You are on page 1of 7

Generasi Muda dan Narkoba

Membangkitkan Semangat Generasi Muda Yang Telah Terbungkus Dalam


Jeratan Narkoba

Generasi muda sebagai sebuah elemen penting dalam sejarah bangsa


Indonesia, merupakan sebuah kekuatan yang memiliki karakteristik tersendiri.
Tujuan luhur, serta idealisme dan semangat tinggi yang dimiliki generasi muda
memiliki posisi penting dalam menentukan keberhasilan bangsa ini. Perubahan-
perubahan yang terjadi, dimulai pada masa penjajahan, revolusi, hingga bergulirnya
reformasi, merupakan indikator keberhasilan generasi muda dalam
mengaktualisasikan dirinya sebagai agent of change ( agen perubahan ) yang
sesungguhnya.

Namun, suatu hal yang sangat disayangkan apabila ketika semangat hebat
yang dimiliki generasi muda yang haus terhadap munculnya perubahan ini, menjadi
sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang cenderung mengarahkan
mereka ke arah perbuatan yang bersifat dekstruktif, apabila tidak terdapat sistem
pengawasan yang sanggup mengawal perkembangan kehidupan generasi muda
tersebut dalam proses pengaktualisasian dirinya. Hal ini dapat mengakibatkan
berkurangnya potensi generasi muda yang dapat terberdayakan dengan baik guna
menjaga, mempertahankan dan membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Dengan kata lain, potensi luar biasa yang dimiliki generasi muda tersebut akan
tergerus oleh karakteristik generasi muda itu sendiri, apabila tidak ada pengawasan
yang kuat dari setiap elemen bangsa. Masalah terbesar yang dapat menghambat
berkembangnya potensi generasi muda tersebut adalah peredaran dan
penyalahgunaan narkoba secara berlebihan, yang telah memasuki situasi yang sangat
memprihatinkan.

Peredaran narkoba itu sendiri sudah mulai berada pada ranah-ranah yang
sangat dekat dalam kehidupan masyarakat sesungguhnya, dengan generasi muda
yang dijadikan sebagai objek potensial terhadap kelangsungan proses ini. Hal ini
dapat dilihat dari fakta penemuan perumahan-perumahan warga sebagai tempat
pembuatan dan penyimpanan narkoba, dengan berlindung di balik usaha-usaha
seperti warnet, showroom mobil dan lain-lain. Permasalahan ini diperjelas dengan
ditemukannya sebuah pabrik pembuatan narkoba di sebuah bangunan ruko di
wilayah Daan Mogot, Jakarta Barat ( Senin,4/5/09 ), yang bersebelahan dengan
sebuah tempat bimbingan belajar, yang notabene merupakan tempat para generasi
muda mendapatkan tambahan penguatan intelektualitas yang dimilikinya.

Narkoba pada dasarnya juga memiliki fungsi yang dapat digunakan sebagai
media pengobatan. Hipocrates, para filsuf serta ahli pengobatan masa lampau, sering
menggunakan beberapa jenis narkoba tersebut sebagai sebuah media dalam
mengobati pasiennya, contoh : candu. Mereka sudah mengetahui bahwa tanaman
tersebut memiliki kemampuan yang dapat mengurangi rasa sakit pasien dalam
pengobatan. Sekarang, beberapa jenis narkoba tersebut juga masih digunakan
sebagai salah satu ‘perantara’ dalam pengobatan, yang dilakukan oleh dunia
pengobatan ( baca : kedokteran ). Hal ini tentu saja diperbolehkan setelah diberikan
takaran yang tepat oleh para ahli dalam bidang pengobatan ( baca:dokter ) dan
seharusnya penggunaannya hanya dibolehkan di tempat-tempat pengobatan seperti
rumah sakit dan pusat rehabilitasi. Sebagai contoh, pengunaan morpin dalam sebuah
operasi, sangat membantu para tenaga medik untuk mengurangi rasa sakit
pasiennya. Namun, akibat dari pengawasan yang lemah terhadap keberadaan
barang-barang ini, menyebabkan terjadinya penyalahgunaan dalam pemakaian, yang
sebagian besar dilakukan oleh generasi muda. Hal ini menjadi suatu keadaan yang
lumrah untuk ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, diperlukan suatu komitmen kuat dari pemerintah untuk
mengawasi dan membatasi masalah ini. Diperlukan adanya tindakan tegas dan tidak
‘tebang pilih’ terhadap para pembuat, penyelundup dan pengedar narkoba yang
menjadi titik utama meluasnya peredaran narkoba tersebut. Hal ini sangat
diperlukan, karena dampak yang sangat jelas dari peredaran dan penyalahgunaan
‘barang haram’ tersebut sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup bangsa
Indonesia.

