Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Dengan penduduk masih tumbuh sekitar 80 juta setiap tahun, sulit untuk
tidak khawatir.. Saat ini di Bumi,sumber daya alama mulai habis, tanah
mengikis, gletser yang mencair, dan stok ikan menghilang. Hampir satu miliar
orang kelaparan setiap hari,mungkin puluhan tahun dari sekarang, kemungkinan
3
besar akan ada dua miliar lebih orang kelaparan meminta makanan , terutama di
negara-negara miskin. Akan ada miliaran lebih banyak orang yang ingin dan
layak untuk meningkatkan diri dari kemiskinan. Jika mereka mengikuti jalan
yang dirintis oleh hutan negara-kliring kaya, pembakaran batu bara,rminyak,
bebas hamburan pupuk dan pestisida-mereka juga akan menginjak keras pada
sumber daya alam di planet bumi, apakah cara ini akan berhasil, apakah cukup
efektif?
Makin padat jumlah penduduk dalam jangka pendek, jangka sedang atau
jangka panjang akan mengganggu daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup. Di daerah-daerah padat penduduk gangguan keseimbangan lingkungan
(daya dukung dan daya tampung) disebabkan oleh permintaan yang makin
meningkat terhadap berbagai potensi lingkungan, walaupun konsumsi perkapita
rendah.
5
PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA
Distribusi pendudukpun tak merata, Luas pulau jawa dan madura yang tak
kurang dari 7 persen luas indonesia harus menampung 57,49 persen penduduk
indonesia atau sekitar 136 juta jiwa. Akibatnya kota-kota di jawa mengalami
kepadatan penduduk, permukiman, dan lalu lintas yang luar biasa. Kualitas
hidup masyarakatnya pun dipastikan rendah disertai dengan beragam masalaha
sosial yang menghadang.
7
biasa, sebuah kamar dengan ukuran 3x3 meter persegi dijejeali 8 orang
sekaligus tanpa fasilitas kamar mandi didalamnya.Sungguh ironis memang.
Jumlah penduduk indonesia meningkat hampir dua kali lipat 40-50 tahun
sekali.Pada 1930 jumlah penduduk 60,7 juta jiwa dan menjadi 119,2 juta jiwa
pada 1971. Jumlah ini berlipat dua menjadi 237,6 juta jiwa pada 2010. Jika
pertumbuhan tak segera dikendalikan junlahnya akan berlipat dua lagi menjadi
475 juta jiwa pada 2057. Laju pertumbuhan penduduk sebenarnya sudah dapat
ditekan pada 1970-2000, namun sejak awal 2000 pertumbuhan penduduk mulai
menngkat lagi. Kondisi ini terjadi karena rata-rata jumlah anak yang dilahikan
perempuan 15-49 tahun atau disebut angka kelahiran total (TFR) 2002-2007
stagnan di angka 2,6 padahal pada RPJMN 2009 adalah 2,2 ternyata hanaya bisa
ditekan sampai 2,3 saja.
Saat ini penduduk Indonesia didominasi kelompok usia tengah 15-29 tahun
dan kelompok usia muda 0-9 tahun. Dominasi kelompok usia tengah
merupakan buah dari edakan penduduk pada 1970-1980, sedangkan dominasi
kelompok usia muda akibat kegagalan KB pada awal tahun 2000an. Jumlah
kelompok usia tua yang berumur diatas 60 tahun juga meningkat. Ini buah dari
meningkanya harapan hidup dan den membaiknya kualitas hidup masyarakat.
Namun keompok ini rentan terhadap berbagai penyakit, sehingga harus ada
upaya juga dari pemerintah untuk memberikan jaminan sosial terhadap
kelompok umur ini. Membengkaknya jumlah penduduk usia muda dan tua akan
8
memberikan bebabn berat bagi kelompok usia tengah. Tambahan beban itu
terjadi saat mereka sendiri kesulitan untuk menanggung hidupnya seniri.
Pt = Po + (B - D) + (Mi – Mo)
Dimana :
9
Mo : Jumlah migrasi keluar selama periode 0-t
10
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran, yaitu:
a. kontrasepsi (pencegahan pembuahan),
b. aborsi (pengguguran),
c. perubahan keadaan perkawinan (perceraian dll),
d. mandul (tidak bisa punya anak).
CARA MENGUKUR KELAHIRAN
1. Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000
penduduk per tahun.
Rumus:CBR=B/Px1.000
Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = bilangan konstanta
Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai
berikut:
Tingkat kelahiran Golongan> 30 Tinggi, 20-30 Sedang, < 20 Rendah
2. General Fertility Rate (GFR)
Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000
penduduk wanita yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun)
dalam kurun waktu setahun. Usia produktif adalah usia reproduksi atau usia
subur yang memungkinkan wanita untuk melahirkan.
Rumus: GFR=B/Pfx1000
Keterangan :
B=jumlah kelahiran selama setahun
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
3. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah
banyaknya kelahiran yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur
11
tertentu dalam unsur reproduksi per 1000 wanita.
Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000
Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama
setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama
pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
Contoh : 2,1% rata-rata pertahun.
Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Hasil SP71 dan SP80 masih menunjukan bahwa tingkat kelahiran untuk
kelompok umur wanita 20-24 tahun adalah yang tertinggi. Namun demikian
terjadi pergeseran ke kelompok umur (25 -29) tahun pada hasil SP80 dan ini
akan memberikan dampak terhadap penurunan tingkat gfertilitas secara
keseluruhan (Trend Fertilitas, Mortalitas dan Demografi, 1994: 18)
Berdasarkan dua kondisi di atas dapatlah disebutkan beberapa masalah
(terkait dengan SDM) sebagai berikut :
1) Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah
dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatanketimbang
aspek intelektual.
2) Fertilitas meningkat maka pertumbuhan penduduk akan semakin
meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan
menunjukan korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.
Jika ASFR 20- 24 terus meningkat maka akan berdampak kepada investasi
SDM yang semakin menurun.
4. Total Fertility Rate (TFR)
Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang
dilahirkan oleh seorang wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa
reproduksinya).
12
Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR
Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)
Contoh : Total Fertility Rate (TFR)
Hasil perkiraan tingkat fertilitas (metode anak kandung) menunjukan bahwa
penurunan tingkat fertilitas Indonesia tetap berlangsung dengan kecepatan
yang bertambah seperti nampak pada tabel di bawah ini :
b) Kematian
Angka kematian perlu ditekan :
- Pelayanan kesehatan yang lebih baik
- Peningkatan gizi keluarga dan pendidikan (kesehatan masyarakat)
14
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus tahun 2010
berjumlah 237600000 jiwa, dari jumlah tersebut komposisi usianya tidak
berimbang yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru.
Katagori Berdasarkan Usia Sebagai Berikut :
15
mengganggu perkembangan otak bahkan dapat terbelakang mental (mental
retardation). Ini berarti mengurangi mutu SDM masa yang akan datang.
3) Aspek Pendidikan
Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan
dukungan kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua. Apabila
kemampuan ekonomi kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar
untuk dipenuhi yung mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut kurang.
4) Lapangan Kerja
Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan
persiapan lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini merupakan
bom waktu pencari kerja atau penyedia kerja. Apabila tidak dipersiapkan
SDMnya dan lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada semua aspek
kehidupan.
Alternatif Pemecahan yang diperlukan :
(a) Pengendalian angka kelahiran melalui KB.
(b) Peningkatan masa pendidikan.
(c) Penundaaan usia perkawinan
19
daratan Indonesia. Dilain pihak, Kalimantan yang memiliki 28% dari luas total,
hanya dihuni oleh 5% penduduk Indonesia.
Dengan demikian kepadatan penduduk secara regional juga sangat
timpang, sementara kepadatan per kilometer persegi di Pulau Jawa mencapai
814 orang, di Maluku dan Irian Jaya hanya 7 orang (BPS, 1994:29).
Permasalahan yang timbul:
Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatkan
ketidakmerataan pembangunan baik phisik maupun non phisik yang selanjutnya
mengakibatkan keinginan untuk pindah semakin tinggi. Arus perpindahan
penduduk biasanya bergerak dari daerah yang agak terkebelakang
pembangunannya ke daerah yang lebih maju, sehingga daerah yang sudah padat
menjadi semakin padat.
Pemecahan Masalah:
Untuk memecahkan masalah ini dilaksanakan program pepindahan
penduduk dari daerah padat ke daerah kekurangan penduduk, yaitu program
transmigrasi. Sasaran utama program transmigrasi semula adalah untuk
mengurangi kelebihan penduduk di Pulau Jawa. Tetapi ternyata jumlah
penduduk yang berhasil di transmigrasikan keluar Jawa sangat kecil jumlahnya.
Pada tahun 1953 direncanakan100.000 penduduk, tetapi hanya sebanyak 40.000
orang yang berhasil dipindahkan (BPS 1994:90)
Walaupun demikian, program transmigrasi sudah menunjukan hasilnya
dimana penduduk yang tinggal di Pulau Jawa turun dari 60% pada tahun 1990,
diproyeksikan menjadi 57,7% pada tahun 2000. Sebaliknya diluar Jawa
diproyeksikan akan terjadi kenaikan tahun 1990-2000. Di Pulau Sumatera naik
dari 21% pada tahun 1990 menjadi 21,65 % pada tahun 2000 (BPS 1990:6-7).
21
22
KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN
23
Di negara-negara berkembang kebijakan kependudukan sering dikaitkan
dengan program KB (family planning). Di negara-negara maju khususnya di
negara barat, pemerintah justru tidak ikut campur dalam hal program KB, usaha
KB justru diambil allih oleh pihak swasta dan cenderung dikerjakan oleh orang-
orang yang memiliki derajat pengetahuan tinggi karena mereka beranggapan
bahwa punya banyak anak akan menghambat karieer dan pelu biaya lebih. Hal
ini sangat menunjang terhadap indeks pembangunan manusia yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
25
3. Sanusi, SR, 2003. Masalah kependudukan di negara indonesia,
FKM USU : Medan
5. BPS.com
6. UN.com
26