You are on page 1of 55

RPP

MATA DIKLAT : PEND. KEWARGANEGARAAN


KELAS/PRODI : XI / SEMUA PRODI
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 4 X 45 menit ( 2 x pertemuan)
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Hubungan Internasional Dan Organisasi
Internasional
KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan Pengertian, Pentingnya dan Sarana-sarana
Hubungan Internasional Bagi Suatu Negara
INDIKATOR :
- Mendeskripsikan pengertian Hubunga Internasional.
- mendeskripsikan dampak suatu negara yang mengucilkan
diri dari pergaulan bangsa.
- menguraikan pentingnya hubungan Internasional.
- mengidentifikasi sarana-sarana hubungan Internasional.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian Hubunga Internasional.


2. Siswa mampu mendeskripsikan dampak suatu negara yang mengucilkan diri dari
pergaulan bangsa.
3. Siswa mampu menguraikan pentingnya hubungan Internasional.
4. Siswa mampu mengidentifikasi sarana-sarana hubungan Internasional.

II. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Hubungan Internasional.


Hubungan Internasional adalah cabang dari ilmu politik, merupakan suatu studi tentang
persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global diantara negara-negara dalam sistem
internasional, termasuk peran negara-negara, organisasi-organisasi antar pemerintah,
organisasi-organisasi non pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat, dan
perusahaan multinasional. Hubungan internasional adalah suatu bidang akademis dan
kebijakan politik dan dapat bersifat positif maupun normatif karena hubungan internasional
berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri negara-negara tertentu.

2. Pengertian hubungan internasional dari para ahli


• Warsito Sunaryo
Hubungan Internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-
kesatuan sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi
interaksi. Adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan sosial tertentu bisa
diartikan sebagai negara, bangsa maupun organisasi negara sepanjang
hubungan bersifat internasional.

• Prof.DR. Mochtar Kusumaatmadja,SSH,LLM.


Menjelaskan bahwa dengan adanya hubungan antar bangsa, berkembang pula
kebiasaan-kebiasaan atau peraturan-peraturan hukum yang merupakan hasil
kesepakatan bersama. Kesepakatan yang mengatur hubungan antar bangsa
tersebut masuk dalam disiplin ilmu hukum internasional.

• Hugo de Groot
Mengemukakan bahwa hukum dan hubungan internasional didasarkan pada
kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua negara. Tujuannya
adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri dalam satu
ikatan dan sederajat.
3. Dampak suatu Negara yang mengucilkan diri dari pergaulan Internasional.
a. Negara tersebut akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya,
mengingat keterbatasan sumber daya alam dan juga sumber daya manusia.
b. negara tersebut akan kesulitan dalam menyelesaikan masalah, misalnya ketika
mengalami konflik dengan bangsa / negara lain.
c. negara tersebut tidak atau kurang mendapat dukungan dari lembaga / organisasi
internasional dalam menghadapi masalah sosial atau kemanusiaan.
d. Negara tersebut kemungkinan akan memperoleh sanksi Embargo.

4. Pentingnya Hubungan Internasional.


Hubungan internasional merupakan hal yang sangat penting bagi suatu negara, karena
keadaan internasional tidaklah statis tetapi mengalami suatu perkembangan. Negara
dalam melaksanakan hubungan internasional dimaksudkan agar dapat menjamin
kepentingan nasionalnya, dan setiap negara dalam memenuhi kepentingan nasionalnya
harus bekerjasama dengan negara lain

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan internasional


• Faktor internal yaitu adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidup negaranya
baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
• Faktor eksternal, yaitu :
1. Adanya kenyataan yang tak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak
mungkin dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan negara lain,
sekalipun itu negara besar dan kuat. Hubungan kerjasama tersebut meliputi bidang
ekonomi, politik, sosial budaya maupun petahanan dan keamanan.
2. Adanya keinginan untuk membangun kerjasama lintas batas negara agar
dapat memenuhi kepentingan nasional masing-masing negara.
3. Adanya keinginan untuk mewujudkan tatanan dunia baru untuk menciptakan
kesejahteraan dan perdamaian bagi umat manusia.

6. Tujuan dilaksanakannya hubungan internasional adalah sebagai berikut :


1. Menjalin hubungan antara negara yang satu dengan yang lain.
2. Mengadakan kerjasama untuk saling membantu memecahkan masalah yang dialami
oleh suatu negara.
3. Menjelaskan dan menegakkan kedaulatan negara dan batas-batas wilayah suatu
negara.
4. Mengadakan perdamaian dan perundingan pakta non agresi ( tidak saling
menyerang ).
5. Mengadakan hubungan dagang atau kerjasama ekonomi, politik, ekonomi sosial
budaya dan pertahanan keamanan.

7. Pertimbangan dilaksanakannya hubungan internasional


a. Suatu negara tidak mungkin memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan negara
lain.
b. Dengan kerjasama internasional, berarti hidup berdampingan secara damai dan
mengandung aspirasi kemanusiaan seccara universal sehingga dapat meredakan
ketegangan yang terjadi.
c. Hubungan dan kerjasama internasional sangat penting artinya bagi suatu negara yang
sedang berkambang untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan rakyatnya.
d. Melalui hubungan dan kerjasama internasional berarti suatu negara telah menegakkan
kedaulatannya.

8. Asas-asas yang mengetur hubungan internasional


 Asas Persamaan Harkat, Martabat Dan Derajat
Asas ini menyatakan bahwa hubungan internasional merupakan hubungan antar
negara yang berdaulat. Persamaan harkat, martabat dan derajat hendaknya dijunjung
tinggi oleh setiap negara yang menjalin hubungan internasional. Dengan demikian
maka kerjasama yang saling menguntungkan dapat terwujud.
 Asas Teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Sehingga negara dapat
melaksanakan peraturan hukum bagi semua orang dan barang yang ada di dalam
wilayah negaranya. Oleh karenanya barang-barang yang berada diluar wilayah negara
tersebut, berlaku hukum asing.
 Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas warga negaranya. Sehingga setiap
warganegara dimanapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya.
Asas ini mempunyai kekuatan ekstrateritorial, yaitu dimanapun warganegaranya
berada tetap dapat diperlakukan sesuai hukum negara tersebut, termasuk di negara
lain.
 Asas kepentingan umum
Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk mengatur dan melindungi
kepentingan masyarakatnya. Dalam hai ini negara dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi asas ini tidak
terikat pada batas-batas wilayah tertentu suatu negara.
 Asas Keterbukaan
Asas ini disarkan pada kesediaan suatu negara untuk saling menukar informasi yang
berkaitan dengan hubungan antar bangsa. Kesediaan setiap negara hendaknya dapat
memahami, sehingga dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan
hubungan antar bangsa dan dapat saling mengisi, saling meningkatkan kepercayaan
dan saling memberi masukan yang konstruktif.

9. Sarana-sarana Hubungan Internasional.


1. Diplomasi
Adalah suatu cara komunikasi yang dilakukan mengenai berbagai pihak termasuk
wakil-wakil negara yang sudah diakui . Kegiatan tersebut sudah melembaga dan
menjelma menjadi aturan hukum internasional.
Kegagalan dalam melaksanakan diplomasi dapat menimbulkan konflik yang dapat
membahayakan perdamaian serta keamanan internasional.

2. Pemberian Sanksi
Adalah merupakan tindakan pertama yang diambil setelah gagalnya pelaksanaan
diplomasi dan merupakan perangkat utama yang dipergunakan untuk menegakkan
suatu perjanjian ( treaties ).
Sanksi dapat berupa sanksi diplomatik atau ekonomi, pemutusan hubungan dan
penerapan batasan-batasan terhadap komunikasi atau perdagangan.

3. Perang.
Adalah penggunaan kekuatan, sering dianggap sebagai perangkat utama dalam
hubungan internasional. Definisi perang yang diterima secara luas adalah diberikan
oleh Clausewitz, yaitu bahwa perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain.

4. Mobilisasi
Adalah tindakan memperlakukan secara internasional juga dianggap sebagai alat
dalam hubungan internasional. Penggunaan yang terkemuka dalam hal ini adalah
prosedur Komisi PBB untuk Hak-hak Asasi Manusia, yang secara publik memaparkan
negara-negara yang melakkukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

III. METODE PEMBELAJARAN.

1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi
.
IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU

1. Pertemuan Pertama
Pendahuluan 10 menit
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan pengertian hubungan antar negara
• Menjelaska dasar dari hubungan antar negara Indonesia
• Menguraikan macam-macam hubungan antar negara
2.
Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi 1 s/d 5 15 menit
60 menit
b. Siswa melaksanakan studi kepustakaan mencari reverensi
tentang hubungan internasional yang dijalin oleh negara RI
20 menit
c. Guru meminta siswa menyimpulkan dampak yang diperoleh
negara RI dalam menjalin hubungan internasional 5 menit
d. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa
3.
Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : negara Indonesia menjalin hubungan
internasional dalam rangka mencapai tujuan nasional RI dan
politik LN yang bebas aktif
b. Refleksi : Pemberian tugas
yaitu : menganalisis hubungan bilateral, regional dan
multilateral negara RI

Pertemuan Kedua 10 menit


1.
Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan pengertian hubungan internasional
• Menjelaskan faktor internal dan eksternal hubungan internas.
• Menjelaskan dampak mengucilkan diri dari pergaulan
internasional
2
Kegiatan Inti
3 menit
a. Memasang media pembelajaran
17 menit
b. Guru menjelaskan materi no 6
30 menit
s/d 9
20 menit
c. Menggunakan metode tanya
jawab
3 d. Memberi kesempatan pada
10 menit
anak untuk menjawab pertanyaan

Penutup
a. Kesimpulan : negara Indonesia menjalin hubungan
internasional dalam rangka mencapai tujuan nasional RI dan
politik LN yang bebas aktif
b. Refleksi : Pemberian tugas yaitu : menganalisis hubungan
bilateral, regional dan multilateral negara RI, dikumpulkan pada
pertemuan yang akan datang

IV. ALAT / SUMBER BAHAN

Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK jilid IIa untuk kelas XI, LP2IP; Yogyakarta.
Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga.
Joko Budi Santoso, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK kelas XI penerbit Yudistira
Sumber lain yang relevan

V. EVALUASI.

Soal / Permasalahan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!

. Jelaskan pengertian hubunga Internasional dari Charles A. MC. Clelland !


. Jelaskan prinsip yang dianut oleh bangsa Indonesia dalam menjalin hubungan
Internasional !
. Jelaskan faktor internal suatu negara dalam menjalin hubungan internasional !
. Sebutkan 2 ( dua ) faktor eksternal dalam menjalin hubungan Internasional !
. Sebutkan 3 ( tiga ) tujuan kerjasama internasional bagi suatu negara !
. Jelaskan asas teritorial dalam hubungan internasional !
. Sebutkan faktor penentu dalam menjalin hubungan internaional !
. Jelaskan landasan kerjasama internasional bagi bangsa Indonesia !
. Sebutkan isi pasal 1 ayat 1bpiagam PBB !
0. Jelaskan pengertian perjanjian internasional !

KUNCI JAWABAN

. Pengertian hubungan internasional dari Charles.A.MC.Clelland adalah studi tentang


keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.

. Bangsa Indonesia dalam menjalin hubungan internasional mendasarkan pada politik luar
negeri yang bebas aktif. Bebas dalam arti tidak memihak pada kekuatan manapun juga
tetapi aktif dalam pelaksanaan perdamaian dunia.

. Faktor internal dalam menjalin hubungan internasional adalah :adanya kekhawatiran


terancam hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.

. Faktor eksternal dalam menjalin hubungan internasional adalah :


a. Ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat
berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dari negara lain.Ketergantungan
tersebut terutama dalam memecahkan masalah ekonomi, politik, hukum, sosial
budaya dan masalah pertahanan keamanan.
b. Untuk membangun komunikasi antar bangsa dan negara guna mewujudkan
kerjasama yang produktif dalam memenuhi berbagai kebutuhan yang menyangkut
kebutuhan nasional negara masing-masing.
c. Mewujudkan tatanan dunia baru yang dapat memberikan manfaat bagi
kesejahteraan dan perdamaian abadi bagi warga masyarakat dunia.

. Tujuan kerjasama Internasional bagi suatu negara adalah :


a. Memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara.
b. Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam
membina dan menegakkan perdamaian dunia.
c. Menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi suatu
negara.

. Asas teritorial dalam hubungan suatu negara adalah asas yang didasarkan
pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum
bagi semua orang yang ada dalam wilayahnya.

. Faktor penentu dalam hubungan internasional adalah kekuatan nasional,


jumlah penduduk, sumber daya alam dan letak geografis.
. Landasan kerjasama bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 alinea
4 adalah” .... ikut melaksanakan perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

. Pasal 1 ayat 1 piagam PBB adalah PBB menciptakan perdamaian dan


keamanan internasional serta berusaha mencegah bahaya yang mengancam
perdamaian dan keamanan.

0. Perjanjian iternasional / traktat adalah suatu persetujuan ( agreement ) yang


dinyatakan secara formal antar da negara atau lebih mengenai penetapan serta
ketentuan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak. Kemudian pihak-pihak
tersebut terikat oleh kesepakatan, baik pada masa damai maupun pada masa perang.

VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52
dapat melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.

Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :

a. Bagi siswa yang


baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.
b. Bagi siswa yang
baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan kembali soal-soal
yang sudah tersedia.

NORMA PENILAIAN :

Tiap nomor benar diberi nilai 10

Jadi 10 x 10 = 100

Total nilai = 100 : 10 = 10

Mengetahui, Cilacap, 20 Januari 2010


Kepala SMK N 1 Cilacap Guru Program Studi

Drs. Irianto Purwadi Dra. Titiek Indriyani


NIP : 195609091984031006 NIP : 196609101994122001
RPP
MATA DIKLAT : PEND.KEWARGANEGARAAN
KELAS / PRODI : XI / Semua Program Diklat
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Hubungan Internasional dan Oragnisasi
Intermasional.
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan Tahap – Tahap Perjanjian Internasional.
INDIKATOR :
- mendeskripsikan makna perjanjian Internasional
- menjelaskan macam-macam istilah perjanjian internasional.
- menguraikan tahapan perjanjian internasional
- mengidentifikasi hal-hal penting dalam ratifikasi perjanjian
internasional yang memerlukan persetujuan DPR di Indonesia

I. TUJUAN PEMBELAJARAN.

1. Siswa mampu menjelaskan makna perjanjian Internasional.


2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam istilah perjanjian internasional.
3. Siswa mampu menguraikan tahapan perjanjian internasional.
4. Siswa mampu mengidentifikasi hal-hal penting dalam ratifikasi perjanjian
internasional yang memerlukan persetujuan DPR di Indonesia.

II. MATERI PEMBELAJARAN.

1. Makna perjanjian internasional


Perjanjian Internasional adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh beberapa negara /
organisasi internasional dan dibuat dibawah hukum internasional . Perjanjian
multilateral dibuat oleh beberapa pihak yang mengatur hak dan kewajiban masing-
masing, sedangkan perjanjian bilateral dibuat oleh dua negara.

2. Perjanjian internasional dari para ahli


a. Prof. DR.Mochtar Kusumaatmadja SH.
Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh masyarakat bangsa-
bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat-akibat hukum tertentu.

b. G .Schwarzenbeger
Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subyek-subyek hukum
internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam
hukum internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral ataupun
multilateral. Subyek-subyek hukum internasional antara lain lembaga-lembaga
internasional dan negara-negara.

c. Rebecca M. Wallace
Perjanjian internasional adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh subyek
hukum internasional yang mungkin terjadi antara dua negara ( bipartite ) atau
antara banyak negara ( multipartite ) dan membentuk hukum-hukum ( traite lois)
3. Klasifikasi perjanjian internasional
• Dipandang dari Peserta atau pihak-pihak yang mengadakan perjanjian
a. Perjanjian bilateral yaitu perjanjian yang dilakukan oleh dua negara untuk
mengatur kepentingan kedua belah pihak.
b. Perjanjian multilateral adalah perjanjian yang diadakan oleh banyak pihak /
negara.

• Dipandang dari akibat hukum yang ditimbulkan


a. Perjanjian yang bersifat khusus ( Treaty Contract ) adalah suatu
perjanjian yang hanya menimbulkan hak-hak dan kewajiban antara pihak-
pihak yang mengadakan perjanjian. Contoh : perjanjian antara Indonesia
dengan RRC pada tahun 1955 tentang masalah dwi kewarganergaraan.
b. Perjanjian yang bersifat Umum ( Law Making Treaties ) adalah perjanjian
yang meletakkan / menentukan kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat
internasional secara keseluruhan ( bersifat multilateral ). Perjanjian ini dapat
menjadi aturan hukum dalam persoalan tertentu, menetapkan hukum baru
kedepan, atau menentukan terbentuknya suatu lembaga internasional.