Setelah itu, diperlukan kejelasan sikap dari setiap elemen bangsa agar dapat
meminimalisasi atau bahkan memutus mata rantai peredaran serta penyalahgunaan
narkoba tersebut. Badan Narkotika Nasional ( BNN ) serta lembaga-lembaga lain yang
membidangi masalah ini bukanlah aktor utama yang dapat memainkan perannya
secara sempurna dalam menghadapi masalah ini. Diperlukan kerjasama dalam
memberdayakan keseluruhan daya dan upaya seluruh masyarakat Indonesia untuk
dapat berperan aktif dalam menghadapi masalah ini.

Niat-niat luhur seperti inilah yang dibutuhkan untuk kemudian dijalankan


dengan tindakan nyata oleh seluruh bangsa Indonesia untuk mengurangi bahkan
menghentikan peredaran barang-barang berbahaya tersebut. Apabila setiap elemen
bangsa tersebut tidak bersatu, maka kita tidak akan dapat melihat lagi kehebatan
generasi muda pada masa pergerakan, yang ditunjukan dengan berdirinya Budi
Utomo dan pembacaan Sumpah Pemuda, yang menjadi sebuah momen bersejarah
dalam perjalanan bangsa yang dimotori oleh generasi muda pada saat itu walaupun
harus mendapat tekanan yang kuat dari para imperialis. Kemudian, tidak akan
terlihat lagi kekuatan pemuda yang diwakilkan oleh pelajar dan mahasiswa pada
tahun 1966, yang menuntut perubahan terhadap nasib rakyat pada saat itu serta
mampu menumbangkan pemerintahan yang sudah terlampau jauh dari tujuan awal
serta cita-cita kemerdekaan.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi
muda dewasa ini kian meningkat.

Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat


membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda
sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin
rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak
dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas
hanya akan tinggal kenangan.
Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.
Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu
berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya
narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar generasi muda atau pelajar kapan saja.
Sudah cukup banyak contoh akibat penyalahgunaan narkoba di masyarakat.
Dari korban yang kehilangan akal sehat hingga ketagihan tidak pernah
tersembuhkan. Dan, berdasarkan kondisi tersebut, maka muncullah beberapa
makalah tentang bahaya narkoba, khususnya terhadap generasi muda. Makalah ini
mencoba untuk menelaah berbagai latar belakang masalah dan langkah-langkah
solutifnya.
Kita selalu berharap bahwa dengan makalah tentang bahaya narkoba ini,
maka masalah yang selama ini menjadi beban dan pekerjaan rumah dapat
terselesaikan. Ini merupakan bentuk rasa tanggungjawab dan kewajiban terhadap
kesehatan generasi muda. Dan, ini merupakan gaya hidup sehat yang perlu kita
jadikan sebagai pola hidup bersama yang penuh rasa tanggungjawab.
Jika kita biarkan setiap masalah narkoba dalam kehidupan kita, maka yakinlah
bahwa dalam selang waktu yang tidak lama, eksistensi bangsa ini akan terpuruk
dalam lumpur kenistaan. Oleh karena itulah, maka seharusnya kita segera menyusun
makalah tentang bahaya narkoba sebagai upaya menyelesaikan atau menangani
masalah narkoba yang tidak tuntas juga.

