You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan

kehidupan masyarakat yang semakin meningkat, maka keberadaan industri menjadi

suatu komponen yang penting yang akan menyebakan terpenuhinya kebutuhan

masyarakat. Tetapi walaupun demikian keberadaan industri sendiri harus tidak

mengganggu kelangsungan hidup masyarakat yang ada disekitar artinya industri harus

ramah lingkungan salah satunya adalah mengolah limbah terlebih dahulu sebelum

dibuang ke lingkungan luar.

Kaitannya dengan mata kuliah praktikum instalasi listrik industri adalah

bagaimana cara memindahkan air limbah tersebut dari suatu tempat ke tempat lain dalam

rangka pengolahan limbah agar ramah lingkungan. Disini mahasiswa dititik beratkan

untuk bisa merencanakan, dan membuat instalasi pengolahan air limbah baik rangkaian

kontrol maupun yang lainnya. Yang diutamakan dari praktikum ini adalah instalasi panel

kontrol dari pengolahan air limbah.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat memahami
rangkaian serta prinsip kerja dari Wate Water Pump Station.
2. Mahasiswa dapat mengevaluasi Wate Water Pump Station secara keseluruhan,
sehingga dapat merancang suatu solusi jika terjadi troubleshooting
3. Mahasiswa dapat mengaplikasikan praktikum di lapangan

1
BAB II
KOMPONEN DAN PERALATAN

2.1 Komponen Yang Digunakan

Pada instalasi Wate Water Pump Station ini terdapan berbagai komponen yang saling
berhubungan dan mempunyai peran masing masing dalam rangkaian. Berikut ini daftar
komponen dan fungsinya,

No Komponen Fungsi
1 Main Switch Pemutus dan penyambunga aliran listrik dari sumber PLN
ke panel
2 Selector switch Pemutus dan penyambung aliran listrik ke pompa
3 MCB 3 Fasa Pengaman arus hubung singkat dan beban lebih
4 Kontaktor Penghubung antara sumber dengan motor
5 TOLR (Thermal Over Pengaman motor dari gangguan beban lebih
Load Relay)
6 Alarm Pemberi peringatan berupa suara jika terjadi gangguan
pada sistem
7 Impuls sebagai change over yang mengendalikan pompa bekerja
bergantian atau bekerja bersama-sama
8 Flow Controller Pendeteksi ada tidaknya aliran air didalam pipa
9 No Return Valve Sebagai penahan air dalam pipa agar air selalu ada dalam
pipa dan pompa terus bekerja
10 Floating Switch Pendeteksi lever air limbah pada bak penamb\pungan
11 Hour Counter Penunjuk waktu kerja pompa dalam satuan jam
12 Dioda Pembatas arus
13 Relay Sebagai sakelar yang bekerja secara elektromagnetik
14 Tranformator Pengubah tegangan dari 220V ke 48V
15 Fuse Pengaman dari gangguan hubung singkat pada sistem

2
16 Indicator Lamp Penanda bekerja atau tidaknya suatu komponen, overload
pada motor, serta overlimit pada bak penampungan
17 Line Up Terminal Sebagai terminal penyambuang rangkaian
18 Timer On Delay Untuk setting no flow
19 Timer Off Delay Untuk running test
20 Push Button Saklar tobol untuk alarm off dan test lamp

