You are on page 1of 16

Makalah

“RANGKUMAN MENGENAI ETIKA DAN PROFESI DARI


MIFTA (Muslim Information Technology Association)”

Dosen Pembimbing: Edi Mastoni, S.Kom.

Oleh:

RUDI YANTO
( Sistem Informasi )

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


TUNAS BANGSA LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2008
I. PENDAHULUAN

Di dalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya


utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan
sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan
memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang
sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis
dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha (Hartini, 2005).
Berjalan atau tidaknya suatu usaha dapat didukung dengan adanya teknologi
informasi, baik yang secara berkesinambungan maupun secara realistis. Artinya
secanggih apapun teknologi yang digunakan dalam melakukan suatu usaha tanpa
adanya faktor pendukung seperti peraturan yang tertulis dari pemilih organisasi
maupun usaha.
Mengingat pentingnya teknologi informasi bagi pembangunan bangsa, maka
pemerintah pun merasa perlu membuat standarisasi pekerjaan dibidang teknologi
informasi bagi pegawainya. Institusi pemerintah telah lama mulai melakukan
klasifikasi pekerjaan dalam bidang teknologi sejak 1992, bagaimanapun juga
klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum dapat mengakomodasi klasifikasi
pekerjaan pada teknologi informasi secara umum. Terlebih lagi, deskripsi atau
peraturan tentang pekerjaan setiap klasifikasi pekerjaan masih kurang jelas dalam
membedakan setiap sel pekerjaan, sehingga dalam melakukan pekerjaannya seorang
pegawai harus bekerja sesuai dengan peraturan yang tertulis maupun etika yang
berlaku (Purwana, 2006).
Selain pemerintah banyak pihak swasta maupun perorangan serta organisasi
yang merasakan pentingnya teknologi informasi sebagai sarana usaha maupun hanya
sekedar bersosialisasi. Salah satu organisasi swasta tersebut adalah MIFTA (Muslim
Information Technology Association). MIFTA merupakan organisasi TI Muslim yang
ada di Indonesia. Saat ini anggotanya tersebar di berbagai tempat seperti Semarang,
Surabaya, Menado, Makassar, Sumatera Utara, Malaysia, Australia, dan sebagainya.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 1


II. I S I

A. Pengertian Dasar
1. Asosiasi adalah suatu organisasi yang beranggotakan orang perorangan,
perusahaan, dan organisasi/ institusi.
2. Dalam konteks MIFTA (Muslim Information Technology Association), para
anggota adalah orang perorangan, perusahaan, dan organisasi/institusi yang
memiliki minat yang sama yaitu di bidang Teknologi Informasi (TI).

B. Asas, Tujuan, Peran dan Fungsi


Asas Asosiasi:
1. Asosiasi berlandaskan Islam dengan menekankan pada kebijaksanaan, upaya-
upaya, dan langkah-langkah untuk memperjuangkan, mengembangkan dan
mewujudkan kesejahteraan umat.
2. Landasan idiil Asosiasi adalah azas kekeluargaan, gotong royong, berdasarkan
musyawarah untuk mufakat.
Tujuan Asosiasi:
1. Asosiasi bertujuan untuk membentuk suatu asosiasi profesional yang terbaik
dan termaju di bidang Teknologi Informasi dan selalu menjunjung tinggi
nilai-nilai mulia profesi yang dilandasi oleh syariat Islam.
Peran dan fungsi Asosiasi:
1. Asosiasi merupakan organisasi yang berfungsi sebagai forum silaturahmi
antar anggota yang
2. mendukung upaya-upaya bersama dalam memberikan kontribusi yang positif
bagi kemajuan
3. usaha anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 2


