibitor), seperti saat benih harus dikecambahkan
tomat. Mematahkan tipe dormansi ini karena dibutuhkan teknik pematahan
dengan pemberian zat perangsang dormansi yang tepat pula.
tumbuh atau dengan pencucian agar

Tabel 4.2. Hubungan kadar air dengan kondisi fisik dan fisiologi benih

Kadar Air (%) Kondisi Fisik dan Fisiologi Benih

30-80 Belum siap dipanen


18-40 Benih sudah masak fisiologis. Kecepatan respirasi benih relatif
tinggi. Benih peka terhadap gangguan yang berasal dari lapangan.
Benih peka terhadap hama, patogen, faktor fisik dan mekanik.
13-18 Laju respirasi benih masih tinggi. Benih peka terhadap serangan
hama, patogen, faktor fisik dan mekanik.

118
10-13 Benih aman untuk disimpan selama 6-18 bulan. Benih masih peka
terhadap beberapa serangga hama dan kerusakan mekanik.
8-10 Benih aman untuk disimpan selama 1-3 tahun. Benih cukup tahan
terhadap serangan patogen, tetapi masih peka terhadap beberapa
hama dan kerusakan mekanik.
4-8 Benih aman untuk disimpan dalam wadah tertutup dan kedap
udara.
0-4 Benih terlalu kering sehingga kondisi benih dalam keadaan rusak.
33-66 Benih akan berkecambah setelah mengimbibisi air sampai kadar
air benih 33-66%

patogen secara terpisah terbawa biji,


4.6 Pengujian Kesehatan Benih dalam hal ini patogen bisa berada
dalam sisa tanaman, butiran tanah
Berbagai jenis cendawan, bakteri, atau dalam bentuk struktur tertentu.
nematoda dan virus dapat terbawa Sebagai upaya untuk mencegah
benih tanaman. Dari hasil-hasil atau mengurangi risiko akibat
penelitian yang telah dilakukan gangguan penyakit atau patogen
diketahui kelompok cendawan terbawa benih, maka perlu dilakukan
merupakan mikro-organisme yang pemeriksaan atau pengujian
paling dominan berasosiasi dengan kesehatan benih sebelum benih
benih. Sebagian patogen terbawa disimpan ataupun sebelum ditanam.
benih dapat menimbulkan gangguan Metode pengujian kesehatan benih
tidak saja di pertanaman, tetapi juga di yang digunakan sangat tergantung
tempat penyimpanan. Cendawan pada jenis benih dan jenis patogen
merupakan mikroorganisme utama yang mungkin terbawa benih.
yang sering menimbulkan gangguan Penentuan metode tersebut
di tempat penyimpanan. Kebanyakan dimaksudkan agar deteksi dan
patogen terbawa benih menjadi aktif identifikasi patogen terbawa benih
segera setelah benih disebar atau dapat dilakukan dengan mudah dan
disemai, tetapi sebagian patogen baru akurat. Hal tersebut berarti untuk
menunjukkan aktivitasnya yang pengujian suatu contoh benih dapat
ditunjukkan gejala tertentu setelah digunakan lebih dari satu metode
tanaman dewasa dan berproduksi. pengujian kesehatan benih. Berbagai
Patogen (lebih tepat disebut inokulum macam cara pengujian kesehatan
patogen) dapat terbawa benih benih untuk mendeteksi
tanaman dalam 3 cara. Pertaman mikroorganisme atau patogen terbawa
patogen terbawa secara internal dan benih dapat dikelompokan menjadi :
berada di dalam jaringan struktur
perbanyakan tanaman seperti biji, a. Pengamatan Secara Visual
dalam hal ini patogen bias berada di terhadap Benih Kering
embrio, endosperm atau kulit biji.
Kedua, patogen menempel pada Pengujian kesehatan benih
permukaan benih. Dan ketiga, dengan metode pengamatan benih

119
kering dapat dilakukan secara cepat tanaman atau butiran-butiran tanah.
untuk mendapatkan informasi awal Benih yang mengalami diskolorasi
tentang penampakan atau status maupun yang mengandung patogen
kesehatan benih. Tetapi metode ini infeksi tidak dicantumkan dalam
hanya mendeteksi cendawan yang analisis kemurnian benih, oleh karena
ada di permukaan benih atau itu perlu ada kerjasama dari petugas
tercampur bersama benih serta yang menangani kemurnian benih
kondisi fisik benih saja. Metode ini dengan petugas yang menangani
dapat digunakan untuk mendeteksi kesehatan benih sebelum
patogen yang menyebabkan gejala menerbitkan sertifikat benih.
khas pada benih misalnya disklorisasi
atau perubahan warna pada kulit Prosedur :
benih, perubahan ukuran, dan bentuk Metode ini bersifat kualitatif, sehingga
benih. Metode ini juga dapat tidak ada standar dalam jumlah
digunakan untuk mendeteksi patogen contoh benih tertentu yang digunakan
yang menghasilkan struktur tubuh dalam pengujian.
buah yang dapat dilihat secara visual
pada benih atau tercampur pada c. Metode Pencucian Benih
benih.
Sebagai tambahan metode ini Metode pencucian benih terutama
berguna untuk mengetahui adanya dilakukan untuk mendeteksi
serangan/infestasi serangga benih cendawan yang membentuk struktur
atau kerusakan benih atau melihat di permukaan benih. Pengujian dapat
adanya perlakuan benih dengan dilakukan secara cepat dan mudah,
pestisida. Metode ini berkaitan namun pengujian dengan cara ini
langsung dengan kegiatan analisis memiliki keterbatasan karena
kemurnian benih (purity), yaitu apakah cendawan yang berada di dalam
benih tercampur dengan benda-benda jaringan benih tidak dapat diketahui
dan benih lainnya dalam proses atau terdeteksi. Hasil pengujian
pemberian sertifikasi benih. tersebut tidak dapat menggambarkan
Berdasarkan peraturan tingkat infeksi dan infestasi patogen
Internasional Seed Testing pada benih.
Association (ISTA) benda-benda Sebagaimana pengamatan
tercampur benih antara lain butiran secara visual terhadap benih kering,
tanah, pasir, batu, sisa tanaman, puru dalam metode pencucian benih tidak
nematoda, maupun tubuh buah ada standar dalam jumlah benih yang
cendawan seperti sklerotia, smut/ bunt diuji. Prosedur yang biasa digunakan
(yaitu butiran benih yang telah terisi di berbagai laboratorium adalah
struktur cendawan). Unsur-unsur yang sebagai berikut :
tercampur dengan benih tersebut Prosedur pencucian benih adalah
sangat potensial dalam sebagai berikut: Sebanyak 50 gr
perkembangan dan penyebaran suatu benih (dari 1 kg benih contoh)
patogen, karena berbagai cendawan dimasukan ke dalam gelas
mampu bertahan pada sisa-sisa Erlenmeyer kemudian ditambahkan

120
100 ml air steril. Untuk memudahkan cendawan. Pengujian kesehatan
peluruhan struktur cendawan dari benih dengan metode inkubasi yang
permukaan benih sering ditambahkan sering dilakukan adalah pengujian
1 tetes Twin 20. Benih tersebut dengan media kertas (Blotter-test),
dikocok selama 5 menit (dengan dan pengujian pada media agar.
shaker) selanjutnya disaring dengan Metode Inkubasi dengan Media
kain kasa. Air hasil pencucian Kertas (Blotter-Test) Metode Blotter
dimasukan dalam tabung sentri-fugasi adalah salah satu dari metode
dan kemudian disentrifugasi pada inkubasi, yaitu benih ditumbuhkan
kecepatan 1500–2000 rpm selama 3 pada kertas saring basah,
menit. Sedimen yang terbentuk diinkubasikan selama 7 hari dengan
dipisahkan dengan air dengan cara penyinaran lampu ultra violet selama
membuang air tersebut menggunakan 12 jam terang dan selama 12 jam
pipet. kondisi gelap secara bergantian.
Selajutnya dilakukan pengamatan Benih yang diinkubasi tersebut diamati
mikroskopis; sebanyak 1 ml lactofenol di bawah mikroskop dengan
ditambahkan pada sedimen dalam pembesaran 50–60 kali untuk melihat
tabung dan dicampur hingga merata. pertumbuhan cendawan.
Dengan menggunakan pipet, Cendawan yang tumbuh diamati
campuran sedimen diteteskan pada dan didekteksi berdasarkan
gelas objek dan ditutup dengan gelas karakteristik keberadaan tumbuhnya
penutup dan selanjutnya dilakukan seperti tubuh buah, konidia yang
pengamatan di bawah mikroskop muncul dari konidiofor (tangkai
dengan pembesaran 100–400 kali konidia), spora dengan massa
untuk melihat struktur cendawan. Bila sporanya, sporodokium dan
pendekatan kuantitatif diperlukan, aservulus, piknidiospora da-lam
maka pengamatan dapat piknidia, dan askospora dalam
menggunakan haemacytometer untuk peritesia.
mengetahui kepadatan inokulum
(cendawan) per satuan berat benih. 1) Metode inkubasi dengan media
kertas saring
d. Metode Inkubasi
Sebanyak 400 benih diletakkan
Prinsip pengujian benih dengan dalam cawan petri berdiameter 9 cm.
metode inkubasi adalah memberikan Jumlah benih per cawan petri 10 atau
kondisi tumbuh yang optimal bagi 25 tergantung dari ukuran benih. Tiap
mikroorganisme terbawa benih, baik cawan petri diberi label nomor benih
yang ada di permukaan ataupun yang dan tanggal pengujian. Sebelum benih
ada di dalam jarungan benih. Dengan diletakkan, cawan dialasi dengan 2
cara tersebut maka mikro-organisme/ lapis kertas saring yang telah
patogen terbawa benih, terutama dicelupkan ke dalam air bersih.
cendawan dan bakteri dapat Usahakan jangan terlalu banyak air
terdeteksi dengan mengamati (tidak tergenang). Letakan benih satu
karakteristik pertumbuhan dan struktur

121
per satu dengan menggunakan pinset secara teknis dalam pengamatan
seperti Gambar 2. sehingga informasi menjadi bias.
Selanjutnya benih diinkubasi pada Setelah diberi perlakuan dingin
suhu kamar dengan penyinaran lampu kemudian benih diinkubasi selama 5
ultra violet 12 jam terang dan 12 jam hari pada suhu ruang dengan
gelap secara bergantian selama 7 penyinaran lampu ultra violet 12 jam
hari. Pada hari ke-8 dilakukan terang dan 12 jam gelap secara
pengamatan dengan menggunakan bergantian.
mikroskop stereo. Pada tiap benih Pada hari ke-8 benih diamati
diamati karakteristik pertumbuhan seperti prosedur pengamatan metode
berbagai cendawan yang tumbuh. inkubasi dengan media kertas
Kadang-kadang sangat sulit standar.
mengidentifikasi cendawan melalui
pengamatan karakteristik 3) Metode inkubasi pada media agar
pertumbuhan cendawan, oleh karena
itu dibuat preparat dari cendawan Dalam metode media agar
tersebut dan diamati dengan bantuan inokulum terbawa benih, dideteksi
mikroskop compoun dan kunci berdasarkan karakteristik koloni pada
identifikasi. Jika suatu cendawan telah media agar yang berkembang dari
teridentifikasi, dituliskan kode benih. Secara umum prinsipnya sama
cendawan pada kertas blotter didekat dengan prinsip dari pengujian dengan
cendawan yang bersangkutan. media kertas. Dalam beberapa hal
Jumlah benih yang terinfeksi suatu metode ini memiliki kelebihan, yaitu
cendawan dihitung sebagai tingkat memberikan informasi relatif lebih
infeksi cendawan pada contoh benih cepat dan cukup menggambarkan
yang diuji. status kesehatan benih dibandingkan
dengan metode media kertas, karena
2) Metode inkubasi dengan media ketersediaan nutrisi pada media agar
kertas dengan pendinginan memungkinkan cendawan atau bakteri
tumbuh dan berkembang secara lebih
Sebanyak 400 benih diletakkan baik dan lebih cepat sehingga
dalam cawan petri yang telah dialasi memudahkan dalam pengamatan.
kertas saring seperti pada metode Biasanya cendawan atau bakteri akan
inkubasi dengan kertas standar. membentuk koloni yang khas pada
Benih diinkubasi selama 24 jam pada media agar.
suhu ruang dengan penyinaran lampu Dalam pelaksanaan pengujian
ultra violet 12 jam terang dan 12 jam dengan media agar memerlukan
gelap. Pada hari ke-2 benih disimpan persiapan yang lebih lama, relatif
pada suhu –20o C selama 24 jam. rumit dan mahal, terutama bila
Tujuan perlakuan pendinginan menggunakan media spesifik. Sering
tersebut adalah untuk menghambat terjadi kesulitan dalam pengamatan
atau menekan perkecambahan benih. karena pertumbuhan koloni cendawan
Hal ini disebabkan sering atau bakteri men-jadi berbeda atau
perkecambahan benih menyulitkan berubah bila menggunakan media

122
tumbuh yang berbeda dengan waktu e. Uji Gejala pada Bibit/Kecambah
yang berbeda pula. Kesulitan lain
pada waktu pengamatan adalah Patogen dapat menghasilkan
pertumbuhan cendawan bukan gejala pada bibit/kecambah baik pada
sasaran (cendawan saprofit) tumbuh akar, kotiledon, atau hipokotil. Benih
lebih ekstensif sehingga menekan yang terinfeksi pada kondisi yang
pertumbuhan cendawan patogen yang menguntungkan dapat menghasilkan
menjadi sasaran pengamat-an. Untuk gejala pada bibit sama dengan gejala
keperluan pengujian dengan media di lapangan, sehingga metode ini
agar digunakan berbagai jenis media dapat digunakan untuk mendapatkan
tumbuh seperti PDA dan media semi informasi yang mewakili penampakan
selektif atau selektif seperti Czapek, di lapangan. Sejumlah cendawan,
Media BSC, Media Komada, dan lain- bakteri dan virus terbawa benih sering
lain. menghasilkan gejala infeksi atau
Prosedur metode inkubasi pada serangan pada kecambah atau bibit
media agar adalah sebagai berikut: tanaman. Gejala terjadi pada akar,
Media agar steril disiapkan dalam batang, daun atau seluruh bagian
cawan petri steril. Sebanyak 400 kecambah atau bibit tanaman. Pada
benih dari satu contoh benih diberi berbagai kejadian inokulum cendawan
perlakuan sterilisasi permukaan terbawa benih menyebabkan
dengan NaOCL 1 % selama 3 menit. kematian pada tanaman atau
Kemudian benih ditiriskan pada kertas kecambah.
saring steril. Dalam banyak kasus, Beberapa kelompok cendawan
perlakuan sterilisasi pada permukaan terbawa benih yang sering
benih tidak dilakukan. menyebabkan penyakit pada
Benih diletakkan pada media agar kecambah atau bibit antara lain
dalam cawan petri. Tiap cawan Alternaria, Ascochyta, Colletotrichum,
ditanami 10 butir benih. Pekerjaan Drechslera, Fusarium, Macrophomina.
penanaman benih tersebut dilakukan Sedangkan kelompok bakteri yang
secara aseptik, yaitu membersihkan sering menunjukkan gejala pada
tempat dan alat kerja dengan bahan kecambah antara lain Pseudomonas
aseptik seperti alkohol 70 %. Benih spp. Media tumbuh yang digunakan
diinkubasi pada suhu kamar selama 7 untuk pengujian gejala pada bibit/
hari dengan penyinaran lampu ultra kecambah adalah media pasir, bata
violet 12 jam terang dan 12 jam gelap merah, campuran pasir dan tanah
secara bergantian. serta media buatan seperti agar air.
Pengamatan dilakukan pada hari Pengujian kesehatan benih dengan
ke-8 tetapi sering pula dilakukan mulai gejala bibit/ kecambah mempunyai
hari ke-4, karena koloni cendawan beberapa kelebihan dibandingkan
sudah mulai tampak. Hal yang diamati metode yang lain.
adalah karak-teristik koloni dan Pengujian dengan cara ini dapat
struktur cendawan. Untuk bakteri mengamati penularan (transmisi)
bahkan peng-amatan sudah dapat patogen dari benih ke tanaman dari
dilakukan pada hari ke-2 atau ke-3. satu fase ke fase pertumbuhan

123
tanaman. Beberapa patogen tidak f. Uji Serologi
mudah dideteksi dengan metode lain
Uji ELISA (Enzyme-Linked
karena serangan patogen tersebut
Immuno-sorbent Assays) adalah
yang bersifat laten. Sehingga
pengujian serologi terutama
diperlukan fase tertentu pertumbuhan
digunakan untuk mendeteksi bakteri
tanaman agar gejala dan
dan virus terbawa benih. Prinsip
perkembangan patogen dapat
pengujian tersebut adalah reaksi in
dideteksi. Metode ini sangat
vitro antara antigen dan antibodi.
bermanfaat untuk pengujian contoh
Dalam pengujian cara ini sangat
benih yang jumlahnya terbatas seperti
tergantung kepada ketersediaan
benih hasil pemuliaan pada tahap
sejumlah antibodi yang spesifik untuk
tertentu dan juga bermanfaat untuk
patogen sasaran. Uji ELISA sebagai
tujuan karantina. Pengujian gejala
salah satu metode serologi untuk
bibit/kecambah dapat digunakan untuk
mendeteksi virus sering digunakan
evaluasi efektivitas perlakuan benih,
karena metode tersebut sederhana,
baik dengan kimia maupun secara
mudah dilakukan, cepat, sensitif,
fisik.
akurat, dan dapat digunakan untuk
Prosedur pengujian dengan
menguji sampel dalam jumlah besar.
metode media agar cair adalah
Metode tersebut berdasarkan pada
sebagai berkiut: Dengan media agar
konjugasi antara virus– antibodi dan
air (water agar) dilakukan dengan cara
enzim, dengan menambahkan
sebagai berikut. Tuangkan 10 ml agar
substrat pewarna maka adanya
air ke dalam tabung reaksi ukuran
konjugasi tersebut dapat diperlihatkan.
160x16 mm kemudia tutup dengan
Dalam uji ELISA ada beberapa
kapas dan selanjutnya disterilisasi
cara yang digunakan yaitu indirect
pada temperatur 121o C selama 15
ELISA, double antibody sandwich
menit. Sebutir benih ditanam pada
ELISA (DAS ELISA), DAS ELISA
media agar air steril. Sebelum dan
protocol, F (ab’) 2 indirect ELISA dan
sesudah penanaman, tabung tetap
F (ab’)2 ELISA protocol, tetapi yang
tertutup dengan kapas. Penanaman
banyak digunakan adalah metode
dikerjakan secara aseptik. Tabung
indirect ELISA dan double antibody
reaksi yang berisi media agar air dan
sandwich ELISA (DAS ELISA). Dalam
benih kemudian diletakkan pada rak
indirect ELISA uji didasarkan pada
tabung reaksi dan diinkubasikan
adanya ikatan enzim dengan molekul
sampai 14 hari pada temperatur ruang
antibody yang dapat dideteksi oleh
dengan penyinaran lampu ultra violet.
antiviral immunoglobulin. Sedangkan
Setelah masa inkubasi diamati gejala
pada DAS ELISA, virus diikat oleh
yang timbul, koloni cendawan dan
antibody spesifik yang kemudian
struktur cendawan. Pengamatan
bereaksi lagi dengan antibody spesifik
sebenarnya bisa dilakukan selama
yang telah diikat oleh enzim.
masa inkubasi.
Dari segi praktikal indirect ELISA
lebih sederhana dan lebih cepat
karena dalam indirect ELISA tidak

124
melalui prosedur pemurnian virus, primary antiserum 100 —l setiap
mempersiapkan stock gamma– lubang plate ELISA. Inkubasikan plate
globulin (lgG), dan mela-kukan tersebut selama 1 jam pada suhu
konjugasi enzim–immuno-globulin. 37oC.
Prosedur uji serologi adalah Secondary antiserum (conjugate)
sebagai berikut: Antigen (ekstrak harus disiapkan setelah primery
tanaman yang diuji) harus antiserum yaitu dengan cara:
dipersiapkan terlebih dahulu Kosongkan plate ELISA dan cuci
(Persiapan kontrol) yaitu ekstrak dengan cara seperti di atas. Masukan
tanaman sehat dan suspensi tanaman konjugasi antibody– Alkaline
yang positif terinfeksi virus dalam phosphatase (tersedia secara
antigen buffer dengan pengenceran komersial sebagai SWAREC = Swine
1/50. Buat ekstrak antigen dengan antirabbit enzyme conju-gate) pada
cara menggerus jaringan tanaman pengenceran 1/1000–1/2000 dalam
yang akan diuji kemudian diencerkan serum buffer. Inkubasikan selama 1
dengan antigen buffer dengan jam pada suhu 37oC.
pengenceran 1/9. Masukan antigen Substrat dibuat setelah antiserum
tersebu sebanyak 100 —l pada setiap siap untuk digunakan. Metoda
lubang plate ELISA. pembuatan substrat adalah sebagai
Tutup plate ELISA dengan plastik berikut: Kosongkan plate ELISA dan
tipis dan diinkubasikan selama 1 jam cuci sebagaimana di atas. Buat
pada suhu tumbuh 37o C atau larutan substrat dari 1 tablet p–
semalaman pada suhu kamar. nitrophenyl (PNPP), (tersedia se-cara
Primary (specific antiserum) harus komersial) dalam 10–15 ml
disiapkan terlebih dahulu. Selama diethanolamine buffer (DIEAB).
inkubasi (atau sebelum uji dimulai) Masukan substrat tersebut 100 —l per
dapat dilakukan cross–adsorbtion lubang. Inkubasikan selama 30 menit
antiserum dengan jaringan sehat pada suhu kamar. Reaksi positif yaitu
dengan cara sebagai berikut. apabila terjadi perubahan warna
Jaringan sehat dihancurkan dalam menjadi kuning.
serum buffer dengan pengeceran Baca nilai absorban ultra violet
1/20. Suspensi disaring dengan dengan menggunakan alat spektro-
menggunakan kain kasa. Encerkan fotometer. Untuk menghentikan reaksi
anti-serum sesuai anjuran dalam dapat dilakukan dengan menambah
suspensi tersebut. Aduk sampai rata setetes 3 N NaOH pada tiap lubang.
dan inkubasi selama 45 menit pada
suhu 37o C. Cara Pembuatan Buffer untuk Inderect
Pencucian dilakukan dengan ELISA :
langkah-langkah sebagai berikut. PBS (Phosphate Buffered Saline) :
Kosongkan plate ELISA. Cuci plate a. 0,05 M KH2 PO4 / Na2 HPO4 +
ELISA dengan PBS Tween, rendam 8,5 g Na Cl /l
selama 3 menit dengan PBS Tween, b. pH 7,2
ulangi sampai 4 kali cucian. Keringkan
dengan kertas tissue. Masukan

125
Antigen buffer: kesehatan benih adalah Polymerase
i. PBS + 0,01 M NaDIECA. chain reaction (PCR). Teknik PCR
mempunyai tingkat ketelitian yang
PBS Tween (untuk mencuci) sangat tinggi dan dapat dilakukan
x 1 liter PBS Tween dalam waktu yang relatif singkat.
x 0,2 g KCl. Tetapi penggunaan teknik PCR untuk
x 0,5 ml Tween 20 pengujian rutin kesehatan benih masih
terlalu mahal dalam hal bahan,
Serum buffer : peralatan dan tenaga pelaksana.
x 1 liter PBS Tween
x 20 g Polyvinylpyrrolidone (2 %) 4.7 Prosedur Memproduksi Benih
(MW = 25.000) Bersertifikat
x 2 g Ovalbumin (0,2 %)
Seorang penangkar benih
Substrate – Buffer : DIEAB : bersertifikat perlu memiliki
Diethanolamine Buffer. pengetahuan yang cukup tentang cara
x 100 ml diethanolamine memproduksi benih bermutu dan cara
(C4H11NO2). menyimpan benih. Hal berikutnya
adalah penguasaan pengolahan
x 200 ml deinonized H2O
benih, tanah, dan gudang
x 24 ml 5 N Hcl
penyimpanan, serta sikap jujur dan
x buat suspensi dalam deionized bersedia selalu mematuhi peraturan/
H2O sampai mencapai volume ketentuan perbenihan yang berlaku.
1000 ml. Prosedur untuk mendapatkan
sertifikat dimulai dari permohonan
g. Uji Tanaman Indikator sertifikasi, pengajuan pemeriksaan
pendahuluan, pemeriksaan lapang,
Pengujian dengan tanaman pemeriksaan alat-alat panen dan
indikator digunakan terutama untuk pengolahan, pengambilan sampel
mendeteksi virus dan bakteri terbawa benih, dan pengajuan pemasangan
benih. Prinsip pengujiannya adalah label sertifikat.
reaksi dari tanaman indikator terhadap
ekstrak/sap dari biji yang a. Permohonan sertifikasi
diinokulasikan pada tanaman indikator
tersebut. Reaksi yang terjadi adalah Untuk menghasilkan benih ber-
berupa gejala lokal pada daun sertifikat, dimulai dari pengajuan
tanaman indikator. permohonan sertifikasi kepada BPSB
setempat yang dilakukan paling
x Uji dengan Teknologi lambat satu bulan sebelum tebar
Biomolekuler (tanam) dengan mengisi formulir.
Teknik biomolekuler sudah mulai Formulir isian mencakup tentang
digunakan dalam pengujian kesehatan nama dan alamat pemohon
benih. Teknik biomolekuler yang (penangkar), letak areal, asal benih
diaplikasikan dalam pengujian sumber, rencana penanaman, sejarah

126
lapangan, dan isolasi (jarak/waktu) sebaiknya melakukan roguing agar
yang dilakukan. Setelah diisi, formulir standar lapang benih bersertifikat
diserahkan dengan dilampirkan label terpenuhi. Jika hasil pemeriksaan oleh
benih (kelas dan benih sumber) yang pengawas BPSB menyatakan lulus,
akan digunakan dan denah situasi lahan tersebut dapat diteruskan untuk
lapangan. proses sertifikasi selanjutnya. Jika
lahan dinyatakan tidak lulus maka
b. Permohonan pemeriksaan penangkar diwajibkan melakukan
lapang pendahuluan roguing ulang, dan selanjutnya
mengajukan pemeriksaan ulangan.
Penangkar menyampaikan Pemeriksaan ulang hanya dapat
pemberitahuan siap untuk diperiksa dilakukan satu kali. Jika haisl
lapang pendahuluan kepada BPSB pemeriksaan ulang lahan dinyatakan
setempat paling lambat 10 hari tidak lulus, maka lahan tersebut gagal
sebelum tanam atau seminggu untuk dijadikan areal produksi benih
sebelum pemeriksaan lapang. Dalam karena kemurniannya tidak dapat
pemeriksaan ini, pengawas BPSB dipertanggung-jawabkan, dan hanya
akan menguji kebenaran data diperbolehkan untuk produksi non-
lapangan yang diajukan penangkar benih.
seperti dalam surat permohonan
sertifikasi. Jika data lapangan
menunjukkan kesesuaian maka lahan d. Permohonan pemeriksaan
penangkaran tersebut telah syah lapangan fase generatif
dinyatakan sebagai lahan produksi
benih bersertifikat. Pemeriksaan lapangan fase
generatif hanya dilakukan bila telah
c. Permohonan pemeriksaan fase lulus pada tahapan pemeriksaan
vegetatif sebelumnya. Pengajuan permohonan
pemeriksaan lapangan fase generatif
Pemeriksaan lapangan pertama (saat berbunga) dilakukan satu
dilakukan saat tanaman dalam fase minggu sebelum pemeriksaan
pertumbuhan vegetatif atau sekitar 30 dilakukan. Dalam pemeriksaan ini juga
hari setelah tanam. Pengajuan diamati keberadaan dari CVL dengan
permohonan pemeriksaan diajukan pengamatan pada organ reproduktif,
kepada BPSB paling lambat 7 hari seperti warna dan bentuk bunga, serta
sebelum pemeriksaan, pemeriksaan saat pembungaan. Seperti pada
akan dilakukan terhadap keberadaan pengawasan lapangan fase vegetatif,
campuran varietas lain (CVL). Nilai penangkar benih diberi kesempatan
standar CVL berbeda untuk setiap untuk melakukan pengawasan ulang
jenis tanaman dan kelas benih yang jika hasil pemeriksaan dinyatakan
diproduksi. Semakin tinggi kelas tidak lulus. Pemeriksaan ulang pun
benih, semakin ketat standarnya. hanya diberikan satu kali.
Sebelum pengawas BPSB
memeriksa, penangkar benih

127
e. Permohonan pemeriksaan fase sisa kotoran dan benih dari proses
menjelang panen pengolahan benih sebelumnya dapat
keluar dan alat dapat dibersihkan.
Pemeriksaan fase menjelang
panen dilakukan bila telah lulus g. Pengawasan pengolahan benih
pemeriksaan lapang sebelumnya.
Pemeriksaan dilakukan satu pekan Pengawasan pengolahan benih
sebelum panen (menjelang masak tidak diajukan oleh penangkar benih,
fisiologis). Permohonan pemeriksaan tetapi merupakan peng-awasan
diajukan satu minggu sebelum langsung oleh petugas BPSB secara
pemeriksaan dilakukan. Hal-hal yang periodik selama masa pengolahan
diperiksa pada pemeriksaan ini benih dengan waktu yang tidak
meliputi komponen buah dan benih, diberitahukan kepada penangkar.
seperti warna dan bentuk benih. Tidak Tujuan dari pengawasan ini adalah
seperti pada pemeriksaan memastikan bahwa selama dalam
sebelumnya, pada pemeriksaan ini pengolahan tidak terjadi kecurangan-
tidak dilakukan pemeriksaan ulang. kecurangan yang dilakukan
Artinya, jika lahan dinyatakan tidak penangkar, misalnya mencampurkan
lulus maka secara langsung benih benih yang lulus lapangan dengan
yang dihasilkan di lahan tersebut tidak benih kedaluwarsa atau benih tidak
dapat dijadikan sebagai benih lulus lapangan. Jika didapatkan
bersertifikat. penangkar yang melakukan
kecurangan maka proses sertifikasi
f. Permohonan pemeriksaan alat- dapat dihentikan.
alat panen dan pengolahan
benih h. Permohonan pengambilan
contoh benih
Selain benih, alat-alat panen dan
pengolashan benih pun dilakukan Prosedur selanjutnya adalah
pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan ini permohonan pengambilan contoh
adalah untuk memastikan bahwa benih guna pengujian di laboratorium
peralatan yang digunakan dalam analisis mutu benih BPSB.
panen dan pengolahan benih tidak Pengambilan contoh benih oleh
membawa sumber kontaminan, pengawas BPSB dilakukan setelah
seperti varietas lain. Pengajuan pengolahan benih. Permohonan oleh
pemeriksaan alat-alat panen dan penangkar dilakukan 1 minggu
pengolahan benih dilakukan paling sebelum pengawasan dilakukan.
lambat satu minggu sebelum panen Sebelum dilakukan pengambilan
atau bersamaan dengan pemeriksaan contoh benih, penangkar diwajibkan
lapangan fase menjelang panen. Hal telah menempatkan dan mengemas
yang dilakukan pengawas BPSB benih secara tepat. Benih telah
dalam pemeriksaan ini adalah dikemas dengan kemasan curah
menjalankan (menghidupkan) semua (belum dikemas dengan kemasan
alat pengolahan benih sehingga sisa- pemasaran) dan dikelompokkan

128
berdasarkan lot yang tepat, misalnya sesuai yang diajukan penangkar
berdasarkan tanggal panen yang benih.
sama dari varietas yang sama. Lot
benih ditempatkan sedemikian rupa j. Permohonan pelabelan ulang
sehingga setiap wadah benih
berpeluang sama untuk diambil Benih bersertifikat telah
contoh benihnya. Pengawas dapat mendekati atau habis masa edarnya
membatalkan pengambilan contoh dan akan diedarkan kembali harus
benih jika diindikasikan adanya dilakukan pengujian dan pelabelan
kelompok benih yang mencurigakan ulang. Produsen benih bersertifikat
atau susunan penempatan benih tidak wajib mengajukan pengambilan
memungkinkan semua wadah diambil contoh benih, mengujikannya dan
contoh benihnya. kemudian me-masang label ulangan
pada kemasan benihnya. Prosedur
i. Permohonan pengawasan dan pe-laksanaan dari pelabelan
pemasangan label sertifikat ulang sama seperti pada prosedur
pengambilan contoh dan pengawasan
Prosedur akhir dari proses pemasangan label sebelumnya.
pembuatan benih bersertifikat adalah Pengajuan pelabelan ulang dilakukan
pengawasan pemasangan label satu bulan sebelum masa edar benih
sertifikasi. Jika dalam pengujian bersertifikat berakhir. Pada kemasan
laboratorium, benih penangkaran benih, dicantumkan data analisis mutu
dinyatakan lulus maka selanjutnya benih terbaru dan dicantumkan pula
penangkar mengajukan pengawasan kode LU yang berarti Label Ulang.
pemasangan label sertifikat pada Dormansi sekunder adalah
benih-benih yang akan dikemas dormansi yang disebabkan oleh tidak
dengan ukuran tertentu (sesuai tersedianya salah satu faktor yang
kebutuhan pasar). berpengaruh bagi perkecambahan
Dalam pengajuan ini, tertentu. Meski sifat dormansi sangat
penangkar memohon nomor seri label berkaitan dengan sifat genetik, tetapi
sertifikasi dengan mencantumkan dormansi benih (terutama dormansi
jumlah segel (seal) dan label sekunder) dapat pula disebabkan oleh
sertifikasi yang diperlukan, nomor faktor lingkungan dan atau faktor
pengujian, nomor kelompok benih pengelolaan dalam proses produksi,
yang bersangkutan, jenis, varietas, pengolahan, dan penyimpanan benih.
jumlah wadah, berat bersih tiap Kondisi iklim yang kering dan panas
wadah, nama dan alamat produsen. sangat kondusif untuk menghasilkan
Adapun isi label akan meliputi hasil- benih yang berkulit keras (hardseed).
hasil pengujian laboratorium yang Hubungan antara dormansi benih
terdiri dari nilai kadar air benih, dan mutu benih terkair dengan mutu
kemurnian, daya tumbuh benih, sertak daya simpan benih. Benih dorman
andungan kotoran dan campuran akibat kekerasan kulit benih secara
varietas lain, selain identitas lain umum diyakini memiliki daya simpan
yang lebih panjang dibandingkan

129
benih yang tidak memiliki sifat kulit Sebagai upaya untuk mencegah
benih keras. Namun demikian nilai atau mengurangi risiko akibat
positif dormansi benih ini menuntut gangguan penyakit atau patogen
penanganan yang tepat saat benih terbawa benih, maka perlu dilakukan
harus dikecambahkan karena pemeriksaan atau pengujian
dibutuhkan teknik pematahan kesehatan benih sebelum benih
dormansi yang tepat pula. disimpan ataupun sebelum ditanam.
Metode pengujian kesehatan benih
4.8 Pengujian Kesehatan Benih yang digunakan sangat tergantung
pada jenis benih dan jenis patogen
Berbagai jenis cendawan, bakteri, yang mungkin terbawa benih.
nematoda dan virus dapat terbawa Penentuan metode tersebut
benih tanaman. Dari hasil-hasil dimaksudkan agar deteksi dan
penelitian yang telah dilakukan identifikasi patogen terbawa benih
diketahui kelompok cendawan dapat dilakukan dengan mudah dan
merupakan mikro-organisme yang akurat. Hal tersebut berarti untuk
paling dominan berasosiasi dengan pengujian suatu contoh benih dapat
benih. Sebagian patogen terbawa digunakan lebih dari satu metode
benih dapat menimbulkan gangguan pengujian kesehatan benih. Berbagai
tidak saja di pertanaman, tetapi juga di macam cara pengujian kesehatan
tempat penyimpanan. Cendawan benih untuk mendeteksi mikro-
merupakan mikro-organisme utama organisme atau patogen terbawa
yang sering menimbulkan gangguan benih dapat dikelompokan menjadi :
di tempat penyimpanan. Kebanyakan
patogen terbawa benih menjadi aktif a. Pengamatan Secara Visual
segera setelah benih disebar atau terhadap Benih Kering
disemai, tetapi sebagian patogen baru
menunjukkan aktivitasnya yang Pengujian kesehatan benih
ditunjukkan gejala tertentu setelah dengan metode pengamatan benih
tanaman dewasa dan berproduksi. kering dapat dilakukan secara cepat
Patogen (lebih tepat disebut inokulum untuk mendapatkan informasi awal
patogen) dapat terbawa benih tentang penampakan atau status
tanaman dalam 3 cara. Pertaman kesehatan benih. Tetapi metode ini
patogen terbawa secara internal dan hanya men-deteksi cendawan yang
berada di dalam jaringan struktur per- ada di permukaan benih atau
banyakan tanaman seperti biji, dalam tercampur bersama benih serta
hal ini patogen bias berada di embrio, kondisi fisik benih saja. Metode ini
endosperm atau kulit biji. Kedua, dapat digunakan untuk mendeteksi
patogen menempel pada permukaan patogen yang menyebabkan gejala
benih. Dan ketiga, patogen secara khas pada benih misalnya disklorisasi
terpisah terbawa biji, dalam hal ini atau perubahan warna pada kulit
patogen bisa berada dalam sisa benih, perubahan ukuran, dan bentuk
tanaman, butiran tanah atau dalam benih. Metode ini juga dapat
bentuk struktur tertentu. digunakan untuk mendeteksi patogen

130
yang meng-hasilkan struktur tubuh contoh benih tertentu yang digunakan
buah yang dapat dilihat secara visual dalam pengujian.
pada benih atau tercampur pada
benih. b. Metode Pencucian Benih
Sebagai tambahan metode ini
berguna untuk mengetahui adanya Metode pencucian benih terutama
serangan/infestasi serangga benih dilakukan untuk mendeteksi
atau kerusakan benih atau melihat cendawan yang membentuk struktur
adanya perlakuan benih dengan di permukaan benih. Pengujian dapat
pestisida. Metode ini berkaitan dilakukan secara cepat dan mudah,
langsung dengan kegiatan analisis namun pengujian dengan cara ini
kemurnian benih (purity), yaitu apakah memiliki keterbatasan karena
benih tercampur dengan benda-benda cendawan yang berada di dalam
dan benih lainnya dalam proses jaringan benih tidak dapat diketahui
pemberian sertifikasi benih. atau terdeteksi. Hasil pengujian
Berdasarkan peraturan tersebut tidak dapat menggambarkan
Internasional Seed Testing tingkat infeksi dan infestasi patogen
Association (ISTA) benda-benda pada benih.
tercampur benih antara lain butiran Sebagaimana pengamatan
tanah, pasir, batu, sisa tanaman, puru secara visual terhadap benih kering,
nematoda, maupun tubuh buah dalam metode pencucian benih tidak
cendawan seperti sklerotia, smut/ bunt ada standar dalam jumlah benih yang
(yaitu butiran benih yang telah terisi diuji. Prosedur yang biasa digunakan
struktur cendawan). Unsur-unsur yang di berbagai laboratorium adalah
tercampur dengan benih tersebut sebagai berikut :
sangat potensial dalam Prosedur pencucian benih adalah
perkembangan dan penyebaran suatu sebagai berikut: Sebanyak 50 gr
patogen, karena berbagai cendawan benih (dari 1 kg benih contoh)
mampu bertahan pada sisa-sisa dimasukan ke dalam gelas
tanaman atau butiran-butiran tanah. Erlenmeyer kemudian ditambahkan
Benih yang mengalami diskolorasi 100 ml air steril. Untuk memudahkan
maupun yang mengandung patogen peluruhan struktur cendawan dari
infeksi tidak dicantumkan dalam permukaan benih sering ditambahkan
analisis kemurnian benih, oleh karena 1 tetes Twin 20. Benih tersebut
itu perlu ada kerjasama dari petugas dikocok selama 5 menit (dengan
yang menangani kemurnian benih shaker) selanjutnya disaring dengan
dengan petugas yang menangani kain kasa. Air hasil pencucian
kesehatan benih sebelum dimasukan dalam tabung sentrifugasi
menerbitkan sertifikat benih. dan kemudian disentrifugasi pada
kecepatan 1500–2000 rpm selama 3
Prosedur : menit. Sedimen yang terbentuk
Metode ini bersifat kualitatif, sehingga dipisahkan dengan air dengan cara
tidak ada standar dalam jumlah membuang air tersebut menggunakan
pipet.

131
Selajutnya dilakukan pengamatan kondisi gelap secara bergantian.
mikroskopis; sebanyak 1 ml lactofenol Benih yang diinkubasi tersebut diamati
ditambahkan pada sedimen dalam di bawah mikroskop dengan
tabung dan dicampur hingga merata. pembesaran 50–60 kali untuk melihat
Dengan menggunakan pipet, pertumbuhan cendawan.
campuran sedimen diteteskan pada Cendawan yang tumbuh diamati
gelas objek dan ditutup dengan gelas dan didekteksi berdasarkan
penutup dan selanjutnya dilakukan karakteristik keberadaan tum-buhnya
pengamatan di bawah mikroskop seperti tubuh buah, konidia yang
dengan pembesaran 100–400 kali muncul dari konidiofor (tangkai
untuk melihat struktur cendawan. Bila konidia), spora dengan massa
pendekatan kuantitatif diperlukan, sporanya, sporodokium dan
maka pengamatan dapat dilakukan aservulus, piknidiospora da-lam
dengan menggunakan haemo- piknidia, dan askospora dalam
cytometer untuk mengetahui peritesia.
kepadatan inokulum (cendawan) per
satuan berat benih. 1) Metode inkubasi dengan media
kertas saring
c. Metode Inkubasi
Sebanyak 400 benih diletakkan
Prinsip pengujian benih dengan dalam cawan petri berdiameter 9 cm.
metode inkubasi adalah memberikan Jumlah benih per cawan petri 10 atau
kondisi tumbuh yang optimal bagi 25 tergantung dari ukuran benih. Tiap
mikroorganisme terbawa benih, baik cawan petri diberi label nomor benih
yang ada di permukaan ataupun yang dan tanggal pengujian. Sebelum benih
ada di dalam jaringan benih. Dengan diletakkan, cawan dialasi dengan 2
cara tersebut maka mikroorganisme lapis kertas saring yang telah
/patogen terbawa benih, terutama dicelupkan ke dalam air bersih.
cendawan dan bakteri dapat Usahakan jangan terlalu banyak air
terdeteksi dengan mengamati (tidak tergenang). Letakan benih satu
karakteristik pertumbuhan dan struktur per satu dengan menggunakan pinset
cendawan. Pengujian kesehatan seperti Gambar 2.
benih dengan metode inkubasi yang Selanjutnya benih diinkubasi pada
sering dilakukan adalah pengujian suhu kamar dengan penyinaran lampu
dengan media kertas (Blotter-test), ultra violet 12 jam terang dan 12 jam
dan pengujian pada media agar. gelap secara bergantian selama 7
Metode Inkubasi dengan Media hari. Pada hari ke-8 dilakukan
Kertas (Blotter-Test) Metode Blotter pengamatan dengan menggunakan
adalah salah satu dari metode mikroskop stereo. Pada tiap benih
inkubasi, yaitu benih ditumbuhkan diamati karakteristik pertumbuhan
pada kertas saring basah, berbagai cendawan yang tumbuh.
diinkubasikan selama 7 hari dengan Kadang-kadang sangat sulit
penyinaran lampu ultra violet selama mengidentifikasi cendawan melalui
12 jam terang dan selama 12 jam pengamatan karakteristik

132
pertumbuhan cendawan, oleh karena 3) Metode inkubasi pada media agar
itu dibuat preparat dari cendawan
tersebut dan diamati dengan bantuan Dalam metode media agar
mikroskop compoun dan kunci inokulum terbawa benih, dideteksi
identifikasi. Jika suatu cendawan telah berdasarkan karakteristik koloni pada
teridentifikasi, dituliskan kode media agar yang berkembang dari
cendawan pada kertas blotter didekat benih. Secara umum prinsipnya sama
cendawan yang bersangkutan. dengan prinsip dari pengujian dengan
Jumlah benih yang terinfeksi suatu media kertas. Dalam beberapa hal
cendawan dihitung sebagai tingkat metode ini memiliki kelebihan, yaitu
infeksi cendawan pada contoh benih memberikan informasi lebih relatif
yang diuji. lebih cepat dan cukup
menggambarkan status kesehatan
2) Metode inkubasi dengan media benih dibandingkan dengan metode
kertas dengan pendinginan media kertas, karena ketersediaan
nutrisi pada media agar
Sebanyak 400 benih diletakkan memungkinkan cendawan atau bakteri
dalam cawan petri yang telah dialasi tumbuh dan berkembang secara lebih
kertas saring seperti pada metode baik dan lebih cepat sehingga
inkubasi dengan kertas standar. memudahkan dalam pengamatan.
Benih diinkubasi selama 24 jam pada Biasanya cendawan atau bakteri akan
suhu ruang dengan penyinaran lampu membentuk koloni yang khas pada
ultra violet 12 jam terang dan 12 jam media agar.
gelap. Pada hari ke-2 benih disimpan Dalam pelaksanaan pengujian
pada suhu –20o C selama 24 jam. dengan media agar memerlukan
Tujuan perlakuan pendinginan ter- persiapan yang lebih lama, relatif
sebut adalah untuk menghambat atau rumit dan mahal, terutama bila
menekan perkecambahan benih. Hal menggunakan media spesifik. Sering
ini disebabkan sering perkecambahan terjadi kesulitan dalam pengamatan
benih menyulitkan secara teknis karena pertumbuhan koloni cendawan
dalam pengamatan sehingga atau bakteri men-jadi berbeda atau
informasi menjadi bias. berubah bila menggunakan media
Setelah diberi perlakuan dingin tumbuh yang berbeda dengan waktu
kemudian benih diinkubasi selama 5 yang berbeda pula. Kesulitan lain
hari pada suhu ruang dengan pada waktu pengamatan adalah
penyinaran lampu ultra violet 12 jam pertumbuhan cendawan bukan
terang dan 12 jam gelap secara sasaran (cendawan saprofit) tumbuh
bergantian. lebih ekstensif sehingga menekan
Pada hari ke-8 benih diamati pertumbuhan cendawan patogen yang
seperti prosedur pengamatan metode menjadi sasaran pengamat-an. Untuk
inkubasi dengan media kertas keperluan pengujian dengan media
standar. agar digunakan berbagai jenis media
tumbuh seperti PDA dan media semi
selektif atau selektif seperti Czapek,

