Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia merupakan tempat berpotensi
menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika para pekerja di dalamnya tidak
Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.
Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat
melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun
yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari.
Pekejaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan
tenaga kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang
yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan
kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat
kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat
diharapkan untuk menciptakan ksenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi.
laboratorium sudah sedemikian pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat ini
sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Akan tetapi perkembangan yang
industri. Kalau prinsip keseimbangan dan keserasian dipegang teguh oleh para ilmuwan
kemampuan dalam membuat alat dengan teknologi baru haruslah diimbangi dengan
penciptaan alat pengendali yang lebih canggih dan kemampuan tenaga yang makin
beertambah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi bahaya yang
mungkin timbul akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain
menyangkut ukuran alat, alat pengendali, kemampuan dan ketrampilan pekerja, alat
Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih
menguntungkan, akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar.
Dengan demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan dari
segi ekonomi dan bahaya yang mungkin ditimbulkan. Salah satu langkah pengamanan
yang dilakukan dalam rancang bangun adalah penggunaan safety factor atau over
20 %. Alat pengendali harus lebih canggih dan lebih dapat diandalkan. Alat
-3-
pengamanan yang terkait dengan alat produksi dan alat perlindungan bagi pekerja harus
ditingkatkan. Biaya untuk membangun keselamatan dan kesehatan kerja, biaya untum
membeli alat-alat pengamanan memang cukup besar. Akan tetapi keselamatan dan
kesehatan kerja juga akan lebih terjamin. Kemampuan dan ketrampilan pekerja harus
ditingkatkan agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi maju tidak
sampai meluas dan merusak. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus
sangat besar dari pihak manapun yang melaksankan pekerjaan, baik di laboratorium
maupun di industri-industri, ataupun tempat kerja yang lain. Beberapa alasan yang
dapat dikemukakan adalah, salah satu diantaranya, karena angka kecelakaan kerja
ternyata cukup mengejutkan. Sebagai contoh di Amerika dalah satu tahun terakhir ada
lebih dari 6200 orang meninggal atau di atas 6,5 juta terluka akibat kecelakaan kerja.
Ini berarti lebih dari 8 kasus per 100 pekerja mengalami kecelakaan pada saat bekerja.
Bahkan beberapa ahli keselamatan kerja yakin bahwa angka sesungguhnya justru lebih
besar dari angka yang dilaporkan. Oleh karena itu banyak kecelakaan kerja yang terjadi
karyawan, serta biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak manajemen atau pengelola
-4-
tempat kerja tersebut. Di negara Amerika misalnya untuk satu kasus kecelakaan serius
biasanya memerlukan biaya lebih dari $ 23.000,-. Hal itu belum lagi memperhitungkan
Pemberian arti ini sebenarnya tidaklah tepat karena tidak ada sesuatu di tempat kerja
yang terjadi secara kebetulan atau accident. Pada jaman Romawi kuno barang kali hal
ini benar karena pada waktu itu hukum yang mengatur tentang sebab akibat memang
tidaklah terjadi secara kebetulan begitu saja. Masyarakat sudah mulai sadar bahwa
kecelakaan dan kebetulan tersebut dikarenakan oleh adanya faktor-faktor yang menjadi
kecelakaan. Atau dengan kata lain suatu kecelakaan terjadi karena ada alasan-alasan
yang jelas dan dapat diperkirakan sebelumnya (predictable). Sebagian besar kecelakaan
muncul akibat dari faktor-faktor yan dapat diidentifikasi. Itulah sebabnya investigasi
membuat laporan tentang cidera dan sakit yang diakibatkan oleh kerja. Baik cidera atau
-5-
sakit yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja, ini harus dilaporkan. Sakit yang
dimaksud disini adalah setiap kondisi abnormal atau kesalahan fungsi tubuh (disorder)
yang diakibatkan oleh kecelakaan karyawan pada saat bekerja atau di lingkungan kerja.
Termasuk dalam kategori ini adalah sakit akut atau kronis yang mungkin diakibatkan
Meminimalkan bahaya atau resiko adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Akan tetapi seaman apapun tempat kerja, jika karyawan tidak membudayakan
keinginan untuk bekerja dan betindak secara aman, maka kecelakaan akan terus terjadi.
Pengamatan dari para manajer tingkat atas seketat apapun tidak akan berjalan jika
keinginan karyawan untuk bekerja dengan aman tidak ada. Peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja hanyalah merupakan pelengkap demi terwujudnya kerja yang aman dan
nyaman.