C. Kegiatan
1. Kegiatan:
a. Memelihara dan meningkatkan kerja sama dalam rangka meningkatkan
profesionalisme di bidang Teknologi Informasi.
b. Menghimpun pemikiran dan pandangan organisasi tentang Teknologi
Informasi dan menyampaikan ke pihak-pihak yang terkait untuk
kepentingan masyarakat secara luas.
c. Berperan serta untuk membina dan meningkatkan hubungan kerja sama
dengan individu atau organisasi di luar Asosiasi di bidang Teknologi
Informasi, baik dari dalam maupun luar negeri.
d. Menyelenggarakan manajemen yang profesional, jujur, adil dan
bertanggung jawab.
2. Struktur pendanaaan Asosiasi diperoleh melalui:
a. Menggiatkan dan memberi motivasi kepada anggota dan atau umat untuk
menjadi anggota dengan membayar Uang Pendaftaran dan Iuran Anggota.
b. Melakukan kegiatan lainnya yang sah serta mendapat persetujuan
pengurus, yang bertujuan memperkuat struktur pendanaan Asosiasi.
3. Sasaran dan Program Kegiatan
Asosiasi menetapkan skala prioritas dalam melakukan langkah kebijakan
Program Kerja, antara lain:

D. Program Jangka Pendek:


Asosiasi menetapkan skala prioritas dalam melakukan langkah kebijakan Program
Kerja antara lain:
1. Mempersiapkan dan menjalankan administrasi Asosiasi dengan
memperhatikan prioritas kegiatan bersama.
2. Menyusun anggaran selama satu periode yang telah ditentukan dalam
Musyawarah Nasional. Penyiapan sarana dan prasarana serta sejumlah tenaga
pelaksana.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 3


3. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga di bidang pendanaan dan
penetapan bidang-bidang kerja sesuai dengan keputusan Musyawarah
Nasional.

E. Jangka Panjang
Program jangka panjang merupakan kegiatan Asosiasi yang disesuaikan dengan
perkembangan yang ada dan berlangsung lebih dari satu periode kepengurusan,
yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan teknologi dalam upaya membangun dan mem-
produksi berbagai komoditi yang dibutuhkan umat di bidang Teknologi
Informasi.
2. Pengadaan sarana prasarana kegiatan yang menunjang bidang Teknologi
Informasi baik pada perdagangan umum, industri umum, jasa, serta
pendidikan dan pelatihan.
3. Kegiatan Sosial
Asosiasi menyelenggarakan kegiatan sosial yang antara lain pemberian
bantuan pendidikan kepada anggota, penyelenggaraan pelatihan bagi
anggota/keluarga, umat serta penyalurannya.
4. Menyusun rencana bantuan pendidikan dan pelatihan bagi anggota khususnya
dan umat serta kegiatan sosial lainnya.

F. Keanggotaan
Anggota Asosiasi adalah seperti yang tercantum pada Anggaran Dasar yang
berorientasi serta berdedikasi tinggi dan memiliki wawasan/kepekaan sosial dan
keumatan khususnya terhadap bidang Teknologi Informasi.

Persyaratan dan prosedur menjadi anggota Asosiasi ditetapkan sebagai berikut:


1. Beragama Islam.
2. Persetujuan dari minimal 4 (empat) orang anggota sah Asosiasi.
3. Bersedia mematuhi kode etik dan aturan-aturan Asosiasi.
4. Memiliki keminatan di bidang Teknologi Informasi.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 4


5. Memiliki komitmen ke-Islam-an.
6. Pengajuan/permintaan tertulis ditujukan kepada pengurus Asosiasi/Sekretaris
dengan formulir yang sah.
7. Pengesahan sebagai anggota dianggap sah bila:
a. Formulir permohonan disetujui dan ditandatangani oleh Ketua Umum atau
pengurus yang ditunjuk.
b. Dicatat dalam Buku Anggota.
c. Telah membayar Uang Pendaftaran dan Iuran Anggota.
8. Anggota yang sah akan menerima Kartu Anggota.
9. Persyaratan tambahan untuk perusahaan/asosiasi bisnis/organisasi nirlaba
adalah sebagai berikut:
a. Visi dan misi perusahaan/asosiasi bisnis/organisasi nirlaba tidak
bertentangan dengan visi dan misi Asosiasi
b. Perwakilan perusahaan/asosiasi bisnis/organisasi nirlaba harus ditunjuk
secara resmi oleh perusahaan/asosiasi/organisasi nirlaba yang
bersangkutan.
c. Tiap perusahaan/asosiasi bisnis/organisasi nirlaba diperbolehkan
mengirimkan wakilnya maksimal sebanyak 2 (dua) orang.
Keanggotaan Asosiasi dinyatakan berakhir apabila:
1. Atas permintaan sendiri secara tertulis mengundurkan diri sebagai anggota
dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pengurus yang berwenang.
2. Anggota dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh Pengurus Asosiasi apabila
secara sah terbukti melakukan tindakan pelanggaran yang merugikan Asosiasi
dan kepada mereka tetap dimintakan pertanggungjawaban tanpa mengurangi
haknya sebagai anggota.
3. Anggota meninggal dunia atas haknya dilimpahkan kepada ahli waris yang
sah.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 5


