Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Hugo de Groot
Mengemukakan bahwa hukum dan hubungan internasional didasarkan pada
kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua negara. Tujuannya
adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri dalam satu
ikatan dan sederajat.
3. Dampak suatu Negara yang mengucilkan diri dari pergaulan Internasional.
a. Negara tersebut akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya,
mengingat keterbatasan sumber daya alam dan juga sumber daya manusia.
b. negara tersebut akan kesulitan dalam menyelesaikan masalah, misalnya ketika
mengalami konflik dengan bangsa / negara lain.
c. negara tersebut tidak atau kurang mendapat dukungan dari lembaga / organisasi
internasional dalam menghadapi masalah sosial atau kemanusiaan.
d. Negara tersebut kemungkinan akan memperoleh sanksi Embargo.
2. Pemberian Sanksi
Adalah merupakan tindakan pertama yang diambil setelah gagalnya pelaksanaan
diplomasi dan merupakan perangkat utama yang dipergunakan untuk menegakkan
suatu perjanjian ( treaties ).
Sanksi dapat berupa sanksi diplomatik atau ekonomi, pemutusan hubungan dan
penerapan batasan-batasan terhadap komunikasi atau perdagangan.
3. Perang.
Adalah penggunaan kekuatan, sering dianggap sebagai perangkat utama dalam
hubungan internasional. Definisi perang yang diterima secara luas adalah diberikan
oleh Clausewitz, yaitu bahwa perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain.
4. Mobilisasi
Adalah tindakan memperlakukan secara internasional juga dianggap sebagai alat
dalam hubungan internasional. Penggunaan yang terkemuka dalam hal ini adalah
prosedur Komisi PBB untuk Hak-hak Asasi Manusia, yang secara publik memaparkan
negara-negara yang melakkukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi
.
IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama
Pendahuluan 10 menit
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan pengertian hubungan antar negara
• Menjelaska dasar dari hubungan antar negara Indonesia
• Menguraikan macam-macam hubungan antar negara
2.
Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi 1 s/d 5 15 menit
60 menit
b. Siswa melaksanakan studi kepustakaan mencari reverensi
tentang hubungan internasional yang dijalin oleh negara RI
20 menit
c. Guru meminta siswa menyimpulkan dampak yang diperoleh
negara RI dalam menjalin hubungan internasional 5 menit
d. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa
3.
Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : negara Indonesia menjalin hubungan
internasional dalam rangka mencapai tujuan nasional RI dan
politik LN yang bebas aktif
b. Refleksi : Pemberian tugas
yaitu : menganalisis hubungan bilateral, regional dan
multilateral negara RI
Penutup
a. Kesimpulan : negara Indonesia menjalin hubungan
internasional dalam rangka mencapai tujuan nasional RI dan
politik LN yang bebas aktif
b. Refleksi : Pemberian tugas yaitu : menganalisis hubungan
bilateral, regional dan multilateral negara RI, dikumpulkan pada
pertemuan yang akan datang
Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK jilid IIa untuk kelas XI, LP2IP; Yogyakarta.
Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga.
Joko Budi Santoso, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK kelas XI penerbit Yudistira
Sumber lain yang relevan
V. EVALUASI.
Soal / Permasalahan
KUNCI JAWABAN
. Bangsa Indonesia dalam menjalin hubungan internasional mendasarkan pada politik luar
negeri yang bebas aktif. Bebas dalam arti tidak memihak pada kekuatan manapun juga
tetapi aktif dalam pelaksanaan perdamaian dunia.
. Asas teritorial dalam hubungan suatu negara adalah asas yang didasarkan
pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum
bagi semua orang yang ada dalam wilayahnya.
VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52
dapat melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
NORMA PENILAIAN :
Jadi 10 x 10 = 100
I. TUJUAN PEMBELAJARAN.
b. G .Schwarzenbeger
Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subyek-subyek hukum
internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam
hukum internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral ataupun
multilateral. Subyek-subyek hukum internasional antara lain lembaga-lembaga
internasional dan negara-negara.
c. Rebecca M. Wallace
Perjanjian internasional adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh subyek
hukum internasional yang mungkin terjadi antara dua negara ( bipartite ) atau
antara banyak negara ( multipartite ) dan membentuk hukum-hukum ( traite lois)
3. Klasifikasi perjanjian internasional
• Dipandang dari Peserta atau pihak-pihak yang mengadakan perjanjian
a. Perjanjian bilateral yaitu perjanjian yang dilakukan oleh dua negara untuk
mengatur kepentingan kedua belah pihak.
b. Perjanjian multilateral adalah perjanjian yang diadakan oleh banyak pihak /
negara.
1. Penjajakan
Merupakan tahap awal yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang beruding
mengenai kemungkinan dibuatnya suatu perjanjian internasional.
2. Perundingan
Merupakan tahap kedua untuk membahas substansi dan masalah-masalah teknis
yang akan disepakati dalam perjanjian internasional.
3. Penerimaan
Merupakan tahap menerima naskah perjanjian yang telah dirumuskan dan
disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam perundingan bilateral, kesepakatan atas
naskah awal dapat diterima yang ditandai dengan membubuhkan inisial atau paraf
pada naskah perjanjian internasional oleh ketua delegasi masing-masing negara.
