Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nama : Tafsir
NPM : 240110090003
Hari, Tgl Praktikum : Senin, 20-5-2010
Co. Ass : - Wilmar
- Dodi
- Nurul
- Annisa
I. PENDAHULUAN................................................................................
I.1 LATAR BELAKANG..........................................................................
I.2 TUJUAN PRAKTIKUM......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum ini antara lain :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme aliran air.
2. Mahasiswa bisa lebih memahami dalam penentuan Friction Losses dan Local
Losses.
3. Mahasiswa dapat menghitung debit, tekanan, dan kecepatan dengan
menggunakan angka-angka yang dihasilkan dari praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada beberapa kasus seperti getaran pelat lambung kapal akibat turbulensi
aliran air yang terhantam badan kapal, maka gaya yang timbul akibat fluida tidak
tergantung dari perubahan kecil dari posisi strukturnya terhadap fluida. Namun
sebaliknya, untuk kasus seperti getaran struktur riser atau sistim mooring pada
bangunan lepas pantai akibat arus laut, maka gaya-gaya fluidanya sangat ditentukan
oleh orientasi dan kecepatan relative struktur terhadap aliran fluidanya.
1. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau lamina –
lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini
viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif
yaitu :
du
τ=μ
dy
2. Aliran Turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel partikel-partikel fluida sangat tidak
menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida
yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka
3. Aliran Transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran
turbulen.
Tekanan Fluida
Dalam ilmu fisika, Tekanan diartikan sebagai gaya per satuan luas, di mana
arah gaya tegak lurus dengan luas permukaan. Secara matematis, tekanan dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut ini :
F
P=
A
P = tekanan, F = gaya dan A = luas permukaan. Satuan gaya (F) adalah Newton (N),
satuan luas adalah meter persegi (m2). Karena tekanan adalah gaya per satuan luas
maka satuan tekanan adalah N/m2. Nama lain dari N/m2 adalah pascal (Pa). Pascal
dipakai sebagai satuan Tekanan untuk menghormati om Blaise Pascal. Kita akan
berkenalan lebih dalam dengan om Pascal pada pokok bahasan Prinsip Pascal.
Suatu ketinggian yang tetap dimana ada suatu sirkulasi yang mempertahankan
agar ketinggiannya itu tetap terjaga adalah constan head. Biasanya di dalam tabung
tersebut terdapat suatu pipa yang dimana bila air dalam tabung telah penuh maka air
akan masuk ke suatu pipa lain, dan seperti sirkulasi yang menggunakan volume air
yang sama walaupun digunakan secara terus menerus.
Kecepatan aliran
Luas penampang saluran
Faktor friksi
Viskositas
Densitas fluida
Tekanan fluida yang diukur oleh alat yang bergerak bersama dengan fluida.
Kondisi ini sangat sulit diwujudkan. Namun dengan kenyataan bahwa tidak ada
variasi tekanan pada arah penampang tegak lurus aliran, maka tekanan statik dapat
diukur dengan membuat lubang kecil pada dinding aliran sedemikian rupa sehingga
sumbunya tegak lurus dinding aliran (wall pressure tap).
p1 − p2
=g ( z2 −z 1 ) + hl
ρ
2.5 Kecepatan Fluida dalam Pipa
Q 1 ∂ p a3 l 1 ∂p 2
V = =−
A 12 μ ∂ x al ( )
=−
12 μ ∂ x
a ( )
u
= 0
y yaitu pada y = a/2
1 p 2 3
a V
dan u maksimum = 8 x 2
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat
3.2. Bahan
1. Air
1. Buka kran dari bak konstan, kemudian hitung debit inflow dari bak konstan
head, dalam tiga posisi bukaan yang berbeda. Gunakan metoda : Volumetrik.
2. Rubah posisi kran ( Outflow ) dari bak konstan, pada tiga posisi dengan debit
yang telah dihitung sebelumnya.
3. Perhatikan perbedaan muka air yang terbaca pada manometer, bila ada tinggi
yang melebihi batas mistar pada manometer, gunakan mistar tambahan untuk
mengukur kelebihannya.
4. Ukur dan catat dimensi instrument percobaan. Lampirkan dalam kertas grafik
pada laporan praktikum.