G. Hak dan Kewajiban Anggota
1. Setiap anggota Asosiasi mempunyai kedudukan dan hak yang sama terhadap
Asosiasi.
2. Setiap anggota mempunyai hak:
a. Menghadiri, memberikan suara dan menyatakan pendapat dalam
Musyawarah Nasional.
b. Memilih dan dipilih untuk menjadi Pengurus Harian.
c. Mengemukakan saran, usulan dan kritik membangun kepada Pengurus
guna menunjang kelancaran, pengingkatan dan perkembangan Asosiasi.
d. Memberdayakan Asosiasi dengan mekanisme yang berlaku.
3. Setiap anggota mempunyai kewajiban:
a. Mematuhi, menghayati dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang
berlaku dan tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan Asosiasi.
c. Mengembangkan dan memelihara rasa kesatuan dan kebersamaan
berdasarkan azas kekeluargaan.

H. Susunan, Tugas dan Wewenang Dewan Pengurus Harian


1. Susunan Dewan Pengurus Harian terdiri dari:
a. Seorang Ketua Umum.
b. Seorang Sekretaris Jenderal.
c. Seorang Bendahara.
d. Seorang atau beberapa Ketua Bidang.
2. Dewan Pengurus Harian dalam tahap pendirian Asosiasi dipilih oleh anggota
dengan sistem formatur.
3. Dewan Pengurus Harian adalah penyelenggara kegiatan operasional Asosiasi
yang diangkat/dipilih melalui Musyawarah Nasional oleh para anggota
Asosiasi yang telah memenuhi kewajibannya.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 6


4. Untuk tahap pertama/tahap pendirian Asosiasi, susunan Dewan Pengurus
Harian tercantum dalam Akte Pendirian Asosiasi.
5. Persyaratan anggota untuk dipilih dan diangkat sebagai pengurus diatur dalam
pasal berikutnya.

1. Tugas Pengurus Asosiasi:


a. Mengelola dan menyelenggarakan kegiatan usaha Asosiasi yang
berdasarkan kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yanng
disepakati anggota melalui Musyawarah Nasional.
b. Menyusun Rencana dan Program Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Asosiasi serta dijabarkan dalam pembiayaan tahunan.
c. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan,
perkembangan/kemajuan fisik Asosiasi dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pengurus.
d. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan Pemerintah Pemerintah Daerah,
Lembaga Non Departemen, BUMN/Perusahaan Swasta guna mendukung
kelancaran dan pengembangan Asosiasi.
e. Menyelenggarakan kegiatan administrasi umum, administrasi keuangan,
ketertiban dan keamanan kantor Asosiasi.
f. Melakukan pengelolaan, pengumpulan data dan evaluasi pelaksanaan
operasional dalam upaya pengembangan dan kelancaran usaha Asosiasi.
g. Menyusun laporan tahunan dan laporan pertanggungjawaban pengurus
kepada Musyawarah Nasional
h. Menyelenggarakan Musyawarah Nasional.
2. Wewenang Pengurus Asosiasi:
a. (a) Mewakili dan atau bertindak untuk dan atas nama Asosiasi baik di
dalam maupun di luar pengadilan
b. Memutuskan/menetapkan, menerima/menolak penambahan anggota baru,
mengangkat/memberhentikan anggota sesuai ketentuan Anggaran Dasar.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 7