• Dipandang dari proses / tahapan pembentukannya


a. Perjanjian yang bersifat penting yaitu perjanjian yang dibuat melalui
perundingan, penandatanganan dan ratifikasi.
b. Perjanjian yang bersifat sederhana yaitu perjanjian yang dibuat melalui dua
tahap, yaitu perundingan dan penandatanganan atau yang sering kita kenal
dengan istilah persetujuan ( agrement )

• Dipandang dari tahap-tahap penyusunannya


a. Perudingan ( Negotiation ) adalah pembicaraan yang dilakukan para utusan
delegasi dari pemerintah negara peserta terhadap materi yang akan
dituangkan dalam naskah perjanjian.
b. Penandatangan ( signature ) adalah apabila perundingan telah selesai dan
dinilai sudah cukup maka dilakukan penandatanganan dan mulai berlakunya
perjanjian internasional.
c. Ratifikasi ( ratification ) adalah perjanjian yang telah dilakukan oleh para
wakil negara peserta kemudian dibawa pulang untuk diserahkan pada
pemerintah negaranya, selanjutnya apabila negara tersebut menganggap
penting naskah perjanjian tersebut maka ikut mengesahkan atau yang
dikenal dengan istilah ratifikasi.

4. Asas-asas dalam perjanjian internasional

1. Pacta sunt servanda


Adalah bahwa setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh semua pihak
yang mengadakan perjanjian baik dalam keadaan perang maupun damai.
2. Egality rights
Adalah pihak yang saling mengadakan hubungan memiliki kedudukan yang sama.
3. Reciprositas
Adalah bahwa tindakan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain
dapat dibahas secara seimbang, baik tindakan yang bersifat negatif maupun positif.
4. Courtesy
Adalah asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara.
5. Rebus sig stantibus
Adalah asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar /
fundamental terhadap keadaan yang bertalian dengan perjanjian tersebut.

5. Istilah-istilah perjanjian internaional


a. Traktat ( Treaty )
Adalah istilah yang paling umum dipergunakan dalam perjanjian internasional
antara negara-negara yang terlibat diadalamnya, yaitu perjanjian antara dua
negara atau lebih. Biasanya meliputi perjanjian di bidang politik atau ekonomi.
b. Pakta ( Pact )
Adalah perjanjian internasional dibidang militer, pertahanan dan keamanan,
biasanya membutuhkan ratifikasi dari negara yang ingin terlibat didalamnya.
Contoh : Pakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO ), Pakta Warsawa.
c. Konvensi ( Convention )
Adalah istilah umum yang dipakai dalam menyebut suatu perjanjian internasional
multilateral , baik diprakarsai oleh negara-negara maupun organisasi
internasional. Konvensi ini harus disyahkan oleh wakil-wakil negara yang
berkuasa penuh.Contoh : Konvensi Wina, tahun 1961, tentang hubungan
diplomatik. Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang perlindungan korban perang.
d. Piagam ( statute )
Adalah perjanjian internasional yang dijadikan sebagai pedoman atau landasan
bagi suatu organisasi internasional. Contoh : Statute of permanent Court of
International Justice ( Piagam Mahkamah Tetap Internasional ), Statute of
International Court of Justice ( Piagam Mahkamah Internasional )
e. Charter
Adalah istilah yang dipakai dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan
internasional untuki pendirian badan yang mempunyai fungsi administratif.
Contoh : Atlantik Charter, Charter of United Notions

6. Tahap-tahap perjanjian internasional berdasarkan pasal 6 UU No 24 tahun 2000


tentang Perjanjian Internasional

1. Penjajakan
Merupakan tahap awal yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang beruding
mengenai kemungkinan dibuatnya suatu perjanjian internasional.
2. Perundingan
Merupakan tahap kedua untuk membahas substansi dan masalah-masalah teknis
yang akan disepakati dalam perjanjian internasional.
3. Penerimaan
Merupakan tahap menerima naskah perjanjian yang telah dirumuskan dan
disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam perundingan bilateral, kesepakatan atas
naskah awal dapat diterima yang ditandai dengan membubuhkan inisial atau paraf
pada naskah perjanjian internasional oleh ketua delegasi masing-masing negara.
4. Penandatangan
Merupakan tahap persetujuan atas naskah perjanjian internasional tersebut yang
telah dihasilkan dan/atau merupakan pernyataan untuk mengikatkan diri secara
definitif sesuai dengan kesepakatan para pihak.

7. Ratifikasi adalah perbuatan negara bertaraf internasional dalam menetapkan suatu


persetujuan untuk terikat dalam perjanjian internasional yang telah ditandatangani oleh
utusannya. Pelaksanaan ratifikasi sangat tergantung pada hukum nasional negara
yang bersangkutan. Ratifikasi menetapkan terikatnya suatu negara pada suatu
perjanjian internasional, yang waktu berlakunya telah ditentukan dalam perjanjian
internasional.

8. Ratifikasi terhadap perjanjian internasional dapat dibedakan menjadi :


1. Ratifikasi semata-mata dilakukan oleh badan eksekutif
Biasanya dilakukan oleh pemerintahan yang absolut / pemerintah otoriter.
Contoh : Pemerintah Jepang sampai dengan tahun 3 November 1946, Pemerintah
Italia dari tahun 1922 sampai tahun 1943, Pemerintah Nazi Jerman dari tahun
1933 sampai tahun 1943
2. Ratifikasi semata-mata dilakukan oleh badan legislatif
Sistem ini sangat jarang di pergunakan.
Contoh : Pemerintah Elsavador , Konstitusi 8 September 1950. Pemerintah
Honduras, Konstitusi 8 Maret 1936.
3. Ratifikasi yang dilakukan secara campuran oleh badan eksekutif dan
legilatif.
Sistem ini paling banyak dipergunakan karena baik badan legislatif maupun badan
eksekutif sama-sama menentukan dalam proses ratifikasi suatu perjanjian.

9. Ratifikasi menurut UU negara Indonesia


Dalam sistem hukum nasional Indonesia, meskipun suatu perjanjian internasional telah
diratifikasi dengan UU , tetapi perjanjian internasional belum dapat dilaksanakan
apabila tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur materi
yang sama dengan dengan yang ditentukan dalam perjanjian yang diratifikasi tersebut.

10. Berlakunya perjanjian internasional


b. Perjanjian internasional mulai berlaku sejak tanggal yang telah ditetapkan atau
menurut yang telah disetujui oleh para perunding.
c. Jika tidak ada ketentuan atau persetujuan, maka perjanjian mulai berlaku segera
setelah persetujuan itu diikat dan dinyatakan oleh semua negara perunding.
d. Bila persetujuan suatu negara untuk diikat oleh perjajian timbul setelah perjanjian
itu berlaku, maka perjanjian internasional mulai berlaku pada tanggal tersebut,
kecuali bila perjanjian menentukan lain.
e. Ketentuan-ketentuan perjanjian yang mengatur pengesahan teksnya, pernyataan
persetujuan suatu negara untuk diikat dalam suatu perjanjian, cara dan tanggal
berlakunya, persyaratan, fungsi-fungsi penyimpanan, dan masalah-masalah lain
yang timbul yang perlu diluruskan sebelum berlakunya perjanjian itu, berlaku sejak
saat disetujuinya teks pejanjian itu.

11. Berakhirnya perjanjian internasional


a. Terdapat kesepakatan para pihak melalui persetujuan yang ditetapkan dalam
perjanjian
b. Tujuan perjanjian tersebut telah tercapai.
c. Masa berlakunya perjanjian internasional itu telah habis.
d. Salah satu pihak peserta perjanjian internasional itu menghilang atau punahnya
obyek perjanjian internasional itu.
e. Adanya persetujuan dari para peserta untuk mengakhiri perjanjian internasional
itu.
f. Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian meniadakan perjanjian
yang terdahulu.

III. METODE PEMBELAJARAN.

1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi

IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN.

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU

Pertemuan Pertama

1 Pendahuluan 10 menit
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan pengertian perjanjian internasional
• Menjelaskan tentang sarana hubungan internasional
• Menguraikan asas-asas hubungan internasional
2. Kegiatan Inti
Memasang mediapemelajaran 2 menit
Guru menjelaskan materi 1 s/d 6 15 menit
c. Guru dan siswa menggunakan study kasus dan tanya jawab 60 menit
d. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa 5 menit
3.
Penutup
a. Kesimpulan : negara Indonesia menjalin hubungan 10 menit
internasional dalam rangka mencapai tujuan nasional RI dan
politik LN yang bebas aktif
b. Refleksi : mengerjakan soal pada modul PKN smt 4 halaman 9
dan dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang.

Pertemuan Kedua 10 menit


1. Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan pengertian perjanjian internasional
• Menjelaskan asas-asas perjanjian internasional
• Menjelaskan istilah-istilah perjanjian internasional

2 Kegiatan Inti
a. Memasang media pembelajaran 3 menit
b. Guru menjelaskan materi no 6 17 menit
40 menit
s/d 11
c. Guru menyiapkan siswanya
10 menit
untuk berdiskusi, membahas hal-yang menyebabkan
berakhirnya suatu perjanjian internasional
d. Tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya,dan guru melakukan
10 menit
penilaian

Penutup
a. Kesimpulan : negara Indonesia menjalin hubungan
internasional dalam rangka mencapai tujuan nasional RI dan
politik LN yang bebas aktif
b. Refleksi : mengerjakan soal pada modul PKN smt 4 halaman
10 s/d 12 dan dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang.

VI. ALAT / SUMBER BAHAN

1. Media Powwer Point tentang Perwakilan Diplomatik


2. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK jilid IIa untuk kelas XI,
LP2IP; Yogyakarta.
3. Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga.
4. Joko Budi Santoso, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK kelas XI penerbit Yudistira
5. Sumber lain yang relevan

V. EVALUASI.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Jelaskan pengertian Internasional menurut Konferensi Wina tahun 1969 !


2. Sebutkan bunyi pasal 38 ayat 1 statuta Mahkamah Internasional !
3. Sebutkan penggolongan perjanjian internasional menurut subyeknya !
4. Sebutkan penggolongan perjanjian internasional menurut fungsinya !
5. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Konvensi !
b. Jelaskan pengertian protokol dan tugasnya.
c. Jelaskan Modus Vivendi.
6. Jelaskan tahap perjanjian internasional Penandatanganan / Signature !
7. Jelaskan perbedaan ratifikasi perjanjian internasional !
8. Kapan mulai berlakunya suatu perjanjian internasional ?
9. Bagaimanakah cara suatu negara dalam mengikatkan diri dalam perjanjian
internasional ?
10.Sebutkan 2 contoh perjanjian antar negara yang telah dilakasanakan oleh bangsa
Indonesia !

KUNCI JAWABAN

1. Pengertian Perjanjian internasional menurut konferensi Wina tahun 1969


adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih, yang
bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu.

2. Pasal 38 ayat 1 Satuta Mahkamah internasional “ Perjanjian


internasional merupakan sumber utama dari sumber-sumber hukum
internasional lainnya.”

3. Penggolongan perjanjian internasional menurut subyeknya adalah :


a. Perjanjian antar negara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan
subyek hukum internasional.
b. Perjanjian internasional antar negara dan subyek hukum internasional lainnya,
seperti antara organisasi internasional Tahta Suci ( Vatikan ) dengan organisasi uni
eropa.
c. Perjanjian antar sesama subyek hukum internasional selain negara, seperti antara
suatu organisasi internasional dan organiasi internasional lainnya. Seperti
kerjasama antara ASEAN dengan Uni Eropa.

4. Penggolongan perjanjian internasional menurut fungsinya


a. Perjanjian yang membentuk huku ( Law making treties ) yaitu suatu
perjanjian yang melakukan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah hukum bagi
masyarakat internasional secara keseluruhan ( bersifat multilateral ) . Perjanjian ini
bersifat terbuka bagi pihak ketiga. Contoh Konvensi Wina tahun 1958 tentang
hubungan diplomatik.
b. Perjanjian yang bersifat khusus ( Treaty Contract ), yaitu perjanjian yang
menimbulkan hak dan kewajiban bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian
saja. Contoh perjanjian bilateral antara Indonesia dengan Malaysia tentang batas
wilayah negara.

5. Pengertian dari :
a. Konvensi ( Convention ) yaitu perjanjian formal yang bersifat multilateral dan
tidak berurusan dengan kebijakan tingkat tinggi ( high poley ) tetapi harus
dilegalisasi oleh wakil-wakil yang berkuasa penuh ( plaenipotentions )
b. Protokol adalah persetujuan yang tidak resmi dan pada umumnya tidak dibuat
oleh kepala negara. Perjanjian ini dibuat untuk mengatur masalah-masalah
tambahan seperti penafsiran klausal-klausal tertentu.
c. Modus Vivendi adalah dokumen untuk mencatat persetujuan internasional
yang bersifat sementara, sampai berhasil diwujudkan pertemuan yang lebih
permanen, terperinci , sistematis dan tidak memerlukan adanya ratifikasi.
6. Tahap penandatanganan perrjanjian internasional, biasanya dilakukan
oleh para menteri luar negeri atau oleh kepala negara. Untuk
perundingan multilateral, penandatanganan teks perjanjian sudah
dianggap syah jika 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara,
kecuali jika ditentukan lain.Namun demikian perjanjian tersebut belum
dapat dilaksanakan oleh negara masig-masing.

7. Perbedaan ratifikasi perjanjian internasional


a. Ratifikasi oleh badan eksekutif. Sistem ini dilakukan oleh raja-raja yang absolut
atau pemerintah yang bersifat otoriter.
b. Ratifikasi oleh badan legeslatif, sistem ini jarang dipergunakan.
c. Ratifikasi campuran antara DPR dengan Pemerintah, sistem ini yang paling
banyak dipergunakan karena badan legislatif maupun badan eksekutif juga
mempunyai peranan dalam membuat perjanjian / meratifikasi perjanjian.

8. Perjanjian internasional mulai berlaku


a. Pada saat sesuai yang ditentukan dalam naskah perjanjian tersebut.
b. Pada saat peserta perjanjian mengikatkan diri, bila dalam naskah tidak
disebut saat berlakunya.

9. Cara suatu negara dalam mengikatkan diri dalam perjanjian


internasional adalah sangat tergantung pada persetujuan mereka,
misalnya dengan penandatanganan, ratifikasi, pernyataan turut serta dll.

10. Contoh perjanjian internasional yang telah dilaksanakan olehbangsa


Indonesia.
a. Persetujuan antara Indonesia dengan Belanda mengenai penyerahan Irian
Barat yang ditandatangani di New York pada tanggal 15 Januari 1962. Disebut
agreement., tetapi karena pentingnya materi perjanjian tersebut maka dianggap
sama dengan Treaty. Sebagai konsekwensinya maka presiden harus meminta
persetujuan DPR dalam bentuk pernyataan pendapat.
b. Perjanjian antara Indonesia dengan Australia tentang batas wilayah antara
Indonesia dengan New Guinea yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 12
Februari 1973. dalam bentuk agreement. Namun karena pentingnya maka
presiden memerlukan persetujuan dari DPR yang dituangkan dalam UU No. 6
tahun 1973.

VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52 dapat
melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.

Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :

a. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
b. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan kembali
soal-soal yang sudah tersedia.

NORMA PENILAIAN :

Tiap nomor benar diberi nilai 10

Jadi 10 x 10 = 100

Total nilai = 100 : 10 = 10


Mengetahui, Cilacap, 20 Januari 2010
Kepala SMK N 1 Cilacap Guru Program Studi

Drs. Irianto Purwadi Dra. Titiek Indriyani


NIP : 195609091984031006 NIP : 196609101994122001

RPP
MATA DIKLAT : PEND.KEWARGANEGARAAN
KELAS / PRODI : XI / Semua Program Diklat
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Hubungan Internasional dan Oragnisasi
Intermasional.
KOMPETENSI DASAR : Menganalisis Fungsi Perwakilan Diplomatik.
INDIKATOR :
- mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik.
- menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik.
- mengidentifikasikan perwakilan diplomatik dengan perwakilan
konsuler.
- menganalisis fungsi perwakilan diplomatik.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN.

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian perwakilan diplomatik.


2. Siswa mampu menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik.
3. Siswa mampu mengurairan tugas perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler.
4. Siswa mampu menjelaskan fungsi perwakilan diplomatik.