Para ahli keselamatan kerja telah sepakat bahwa keselamatan kerja dimulai
dari komitmen manajer tingkat atas. Mengapa tingkat kecelakaan kerja di Du Pont’s
jauh lebih rendah dibanding perusahaan kimia lainnya adalah barangkali dapat
dijadikan contoh tentang pentingnya komitmen para majemen tingkat atas. Setiap pagi
di perusahaan Du Pont’s poliester dan nilon, para direktur dan para karyawannya
melakukan pertemuan yang isinya mengkaji apa-apa yang terjadi selama 24 jam
terakhir. Yang mereka diskusikan pertama kali adalah bukan soal kapasitas produksi
koreksi yang telah dilakukan, mereka akan membicarakan tentang produksi, kualitas
produk, dan biaya. Sebagai kesimpulan, tanpa adanya komitmen penuh dari semua
tidak aman yang dilakukan karyawan akan kurang membuahkan hasil. Supervisor atau
penyelia lini pertama merupakan bagian krusial dari mata rantai manajemen. Jika para
supervisor tidak menganggap keselamatan kerja sebagai hal yang serius, maka orang-
orang yang ada di bawahnya juga akan berbuat hal yang sama.
kesehatan keja sendiri-sendiri yang intinya untuk memastikan bahwa setiap karyawan
baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di suatu perusahaan berada dalam
kondisi aman dan terlindungi. Satu-satunya perusahaan yang tidak terkena peraturan ini
adalah perusahaan yang mempekerjakan dirinya sendiri atau keluarga dekatnya. Pada
prinsipnya peraturaan keselamatan dan kesehatan kerja didasarkan pada standar umum
karyawannya pekerjaan dan tempat bekerja yang bebas dari hal-hal yang diketahui
dapat menyebabkan atau diduga dapat menyebabkan kematian atau cacat fisik yang
mengembangkan teknologi pengendalian dengan tujuan tenaga kerja sehat, selamat, dan
kecelakaan.
kesehatan, kesusilaan, dan pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai
undang ini mengatur tentang keselamatan kerja di segala tempat kerja, baik di
darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara yang
umum dari dikeluarkannya undang-undang ini adalah agar setiap tenaga kerja
dan orang lain yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas
digunakan secara aman dan efisien sehingga akan meningkatkan produksi dan
produktifitas kerja.
-8-
pekerjaanya.
kerja.
pengawawan ketenagakerjaan.
tidak sama sekali terbebas dari resiko bahaya. Hal ini harus mejadikan perhatian dari
pihak manajemen dan unit-unit teknis dan secara khusus bertanggungjawab terhadap
keselamatan kerja. Dengan demikian keselamatan kerja akan merupakan bagian yang
sehingga upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja telah dimulai seja
akibat kerja,
kerja,
profesional.
dengan tingkat segi manajemen yang sangat esensial bagi kelangsungan proses
produksi dan keselamatan kerja yang mengarahkan pada partisipasi semua pihak dalam
sistem manajemen dan organisasi, akan dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman
sebagai landasa kuat untuk kontinuitas usaha dan pengaman investasi dalam
pembangunan.
1. Mengamankan investasi.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut sangat penting bukan saja
untuk meningkatkan kemampuan kerja secara teknis operasional, akan tetapi juga
kemampuan kerja secara aman serta kemampuan menciptakan kondisi dan lingkungan
Dianggap sebagai kecelakaan dalam arti asli (genuine accident) sifatnya tidak dapat
karyawan tepat berada di depan jendela kaca ketika tiba-tiba seseorang melempar
Kondisi kerja yang tidak aman merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
c. Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau di sekitar mesin atau peralatan
e. Ventilasi yang tidak sempurna, pergantian udara tidak cukup, atau sumber udara
tidak murni.
yang tidak aman, misalnya dengan cara membuat daftar kondisi fisik dan mekanik yang
dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, akan tetapi ada tempat-tempat tertentu yang
mempunyai tingkat kecelakaan kerja tinggi. Kira-kira sepertiga dari kecelakaan industri
- 12 -
maupun laboratorium terjadi di sekitar truk forklift, kereta dodorng, dan tempat-tempat
Di samping kondisi kerja yang tidak aman masih ada tiga faktor lain yang
yaitu sifat dari kerja itu sendiri, jadwal kerja, dan iklim psikologis di tempat kerja.
1. Sifat kerja.
crane (derek) akan memiliki resiko kecelakaan kerja yang lebih tinggi
2. Jadwal kerja.
hari kerja. Akan tetapi pada jam-jam sesudah itu, tingkat kecelakaan kerja
akan lebih tinggi. Hal ini dimungkinkan karena karyawan atau tenaga kerja
Karyawan atau tenaga kerja yang bekerja dibawah tekanan stes atau yang
- 13 -
merasa pekerjaan mereka terancam atau yang merasa tidak aman akam
mengalami lebih banyak kecelakaan kerja dari pada mereka yang tidak
mengalami tekanan .
mengurangi keadaan yang tidak aman, karena pelaku kecelakaan kerja adalah manusia.