4. Penandatangan
Merupakan tahap persetujuan atas naskah perjanjian internasional tersebut yang
telah dihasilkan dan/atau merupakan pernyataan untuk mengikatkan diri secara
definitif sesuai dengan kesepakatan para pihak.
1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi
Pertemuan Pertama
1 Pendahuluan 10 menit
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan pengertian perjanjian internasional
• Menjelaskan tentang sarana hubungan internasional
• Menguraikan asas-asas hubungan internasional
2. Kegiatan Inti
Memasang mediapemelajaran 2 menit
Guru menjelaskan materi 1 s/d 6 15 menit
c. Guru dan siswa menggunakan study kasus dan tanya jawab 60 menit
d. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa 5 menit
3.
Penutup
a. Kesimpulan : negara Indonesia menjalin hubungan 10 menit
internasional dalam rangka mencapai tujuan nasional RI dan
politik LN yang bebas aktif
b. Refleksi : mengerjakan soal pada modul PKN smt 4 halaman 9
dan dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang.
2 Kegiatan Inti
a. Memasang media pembelajaran 3 menit
b. Guru menjelaskan materi no 6 17 menit
40 menit
s/d 11
c. Guru menyiapkan siswanya
10 menit
untuk berdiskusi, membahas hal-yang menyebabkan
berakhirnya suatu perjanjian internasional
d. Tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya,dan guru melakukan
10 menit
penilaian
Penutup
a. Kesimpulan : negara Indonesia menjalin hubungan
internasional dalam rangka mencapai tujuan nasional RI dan
politik LN yang bebas aktif
b. Refleksi : mengerjakan soal pada modul PKN smt 4 halaman
10 s/d 12 dan dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang.
V. EVALUASI.
KUNCI JAWABAN
5. Pengertian dari :
a. Konvensi ( Convention ) yaitu perjanjian formal yang bersifat multilateral dan
tidak berurusan dengan kebijakan tingkat tinggi ( high poley ) tetapi harus
dilegalisasi oleh wakil-wakil yang berkuasa penuh ( plaenipotentions )
b. Protokol adalah persetujuan yang tidak resmi dan pada umumnya tidak dibuat
oleh kepala negara. Perjanjian ini dibuat untuk mengatur masalah-masalah
tambahan seperti penafsiran klausal-klausal tertentu.
c. Modus Vivendi adalah dokumen untuk mencatat persetujuan internasional
yang bersifat sementara, sampai berhasil diwujudkan pertemuan yang lebih
permanen, terperinci , sistematis dan tidak memerlukan adanya ratifikasi.
6. Tahap penandatanganan perrjanjian internasional, biasanya dilakukan
oleh para menteri luar negeri atau oleh kepala negara. Untuk
perundingan multilateral, penandatanganan teks perjanjian sudah
dianggap syah jika 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara,
kecuali jika ditentukan lain.Namun demikian perjanjian tersebut belum
dapat dilaksanakan oleh negara masig-masing.
VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52 dapat
melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
a. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
b. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan kembali
soal-soal yang sudah tersedia.
NORMA PENILAIAN :
Jadi 10 x 10 = 100
RPP
MATA DIKLAT : PEND.KEWARGANEGARAAN
KELAS / PRODI : XI / Semua Program Diklat
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Hubungan Internasional dan Oragnisasi
Intermasional.
KOMPETENSI DASAR : Menganalisis Fungsi Perwakilan Diplomatik.
INDIKATOR :
- mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik.
- menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik.
- mengidentifikasikan perwakilan diplomatik dengan perwakilan
konsuler.
- menganalisis fungsi perwakilan diplomatik.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN.
1. Perwakilan Diplomatik.
Bagi suatu negara merdeka dan berdaulat menjalin hubungan dengan negara lain
merupakan suatu hal yang sangat penting, karena suatu negara tidak mungkin dapat
memenuhi kebutuhan negaranya sendiri tanpa pertolongan dan bantuan dari negara
lain. Oleh karenanya hampir semua negara merdeka dan berdaulat meiliki perwakilan
diplomatik dinegara lain.
Perwakilan diplomatik merupakan lembaga utama yang melakukan hubungan
antar negara. Hak-hak, kewajiban serta privilege / wewenang perwakilan
perwakilan diplomatik berkembang sesuai dengan kebiasaan internasional.
Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang selanjutnya disebut Perwakilan
adalah satu-satunya aparatur negara yang mewakili kepentingan negara Republik
Indonesia secara keseluruhan di negara lain atau pada organisasi internasional.
2. Pengertian Perwakilan Diplomatik.
Perwakilan Diplomatik adalah perwakilan yang yang kegiatannya meliputi semua
kepentingan Negara Republik Indonesia dan wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah
negara penerima atau bidang kegiatannya meliputi bidang kegiatan suatu organisasi
internasional. Negara Penerima adalah negara tempat adanya perwakilan Indonesia.
Organisasi Internasional Penerima adalah organisasi internasional tempat adanya
perwakilan negara Indonesia.
2. Duta ( Envoy )
Jabatan ini secara lengkap disebut “Envoy Extraordinary and Minister
Plepotentiary” / Duta Istimewa dan Menteri Berkuasa Penuh.
Seorang Duta menjadi kepala Perwakilan Diplomatik yang disebut Legation /
Kedutaan.
Duta di Tahta Suci disebut Apostolic Internuncius dan mengepalai Apostolic
Internunciature.
