You are on page 1of 7

BAB II

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

A. Masuknya Islam di Indonesia


Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 atau ke-8 yang bertepatan dengan
abad ke-1 atau ke-2 H. rute atau jalur yang dilewati adalah jalur utara dan selatan. Daerah
yang mula-mula menerima masuknya agama Islam adalah pantai barat Pulau Sumatera.
Penyebaran Islam di Indonesia yang berjalan secara damai tanpa menimbulkan kekerasan
merupakan cermin hakikat ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil alamin.

B. Perkembangan Islam di Indonesia


Perkembangan Islam di Indonesia berlangsung di beberapa tempat, yaitu
Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Irian Jaya.

1. Perkembangan Islam di Sumatera.


Pada pertengahan abad ke-13, di Sumatera telah berdiri kerajaan Islam
Samudera Pasai yang merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, kerajaan ini
terletak di pesisir timur laut aceh yang sekarang merupakan wilayah Kabupaten
Lhouksumawe. Samudera Pasai adalah sebuah kerajaan maritim, samudera pasai
telah mengadakan hubungan dengan Sultan Delhi di India pada pelayaran kerajaan
Samudra Pasai merupakan pusat studi agama Islam dan tempat berkumpulnya para
ulama dari berbagai negara Islam.

2. Perkembangan Islam di Jawa


Perkembangan di Jawa tidak bisa dipisahkan dari peranan wali, jumlah wali
yang terkenal sampai sekarang adalah sembilan, yang dalam bahasa dikenal dengan
sebutan WALI SONGO. Para wali yang termasuk dalam wali songo adalah sebagai
berikut :
a) MAULANA MALIK IBRAHIM
Maulana malik ibrahim juga dikenal dengan panggilan Maulana
Maghribi atau syekh Magribi, karena berasal dari wilayah Maghribi, Afrika
Utara. Kedatangannya dianggap sebagai permulaan masuknya Islam di Jawa.
Maulana Malik Ibrahim menerapkan metode dakwah yang tepat untuk
menarik simpati masyarakat terhadap Islam.
b) SUNAN AMPEL
Pada awal penyiaran Islam di pulau Jawa, Sunan Ampel menginginkan
masyarakat menganut keyakinan Islam yang murni. Ia tidak setuju dengan
kebiasaan masyarakat Jawa, seperti kenduri, selamatan dan sesaji. Hal itu
terlihat dari persetujuannya ketika Sunan Kalijaga, dalam ocehannya
menarik umat Hindhu dan Budha mengusulkan agar adat istiadat Jawa itulah
yang diberi warna Islam.
c) SUNAN BONANG
Dalam menyebarkan agama Islam, ia selalu menyesuaikan diri dengan
kebudayaan masyarakat yang sangat menggemari wayang serta musik
gamelan. Sunan Bonang memusatkan kegiatan dakwahnya di Tuban. Dalam
aktifitasnnya ia mengganti nama dewa dengan nama-nama malaikat.
d) SUNAN GIRI
Sunan Giri memulai aktifitas dakwahnya didaerah Giri dan sekitarnya
dengan mendirikan pesantren yang santrinya kebanyakan berasal dari
golongan masyarakat ekonomi lemah. Sunan Giri terkenal sebagai pendidik
yang berjiwa demokratis.
e) SUNAN DRAJAT
Sunan Drajat juga tidak ketinggalan untuk menciptakan tembang jawa
yang sampai saat ini masih digemari masyarakat, yaitu tembang pangkur.
Hal yang paling menonjol dalam dakwah sunan drajat ialah perhatiannya
yang serius pada masalah-masalah sosial, ia selalu menekan bahwa memberi
pertolongan kepada masyarakat umum.
f) SUNAN KALIJAGA
Ketika para wali memutuskan untuk menggunakan pendekatan kultural
termasuk pemanfaatan wayang dan gamelan sebagai media dakwah, orang
yang paling berjasa dalam hal ini adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga
mengarang aneka cerita wayang bernafaskan Islam terutama mengenai etika.
g) SUNAN KUDUS
Sunan Kudus mengajarkan agama Islam didaerah Kudus dan sekitarnya,
ia mempunyai keahlian khusus dalam ilmu fiqih, urul fiqih, tauhid, hadits,
tafsir dan logika. Oleh karena itu ia mendapat julukan waliyyul ‘ilmi. Sunan
Kudus juga melaksanakan dakwah dengan pendekatan kultural.
h) SUNAN MURIA
Sunan Muria memusatkan kegiatan dakwahnya di Gunung Muria yang
terletak 18 km sebelah utara kota Kudus. Cara yang ditempuhnya dalam
menyiarkan agama islam adalah dengan mengadakan kursus-kursus bagi
kaum pedagang, para nelayan, dan rakyat biasa.
i) SUNAN GUNUNG JATI
Sunan gunung Jati lahir di Mekkah pada tahun 1448. ia
mengembangkan ajaran islam di cirebon, majalengka, kuningan, kawali,
sunda kelapa dan banten sebagai dasar bagi perkembanganislam di Banten

3. Perkembangan Islam di Sulawesi


Masuknya Islam di Sulawesi tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di Gresik.
Hal itu karena Sunan Giri menyelenggarakan pesantren yang banyak didatangi oleh
santri dari luar Jawa, seperti Ternate dan Hiu. Pada abad ke-16 di Sulawesi Selatan
telah berdiri kerajaan hindu Gowa dan Tallo. Penduduknya banyak yang memeluk
agama Islam karena hubungannya dengan kesultanan Ternate.