Para ahli belum dapat menemukan cara yang benar-benar jitu untuk menghilangkan
b. Mengoperasikan dan bekerja pada kecepatan yang tidak aman, apakah itu
aman.
tempat kerja meminimalkan kondisi kerja yang tidak aman menjadi sia-sia. Oleh karena
- 14 -
itu kita harus mengidentifikasi penyebab tindakan-tindakan di atas. Hal-hal berikut ini
d. Usia karyawan
f. Minat karyawan.
dalam prakteknya, pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan dua aktivitas
dasar yaitu:
Mengurangi kondisi kerja yang tidak aman menjadi lini depan perusahaan atau
mengurangi bahaya fisik. Gunakan risk assesment atau checklist inspeksi alat untuk
Tindakan-tindakan karyawan yang tidak aman (atau tidak sesuai prosedur kerja)
3) pelatihan mengenai prosedur kerja dan keselamatan kerja sera dorongan positif
(positive reinforcement)
dan supaya bahaya dapat diperkecil dibutuhkan juga alat pengaman. Dalam rangka
suhu, tekanan, dan konsentrasi. Untuk penunjuk faktor bahaya yang lain, seperti adanya
kebocoran gas yang mudah terbakar, gas beracun, atau cairan yang mudah merusak,
umumnya masih digunakan panca indera manusia. Kebocoran gas yang mudah terbakar
atau berbahaya diketahui dari bau yang khas, atau dapat dipantau dengan menempatkan
kerja. Dengan adanya alat pengendali proses, bahaya kebakaran, peledakan, dan
keracunan dapat ditekan sampai batas yang sekecil-kecilnya. Meskipun demikian peran
manusia sebagai pengendali masih tetap diperlukan terutama untuk mengawasi faktor-
faktor bahaya yang belum diketemukan cara pengendaliannya seperti gas beracun atau
diperkecil. Alat pengaman dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengaman alat
berbahaya dan pengaman manusia yang melayani alat itu. Proses produksi barang dan
malapetaka major accident dengan dampak yang luas dan sulit ditanggulangi.
5. Kematian.
1. Periksa dan hilangkan kondisi-kondisi kerja yang tidak aman. Gunakan daftar
periksa (checklist) untuk identifikasi masalah. Jika bahaya tidak dapat dihilangkan,
peralatan pelindung seperti topi, kaca mata, helm, atau sepatu pengaman.
akan melakukan usaha maksimal untuk menekan angka kecelakaan kerja dan
atau laboratorium.
- 17 -
Analisis jumlah kecelakaan kerja dan insiden keselamatan kerja, kemudian tetapkan
target yang ingin dicapai, misalnya dalam bentuk rasio kecelakaan kerja per jumlah
5. Dorong dan latihlah karyawan agar sadar akan pentingnya keselamatan kerja,
perusahaan dan supervisor punya perhatian yang serius terhadap keselamata dan
kesehatan kerja.
7. Adakan pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja secara teratur. Juga lakukan
kerja. Buatlah suatu sistem di tempat kerja tersebut yang memungkinkan karyawan
2. Lingkungan kerja.
3. Sifat pekerjaan.
4. Cara kerja.
- 18 -
Keselamatan dan kesehatan kerja dapat dicapai apabila para karyawan atau
tenaga kerja:
ruang lingkup kerja, mengidentifikasi sumber kecelakaan kerja yang potensial dan
1. Penentuan ruang lingkup proyek atau pekerjaan dengan menentukan tujuan proyek,
dimana, kapan, dan bagaimana akan dikerjakan serta siapa yang mengerjakan
masing-masing personel.
3. Menentukan sumber kecelakaan kerja yang menyertai proses yang akan dilakukan
5. Penentuan langkah dan kontrol yang harus diambil, seperti penanganan khusus
terhadap bahan, proteksi alat kerja, dan penggunaan prosedur khusus penanganan
proses.
- 19 -
6. Pengawasan dan pelaporan seluruh proses juga jika terjadi perubahan bahan, proses,
proses industri maupun laboratorium meliputi suhu, tekanan, dan konsentrasi zat-zat
pereaksi. Suhu yang tinggi diperlukan dalam rangka menaikkan kecepatan reaksi kimia
dalam industri, hanya saja ketahanan alat terhadap suu harus dipertimbangkan. Tekanan
yang tinggi diperlukan untuk mempercepat reaksi, akan tetapi kalau tekanan sistem
melampaui batas yang diperkenankan dapat terjadi peledakan. Apalagi jika proses
dilakukan pada suhu tinggi dan reaktor tidak kuat lagi menahan beban. Konsentrasi zat
pereaksi yang tinggi dapat menyebabkan korosif terhadap reaktor dan dapat
mengurangi umur peralataan. Selain itu sifat bahan seperti bahan yang mudah terbakar,
mudah meledak, bahan beracun, atau dapat merusak bagian tubuh manusia.
1. Bahan Kimia.
Meliputi bahan mudah terbakar, bersifat racun, korosif, tidak stabil, sangat
reaktif, dan gas yang berbahaya. Penggunaan senyawa yang bersifat karsinogenik
karena sifatnya yang berbahaya maupun cara yang ditempuh dalam penanganannya.