Walaupun fungsi Duta Besar dan Duta adalah sama, namun demikian seorang
Duta Besar memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada seorang duta.
Dalam menyelesaiakan segala perkara kedua negara duta harus berkonsultasi
dengan pemerintah.
5. Atase-atase
Adalah pejabat pembantu Duta Besar yang berkuasa penuh. Atase terdiri atas
dua bagian, yaitu :
Atase Pertahanan
Atase ini dijabat oleh seorang perwira TNI yang diperbantukan Departemen
Luar Negeri dan ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia
( KBRI ),serta diberikan kedudukan sebagai seorang diplomat.
Atase Teknik
Atase ini dijabat oleh seorang pegawai negeri sipil tertentu yang tidak berasal
dari lingkungan Departemen Luar Negeri dan ditempatkan di salah satu KBRI
untuk membantu Duta Besar
1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi
Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
a. Memasang media pembelajaran 2 menit
b. Guru menjelaskan materi 1 s/d 4 15 menit
c. Siswa melaksanakan studi kepustakaan mencari reverensi 60 menit
hubungan diplomatik negara Indonesia dengan negara lain
d. Guru meminta siswa menyimpulkan manfaat yang diperolah 20 menit
Indonesia dari hubungan diplomatik tersebut
e. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa 5 menit
3. Penutup
a. Kesimp 10 menit
ulan : negara Indonesia menjalin hubungan internasional dalam
rangka mencapai tujuan nasional RI dan politik LN yang bebas
aktif
b. Refleksi
: mengerjakan soal pada modul PKN smt 4 halaman 26 dan
dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang.
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan perwakilan diplomatik
• Menjelaskan pengertian perwakilankonsuler
• Menjelaskan tugas-tugas perwakilan diplomatik
2 Kegiatan Inti
3 menit
a. Memasang media pembelajaran
17 menit
b. Guru menjelaskan materi no 5
30 menit
s/d 8
c. Menggunakan metode tanya
jawab tentang fungsi, tugas kekebalan perwakilan diplomatik 20 menit
d. Memberi kesempatan pada
anak untuk menjawab pertanyaan
Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : negara Indonesia menjalin hubungan
internasional dalam rangka mencapai tujuan nasional RI dan
politik LN yang bebas aktif
b. Refleksi : meminta anak belajar dirumah sebagai persiapan
ulangan harian minggu depan
V. EVALUASI
KUNCI JAWABAN
6. Pengertian Atase
Adalah pejabat pembantu duta besar. Ada du macam atase yaitu :
Atase pertahanan yang dijabat oleh seorang perwira TNI yang
ditempatkan di KBRI serta diberi kedudukan sebagai diplomat, tugasnya
memberikan nasehat dibidang militer dan hankam.
Atase Teknis, dijabat oleh seorang pegawai negeri sipil tertentu
yang tidak berasal dari Departemen Luar Negeri dan ditempatkan di KBRI untuk
membantu Duta Besar. Ia berkuasa penuh untuk masalah teknis sesuai dengan
tugas pokok di departemennya sendiri.
VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52 dapat
melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :
a. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
b. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan
kembali soal-soal yang sudah tersedia.
NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 10 x 10 = 100
Total nilai = 100 : 10 = 10
RPP
MATA DIKLAT : PEND.KEWARGANEGARAAN
KELAS / PRODI : XI / Semua Program Diklat
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 6 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Hubungan Internasional dan Oragnisasi
Intermasional.
KOMPETENSI DASAR : Mengkaji peranan organisasi Internasional ( ASEAN, PBB )
dalam meningkatkan hubungan internasional.
INDIKATOR :
- mendeskripsikan pengertian organiasasi internasional.
- mengidentifikasikan macam-macam organisasi internasional.
- menguraikan peranan dan tujuan organisasi internasional PBB.
- mendeskripsikan peranan Indonesia terhadap ASEAN.
- mengidentifikasikan peranan peranan ASEAN bagi bangsa
Indonesia.
- menjelaskan tujuan ASEAN.
- mendiskripsikan peranan organisasi internasional dalam
meningkatkan hubungan internasional.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN.
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian organiasasi internasional.
2. Siswa mampu mengidentifikasikan macam-macam organisasi internasional.
3. Siswa mampu menguraikan peranan dan tujuan organisasi internasional PBB.
4. Siswa mampu menjelaskan peranan Indonesia terhadap ASEAN.
5. Siswa mampu menguraikan peranan peranan ASEAN bagi bangsa Indonesia.
6. Siswa mampu menjelaskan tujuan ASEAN.
7. Siswa mampu mendiskripsikan peranan organisasi internasional dalam
meningkatkan hubungan internasional.
Berdasarkan tujuannya
a. Menyelesaikan sengketa secara damai antar bangsa / negara
b. Memperkecil atau mengontrol terjadinya konflik / sengketa
internasional.
c. Meningkatkan kegiatan-kegiatan pembangunan antar bangsa /
negara dibidang ekonomi, sosial atau masalah kemanusiaan.
d. Fungsi pertahanan secara kolektif dari suatu kelompok bangsa /
negara guna melawan ancaman dari luar.
Berdasarkan lembaganya
a. Inter Governmental Organisations ( IGOs ) adalah organisasi yang
anggotanya terdiri dari pimpinan delegasi pemerintah suatu negara atau organisasi
yang anggotanya adalah negara-negara.
b. Non Governmental Organizations ( NGOs ) adalah perserikatan atau
asosiasi internasional privat yang berorientasi pada bidang agama, ilmu
pengetahuan, budaya serta ekonomi. Organisasi ini tidak melibatkan partisipasi
pemerintah secara langsung.