c. Melakukan tindakan dan atau tidak melakukan tindakan untuk keamanan
dan keselamatan kepentingan Asosiasi yang berdasar pada keputusan
Musyawarah Nasional dan sesuai tanggung jawabnya.
d. Memutuskan dan menandatangani kesepakatan dengan pihak Pemerintah,
BUMN, Perusahaan Swasta di bidang permodalan, pengadaan dan
pendistribusian hasil usaha yang bersifat saling menghargai dan
menguntungkan.
3. Kriteria Pengurus Asosiasi:
a. Anggota sah Asosiasi yang telah memenuhi kewajibannya.
b. Atas usulan dan persetujuan anggota dalam Musyawarah Nasional.
c. Memiliki dedikasi, kepedulian sosial, wawasan masa depan serta
mendukung keberadaan kegiatan usaha Asosiasi.
d. Memiliki waktu yang cukup dan bersedia untuk bekerja aktif dalam
kegiatan Asosiasi.
e. Tidak pernah terlibat dalam tindakan yang merugikan Asosiasi/ekonomi
dan atau tindakan yang bertentangan dengan hukum yang berlaku.
f. Memliliki kemampuan dan wawasan yang luas.
g. Memiliki jiwa dan sifat kepemimpinan.
h. Memahami dan memiliki etika dan moral yang tidak tercela serta
bertanggung jawab.
i. Merupakan figur yang dapat memberikan keteladanan.
j. Memiliki komitmen yang kuat terhadap Asosiasi.
4. Serah terima pekerjaan/tanggung jawab:
a. Pengurus Asosiasi lama melakukan serah terima dengan Pengurus baru
paling lama satu bulan setelah pelantikan.
b. Pengurus baru dapat melaksanakan tugasnya sebelum serah terima
pekerjaan dengan ketentuan membuat administrasi dan pembukuan
baru/tersendiri, yang kemudian dapat diteruskan dengan yang lama setelah
serah terima pekerjaan selesai.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 8


I. Unit Pelaksana Teknis
1. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah unit kerja pembantu Pengurus Asosiasi
yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional dan sasaran kegiatan
Asosiasi.
2. Unit Pelaksana Teknis dibentuk melalui:
a. Program kerjasama kemitraan, dimana hubungan kerja Pengurus Asosiasi
dengan Unit Pelaksana Teknis bersifat koordinatif serta mengikuti
pedoman/petunjuk Pengurus Asosiasi.
b. UPT wajib menyampaikan laporan kegiatan dan perkembangannya secara
periodik.
c. Asosiasi dapat menempatkan tenaga pelaksana/staf pada UPT
bersangkutan
d. Kemampuan Asosiasi sendiri.
3. Susunan Pengurus UPT meliputi:
a. Pimpinan UPT disebut Manajer.
b. Pengelola administrasi adalah Sekretaris.
c. Pengelola administrasi keuangan dan barang adalah Bendahara.
d. Dalam penetapan tugas dan profesionalisme dibentuk/ditunjuk sejumlah
Staf.

J. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus


1. Ketua Umum mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menetapkan langkah-langkah kebijaksanaan teknis operasional
penyelenggaraan kegiatan Asosiasi.
b. Menyusun Rencana dan Program Kerja Asosiasi serta Anggaran
Pembiayaan dan Pendapatan Asosiasi.
c. Melaksanakan dan menjabarkan Keputusan Musyawarah Nasional.
d. Menyusun pertanggungjawaban penyelenggaraan Asosiasi di bidang
keuangan, sirkulasi, distribusi, kegiatan usaha lainnya, pengelolaan

