Professional Documents
Culture Documents
MESIN GERINDA
4.1 Pendahuluan
1
4.1.2.2 Gerinda Silindris
Sesuai dengan nama yang digunakan, mesin ini terutama digunakan untuk
menggerinda permukaan silindris, meskipun permukaan tirus dan berbentuk
sederhana dapat juga digerinda. Gerinda silindris dapat dikelompokkan lagi menurut
metoda penyanggaan benda kerja. Diagram skematik yang mengilustrasikan
perbedaan pokok dalam menyangga benda kerja diantara kedua pusatnya dan gerinda
tanpa pusat. Dalam jenis tanpa pusat, benda kerja disangga oleh pengaturan dari
perletakan benda kerja, roda pengatur dan roda gerinda sendiri.
Putaran cepat dari roda gerinda pada kecepatan menggerinda yang sesuai,
biasanya 1675-2000 m/s.
Putaran lambat dari benda kerja tehadap roda gerinda pada kecepatan
yang menghasilkan prestasi paling baik. Kecepatan ini berpariasi dari 20-30
m/s dalam menggerinda silinder baja.
Pergerakan horisontal dari benda kerja mundur dan maju disepanjang roda
gerinda kalau untuk menggerinda keseluruhan permukaan dari potongan
panjang atau menggerinda celup dengan roda yang cukup berat untuk
mencangkup keseluruhan permukaan.
Biasanya, benda kerja harus digeser hampir keseluruh lebar dari roda selama
tiap putaran. Dalam penyelesaian, pergeseran dapat dikurangi sampai setengah dari
lebar roda.
2
Kedalaman pemotongan dikendalikan dengan menghantarkan roda kepada
benda kerja. Pemotongan kasar sekitar 0,05 mm dapat dilakukan, tetapi untuk
penyelesaian hantaran dapat dikurangi sampai sekitar 0,005 mm atau kurang. Dalam
memilih banyaknya hantaran masuk, harus dipertimbangkan ukuran dan kekuatan
banda kerja, penyelesaian yang diinginkan, dan keputusan menggunakan mesin
pendingin atau tidak.
Roda diputar dalam posisi tetap, sementara benda kerja diputar dan
digeser maju mundur secara lambat.
Roda diputar sambil maju mundur memalui sepanjang lubang. Benda keja
diputar lambat, tetapi tidak ada gerakan selain itu.
Benda kerja stasioner, dan spindel roda putar diberi gerakan eksentis,
sesuai dengan diameter yang harus digerinda. Gerinda jenis ini sering
disebut gerinda jenis planet dan digunakan untuk benda kerja yang sulit
diputar. Dalam konstruski sesungguhnya maka spindel roda diseret secara
eksentris dalam spindel yang lebih besar yang berputar pada sumbu tetap.
Spindel roda diputar dengan kecepatan tinggi sambil berputar pada sumbu
dari spindel yang besar.
Dalam jenis lain dari gerinda yang mengandung prinsip dari gerinda tanpa
pusat, benda kerja diputar pada diameter luar oleh rol yang digerakkan,
sehingga memungkinkan untuk menggerinda lubang yang benar-benar
konsentris dengan diameter luar. Pengaturan ini memungkinkan untuk
pekerjaan produksi, karena pemuatannya disederhanakan dan dapat
digunakan hantaran mesin.
Digunakan 3 rol untuk menyangga dan menggerakkan benda kerja, yaitu rol
pengaturan, rol penyangga, dan rol tekanan. Gerinda tanpa pusat dari jenis ini dapat
diatur untuk pemuatan dan penurunan muatan secara otomatis dengan mengayunkan
rol tekanan ke luar dari jalurnya pada akhir daur. Ketentuan dari gerinda sebelah
dalam tanpa pusat mencangkup peniadaan pemegang tetap dari benda kerja dan
kemampuan mesin untuk menggerinda lubang lurus maupun tirus.
Kerena gerinda sebelah dalam diameternya kecil, maka kecepatan spindel jauh
lebih tinggi daripada untuk gerinda silindiris untuk mencapai kecepatan permukaan
sampai 1800 m/s. Gerinda ruang perkakas pada umumnya dilakukan secara kering,
tetapi dalam praktek umumnya pada pekerjaan produksi adalah menggerinda baja
secara basah dan menggerinda perunggu, kuningan dan besi cor secara kering.
Banyaknya logam yang diperbolehkan untuk penggerinda dalam tergantung pada
3
ukuran lubang yang harus digerinda; dalam kasus pada umumnya, maka kelenganan ini
sekitar 0,25 mm.