4. Asas-asas PBB
5. Tujuan PBB
Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB adalah salah satu dari enam badan
utama PBB. Majelis Umum PBB terdiri dari seluruh anggota PBB dan bertemu setiap
tahun dibawah seorang Preside Majelis Umum PBB yang di pilih dari wakil-wakil.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 1946 di Hall Tengah
Westminster di London dan termasuk wakil dari 51 negara.
Pertemuan ini basanya dimulai pada selasa ketiga bulan September dan berakhir pada
pertengahan Desember. Pertemuan khusus dapat diadakan atas permintaan dari
Dewan Keamanan, mayoritas dari anggota PBB, pertemuan khusus diadakan pada
bulan Oktober 1995 untuk memperingati perayaan 50 tahun PBB.
b. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Dewan Keamanan PBB merupakan badan terkuat di PBB. Tugasnya adalah menjaga
perdamaian dunia dan hubungan antar negara. Berbeda dengan badan PBB lainnya
yang hanya dapat memberikan rekomendasi, maka Dewan Keamanan dapat
mengambil keputusan yang harus dilaksanakan oleh seluruh anggota dibawah Piagam
PBB. Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan pertama pada tanggal 17
Januari 1946 di Church House, London .
Dewan Ekonomi dan Sosial ini terdiri atas 27 anggota yang dipilih oleh Majelis Umum
untuk masa jabatan tiga tahun.
Tugas Dewan Ekonomi dan Sosial :
• Mengadakan penyelidikan dan menyusun laporan tentang soal-soal ekonomi,
sosial, pendidikan, dan kesehatan di seluruh dunia
• Membuat rencana perjanjian tentang soal tersebut dengan negara-negara
anggota untuk diajukan kepada Majelis Umum
• Mengadakan pertemuan-pertemuan internasional tentang hal-hal yang
termasuk tugas dan wewenangnya
d. Dewan Perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa
Dewan Perwalian adalah suatu sistem perwalian internasional yang didirikan oleh
anggota PBB untuk mengatur pemerintah daerah-daerah yang ditempatkan dibawah
pengawasan PBB melalui persetujuan-persetujuan perwalian individual.
Sekretarian PBB adalah salah satu badan utama PBB yang dipimpin oleh seorang
Sekretaris Jenderal PBB, yang dibantu oleh seorang staf pembantu pemerintah
sedunia. Badan ini menyediakan penelitian, informasi dan fasilitas yang dibutuhkan
oleh PBB dalam rapat-rapatnya. Badan ini membawa tugas seperti yang diatur oleh
Dewan Keamanan PBB, Sidang Umum, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Piagam
PBB menyediaka para staff dipilih berdasarkan aplikasi standar efisiensi, kompeten
dan integritas tertinggi, hal ini disebabkan kepentingan yang begitu luas wilayahnya.
Fungsi Sekretaris Jenderal PBB
f. Mahkamah Internasional
Dibidang kesehatan
Memerangi HIV / AIDS lewat program bersama mengenai HIV / AIDS ( UNAIDS ).
Tujuannya adalah mencegah penularan, perawatan dan bantuan, menurunkan
kerentanan individu dan masyarakat. Menanggulangi berjangkitnya penyakit cacar
dan penyakit menular lainnya melalui WHO.
Penanggulangan kemiskinan
Kegiatan ini telah diproklamasikan oleh PBB bahwa tahun 1997 – 2006 sebagai
dasawarsa internasinal untuk penghapusan kemiskinan.
Bantuan untuk anak-anak
Dibentuknya dana bantuan anak-anak PBB ( UNICEF ) pada tahun 1946 dengan
tujuan untuk memberikan perlindungan pada anak-anak dengan memberikan
perawatan kesehatan, perbaikan gizi, pendidikan, air bersih dan sanitasi.
Bidang obat-obatan terlarang.
Disetujuinya konvensi PBB menentang perdagangan gelap narkotika, dan bahan-
bahan psikotropika pada tahun 1988.
Dibidang perlindungan lingkungan laut
Disetujunya konverensi mengenai Pencegahan Polusi Laut karena pembuangan
limbah dan bahan kimia lainnya.
9. Tujuan ASEAN.
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan
kebudayaan di Asia Tenggara.
b. Memelihara perdamaian dan stabilitas regional Asia Tenggara.
c. Memajukan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam kepentingan
bersama dibidang sosial, ekonomi, teknik dan administrasi.
d. Saling memberi bantuan dalam bentuk fasilitas latihan dan penelitian dalamk
lingkungan pendidikan kejuruan, teknik dan administrasi.
