You are on page 1of 10

LAPORAN BIOLOGI

PENGAMATAN RESPIRASI PADA


JANGKRIK

Disusun Oleh
Acintya Sekar M (01)
Andhika Nurul W (06)
David Pinehas (12)
M Isa Wirasomantri (27)

Kelas
XI IPA 7

SMA NEGERI 3 BANDUNG


2011
BAB I

TEORI PENUNJANG

Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar.
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan
yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru-paru buku,
bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga
oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan
bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari
lingkungan melalui rongga tubuh.
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga
dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di
kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh
silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh.
Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan
menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama
serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.

Oksigen dari luar masuk lewat spirakel, kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi
menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh
jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan dan
dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus
dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler
pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
Mekanisme pernapasan pada serangga pada umumnya dijelaskan dapat
sebagai berikut :,
1. Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea merapat sehingga udara kaya
CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali
pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan
tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2dan mengedarkannya ke seluruh
tubuh, dan sebaliknya mengangkut CO2 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh.
Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan
dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi
kejaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan
menjulurkan tabung pernapasan ke permukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat
menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai
gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral.
Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-
sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi
menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus
serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui
pembuluh trakea.
Jangkrik memiliki tiga pasang kaki dan dua pasang sayap yang melekat
dibagian dada. Sayap jangkrik terdiri dari sayap dalam dan sayap luar. Sayap dalam
berwarna putih berbentuk tipis dan berfungsi untuk terbang. Sedangkan sayap luar
berwarna hitam tebal dan berfungsi untuk melindungi sayap yang ada di dalamnya.
Pada bagian perut terdapat indera pendengar dan alat pernapasan. Pernapasan
jangkrik adalah melaui pori-pori tubuhnya.

BAB II

TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk memahami pengaruh berat tubuh
terhadap penggunaan oksigen pada hewan/ tumbuhan dengan menggunakan
resporimeter sederhana. Untuk membuktikan teori tersebut maka dilakukan
pengamatan berat tubuhuntunk mengetahui pengaruh terhadap pernafasan pada
hewan.

BAB III

ALAT, BAHAN DAN MEDIA

Alat :
1. Respirometer
2.
3. Neraca
4. Alat suntik

Bahan :

1. Kristal NaOH / KOH


2. Larutan eosin
3. Kapas
4. Vaselin

Media :

1. 5 ekor jangkrik

BAB IV

LANGKAH KERJA

1. Timbanglah kelima jangkrik sehingga diketahui beratnya masing-masing.


2. Masukkan kristal NaOH atau KOH ke dalam kapas tipis kemudian masukkan
kapas ke dalam botol respirometer.
3. Masukkan satu jangkrik ke dalam botol respirometer.
4. Tutuplah botol dengan sumbat pipa kapiler rapat-rapat, olesi bagian pinggir
(bibir) botol dengan vaselin.
5. Tutuplah beberapa saat ujung pipa kapiler dengan jari tangan sebelum
memasukkan eosin agar udara tidak bertukar. Masukkan sedikit eosin ke
dalam pipa kapiler dengan menggunakan alat suntik.
6. Amati pergerakan eosin per menit pada pipa kapiler selama lima menit. Catat
hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan yang sudah disiapkan
sebelumnya.
7. Bersihkan pipa kapiler dengan air, usahakan tidak ada eosin, vaselin atau
butir air yang menyumbat pipa.
8. Ulangi langkah kerja tersebut pada jangkrik lainnya.

BAB V
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Tabel Pengamatan
Laju eosin terhadap berat jangkrik
Menit ke
0,4gram 0,3gram 0,4gram 0,55gram 0,3gram
1 0,15 0,6 0,17 0,16 0,15
2 0,3 0,33 0,28 0,25 0,25
3 0,4 0,44 0,36 0,33 0,33
4 0,5 0,52 0,43 0,38 0,39
5 0,58 0,57 0,47 0,44 0,43
Rataan per menit 0,38 0,49 0,34 0,32 0,31

Grafik Pengamatan

Berdasarkan tabel hasil pengamatan dapat dibuat grafik tentang hubungan berat
tubuh terhadap kecepatan pergerakan eosin. Berikut adalah grafiknya

1. Apa yang menyebabkan eosin dapat bergerak pada percobaan di atas?

Eosin bergerak ke arah tabung spesimen (ke dalam) karena adanya


penyusutanvolum udara dalam tabung tertutup tersebut. Oksigen dihirup oleh
jangkrik dantanaman tauge, kemudian karbon dioksida dikeluarkan namun
diserap oleh NaOH.Begitu terus menerus sehingga udara dalam tabung
berkurang dan eosin bergerakke dalam

2. Apa fungsi NaOH / KOH?

Fungsi NaOH adalah untuk menyerap CO2 yang dikeluarkan oleh repirasi
jangkrik

3. Apa fungsi NaOH / KOH?

Fungsi NaOH adalah untuk menyerap CO2 yang dikeluarkan oleh repirasi
jangkrik

4. Berdasarkan grafik, kesimpulan mengenai pengaruh berat tubuh terhdapa


kecepatan pernafasan adalah?

Dari grafik di atas, terlihat bahwa berat tubuh makhluk hidup berpengaruh
pada kecepatanpernapasan. Makhluk hidup yang lebih berat kecepatan
eosinnya rendah, artinyapernapasannya lambat. Begitupun sebaliknya,
makhluk hidup yang ringan kecepataneosinnya tinggi dan hal ini menandakan
bahwa pernapasannya cepat.
BAB IV
KESIMPULAN

Dari grafik di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa bahwa berat tubuh
makhluk hidup berpengaruh pada kecepatan pernapasan. Makhluk hidup yang lebih
berat kecepatan eosinnya rendah, artinyapernapasannya lambat. Begitupun
sebaliknya, makhluk hidup yang ringan kecepataneosinnya tinggi dan hal ini
menandakan bahwa pernapasannya cepat.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf dan Endang Widi Winarni. 2007.
Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta : Esis.

Gares dan Lusngar. 2000. Viranti, Halaman: 61.

www.google.com

You might also like