II. MATERI PEMBELARAN.

1. Perwakilan Diplomatik.
Bagi suatu negara merdeka dan berdaulat menjalin hubungan dengan negara lain
merupakan suatu hal yang sangat penting, karena suatu negara tidak mungkin dapat
memenuhi kebutuhan negaranya sendiri tanpa pertolongan dan bantuan dari negara
lain. Oleh karenanya hampir semua negara merdeka dan berdaulat meiliki perwakilan
diplomatik dinegara lain.
Perwakilan diplomatik merupakan lembaga utama yang melakukan hubungan
antar negara. Hak-hak, kewajiban serta privilege / wewenang perwakilan
perwakilan diplomatik berkembang sesuai dengan kebiasaan internasional.
Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang selanjutnya disebut Perwakilan
adalah satu-satunya aparatur negara yang mewakili kepentingan negara Republik
Indonesia secara keseluruhan di negara lain atau pada organisasi internasional.
2. Pengertian Perwakilan Diplomatik.
Perwakilan Diplomatik adalah perwakilan yang yang kegiatannya meliputi semua
kepentingan Negara Republik Indonesia dan wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah
negara penerima atau bidang kegiatannya meliputi bidang kegiatan suatu organisasi
internasional. Negara Penerima adalah negara tempat adanya perwakilan Indonesia.
Organisasi Internasional Penerima adalah organisasi internasional tempat adanya
perwakilan negara Indonesia.

3. Pengertian Perwakilan Konsuler


Perwakilan Konsuler adalah perwakilan yang kegiatannya meliputi semua
kepentingan Negara Republik Indonesia di bidang Konsuler dan mempunyai wilayah
kerja dalam wilayah negara penerima

4. Tugas Perwakilan Diplomatik


a. Mewakili Negara RI dalam melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara
penerima atau organisasi internasional..
b. Melindungi kepentingan negara dan warga negara RI di negara penerima sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil,
pemberian paspor dll.

5. Tingkatan Perwakilan Diplomatik.

1. Duta Besar ( Ambassador )


 Jabatan ini secara lengkap disebut “ Ambassador Extraordinary and
Plenipotentiary” yang berarti duta besar luar biasa dan berkuasa penuh.
 Seorang Duta Besar menjadi Kepala Perwakilan diplomatik yang disebut
Kedutaan Besar (Ambassy).
 Duta Besar untuk Tahta Suci disebut Apostolic Nuncius, disamakan
dengan Duta Besar, dan mengepalai Apolostic Nuciature / setingkat Ambassy.
 Ambassador merupakan tingkatan tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang
memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa serta memperoleh gelar “Excellency”
 Ambassador ditempatkan di negara-negara yag menjalin hubungan timbal
balik.

2. Duta ( Envoy )
 Jabatan ini secara lengkap disebut “Envoy Extraordinary and Minister
Plepotentiary” / Duta Istimewa dan Menteri Berkuasa Penuh.
 Seorang Duta menjadi kepala Perwakilan Diplomatik yang disebut Legation /
Kedutaan.
 Duta di Tahta Suci disebut Apostolic Internuncius dan mengepalai Apostolic
Internunciature.
 Walaupun fungsi Duta Besar dan Duta adalah sama, namun demikian seorang
Duta Besar memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada seorang duta.
 Dalam menyelesaiakan segala perkara kedua negara duta harus berkonsultasi
dengan pemerintah.

3. Menteri Residen ( Minister – Resident )


 Diberi tugas sebagai duta negara.
 Dipekerjakan pada Kedutaan, berada dibawah kekuasaan Duta.
 Mempunyai tugas untuk mengurus urusan negara, dan tidak mewakili kepala
negara.
 Sekiranya keadaan memerlukan, menteri residen dapat menggantikan duta,
mengepalai kedutaan.

4. Kuasa Usaha ( Chargest d’ affairs )


 Adalah pejabat diplomatik yang menjadi kepala perwakilan diplomatik tingkat
ketiga.
 Diangkat oleh Menteri Luar Negeri.
 Kuasa Usaha berwenang memimpin perwakilan diplomatik di tingkat Kedutaan
besar dan Kedutaan selama Kepala Perwakilan Diplomatik berhalangan atau
belum ada.
 Ada tiga kategori Kuasa Usaha, yaitu :
 Kuasa Usaha Tetap adalah Kuasa Usaha yang diangkat apabila
Duta Besar atau Duta belum dingkat, atau jika suatu negara tidak mememiliki
Perwakilan Diplomatik.
 Kuasa Usaha Sementara adalah Kuasa Usaha yang diangkat untuk
sementara waktu memimpin perwakilan diplomatik, atau apabila Kepala
Perwakilan Diplomatik sedang berhalangan sementara atau cuti.
 Kuasa Usaha adalah pegawai yang dipekerjakan pada bagian
administrasi sehari-hari pada lingkungan perwakilan diplomatik.

5. Atase-atase
 Adalah pejabat pembantu Duta Besar yang berkuasa penuh. Atase terdiri atas
dua bagian, yaitu :

 Atase Pertahanan
Atase ini dijabat oleh seorang perwira TNI yang diperbantukan Departemen
Luar Negeri dan ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia
( KBRI ),serta diberikan kedudukan sebagai seorang diplomat.

 Atase Teknik
Atase ini dijabat oleh seorang pegawai negeri sipil tertentu yang tidak berasal
dari lingkungan Departemen Luar Negeri dan ditempatkan di salah satu KBRI
untuk membantu Duta Besar

6. Fungsi perwakilan diplomatik.


a. Representasi adalah seorang perwakilan diplomatik selain mewakili pemerintah /
kebijakan pemerintah negaranya, ia juga dapat melakukan protes, mengadakan
penyelelidikan, pengamatan, mengajukan pertanyaan pada pemerintah negara
penerima.
b. Negosiasi adalah mengadakan perundingan / pembicaraan baik dengan negara
penerima maupun dengan negara lain.
c. Observasi adalah untuk menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa
dinegara penerima yang mungkin dapat memepengaruhi kepentingan negaranya.
d. Proteksi adalah untuk melindungi kepentingan pribadi, harta benda, dan
kepentingan-kepentingan warga negaranya yang berada diluar negeri.
e. Relationship adalah meningkatkan hubungan persahabatan antar negara
pengirim dengan negara penerima dalam bidang ekonomi, kebudayaan maupun
ilmu pengetahuan dan teknologi.

7. Kekebalan Perwakilan Diplomatik


a. Memiliki hak ekstrateritorial yaitu hak untuk diperlakukan seperti di negaranya
sendiri.
b. Tidak tunduk pada hukum negara penerima, tetapi tunduk pada hukum negara
asal.
c. Memiliki kekebalan terhadap alat-alat kekuasaan negara penerima, baik secara
pribadi maupun tempat kediaman.
d. Memiliki kekebalan Korespondensi Diplomatik yaitu kekebalan yng menyangkut
surat menyurat, arsip, dokumen semuanya kebal sari pemeriksaan isinya.

8. Keistimewaan Perwakilan Diplomatik


a. Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, yaitu pajak penghasilan, pajak
kekayaan, pajak kendaraan bermotor, barang-barang elektronik, bumi dan
bangunan, dsb.
b. Pembebasan dari bea pabean antara lain bea masuk, bea keluar, bea cukai
terhadap barang-barang keperluan dinas, barang keperluan pribadi, barang
keperluan rumah tangga dsb.

III. METODE PEMBELAJARAN.

1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi

IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN.

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU

Pendahuluan

1 Mengucapkan salam 10 menit


Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan pengertian kerjasama internasional
• Menjelaskan pengertian perjanjian internasional
• Menguraikan hal-hal yang menyebabkan berakhirnya
perjanjian internasional

2. Kegiatan Inti
a. Memasang media pembelajaran 2 menit
b. Guru menjelaskan materi 1 s/d 4 15 menit
c. Siswa melaksanakan studi kepustakaan mencari reverensi 60 menit
hubungan diplomatik negara Indonesia dengan negara lain
d. Guru meminta siswa menyimpulkan manfaat yang diperolah 20 menit
Indonesia dari hubungan diplomatik tersebut
e. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa 5 menit

3. Penutup
a. Kesimp 10 menit
ulan : negara Indonesia menjalin hubungan internasional dalam
rangka mencapai tujuan nasional RI dan politik LN yang bebas
aktif
b. Refleksi
: mengerjakan soal pada modul PKN smt 4 halaman 26 dan
dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang.

Pertemuan Kedua

1. Pendahuluan 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan perwakilan diplomatik
• Menjelaskan pengertian perwakilankonsuler
• Menjelaskan tugas-tugas perwakilan diplomatik
2 Kegiatan Inti
3 menit
a. Memasang media pembelajaran
17 menit
b. Guru menjelaskan materi no 5
30 menit
s/d 8
c. Menggunakan metode tanya
jawab tentang fungsi, tugas kekebalan perwakilan diplomatik 20 menit
d. Memberi kesempatan pada
anak untuk menjawab pertanyaan

Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : negara Indonesia menjalin hubungan
internasional dalam rangka mencapai tujuan nasional RI dan
politik LN yang bebas aktif
b. Refleksi : meminta anak belajar dirumah sebagai persiapan
ulangan harian minggu depan

IV. ALAT / SUMBER BAHAN

1. Media Powwer Point tentang Perwakilan Diplomatik


2. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK jilid IIa untuk kelas XI,
LP2IP; Yogyakarta.
3. Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga.
4. Joko Budi Santoso, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK kelas XI penerbit Yudistira
5. Sumber lain yang relevan

V. EVALUASI

1. Sebutkan landasan hukumk Negara RI dalam hubungan diplomatik !


2. Sebutkan tugas seorang perwakilan diplomatik !
3. Sebutkan fungsi perwakilan diplomatik !
4. Sebutkan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menjalin hubungan
diplomatik !
5. Jelaskan pengertian Duta Besar ( Ambassador ) !
6. Sebutkan dan jelaskan pengertian Atase !
7. Sebutkan hal-hal yang mencakup kekebalan diplomatik !
8. Sebutkan keistimewaan perwakilan diplomatik !
9. Sebutkan fungsi perwakilan konsular !
10. Sebutkan tugas-tugas yang berkaitan dengan Kekonsulatan !

KUNCI JAWABAN

1. Landasan hukum Negara RI dalam hubungan diplomatik


Dalam pasal 13 UUD 1945 disebutkan :
a. Presiden mengangkat duta dan konsul.
b. Dalam hal mengangkat duta, presiden memperhatikan pertimbangan dari
DPR.
c. Presiden menerima penempatan duta Negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.

2. Tugas seorang perwakilan diplomatik


a. Menyelenggarakan hubungan dengan Negara lain atau hubungan kepala
Negara dengan pemerintah asing.
b. Mengadakan perundingan masalah-masalah yang dihadapi kedua Negara itu
dan berusaha untuk menyelesaikannya.
c. Mengurus kepentingan Negara serta warganegaranya dinegara lain.
d. Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil,
pemberian paspor dll.

3. Fungsi perwakilan Diplomatik


a. Mewakili Negara engirimdidalam Negara penerima.
b. Melindungi kepentingan Negara pengirim dan warganegaranya dinegara penerima
didalam batas-batas yang diijinkan oleh nukum internasional.
c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah Negara penerima.
d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan Negara penerima,
sesuai dengan UU dan melaporkan kepada pemerintah Negara pengirim.

4. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menjalin hubungan


diplomatik
a. Harus ada kesepakatan antara kedubelah pihak yang akan membuka perwakilan
diplomatik / konsuler, yang dituangkan dalam persetujuan bersama.
b. Prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku, yaitu setiap Negara dapat
melakukan hubungan diplomatik atau pertukaran perwakilan dipomatik
berdasarkan atas prinsip-prinsip hubungan yang berlaku dan prinsip timbal balik.

5. Pengertian Duta Besar ( Ambassador )


Adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatic yang mempunyai kekuasaan
penuh dan luar biasa, dan biasanya ditempatkan dinegara yang banyak menjalin
hubungan timbal balik.

6. Pengertian Atase
Adalah pejabat pembantu duta besar. Ada du macam atase yaitu :
 Atase pertahanan yang dijabat oleh seorang perwira TNI yang
ditempatkan di KBRI serta diberi kedudukan sebagai diplomat, tugasnya
memberikan nasehat dibidang militer dan hankam.
 Atase Teknis, dijabat oleh seorang pegawai negeri sipil tertentu
yang tidak berasal dari Departemen Luar Negeri dan ditempatkan di KBRI untuk
membantu Duta Besar. Ia berkuasa penuh untuk masalah teknis sesuai dengan
tugas pokok di departemennya sendiri.

7. Hal-hal yang mencakup kekebalan diplomatik


a. Pribadi pejabat diplomatik, yaitu mencakup kekebalan
terhadap alat kekuasaan Negara penerima, hak mendapat perlindungan terhadap
gangguan dari serangan atas kebebasan dan kehormatannya dan kekebalan dari
kewajiban saksi.
b. Kantor Perwakilan ( Rumah kediaman ) yaitu mencakup
kekebalan gedung kedutaan, halaman, rumah kediaman yang ditandai dengan
bendera Negara. Daerah tersebut sering disebut dengan daerah ekstrateritorial.
c. Korespondensi diplomatik, kekebalan yang menyangkut
surat menyurat, arsip, dokumen yang masuk kekedutaan bebas dari pemeriksaan
dan sensor.

8. Keistimewaan perwakilan Diplomatik.


a. Kebebasan dari kewajiban membayar pajak, yaitu pajak kekayaan, pajak
penghasilan, pajak bumi dan bangunan, kendaraan bermotor, radio, televisi dll.
b. Pembebasan dari kewajiban Pabean, yaitu antara lain bea masuk, bea keluar, bea
cukai terhadap barang-barang keperluan dinas, barang keperluan rumah tangga
dll.

9. Fungsi perwakilan konsular


a. Melaksanakan usaha meningkatkan hubungan Negara Negara penerima di bidang
perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
b. Melindungi kepentingan nasional Negara dan warganegara yang berada dalam
wilayah negerinya.
c. Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporan.
d. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warganegara di wilayah
kerjanya.

10. Tugas-tugas yang berkaitan dengan Kekonsulatan


a. Bidang Ekonomi : yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan
menggalakkan ekspor komoditi non migas, promosi perdagangan, mengawasi
pelayanan pelaksanaan perjanjian perdagangan. Dll.
b. Bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, seperti tukar menukar pelajar,
mahasiswa.
c. Bidang lain, sperti : memberikan paspor dan dokumen perjanjian kepada warga
pengirim dan visa atau dokumen kepada orang ingin mengunjungi Negara
pengirim.

VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52 dapat
melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :
a. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
b. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan
kembali soal-soal yang sudah tersedia.

NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 10 x 10 = 100
Total nilai = 100 : 10 = 10

Mengetahui, Cilacap, 20 Januari 2010


Kepala SMK N 1 Cilacap Guru Program Studi

Drs. Irianto Purwadi Dra. Titiek Indriyani


NIP : 195609091984031006 NIP : 196609101994122001

RPP
MATA DIKLAT : PEND.KEWARGANEGARAAN
KELAS / PRODI : XI / Semua Program Diklat
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 6 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Hubungan Internasional dan Oragnisasi
Intermasional.
KOMPETENSI DASAR : Mengkaji peranan organisasi Internasional ( ASEAN, PBB )
dalam meningkatkan hubungan internasional.
INDIKATOR :
- mendeskripsikan pengertian organiasasi internasional.
- mengidentifikasikan macam-macam organisasi internasional.
- menguraikan peranan dan tujuan organisasi internasional PBB.
- mendeskripsikan peranan Indonesia terhadap ASEAN.
- mengidentifikasikan peranan peranan ASEAN bagi bangsa
Indonesia.
- menjelaskan tujuan ASEAN.
- mendiskripsikan peranan organisasi internasional dalam
meningkatkan hubungan internasional.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN.
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian organiasasi internasional.
2. Siswa mampu mengidentifikasikan macam-macam organisasi internasional.
3. Siswa mampu menguraikan peranan dan tujuan organisasi internasional PBB.
4. Siswa mampu menjelaskan peranan Indonesia terhadap ASEAN.
5. Siswa mampu menguraikan peranan peranan ASEAN bagi bangsa Indonesia.
6. Siswa mampu menjelaskan tujuan ASEAN.
7. Siswa mampu mendiskripsikan peranan organisasi internasional dalam
meningkatkan hubungan internasional.

II. MATERI PEMBELARAN.

1. Pengertian organisasi internasional.


Dalam membicarakan organisasi internasional, tidak dapat kita lepaskan dari
pembahasan lembaga internasional “ international institution”. Menurut Black
Law Dictionary lembaga memiliki dua pengertian, yaitu suatu masyarakat yang
terorganisir dan sistem kabiasaan dari peraturan-peraturan. Dari Paul Renter
menyatakan bahwa lembaga adalah suatu organisasi, tradisi dan peraturan-peraturan
dasar yang memberikan karakter atau ciri khas pada suatu masyarakat tertentu.
Organisasi adalah sekelompok orang yang mempunyai tujuan tertentu dengan
kerjasama mengadakan suatu pembagian kerja dibawah seorang pimpinan.
Internasional berarti antar bangsa. Jadi organisasi / lembaga internasional adalah
suatu organisasi yang ruang lingkupnya meliputi beberapa atau banyak negara.
Menurut UU No. 24 th. 2000 tentang perjanjian internasional, Pengertian
Organsisasi internasional adalah organisasi antar pemerintah yang diakui
sebagai subyek hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk
membuat perjanjian internasional.