e. Memajukan studi tentang Asia Tenggara
1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi
Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan pengertian organisasi internasional
• Menjelaskan pengertian PBB
• Menguraikan prinsip-prinsip utama PBB
2
Kegiatan Inti 2 menit
a. Memasang media pembelajaran 15 menit
b. Guru menjelaskan materi 1 s/d 7 60 menit
c. Siswa melaksanakan studi kepustakaan mencari reverensi
tentang sejarah berdirinya PBB serta perananan organ utama
PBB 20 menit
d. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil referensi per
kelompok ( 1 kelompok terdiri dari 4 orang siswa ) 7 menit
e. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa
3
Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : peranan organisasi internasional sangatlah
besar bagi negara RI. Oleh karenanya maka Negara RI
memasuki berbagai organisasi internasional bagi secara
bilateral, regionalmaupun internasional
b. Refleksi :
Tugas dirumah : carilah peranan PBB dalam menyelesaikan
konflik negara Indonesia dengan negara lain. Tugas
dikumpulkan dalam bentuk Power Poin
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan tujuan PBB
• Menjelaskan organ-organ utama PBB
• Menjelaskan tugas Dewan Keamanan PBB
2 Kegiatan Inti
a. Memasang media pembelajaran 3 menit
b. Guru menjelaskan materi no 8 17 menit
s/d 14 30 menit
c. Guru menyiapkan siswanya
untuk berdiskusi tentang peranan dan tujuan ASEAN serta 20 menit
peranan dan tujuan GNB
d. Guru menilai dan
mengawasikegiatan diskusi 10 menit
Penutup
a. Kesimpulan : peranan organisasi internasional sangatlah
besar bagi negara RI. Oleh karenanya maka Negara RI
memasuki berbagai organisasi internasional bagi secara
bilateral, regionalmaupun internasional
b. Refleksi :
Tugas dirumah : menyelesaikan tugas kelompok dan
dikumpulkan dalam bentuk power point pada pertemuan yang
akan datang.
IV. ALAT / SUMBER BAHAN
V. EVALUASI
KUNCI JAWABAN
VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52 dapat
melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :
a. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
b. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan kembali
soal-soal yang sudah tersedia.
NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 10 x 10 = 100
Total nilai = 100 : 10 = 10
Mengetahui, Cilacap, 20 Januari 2010
Kepala SMK N 1 Cilacap Guru Program Studi
I. TUJUAN PEMBELAJARAN.
1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan 10 menit
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan tujuan ASEAN
• Menjelaskan tujuan Gerakan Non Blok
• Menyebutkan prinsip-prinsip Gerakan Non Blok
2. Kegiatan Inti
10 menit
a. Guru menjelaskan materi 1 s/d 3
5 menit
b. Guru menyiapkan siswa untuk berdiskusi
40 menit
c. Siswa melaksanakan kegiatan diskusi tentang kerjasama
internasional 10 menit
d. Siswa mempresentasikan hasil diskusi 5 menit
e. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa
3. Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : peranan organisasi internasional sangatlah
besar bagi negara RI. Oleh karenanya maka Negara RI
memasuki berbagai organisasi internasional bagi secara
bilateral, regionalmaupun internasional
b. Refleksi :
Tugas dirumah :
Mencari contoh berbagai macam kerjasama Internasional yang
bermanfaat bagi bangsa Indonesia, dikerjakan di buku tugas
dan dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan terbentuknya Gerakan Non Blok
• Menyebutkan manfaat perjanjian dankerjasama Internasional
• Menjelaskan kerjasama Internasional yang bermanfaat bagi
bangsa Indonesia
Kegiatan Inti
2 3 menit
a. Memasang media pembelajaran
17 menit
b. Guru menjelaskan materi no 4
30 menit
dan 5
c. Siswa diajak mencari berbagai
referenasi lain dari media cetak dan elektronik mengenai
berbagai kerjasama bangsa Indonesia dengan negara lain. 20 menit
d. Memberi kesempatan pada
siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas
10 menit
Penutup
a. Kesimpulan : peranan organisasi internasional sangatlah
besar bagi negara RI. Oleh karenanya maka Negara RI
memasuki berbagai organisasi internasional bagi secara
bilateral, regionalmaupun internasional
b. Refleksi :
Tugas dirumah :
Memberi komentar dan menelaah kejadian dibawah ini
a. Bom yang diledakkan dari jarak jauh
menghancurkan mobil yang membawa Gubernur
Provinsi Logar Abdulah Wardak di dekat rumahnya di
Panghman Kabul, Afganistan. Wardak yang mantan
menteri Kabinet ini tewas seketika di tempat kejadian.
Dan kelompok Thaliban mengaku bertanggung jawab
atas ledakan bom tersebut. ( Kompas, 14 September
2008 ) .
b. Dalam pertemuan Forum Regional ASEAN ke 15 di
Singapura tanggal 24 Juli 2008 yang antara lain dihadiri
oleh Menlu Amerika Serikat Condoleeza Rice dengan
Menlu Korea Utara, untuk menandatanganiTraktat
perlucutan senjata nuklir. Selain itu terdapat konflik
atara Kamboja dengan Thailand yang menyangkut
kawasan sekitar Kuil Preah Vrihaer yang merupakan
wilayah perbatasan kedua negara, dimana ada
keanehan didalamnya yaitu ketika ketegangan
meningkat Kamboja langsung meminta bantuan Dewan
Keamanan PBB, sedangkan Thailand tidak mau
berkonsultasi dengan sesama anggota ASEAN.
( KOMPAS, 26 Juli 2008 )
V. EVALUASI
KUNCI JAWABAN
VIII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52
dapat melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
a. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
b. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan
kembali soal-soal yang sudah tersedia.
NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 8 x 10 = 80
Total nilai = 80 : 10 = 10
I. TUJUAN PEMBELAJARAN.
Wiryono Prijodikoro
a. Perjanjian internasional.
b. Hukum adat kebiasaan.
c. Putusan-putusan pengadilan.
d. Ilmu pengetahuan hukum.
e. Tulisan-tulisan sarjana hukum.
f. Hasil-hasil konferensi ahli hukum internasional.
g. Kodifikasi dokumen-dokumen.
