You are on page 1of 28

PSAK 50 & PSAK 55

Presented by : kelompok 3
Zahratul Hasanah
Revi Novesarani
Jessica Eka Putri
Latar Belakang Revisi PSAK 50 - 55
Perkembangan standar Internasional IFRS 30
dan 39
Investor melakukan investasi secara global.
Perusahaan multinasional dan merger
perusahaan antar negara.
Analis dilakukan atas semua perusahaan di
dunia
Perbedaan akuntansi dapat menyulitkan
perbandingan
Tujuan dan Ruang Lingkup PSAK 50
Tujuan:
Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai
liabilitas atau ekuitas dan untuk saling hapus aset keuangan
dengan liabilitas keuangan.
Prinsip-prinsip ini melengkapi prinsip pengakuan dan
pengukuran dalam PSAK 55

Ruang Lingkup:
Diterapkan oleh semua entitas untuk semua jenis instrumen
keuangan kecuali : perusahaan asosiasi, imbalan kerja,
kontijensi dalam penggabungan usaha, kontrak asuransi,
instrumen keuangan dalam PSAK 36, kompensasi berbasis
saham.
Definisi
 Instrumen keuangan
 Instrumen ekuitas
 Nilai wajar

Definisi Aset Keuangan


 Aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk :
 Kas
 Instrumen ekuitas entitas lain
 Hak kontraktual
◦ Untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain
◦ Untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan
kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut
 Kontrak yang memungkinkan diselesaikan dg menggunakan instrumen ekuitas
yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
◦ Nonderivative
◦ Derivative
Definisi Kewajiban Keuangan
 Kewajiban kontraktual:
◦ Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain
kepada entitas lain
◦ Untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban
keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang
berpotensi tidak menguntungkan entitas tersebut
 Kontrak yang akan memungkinkan diselesaikan
dengan menggunakan instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas lain dan merupakan suatu
nonderivative atau derivative
Penyajian
Penerbit instrumen keuangan pada saat
pengakuan awal harus mengklasifikasikan
instrumen tersebut atau komponen-
komponennya sebagai kewajiban
keuangan, aset keuangan, instrumen
ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian
kontraktual dan definisi kewajiban
keuangan aset keuangan dan instrumen
ekuitas.
Pilihan Penyelesaian
Ketika instrumen keuangan derivative
memberi kepada satu pihak pilihan cara
penyelesaian (misalnya penerbit atau
pemegang instrumen dapat memilih
penyelesaian secara neto dengan kas atau
dengan mempertukarkan saham dengan kas),
maka instrumen tersebut merupakan aset
keuangan atau kewajiban keuangan kecuali
jika seluruh alternatif penyelesaian yang ada
menjadikannya sebagai instrumen ekuitas.
Instrumen keuangan majemuk (Compound
Financial Instruments)
Diakui secara terpisah komponen-komponen instrumen
keuangan:
 Menimbulkan kewajiban bagi entitas
 Memberikan opsi bagi pemegang instrmen untuk mengkonversi
instrumen tersebut menjadi instrumen entitas dari entitas yang
bersangkutan.
Treasury Stock
Jika entitas memperoleh kembali
instrumen keuangan, instrumen tersebut
harus dikurangkan dari ekuitas.
Keuntungan dan kerugian yang timbul
tidak dapat diakui dalam laporan laba
rugi.
Jumlah yang dibayarkan atau diterima
diakui secara langsung dalam ekuitas.
Bunga, dividen, keuntungan, kerugian
Bunga, dividen, keuntungan, kerugian yang berkaitan
dengan instrumen keuangan atau komponen yang
merupakan kewajiban keuangan diakui sebagai
pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi.
Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit
oleh entitas secara langsung pada ekuitas setelah
dikurangi manfaat pajak penghasilan yang terkait.
Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas
selain biaya penerbitan instrumen ekuitas yang secara
langsung dapat diatribusikan pada perolehan badan
usaha dicatat sebagai pengurang ekuitas, setelah
dikurangi manfaat pajak
Saling Hapus
Asset keuangan dan kewajiban keuangan
saling hapus jika dan hanya jika:
 Saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut.
 Berniat untuk menyelesaikan secara neto untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban
secara simultan
Pengungkapan
Informasi mengenai risiko pasar, kredit, likuiditas,
bunga atas arus kas.
Format, tempat dan kelompok instrumen keuangan
Kebijakan manajemen risiko dan aktivitas lindung nilai
Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi
Pengungkapan lainnya
 Penghentian pengakuan
 Agunan
 Instrumen keuangan majemuk
 Reklasifikasi
 Penurunan nilai
 Wanprestasi
Ketentuan Transisi
 Entitas harus menyajikan dampak penyesuaian perlakuan akuntansi
instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum
tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam PSAK No. 55 (Revisi )
dalam laporan laba rugi atau ekuitas periode berjalan.
 Entitas harus mengungkapkan dampak penyesuaian perlakuan akuntansi
instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum
tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam PSAK No. 55 (Revisi).