Dan berikut ini adalah tabel Bill of Quantity,

No Nama Barang Spesifikasi Satuan Jumlah


1 MCB Vkontak = 380 V Pcs 2

Ikontak = 10 A

Pole =3 pole

BC = KA
2 Fuse - Fuse Complete Set 2

Irating =6 A

Iframe = AF

Vfuse holder = 48 V

- Fuse Complete Set 2

Irating = 10 A

Iframe = AF

Vfuse holder = 220 V


3 Kontaktor Vkontak = 380 V Pcs 2

Vcoil = 220 V

Ikontak 12 A

NO =2

3
NC =1
4 TOLR Setting Arus  12 A Set 2

NO =2

NC =1

Vkerja = 220 V
5 Switch - Rotary switch Pcs 3

Vkontak = 380 V

Ikontak = 25 A

Pole =3 pole

- Floating switch Pcs 2

Vkontak = 220 V
6 Timer - On Delay Set 2

Vkontak = 380 V

Ikontak 12 A

NO =1

NC =1

- Off Delay Set 1

Vkontak = 220 V

Vcoil = 48 V

Ikontak 12 A

NO =1

NC =1
7 Transformator V = 220/48 V

Jml Fasa = 3

Frek = 50 Hz

4
8 Impuls Vkontak = 220 V Pcs 1

Vcoil = 220 V

Ikontak =12 A

NO =1

NC =1
9 Relay - Vkontak = 220 V Set 3

Vcoil = 48 V

Ikontak 12 A

NO =2

NC =1

- Vkontak = 48 V Set 4

Vcoil = 48 V

Ikontak 12 A

NO =2

NC =1
10 Hour Meter Jml digit = 12 pcs 2

Vkerja = 48 V
11 Pilot Lamp Daya < 5 watt pcs 7

Kode warna = merah, hijau


12 Dioda Jenis = IN4001-4009 pcs 7
14 Non Return V = 220 V pcs 2
Valve
15 Push Button V = 48 V pcs 3
Jenis = NYAF

14 Kabel 2,5 mm2 , 6 mm2 m Secukupnya

5
Kode warna = Merah, Kuning,
Hitam, Biru
15 Timer Vkontak = 48 V Set 2

Vcoil = 48 V

Ikontak 12 A

NO =1

NC =1
16 Saklar Tunggal Vkontak = 220 V Pcs 3

17 Alarm Vkontak = 220 V Pcs 2


19 Indicator Lamp P  5 Watt set 7
20 Kabel - Jenis = NYAF m Secukupnya

1,5 mm2

Kode warna =Hijau

- Jenis = NYY m Secukupnya

3x1,5mm2

Kode warna = Hitam


21 Terminal Block V kerja = 220 V, 1,5 mm2 Set Secukupnya
22 Line V kerja = 220 V, 1,5 mm2 , 2,5 mm2 Set secukupnya
UpTerminal

2.2 Peralatan yang digunakan


No Nama Barang Jumlah
1 Obeng Plus Besar 1
2 Obeng Plus Sedang 1
3 Obeng Minus Besar 1
4 Obeng Minus Sedang 1

6
5 Obeng Minus Kecil 1
6 Tang Kombinasi 1
7 Tang Kupas 1
8 AVO Meter 1
9 Gunting 1
10 Tang Potong 1

BAB III
PRINSIP KERJA

3.1 Deskripsi Umum Waste Water Pumping Station


Sistem pengolahan limbah dibagi kedalam tiga level yang menyatakan ketinggian
limbah, dimana setiap level mempunyai perlakuan respon yang berbeda dari system ini.
► Apabila limbah telah mencapai Level 1, maka salah satu pompa (pompa 1 atau
pompa 2) akan bekerja. Jika limbah tersebut pasang-surut/ berada pada daerah
Level 1 maka kedua pompa tersebut akan bekerja secara bergantian.
► Apabila volume limbah yang dikeluarkan bertambah banyak sehingga limbah
telah mencapai Level 2, maka kedua buah pompa akan bekerja secara bersamaan
untuk mempercepat proses pemompaan ke tangki selanjutnya. Jika volume air
telah berkurang maka pompa yang bekerja terakhir akan berhenti bekerja,
sedangkan pompa yang satunya tetap bekerja untuk terus mengurangi volume air
hingga habis. Jika limbah tersebut pasang-surut pada daerah Level 2, maka pompa
yang terakhir bekerja yang beroperasi jika volume mencapai level 2 dan berhenti
beroperasi jika volume telah berkurang dari Level 2.

7
► Pada saat volume limbah sangat banyak hingga mencapai level 3 (Level Over
Limit) maka selain kedua pompa tetap terus bekerja memompakan limbah ke
tangki penampungan lainnya, system akan memberi informasi kepada operator
secara otomatis untuk segera membuka pintu cadangan agar limbah tidak meluap
keluar dari tangki penampungan. Untuk memetikan alarm cukup dengan menekan
tombol alarm off pada panel.

3.2 Cara Kerja Rangkaian


Untuk mengoperasikan rangkaian ini posisi saklar utama harus dalam keadaan

ON. Kemudian untuk masing-masing pompa di cek apakah tegangan sudah masuk ke

rangkaian, yaitu dengan memutar hand Impuls menunjuk posisi Imp, jika rangkaian

bekerja berarti tegangan sudah masuk ke rangkaian. Selanjutnya kedua hand Impuls

untuk pompa satu dan dua diputar menunjuk posisi Auto. Ini berarti kedua pompa sudah

siap bekerja (Stand By).