Masalah Narkoba Adalah Masalah Bersama

Ya. Masalah narkoba itu masalah krusial dan universal. Bangsa dan negara
yang mengalami permasalahan terkait dengan narkoba tidak hanya negara kita.
Banyak negara lain yang juga terjebak pada permasalahan narkoba. Terkait dengan
hal tersebut, maka penyelesaian masalah ini tergantung pada kita.
Masalah narkoba adalah masalah masyarakat dan itu berarti masalah kita.
Oleh karena itulah, maka kita masing-masing mempunyai kewajiban dan
tanggungjawab yang sama dalam penanggulangan ataupun pencegahannya. Kita
tidak dapat membebankan masalah ini hanya pada satu pihak semata sebab jika hal
tersebut kita lakukan, maka penyelesaian tidak dapat maksimal. Bahkan, hal tersebut
hanya akan menimbulkan saling menyalahkan diantara mereka.
Dan, penyusunan makalah tentang bahaya narkoba merupakan satu bentuk
upaya untuk menyadarkan banyak pihak terkait dengan tanggungjawabnya terhadap
pemakaian narkoba yang tidak bertanggungjawab. Dengan makalah ini, maka kita
memberikan informasi, latar belakang, perkiraan penyebab terjadinya pemakaian
obat atau narkoba secara sembarangan. Setidaknya, jika kita menyusun makalah ini,
maka kita juga dapat menentukan langkah konkrit dan efektif dalam penyelesaian
masalah narkoba. Bahkan, kita juga dapat menyampaikan langkah-langkah preventif
yang dapat kita lakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan narkoba.

Pengertian

Apa itu Narkoba?

Narkoba Atau Napza adalah obat/bahan/zat yang bukan tergolong makanan,


jika diminum, diisap, dihirup bahkan ditelan atau disuntikkan berpengaruh terutama
pada kerja otak (susunan saraf pusat) dan sering menyebabkan ketergantungan.
Akibatnya, keja otak berubah (meningkat atau menurun). Demikianpula fungsi vital
organ tubuh lain ( jantung, peredaran darah, pernafasan dll ).
Narkoba ( narkotika, psikotropika dan obat terlarang ) adalah istilah penegak
hukum dan masyarakat. Narkoba disebut berbahaya, karena tidak aman digunakan
manusia. Sedangkan Napza (narkotika, psikotropika, zat adiktif lain) adalah istilah
dalam dunia kedokteran. Disini penekanannya pada pengaruh ketergantungan.
Narkoba adalah kata yang tidak asing untuk kita dengar, bahkan kini
keberadaan narkoba sudah merajalela di kehidupan masyarakat. Untuk itu kita harus
bertindak menghindari narkoba. Menghindari dari narkoba dapat berawal dari diri
kita sendiri. Sebagai generasi muda kita harus berusaha mewujudkan harapan
bangsa. Narkoba merupakan salah satu penghalang untuk meraihnya, untuk itu kita
harus membentengi diri kita dari narkoba.

Faktor-faktor penyebabnya

Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama pada


usia remaja, karena tawaran, bujukan dan tekanan seseorang atau kawan sebaya.
Didorong rasa ingin tahu atau ingin mencoba, mereka mau menerimanya.
Selanjutnya tidak sulit untuk menerima tawaran berikutnya. Dari pemakaian sekali,
kemudian beberapa kali, akhirnya menjadi ketergantungan terhadap zat yang
digunakan.
Alasan penggunaan narkoba sangat beragam, ada yang menggunakannya
dengan alasan untuk mengatasi stress, untuk bersenang-senang ( recreationsl use )
atau untuk bersosialisasi ( social use )
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang remaja menggunakan narkoba
adalah :
a. membuktikan keberaniannya dalam melakukan hal-hal yang berbahaya
b. menunjukan tindakan yang menentang orang tua, guru dan norma sosial
c. mempermudah penyaluran perilaku seks
d. melepasksn diri dari kesepian
e. mencari dan menemukan jati diri
f. mengisi kekosongan
g. menghilankan frustasi dan gelisah hidup
h. sekedar iseng dan dorongan rasa ingin tahu

Bahaya bagi pelajar

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para


pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya
usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi
ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah
menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan.