133
Media BSC, Media Komada, dan lain- di lapangan. Sejumlah cendawan,
lain. bakteri dan virus terbawa benih sering
Prosedur metode inkubasi pada menghasilkan gejala infeksi atau
media agar adalah sebagai berikut: serangan pada kecambah atau bibit
Media agar steril disiapkan dalam tanaman. Gejala terjadi pada akar,
cawan petri steril. Sebanyak 400 batang, daun atau seluruh bagian
benih dari satu contoh benih diberi kecambah atau bibit tanaman. Pada
perlakuan sterilisasi permukaan berbagai kejadian inokulum cendawan
dengan NaOCL 1 % selama 3 menit. terbawa benih menyebabkan
Kemudian benih ditiriskan pada kertas kematian pada tanaman atau
saring steril. Dalam banyak kasus, kecambah.
perlakuan sterilisasi pada permukaan Beberapa kelompok cendawan
benih tidak dilakukan. terbawa benih yang sering
Benih diletakkan pada media agar menyebabkan penyakit pada
dalam cawan petri. Tiap cawan kecambah atau bibit antara lain
ditanami 10 butir benih. Pekerjaan Alternaria, Ascochyta, Colletotrichum,
penanaman benih tersebut dilakukan Drechslera, Fusarium, Macrophomina.
secara aseptik, yaitu membersihkan Sedangkan kelompok bakteri yang
tempat dan alat kerja dengan bahan sering menunjukkan gejala pada
aseptik seperti alkohol 70 %. Benih kecambah antara lain Pseudomonas
diinkubasi pada suhu kamar selama 7 spp. Media tumbuh yang digunakan
hari dengan penyinaran lampu ultra untuk pengujian gejala pada bibit/
violet 12 jam terang dan 12 jam gelap kecambah adalah media pasir, bata
secara bergantian. merah, campuran pasir dan tanah
Pengamatan dilakukan pada hari serta media buatan seperti agar air.
ke-8 tetapi sering pula dilakukan mulai Pengujian kesehatan benih dengan
hari ke-4, karena koloni cendawan gejala bibit/ kecambah mempunyai
sudah mulai tampak. Hal yang diamati beberapa kelebihan dibandingkan
adalah karak-teristik koloni dan metode yang lain.
struktur cendawan. Untuk bakteri Pengujian dengan cara ini dapat
bahkan peng-amatan sudah dapat mengamati penularan (transmisi)
dilakukan pada hari ke-2 atau ke-3. patogen dari benih ke tanaman dari
satu fase ke fase pertumbuhan
4) Uji Gejala pada Bibit/ Kecambah tanaman. Beberapa patogen tidak
mudah dideteksi dengan metode lain
Patogen dapat menghasilkan karena serangan patogen tersebut
gejala pada bibit/kecambah baik pada yang bersifat laten. Sehingga
akar, kotiledon, atau hipokotil. Benih diperlukan fase tertentu pertumbuhan
yang terinfeksi pada kondisi yang tanaman agar gejala dan
menguntungkan dapat menghasilkan perkembangan patogen dapat
gejala pada bibit sama dengan gejala dideteksi. Metode ini sangat
di lapangan, sehingga metode ini bermanfaat untuk pengujian contoh
dapat digunakan untuk mendapatkan benih yang jumlahnya terbatas seperti
informasi yang mewakili penampakan benih hasil pemuliaan pada tahap

134
tertentu dan juga bermanfaat untuk salah satu metode serologi untuk
tujuan karantina. Pengujian gejala mendeteksi virus sering digunakan
bibit/kecambah dapat digunakan untuk karena metode tersebut sederhana,
evaluasi efektivitas perlakuan benih, mudah dilakukan, cepat, sensitif,
baik dengan kimia maupun secara akurat, dan dapat digunakan untuk
fisik. menguji sampel dalam jumlah besar.
Prosedur pengujian dengan Metode tersebut berdasarkan pada
metode media agar cair adalah konjugasi antara virus– antibodi dan
sebagai berkiut: Dengan media agar enzim, dengan menambahkan
air (water agar) dilakukan dengan cara substrat pewarna maka adanya
sebagai berikut. Tuangkan 10 ml agar konjugasi tersebut dapat diperlihatkan.
air ke dalam tabung reaksi ukuran Dalam uji ELISA ada beberapa
160x16 mm kemudia tutup dengan cara yang digunakan yaitu indirect
kapas dan selanjutnya disterilisasi ELISA, double antibody sandwich
pada temperatur 121o C selama 15 ELISA (DAS ELISA), DAS ELISA
menit. Sebutir benih ditanam pada protocol, F (ab’)2 indirect ELISA dan F
media agar air steril. Sebelum dan (ab’)2 ELISA protocol, tetapi yang
sesudah penanaman, tabung tetap banyak digunakan adalah metode
tertutup dengan kapas. Penanaman indirect ELISA dan double antibody
dikerjakan secara aseptik. Tabung sandwich ELISA (DAS ELISA). Dalam
reaksi yang berisi media agar air dan indirect ELISA uji didasarkan pada
benih kemudian diletakkan pada rak adanya ikatan enzim dengan molekul
tabung reaksi dan diinkubasikan antibody yang dapat dideteksi oleh
sampai 14 hari pada temperatur ruang antiviral immunoglobulin. Sedangkan
dengan penyinaran lampu ultra violet. pada DAS ELISA, virus diikat oleh
Setelah masa inkubasi diamati gejala antibody spesifik yang kemudian
yang timbul, koloni cendawan dan bereaksi lagi dengan antibody spesifik
struktur cendawan. Pengamatan yang telah diikat oleh enzim.
sebenarnya bisa dilakukan selama Dari segi praktikal indirect ELISA
masa inkubasi. lebih sederhana dan lebih cepat
karena dalam indirect ELISA tidak
5) Uji Serologi melalui prosedur pemurnian virus,
mempersiapkan stock gamma–
Uji ELISA (Enzyme-Linked globulin (lgG), dan mela-kukan
Immuno-sorbent Assays) adalah konjugasi enzim–immuno-globulin.
pengujian serologi terutama Prosedur uji serologi adalah
digunakan untuk mendeteksi bakteri sebagai berikut: Antigen (ekstrak
dan virus terbawa benih. Prinsip tanaman yang diuji) harus
pengujian tersebut adalah reaksi in dipersiapkan terlebih dahulu
vitro antara antigen dan antibodi. (Persiapan kontrol) yaitu ekstrak
Dalam pengujian cara ini sangat tanaman sehat dan suspensi tanaman
tergantung kepada ketersediaan yang positif terinfeksi virus dalam
sejumlah antibodi yang spesifik untuk antigen buffer dengan pengenceran
patogen sasaran. Uji ELISA sebagai 1/50. Buat ekstrak antigen dengan

135
cara menggerus jaringan tanaman pengenceran 1/1000–1/2000 dalam
yang akan diuji kemudian diencerkan serum buffer. Inkubasikan selama 1
dengan antigen buffer dengan jam pada suhu 37oC.
pengenceran 1/9. Masukan antigen Substrat dibuat setelah antiserum
tersebu sebanyak 100 —l pada setiap siap untuk digunakan. Metoda
lubang plate ELISA. pembuatan substrat adalah sebagai
Tutup plate ELISA dengan plastik berikut: Kosongkan plate ELISA dan
tipis dan diinkubasikan selama 1 jam cuci sebagaimana di atas. Buat
pada suhu tumbuh 37o C atau larutan substrat dari 1 tablet p–
semalaman pada suhu kamar. nitrophenyl (PNPP), (tersedia se-cara
Primary (specific antiserum) harus komersial) dalam 10–15 ml
disiapkan terlebih dahulu. Selama diethanolamine buffer (DIEAB).
inkubasi (atau sebelum uji dimulai) Masukan substrat tersebut 100 —l per
dapat dilakukan cross–adsorbtion lubang. Inkubasikan selama 30 menit
antiserum dengan jaringan sehat pada suhu kamar. Reaksi positif yaitu
dengan cara sebagai berikut. apabila terjadi perubahan warna
Jaringan sehat dihancurkan dalam menjadi kuning.
serum buffer dengan pengeceran Baca nilai absorban ultra violet
1/20. Suspensi disaring dengan dengan menggunakan alat spektro-
menggunakan kain kasa. Encerkan fotometer. Untuk menghentikan reaksi
anti-serum sesuai anjuran dalam dapat dilakukan dengan menambah
suspensi tersebut. Aduk sampai rata setetes 3 N NaOH pada tiap lubang.
dan inkubasi selama 45 menit pada
suhu 37o C. Cara Pembuatan Buffer untuk Inderect
Pencucian dilakukan dengan ELISA :
langkah-langkah sebagai berikut. PBS (Phosphate Buffered Saline) :
Kosongkan plate ELISA. Cuci plate 6) 0,05 M KH2 PO4 /
ELISA dengan PBS Tween, rendam Na2 HPO4 + 8,5 g Na Cl /l
selama 3 menit dengan PBS Tween, 7) pH 7,2
ulangi sampai 4 kali cucian. Keringkan Antigen buffer:
dengan kertas tissue. Masukan a. PBS + 0,01
primary antiserum 100 —l setiap M NaDIECA.
lubang plate ELISA. Inkubasikan plate PBS Tween (untuk mencuci)
tersebut selama 1 jam pada suhu x 1 liter PBS Tween
37oC. x 0,2 g KCl.
Secondary antiserum (conjugate) x 0,5 ml Tween 20
harus disiapkan setelah primery Serum buffer :
antiserum yaitu dengan cara: x 1 liter PBS Tween
Kosongkan plate ELISA dan cuci x 20 g Polyvinylpyrrolidone (2 %)
dengan cara seperti di atas. Masukan (MW = 25.000)
konjugasi antibody– Alkaline x 2 g Ovalbumin (0,2 %)
phosphatase (tersedia secara
komersial sebagai SWAREC = Swine
antirabbit enzyme conju-gate) pada

136
Substrate – Buffer : DIEAB : 4.9 Prosedur Memproduksi Benih
Diethanolamine Buffer. Bersertifikat
x 100 ml diethanolamine
(C4H11NO2). Seorang penangkar benih
x 200 ml deinonized H2O bersertifikat perlu memiliki
x 24 ml 5 N Hcl pengetahuan yang cukup tentang cara
x buat suspensi dalam deionized memproduksi benih bermutu dan cara
H2O sampai mencapai volume menyimpan benih. Hal berikutnya
1000 ml. adalah penguasaan pengolahan
benih, tanah, dan gudang
6) Uji Tanaman Indikator penyimpanan, serta sikap jujur dan
bersedia selalu mematuhi
Pengujian dengan tanaman peraturan/ketentuan perbenihan yang
indikator digunakan terutama untuk berlaku.
mendeteksi virus dan bakteri terbawa Prosedur untuk mendapatkan
benih. Prinsip pengujiannya adalah sertifikat dimulai dari permohonan
reaksi dari tanaman indikator terhadap sertifikasi, pengajuan pemeriksaan
ekstrak/sap dari biji yang pendahuluan, pemeriksaan lapang,
diinokulasikan pada tanaman indikator pemeriksaan alat-alat panen dan
tersebut. Reaksi yang terjadi adalah pengolahan, pengambilan sampel
berupa gejala lokal pada daun benih, dan pengajuan pemasangan
tanaman indikator. label sertifikat.

7) Uji dengan Teknologi


Biomolekuler
a. Permohonan sertifikasi
Teknik biomolekuler sudah mulai
digunakan dalam pengujian kesehatan Untuk menghasilkan benih
benih. Teknik biomo-lekuler yang bersertifikat, dimulai dari pengajuan
diaplikasikan dalam pengujian permohonan sertifikasi kepada BPSB
kesehatan benih adalah Polymerase setempat yang dilakukan paling
chain reaction (PCR). Teknik PCR lambat satu bulan sebelum tebar
mempunyai tingkat ketelitian yang (tanam) dengan mengisi formulir.
sangat tinggi dan dapat dilakukan Formulir isian mencakup tentang
dalam waktu yang relatif singkat. nama dan alamat pemohon
Tetapi penggunaan teknik PCR untuk (penangkar), letak areal, asal benih
pengujian rutin kesehatan benih masih sumber, rencana penanaman, sejarah
terlalu mahal dalam hal bahan, lapangan, dan isolasi (jarak/waktu)
peralatan dan tenaga pelaksana. yang dilakukan. Setelah diisi, formulir
diserahkan dengan dilampirkan label
benih (kelas dan benih sumber) yang
akan digunakan dan denah situasi
lapangan.

137
1) Permohonan pemeriksaan lapang penangkar diwajibkan melakukan
pendahuluan roguing ulang, dan selanjutnya
mengajukan pemeriksaan ulangan.
Penangkar menyampaikan Pemeriksaan ulang hanya dapat
pemberitahuan siap untuk diperiksa dilakukan satu kali. Jika haisl
lapang pendahuluan kepada BPSB pemeriksaan ulang lahan dinyatakan
setempat paling lambat 10 hari tidak lulus, maka lahan tersebut gagal
sebelum tanam atau seminggu untuk dijadikan areal produksi benih
sebelum pemeriksaan lapang. Dalam karena kemurniannya tidak dapat
pemeriksaan ini, pengawas BPSB dipertanggung-jawabkan, dan hanya
akan menguji kebenaran data diperbolehkan untuk produksi non
lapangan yang diajukan penangkar benih.
seperti dalam surat permohonan
sertifikasi. Jika data lapangan 3) Permohonan pemeriksaan
menunjukkan kesesuaian maka lahan lapangan fase generatif
penangkaran tersebut telah syah
dinyatakan sebagai lahan produksi Pemeriksaan lapangan fase
benih bersertifikat. generatif hanya dilakukan bila telah
lulus pada tahapan pemeriksaan
2) Permohonan pemeriksaan fase sebelumnya. Pengajuan permohonan
vegetatif pemeriksaan lapangan fase generatif
(saat berbunga) dilakukan satu
Pemeriksaan lapangan pertama minggu sebelum pemeriksaan
dilakukan saat tanaman dalam fase dilakukan. Dalam pemeriksaan ini juga
pertumbuhan vegetatif atau sekitar 30 diamati keberadaan dari CVL dengan
hari setelah tanam. Pengajuan pengamatan pada organ reproduktif,
permohonan pemeriksaan diajukan seperti warna dan bentuk bunga, serta
kepada BPSB paling lambat 7 hari saat pembungaan. Seperti pada
sebelum pemeriksaan, pemeriksaan pengawasan lapangan fase vegetatif,
akan dilakukan terhadap keberadaan penangkar benih diberi kesempatan
campuran varietas lain (CVL). Nilai untuk melakukan pengawasan ulang
standar CVL berbeda untuk setiap jika hasil pemeriksaan dinyatakan
jenis tanaman dan kelas benih yang tidak lulus. Pemeriksaan ulang pun
diproduksi. Semakin tinggi kelas hanya diberikan satu kali.
benih, semakin ketat standarnya.
Sebelum pengawas BPSB 4) Permohonan pemeriksaan fase
memeriksa, penangkar benih menjelang panen
sebaiknya melakukan roguing agar
standar lapang benih bersertifikat Pemeriksaan fase menjelang
terpenuhi. Jika hasil pemeriksaan oleh panen dilakukan bila telah lulus
pengawas BPSB menyatakan lulus, pemeriksaan lapang sebelumnya.
lahan tersebut dapat diteruskan untuk Pemeriksaan dilakukan satu pekan
proses sertifikasi selanjutnya. Jika sebelum panen (menjelang masak
lahan dinyatakan tidak lulus maka fisiologis). Permohonan pemeriksaan

138
diajukan satu minggu sebelum periodik selama masa pengolahan
pemeriksaan dilakukan. Hal-hal yang benih dengan waktu yang tidak
diperiksa pada pemeriksaan ini diberitahukan kepada penangkar.
meliputi komponen buah dan benih, Tujuan dari pengawasan ini adalah
seperti warna dan bentuk benih. Tidak memastikan bahwa selama dalam
seperti pada pemeriksaan pengolahan tidak terjadi kecurangan-
sebelumnya, pada pemeriksaan ini kecurangan yang dilakukan
tidak dilakukan pemeriksaan ulang. penangkar, misalnya mencampurkan
Artinya, jika lahan dinyatakan tidak benih yang lulus lapangan dengan
lulus maka secara langsung benih benih kedaluwarsa atau benih tidak
yang dihasilkan di lahan tersebut tidak lulus lapangan. Jika didapatkan
dapat dijadikan sebagai benih penangkar yang melakukan
bersertifikat. kecurangan maka proses sertifikasi
dapat dihentikan.
5) ermohonan pemeriksaan alat-alat
panen dan pengolahan benih c. Permohonan pengambilan
contoh benih
Selain benih, alat-alat panen dan
pengolashan benih pun dilakukan Prosedur selanjutnyas adalah
pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan ini permohonan pengambilan contoh
adalah untuk memastikan bahwa benih guna pengujian di labora-torium
peralatan yang digunakan dalam analisis mutu benih BPSB.
panen dan pengolahan benih tidak Pengambilan contoh benih oleh
membawa sumber kontaminan, pengawas BPSB dilakukan setelah
seperti varietas lain. Pengajuan pengolahan benih. Permohonan oleh
pemeriksaan alat-alat panen dan penangkar dilakukan 1 minggu
pengolahan benih dilakukan paling sebelum pengawasan dilakukan.
lambat satu minggu sebelum panen Sebelum dilakukan pengambilan
atau bersamaan dengan pemeriksaan contoh benih, penangkar diwajibkan
lapangan fase menjelang panen. Hal telah menempatkan dan mengemas
yang dilakukan pengawas BPSB benih secara tepat. Benih telah
dalam pemeriksaan ini adalah dikemas dengan kemasan curah
menjalankan (menghidupkan) semua (belum dikemas dengan kemasan
alat pengolahan benih sehingga sisa- pemasaran) dan dikelompokkan
sisa kotoran dan benih dari proses berdasarkan lot yang tepat, misalnya
pengolahan benih sebelumnya dapat berdasarkan tanggal panen yang
keluar dan alat dapat dibersihkan. sama dari varietas yang sama. Lot
benih ditempatkan sedemikian rupa
b. Pengawasan pengolahan benih sehingga setiap wadah benih
berpeluang sama untuk diambil
Pengawasan pengolahan benih contoh benihnya. Pengawas dapat
tidak diajukan oleh penangkar benih, membatalkan pengambilan contoh
tetapi merupakan pengawasan benih jika diindikasikan adanya
langsung oleh petugas BPSB secara kelompok benih yang mencurigakan

139
atau susunan penempatan benih tidak kadar air benih, kemurnian, daya
memungkinkan semua wadah diambil tumbuh benih, sertak andungan
contoh benihnya. kotoran dan campuran varietas lain,
selain identitas lain sesuai yang
d. Permohonan pengawasan diajukan penangkar benih.
pemasangan label sertifikat
e. Permohonan pelabelan ulang
Prosedur akhir dari proses
pembuatan benih bersertifikat adalah Benih bersertifikat telah
pengawasan pemasangan label mendekati atau habis masa edarnya
sertifikasi. Jika dalam pengujian dan akan diedarkan kembali harus
laboratorium, benih penangkaran dilakukan pengujian dan pelabelan
dinyatakan lulus maka selanjutnya ulang. Produsen benih bersertifikat
penangkar mengajukan pengawasan wajib mengajukan pengambilan
pemasangan label sertifikat pada contoh benih, mengujikannya dan
benih-benih yang akan dikemas kemudian memasang label ulangan
dengan ukuran tertentu (sesuai pada kemasan benihnya. Prosedur
kebutuhan pasar). Dalam pengajuan dan pe-laksanaan dari pelabelan
ini, penangkar memohon nomor seri ulang sama seperti pada prosedur
label sertifikasi dengan pengambilan contoh dan pengawasan
mencantumkan jumlah segel (seal) pemasangan label sebelumnya.
dan label sertifikasi yang diperlukan, Pengajuan pelabelan ulang dilakukan
nomor pengujian, nomor kelompok satu bulan sebelum masa edar benih
benih yang bersangkutan, jenis, bersertifikat berakhir. Pada kemasan
varietas, jumlah wadah, berat bersih benih, dicantumkan data analisis mutu
tiap wadah, nama dan alamat benih terbaru dan dicantumkan pula
produsen. Adapun isi label akan kode LU yang berarti Label Ulang.
meliputi hasil-hasil pengujian
laboratorium yang terdiri dari nilai

140
Direktorat Jenderal Litbang Dinas Pertanian
Perbenihan Pemerintah dan Tingkat I
Swasta

BUMN
Pelepasan Swasta
BPSB

Varietas Baru
(Breeder Seed) Diperta
Tk.II

Benih Dasar BBI


(Fondation Seed)

BUMN
BBU
Swasta
Benih Pokok
(Stock Seed)

BBP BUMN
Benih Sebar Swasta
(Extention Seed)

Keterangan:
: Komando
Pemasaran : Pengawasan
Pemasaran
: Pembinaan dan
Koordinasi
: Alur benih
: Sertifikasi
PETANI

Gambar 4.13.
Skema alur pelepasan benih, produksi dan pengawasan mutu benih di Indonesia.
(Ditjentan Pangan dan Horti, 1999)

141
Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 4. siswa telah mampu menguasai kompetensi-


kompetensi berikut:
1. Potensi benih tanaman
2. Dasar-dasar produksi benih
3. Menyiapkann lahan pembenihan
4. Merawat benih tanaman
5. Mengelola alat dan mesin pembenihan
6. Membiakkan tanaman dengan biji

Proses pembentukan biji pada Buab, biji dan


tumbuhan perkembangan biji Polinasi
Pembuahan adalah penyatuan sel x Pembuahan x Penyerbukan oleh
betina dan sel jantan. Hasil x Waktu antar serangga.
penyatuan disebut zigot. Zigor berisi pembuahan x Adaptasi bunga
kromosom dari individi jantan dan x Pergiliran x Ketidakserasian
betina. generasi x Penyerbukan
dengan angina
Musim penyerbukan

Teknik produksi benih tanaman Mutu benih


x Persyaratan lahan produksi x Kriteria benih bermutu
x Benih sumber x Kelas benih
x Teknik budidaya tanaman x Faktor yang mempengaruhi mutu benih.
untuk produksi benih generatif
x Alur umum pengelolaan benih
x Alat dan mesin pengolahan
benih
Penyimpanan benih
Pengujian kesehatan benih Prosedur memperoleh benih bersertifikat
x Pengamtan secara visual x Permohonan sertifikasi
x Metode pencucian benih x Permohonan pemeriksaan lapang
x Metode inkubasi pendahuluan.
x Uji gejala pada bibit/ kecambah x Permohonan pemeriksaan fase vegetatif
x Uji serologi x Permohonan pemeriksaan fase generatif
x Uji tanaman indicator x Permohonan pemeriksaan fase
menjelang panen.
x Permohonan pemeriksaan alat-alat
panen dan pengolahan benih.
x Pengawasan pengolahan benih
x Permohonan pengambilan sample benih
x Permohonan pengawasan pemasangan
label bersertifikat
x Permohonan pelabelan ulang.

142
SOAL:
1. Jelaskan proses pembentukan biji pada tumbuhan dengan bantuan angina
dan serangga
2. Bagaiman proses sertifikasi benih di Indonesia

TUGAS:
1. Lakukan kegiatan bermain peran dengan tema mendaftarkan benih vegetatif
dan benih generatif.
2. Lakukan observasi minimal pada 2 (dua) orang penangkar benih dan
lakukan wawancara terhadap teknik produksi yang biasa dilakukan.

143
144
BAB 5. TEKNIK PEMELIHARAAN TANAMAN HASIL PEMBENIHAN

5.1 Media Tumbuh tumbuhan. Nitoden diserap oleh


Tanah adalah tempat tumbuh tumbuhan dalam bentuk nitrat dan
tumbuhan di atas permukaan bumi. Di amonium. Fosfor dibentuk pada tanah
dalam tanah terdapat air, udara dan mineral dan berbagai senyawa organik.
berbagai hara tumbuhan untuk proses Fosfor diserap oleh tanaman dalam
pertumbuhan dan perkembangan bentuk ion fospat. Belerang ditemukan
tanaman. Air yang beada dalam tanah dalam tanah mineral. Belerang diserap
sangat pentig untuk proses kimia, oleh tumbuhan dalam bentuk sulfat.
biologi dan fisika tanah. Sebagain air Kalium, kalsium dan magnesium
tanah terdapat dalam bentuk lapisan merupakan logam. Pada saat ketiga
tipis yang dinamakan air kapiler. Air logam tersebut di atas bereksi dengan
kapiler membentuk larutan tanah yang air maka akan dibebaskan ion-ion
berfungsi seba-gai sumber unsur hata kalium, kalsium dan magnesium.
tumbuhan.
Udara dalam tanah beasal dari a.Perkembangan dan Pengertian
udara atmosfir yang mengandung Tanah
sekitar 21% Okigen, 78% nitrogen, dan Pemahaman fungsi tanah sebagai
1% CO2 beserta gas lainnya. Semua media tumbuh dimulai sejak peradaban
gas tersebar dalam poripori tanah atau manusia mulai beralih dari manusia
terlarut dalam tanah. Akar dan pengumpul pangan yang tidak menetap
organisme tanah memerlukan oksigen menjadi manusia pemukim yang mulai
untuk proses pernafasan (respirasi). melakukan pemindah tanaman pangan
Oksigen dalam tanah digunakan oleh /nonpangan ke areal dekat mereka
se-mua mahluk hidup dalam tanah, baik tinggal. Pada tahap berikutnya, mulai
organisme maupun mikroor-ganisme, berkembang pemahaman fungsi tanah
sehingga konsentrasi oksigen dalam sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman
tanah akan lebih rendah dibandingakan tersebut, sehingga produksi yang
dengan oksigen di atas permukaan dicapai tanaman tergantung pada
tanah (atmosfir). kemampuan tanah dalam penyediaan
Di dalam tanah terdapat nitrogen, nutrisi ini (kesuburan tanah). Dengan
fosfor, belerang, kalium, kalsium dan berkembangnya areal perkotaan, terjadi
magnesium dalam jumlah yang relatif benturan kepentingan antara kebutuhan
banyak (unsur hara makro) dan terdapat lahan untuk sarana transportasi dan
sedikit besi, mangan, boron, seng dan pendirian bangunan dengan kebutuhan
tembaga (unsur hara mikro). Beberapa lahan pertanian, yang seringkali
tumbuhan membutuhkan beberapa menyebabkan tergusurnya lahan
unsur lain seperti natrium, molibdenum, pertanian yang produktif semata-mata
klor, flour, iod, silikon, strontium. Barium karena alasan finansial.
dan kobalt. Pada mulanya, tanah dipandang
Hara esensial (penting) sebagian sebagai lapisan permukaan bumi
besar terdapat dalam tanah. Nitogen (natural body) yang berasal dari
merupakan unsur hra yang sangt bebatuan (natural material) yang telah
penting bagi tumbuhan. Nitrogen mengalami serangkaian pelapukan oleh
merupakan ba-han baku untuk gaya-gaya alam (natural force),
penyusunan protein dan asam amino sehingga membentuk regolit (lapisan

145
berpartikel halus). Konsep ini meliputi Agrogeologi, Fisika, Kimia dan
dikembangkan oleh para Geologis pada Biologi Tanah, Morfologi dan Klasifikasi
akhir abad XIX. Hal-hal yang dipelajari Tanah, Survei dan Pemetaan Tanah,
adalah (1). Perbedaan-perbedaan Analisis Bentang Lahan, Ilmu Ukur
berbagai jenis tanah dan dijumpainya Tanah, Perencanaan dan
suatu jenis tanah yang sama jika Pengembangan Wilayah.
kondisinya relatif sama. (2). Masing- Pemahaman tanah sebagai media
masing jenis tanah mempunyai tumbuh tanaman pertama kali
morfologi yang khas sebagai dikemukakan oleh Dr. H.L. Jones dari
konsekuensi keterpaduan pengaruh Cornell University Inggris, yang mengkaji
spesifik dari iklim, jasad hidup (tanaman hubungan tanah pada tanaman tingkat
dan ternak), bahan induk, topografi dan tinggi untuk mendapatkan produksi
umur tanah; dan (3). Tanah merupakan pertanian yang seekonomis mungkin.
hasil evolusi alam yang bersifat dinamis Kajian tanah dari aspek ini disebut
sepanjang masa. edaphologi (edaphos = bahan tanah
Dinamika dan evolusi alam ini subur), namun pada realitasnya kedua
terhimpun dalam definisi bahwa tanah definisi selalu terintegrasi. Kajian
adalah "bahan mineral yang tidak padat Edaphologi ini antara lain meliputi
(unconsolidated) terletak di permukaan Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah
bumi, yang telah dan akan tetap dan Air, Agrohidrologi, Pupuk dan
mengalami perlakuan dan dipengaruhi Pemupukan, Ekologi Tanah dan
oleh faktor-faktor genetik dan lingkungan Bioteknologi Tanah, sedangkan yang
yang meliputi bahan induk, iklim merangkum kajian Pedologi dan
(termasuk kelembaban dan suhu), Edaphologi sekaligus antara lain meliputi
organisme (makro dan mikro) dan Pengelolaan Tanah dan Air, Evaluasi
topografi pada suatu periode waktu Kesesuaian Lahan dan Tata Guna
tertentu". Satu penciri-beda utama Lahan, Pengelolaan Tanah Rawa,
adalah tanah ini secara fisik, kimiawi dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
biologis, serta ciri-ciri lainnya umumnya Lingkungan.
berbeda dibanding bahan induknya, Tanah pada masa kini sebagai
yang variasinya tergantung pada faktor- media tumbuh tanaman didefinisikan
faktor pembentuk tanah tersebut. sebagai: "Lapisan permukaan bumi yang
Pengertian ini disebut sebagai secara fisik berfungsi sebagai tempat
definisi pedologis (pedo = gumpal tumbuh dan berkembang sistem
tanah). Dalam definisi yang lain ilmu perakaran penopang tegak-tumbuhnya
tanah adalah ilmu pengetahuan alam tanaman dan penyuplai kebutuhan air
murni dalam hal: (1) asal mula dan dan udara; secara kimiawi berfungsi
pembentukan tanah yang tercakup sebagai gudang dan penyuplai hara atau
dalam bidang kajian genesis tanah, dan nutrisi (senyawa organik dan anorganik
(2) nama-nama, sistematik, sifat sederhana dan unsur-unsur esensial
kemampuan dan penyebaran berbagai seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe,
jenis tanah yang tercakup dalam bidang Mn, B, Cl, dan lain-lain); dan secara
kajian Klasifikasi dan Pemetaan Tanah. biologis berfungsi sebagai habitat biota
Hasil kajian tanah secara pedologis ini (organisme) yang berpartisipasiaktif
dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyediaan hara tersebut dan
dasar dalam pemanfaatan masing- zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi)
masing jenis tanah secara efisien dan bagi tanaman", yang ketiganya secara
rasional. Kajian Pedologi antara lain integral mampu menunjang produktivitas

146
tanah untuk menghasilkan biomasa, baik memahami, (2) fungsi tanah sebagai
tanaman pangan, obat-obatan, industri pelindung tanaman dari serangan hama
perkebunan, maupun kehutanan". dan penyakit dan dampak negatif
Atas dasar definisi ini maka tanah pestisida limbah industri berbahaya
sebagai media tumbuh mempunyai tersebut. Oleh karena itu, dalam buku ini
empat fungsi utama, yaitu sebagai (1). dituturkan dalam kerangka pengertian
Tempat tumbuh dan berkembangnya fenomena ini.
perakaran yang mempunyai dua peran
utama. (2). Penyokong tegak- b. Profil Tanah
tumbuhnya trubus (bagian atas) Secara vertikal tanah
tetanaman. (3). sebagai penyerap zat- berdifferensiasi membentuk horizon-
zat yang dibutuhkan tanaman. (4). horizon (lapisan-lapisan) yang berbeda-
Penyedia kebutuhan primer tanaman beda baik dalam morfologis seperti
untuk melaksanakan aktivitas ketebalan dan warnanya, maupun
metabolismenya, baik selama karakteristik fisik, kimiawi, dan biologis
pertumbuhan maupun untuk masing-masingnya sebagai konsekuensi
berproduksi, meliputi air, udara dan bekerjanya faktor-faktor lingkungan
unsur-unsur hara. (5). Penyedia terhadap: (1) bahan induk asalnya
kebutuhan sekunder tanaman yang maupun (2) bahan-bahan eksternal,
berfungsi dalam menunjang aktivitasnya berupa bahan organik sisa-sisa biota
supaya berlangsung optimum, meliputi yang hidup di atasnya dan mineral non
zat-zat aditif yang diproduksi oleh biota bahan induk yang berasal dari letusan
terutama mikroflora tanah seperti (a). gunung api, atau yang terbawa oleh
zat-zat pemacu tumbuh (hormon, vitamin aliran air. Susunan horizon-horizon
dan asam-asam organik khas). (b). tanah dalam lapisan permukaan bumi
antibiotik dan toksin yang berfungsi setebal 100-120 cm disebut sebagai
sebagai anti hamapenyakit tanaman di profil tanah.
dalam tanah. (c). senyawa-senyawa Profil Tanah merupakan irisan
atau enzim yang berfungsi dalam vertikal tanah dari lapisan paling atas
penyediaan kebutuhan primer tersebut hingga ke bebatuan induk tanah
atau transformasi zat-zat toksik eksternal (regolit), yang biasanya terdiri dari
seperti pestisida dan limbah industri horizon-horizon O-A-E-B-C- R. Empat
berbahaya; serta. (d). Habitat biota lapisan teratas, yang masih dipengaruhi
tanah, baik yang berdampak positif cuaca disebut Solum Tanah, horizon O-
karena terlibat langsung atau tak A disebut lapisan tanah atas dan horizon
langsung dalam penyediaan kebutuhan E-B disebut lapisan tanah bawah
primer dan sekunder tanaman tersebut, Meskipun tanah terdiri dari
maupun yang berdampak negatif karena beberapa horizon, namun bagi
merupakan hama dan penyakit tanaman. tetanaman yang sangat penting adalah
Fungsi-fungsi tanah yang horizon O - A (lapisan atas) yang
sedemikian vitalnya dalam penyediaan biasanya mempunyai ketebalan di
bahan pangan, papan dan sandang bagi bawah 30 cm, bahkan bagi tanaman
manusia (juga bagi hewan) ini berakar dangkal seperti padi, palawija
membawa konsekuensi bahwa seorang dan sesayuran yang paling berperan
ahli tanah tidak saja dituntut untuk adalah kedalaman di bawah 20 cm. Oleh
berpengetahuan tentang: (1) tanah karena itu, istilah kesuburan tanah
sebagai tempat tumbuh dan penyedia biasanya mengacu kepada ketersediaan
kebutuhan tanaman, tetapi juga harus hara pada lapisan setebal ini, yang

147
biasanya disebut sebagai lapisan olah. mengandung bahan; organik tanah atau
Namun bagi tetanaman perkebunan dan belum mengalami pelindian (leaching)
kehutanan (pepohonan) untuk jangka hara secara intensif, sehingga relatif
panjang lapisan tanah bawah juga akan subur, sedangkan tanah yang berwarna
menjadi sumber hara dan air. terang atau pucat berarti berBOT (bahan
Kegunaan langsung dari organik tanah) rendah atau telah
pengamatan profil tanah ini antara lain mengalami pelindian hara intensif,
adalah untuk mengetahui (1). sehingga relatif miskin. Tanah yang
Kedalaman lapisan olah atau solum berwarna homogen bersih menunjukkan
tanah yang merupakan indikator potensi sirkulasi udara (aerasi) dan airnya
kedalaman akar tanaman untuk (drainase) baik, berarti kadar oksigennya
berpenetrasi, makin dangkal berarti cukup, sehingga proses oksidasi
makin tipis sistem perakarannya, berjalan baik, sedangkan tanah yang
sehingga jika makin besar bobot atau berwarna tak bersih atau bebercak
tinggi tanaman akan makin mudah menunjukkan aerasi dan drainasenya
tanaman untuk tumbang. Informasi ini tidak baik, sehingga proses oksidasi dan
dapat menuntun kita dalam memilih jenis reduksinya terjadi secara bergantian.
tanaman dan teknik penanamannya. Proses reduksi yang lama pada tanah
(2). Kelengkapan atau differensiasi kering berkadar besi tinggi akan
horizon pada profil tanah merupakan menimbulkan bercak-bercak senyawa
indikator umur tanah atau proses-proses ferro yang berwarna kekuningan,
pembentukan (genesis) yang telah sedangkan proses oksidasi yang lama
dilaluinya, makin lengkap atau makin pada tanah rawa akan menghasilkan
berdiferensiasi horizon-horizon tanah senyawa ferri yang berwarna kecoklat-
berarti makin tua umur tanah, namun merahan.
kelengkapan atau diferensiasi horizon ini
akan makin berkurang atau makin baur c. Komponen Tanah
apabila tanah mengalami erosi. Pada Tanah mineral yang dapat berfungsi
tanah-tanah muda seperti Regosol, yang sebagai media tumbuh ideal secara
banyak terdapat di sekitar Indralaya, 0I material tersusun oleh 4 komponen,
Sumatera Selatan, profilnya dapat tanpa yaitu bahan padatan (mineral dan bahan
horizon. Pada tanah dewasa seperti organik), air dan udara. Berdasarkan
andosol, yang banyak terdapat di volumenya, maka tanah secara rerata
Kabupaten Muara Enim dan Lahat, terdiri dari: (1) 50% padatan, berupa
Sumatera Selatan, profilnya lengkap 45% bahan mineral dan 5% bahan
seperti sketsa pada Gambar 1.1. di atas, organik, dan (2) 50% ruang pori, berisi
sedangkan pada tanah-tanah tua seperti 25% air dan 25% udara.
Podsolik di sekitar Palembang dan Khusus untuk tanah gambut yang
Prabumulih serta tanah latosol di banyak tersebar di kawasan rawa
Kabupaten Muara Enim Sumatera Sumatera Selatan, Jambi, Riau,
Selatan, yang telah tererosi berat atau Kalimantan dan Papua, komposisi ini
telah mengalami pencucian intensif relatif berlainan, karena bagian
mempunyai profil yang umumnya tanpa padatannya 100% dapat berupa bahan
atau sedikit lapisan olah (horizon 0 dan organik, sedangkan ruang porinya 100%
A). dapat terisi air, sehingga ketiadaan
Warna tanah merupakan indikator bahan mineral dan udara pada tanah ini
sifat kimiawi tanah. Tanah yang merupakan masalah utama dalam
berwarna gelap berarti banyak

148
pemanfaatannya menjadi lahan yang melepaskan CO2 dan untuk
pertanian produktif. oksidasi enzimatik oleh mikrobia
Secara alamiah proporsi komponen- autotrofik (mampu menggunakan
komponen tanah sangat tergantung senyawa anorganik sebagai sumber
pada (1). Ukuran partikel penyusun energinya). (2). CO2 bagi mikrobia
tanah, makin halus berarti makin padat fotosintetik, dan (3). N2 bagi mikrobia
tanah, sehingga ruang porinya juga akan pengikat N.
menyempit, sebaliknya jika makin kasar. Beberapa gas seperti CO2 dan N2
(2). Sumber bahan organik tanah, tanah ini serta NH3, H2 dan gas-gas lainnya
bervegetasi akan mempunyai proporsi baik yang berasal dari proses
BOT tinggi, sebaliknya pada tanah dekomposisi bahan organik maupun
gundul (tanpa vegetasi). (3). Iklim berasal dari sisa-sisa pestisida atau
terutama curah hujan dan temperatur, limbah industri, apabila berkadar relatif
saat hujan dan evaporasi (penguapan) tinggi dapat menjadi racun baik bagi
rendah proporsi air meningkat (dan akar maupun bagi mikrobia tanah.
proporsi udara menurun), sebaliknya Adanya sirkulasi udara (aerasi) yang
pada saat tidak hujan dan evaporasi baik akan memungkinkan pertukaran
tinggi, dan (4). Sumber air, tanah yang gas-gas ini dengan 02 dari atmosfer,
berdekatan dengan sungai akan lebih sehingga aktivitas mikrobia autotrofik
banyak mengandung air ketimbang yang yang berperan vital dalam penyediaan
jauh dari sungai. unsur-unsur hara menjadi terjamin dan
toksisitas gas-gas tersebut ternetralisir.
d. Fungsi Utama Tanah sebagai Air tanah berfungsi sebagai
Media Tumbuh komponen utama tubuh tetanaman dan
Masing-masing komponen tanah biota tanah. Sebagian besar
tersebut berperan penting dalam ketersediaan dan penyerapan hara oleh
menunjang fungsi tanah sebagai media tanaman dimediasi oleh air, malah
tumbuh, sehingga variabilitas keempat unsur-unsur mobil seperti N, K dan Ca
komponen tanah ini akan berdampak dominan diserap tanaman melalui
terhadap variabilitas fungsi tanah bantuan mekanisme aliran massa air,
sebagai media tumbuh. baik ke permukaan akar maupun
transportasi ke daun. Oleh karena itu,
tanaman yang mengalami kekurangan
air tidak saja akan layu tetapi juga akan
mengalami defisiensi hara. Untuk
menghasilkan 1 g biomass kering,
tanaman membutuhkan sekitar 500 g
air, yang 1 %nya mengisi setiap unit sel-
sel tanaman.
Bahan organik dan mineral tanah
terutama berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara bagi tetanaman dan biota
Gambar 5.1.
Sketsa proporsi komponen-komponen tanah. Bahan mineral melalui bentuk
tanah mineral partikel-partikelnya merupakan
Udara tanah misalnya berfungsi penyusun ruang pori tanah yang tidak
sebagai gudang dan sumber gas (1). O2 saja berfungsi sebagai gudang udara
yang dibutuhkan oleh sel-sel perakaran dan air, tetapi juga sebagai ruang untuk
tanaman untuk melaksanakan respirasi, akar berpenetrasi, makin sedikit ruang

149
pori ini akan makin tidak berkembang untuk bersirkulasi dengan udara
sistem perakaran tanaman. Bahan (drainase dan aerasi). Sifat fisik lain
organik merupakan sumber energi, yang penting adalah warna dan suhu
karbon dan hara bagi biota heterotrofik tanah. Warna mencerminkan jenis
(pengguna senyawa organik), sehingga mineral penyusun tanah, reaksi kimiawi,
keberadaan BOT (bahan organik tanah) intensitas pelindian dan akumulasi
akan sangat menentukan populasi dan bahan-bahan yang terjadi, sedangkan
aktivitasnya dalam melepaskan hara-- suhu merupakan indikator energi
hara tersedia yang dikandung BOT matahari yang dapat diserap oleh
tersebut. bahan-bahan penyusunan tanah.
Dalam berpenetrasi ini, pada Tanah yang gembur akan
kondisi ideal perakaran tanaman dapat memberikan kelonggaran bagi per-
tumbuh dan berpenetrasi baik secara kembangan akar serta memper-
lateral maupun vertikal sejauh beberapa lancarkan persediaan oksigen dan
cm per hari, sehingga tanaman jagung drainase yang baik. Ketersediaan
dewasa yang ditanam berjarak 100 cm oksigen juga diperlukan untuk proses
dapat mempunyai sistem perakaran dan aktivitas jasad renik tanah yang
yang saling bersentuhan dengan menguraikan bahan organik menjadi
kedalaman lebih dari 2 meter. Bahkan unsur hara yang selanjutnya dapat
tanaman alfalfa diketahui dapat diserap oleh tanaman. Contohnya
mencapai kedalaman sampai 7 m, adalah bakteri Rhizobum sp. Pada
dengan rerata 2-3 m. Tanaman kedelai leguminoceae akan membantu proses
dapat berpenetrasi hingga 35 cm lateral penangkapan N2 dari udara dan akan
dan 1 m horizontal. Makna terpenting dikonversi menjadi Nitrat, sedangkan
dari makin berkembangnya sistem bakteri Nitratasi akan merubah NO2
perakaran ini adalah makin banyaknya menjadi NO3.
hara dan air yang dapat diserap Drainase tanah yang baik akan
tanaman, sehingga makin terjamin mencegah penggenangan air, mengatur
kebutuhannya selama proses suhu dan kelembaban tanah sesuai
pertumbuhan dan produksinya, dan dengan yang dibutuhkan oleh tanaman.
akhirnya makin produktif suatu areal Selain itu, dengan drainase yang baik
lahan. akan terhindar perkembangan berbagai
patogen seperti cendawan yang
5.2. Sifat Fisik Tanah merugikan.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Secara keseluruham sifat-sifat fisik
fungsi pertama tanah sebagai media tanah ditentukan oleh (1). Ukuran dan
tumbuh adalah sebagai tempat akar komposisi partikel-partikel hasil
mencari ruang untuk berpenetrasi pelapukan bahan penyusunan tanah.
(menelusup), baik secara lateral atau (2). Jenis dan proporsi komponen-
horizontal maupun secara vertikal. komponen penyusunan pertikel-pertikel
Kemudahan tanah untuk dipenetrasi ini ini. (3). Keseimbangan antara suplai
tergantung pada ruang pori-pori yang air, energi dan bahan dengan
berbentuk di antara partikel-partikel kehilangannya; dan (4). Intensitas
tanah (tekstur dan struktur), sedangkan reaksi kimiawi dan biologis yang telah
stabilitas ukuran ruang ini tergantung atau sedang berlangsung.
pada konsistensi tanah terhadap
pengaruh tekanan. Kerapatan porosotas
tersebut menentukan kemudahan air

150
5.2.1 Tekstur (drainase dan aerasi baik: air dan udara
Tekstur tanah menunjukkan banyak tersedia bagi tanaman), tetapi
komposisi partikel penyusun tanah makin mudah pula air untuk hilang dari
(separat) yang dinyatakan sebagai tanah, dan sebaliknya. (2). Makin tidak
perbandingan proporsi (%) relatif antara poreus tanah akan makin sulit akar
fraksi pasir (sand) (berdiameter 2,00- untuk berpenetrasi, serta makin sulit air
0,20 mm atau 2000-200 —m, debu (silt) dan udara untuk bersirkulasi (drainase
(berdiameter 0,20-0,002 mm atau 200-2 dan aerasi buruk: air dan udara sedikit
—m) dan liat (clay) (<2 —m). Partikel tersedia), tetapi air yang ada tidak
berukuran di atas 2 mm seperti kerikil mudah hilang dari tanah. (3). Oleh
dan bebatuan kecil tidak tergolong karena itu, maka tanah yang baik
sebagai fraksi tanah, tetapi harus dicerminkan oleh komposisi ideal dari
diperhitungkan dalam evaluasi tekstur kedua kondisi ini, sehingga tanah ber-
tanah. Klasifikasi ukuran, jumlah dan tekstur debu dan lempung akan
Was permukaan fraksi-fraksi tanah mempunyai ketersediaan yang optimum
menurut sistem USDA dan Sistem bagi tanaman, namun dari segi nutrisi
Internasional tertera pada Tabel 5.1. tanah lempung lebih baik ketimbang
berikut: tanah bertekstur debu.
Tabel 5.1. memperlihatkan bahwa makin Fraksi pasir umumnya didominasi
kecil ukuran separat berarti makin oleh mineral kuarsa (SiO2) yang sangat
banyak jumlah dan makin luas tahan terhadap pelapukan, sedangkan
permukaannya per satuan bobot tanah, fraksi debu sanya berasal dari mineral
yang menunjukkan makin padatnya feldspar dan mika yang cepat lapuk,
partikel-partikel per satuan volume pada saat pelapukannya akan
tanah. Hal ini berarti makin banyak membebaskan sejumlah hara, sehingga
ukuran pori mikro yang terbentuk, tanah bertekstur debu umumnya lebih
sebaliknya jika ukuran separat makin subur ketimbang tanah tekstur pasir.
besar. Uraian ini menunjukkan bahwa
Tanah yang didominasi pasir akan fraksi pasir dan debu lebih berperan
banyak mempunyai pori-pori makro secara fisik, sedangkan karena sebagian
(besar) (disebut lebih poreus), tanah fraksi liat yang rukuran <1 —m
yang didominasi debu akan banyak merupakan koloid atau partikel
mempunyai pori-pori meso (sedang) bermuatan listrik yang aktif sebagai situs
(agak poreus), sedangkan yang pertukaran anion atau kation, maka
didominasi liat akan banyak mempunyai fraksi liat lebih berperan secara kimiawi
pori-pori mikro (kecil) atau tidak poreus. ketimbang secara fisik.
Hal ini berbanding terbalik dengan luas Perbedaan jumlah dan luas
permukaan yang terbentuk, luas permukaan partikel-partikel per satuan
permukaan mencerminkan luas situs volume tanah, maka di lapangan jika
yang dapat bersentuhan dengan air, tanah yang telah dibasahi dirasakan
energi atau bahan lain, sehingga makin dengan kulit jari-jari tangan, maka fraksi
dominan fraksi pasir akan makin kecil pasir akan terasa kasar dan tidak lekat,
daya menahan tanah terhadap ketiga fraksi debu akan terasa agak halus dan
material ini, dan sebaliknya jika liat yang agak lekat, tetapi tidak licin, sedangkan
dominan. Sebagai hasilnya, maka (1). fraksi liat akan terasa halus, lekat, dan
Makin poreus tanah akan makin mudah licin.
akar untuk berpenetrasi, serta makin Tekstur tanah dibagi menjadi 12
mudah air dan udara untuk bersirkulasi kelas seperti tertera pada Tabel 5.2.