2. Macam-macam organisasi internasional.

 Berdasarkan tujuannya
a. Menyelesaikan sengketa secara damai antar bangsa / negara
b. Memperkecil atau mengontrol terjadinya konflik / sengketa
internasional.
c. Meningkatkan kegiatan-kegiatan pembangunan antar bangsa /
negara dibidang ekonomi, sosial atau masalah kemanusiaan.
d. Fungsi pertahanan secara kolektif dari suatu kelompok bangsa /
negara guna melawan ancaman dari luar.

 Berdasarkan lembaganya
a. Inter Governmental Organisations ( IGOs ) adalah organisasi yang
anggotanya terdiri dari pimpinan delegasi pemerintah suatu negara atau organisasi
yang anggotanya adalah negara-negara.
b. Non Governmental Organizations ( NGOs ) adalah perserikatan atau
asosiasi internasional privat yang berorientasi pada bidang agama, ilmu
pengetahuan, budaya serta ekonomi. Organisasi ini tidak melibatkan partisipasi
pemerintah secara langsung.

 Berdasarkan keanggotaan dan tujuannya


a. Organisasi internasional keanggotaan global dengan tujuan umum,
contoh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Liga Bangsa-Bangsa..
b. Organisasi internasional keanggotaan global dengan tujuan terbatas,
contoh Bank Dunia, IMF, WTO, WHO, ILO dll.
c. Organisasi Internasional keanggotaan regional dengan tujuan umum,
contoh ASEAN, Organisasi persatuan Afrika , organisasi negara-negara Amerika.
d. Organisasi Internasional dengan keanggotaan regional dan tujuan
terbatas, contoh North Amerika Free Trade Association ( NAFTA ), NATO, dll.

3. Peranan dan tujuan organisasi PBB.


Perserikatan Bangsa-bangsa atau disingkat PBB dalam bahasa Inggris United
Nations disingkat UN adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir
semua negara didunia. Lembaga ini dibentuk untuk menfasilitasi dalam hukum
internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan di San Francisco pada tanggal 24 Oktober
1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washinton DC, namun Sidang Umum
yang pertama baru berlangsung pada tanggal 10 Januari 1946, berlangsung di
Church House London. Sidang Umum pertama ini dihadiri oleh 51 negara.
Pada masa sebelumnya pernah didirikan Organisasi yang serupa yaitu Liga Bangsa-
Bangsa ( LBB ) yang berlangsung dari tahun 1919 hingga tahun 1946. Sejak didirikan
di San Francisco, PBB memiliki sedikitnya 192 negara. Semua negara yang tergabung
dalam wadah PBB menyatakan independensinya masing-masing.
Bahasa resmi yang dipergunakan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa ada enam
bahasa yaitu : Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Perancis, Bahasa Rusia,
Bahasa Arab dan Bahasa Spanyol. Hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara
anggota PBB. Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah Ban Ki-moon dari Korea
Selatan yang menjabat sejak tanggal 1 Januari 2007.

4. Asas-asas PBB

a. Masing-masing anggota memiliki kedaulatan yang sama.


b. Tiap-tiap anggota PBB dengan sepenuh hati mentaati kewajiban-kewajibannya
sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB.
c. Semua anggota PBB akan menyelesaikan perselisihan internasional secara
damai.
d. Dalam hubungan internasional semua anggota harus mencegah tindakan-
tindakan yang berupa ancaman atau kekerasan terhadap suatu daerah atau
kemerdekaan politik suatu negara yang bertentangan dengan tujuan PBB.
e. Semua anggota PBB akan memberikan bantuan apa saja yang diperlukan dan
dijalankan oleh PBB sesuai dengan ketentuan yang ada dalam piagam serta tidak
akan memberikan bantuan kepada negara manapun jika PBB sedang
menjalankan tindakan kepada negara itu.

5. Tujuan PBB

a. Mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional.


b. Mempererat hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan
penghargaan dan persamaan hak dan hak untuk menentukan nasib sendiri dari
tiap-tiap bangsa.
c. Mengadakan kerjasama internasional untuk memecahkan masalah
dibidang ekonomi, sosial, budaya dan perikemanusiaan serta penghargaan atas
hak-hak dan kebebasan dasar tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa
maupun agama.
Menjadikan PBB sebagai pusat bagi penyesuaian tindakan-tindakan dalam
mencapai tujuan bersama

6. Organ Utama PBB

a. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB adalah salah satu dari enam badan
utama PBB. Majelis Umum PBB terdiri dari seluruh anggota PBB dan bertemu setiap
tahun dibawah seorang Preside Majelis Umum PBB yang di pilih dari wakil-wakil.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 1946 di Hall Tengah
Westminster di London dan termasuk wakil dari 51 negara.
Pertemuan ini basanya dimulai pada selasa ketiga bulan September dan berakhir pada
pertengahan Desember. Pertemuan khusus dapat diadakan atas permintaan dari
Dewan Keamanan, mayoritas dari anggota PBB, pertemuan khusus diadakan pada
bulan Oktober 1995 untuk memperingati perayaan 50 tahun PBB.
b. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa

Dewan Keamanan PBB merupakan badan terkuat di PBB. Tugasnya adalah menjaga
perdamaian dunia dan hubungan antar negara. Berbeda dengan badan PBB lainnya
yang hanya dapat memberikan rekomendasi, maka Dewan Keamanan dapat
mengambil keputusan yang harus dilaksanakan oleh seluruh anggota dibawah Piagam
PBB. Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan pertama pada tanggal 17
Januari 1946 di Church House, London .

Anggota tetap Dewan Keamanan PBB

• Republik Rakyat Cina


• Perancis
• Rusia
• Britania Raya
• Amerika Serikat

c. Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-


Bangsa

Dewan Ekonomi dan Sosial ini terdiri atas 27 anggota yang dipilih oleh Majelis Umum
untuk masa jabatan tiga tahun.
Tugas Dewan Ekonomi dan Sosial :
• Mengadakan penyelidikan dan menyusun laporan tentang soal-soal ekonomi,
sosial, pendidikan, dan kesehatan di seluruh dunia
• Membuat rencana perjanjian tentang soal tersebut dengan negara-negara
anggota untuk diajukan kepada Majelis Umum
• Mengadakan pertemuan-pertemuan internasional tentang hal-hal yang
termasuk tugas dan wewenangnya
d. Dewan Perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa

Dewan Perwalian adalah suatu sistem perwalian internasional yang didirikan oleh
anggota PBB untuk mengatur pemerintah daerah-daerah yang ditempatkan dibawah
pengawasan PBB melalui persetujuan-persetujuan perwalian individual.

Tujuan Dewan Perwalian PBB

a. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.


b. Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian agar mereka
mencapai pemerintahan sendiri atau kemerdekaan.
c. Memberi dorongan agar mengakui dan menghormati hak-hak manusia dari
rakyat didunia.
d. Memastikan perlakuan yang sama didaerah perwalian dalam persoalan-
persoalan sosial, ekonomi dan untuk semua anggota PBB dan kebangsaan
mereka, serta perlakuan yang sama bagi kebangsaan semua anggota dalam
mengatur kadilan daerah-daerah yang diambil dari negara-negara musuh akibat
perang dunia kedua dan lain-lain yang secara sukarela dibawah sistem perwalian.

e. Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa

Sekretarian PBB adalah salah satu badan utama PBB yang dipimpin oleh seorang
Sekretaris Jenderal PBB, yang dibantu oleh seorang staf pembantu pemerintah
sedunia. Badan ini menyediakan penelitian, informasi dan fasilitas yang dibutuhkan
oleh PBB dalam rapat-rapatnya. Badan ini membawa tugas seperti yang diatur oleh
Dewan Keamanan PBB, Sidang Umum, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Piagam
PBB menyediaka para staff dipilih berdasarkan aplikasi standar efisiensi, kompeten
dan integritas tertinggi, hal ini disebabkan kepentingan yang begitu luas wilayahnya.
Fungsi Sekretaris Jenderal PBB

 Sebagai kepala staff administrasi dari PBB.


 Membawa kehadapan perhatian Dewan Keamanan setiap persoalan yang
menurut pendapatnya membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.
 Membuat laporan tahunan dan tiap-tiap laporan tambahan yang perlu pada
Majelis Umum PBB mengenai pekerjaan PBB.

f. Mahkamah Internasional

Mahkamah Internasional berkedudukan di Den Haag Belanda. Merupakan Badan


Kehakiman yang paling penting dalam PBB. Dewan Keamanan PBB dapat
menyerahkan suatu sengketa hukum kepada Mahkamah Internasional.

Sumber Hukum Mahkamah Internasional

a. Konvensi-konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang


diakui oleh negara yang berselisih.
b. Kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktek umum yang
diterima sebagai hukum.
c. Asas-asas umum yang diakui oleh negara-negara yang mempunyai
peradaban.
d. Keputusan-keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis-publisis
yang paling cakap dari berbagai negara, untuk tambahan menentukan peraturan-
peraturan hukum.

g. Peranan PBB Dalam Kiprahnya Memelihara


Perdamaian Dunia

 Dibidang kesehatan
Memerangi HIV / AIDS lewat program bersama mengenai HIV / AIDS ( UNAIDS ).
Tujuannya adalah mencegah penularan, perawatan dan bantuan, menurunkan
kerentanan individu dan masyarakat. Menanggulangi berjangkitnya penyakit cacar
dan penyakit menular lainnya melalui WHO.
 Penanggulangan kemiskinan
Kegiatan ini telah diproklamasikan oleh PBB bahwa tahun 1997 – 2006 sebagai
dasawarsa internasinal untuk penghapusan kemiskinan.
 Bantuan untuk anak-anak
Dibentuknya dana bantuan anak-anak PBB ( UNICEF ) pada tahun 1946 dengan
tujuan untuk memberikan perlindungan pada anak-anak dengan memberikan
perawatan kesehatan, perbaikan gizi, pendidikan, air bersih dan sanitasi.
 Bidang obat-obatan terlarang.
Disetujuinya konvensi PBB menentang perdagangan gelap narkotika, dan bahan-
bahan psikotropika pada tahun 1988.
 Dibidang perlindungan lingkungan laut
Disetujunya konverensi mengenai Pencegahan Polusi Laut karena pembuangan
limbah dan bahan kimia lainnya.

7. Fungsi dan peranan Indonesia dalam organisasi ASEAN.


ASEAN atau Association of Southeast Asean Nations yaitu organisasi bangsa-
bangsa Asia Tenggara. ASEAN didirikan di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok pada
tanggal 8 Agustus 1967, oleh lima negara pemrakarsa yang diwakili oleh menteri luar
negeri yaitu :

 Indonesia diwakili oleh Adam Malik.


 Filipina diwakili oleh Narciso R. Ramos.
 Malaysia diwakili oleh Tun Abdul Razak.
 Singapura diwakili oleh S. Rajaratnam.
 Thailand diwakili oleh Thanat Khoman.
Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota Asean keenam pada tanggal 8
Januari 1984, sebelas tahun kemudian ASEAN menerima anggota baru, Vietnam
menjadi anggota ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian menyusul
Myanmar dan Laos masuk menjadi anggota pada tanggal 23 Juli 1997. Kamboja
setelah menyelesaikan konflik dalam negerinya akhirnya bergabung menjadi anggota
ASEAN yang kesepuluh pada tanggal 30 April 1999.

8. Peranan ASEAN bagi bangsa Indonesia.


a. Saling menguntungkan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-
masing negara.
b. Diabadikan pada kepentingan nasional demi kesejahteraan rakyat.
c. Dilandasi dengan Politik Luar Negeri Yang Bebas Aktif.
d. Diarahkan untuk mewujudkan tata dunia baru berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
e. Memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan oganisasi internasional untuk
menjamin perdamaian yang kekal.

9. Tujuan ASEAN.
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan
kebudayaan di Asia Tenggara.
b. Memelihara perdamaian dan stabilitas regional Asia Tenggara.
c. Memajukan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam kepentingan
bersama dibidang sosial, ekonomi, teknik dan administrasi.
d. Saling memberi bantuan dalam bentuk fasilitas latihan dan penelitian dalamk
lingkungan pendidikan kejuruan, teknik dan administrasi.
e. Memajukan studi tentang Asia Tenggara

10. Prinsip utama ASEAN

 Hormat terhadap kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah


nasional dan identitas nasional setiap negara.
 Hak setiap negara untuk menjalankan kehidupan nasional bebas daripada campur
tangan, subversif dan intervensi dari pihak luar.
 Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota.
 Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai.
 Tidak menggunaan kekuatan bersenjata untuk menyelesaikan permasalahan.
 Kerjasama efektif antara anggota.

11. Peranan organisasi internasional dalam meningkatkan hubungan


internasional.

Dalam menjalin kerjasama dengan bangsa lain Negara RI mendasarkan pada


prinsip :

 Saling menguntungkan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-


masing negara.
 Diabadikan pada kepentingan nasional demi kesejahteraan rakyat.
 Dilandasi dengan Politik Luar Negeri Yang Bebas Aktif.
 Diarahkan untuk mewujudkan tata dunia baru berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
 Memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan oganisasi internasional
untuk menjamin perdamaian yang kekal.
12. Konferensi Asia – Afrika atau Konferensi Bandung adalah konferensi tingkat
tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada
tanggal 18 April sampai dengan 24 April 1955. Konferensi Asia Afrika dipelopori oleh :

 PM Pandit Jawaharlal Nehru : dari India.


 Presiden Joseph BrosTito : dari Yugoslavia.
 Presiden Soekarno : dari Indonesia.
 PM Gamal Abdul Nasser : dari Mesir.
 Presiden Kwane : dari Ghana

13. Berdirinya Gerakan Non Blok

KTT Asia – Afrika menghasilkan sepuluh poin “pernyataan mengenai dukungan


bagi perdamaian dan kerjasama dunia” yang kemudian kita kenal dengan nama “
Dasa Sila Bandung “. Dasa Sila Bandung memasukkan prinsip-prinsip dalam
Piagam PBB dan Prinsip-prinsip Nehru dan membentuk Gerakan Non Blok pada
tahun 1961. Saat ini anggota Gerakan Non Blok sudah mencapai lebih dari 100
negara

14. Tujuan Gerakan Non Blok

1. Mendukung perjuangan dekolonisasi dan memegang teguh perjuangan melawan


imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme aphartheit dan zionisme.
2. Wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang.
3. Mengurangi ketegangan Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok
Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet ( Rusia ).
4. Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan
bersenjata.

III. METODE PEMBELAJARAN.

1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi

IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN.

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU

1 Pertemuan Pertama 10 menit

Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan pengertian organisasi internasional
• Menjelaskan pengertian PBB
• Menguraikan prinsip-prinsip utama PBB
2
Kegiatan Inti 2 menit
a. Memasang media pembelajaran 15 menit
b. Guru menjelaskan materi 1 s/d 7 60 menit
c. Siswa melaksanakan studi kepustakaan mencari reverensi
tentang sejarah berdirinya PBB serta perananan organ utama
PBB 20 menit
d. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil referensi per
kelompok ( 1 kelompok terdiri dari 4 orang siswa ) 7 menit
e. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa
3
Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : peranan organisasi internasional sangatlah
besar bagi negara RI. Oleh karenanya maka Negara RI
memasuki berbagai organisasi internasional bagi secara
bilateral, regionalmaupun internasional
b. Refleksi :
Tugas dirumah : carilah peranan PBB dalam menyelesaikan
konflik negara Indonesia dengan negara lain. Tugas
dikumpulkan dalam bentuk Power Poin

Pertemuan Kedua

1. Pendahuluan 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan tujuan PBB
• Menjelaskan organ-organ utama PBB
• Menjelaskan tugas Dewan Keamanan PBB
2 Kegiatan Inti
a. Memasang media pembelajaran 3 menit
b. Guru menjelaskan materi no 8 17 menit
s/d 14 30 menit
c. Guru menyiapkan siswanya
untuk berdiskusi tentang peranan dan tujuan ASEAN serta 20 menit
peranan dan tujuan GNB
d. Guru menilai dan
mengawasikegiatan diskusi 10 menit

Penutup
a. Kesimpulan : peranan organisasi internasional sangatlah
besar bagi negara RI. Oleh karenanya maka Negara RI
memasuki berbagai organisasi internasional bagi secara
bilateral, regionalmaupun internasional
b. Refleksi :
Tugas dirumah : menyelesaikan tugas kelompok dan
dikumpulkan dalam bentuk power point pada pertemuan yang
akan datang.
IV. ALAT / SUMBER BAHAN

1. Media Powwer Point tentang organisasi internasional


2. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK jilid IIa untuk kelas XI,
LP2IP; Yogyakarta.
3. Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga.
4. Joko Budi Santoso, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK kelas XI penerbit Yudistira
5. Sumber lain yang relevan

V. EVALUASI

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Jelaskan pengertian organisasi internasional !