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 9


administrasi serta perkembangan kemajuan Asosiasi kepada Musyawarah
Nasional.
e. Menyelenggarakan Musyawarah Nasional.
2. Sekretaris Jenderal mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Melaksanakan kebijaksanaan teknis operasional Dewan Pengurus Harian
Asosiasi di bidang administrasi umum yang meliputi ketatausahaan,
kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kegiatan Asosiasi.
b. Menyiapkan bahan ketetapan kebijaksanaan teknis operasional Dewan
Pengurus Harian Asosiasi di bidang pengumpulan, analisis, pengolahan
data Anggota Asosiasi serta dokumentasi keanggotaan Asosiasi.
c. Menyiapkan bahan laporan sekretariat dan bahan laporan Pengurus serta
mengumpulkan, merangkum/mengolah kegiatan usaha sebagai bahan
penyusunan laporan pada anggota.
d. Menyusun bahan laporan tahunan Asosiasi di bidang administrasi.
2. Bendahara mempunyai tugas dan tanggungjawab melaksanakan
kebijaksanaan operasional di bidang keuangan yang meliputi:
a. Pengelolaan keuangan yang berasal dari Uang Pendaftaran, Iuran Anggota
dan sumbangan lainnya dari anggota Asosiasi.
b. Pengelolaan keuangan hasil kerjasama/kemitraan/bantuan pendanaan/investasi
dari pihak ketiga
c. Melaksanakan administrasi keuangan meliputi pencatatan, pembukuan,
penyusunan neraca akhir, dan laporan periodik bulanan dan tahunan.
d. Menyusun Neraca Akhir perkembangan perputaran keuangan Asosiasi.
e. Menyusun laporan pertanggungjawaban penerimaan dan penggunaan dana
Asosiasi serta menyusun laporan untuk Musyawarah Nasional.
3. Ketua bidang mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana dan Program Jangka Pendek dan
Jangka Panjang
b. Melaksanakan kebijaksanaan teknis operasional.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 10


c. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijaksanaan teknis operasional Asosiasi
dan rancangan anggaran biaya pelaksanaan kebijaksanaan teknis
operasional Asosiasi dan rancangan anggaran biaya pelaksanaan program
jangka pendek dan program jangka panjang.
d. Melakukan koordinasi, konsultasi serta melakukan usaha kerjasama,
kemitraan serta menarik investasi.
e. Menyiapkan bahan penetapan kebijakan teknis operasional.
f. Menyiapkan bahan penetapan skala prioritas kegiatan Asosiasi.
g. Menyusun laporan perkembangan secara periodik sebagai
pertanggungjawaban Pengurus pada Musyawarah Nasional.
h. Titik berat pembinaan diarahkan pada kemampuan/keahlian di bidang
Teknologi Informasi dan pengembangan pemahaman terhadap Islam.

K. Dewan Profesi Dan Asosiasi


1. Dewan Profesi dan Asosiasi adalah anggota Asosiasi yang dipilih dalam
Musyawarah Nasional untuk melaksanakan fungsi pengawasan atas
pelaksanaan penyelenggaraan Asosiasi dan dalam melaksanakan tugasnya
Dewan Profesi dan Asosiasi bertanggung jawab kepada Musyawarah
Nasional.
2. Dewan Profesi dan Asosiasi mempunyai masa bakti sama dengan Pengurus
Asosiasi yaitu 3 tahun.
3. Susunan Dewan Profesi dan Asosiasi sebagai berikut:
a. Ketua.
b. Sekretaris.
c. Anggota-anggota.
4. Kriteria untuk Dewan Profesi dan Asosiasi adalah:
a. Anggota sah Asosiasi yang telah memenuhi kewajiban.
b. Atas usulan dan persetujuan anggota dalam Musyawarah Nasional.
c. Mempunyai sifat dan berperilaku baik dalam hal ini profesional, jujur, adil
dan bertanggung jawab.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 11


d. Memiliki dedikasi, kepedulian sosial, wawasan masa depan serta
mendukung keberadaan kegiatan usaha Asosiasi.
e. Memiliki waktu yang cukup dan bersedia untuk bekerja aktif dalam
kegiatan Asosiasi.
f. Tidak pernah terlibat dalam tindakan yang merugikan Asosiasi/ekonomi
dan atau tindakan yang bertentangan dengan hukum yang berlaku.
g. Memiliki wawasan yang luas, pengetahuan serta ketrampilan di bidang
pengawasan.
h. Memahami Etika Profesi Keahlian di bidang Teknologi Informasi.
5. Dewan Profesi dan Asosiasi mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
disampaikan kepada Pengurus Asosiasi secara tertulis.
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan dan melaporkannya
pada saat pelaksanaan Musyawarah Nasional.
c. Untuk kepentingan Asosiasi, Musyawarah Nasional, Dewan dapat
meminta jasa audit dari akuntan publik atau penyedia jasa audit publik
lainnya.