Tanggal Efektif
 Entitas menerapkan Pernyataan ini secara prospektif untuk laporan yang
mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
Penerapan lebih dini dianjurkan. Entitas tidak diperkenankan menerapkan
Pernyataan ini untuk periode tahunan yang dimulai sebelum tanggal 1
Januari 2009, kecuali jika entitas tersebut juga menerapkan PSAK No. 55
(Revisi). Jika entitas menerapkan Pernyataan ini pada periode sebelum
tanggal 1 Januari 2009, maka fakta ini harus diungkapkan.
Revisi PSAK 50
 Diaplikasikan untuk semua jenis financial instrument
 Memberikan definisi detail financial instrument
(asset, liabilities dan equity)
 Disclosure yang lebih banyak untuk financial
instrument dan risk
 Equity instrument didefinisikan sebagai kontrak yang
memberikan pemilik hak residual atas asset setelah
dikurangi dengan semua liabilities
 Alokasi atas nilai buku debt dan equity dari financial
instrument. Nilai debt ditentukan terlebih dahulu.
Revisi PSAK 50
 Akuisisi atas treasury stock dicatat sebagai
perubahan ekuitas tanpa pengakuan
gain/loss
 Definisi financial asset dan liabilities
terkaitkan dengan kontrak yang diselesaikan
oleh pemilik equity instrument.
 Financial asset dan liablities diakui pada
saat entitas menjadi pihak yang terlibat
dalam kontrak instrument tersebut.
Derivatif
Derivatif adalah suatu instrumen keuangan
atau kontrak lain dengan karakteristik:
◦ Nilainya berubah akibat perubahan variabel yang
telah ditentukan (underlying) ex. bunga, harga
saham, kurs, dll
◦ Tidak memerlukan investasi awal neto atau
memerlukan investasi awal dalam jumlah yang
lebih kecil dibandingkan jumlah yang diperlukan
untuk kontrak serupa
◦ Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa
mendatang
Pengukuran
 Biaya yang di amortisasi (amortized cost)
 Nilai wajar (fair value)
 Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat
ditentukan
 Suku bunga efektif
Derivatif Melekat
Derivatifmelekat merupakan komponen dari instrumen
campuran atau gabungan di mana didalamnya termasuk
pula kontrak utama nonderivatif.
DM dipisahkan dari kontrak utamanya jika dan hanya
jika:
◦ Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak
berkaitan dengan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko
dari kontrak utamanya.
◦ Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama
dengan derivatif melekat memenuhi definisi sebagai derivatif
◦ Instrumen campuran tidak diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.
Derivatif Melekat
DM diukur dengan nilai wajar melalui laporan
laba rugi kecuali:
◦ Derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara
signifikan arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak
◦ Terlihat jelas bahwa pemisahan tidak diperkenankan
Jika entitas tidak dapat mengukur derivatif
melekatnya maka keseluruhan kontra
diberlakukan sebagai aset dan kewajiban
keuangan dan diukur dengan nilai wajar.
Instrument Lindung Nilai
 Derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai atau
 Aset keuangan atau kewajiban nonderivatif yang telah
ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang nilai wajar atau
kasnya diperkirakan dapat saling hapus dengan perubahan
nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindungi nilai
 Item yang dilindungi : aset, kewajiban, komitmen pasti,
prakiraan transaksi, investasi neto di luar negeri