Beberapa langkah yang harus ditempuh dalam penanganan bahan kimia berbahaya
disposal, prosedur keadaan darurat, kesehatan pribadi para pekerja, dan pelatihan.
- 20 -
beracun), serapaan pada kulit (cairan), atau bahkan tertelan melalui mulut untuk
bahan kimia yang eksplosif (oksidator, logam aktif, hidrida, alkil logam, senyawa
tidak stabil secara termodinamika, gas yang mudah terbakar, dan uap yang mudah
terbakar). Bahan kimia yang korosif (asam anorganik kuat, asam anorganik lemah,
asam organik kuat, asam organik lemah, alkil kuat, pengoksidasi, pelarut organik).
Bahan kimia yang merusak paru-paru (asbes), bahan kimia beracun, dan bahan
2. Bahan-bahan Biologis.
Bakteri, jamur, virus, dan parasit merupakan bahan-bahan biologis yang sering
digunakan dalam industri maupun dalam skala laboratorium. Pada golongan ini
bukan hanya organisme saja, tetapi juga semua bahan biokimia, termasuk di
dalamnya gula sederhana, asam amino, dan substrat yang digunakan dalam proses
3. Aliran Listrik
a. Pemakaian safety switches yang dapat memutus arus listrik jika penggunaan
listrik.
isolator sebagai pengaman arus listrik. Sifat korosif dari bahan kimia dapat
g. Perhatikan instalasi listrik jika bekerja pada atmosfer yang mudah meledak.
Misalnya pada lemari asam yang digunakan untuk pengendalian gas yang
mudah terbakar.
mudah patah dan rusak. Isolator yang terbuat dari bahan polivinil clorida
(PVC) tidak baik digunakan pada suhu di bawah 0 oC. Karet silikon dapat
- 22 -
digunakan pada suhu –50 oC. Batas maksimum pengoperasian alat juga
4. Ionisasi Radiasi
Ionisasi radiasi dapat dikeluarkan dari peralatan semacam X-ray difraksi atau
radiasi internal yang digunakan oleh material radioaktif yang dapat masuk ke dalam
badan manusia melalui pernafasan, atau serapan melalui kulit. Non-ionisasi radiasi
seperti ultraviolet, infra merah, frekuensi radio, laser, dan radiasi elektromagnetik
dan medan magnet juga harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebagai sumber
kecelakaan kerja.
5. Mekanik.
yang terkontrol oleh komputer, termasuk didalamnya robot pengangkat benda berat,
namun demikian kerja mekanik masih harus dilakukan. Pekerjaan mekanik seperti
transportasi bahan baku, penggantian peralatan habis pakai, masih harus dilakukan
kerja. Peralatan keselamatan kerja seperti helmet, sarung tangan, sepatu, dan lain-
6. Api.
analisis. Cairan mudah terbakar yang sering digunakan dalam laboratorium atau
- 23 -
industri adalah hidrokarbon. Bahan mudah terbakar yang lain misalnya pelarut
organik seperti aseton, benzen, butanol, etanol, dietil eter, karbon disulfida, toluena,
heksana, dan lain-lain. Para pekerja harus berusaha untuk akrab dan mengerti
dengan informasi yang terdapat dalam Material Safety Data Sheets (MSDS).
Dokumen MSDS memberikan penjelasan tentang tingkat bahaya dari setiap bahan
Sumber api yang lain dapat berasal dari senyawa yang dapat meledak atau tidak
stabil. Banyak senyawa kimia yang mudah meledak sendiri atau mudah meledak
jika bereaksi dengan senyawa lain. Senyawa yang tidak stabil harus diberi label
7. Suara (kebisingan).
Sumber kecelakaan kerja yang satu ini pada umumnya terjadi pada hampir
semua industri, baik industri kecil, menengah, maupun industri besar. Generator
dan gangguan kesehatan kerja. Selain angka kebisingan yang ditimbulkan oleh
mesin, para pekerja harus memperhatikan berapa lama mereka bekerja dalam
A. PENGENALAN BAHAN B3
bahan tersebut. Bahan-bahan tersebut ada yang dapat didaur ulang dan ada pula yang
tidak dapat didaur ulang. Bahan yang termasuk kelompok bahan buangan/sampah yang
dapat di daur ulang antara lain gelas, kaleng, botol baterai, sisa-sisa konstruksi
bangunan, sampah biologi seperti tanaman, buah-buahan, kantong the dan beberapa
jenis bahan-bahan kimia. Sedangkan bahan-bahan buangan yang tidak dapat didaur
ulang atau yang sukar didaur ulang seperti plastik hendaknya dihancurkan. Karena
belum ada aturan yang jelas dalam cara pembuangan jenis sampah di Indonesia, maka
sebelum sampah dibuang harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan pengurus atau
1. Fine chemicals.
Fine chemicals hanya dapat dibuang ke saluran pembuangan atau tempat sampah
jika :
d. Tidak beracun.