4. Perkembangan Islam di Kalimantan


Pada abad ke-16, islam mulai memasuki kerajaan Sukadana. Dibagian selatan
Kalimantan berdiri kerajaan islam banjar pada sekitar tahun 1526. Panngeran
Suriansyah merupakan tokoh yang amat penting dalam sejarah islam di Kalimantan.
Dalam usaha mengembangkan islam/ Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari
mendirikan pondok pesantren untuk menampung santri yang datang dari berbagai
pelosok Kalimantan. Pada masa berikutnya muncul seorang pahlawan Kalimatan
yang sangat berjasa dalam mengembangkan islam. Ia adalah SULTAN AMIRUDIN
KHALIFATUL MUKMININ. Yang lebih dikenal nama Pangeran Antasari.

5. Perkembangan Islam di Maluku dan Irian Jaya


Penyebaran islam di Maluku tidak lepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang
berasal dari Ternate dan Hitu. Di Maluku ada 4 kerajaan bersaudara yang berasal
dari keturunan yang sama yaitu Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo. Raja Tidore
masuk islam dan mengganti nama menjadi Sultan Jamalludin. Demikian juga raja
Jailolo, ia masuk isalm dan mengganti nama menjadi Sultan Hassanudin. Peran
kesultanan Ternate dalam penyebaran islam baru dimulai pada masa Sultan Zaenal
Abidin. Ia juga berhasil mengambangkan islam ke Maluku dan Irian Jaya bahkan
sampai ke Filipina.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.docstoc.com/docs/11904640/PERKEMBANGAN-ISLAM-DI-INDONESIA
http://muftiramdlani.wordpress.com/2010/12/17/makalah-sejarah-perkembangan-islam-
indonesia-tugas-uts/
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan,

baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala

kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini lebih lanjut, akan

penulis terima dengan senang hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas makalah ini.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini

penulis telah mencurahkan seluruh kemampuan, namun penulis menyadari bahwa hasil

penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi

maupun kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Maninjau, 2010

Penulis
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sejarah masuknya Islam ke wilayah Nusantara sudah berlangsung demikian


lama, sebagian berpendapat bahwa Islam masuk pada abad ke-7 M yang datang
lansung dari Arab. Pendapat lain mengatakan bahwa Islam masuk pada abad ke-13,
dan ada juga yang berpendapat bahwa Islam masuk pada sekitar abad ke 9 M atau
11 M . Perbedaan pendapat tersebut dari pendekatan historis semuanya benar, hal
tersebut didasar bukti-bukti sejarah serta peneltian para sejarawan yang
menggunakan pendekatan dan metodenya masing-masing.

Berdasarakan beberapa buku dan keterangan sumber referensi sejarah, bahwa


Islam mulai berkembang di Nusantara sekitar abad 13 M . hal tersebut tak lepas dari
peran tokoh serta ulama yang hidup pada saat itu, dan diantara tokoh yang sangat
berjasa dalam proses Islamisasi di Nusantara terutama di tanah Jawa adalah “
Walisongo”. Peran Walisongo dalam proses Islamisasi di tanah Jawa sangat besar.
Tokoh Walisongo yang begitu dekat dikalangan masyarakat muslim kultural Jawa
sangat mereka hormati. Hal ini karena ajaran-ajaran dan dakwahnya yang unik serta
sosoknya yang menjadi teladan serta ramah terhadap masyarakat Jawa sehingga
dengan mudah Islam menyebar ke seluruh wilayah Nusantara.

1.2 Rumusan Masalah

Sejarah risalah dakwah Walisongo demikian panjang. Mereka berdakwah


dengan perjuangan yang begitu giat, karena masyarakat Nusantara pada waktu itu
sebagian besar beragama Hindu-Budha yang berada dibawah kekuasaan Majapahit.
Walisongo hidup pada masa merosotnya era kekuasaan Hindu-Budha Majapahit.
Jatuhnya Majapahit diberi tanda candra sengkala yang berbunnyi “Sirna Ilang
Kertaning Bhumi”, Sirna = 0, Hilang = 0, Kerta = 4, dan Bhumi = 1, Hal ini dapat
kita simpulkan bahwa jatuhnya kerajaan Majapahit terjadi pada tahun saka 1400
yang pada saat itu bersamaan juga dengan era kebangkitan Walisongo.

• Siapakah yang menyebarkan agama Islam di Indonesia?


• Bagaimana cara menyebarkan agama Islam di Indonesia?
Dengan makalah ini, diharapkan menjadi sumber pengetahuan serta pemicu
baik bagi siswa lain maupun setiap pembaca pemerhati sejarah, khususnya Sejarah
Islam di Nusantara.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis sejarah
perkembangan agama Islam di berbagai tempat di Indonesia. Tujuan khususnya
yaitu untuk memenuhi tugas mata pelajaran Agama Islam kelas XI

1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah analisis


interpretasi melalui beberapa situs internet.

You might also like