Apabila air dalam penampungan volumenya bertambah dan mencapai level 1

maka level switch 1 akan bekerja untuk memerintahkan motor pompa untuk

memompakan air ke tempat yang telah ditentukan. Jika terjadi pasang surut pada level 1

maka pompa satu dan pompa dua akan bekerja secara bergantian. Apabila volume air

dalam penampungan terus bertambah dan mencapai level 2, maka level switch 2 akan

bekerja untuk memerintahkan pompa lain yang tidak bekerja untuk bekerja memompakan

8
air ke tempat yang telah ditentukan, dimana pada sebelumnya salah satu pompa telah

bekerja, sehingga pada level 2 ini kedua pompa bekerja bersama-sama. Apabila pada

level ini volume air berkurang, maka pompa yang terakhir bekerja akan dimatikan

kembali dan pompa pertama yang bekerja tetap hidup untuk memompakan air.

Apabila volume air masih terus bertambah dan mencapai batas level over limit

sehingga terdeteksi oleh sensor level over limit, maka sensor itu akan memberikan sinyal

agar alarm bekerja dan lampu indicator pada panel akan bekerja (menyala). Yang

mengindikasikan bahwa air dalam penampungan mencapai over limit untuk segera

dilakukan tindakan selanjutnya. Untuk mematikan alarm ini menggunakan push botton

(Alarm Off) pada panel. Maka pada level over limit atau level 3 kedua motor pompa akan

tetap bekerja secara bersamaan sambil membunyikan alarm.

3.2.1 Keadaan Normal


Pada kondisi normal, pompa akan tetap bekerja meskipun timer d11 untuk pompa
1 dan timer d16 untuk pompa 2 seting waktunya telah habis. Untuk mengoperasikan agar
rangkaian bekerja keadaan normal, maka timer d11 dan d16 harus di seting lebih besar
dari seting timer On Delay (flow controller) pada papan simulasi sehingga arus yang
masuk ke koil kontaktor C21 dan C23 sekarang melewati flow controller tidak lagi
melewati timer d11 dan d16.

3.2.2 Keadaan Tidak Normal


Pada kondisi tidak normal, pompa akan mati bersamaan dengan habisnya setting
waktu pada timer d11 untuk pompa 1 dan d16 untuk pompa 2. Kondisi ini terjadi karena
setting waktu timer d11 dan d16 lebih kecil dari timer On Delay pada papan simulasi
sehingga pada saat setting waktu timer d11 dan d16 habis arus yang mengalir ke koil
kontaktor C21 dan C23 terputus, karena kontak flow controller belum menutup, Pada
keadaan ini maka alarm 1 dan lampu indicator No Flow pada panel akan bekerja. Untuk

9
mematikan alarm ini dengan memutar Hand Impuls menunjuk angka 0. Pada kenyataan
di lapangan keadaan ini diartikan bahwa pada pada pipa pompa tidak ada aliran.

3.2.3 Keadaan Over Load


Keadaan Over Load terjadi apabila pada motor pompa terjadi beban lebih, artinya
arus yang mengalir ke kumparan motor lebih besar, melebihi seting TOLR yang telah
ditentukan maka motor akan berhenti bekerja dan alarm 1 dan lampu indicator Over Load
pada panel akan bekerja. Untuk mematikan alarm ini sama dengan keadaan no flow.
Karena kemungkinan letak antara motor dengan pompa jauh, untuk mengetahui
pompa bekerja atau tidak, maka dilengkapi dengan rangkaian tes lampu sebagai indicator
pompa 1 dan pompa 2 bekerja atau tidak, yaitu dengan menggunakan off delay, dengan
menekan tombol Test Run Pump berupa Push Button NO maka lampu indicator akan
menyala jika pompa bekerja, dan akan mati kembali sesuai setting pada timer off delay-
nya.