151
menunjukkan bahwa suatu tanah mendekati kebenaran atau makin identik
disebut bertekstur pasir apabila dengan basil penetapan di laboratorium.
mengandung minimal 85% pasir, Cara ini disebut metode rasa, dilakukan
bertekstur debu apabila berkadar dengan mengambil sebongkah tanah
minimal 80% debu dan bertekstur liat seberat kira-kira 10 g, pecahkan
apabila berkadar minimal 40% liat. perlahan, basahi dengan air
Tanah yang berkomposisi ideal yaitu secukupnya, lalu pijit di antara jari
22,5- 52,5% pasir, 30-50% debu dan jempol dan telunjuk, geser-geserkan jari
10–30% liat disebut bertekstur telunjuk sambil merasai derajat
Lempung. kekasaran, kelicinan, dan kelengketan
Berdasarkan kelas teksturnya maka partikel-partikel tanah. Melalui
tanah digolongkan menjadi (1). Tanah perbandingan rasa ketiganya maka
bertekstur kasar atau tanah berpasir secara kasar tekstur tanah dapat
berarti tanah yang mengandung minimal diperkirakan, misalnya indra kulit
70% pasir atau bertekstur pasir atau merasakan partikel-partikel (1). Terasa
pasir berlempung (tiga macam). (2). kasar, tanpa rasa licin dan tanpa rasa
Tanah bertekstur halus atau tanah lengket, serta tidak bisa membentuk
berliat berarti tanah yang mengandung gulungan atau lempengan kontinu, maka
minimal 37,5% liat atau bertekstur liat, berarti tanah bertekstur pasir. (2).
liat berdebu atau liat berpasir (3 Sebaliknya jika partikel tanah terasa
macam). (3). Tanah bertekstur sedang halus, lengket dan dapat dibuat
atau tanah berlempung, terdiri dari (a). gulungan atau lempengan kontinu, maka
Tanah bertekstur sedang tetapi agak berarti tanah bertekstur liat. (3). Tanah
kasar meliputi tanah yang bertekstur bertekstur debu akan mempunyai
lempung berpasir (Sandy Loam) atau partikel-partikel yang terasa agak halus
lempung berpasir halus (dua macam). dan licin tetapi tidak lengket, serta
(b). Tanah bertekstur sedang meliputi gulungan atau lempengan yang
yang bertekstur lempung berpasir terbentuk rapuh atau mudah hancur.
sangat halus, lempung (Loam), lempung (4). Tanah bertekstur lempung akan
berdebu (Silty Loam) atau debu (silt) (4 mempunyai partikel-partikel yang
macam), dan (c). Tanah bertekstur mempunyai rasa ketiganya secara
sedang tetapi agak halus mencakup proporsional, apabila yang terasa lebih
lempung liat (Clay loam), lempung liat dominan adalah sifat pasir, maka berarti
berpasir (Sandy clay Loam) atau tanah bertekstur lempung berpasir, dan
lempung liat berdebu (Sandy-silt Loam) seterusnya.
(3 macam). Hasil penetapan menurut metode
Melalui pengetahuan tentang sifat- rasa ini akan makin baik apabila untuk
sifat fraksi pasir, debu dan liat setiap titik pengamatan dilakukan
sebagaimana dijelaskan sebelumnya, beberapa kali, paling tidak tiga kali (tiga
apabila kelas tekstur tanah diketahui, ulangan).
maka gambaran umum tentang sifat fisik Di Laboratorium, tekstur tanah
tanah dapat diperkirakan. umumnya ditetapkan melalui dua
Di lapangan tekstur tanah dapat metode, yaitu metode pipet (kurang teliti)
ditetapkan berdasarkan kepekaan indra atau metode hidrometer "Bouyoucos"
perasa (kulit jari jempol dan telunjuk) (lebih teliti), yang keduanya didasarkan
yang membutuhkan pengalaman dan pada perbedaan kecepatan jatuhnya
kemahiran, makin peka indra perasa ini, partikel-partikel tanah di dalam air
hasil penetapannya akan makin dengan asumsi bahwa kecepatan

152
jatuhnya partikel yang berkerapatan bertekstur lempung berpasir ketimbang
(density) sama dalam suatu larutan akan yang bertekstur liat dan pasir
meningkat secara. linear apabila radius berlempung. Namun keduanya tumbuh
partikel bertambah secara secara ideal pada tanah bertekstur pasir apabila
kuadratik: disertai dengan irigasi. Pada kondisi
tanpa irigasi, tanah lempung
memberikan sifat-sifat fisik yang baik
sebagaimana diuraikan sebelumnya,
sehingga sistem perakarannya leluasa
2 gr 2 dp  d untuk berkembang.
V Tanah yang lebih baik adalah tanah
9n bertesktur lempung berpasir ketimbang
tekstur lempung terkait dengan
di mana : kebutuhan tanaman kentang terhadap
V = kecepatan jatuhnya partikel ruang untuk perpanjangan dan
(cm detik-1) pembesaran umbinya. Pinus resinosa
g = percepatan karena gravitasi (cm ideal pada tanah bertekstur lempung
detik-1) berpasir meskipun jika dibanding
dp = kerapatan partikel (g cm-3) dengan tanah bertekstur pasir yang
d = kerapatan larutan (g cm-3) diberi air irigasi.
r = radius partikel (cm) Pada tanah-tanah di daerah tropika,
n = viskositas absolut larutan (dyne nisbah debu : Liat merupakan kriteria
detik cm-3). penting dalam mengevaluasi fenomena
seperti: (1) migrasi liat, (2) taraf
Melalui metode hidrometer tersebut pelapukan fisik, dan (3) umur bahan
(1). fraksi pasir merupakan partikel- induk tanah; serta (4) klasifikasi tanah
partikel yang turun ke dasar suspensi (Lal, 1979).
selama kurang dari 40 detik. (2). fraksi
debu turun antara 40 detik hingga 5.2.2 Struktur
hampir dua jam, sedangkan. (3). Apabila tekstur mencerminkan
sisanya yang masih tersuspensi ukuran partikel dari fraksi-fraksi tanah,
merupakan fraksi liat. maka struktur merupakan kenampakan
Proporsi hasil penetapan masing- bentuk atau susunan partikel-partikel
masing fraksi tanah ini kemudian primer tanah (pasir, debu dan liat indi-
dicocokkan dengan proporsi pada vidual) hingga partikel-partikel sekunder
segitiga tekstur (Gambar 3.1), misalnya (gabungan partikel-partikel primer yang
contoh tanah o berkadar pasir 25%, disebut ped (gumpalan) yang
debu 25% dan liat 50%, maka berarti membentuk agregat (bongkah). Tanah
tanah bertekstur liat. yang partikel-partikelnya belum
Peran tekstur tanah sebagaimana bergabung, terutama yang bertekstur
diuraikan di atas akan memengaruhi pasir, disebut tanpa struktur atau
pertumbuhan dan produksi tanaman, berstruktur lepas, sedangkan tanah
hasil penelitian pengaruh tekstur tanah bertekstur liat, yang terlihat massif (padu
terhadap produksi jagung dan kentang tanpa ruang pori, yang lembek jika
tertera pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 ini basah dan keras jika kering) atau
menunjukkan bahwa jagung ideal apabila dilumat dengan air membentuk
tumbuh pada tanah bertekstur lempung, pasta disebut juga tanpa struktur.
sedangkan kentang ideal pada tanah

153
Tabel 5.1. Klasifikasi ukuran, jumlah dan luas permukaan fraksi-fraksi tanah menurut
Sistem USDA dan Sistem Internasional
Separat tanah Diameter (mm) Jumlah partikel Was permukaan
USDA Internasional (g-1) (cm2 g-1)
Pasir sangat kasar 2,00-1,00 - 90 11
Pasir kasar 1,00-0,50 - 720 23
Pasir sedang 0,50-0.25 - 5.700 45
Pasir - 2,00-0,20 4,088 29
Pasirhalus 0,25-0,10 - 46.000 91
Pasir sangat halus 0,10-0,05 - 722.000 227
Debu 0,05-0,002 - 5.776.000 454
Debu - 0,02-0,002 2.334.796 271
Liat*) <0,002 <0,002 90.250.853.000 8.000.000

Struktur tanah berfungsi (a), difusi gas dari dan ke atmosfer, (b).
memodifikasi pengaruh tekstur terhadap mengontrol proliferasi (pertumbuhan)
kondisi drainase atau aerasi tanah, akar dan perkembangannya, (c)
karena susunan antar ped atau agregat Kemudian secara langsung atau tak
tanah akan menghasilkan ruang yang langsung terkait dengan (d). erosi air
lebih besar ketimbang susunan atau angin. (e). penggenangan dan
antarpartikel primer. Oleh karena itu, aerasi tanah. (f). stres tanaman akibat
tanah yang berstruktur baik akan kekeringan. (g). pelindian atau
mempunyai kondisi drainase dan aerasi kehilangan hara-hara tanaman; dan (h).
yang baik pula, sehingga lebih temperatur tanah.
memudahkan sistem perakaran Di lapangan, struktur tanah
tanaman untuk berpenetrasi dan dideskripsikan menurut (1). tipe,
mengabsorpsi (menyerap) hara dan air, indikator bentuk dan susunan ped, yaitu:
sehingga pertumbuhan dan produksi bulat, lempeng, balok dan prisma. (2).
menjadi lebih baik. Hal ini terbukti dari kelas, indikator bentuk struktur yang
percobaan pemupukan yang terbentuk dari ped-ped penyusunnya,
mendapatkan bahwa produksi jagung menghasilkan 7 tipe struktur tanah,
pada tanah tanpa pupuk tetapi sebagaimana tertera pada Tabel 3.4,
beragregat baik ternyata 2,3 kali lebih dan (3). gradasi, indikator derajat
besar ketimbang produksi pada tanah agregasi atau perkembangan struktur,
beragregat buruk yang diberi pupuk. yang dibagi menjadi (a) tanpa struktur,
Penanaman melindungi agregat tanah jika agregasi tak terlihat atau berbatas
dari hantaman air hujan, sehingga makin tidak jelas atau baur dengan batas-batas
rapat tajuk tanaman akan makin baik alamiah, (b) lemah, jika ped sulit
pengaruhnya terhadap agregat tanah. terbentuk tetapi terlihat, (c) sedang, jika
Struktur tanah mempunyai peran ped dapat terbentuk dengan baik, tahan
sebagai regulator yang (1). lama dan jelas, tetapi tak jelas pada
menyinambungkan arah pipa yang tanah utuh, dan (d) kuat, jika ped kuat,
terbentuk dari berbagai ukuran pori-pori pada tanah utuh jelas terlihat dan antar
yang berinterkoneksi, stabilitas dan ped terikat lemah namun tahan jika
durabilitasnya, (2). mengatur retensi dipindahkan dan hanya terpisah apabila
dan pergerakan air tanah yang meliputi: tanah terganggu.

154
Mekanisme pembentukan struktur termasuk hasil aktivitas dan perombakan
dimulai dari butiran tunggal atau dari sel-sel mikrobia.
bentuk masif. Apabila berasal dari butir- Oleh karena koloid-koloid ini
butir tunggal, maka perkembangannya bermuatan negatif, maka molekul-
dimulai dari pengikatan partikel-partikel molekul air yang dapat bertindak secara
tanah membentuk cluster (gerombol) dipolar (bermuatan + dan -) terjerap
yang kemudian menjadi ped. (adsorpsi) ke permukaan koloid liat
Lima mekanisme utama yang tersebut. Pada saat air menguap, maka
menyatukan partikel-partikel ini meliputi: lempeng-lempeng liat akan berdekatan
(1) aktivitas penetrasi akar pada saat dan dibantu oleh agen perekat, maka
berkembang, (2) pergerakan air yang terjadilah agregasi.
mengikuti arah perkembangan akar Pada tanah horizon A di Wisconsin
menyebabkan terjadinya pengikisan dan USA urutan kepentingan agen-agen
pemecahan tanah yang kemudian pengikat pembentuk ped berdiameter >
memicu pembentukan ped; dan (3) 0,5 mm adalah sebagai berikut (1).
aktivitas keluar masuknya fauna tanah, Secara umum lendir mikrobial>Fe-
(4). Pembasahan dan pengeringan oksida>C-organik> liat. (2). Lempung
yang merenggang-ciutkan partikel- berdebu Parr: lendir mikrobial>liat>Fe--
partikel dan (5). Pencairan dan oksida> C-organik. (3). Lempung berliat
pembekuan yang juga merenggang- Almena : lendir mikrobial>Fe-oksida.
ciutkan partikel-partikel. (4). lempung berliat Miami : lendir
Stabilitas ped yang terbentuk (juga mikrobial>Fe-oksida>C-organik, dan
agregat) ter-gantung pada dua kondisi, (5). lempung berliat Kewaunee : Fe-
yaitu (1). Keutuhan tanah permukaan oksida>liat>lendir mikrobial.
ped pada saat rehidrasi, dan (2). Pentingnya peran lendir (gum)
Kekuatan ikatan antar koloid-partikel di mikrobial sebagai agen pengikat adalah
dalam ped pada saat basah. menjamin kelangsungan aktivitas
Stabilitas ped ini dapat ditentukan mikrobia dalam proses pembentukan
melalui metode penyaringan basah. ped (dan agregasi) tersebut. Polimer-
Dalam metode ini, tanah kering polimer organik yang merupakan
diletakkan dalam saringan kemudian polisakarida berbobot-molekul besar
dicelupkan ke dalam air, air segera dapat berasal dari lendir ekstraseluler
meresap dan mendesak udara yang atau dinding-dinding sel-sel mikrobia,
terperangkap di ruang-ruang pori tanah, membentuk jaringan seperti jala yang
ped yang tidak kuat terhadap tekanan ini efektif dalam menyatukan partikel-
akan pecah dan rusak, turun lewat partikel tanah. Hidroksi polimer-polimer
lobang-lobang saringan. Ped-ped yang ini dan atom-atom oksigen permukaan
tertinggal merupakan ped yang stabil liat membentuk ikatan-ikatan hidrogen
terhadap air. sebagai jembatan pengikat, sedangkan
Secara umum terdapat tiga terhadap partikel nonkoloidal, polimer-
kelompok bahan koloidal (partikel polimer ini bertindak sebagai lem
berdiameter <1 —m) yang bertindak perekat. Miselia jamur dan aktinomisetes
sebagai agen perekat (cementing agent) juga efektif sebagai agen pengikat ini.
partikel-partikel dalam proses Pada tanah Latosol di daerah tropis,
pembentukan agregat (agregasi) tanah, agen pengikat yang terpenting adalah
yaitu (1) Mineral-mineral Liat koloidal. Fe-oksida karena tingginya kadar Fe-
(2) Oksida-oksida besi dan mangan oksida pada tanah ini.
koloidal, dan (3) Bahan organik koloidal,

155
Tabel 5.3. Pengaruh kelas tekstur dominan lapisan atas tanah terhadap
produksi jagung dan kentang
Produksi (per hektar)
Kelas tekstur dominan
Jagung (ton) Kentang (Ton)
Liat 5,030 -
Lempung 6,287 28,00
Lempung berpasir 5,030 33,60
Pasir berlempung 3,772 28,00
Pasir (+ irigasi) 7,544 33,60

Tabel 5.4. Deskripsi tipe-tipe struktur tanah


Tipe struktur Deskripsi Ped Lokasi horizon
1. Granuler Relatif tak poreus, kecil dan agak bulat; tidak A
terikat membentuk ped.
2. Remah = 1 tetapi relatif poreus; antarped tidak terikat. A
3. Lempeng Seperti tumpukan susunan piringan yang E tanah
berikatan lemah; disebut plat jika tebal dan hutan atau Bt
laminar jika tipis. tanah liat
4. Balok bersudut Seperti balok-balok yang terbentuk dari ikatan Bt
ped-ped yang sisi-sisinya bersudut tajam.
lkatan antar ped ini sering putus membentuk
balok-balok kecil.
5. Balok persegi = 4, tetapi ped-ped penyusun bersisi-sisi bulat Bt
agak persegi.
6. Prisma Seperti pilar-pilar berpermukaan rata yang te- Bt
rikat oleh ped prisma lainnya sebagai penyela.
Ped prisma ini ada yang pecah membentuk ped
7. Kolumnar balok kecil.
= 6, tetapi berpermukaan bulat melingkar yang Bt
diikat secara lateral oleh ped pilar lainnya
sebagai penyela.

5.2.3 Aerasi Tanah akar. (3). Absorpsi (penyerapan)


Aerasi tanah merupakan istilah air dan unsur hara. Serapan hara yang
yang mengindifikasikan kondisi tata- paling terganggu adalah kalium,
udara (keluar-masuknya udara) dalam kiemudian kalsium, magnesium, nitrogen
tanah. Aerasi baik berarti keluar- dan fosfor (4). Aktivitas mikrobia yang
masuknya udara dari hambatan, terkait dengan kesuburan tanah.
sedangkan aerasi buruk berarti Hal ini terutama terkait dengan
sebaliknya. Pada tanah beraerasi proses respirasi akar tanaman yang
bueruk, akan terjadi penghambatan menyerap O2 dari udara tanah dan
terhadap pertumbuhan dan produksi melepaskan CO2 sehingga jika aerasi
tanaman akibat tertekannya (1). buruk akan terjadi akumulasi CO2 dan
Pertumbuhan dan perkembangan defisit O2 konsrkuensinya respirasi akar
perakaran tanaman. (2). Respirasi dan aktivitas mikrobia aerobik (mutlak

156
butuh oksigen) yang terlibat dalam minimal 30 x 10 cm menit, tidak mampu
penyediaan hara akan terganggu, maka berpenetrasi ke dalam tanah apabila laju
penyerapan hara melalui mekanisme difusi kurang dari 20 x 10 cm menit, dan
aktif yang membutuhkan energi kimiawi pada kondisi jenuh air terjadi defisit
(ATP) hasil proses respirasi juga akan oksigen yang menyebabkan matinya
terhambat. Kemungkinan secara tanaman. Pada kacang kapri dan tomat,
keseluruhan akan menghambat derisiensi oksigen selama 24 jam saja
perkembangan dan pertumbuhan telah menghambat pertumbuhannya.
tanaman. Pada tomat terlihat setelah 10-15 hari
Pada kondisi aerasi baik kadar CO2 kemudian dengan penurunan bobot
udara tanah lebih tinggi 6-7 kali (jika terjadi pada 45-50 hari kemudian
aerasi buruk dapat hingga 10-100 kali), dengan penurunan bobot hingga 25%
kadar O2 lebih rendah dan kadar N2, yang baru pulih setelah 70 hari.
lebih tinggi daripada kandungan CO2, Kepekaan tanaman terhadap aerasi
O2 dan N2 atmosfer. Hal ini di samping tanah yang buruk atau defisiensi oksigen
disebabkan oleh (1). Adanya respirasi adalah sebagai berikut (1). Peka: tomat,
akar (juga mikroflora fotosintetik dan kentang, biet gula, kacang pea dan
fauna tanah) seperti dijelaskan diatas, barlei. (2). Sedang: jagung, gandum,
dan (2). Aktivitas mikrobia dalam oat, dan kedelai. (3). Agak tahan:
dekomposisi bahan organik yang sorgum (dapat terendam beberapa hari),
melepaskan gas CO2 dan N2 rumput sudan dan reed canary, dan (4).
(denitrifikasi), serta fiksasi N2 (seperti Toleran: willow, padi, cattail, dan
bakteri rhizobium), CO2 (mikrobia beberapa sedge yang dapat menyerap
heterotrofik) dan O2 (mikrobia aerobik), udara ke dalam perakarannya yang
terutama terkait dengan (3). tenggelam. Pada padi mekanisme ini
Kecenderungan udara yang mengalir terjadi karena adanya interkoneksi
dari temperatur tinggi (tanah) ke pembuluh udara dalam korteks, yang
temperatur udara (atmosfer) terutama di dapat menyuplai oksigen asalkan
malam hari dan sebaliknya di siang hari, trubusnya menyembul ke udara.
dan (4). Adanya gas-gas yang berdifusi Kadar CO2 pada udara tanah
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi bervariasi antara 0,1-5,0% dan jika
rendah (N2 dan CO2 dari tanah ke udara aerasi buruk dapat mencapai hampir
dan O2 dari udara ke tanah). 20%. Pada kondisi tergenang (reduksi)
Umumnya tanaman tumbuh normal udara tanah juga banyak mengandung
pada saat pori tanah terisi udara >10% gas methan, hidrogen sulfida dan
oksigen, idealnya sekitar 21%. Di amoniak. Faktor-faktor yang
bawah kadar 10% pertumbuhan akan mempengaruhi kadar CO2 –O2 udara
terhambat dan akan berhenti sama tanah tertera pada Tabel 3.8 yang
sekali apabila kadarnya kurang dari 2%. secara umum merupakan
Laju difusi oksigen di dalam air adalah konsekuensinya terhambat aktivitas akar
10 ribu kali lebih kecil ketimbang laju dan mikrobia, serta difusi yang
difusi oksigen di udara tanah, sehingga menyebabkan naiknya kadar CO2 dan
peningkatan kadar air tanah akan turunnya kadar O2.
menghambat penetrasi oksigen ini yang
kemudian menyebabkan tertekannya 5.2.4 Temperatur Tanah
respirasi akar. Hasil penelitian Temperatur (suhu) adalah
menunjukkan bahwa akar kebanyakan suatu sifat tanah yang sangat penting
tanaman ideal pada laju difusi oksigen secara langsung mempengaruhi

157
pertumbuhan tanaman dan juga juga digunakan untuk menyatakan
terhadap kelembaban, aerasi, struktur, temperatur absolut (derajat Kelvin),
aktivitas mikrobial, dan enzimatik, namun skalanya dimulai pada -273,18
dekomposisi serasah/sisa tanaman dan oC sebagai titik nol, dan (c). Pada tahun

ketersediaan hara-hara tanaman. 1724 seorang blower gelas bangsa


Temperatur tanah merupakan salah satu Jerman “Fahrenheit” mengembangkan
faktor tumbuh tanaman yang penting sistem graduasi temperatur dengan
sebagaimana halnya air, udara dan menggunakan tem-peratur terbeku dari
unsur hara. Proses kehidupan bebijian, campuran amonium khlorida – es – air
akar tanaman dan mikrobia tanah sebagai titik nol dan panasa darah
secara langsung dipengaruhi oleh sebagai titik 100 oF. (d). Hubungan
temperatur tanah. Laju reaksi kimiawi ketiga skala temperatur ini adalah :
meningkat dua kali lipat untuk setiap 10o
kenaikan temperatur. oK = oC + 273
Temperatur tanah sangat oC = (oF – 32) x 0,556
memperngaruhi aktivitas mikrobial oK – 273 = oC = 0,556 oF – 17,8

tanah. Aktivotas ini sangat terbatas pada


temperatur di bawah 10oC, laju optimum Jumlah panas yang ada dalam suatu
aktivitas biota tanah yang bodi disebut seabgaai kapasitas thermal
menguntungkan terjadi pada temperatur atau kapasitas panas. Kapasitas thermal
18–30oC, seperti bakteri pengikat N suatu substansi dapat didefinisikan
pada tanah berdrainase baik. Nitrifikasi sebagai jumlah panas yang dibutuhkan
berlangsung optimum pada temperatur untuk mengubah temperatur per tahun
sekitar Pada temperatur di atas 30oC. satuan bobot massa substansi tersebut.
Pada temperatur di atas 30oC lebih Satuan kapasitas panas adalah gram
banyak unsur K-tertukar dibebaskan per kalori (g cal-1), yaitu jumlah panas
ketimbang pada temperatur yang lebih yang dibutuhkan untuk mengubah
rendah, sehingga penyerapannya oleh temperatur 1 gram air dari 15 menjadi 16
akar juga meningkat. Pada temperatur di oC. Panas spesifik adalah kapasitas

atas 40oC, mikrobia umumnya menjadi panas suatu substansi yang


inaktif. dihubungkan dengan sifat air, yang
Temperatur adalah istilah untuk berpanas-spesifik air = 1 cal g-1,
menyatakan intensitas atau level panas sedangkan kebanyakan mineral-mineral
yang berfungsi sebagai indikator level penyusun tanah panas-spesifik hampir
atau derajat aktivitas molekuler. Dalam 0,2 cal g-1. secara umum semua
“Handbook of Chenistry and Physics”, substansi berkapasitas-panas lebih kecil
temperatur didefibisikan sebagai “kondisi dari air (Kohnke, 180).
suatu bodi yang menentukan transfer Temperatur tanah ditentukan
panas ke atau dari bodi lainya”. oleh interaksi sejumlah faktor dengan
Temperatur dinyatakan dalam derajat dua sumber panas, yaiut radiasi sinar
(a). Skala sentigrade pada tahun 1742 matahari dan langit (dominan), serta
oleh Anders Celcius (ahli Astronomi konduksi dari interior anah (sangat
Swedia), yang kemudian paling umum sedikit). Faktor-faktor eksternal
digunakan di dunia. Satu sentigrade = (lingkungan) yang ber-peran
1/100 dari total perbedaan anatar menyebabkan terjadinya perubahan
temperatur air pada titik didih di bawah temperatur tanah meliputi:
tekanan atmosfer baku {700 mm Hg
(merkuri)}. (b). Interval temperatur ini

158
oK= oC + 273 kebutuhan energi untuk
oC= (oF – 32) x 0,556 mengevaporasikan lapisan air setebal 1
oK – 273 = oC = 0,556 oF – 17,8 cm diperlukan 560 langleys. Namun
demikian hanya sebagian dari total
Jumlah panas yang ada dalam radiasi ini yang tersedia untuk menyuplai
suatu bodi disebut sebagai kapasitas energi yang dibutuhkan untuk evaporasi
thermal atau kapasitas panas. Kapasitas dan transpirasi tersebut. Sisa energi ini
thermal suatu substansi dapat jika tidak terpakai untuk menaikan
didefinisikan sebagai jumlah panas yang temperatur tanah dan fotosintesis,
dibutuhkan untuk mengubah temperatur direradiasikan kembali ke langit.
per satuan bobot massa substansi Radiasi solar terjadi sebagai radiasi
tersebut. Satuan kapasitas tanah adalah gelombang pendek dengan panjang
gram per kalori (g cal-1 ), yaitu jumlah gelombang antara 0,3 – 5,0 um.(1).
panas yang dibutuhkan untuk mengubah Radiasi dari langit, yang berkontribusi
temperatur 1 gram air dari 15 menjadi 16 relatif besar dalam menyuplai panas
oC. Panas spesifik adalah kapasitas pada tanah di areal yang sinar
panas suatu substansi yang mataharinya dapat menembus atmosfer
dihubungkan dengan sifat air ini, yang bumi. (2). Konduksi panas dari
berpanas – spesifik air = 1 cal g-1 , atmosfer. Oleh karena konduksi panas
sedangkan kebanyakan mineral-mineral yang menerobos udara adalah sedikit,
penyusun tanah berpanas-spesifik maka efeknya terhadap temperatur
hampir 0,2 cal g -1 . secara umum semua tanah hanya penting apabila terjadi
substansi berkapasitas – panas lebih kontak dengan tanah. (3). Kondensasi,
kecil dari air (Kohnke, 1980). merupakan proses eksothermik. Apabila
Temperatur tanah ditentukan oleh uap air dari atmosfer atau dari
interaksi sejumlah faktor, dengan dua kedalaman tanah yang berbeda
sumber panas, yaitu radiasi sinar berkondensasi di dalam tanah maka
matahari dan langit (dominan), serta akan terjadi peningkatan temperatur
konduksi dari interior tanah (sangat tanah, hingga 5 oC atau lebih. (4).
sedikit). Faktor-faktor eksternal Evaporsi, merupakan proses
(lingkungan) yang berperan endothermik yang berefek kebalikan .
menyebabkan ter-jadinya perubahan (5). Curah hujan berperan menurunkan
temperatur tanah meliputi : (1). Radiasi temperatur tanah. (6). Insulasi, dapat
solar. Jumlah panas matahari yang berupa tanaman penutup tanah, mulsa,
mencapai permukaan bumi adalah 2 cal salju, awan dan asap yang menghalangi
g-1 cm-2 menit-1 atau 2 langleys menit -1 , sampainya radiasi matahari ke
namun yang benar-benar diterima oleh permukaan tanah, dan (7). Vegetasi,
permukaan tanah jauh berkurang, melalui pengaruhnya terhadap
tergantung pada : (a) sudut temu antar transpirasi, repleksi radiasi dan energi
matahari –muka tanah yang dipengaruhi yang digunakannya untuk fotosintesis
oleh latitudo, musim, waktu, kecuraman akan menurunkan temperatur iklim mikro
dan arah lereng, serta altitudo lokasinya, dan secara tidak langsung juga
dan (b) insulasi oleh udara, uap air, temperatur tanah.
awan, debu, kabut, salju, tetanaman, Faktor-faktor internal (tanah) yang
dan mulsa. (2). Didaerah Temperate, berperan meliputi :
radiasi yang diterima permukaan bumi
adalah 100 – 800 langleys per hari, yang
secara rata-rata setara dengan

159
(1) Kapasitas thermal. lebih tinggi ketimbang tanah yang
Tanah mineral kering mempunyai biologisnya tidak aktif.
panas spesifik hampir 0,2 cal g-1 , yang
berarti setiap 1 cm3 (biasanya disingkat (4) Radiasi
cc) tanah kering yang tersusun oleh 50 Radiasi dari tanah ke atmosfer yang
% padatan dan 50 % ruang pori akan terjadi secara kontinu, makin tinggi
mempunyai panas spesifik sebesar 0,5 x temperatur tanah akan makin besar
2,65 x 0,2 = 0,265 cal cm3 (atau rerata radiasinya.
0,25 cal cm3 ) oleh karena panas spesifik
udara sangat kecil sehingga dapat (5) Struktur, Tekstur dan
diabaikan. Kelembaban Tanah.
Tanah yang ruang – porinya terisi Tanah padat mempunyai
air akan berpanas-spesifik = 0,265 + konduktivitas thermal lebih besar
(0,5 x 1,0) = 0,675 cal cm3 , yang ketimbang tanah yang gembur, akibat
nilainya akan menurun tergantung udara yang mengisi tanah gembur ini
proporsi kadar air tanahnya. Panas mempunyai konduktivitas thermal yang
spesifik es hanya 0,5 cal cm3 . panas jauh lebih rendah ketimbang air, apalagi
spesifik gambut secara gravimetris ketimbang partikel-partikel tanah.
(bobot) akan jauh lebih besar ketimbang
tanah mineral, tetapi secara volumetris (6) Garam-garam terlarut
tidak banyak berbeda. Tanah organik Garam terlarut mempengaruhi
biasanya mempunyai banyak ruang pori, evaporsi, kesuburan tanah dan aktivitas
sehingga dalam keadaan jenuh akan biologis tanah, sehingga secara tidak
berpanas-spesifik besar, yaitu sekitar langsung berpengaruh terhadap
0,9 cal cm3. temperatur tanah. Kadar garam yang
tinggi akan menenkan aktivitas biologis
(2) Konduktivitas dan difusivitas ini.
thermal.
Konduktivitas bahan-bahan 5.2.5 Warna Tanah
pembentuk tanah dan sebagian besar Warna merupakan salah satu sifat
partikel-partikel tanah adalah sekitar fisik tanah yang lebih banyak digunakan
0,005 cal detik -1 cm -1 oC-1. udara untuk pendeskripsian karakter tanah,
berkonduktivitas 100 kali lebih kecil karena tidak mempunyai efek langsung
sedangkan air hanya sekitar seperlima terhadap tetanaman tetapi secara tidak
ketimbang mineral pembentuk tanah langsung berpengaruh lewat dampaknya
tersebut. Oleh karena itu, tanah-tanah terhadap temperatur dan kelembaban
berstruktur lepas lagi kering akan tanah.
mempunyai konduktivitas thermal yang Warna tanah meliputi putih, merah,
sangat rendah (0,0003-0,0005 cal detik - coklat, kelabu, kuning, dan hitam,
1 cm -1 oC-1). kadangkala dapat pula kebiruan atau
kehijauan. Kebanyakan tanah
(3) Aktivitas biologis. mempunyai warna yang tak murni tetapi
Ativitas biologi menghasilkan panas, campuran kelabu, coklat, dan bercak
sehingga makin besar aktivitas ini kan (rust), kerapkali 2-3 warna terjadi dalam
makin banyak pans yang dibebaskan ke bentuk spot-spot, disebut karatan
tanah. Tanah yang berkadar BOT , hara (mottling).
, dan udara tinggi, serta berapa derajat Warna tanah merupakan komposit
(campuran) dari warna-warna

160
komponen-komponen penyusunnya. karena terkait dengan perbedaan nyata
Efek komponen-komponen terhadap dari sifat refraktif (aksi pembiasan
warna komposit ini secara langsung cahaya) komponen padatan tanah dan
proporsional terhadap total permukaan udara, sehingga warna pada tanah
tanah yang setara dengan luas kering akan banyak direfleksikan.
permukaan spesifik dikali proporsi Warna merupakan indikator kondisi
volumetrik masing-masingnya terhadap iklim tempat tanah berkembang atau
tanah, yang bermakna materi koloidal asal bahan induknya, tetapi pada kondisi
mempunyai dampak terbesar terhadap tertentu warna sering pula digunakan
warna tanah, misalnya humus dan besi- sebagai indikator kesuburan atau
hidroksida yang secara jelas kapasitas produktivitas lahan, secara
menentukan warna tanah. Besi-oksida umum dikatakan bahwa
berwarna merah, coklat-karatan atau Makin gelap tanah berarti makin
kuning tergantung derajat hidrasinya, tinggi produktivitasnya. Dengan
besi-tereduksi berwarna biru-hijau, berbagai pengecualian mempunyai
kuarsa umumnya berwarna putih. urutan : putih. Kuning, kelabu,merah,
Batukapur berwarna putih, kelabu, atau coklat-kekelabuan, coklat-kekaratan
kadangkala olive-hijau, dan feldspar Coklat dan hitam. Yang merupakan
mempunyai banyak warna tetapi resultante dari hal-hal berikut: (1).
dominan merah, tergantung tipe dan kadar bahan organik yang berwarna
proporsi mantel-besinya. belap, makin tinggi makin gelap. (2).
Karatan merupakan warna hasil intensitas pelindian unsur-unsur hara
pelarutan dan pergerakan beberapa pada tanah tersebut, makin intensif
komponen tanah, khusunya besi (Fe) makin terang, atau (3). warna terang
dan mangan (Mn), selama musim hujan, mencerminkan dominannya kuarsa,
yang kemudian mengalami presipitasi yaitu mineral yang tanpa nilai nutrisional
(pengendapan) dan deposisi (perubahan sama sekali, sehingga makin dominan
posisi) ketika tanah mengalami makin terang, dan
pengeringan. Hal ini terutama dipicu Pada tanah muda, warna
oleh terjadinya : (a) reduksi besi dan merupakan indikator jenis bahan
mangan ke bentuk larutan, dan (b) induknya, sedangkan tanah-tanah tua,
oksidasi yang menyebabkan terjadinya merupakan indikator iklim tempat
pada tanah yang rendah kadar besi atau perkembangannya, baik iklim makro
mangannya, sedangkan karatan maupun iklim tanah. Iklim hangat akan
berwarna gelap terbentuk apabila besi menghasilkan tanah-tanah berwarna
dan mangan tersebut mengalami merah, khususnya jika tanah
presipitasi. Karatan-karatan yang berdrainase baik. Warna terang
terbentuk ini tidak segera berubah kerapkali merupakan hasil intesifnya
meskipun telah dilakukan perbaikan pelindian besi dari tanah, yang
drainase. umumnya bersamaan dengan hilangnya
Warna bercak pada tanah juga berbagai unsur hara, sehingga tanah
merupakan indkator terjadinya proses berwarna terang sering dikaitkan dengan
reduksi-oksidasi secara sebentar- rendahnya produktivitas.
sebentar (intermitten) akibat adanya Warna juga memengaruhi kondisi
kelebihan air dan buruknya aerasi yang tanah lainnya melalui efeknya terhadap
terjadi secara temporer. energi radiant. Benda berwarna hitam
Tanah basah atau lembab terlihat dan gelap cenderung lebih banyak
lebih gelap ketimbang tanah kering, menyerap energi matahari ketimbang

161
benda berwarna terang atau putih, variasi berkas sinar yang terjadi jika
sehingga pada saat matahari bersinar, dibandingkan warna putih absolut. Value
tanah-tanah hitam dan gelap cenderung ini merujuk pada gradasi warna dari
lebih hangat ketimbang tanah-tanah putih (skala 10) ke hitam (skala 0), dan
terang atau putih. Lebih banyaknya Chroma didefinisikan sebagai gradasi
energi panas yang tersedia dalam tanah kemurnian dari warna, atau derajat
akan lebih mendorong laju evaporasi, pembeda adanya perubahan warna dari
namun adanya mulsa atau vegetasi kelbu atau putih netral (skala 0) ke
penutup tanah atau mengeliminasi warna lainnya (skala 19).
perbedaan ini. Dilapangan, ambil tanah
secukupnya (kira-kira 5 g) cocokan
5.2.6 Klasifikasi Warna dengan warna yang ada di buku
Gelombang elektromagnetik yang Munsell, misalnya warna tanah terletak
dikenal sebagai sinar visibel (dapat pada kartu Hue 2,5 YR, value 3 dan
dilihat mata) mempunyai panjang chroma 4, ditulis 2,5 YR ¾ berarti
gelombang sekitar 0,38 – 0,75 P m. warnanya dark reddish brown (coklat
Efek sinar dari berbagai panjang kemerahan gelap).
gelombang yang memengaruhi mata
(impresi) sangat bervariasi. Perbedaan 5.3 Sifat Kimia Tanah
imperasi inilah yang disebut sebagai Sifat kimia tanah yang penting bagi
“warna”. budidaya tanaman adalah derajat
Dalam pengklasifikasian warna keasaman atau pH tanah. Pada
tanah, metode yang telah dikenal luas umumnya tanaman membutuhkan
oleh banyak Soil Specialist adalah kondisi lahan yang netral dengan pH
“Sistem Munsell”, yang membedakan sekitar 7,0. derajat keasaman tanah ini
warna tanah secara langsung dengan akan lebih banyak berpengaruh pada
bantuan kolom-kolom warna standar. fase pertumbuhan tanaman dan
Warna ini dibedakan berdasarkan tiga perkembangan selanjutnya. Hal ini
faktor basal (basic) berupa komponen karena pH tanah berkaitan dengan
warna, yaitu hue, value dan chroma, kemampuan tukar ion yang terjadi di
yang mendasari penyusunan variasi dalam tanah yang pada akhirnya akan
warna pada kartu-kartu Munsell : menentukan ketersediaan unsur hara
Hue merujuk pada spektral atau kualitas yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
warna yang dominan, yang merupakan Derajat kemasaman tanah yang tidak
pembeda antara merah dari kuning, dan sesuai dengan syarat perkembangan
lainnya. Dalam hue ini warna dipilah tanaman menakibatkan pertumbuhan
menjadi 10 warna, yaitu : Y (yellow = tanaman terganggu dan akhirnya akan
kuning), YR (yellow – red) , R (red = memberikan hasil yang tidak
merah), RP (red – purple), P (Purple = memuaskan. Derajat kemasaman tanah,
ungu), PB (purple – brown), B (brown = akan berpengaruh juga terhadap
coklat), BG (brown – gray), G (gray = kehidupan jasad renik atau mikro-
kelabu), dan GY (gray – yellow), organisme tanah yang berperan dalam
kemudian setiap warna ini dibagi perombakan bahan organik menjadi
menjadi kisaran hue : 0 – 2,5 2,5 – 5,0 unsur hara.
5,0 – 7,5 dan 7,5 – 10, yang pada kartu Seperti yang telah disebutkan di
warna hanya tertulis 2,5 5,0 7,5 dan 10. atas, aktivitas jasad renik dalam
Value atau briliance perombakan bahan organik menjadi
(kecemerlangan) yang mengekspresikan unsur hara sangat penting bagi

162
tanaman. Ini merupakan salah satu sifat proses biologis. Jasad renik juga dapat
biologis tanah yang perlu diperhatikan membantu proses nitrifikasi, yaitu fiksasi
dalam memilih tanah untuk keperluan nitrogen dari udara menjadi senyawa
budidaya. Sifat biologis tanah akan nitrit dan kemudian menjadi senyawa
membantu tersedianya unsur hara yang nitrat yang dapat dimanfaatkan oleh
sangat dibutuhkan oleh tanaman, akan tanaman. Dengan demikian akan
membantu melarutkan unsur hara yang menyuburkan tanah.
tidak dapat larut dalam air melalui

Tabel 5.5. Penggolongan tanah berdasarkan suhu.


Rerata temperatur tanah Beda temperatur musim panas – musim dingin (oC)
tahunan (oC)
•5 ”5

<8 Frigid Isofrigid


8 - 15 Mesik Isomesik
15 – 22 Thermik Isothermik
< 22 Hyperthermik Isohyperthermik

Gambar 5.2 .
Perkembangan kesuburan tanah (Encarta, 2006)

5.4 Teknik Pengolahan Tanah mungkin sehingga tanaman bisa tumbuh


Pengolahan lahan terdiri dari dengan subur dan hasilnya memuaskan.
persiapan lahan, pengolahan tanah dan Sebelum melakukan pengolahan
pembuatan bedengan. Lahan untuk tanah hendaknya lahan dibersihkan
budidaya secara konvensional pada terlebih dahulu dari sisa-sisa tanaman
umumnya terdiri dari tanah yang yang ada, misalnya rerumputan dan
merupakan tempat tumbuh tanaman. semak yang tumbuh pada lahan
Oleh karena itu tanah yang akan tersebut. Hal ini bertujuan untuk
ditanami harus dipersiapkan sebaik memudahkan pengolahan tanah.

163
Pembersihan lahan ini dapat dilakukan dengan cangkul atau dengan bajak
dengan pembabatan, dan pencabutan. sedalam 20-30 cm.
Semua bahan organik yang terkumpul Setelah kegiatan pengolah tanah,
diupayakan untuk diproses menjadi tahap berikutnya yang harus dikerjakan
kompos dengan menggunakan adalah pembuatan bedengan. Fungsi
dekomposer (bio-fertilizer) dan antagonis bedengan adalah memudahkan
patogen tular tanah, sehingga diperoleh perawatan tanaman, pengaturan air,
kompos siap pakai yang mengandung penanaman benih atau bibit tanaman.
mikroflora tanah yang berfungsi untuk Dengan adanya bedengan maka akan
meningkatkan kesuburan tanah dan terbentuk saluran-saluran pembuangan air
berdampak positif untuk tanaman yang yang sekaligus bisa digunakan sebagai
dibudidayakan. jalan untuk mengamati atau merawat
Pada tanah basah seperti tanah tanaman. Bedengan biasanya dibuat
sawah, pembersihan lahan dilakukan dengan ukuran lebar 1-1,2 meter,
dengan membabat atau membenamkan panjang 10-15 meter (tergantung luas
sisa tanaman ke dalam tanah yang lahan), tinggi 15-20cm, dan jarak antara
terendam air. Untuk mempercepat bedengan 30-40 cm.
proses pengomposan pada tanah sawah Pembuatan lubang tanam dan
dapat ditambahkan bio-fertilizer dan pemberian pupuk dasar. Pembuat-an
dekomposer yang bersifat anaerob. lubang tanam dilakukan dengan membuat
Pengolahan tanah merupakan lubang dan menggemburkan tanah
kegiatan yang dilakukan agar tanah disekitar tanah tersebut. Lubang tanam
menjadi gembur dan subur, agar ini dibuat dengan ukuran lebar 15-20 cm,
tanaman bisa tumbuh dengan subur dan dalam 20-25 cm dan jarak antar lubang
memberikan banyak hasil. Pengolahan 60 x 70 cm atau 60 x 60 cm.
(penggemburan) tanah ini bisa dilakukan

Gambar 5.3.
Pengolahan tanah. A. Pengolahan tanah di lahan kering dengan menggunakan traktor. B. Pengolahan tanah
di lahan sawah dengan menggunakan hand tractor.

Setelah pembuatan lubang mengandung bio-fertilizer dan


tanam sesegera mungkin diberi antagonis. Penambahan kedua bahan
pupuk dasar. Pemberian pupuk dasar tersebut dimaksudkan untuk melakukan
diupayakan berupa pupuk organik kegiatan preventif (pencegahan) agar
(kompos/pupuk kandang) yang tanaman terhindar dari serangan

164
patogen (penyebab penyakit) dan keberhasilan suatu usahatani. Aktivitas
menyiapkan beberapa unsur hara yang yang dilaku-kan adalah menanam bibit
tersedia bagi tanaman. Pada kalangan pada kondisi yang optimal bagi
petani sering disebut sebagai pertumbuhan dan perkembangan
menyiapkan koki (bio-fertlizer) dan tanman sehingga tidak ada yang mati
dokter tanaman (bo-pestisida). dan mampu menghasilkan produksi
seperti yang direncanakan.
Pola tanam dapat dilakukan berupa
sistem tunggal atau inter-cropping.
Pada umumnya pola tanam diterapkan
menyesuaikan dengan pola tenam
sebelumnya. Untuk mendapatkan areal
penanaman yang sebaik-baiknya
dianjurkan untuk menetapkan pola
tanam terlebih dahulu. Pola tanam erat
kaitannya dengan keoptimuman jumlah
pohon per hektar. Ada empat pola
Gambar 5.4. tanam yang dianjurkan, diantaaranya
Pembuatan bedengan dengan menggunakan
traktor adalah pola tanam segi empat, pola
tanam segitiga, dan pola tanam
Setelah pembuatan lubang campuran.
tanam sesegera mungkin diberi
pupuk dasar. Pemberian pupuk dasar X x x x
x
x x

diupayakan berupa pupuk organik X x x x


x
x x

(kompos/pupuk kandang) yang X x x x x x


mengandung bio-fertilizer dan x x x
x
X x x x x
antagonis. Penambahan kedua bahan X
x
x x x
X x x x
tersebut dimaksudkan untuk melakukan x x x x x
kegiatan preventif (pencegahan) agar X x x x

tanaman terhindar dari serangan


patogen (penyebab penyakit) dan Gambar 5.5
menyiapkan beberapa unsur hara yang Bebeberapa alternatif pola penenaman
tersedia bagi tanaman. Pada kalangan
petani sering disebut sebagai Jumlah benih yang harus disemai adalah +
menyiapkan koki (bio-fertlizer) dan 1,5 kali jumlah kebutuhan bibit/tanaman.
dokter tanaman (bo-pestisida). Jika Anda ingin menanam 2400 pohon
maka jumlah benih cabe yang hams
5.5 Teknik Penanaman anda semai dapat dihitung dengan
Penanaman merupakan aktivitas rumus sebagai berikut :
utama yang akan menentukan tingkat

165
Jumlah Benih Cabe = 1,5 x (jumlah bibit/1200) x 10 gram
= 1,5 x 2400/1200 x 10 gram
= 30 gram atau + 3 pack atau
3 bungkus@ 10 gram.