Apa dampak dari penggunaan narkoba?

Bergantung pada jenis narkoba yang digunakan dan cara menggunakannya


akan menimbulkan dampak yaitu terjadinya penyakit seperti infeksi HIV/AIDS,
hepatitis C atau B, pengerasan hati radang jantung, sakit ulu hati, pikun , depresi dan
psikosis. Disamping itu dapat pula berakibat dikeluarkan dari sekolah, terlibat
perbuatan ilegal, kecelakaan bahkan kematian. Terutama bagi anak-anak dan amaja
saat menggunakan narkoba, seorang menjadi tidak dapat berprestasi di sekolah. Ia
tidak juga berprestasi dibidang kegiatan sekolah lainnya. Oarang yang menggunakan
narkoba biasanya tidak dapa berfikir jernih dan beprilaku normal. Mereka juga akan
melakukan hal-hal yang berbahaya bagi diri mereka sendiri dan oarang lain bahkan
bisa berakibat fatal.
Penyalahguanan narkoba dan obat lain yang sejenis merupakan perbuatan
merusak dan memiliki dampak negatif yang membahayakan kesehatan dan merusak
masa depan. Sebagai generasi muda harapan bangsa jangan coba-coba mendekati
narkoba. Isilah waktu luang dengan olahraga, beroraganisasi dan kegiatan lain yang
bermanfaat. Selalu menjalankan perintah agama merupakan perisai yang sangat kuat
untuk menghalangi kita terhadap narkoba. Pilihlah teman yang baik agar kita tidak
salah pergaulan
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-
red) adalah sebagai berikut:
* perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
* sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
* menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
* sering menguap, mengantuk, dan malas,
* tidak memedulikan kesehatan diri,
* suka mencuri untuk membeli narkoba.

Upaya Pencegahan

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah


seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak
termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam
mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah
melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan
tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan
perhatian dan kasih sayang.
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik
anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran
setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap,
sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa narkoba (narkotika


dan obat-obatan terlarang) telah melanda di lingkungan sekeliling kita. Jumlah
pemakainya meningkat dari tahun ke tahun. Pemakai narkoba tidak hanya terbatas
pada generasai tua saja, tetapi juga dikonsumsi oleh kalangan generasi muda.
Narkoba dapat dihindari dan dicegah dengan dua pendekatan, antara lain: (1)
melalui pendidikan agama; (2) organisasi. Pendekatan Pendidikan Agama dilakukan
untuk meningkatkan ketaqwaan tehadap Allah SWT, yaitu dengan cara mengerjakan
salat lima waktu sehari semalam, dan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan
(spritual). Pendekatan organisasi dapat dilakukan dengan cara mengikuti organisasi
(perkumpulan) yang memiliki arah dan tujuan yang jelas atau positif. Organisasi yang
dapat diikuti oleh siswa antara lain: OSIS, Karang Taruna, Kelompok Belajar, Pramuka,
PMR, Sanggar Seni, dan lain-lain.

Saran-saran

Berikut ini penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Pencandu narkoba telah nyata-nyata merusak masa depan seseorang, untuk


itu perlu dihindari.
2. Hendaknya siswa dapat mengisi hari-harinya dengan mendekatkan kepada
Allah SWT dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat positif.
3. Pada orang tua, guru, dan masyarakat sebaiknya selalu memberikan arahan-
arahan yang berisfat positif untuk menghindari bahaya narkoba bagi generasi
muda

You might also like