You are on page 1of 7

TEKNIK PENULISAN CERPEN / NOVEL

1. Penggunaan Dialog.
Dikemukakan untuk perbualan antara 2 watak atau lebih.
Dialog pendek atau panjang hendaklah bersesuaian dengan latar belakang watak (orang tua atau
kanak-kanak, taraf pendidikan dan sebagainya)pendidikan. Watak utama (hero) hendaklah
dominan berbanding watak-watak lain. Dialog kedaerahan boleh digunakan dalam babak-babak
tertentu dengan kadar yang sesuai.

“Nah, ambil.”
“Berapa Hakimi? Banyak sangat ni!”
“Seribu ringgit. Ambillah.”
“Eh banyak sangat ni. I perlukan dua ratus ringgit sahaja.”
“Ambil ajalah. Nanti you perlukan duit tu.” (Mengintai Tuah Villa Literno- ZakBa - Hal:22)

2. Penggunaan monolog
Monolog ialah berbicara dalam diri. Misalnya berbisik kepada dirinya sendiri dengan berkata
“padan muka”, yang ditujukan kepada seseorang. Kesannya ialah penulis akan memberikan
fokus atau tumpuan kepada pembaca terhadap watak-watak yang tertentu dalam masa tertentu.

3. Penggunaan Pemerian / penceritaan.


Jika dibandingkan dengan teknik dialog dan monolog, teknik pemerianlah yang paling kerap
digunakan oleh pengarang.
Kesan: Penggunaan teknik ini menyebabkan pembacaan pembaca menjadi lancar tanpa tersekat-
sekat. Pembaca berasa seolah-olah sedang mendengar sebuah cerita secara terus daripada
pengarangnya.

HARI ini adalah hari pertama Bahrain bersama keluarganya di Kuala Terengganu. Dia bersama adik dan
ibunya meluangkan masa menziarahi pusara ayahnya. …. (Bab 7: Jangan Ada Benci : Ana Wenta)

4. Penggunaan surat kiriman dan laporan akhbar


Teknik ini juga digunakan untuk memberikan gambaran yang terperinci mengenai isi kandungan
surat yang ditulis atau berita. Samada memaparkan terus petikan berita atau artikel yang ditulis
dari sebuah akhbar atau sebuah jurnal atau diringkaskan.

Kesan: pembaca seolah-olah membaca surat atau artikel itu secara “first-hand”.

5. Unsur Suspens (Ketegangan)

Contoh:
- Natasha yang koma yang dibelasah oleh suaminya – apa kesudahannya
- Peristiwa percubaan untuk mencuri kereta, - sama ada akan berjaya atau tidak.
- Watak Natasha – pembaca tertanya-tanya siapa beliau yang sebenarnya.
- Usaha Syamsul menuntut hutang – sama ada akan berjaya atau tidak.
- Hubungan rapat antara Azrina dan Hakimi – samada mereka sepasang kekasih atau sekadar
kawan. (Mengintai Tuah Villa Literno – ZakBa)

Kesannya: menimbulkan keinginan pembaca untuk meneruskan pembacaan bagi mengetahui


kesudahan peristiwa.

6. Flash back / Imbas Kembali


Contoh:
Dulu di zaman kanak-kanak, dia taklah kaki gaduh. Dia hanya suka bersendirian. Mandi sungai.
Pikat burung di belukar. … (Lagenda Budak Setan : Ahadiat Akashah : Hal:13)

Kesan: penggunaan unsur flash-back yuang agak banyak menimbulkan kesan tersekat-sekat dan
mengganggu tumpuan pembacaan pembaca serta kelancaran jalan cerita.