Jumlah Benih Tomat = 1,5 x (jumlah bibit/1500) x 10 gram

Catatan:
Jumlah benih cabe per 10 gram sekitar 1.200 biji
Jumlah benih tomat per 10 gram sekitar 1.500 biji

Agar persemaian berhasil dengan Umumnya media semai yang dapat


baik, Anda dapat memililih tempat Anda gunakan untuk benih tomat dan
persemaian dengan sifat-sifat sebagai cabe adalah campuran pasir dan pupuk
berikut : kandang dengan perbandingan 1:1. Pasir
x Dekat dengan sumber air mempunyai sifat aerasi (udara dapat
x Bebas dari gangguan hewan/hama keluar dan masuk secara bebas) dan
x Mudah transportasi drainase (mampu mengalirkan air) yang
baik, sedangkan pupuk kandang
x bebas dari gangguan cuaca (banjir,
menyediakan unsur hara (zat makanan)
cahaya matahari secara langsung)
yang diperlukan oleh bibit tomat dan
x Benih tomat dan cabe yang akan cabe.
disemaikan direndam dengan air Lima hari setelah benih tomat dan
hangat (50°60°C) terlebih dahulu cabe ditebar akan keluar kecambah.
selama 6-12 jam Siramilah kecambah tersebut setiap hari
x Selanjutnya benih direndam dalam dengan menggunakan hand sprayer atau
larutan fungisida (± 2-4 gram/liter) gembor (semprotan tanaman dari
selama 30 menit. plastik).
Perendamanan benih bertujuan untuk
melunakkan kulit benih sehingga air dan
udara mudah masuk ke dalam benih
sehingga mendorong proses
perkecambahan. Untuk mencegah
masuknya penyakit ke dalam benih
dilakukan perendaman dengan
fungisida (dapat dibeli di toko pertanian).
Benih tomat dan cabe berukuran kecil (+
diameter 0,2-0,4 cm). Oleh sebab itu benih
tersebut disebar merata pada media
persemaian. Media persemaian yang baik Gambar 5.6.
adalah tanah yang subur, gembur, Hand sprayer untuk menyiram kecambah
mempunyai aerasi (aliran udara) dan
drainase (aliran air) yang baik.

166
Bila jarak tanam dan pola tanam ditanam di lapangan peka terhadap sinar
telah ditetapkan, serta bibit sudah siap matahari. Bila tersedia tenaga dan
tanam, maka penanaman dapat bahan yang cukup, bibit dapat diberi
dilakukan. Rencana penanaman naungan sementara dengan
sebaiknya diiringi dengan rencana menancapkan pelindung bibit.
pemeliharaan tanaman sehingga bibit
yang ditanam dapat tumbuh dan 5.6 Pemupukan
berkembang dengan baik untuk jangka Pupuk merupakan bahan yang dapat
waktu yang cukup lama. Dua minggu menyediakan unsur hara pada tanaman.
sebelum penenaman terlebih dahulu Pupuk dapat berbentuk pupuk organik
harus disiapkan lubang tanam yang (pupuk alam) ataupun pupuk
berukuran seuai dengan ukuran bibit. anorganik (buatan) Pupuk sangat
Lubang tanam bervariasi mulai dari dibutuhkan oleh tanaman, karena
10x10x10 sampai dengan 60x60x60 cm. ketersediaan unsur hara di tanah tidak
Lubang tanam kemudian ditaburi selamanya cukup untuk memenuhi
dengan pupuk kandang dan pupuk kebutuhan tanaman. Unsur-unsur hara
dasar. Pem-berian pupuk dimaksudkan yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
untuk menyediakan hara untuk bibit jumlah besar adalah karbon (C),
yang akan ditanam beberapa minggu hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N),
kemudian. phosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca),
Bibit yang hendak ditanam magnesium (Mg) dan belerang (S).
sebaiknya tidak terlalu sering Unsur-unsur C, H dan O dapat dipenuhi
dipindahkan dari satu tempat ke tempat dari udaara dan air. Unsur-unsur N, P
yang lain. Untuk itu diperlukan tempat dan K merupakan hara primer, unsur-
pengumpulan bibit, misalnya untuk unsur Ca, Mg dan S merupakan unsur
setiap 50 lubang tanam selalu hara sekunder. Selain itu tanaman
disediakan satu tempat pengumpulan membutuhkan unsur-unsur hara micro,
bibit. Bibit diangkat dengan cara yaitu unsur-unsur penting lainnya yang
memegang batang bibit sehingga dibutuhknn dalam jumlah sedikit, tetapi
kondisi bibit tidak akan rusak. menentukan perkembangan tanaman,
Penyanggaan polybag bibit ke lubang yakni boron (B), khlor (Cl), tembaga
tanam akan menjamin bibit lebih aman. (Cu), besi (Fe), mangan (Mn).
Tehnik penanaman dilakukan molybdenum (Mo) dan seng (Zn).
dengan cara memasukkan poly-bag Pupuk adalah senyawa yang
terlebih dahulu ke lobang tanam. mengandung unsur hara yang akan
Setelah itu dengan menggunakan pisau diberikan pada tanaman kemudian
tajam, polybag disayat dari bagian digunakan oleh tanaman untuk
bawah ke arah atas. Polybag yang melakukan proses metbolisma sehingga
terkoyak dapat mudah ditarik dan lubang tanaman dapat tumbuh dan
tanam ditutup kembali dengan tanah top berkembang.
soil. Pemadatan media tanam dapat Pupuk untuk tanaman dapat
dilakukan dengan bantauan tangan atau digolongkan kepada pupuk organik an
kaki yang ditekankan pada permukaan anorganik. Pupuk anorgani adalah
tanah. Hal ini dimaksudkan untuk pupuk buatan yang diproduksi oleh
meningkatkan kekompakan media pabrik, sedangkan pupuk organik adalah
tanam, mencegah penggenangan air di pupuk yang merupakan hasil penguraian
sekitar batang yang dapat menyebabkan mikroba dekomposer sehingga
pembusukan bibit. Bibit yang baru membentuk senyawa-seyawa

167
sederhana yang siap diserap oleh 5.6.1. Pupuk organik
tanaman. Yang termasuk golongan pupuk
Pupuk buatan, pupuk kandang, sisa organik adalah pupuk kandang, pupuk
tanaman) mempunyai kandungan hara hijau dan kompos. Pupuk kandang
yang berbeda. Karena itu diperlukan merupakan pupuk yang berasal dari
pengetahuan tentang cara menghitung kotoran hewan yang dapat digunakan
kebutuhan pupuk supaya pemberian apabila telah dikeringkan dan proses
pupuk sesuai dengan kebutuhan pelapukannya (dekomposisi) telah
tanaman. Jenis pupuk yang digunakan sempurna.
untuk budi daya tanaman adalah pupuk
organik (pupuk alam) dan pupuk
anorganik (pupuk buatan).

A B C

D E F
Gambar 5.7.
Beberapa jenis pupuk anorganik. A. Pupuk Nitrogen. B. Pupuk fosfor. C. Pupuk majemuk NPK serta unsur
hara mikro. D. Pupuk majemuk cair. E. Pupuk majemuk NPK padat. F. Pupuk majemuk
untuk tanaman hias.

Pupuk hijau berasal dari tanaman pengolahan tanah, yaitu dengan cara
berpolong dan kacang-kacangan. dihamparkan atau disebar di permukaan
Sedangkan kompos merupakan jenis tanah kemudian tanah dibajak atau
pupuk yang berasal dari sisa-sisa dicangkul sehingga pupuk organik
bahan tanaman yang telah mengalami tercampur dengan tanah.
penguraian (dekomposisi). Penggunaan pupuk organik di lahan
Penggunaan pupuk organik pada pertanian mutlak diperlukan untuk
dasarnya untuk mengimbangi penggunaan menjaga agar kesuburan tanah dapat
pupuk anorganik dan berfungsi sebagai dipertahankan secara berkelanjutan.
penambah unsur hara dan sekaligus Fungsi pupuk organik sangat penting
memperbaiki struktur tanah. Adapun dalam hal memperbaiki sifat fisik, kimia,
penggunaannya adalah pada waktu dan biologi tanah, agar komponen

168
udara, air, mineral, dan bahan organik penguraian bahan organik dapat
selalu dalam keadaan seimbang dilakukan dengan beberapa cara antara
sehingga keseimbangan ekosistem pada lain: memanfaatkan mikroba pengurai
lahan pertanian akan terkendali. secara alami, menambahkan starter
Pupuk organik (kompos) merupakan mikroba ke dalam bahan kompos dan
pupuk alami hasil proses penguraian dengan bantuan biota pengurai cacing
bahan organik oleh mikroba pengurai tanah.
secara aerob (butuh udara). Proses

UNSUR KEGUNAAN
Nitrogen (N) Mendorong pertumbuhan daun, cabang dan batang
Mendorong pertumbuhan akar,
Phosfor (P) mempengaruhi pertumbuhan bunga dan
buah
Memperkokoh tubuh tanaman, dipakai oleh tanaman
dalam penyerahap bahan dan enerji yang dihasilkan
Kalium (K)
dari fotosintesa.
Mempercepat pertumbuhan akar, batang
dan mempermudah penyerapan unsur
Kalsium (Ca)
kaliurn.
Merupakan bagian dari khlorofil dan aktif dalam proses
Magnesium (Mg)
distribusi fosfor ke seluruh bagian tanaman.
Belerang (S) Memperkokoh kerja fosfor
Besi (Fe) Sangat berpengaruh dalam pembentukan khlorofil
Mangan (Mn) Membantu tanaman dalam penyerapan nitrogen
Seng (Zn) Mendorong proses pengubahan energi dalam tanaman
Tembaga (Cu) Diperlukan dalam proses pembentukan khlorofil
Molybdenum (Mo) Berperan dalam penyerapan besi.

Yang termasuk ke dalam pupuk intensif), pengembal ian sisa tanaman


organik adalah: pupuk kandang dan dapat mengurangi kebutuhan pemberian
pupuk organik sisa tanaman. Selain dapat pupuk untuk tanaman berikutnya
menyediakan unsur hara bagi tanaman, sebanyak 50% untuk K, 30% P, dan N
pupuk andang juga membantu sampai 90% tergantung jenis
memperbaiki struktur tanah dan aktifitas tanamannya. Karena itu sisa tanaman
hewan dan mikroba tanah. (jerami, batang jagung) perlu dikembalikan
ke lahan pertanian.
1). Pupuk kandang Berdasarkan Tabel 5.6. bila seorang
Sisa tanaman mengandung unsur petani menggunakan 4 ton pupuk
hara yang cukup tinggi, terutama kalium. kandang sapi per hektar, berarti dia
Untuk sistem pertanian radisional (tidak menambahkan 20 kg N, 8 kg P, dan 20 kg

169
K. Jadi dengan menambahkan 4 ton/ha disekitarnya. Banyaknya pupuk dasar yang
pupuk kandang sapi, maka petani tersebut diberikan adalah 0,5 -1 kg pupuk organik.
dapat mengurangi penggunaan pupuk
buatan sebanyak: 3). Membuat pupuk organik

Urea= 100/46 x 20 kg/ha Untuk membuat pupuk organik


= 43 kg/ha dibutuhkan sumberdaya manusia yang
terampil, bahan baku, metode pembuatan
SP36= 100/16 x 8 kg/ha pupuk organik, semangat untuk
= 50 kg/ha memanfaatkan limbah organik pertanian,
dan pengelolaan pupuk organik selama
KCl = 100/52 x 20 kg/ha proses pembuatan maupun penyimpanan.
= 38 kg/ha Bahan baku pupuk organik adalah
bahan organik yaitu limbah yang berasal
Dengan demikian, kalau seha-rusnya dari pertanian, peternakan dan perikanan.
pupuk buatan diberikan sebanyak: Urea= Dengan demikian bagian-bagian tanaman
150 kg/ha SP36= 75 kg/ha dan KCl = 30 yang tidak dipergunakan sebelum maupun
kg/ha. Maka dengan pemberian 4 t/ha setelah proses, kotoran hewan, sisa-sisa
pupuk kandang (kotoran sapi), pemberian ikan termasuk ke dalam bahan organik.
pupuk buatan dapat dikurangi menjadi: Bahan-bahan organik, biasanya
Urea= (150-43) kg/ha = 107 kg/ha mengandung berbagai macam
SP36= (75-50) kg/ha = 25 kg/ha mikroorganisme yang mampu mengubah
KCl = (30-38) kg/ha = 0 (tidak perlu bahan organik menjadi humus. Unsur
pemberian KCl). oksigen dari udara dan air, merupakan
unsur utama yang dibutuhkan
2). Sisa tanaman mikroorganisme dalam kehidupan dan
Pemberian pupuk dasar bertujuan perkembangbiakannya.
untuk menyuburkan tanah, agar kebutuhan Disamping dibutuhkan sumber
makanan bagi tanaman pada awal makanan lain yang mengandung unsur
pertumbuhan dapat terpenuhi. Pupuk Karbon (C), Nitrogen (N), Fosfor (P) dan
dasar ini diberikan pada lubang tanam Kalium (K). Unsur-unsur tersebut
yang telah dibuat, kemudian diaduk umumnya disediakan oleh bahan organik .
sambil menggemburkan tanah

Tabel 5.7. Kandungan unsur hara di dalam 1 ton pupuk kandang

Pupuk kandang Kandungan kg /ton pupuk kandang


N P K Ca
Sapi 5 2 5 3

Kambing 8 7 15 8

Domba 10 7 15 17

Babi 9 3 6 12

Ayam 15 5 6 23

170
Pemanfaatan bahan organik telah meningkatkan kapasitas kecambah. (2).
banyak dilakukan, terutama untuk Meningkatkan permeabilitas membran
kegiatan pertanian yaitu sebagai pupuk tanaman sehingga meningkatkan
organik. Proses pengomposan pengambilan hara. (3). Dapat mengubah
merupakan cara yang biasa digunakan metabolisme karbohidrat dari tanaman
untuk menghasilkan pupuk organik yang dan pada saat yang sama untuk
kualitasnya lebih baik dibanding bahan mendorong akumulasi gula terlarut,
organiknya. sehingga meningkatkan tekanan osmotik
tanaman. Dalam kondisi kelembaban
x Pengaruh pupuk organik yang rendah, hal tersebut akan
terhadap sifat fisik tanah mendorong resistensi yang besar
Pengaruh utama dari penambahan terhadap kelayuan. (4). Kombinasi
bahan organik adalah menurunnya senyawa-senyawa organik seperti dapat
bobot isi tanah dan meningkatkan meningkatkan pertumbuhan akar.
kapasitas tanah pengikat air, sehingga
meningkatkan jumlah air yang tersedia x Proses pengomposan bahan
untuk pertumbuhan tanaman. Bahan organik
organik mempengaruhi isi tanah melalui Pengomposan adalah suatu proses
kegiatannya menurunkan densitas pengelolaan limbah padat, dengan cara
agregat tanah dan meningkatkan ukuran bertahap komponen bahan padat
agregat. Selama proses oksidasi bahan diuraikan secara biologis dibawah
organik ini, unsur-unsur seperti N, P, S keadaan terkendali sehingga menjadi
dan sejumlah unsur-unsur lainnya di bentuk yang dapat ditangani, disimpan
lepaskan dan menempati bagian di atau digunakan untuk lahan pertanian
dalam profil tanah. Sisa bahan organik tanpa pengaruh yang merugikan.
yang terdekomposisi dapat mencegah Pengomposan bahan-bahan
partikel tanah dari proses organik, terutama pada sisa-sisa
penggumpalan, sehingga dapat tanaman dan kotoran hewan bertujuan
memelihara struktur tanah. untuk menambah tingkat kesuburan
Mikroorganisme dari pupuk organik tanah. Dekomposisi bahan organik
mempunyai peranan penting dalam menjadi kompos bergantung pada
pembentukan dan stabilitas bahan kandungan air dan nitrogen yang cukup
organik, sehingga memberikan pada bahan serta temperatur yang
pengaruh yang baik pada produksi sesuai. Kandungan air dan nitrogen dari
tanaman. protein merupakan sumber nutrisi yang
baik bagi pertumbuhan mikroorganisme
x Pengaruh bahan organik pengurai. Untuk penguraian bahan yang
terhadap fisiologi tumbuhan optimal, sangat diperlukan pengendalian
Bahan organik memberi pengaruh suhu agar aktivitas dan per-tumbuhan
langsung atau tidak langsung terhadap mikroorganisme dapat berlangsung
pertumbuhan tanaman. Pengaruh dengan baik.
langsung berupa pengambilan senyawa- Aktivitas biologi merupakan faktor
senyawa organik oleh tanaman melalui penting dalam pengomposan. Berbagai
akar. Pengaruh yang menguntungkan mikrorganisme terlibat dalam proses
dari pupuk organik terhadap fisiologi dekomposisi bahan organik, antara lain
tumbuhan adalah: (1). Senyawa humus bakteri, fungi, aktinomycetes, ragi,
dapat berperan sebagai zat tumbuh mikro-fauna protozoa, Jumlah bakteri
seperti auxin, sehingga dapat

171
lebih banyak dibandingkan dengan proses reduksi. Tahap awal
mikroorganisme lain. pengomposan, kelom-pok bakteri
Proses pengomposan dapat penghasil asam, heterotrof fakultatif
berlangsung secara aerobik maupun mendegradasi bahan organik menjadi
anaerobik. Pada proses dekomposisi asam-asam lemah, aldehid dan
secara aerobik, mikroorganisme seterusnya. Kelompok bakteri yang lain,
menggunakan oksigen untuk merubah produk antara menjadi metana,
menguraikan bahan organik dan ammonia, karbon dioksida dan
mengasimilasi Karbon, Nitrogen, Fosfor, hidrogen. Reaksi kimia yang terjadi
Sulfur dan unsur-unsur lainnya untuk selama dekomposisi bahan organik
sintesis protoplasma. Reaksi yang secara anaerobik adalah sebagai
terjadi adalah sebagai berikut. Pada berikut.
proses dekomposisi secara anaerobik,
reaksi biokimia berlangsung melalui

aktivitas
Bahan organik CO2 + H2O + Hara + Humus +E
mikroorganisme
Bakteri penghasil asam
(CH2O)x X CH3COOH

Metanomonas
CH3COOH CH4 + CO2

N-organik NH3

2H2S + CO2 (CH2O) + S + H2S

No. Bahan Organik Nitrogen (%) Rasio C/N


01. Potongan rumput muda 2 – 2,4 TD
02. Pupuk hijau tumbuh-tumbuhan 3–5 10–15
03. Sampah kota/kandungan sayuran tinggi 2–3 10–16
04. Kotoran Babi 1,9 13
05. Kotoran Sapi 1 – 1,8 19
06. Sampah kota/kandungan kertas tinggi 0,6 – 1,3 30–80
07. Padi-padian dan batang kacang polong 0,7 70
08. Jerami gandum 0,6 80
09. Daun-daun segar yang gugur 0,4 – 1,0 40–80
10. Sampah gula tebu 0,3 150
11. Serbuk gergaji segar 0,1 500
12. Tinja 5,5 – 6,5 6–10
13. Kotoran unggas 4 TD
14. Jerami padi - 80–130
15. Jerami barley - 80–130
16. Batang jagung - 100-120
17. Batang Kapas - 50–60
18. Kotoran biri-biri - 23
19. Kotoran kuda - 20
20. Sisa buah-buahan - 35
21. Hijauan gulma - 13
22. Ampas kopi/bubuk kopi 1,0 – 2,3 8
23. Urin hewan 15 – 18 0,8

172
Kecepatan penguraian bahan organik Pada rasio C/N rendah tidak ada
menjadi kompos bergantung pada persaingan antara akar tumbuhan
beberapa faktor yaitu: ukuran partikel, dengan mikroorganisme dalam
unsur hara, kandungan air, aerasi, menggunakan unsur nitrogen dalam
keasaman (pH) dan suhu. (1). Ukuran tanah. (3). Kandungan Air:
Partikel: Ukuran partikel berpengaruh Kandungan air pada bahan organik
pada keberhasilan proses pe- sebaiknya antara 30– 40%, hal ini
ngomposan. Ukuran yang baik antara 10 ditandai dengan tidak menetesnya air
sampai 50 mm, apabila terlalu kecil apabila bahan di-genggam dan akan
ruang-ruang antara partikel menjadi mekar apabila genggaman dilepaskan.
sempit sehingga dapat menghambat Kandungan air bahan terlalu tinggi,
gerakan udara ke dalam tumpukan dan ruang antar partikel dari bahan menjadi
sirkulasi gas karbon dioksida keluar sempit karena terisi air, sehingga
tumpukan. Apabila ukuran partikel sirkulasi udara dalam tumpukan akan
sangat besar, luas permukaan kurang terhambat. Kondisi tersebut berakibat
sehingga reaksi pengomposan akan pada tumpukan bahan akan didominasi
berjalan lambat. (2). Unsur Hara: oleh mikroorganisme anaerob yang
Aktivitas mikroorganisme dalam proses menghasilkan bau busuk tidak sedap.
pengomposan memer-lukan sumber (4). Aerasi: Dalam proses
energi dari unsur karbon dan nitrogen. pengomposan, mikroorganisme dalam
Unsur-unsur tersebut biasanya telah bahan organik sangat memerlukan
tersedia cukup dalam bahan organik, jumlah udara yang cukup, karena pro-
bahkan kebanyakan unsur hara lainnya sesnya ber-langsung secara aerob.
akan tersedia pula dalam jumlah yang Aerasi dapat diperoleh melalui gerakan
cukup. udara dari alam masuk ke dalam
Untuk mempercepat proses tumpukan dengan membulak-balik
pengomposan, dibutuhkan bahan bahan secara berkala, baik
organik yang memiliki rasio C/N relatif menggunakan mesin maupun dengan
rendah yaitu berkisar antara 25 sampai tangan/cangkul. (5). Keasaman
35/liter dalam campuran pertama. (pH): Pada tahap awal pengomposan,
Apabila rasio C/N lebih besar, proses akan terjadi perubahan pH yaitu bahan
pengom-posan akan memakan waktu agak asam, karena terbentuk asam
lebih lama,hingga pembentukan karbon organik sederhana, selanjutnya pH
dioksida dari oksidasi unsur karbon berangsur naik, karena terlepasnya
berkurang. Sebaliknya apabila rasio C/N ammonia (bersifat basa) dari hasil
lebih kecil, nitrogen dalam bahan penguraian protein. Keadaan basa yang
organik akan dibebaskan sebagai terlalu tinggi, menyebabkan selama
amoniak. Cara paling sederhana untuk proses pengomposan kehilangan
menyesuaikan rasio C/N ialah dengan nitrogen secara berlebihan. (6). Suhu:
mencampur berbagai bahan organik Dalam proses pengomposan, sebagian
yang mempunyai rasio C/N tinggi energi dibebaskan se-bagai panas.
dengan bahan yang mempunyai rasio Pada tahap awal suhu tumpukan bahan
C/N rendah. Hal ini dapat dilakukan sekitar 400C, mikro-organisme yang
misalnya bahan berjerami dicampur terlibat adalah bakteri dan fungi
dengan tinja, kotoran hewan yang mesofilik. Selanjutnya suhu bahan naik
mempunyai rasio C/N lebih rendah. hingga di atas 400C, mikroorganisme
Makin tinggi tingkat dekom-posisi dari yang berperan adalah mikroorganisme
bahan organik, makin kecil rasio C/N. termofilik, actinomycetes dan fungi

172
termofilik. Setelah suhu berangsur turun, standar ISO cukup jelas, bahwa
maka mikroorganisme mesofilik muncul kandungan utama pupuk organik adalah
kembali, selanjutnya, gula dan pati karbon dalam bentuk senyawa organik,
mengalami perombakan, diikuti oleh mikrorganisme memanfaatkan sebagai
perombakan hemi-selulosa, selulosa sumber energi kemudian bahan
dan akhirnya lignin. Suhu ideal dalam ternisbah C/N yang tinggi pada produk
pengomposan antara 300C sampai akhir menunjukan mikroorganisme akan
450C. aktif memanfaatkan nitrogen untuk
membentuk protein. Apabila produk
x Standar Pupuk Organik pupuk organik dengan nisbah C/N tinggi
Berdasarkan atas berbagai fakta diaplikasikan kedalam tanah maka
yang dikemukakan oleh para pakar dan mikrorganisme akan tumbuh dengan
sumber informasi yang lain yang memanfaatkan N– tersedia tanah,
berkaitan dengan kelembagaan atau sehingga tanah terjadi imobilisasi N.
organisasi maka dari asfek administrasi Apabila nisbah C/N rendah pada awal
yang perlu mendapatkan perhatian proses pengomposan maka nitrogen
adalah spesifikasi produk akhir pupuk akan hilang melalui proses penguapan
organik. Petani sebagai konsumen akan amonium.
memperhatikan kandungan hara dan air. Keasaman (pH) harus masuk dalam
Spesifikasi produk sangat tergantung kriteria kualitas pupuk organik, berkisar
pada masing-masing negara sebagai netral, pH 6.5 – 7.5. dalam kondisi
contoh nilai minuman untuk NPK paling normal tidak akan menimbulkan
tidak 1.5%-3.0% dan 1.0%-1.5%; masalah, sejauh proses pengomposan
beberapa negara seperti Filipina, hanya yang dilakukan dapat mempertahankan
membuat spesfikasi untuk kombinasi pH pada kisaran netral.
NPK secara total 4%-5% dan 5%-6% Apabila produk pupuk organik
tanpa memisahkan secara spesifik untuk mengandung satu atau lebih unsur
masing-masing hara. Kandungan lengas mikro, maka hal ini harus dijelaskan dan
tidak boleh melampaui 15%-25% jika dimasukan dalam label. Spesifikasi lain
terlalu kering tidak baik karena akan yang perlu diperhatikan pada pupuk
terjadi inaktivasi gugus aktif yang salah organik adalah warna, tekstur, bebas
satunya menyebabkan pupuk menjadi dari patogen, logam berat, atau unsur
hidropobik. lain, partikel yang tidak dikehendaki.
Kandungan total bahan organik Tidak ada konsumen atau pemakai
paling tidak 20% tetapi dapat lebih tinggi pupuk organik yang menghendaki
apabila produk organik tersebut tidak terluka karena serpihan gelas atau
dijual sebagai bahan pupuk organik logam, atau tidak ingin dalam karung
tetapi sebagai bahan pembenah tanah, pupuk organik penuh dengan batu atau
dan pemakai secara intensif kerikil. Patogen dan logam berat
menggunakan pupuk organik untuk biasanya berasal dari limbah cair dan
meningkatkan kandungan bahan organik sampah kota.
tanah. Kriteria kualitas bahan organik Mungkin perlu juga diinformasikan
yang berkaitanb dengan kandungan dalam stendar baku, penggunaan bahan
bahan organik adalah nisbah C/N. inokulan atau bahan lain yang bertujuan
Bahan organik yang mengalami proses untuk mempercepat pengomposan.
pengomposan baik dan menjadi pupuk Pada umumnya yang banyak digunakan
organik yang stabil mempunyai nisbah adalah mikrorganisme seperti
C/N anatara 10/1 seperti dalam definisi Trichorderma spp.

173
x Karakteristik Umum Pupuk dengan adanya kenaikan suhu dan
Organik perubahan warna selama proses.
Karakteristik pupuk organik adalah Tumpukan bahan diaduk setiap tiga hari
sebagai berikut: (a). Hara pupuk sekali secara merata dan ditutup
organik pada umumnya rendah tetapi kembali. Kegiatan ini untuk menghindari
bervariasi tergantung pada jenis bahan kelebihan suhu dan diharapkan proses
dasarnya. (b). Hara yang berasal dari penguraian dapat berlangsung pada
bahan organik diperlukan untuk kegiatan seluruh permukaan bahan.
mikrobia tanah merubah bahan-bahan Akhiri proses pengomposan apabila
yang kompleks dan tidak dapat telah memenuhi kreteria: suhu telah
dimanfaatkan oleh tanaman menjadi turun dan stabil, warna coklat
bentuk senyawa organik dan anorganik kehitaman, sebagian besar bahan telah
sederhana yang dapat diserap oleh lapuk, bau khas kompos. Kompos yang
tanaman. (c). Penyediaan hara yang dihasilkan perlu diuraikan lebih lanjut
berasal dari pupuk organik biasanya dengan menambah waktu pengomposan
terbatas dan tidak cukup dalam secara alami atau menggunakan cacing
menyediakan hara yang diper-lukan tanah selama 2–3 minggu.
tanaman.
Untuk membuat kompos organik 2) Pengomposan Bahan Organik
dapat dilakukan melalui beberapa cara: Dengan Menggu-nakan Starter
Mikroba Pengurai (Bio-Komplek).
1) Pengomposan Bahan Organik
Secara Konven-sional Pada tahap pertama, siapkan
sediaan starter mikroba dengan cara
Bahan yang akan digunakan melarutkan biakan mikroba (bio-
dipotong-potong menjadi sekitar 3-5 cm, komplek) ke dalam air 4-5 gram/liter,
sehingga diperoleh ukuran bahan yang selanjutnya inkubasi pada suhu kamar
seragam. Selanjutnya, timbang semua sekitar 24 jam (sehari sebelum proses
bahan dengan berat masing-masing 1 pengomposan).
bagian kecuali kotoran ternak 3 bagian. Starter adalah komponen biologis
Campurkan semua bahan dengan jenis mikroorganisme yang efektif jika
diaduk-aduk sampai homogen/merata bersimbiosis dengan satu jenis tanaman,
sambil disiram air sehingga pada saat maka cara penggunaannya pun harus
campuran dikepal mengeluarkan tetesan bersamaan dengan tanaman inangnya.
air. Komposkan campuran bahan Starter bakteri Rhizobium akan
dengan cara menumpukan pada efektif jika digunakan dengan tumbuhan
tanah/lantai setinggi kira-kira 1 m, inang jenis legum. Oleh sebab itu
selanjutnya ditutup karung goni/plastik Rhisobium lebih cocok digunakan dalam
pada seluruh permukaannya. Proses program penyuburan tanah, dengan
pengom-posan dapat berlangsung 2 menggunakan tanaman legum sebagi
sampai 3 minggu, tergantung dari jenis pupuk hijau. Keuntungan yang diperoleh
bahan dari residu legum tergantung dari jumlah
Lakukan pengamatan dan catat residu dan mineralisasinya. Akumulasi
setiap hari kenaikan suhu dan nitrogen akan terjadi pada biji legum,
perubahan warna tumpukan bahan. oleh sebab itu dalam program
Kegiatan ini untuk mengetahui apakah penyuburan tanah, tanaman legum
proses pengomposan dapat harus dipanen dan dibenamkan ke
berlangsung baik atau tidak, yaitu dalam tanah sebelum terjadi

174
pembentukan biji. Dengan cara tersebut hayati akan dirasakan manfaatnya pada
maka akumulasi nitrogen yang terdapat jangka panjang, namun penggunaan
pada bintil akar akan menjadi cadangan pupuk hayati tidak akan menimbulkan
bagi tanaman berikutnya. Beberapa efek samping yang merugikan bagi
jenis tanaman legum seperti kacang tanaman, lahan pertanian serta
tanah, kacang babi dan kacang tunggak lingkungan.
mempunyai efek residu nitrogen sebesar Langkah selanjutnya kecilkan
20-50 kg N per ha. Jenis-jenis tanamn ukuran bahan yang masih panjang
legum tersebut sangat cocok dipakai dengan dipotong-potong menjadi sekitar
sebagai tanaman inang bagi Rhizobium. 3-5 cm, sehingga diperoleh ukuran
Starter Gliocladium mudah bahan yang seragam!
diperbanyak dalam media serbuk kayu Lakukan penimbangan untuk
dan sekam dan dapat efektif tanpa semua bahan dengan berat masing-
tanamn inang. Jenis pupuk hayati masing 1 bagian kecuali kotoran ternak
Gliocladium yang juga merupakan 3 bagian! Kemudian campurkan semua
biokontrol, cara penggunaannya sama bahan dengan diaduk-aduk sampai
dengan pupuk organic kompos, homogen/ merata sambil disiram air
sehingga sering disebut Gliokompos. starter pada no 1 sebanyak 1 liter pada
Efek dari penggunaan pupuk hayati setiap 50 kg campuran bahan organik.
terhadap tanaman tidak dapat dilihat Tambahkan air pada saat mencampur,
secara langsung seperti penggunaan sehingga pada saat campuran dikepal
pupuk kimia. Efek penggunaan pupuk mengeluarkan tetesan air.

Tabel 5.9. Sifat Kimia dan Kandungan Unsur Hara Pupuk Organik Kompos

No. Parameter Kompos **)

1 pH. 6
2 C-Organik 25,04 %
3 N-Total 1,19 %
4 P tersedia -
5 P- total -
6 Ca 10,75 (me/100gr)
7 Mg 3,13 (me/100gr)
8 K 7,26 (me/100gr)
9 Na 5,30 (me/100gr)
10 Kapasitas Tukar Kation 35,50 (me/100gr)
(KTK)
11 Kejenuhan basa (KB) 74,48 %

175
Gambar 5.8.
Alur proses pembuatan kompos

Komposkan campuran bahan Mikroorganisme


dengan cara menumpukan pada dekomposer (pengurai)
pengurai) un tuk pembuatan bioferlilizer

tanah/lantai setinggi kira-kira 1 m,


selanjutnya ditutup karung goni/ plastik
pada seluruh permukaan-nya. Proses
pengomposan dapat berlangsung 2
sampai 3 minggu, tergantung dari jenis
bahan.
Langkah terakhir, amati dan catat
setiap hari kenaikan suhu dan
perubahan warna tumpukan bahan. Gambar 5.9.
Kegiatan ini untuk mengetahui apakah Beberapa mikroorganisme yang berfungsi
proses pengomposan dapat sebagai pengurai bahan organik (bio-ferlilizer)
berlangsung baik atau tidak, yaitu
dengan adanya kenaikan suhu dan
perubahan warna selama proses! 6.2. Pupuk anorganik
Tumpukan bahan diaduk setiap tiga hari Pupuk anorganik adalah pupuk yang
sekali secara merata dan ditutup dibuat oleh pabrik atau hasil industri dan
kembali. Kegiatan ini untuk menghindari mengandung unsur hara yang
kelebihan suhu dan diharapkan proses diperlukan tanaman. Berdasarkan
penguraian dapat berlangsung pada jumlah jenis unsur hara yang
seluruh permukaan bahan! dikandungnya, pupuk anorganik ini
Akhiri proses pengomposan apabila dibagi dalam beberapa golongan, yaitu:
telah memenuhi kreteria: suhu telah (1). Pupuk tunggal : yaitu pupuk yang
turun dan stabil, warna coklat mengandung satu jenis unsur hara,
kehitaman, sebagian besar bahan telah misalnya urea (mengandung unsur N);
lapuk, bau khas kompos. TSP (mengandung unsur P) dan KCL
(mengandung unsur K). (2). Pupuk
majemuk; yaitu pupuk yang
mengandung unsur N, P dan K
sekaligus. Contohnya adalah Amofos

176
(mengandung unsur dan P), Nitroposka dalam bentuk ion amonium (NH4+) dan
(mengandung unsur N, P dan K). sebahagian lagi dalam bentuk nitrat
Berdasarkan jenis hara utama yang (NO3-). Di dalam tanah nitrat dapat
dikandung, pupuk anorganik dibagi diambil oleh akar tanaman melalui air
dalam beberapa golongan, yakni : pupuk tanah yang diubah oleh jasad residu
nitrogen, pupuk fosfor dan pupuk kalium. tanah. Pada keadaan basah dan panas,
Pupuk Nitrogen, contohnya Urea nitrogen dapat hilang ke udara.
(Co(NH2)2) : mengandung 46% nitrogen. Amonium sulfat ((NH4)2SO4)), petani
Urea sangat mudah larut, sebahagian menyebutnya pupuk ZA: mengandung
kecil terikat dalam fiat pada bahan 20% nitrogen. Amonium terdapat pada
organik dan sisanya bebas bergerak tanah fiat dan bahan organik. Pupuk
mengikuti kelembaban tanah. amonium sulfat berpengaruh terhadap
Pemberian urea di permukaan tanah menurunkan pH (keasaman) tanah,
dengan dosis tinggi (>150kg/ha) dapat sehingga sangat baik bagi tanah-tanah
menyebabkan kehilangan - N lebih yang terlalu basa (nilai pH tinggi).
banyak akibat proses penguapan.
Amonium nitrat (NH4NO3): mengandung
33,5% nitrogen. Sebahagian nitrogen

Penyiapan Penyiapan
starter carrier Kompos
Mikroba
Serbuk
dari Pemilihan
Isolasi kayu
habitat
alami bahan Gambut
dll

Perbanyakan Pencampuran

Pengujian Sterilisasi

Pencampuran

Biofertilizer Pemeletan

Pengujian Pengeringan

177
Pupuk posfat; contohnya TSP memerlukan pupuk lebih sedikit daripada
(triple super fosfat) mengandung 36-46% tanaman hibrida. Tanaman yang masih
senyawa P205, berupa butiran berwarna muda memerlukan pupuk lebih rendah
abu-abu, dengan sifat netral. dibandingkan dengan tanaman yang
Pupuk Kalium, contohnya Kalium sudah tua dan populasi tanaman yang
khlorida (KC1) mengandung 49-50% K20 rendah memerlukan dosis pemupukan
(KCl 80) atau 55% K20 (KC1 90). yang rendah pula dibandingkan dengan
Mengingat tingginya kadar Cl-nya maka populasi tanaman yang tinggi.
sebaiknya tidak digunakan untuk tanaman Pemupukan susulan untuk tanaman
yang peka terhadap unsur khlor (Cl). cabe dan tomat hanya bersifat
Kalium nitrat (KNO3) me-ngandung menunjang, diberikan jika dianggap perlu,
13,8% nitrogen dan 46,6% K20. Pupuk karena sebahagian besar pupuk sudah
ini digunakan sebagai sumber unsur K diberikan pada waktu penanaman. Pupuk
pada tanaman yang tidak dapat susulan berupa pupuk buatan seperti
menggunakan Cl. pupuk daun, pupuk buah, urea,
Pupuk NPK. Selain ketiga macam ammonium sufat (ZA), TSP, KCI dan NPK
pupuk yang telah disebutkan di atas, cair. Semua jenis pupuk buatan dapat
masih ada pupuk daun dan bunga yang Anda peroleh di toko pertanian. Jadwal
merupakan pupuk majemuk. Kedua pemberian pupuk dapat dilihat pada Tabel
pupuk ini mengandung unsur hara makro berikut.
dan mikro. Pupuk daun dan bunga Pemberian pupuk daun disesuaikan
berbentuk cairan dan butiran yang dengan pertumbuhan tanaman. Pemberian
dikemas 0,25-1 kg per pak. Pada yang sering menyebabkan tanaman tumbuh
umumnya digunakan untuk pupuk daun terlalu subur sehingga menjadi peka terha-
dan bunga. dap gangguan kerusakan. Pada minggu
ke-6 dan ke-11 tanaman dapat
1). Dosis Pemupukan ditambahkan pupuk campur-an berupa
Dosis pupuk yang digunakan harus urea, ZA, KCl dan TSP. Tngkat kebutuhan-
sesuai dengan kebutuhan tanaman. nya hanya 5-10 gram per tanaman,
Kekurangan atau kelebihan pupuk tergantung pada varitas tanaman. Cara
menimbulkan dampak negatif, baik pada pemberiannya dengan menaburkan pupuk
tanah maupun pada tanaman. Tingginya di sekitar batang utama kira-kira 5 cm.
dosis pemupukan ditentukan oleh tingkat Agar pupuk cepat larut, dapat
kesuburan tanah, jenis atau varitas ditambahkan air sekaligus untuk meng-airi
tanaman, umur atau tingkat tanaman. Pada saat tanaman mulai
perkembangan tanaman dan tingkat berbuah, setiap interval 2 minggu diberi
kerapatan penanaman. Tanah yang pupuk bush dan NPK cair. Konsentrasi
subur, memerlukan jumlah pupuk lebih NPK adalah 15-20 gram dilarutkan dalam 1
rendah dibandingkan dengan pada tanah liter air. Masingmasing tanaman diberi
yang kurus. Varitas tanaman lokal 300-400 ml.

178
Tabel 5.10. Jadwal pemberian pupuk susulan untuk tanaman cabe dan
tomat (lokal/hibrida)
JENIS WAKTU PEMBERIAN
PUPUK 1-5 6 11 15 17 19 21
MST MST MST MST MST MST MST
' - - - - -
Daun * S
Buah ** - - S S . S - -
Urea 3 3g 3g - - - -
- - - -
ZA 3-10 3g-10 3g-10
TSP - 5-10g 5-10g - - -

KCI 5-10 5-10g 5-10g - - - -


NPK*** - - - 300m1 300m1 400 ml 400 ml

Keterangan :
MST : minggu setelah tanam
kebutuhan per hektar
** kebutuhan per hektar per sekali semprot
*** : 5-20 gram/liter air (di larutkan terlebih dahulu, kemudian disiramkan
pada luang tanaman)
S : semprotkan

Jadi jika Anda menanam 100 pohon pupuk berdasarkan cadangan hara di
tomat, maka harus dipersiapkan : dalam tanah memerlukan analisis tanah di
laboratorium.
P = 100 x 15 x (1000 m1/300 ml) = Penentuan kebutuhan pupuk
5000 ml larutan pupuk; berdasarkan tanda kekurangan hara yang
(dalam hal ini 75 gram NPK dilarutkan diperlihatkan tanaman, memerlukan
dalam 5 liter air). keahlian dan pengalaman khusus.
Kadang-kadang gejala kekurangan antara
Atau menggunakan rumus: unsur yang satu dengan lainnya sulit
dibedakan dan gejala tersebut tidak
P = JT x K x (1000 m1/300 ml) menggambarkan berapa jumlah pupuk
yang harus diberikan. penentuan
dimana : kebutuhan pupuk berdasarkan perkiraan
P = Kebutuhan pupuk jumlah hara yang terangkut bersama
JT = jumlah tanaman penen merupakan cara yang paling
K = konsentrasi larutan pupuk (15-20 sederhana dan mudah, oleh karena itu
g/liter) cara tersebut dibahas di dalam tulisan ini.
setiap jenis tanaman mengandung unsur
2). Dasar Penentuan Kebutuhan Pupuk hara yang berbeda. Jika pemupukan
Kebutuhan pupuk didasarkan atas: menggunakan pupuk buatan seperti Urea,
jumlah hara yang terangkut bersama SP36 dan KCl, maka jumlah pupuk yang
panen. cadangan hara yang ada di dalam diperlukan untuk menggantikan 48 kg N;
tanah. tanda kekurangan unsur hara 8,4 kg P dan 12 kg K yang terangkut
pada tanaman. Penentuan kebutuhan bersama 3 t/ha panen jagung adalah:

179
Urea= 100/46 X 48 Kg/Ha pada waktu tanam). Kebutuhan P dan K
= 104 Kg/Ha kacang-kacangan ditentukan dengan cara
yang sama seperti pada penentuan
SP36= 100/16 X 8,4 Kg/Ha kebutuhan pupuk tanaman lainnya.
= 53 Kg/Ha Pupuk kandang mempunyai kandungan
unsur hara yang sangat bervariasi
KCl = 100/52 X 12 Kg/Ha tergantung pada waktu dan cara
= 23 Kg/Ha penyimpanannya, jenis hewan, dan
kesehatan hewan.
Akan tetapi zat hara di dalam tanah Masalah utama yang perlu mendapat
tidak semuanya dapat di-gunakan oleh perhatian para pengguna pupuk adalah
tanaman. Sebagian akan hilang karena reaksi kimia, yaitu apakah pupuk tersebut
penguapan (N), pencucian ke lapisan mempunyai sifat mengasamkan atau
tanah yang lebih dalam seingga tidak tidak. Pada umumnya pupuk nitrogen
terjangka oleh akar (N, K), terikat oleh yang mengandung amonium atau sisa
mineral liat tanah (P, K), atau hanyut asam seperti sulfat bersifat
karena tererosi (N,P,K). Oleh karena itu mengasamkan tanah.
pemberian pupuk sebaiknya 1,5 sampai 2 Pupuk nitrogen yang mengandung
kali jumlah hara yang hilang bersama gugus amonia sebelum tersedia pada
panen. Jadi urea, SP36 dan KCL yang tanaman terlebih dahulu mengalami
diperlukan untuk penanaman jagung proses amonifikasi dan nitrifikasi.
dengan perkiraan hasil 3 t/ha kurang lebih Senyawa amonium yang terbentuk dari
adalah urea= 150 Sampai 200 Kg/Ha proses amonifikasi dapat berupa:
sedangkan SP36= 75 Sampai 100 Kg/Ha konversi dari nitrit ke nitrat, dambil
Unsur N, P, dan K (Kg) di dalam satu langsung oleh tanaman, dimanfaatkan
ton hasil panen berbagai tanaman. langsung oleh bakteri dalam melanjutkan
Apabila hasil panen jagung dalam 1 ha proses dekomposisi, dan difksasi oleh
adalah 3 ton, ma-ka hasil panen tersebut mineral liat tertentu.
mengan-dung 48 kg N; 8,4 kg P dan 12 Perubahan dari amonium menjadi
kg K. Unsur hara yang terbawa panen ini nitrat disebut dengan nitrifikasi. Proses
perlu dikembalikan ke dalam tanah oksidasi biologi ini dibedakan dalam dua
melalui pemupukan supaya kesuburan tahap, yaitu perubahan amonium menjadi
tanah tetap terjaga dan produksi tanaman nirit (nitritasi) dan perubahan nitrit menjadi
dapat dipertahankan. nitrat (nitratasi). Perubahan dari amonium
Penentuan kebutuhan pupuk untuk menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri
tanaman kacang-kacangan Tanaman obligat ototrof yaitu Nitrosomonas.
legum (kacang-kacangan) seperti kacang Perubahan nitrit menjadi nitrat dilakukan
tanah dan hijauan kacang-kacangan oleh bakteri Nitrobacter yang termasuk ke
seperti lamtoro dan benguk, mengandung dalam golongan bakteri obligat ototrof.
N yang sangat tinggi sehingga N yang Kedua bakteri ini disebut dengan
terbawa panen juga tinggi. Tetapi Nitrobakteri.
tanaman kacang-kacangan (kacang Ada tiga hal penting yang dapat
tanah, kedelai, lamtoro), melalui diambil dari persamaan-persamaan dalam
kerjasama (symbiose) dengan bakteri proses nitrifikasi, yaitu, reaksi
Rhyzobium sanggup mengikat N dari membutuhkan oksigen, oleh sebab itu
udara. Dengan demikian pemupukan N proses ini berlangsung di dalam tanah
untuk tanaman kacang-kacangan sangat dengan aerasi yang baik. Reaksi
rendah (hanya sekitar 30 kg urea/ ha nitrifikasi membebaskan H+ yang