Mesin ini dilengkapi dengan kendali hidrolis dari gerakan meja dan hantaran
menyilang roda. Digunakan roda lurus atau berkerucut yang menggerinda dalam
permukaan luar atau keliling. Mesin dari jenis ini sesuai untuk memperbaiki cetakan,
menggerinda alur mesin perkakas, dan permukaan panjang lainya.
Jenis konstruksi lain untuk gerinda meja ulak-alik adalah disen spindel vertikal,
yang penggerindaanya dilakukan dengan roda segmen atau roda bentuk cincin. Mesin
ini digunakan untuk menggerinda permukaan roda gigi, cincin dorong ( thrus
washers ), permukaan kapal silinder, dan berbagai suku cadang lainya yang
memerlukan permukaan datar.
Mesin serupa, yang dilengkapi dengan motor berdaya tinggi, dapat melepaskan
logam sampai 270 kg tiap jam dan dapat disaingkan oleh mesin perkakas pada
umumnya untuk kecepatan pelepasan logam dan ketelitian. Selama menggerinda,
maka spindel mesin dapat dimiringkan untuk mengurangi luas roda yang
bersinggungan dengan benda kerja, sehingga menghasilkan penetrasi lebih dalam,
pemanasan yang lebih kecil dan pemanfatan yang lebih baik dari daya kuda yang
tersedia.
Sebuah gerinda jig, yang memiliki pilihan kecepatan gerinda dari 6700-175.000
put/s. Dapat dicatat ketelitian sebesar kurang lebih 0,003 mm. Mesin ini tersedia
dengan kendali numeris dari meja dan sadel, tetapi berproses pada kecepatan yang
terlalu tinggi untuk penggurdian dan pengeboran.
Metoda ini digunakan untuk pelepasan stok dan persiapan permukaan. Kadang-
kadang, diberi nama gerinda energi tinggi. Metoda ini dilakukan dengan menggunakan
sabuk amplas yang ditegangkan diatas puli pada kecepatan antara 75-1800 m/s.
Medan penggunaan utama dari mesin ini mencangkup penyiapan permukaan datar,
pemipaan dan ekstruasi, serta penyelesaian dari benda yang sebagian dicor, ditempa
dan ditempel. Beberapa mesin gerinda sabuk menggunakan sabuk basah dan kain
ikatan plastik tahan air. Mesin ini dapat bersaing dengan operasi fris ringan,
membubut dan beberapa operasi gerinda.
Penampang roda atau batu gerinda yang sering digunakan untuk mengasah
alat-alat potong adalah sebagai berikut : roda rata, roda pembentuk, roda topi atau
roda mangkok, roda caksa, dan roda silinder.
Roda gerinda merupakan pahat atau pisau penyayatnya dari mesin gerinda,
hasil yang bagus dapat dicapai dengan menggunakan tipe yang benar, putaran roda
dengan kecepatan yang sesuai untuk benda kerja yang sedang dikerjakan. Roda
gerinda dibuat dari butiran pengasah dan perekat. Susunan dan ukuran butiran
pengasah dan macam dari perekat sangat menentukan keadaan batu gerinda. Pada
setiap batu gerinda biasanya terdapat : bush yang sesuai dengan spindel mesin,
penyekat ( pembatas ) antara flens dengan batu gerinda.
Ada beberapa jenis butiran pengasah yang digunakan dalam pembuatan roda
gerinda yaitu :
5
1. Alumunium Oksid
Alumunium oksid adalah pengasah yang dibuat dari biji alumunium ( bauksit ) yang
dipanaskan dalam dapur tinggi listrik dengan suhu 2100 0 C. Bahan ini dipergunakan
untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik tinggi. Misalnya baja
carbon, baja paduan, HSS.
2. Silikon Karbit
Silikon karbit adalah pengasah yang dibuat dari pasir silika dan karbon dalam dapur
listrik, temperatur dapur yang tinggi mencampurkan silika dan karbon dalam bentuk
kristal silikon karbit, kristal-kristal ini dihancurkan dan dipisah-pisahkan dengan
menggunakan saringan. Digunakan untuk menggerinda benda kerja bertegangan tarik
rendah. Misalnya, besi tuang kelabu, grafit, aluminium, kuningan, dan carbida.
3. Diamond (Intan)
Bahan asah yang sangat keras, digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan
kekerasan sangat tinggi. Contohnya carbida semen, keramik, kaca, granit, marmer,
batu permata.
Bahan ini digunakan untuk menggerinda benda kerja yang sangat keras. Kristal bahan
ini berbentuk kubus. Contoh: baja perkakas dengan kekerasan di atas 65 HRC,
karbida. Simbol: CBN. Butiran asahan atau abrasive memiiliki sifat kegetasan.