2. Larutan basa.
Hanya larutan basa dari alkali hidroksida yang bebas sianida, ammoniak,
Sebelum dibuang larutan basa itu harus dinetralkan terlebih dahulu. Proses
penetralan dilakukan pada tempat yang disediakan dan dilakukan menurut prosedur
mutu laboratorium.
3. Larutan asam.
Seperti juga larutan basa, larutan asam tidak boleh mengandung senyawa-
senyawa beracun dan berbahaya dan selain itu sebelum dibuang juga harus
4. Pelarut.
Pelarut yang tidak dapat digunakan lagi dapat dibuang ke saluran pembuangan
jika tidak mengandung halogen (bebas Fluor, Clorida, Bromida, dan Iodida). Jika
diperlukan dapat dinetralkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air keluar.
dibuang harus dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pengurus atau pengelola
6. Bahan radiokatif.
7. Air pembilas.
Air pembilas harus bebas merkuri, sianida, ammoniak, minyak, lemak, dan
pembuangan keluar.
Beberapa bahan kimia seperti eter, metanol, kloroform, dan lain-lain bersifat
mudah terbakar dan mudah meledak. Apabila karena sesuatu kelalaian terjadi
a. Jika apinya kecil, maka lakukan pemadaman dengan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR).
b. Matikan sumber linstrik/ gardu utama agar listrik tidak mengganggu upaya
pemadaman kebakaran.
lainnya.
- 27 -
B. TEKNIK PREPARASI
setiap kimiawan. Tanpa pengetahuan dan ketrampilan yang memadahi dalam teknik
preparasi ini, maka akan sangat sulit untuk menjalankan eksperimen/percobaan kimia
secara baik dan benar di laboratorium. Menjalankan eksperimen dengan baik dan benar
juga menyangkut efisiensi dan tidak membahayakan bagi diri sendiri maupun orang
lain baik yang ada disekitarnya maupun yang berada di tempat lain. Bagai mahasiswa
pemula agar mereka kelak dapat melakukan eksperimen kimia secara baik dan benar
maka perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan teknik preparasi. Tulisan ini
akan memaparkan beberapa penegetahuan penting yang harus dikuasai oleh para
1. Konsentrasi Larutan.
Beberapa jenis konsentrasi yang perlu diketahui dan yang sering digunakan di
1. Molaritas (M).
larutan NaOH 0,1 M sebanyak 1000 mL, maka sebanyak 4 gram kristal
2. Normalitas (N).
3. Molalitas (m).
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumlah mol zat terlarut dalam
larutan terhadap jumlah mol total zat-zat yang ada dalam larutan (pelarut
5. Persen (%).
yang ada di dalam larutan yang dinyatakan dalam satuan mL per 100
mL larutan.
ada di dalam larutan yang dinyatakan dalam satuan berat (gram) per
2. Penyiapan Alat.
Alat yang akan digunakan dalam eksperimen atau percobaan kimia harus
disesuaikan dengan jenis dari bahan yang akan ditangani. Bahan-bahan tersebut dapat
Gelas Ukur, Pipet Gondok, Labu Takar, Erlenmeyer, Corong, dan lain-
lainnya.
spesifikasi standar yang telah ditentukan untuk setiap jenis gas. Hal ini
senyawa dari suatu bahan atau memproduksi/ sintesis seuatu senyawa. Produk isolasi
atau sintesis tersebut umumnya belum dalam keadaan murni, sehingga perlu dilakukan
pemurnian terhadap zat hasil. Beberapa teknik pemurnian yang banyak dipakai dalam
4. Teknik Pemurnian.
terlebih dahulu penjenuhan larutan kemudian diikuti dengan penguapan pelarut serta
- 31 -
mendinginkan larutan jenuh pada temperatur yang sangat rendah di dlam lemari es atau
freezer.
senyawa yang diperoleh dari hasil suatu sintesis kiia memiliki kemurnian yang tidak
Untuk merekristalisasi suatu senyawa kita harus memilih pelarut yang cocok dengan
senyawa tersebut. Setelah senyawa tersebut dilarutkan ke dalam pelarut yang sesuai
Apabila pada temperatur kamar, senyawa tersebut sudah larut secara sempurna di
dalam pelarut, maka tidak perlu lagi dilakukan pemanasan. Pemanasan hanya dilakukan
apabila senyawa tersebut belum atau tidak larut sempurna pada keadaan suhu kamar.
Setelah senyawa/solut tersebut larut sempurna di dalam pelarut baik dengan pemanasan
maupun tanpa pemanasan, maka kemudian larutan tersebut disaring dalam keadaan
adalah pemilihan zat pelarut. Pelarut yang digunakan dalam proses kristalisasi dan
2) Titik didih pelarut harus di bawah titik lebur senyawa yang akan di
kristalkan.
- 32 -
pengeringan.
atau direkristalisasi.