Efektivitas Lindung Nilai


Sejauh mana perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang
dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang akan
dilindung nilai dapat saling hapus dengan perubahan nilai
wajar atau arus kas dari instrumen lindung nilai
Lindung Nilai
 Lindung nilai atas nilai wajar suatu lindung nilai terhadap
ekposur perubahan nilai wajar atas aset atau kewajiban yang
telah diakui atau komitmen pasti yang belum diakui atau
bagian yang telah diidentifikasi dari aset, kewajiban atau
komitmen pasti tersebut yang dapat diatribusikan pada risiko
tertentu dan dapat mempengaruhi laporan laba rugi.
 Lindung nilai atas arus kas suatu lindung nilai terhadap
variabilitas arus kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko
tertentu yang terkait dengan aset atau kewajiban yang telah
diakui (misal seluruh atau sebagian bunga di masa depan atas
suku bunga variabel) atau yang dapat diatribusikan pada risiko
terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar
terjadi dan (ii) dapat mempengaruhi laporan laba rugi.
 Lindung nilai investasi neto pada operasi luar negeri.
Lindung Nilai – Nilai Wajar
Keuntungan dan kerugian berasal dari
pengukuran kembali instrumen lindung
nilai diakui pada laporan laba rugi
Keuntungan dan kerugian atas item yang
dilindung nilai yang dapat diatribusikan
pada risiko yang dilindung nilai dengan
menyesuaikan nilai tercatat item yang
dilindung nilai dan diakui pada laporan
laba rugi.
Lindung Nilai – Arus Kas
Bagian keuntungan atau kerugian atas
instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif diakui
secara langsung dalam ekuitas melalui
laporan perubahan ekuitas
Bagian yang tidak efektif atas keuntungan
dan kerugian dari instrumen lindung nilai
diakui dalam laporan laba rugi.
Lindung Nilai – Investasi Neto
Bagian keuntungan atau kerugian atas
instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif diakui
langsung dalam ekuitas
Bagian yang tidak efektif diakui pada
laporan laba rugi
Penurunan Nilai
Asetkeuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai apabila:
◦ Nilai tercatat/biaya perolehan diamortisasi > nilai yang
dapat diperoleh kembali.
◦ Evaluasi atas apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai
harus dilakukan setiap tanggal neraca.
Bila tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai
maka harus dilakukan estimasi nilai yang akan
diperoleh kembali dan mengakui kerugian penurunan
nilai
Penurunan nilai diakui berdasarkan incurred loss
model bukan berdasarkan expected loss model
Revisi PSAK 55
 Financial instrument diukur pada saat perolehan sebesar fair
value ditambah biaya transaksi kecuali untuk instrument
disignated at fair value.
 Derecogntion atas financial asset didasarkan atas kombinasi
dari risk & reward dan pendekatan pengendalian. Evaluasi
atas Risk and Reward mendahului evaluasi atas transfer
pengendalian.
 Pengakuan gain/loss dalam penarikan atas financial liabilities
ketika utang baru memiliki perbedaan jangka waktu
dibandingkan dengan utang lama.
 Restrukturisasi utang dipertanggungjawabkan sebagai
modifikasi secara substansi atas term dari financial liablities
sehingga menghasilkan laba dan financial liabilities yang
baru.
Revisi PSAK 55
4 kategori dari financial asset: fair value to profit and loss, held
to maturity, pinjaman dan piutang dan available for sale financial
asset.
 2 kategori dari financial asset : faif value to profit and loss dan
other financial liabilities.
 Pengukuran financial asset dengan FV pada skop yang lebih luas.
 Beberapa perbedaan dalam praktik identifikasi atas embedded
derivaties
 Harga pasar untuk asset yang dipegang dan liabilities yang
diterbitkan adalah nilai sekarang, sedangkan untuk asset yang
diperoleh dan liabilities yang dipegang adalah harga penawaran.
(asking price)
Revisi PSAK 55
 Pengukuran financial instrument sebesar amortized cost di
mana premium dan diskon dimortisasi dengan effective
interest rate.
 Tainting atas HTM dibatasi 2 tahun dan restriksi dari transfer.
 Dibutuhkan bukti obyektif atas impairment dari financial asset
dan peninjauan setiap tanggal neraca
 Peninjauan atas asset secara individu dan kolektif dilakukan
untuk impairment.
 Reversal atas impairment loss atas loans dan receivable, HTM
investment dan AFS debt instrument jika kriteria memenuhi.
 Reklasifikasi ke dan dari FVPL dilarang kecuali derivatives
designated dalam rangka hedging.

You might also like