180
merupakan penyebab keasaman tanah kecil yang dimanfaatkan untuk
bila dipupuk dengan pupuk NH4 atau pertumbuhan awal menjelang
pupuk anorganik sepertu urea. Dalam terbentuknya bintil akar yang dapat
proses nitrifikasi, bakteri memegang mengikat nitrogen bebas dari udara.
peranandalam proses. Oleh sebab itu, Kelebihan pupuk nitrogen adalah
kecepatan perubahannya sangat merupakan pupuk yang sangat potensial
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. bagi tanaman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Manfaat nitrogen fiksasi bagi tanman
proses nitrifikasi adalah jumlah NH4+ lain yang ditanam secara tumpangsari
yang ada di dalam tanah, populasi bakteri adalah berupa perembasan nitrogen dari
nitrifikasi, reaksi tanah, aerasi, bintil akar. Sedangkan bagi tanaman
kelembaban tanah dan suhu tanah. yang ditanam tidak bersamaan hanya
Pupuk urea yang diberikan pada tanah akan menghasilkan perombakan bahan
akan berubah menjadi ion amonia atau organik. Fiksasi itrogen secara biologi
amonium. Bila amonium dioksida-si maka dapat menghemat kebutuhan nitrogen
akan menimbulkan keasaman sampai 2/3 dari kebutuhan nitrogen bagi
tanah.menymbangkan empat ion H+ bila tanaman.
oksigen cukup tersedia pada sat
pelepasan tersebut. x Nitrogen
Satu molekul pupuk urea dapat Nitrogen adalah hara utama
menyumbang empat ion H+ bila oksigen tanaman, merupakan komponen dari
cukup tersedia pada waktu pelepasan ion, asam amino, asam nukleid, nudeotides,
ini berarti meningkatkan kemasaman klorofil, enzim, dan hormon. N mendorong
tanah. Pemberian pupuk urea, amonium pertumbuhan tanaman yang cepat dan
sulfat, klor dan nitrat perlu mendapat memperbaiki tingkat. Hasil dan kualitas
perhatian serius agar tidak menambah produk melalui, pengem-bangan luas
kemasaman tanah. Mikroba tanah pada daun, pembentukan bunga, pengisian
umumnya lebih menyukai senyawa dalam buah, dan sintesis protein. N sangat mobil
bentuk ion amonium daripada ion nitrat. (mudah menghilang / menguap) di dalam
Pada tanah-tanah yang mempunyai tanaman dan tanah.
aerasi baik, akan terlihat bahwa proses Nitrogen merupakan elemen
immobilisasi terjadi amat besar. pembatas pada hampir semua jenis
Sedangkan pada tanah yang ter-genang tanah. Oleh karenanya, pemberian pupuk
dan dalam kondisi anaerob sempurna Nitrogen yang tepat sangat penting untuk
proses immobilisasi akan sangat rendah. meningkatkan pertumbuhan dan hasil
Pada tanah sawah, proses immobilisasi tanaman, khususnya dalam sistem
adalah rendah. Nitrogen ditambahkan ke pertanian intensif. Kekurangan atau
tanah berinteraksi dengan pH tanah dan pengelolaan Nitrogen yang tidak sesuai
mempengaruhi proses nitrogen. akan berakibat buruk pada tanaman dan
Ekskresi nitrogen oleh suatu lingkungan. Strategi pengelolaan Nitrogen
tanaman legum akan dapat dimanfaatkan yang optimal ditujukan pada keserasian
oleh tanaman lain dlaam pola tanam pemberian pupuk Nitrogen dengan
tumpangsari, misalnya tumpangsari kebutuhan aktual tanaman, sehingga
antara jagung dan kedelai. Proses seperti serapan tanaman terhadap Nitrogen
ini akan meningkatkan efisiensi pupuk maksimal dan mengurangi kehilangan
nitrogen, karena sebagian besar nitrogen Nitrogen ke udara.
yang berasal dari pupuk tidak diabsorpsi Tanaman yang kekurangan nitrogen
oleh tanaman legum dan hanya sebagian akan tumbuh kerdil, daun menguning dan

181
jumlah anakan sedikit; hasil rendah kandungan bahan organik rendah; tanah
karena jumlah malai per unit area dan kalkareous/salin/ alkalin; degradasi tanah
jumlah gabah per malai lebih sedikit. sawah; tanah abu vulkan atau tanah
Hampir semua jenis tanah kekurangan N; kering masam dengan kapasitas fiksasi P
tanah masam dengan tekstur kasar tinggi; tanah gambut; dan tanah sulfat
(coarse) dan kandungan bahan organik masam dengan kandungan besi dan
rendah (kurang dari 0,5 % organik C); aluminium tinggi.
tanah masam, salin, drainase buruk, dan Pada waktu aplikasi pupuk fosfat,
tanah kahat P dengan kapasitas benamkan dan aduk semua pupuk P ke
mineralisasi N dan fiksasi biologis N dalam tanah sebelum pelumpuran terakhir
rendah; kalkareous dan tanah salin dan tanam pindah atau sebar seluruh P
dengan kadar bahan organik rendah serta pada 10-15 hari setelah benih disebar
berpotensi tinggi untuk terjadinya langsung. Tanaman kahat P kerdil dan
penguapan amonia. daunnya tegak lurus dibandingkan
Pupuk anorganik merupakan sumber dengan tanaman normal. Anakan
yang biasa digunakan mensuplai N, dan berkurang pada tanaman kahat P.
lebih menguntungkan petani Perubahan warna pada daun umum
dibandingkan menggunakan pupuk N terjadi pada tanaman kahat P.
organik. Sumber pupuk organik N tersedia
di lahan pertanian seperti pupuk kandang x Kalium
dan kompos bisa efektif dan menarik Kalium adalah hara tanaman utama
secara finansial guna memenuhi yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kebutuhan padi akan N. Berikan pupuk N perkembangan akar dan vigor tanaman,
anorganik 40-50 kg/ha untuk setiap ketahanan terhadap kerebahan dan
kenaikan satu ton hasil dari tanpa hama/ penyakit. K mobil dalam tanaman
pemberian N. Warna daun dan dan sangat mobil di dalam tanah.
penampilan tanaman menunjukkan status Kalium seringkali merupakan unsur
N dan membantu menentukan kebutuhan pembatas. untuk memperoleh hasil padi
akan pemupukan N. Unsur nitrogen yang tinggi setelah nitrogen (N). Pupuk K
dapat diperoleh dari beberapa sumber perlu diberikan dalam jumlah mencukupi
diantaranya adalah amonium sulfat (21 % pada hampir semua lahan sawah irigasi.
N, 24 % S), urea (46 % N) dan Hara lainnya perlu diberikan dalam jumlah
diamonium fosfat atau DAP (18 % N; 44- seimbang untuk menjamin respon yang
46 % P2O5). baik dari tanaman terhadap aplikasi K dan
pencapaian pertumbuhan tanaman yang
x Fosfat sehat dan produktif.
Posfor adalah hara utama tanaman Tanaman yang mengalami
yang penting untuk perkembangan akar, kekurangan kalium akan tampak
anakan, berbunga awal, dan pematangan. berwarna hijau gelap dan kerdil dengan
P mobil dalam tanaman, tetapi tidak mobil margin daun cokelat kekuningan dan/atau
dalam tanah. Tanaman yang mengalami dengan margin dan ujung daun tua
kekurangan unsur fosfor akan tampak nekrotik, gejala kahat K pada daun dapat
hijau gelap dan kerdil dengan daun tegak menyerupai gejala penyakit tungro,
dan anakan kurang; batang kurus dan namun tungro biasanya terjadi pada spot-
kecil; matang lambat (tidak terjadi spot yang tersebar (tidak menyeluruh)
pembungaan pada kahat P yang parah); dan lebih nyata warna daun kuning dan
gabah hampa tinggi. Unsus P seringkali oranye dan tanaman kerdil; gejala pada
kurang pada tanah berpasir dengan daun nampak pada fase pertumbuhan

182
lanjut; akar tidak sehat dan menghitam; lebih kurang mobil dibandingkan dengan
kerebahan dan kehampaan gabah tinggi; N), namun hanya sebagian mobil dalam
bobot gabah lebih ringan. tanah.
Kekurangan (kahat) K terjadi di Gejala kahat unsur S ditunjukkan
daerah pertanaman yang intensif yang dengan warna tanaman hijau pucat; daun
mendapat pemupukan N dan P tinggi. K muda menguning pucat (kontras dengan
seringkali kurang pada tanah berpasir daun tua yang menguning cepat dan mati
atau bertekstur kasar; tanah kering pada tanaman kahat N). Analisis tanah
masam; lahan sawah terdegradasi; tanah dan/tanaman diperlukan untuk konfirmasi
sulfat masam; dan tanah organik. gejala kahat S. Kahat S sesungguhnya
Catatan: penambahan unsur K dari air jarang dijumpai. S mungkin diperlukan
irigasi cukup nyata pada daerah tertentu. pada tanah berpasir yang mudah tercuci;
Pada hara tanaman optimum, tanah dengan kandungan bahan organik
tanaman rata-rata mengambil sekitar 19 rendah; dan tanah dengan pelapukan
kg K2O (16 K) untuk setiap ton hasil (2,2 tinggi kaya akan besi oksida. Aplikasi
kg K2O pada buah dan 16,8 kg K2O pada unsur belerang dilakukan dengan
serasah orgainik). Rekomendasi pemberian sebanyak 10 kg S/ha pada
pemupukan K berdasarkan target hasil kahat S yang parah. Tanaman
dan status K tanah. memerlukan sekitar 2 kg S/ha
Bila dosis yang digunakan rendah, (jerami+gabah) untuk setiap ton hasil
benam dan aduk pupuk K ke dalam tanah gabah. Bila dibutuhkan, berikan semua
terakhir sebelum tanam pindah atau sebar jenis pupuk S sesaat sebelum
seluruh pupuk K pada 10-15 hari setelah pelumpuran bersama dengan pupuk P
benih disebar langsung. Pada dosis >30 dan K. Pengaruh pemberian S bertahan
K2O/ha, berikan 50% sebagai pupuk sampai 2 musim tanam. Sumber S yang
dasar dan 50% pada awal pembentukan biasa digunakan adalah amonium sulfat
bunga. Pemberian K paling tidak dua kali (24% S), single super fosfat (12% S), dan
pada tanah berpasir dengan derajat gypsum (17% S).
pencucian tinggi. Pemberi-an K pada fase
pembungaan meningkatkan ketahanan x Zinc
tanaman terhadap penyakit dan Seng atau Zinc (Zn) adalah hara
kerebahan dengan kanopi rapat dan utama penting yang dibutuhkan tanaman
target hasil tinggi, namun belum tentu untuk beberapa proses biokimia dalam
meningkatkan hasil. Sumber kalium yang tanaman padi, termasuk produksi klorofil
banyak dikenal adalah kalium klorida dan integritas membran. Oleh karenanya
(MOP-muriate of potash) yang kahat Zn mempengaruhi warna dan turgor
mengandung 50% K atau 60% K2O tanaman. Zn hanya sedikit mobil dalam
dalam bentuk KCl (30 kg K2O setara tanaman dan sangat mobil di dalam
dengan 50 kg MOP atau KCl). tanah. Seng membatasi pertumbuhan
tanaman, suplai Zn tanah rendah atau
x Belerang kondisi tanah buruk (misalnya, selalu
Belerang atau Sulfur (S) adalah hara kebanjiran) menghalangi serapan Zn oleh
utama penting yang diperlukan untuk tanaman. Pada kasus tertentu, Zn perlu
produksi khlorofil. S diperlukan untuk diberikan sesuai kebutuhan. Hara lainnya
memproduksi asam amino (cystein, perlu diberikan dalam jumlah seimbang
methionin, dan cystin) dalam tanaman untuk menjamin respon tanaman yang
yang berkaitan dengan nutrisi manusia. S baik terhadap pupuk Zn dan pencapaian
sangat mobil dalam tanaman (walaupun

183
pertumbuhan tanaman yang sehat dan tanah alkalin, Zn perlu diberikan pada
produktif. setiap musim tanam.
Tanaman kerdil dan bercak coklat Sumber Zn yang biasa digunakan
berdebu pada bagian atas daun adalah zinc sulfate terlarut (23-36% Zn),
merupakan gajala kekurangan Zn. zinc klorida terlarut (48-50% Zn), dan zinc
Selain itu terdapat spotspot tanaman yang oksida tidak larut (60-80% Zn).
tumbuh jelek; gejala terlihat 2-4 minggu
setelah tanam pindah; kehampaan gabah x Besi
tinggi; pematangan terlambat dan hasil Unsur Fe adalah hara esensial
rendah; gejala kahat Zn menyerupai kahat yang dibutuhkan tanaman untuk
S dan Fe pada tanah alkalin dan mendukung transportasi elektron dalam
keracunan Fe tanah organik berdrainase proses fotosintesis. Fe merupakan
buruk. akseptor elektron penting dalam reaksi
Kahat Zn tidak sering dijumpai, redoks dan aktivator untuk beberapa
namun dapat terjadi pada tanah enzim. Kekurangan Fe akan menghambat
kalkareous dan netral; pertanaman absorpsi K. Unsur Fe tidak mobil, baik
intensif; tanah sawah yang selalu dalam tanaman maupun tanah. Setelah
kebanjiran atau berdrainase buruk; tanah kahat unsur utama N, P, K, S, dan Zn,
salin dan sodik; tanah gambut, tanah kahat Fe merupakan urutan penting
dengan P dan silikat (Si) tersedia tinggi; berikutnya yang membatasi hasil tanaman
tanah berpasir; tanah dengan pelapukan padi. Aplikasinya harus berimbang agar
tinggi, asam, dan bertekstur kasar; tanah terjamin pertumbuhan tanaman yang
yang terbentuk dari serpentin dan laterik; sehat dan produktif. Gejala kahat Fe
dan tercuci, tanah sulfat masam tua ditunjukkan adanya gajala antartulang
dengan konsentarsi K, Mg, dan Ca daun menguning, daun yang muncul
rendah. mengalami klorosis. Seluruh daun dan
Bila kahat Zn nampak di lapang, bagian tanaman menguning (khlorotik).
berikan 10-25 kg ZnSO4.H2O atau 20-40 Produksi bahan kering dan hasil menurun.
kg ZnSO4.7H2O per ha pada permukaan Kahat Fe tidak dijumpai pada sawah
tanah, atau celupkan akar bibit padi tergenang yang sedikit asam, namun
dalam 2-4% larutan ZnO sebelum banyak dijumpai pada sawah dengan
transplanting (20-40 g ZnO/lt air). tekstur tanah berpasir, kalkareous dan
Tanaman dapat pulih dari kahat Zn bila bereaksi alkalin. Kahat Fe sering dijumpai
sawah didrainasi– kondisi kering pada lahan kering dengan tanah bereaksi
meningkatkan ketersediaan Zn. Tanaman netral, kalkareous dan alkalin (basa).
hanya memerlukan sekitar 0,05 kg Zn/ha Kahat Fe sangat sulit diatasi dan mahal
(jerami+gabah) per ton hasil gabah, untuk dikoreksi. Pemberian pada tanah
namun lebih banyak pupuk Zn harus memerlukan 100-300 kg/ha fero sulfat
diberikan karena begitu diberikan Zn tidak (sulfat besi). Pemberian melalui daun, 2-3
selalu tersedia bagi tanaman. % larutan fero sulfat atau 100 l/ha Fe
Berikan pupuk Zn pada permukaan chelate 2-3 dalam selang waktu 2 minggu
tanah setelah pelumpuran terakhir dan dimulai pada fase anakan. Tanaman
perataan lahan atau berikan Zn pada memerlukan sekitar 0,5 kg/ha Fe (jerami
bedeng persemaian 7-8 hari sebelum bibit dan biji/gabah) untuk setiap ton hasil
dicabut. Pengaruh pemberian Zn berlaku gabah, namun setelah aplikasi Fe tidak
sampai 2-5 musim tanam pada semua tersedia bebas bagi tanaman.
jenis tanah kecuali tanah alkalin. Pada Pada waktu aplikasi, berikan solid
fero sulfat (FeSO4) di sebelah barisan

184
tanaman padi dengan dosis 100 kg/ha. adalah untuk menutupi kekurangan air
Dua sampai tiga aplikasi 2-3 % larutan tanah yang telah ada pada saat yang
FeSO4 melalui daun atau chelate besi diperlukan dan dalam jumlah yang cukup.
pada selang waktu 2 minggu pada fase Oleh karena itu untuk merancang irigasi
anakan. Pupuk Fe yang biasa digunakan diperlukan data hidrologi, meteorologi,
adalah larutan fero sulfat (20-30% Fe), dan pengelolaan air yang mantap.
fero amonium sulfat (14% Fe), dan Keguanaan air irigasi adalah untuk
chelate besi (5-14%). mempermudah pengolahan tanah,
Kahat Fe memiliki gejala tulang daun mengatur suhu tanah dan iklim mikro,
menguning. Keracunan Fe ditunjukkan membersihkan tanah dari kotoran, kadar
adanya bercak coklat kecil pada daun. unsur-unsur racun, dan garam serta asam
yang berlebihan, menekan pertumbuhan
5.6 Pengairan gulma, hama dan penyakit tanaman.
Air merupakan bahan yang sangat
vital bagi kebidupan tanaman. 5..7.2. Fungsi Air bagi tanaman
Kekurangan air menga-kibatkan Fungsi air bagai tanaman adalah : (a)
terganggunya perkem-bangan morfologi bagian dari protoplasma, bisanya air
dan proses fisiologi tanaman. Masalah membentuk 85% sampai 90% dai berat
kekurangan air timbul akibat siklus keseluruhan dari bagiaan hijau tanaman
hidrologi di alam yang tidak merata. (jaringan yang sedang tumbuh), (b)
Sebagai tindak lanjut-nya, lahirlah reagen yang penting dalam proses
pemikiran untuk memenuhi kekurangan fotosintesa dan dalam proses hidrolitik
air yang sering terjadi. Salah satu ilmu seperti perubahan pati menjadi gula; (c)
yang mengkaji dan membahas masalah pelarut garam, gas dan berbagai material
air bagi pertanian adalah ilmu irigasi. yang bergerak ke dalam tanaman melalui
Irigasi berarti berarti memberi air dinding sel, dan jaringan xilem ke dalam
padata tanaman untuk memenuhi tanaman, melalui dinding sel dan jaringan
kebutuhan air bagi pertumbuhannya. xilem serta menjamin kesinam-
Kebutuhan air tanaman sama dengan bungannya; (d) sesuatu yang esensial
kehilangan air per satuan luas yang untukmenjamin adanya turgiditas
diakibatkan oleh kanopi tanaman pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun,
ditambah dengan hilangnya air melalui proses membuka dan menutupnya mulut
penguapan permukaan tanah pada daun, kelangsungan gerak, struktur
luasan tertentu. Dengan demikian tanaman.
kebuhtuhan air tanaman ditentukan
dengan menghitung besarnya penguapan 5.7.3. Kebutuhan air bagi tanaman
(evaporasi) permukaan tanah dan Kebutuhan air tanaman dinyatakan
penguapan kebutuhan air secara tepat. sebagai jumlah satuan air yang diserap
Banyak faktor yang perlu mendapat per satuan berat kering yang dibentuk
perhatian, terutama faktor meteorologi atau banyaknya air yang diperlukan untuk
dan faktor hidrologi yang berhubungan menghasilkan satu satuan berat kering
langsung dengan jumlah dan efisiensi tnaman. Selama pertumbuhan tanaman
irigasi. terus menerus mengisap air dari tanah
Kegiatan-kegiatan irigasi meliputi dan mengelarkannhya pada sat
penampungan air, penyaluran air ke transpirasi. Kehilangan air pada tanaman
lahan, dan pembuangan kelebihan air dapat terjadi melalui (a) transpirasi, (b)
serta menjaga kontinyuitas air. Pada akibat sampingan fiksasi karbon dioksida
prinsipnya air irigasi yang ditambahkan dalam pemecahan karbon dan oksifgen.

185
Dalam tanah air berada di antara rongga- pembuluh kapiler tanah makin tinggi pula
rongga tanah dan terikat oleh butir tanah gerakan air ke atas.
dengan kekuatan yang ditentukan oleh Efisiensi penggunaan air
banyaknya air yang dikandung oleh tanah meningkat dengan kesuburan tanah.
tersebut atau besarnya gaya untuk Akibat semakin subur tanah, semakin
memisahkan air dari partikel tanah. banyak air yang diperlukan, karena
Tanah yang terlalu banyak absorpsi hara berjalan dengan kecepatan
mengandung air menyebabkan tinggi.
berkurangnya udara dalam tanah.
Keadaan air dalam tanah yang terbaik 5.7 Air Tanah
adalah pada saat kapasitas lapang. Titik 5.7.2 Peran Utama
batas yang paling kritis terhadap air
disebut titik layu permanen, yaitu pada Air merupakan komponen utama
saat kondisi air dalam tanah tidak lagi tubuh tanaman, bahkan hampir 90% sel-
tersedia bagi tanaman dan tanaman mulai sel tanaman dan mikrobia terdiri dari air.
layu secara permanen. Air yang diserap tanaman di samping
Kehilangan air pada tanah berfungsi sebagai komponen sel-selnya,
dipengaruhi oleh: bentuk tajuk tanaman juga berfungsi sebagai media reaksi pada
(kanopi), Fase pertumbuhan, kelembaban hampir seluruh proses metabolismenya
tanah, dan jenis tanaman yang apabila telah terpakai diuapkan
Kemampuan tanah untuk melalui mekanisme transpirasi, yang
mempertahankan air tergantung pada bersama-sama dengan penguapan dari
teksttur tanah. Tanah pasir mempunyai tanah sekitarnya (evaporasi) disebut
kemampuan mempertahankan air yang evapo-transpirasi. Dalam memproduksi
lebih lemah daripada tanah liat. biomass sangat banyak dibutuhkan air,
Kemampuan tanah pasir untuk tergantung pada jenis tanaman, biasanya
memegang air dapat ditambah dengan untuk setiap kg bobot kering biomass
bahan organik. Air yang tertinggal dalam yang diproduksi akan ditranspirasikan air
tanah yang tidak tersedia bagi tanaman sebanyak 500 kg (nisbah transpirasi 500).
dikenal sebagai air higroskopis dan air Oleh karena itu, apabila dalam sehektar
yang terikat secara kimia (Gambar hal tanam tanaman memproduksi biomas
19). Air higroskopis dipegang erat oleh sebanyak 10 ton (4 ton gabah + 6 ton
partikel-partikel tanah sehingga sulit jerami), maka selama juta ton air atau 5
diserap tanaman. juta m3 , apabila umur tanaman ini adalah
Gerakan air dalam tanah dipengaruhi 100 hari berarti setiap hari akan
oleh gradien hidrolik, gravitasi, struktur ditranspirasikan sebanyak 50 ton/ha
tanah, tekstur tanah, jumlah air. Air (setara dengan 10 mobil tanki
kapiler bergerak melawan gravitasi bumi berkapsitas-angkut 5 ton).
karena gaya kapileritasnya lebih besar Air merupakan komponen penting
dari gravitasi bumi. Hal tersebut dalam tanah yang dapat menguntungkan
disebabkan karena jumlah air yang dan kadangkala merugikan. Secara garis-
berbeda dalam romgga antar partikel besar peran air tanah yang
belum melampaui batas kemampuan menguntungkan meliputi : (1). Sebagai
partikel tanah tersebut untuk memegang pelarut dan pembawa ion-ion hara dari
air. Ketinggian air dapat dicapai oleh air rhizosfer ke dalam akar kemudian ke
yang berbanding terbalik dengan diameter daun. (2). Sebagai sarana transportasi
pembuluh kapiler. Jadi semakin halus dan pendistribusian nutrisi jadi dari daun
keseluruh bagian tanaman. (3). Sebagai

186
komponen kunci dalam proses 1984).secara keseluruhan dari total air
fotosintesis, asimilasi, sintesis maupun dunia hanya 2,792% air tawar dan
respirasi tanaman. (4). Sebagai agen 0,005% diantaranya adalah air tanah.
pemicu pelapukan bahan induk, Kadar air tanah (water storage)
perkembangan tanah dan diferensial merupakan selisih masuka air (water
horizon. (5). Sebagai pelarut dan pemicu gain) dari presipitasi (meliputi hujan, salju,
reaksi kimiawi penyediaan unsur hara kabut) yang menginfiltrasi tanah ditambah
tidak tersedia menjadi tersedia bagi hasil kondensasi (oleh tanaman dan
tanaman. (6). Sebagai penopang tanah) dan adsorpsi (oleh tanah)
aktivitas mikrobia dalam merombak unsur dikurangi air yang hilang (water loss)
hara tak tersedia menjadi tersedia bagi lewat evapo-transpirasi, aliran
tanaman. (7). Sebagai pembawa permukaan, perkolasi dan rembesan
oksigen terlarut ke dalam tanah. (8). lateral, yang secara umum disebut
Sebagai stabilisator temperatur tanah, sebagai persamaan air – tanah:
dan (9). Mempermudah pengolahan
tanah. (10). Dipersawahan, genangan air KAT=masukan air – kehilangan air
akan menghambat pertumbuhan gulma
dan sebagai sarana pemupukan lewat air KAT adalah Kadar Air Tanah
irigasi ( pugasi), dan (11). Sebagai
pelarut pupuk dan pestisida Oleh karena itu fluktuasi kadar air
Peran yang merugikan antara lain tanah periodikal, tergantung pada
adalah (1). Sebagai pemicu rusaknya keseimbangan masukan dan kehilangan
tanah, misalnya melalui erosi’ (2). air tersebut.
Sebagai pemicu perubahan horizon Siklus air tanah merupakan proses
melalui pelindian komponen- mekanika perubahan air, baik berupa (1).
komponennya. (3). Sebagai pemicu Perubahan fase yaitu, dari fase cair ke
kemiskinan tanah melalui pelindian hara, fase padat atau fase gas, maupun. (2).
dan (4). Tanah yang jenuh dengan air Perubahan situs (lokasi), yaitu dari air
dapat menyebabkan terhambatnya aliran tanah menjadi air tanah menjadi air
udara ke dalam tanah, sehingga tanaman atau air hujan (atmosfer), air
mengganggu respirasi dan serapan hara aliran (sungai) dan kembali ke situs air
oleh akar, serta aktivitas mikrobia yang tanah, dan (3). Perubahan status, yaitu
menguntungkan. dari bentuk tidak tersedia (terikat kuat
Oleh karena itu, manfaat air tanah oleh tanah) menjadi tersedia bagi
bagi tetanaman tergantung pada tanaman atau sebaliknya. Ketiga
kemampuan kita dalam meningkatkan perubahan ini terjadi dalam sistem tanah-
peran yang menguntungkan dan air-tetanaman-atmosfer yang melibatkan
menekan peran yang merugikan tersebut. tiga mekanisme utama, yaitu : (a).
Retensi dan pergerakan air di dalam
5.8.3. Proporsi dan Siklus Air Tanah tanah. (b). Penyerapan (uptake) dan
Air di dunia 97,2 % berupa lautan dan translokasi air didalam tubuh tanaman,
2,8% terdiri dari lembaran es dan gletser dan (c). Penguapan air
(2,15%), air artesis ( 0,62%) dan air (evapotranspirasi) ke atmosfer.
lainnya (0,03%). Air lainnya ini meliputi
danau tawar (0,009%),danau air asin
(0,008%), air tanah (0,005%), air atmosfer
*hujan dan kabut) (0,001%) dan air sungai
(0,0001%) (Strahler dan Strahler cit.Foth,

187
5.8.4. Koefisien dan ketersediaan Air
Tanah Koefisien Air tanah merupakan
koefesien yang menunjukan potensi
Air ditahan di dalam sel akar oleh ketersediaan air tanah untuk mensuplai
adanya gaya-jerap dan gaya-osmotik. Sel kebutuhan tanaman (Tabel 3.12), terdiri
tanaman terdiri dari : (1). Dinding sel dari :
yang tegar dan tetapi dapat mengembang (1) Jenuh atau retensi maksimum, yaitu
secara elastis. (2). Protoplasma yang kondisi di mana seluruh ruang pori
berupa selaput semipermeabel sehingga tanah terisi. Pada kondisi ini
dapat dilewati air secara bebas, tetapi tegangan pada permuakaan lapisan
tidak bebas dilewati aliran bahan-bahan air hampir 0 - <1/3 atm. Sehinngga
larut dan koloidal, dan (3). Vakuola yang air ini terutama yang mengisi pori-
berisi cairan sel kaya bahan larut dan pori makro segera turun ke bawah
koloidal. tertarik oleh gaya gravitasi. Air
Adanya bahan-bahan larut dan kondisi jenuh ini disebut air bebas
koloidal dalam vakuola ini mengurangi atau air Gravitasi atau air drainase
aktivitas air di dalam sel, yang atau air berlebihan (lihat gambar
pengaruhnya makin besar selaras dengan 3.7), mudah hilang dan bergerak
pertambahan kadarnya, gaya yang timbul relatif cepat sehingga dapat melindi
ini disebut potensial bahan larut (PI). (leaching) unsur-unsur hara yang
Gaya yang menyebabkan air diluar dilaluinya. Pada kondisi tanah
selaput protoplasma akan mengalir berdrainase buruk atau suplai
kedalam sel lebih cepat ketimbang difusi berlebihan (banjir atau tergenang
bahan larut ke luar protoplasma. pada periode lama akan berdampak
Kemudian apabila yang menyerap air buruk terhadap aerasi tanah
adalah bahan kolodial dalam sel atau sehingga respirasi akar, dan
koloid proplasma, maka gaya ini disebut aktivitas mikrobia aerobik seperti
potensial matrix (Pm), gabungan bakteri amonifikasi dan nitrifikasi
keduanya disebut potensial osmotik (Po). akan terhenti sama sekali.
Tekanan yang menyertai penyerapan air (2) Kapsitas lapangan (field capacity)
oleh sel disebut turgor atau potensial adalah kondisi di mana tebal
tekanan (Pt). Potensial inilah yang lapisan air dalam pori-pori tanah
mendorong air ke luar sel sebagai akibat mulai menipis, sehingga tegangan
terjadi penggelembungan sel. Apabila air antarair-udara meningkat hingga
masuk kedalam sel, volume sel lebih lebih besar dari gaya gravitasi,
bertambah dan protoplasma terdesak air gravitasi (pori-pori makro) habis
kedinding sel, yang karena elastis jadi dan air tersedia (pada pori-pori
mengembang. Makin besar meso dan mikro) bagi tanaman
penggelembungan makin besar pula dalam keadaan optimum. Kondisi ini
tekanan yang bekerja terhadap air sel terjadi pada tegangan permukaan
dan, tekanan turgor juga meningkat lapisan air sekitar 1/3 atm atau pF
selaras dengan kenaikan tekanan in, 2,54.
sehingga aliran air ke dalam sel menurun (3) Koefisien layu (titik kayu permanen
berbanding terbalik dengan kenaikan atau titik kelembaban kritis) adalah
tekanan turgor, dan akan berhenti sama kondisi kadar air tanah yang
sekali apabila : ketersediaannya sudah lebih
rendah ketimbang kebutuhan
Pa = Pt + Pl + Pm + = Pt + Po = 0 tanaman untuk aktifitas dan

188
mempertahankan turgornya,
sehingga tanaman mrnjadi layu 5.8.5. Faktor-faktor Ketersediaan
secara permanen atau tak dapat Air tanah. Kadar dan ketersediaan air
pulih lagi. Hal ini merupakan akibat tanah sebenarnya pada setiap koefesien
terbatasnya suplai air/hujan pada ini umumnya bervariasi terutama
absorpsi (penyerapan) air oleh tergantung pada :
tanaman dan avaporasi terus (1) Tekstur tanah. Kadar air tanah
terjadi. Pada kondisi ini air yang bertekstur liat > lempung > pasir,
tersisa hanya air adhesi dan terikat misalnya pada tegangan 1/3 atm
kuat oleh gaya matrik tanah, yaitu (kapasitas lapangan), kadar air tanah
pada tegangan sekitar 15 atm. pada masing-masingnya adalah
(4) Koefisien Higroskopis adalah sekitar 55%, 40% dan 15%. Hal ini
kondisi dimana air tanah terikat terkait dengan pengaruh tekstur
sangat kuat Oleh gaya matrik tanah, terhadap proporsi bahan kolodial,
yaitu pada tegangan minimal 3 atm. ruang pori dan luas permukaan
Air yang tersisanya adalah air adsortif, yang makin halus teksturnya
adhesi, yaitu air yang langsung akan makin banyak sehingga makin
terjerap ke bahan padat tanah, besar kapasitas-simpan airnya. Hasil-
berbentuk kristal dan tidak tersedia hasilnya berupa peningkatan kadar
bagi tanaman. dan ketersediaan air tanah. Kadar air
Air tanah yang mempunyai tersedia berdasarkan tekstur tanah
tegangan antara 1/3 atm – 31 atm tertera pada gambar 3.9
(antara kapasitas lapangan hingga (2) Kadar bahan organik tanah (BOT).
koefisien higroskopis) disebut air BOT mempunyai pori-pori mikro yang
kapiller, terdiri atas air kohesi pada jauh lebih baik ketimbang partikel
pori-pori meso dan mikro serta mineral tanah, yang berarti luas
sedikit pada pori makro. permukaan penyerap (kapasitas
Pergerakannya lambat dan terjadi simpan) air juga lebih banyak,
melalui penyesuaian terhadap sehingga makin tinggi kadar BOT
keketebalan lapisan air, berfungsi akan makin kadar dan ketersediaan
sebagai larutan tanah dan air tanah.
sebagiannya. (3) Senyawa kimiawi. Garam-garam
Air tersedia (air yang dapat diserap senyawa-pupuk/amelioran
langsung tanaman) adalah air yang (pembenah tanah) baik alamiah
ditahan tanah pada kondisi kapasitas maupun nonalamiah mampunyai
lapangan hingga koefisien layu, namun gaya osmotik yang dapat menarik
makin mendekati koefisien layu tingkat dan menghidrolis air, sehingga
ketersediaannya makin rendah. Oleh koefesien layu meningkat.
karena itu untuk menjamin tercukupinya Konsekuensinya, makin banyak
kebutuhan tanaman, suplai air harus senyawa kimiawi dan ketersediaan
diberikan apabila 50 – 85% air tersedia ini air tanah menurun;
telah habis terpakai. Air yang ditahan (4) Kedalaman solum/lapisan tanah
diatas koefisien layu merupakan air tak menentukan volume simpan air Tanah.,
tersedia, terdiri dari sebagian air kapiler makin dalam makin besar, sehingga
(air adhesi dan sedikit air kohesi) dan kadar dan ketersediaan air juga makin
seluruh air hidroskopis (air kristal). banyak. Kedalaman solum/lapisan ini
sangat penting bagi tetanaman berakar
tunggang dan dalam.

189
Disamping faktor tanah ini, faktor tumpukan rumput-rumput untuk
iklim dan tanaman juga menentukan menghindari kebocoroan air ke bawah.
kadar dan ketersediaan air tanah. Faktor Dalam sistem leb harus cukup waktu
iklim yang berpengaruh meliputi curah untuk membiarkan air menutupi seluruh
hujan, temperatur dan kecepatan angin, permukaan dan cukup waktu bagi air
yang prinsipnya terkait dengan suplai air untuk masuk ke dalam tanah, agar lama
dan evotranspirasi. Faktor tanaman yang tinggal di atas parit sehingga dapat
berpengaruh meliputi bentuk dan mensuplai air untuk akar tanaman.
kedalaman perakaran, toleransi terhadap Dalam hal ini harus dibuat parit
kekeringan, serta tingkat dan stadia pembuangan air, untuk mengalir-kan
pertumbuhan, yang pada prinsipnya kelebihan air sesudah kapasitas lapang
terkait dengan kebutuhan air tanaman lahan tersebut tercapai. Irigasi
permukaan biasa diberikan kepada
5.8.6. Teknik pengairan tanaman yang menutup rata tanah seperti
Dalam hubungannya dengan padi dan padang rumput.
produksi tanaman, air harus dikelola Untuk tanaman berbaris digunakan
secara baik dan ekonomis. Pengelolaan sistem leb-furrow irrigation, sedangkan
air meliputi (1) irigasi, (2) drainase, (3) untuk tanaman yang rata menutup tanah
konservasi. Irigasi adalah penambahan digunakan sistem leb-flood irrigation dan
suplemen air. Penggunaan irigasi telah contour irrigation.
dilakukan sejak jaman kuno. Jenis irigasi Irigasi siraman telah dikenal di
meliputi (1) irigasi permukaan, di mana air negara-negara maju. Tehnik ini telah
didistribusikan melalui permukaan tanah; banyak dilakukan dengan menggunakan
(2) irigasi penyiraman, yaitu pemberian air pipa-pia otomatis. Di Indonesia, belum
melalui pipa bertekanan; (3) irigasi eniter banyak dilakukan kecuali untuk padang
berupa sprinkler, spitter dn dripper, yaitu rumput golf. Tetapi tehnik irigasi siraman
mendistribusikan air ke bawah permukaan sederhana yang dilakukan oleh para
tanah untuk memberi kelembaban kepada petani adalah dengan menggunakan
tanaman lewat gaya kapiler ke atas. gayung atau gembor atau ujung pipa
Masing-masing sistem sesuai dengan plastik. Keuntungan tehnik irigasi siraman
sistem budidaya tertentu. adalah lebih seragam dan tepat untuk
Untuk tujuan pertanian, air diukur setiap jenis tanah dan tanaman. Masalah
dengan istilah volume dan kecepatan yang ditimbulkan dari tehnik ini relatif
mengalir. Volume diberikan dalam satuan kecil, tidak ada erosi, air dapat lebih
galon, kaki kubik, hektar-cm, dan lain-lain. ekonomis dibanding sistem leb. Pupuk
Satu hektar-cm dari air adalah jumlah air dapat diberikan bersama air siraman.
yang akan menutupi satu hektar tanah Kerugian sistem siram adalah mahalnya
sedalam cm dan kira-kira sebanyak 100 peralatan pada investasi awal dan air
m3 atau 100.000 liter. Kecepatan air harus selalu bersih. Tehnik irigasi
mengalir dinyatakan dalam liter/detik, siraman dengan tangan akan
liter/menit, hektar-cm/hari dan mengakibatkan biaya tenaga yang sangat
sebagainya. tinggi.
Irigasi permukaan adalah cara yang Tehnik pengairan drainase adalah
paling umum dikenal di Indonesia, yaitu menyiapkan bedengan, guludan, pada
sistem leb dari sawah. Air dibawa lewat saat persiapan lahan. Hal ini dilakukan
parit-parit agak datar dengan kecepatan sebagai upaya untuk membuang
rendah untuk menghindari erosi. Parit kelebihan air. Kaang-kadang pada
dapat diaspal, disemen, diberi plastik atau

190
daerah lembab perlu pipa drainase yang akibat pemangkasan yang tidak tepat.
dibenamkan dalam tanah. Jika cabang permanen perlu diperpendek,
maka potonglah cabang atau tunas
5.9. Pemangkasan (prunning) lateral. Pemotongan dilakukan pada
5.9.1. Pemangkasan tanaman muda internodal atau pemotongan dibuat di
Pemangkasan penting dalam antara tunas atau cabang dapat
rangkan mengembangkan tanaman menyebabkan batang membusuk,
dengan struktur yang kokok dan bentuk gangguan produksi dan pertumbuhan
yang diinginkan. Ada beberapa prinsip yang menyimpang.
sederhana yang harus dimengerti dalam
melakukan pemangkasan tanaman muda. x Perlengkapan
Pertama, setikap potongan memiliki Pemangkasan
potensi mengubah pertumbuhan Untuk tananam berukuran kecil,
tanaman. Kedua, karena tehnik sebahagian besar pemotongan dapat
pemangkasan yang tepat adalah penting, dilakukan dengan gunting atau pisau.
maka pemangkasan yang buruk dapat Untuk pemotongan batang lebih dari 0.5
menyebabkan kerusakan tanaman inci harus menggunakan gunting
bahkan dapat menyebabkan bertangkai atau gergaji pangkas.
kematiannya. Ketiga, proses
penyembuhan pada tanaman tidak seperti x Memperoleh strutur percabangan
halnya pada manusia. Ketika tanaman yang kokok
mengalami luka (atau dilukai) tanaman Struktur cabang primer yang baik
tersebut harus tetap tumbuh dan luka dapat dibentuk selagi tnaman masih
tersebut akan tetap ada. Keempat, muda. Percabangan yang berjenjang
adanya suatu aturan bahwa potongan memberikan bentuk tanaman yang sudah
yang kecil menghasilkan kerusakan yang dewasa dan memberikan perlakuan
kecil pula. Hal ini yang menyebabkan pemangkasan yang tepat terhadap
mengapa pemangkasan yang tepat pada tanaman yang masih muda dapat
tanaman muda menjadi kritis dan mengembangkan struktur yang kokoh.
penting. Dengan demikian, jika
pemangkasan pada waktu tanaman x Perkembangan batang
sudah matang diperlukan pemotongan Pada sebahagian besar tanaman
yang lebih banyak dan akan menjadi lebih muda, pertahankan batang tunggal yang
sulit dilakukan. dominan. Jangan lakukan pemangkasan
pucuk yang dapat menyebabkan
x Membuat potongan munculnya dua batang utama yang
Jika pemotongan dapat disebut dengan cabang codominant
mengganggu respon tanaman terhadap stems. Hal ini akan mengakibatkan
pertumbuhan dan proses penutupan luka kelemahan struktur batang, oleh karena
potongan, maka pemangkasan harus itu sebaiknya dibuang saja selagi
dibuat di luar lingkar cabang (branch tanaman masih muda. Cabang-cabang
collar). Hal ini karena pada bagian lateral akan menyebabkan
tersebut terdapat jaringan batang atau perkembangan struktur tanaman yang
induk cabang dan tanaman akan rusak tegap, dan meruncing. Perlu
potongan dilakukan di tempat tersebut. dipertahankan beberapa cabang lateral
Dalam beberapa kasus, jika potongan walaupun akan dipangkas kemudian.
cukup besar, maka tanaman dapat Cabang-cabang seperti ini dinamakan
mengalami kerusakan internal permanen cabang sementara yang berpera ndalam

191
melindungi batang dari kerusakan akibat x Pemangkasan pohon yang baru
sinar matahari atak kerusakan mekanis. ditanam
Cabang sementara ini dipertahankan Pemangkasan terhadap tanman yang
cukup pendek agara tidak menghalangi baru ditanam harus dibatasi. Buang
atau menjadi pesaing bagi cabang lateral cabang yang mati atau patah, tunda
yang dipilih untuk dipertahankan. pemangkasan untuk tahun berikutnya.
Pohon yang tidak dipangkas pada awal
x Pemilihan cabang permanen penanamannya akan menghasilkan akan
Tingginya cabang permanen yang yang lebih kuat dibandingkan tanaman
paling rendah ditentukan oleh fungsi yang yang dipangkas pada waktu
diharapkan serta lokasi tanaman pada penanamannya.
lanskapnya. Pohon yang digunakan
untuk menyaring pandangan yang tidak x Membalut luka
diinginkan atau untuk penghadang angin Membalut luka akibat pemotongan
dapat dibiarkan bercabang serendah diperkirakan akan mempercepat
mungkin. Jarak antar cabang baik vertikal penutupan luka, melindungi luka tersebut
maupun horizontal sangatlah penting. dari serangga dan penyakit serta
Cabang yang dipilih sebagai cabang mengurangi pembusukan. Walaupun
permanen harus memiliki ruang yang demikian, penelitian menunjukkann
cukup terhadap batangnya. Pertahankan bahwa pembalutan tidak mengurangi
keseimbangan radial dengan cabang- pembusukan atau kecebatan penutupan
cabang yang tumbuh keluar untuk segala luka dan jarang sekali dapat melindungi
arah. luka terhadap serangan serangga atau
Beberapa pohon memiliki infeksi penyakit. Sebahagian besar ahli
kecenderungan perkembangan cabang menyarankan pembalutan luka tidak
dengan sudut percabangan yang kecil. dilakukan. Jika harus dilakukan atau
Ketika tanaman tersebut tumbuh, maka untuk tujuan keindahan, maka gunakan
akan terdapat lipatan-lipatan kulit yang kain yang tipis dari bahan yang tidak
nantinya akan menggangu percabangan mengandung racun terhadap tanaman.
pada batang utama. Pemangkasan harus
dilakukan terhadap cabang-cabang yang 5.9.2. Pemangkasan tanaman yang
memiliki penempelan yang lemah selagi sudah tua
cabang tersebut masih muda. Pemangkasan paling umum
Hindari adanya pengelompokan daun dilakukan untuk tujuan mempertahankan
pada percabangan di dalam. Karena bentuk tanaman. Walaupun banyak
daun pada setiap cabang/ranting perlu pepohonan hutan tumbung dengan
menghasilkan makanan yang cukup untuk sangat baik, akan tetapi tnaman
kehidupan dan pertumbuhan pohon maka pekarangan memerlukan kehati-hatian
setiap cabang harus memberikan yang lebih tinggi. Pemangkasan harus
sumbangan makanan kepada batang dan dilakukan dengan pemahaman
akar. Jika terlalu banyak daun yang bagaimana repon tanaman terhadap
dibuang makan pohon akan mengalami pemotongan bagian tubuhnya.
“kelaparan”, penurunan pertumbuhan dan Pemangkasan yang tidak tepat dapat
menjadi tidak sehat. menyebabkan kersukanan yang akanb
mengantarkan kepada kematian pohon.

192
x Alasan melakukan pemangkasan
Karena setiap pemotongan akan x Peningkatan tajuk
berpotensi mengubah pertumbuhan Membuang cabang-cabang yang rendah
pohon, maka seharunya jangan ada dengan tujuan untuk memberikan kesan
cabnag yang dibuang tanpa malasan bersih
yang kuat. Alasan yang umum bagai
pemangkasan adallah membuang cabang x Mengurangi tajuk
yang mati, membuang dahan yang terlalu Mengurangi ukuran ranaman dengan cara
banyak dan menghilangkan resiko mengurangi ketinggian dan lebar tajuk.
bahaya. Pohon dapat dipangkas untuk
tujuan meningkatkan penetrasi cahaya 5.10. Organisma Pengganggu
dan udara ke bagian dalam dari tajuknya, Tumbuhan (Opt)
atau ke bagian bawah lanskap. Dalam
banyak kasus, tanman yang sudah tua Menurut PP Nomor 6 tahun 2005 tentang
dipangkas sebagai tindakan korektif atau Perlindungan Tanaman, terdapat
tindakan preventif. beberapa diskripsi diantaranya adalah
Penipisan percabangan secara rutin perlindungan tanaman dilaksanakan pada
tidak cukup memperbaiki kesehatan masa pra tanam, masa pertumbuhan
pohon. Pohon akan menghasilkan tajuk tanaman, dan atau masa pasca panen.
yang padat dengan daun untuk Perlindungan tanaman pada masa pra
menghasilkan gula yang digunakan tanam dilaksanakan sejak penyiapan
sebagai enerji untuk pertumbuhan dan lahan atau media tumbuh lainnya sampai
perkembangnnya. Pembuangan daun dengan penanaman. Perlindungan
melalui pemangkasan dapat mengurangi tanaman pada masa pertumbuhan
pertumbuhan dan simpanan enerji. tanaman dilaksanakan sejak penanaman
Pemangkasan secara besar-besaran sampai dengan panen. Perlindungan
akan mengakibatkan pohon menjadi tanaman pada masa pasca panen
stress dilaksanakan sejak sesudah panen
sampai dengan hasilnya siap dipasarkan.
x Waktu pemangkasan
Sebahagian besar pemangkasan Perlindungan tanaman dilaksanakan
rutin adalah membuang dahan yang melalui sistem pengendalian hama
lemah atau mati, dimana pemangkasan terpadu yaitu dengan cara:
dapat dilakukan setiap saat selama tidak x Pencegahan masuknya
berakibat buruk terhadap pohon. organisme pengganggu
tumbuhan kedalam dan
x Tehnik pemangkasan dan tersebarnya dari suatu area ke
pembersihan tajuk area lain di dalam wilayah
Tehnik ini adalah membuang cabang negara Republik Indonesia;
yang mati, cabang yang berpenyakit, x Pengendalian organisme
membuang cabang lemah dan cabang pengganggu tumbuhan;
yang memiliki kemampuan tumbuh x Eradikasi organisme
rendah. pengganggu tumbuhan;

x Penipisan tajuk Perlindungan tanaman dilaksakan dengan


Tindakan selektif membuang cabang menggunakan sarana dan cara yang tidak
untuk meningkatkan penetrasi cahaya mengganggu kesehatan dan atau
dan pergerakan udara di daerah tajuk mengancam keselamatan manusia,

193
menimbulkan gangguan dan kerusakan dan mamalia. Pengganggu dapat
sumber daya alam dan atau lingkungan dikelompokkan dalam beberapa istilah
hidup. yang lebih luas, yaitu patogen, sebagai
Pencegahan masuknya ke dalam penyebab penyakit tanaman, hama,
atau tersebarnya organisme pengganggu organisme yang merusak tanaman dan
umbuhan dari suatu area ke area lain di gula, adalah tumbuhan yang merusak
dalam wilayah negara Replublik Indonesia tanaman budidaya. Kerusakan yang
dilaksanakan dengan cara mengenakan disebabkan oleh OPT mencapai 33%.
tindakan karantina pada setiap media Anda pasti pernah melihat daun
pembawa organisme pengganggu tanaman bolong, buah cabe dan tomat
tumbuhan karantina yang dimasukkan ke yang busuk di pohonnya atau tanaman
dalam atau dikirim dari suatu area ke area layu. Semua kerusakan tersebut
lain di dalam wilayah negara Republik disebabkan oleh serangan hama dan
Indnesia. Pemasukan media pembawa penyakit. Hama adalah kelompok hewan
organisme pengganggu tumbuhan yang menyebabkan kerusakan pada
karantina baik berupa tumbuhan maupun tumbuhan dan mengakibatkan kerugaian.
bagian-bagian tumbuhan ke dalam Gambar di bawah ini menunjukkan
wilayah Negara Republik Indonesia wajib: beberapa jenis hama yang biasa
x dilengkapi sertifikat kesehatan menyerang tanaman.
dari negara asal dan negara
transit;
x dilakukan melalui tempat-tempat
pemasukan yang telah
ditetapkan;
x dilaporkan dan diserahkan
kepada petugas karantina di
tempat tempat pemasukan untuk
keperluan tindakan karantina.