Kegetasan ialah sifat butiran untuk menahan diri dan membentukruncingan yang baru,
sehingga butiran tetap menyayat tidak menggesek.
d. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang
sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat
treatment.
6
Gambar 4.1.2.7.1 Jenis batu gerinda.
6 - 12 sangat kasar
14 – 24 Kasar
30 – 60 Sedang
70 – 120 Halus
Biasanya batu gerinda dengan butiran pengasah yang halus akan menghasilkan
permukaan penggerindaan yang halus untuk pekerjaan penyelesaiannya. Batu gerinda
dengan butiran pengasah yang kasar akan menghasilkan permukaan penggerindaan
yang kasar untuk pengerjaan permulaan.
7
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih batu gerinda :
Banyaknya benda kerja yang akan digerinda atau tebal tipisnya benda kerja
yang akan dikurangi dalam penggerindaan.
Perekat atau bond adalah suatu bahan perekat yang digunakan untuk
merekatkan butiran pengasah untuk membentuk susunan batu gerinda. Jenis perekat
batu gerinda adalah :
1. Vitrified Bond
Suatu campuran tanah liat dicampur dengan butiran pengasah pada suhu
kurang lebih 11000 C – 13500 C. Roda gerinda ini peka terhadap hentakan dan
pukulan tetapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dipengaruhi
oleh air, asam atau perubahan temperatur.
2. Silikat Bond
Solium silikat dicampur dengan butiran pengasah dan campuran dicetak dengan
tekanan untuk membentuk sebuah roda gerinda, sesudah pengeringan dan
perlakuan panas roda gerinda yang dihasilkan mempunyai daya rekat yang lebih
kecil bila dibandingkan dengan vitriried bond. Dengan perekat ini butiran-
butiran pengasah lebih mudah lepas daripada vitrified bond. Silikat bond
8
biasanya digunakan untuk perekat pada roda gerinda yang besar. Batu gerinda
silikat bond memotong atau mengasah dengan baik dengan tidak menimbulkan
kelebihan panas dan sering digunakan untuk gerinda rata.
3. Organis Bond
Roda gerinda jenis organis bond boleh digunakan pada kecepatan putaran tinggi
dengan aman dan dapat bebas digunakan dalam pekerjaan kasar.
4. Rubber bonds
Untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai
komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.
Adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda
potong yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan
kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih batu gerinda yang sesuai
dengan pekerjaan yang dikerjakan adalah :
1. Jenis Penggerindaan.
Bahan benda kerja biasanya dari logam ( metal ), dari sifat metal yang
dikerjakan kita harus memilih roda gerinda yang tepat.
9
3. Jenis Pengasah dan Perekat.
Pada umumnya untuk menggerinda bahan yang lunak digunakan batu gerinda
dengan perekat yang keras dan untuk bahan yang keras dengan perekat yang
lunak.
Bila bahan yang digerinda cukup besar gunakan batu gerinda dengan butiran
yang kasar. Dalam pekerjaan penyelesaian dan pengasahan alat-alat potong
penggerindaan hanya tipis saja untuk ini diperlukan batu gerinda dengan
butiran pengasah yang halus.
Roda gerinda dengan butiran pengasah yang kasar dan struktur terbuka
menghasilkan hasil akhir yang kasar, butiran pengasah yang halus dengan
struktur tertutup akan menghasilkan hasil akhir yang halus.
6. Busur Singgungan.
Usahakan bidang singgung antara permukaan batu gerinda dengan benda kerja
sebanyak mungkin.
Makin cepat gerak benda kerja akan mengakibatkan terkikisnya roda batu
gerinda, jadi untuk kecepatan benda kerja yang lebih tinggi diperlukan batu
gerinda dengan perekat yang lebih keras.
9. Kondisi Mesin.
Kondisi dan jenis dari mesin akan menentukan hasil dari benda kerja.
10
Bila kita menentukan roda gerinda sebaiknya kita pilih sesuai dengan standar
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat roda gerinda yang bersangkutan.
Proses memasang batu gerinda pada mesin yang perlu diperhatikan adalah
diameter luar dan diameter lubang batu gerinda harus sesuai dengan kapasitas
mesin gerinda.
Masuknya batu gerinda pada proses mesin tidak boleh terlalu longgar, jika
sangat longgar akan mengakibatkan tidak sepusatnya perputaran batu gerinda, yang
berarti pula hasil asahannya tidak akan baik, juga bagi mesin itu sendiri akan
mengakibatkan getaran-getaran poros dengan batu yang lambat laun dapat
memecahkan batu gerinda.