BAB IV
4.1 Hasil
Perhitungan Debit :
1) V =340ml=340 x 10−3
t=7.5 dtk
340 x 10−3
Q= = 0.0453 l / dtk
7.5
2) V =230 ml=230 x 10−3
t=8.1 dtk
230 x 10−3
Q= = 0.0284 l / dtk
8.1
3) V =320ml=320 x 10−3
t=7.5 dtk
320 x 10−3
Q= = 0.0413 l / dtk
7.5
Menentukan Kecepatan dan Tekanan
a. Kecepatan
Q1 = 0.0453 l/dtk ; Q2 = 0.0284 l/dtk ; Q3 = 0.0413 l/dtk ; A = πr2
b. Tekanan
I ) h1 = 56 cm = 0.56 m II ) h1 = 32.5 cm = 0.325 m
h2 = 46.4 cm = 0.464 m h2 = 33 cm = 0.33 m
P = γ . h1 = 5.49 atm P = γ . h1 = 3.19 atm
P = γ . h2 = 4.55 atm P = γ . h2 = 3.24 atm
III ) h1 = 48 cm = 0.48 m
h2 = 52.7 cm = 0.527 m
P = γ . h1 = 4.71 atm
P = γ . h2 = 5.17 atm
2. Local Losses
2. Local Losses
2. Local Losses
4.2. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini praktikan akan menentukan nilai-nilai dari tekanan,
kecepatan, serta debit yang diperoleh dari kegiatan praktikum. Setelah mendapatkan
nilai tersebut maka akan dibandingkan antara nilai perhitungan dengan nilai dari hasil
praktikum.
Ketika kran pada constan head dibuka dan masuk ke bagian entrance, maka
keempat selang yang ada pada pipa akan terisi. Di dalam selang akan tertinggal
gelembung-gelembung yang dapat dihilangkan dengan menekuk atau
membengkokkan bagian selang yang mengalirkan air. Setelah melakukan hal tersebut
pengukuran pun di lakukan dan terdapat hasil yang tercantum di kolom hasil. Dengan
menggunkan rumus tekanan dan juga kecepatan di dapatlah hasil yang
memperlihatkan bahwa dengan kecepatan 0,0894 m/s dan tekanan 4,55184 maka
akan terukur hasil M4 untuk kecepatannya sebesar 45,5 cm dan M3 sebesar 56 cm.
Dan di bandingkan dengan pipa yang lebih kecil diameternya maka di dapatkan hasil
yang lebih tinggi. Maka dengan ini akan diketahui bahwa semakin kecil diameter
suatu pipa maka semakin besar tekanan dan kecepatan yang tercipta.
Reservoir utama yang digunakan dalam menampung air pada praktikum aliran
dalam pipa ini adalah Tangki Thorn, yang dialirkan langsung melaluli sebuah pipa
dan akan ditampung dalam sebuah bak konstan (constant head). Dalam constant
head tersebut ada pipa yang tingginya sejajar dengan tinggi air yang ada sebuah bak
constant head tersebut agar air didalam bak ini mempunyai volume yang tetap.
Setelah itu air yang dalam pipa mengalir ke bak penampungan, lalu akan dipompa
kembali menuju thorn. Dalam mekanisme aliran ini digunakan juga alat instrument
yang berbentuk pipa U yang digunakan untuk mengukur debit, tekanan dan kecepatan
aliran air.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Semakin besar kecepatan maka semakin besar juga tekanan yang dihasilakan,
dan sebaliknya semakin kecil kecepatan maka semakin kecil juga tekanannya.
2. Untuk mendapatkan tinggi air yang konstan maka diperlukan constant head
untuk menyeimbangkan tinggi air tersebut.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi debit aliran air pada saluran terbuka antara
lain penampang saluran, kekasaran permukaan saluran, kemiringan saluran,
debit aliran, kecepatan aliran, pertemuan saluran (junction) dan angin.
4. semakin kecil diameter suatu pipa maka semakin besar tekanan dan kecepatan
yang tercipta.
5.2. Saran
Dalam melakukan praktikum ini, praktikan harus mendapat bimbingan serta
pengawasan dari para asisten dosen agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
kegiatan praktikum. Penggunaan alat ukur harus diperhatikan guna menghindari
kesalahan dalam pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
rudiwp.files.wordpress.com/2006/11/flow-induced-vibration.pdf
diakses pada tanggal 21 Mei 2010
http://www.gurumuda.com/tekanan-dalam-fluida/
diakses pada tanggal 21 Mei 2010
http://vladvamphire.wordpress.com/sharing/pipingsystem/bab-04-aliran-fluida-dalam-
pipa/