Pengiriman media pembawa organisme


pengganggu tumbuhan karantina baik Gambar 5.10.
berupa tumbuhan maupun bagian-bagian Spodoptera sp adalah salah satu contoh
tumbuhan dari satu area lain di dalam hama tanaman
wilayah Negara Republik Indonesia wajib
o dilengkapi sertifikat kesehatan dari a. Hama Tumbuhan
area asal;
o dilakukan melalui tempat-tempat Hama tanaman adalah organisme
pemasukan dan pengeluaran yang pengganggu tanaman berupa serangga,
telah ditetapkan; burung dan kelompok mamalia. Hama
o dilaporkan dan diserahkan kepada dari ke-lompok serangga memegang
petugas karantina ditempat-tempat peranan penting karena jumlahnya cukup
pemasukan dan pengeluaran untuk banyak dan hampir 50% menjadi
tindakan karantina. penganggu kehidupan manusia.
Diperkirakan sebanyak 1500 species
Organisme pengganggu tanaman serangga yang menempati permukaan
(OPT) adalah semua makhluk hidup yang bumi menjadi hama tanaman.
merusak tanaman, baik tu dari kelompok Kerugian akibat hama tanaman antara
virus, bakteri, jamur, serangga, burung lain,

194
ƒ mengurangi hasil tanaman; yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
ƒ mengurangi mutu atau kualitas Faktor internal (biotik) adalah segala
hasil tanaman, proses kehidupan dari tubuh serangga
ƒ mempercepat terjadinya infeksi untuk memacu kehidupannya.
penyakit pada tanaman; Sedangkan faktor eksternal adalah faktor
ƒ menambah biaya produksi lingkungan yang langsung berpengaruh
karena diperlukan adanya biaya ter-hadap kehidupannya, seperti suhu,
untuk pengendalian hama. cahaya, kelembaban udara, faktor iklim
yang lain, faktor biologis dan gangguan
Serangga merusak tanaman dengan manusia. Berikut ini adalah beberapa
cara memakan bagian tanaman, menisap contoh hama tanaman (Gambar 2).
cairan dalam jaringan tanaman, Beberapa contoh hama yang sering
memamah dan menusuk serta menyerang tanaman adalah tungau, Ulat
menumpang bertelur pada tanaman. Lepidoptera, Lalat diptera, Kepik
Bentuk kerusakan tanaman tergantung Hemiptera, Kutu Hompotera, Kumbang
pada tipe mulut serangga. Kehidupan Coleoptera dan mamalia (tikus, gajah,
serangga dikendalikan oleh dua faktor, dan babi hutan).

Beberapa Hama Tanaman

Gambar 5.11.
Beberapa contoh hama-hama tananaman yang sering merugikan petani dinataranya adalah ulat lepidoptera,
tikus, kumbang Coleoptera, dan gajah.

1). Hama Tungau pesat dan membahayakan dalam


Penyebab : Tungau merah keadaan cuaca kering pada musim
(Oligonychus). Tungau ini berukuran 0,5 kemarau. Gangguan tungau pada
mm, hidup disepanjang tulang anak daun pesemaian dapat mengakibatkan
sambil mengisap cairan daun sehingga rusaknya bibit.
warna daun berubah menjadi mengkilat
berwarna bronz. Hama ini berkembang

195
Gambar 5.14.
Gambar 5.12. Imago tungau merah.
Gejala serangan tungau merah pada tanaman
jeruk.

Gambar 5.15.
Siklus hidup tungau merah

Bila daun sudah habis, ulat juga


memakan batang muda dekat sarangnya.
Gambar 5. 13.
Larva tungau merah Pada kondisi demikian serangan hama
2). Ulat Lepidoptera sudah mulai menimbulkan kerugian ± 5 –
a). Sylepta sp. (Pyralidae; Lepidoptera) 10% sehingga perlu diwaspadai dan
Penggulung daun nilam dan pemakan segera mengambil tindakan pencegahan.
daun lainnya. Hama ini meletakkan telur Penyebaran tidak terlalu cepat dan
di atas permukaan daun. Setelah larva tergantung pada populasi imago.
menetas warnanya transparan. Setelah
mulai memakan daun warna ulat hijau.
Ulat bergerombol memakan bagian atas
permukaan daun, sehingga bagian daun
yang dimakan kelihatan transparan.
Ketika ulat mulai agak dewasa, ulat
membuat sarang dengan cara
menggulung daun yang agak muda dan
memakan daun dari sarang yang dibuat.
Gambar 5. 16.
Imago (serangga dewasa) Sylepta sp.

196
Gambar 5. 17
Siklus hidup Sylepta sp.

b). Ulat tritip/ ulat daun (Plutella


xylostella)
Ulat tritip memakan bagian bawah daun
sehingga tinggal epidermis bagian atas
saja. Ulatnya kecil kira-kira 5 mm
berwarna hijau. Jika diganggu akan
menjatuhkan diri dengan menggunakan Gambar 5. 19.
benang. Ulat ini cepat sekali kebal Siklus hidup Plutela sp.
terhadap satu jenis insektisida.

Gambar 5. 20.
Larva Crocidolomia sp
Gambar 5.18
Imago Plutela sp

c). Ulat krop/ jantung kubis (Crocidolomia


binotalis)
Sering menyerang titik tumbuh sehingga
disebut sebagai ulat jantung kubis.
Ulatnya kecil berwarna hijau lebih besar
dari ulat tritip, jika sudah besar garis-garis
coklat. Jika diganggu agak malas untuk
bergerak. Berbeda dengan ulat tritip yang
telurnya dietakkan secara menyebar, ulat Gambar 5.21.
jantung kubis meletakkan telurnya dalam Imago Crocidolomia sp.
satu kelompok.
d). Ulat grayak (Spodoptera litura)
Sering menyerang secara berkelompok
dan serangan sangat mendadak.
197
Serangan umumnya terjadi pada malam
hari sehingga disebut ulat gerayak atau
ulat tentara. Ulatnya berwarna hijau lebih
besar dari ulat kubis, jika sudah besar
garis-garis coklat.
Jika diganggu agak malas untuk
bergerak.

Gambar 5.24.
Larva Agrotis sp.

Gambar 5. 22.
Larva Spodotera sp. Gambar 5. 25.
Imago Agrotis sp.

Gambar 5.26.
Gejala serangan lalat diptera.
Gambar 5.23
Siklus hidup Spodoptera sp
4) Kepik Hemiptera
Kepik hemiptera adalah perusak polong.
e). Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Serangga merusak tanaman dengan cara
Ulat berwarna hitam. Gejala kerusakan
mengisap cairan tanaman dengan jarum
yang ditimbulkan ialah terpotongnya
stilet (alat pengisap yang dipunyai
tanaman kubis yang masih kecil.
serangga). Serangga penggerek polong
Pengendalian dapat dilakukan dengan
adalah Etiella zinchenella. Serangga
membongkar tanah secara berhati-hati
pengisap polong adalah Riptortus linearis,
disekitar tanaman yang terpotong.
dan kepik hijau Nezara viridulla.
3) Lalat Diptera
Lalat bibit adalah salah satu hama yang
dapat merusak bibit tanaman. Tanaman
yang umumnya diserang oleh lalat bibit
adalah leguminoceae. Beberapa lalat
bibit yang sering merugikan adalah lalat
kacang (Agromyza phaseoli), penggerek
pucuk kedelai (Agromyza dolichostigma),
penggerek batang kedelai
Gambar 5. 27.
(Melanagromyza sojae). Imago kepik Nezara viridula

198
Gambar 5.28.
Siklus hidup N.viridula

5) Kumbang Coleoptera hanya menyebabkan daun dewasa rusak


Kumbang oryctes adalah Oryctes seperti terpotong gunting.
rhinoceros. Hama ini menimbulkan gejala
serangan dengan cara kumbang dewasa
masuk ke dalam titik tumbuh dan
memakan bagian yang lunak. Bila
serangan mengenai titik tumbuh, tanaman
akan mati, tetapi bila makan bakal daun
hanya menyebabkan daun dewasa rusak
seperti terpotong gunting.

a). Kumbang Coleoptera


Kumbang oryctes adalah Oryctes
rhinoceros. Hama ini menimbulkan gejala
serangan dengan cara kumbang dewasa
masuk ke dalam titik tumbuh dan
memakan bagian yang lunak. Bila
serangan mengenai titik tumbuh, tanaman
akan mati, tetapi bila makan bakal daun Gambar 5.29.
Hama tanaman kelapa kumbang Oryctes sp

199
tinggi maka tanaman akan menunjukkan
6) Mamalia gejala kerusakan. Gejala ini dapat berupa
Hama yang termasuk mamalia (binatang perubahan laju pertumbuhan, ukuran
menyusui) adalah babi hutan dan kera. tanaman, warna daun, ketebalan daun,
Hama ini sangat merusak tanaman kelapa warna batang, warna buah atau bunga,
sawit. Di beberapa daerah tertentu di bentuk buah atau bunga dan lain-lain.
Sumatera, gajah sering menyebabkan Tanaman sakit adalah suatu kondisi
kerusakan yang serius pada tanaman tanaman yang tidak wajar, sehingga
kelapa sawit muda. Selain itu juga tikus proses kehidupan (metabolisme) tanaman
(rodentia) merupakan hama yang terganggu, yang pada akhirnya
merusak (memakan) buah kelapa sawit menimbulkan keruganian bagi petani.
yang sudah tua. Penye-bab penyakit dapat disebarkan dari
tanaman yang sakit atau dari bagian
tanaman yang sakit tersebut ke tanaman
sehat. Penyakit yang sering menginfeksi
tanaman dapat berupa jamur, bakteri,
virus dan fitoplasma. Penyebab penyakit
atau patogen tersebut menyebabkan
adanya gejala kerusakan pada bagian-
bagian tanaman seperti pada akar,
batang, daun, buah, bunga dan biji.
Gejala serangan patogen tersebut
dinamakan penyakit.
Gejala penyakit pada tanaman
dikelompokkan sebagai berikut : Kerdil
(pertumbuhan tanaman yang lamban
secara menyeluruh); klorosis (perubahan
jaringan tanaman dari hijau menjadi
kekuningan); nekrosis (kematian jaringan
tanaman/bercak daun); layu
(terganggunya aliran air di dalam
pembuluh tanaman); kanker
(pertumbuhan bagian tanaman yang tidak
wajar).
Gambar 5.30. Patogen tanaman dapat berupa
Siklus hidup kumbang hama kepala Oryctes
rhinoceros jamur yaitu organisme yang umumnya
berbentuk benang, dapat menghasilkan
b. Penyakit tumbuhan spora. Intinya jelas dan dapat dilihat di
Penyakit tanaman dikelompokkan bawah mikroskop dengan pembesaran
menjadi dua. Yang pertama adalah lensa 100-400 kali. Sedangkan bakteri
penyakit non infeksius dan yang ke dua adalah mikro-organisme yang lebih kecil
adalah penyakit infeksius. Sejak benih dari jamur, mempunyai sel tunggal atau
ditanam, fase vegetatif dan fase generatif berkoloni, berbentuk seperti batang, koma
tanaman, semua kebutuhan hara atau rantai.
tanaman harus dicukupi. Jika tanaman Patogen yang lain adalah bakteri
mengalami kekurangan hara atau yaitu mikroba yang dapat dilihat dengan
kelebihan salah satu unsur hara atau pH pembesaran 100-1600 kali dan harus
media tumbuh terlalu rendah atau terlalu menggunakan minyak emersi.

200
Media tumbuh tanam yang tiba-tiba
Virus adalah mikroba yang hanya mendapatkan suply air, aku-mulasi garam
mempunyai suatu selubung protein pada daerah per-akaran merupakan
dengan asam nukleat yang dapat mempe- gejala-gejala yang umum. Usaha
ngaruhi kerja DNA sehingga proses menghidar dari hal tersebut di atas akan
kehidupan tanaman terganggu. menimbulkan busuk buah.
MLO adalah patogen yang
merupakan peralihan dari virus ke bakteri.
Bentuk virus dan MLO hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikro-skop
elektron (pembesaran > 1 juta kali).
Patogen-patogen tersebut dapat
menyerang tanaman pada fase vegetatif
dan fase generatif.

1). Penyakit Non Infeksius


Faktor lingkungan yang tiba-tiba
beruabah, suply nutrisi yang tidak cocok, Gambar 5. 31
Gejala serangan penyakit pecah buah.
atau irigasi akan menyebabkan gejala
kerusakan fisiologi pada tanaman.
Beberapa tanaman budidaya lebih sensitif (b). Penyakit Pecah Buah konsentris
tehadap perubahan-perubahan tersebut di Belahan konsentris meling-kar yang
atas dibandingakn dengan varietas terdapat pada seluruh permukaan buah
lainnya. atau muncul dari tangkai buah biasanya
disebabkan oleh tingginya suhu hari,
Faktor lingkungan yang dapat besarnya perbedaa suhu antara sian dan
menyebabkan kerusakan pada tanaman malam dan perubahan tiba-tiba pada
antara lain: siang dan suhu malan media
x Suhu ekstrim, kekurangan atau pertumbuhan telah menjadi topik bagi
kelebihan air. penelitian
x Kerusakan atau kelebihan
cahaya.
x Kekurangan oksigen.
x Polusi udara.
x Defisiensi nutrisi.
x Keracunan mineral.
x Keasaman atau kebasaan tanah.
x Keracunan pestisida.
x Praktek penanaman yang salah Gambar 5.32.
Gejala penyakit buah konsentris
dan lain sebagainya yang
menyebabkan pertumbuhan
(c). Penyakit Belah Cekung
tanaman tidak normal
Belah yang umumnya keluar dari
permukaan buah mulai dari bahu buah
(a). Penyakit Pecah Buah
adalah akibat terdapatnya perbedaan
Pada permukaan bawah buah tomat
tang nencocok antara mahasiswa.
,gejala terbakar, dan akibat akhirnya akan
Perubahan suhu yang peralahan lahan
menimbulkan gejala bercak kering
melingkar (Gambar ). Defisiensi calsium.

201
dimulai dari adanya ventilasi mencegah kebersihan ling-kungannya, dan
terjadinya kejadian ini. mengadopsi praktek-praktek budidaya
yang tepat seperti keseimbangan hara
dapat mempertahankan tanaman tetap
sehat. Kerusakan akibat hama dan
penyakit akan berkurang. Selain itu
dianjurkan agar memulai penanaman
dengan menggunakan bibit yang sehat.
Dengan strategi adopsi pengelolaan
hama terpadu (PHT) untuk tanaman
sangat di-anjurkan di sini. Jika perlu
guna-kan bahan kimia yang direkomen-
dasi untuk mengendalikan serangga
Gambar 5.33. hama atau beberapa penyakit dan selalu
Gejala penyakit nekrosa buah mengikuti aplikasinya secara ketat
sebelum proses panennya.
(d). Penyakit Keriting Buah
Keriting buah merupakan keru-sakan (e). Kerusakan tanaman akibat ketidak
fisiologis yang sangat meru-gikan seuaian hara
mentimun. Buah muda menjadi seperti Semua hara penting diberikan. Jika
kurva dan dimulai pada saat larutan tanaman mengalami kekurangan
perkembangan bunga stadia awal dan hara atau kelebihan salah satu komponen
mungkin dise-babkan oleh perubahan haranya atau pH dan daya hantar
suhu yang mendadak, kelembaban media listriknya melebihi daya toleransi
pertumbuhan yang kurang cocok, tanaman. Maka tanaman akan
kekurangan nutrisi, kebanyakan jumlah menampak-kan gejala kerusakan. Gejala
buah dan diserang hama. Bakal buah ini meliputi perubahan pada laju
yang tidak produktif sebaiknya dipangkas. pertumbuhan, ukuran tanaman, bentuk
daun dan warna daun, ketebalan daun,
warna batang, jarang antar cabang,
karakteristik akar dan lain-lain.
Selanjutnya, karakteristik buah akan
berubah juga. Walaupun gejala luar ini
akan beragam berdasarkan tanaman
dan varietasnya, beberapa gejala umum
dapat digambarkan dalam tabel gambar
berikut ini.

2). Penyakit infeksius


Penyakit tanaman pada umumnya
disebabkan oleh bibit penyakit (patogen).
Gambar 5.34. . Patogen yang sering menyerang tanaman
Gejala penyakit keriting buah. budidaya adalah jamur (fungi), virus,
bakteri, dan nematoda. Manusia sebagai
Identifikasi keberadaan penyakit penyebab meningkatnya penyakit
secara dini terhadap tanaman hidroponik tumbuhan dapat dibuktikan dengan
dapat mengendalikan permasalah banyak penyakit tumbuhan yang
penyakitnya. Dengan mempertahankan berkembang sebagai akibat dari

202
kemajuan ilmu pertanian yang terhadap penyakit banyak ditemui dan
dikembangkan oleh manusia. Penanaman telah berjalan sejak manusia mulai
satu kultivar dalam areal yang luas, mengenal bercocok tanam. Orang
penanaman yang terus menerus karena akan cenderung menanam varietas
ditunjang irigasi, penanaman kultivar yang
yang enak untuk dikonsumsi walaupun
berproduksi tinggi tetapi rentan terhadap
penyakit, pemasukan tanaman baru dari
banyak hama dan penyakitnya,
daerah atau negara lain adalah contoh- dibandingkan memilih tanaman yang
contoh penyebab meningkatnya penyakit tidak begitu enak tetapi tidak
tumbuhan. berpenyakitan. Tetapi teknologi
Penanaman satu kultivar dalam areal pengendalian menggunakan fungisida
yang luas, merupakan salah satu tetap lebih mudah diaplikasikan dalam
penyebab meningkatnya penyakit jangka pendek. Dengan pola yang
tumbuhan. Penanaman satu macam demikian itu tanpa disadari telah
kultivar dalam areal yang luas meyebabkan banyaknya plasma
menyebabkan tersedianya makanan nutfah yang hilang, sehingga akan
dengan tingkat kerentanan yang sama menyebabkan sulitnya mencari sumber
dalam jumlah berlimpah bagi patogen, hal gen katahanan untuk tujuan pemuliaan.
demikian tersebut tidak mungkin Akibat dalam jangka panjang adalah
ditemukan pada hutan alami yang belum sulitnya pengendalian penyakit bila telah
disentuh teknologi. Adanya satu macam timbul resistensi patogen terhadap
kultivar tanaman menyebabkan patogen pestisida.
tidak punya pilihan lain selain harus Pemasukan tanaman baru dari
memamfaatkannya sebagai makan. daerah atau negara lain dengan tidak
Bahkan apabila kultivar tersebut sengaja akan menyebabkan
merupakan tanaman tahan terhadap meningkatnya penyakit tumbuhan karena
penyakit tertentu, maka patogen dua alasan. Alasan pertama yaitu ada
kemungkinan besar akan menyesuaikan kemungkinan penyakit akan terikut
diri dengan jalan adaptasi atau sedangkan musuh alaminya tertinggal.
mekanisme lainnya agar dapat bertahan Hal ini akan menyebabkan penyakit
hidup. Sekali patogen dapat dapat berkembang pesat tanpa dihambat oleh
menyesuaikan diri, maka keturunannya musuh alami seperti ditempat asalnya.
akan dapat berkembang dengan pesat Alasan yang kedua yaitu bahwa ada
pada kultivar tersebut. kemungkinan di tempat baru-nya,
Penanaman yang terus-menerus tanaman ternyata rentan terhadap
karena meningkatnya irigasi, juga patogen yang telah ada lebih dahulu
merupakan penyebab meningkatnya sehingga akan memicu peningkatan
penyakit tumbuhan. Adanya penanaman populasi patogen tersebut. Peningkatan
terus menerus, maka sepanjang musim populasi patogen pada giliran berikutnya
akan selalu tersedia makanan bagi akan menyebabkan gampang patahnya
patogen, sehingga patogen akan ketahanan tanaman varietas lain yang
berkembang dengan pesat. Hal yang saebelumnya tahan.
sama juga terjadi bila dalam suatu Patogen akan menyebabkan
hamparan tertentu dilakukan penanaman timbulnya penyakit dengan cara sebagai
satu jenis tanaman dengan tidak berikut. Patogen menyebabkan penyakit
serentak. pada tumbuhan dengan cara :
Penanaman kultivar yang x Mengkonsumsi kandungan sel inang
berproduksi tinggi tetapi rentan atau mengabsorbsi makanan dari

203
tanaman inang secara terus menerus satu juta lainnya mengungsi ke Amerika
sehingga melemahkan tanaman pada tahun 1845-1846. Penyakit ini
inang. berjangkit pada tanaman kentang di Jawa
x Membunuh sel atau merusak pada tahun 1935. Sampai saat ini pun
aktivitas metabolisme sel inang penyakit ini merupakan penyebab
karena sekresi patogen berupa kerugian yang terpenting pada tanaman
enzim, toksin dan zat tumbuh; dan kentang di dunia, termasuk di Indonesia.
x Mengganggu transportasi makanan, Penyebab penyakit ini adalah jamur
nutrisi mineral dan air pada jaringan Phytophtrhora infestans. Patogen ini
pembuluh inang menyerang daun, batang, akar dan umbi
menyebabkan gejala hawar.
Beberapa penyakit penting yang
disebabkan oleh virus adalah penyakit (2). Karat daun kopi
keriting pada cabai merah, paprika, cabai Penyakit ini merupakan penyakit
rawit. Penyakit mozaik pada tembakau paling penting pada tanaman kopi Arabika
(TMV: Tobaco Mozaic Virus) dan CMV di dunia. Di Sri Langka hanya dalam
(cucumber Mozaic Virus). Virus adalah waktu 14 tahun saja (1870-1884) penyakit
organisme parasit obligat (organisme ini memusnahkan perkebunan-
yang selalu menggantungkan hidupnya perkebunan kopi sehingga sejak saat itu
pada tanaman yang diserang). Sri Langka beralih dari negara penghasil
Tanaman budidaya sering diserang kopi menjadi penghasil teh sampai
oleh fungi. Fungi adalah organisme sekarang. Peralihan ini menyebabkan
prokariotik (organisme yang tidak beralihnya pula kebiasaan orang Eropa
mempunyai inti sel sejati). Fungi dapat dari peminum kopi menjadi peminum teh
menyerang semua organ tanaman mulai karena Sri Langka saat itu merupakan
dari akar, daun, batang, bunga dan buah. pemasok kopi terbesar ke Eropa. Sampai
Beberapa fungi yang dapat menyebabkab saat ini, karat merupakan ancaman
penyakit dan sangat merugikan tanaman terbesar bagi produksi kopi Amerika
adalah fungi penyebab penyakit layu, Selatan. Di Indonesia, penyakit ini pada
fungi penyebab penyakit busuk buah, tahun 1876 telah menyebabkan
fungi penyebab busuk daun dan fungi musnahnya kopi yang dibudidayakan saat
penyebab kanker tanaman. itu, yaitu kopi Arabika, sehingga kopi ini
Contoh fungi yang menyerang akar sekarang hanya tinggal di daratan tinggi
diantaranya adalah Fusarium sp. dan saja.
Phytoptora sp. Fungi yang menerang
daun adalah Cercospora sp dan
Helmintosporium sp. Fungi yang
menyerang bunga dan buah adalah
Colletotrichum sp. Berikut ini beberapa
contoh gejala serangan patogen pada
tanaman.

a). Penyakit yang disebabkan oleh fungi


(1). Hawar Daun (Late Blight) pada
Kentang Gambar 5.35.
Penyakit layu pada tembakau
Di Eropa, hawar daun pada
kentang telah menyebabkan ratusan ribu
rakyat Irlandia mati kelaparan da sekitar

204
desa ke kota dalam upaya mencari kerja
untuk membeli beras yang harganya
sangat tinggi dan telah menyebabkan
sekitar dua juta orang meninggal dunia.
Sampai beberapa tahun yang lalu bercak
coklat masih tergolong penyakit penting
pada tanaman padi di Indonesia.
Penyebab penyakit ini adalah jamur
Helminthosporium oryzae yang
menyerang daun, batang dan bulir padi.
Gambar 5. 36.
sketsa Fusarium sp. (patogen penyakit layu) (4). Hawar Daun Jagung
Penyakit hawar daun jagung
(Southern Corn Leaf Blight) yang
disebabkan oleh jamur Bipolaris maydis
(Helminthosporium maydis) sampai saat
ini terdapat di berbagai tempat di seluruh
dunia terutama di daerah-daerah hangat
dan lembab, termasuk Indonesia. Ras 0
merupakan ras yang umum dari patogen
ini, sedangkan ras T diketahui pernah
menyebabkan kerugian sekitar satu milyar
Gambar 5. 37. USD di Amerika Serikat pada tahun 1970.
Foto mikroskopis Fusarium sp. Ras T biasanya hanya diketahui ada pada
tanaman jagung hibrida dengan
Di daerah yang ketinggian kurang sitoplasma jantan mandul jagung Texas.
dari 1000 m ditanam kopi Robusta yang Ras T ini dapat menyerang semua bagian
tahan terhadap penyakit karat daun. tanaman jagung.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur
Hemileia vastatrix yang menyerang daun- (5). Penyakit rebah kecambah
daun kopi. Antara tahun 1896 sampai Penyakit rebah kecambah disebabkan
1900 produksi kopi Indonesia merosot oleh sekumpulan fungi atau satu jenis
menjadi 25% dari semula. fungi yang menyerang bibit tanaman
Perhatian pemerintah terhadap secara mandiri atau pun bersama-sama.
penyakit karat pada kopi meningkat sejak Patogen penyakit rebah kecambah
tahun 1980-an dengan berusaha untuk diantaranya adalah Pythium, Rhizoctonia,
meningkatkan produksi kopi Arabika. Fusarium, and Phomopsis. Gejala
Karena sampai tahun tersebut, kopi penyakit yang muncul pada bibit tanaman
arabika hanya 5% dan ditanam di atau tanaman muda relatif sama.
pegunungan, antar lain Dataran Tinggi Penyakit ini sering muncul sejak benih
Ijen, Jawa Timur, sedangkan selebihnya tumbuh di lapangan, karena ada
hampir seluruhnya adalah kopi Robusta. kemungkinan patogen terbawa melalui
benih atau bertahan pada bahan organik
yang digunakan sebagai pupuk. Patogen
(3). Bercak Daun Helminthosporium pada dapat menyerang sejak benih mulai
Tanaman Padi berkecambah, pada saat masih
Di India pada tahun 1942, penyakit ini berkecambah, atau pada waktu umur bibit
menyebabkan migrasi besar-besaran dari masih sangat muda, tergantung jenis

205
patogen yang menyerang. Pada tingkat
serangan yang menengah, penyakit ini
akan menurunkan produksi. Penggunaan
unsur hara untuk mengembalikan vigor
tanaman ataupun untuk membantu
ketahanan tanaman terhadap penyakit
tidak akan berfungsi dengan baik dan
penyakit ini pun tidak dapat dikendalikan
dengan pestisida.

Gambar 5. 40
Gejala serangan pada bagian akar.

(6). Penyakit busuk lunak seludang daun


Penyakit busuk lunak pada seludang
daun disebabkan oleh patogen
Rhizoctonia solani. Penyakit ini
merupakan penyakit penting pada
tanaman padi. Gejala penyakit pada
umumnya timbul pada bagian tanaman
yang dekat dengan air, organ tanaman
yang terserang biasanya daun padi
bagian bawah. Pada kondisi yang
lembab (95%)dan hangat, penyakit ini
akan menyebar dengan cepat.
Gambar 5.38.
Gejala penyakit rebah kecambah pada tanaman
kedelai muda

Gambar 5. 41.
Gejala penyakit bercah basah (blight) pada tanaman
padi.
Gambar 5. 38
Gejala penyakit rebah kecambah yang disebabkan (7). Penyakit bercak coklat cercospora
Phytophthora pada kecambah Penyakit bercak coklat disebabkan oleh
Cercospora janseana. Dari tahun ke
tahun penyakit berkembang terus
sehingga menjadi penyakit penting pada
tanaman padi. Patogen pada umumnya
menyerang tanaman pada saat tanaman
menjelang dewasa dan mengakibatkan
206
kematangan biji padi lebih cepat b). Penyakit tanaman yang disebabkan
dibandingkan dengan kondisi normal. oleh bakteri
Bercak pada daun berukuran 0.2 sampai Kurang lebih terdapat 200 species dari
1.5 cm. Pada tingkat serangan yang bakteri penyebab penyakit tanaman yang
tinggi, dapat mengakibatkan daun padi telah dideskripsikan. Kebanyakan
mati. Varietas padi yang genjah dapat tanaman yang diserang merupakan
terhindar dari serangan patogen. tanaman yang tidak penting (minor).
Bakteri parasit tersebut berbentuk batang,
sebagian besar bisa bergerak (motile)
dengan bulu getar (flagella) yang ada di
ujung-ujung sel (polar) maupun yang ada
di sisi dan di ujung sel (Peritrichous), dan
bersifat tidak membentuk spora. Sel
bakteri berukuran 1,5 sampai 3 mikron
(panjang) dan tampak kecil meskipun di
bawah mikroskop dengan perbesaran
1.000 X dalam minyak imersi. Mereka
Gambar 5. 42.
tumbuh dengan segera dalam medium
Gejala penyakit bercak crcospora pada daun padi. PDA (Potato Dextrose Agar) dengan
membentuk koloni bulat berwarna putih,
(8). Penyakit bercak Pyricularia kuning kecoklatan, atau kuning.
Penyakit ini sering menyerang tanaman
padi. Patogen penyebab penyakit ini
adalah Pyricularia grisea. Pada varietas
tertentu penyakit ini dapat menggagalkan
panen. Patogen menyerang daun,
panikel dan daun bendera. Bagian
tengah bercak biasanya berwarna abu-
abu sedangkan sekeliling bercak
berwarna coklat atao coklat kemerahan.
Ukuran bercak sangat bervariasi.
Gambar 5. 44.
Foto mikroskopis satu sel bakteri yang mempunyai
flagella.

Bakteri penyebab penyakit pada


tanaman terdiri dari 6 genera :
Agrobakterium: Batang pendek, motile,
flagella peritrichous, menyebabkan
hypertrophies (pertumbuhan abnormal
karena pertambahan besar sel-sel yang
sangat cepat) dan benjolan-benjolan (gall)
Gambar 5. 43. pada akar atau batang tanaman.
Gejala penyakit bercak piricularia. Corynebakterium: Batang ramping, non
motile (kecuali C. Flaccumfaciens dan C.
Poinsettiae); menyebabkan berbagai
gejala, kebanyakan gejala layu. Erwinia:
Bentuk batang, motile (peritrichous),
menyebabkan kematian jaringan yang
207
bersifat kering, benjolan-benjolan, layu, jaringan luar benjolan yang masih muda
dan busuk basah. Pseudomonas: Bentuk dan tumbuh aktif, lalu ditularkan pada
batang, motile dan flagella ujung (polar). tanaman tomat atau Kalanchoe untuk
Bila dibiakkan akan membentuk koloni menguji pathogenicitynya. Biasanya
dengan pigmen berwarna kehijau-hijauan benjolan akan timbul setelah 1 atau 2
yang dapat larut dalam air. Menyebabkan minggu dari jaringan yang ditulari itu.
bercak-bercak daun berukuran kecil Bakteri penyebab benjolan yang lain
(spots) maupun besar (blights). adalah yang menyerang tanaman “Olive”,
Xanthomona: Batang kecil, motile, “Oleander”, “Ash”, pohon buah-buahan
flagella satu di ujung. Koloni berlendir “nuts”, dan pohon-pohon hutan.
berwarna kuning. Menyebabkan kematian
jaringan (necrosis) berupa bercak-bercak Agrobacterium tumefaciens : Crown
kecil (spots) dan besar (blights) pada Gall, Benjolan pada akar, batang, atau
daun. Streptomyces: Myceliumnya dahan-dahan. Agrobakterium rhizogenes
sangat halus ( 2/3 mikron), dan benang- : Akar “Berambut” (Hairy Roots) :
benang filaments berbentuk spiral Pertumbuhan berlebihan secara abnormal
membentuk segmen-segmen pada spora dari akar-akar, baik yang menghasilkan
berbentuk tabung (cylinder) yang benjolan (gall tissue) maupun tidak.
berukuran seperti bakteri (1 sampai 2 Agrobakterium rubi : Benjolan
mikron). batang/dahan (Cane Gall) : Benjolan-
Dalam banyak hal maka identifikasi benjolan pada batang/dahan yang sedang
dapat dilakukan berdasar gejala-gejala berbuah dari tanaman “Blackberry” dan
yang terdapat pada tanaman. Limapuluh- “Raspberry”. Pseudomonas savastanoi :
lima jenis bakteri yang penting dan sering Benjolan Pohon “Olive” (Olive Knot) :
terdapat telah digolongkan menjadi 8 Benjolan-benjolan pada akar dari pohon
kelas berdasar gejala-gejala utama yang “Olive” dan “Ash”, juga pada ranting-
ditimbulkannya pada tanaman inang. ranting pohon “Olive”. Corynebakterium
Penggolongan tersebut disajikan di fasciens : Penyebab Fasciation. Benjolan-
bawah ini. benjolan pada dahan tanaman kapri,
Crysanthemum, dan tanaman-tanaman
(1). Gejala utama benjolan (galls) bunga lainnya.
Galls atau Fasciations adalah
pertumbuhan abnormal yang disebabkan Xanthomas beticola : kantong Bakteri
oleh peningkatan jumlah sel secara cepat, (Bakteril Pocket) : Menyebabkan
disusul penyatuan/fusi sel-sel tersebut, benjolan-benjolan dengan kantong-
bentuknya menjadi pipih dan terjadi pada kantong bakteri pada leher akar dan akar-
organ tanaman seperti batang, dahan, akar tanaman gula bit. Benjolan bakteri
dan sebagainya. sering terdapat pada leher akar tanaman
Hanya terdapat beberapa jenis berkayu yang disebabkan oleh beberapa
bakteri yang menstimulir tanaman inang jenis bakteri. Contoh klasik dari gejala
untuk membentuk benjolan (galls), penyakit ini adalah apa yang disebut
biasanya pada pangkal batang, leher Crown Gall dari tanaman buah-buahan
akar, atau pada akar. Contoh yang klasik golongan “pome” dan “stone” fruits. Di
seperti yang telah dikemukakan adalah samping itu Crown Gall juga menyerang
Crown Gall pada golongan tanaman kira-kira 20 jenis tanaman berkayu
budah-buahan “pome” dan “stone” Fruits, lainnya, termasuk beberapa golongan
serta pada kira-kira 200 tanaman berkayu tanaman hias. Anda dapat membuat
lainnya. Bakteri dapat dibiakkan dari biakan bakteri dengan mengambil

208
jaringan bagian luar dari benjolan yang Corynebacterium sepedonicum :
masih muda dan sedang tumbuh. Biakan Busuk-melingkar pada kentang (Bakteril
murni bakteri tersebut lalu diuji sifat ring-rot of potato). Sangat merugikan di
patogenesitasnya dengan menularkannya lapangan dan di tempat penyimpanan.
kepada tanaman tomat (batangnya) atau Gejala-gejala baru muncul pada saat
bagian yang sukulen (tanaman yang kentang menjelang masak, yaitu terlihat
mengandung banyak air). Kedua macam cabang/batang tanaman menjadi layu
tanaman ini akan cepat menumbuhkan atau tumbuhnya seolah-olah
benjolan bila diserang oleh bakterium ini. terhambat/kerdil (stunted). Pangkal
Contoh-contoh benjolan bakteri yang lain batang menunjukkan gejala busuk basah.
adalah penyakit benjolan bakteri pada Suatu ciri khas dari penyakit ini adalah :
tanaman “Olive”, Oleander, “Ash”, dan bila batang dipotong, lalu dipijit, maka
pohon-pohon hutan. keluarlah cairan (exudates) yang
berwarna kuning-kecoklatan (cream).
(2). Layu Bakteri Infeksi pada umbi mula-mula tidak
Tanaman menjadi layu oleh karena tampak, tetapi kemudian di dalam gudang
serangan Bakteri pada jaringan penyimpanan gejala-gejala khas penyakit
pembuluh. Jenis-jenis bakteri ini ini mulai kelihatan. Seakan-akan bagaikan
mempunyai pengkhususan (specialisasi) sebuah cincin yang melingkar di dalam
dalam kelompok-kelompok tanaman jaringan umbi yang berwarna kuning
inang yang diserangnya, misalnya jenis kecoklatan, lalu berubah menjadi coklat
bakterium yang menyerang golongan muda. Selanjutnya lingkaran tersebut
tanaman semangka dan sebangsanya, makin jelas berubah menjadi busuk
tomat, kentang, buncis, jagung, dan lain- (seperti “keju”) tanpa bau. Kemudian
lain. Ada pula jenis-jenis bakteri yang setelah adanya serangan mikro-
mula-mula menyerang jaringan pembuluh organisme sekunder barulah timbul bau
tanaman, tetapi kemudian menyebabkan yang kurang sedap, yang terutama
busuk-jaringan pada jaringan disebabkan oleh E. Carotovora
disekelilingnya.
Corynebakterium flaccumfaciens :
Bakteri ada juga yang menyebabkan Layu bakteri dari Kacang buncis.
penyakit dengan gejala perlendiran- Menyebabkan tanaman menjadi layu
Bakteri atau Kebasahan pada kayu pada segala tahapan umur. Biasanya
(Bakteril Slime-Flux or Wetwood) pada bakteri sudah ada pada (atau di dalam)
pohon Elm dan pohon-pohon lain. biji. Seringkali tanaman juga menjadi
Penyebab penyakit adalah Erwinia nimi- kerdil.
pressuralis yang menimbulkan
terbentuknya cairan di jaringan kayu Corynebakterium michiganense :
(heart-wood) dengan tekanan, sehingga Layu bakteri pada Tomat. Bibit tanaman
cairan tersebut meleleh keluar ke bagian tomat menjadi kerdil. Daun-daun bawah
bawah dari batang. Cairan yang menjadi tepinya menjadi layu dan mengering.
seperti lendir (flux) ini kemudian diuraikan Bintik-bintik kecil bagaikan “mata-burung”
oleh Bakteri lain dan Ragi sehingga terdapat pada buah.
menimbulkan bau yang tidak
sedap/merangsang. Pseudomonas caryophylli :
Layu bakteri pada Bunga Anyelir.
Menyerang tanaman-tanaman Anyelir
dalam Rumah-Kaca. Tanaman menjadi

209
layu dan mengering, serta akarnya Menyebabkan tanaman mati atau daun-
membusuk. Mula-mula daun-daun daunnya gugur
menjadi hijau-keabu-abuan, lalu menjadi
kuning dan mati. Terdapat garis-garis Xanthomonas incanae :
kuning pada jaringan pembuluh dari Bercak-bercak bakteri pada tanaman
batang. “Stock” (Tanaman hias Matthiola). Pada
tanaman muda/bibit menyebabkan layu
Ralstonia solanacearum: serentak, boleh jadi terus mati. Pada
Penyebab penyakit layu pada banyak tanaman dewasa terjadi bercak-bercak
jenis sayur-mayur dan tanaman hias. hitam pada batang, seluruh jaringan
Gejala utama : Kerdil atau layu serentak, pembuluh berubah warnanya.
jaringan-jaringan pembuluh berwarna
coklat dan tampak garis-garis coklat pada Xanthomonas stewartii :
irisan batang membujur. Kadang-kadang Layu bakteri pada tanaman Jagung.
terjadi busuk-lunak berwarna coklat pada Tanaman menjadi kerdil, buku-buku
batang dari tanaman tomat dan kentang, menjadi coklat, pada daun-daun terjadi
juga umbi kentang menjadi busuk baris-baris (streaks) berwarna hijau-pucat
berwarna coklat melingkar. yang panjang. Terdapat lendir berwarna
kuning pada jaringan pembuluh.
Corynebakterium insidiosum :
Layu bakteri pada Alfalfa. Menyebabkan
kerdil dan penguningan warna bagian
atas tanaman ; jika kulit akar tunggang
dikelupas, maka akan tampak garis-garis
coklat tingkat awal pada jaringan kayu,
yang selanjutnya meningkat menjadi
bercak-bercak meluas berwarna kuning-
coklat pada seluruh jaringan kayu.

Erwinia tracheiphilla :
Layu bakteri pada golongan
Cucurbitaceae. Penyakit pada jaringan
pembuluh (melalui luka) yang disebarkan
oleh bangsa kumbang dari golongan
Cucurbit ini. Menyebabkan layu serentak Gambar 5.45.
Foto mikroskopis bakteri penyebab penyakit layu
dan kematian pada batnag/cabang
penjalar (Tidak terjadi pada semangka).

Xanthomonas campestris :
Busuk-hitam dari golongan Cruciferae.
Bakteri memasuki jaringan tanaman
melalui pori-pori air atau luka, kemudian
menyebar melalui jaringan pembuluh.
Irisan melintan akan menunjukkan
lingkaran hitam pada pembuluh. Irisan
melintang dari petiole (tangkai daun)
Gambar 5. 46.
menunjukkan jaringan Xylem yang seperti Pseudomonas sp. Pada media agar, hasil isolasi dari
tersumbat serta berwarna hitam. tanaman yang sakit

210
menimbulkan tekanan (gas) pada cairan
yang beredar dalam tanaman. Bau- busuk
timbul pada lendir setelah diuraikan oleh
micro-organisme sekunder.

(4). Gejala utama : busuk lunak/basah


Gejala penyakit ini kiranya cukup
dideskripsikan sebagai berikut : Type
penyakit yang disebabkan oleh serangan
bakteri pada zat perekat antara sel-sel
jaringan tanaman, sehingga zat perekat
terebut mencair dan akibatnya jaringan
Gambar 5.47. lalu rusak menjadi semacam lendir.
Gejala serangan bakteri layu pada batang tomat (irisan Berdasar type klasik bakterium Erwinia
membujur)
carotovora (penyebab busuk basah yang
umum), maka kita dapat pula mengetahui
(3). Gejala utama : mengeluarkan lendir cara untuk melakukan tindakan-tindakan
(slime flux) kontrol yang cocok guna mengatasi
Seperti yang telah diuraikan di muka, penyakit-penyakit busuk basah lainnya.
bakteri juga ada yang menyebabkan Busuk basah terjadi terutama pada
penyakit yang mengeluarkan lendir terus sayuran yang banyak mengandung air.
menerus seperti yang terdapat pada Rhizome dari tanaman Iris, Cactus yang
pohon Elm dan pohon-pohon lain. besar ukurannya, dan tanaman-tanaman
Penyebabnya adalah Erwinia nimi- lainnya. Penyebabnya belum tentu E.
pressuralis yang merupakan suatu jenis carotovora, tetapi gejala menyeluruhnya
bakterium penghasil gas. Jaringan kayu (Syndrome) adalah asma.
(heart-wood) yang terserang membentuk
zat cair yang karena ada tekanan (gas) Erwinia carotovora :
lalu keluar ke permukaan batang dan Busuk basah dari sayuran. Terjadi di
mengalir ke bagian bawah. Kemudian lapangan, di tempat penyimpanan, transit
cairan itu menjadi mangsa bakteri pada sayuran maupun tanaman hias,
pembusuk yang lain dan jenis-jenis misalnya tanaman hias-daun. Infeksi
cendawan ragi, sehingga terjadi melalui luka, cepat menjalar dan menjadi
penguraian yang menimbulkan bau tidak busuk dengan abu tak sedap. Enzyme-
sedap dan merangsang. Patut dicatat, enzyme yang dihasilkan oleh bakteri
bahwa organisme sekunder tersebut menghancurkan zat perekat antara sel-sel
bukan penyebab penyakit. jaringan tanaman, sehingga menimbulkan
busuk jaringan yang basah dan berlendir.
Erwinia nimipressuralis :
Perlendiran Bakteri atau Kebasahan pada Pengujian cepat :
Kayu (Slime Flux or Wetwood). Pada medium Na-polypectate yang baru
Menyerang pohon Elm, mulberry, maple, dituang ke dalam cawan Petri diberikan
oak, poplar, dan willow. Jaringan kayu (inoculasi) organisme tersebut dengan
dan pohon-pohon itu menjadi berwarna menyapukannya. E. Carotovora akan
gelap dengan sifat seperti bekas merubah medium emnjadi cair dalam
terendam air, dari luka-luka maupun waktu 24 sampai 48 jam.
celah-celah yang ada keluarlah
cairan/lendir secara terputus-putus
maupun terus-menerus. Bakteri
211
Erwinia aroideae : agar anda dapat memberikan anjuran
Busuk lunak dari Calia. Juga tindakan kontrol. Kecuali dalam hal
menyebabkan busuk basah pada banyak busuk-melingkar pada kentang di mana
macam sayuran, tanaman hias, juga tindakan kontrol yang drastis diperlukan).
umbi-umbi tanaman hias, golongan
Cucurbit, dan Cacti. Busuk lunak yang (5). Gejala utama : busuk – keras (firm
khas. rot)
Seperti halnya pada penyakit bercak-
Erwinia dissolvens : bercak daun yang kecil (spots) dan besar
Busuk bakteri pada Batang Jagung. (blights), maka penyakit busuk-keras ini
Sangat merugikan bila menyerang buku- menyebabkan kerusakan jaringan yang
buku batang bagian bawah sehingga terbatas. Kerusakan atau kematian
menyebabkan busuk lunak/basah, batang jaringan itu terjadi pada daun-daun,
tanaman menjadi patah/rebah dan mati. batang/dahan, buah, umbi, lapis, umbi
batang, dan lain-lain. Bercak-bercak
Erwinia atroseptica : bersifat seperti bekas terendam air pada
Busuk-hitam pada Kentang (Potato tingkat awal, dan pada tingkat lanjut
Blackleg). Daun-daun tanaman di bagian mengering serta mengeras.
bawah berwarna kuning, dan
pertumbuhannya menjadi tegak. Batang Erwinia cypripedii:
di bawah permukaan tanah menjadi hitam Busuk-coklat pada anggrek. Bercak-
dan membusuk, umbi-umbinya ikut bercak kecil berwarna coklat-mengkilap,
terinfeksi melalui jaringan penghubung seperti terendam air, kemudian menjadi
dengan batang. coklat-tua dan cekung. Pangkal tanaman
mengkerut dan daun-daun gugur.
Erwinia phytophthora (atroseptica):
Busuk-hitam dari Delphinium (Blackleg of Pseudomonas cattleyae : bercak-bercak
Delphinium). Menyebabkan busuk-lunak- coklat pada anggrek. Bercak-bercak
hitam pada pangkal batang dengan cairan berbentuk bulat, berwarna hijau-gelap,
bakteri yang meleleh keluar dari celah- seperti bekas terendam air, kemudian
celahnya. Menurut Elliot : bakteri menjadi coklat sampai hitam.
penyebabnya termasuk E.atroseptica.
Pseudomonas syringae :
Erwinia carnegiana : Busuk hitam pada celah-celah tanaman
Necrosis-bakteri dari Cactus Besar citrus (Black Pits of Citrus-Citrus Blast).
(Bact.Necrosis of Giant Cactus). Mula- Bercak-bercak berwarna hitam dan
mula mendapat bercak-bercak kecil, cekung pada buah Citrus, terutama
berbentuk bulat atau oval, lalu menjadi Lemon; tanpa pembusukan.
hitam pada permukaan jaringan cactus
yang seperti semangka itu. Bagian-bagian Pseudomonasi marginalis :
dengan kematian jaringan yagn luas Kurap pada gladiol (Gladiolus Scab).
menghasilkan cairan coklat-hitam. Pada Mula-mula terdapat bercak-bercak kecil
tahapan ini tanaman inang tak bisa pada daun bagian bawah (dekat batang).
diselamatkan lagi, karena penyakit sudah Bercak-bercak berwarna kemerah-
terlampau lanjut. merahan dan berbentuk agak meruncing
Adalah tidak terlampau penting untuk atau menonjol. Kemudian bercak-bercak
mengidentifikasi sampai kepada species melebar, bergabung menjadi hitam, dan
dari bakteri penyebab busuk lunak/basah menghasilkan busuk lunak maupun keras.