1. Mulai dari Bab yang Anda Suka


JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

"Pertama, kamu memerlukan semangat atau dorongan melakukan yang kamu sukai. Semangat
adalah tenaga yang membakar hasrat mencipta."
Teresa Amabile
(Pakar kreatifitas)

2. Menulis Bersama Penulis Profesional


JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

"Anda harus melakukan hal yang anda pikir tidak dapat anda lakukan."
Eleanor Roosevelt

Ini adalah alternatif terakhir yang sebenarnya hanya perlu dipilih jika anda benar-benar sudah
angkat tangan dengan keseluruhan proses penulisan buku. Namun ini bukan cara yang sama
sekali harus dihindari. Bahkan, ini menjadi salah satu cara ampuh untuk mewujudkan impian
anda. Banyak orang-orang sibuk yang karena berbagai alasan sama sekali tidak bisa meluangkan
waktu untuk menulis dengan baik. Mau tak mau, demi sebuah impian, menggunakan penulis
profesional adalah alternatif yang sah.

3. Yang Paling Mudah Ditulis


JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan
perasaanmu sendiri. Itulah yang saya lakukan."
J.K. Rowling

4. Mulailah dengan Mencoret-coret!


JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

"Banyak orang yang gagal menjadi pemikir besar hanya karena ingatannya terlalu bagus."
Friedrich Wilhelm Nietzsche
(Filsuf Jerman)

5. Perlukah Bakat Menulis?

"Yang mungkin diperlukan bukanlah suatu 'bakat' istimewa, tetapi lebih pada keinginan dan
minat yang besar untuk mau belajar, membangun kebiasaan menuangkan gagasan lewat tulisan."
Andrias Harefa
(Penulis buku-buku best seller)

Soal mampu atau tidak mampu, bakat atau tidak bakat, kadang itu hanya soal konstruksi mental
yang keliru. Jika konstruksi mental sudah tidak pas, biasanya anda akan sulit melihat peluang-
peluang yang bisa anda manfaatkan untuk merealisasikan gagasan-gagasan anda.

Segala sesuatu dimulai dari ide. Pada tahap awal hampir semua penulis buku membuat coretan-
coretan ide di atas secarik kertas. Jika anda ingin menulis buku, mulailah dengan membuat
coretan-coretan seperti ini untuk membuat ide-ide yang berserakan dan abstrak di kepala menjadi
suatu rangkaian gagasan konkrit yang siap dikembangkan. Sebelum anda menuliskan ide itu
dalam bentuk coretan, butir-butir pemikiran, atau peta ide, maka ide-ide itu belum berwujud.
Jadi, langkah pertama yang harus anda lakukan adalah membuat ide abstrak menjadi wujud
nyata.

Mungkin, yang paling membuat orang ngeri kalau hendak menulis buku adalah bayangan bahwa
buku itu harus setebal dan sekomprehensif, misalnya, Business @ The Speed of Thought
karangan Bill Gates yang terjemahannya setebal 417 halaman, atau Retire Young Retire Rich
karya Robert Kiyosaki dan Sharon L. Lechter yang terjemahannya setebal 450 halaman. Atau
yang lebih dasyat lagi, seperti buku Hermawan Kartajaya on Marketing karya Hermawan
Kartajaya yang tebalnya mencapai 826 halaman!
Teknik Penulisan Kreatif
Bagi peserta yang mengikuti bengkel penulisan kreatif PTS pada 23 Oktober lalu, sesudah saya
membaca contoh-contoh kad yang dihantar, ada 2 perkara yang saya perhatikan:

1. Kebanyakan peserta sudah pandai menggunakan dialog sebagai alat menyampaikan cerita.
Pada waktu yang sama, berlaku terlalu banyak dialog sehingga dialog yang tidak penting bagi
perkembangan cerita pun dimasukkan juga. Apabila ini berlaku, cerita bergerak perlahan dan
proses membaca jadi membosankan.

2. Terlalu banyak dialog sehingga lupa untuk menerangkan tingkah laku watak sewaktu
mengucapkan dialog. Ini menyebabkan cerita hampir-hampir menjadi skrip drama! Penerangan
tingkah laku yang mengiringi dialog adalah amat penting disebabkan tingkah laku itu menjadi
bukti kepada emosi yang dialami oleh watak sewaktu dia bercakap.