7. Perjanjian internasional.
Perjanjian Internasional merupakan sumber hukum internasional yang utama, maka
Hukum Internasional tidak dapat dipisahkan dari adanya perjanjian-perjanjian
internasional yang dibuat oleh negara-negara. Dewasa ini hukum internasional memiliki
kecendrungan untuk mengatur hukum internasional dalam bentuk perjanjian
intenasional baik antar negara ataupun antara negara dengan organisasi internasioanal
serta antara negara dengan subjek internasional lainnya.
9. Putusan-putusan pengadilan.
Putusan Mahkamah Internasional / lembaga peradilan internasional merupakan
sumber hukum tambahan, yang tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan tidak
menimbulkan suatu kaidah hukum tertentu. Namun demikian putusan tetap Pengadilan
internasional, Mahkamah Iternasional, Mahkamah Arbitrasi tetap mempunyai pengaruh
besar dalam perkembangan hukum internasional.
1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan pengertian hukum internasional
• Menjelaskan asas-asas hukum internasional
• Menyebutkan sumber hukuminternasional
2 Kegiatan Inti
3 menit
a. Memasang media pembelajaran
17 menit
b. Guru menjelaskan materi no 8
30 menit
s/d 13
20 menit
c. Menggunakan metode tanya
jawab
3 d. Memberi kesempatan pada
10 menit
anak untuk menjawab pertanyaan
Penutup
a. Kesimpulan : sumber hukum internasional yang paling utama
adalah negara, namun perorangan juga merupakan sumber
hukum internasional karena peranannya dalam forum
internasional
V. EVALUASI
1. Dalam hubungan
internasional
sebenarnya
merupakan
hubungan hukum
antar negara.
Jelaskan maksud
dari kalimat
tersebut !.
2. Jelaskan pengertian
sistem hukum
internasional !
3. Jelaskan pengertian
hukum internasional
menurut J.G. Starke
!
4. Jelaskan asal mula
hukum internasional
!
5. Sebut dan jelaskan
dua macam hukum
internasional !
6. Jelaskan
persamaan dan
perbedaan hukum
perdata
internasional
dengan hukum
publik
internasional !
7. Sebutkan dua hasil
konvensi Wina
mengenai hukum
tertulis !
8. Sebutkan asas-
asas hukum
internasional !
9. Sebutkan sumber
hukum internasional
dalam arti formal !
10. Sebutkan subyek-
subyek hukum
internasional !
KUNCI JAWABAN
1. Dalam hubungan
internasional
sebenarnya
merupakan
hubungan hukum
antar negara.
Maksud dari kalimat
tersebut adalah
bahwa hubungan
hukum internasional
melahirkan hak dan
kewajiban antar
subyek hukum yang
saling berhubungan
baik dalam bentuk
bilateral, regional
maupun dalam
bentuk multilateral.
2. Pengertian sistem
hukum internasional
adalah satu
kesatuan hukum
yang berlaku untuk
komunitas
internasional
( semua Negara di
dunia ) yang harus
dipatuhi dan di taati
oleh setiap Negara
karena sistem
hukum internasional
telah ditetapkan
bersama-sama oleh
seluruh Negara
anggota.
3. Pengertian hukum
internasional
menurut J.G. Starke
adalah sekumpulan
hukum ( Body The
Law ) yang
sebagian besar
terdiri dari asas-
asas dan karena itu
biasanya ditaati
dalam hubungan
antarnegara.
Bermula dari bangsa Romawi yang mengenal hokum internasional dengan nama
Ius Civil pada tahun 89 SM.
Kemudian berubah menjadi Ius Gentium / Ius Inter Gentium dan berkembang
menjadi Volkernrecht ( Jerman ), droit des gens ( Perancis ), dan Law Of
Nation / International Law
6. Persamaan dan
perbedaan hukum
perdata
internasional
dengan hukum
publik internasional
Persamaan : Keduanya mengatur masalah yang berhubungan dengan persoalan
yang melintasi batas-batas Negara.
Perbeadaan : Dalam hukum perdata internasional persoalan berkaitan dengan
hukum perdata, sedangkan hukum publik internasional persoalan menyangkut
hukum publik.
8. Asas-asas hukum
internasional :
Asas Teritorial : asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara atas daerahnya.
Menurut asas ini, Negara melaksanakan hukum bagi semua orang yang ada
diwilayahnya.
Asas Kebangsaan : asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara untuk
warganegaranya. Menurut asas ini, setiap warganegara dimanapun ia berada akan
dilindungi dan mendapat perlakuan hukum dari negaranya.
Asas Kepentingan umum : asas ini didasarkan pada wewenang untuk
melidungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini
Negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang
berkaitan dengan kepentingan umum
9. Sumber hukum
internasional dalam
arti formal
merupakan sumber
hukum yang dipakai
Mahkaah
Internasional dalam
memutuskan
perkara-perkara
hubungan
internasional.
10. Subyek-subyek
hukum internasional
:
a. Negara , subyek hukum dalam arti klasik.
b. Tahta Suci, Vatikan.
c. Palang Merah Internasional.
d. Organisasi Internasional.
e. Orang Perseorangan,
f. Pemberontak dan pihak-pihak yang bersengketa.
VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52
dapat melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :
a. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
b. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan
kembali soal-soal yang sudah tersedia.
NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 10 x 10 = 100
Total nilai = 100 : 10 = 10
I. TUJUAN PEMBELAJARAN.
1. Mahkamah Internasional
Mahkamah Internasional berkedudukan di Den Haag Belanda. Merupakan Badan
Kehakiman yang paling penting dalam PBB. Dewan Keamanan PBB dapat
menyerahkan suatu sengketa hukum kepada Mahkamah Internasional.
3. Keanggotaan
Mahkamah Internasional terdiri dari lima belas hakim, mereka dipilih oleh Majelis
Umum PBB dan Dewan Keamanan yang mengadakan pemungutan suarasecara
terpisah. Hakim dipilih atas dasar kecakapan mereka, dan bukan atas dasar
kebangsaan atau negara. Mahkamah Internasional akan berupaya untuk menjamin
terwakilinya sistem hukum yang penting didunia. Hakim-hakim memegang jabatan
selama sembilan tahun dan dapat dipilih kembali jika mereka tidak sedang menduduki
jabatan lain. Semua keputusan diambil dengan suara terbanyak dengan quorum
sembilan orang, bila seri maka ketua Mahkamah Internasional mempunyai suara yang
menentukan.
4. Pengadilan Internasional ada dua macam, yaitu :
1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi
Pendahuluan
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menyebutkan organ-organ PBB
• Menjelaskan peradilan internasional
• Menguraikan masalah internasional
2 Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi 1 s/d 4 20 menit
40 menit
b. Siswa melaksanakan diskusi tentang masalah GAM dan P
Ligitan dan Sipadan 10 menit
c. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa
3. Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : Mahkamah Internasional menyelesaikan
masalah pidana internasional maupun kejahatan internasional
b. Refleksi : guru meminta siswa untuk melakukan
pengamatan tentang berbagai masalah internasional yang
sedang terjadi di tangani oleh Mahkamah Internasional
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan hukum pidana internasional
• Menjelaskan hukum perdata internasional
• Menjelaskan landasan hukum Mahkamah Internasional
2 Kegiatan Inti
a. Memasang media pembelajaran 3 menit
b. Guru mengajak siswa untuk 17 menit
30 menit
melakukan studi kepustakaan, mengenai berbagai pelanggaran
20 menit
terhadap Konvensi Genewa
c. Menggunakan metode tanya
jawab
10 menit
d. Memberi kesempatan pada
anak untuk menjawab pertanyaan
Penutup
a. Kesimpulan : Mahkamah Internasional menyelesaikan
masalah pidana internasional maupun kejahatan internasional
b. Refleksi : guru meminta siswa untuk melakukan pengamatan
tentang berbagai masalah internasional yang sedang terjadi di
tangani oleh Mahkamah Internasional dan dikumpulkan pada
pertemuan yang akan datang
V. EVALUASI
VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52
dapat melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 60 x 10 = 600
Total nilai = 60 : 6 = 10
RPP
MATA DIKLAT : PEND.KEWARGANEGARAAN
KELAS / PRODI : XI / Semua Program Diklat
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 6 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan Intermasional.
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan Penyebab Timbulnya Sengketa Iternasional.
INDIKATOR :
- mengidentifikasikan penyebab timbulnya sengketa
internasional.
- mengidentifikasikan cara penyelesaian masalah internasional.
- memberikan contoh penyelesaian masalah internasional
melalui arbitrase
- memberikan contoh penyelesaian masalah internasional
melalui konsultasi.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN.
1. Sengketa internasional.
Dalam pergaulan internasional tidak selalu berjalan dengan baik, namun ada kalanya satu
pihak mengingkari suatu perjanjian. Jika demikian maka dapat menimbulkan sengketa
internasional. Dalam konteks hukum publik internasional, sengketa dapat didefinisikan
sebagai ketidaksepakatan salah satu subyek hukum mengenai sebuah fakta, hukum, atau
kebijakan lain yang kemudian dibantah oleh pihak lain. Meskipun mengenai hubungan luar
negeri dan perjanjian internasional telah diatur dengan hukum internasional, ternyata
masih dapat terjadi sengketa internasional karena terjadi pelanggaran hukum dan
perjanjian internasional.
Penyelidikan.
Menurut J.G. Merills, salah satu penyebab munculnya sengketa antar negara adalah
karena adanya tidak sepakatan para pihak mengenai fakta. Untuk menyelesaikan
sengketa ini sangat tergantung pada penguraian fakta dari pihak-pihak yang tidak
bersepakat.untuk menyelesaikan sengketa tersebut maka dibentuk badan yang
bertugas untuk menyelidiki fakta-fakta yang terjadi dilapangan. Fakta-fakta yang
ditemukan kemudian dilaporkan pada pihak yang bersengketa, sehingga dapat
dipergunakan untuk menyelesaikan sengketa diantara mereka.
Mediasi
Apabila pihak-pihak yang bersengketa tidak dapat menemukan pemecahan masalah
melalui negosiasi, maka diperlukan mediasi oleh pihak ketiga. Agar dapat mencapai
solusi yang dapat disepakati oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak ketiga
yang melaksanakan tugas mediasi haruslah bersifat netral dan independen. Sehingga
dapat memberikan saran yang tidak memihak salah satu negara pihak sengketa.