212
Pada umbi-lapis bercak-bercak pada disebabkan oleh serangan bakterium
tingkat awal bersifat seperti bekas Erwinia amylovora.
terendam air dan berwarna kuning-pucat.
Selanjutnya bila umbi tersebut menjadi Terjadinya bercak-bercak berukuran
tua dan penyakitnya berkembang : besar pada bunga-bunga, tunas buah,
bercak-bercak menjadi berwarna coklat dan ranting-ranting baru adalah pada
tua, cekung dengan pinggirannya agak musim bunga dan periode sesudahnya di
terangkat. mana terjadi pertumbuhan yang pesat di
musim semi. Jaringan yang terinfeksi
Xanthomonas hyacinthi : menjadi mati dan warnanya berubah
Penyakit kuning pada hyacinth (Hyacinth menjadi coklat-muda sampai tua
Yellow). Umbi-umbi Hyacinth yang tergantung jenis tanaman inang. Pada
terkena infeksi berat tidak akan pertengahan musim panas infeksi
menghasilkan bunga dan daun-daunnya terhenti, dan tampak garis pembatas yang
mempunyai gejala baris-baris (streaks) sangat jelas/tajam antara jaringan yang
kuning sampai coklat. Irisan melintang mati dan yang hidup.
pada umbi akan menimbulkan lendir
kuning. Fire blight merupakan penyakit yang
sangat dikenal menyerang tanaman Pear
Xanthomonas citri : dan Apel, tetapi bisa juga menyerang
Canker Pada Citrus (Citrus canker). jenis-jenis tanaman dari golongan famili
Menimbulkan bercak-bercak berwarna Rosaceae termasuk “stone” fruits dan
kecoklatan dan bergabus pada daun dan tanaman hias seperti loquat, cotoneaster,
buah. Penyakit yang serius ini telah pyracantha, dan Photinia. Serangan Fire
dimusnahkan dari daerah Florida dan Blight sangat merusak bila telah
sepanjang Teluk Mexico. Di negeri mencapai daerah Cambium dari batang
Amerika Serikat ini tidak akan dijumpai atau dahan pohon. Masuknya sang
lagi. bakteri melalui ranting-ranting, tunas
buah, atau tunas-tunas air yang kena
Xanthomonas vesicatoria : infeksi. Cambium menjadi berwarna
Bercak-bercak bakteri pada Tomat dan coklat muda, sel-selnya mati, lalu disusul
Cabai. (Bakteril Spots of Tomato&Papper- dengan mati dan mengkerutnya jaringan
Bakteril Pustuler). Menimbulkan bercak- kulit yang seterusnya menyebabkan
bercak sangat kecil, bersudut-sudut, dan terjadinya celah-celah. Jika kerusakan
berbentuk meruncing ke atas pada daun. Cambium terjadi secara melingkar, maka
Seringkali bercak-bercak ini mempunyai gejala mengkerut dan matinya kulit
lingkaran kuning di sekelilingnya (yellow tampak jelas sekali pada bagian-bagian
halo) dan menyebabkan daun rontok. dahan yang terserang. Bagian tanaman
Bercak-bercak serupa bisa juga timbul yang terletak di atas “lingkaran kematian”
pada buah. itu lalu mati pula. Bakteri dapat bertahan
hidup di jaringan Cambium yang
(6). Gejala utama : hawar (blights) dan diserangnya itu selama musim dingin
kanker (over-winter), lalu di musim semi
Gejala-gejala dari penyakit “FIRE berikutnya menghasilkan cairan/lendir
BLIGHT” pada tanaman Apel yang yang selanjutnya menulari bagian-bagian
terkenal itu merupakan TYPE gejala pohon yagn lain seperti bunga, ranting,
umum golongan penyakit ini. Fire blight dan sebagainya. Penularan terjadi melalui
vektor serangga atau uap air. Bercak-

213
bercak yang terjadi pada daun-daun, terendam air terdapat banyak sekali pada
ranting, atau buah dari tanaman tidak daun-daun, lalu bercak-bercak membesar
berkayu seringkali mengeluarkan tetesan- dan menyebabkan daun menjadi salah
tetesan lendir (exudate). Jika terkena bentuk. Bercak-bercak menjadi coklat
butiran air maka lendir lalu menyebar dan hitam dengan tepi kuning. Dahan yang
membentuk lapisan bakteri yang sangat muda menjadi bergaris-garis hitam
tipis. dengan mengeluarkan lendir. Akibatnya
pohon menjadi kerdil.
Erwinia amylovora :
Penyakit fire blight. Menyerang Xanthomonas pruni :
bermacam-macam tanaman golongan Bercak-bercak bakteri dan canker pada
“pome” dan “stone”fruits dan berbagai “Stone”fruits. Bercak-bercak kecil
tanaman hias. Penyaki canker yang bisa berwarna kemerah-merahan lalu menjadi
melewati musim dingin pada medium coklat, terdapat banyak sekali pada daun-
dahan-dahan yang besar itu di musim daun, menyebabkan daun-daun
semi berikutnya mengeluarkan lendir berlubang karena bercak-bercak itu
yang kemudian ditularkan oleh serangga menjadi lepas (shotholes). Daun-daun lalu
dan percikan-percikan air (uap air) ke rontok. Bercak-bercak pada ranting
bagian tanaman lain : bunga-bunga dan berwarna gelap dan cekung ke dalam.
ranting-ranting baru. Akibatnya bunga- Pada buah terjadi bercak-bercak yang
bunga dan ranting-ranting menjadi mati bersifat kering, cekung, mengandung
(necrosis) dan berbercak-bercak dengan gum, dan mengeluarkan cairan (exudate)
ukuran besar. Cambium menjadi hitam berwarna kuning.
dan mati, disusul jaringan kulit menjadi
mati pula. (7). Bercak banteri pada tanaman yang
tidak berkayu
Pseudomonas syringae :
Canker bakteri pada “tone”Fruits. Hampir Pseudomonas syringae pv. Glycinea
serupa dengan Fire Blight dengan 2 Bercak-bercak bakteri dari Kedelai.
perbedaan : (1) Infeksi terjadi selama Bercak-bercak kecil, bersudut-sudut, dan
musim dingin dan awal musim semi, lalu translucent pada daun kedelai. Mula-mula
menjadi terhenti pada musim panas ;(2) berwarna coklat-kemerahan, lalu menjadi
Biasanya disertai dengan terjadinya gum hitam pada tingkat lanjut. Seringkali
yang mengalir keluar pada darah-darah terdapat lapisan bakteri tipis (exudate)
yang kena canker. pada permukaan bawah dari daun yang
berwarna keputih-putihan. Ada juga
Xanthomonas junglandis : bercak-bercak pada batang dan petiole
Bercak-bercak bear bakteri pada pohon yang berwarna hitam. Polong yang kena
Walnut. Bercak-bercak hitam dengan sel- infeksi berbercak-bercak seperti bekas
selnya yang mati pada taji ranting (catkin), terendam air, lalu menjadi hitam dan
buah-buah yang muda dan masak, mengeluarkan cairan (exudate). Kalau
ranting-ranting, dan cabang-cabang yang sudah begini maka biji-bijinya seringkali
aktif. Tanaman lain yang diserang : Black kena infeksi juga. Penyakit ini merupakan
Walnut dan butternut. penyakit yang umumnya terdapat pada
keledai.
Pseudomonas mori :
Bercak-bercak bakteri pada tanaman Pseudomonas syringae pv. Phaseolicola
Mulberry. Bercak-bercak seperti bekas

214
Bercak-bercak dengan “halo” pada membesar dan menghitam. Bercak-
kacang buncis/polong (Halo blight of bercak pada buah mula-mula hijau dan
Bean). Bercak-bercak seperti penyakit seperti bekas terendam air, kemudian
bercak-bercak lainnya, hanya saja menjadi berwarna gelap
terdapat lingkaran (halo) lebar hijau atau
hijau-kuning di sekitar bercak-bercak yang Pseudomonas pisi
seperti bekas terendam air itu. Kemudian Bercak-bercak bakteri dari Kapri (bakteril
bercak-bercak menjadi coklat dan kering. Blight of Pea). Mula-mula bercak-bercak
Bercak-bercak pada polong berwarna daun berwarna hijau-tua dan seperti
kemerahan sampai coklat dengan lapisan bekas terendam air, lalu membesar dan
tipis berwarna perak yang berasal dari mengering serta menjadi coklat
lendir baceria. Semua jenis kacang buncis kemerahan. Bercak-bercak serupa pada
peka (rentan) terhadap penyakit ini, tetapi batang/cabang. Juga pada bunga-bunga
banyak jenis kacang polong (dry beans) dan polong-polong muda. Jika tulang
resisten. daun kena infeksi pada usia muda
biasanya tanaman lalu mati.
Xanthomonasi campestris pv. Phaseoli
Bercak-bercak bakteri biasa paca kacang Xanthomonas carotae
buncis/polong. Mula-mula bercak-bercak Bercak-bercak bakteri pada Wortel.
kecil pada daun, bersudut-sudut, bersifat (Bakteril Blight of Carrots). Bercak-bercak
seperti bekas terendam air, dan berwarna yang tak teratur bentuknya pada daun
hijau-muda. Kemudian menjadi besar dan dan petiole. Bunga-bunga yang dibiarkan
mengering, berwarna kuning-coklat untuk memproduksi biji bisa menjadi
dengan tepinya berwarna kuning. Bercak- rusak/mati oleh serangan penyakit ini.
bercak pada batang/cabang
menyebabkan mudah patah bila tertiup (8). Gejala utama : bercak-bercak daun
angin. Bercak-bercak pada polong Penyakit bercak-bercak daun yang
merupakan noda seperti bekas terendam disebabkan oleh bakteri juga mempunyai
air, hijau-tua, lalu mengering, cekung, gejala-gejala karakteristik yang umum.
kemerah-merahan, dan mengadung kerak Mula-mula translucent (agak tembus
dari lendir bakteri yang kering. Kalau cahaya), kemudian bercak-bercak itu
sudah begini maka biji-bijnyapun kena berubah menjadi berwarna gelap dan
infeksi : berbercak-bercak dengan warna tidak tembus cahaya (opaque). Bila cuaca
kuning-coklat sampai kelabu. lembab, maka bercak-bercak itu akan
mengeluarkan tetesan lendir bakteri yang
Xanthomonas malvacearum : bila mengering menjadi setitik kecil karak
Bercak-bercak daun bersudut-sudut pada lendir. Bila kena tetesan air maka lendir
kapas (Angular leaf spots of Cotton-Black menyebar menjadi suatu lapisan bakteri
arm). Mula-mula bercak-bercak daun yang tipis. Acapkali bercak-bercak daun
seperti bekas terendam air, jika dilihat mempunyai tepi yang bersudut-sudut
dengan latar belakang yang mempunyai sebab dibatasi oleh tulang-tulang daun.
pancaran cahaya akan tampak hijau- Pada cabang atau buah bercak-
muda; kemudian menjadi hijau-tua dan bercaknya bisa berukuran kecil (spots)
berwarna gelap. Bercak-bercak tersebar sampai besar (blights), mula-mula
sepanjang tulang daun utama, dan translucent, lalu menjadi gelap warnanya,
dibatasi oleh tulang-tulang daun kecil bentuknya bulat atau lonjong (oval), dan
hingga tepinya seperti bersudut-sudut. tidak bersudut-sudut.
Bercak-bercak pada batang/cabang

215
Suatu variasi yang menarik dari golongan seperti bekas terendam air, dan
penyakit ini ialah adanya bintik-bintik mengeluarkan cairan (exudate) yang
bakteri (bakteril pustules) yang timbul di seterusnya menjadi lapisan tipis bakteri
sisi bawah permukaan daun. Bintik-bintik keputih-putihan. Bercak-bercak pada
ini berukuran sangat kecil (1 sampai 2 tingkat lanjut berwarna kelabu, mudah
mm), tampak seolah-olah meruncing patah, dan kadang-kadang menimbulkan
keluar dari permukaan bawah daun dan lubang karena bercak-bercak itu terlepas.
bergabus. Terdapat menyerang pada Pada buah bercak-bercak berwarna
tomat, cabai, kedelai, dan lain-lain. Daun- keputih-putihan, bulat dan kecil-kecil.
daun yang kena infeksi berat menguning
dan gugur. Selain daun, bintik-bintik juga Pseudomonas tabaci :
terdapat pada buah. Penyakit “ Terbakar” pada Tembakau
(Tobacco Wildfire). Bercak-bercak daun
Pseudomonas andropogonis : berwarna kuning-coklat sampai coklat
Penyakit bakteri-bergaris pada Sorghum pada pusatnya, serta mempunyai
dan Jagung (Bakteril Stripe of Sorghum lingkaran “halo” berwarna kuning. Selain
and Corn). Garis-garis dan noda-noda tembakau, penyakit ini menyerang
merah pada daun-daun dan pelepah. anggota-anggota Solanaceae lainnya,
Terdapat kerak merah bakteri, mudah kedelai dan kacang polong (cowpeas).
tersebar/ tercuci oleh butir air hujan.
Pseudomonas washingtoniae :
Xanthomonas holcicola : Bercak-bercak daun dari Palem (Bakteril
Penyakit bakteri bergaris-garis tak teratur leaf-spot of Palm). Gejala berupa bercak-
pada Sorghum dan Jagung (Bakteril bercak kecil berjumlah sangat banyak
Streak of Sorghum and Corn). Hampir pada daun, dan dengan pancaran sinar
serupa dengan di atas. tampak berwarna hijau-muda. Pada
tingkat lanjut bercak-bercak menjadi tak
Pseudomonas apii : tembus cahaya.
Bercak-bercak bakteri pada Selderi
(Bakteril Blights of Celery). Bercak-bercak Xanthomonas begoniae :
kecil tak teratur pada daun, berwarna Bercak-bercak daun dan batang/dahan
seperti karat, dapat menyebabkan daun dari Begonia (bakteril leaf and stem blight
rontok. Tapi bercak-bercak biasanya of Begonia). Bercak-bercak seperti
berwarna lebih gelap/tua. melepuh, berwarna coklat dengan tepi
berwarna kuning-translucent, dan
Pseudomonas delphinii : terdapat pada daun. Menyebabkan daun
Bercak-bercak hitam pada Delphinium gugur secara prematur. Bila menyerang
(Delphinium Black Spot). Bercak-bercak batang/dahan, Begonia akan mati.
hitam-tak teratur pada seluruh bagian
tanaman Delphinium. Bercak-bercak Xanthomonas axonopodis pv.glycines:
seringkali bergabung hingga menjadi lebih Pustul bakteri pada tanaman kedelai
besar. (bakteril pustules of Soybean). Terutama
menyerang daun. Bercak-bercak kecil
Pseudomonas syringae pv. Lachrymans berwarna hijau-kekuningan dengan
Bercak- bercak daun yang pusatnya yang coklat-kemerahan. Pada
bersudut-sudut dari Cucurbit (Angular permukaan bawah daun timbul bintik-
leaf-spots of Cucurbits). Bercak-bercak bintik (pustule).
daun bersudut-sudut, tak teratur, bersifat

216
(9). Gejala utama : kurap atau luka Dalam menyatakan gejala-gejala penyakit
terbuka (scab or pits) ordo tanaman yang disebabkan oleh bakteri,
Actinomycetales – family sudah tentu diperlukan istilah-istilah yang
Streptomycetaceae tepat dan singkat serta dimengerti oleh
semua fihak. Hal ini untuk menghindarkan
Streptomyces (Actinomyces) : pertelaan gejala yang panjang-lebar serta
Suatu genus yang mempunyai mycelium, untuk mencegah salah pengertian.
tetapi dalam Manual Bergey digolongkan Dibawah ini akan dikemukakan beberapa
Bakteri dalam Ordo terpisah. istilah yang sering dipakai untuk gejala
Myceliumnya sangat halus (2/3 mikron) penyakit bakteri yang banyak dijumpai.
dan mempunyai benang-benang spiral
yang membentuk segmen-segmen ke (10). Gejala penyakit bakteri berupa
dalam sporanya yang berbentuk cylinder. busuk-Keras (Firm Rot).
Spora ini mempunyai ukuran seperti
bakteri, yaitu 1 sampai 2 mikron Penyakit ini menyebabkan kematian
panjangnya. Bila dibuat seksi (irisan), sebagian jaringan (necrosis) dari daun,
maka sukar untuk melihat myceliumnya, dahan, buah, umbi lapis, umbi batang,
sehingga sukar pula untuk dan lain-lain sehingga menimbulkan
mengisolasinya. gejala bercak-bercak (lesions), lalu
seluruh bagian mengering dan mengeras.
S. scabies : Buah-buahan menjadi busuk dan keras.
Penyakit Kurap Yang Umum (Common Seperti gejala serangan bakteri pada
Scab) pada kentang, gula-bit, dan umumnya, maka bercak-bercak pada
tanaman ubi-ubian yang lain. tingkat awal menunjukkan sifat seperti
Menyebabkan timbulnya bercak-bercak bekas terendam air (watersoaked), lalu
bergabus pada ubi,stolon, maupun akar. mengering dan mati.
Bercak-bercak itu bisa dangkal atau
dalam, pada umbi menimbulkan luka Ada pula serangan penyakit bakteri
terbuka. Dengan melihat gejalanya saja yang mengakibatkan mati-jaringan
sudah cukup untuk memberikan dengan bercak-bercak berukuran besar-
diagnosis. Tetapi janganlah anda besar (Bakteril Blighting) pada bunga,
terkacau dengan penyakit kurap yang tunas buah, dan ranting-ranting muda
lain, yaitu kurap-berbubuk (powdery scab) yang biasanya terjadi pada musim bunga
yang disebabkan oleh Spongospora. dan periode pertumbuhan yang cepat di
musim semi. Jaringan yang terinfeksi mati
S. Ipomoea : dan warnanya menjadi coklat muda
Menyebabkan Busuk dalam Tanah (Soil sampai tua tergantung pada tanaman
Rot or Pox) pada ubi-jalar. Daun-daun inang. Serangan penyakit ini biasanya
tanaman ubi-jalar yang terkena infeksi terhenti di pertengahan musim panas, dan
berukuran kecil, pucat, dan cabangnya tampak garis pembatas yang sangat jelas
kerdil. Akar-akar rabut berkurang antara jaringan yang mati dengan yagn
jumlahnya dan mengalami salah bentuk. hidup. Yang paling banayk dikenal adalah
Akibatnya ubi-jalar menjadi berkurap, Fire Blight” pada tanaman Apel, yang bisa
kadang-kadang dengan celah terbuka pula menyerang tanaman dari golongan
(luka yang dalam) sampai sepanjang 2,5 Mawar termasuk golongan “Stone”Fruits
cm pada ubinya. Diagnosis cukup dengan dan tanaman hias seperti “loquat”,
melihat gejalanya. “Cotoneaster”, “Pyracantha”, dan
“Photinia”.

217
atau lonjong, dan tidak pernah bersudut-
Serangan “Fire Blight” dapat menjadi sudut.
lebih parah bila mencapai tingkatan Pustul bakteri (Bakteril Pustules)
serangan bakterium pada daerah berupa bintik-bintik kecil ( 1 sampai 2 mm)
Cambium dari dahan dan batang. yang menonjol pada bagian bawah daun
Bakterium masuk lewat ranting-ranting, dan pada buah-buahan seperti buah
tunas buah, dan tunas/cabang air, menuju tomat, cabai, kedelai, dan lain-lain. Bintik-
daerah Cambium dan menyebabkan bintik ini seperti bergabus dan bentuknya
kematian jaringan dengan warna coklat meruncing. Kalau infeksi bertambah
muda. Bagian yang Cambiumnya mati, berat, maka daun menguning dan gugur
kulitnya mengkerut, kering dan mati pula, sebelum waktunya.
serta sering-sering menimbulkan celah-
celah. Bila kematian jaringan Cambium
terjadi secara melingkar (girdling), maka
akan tampak jelas lingkaran kulit pohon
yang mengkerut dan mati. Selanjutnya
bagian atas pohon menyusul mati. Bakteri
dapat bertahan hidup selama musim
dingin di jaringan Cambium yang telah
diserangnya (over-wintering). Pada
musim semi berikutnya bangkit kembali,
Gambar 5.48.
mengeluarkan cairan (exudates), dan Gejala pustul bakteri pada daun kedelai.
cairan ini lalu menulari bagian-bagian
bunga, dan lain-lain, melalui serangga (c). Penyakit-penyakit nematoda
dan uap air. Penyakit atau gangguan pada tanaman
yang disebabkan oleh parasit nematoda
Bercak-bercak daun yang telah lama diketahui, terutama yang
disebabkan bakteri (Bakteril Leaf spots) mengakibatkan terbentuknya benjolan-
merupakan gejala yang khas mula-mula benjolan pada akar (root-knot
translucent (dapat melewatkan sebagian nematodes). Jenis-jenis nematoda lainnya
cahaya), lalu menjadi berwarna lebih juga menimbulkan kerugian dengan
gelap serta tidak tembus cahaya menjadi parasit pada tanaman, walaupun
(opaque). Jika kelembaban udara tinggi, tanpa menimbulkan benjolan-benjolan
si-bakterium akan mengeluarkan setetes- (galls) dan tanpa gejala yang jelas bagian
dua-tetes lendir. Jika tak terganggu, maka tanaman di atas tanah. Gejala umum
lendir tadi akan menjadi kering sehingga yang dapat ditimbulkan adalah
yang tertinggal adalah setitik kecil lendir pertumbuhan yang terhambat dan hasil
kering. Jika terkena air, maka lendir akan yang menurun. Besar dan luasnya
menyebar-melebar rata, sehingga setelah kerugian yang diakibatkan oleh kira-kira
kering akan tampak sebagai lapisan yang 24 jenis (genra) parasit nematoda (tidak
sangat tipis berwarna keputih-putihan. termasuk penyebab benjolan akar) baru
Bercak-bercak daun seringkali bersudut- disadari sejak tahun 1950. Di bawah ini
sudut, sebab perusakan jaringan dibatasi dicantumkan gejala-gejala utama dari
oleh tulang-tulang daun. Serangan bakteri serangan parasit nematoda bukan-
pada cabang atau buah bisa pembentuk benjolan (non-gall formers).
mengakibatkan bercak-bercak kecil dan Bercak-bercak akar (root lesions), mula-
besar, mula-mula translucent, lalu mula sangat kecil, kemudian bisa
berwarna gelap, biasanya berbentuk bulat menjalar ke seluruh akar

218
akar-akar tanaman, rhizome, umbi (yang
Busuk akar, disebabkan oleh akan ditanam); maupun tanahnya sendiri.
organisme sekunder setelah terjadinya
pelukaan oleh nematoda. Percabangan
akar berlebihan, terjadi pembentukan akar
lateral yang sangat banyak setelah
nematoda melukai dan menyerang akar.
Ujung akar terluka (Injured Root-tips),
menyebabkan akar menjadi kerdil dan
bengkak (seperti “stubby roots”).
Kerusakan pada daun, batang dan bunga;
nematoda yang menyerang bagian
tanaman di atas tanah menimbulkan
salah bentuk pada daun-daun dan
batang/cabang. Beberapa jenis nematoda Gambar 5.50.
yang menyerang golongan tanaman butir- Nematoda di dalam sel tanaman
butiran (gandum misalnya) dan rumput-
rumputan menyebabkan terbentuknya
benjolan (galls) dalam jaringan biji.
Akibat-akibat lain yang umum
terdapat : tanaman merana, kerdil, layu
secara abnormal, menguning, dan/atau
menghasilkan panen yang rendah
kwalitasnya (misalnya sayuran). Acapkali
akibat-akibat ini sulit untuk dievaluasi dan
dibedakan dari akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh faktor-faktor lain yang
mungkin bisa juga menyebabkan
pertumbuhan yang jelek.

Gambar 5.51.
.Gejala puru akar yang disebabkan oleh nematoda

Pemilik tanaman agar diberitahu


dengan segera agar bisa melakukan
tindakan-tindakan guna menghindarkan
bahaya penyebaran infestasi.
Gambar 5.49.
Gejala serangan nematoda Diagnosis penyakit nematoda
Type dari benjolan akar (Types of
Bila terdapat infestasi, maka adalah rootknot galls) : Tergantung pada
sangat penting untuk melakukan tanaman inang maka terdapat beberapa
diagnosis secara akurat. Hal ini type benjolan akar yang akan
disebabkan oleh besarnya kemungkinan dikemukakan di bawah ini (penggolongan
penyebaran parasit nematoda melalui secara “ artificial” hanya untuk membantu
mempermudah mengenali gejala).

219
sifatnya), benjolan-benjolan ini sering
Type 1 : Berukuran besar (relatif), diabaikan karena tidak mudah terlihat
berbentuk bulat – Tanaman sukulen yang “Nematoda-nematoda betina kadang-
tumbuhnya cepat seperti tomat, bangsa kadang berada di luar akar tanpa
labu-ketimun, pare, kacang buncis, dan pembentukan benjolan”).
dahlia seringkali membentuk benjolan
yang kurang-lebih bulat (spherical) dan Type 4 : Benjolan pada ujung akar-
bisa mencapai diameter 1,2 cm atau Beberapa tanaman tertentu misalnya
lebih. Jika benjolan-benjolan sebesar ini Palem, membentuk benjolan hanya
banyak terdapat pada akar tunggang sebagai pembengkakan dari ujung akar-
(utama), maka akar tunggang itu akan akar rambut yang masih lunak. Benjolan-
tampak membengkak besar sekali dan benjolan ini cepat membusuk dan
salah bentuknya; serta benjolan-benjolan biasanya tidak akan ikut terambil bila
kecil lainnya terdapat pada akar lateral. dilakukan pengambilan contoh (samples)
Benjolan-benjolan akar bersifat sukulen untuk pemeriksaan. Ujung akar yang
dan akan cepat membusuk. Dalam membusuk itu selanjutnya akan
jaringan benjolan terdapat nematoda- memperlihatkan benang-benang halus
betina yang berukuran kecil dan tampak yang putih warnanya (ikatan pembuluh
seperti mutiara. Anda bisa melihatnya primer).
(dengan merobek jaringan benjolan)
dengan mata langsung, atau dengan Type 5 : Bercak-bercak kecil, menonjol,
lensa-tangan akan terlihat lebih jelas. dan kulitnya tebal (warty) : Tanaman
Type benjolan ini adalah yang paling kentang membentuk benjolan-benjolan
umum terdapat. kecil dan berkulit tebal pada umbinya.
Benjolan-benjolan ini mempunyai celah-
Type 2 : Benjolan yang keras, berwarna celah di mana terdapat nematodanya.
gelap, berkayu, dan pada beberapa Juga rhizome (akar-tinggal) dari tanaman
tanaman inang berukuran besar – Iris mempunyai celah-celah serupa, tetapi
Tanaman-tanaman yang sangat peka tanpa benjolan-benjolan berkulit tebal
misalnya pohon “fig”, “peach”, dan (waret) itu.
beberapa tanaman hias (misalnya
“pepper tree”) membentuk benjolan- Kriteria khusus yang digunakan untuk
benjolan yang besar dan bentuknya melakukan diagnosis pemeriksaan
bermacam-macam. Benjolan-benjolan (distinguishing features) : Harus dicari :
akar ini dapat terkacau dengan gejala Benjolan-benjolan kecil berbentuk kelos
penyakit Crown Gall (bakteri), bedanya yang berjumlah banyak sampai pada
ialah : benjolan-benjolan ini terdapat benjolan yang lebh besar dengan bentuk
sepanjang akar dan tidak berbentuk bulat pada akar-akar dari segala macam
bulan, serta disertai dengan benjolan- ukuran. Meskipun tanaman terserang
benjolan kecil lain yang berjumlah dengan tidak terlampau berat, namun
banyak. benjolan-benjolan bisa berjumlah banyak.

Type 3 : Benjolan-benjolan sangat kecil, Jika anda membuat seksi (irisan) pada
berbentuk seperti kelas penggulung benjolan dengan pisau silet yang tajam,
benang (Very small spindle-shaped galls) maka biasanya terdapat celah-celah kecil
– Terdapat pada beberapa jenis tanaman berwarna coklat dimana berada sang
seperti arbel dan “ash” (dan beberapa nematoda (telur, larva, atau dewasa) yang
jenis tanaman lain yang agak peka bisa terlihat dengan bantuan lensa-

220
tangan. Adalah lebih baik bila diperiksa besar terhadap hasil-hasil pertanian.
dengan mikroskop (stereo)binocular atau Beberapa jenis virus mampu menyerang
dengan mikroskop compound banyak macam tanaman inang,
berperbesaran rendah. Crown Gall tidak sedangkan ada pula yang mempunyai
mempunyai celah-celah seperti ini. hanya satu tanaman inang spesifik.
Adanya Nematoda puru-akar (root-knot Gejala penyakit virus juga bervariasi : ada
nematodes) dapat ditetapkan dengan virus yang latent tanpa gejala, ada pula
memeriksa irisan akar rambut yang yang menimbulkan gejala-gejala pada
mengandung telur Nematoda di bawah tanaman inang : dari yang tidak begitu
mikroskop compound. Telur-telur itu berat sampai yang sangat berat, bahkan
sangat kecil ukurannya serta berbentuk menimbulkan kematian. Pada umumnya
seperti cylinder dan transparant. Hal ini penyakit-penyakit virus
lebih mudah dilakukan daripada disebarkan/ditularkan oleh serangga
memeriksa larvae atau Nematoda dewasa golongan Aphid dan Belalang-daun (Leaf-
yang bisa menimbulkan kekeliruan hoppers), atau oleh pembuatn okulasi
dengan Nema dari species lain. atau penyambungan (enten), atau oleh
adanya kontak/sentuhan dari tanaman
Tanda-tanda serangan nematoda di yang sakit kepada yang sehat. Beberapa
lapangan : jenis penyakit virus bisa pula ditularkan
Walaupun ada beberapa macam gejala oleh serangga golongan Thrips, Tungau,
pada bagian tanaman yang terdapat di dan sejenis Lalat putih (Whiteflies).
atas tanah yang agak jelas, namun untuk
memastikan adanya serangan Nematoda
kita harus memeriksa akar tanaman.
Gejala layu di sore hari dalam keadaan
kadar air tanah yang cukup adalah gejala
pertama. Tanaman muda di pembibitan
banyak mengalami kematian karena
infeksi Rhixoctonia dan lain-lain, setelah
Nematoda melukai jaringan akar. Selain
itu, tanaman-tanaman muda yang kena
serangan Nematoda seringkali lalu
menjadi kerdil dan tidak produktif. Gejala
lainnya :Tanaman semusim yang sukulen Gambar 5.52.
Struktur virus
dan peka (sayuran dan bunga-bungaan)
seringkali bila diserang Nematoda
Gejala penyakit virus tampak paling
menunjukkan gejala daun-daun “terbakar”
menyolok dan nyata pada bagian
dan bisa mati di tengah-tengah musim.
pertumbuhan baru dari tanaman,
Kalau tanaman berkayu tampak merana,
sedangkan bagian-bagian yang tua,
harap diperiksa akar-akarnya.
misalnya daun-daun bawah tampak
sehat-sehat saja. Sebagian besar
(d). Penyakit tanaman yang disebabkan
penyakit virus bersifat systemic, oleh
oleh virus
karenanya virus-virus terdapat pada
Penyakit-penyakit tanaman yang
seluruh bagian tanaman dan ini dapat
disebabkan oleh serangan virus telah
dinyatakan dari cairan-tanaman (sap)
dipelajari secara ekstensif selama 20
yang berasal dari bagian manapun.
tahun terakhir ini, oleh karena Virus telah
menimbulkan kerugian ekonomis yang

221
Nama-nama virus yang akan dicantumkan Ahli-ahli Penyakit Tanaman yang telah
di bawah ini adalah nama-nama umum, dilatih dengan Teknik-Virus dapat
oleh karena nama dengan system menyelamatkan virus yang ada di dalam
binomial jauh lebih ruwet dan belum bibit-bibit tanaman dengan perlakuan
seragam serta belum diterima oleh semua pemanasan atau kultur jaringan.
ahli virus. Selanjutnya bibit-bibit tanaman dijaga
agar tetap bebas dari virus dengan cara
Diagnosis penyakit-penyakit virus seleksi.
Partikel-partikel virus berukuran sangat Deskripsi gejala penyakit virus
kecil dan hanya bisa dilihat dengan
mikroskop elektron. Oleh karena itu Gejala mosaic :
pengamatan jasad virus tidak merupakan (1). Tulang-tulang daun menguning-pucat
suatu cara diagnosis yang praktis untuk (vein clearing)
pekerjaan identifikasi yang rutin. Untuk Sebelum tampak gejala mosaic atau
membuktikan adanya virus di dalam perubahan warna secara tak teratur dan
tanaman haruslah dideteksi dengan meluas, maka terlebih dulu terjadi
gejala-gejala pada tanaman yang perubahan warna tulang-tulang daun atau
ditimbulkan. Kadang-kadang untuk di daerah di dekatnya menjadi lebih
melakukan hal ini haruslah dibantu “terang” :kuning-pucat. Atau terjadi
dengan suatu pengujian penularan yang Chlorosis.
sederhana (Transmission test).
(2). Tulang daun menjadi “baris-baris”
Seperti yang telah dikemukakan, gejala- (Vein banding)
gejala penyakit virus sangat bervariasi Tulang-tulang daun dan daerah
dan biasanya terdapat tiga sampai enam sekitarnya menjadi baris-baris chlorosis,
macam gejala yang berassosiasi dengan atau Chlorosis/necrosis terjadi pada
tiap-tiap penyakit. Serangan penyakit jaringan parenchyma di antara tulang-
yang telah mencapai tingkat lanjut dapat tulang daun sehingga tulang-tulang daun
dengan mudah dinyatakan sebagai menjadi baris-baris hijau. Kedua macam
serangan Virus. Meskipun demikian, jika gejala di atas bisa merupakan gejala
ditinjau dari segi anjuran yang merupakan transisi ke arah mosaic yang lebih luas
proSedure bagi pemilik tanaman atau bisa juga tetap seperti itu sebagai
penanam), maka jawabannya selalu sama gejala utamanya).
: “ Tanaman yang telah kena infeksi Virus
tidak dapat dipulihkan/disembuhkan lagi (3). Jala-Kuning (Yellow-net) :
oleh sipemilik tanaman, dan malahan Tampak seperti jala berwarna kuning
lebih baik dimusnahkan guna mencegah pada daun yang sesungguhnya adalah
penularan lebih lanjut kepada tanaman seluruh tulang daun telah menguning. Ini
yang masih sehat”. Di tempat-tempat adalah tahap lanjut dari gejala No. 1.
dengan areal pertanaman yang luas cara
ini seringkali tidak praktis dan pengobatan (4). Bercak-bercak Bulat (Ring spots)
yang effektif belum ada. Beberapa varitas Terdapat bercak-bercak bulat Chlorosis
tanaman telah dimulyakan sehingga (sel-selnya Chlorosis) dan bercak-bercak
resisten/toleran inilah yang di kelak bulat necrosis (sel-selnya necrosis/mati
kemudan hari akan merupakan secara berselang-seling dengan sel-sel
carautama guna mengontrol penyakit- hijau-normal). Pusat dari kedua macam
penyakit virus. bercak-bercak menjadi necrosis pada
tahap lanjut.

222
pada Kobis, Mosaic pada Peach.
(5). Mosaic
Variasi dalam warna daun dengan pola Salah bentuk (malformations):
beraneka. Daun bertekstur kasar (Rough-textured
Leaves): Gejala penyakit Mosaic Rugose
(6). Mottle pada Kentang.
Beberapa pola tertentu dari variasi warna (1). Reduksi pada lamina-daun (Leaf
blades reduced)
Gejala nekrosis: Gejala penyakit “ Daun Paku-pakuan”
(1). Necrosis Pucuk (Top Necrosis) (Fern leaf) dari tomat, Mosaic pada Fig.
Terjadi kematian pucuk (terminal)
ranting/cabang dan daun-daun. Gejala (2). Warna Terputus dari Petal (Color
dari penyakit “Layu berbercak-bercak” Break in Petals)
(Spotted Wilt) dari tanaman tomat. Gejala perubahan warna dari mahkota-
bunga (petals) pada tanaman Kapri,
(2). Garis-garis tak teratur (Streaks) Petunia, Stock, dan Tulip.
Terjadi necrosis yang berupa bercak-
bercak memanjang seperti garis-garis tak (3). Pertumbuhan Terhambat
teratur (terputus-putus) pada batang. Gejala dengan ujung-ujung/pucuk-pucuk
meruncing pada tanaman ketimun, umbi
(3). Necrosis pada Phloem berlekuk-lekuk (spindle-tuber) pada
Kematian jaringan Phloem yagn tampak kentang.
pada irisan melintang batang/cabang.
Gejala dari penyakit Phloem Necrosis dari (4). Endapan Gum dalam jaringan Xylem
pohon Elm, penyakit Pucuk-Keriting dari kayu (Gum depostis inXylem of
(Curly Top)d ari gula-bit, dan lain-lain. wood)
Gejala penyakit “Kulit Bersisik” (Scaly
(4). Necrosis Lokal Bark) dari Citrus.
Bercak-bercak kecil-bulat yang berupa
jaringan mati pada daun. (5). Daun menggulung ke atas
Penyakit Pucuk- Keriting (Curly Top) dari
Gejala kerdil dan mati. tanaman Gula-bit dan Tomat.
(1). Kerdil (6). Daun-daun menggulung ke bawah
Seluruh bagian tanaman menjadi kerdil, Penyakit Pucuk Keriting ari Buncis
termasuk akar-akar. Gejala penyakit
Kerdil pada Dahlia, Kerdil pada Alfalfa. Gejala pertumbuhan berlebihan
(2). Pengerdilan pada Pertumbuhan Baru (overgrowth).
(Stunting of Current Growth): Gejala (1). Enations: Tumbuh tonjolan-tonjolan
“Rosettes” pada penyakit Mosaic dari lunak di atas permukaan daun atau
tanaman Peach, dan gejala “meranting” batang. Gejala Pucuk-Keriting (Curly
(Spnidly twigs) pada penyakit Yellows dari Top).
pohon Peach.
(3). Kerdil dan Mati dari Tanaman (2). Kuncup-kuncup tumbuh berlebihan
Berkayu (Stunting and Death of Woody (Proliferation of buds): Gejala penyakit
Palnts): Tristeza dari Citrus. Aster Yelows ; “Sapu setan” (Witches
(4). Daun Gugur Prematur (Premature broom) pada kentang. (3). Pertumbuhan
Leaf Shedding) : Gejala penyakit Mosaic berlebihan dari akar-akar sekunder
(Proliferation of secondary roots): Gejala

223
penyakit Pucuk-keriting (Curly Top), dan
juga gejala penyakit “Aster Yellows”

Gejala penguningan (yellows symptoms).


(1). Chlorosis yang menyeluruh dan
permanen pada daun-daun dan lain-lain
(Permanent uniform Chlorosis of leaves,
etc.): Gejala “Aster Yellows”.
(2). Mahkota bunga menguning atau
menghijau (Greening or Yellowning of
Petals): Gejala penyakit “Aster Yellows”
pada tanaman Aster dan Delphinium Gambar 5.54.
Kutu daun, salah satu vektor virus
Virus-Virus Penting yang Menyerang tanaman.
Tanaman
Virus mosaic tembakau (Tobacco mosaic x Virus yang menyerang inang
virus)- vector aphids. Virus mosaic dalam satu famili.
ketimun (Cucumber mosaic virus) vector Virus mosaic Peach (Peach Mosaic
aphids. Virus Pucuk-keriting (Curly-top virus)-vector tungau eriophid. Virus
virus)-vector eblalang-daun (leafhoppers), “Western X- disease”-vector belalang
satu species Virus Aster yellows (Aster daun (leafhopper). Virus Tristeza dari
Yellows virus)-vector belalang Citrus-vector aphids. Virus mosaic tebu
daun(leafhopper). Virus layu-berbercak- (Sugarcane mosaic virus)-vector tak
bercak (Spotted wilt virus)-vector thrips. diketahui. Virus busuk-melingkar hitam
Virus mosaic alfalfa (Alfalfa mosaic virus)- dari Kobis (Cabbage black ring-rot virus)-
vector aphids vector aphids. Virus mosaic buncis (Bean
mosaic virus)-vector aphids (11 species)

Gambar 5.55.
Gambar 5.53. Gejala serangan virus pada polong kacang
Gejala serangan virus pada daun tembakan buncis

x Virus yang menyerang inang


dalam satu genus
Virus nekrosis Phloem dari Elm (Phloem
necrosis virus of Elm)-vector kumbang-

224
kulit-pohon. Virus gabus bagian-dalam organisme ini disebut mycoplasma
(internal cork virus) dari tanaman ubi jalar- (berarti :”bentuk cendawan”), tidak
vector aphids. Virus “Peach Yellow”- mempunyai dinding sel yang kaku, dan
vector aphids. Virus “Sour Cherry oleh karenanya dapat berubah bentuknya
Yellows”-vector tak diketahui. sesuai dengan sifat membran selnya yang
lentur tapi mudah rusak/luka iut.dengan
mikroskop elektron, mereka akan tampak
sebagai benang-benang yang bercabang-
cabang dan memanjang yang kemudian
akan terputus-putus menjadi sel-sel yang
berbentuk bulat. Di Dalam beberapa jenis
mycoplasma ditularkan oleh belalang-
daun (leafhoppers).

Dari segi diagnosis, mereka akan


diperlakukan seperti penyakit-penyakit
dimana identifikasi dilakukan berdasar
gejala-gejala yang ditimbulkannya pada
tanaman. Jenis-jenis mycoplasma yang
telah dinyatakan berada dalam tanaman
dan mengakibatkan penyakit tidak banyak
Gambar 5.56. jumlahnya. Akan tetapi dapat dipastikan,
Gejala serangan virus pada tanaman bawang bahwa jenis-jenis yang dikenal akan
bertambah dalam waktu singkat.
Mycoplasma resisten terhadap Penicillin,
tetapi dapat dihambat perkembangannya
secara partial (partially inhibited) oleh
senyawa-senyawa Tetracycline
(Aeromycin et al).