Ingatlah bahawa 24% teks dalam surah Yusuf adalah ayat-ayat penerangan.

Tidak cukup hanya dengan menulis apa yang dikatakan oleh watak. Terangkan apa yang
dilakukan oleh watak itu sewaktu dia berkata-kata, baru watak menjadi hidup, seolah-olah
pembaca dapat melihat watak itu di depan matanya.

333

Menulis cerpen itu mudah. Sama seperti kalau kita berbicara, bercerita, hanya bedanya menulis cerpen
adalah bercerita dengan tulisan. Jadi lupakan segala teori penulisan cerpen yang muluk-muluk dan
mulailah bercerita…Oke daripada mbulet gak karuan sekarang langsung ke langkah pertama :

1. Nyalakan komputermu, mulailah menulis kata pertama….terserah tidak harus bingung milih kata.
Kalau susah cobalah dengan kata… “Pada suatu hari.” .ntar gampang kalau mau di edit.

2. Mulailah dengan sudut pandang orang pertama. Jangan salah, sudut pandang ini sering dipakai oleh
novelis besar seperti John Grisham, atau almarhum Michael Crichton yang menelorkan karya Jurassic
Park.

Contoh :
Pada suatu hari aku sedang mengetik di kamarku, lalu tiba-tiba Shanti memanggilku, “ Ron, Ronny..,
kamu lagi ngapain? “ Aku diam saja sambil membatin “ngapain sih cewek ini gangguin aja” .Aku kembali
menulis cerpenku dst
1. Hapus semua kaidah penulisan cerpen yang kamu dapat dari bangku SD sampe kuliah, karena itu
hanya menghambat kreatifitasmu, bayangin aja gimana mau nulis kalo aturannya banyak banget, Harus
bikin kerangka karanganlah, harus ada idepokoklah, harus EYD lah harus baku kalimatnya, harus tanda
bacanya bagus , harus deskriptif. Padahal banyak lho penulis yang menulis gak jelas tapi malah terkenal
karena dinggap cerpennya misterius hehehe, padahal mungkin emang lupa ngasih ending..so jangan
khawatir. Menulis cerpen dulu mikir belakangan ..
2. Trus gimana bikin cerpen yang bagus? Gak ada ide? halah ..ide itu otomatis selalu ada di kepalamu,
gak perlu melamun cari inspirasi, cukup tulis kehidupanmu sehari ini saja.. Coba lihat salah satu syairnya
slank..”aku langsung bangun dan bakar rokok..” nah gitu aja jadi lagu terkenal.. coba lihat contoh :

Waduh, aku terlambat kuliah nih. Padahal Jakarta selalu macet. Belum mandi nih, mandi dulu ah.. , Eh
lagi asiknya mandi tiba tiba handphoneku bunyi. Gimana nih, terpaksa deh aku keluar dari kamar mandi
berlilit handuk masih basah kuyup. Yak, berhasil mencapai handphone dan kuangkat “ halooowww..”
……dst

5. Dah gitu aja, kalo banyak2 malah gak nulis2, selamat berkarya cerpenmaniaaa…, kalo kesulitan
kembalilah ke poin 1

Cara Menulis Yang Menarik

Bagaimana caranya bisa menarik perhatian pembaca?

beberapa paradigma yang sering salah terjadi pada para calon penulis.

1. menulis itu hasilnya tulisan yang sifatnya seperti benda mati. ibarat bikin
patung, jadi patung mati.

Nah, inilah bedanya.... dia tidak melihat sebuah tulisan itu hidup. Coba anda
dengarkan lagunya Rossa yang baru judulnya Cinta, karangan lama Titik Puspa.