2. Sebutkan prinsip-prinsip utama ASEAN !
3. Sebutkan tujuan ASEAN !
4. Jelaskan Struktur ASEAN sesudah KTT Bali 1976 !
5. Sebutkan 3 ( tiga ) prinsip dari Dasa Sila Bandung !
6. Jelaskan pengertian Gerakan Non Blok !
7. Sebutkan tujuan Gerakan Non Blok !
8. Jelaskan pengertian Perserikatan Bangsa-Bangsa !
9. Sebutkan Tujuan PBB !
10. Sebutkan dua peranan PBB dalam kiprahnya didunia !

KUNCI JAWABAN

1. Pengertian organisasi internasional adalah suatu istilah hubungan


internasional yang menunjukkan kerjasama antar beberapa Negara.
2. Prinsip-prinsip utama ASEAN
a. Prinsip saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas
wilayah nasional, dan identitas nasional suatu Negara .
b. Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang bebas dari
campur tangan pihak luar, subvesi dan intervensi dari luar.
c. Tidak saling campur tangan urusan dalam negeri Negara masing-masing.
d. Penyelesaian perbedaan dan pertengkaran serta sengketa secara damai .
3. Tujuan ASEAN
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social dan pengembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati
keadilan dan tertib hukum.
c. Meningkatkan kerjasama yang aktif dalam bidang ekonomi, social, budaya, teknik,
ilmu pengetahuan dan administrasi.
d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana dan pelatihan.
e. Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdagangan, jasa dan
meningkatkan taraf hidup.
f. Memelihara kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi
internasional dan regional.
4. Struktur ASEAN sesudah KTT Bali 1976
a. Summit Meeting / pertemuan kepala pemerintahan yang merupakan otoritas /
kekuasaan tertinggi dalam ASEAN.
b. ASEAN Ministerial Meeting / siding tahunan para menteri luar negeri.
c. Sidang para menteri lainnya ( non ekonomi ).
d. Standing Committee.
e. Komite-komite.
5. Prinsip dari Dasa Sila Bandung
a. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang
dimuat dalam piagam PBB.
b. Menghormati kedaulatan dan integritas territorial semua bangsa.
c. Mengakui persamaam semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar
maupun kecil.
d. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam persoalan dalam negeri
Negara lain.
e. Menghormati hak bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara individu
maupun secara kolektif , sesuai dengan piagam PBB>
6. Pengertian Gerakan Non Blok adalah suatu organisasi internasional
yang terdiri dari lebih dari 100 negara anggota yang tidak menganggap dirinya
beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar manapun.
7. Tujuan Gerakan Non Blok
a. Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan memegang teguh perjuangan melawan
kolonialisme, imperialisme, neokolonialisme, rasialisme, aparheit dan zionisme.
b. Wadah perjuangan Negara-negara yang sedang berkembang.
c. Mengurangi ketegangan dari blok barat yang dipimpin Amerika dan blok timur yang
dipimpin Uni Sovyet.
d. Tidak memebenarkan penyelesaian sengketa dengan kekerasan bersenjata.
8. Pengertian Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hamper seluruh Negara didunia. Lembaga ini dibentuk
untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi
dan perlindungan sosial.
9. Tujuan PBB
a. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
b. Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antara bangsa-bangsa.
c. Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah internasional dalam bidang
ekonomi, social-budaya dan hak asasi.
d. Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita-cita
diatas.
10. Dua peranan PBB dalam kiprahnya didunia
a. Bidang keamanan, perdamaian dan kemerdekaan :
 Menyelesaikan singketa Indonesia – Belanda melalui PBB
 Menyelesaikan masalah penjajahan di beberapa daerah Afrika sehingga
muncul Negara-negara merdeka di kawasan Afrika.
 Penyelesaian konfrontasi Amerika Serikat – Uni Sovyet mengenai masalah
penempatan peluru kendali / nuklir di Kuba.
b. Bidang kehidupan ekonomi, sosial dan budaya :
 Memberikan bantuan untuk kesejahteraan dan pembangunan
dinegara-negara yang sedag berkembang melalui badan khusus PBB seperti,
ILO,WHO, FAO dan UNESCO.
 Menghapuskan segala bentuk dominasi rasial.
 Penghapusan diskriminasi terhadap wanita yang mencakup hak politik,
ekonomi, sosial, budaya dan kewarganegaraan.

VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52 dapat
melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :
a. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
b. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan kembali
soal-soal yang sudah tersedia.

NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 10 x 10 = 100
Total nilai = 100 : 10 = 10
Mengetahui, Cilacap, 20 Januari 2010
Kepala SMK N 1 Cilacap Guru Program Studi

Drs. Irianto Purwadi Dra. Titiek Indriyani


NIP : 195609091984031006 NIP : 196609101994122001
RPP
MATA DIKLAT : PEND.KEWARGANEGARAAN
KELAS / PRODI : XI / Semua Program Diklat
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Hubungan Internasional dan Oragnisasi
Intermasional.
KOMPETENSI DASAR : Menghagai Kerjasama Dan Perjanjian Internasional Yang
Bermanfaat Bagi Bangsa Indonesia
INDIKATOR :
- mengidentifikasi bentuk kerjasama Indonesia dengan Negara
lain.
- menjelaskan manfaat kerjasama antar bangsa.
- memberikan contoh perjanjian internasional yang bermanfaat
bagi bangsa Indonesia

I. TUJUAN PEMBELAJARAN.

1. Siswa mampu mengidentifikasi bentuk kerjasama Indonesia dengan Negara lain.


2. Siswa mampu menjelaskan manfaat kerjasama antar bangsa.
3. Siswa mampu memberikan contoh perjanjian internasional yang bermanfaat
bagi bangsa Indonesia

II. MATERI PEMBELARAN.

1. Makna poltik luar negeri yang bebas aktif


a. Bebas artinya kita bebas menentukan sikap dan pandangan kita terhadap
masalah-masalah internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan
raksasa dunia yang secara ideologis bertentangan dengan ideologi bangsa
Indonesia.
b. Aktif artinya kita secara aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia,
aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaaan, aktif memperjuangkan
ketertiban dunia serta keadilan sosial.

2. Prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam menjalin kerjasama negara RI


a. Kerjasama antar bangsa mempunyai manfaaat yang sangat besar bagi negara-
negara yang terlibat didalamnya terutama dalam memperoleh pengakuan
kedaulatan terutama dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun
pertahanan keamanan.
b. Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangannya, oleh karenanya melalui
kerjasama internasional diharapkan dapat saling melengkapi dengan harapan
dapat memperlancar pelaksanaan pembangunan nasional negara-negara
tersebut .
c. Melalui kerjasama internasional diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi negara dan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh
rakyatnya.
d. Dapat menumbuhkan saling pengertian antar bangsa dalam menciptakan dan
menegakkan perdamaian dunia.

3. Pelaksanaan kerjasama negara Indonesia dengan negara laina

Contoh kerjasama bilateral


a. Perjanjian negara Indonesia dengan Malaysia mengenai batas landas
kontinen di Selat Malaka dan Laut Cina yang ditandatangani pada tanggal 27
Oktober 1969 dan mulai berlaku pada tanggal 7 November 1971.
b. Perjanjian negara Indonesia dengan Thailand mengenai batas landas
kontinen di Selat Malaka dan Laut Andaman yang ditandatangani pada tanggal
21 Desember 1971 dan mulai berlaku pada tanggal 7 April 1972.
c. Perjanjian negara Indonesia dengan Australia penetapan atas batas dasar
laut Arafuru, di depan pantai selatan Pulau Irian / Papua serta di depan pantai
utara Irian, yang ditandatangani pada tanggal 18 Mei 1981 dan mulai berlaku
pada tanggal 19 November 1973

Contoh Kerjasama Regional Negara Indonesia


 Terbentuknya kerjasama ASEAN yang diprakarsai oleh Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok pada tanggal 8
Agustus 1967.
 Terbentuknya AFTA yaitu kawasan perdagangan bebas negara ASEAN yang
dibentuk pada tahun 1995 dengan tujuan meningkatkan daya saing dan
penghapusan bea ekspor-impor bagi negara-negara dalam kawasan ASEAN
termasuk didalamnya negara Indonesia.

Contoh Kerjasama Internasional Negara Indonesia


 Terbentuknya Gerakan Non Blok melalui KTT Non Blok pada tahun 1961 di
Beograd Yugoslavia yang dipelopori oleh Yugoslavia,Indonesia, India, Mesir dan
Ghana. Merupakan wadah dalam rangka menumbuhkan solidaritas negara-negara
dikawasan ASIA Afrika dalam memperjuangkan kemerdekaannya, sekaligus
melawan kolonialisme, imperialisme dan zionisme. Serta mengurangi ketegangan
antara Blok Barat dan Blok Timur pasca perang dingin yang dapat melanda
wilayah Indonesia.

4. Manfaat kerjasama dan perjanjian internasional.


a. Kerjasama antar bangsa mempunyai manfaaat yang sangat besar bagi negara-
negara yang terlibat didalamnya terutama dalam memperoleh pengakuan
kedaulatan terutama dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun
pertahanan keamanan.
b. Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangannya, oleh karenanya melalui
kerjasama internasional diharapkan dapat saling melengkapi dengan harapan
dapat memperlancar pelaksanaan pembangunan nasional negara-negara
tersebut
c. Melalui kerjasama internasional diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi negara dan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh
rakyatnya.
d. Dapat menumbuhkan saling pengertian antar bangsa dalam menciptakan dan
menegakkan perdamaian dunia.

5. Hasil-hasil kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi bangsa


Indonesia.
a. Penyelesaian konflik Indonesia dengan Belanda pada masa perang
kemerdekaan, yang dilaksanakan melalui UNCI ( United Nations Commision for
Indonesia ) dengan hasil ditariknya pasukan Belanda dari Indonesia.
b. Penyelesaian masalah Irian Barat pada tahun 1962 melalui UNTEA ( United
Nations Temporary Exekutive Authority ) yang berhasil mengembalikan Irian
Barat kepada negara Indonesia.
c. Melalui ASEAN, OPEC dan ADB negara Indonesia dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya.
d. Melalui organisasi PBB seperti UNICEF, UNESCO, WHO, ILO, maka negara
Indonesia dapat membentuk kerjasama dalam bidang pendidikan, sosial budaya,
bidang kesehatan dan buruh Internasional.
III. METODE PEMBELAJARAN.

1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi

IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN.

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU

Pertemuan Pertama

1. Pendahuluan 10 menit
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan tujuan ASEAN
• Menjelaskan tujuan Gerakan Non Blok
• Menyebutkan prinsip-prinsip Gerakan Non Blok
2. Kegiatan Inti
10 menit
a. Guru menjelaskan materi 1 s/d 3
5 menit
b. Guru menyiapkan siswa untuk berdiskusi
40 menit
c. Siswa melaksanakan kegiatan diskusi tentang kerjasama
internasional 10 menit
d. Siswa mempresentasikan hasil diskusi 5 menit
e. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa

3. Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : peranan organisasi internasional sangatlah
besar bagi negara RI. Oleh karenanya maka Negara RI
memasuki berbagai organisasi internasional bagi secara
bilateral, regionalmaupun internasional
b. Refleksi :
Tugas dirumah :
Mencari contoh berbagai macam kerjasama Internasional yang
bermanfaat bagi bangsa Indonesia, dikerjakan di buku tugas
dan dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang

Pertemuan Kedua

1. Pendahuluan 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan terbentuknya Gerakan Non Blok
• Menyebutkan manfaat perjanjian dankerjasama Internasional
• Menjelaskan kerjasama Internasional yang bermanfaat bagi
bangsa Indonesia

Kegiatan Inti
2 3 menit
a. Memasang media pembelajaran
17 menit
b. Guru menjelaskan materi no 4
30 menit
dan 5
c. Siswa diajak mencari berbagai
referenasi lain dari media cetak dan elektronik mengenai
berbagai kerjasama bangsa Indonesia dengan negara lain. 20 menit
d. Memberi kesempatan pada
siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas
10 menit
Penutup
a. Kesimpulan : peranan organisasi internasional sangatlah
besar bagi negara RI. Oleh karenanya maka Negara RI
memasuki berbagai organisasi internasional bagi secara
bilateral, regionalmaupun internasional

b. Refleksi :
Tugas dirumah :
Memberi komentar dan menelaah kejadian dibawah ini
a. Bom yang diledakkan dari jarak jauh
menghancurkan mobil yang membawa Gubernur
Provinsi Logar Abdulah Wardak di dekat rumahnya di
Panghman Kabul, Afganistan. Wardak yang mantan
menteri Kabinet ini tewas seketika di tempat kejadian.
Dan kelompok Thaliban mengaku bertanggung jawab
atas ledakan bom tersebut. ( Kompas, 14 September
2008 ) .
b. Dalam pertemuan Forum Regional ASEAN ke 15 di
Singapura tanggal 24 Juli 2008 yang antara lain dihadiri
oleh Menlu Amerika Serikat Condoleeza Rice dengan
Menlu Korea Utara, untuk menandatanganiTraktat
perlucutan senjata nuklir. Selain itu terdapat konflik
atara Kamboja dengan Thailand yang menyangkut
kawasan sekitar Kuil Preah Vrihaer yang merupakan
wilayah perbatasan kedua negara, dimana ada
keanehan didalamnya yaitu ketika ketegangan
meningkat Kamboja langsung meminta bantuan Dewan
Keamanan PBB, sedangkan Thailand tidak mau
berkonsultasi dengan sesama anggota ASEAN.
( KOMPAS, 26 Juli 2008 )

Menurut pendapatmu bagaimanakah sikap yang diambil


oleh bangsa Indonesia dalam memecahkan kedua kasus
diatas ?

IV. ALAT / SUMBER BAHAN

1. Media Powwer Point tentang organisasi internasional


2. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK jilid IIa untuk kelas XI,
LP2IP; Yogyakarta.
3. Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga.
4. Joko Budi Santoso, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK kelas XI penerbit Yudistira
5. Sumber lain yang relevan

V. EVALUASI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Jelaskan dasar pertimbangan perumusan politik luar negeri


RI !
2. Jelaskan pengertian politik luar negeri yang bebas aktif !
3. Sebutkan landasan hukum politik luar negeri RI !
4. Sebutkan tujuan politik luar negeri RI !
5. Sebutkan Dasar politik luar negeri RI menurut Drs.
Mohammad Hatta !
6. Sebutkan prinsip – prinsip pokok politik luar negeri RI !
7. Berikan 2 ( dua ) contoh kerjasama bilateral Negara RI !
8. Berikan 2 ( dua ) contoh kerjasama multilateral Negara RI !

KUNCI JAWABAN

1. Dasar pertimbangan perumusan politik luar negeri RI adalah


pada awal kemerdekaan Indonesia, kita dihadapkan pada kenyataan yaitu munculnya
dua kekuatan dunia, Amerika disatu pihak yang berada di blok barat dengan ideologi
liberalnya dan Uni Sovyet di pihak lain di blok timur dengan ideologi Komunisnya.
Kenyataan tersebut berpengaruh pada usaha bangsa Indonesia dalam konsolidasi
demi kelangsungan hidupnya. Apalagi Belanda menginginkan kembali menjajah
Indonesia. Maka dengan penuh tekad pemerintah Indonesia pada tanggal 2
September 1948 menetapkan “Politik Luar Negeri Indonesia adalah Politik Luar Negeri
yang bebas aktif “

Pengertian politik luar negeri yang bebas aktif :


 Bebas artinya bebas menentukan sikap dan pandangan kita terhadap
masalah-masalah internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan raksasa dunia
yang secara ideologis bertentangan dengan ideologi Negara Indonesia.
 Aktif artinya bangsa Indonesia senantiasa aktif memperjuangkan terciptanya
perdamaian dunia.

Landasan politik hukum politik luar negeri RI


a. Landasan idealnya adalah Pancasila.
b. Landasan konstitusional adalah :
 pembukaan UUD alinea 4 “…..ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial “ .
 Pasal 11 dan pasal 13 Batang Tubuh UUD 1945.
c. Kebijakan yang dibuat oleh presiden ( Kepres ) yang menyangkut Politik Luar
Negeri Indonesia.
d. Kebijakan lain atau peraturan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri.

Tujuan politik luar negeri RI


a. Pembentukan satu Negara Republik Indonesia yang berbentuk Negara kesatuan
dan Negara kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari Sabang
sampai Merauke.
b. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual dalam
wadah Negara kesatuan RI.
c. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Negara RI dengan semua
Negara di dunia, terutama sekali Negara – Negara Asia dan Afrika atas dasar
kerjasama membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan
kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna.