Penyakit-penyakit “yellows”
(mycoplasma):
“American Aster Yellows” : Pada tanaman
Aster, Chrysanthemum, Petunia, dan lain-
lain. Kerdil-jagung (Corn stunt) : Jagung.
Gambar 5.57. Kerdil pada Mulberry (Mulberry dwarf):
Penyakit bunchy Top yang disebabkan oleh Pada Mulberry. Stolbur, Parastolbur :
virus pada tanaman pisang.
Pada tanaman Periwinkle, kentang,
tomat, dan cabai
5). Penyakit-penyakit mycoplasma
Belum lama berselang (1967) telah Kerdil Clover (Clover dwarf) : Pada
didemonstasikan, bahwa sejumlah Clover. Penyakit-X pada Peach (Peach
penyakit “yellow diseases” yang dulunya X-disease). Kerdil-kuning pada padi (Rice
dikira disebabkan oleh serangan virus, Yellow-dwarf). Kemunduran pada
ternyata tidak demikian. Penyebabnya Pertanaman Pech (Peach decline).
adalah suatu golongan organisme yang
sangat kecil dengan ukuran terletak di Gejala-gejala : Penyakit “Aster Yellows”
antara virus dan bakteri. Organisme- menyerang lebih dari 150 genera

225
tanaman, termasuk banyak jenis gulma. seperti rumput kremah, rumput bermuda,
Akan tetapi kerugian ekonomis diderita dan alang-alang.
terutama oleh golongan tanaman hias dari
family Compositae seperti Aster, Beberapa gulma yang sering mengganggu
golongan tanaman sayuran dari family pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Umberlliferae seperti wortel, selderi dan budidaya adakah: gulma berdaun lebar,
parsley. Gejala-gejalanya mencakup gulma teki dan gulma rumput.
terjadinya penguningan (warna kuning
yang bersifat umum) dan effek ini
seringkali terjadi secara “unilateral”. Di
samping itu mungkin terdapat pula gejala-
gejala : Pertumbuhan berlebihan dari
akar-akar kecil, dorongan tumbuh pada
kuncup-kuncup yang dormant, dan “sapu
setan”. Bagian-bagian berubah bentuk
dan warnanya seperti daun, dan bunga-
bunganya secara keseluruhan akan
mengalami salah-bentuk atau steril.
Gejala “Pucuk-Ungu” (Purple Top) adalah
serangan penyakit “Aster Yellows” pada
tanaman kentang di mana terjadi pula Gambar 5.58.
gejala timbulnya umbi-umbi pada buku- Gulma tanaman daun lebar
buku cabang/batang. Penyakit “Aster
Yellows” biasanya dapat didiagnosis
berdasar gejala-gejala pada tanaman
inang, walaupun tidak gampang.

c. Gulma Tumbuhan

Gulma adalah tumbuhan yang hidup pada


tanaman budidaya sehingga akan
menjadi pesaing bagi tanaman.
Persaingan antara gulma dengan Gambar 5.59.
tanaman utamanya adalah bersaing Gulma di lahan sawah.
dalam penggunaan unsur hara, air dan
udara dan tempat tumbuh. Gulma juga
dapat menjadi inang bagi hama dan
penyakit bagi tanaman. Jenis gulma yang
tumbuh sangat bervariasi, tergantung
pada tempat tumbuh, cara pengolahan
tanah dan lokasi penanaman. Gulma
semusim (berdaun lebar) yang sering
dijumpai di semua lokasi misalnya
babadotan (Ageratum conyzoides),
bayam duri (Arnaranthus spinosus), teki-
tekian (Cyperus sp.) dan rerumputan
Gambar 5.60.
Struktur gulma Cyperus iria

226
Pengendalian secara sanitasi adalah
menghilangkan inang alternatif
barupatumbuhan yang tidak
d. Teknik pengendalian opt dibudidayakan yang biasanya digunakan
untuk tempat hidup alternatif bagi hama
Pemberantasan hama serangga tanaman. Pada umumnya pengendalian
dilakukan dengan cara: hama secara sanitasi dilakukan dengan
x penggunaan varitas tahan atau membersihkan tumbuhan liar yang
resisten, mungkin menjadi tempat hidup dan
x tehnik budidaya, bertelur ataupun tempat makan hama
x sanitasi, yang sangat diperlukan untuk
x penggunaan insek-tisida, kehidupannya. Kegiatan sanitasi
x secara biologi, dilakukan dalam upaya untuk mengurangi
x pengendalian hama secara populasi serangga. Memusnahkan sisa
terpadu. tanaman yang berada di lahan pertanian
juga termasuk dalam usaha sanitasi untuk
Pengendalian hama dengan varietas memberantas hama karena sisa tanaman
tahan merupakan upaya pemberantasan budidaya akan memungkinkan hama
hama yang paling mudah, midalnya dapat bertahan hidup sampai masa tanam
penanaman padi tahan weereng, seperti berikutnya.
PB26, PB28, dan PB30. Sifat-sifat kimia/
fisik serta morfologi tanman yang tahan Pengendalian hama dengan
tidak disukai oleh hama, sehingga hama menggunakan pestisida selalu dilakukan
akan kekurangan makanan sekali gus pada saat populasi hama telah
akan berpengaruh terhadap penurunan melampaui bata ambang ekonomi (tingkat
populasi hama. membahayakan). Penggunaan pestisida
dapat dianjurkan pada kondisi seperti
Pengendalian secara tehnik budidaya tersebut di atas. Pestisida digunakan
adalah mengatur masa tanam, rotasi apabila tehnik pengen-dalian dengan
tanaman dan pergiliran tanaman yang varietas resisten, tehnik budidaya dan
merupakan salah satu cara memberantas sanitasi tidak menunjukkan hasil dalam
hama dengan tehnik budidaya. menu-runkan populasi hama. Penyem-
Pengendlian secara tehnis budidaya protan pestisida hendaknya dilakukan
bertujuan untuk memutuskn dan secara berulang-ulang dengan
memperpendek masa tersedianya konsentrasi yang rendah dan sesuai
makanan bagi hama. Kebanyakan hama dengan dosis rekomendasi.
sangat tergantung pada jenis makanan
tertentu. Dengan terputus dan Penyemprotan pestisida sebaiknya
bergantinya tanaman yang dibudidayakan ditujukan pada stadium hama yang paling
maka kesempatan hama untuk lemah, misalanya stadiaum nimfa atau
mendapatkan makanan yang paling imago. Penyemprotan pestisida dapat
disenangi akan terputus. Sehingga diulamngi apabila penyemprotan yang
perkembangan dan pertumbuhan pertama tidak menunjukkan hasil dalam
populasi hama akan turun sampai batas menu-runkan populasi hama dan ssangat
yang tidak membahayakan tanaman memungkinkan apabila diperlukan
budidaya. konsentrasi pestisida dapat ditingkatkan.
Pemilihan pestisida yang efektif amat
mutlak diperlukan. Hal ini terkait dengn

227
bahaya residu pestisida terhadap Pengendalian hama terpad (integrated
tanaman manusia, dan lingku-ngan. pest control) adalah perpaduan beberpa
Akibat pengunaan pestisida yang kurang metode dan tehnik pengendalian hama
tepat menimbulkan ketahanan serangga dalam suatu program untuk mengelola
terhadap pestisida. populais hama sehingga kerusakan
tanaman yang disebabkan oleh OPT tidak
Akibat negatif dari pestisida adalah termasuk ke dalam kerusakan ekonomis.
resurgensi hama dan letusan hama kedua Ciri-ciri pengendalian hama terpadu
yang lebih dahsyat dibanding dengan adalah sebagai berikut:
serangan hama yang pertama. Pada tujuan utama bukanlah memusnahkan
kondisi ini diduga musuh alami banyak hama, mebasmi ataupun memberantas,
terbunuh pada saat melakukan aplikasi tetapi hanya mengenalikan populasi hama
penyemprotan pestisida yang pertama. agar tetap berada di bawah suatu
tingkatan atau aras yang dapat
Cara pengendalian hama secara biologi mengakibatkan kerugian ekonomis.
adalah dengan memanfaatkan musuh Strategi pemberantasan hama terpadu
alami dari hama yang menyerang bukanlah eradikasi hama, tetapi berupa
tanaman budidaya. Pengendalian hama pembatasan populasi hama.
secara biologi diarahkan supaya hama Pengendalian hama mengakui adanya
secara alami dapat berkompetisi dengan jenjang toleransi manusia terhadap
organisme se-kitar lingkungannya. populasi hama atau terhadap kerusakan
Musuh alami hama dapat berupa predator yang diakibatkan oleh hama. Pandangan
dan parasit, misalnya parasit wereng yang menyatakan dan harus dilakukan
adalah tabuhan dari famili Tricogamatidae pemberantasan tidak sesuai dengan
yang merupakan parasit telur dan kaidah pengendalian hama terpadu.
predatornya adlah kumbang Coxinella Dalam kondis tertentu ada kemungkinan
arcuata. Hama Flutella pada kubis bahwa adanya individu serangga atau
diparasit oleh Angitaria. bina-tang malahan lebih berguna bagi
manusia di masa yang akan datang.
Untuk mengintroduksi predator atau
parasit membutuhkan modal yang besar. Dalam melaksanakan pengendalian hama
Apabila parasit yang ditetapkan bekerja digunakan semua metode atau tehnik
secara efisien, maka dapat bertahan lebih pengendalian yang sudah umum
lama. Dan cara biologi ini tidak dilakukan. Pengendalian hama terpadu
mencemarkan lingkungan seperti ada tidak tergantung pada suatu cara
aplikasi pestisida. Penerapan cara pengenalian tertentu seperti pengunaan
pemberantasan biologi harus pestisida, atau penanaman varietas tahan
mengusahakan pendistribusian parasit hama, tetapi memadukan semua tehnik
seefisien mungkin agar tercipta pengendalian dalam satu kesatuan
kesinambungan biologi antara parasit sistem pengelolaan. Pengendalian hama
dengan hama. Keseimbangan yang yang hanya bertumpu hanya pada satu
diharapkan adalah kemungkinan bahwa tehnik pengendalian sering disebut
parasit dapat mengurangi populasi dengan pengendalian seca unilateral.
serangga sampai tidak membahayakan, Sedangkan pengendalian hama terpadu
tetapi bukan untuk memusnahkan seluruh merupakan kegiatan pengendalian secara
hama yang menjadii OPT. multilateral.

228
Dalam mencapai sasaran pengendalian Beberapa taktik dasar pengendalian
hama terpadu, yaitu mempertahankan hama terpadu antar lain pemanfaatan
populasi hama di bawah kerusakan pengendali hayati yang asli dari tempat
ekonomi. Sehingga produktivitas tersebut, pengelolaan lingkungan dengan
pertanian dapat diusahakan pada tingkat cara bercocok tanam menggunakan
yang tinggi, maka perlu diperhatikan pestisida secara selektif termasuk
bebe-rapa kendalanya, yaitu kendala pestisida fisiologis, ekologis, dan
sosial dan ekonomi, yang berarti bahwa selektivitas melalui perbaikan tehnik
pelaksanaan pengendalian hama terpadu aplikasi dan pengetahuan terhadap sifat
harus dapat didukung oleh kelayanan dan perilaku hama.
sosial ekonomi masyarakat setempat.
Kendala ekologi yang berarti bahwa 1) Pengendalian organisme penganggu
dalam penerapan pengendalian hama dengan pola bercocok tanam
terpadu harus secara biologis dapat Pada dasarnya pengendalian organisme
dipertanggung-jawabkan dan tidak pengganggu secara kultur tehnis adalah
menimbulkan kegoncangan atau mengelola lingkungan tempat budi daya
kerusakan linkungan yang akan tanaman agar kondisinya tidak
merugikan binatang berguna,marga mendukung perkembangan dan
satwa, manusia, dan lingkungannya. pertumbuhan organisme pengganggu.

Pengendalian hama terpadu tidak hanya 2) Pengendalian organisme pengganggu


memperhatikan sasaran jangka pendek secara mekanis
tetapi merupakan pencapaian untuk Pengendalian secara mekanis
sasaran jangkan panjang, serta dimaksudkan untuk mengurangi populasi
kelestarian produksi dan pengelolaan (jumlah) organisme pengganggu dengan
lingkungan. Langkah-langkah pokok yang bantuan tangan atau alat tertentu. Cara
harus dilalui dalam pengendalian hama pengendalian ini cukup sederhana dan
terpadu: dapat dilakukan oleh semua orang.
x Identifikasi dan analisis status Keberhasilan pengendalian secara
hama yang harus dikelola mekanis dapat dicapai jika dilakukan
x Mempelajari saling secara terus menerus. Beberapa cara
ketergantungan dalam ekosistem mengendalikan organisme pangganggu
x Menetapkan dan secara mekanis adalah sebagai berikut :
mengembangkan ambang
ekonomi Pengendalian dengan tangan, yaitu
x Mengembangkan dengan pengambilan organisme
sistempengamatan dan meoni- pengganggu secara langsung dengan
toring hama menggunakan tangan.
x Mengembangkan model
deskripsi dan peramalan hama Pemasangan perangkap, pada prinsipnya
x Mengembangkan strategi hanya menyediakan sesuatu (alat dan
pengelolaan hama bahan) yang menyebabkan organisme
x Melakukan penyuluhan kepada pengganggu tertarik sehingga
para petani agar menerima dan menghampiri perangkap. Pemasangan
menerapkan pengendalian hama lampu (sumber cahaya) pada malam hari,
terpadu di tengah kebun sangat efektif untuk
hama dari ordo Lepidoptera (kupu-kupu
x Mengembangkan orgnisasi
dan ngengat).
pengendalian hama terpadu

229
keriting yang tahan terhadap penyakit
3) Pengendalian organisme pengganggu layu.
secara fisik
Pengendalian secara fisik merupakan 6) Pengendalian organisme secara
pengendalian yang menggunakan faktor- kimiawi
faktor fisik atau mengubah lingkungan Pengendalian organisme peng-gangu
fisik agar organisme pengganggu menjadi secara kimiawi adalah penggunaan zat-
mati atau berkurang jumlahnya. Kematian zat kimia untuk mematikan organisme
organisme pengganggu dapat disebabkan pengganggu, sehingga populasinya
oleh pemanasan, pembakaran, menurun. Pestisida dapat dikelompokkan
pembasahan, pengeringan, penghalang menjadi insetisida, fungisida, bakterisida,
dan lain-lain. nematisida, rodentisida, akarisida dan
herbisida. Insektisida adalah bahan kmia
4) Pengendalian organisme secara hayati yang dapat membunuh serangga
Pengendalian hayati adalah pemanfaatan (insekta). Fungisida dalah bahan kimia
dan penggunaan musuh alami untuk yang dapat membunuh jamur (fungi).
menumnkan/mematikan populasi Bakterisida adalah bahan kimia yang
organisme pengganggu tanaman. dapat membunuh bakteri. Nematisida
Pengendalian hayati dengan musuh alami adalah bahan kimia yang dapat
yaitu menggunakan organisme an dapat membunuh nematoda. Rodentisida
menyerang hama atau patogen (bibit adalah bahan kimia yang dapat
penyakit) atau gulma. Akan tetapi membunuh tikus. Acarisida adalah bahan
organisme musuh alami tersebut tidak kimia yang dapat membunuh tungau
merugikan tanaman yang diusahakan. (ordo Acarina). Dan herbisida adalah
tanaman yang dapat membunguh
5) Pengendalian organisme pengganggu rerumput-an gulma. Ada tiga cara
dengan varitas/klon tanaman tahan hama/ penamaan pestisida, yaitu nama umum,
penyakit nama dagang dan nama kimiawi. Contoh
Pengendalian organisme peng-ganggu penamaan pestisida dalam kegiatan
dengan varitas atau klon tanaman yang sehari-hari adalah nama dagang, yaitu
tahan terhadap organisme tersebut sebagai berikut :
bertujuan untuk meminimumkan Nama umum : Karbofuran
(menurunkan) serangan organisme Nama Umum : Furadan,
penggganggu karena adanya daya tahan Curater dan lain-lain
yang tinggi dari varitas atau klon tanaman Nama Kimia : 2,3-dihidro
yang diusahakan. Pengendalian dengan 2,2-dimetil-7-benzonil-dimetilkarbonat
cara ini merupakan cara yang paling
mudah, murah dan ramah lingkungan. Dari cara masuknya pes-tisida ke dalam
Dengan cara ini petani tidak perlu belajar organisme pengganggu tanaman, dapat
secara khusus, dan petani dapat secara digolongkan menjadi racun perut, racun
langsung menggunakannya seperti kontak, racun sistemik dan fumigan.
halnya membudidayakan tanaman pada Racun perut adalah bahan kimia yang
umumnya, hanya benih/bibit yang mematikan hama setelah memasuki
ditanam diambil dari kelompok varitas/ tubuh hama melalui saluran pencernaan
klon yang tahan terhadap suatu makanan. Racun kontak adalah bahan
organisme pengganggu. Contohnya kimia yang mematikan hama setelah
adalah tanaman tomat Ratna dan cabe memasuki tubuh hama apabila bahan
kimia tersebut bersentuhan atau

230
menempel pada tubuh hama. Racun menjadi gas dan membunuh organisme
sistemik adalah bahan kimia yang pengganggu melalui proses pernafasan.
mematikan hama yang masuk ke dalam Pada umumnya pestisida dibuat dalam
tubuh hama melalui bagian tumbuhan bentuk formulasi tertentu, sehingga efektif
yang terlebih dahulu telah mengandug dan efisien penggunaannya. Beberapa
bahan kimia tersebut, kemudian termakan bentuk formula pestisida disajikan dalam
organisme penggangu atau nama. tabel berikut ini.
Fumigan adalah bahan kimia yang mudah

Tabel 5.11. Jenis Formulasi Pestisida

NAMA
NO KODE KETERANGAN
FORMULASI
Emulsifiable Bila dicampur air, cairan akan menjadi emulsi (putih seperti
1
Concentrates (EC) susu)
2 Wetable Powders (WP) Tepung basah, bila dicampur air menjadi suspensi
Tepung halus dan basah (seperti
3 Flowable Powder puding). Bila dicampur air emnjadi suspensi tepung dan
(F)
dapat larut dalam air
4 Soluble Powder (SP) Tepung, dapat larut dalam air
Larutan mempunyai-daya racun tinggi terhadap organisme
5 Solution
(S) pengganggu tanaman
6 Dust (D) Debu, digunakan tanpa campuran bahan pelarut lagi
Butiran, diberikan kepada tanaman tanpa bahan tambahan
7 Granular
(G) (langsung dibenamkan pada tanah)
Bahan aktif, merupakan partikel kecil yang dapat menguap
8 Aerosol (A)
ke udara
Umpan beracun, digunakan bersama bahan tambahan
9 Poisonous Baits (B)
yang disenangi hama (sebagai makanan)
Slow- release Bahan aktif, keluar secara per lahan-lahan, pemakaian
10 (SR)
Formulations selama musim tanam beberapa kali.

Tabel 5.12. Daftar hama dan penyakit tanaman serta jenis pestisida

No. NAMA HAMA/ PESTISIDA DOSIS PENGENDALIAN


PENYAKIT
A. HAMA 1-2 cc/liter air, disemprotkan merata ke tanaman setelah
Takothion 500 EC tanaman berumur 15-30 hari, dengan
selang waktu 7-10 hari.
2-4 gram per tanaman untuk membasmi nimfa (anak
Furadan G
1 serangga), dibenarnkan dalam media tanam
Thrips 2 gram per tanaman untuk membasmi nimfa (anak
Temik 10 G
serangga), dibenamkan dalam media tanam
2 gram per tanaman, untuk membasmi nimfa (anak
Curater 3 G
serangga), dibenamkan dalam media tanam
2 Tungau Takothion 500 EC Lihat dosis untuk pengendalian Thrips

231
Trithion 4 E 25-40 ml/liter air
Omite 57 EC 1-2 cc/liter air

Tahothion 500 EC Lihat dosis untuk pengendalian Thrips


Anthio 33 EC 1 – 2 cc per liter air
3 Kutu Daun Dibrom 8 EC 2 cc/liter air
Folithion 50 EC 0,25-1 cc/liter air
Karphos 25 EC 1-2 cc/liter air
Nudrin 24 WSC 2-3 cc/liter air
Diazinon 40 EC 0,75-1,5 cc/liter air
4 Ulat Baythroid 50 WSC 0,5-1 cc/liter air

Cymbush 6 EC 1-2 cc/liter air


5 Kumbang Bayrusil 250 EC 0,2% per liter air
Hostathion 75 EC 0,15% per liter air
6 Lalat Buah Bayrusil 250 EC 0,2% per liter air
Laybaycid 25 EC 0,15% per liter air
7 Kepik Folithion 50 EC 0,25 – 1 cc / liter air.
8 Belalang Curacron 0,5 - I cc / liter air

B. PENYAKIT Benlate / Antracol 70


1 0.5 – 1 gram / liter air
WP / Velimex
Bercak Daun

2 Layu Fusarium - Tanaman dibangkar lalu dibakar

3 Layu Bakteri - Tanaman dibangkar lalu dibakar

4 Antraknose/ patek Benlate / Antracol 70 0,5 – 1 gram / liter air


WP/ Velimex

d. Teknik pengendalian hama, penyakit fungsinya secara “density dependent”.


dan gulma (hpg) secara organik Untuk itu keadaan dan perkembangan
hama yang penting perlu terus dipantau
Patogen serangga dapat digunakan dan menjaga tindakan-tindakan yang
dalam Pengendalian Hama Tanaman mengurangi berfungsinya patogen hama
(PHT) melalui beberapa teknik dan dapat dibatasi sekecil mungkin.
sasaran yaitu :
1). Memanfaatkan secara maksimal 2). Introduksi dan aplikasi patogen hama
proses pengendalian alami oleh patogen sebagai faktor mortalitas tetap. Prinsip
hama. Ada banyak jenis jamur patogen penggunaan patogen hama disini sama
penyebab penyakit dan jamur yang dengan introduksi serangga parasitoid
mampu menekan populasi hama secara atau predator untuk menekan populasi
alami sehingga populasi tetap berada di hama untuk jangka waktu yang panjang.
bawah aras ekonomik. Kita harus Caranya adalah dengan memasukkan
menjaga ekosistem sedemikian rupa dan menyebarkan patogen pada suatu
sehingga patogen dapat melaksanakan ekosistem sedemikian rupa sehingga

232
patogen tersebut mantap di ekosistem dalam keadaan seimbang di bawah aras
yang baru ini, sehingga menjadi faktor ekonomik dalam jangka waktu yang
mortalitas tetap bagi spesies hama yang panjang
dikendalikan. Permu-laan bagi patogen
diperlukan kepadatan populasi inang yang b). Aman bagi lingkungan
cukup. Pengendalian hayati tidak memiliki efek
samping terhadap lingkungan terutama
3). Aplikasi patogen hama sebagai terhadap serangga atau orga-nisme yang
insektisida mikrobial. Aplikasi patogen bukan sasaran
perlu dilakukan beberapa kali sama Relatif ekonomik karena begitu usaha
prinsipnya dengan penggunaan tersebut berhasil kita tidak memerlukan
insektisida sintetik organik. Saat ini lagi tambahan biaya khusus untuk
beberapa jenis patogen seperti Bacillus pengen-dalian hama yang kita upayakan
thuringiensis telah dipasarkan dengan dan tidak merugikan per-kembangan
nama dagang tertentu. Berbeda dengan musuh alami.
insektisida sintetik organik maka
insektisida mikrobia mempunyai Kerugian pengendalian hayati adalah:
keuntungan yaitu berspektrum sempit a). Modal investasi yang besar
atau khas inang dan aman bagi Modal untuk pengendalian hayati relatif
lingkungan hidup serta tidak membunuh besar karena harus dikeluarkan untuk
binatang bukan sasaran. Kecuali itu kegiatan eksplorasi, penelitian, pengujian,
apabila keadaan lingkungan dan evaluasi terutama yang menyangkut
memungkinkan patogen hama yang berbagai aspek dasar baik untuk hama,
diaplikasikan pada ekosistem mungkin musuh alami maupun tanaman.
dapat menjadi pengendali alami hama
yang permanen di ekosistem tersebut. Aspek dasar yang meliputi taksonomi,
Teknik penggunaan pengendali hama ekologi, biologi, siklus hidup, dinamika
jenis mikroba biasanya diigunakan pada populasi, genetika, fisiologi, dll.
tanaman setelah melalui pengenceran Identifikasi yang tepat jenis hama maupun
untuk mendapatkan konsentrasi yang musuh alaminya merupakan langkah
tepat, kemudian disemprotkan ke seluruh permulan yang sangat penting, supaya
tanaman atau langsung ke dalam tanah di tidak memperoleh kesulitan dalam
sekitar perakaran, sedangkan untuk mempelajari sifat-sifat kehidupan musuh
microbial agen yang telah dikeringkan dan alami dan langkah kegiatan selanjutnya
dicampur dengan media lain dapat
langsung dibenamkan kedalam tanah Diperlukan Fasilitas yang lengkap dan
atau ditebarkan ke tanah disekitar para peneliti yang berkualitas,
tanaman. berpendidikan khusus dan, berdedikasi
Dibandingkan dengan teknik-teknik tinggi untuk pengembangan teknologi
pengendalian yang lain terutama pengendalian hayati. Keberhasilan dari
pestisida, pengendalian OPT dengan penggunaan pengendali hayati relatif
musuh alami memiliki keuntungan lebih lama.
diantaranya:
4) Taktik Pengendalian
a). Permanen Telah tersedia berbagai taktik
Musuh alami menjadi lebih mapan dan pengendalian yang dapat dikelompokkan
selanjutnya secara alami musuh alami seperti di bawah ini :
akan mampu menjaga populasi hama

233
(a). Mengusahakan pertumbuhan x Penggunaan mulsa
tanaman sehat
Yang dimaksud dengan tanaman sehat (b). Pengendalian hayati (musuh-musuh
ialah tanaman yang terlihat segar, tumbuh alam)
normal menurut kriteria pertumbuhan Dalam pengertian ekologi definisi
yang telah diketahui. Dimulai dengan pengendalian hayati ialah pengaturan
menilai kesehatan benih. Tanda-tanda populasi kepadatan organisme oleh
benih sehat ialah benih harus bersih, musuh-musuh alamnya, hingga tingkat
terlihat bernas, tidak berkeriput, tidak ada kepadatan rata-rata organisme tersebut
gejala-gejala berpenyakit, persentase lebih rendah dibandingkan dengan yang
tumbuhnya (kecambah) hampir 100%. tidak teratur oleh musuh alamnya
Demikian juga kecepatan pertumbuhan (DeBach, 1979). Dari segi kepentingan
benih tersebut harus memenuhi kriteria manusia musuh-musuh alam tersebut
yang telah ditentukan. Benih yang sehat dimanfaatkan sebagai pengendali hama
akan menghasilkan tanaman yang sehat agar fluktuasi kepadatan rata-rata
pula. Di lapangan dapat dibedakan antara populasi hama tanaman selalu rendah.
pertumbuhan tanaman sehat dengan Dengan demikian hama tersebut tidak
yang bukan. Misalnya varietas unggul mendatangkan kerugian. Musuh-musuh
Cisadane. Bentuk tanamannya tegak, alam tersebut dapat digolongkan sebagai
tinggi antara 105-120 cm, anakan berikut (van den Bosch et al. 1985;
produktif 15-20 batang, warna kaki, Pimentel, et al. 1986)
batang, dan daun hijau, muka daun kasar, x Predator
posisi daun tegak, bentuk dan warna x Parasitoid
gabah gemuk dan kuning bersih, umur x Patogen serangga ( jamur,
antara 135-145 hari. bakteri, virus, nematoda)
x Vertebrata (mamalia, burung,
Mengapa harus mengusahakan amphibia, ikan).
pertumbuhan tanaman sehat. Apakah
hubungan antara pertumbuhan tanaman (c). Varietas tahan
sehat dengan masalah hama. Jelas ada Yang dimaksud dengan varietas tahan
hubunganya, malah sangat erat. ialah varietas-varietas yang memang
Tanaman yang sehat akan lebih mampu tahan terhadap serangan hama-hama
menahan serangan berbagai spesies tertentu. Daya tahannya itu diwariskan
hamanya. Jadi pertumbuhan tanaman kepad keturunan-keturunannya, jadi daya
sehat pada umumnya menjadi lebih tahan tahan yang diwariskan secara genetik.
terhadap serangan hama. Bagaimana Mekanisme ketahanan varietas dapat
caranya mengusahakan pertumbuhan digolongkan sebagai berikut (Pinter,
tanaman sehat. Usaha ini mencakup 1951) :
berbagai aspek kultur teknik yaitu : x Non-preferensi
x Pola-pola tanam x Antibiosis
x Pergiliran tanaman x Toleransi tanaman
x Sanitasi
x Pemangkasan (d). Mekanik
x Waktu tanam Pengendalian secara mekanik ialah
x Pemupukan menggunakan berbagai alat/bahan untuk
x Pengelolaan tanah dan membinasakan hama, termasuk
pengairan menggunakan tangan kita untuk
x Tanaman perangkap

234
mengambil/menangkap hama sebagai lain dengan tujuan untuk mengendalikan
berikut : hama tersebut. Metoda pengendalian
x Membinasakan dengan tangan, secara genetik yang dibicarakan di sini
alat ialah :
x Memagari tanaman dengan
pagar x Teknik jantan mandul dengan
x Menangkap dengan alat radiasi
penghisap x Zat kimia pemandul
x Menggunakan alat perangkap
(h). Pestisida
(e). Fisik Yang dimaksud dengan pestisida ialah
Yang dimaksud dengan pengendalian zat-zat kimia untuk membunuh hama.
secara fisik ialah memanfaatkan faktor- Jadi pestisida adalah racun. Namun
faktor fisik untuk membinasakan atau masih terjadi perdebatan apakah berbagai
menekan perkembangan populasi hama, produk kimia yang non-letal seperti
antara lain dengan : pengatur tumbuh, feromon dan
x Suhu panas, dingin sebagainya, juga termasuk pestisida.
x Suara
x Kelembapan Yang dibicarakan di sini antara lain
x Energi, perangkap cahaya, penggolongan pestisida menurut
pengaturan cahaya golongan hama yang diberantasnya,
efeknya terhadap hama, formulasi,
(f). Senyawa-senyawa kimia semio toksisitas, penyimpanan, transpor, dan
(“semiochemicals”) teknik memusnahkan serta alat-alat dan
Selama dua dekade terakhir ini banyak teknik aplikasi dan pengelolaan pestisida.
kemajuan telah tercapai dalam x Insektisida
mengidentifikasi dan menetapkan fungsi x Fungisida
berbagai senyawa kimia yang dikeluarkan x Bakterisida
oleh serangga yang mutlak penting dalam x Molusida
kehidupannya. Beberapa diantara x Akarisida
senyawa kimia ini telah dapat x Herbisida
dimanfaatkan sebagai salah satu taktik Sesuai dengan definisi PHT untuk
dalam PHT. menanggulangi sesuatu spesies/
sekelompok spesies hama penting dipilih
Yang termasuk ke dalam senyawa- mana dari taktik-taktik pengendalian
senyawa kimia semio ini adalah feromon- tersebut di atas yang paling cocok untuk
feromon dan senyawa-senyawa kimia digabungkan menjadi satu kesatuan
alelo (“allelochemicals”). Mekanisme program pengendalian. Namun tidak
kerjanya ialah mengubah perilaku mutlak demikian. Apabila dengan
serangga, tetapi tidak mematikannya. menggunakan satu taktik pengendalian
Sepanjang diektahui efek racunnya sudah berhasil baik sesuai dengan
terhadap kehidupan hewan dan tanaman falsafah dan tujuan PHT, yang lainnya
sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. tidak diperlukan.

(g). Pengendalian secara genetik Program PHT hendaknya sudah harus


Ada kemungkinan untuk merubah dimulai sejak persiapan tanam sampai
komponen-komponen genetik populasi dengan pasca panen. Dengan demikian
hama atau mekanisme pewarisnya yang harus dapat diantisipasi spesies-spesies

235
hama penting apa saja yang mungkin musuh alami yang paling penting adalah
timbul pada setiap fase kegiatan dan dari go-longan serangga sendiri. Dilihat
pertumbuhan tanaman. Untuk ini dari fungsinya musuh alami dapat kita
diperlukan pengetahuan tentang kelompokkan menjadi parasitoid,
agorekosistem tanaman tersebut dan eko- predator, dan patogen.
biologi hama-hamanya. Misalnya 1). Parasitoid
tanaman kedelai. Hama kedelai yang Parasitoid adalah serangga yang
terpenting selama fase pertumbuhan merugikan serangga atau binatang
pertama yaitu sejak berumur 4-10 hari arthropoda lainnya. Parasitoid bersifat
setelah tanam ialah lalat kacang, parasitik pada fase pra dewasanya
Ophiomya phaseoli, kumbang daun sedangkan pada fase dewasa mereka
kedelai, Phaedonia inclusa dan kutu hidup bebas tidak terikat pada inangnya.
kebul, Bemisia tabaci. Spesies-spesies Umumnya parasitoid dapat membunuh
hama lain mungkin juga ada. Tabel III.3 inangnya meskipun ada inang yang
memuat daftar hama-hama kedelai yang mampu melengkapi siklus hidupnya
dapat hadir pada fase-fase pertumbuhan sebelum mati. Parasitoid dapat
tanaman kedelai (Wedanimbi dan menyerang setiap fase instar serangga
Soehardjan, 1993). maupun fase dewasa. Oleh induk
parasitoid telur dapat diletakkan pada
e. Implementasi Pengendalian permu-kaan kulit inang atau dengan
tusukan ovipositornya telur langsung
Pengendalian hama dan patogen dimasukkan ke dalam tubuh inang. Larva
tanaman dapat dilakukan dengan yang keluar dari telur menghisap cairan
berbagai cara. Pengendalian yang sudah inangnya dan menyelesaikan
umum dilakukan oleh petani Indonesia perkembangannya di luar tubuh inang
adalah pengendalian secara kultur teknis, (sebagai ekto-parasitoid) dan sebagian
pengendalian secara mekanis, besar di dalam tubuh inang (sebagai
penegndalian secara fisik, pengendalian endoparasitoid). Fase inang yang
secara hayati, pengendalian secara diserang pada umumnya adalah telur dan
kimiawi, pengendalian dengan varietas larva.
yang tahan terhadap OPT dan
penendalian secara terpadu (PHT: Ada spesies parasitoid yang hanya
Pengendalian hama, patogen dan gulma digunakan oleh satu para-sitoid untuk
secara terpadu). Untuk mengendalian dapat melengkapi per-kembangannya
hama dan penyakit tanaman dapat sampai fase dewasa pada satu inang.
dilakukan sevara bilogis. Untuk Parasitoid semacam ini disebut parasitoid
keberhasilan suatu pengendalian secara soliter. Sedangkan parasitoid gregarius
biologis harus mengenal terlebih dahulu adalah jenis parasitoid yang lebih dari
musuh-musuh alami hama dan penyakit satu individu dapat hidup bersama-sama
tanaman. Berikut ini adalah beberapa dalam tubuh satu inang. Banyak lebah
musuh alami hama dan penyakit Ichneumonid merupakan parasito-id
tanaman. soliter, dan banyak lebah Braconid dan
Chalcidoid yang bersifat gregarius.
Hampir semua kelompok organisme Terdapat 6 ordo dan 86 famili serangga
dapat berperan sebagai musuh alami yang termasuk parasitoid yaitu
serangga hama termasuk binatang Coleoptera, Diptera, Hymenoptera,
vertebrata, nematoda, mikroorganisme, Lepidoptera, Neuro-ptera, dan
invertebrata selain serangga. Kelompok Strepsiptera. Dalam ordo Hymenoptera

236
yang terbanyak parasitoid adalah famili Gejala serangan :
Ichneumonidae, Braconidae, dan Bacillus thuringiensis sporulasi dalam
Chalcidoidea. tubuh serangga membentuk kristal yang
mengandung protein beracun. Bila spora
2). Predator dan kristal bakteri dimakan oleh serangga
Predator merupakan orga-nisme yang yang peka maka terjadi gejala paralisis
hidup bebas de-ngan memakan atau yang mengakibatkan kematian inang.
memangsa binatang lainnya. Beberapa Kristal bakteri akan melarut dalam saluran
perbedaan antara predator dan parasitoid: pencernaan. Dalam jaringan tersebut
Parasitoid umumnya monofag atau bakteri mengeluarkan toksin yang dapat
oligofag mematikan serangga

Dalam perkembangannya parasitoid Cendawan (fungi). Kelompok jenis jamur


memerlukan satu inang, sedangkan yang menginfeksi serangga kita namakan
predator memerlukan banyak mangsa. jamur entomofatogenik, jenis yang
Yang mencari inang pada parasitoid terkenal adalah Nomuraea rileyi,
adalah serangga dewasa betina, tetapi Metharizium anisopliae, dan Beauveria
pada predator serangga jantan dan basiana
betina.
Gejala serangan :
Hampir semua jenis ordo se-rangga Jamur patogen masuk ke dalam tubuh
mempunyai jenis yang menjadi predator, serangga tidak melalui saluran makanan
seperti Coleop-tera, Neuroptera, tetapi langsung masuk ke dalam tu-buh
Hymenoptera, Diptera, dan hemiptera. melalui kulit atau integumen. Setelah
Beberapa famili yang terkenal adalah konidia jamur masuk ke dalam tubuh
kumbang kubah (Coleoptera: serangga serangga, jamur
Coccinellidae), Kumbang tanah memperbanyak dirinya melalui
(Coleoptera : Carabidae), Undur-undur pembentukan hifa dalam jaringan
(Neuroptera : Chrysopidae). epikutikula, epidermis, hemocoel, serta
jaringan-jaringan lainnya. Pada akhirnya
3). Mikroorganisme patogen semua jaringan dipenuhi oleh miselia
Jenis-jenis mikroorganisme yang jamur. Disamping itu ada beberapa jenis
berperan sebagai agen pengendali hayati jamur yang mempengaruhi pigmentasi
diantaranya adalah sebagai berikut : serangga dan menghasilkan toksin yang
sangat mempengaruhi fisiologi serangga.
Bakteri. Kelompok bakteri yang lebih Karena pengaruh infeksi jamur terhadap
penting adalah bakteri pem-bentuk spora pembentukan pigmen, larva atau instar
yang pada saat ini telah banyak serangga yang terserang jamur
digunakan sebagai insektisida mikrobial. memperlihatkan perubahan warna
jenis bakteri patogen yang penting adalah tertentu seperti warna merah dan merah
bakteri bacillus popiliae dan bacillus muda.
thuringiensis. Fungsi bakteri: Bacillus
popilliae yaitu menyebabkan seperti Proses perkembangan jamur dalam tubuh
penyakit susu pada kumbang jepang inang sampai inang mati berjalan sekitar 7
Popiliae japonica dan kumbang skarabid hari. Setelah inang terbunuh, jamur
lainnya. Bacillus thuringiensis sangat membentuk konidia primer dan sekunder
efektif digunakan untuk mengendalikan yang dalam kondisi cuaca yang sesuai
larva ordo Lepidoptera dan larva nyamuk.

237
konidia tersebut muncul keluar dari Jenis-jenis agen pengendali hayati yang
kutikula serangga. dapat dipergunakan untuk mengendalikan
Saat ini di Indonesia jamur Metarhizium penyakit tumbuhan adalah bakteri, virus,
anisopliae telah digunakan secara luas protozoa, nematoda, tungau dan jamur.
untuk pengendalian hama Oryctes sp. Jamur pengendali hayati adalah
yang menyerang kelapa. Jamur Trichoderma spp., Gliocladium spp. dan
Beauveria telah dicoba untuk Metharizium sp. (baker and Cook, 1982).
pengendalian hama wereng padi coklat
dan hama penggerek buah kopi. Berikut beberapa contoh pembuat-an
pestisida hayati dari mikro-organisme,
Jamur antagonis. Beberapa spesies yaitu Jamur B. bassiana merupakan
Gliocladium sp. bersifat antagonis yang entomopatogen yang dapat mematikan
menyebabkan kematian dan serangga dewasa dan pra dewasa (telur,
menghancurkan hifa inangnya dengan larva, pupa) hama penggerek bonggol
sekresi satu atau lebih antibiotik, dengan pisang, C. sordidus. Bila pupa yang
sifat hiperparasit dan persaingan hara terinfeksi B. bassiana dapat hidup,
maupun ruang. Antibiotik yang dihasilkan namun serangga imagonya akan cacat
Gliocladium sp. adalah gliotoksin. dimana perkembangan sayapnya tidak
Gliocladium dan Trichoderma berpotensi sempurna. Jamur B. bassiana terlihat
sebagai agen pengendali hayati untuk keluar dari tubuh serangga terinfeksi
penyakit layu fusarium. Trichoderma spp. mula-mula dari bagian alat tambahan
Membebaskan gas-gas yang mudah (apendages) seperti antara segmen-
menguap dan berfungsi sebagai anti segmen antena, antara segmen kepala
jamur. Anti jamur yang dihasilkan dengan toraks, antara segmen toraks
berpengaruh terhadap pertumbuhan dengan abdomen dan antara segmen
Fomes annosus dan Lentinus lepideus abdomen dengan cauda (ekor). Setelah
beberapa hari kemudian seluruh
Menurut Baker and Cook (1982), permukaan tubuh serangga yang
pengendalian hayati adalah tindakan terinfeksi akan ditutupi oleh massa jamur
penekanan kepadatan inokulum atau yang berwarna putih. Penetrasi jamur
aktifitas patogen yang berada dalam entomopato-gen sering terjadi pada
keadaan aktif atau dorman oleh satu atau membran antara kapsul kepala (head
lebih organisme. Pengendalian hayati capsule) dengan toraks atau diantara
dapat berjalan dengan alami melalui segmen-segmen apendages demikian
manipulasi lingkungan inang (tumbuhan), pula miselium jamur keluar pertama kali
agen pengendali hayati atau dengan pada bagian-bagian tersebut.
introduksi masal satu atau lebih agen
pengendali hayati.

238
Gambar 48.
Gejala pada serangga dewasa C. sordidus yang terinfeksi oleh jamur B.bassiana

Gambar
Morfologi Gliocladium sp. (kiri) dan Hiperparasitisme Gliocladium sp.
Pada patogen tanaman (kanan)

Jamur Metarrhizium anisopliae Gliocladium sp. diperbanyak pada media


Perbanyakan jamur dilakukan pada PDA, PDA dengan cara isolat murni
setelah itu dipin-dahkan ke dalam media Gliocladium sp. yang berada dalam
ja-gung pecah. Pada media jagung tabung reaksi dituangkan ke tanah yang
tersebut akan tumbuh miselium berwarna mengandung patogen, lalu diinkubasikan
putih dan spora-spora jamur berwarna selama satu minggu. Tanah tersebut
hijau olive. Suspensi jamur dibuat dari disirami setiap hari sampai lembab.
biakan pada media jagung yang Kemudian tanah yang mengandung
disuspensikan ke dalam akuades dan patogen dan jamur antagonis diambil satu
disaring. Suspensi ini dihitung kepekat-an gram, lalu diencerkan dengan aquades
sporanya dengan alat Haemocytometer di steril sampai dengan 10-5. Satu milimeter
bawah mikroskop dengan perbesaran hasil pengenceran tanah ditumpahkan ke
400–600x, sehingga diperoleh suspensi dalam cawan petri lalu ditambah sembilan
dasar yang selanjutnya akan diencerkan mililiter media PDA dan antibiotik.
sesuai kebutuhan. Campuran tersebut digoyang sekitar 20
kali, kemudian diinkubasikan dalam suhu

239
kamar selama 2 hari. Pada hari ke-3 dapat ditranslokasikan ke seluruh bagian
pindahkan jamur antagonis ke dalam tumbuhan. Herbisda sterilisasi tanah
cawan petri yang mengandung PDA steril, adalah herbisida yang selama berada di
lalu diinkubasikan sela-ma 4 hari. Pilih dalam tanah dapat mencegah tumbuhnya
satu cawan petri yang mengandung koloni gulma. Pemberian herbisida untuk
Gliocladium sp. murni. Setelah dipotong- memberantas gulma dilakukan dengan
potong dengan alat Cork Boorer, setiap cara sebar, larikan dan langsung.
satu potongan dipindahkan ke cawan
petri, lalu diinkubasikan selama tujuh Cara sebar dilakukan untuk menyemprot
hari. Dengan demikian diperoleh koloni atau menebar herbisida ke seluruh area
murni Gliocladium sp. pertanaman. Cara larikan adalah
pemberian herbisida yang disebarkan di
f. Implementasi pengendalian gulma. antara barisan tanaman. Sedangkan cara
Untuk mengendalikan gulma tanaman langsung dilakukan apabila herbisida
terdapat lima tehnik pengendalian, yaitu disemprotkan secara langsung pada
(1) cara mekanis, melakukan gulma atau dengan cara melukai gulma
pembabatan, pencabutan, pengolahan dan mengoleskan herbisida pada bagian
tanah, pengenangan, pembakaran dan yang luka.
penutupan lahan dengan mulsa plastik Translokasi herbisida ke bagian-bagian
hitam-perak atau mulsa organik; gulma dibagi atas tiga cara, yaitu
(2) tehnik kompetisi,yaitu mengatur waktu translokasi melalui jaringan kulit kayu atau
tanam yang tepat sehingga tanaman tidak floem, trnaslokasi melalui jaringan pem-
tersaingi dalam kebutuhan air, unsur hara buluh kayu (xilem) dan translokais melalui
dan oksigen; ruang inertseluler.
(3) pergiliran tanaman, yaitu melakukan
pergantian tanaman budidaya pada setiap Penyemprotan herbisida melalui daun
musim tanam; akan diterukan ke bagian bawah,
(4) cara biologi, dengan menggunakan termasuk akar. Penyemprotan sebaiknya
predator gulma dan penyakit tanaman dilaku-kan pada sel-sel yang masih muda,
berupa fungi atau bakteri atau virus. karena proses translokasi bahan-bahan
Contohnya memberantas Lantana camara dari daun ke bagian tanaman berjalan
dengan hama penggerek batang secara aktif. Herbisida yang toksik akan
Plagiohanus spini atau pengerek daun mema-tikan sel-sel atau jaringan yang
seperti Octotoma scrabripennis; dilewatinya. Selama sel-sel floem masih
(5) secara kimia, yaitu mengendalikan berfungsi maka gulma masih tetap dapat
gulma dengan menggunakan ba-han bertahan hidup. Oleh karena itu untuk
kimia atau herbisida. Dalam membunuh gulma dengan menggunakan
penerapannya, herbisida digolongkan herbisida harus selalu mematikan fungsi
dalam tiga kelompok, yaitu herbisida floem sehingga fungsi akar akan terhenti.
kontak, sistemik dan sterilisasi tanah.
Pemberian herbisida melalui tanah akan
Herbisida kontak yaitu herbisida yang diangkut oleh jaringan pembuluh xilem
dapat membunuh bagian gulma yang ke bagian atas gulma termasuk daun.
terkena herbisida kemudian mengalir Xilem merupakan sel-sel yang tidak hidup
melalui sel-sel xilem. Herbisida sistemik sehingga herbisida sulit untuk merusak
adalah herbisida yang dapat membunuh sel xilem. Translokais dari bagian akar ke
seluruh bagain tumbuhan, diabsorpsi oleh bagian di atas permukaan tanah akan
akan atau bagian tanaman lainnya dan

240
selalu mengikuti translokasi air dan interaksi sifat herbisida, gulma dan
larutan hara tanama lingkungan.

Translokasi bahan aktif dari herbisida Sifat herbisida menyangkut daya kerja,
melalui ruang interseluler karena adanya mekanisme kerja, formulasi dan pH.
sifat bahan pelarut yang nonpolar dan Tehnik penggunaan herbisida mencakup
mempunyai tekanan permukaan yang cara penyemprotan, penempatan dan
rendah. Dengan demikian herbisida hubungannya dengan alat serta waktu
dapat menyebar ke seluruh bagian penggunaannya. Sifat gulma yang
tanaman, dari bagian atas ke bawah, atau mempengaruhi efektivitas dan selektivitas
sebaliknya. Begitupun dengan proses herbisida adalah sifat morfologis, fisiologis
secara radian ataupun tangensial. dan genetis, Keadaan seperti tanah,
Faktor-faktor yang mempengaruhi sinar, suhu, kelembaban udara, air dan
efetivitas dan selektivitas herbsida adalah: faktor biologi akan mempengaruhi pula
sifat herbisida, cara pemberian atau efektivitas dan selektivitas herbisida.
pemakaian, sifat gulma, lingkungan, dan

241
Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 5. siswa telah mampu menguasai kompetensi-kompetensi


berikut:
1. Menyiapkan lahan dan media tanam
2. Mengelola alat dan mesin pemeliharaan tanaman
3. Menerapkan K-3 dalam merawat tanaman
4. Merawat benih tanaman

Media tumbuh Sifat fisik tanah Sifat kimia


x Perkembangan dan x Tekstur x Unsu hara
pengertian tanah x Struktur makro
x Profil tanah x Aerasi tanah x Unsur hara
x Komponen tanah x Temperatur mikro
x Fungsi utama tanah tanah
senagai media tumbuh x Warna tanah
x Klasifikasi
warna
Teknik pengolahan tanah Teknik penanaman Pemupukan
Teknik pengolahan tanah terdiri Teknik penanaman x Pupuk organic
dari persiapan lahan, dan terdiri dari persemain, x Pupuk
pembuatan bedengan untuk pembibitan, anorganik
tempat tumbuh tanaman. pemeliharaan bibit dan
Kegiatan selanjutnya adalah penanaman.
membuat lubang tanam dengan
jarak tanaman yang efektif dan
efisien.

Pengairan Pemangkasan OPT


x Fungsi air bagi tanaman x Pemangkasan x Hama
x Kebutuhan bagi tanaman tanaman x Penyakit
x Peran utama air tanah muda. x Gulma
x Proporsi dan siklus air x Pemangkasan x Tekniik
tanah. tanaman tua. pengendalian
x Koefisien dan HPG
ketersediaan air tanah x Implementasi
x factor-faktor ketersediaan pengendalian
air
x Teknik pengairan

242
SOAL:
1. Jelaskan tentang unsur hara makro dan mikro bagi tanaman.
2. Jelaskan minimal 10 OPT dan teknik pengendaliannya.
3. Mengapa pengendalian OPT yang terbaik adalah secara terpadu.

TUGAS:
1. Lakukan observasi terhadap unsur hara yang digunkan petani di sekitar sekolahmu.
2. Amati hama. Penyakit dan gulma yang menyerang tanaman yang dibudidayakan di
sekolahmu dan diskusikan dengan teman satu kelompok bagaimana cara
mengendalikan OPT tersebut.

243

You might also like