Anda mendengarnya akan menangis tersedu-sedu, seperti disayat sembilu, jantung


anda akan berdegup lebih kencang, mata anda membasahi pipi, dan anda akan
terenyuh, betapa jeritan anak manusia akan arti Cinta.

Kok bisa?

Nah, menyanyi itu sama dengan menulis.

Kalau anda menulis dengan format resmi model Maju Tak Gentar, tentu berbeda
dengan gaya Kelly Clarkson menyanyi Because of you.

Menulis itu mengkomunikasikan makna isi hati anda kepada pembaca. Seperti
melihat lukisan, ada yang menangis, ada yang terenyuh, ada yang EGP, capek
deh.... karena dia buta seni lukis.

Lalu bagaimana menipukan kehidupan kepada tulisan?


Berikan isi hati anda yang terdalam.

Kalau menulis jangan....

Stadion penuh berisi banyak pendaftar Trans Corp, tercatat ada 65,000 pendaftar
yang menghadiri stadion, itu model Maju Tak Gentar.

Semua orang disuruh menyanyi selalu lagu maju tak Gentar, kalau tidak Halo-halo
Bandung.

Cobalah menulis....

Stadion yang panas terik, sungguh menggosongkan semangat para pencari kerja,
dengan peluh bercucuran, membasahi seluruh jiwanya, karena sudah lelah menanti
harapan tak kunjung datang, dan Trans Corp datang dengan heboh dengan gegap
gempita menyongsong duka para pencari kerja dengan harapan... Nyatakah harapan
itu, atau hanya secercah cahaya di tengah kegelapan tak pasti. Para pelamar
tergopoh-gopoh datang
memenuhi stadion tempat harapan para pencari kerja hanya mencari sesuap nasi,
di tengah kegalauan hatinya yang sudah pedih, pilu merana mengharapkan masa
depan tak pasti.

Anda sudah mengambil tissue?

2. Tulisan itu tergantung dari isinya. tidak. tulisan itu tergantung


deliverynya, ibarat makanan
bergizi, penuh karbohidrat, protein, nutrisinya bagus, tapi disajikan jelek,
warnanya tidak membangkitkan selera, maka mau dimakan juga terasa seperti bubur
Promina.

3. Tulisan tergantung ide, tergantung cara memulainya, seperti anda mau


berenang, mau langsung gaya dada, gaya katak, gaya bebas, malah terlalu banyak
dipikir jadinya gaya batu

Menulis itu menyambung hati anda ke telunjuk dan jari tengah anda (bagi yang
mengetik dengan 11 jari). Bagaimana cara menyambungnya...... harus dicoba.

Setrumlah hati anda, bagaimana hasilnya? Jantung kita itu kadang dimonitor
dengan mesin EEG keluarnya tut, tut, tut, kalau tuuuuuuut anda mati.

Tulisan juga begitu, kalau tut, tut, tut bernyawa.


Kalau tuuuuuuut capek deh, orang tidak membaca.

4. Tulisan itu tergantung kemampuan bahasa anda.


coba anda baca tulisan berikut ini...
Rumah Kaiu
kalau anda membacanya tanpa perhatian, terbaca..
hcvd uil3byobv
tidak ada artinya bukan?
kalau anda memberi perhatian, dan tulisan itu mengalir, pasti terbaca...
RUMAH KAYU, bukan
jangan takut dengan tata bahasa, asal jangan bahasa sms saja.

5. Menulis tergantung dari berapa banyak buku-buku yang anda baca.

bukan begitu, itu namanya mengetik ulang. Kalau menulis anda cukup memiliki
satu buku;

Buku Hati

Anda tinggal membaca isi hati anda dan membantu menuliskan saja. Kadang anda
akan emnulis tanpa sadar, tiba-tiba menjadi sebuah tulisan bermakna.

salam,
Goenardjoadi Goenawan
Penulis Rubrik Pengembangan Diri Majalah Komunitas Ad
Info

You might also like