BAB IV
EVALUASI

4.1 Trouble Shooting


Setelah melaksanakan praktikum Waste Water Pumping Station praktikan
menemukan permasalahan yang tentunya harus dapat ditelusuri lalu diperbaiki. Adapun
masalah yang terjadi selama melaksanakan praktikum antara lain :

NO PERMASALAHAN SOLUSI

1 Pada saat tombol test lamp di tekan, Memeriksa kabel pada rangkaian,
tidak semua lampu indicator menyala apakah sudah tersambung dengan benar
atau belum, dan apakah dioda yang
terpasang sudah betul. Ternyata dioda
yang terpasang terdapat kesalahan
pemasangan. Sehingga tidak semua

10
lampu akan bekerja.
Periksa gambar rangkaian baik pada
panel maupun pada simulator dan
Pada saat keadaan no flow, seharusnya pahami kembali prinsip kerja dari no
pompa berhenti bekerja secara flow. Karena setelah ditelusuri pada
permanen, namun tidak terjadi, karena simulator ada kesalahan pada saat
2
setelah beberapa saat pompa berhenti menghubungkan kabel dari panel ke
bekerja tiba-tiba pompa kembali simulator, yaitu seharusnya kabel dari
menyala (pada simulator) terminal 1 masuk ke kontak NO On
Delay. Dan kabel dari terminal 2 masuk
ke koil A1 dari kontaktor.

4.2 Analisa Fungsi Dioda


Pada rangakain water pumping, dioda berfungsi sebagai bloking arus, jadi dioda ini

berfungsi untuk memblok arus yang akan mengalir pada lampu indikator apabila

rangkaian tersebut dikerjakan secara independen, sehingga lampu indikator lain tidak

bekerja. Apabila pemasangan dioda salah dan dioda mengalami kerusakan, maka saat

melakukan test lamp lampu indikator yang pemasangan diodanya salah ataupun yang

mengalami kerusakan tidak akan menyala.

11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan system pemompaan air limbah ini
terdapat tiga kondisi penting yaitu :
1. Keadaan normal, pada kondisi ini semua pompa bekerja secara normal.
2. Keadaan tidak normal, dimana pompa akan mati setelah bekerja terlebih dahulu
beberapa saat. Pada kondisi ini diartikan bahwa pada pipa pompa tidak ada aliran.
3. Keadaan Over Load, pompa akan berhenti bekerja karena pada pompa terjadi
beban lebih.
4. Dioda berfungsi sebagai bloking arus, yang berpengaruh pada lampu indikator
pada panel.

5.2 Saran

12
1. Sebelum melakukan pemasangan komponen dan pengawatan, sebaiknya
dilakukan pemeriksaan dulu komponen-komponenya, apakah masih baik ataukah
sudah rusak.
2. Pada proses merangkai panel control, sambungan antara tiap komponen harus
kencang, karena ini berpengaruh terhadap kerja system. Labelling pada kabel
control harus benar agar pada saat terjadi masalah mudak untuk diperbaiki.

LAMPIRAN

1. Gambar Panel
505 mm
220 mm

220 mm

450 mm

440
mm
Run P1 Over Load P1 Over Load P2 Run P2
840 mm

No Flow P1 Over Limit No Flow P2


530 mm
792 mm

hour hour
HourMeter P1 Hour Meter P2

Light Test Alarm OFF Test Pump

Selektor Switch Selektor Switch


B10 B15

Main Switch

365 mm

13
Gambar 2 dimensi

220 mm 505 mm

450 mm

440
mm

840 mm
Run P1 Over Load P1 Over Load P2 Run P2

No Flow P 1 Over Limit No Flow P2

530 mm
792 mm

hour hour
HourMeter P1 Hour Meter P2

Light Test Alarm OFF Test Pump

Selektor Switch Selektor Switch


B10 B15

Main Switch

365 mm

Gambar 3 dimensi

2. Rangkaian Simulator

14
Rangkaian Simulator

Ke Line Up Terminal

220V 220V
3dan7 4 8 17 15 2 1 6 5 10 14 U2 17 15 U1 11 12 N

2 1 11 10

3 9

FLOW NRV 2 NRV 1


CONTROLLER 1
4
5 6 7 8

2 1 11 10
3 9

FLOW
CONTROLLER 2
4
5 6 7 8 PUMP 2 PUMP 1

ALARM 1 ALARM 2
OVER LIMIT

FLOATING SWITCH 1 FLOATING SWITCH 2 LIMIT 3


LIMIT 1 LIMIT 2 OVER LIMIT

3. Rangkaian Kontrol

15
10 1 2 3 4 5 6 7 8 19

a
48 V 48 V
b
220 V 220 V
c
3 7

d SW SW

e 4 8

f
7
5
g 6
4

3 1

i
0 0
2 4 Impul tangan automatis 2 4 Impul tangan automatis
j b 10 b 15
1,3 1,3

m 1 5

55 67 55 67
n d 11
Pengontrol
d 16
Pengontrol
6 1 6
aliran 56 68 aliran 56 68 26
71 61 d 17
d 12 d 14
o 2 k 21 6
62
k 23
3
72 3 2