Apabila zat atau senyawa yang akan kita kritalisasi atau rekristalisasi tidak
dikenal secara pasti, maka kita setidak-tidaknya kita harus mengenal komponen penting
dari senyawa tersebut. Jika senyawa tersebut adalah senyawa organik, maka yang kita
gugus tersebut bersifat hidrofobik atau hidrofilik. Dengan kata lain kita minimal harus
mengetahui polaritas senyawa yang akan kita kristalkan atau rekristalisasi. Setelah
polaritas senyawa tersebut kita ketahui kemudian dipilihlah pelarut yang sesuai dengan
polaritas senywa tersebut. Tabel berikut ini memuat beberapa pelarut yang biasa
No Polaritas Pelarut/Solvent
Petroleum eter,
1 Polaritas rendah
Toluene.
Dietil eter,
2 Polaritas sedang
Aseton
Etanol,
3 Polaritas tinggi
Air
- 33 -
b. Sublimasi.
dalam fasa uap. Contoh klasik sublimasi adalah penguapan kamfer (kapus barus).
senyawa kimia dapat menyublim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak
yang beru dapat menyublim apabila tekanan diturunkan. Untuk mendapatkan bahan
murni, fasa uap bahan tersublim didinginkan secara perlahan-lahan sehingga terbentuk
kristal.
c. Destilasi.
Senyawa yang akan dimurnikan harus berupa cairan. Destilasi bekerja berdasarkan
dengan titik didih rendah akan terpisah terlebih dahulu diikuti dengan senyawa-
5. Uji Kkemurnian.
telah dijelaskan di atas, maka digunakan beberapa teknik uji kemurnian bahan yang
relatif sederhana seperti uji titik leleh, uji indeks bias, uji berat jenis, uji titik didih, dan
Uji titik leleh merupakan salah satu teknik uji kemurnian bahan padat yang cukup
akurat terutama jika titik leleh bahan telah diketahui sebelumnya. Titik leleh bahan
murni dapat dilihat pada table spesifikasi bahan yang tersedia di perpustakaan
laboratorium. Akan tetapi untuk bahan-bahan yang sama sekali baru, teknik ini juga
dapat digunakan. Bahan-bahan murni umumnya memiliki interval titik leleh yang
sempit.
Indeks bias suatu cairan dapat digunakan sebagai faktor penentu kemurnian bahan.
Namun demikian seperti juga metode titik leleh, metode uji indeks bias ini lebih
tepat untuk digunakan sebagai tes uji kemurnian bahan yang indeks bias bahan
murninya telah diketahui dengan pasti terelbih dahulu. Untuk bahan-bahan yang
sama sekali baru, maka metode uji indeks bias ini juga dapat diterapkan dengan
hati-hati.
Uji berat jenis merupakan salah satu teknik uji kemurnian yang cukup akurat.
Archimedes menguji kemurnian emas mahkota raja berdasarkan prinsip uji berat
jenis ini. Setiap zat murni mempunyai berat jenis yang spesifik yang dapat
Uji titik didih juga dapat digunakan untuk mengetahui kemurnian suatu bahan. Uji
ini dapat diterapkan pada senyawa berujud cairan yang bahan cair murninya telah
diketahui titik didihnya secara pasti. Uji titik didih senyawa murni dapat dilihat
yang titik didik murninya belum diketahui secara pasti, uji titik didih ini dapat
5. Uji kekentalan.
Uji kekentalan dapat dilakukan untuk mengetahui kemurnia suatu bahan. Bahan-
bahan cair yang dalam keadaan murni memiliki kekentalan yang khas dan berbeda
dari senyawa yang lain. Uji ini dapat dilakukan untuk senyawa/ bahan cair yang
kekentalannya telah diketahui secara pasti. Data kekentalan berbagai bahan murni
dapat dilihat pada buku katalog bahan di perpustakaan laboratorium. Untuk bahan-
bahan lain yang kekentalannya belum diketahui secara pasti maka uji ini dapat
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tentu saja bahan tersebut sangat berkaitan
dengan penggunaan bahan dalam percobaan, sehingga susah untuk memisahkan bahaya
antara teknik dan bahan. Walaupun demikian, dapat kiranya diuraikan secara tersendiri
dan bersifat umum dari bahaya berbagai macam teknik dan bahan, sehingga
A. Reaksi Kimia
bentuk panas. Kebanyakan reaksi kimia disertai dengan pelepasan panas (reaksi
eksotermis), meskipun adapula beberapa reaksi kimi yang menyerap panas (reaksi
endotermis). Bahaya dari suatu reaksi kimia terutama adalah karena proses pelepasan
energi (panas) yang demikian banyak dan dalam kecepatan yang sangat tinggi,
kimia yang hebat atau eksplosif (bersifat ledakan). Namun kecelakaan tersebut pada
kimia-fisika yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. Beberapa faktor yang dapat
Sesuai denga hukum aksi masa, kecepatan reaksi bergantung pada konsentrasi
zat pereaksi. Oleh karena itu, untuk percobaan-percobaan yang belum dikenal
kira-kira 10% saja. Kalau reaksi telah dikenal bahayanya, maka konsetrasi pereaksi
cukup 2 – 5 % saja sudah memadahi. Suatu contoh, apabila amonia pekat direaksikan
dengan dimetil sulfat, maka reaksi akan bersifat eksplosif, akan tetapi tidak demikian
bertambahnya suhu. Secara kasar apabila suhu naik sebesar 10 oC, maka kecepatan
reaksi akan naik menjadi dua kali. Atau apabila suhu reaksi mendadak naik 100 oC, ini
berarti bahwa kecepatan reaksi mendadak naik berlipat 210 = 1024 kali. Di sinilah
eksplosif pada suhu tinggi atau jika kena tumbukan, pengadukan, atau gesekan
(pemanasan pelarut). Dengan mengetahui pengarauh kedua faktor di atas maka secara