Dasar politik luar negeri RI menurut Drs. Mohammad Hatta


a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan Negara.
b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk
kesejahteraan rakyatnya.
c. Meningkatkan perdamaian internasional dan memperoleh syarat-syarat yang
diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
d. Meningkatkan persaudaraan antar bangsa sebagai pelaksanaan dari cita-cita
yang terkandung dalam Pancasila.

Prinsip – prinsip pokok politik luar negeri RI


a. Negara kita menjalankan politik damai.
b. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai
dengan tidak mencampuri urusan dalam negeri Negara masing-masing.
c. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional
d. Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran
internasional.
e. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan social internasioal dengan
berpedoman pada piagam PBB.
f. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan
kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah, sebab tanpa kemrdekaan,
persaudaraan dan perdamaian internasional itu tidak tercapai.

Dua contoh kerjasama bilateral Negara RI

a. Persetujuan antara Indonesia dengan Pemerintah Cina mengenai masalah dwi


kewarganegaraan dan telah disyahkan pada tanggal 11 Januari 1958 dengan
dikeluarkannya UU No. 2 tahun 1958.
b. Perjanjian RI dengan Malaysia tentang penetapan Garis Landas Kontinen
kedua Negara ( di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditandatangani pada
tanggal 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 November 1969.

Dua contoh kerjasama multilateral Negara RI


a. Masuknya Indonesia menjadi anggota PBB, pertama kali pada tanggal 28
September 1950, kemudian keluar pada tanggal 7 Januari 1965 dan masuk
kembali pada tanggal 28 September 1966.
b. Pembentukan Gerakan Negara-negara Non Blok melalui KTT yang pertama
pada tahun 1961 di Beograd ( Yogoslavia ) dan dipelopori oleh Negara Indonesia,
Yugoslavia, Mesir, India dan Ghana.

VIII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52
dapat melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.

Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :

a. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
b. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan
kembali soal-soal yang sudah tersedia.

NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 8 x 10 = 80
Total nilai = 80 : 10 = 10

Mengetahui, Cilacap, 20 Januari 2010


Kepala SMK N 1 Cilacap Guru Program Studi

Drs. Irianto Purwadi Dra. Titiek Indriyani


NIP : 195609091984031006 NIP : 196609101994122001
RPP
MATA DIKLAT : PEND.KEWARGANEGARAAN
KELAS / PRODI : XI / Semua Program Diklat
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 6 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Sistem Hukum Dan Peradilan Intermasional.
KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional.
INDIKATOR :
- Mengemukakan makna Hukum Internasional.
- Menjelaskan makna Hukum Internasional.
- Menjelaskan asas-asas Hukum Internasional .
- Mengidentifikasikan sumber-sumber Hukum Internasional.
- Mengidentifikasikan subyek-subyek Hukum Internasional.
- Mendeskripsikan peranan lembaga Peradilan Internasional.
- Mengidentifikasikan kewenangan mahkamah internasional.
- Mendeskripsikan kendala yang dihadapi Mahkamah
Internasional memerankan sebagai lembaga Peradilan
Internasional.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN.

1. Siswa mampu mengemukakan makna hukum internasional.


2. Siswa mampu menjelaskan makna hukum internasional.
3. Siswa mampu menjelaskan asas-asas hukum internasional .
4. Siswa mampu menjelaskan sumber-sumber hukum internasional.
5. Siswa mampu menjelaskan subyek-subyek hukum internasional.
6. Siswa mampu menjelaskan peranan lembaga peradilan internasional.
7. Siswa mampu menjelaskan kewenangan Mahkamah Internasional.
8. Siswa mampu menjelaskan kendala yang dihadapi Mahkamah internasional
memerankan sebagai lembaga peradilan internasional.

II. MATERI PEMBELARAN.

1. Pengertian Hukum Internasional.


Hukum internasional merupakan hal yang sangat penting bagi hubungan suatu Negara
yang melahirkan suatu perjanjian internasional. Untuk mengatur perjanjian
internasional diperlukan hukum internasional yang dapat menyelesaikan masalah yang
mungkin timbul dari hubungan internasional tersebut terutama dalam penyelesaian hak
dan kewajiban yang timbul dari akibat perjanjian internasional tersebut
.
2. Konsep Dasar Hukum Internasional
Hukum internasional dapat disebut juga sebagai hukum antar bangsa, istilah yang
lazim dipakai adalah “ International Law” atau “ The Law of Nations” atau “ Droits
Internationale”. Hukum internasioanal didefinisikan oleh beberapa sarjana, antara lain
Grotius mengemukakan bahwa hukum dan hubungan internasional didasarkan pada
kemauan bebas dan persetujuan beberapa atau semua Negara. Ini ditujukan demi
kepentingan bersama dari mereka yang menyatakan diri di dalamnya.

3. Hukum Internasional dibedakan menjadi :


a. Hukum Perdata Internasional adalah hukum internasional yang mengatur
hubungan antar warga negara suatu negara dan warga negara dari negara lain
( hukum antar bangsa )
b. Hukum Publik Internasional adalah hukum internasional yang mengatur negara
yang satu dengan negara yang lain dalam hubungan internasional ( hukum antar
negara )

4. Pengertian Hukum Internasional dari para sarjana antara lain :


o Wiryono Projodikoro
Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara
berbagai bangsa di berbagai Negara.
o J.G. Starke
Hukum Internasional sebagai keseluruhan hukum yang untuk sebagian besar
terdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang terhadapnya
Negara-negara merasa dirinya terikat untuk mentaati secara umum dalam
hubungan satu sama lain.
o Prof. DR. Mochtar Kusumaatmadja
Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara atau antar negara
dengan negara, negara dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek
hukum bukan negara satu sama lain”.
o Akehurst
Hukum internasional adalah sistem hukum yang dibentuk dari hubungan
antara Negara-negara.
o Rebbeca M.Wallace
Hukum internasional adalah peraturan-peraturan dan norma-norma yang
mengatur tindakan negara-negara dan kesatuan lain yang pada suatu saat
diakui mempunyai kepribadian internasional.

5. Asas-asas hukum internasional antara lain :


 Asas Teritorial
Asas ini diasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Sehingga negara
dapat melaksanakan peraturan hukum bagi semua orang dan barang yang ada
di dalam wilayah negaranya. Oleh karenanya barang-barang yang berada
diluar wilayah negara tersebut, berlaku hukum asing.
 Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas warga negaranya. Sehingga
setiap warganegara dimanapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum
dari negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan ekstrateritorial, yaitu
dimanapun warganegaranya berada tetap dapat diperlakukan sesuai hukum
negara tersebut, termasuk di negara lain.
 Asas kepentingan umum
Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk mengatur dan melindungi
kepentingan masyarakatnya. Dalam hai ini negara dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Jadi asas ini tidak terikat pada batas-batas wilayah tertentu suatu negara.
 Asas Keterbukaan
Asas ini disarkan pada kesediaan suatu negara untuk saling menukar informasi
yang berkaitan dengan hubungan antar bangsa. Kesediaan setiap negara
hendaknya dapat memahami, sehingga dapat menciptakan iklim yang kondusif
bagi perkembangan hubungan antar bangsa dan dapat saling mengisi, saling
meningkatkan kepercayaan dan saling memberi masukan yang konstruktif.

6. Sumber Hukum Internasional Yang dikemukakan oleh para ahli :


 Starke
a. Kebiasaan internasional.
b. Traktat.
c. Keputusan-keputusan pengadilan atau badan-badan arbitrasi.
d. Karya-karya yuridis.
e. Keputusan atau ketetapan organ-organ lembaga inernasional.

 Wiryono Prijodikoro
a. Perjanjian internasional.
b. Hukum adat kebiasaan.
c. Putusan-putusan pengadilan.
d. Ilmu pengetahuan hukum.
e. Tulisan-tulisan sarjana hukum.
f. Hasil-hasil konferensi ahli hukum internasional.
g. Kodifikasi dokumen-dokumen.

7. Perjanjian internasional.
Perjanjian Internasional merupakan sumber hukum internasional yang utama, maka
Hukum Internasional tidak dapat dipisahkan dari adanya perjanjian-perjanjian
internasional yang dibuat oleh negara-negara. Dewasa ini hukum internasional memiliki
kecendrungan untuk mengatur hukum internasional dalam bentuk perjanjian
intenasional baik antar negara ataupun antara negara dengan organisasi internasioanal
serta antara negara dengan subjek internasional lainnya.

8. Hukum adat kebiasaan.


Pada awal pertumbuhannya kebiasaan internasional merupakan sumber terpenting
dalam hukum internasional. Tetapi dalam perkembangannya, karena semakin banyak
persoalan yang diatur dalam perjanjian internasional, maka perjanjian internasional
menjadi sumber utama hukum internasional.

9. Putusan-putusan pengadilan.
Putusan Mahkamah Internasional / lembaga peradilan internasional merupakan
sumber hukum tambahan, yang tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan tidak
menimbulkan suatu kaidah hukum tertentu. Namun demikian putusan tetap Pengadilan
internasional, Mahkamah Iternasional, Mahkamah Arbitrasi tetap mempunyai pengaruh
besar dalam perkembangan hukum internasional.

10. Tulisan-tulisan sarjana hukum.


Pendapat yang dikemukakan oleh para sarjana terkemuka mengenai suatu masalah
tertentu, meskipun bukan merupakan hukum positif, seringkali dikutip untuk
memperkuat argumen tentang adanya kebenaran dari suatu norma hukum.

11. Subyek Hukum Internasional


 Negara
Adalah merupakan subyek hukum dalam arti klasik, bahkan sampai sekarang masih
ada anggapan bahwa hukum internasional itu pada hakekatnya adalah hukum antar
negara. Sudah menjadi suatu ketentuan umum bahwa suatu negara memiliki
kewenangan untuk mewakili masyarakat negara tersebut dalam pergaulan
internasional.
 Tahta Suci
Tahta Suci Vatikan merupakan subyek hukum yang sudah ada sejak zaman
sejarah, karena Paus tidak hanya dipandang sebagai pemimpin agama saja tetapi
juga memiliki kekuasaan duniawi. Maka sampai sekarang Vatikan memiliki
perwakilan diplomatik di berbagai negara yang kedudukannya sejajar dengan wakil
negara lainnya.
 Organisasi Internasional.
Merupakan subyek hukum internasional yang memiliki hak dan kewajiban seperti
yang telah ditetapkan dalam konvensi-konvensi internasional. Munculnya organisasi
internasional sebagai subyek hukum internasonal pada hakekatnya didorong oleh
keinginan untuk meningkatkan kerjasama internasional secara permanen.
 Palang Merah Internasional
Palang Merah Internasional yang berkedudukan di Jenewa Swiss mempunyai
kaitan yang unik dalam sejarah hukum internasional. Hal ini diperkuat dengan
Konvensi Jenewa yang mengatur tentang perlindungan korban perang. Palang
Merah Internasional diakui sebagai subyek hukum internasional walaupun dalam
ruang lingkup yang sangat terbatas.
 Perorangan / Individu
Dalam pengertian yang terbatas orang perseorangan dapat dianggap sebagai
subyek hukum internasional. Dalam perjanjian damai Versilles tahun 1919 telah
mengakhiri Perang Dunia I antara Jerman, Inggris dan Perancis, dengan masing-
masing sekutunya telah menetapkan bahwa orang perorang dapat mengajukan
perkara ke Mahkamah Arbitrase Internasional. Contoh penuntutan kepada penjahat
perang, melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dihadapan Mahkamah
internasional. Dewasa ini berkembang, bahwa turis, para pelajar, para musisi yang
sedang muhibah kenegara lain juga merupakan subyek hukum internasional
perorangan / individu.
 Kaum Pemberontak / Belligerent
Kaum pemberontak, pada awalnya merupakan akibat dari masalah dalam negeri
suatu negara. Oleh karena itu penyelesaiannya merupakan kewenangan negara
tersebut sebagai negara yang berdaulat. Namun demikian, apabila pemberontakan
itu telah meluas kenegara lain dan telah melanggar batas-batas kemanusiaan,
maka eksistensinya harus diakui sebagai pribadi yang berdiri sendiri.
 Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional dapat dipandang sebagai subyek hukum internasional. Di
berbagai negara dan organisasi internasional telah menjalin kerjasama dengan
Perusahaan multinasional yang kemudian melahirkan hak dan kewajiban
internasional.

12. Mahkamah Internasional dan peradilan Internasional

Mahkamah Internasional merupakan organ utama PBB yang menangani masalah


peradilan bagi negara anggota PBB dan bagi negara bukan anggota PBB dapat
mengajukan perkaranya setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Majelis
Umum PBB dan atas rekomendasi Dewan Keamanan PBB. Dalam melaksanakan
fungsinya Mahkamah Internasional diatur dengan Statuta Internasional dan prosedur
kerjanya diatur dalam Rulles of Court.

13. Pengadilan Internasional ada dua macam, yaitu :

 Mahkamah Pidana Internasional ( International Criminal Court / ICC ),


merupakan pengadilan Internasional yang bersifat permanen untuk mengadili para
pelaku kejahatan internasional. ICC dibentuk berdasarkan Roma statute of the
international criminal Court atau yang lebih dikenal dengan nama Statuta Roma tahun
1998. Keberadaan ICC mulai efektif pada tanggal 1 Juli 2002 dan telah diratifikasi oleh
106 negara dan ICC hanya berlaku bagi negara yang telah meratifikasi statuta Roma
tersebut.
 Pengadilan Kejahatan Internasional adalah pengadilan yang dibentuk oleh
Dewan Keamanan PBB berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB. Contoh :
- Pengadilan Internasional untuk bekas Yugoslavia / International Criminal Tribunal For
Former Yugoslavia ( ICTY ) adalah sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
didirikan untuk mengadili penjahat perang di wilayah bekas Yugoslavia.Pengadilan
atau tribunal ini berfungsi sebagai pengadilan Ad Hoc. Didirikan berdasarkan
Resolusi 827 Dewan Keamanan PBB tanggal 25 Mei 1993 di Den Haag Belanda
untuk menangani Pelanggaran Berat Konvensi Jenewa 1949.
- Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Rwanda didirikan di Den Haag Belanda
Berdasarkan pasal VII Piagam PBB.
- Nuremberg Palace of Justice adalah sidang Para Penjahat Perang Utama sebelum
dilaksanakan Pengadilan Militer Internasional ( Trial of The Major War Criminal
Before The International Military Tribunal ) untuk mengadili 24 orang paling penting
Nazi Jerman yang tertangkap. Bersidang dari tanggal 20 November 1945 sampai 1
Oktober 1946 di Nuremberg Jerman.
- Keputusan Mahkamah Internasional / International Curt of Justice terhadap
kejahatan Genosida yang dilakukan di Bosnia – Herzegovina atau yang dikenal
dengan Pembantaian Srebrenica, namun hasilnya tidak memuaskan akibat kematian
Slobodan Milosevic sebelum ada keputusan Mahkamah Interasional.

III. METODE PEMBELAJARAN.

1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi

IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN.

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU

1. Pertemuan Pertama 10 menit


Pendahuluan
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan pengertian organisasi Internasional
• Menjelaska manfaat kerjasama Internasional bagi
Indonesia
• Menjelaskan politik Luar negeri Indonesia
2. Kegiatan Inti
20 menit
a. Guru menjelaskan materi 1 s/d 7
15 menit
b. Siswa dengan bimbingan guru mencari dari berbagai sumber
hukum internasional
30 menit
c. Guru meminta siswa mencari contoh yang berkaitan dengan
sumber hukum internasional 5 menit
d. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa
3.
Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : sumber hukum internasional yang paling utama
adalah negara, namun perorangan juga merupakan sumber
hukum internasional karena peranannya dalam forum
internasional
b. Refleksi : Pemberian tugas yaitu :
Mengerjakan modul PKN smt 4 halaman 36 dikerjakan di buku
tugas dan dikumpulkan pada pertemuan akan datang

Pertemuan Kedua

1. Pendahuluan 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan pengertian hukum internasional
• Menjelaskan asas-asas hukum internasional
• Menyebutkan sumber hukuminternasional
2 Kegiatan Inti
3 menit
a. Memasang media pembelajaran
17 menit
b. Guru menjelaskan materi no 8
30 menit
s/d 13
20 menit
c. Menggunakan metode tanya
jawab
3 d. Memberi kesempatan pada
10 menit
anak untuk menjawab pertanyaan

Penutup
a. Kesimpulan : sumber hukum internasional yang paling utama
adalah negara, namun perorangan juga merupakan sumber
hukum internasional karena peranannya dalam forum
internasional

b. Refleksi : Guru memberi tugas siswa untuk mengerjakan soal-


soal pada modul PKN smt 4 hal 37 – 39 di nilai pada pertemuan
yang akan datang

IV. ALAT / SUMBER BAHAN

1. Media Powwer Point tentang hukum internasional


2. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK jilid IIa untuk kelas XI,
LP2IP; Yogyakarta.
3. Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga.
4. Joko Budi Santoso, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK kelas XI penerbit Yudistira
5. Sumber lain yang relevan

V. EVALUASI

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Dalam hubungan
internasional
sebenarnya
merupakan
hubungan hukum
antar negara.
Jelaskan maksud
dari kalimat
tersebut !.
2. Jelaskan pengertian
sistem hukum
internasional !
3. Jelaskan pengertian
hukum internasional
menurut J.G. Starke
!
4. Jelaskan asal mula
hukum internasional
!
5. Sebut dan jelaskan
dua macam hukum
internasional !
6. Jelaskan
persamaan dan
perbedaan hukum
perdata
internasional
dengan hukum
publik
internasional !
7. Sebutkan dua hasil
konvensi Wina
mengenai hukum
tertulis !
8. Sebutkan asas-
asas hukum
internasional !
9. Sebutkan sumber
hukum internasional
dalam arti formal !
10. Sebutkan subyek-
subyek hukum
internasional !