Misalnya pihak ketiga mengusulkan untuk melakukan negosiasi ulang. Pihak ketiga
yang melakukan tugas mediasi disebut Mediator. Dalam menjalankan tugasnya
seorang mediator tidak terikat pada suatu hukum tetentu dan tidak dibatasi oleh hukum
yang ada.
Pertikaian Bersenjata
Adalah penyelesaian sengketa dengan cara menundukkan pihak lawan. Cara ini
biasanya ditempuh setelah perundingan dengan cara damai mengalami jalan buntu.
Sebenarnya cara ini dapat memicu masalah menjadi bertambah luas, namun bagi
negara yang memiliki kekuatan lebih daripada lawannya memilih cara ini dalam
penyelesaian sengketa. Pada perkembangan selanjutnya mengenai penyelesaian
sengketa melalui perang tidak lagi dianggap sebagai hal yang benar, diatur
dalam “ The Paris General Treaty Renanciation of war” tahun 1928 atau “The
Briand Kellog Pact”
Retorasi
Adalah pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain yang
dianggap telah melakukan tindakan tidak pantas. Restorasi merupakan perbuatan sah
yang tidak bersahabat dalam batas wewenang dari negara yang terkena tindakan tidak
pantas tersebut. Contoh tindakan Restorasi : pengetatan hubungan diplomatik,
penghapusan hak istimewa diplomatik dan penarikan kembali tarif pajak.
7. Jasa-jasa baik
Adalah cara penyelesaian sengketa melaui bantuan pihak ketiga yang berupaya agar pihak
yang bersengketa menyelesaikan sengketanya melalui negosiasi. Pada pelaksanaannya
jasa baik di bedakan menjadi jasa baik teknis ( Tecnical good offices ) dan jasa baik politis
( polical good office ). Jasa baik teknis adalah jasa baik oleh negara atau organisasi
internasional dengan cara mengundang para pihak yang bersengketa untuk mengadakan
konferensi. Tujuannya adalah untuk mengembalikan hubungan diplomatik yang sempat
putus akibat adanya sengketa. Jasa Baik Politis adalah jasa baik yang dilakukan oleh
negara atau organisasi internasional untuk berupaya menciptakan suatu perdamaian atau
menghentikan suatu peperangan yang diikuti dengan pelaksanaan negosiasi.
8. Konsiliasi.
Pengertiannya sama dengan mediasi, hanya yang bertindak sebagai mediator adalah
negara, namun bisa juga sebuah komisi yang dibentuk oleh para pihak yang bersengketa.
Komisi yang dibentuk oleh para pihak dapat terlembaga atau bersifat Ad Hoc, yang
kemudian memberikan persyaratan penyelesaian yang dapat diterima oleh pihak yang
bersengketa. Pada dasarnya konsiliasi hampir sama dengan mediasi, hanya konsiliasi
menggunakan cara yang lebih formal .
9. Perwasitan ( arbitrase ).
Adalah menyelesaikan sengketa kepada orang-orang tertentu yang dipilih secara bebas
oleh para pihak yang bersengketa tanpa harus memperhatikan ketentuan hukum secara
ketat. Orang-orang yang dipilih untuk menyelesaikan perkara disebut Arbitrator. Jadi
keputusan arbitrasi tidak harus ditetapkan berdasarkan hukum, tetapi dapat didasarkan
pada kebaikan dan kepantasan. Pengaturan arbitrasi ini ditetapkan dalam Konvensi Den
Haag 1889 dan 1907. Konvensi Den Haag meletakkan dasar bahwa Mahkamah Arbitrasi
Internasional berkedudukan di Den Haag.
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan 10 menit
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan pengertian sengketa
• Menjelaskan prinsip hidup damai
• Menguraikan pentingnya perdamaian
2.
Kegiatan Inti
15 menit
a. Guru menjelaskan materi 1 s/d 50 menit
5
b. Siswa melaksanakan diskusi
tentang berbagai Konflik Internasional dan upaya 5 menit
penyelesaiannya dan mempresentasikan hasil diskusinya
3. c. Guru menyimpulkan hasil
jawaban siswa 10 menit
Penutup
a. Kesimpulan : sengketa internasional terjadi karena adanya
pelanggaran hukum dan perjanjian internasional
b. Refleksi : Pemberian tugas yaitu : mengerjakan soal Modul
PKN semestert 4 halaman 46 no 1 s/d 5
1 10 menit
Pertemuan Kedua
Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan sengketa internasional
• Menjelaskan penyebab sengketa internasional
2 • Menjelaskan cara penyelesaian dengan cara damai 3 menit
12 menit
45 menit
Kegiatan Inti
10 menit
a. Memasang media pembelajaran
b. Guru menjelaskan materi no 6
s/d 10
3 10 menit
c. Menggunakan metode tanya
jawab
d. Memberi kesempatan pada
anak untuk menjawab pertanyaan
Penutup
c. Kesimpulan : sengketa internasional terjadi karena adanya
pelanggaran hukum dan perjanjian internasional
d. Refleksi : Pemberian tugas yaitu : mengerjakan soal Modul
PKN semestert 4 halaman 47 s/d 49 dikumplkan pada
pertemuan yanga akan datang
V. EVALUASI
KUNCI JAWABAN
VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52
dapat melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 5 x 10 = 50
Total nilai = 50 : 5 = 10