B. Pemanasan.
Pemanasan dapat dilakukan dengan listrik, gas, dan uap. Untuk laboratorium
yang jauh dari sarana tersebut, kadang kala dipakai pula pemanas kompor biasa.
maupun ekstraksi.
Untuk pemanasan pelarut-pelarut organik (titik didih di bawah 100 oC), seperti
eter, metanol, alkohol, benzena, heksana, dan sebagainya, maka penggunaan penangas
air adalah cara termurah dan aman. Pemanasan dengan api terbuka, meskipun dengan
bagaimana api sekecil apapun, akan sangat berbahaya karena api tersebut dapat
menyambar (meloncat) ke arah uap pelarut organik. Demikian juga pemanasan dengan
hot plate juga berbahaya, karena suhu permukaan dapat jauh melebihi titik nyala
pelarut organik.
Pemanasan pelarut yang bertitik didih lebih dari 100 oC, dapat dilakukan
dengan aman apabila memakai labu gelas borosilikat dan pemanas listrik (heating
matle). Pemanas tersebut ukurannya harus sesuai besarnya labu gelas. Penangas
minyak dapat pula dipakai meskipun agak kurang praktis. Walaupun demikian
penangas pasir yang dipanaskan dengan terbuka, tetap berbahaya untuk bahan-bahan
dilengkapi anyaman kawat (wire gause) cukup murah dan memadahi untuk bahan-
C. Destruksi.
Dalam analisis kimia terutama untuk mineral, tanah, atau makanan, diperlukan
destruksi contoh agar komponen-komponen yang akan dianalisis terlepas dari matriks
(senyawa-senyawa lain). Biasnya reaksi destruksi dilekukan dengan asam seperti asam
sulfat pekat, asam nitrat, asam klorida tanpa atau ditambah atau ditambah peroksida
seperti persulfat, perklorat, hidrogen peroksida, dan sebagainya. Selain itu, biasanya
reaksi juga harus dipanaskan untuk mempermudah proses destruksi. Jelas dalam
pekerjaan destruksi terkumpul beberapa faktor bahaya sekaligus, yaitu bahan berbahaya
adalah dengan:
Dengan cara di atas akan dapat dicegah terjadinya ledakan yang dapat
mengakibatkan luka oleh pecahan kaca atau percikan bahan-bahan kimia yang panas
dan korosif.
- 40 -
D. Destilasi.
yang terbentuk sehingga diperoleh cairan kembali yang murni. Bahaya pemanasan
cairan biasanya ditambahkan batu didih (boililng chips), untuk mencegah pendidihan
yang mendadak (bumping). Batu didih yang berpori perlu diganti setiap kali akan
melakukan destilasi kembali. Untuk destilasi hampa udara (vacum destilation), aliran
udara melalui kapiler ke dalam bagian bawah labu dapat merupakan pengganti batu
didih.
Bahaya yang sering timbul dalam pendingin Leibig adalah kurang kuatnya
selang air baik dari keran maupun yang menuju pipa pendingin. Lepasnya selang air
dapat menyebabkan banjir dan proses pendinginan tidak berjalan dan uap cairan
berhamburan ke dalam ruangan laboratorium. Oleh karena itu, terutama untuk destilasi
yang terus-menerus atau sering ditinggalkan, hubungan selang dengan keran dan pipa
Labu didih yang terbuat dari gelas perlu dipilih yang kuat. Labu didih bekas
atau yang telah lama dipakai, diperiksa terlebih dahulu terhadap kemungkinan adanya
keretakan atau scratch. Hal ini penting, terlebih-lebih untuk destilasi vakum. Apabila
pemanasan yang dipakai adalah penangas air, maka perlu diingat bahwa suhu
permukaan bak penangas yang terbuat dari logam, dapat melebihi titik nyala dari
pelarut yang dalam labu. Dengan demikian, harus dapat dihindarkan kontak antara
cairan dengan permukaan penangas, baik pada saat mengisi labu destilasi dengan cairan