KUNCI JAWABAN

1. Dalam hubungan
internasional
sebenarnya
merupakan
hubungan hukum
antar negara.
Maksud dari kalimat
tersebut adalah
bahwa hubungan
hukum internasional
melahirkan hak dan
kewajiban antar
subyek hukum yang
saling berhubungan
baik dalam bentuk
bilateral, regional
maupun dalam
bentuk multilateral.

2. Pengertian sistem
hukum internasional
adalah satu
kesatuan hukum
yang berlaku untuk
komunitas
internasional
( semua Negara di
dunia ) yang harus
dipatuhi dan di taati
oleh setiap Negara
karena sistem
hukum internasional
telah ditetapkan
bersama-sama oleh
seluruh Negara
anggota.

3. Pengertian hukum
internasional
menurut J.G. Starke
adalah sekumpulan
hukum ( Body The
Law ) yang
sebagian besar
terdiri dari asas-
asas dan karena itu
biasanya ditaati
dalam hubungan
antarnegara.

4. Asal mula hukum


internasional adalah
:

 Bermula dari bangsa Romawi yang mengenal hokum internasional dengan nama
Ius Civil pada tahun 89 SM.
 Kemudian berubah menjadi Ius Gentium / Ius Inter Gentium dan berkembang
menjadi Volkernrecht ( Jerman ), droit des gens ( Perancis ), dan Law Of
Nation / International Law

5. Sebut dan jelaskan


dua macam hukum
internasional !
a. Hukum Perdata Internasonal : yaitu hukum internasional yang mengatur
hubungan antar warganegara suatu Negara atau warganegara dari Negara lain
( antar bangsa )
b. Hukum Publik Internasional : yaitu hukum internasional yang mengatur
Negara yang satu dengan Negara lain dalam hubungan internasional ( hukum
antar Negara )

6. Persamaan dan
perbedaan hukum
perdata
internasional
dengan hukum
publik internasional
 Persamaan : Keduanya mengatur masalah yang berhubungan dengan persoalan
yang melintasi batas-batas Negara.
 Perbeadaan : Dalam hukum perdata internasional persoalan berkaitan dengan
hukum perdata, sedangkan hukum publik internasional persoalan menyangkut
hukum publik.

7. Dua hasil konvensi


Wina mengenai
hukum tertulis
 Ruang lingkup hukum internasional hanya berlaku untuk perjanjian antar
bangsa.
 Mengasilkan suatu perjanjian tertulis yang dikenal dengan nama Vienna
Convention on the law of treaties.

8. Asas-asas hukum
internasional :
 Asas Teritorial : asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara atas daerahnya.
Menurut asas ini, Negara melaksanakan hukum bagi semua orang yang ada
diwilayahnya.
 Asas Kebangsaan : asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara untuk
warganegaranya. Menurut asas ini, setiap warganegara dimanapun ia berada akan
dilindungi dan mendapat perlakuan hukum dari negaranya.
 Asas Kepentingan umum : asas ini didasarkan pada wewenang untuk
melidungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini
Negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang
berkaitan dengan kepentingan umum

9. Sumber hukum
internasional dalam
arti formal
merupakan sumber
hukum yang dipakai
Mahkaah
Internasional dalam
memutuskan
perkara-perkara
hubungan
internasional.

10. Subyek-subyek
hukum internasional
:
a. Negara , subyek hukum dalam arti klasik.
b. Tahta Suci, Vatikan.
c. Palang Merah Internasional.
d. Organisasi Internasional.
e. Orang Perseorangan,
f. Pemberontak dan pihak-pihak yang bersengketa.

VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52
dapat melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.
Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :
a. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
b. Bagi siswa yang baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan
kembali soal-soal yang sudah tersedia.

NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 10 x 10 = 100
Total nilai = 100 : 10 = 10

Mengetahui, Cilacap, 20 Januari 2010


Kepala SMK N 1 Cilacap Guru Program Studi

Drs. Irianto Purwadi Dra. Titiek Indriyani


NIP : 195609091984031006 NIP : 196609101994122001
RPP
MATA DIKLAT : PEND.KEWARGANEGARAAN
KELAS / PRODI : XI / Semua Program Diklat
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan Internasional .
KOMPETENSI DASAR : Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional.
INDIKATOR :
- mendeskripsikan prosedur Mahkamah Internasional dalam
penyelesaian masalah internasional .
- mengidentifikasikan sistematika keputusan Mnternasional
Internasional.
- menjelaskan dampak suatu Negara yang tidak mematuhi
keputusan Mahkamah Internasional.
- mendeskripsikan contoh sikap Negara yang mematuhi
keputusan Mahkamah Internasional.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN.

1. Siswa mampu menjelaskan prosedur Mahkamah Internasional dalam


penyelesaian masalah internasional .
2. Siswa mampu menjelaskan sistematika keputusan Mnternasional
Internasional.
3. Siswa mampu menjelaskan dampak suatu Negara yang tidak mematuhi
keputusan Mahkamah Internasional.
4. Siswa mampu menjelaskan contoh sikap Negara yang mematuhi keputusan
Mahkamah Internasional.

II. MATERI PEMBELARAN.

1. Mahkamah Internasional
Mahkamah Internasional berkedudukan di Den Haag Belanda. Merupakan Badan
Kehakiman yang paling penting dalam PBB. Dewan Keamanan PBB dapat
menyerahkan suatu sengketa hukum kepada Mahkamah Internasional.

Sumber Hukum Mahkamah Internasional


a. Konvensi-konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang diakui
oleh negara yang berselisih.
b. Kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktek umum yang
diterima sebagai hukum.
c. Asas-asas umum yang diakui oleh negara-negara yang mempunyai
peradaban.
d. Keputusan-keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis-publisis
yang paling cakap dari berbagai negara, untuk tambahan menentukan peraturan-
peraturan hukum.
Dalam keputusan Mahkamah Internasional dikenal “ex aequo et bono”, artinya
sesuai dengan apa yang dianggap adil apabila pihak-pihak yang bersangkutan
setuju.

3. Keanggotaan
Mahkamah Internasional terdiri dari lima belas hakim, mereka dipilih oleh Majelis
Umum PBB dan Dewan Keamanan yang mengadakan pemungutan suarasecara
terpisah. Hakim dipilih atas dasar kecakapan mereka, dan bukan atas dasar
kebangsaan atau negara. Mahkamah Internasional akan berupaya untuk menjamin
terwakilinya sistem hukum yang penting didunia. Hakim-hakim memegang jabatan
selama sembilan tahun dan dapat dipilih kembali jika mereka tidak sedang menduduki
jabatan lain. Semua keputusan diambil dengan suara terbanyak dengan quorum
sembilan orang, bila seri maka ketua Mahkamah Internasional mempunyai suara yang
menentukan.
4. Pengadilan Internasional ada dua macam, yaitu :

 Mahkamah Pidana Internasional ( International Criminal Court / ICC ),


merupakan pengadilan Internasional yang bersifat permanen untuk mengadili para
pelaku kejahatan internasional. ICC dibentuk berdasarkan Roma statute of the
international criminal Court atau yang lebih dikenal dengan nama Statuta Roma tahun
1998. Keberadaan ICC mulai efektif pada tanggal 1 Juli 2002 dan telah diratifikasi oleh
106 negara dan ICC hanya berlaku bagi negara yang telah meratifikasi statuta Roma
tersebut.
 Pengadilan Kejahatan Internasional adalah pengadilan yang dibentuk oleh
Dewan Keamanan PBB berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB. Contoh :
- Pengadilan Internasional untuk bekas Yugoslavia / International Criminal Tribunal For
Former Yugoslavia ( ICTY ) adalah sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
didirikan untuk mengadili penjahat perang di wilayah bekas Yugoslavia.Pengadilan
atau tribunal ini berfungsi sebagai pengadilan Ad Hoc. Didirikan berdasarkan
Resolusi 827 Dewan Keamanan PBB tanggal 25 Mei 1993 di Den Haag Belanda
untuk menangani Pelanggaran Berat Konvensi Jenewa 1949.
- Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Rwanda didirikan di Den Haag Belanda
Berdasarkan pasal VII Piagam PBB.
- Nuremberg Palace of Justice adalah sidang Para Penjahat Perang Utama sebelum
dilaksanakan Pengadilan Militer Internasional ( Trial of The Major War Criminal
Before The International Military Tribunal ) untuk mengadili 24 orang paling penting
Nazi Jerman yang tertangkap. Bersidang dari tanggal 20 November 1945 sampai 1
Oktober 1946 di Nuremberg Jerman.
- Keputusan Mahkamah Internasional / International Curt of Justice terhadap
kejahatan Genosida yang dilakukan di Bosnia – Herzegovina atau yang dikenal
dengan Pembantaian Srebrenica, namun hasilnya tidak memuaskan akibat kematian
Slobodan Milosevic sebelum ada keputusan Mahkamah Interasional.

III. METODE PEMBELAJARAN.

1. Kolaborasi
2. Elaborasi.
3. Explorasi

IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN.

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU

1 Pertemuan Pertama 10 menit

Pendahuluan
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menyebutkan organ-organ PBB
• Menjelaskan peradilan internasional
• Menguraikan masalah internasional
2 Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi 1 s/d 4 20 menit
40 menit
b. Siswa melaksanakan diskusi tentang masalah GAM dan P
Ligitan dan Sipadan 10 menit
c. Guru menyimpulkan hasil jawaban siswa
3. Penutup 10 menit
a. Kesimpulan : Mahkamah Internasional menyelesaikan
masalah pidana internasional maupun kejahatan internasional
b. Refleksi : guru meminta siswa untuk melakukan
pengamatan tentang berbagai masalah internasional yang
sedang terjadi di tangani oleh Mahkamah Internasional

Pertemuan Kedua

1. Pendahuluan 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan hukum pidana internasional
• Menjelaskan hukum perdata internasional
• Menjelaskan landasan hukum Mahkamah Internasional
2 Kegiatan Inti
a. Memasang media pembelajaran 3 menit
b. Guru mengajak siswa untuk 17 menit
30 menit
melakukan studi kepustakaan, mengenai berbagai pelanggaran
20 menit
terhadap Konvensi Genewa
c. Menggunakan metode tanya
jawab
10 menit
d. Memberi kesempatan pada
anak untuk menjawab pertanyaan

Penutup
a. Kesimpulan : Mahkamah Internasional menyelesaikan
masalah pidana internasional maupun kejahatan internasional
b. Refleksi : guru meminta siswa untuk melakukan pengamatan
tentang berbagai masalah internasional yang sedang terjadi di
tangani oleh Mahkamah Internasional dan dikumpulkan pada
pertemuan yang akan datang

IV. ALAT / SUMBER BAHAN

1. Media Powwer Point tentang Mahkamah Internasional


2. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK jilid IIa untuk kelas XI,
LP2IP; Yogyakarta.
3. Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga.
4. Joko Budi Santoso, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK kelas XI penerbit Yudistira
5. Sumber lain yang relevan

V. EVALUASI

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !


1. Jelaskan pengaruh pengembangan senjata nuklir bagi perdamaian dunia !
2. Jelaskan tentang masalah hegemoni kekuatan Amerika !
3. Jelaskan salah satu wewenang Mahkamah Internasional !
4. Jelaskan pengertian advisory opinion !
5. Sebutkan isi Piagam PBB pasal 94 !
6. Contoh peranan hukum internasional dalam menjaga perdamaian dunia !
KUNCI JAWABAN

1. Pengaruh pengembangan senjata nuklir bagi perdamaian dunia


Negara yang tidak menang dalam perang dunia kedua dan tidak memiliki hak veto
sangat sulit untuk memperoleh kepercayaan dunia internasional untuk membangun
senjata yang berbasis teknologi nuklir dan biologi. Mereka akan selalu dicurigai dan
dianggap “ destabilitas” untuk kawasan sekitarnya.

2. Hegemoni kekuatan Amerika


Paska perang dingin maka kemudian kekuatan dunia berpusat pada Amerika dan
sekutunya. Hal ini berakibat adanya dominasi Amerika di berbagai wilayah negara
sering melakukan tindakan unilateral dan sering melanggar kaidah-kaidah hukum
internasional.
3. Wewenang Mahkamah Internasional diatur dalam Bab II Statuta yang
khusus mengatur tentang wewenang Mahkamah Internasional, maka dalam
hal ini dibedakan antara wewenang Ratione personae, yaitu siapa-siapa saja
yang dapat mengajukan perkara ke Mahkamah Internasional dan Wewenang
ratione Mtriae, yaitu mengenai jenis sengketa yang dapat diajukan.
4. Pengertian advisory opinion
Adalah suatu opini hukum yang dibuat pengadilan dalam mengatasi permasalahan
oleh lembaga yang berwenang dengan prosedur dan petunjuk melalui proses
peradilan yang penuh perdebatan karena tidak ada yang dianggap sebagai penggugat
dan tergugat.
5. Isi Piagam PBB pasal 94, menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
a. Tiap-tiap Negara anggota PBB harus melaksanakan keputusan mahkamah
Iternasional dalam bersengketa.
b. Jika yang bersengketa tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang
dibebankan oleh mahkamah internasional kepadanya, maka Negara lain dapat
mengajukan persoalannya kepada dewan keamanan PBB. Kalau perlu membuat
rekomendasi-rekomendasi atau melakukan tindakan-tindakan tertentu agar
keputusan tersebut dilaksanakan.
6. Contoh peranan 48okum internasional dalam menjaga perdamaian dunia
a. Perjanjian pemanfaatan benua antartika secara damai ( Atlantic Treaty ) pada
tahun 1959
b. Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan perdamaian ( Non-Proliferation
Treaty ) pada tahun 1968.
c. Perjanjian Damai Dayton ( Ohio – AS ) pada tahun 1965 yang mengharuskan
pihak Serbia, Muslim Bosnia dan Kroasia mematuhinya. Untuk mengatasi
perjanjian tersebut, NATO menempatkan pasukannya guna menegakkan hukum
internasional yang telah disepakati.

VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52
dapat melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.

Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :


a. Bagi siswa yang
baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.
b. Bagi siswa yang
baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan kembali soal-soal
yang sudah tersedia.

NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 60 x 10 = 600
Total nilai = 60 : 6 = 10

Mengetahui, Cilacap, 20 Januari 2010


Kepala SMK N 1 Cilacap Guru Program Studi

Drs. Irianto Purwadi Dra. Titiek Indriyani


NIP : 195609091984031006 NIP : 196609101994122001

RPP
MATA DIKLAT : PEND.KEWARGANEGARAAN
KELAS / PRODI : XI / Semua Program Diklat
SEMESTER : II
ALOKASI WAKTU : 6 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan Intermasional.
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan Penyebab Timbulnya Sengketa Iternasional.
INDIKATOR :
- mengidentifikasikan penyebab timbulnya sengketa
internasional.
- mengidentifikasikan cara penyelesaian masalah internasional.
- memberikan contoh penyelesaian masalah internasional
melalui arbitrase
- memberikan contoh penyelesaian masalah internasional
melalui konsultasi.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN.

1. Siswa mampu mengidentifikasikan penyebab timbulnya sengketa internasional.


2. Siswa mampu mengidentifikasikan cara penyelesaian masalah internasional.
3. Siswa mampu memberikan contoh penyelesaian masalah internasional melalui
arbitrase
4. Siswa mampu memberikan contoh penyelesaian masalah internasional melalui
konsultasi.