L. Tugas dan Fungsi Dewan Profesi dan Asosiasi


1. Dewan Profesi dan Asosiasi berfungsi sebagai nara sumber
2. Dewan Profesi dan Asosiasi bertugas memberikan nasehat, usulan, saran dan
rekomendais kepada anggota dalam kaitan profesionalisme di bidang
Teknologi Informasi.
3. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dewan Profesi dan Asosiasi
berwenang menggunakan fasilitas, sarana maupun dana yang dialokasikan
sesuai yang ditetapkan Musyawarah Nasional.
4. Dewan Profesi dan Asosiasi berwenang meneliti segala catatan, berkas,
barang-barang, uang dan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran yang ada pada
Asosiasi.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 12


a. Apabila Asosiasi dikelola secara profesional dengan mengangkat
Direksi/Manager, maka fungsi pengawas dapat ditiadakan dan atau
diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Musyawarah Nasional.
b. Dalam keadaan seperti di atas maka tugas dan tanggung jawab
pengawasan berada di tangan Pengurus.
c. Jika pengawasan dilakukan oleh pihak ketiga, kepada mereka yang
melakukan pengawasan/pemeriksaan diharuskan merahasiakan segala
sesuatu tentang keadaan Asosiasi.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 13


III. PENUTUP

MIFTA (Muslim Information Technology Association) merupakan salah satu


organisasi TI Muslim yang ada di Indonesia yang saat ini anggotanya tersebar di
berbagai tempat seperti Semarang, Surabaya, Menado, Makassar, Sumatera Utara,
Malaysia, Australia, dan sebagainya.
Pada pelaksanaannya setiap anggota MIFTA mempunyai kedudukan dan hak
yang sama terhadap Asosiasi. Selain itu setiap anggota MIFTA mempunyai hak
untuk menghadiri, memberikan suara dan menyatakan pendapat dalam Musyawarah
Nasional, memilih dan dipilih untuk menjadi Pengurus Harian, mengemukakan saran,
usulan dan kritik membangun kepada Pengurus guna menunjang kelancaran,
pengingkatan dan perkembangan Asosiasi serta memberdayakan Asosiasi dengan
mekanisme yang berlaku.
Dalam konteks yang sama anggota MIFTA mempunya kewajiban untuk
mematuhi, menghayati dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan
tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART),
berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan Asosiasi serta
mengembangkan dan memelihara rasa kesatuan dan kebersamaan berdasarkan azas
kekeluargaan.
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan di atas, maka sangat penting bagi
setiap organisasi khususnya di bidang TI memiliki tujuan yang jelas terlebih bagi
pengurus dan anggotanya. Sete;lah diketahuinya etika dalam profesi organisasi
diharapkan mampu kembali keeratan dan kebersamaan serta kesadaran dalam
melakukan setiap kegiatan.

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 14


REFERENSI

Hartini, 2005. Pengantar Sistem Informasi.


http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/I_PengatarSI.pdf (diakses
pada tanggal 14 Desember 2008).

Mifta, 2008. MIFTA (Muslim Information Technology Information.


http://www.mifta.org/ (diakses pada tanggal 14 Desember 2008).

Purwana, 2006.Etika Bisnis dan Pendidikan. http://www.seputar-


indonesia.com/edisicetak/periskop/etika-bisnis-dan-pendidikan.html (diakses
pada tanggal 14 Desember 2008).

Makalah Etika & Profesi Oleh: Rudi Yanto hal: 15

You might also like