Jika pemutar batu gerinda tidak rata atau tidak tajam lagi maka dapat
diratakan dengan alat penajam batu ( dresser ), alat ini terdiri dari beberapa keping
baja bergigi yang disatukan kemudian dipasang pada sebuah pemegang, kepingan itu
berputar bebas.
Alat lain yang digunakan untuk mengasah batu gerinda adalah intan, dipasang
pada alat pemegang dengan jalan dipatri, dituang atau dibungkus ; 1/3 bagian dari
intan keluar dari pemegangnya dan 2/3 bagian yang lain tertanam pada lubang
pemegang dengan dilandasi logam lunak pada ujung lubang tersebut.
13
Gambar 4.2.2 Silindrik dalam
14
Gambar 4.2.4 Gerinda rata muka,
16
Gambar 4.2.2.1 Gerinda sisa muka benda kerja dengan menggunakan
gerakan meja.
3. Menggerinda Pahat
Periksa secara visual keadaan sudut potong, pertahankan jika sudah
benar. Sudut kemiringan pahat adalah 30º - 45º
Pegang pahat dengan tangan kiri dan sangga ( sokong ) dengan tangan
pada dudukan.
Pegang kepala pahat dengan tangan kanan dan gerakkan sehingga sisi
potong perlahan-lahan ke muka dan kebelakang dan gerakkan pahat
melintang bidang roda gerinda.
Balikkan pahat dan gerinda sisi potong lain.
4. Menggerinda Bor
17
Periksa secara visual keadaan sudut sisi potong dan yakinkan apakah
sudah benar atau masih memerlukan perbaikan. Sudut puncak bor 1180
digunakan untuk bahan baja lunak, sudut puncak bor 136 0 digunakan untuk
bahan baja keras, sudut puncak bor 105 0 digunakan untuk bahan yang
lunak.
Dukung mata bor kira-kira 40 mm dari ujung sisi potong dengan satu
tegangan dan pegang tangkai bor dengan tangan lain.
Tepatkan sisi potong bor pada roda sedemikian sehingga sejajar dengan
bidang roda.
Tempatkan jari sedekat mungkin kepada ujung bor pada dudukan dan
sisi potong sedikit menyentuh tepi roda.
Gunakan pendinginan untuk penggerindaan ini guna mencegah
pemanasan lebih.
Berikan tekanan ringan kemuka dan gunakan dudukan sebagai titik
kendali, turunkan perlahan-lahan tangan yang memegang gagang bor pada
saat menekan mata bor.
18
2. Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda dengan
tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember berarti ada
keretakan.
3. Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada mesin
tersebut.
4. Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain sudah
pada posisi yang benar.
5. Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya.
6. Jangan memakankan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua senter
kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja dan roda
gerindanya.
7. Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin gerinda.
8. Ketika mengasah roda gerinda (dressing / truing) pastikan intan pengasah
terletak pada posisi yang kuat dan benar.
9. Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang digerinda.
10.Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda gerinda
dimundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu pemasangan.
11.Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan perhiasan
lainnya yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama kerja gerinda.
12.Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin mati
pada saat meninggalkan. Pemuaian akibat pendingin yang kurang baik
menyebabkan permukaan benda kerja menggeliat di beberapa bagian, sehingga
pada saat benda kerja dingin, permukaannya tidak rata.
6. Sebutkan penampang roda atau batu gerinda yang sering digunakan untuk
mengasah alat-alat potong ?
7. Sebutkan dan jelaskan butiran pengasah yang digunakan dalam pembuatan roda
gerinda !
11.Tuliskan tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih batu gerinda yang
sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan !
12. Mengapa masuknya batu gerinda pada proses mesin tidak boleh terlalu
longgar ?
13. Mengapa kita harus menggunakan kaca mata dan pelindung hidung pada saat
pengasahan berlangsung?
14. Sebutkan alat lain yang digunakan untuk mengasah batu gerinda !
16. Sebutkan 3 rol yang digunakan untuk menyangga dan menggerakkan benda
kerja ?
REFERENSI:
http://crayonpedia.org/mw/BAB_11_Abrasive_dan_Peralatan_Gunadi
20
http://akmalindra.wordpress.com/2009/06/18/mesin-bor/
http://zeniad.wordpress.com/2009/03/11/analisa-roda-gerinda-dalam-
pengoperasian-mesin-gerinda/
http://www.docstoc.com/docs/21405247/SMK2_TeknikPemesinan-Widarto
21