E. Refluks.
uap, tetapi kondensat yang terbentuk dikembalikan ke dalam labu didih. Karena
prosesnya mirip dengan destilasi, maka bahaya teknik tersebut serrta cara
Memipet cairan atau larutan dalam volume tertentu dengan pipet, secara umum
kontaminasi. Uap dan gas beracun dapat larut dalam air ludah (saliva). Memakai
pompa karet (rubber bulb) untuk mengisi pipet merupaian cara yang paling aman dan
praktis, meskipun memerlukan sedikit latihan. Sedangkan untuk cairan yang korosif
Apabila menuangkan cairan korosif dari sebuah botol, lindungi label botol
terhadap kerusakan oleh tetesan cairan. Untuk menuangkan cairan ke dalam gelas ukur
G. Pendinginan.
Karbon dioksida padat (dry ice) dan nitrogen cair adalah pendingin yang
sering dipakai. Keduanya dapat membakar atau “menggigit” kulit, sehingga dalam
penanganannya harus memakai sarung tangan dan pelindung mata. Karbon dioksida
Karena banyak terbentuk gas (penguapan) maka pelarut yang digunakan harus
nontoksik dan tidak mudah terbakar. Propana-2-ol lebih baik daripada pelarut organik
Notrogen cair biasa dipakai sebagai “trap” uap air dalam destilasi vakum, agar
air tidak merusak pompa. Dalam pendinginan tersebut udara dapat pula tersublimasi
menjadi padat, termasuk oksigen dan hal ini berbahaya bila bercampur dengan bahan
organik. Labu Dewar tempat nitrogen cair perlu pula dilindungi dengan logam agar
Baik karbon dioksida mapun nitrogen mempunyai berat jenis yang lebih berat
daripada udara, sehingga dapat mendesak udara untuk pernafasan. Oleh karena itu,
bekerja dengan kedua pendingin tersebut perlu dalam ruang yang berventilasi baik atau
di ruang terbuka. Dalam transportasi di gedung bertingkat, keduanya sama sekali tidak
boleh diangkut melewati lift penumpang. Kemacetan lift yang dapat terjadi sewakti-
waktu, dapat berakibat fatal karena gas tersebut akan mendesak oksigen dan kematian
tipis, banyak memakai bubuk halus silika gel. Hindarkanlah bubuk halus tersebut,
Asbes juga merupakan sumber partikel silika dan dengan panjang serat sebesar
5 mikron sangat berbahaya. Asbes sebagai bahan isolasi panas dalam laboratorium
- 43 -
perlu dilapisi lagi dengan bahan yang dapat mencegah partikel halus beterbangan di
Glass wool apabila tidak hancur tidaklah berbahaya bagi paru-paru. Akan
tetapi serat-serat glass wool tersebut sangat halus dan tajam serta dapat masuk ke dalam
kulit apabila dipegang langsung oleh tangan kita. Ini akan menimbulkan gatal-gatal
atau sakit dan oleh karena itu memegang glass wool harus dengan penjepit dari logam
atau plastik.
raksa yang cukup berbahaya karena sifat racunnya (NAB = 0,05 mg/m3). Tetesan-
tetesan air raksa dapat melenting atau meloncat tanpa dapat dilihat oleh mata kita, dan
pecah berhamburan di atas meja kerja. Partikel-partikel kecil ini juga sukar kita lihat
apalagi kalau sampai masuk ke celah-celah atau retakan-retakan meja. Apabila tidak
hati-hati, maka ruang di mana kita bekerja dapat jenuh dengan uap air raksa. Udara
ruangan yang jenuh dengan uap air raksa berarti telah jauh melebihi nilai ambang batas
Untuk menghindari bahaya tesebut di atas, daerah kerja dengan air raksa perlu
dipasang dulang (tray) yang diisi air, agar percikan air raksa dapat dikumpulkan.
Ventilasi yang baik sangat diperlukan, dan apabila tidak ada, maka bekerja dalam
ruangan yang terbuka jauh lebih aman daripada dalam ruangan tertutup.
- 44 -
cahaya ultraviolet (UV) seperti spektrofotometer atau kromatografi lapis tipis (TLC).
Cahaya ultraviolet dapat merusak, dan terutama kerusakan pada korena mata. Oleh
karena itu, harus dapat dihindarkan keterpaan cahaya ultraviolet pada mata, baik pada
lebih berbahaya lagi bila tidak dilakukan dengan hati-hati. Sinar-X mempunyai daya
tembus yang kuat dan dapat merusak sel-sel tubuh. Usaha untuk menghindari serta
melindungi diri terhadap kemungkinan keterpaan radiasi sinar-X (yang tak dapat dilihat
oleh mata) merupakan suatu keharusan dalam bekerja dengan peralatan tersebut.
Dengan sendirinya, hal yang sama pula dilakukan bila kita bekerja dengan
peralatan yang memancarkan sinar gamma yang lebih kuat daripada snar-X.
- 45 -