II. MATERI PEMBELARAN.

1. Sengketa internasional.
Dalam pergaulan internasional tidak selalu berjalan dengan baik, namun ada kalanya satu
pihak mengingkari suatu perjanjian. Jika demikian maka dapat menimbulkan sengketa
internasional. Dalam konteks hukum publik internasional, sengketa dapat didefinisikan
sebagai ketidaksepakatan salah satu subyek hukum mengenai sebuah fakta, hukum, atau
kebijakan lain yang kemudian dibantah oleh pihak lain. Meskipun mengenai hubungan luar
negeri dan perjanjian internasional telah diatur dengan hukum internasional, ternyata
masih dapat terjadi sengketa internasional karena terjadi pelanggaran hukum dan
perjanjian internasional.

2. Sebab-sebab terjadinya sengketa internasional.


a. Umum.
Istilah sengketa internasional ( international dispertis ) mencakup sengketa antara
negara dengan negara, negara dengan individu atau negara dengan korporasi asing
serta sengketa antara negara dengan kesatuan lain yang bukan negara.
b. Bidang Politik.
Setelah berakhirnya perang dingin pada tahun 1945 muncul dua kekuatan besar,
yaitu Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh
Uni Soviet. Disatu pihak Amerika membentuk NATO dan dipihak lain Uni Soviet
membenuk Pakta Warsawa. Kedua Blok tersebut berupaya merebut pengaruh dalam
bidang ideologi, ekonomi dan dalam perlombaan senajata. Maka akibatnya terjadi
sengketa diberbagai negara dan banyak negara-negara kecil ikut menjadi korban dari
sengketa tersebut.
Contoh : Terjadinya perebutan kekuasaan di afganistan sepeninggal Uni Soviet
yang sampai sekarang masih berkecamuk. Penyelesaian konflik dikawasan Balkan
sangat rumit dan berlarut-larut.
c. Batas Wilayah Suatu Negara
Batas wilayah negara dengan negara lain, terkadang terjadi ketidak sepakatan antara
batas wilayah teritorial negara yang satu dengan negara yang lain. Adanya ketidak
sepakatan ini dapat memicu adanya sengketa.
d. Contoh : Sengketa Pulau Ligitan dan Sipadan antara Indonesia dengan Malaysia
yang diserahkan ke Mahkamah Internasional dan kasus ini dimenangkan oleh
Malaysia.
e. Bidang Ekonomi.
Masalah perekonomian pada masa sekarang sangat penting peranannya baik dalam
hubungan bilateral, regional maupun multilateral. Adanya perbedaan kepentingan dan
adanya ketidak cocokan diantara negara-negara industri itu sendiri.
Contoh : Kesulitan badan-badan ekonomi internasional, World Bank maupun GATT
dalam menghadapi perkembangan ekonomi dikawasan Asia Pasifik, Eropa maupun
Amerika. Semakin menguatnya penyatuan ekonomi Eropa dimana mereka tentu saja
akan memperkuat sistem perekonomian mereka.
f. Bidang sosial budaya
Masalah lingkungan merupakan masalah yang sangat kompleks dan sampai sekarang
masih sulit dalam menangani masalah tersebut.
Contoh : dalam pemanfaatan hutan, pembuangan limbah industri, pencemaran laut
dan masalah uji coba nuklir.
g. Ketidakpuasan terhadap Rezim yang berkuasa.
Pemerintah yang berkuasa dalam melaksanaan kekuasaannya seringkali dirasakan
kurang adil oleh sebagian masyarakat atau daerah, sehingga mereka menuntut
otonomi yang lebih luas. Dalam upaya melaksanakan niatnya tidak jarang kelompok
masyarakat tersebut berupaya melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah yang sah.
Contoh : Kelompok minoritas muslim Moro di Filipina menginginkan pemerintahan
otonomi. Kelompok GAM di Aceh yang ingin mendirikan negara Aceh Merdeka.
h. Bidang Hankam.
Negara-negara besar seperti selain memiliki hak veto dalam keanggotaan PBB dan
pemenang Perang Dunia Ke dua juga mendapat kepercayaan dari dunia internasional
untuk mengembangkan persenjataan nuklir dan biologi.
Contoh : Korea Utara maupu Iran sampai hari ini masih dicurigai Amerika dan
sekutunya, karena kepemilikan teknologi senjata nuklir.

3. Cara Penyelesaian masalah-masalah / sengketa internasional.


a. Cara penyelesaian dengan cara damai
 Negosiasi
Adalah cara penyelesaian yang pertama kali ditempuh oleh pihak yang bersengketa
yang dilakukan secara langsung tanpa melibatkan pihak ketiga. Dalam
pelaksanaannya, negosiasi memiliki dua bentuk utama yaitu melalui pertemuan
bilateral dan pertemuan yang bersifat multilateral. Negosiasi dapat dilaksanakan
melalui saluran diplomatik pada konferensi internasional, lembaga atau organisasi
internasional.

 Penyelidikan.
Menurut J.G. Merills, salah satu penyebab munculnya sengketa antar negara adalah
karena adanya tidak sepakatan para pihak mengenai fakta. Untuk menyelesaikan
sengketa ini sangat tergantung pada penguraian fakta dari pihak-pihak yang tidak
bersepakat.untuk menyelesaikan sengketa tersebut maka dibentuk badan yang
bertugas untuk menyelidiki fakta-fakta yang terjadi dilapangan. Fakta-fakta yang
ditemukan kemudian dilaporkan pada pihak yang bersengketa, sehingga dapat
dipergunakan untuk menyelesaikan sengketa diantara mereka.

 Mediasi
Apabila pihak-pihak yang bersengketa tidak dapat menemukan pemecahan masalah
melalui negosiasi, maka diperlukan mediasi oleh pihak ketiga. Agar dapat mencapai
solusi yang dapat disepakati oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak ketiga
yang melaksanakan tugas mediasi haruslah bersifat netral dan independen. Sehingga
dapat memberikan saran yang tidak memihak salah satu negara pihak sengketa.
Misalnya pihak ketiga mengusulkan untuk melakukan negosiasi ulang. Pihak ketiga
yang melakukan tugas mediasi disebut Mediator. Dalam menjalankan tugasnya
seorang mediator tidak terikat pada suatu hukum tetentu dan tidak dibatasi oleh hukum
yang ada.

b. Cara penyelesaian dengan kekerasan

 Pertikaian Bersenjata
Adalah penyelesaian sengketa dengan cara menundukkan pihak lawan. Cara ini
biasanya ditempuh setelah perundingan dengan cara damai mengalami jalan buntu.
Sebenarnya cara ini dapat memicu masalah menjadi bertambah luas, namun bagi
negara yang memiliki kekuatan lebih daripada lawannya memilih cara ini dalam
penyelesaian sengketa. Pada perkembangan selanjutnya mengenai penyelesaian
sengketa melalui perang tidak lagi dianggap sebagai hal yang benar, diatur
dalam “ The Paris General Treaty Renanciation of war” tahun 1928 atau “The
Briand Kellog Pact”

Negara yang menyelesaiakan sengketa melalui perang masih diakui dengan


beberapa alasan, antara lain :

a. Bila perang tersebut dilakukan sebagai sarana mempertahankan diri ( self


Defence ) yang dbenarkan menurut hukum internasional.
b. Bila perang tersebut sebagai tindakan kolektif dalam rangka melaksanakan
kewajiban internasionalberdasarkan perjanjian internasional.

 Retorasi
Adalah pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain yang
dianggap telah melakukan tindakan tidak pantas. Restorasi merupakan perbuatan sah
yang tidak bersahabat dalam batas wewenang dari negara yang terkena tindakan tidak
pantas tersebut. Contoh tindakan Restorasi : pengetatan hubungan diplomatik,
penghapusan hak istimewa diplomatik dan penarikan kembali tarif pajak.

7. Jasa-jasa baik
Adalah cara penyelesaian sengketa melaui bantuan pihak ketiga yang berupaya agar pihak
yang bersengketa menyelesaikan sengketanya melalui negosiasi. Pada pelaksanaannya
jasa baik di bedakan menjadi jasa baik teknis ( Tecnical good offices ) dan jasa baik politis
( polical good office ). Jasa baik teknis adalah jasa baik oleh negara atau organisasi
internasional dengan cara mengundang para pihak yang bersengketa untuk mengadakan
konferensi. Tujuannya adalah untuk mengembalikan hubungan diplomatik yang sempat
putus akibat adanya sengketa. Jasa Baik Politis adalah jasa baik yang dilakukan oleh
negara atau organisasi internasional untuk berupaya menciptakan suatu perdamaian atau
menghentikan suatu peperangan yang diikuti dengan pelaksanaan negosiasi.

8. Konsiliasi.
Pengertiannya sama dengan mediasi, hanya yang bertindak sebagai mediator adalah
negara, namun bisa juga sebuah komisi yang dibentuk oleh para pihak yang bersengketa.
Komisi yang dibentuk oleh para pihak dapat terlembaga atau bersifat Ad Hoc, yang
kemudian memberikan persyaratan penyelesaian yang dapat diterima oleh pihak yang
bersengketa. Pada dasarnya konsiliasi hampir sama dengan mediasi, hanya konsiliasi
menggunakan cara yang lebih formal .

9. Perwasitan ( arbitrase ).
Adalah menyelesaikan sengketa kepada orang-orang tertentu yang dipilih secara bebas
oleh para pihak yang bersengketa tanpa harus memperhatikan ketentuan hukum secara
ketat. Orang-orang yang dipilih untuk menyelesaikan perkara disebut Arbitrator. Jadi
keputusan arbitrasi tidak harus ditetapkan berdasarkan hukum, tetapi dapat didasarkan
pada kebaikan dan kepantasan. Pengaturan arbitrasi ini ditetapkan dalam Konvensi Den
Haag 1889 dan 1907. Konvensi Den Haag meletakkan dasar bahwa Mahkamah Arbitrasi
Internasional berkedudukan di Den Haag.

10. Kepatuhan terhadap keputusan Mahkamah Internasional

 Keputusan Mahkamah Internasional berdasarkan hukum.


 Keputusan didasarkan pada kebaikan dan kepantasan bila pihak-pihak yang
bersengketa menyetujuinya.
 Keputusan Mahkamah Internasional berdasarkan suara mayoritas hakim yang hadir.
 Apabila jumlah antara hakim yang menerima dan yang menolak sama, maka
keputusan ketua maupun wakil ketua Mahkamah Internasional menentukan.
 Keputusan Mahkamah Internasional bersifat final, dan tidak dapat dimintakan banding.
Namun demikian apabila ada hal-hal baru yang menentukan maka dapat dilakukan revisi
terhadap keputusan yang ada.
 Keputusan Mahkamah Internasional hanya mengikat pada pihak-pihak yang
bersengketa dan untuk perkara yang diputuskan.
 Jika ada yang dirugikan dari keputusan tersebut, maka dapat mengajukan revisi
dengan cara-cara yang telah diatur dalam hukum internasional.

III. METODE PEMBELAJARAN.


a. Kolaborasi
b. Elaborasi.
c. Explorasi

IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN.

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU

Pertemuan Pertama

1. Pendahuluan 10 menit
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi motivasi pada siswa
Appersepsi
• Menjelaskan pengertian sengketa
• Menjelaskan prinsip hidup damai
• Menguraikan pentingnya perdamaian
2.
Kegiatan Inti
15 menit
a. Guru menjelaskan materi 1 s/d 50 menit
5
b. Siswa melaksanakan diskusi
tentang berbagai Konflik Internasional dan upaya 5 menit
penyelesaiannya dan mempresentasikan hasil diskusinya
3. c. Guru menyimpulkan hasil
jawaban siswa 10 menit

Penutup
a. Kesimpulan : sengketa internasional terjadi karena adanya
pelanggaran hukum dan perjanjian internasional
b. Refleksi : Pemberian tugas yaitu : mengerjakan soal Modul
PKN semestert 4 halaman 46 no 1 s/d 5
1 10 menit
Pertemuan Kedua

Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Memberi pada motivasi siswa
d. Appersepsi
• Menjelaskan sengketa internasional
• Menjelaskan penyebab sengketa internasional
2 • Menjelaskan cara penyelesaian dengan cara damai 3 menit
12 menit
45 menit
Kegiatan Inti
10 menit
a. Memasang media pembelajaran
b. Guru menjelaskan materi no 6
s/d 10
3 10 menit
c. Menggunakan metode tanya
jawab
d. Memberi kesempatan pada
anak untuk menjawab pertanyaan

Penutup
c. Kesimpulan : sengketa internasional terjadi karena adanya
pelanggaran hukum dan perjanjian internasional
d. Refleksi : Pemberian tugas yaitu : mengerjakan soal Modul
PKN semestert 4 halaman 47 s/d 49 dikumplkan pada
pertemuan yanga akan datang

IV. ALAT / SUMBER BAHAN

1. Media Powwer Point tentang sengketa internasional


2. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK jilid IIa untuk kelas XI,
LP2IP; Yogyakarta.
3. Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga.
4. Joko Budi Santoso, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK kelas XI penerbit Yudistira
5. Sumber lain yang relevan

V. EVALUASI

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Jelaskan faktor penyebab sengketa internasional dalam hal wilayah


territorial !
2. Sebutkan prinsip-prinsip mengenai penyelesaian sengketa secara
damai !
3. Jelaskan wewenang kahkamah internasional bersifat fakultatif !
4. Sebutkan dua contoh sengketa internasional !
5. Jelaskan mengapa setiap negara menghendaki hidup berdampingan
secara damai ?

KUNCI JAWABAN

1. Faktor penyebab sengketa internasional dalam hal wilayah territorial


Wilayah territorial menjadi sangat kompleks manakala wilayan tersebut dijadikan
wilayah sengketa “ saling mengkalaim “ antar negara yang berbeda.Contoh pulau
sipadan-Ligitan menjadi masalah antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia. Yang
akhirnya dengan penetapan Mahkamah Internasional kedua pulau tersebut menjadi
milik Malaysia.

2. Prisip-prinsip mengenai penyelesaian sengketa internasional secara damai


a. Prinsip bahwa Negara tidak akan menggunakan kekerasan yang bersifat
mengancam integritas territorial atau kebebasan politik suatu Negara, atau
menggunakan cara-cara lain yang tidak sesuai dengan tujuan PBB.
b. Prinsip non intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negari suatu Negara.
c. Prinsip persamaan hak dan menentukan nasib sendiri setiap bangsa.
d. Prinsip persamaan Kedaulatan suatu Negara.
e. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas
territorial suatu Negara.
f. Prinsip itikad baik dalam hubungan internasional.
g. Prisip keadilan dan hukum internasional.

3. Wewenang internasional bersifat fakultatif berarti apabila terjadi suatu


sengketa antara du negara, maka mahkamah internasional baru dapat
membawa masalah mereka setelah ada persetujuan. Tetapi bila ada
persetujuan antara pihak-pihak yang bersengketa wewenang mahkamah
internasional tidak berlaku bagi sengketa tersebut.

4. Dua contoh sengketa internasional


a. Tahun 1906, tentara Amerika Serikat telah melakukan kejahatan perang dengan
membunuh warga Filiphina ( Moro massacre ) pada waktu itu detasemen Amerika
menyerang sebuah desa di Moro dan membunuh sedikitnya 600 warga rakyat
desa itu membakar sawah dan rumah penduduk.
b. Pada periode 1933 s/d 1939 pemerintah Jerman dibawah pimpinan Adolf Hittler
telah melakukan pembasmian terhadap lawan politiknya maupun orang-orang
Yahudi serta menyerbu Negara Austria, Polandia dan Cekoslovakia dengan cara-
cara yang sangat biadab.

5. Alasan bahwa setiap negara menghendaki hidup bersama secara damai


Setiap Negara sebenarnya menghendaki kehidupan yang damai, dapat memenuhi
kabutuhan negaranya dan mengupayakan kesejahteraan rakyatnya dan bila
memungkinkan menciptakan masyarakat madani sebagaimana yang dikehendaki oleh
seluruh Negara-negara di dunia. Harapan tersebut dapat kita wujudkan melalui
peranan lembaga-lembaga internasional dalam menciptakan perdamaian dunia.

VII. REMIDIAL
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan yaitu sudah mencapai nilai minimal 7.52
dapat melanjutkan ke Kompetensi dasar selanjutnya.

Sedangkan bagi siswa yang belum mencapai KKM maka :

a. Bagi siswa yang


baru mencapai nilai 4.00 – 5.00 diberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.
b. Bagi siswa yang
baru mencapai nilai 6.00 – 7.00 diberi tugas untuk mengerjakan kembali soal-soal yang
sudah tersedia.

NORMA PENILAIAN :
Tiap nomor benar diberi nilai 10
Jadi 5 x 10 = 50
Total nilai = 50 : 5 = 10

Mengetahui, Cilacap, 20 Januari 2010


Kepala SMK N 1 Cilacap Guru Program Studi

Drs. Irianto Purwadi Dra. Titiek Indriyani


NIP : 195609091984031006 NIP : 196609101994122001

You might also like