3 3
p d 27
n 13
d 30
n 19

13 19 7 13 21 7
23 25
d 11 d 16
q 14
NTC 24
14
NTC

20 22
r
a1 2 a1 2 a1 2

s d 11 d 12
h 13 Path 23
d 16 d 17
h 18
48 V
Path 21 a2 10 a2 d 14 10 d 15 a2 10
48 V
t
220V 220 V
u
NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC
10 13 14 NO NC 15 16 18
Pompa 1 tak ada aliran

Pompa tak ada aliran

v 11 34 11 16 35
16
w

x
P1 ------- p2
Kontak yang
Bergantian

komplit

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

16
20 1 2 3 4 5 6 7 8 29

a
48 V 48 V
b
220 V 220 V
c

e
95 95
98
f f 21 f 23
f 21
96 96
97

k
53 53 83 6 83 6
l k 21 k 23 k 21 d 22 k 23 d 30
54 54 84 3 84 3

n
28 30 32 34

o
n 25 n 26 n 28 n 29
p

q
27 29 33
31

r
a1 15 a1 17 2

s h d 22 h d 24 h 25 h 26 d 27
h 18
h 29

48 V k 21 a2 16 k 23 a2 18
10
48 V
t
220 V 220 V
u
NO NC NO NC NO NC
4 5 18
v 4 5 35
Beban lebih untuk p 1

4 5
w 22 24 17
25 28
x
P 1 kerja

P 2 kerja

27 21 30 23
y

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

17
30 1 2 3 4 5 6 7 8 39

a
48 V 48 V
b
220 V 220 V
c
b 38
Alarm
d off

11
e
98 6 4
f k 23 b 31 b 31 d 32 b 37 d 37 d 37
97 3 1

g
12

i
36

j n 39

k
35

n 9 13

o
4 4 4 4 6 5
d 12 d 17 d 27 d 30 d 35 d 37
p 1 1 1 1 3 11

q
10 14
r
A 2 2
d 32
s d 35 d 37 h 39

48 V 2 10 10
48 V
t
220 V 220 V
u
NO NC NO NC NO NC NO NC
36 17 34 36 2x38
v 39

w
Level tertinggi

Level batas

x
Pemilih alarm

terendah
pengetesan
Lampu
Beban

y
lebih

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

18
40 1 2 3 4 5 6 7 8 49

b
Bagian Ukuran Nomor Terminal
c group No.
R
d S
1 6 T SUPLAI
e N
PE
f U
2,5 V POMPA 1
g 4 M1
W
PE
h U
2,5 V
4 M2 POMPA 2
i W
PE
j 1 b.10.1
10 1,5 2 Tidak ada aliran
k PE
3 b.11
l 11 1,5 4 Saklar pelampung 1
PE
m 5 b.15.1
15 1,5 6 Tidak ada aliran
n PE
7 b.16
o 16 1,5 8 Saklar pelampung 2
PE
p 9
36 1,5 Laporan ada kesalahan
10
q 11 b.37
37 1,5
12
r 13
38 1,5 Laporan ada kesalahan
14
s 15 Katup untuk air yang
16 telah terpompa 1
t PE
17 Katup untuk air yang
u 18 telah terpompa 2
PE
19 N T C pompa 1
v
20 d.11
21 N T C pompa 2
w d.16
22
d 12 23
x h 13 24
y

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

19
40 1 2 3 4 5 6 7 8 49

b
Bagian Ukuran Nomor Terminal
c group No.
d 17 25
h 18
d 26
k 21 27
h 25
e 28
d 27 29
h 26
f 30
d 28
h 23
31
g 32
d 30 33
h 29
h 34
d 37
h 39
35
i LK 36

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

20

You might also like