You are on page 1of 79

TRIPI

TAKA
/TIPI
TAKA

Tripitak
a/Tipita
ka atau
'Tiga
Keranja
ng'
terdiri
dari
vinaya
pitaka,
sutra
pitaka,
dan
abhidh
arma
pitaka ,
dimana
merupa
kan
kitab
suci
yang
dipakai
dalam
agama
Buddha
, dapat
ditemu
kan
dalam
bahasa
Pali dan
bahasa
Sanske
rta.
Perbed
aan
bahasa
dalam
kitab
suci
yang
dipakai
tersebu
t,
akhirny
a
menjad
i ciri
khas
masing
-
masing
aliran
yang
ada
dalam
Buddhis
me.

Bahas
a yang
dipaka
i Sang
Buddh
a

Berbag
ai
peneliti
an
mempe
rlihatka
n
bahwa
Sang
Buddha
berbica
ra
dengan
bahasa
Ardha
magad
hi.
Sedang
kan
berbag
ai sekte
dalam
sejarah
Buddhis
me
mencat
at
sendiri
sabda-
sabda
Sang
Buddha
dalam
berbag
ai
bahasa,
antara
lain
sekte
Sarvast
ivada
(cikal
bakal
Mahaya
na)
mengg
unakan
bahasa
Sansek
erta,
sekte
Mahasa
nghika
mengg
unakan
bahasa
Gandha
ri
Prakrit,
sekte
Samitiy
a
mengg
unakan
bahasa
Apabhr
amsa,
sekte
Sthavir
avada
(cikal
bakal
Therav
ada)
mengg
unakan
bahasa
Paisaci.
Sehing
ga jelas
sekali
bahwa
Sang
Buddha
berbica
ra
dalam
berbag
ai
bahasa.

Dalam
perkem
bangan
nya
maka
dapat
dimaklu
mi
bahwa
semua
kitab
suci
agama
Buddha
merupa
kan
terjema
han
karena
sudah
sangat
sulit
diperole
h
dalam
bentuk
aslinya.
Aliran
Mahaya
na
mengg
unakan
bahasa
Sansek
erta
dan
Therav
ada
mengg
unakan
bahasa
Pali.

Namun
dalam
praktek
nya
sering
terjadi
adanya
tudinga
n
ataupu
n usaha
pembu
ktian
sekte
yang
ada
dalam
Buddhis
me
masing
-
masing
yang
dengan
bangga
menyat
akan
sekte
mereka
sebagai
sekte
yang
paling
murni
dan
paling
benar,
padahal
Sang
Buddha
sendiri
juga
mempe
rkenan
kan
para
siswaN
ya
untuk
mencat
at
sabda-
sabdaN
ya
dalam
bahasa
masing
-
masing,
sebagai
mana
dapat
dilihat
pada
Cullav
aga V
33,1 ,
yang
berbun
yi

"Anuja
nam,
bhikkh
ave,
sakaya
-
niruttiy
a
buddha
vacana
m
pariya
panitu
m."

yang
diterje
mahka
n,

"Wahai
para
bhikkh
u,
kalian
diperke
nankan
mencat
at
sabda-
sabda
Bhagav
an
(sebuta
n
Buddh
a)
dengan
bahasa
kalian
sendiri.
"

Sehing
ga
kitapun
janganl
ah
terlalu
terpaku
ataupu
n ragu
akan
suatu
bahasa
yang
dipakai
dalam
usaha
kita
mendal
ami
Ajaran
Sang
Buddha
.
Janganl
ah
hanya
terpaku
pada
kata
atau
bahasa,
yang
penting
adalah
arah
yang
ditunju
k oleh
jari
telunju
k
bukanla
h
telunju
k yang
harus
kita
perdeb
atkan
untuk
dapat
menik
mati
sinar
bulan
yang
ditunju
k oleh
jari
telunju
k
tersebu
t.

Kitab
Suci

Kitab
suci
yang
dewasa
ini
dipakai
dalam
agama
Buddha
ditemu
kan
dalam
bahasa
Pali dan
bahasa
Sanske
rta.
Nama
umum
yang
diberika
n untuk
kumpul
an
kitab
suci
agama
Buddha
adalah
Tripitak
a. "Tri "
berarti
"tiga "
dan
"pitaka
"
berarti
"keranj
ang "
atau
biasa
diartika
n
sebagai
"kumpu
lan ".
Tripitak
a
dengan
demikia
n
adalah
" Tiga
Keranja
ng "
atau
"Tiga
Kumpul
an",
terdiri
dari:

1.     
V
i
n
a
y
a

P
i
t
a
k
a

a
t
a
u

K
u
m
p
u
l
a
n

D
i
s
i
p
l
i
n

V
i
h
a
r
a
.
2.     
S
u
t
t
a
/
S
u
t
r
a

P
i
t
a
k
a

a
t
a
u

K
u
m
p
u
l
a
n

C
e
r
a
m
a
h
/
D
i
a
l
o
g
.
3.     
A
b
h
i
d
h
a
m
m
a
/
A
b
h
i
d
h
a
r
m
a

P
i
t
a
k
a

a
t
a
u

K
u
m
p
u
l
a
n

D
o
k
t
r
i
n

Y
a
n
g

L
e
b
i
h

T
i
n
g
g
i
,
h
a
s
i
l
s
u
s
u
n
a
n

s
i
s
t
e
m
a
t
i
s

d
a
n

a
n
a
l
i
s
i
s

s
k
o
l
a
s
t
i
k

d
a
r
i
b
a
h
a
n
-
b
a
h
a
n

y
a
n
g

d
i
t
e
m
u
k
a
n

d
a
l
a
m

S
u
t
t
a
/
S
u
t
r
a

P
i
t
a
k
a
.
 
1.
Tipitak
a Pali
 
Tipitak
a Pali
(45
jilid)
memilik
i
pemba
gian
sebagai
berikut
:
 
Vinaya
Pitaka
:
1.
Parajik
a
2.
Pacittiy
a
3.
Mahava
gga
4.
Culava
gga
5.
Parivar
a
 
Sutta
Pitaka
:
1.
Digha
Nikaya
2.
Majjhi
ma
Nikaya
3.
Samyut
ta
Nikaya
4.
Angutt
ara
Nikaya
5.
Khudda
ka
Nikaya
 
Abhid
hamm
a
Pitaka
:
1.
Dham
masan
gani
2.
Vibhan
ga
3.
Dhatuk
atha
4.
Puggal
apanna
tti
5.
Kathav
atthu
6.
Yamak
a
7.
Patthan
a
 
2.
Mahap
itaka
(Tripit
aka
Mahay
ana)
 
Mahapit
aka (Ta
Chang
Cing)
terdiri
dari
100
buku
dengan
pemba
gian
sebagai
berikut
:
 
1.
Agama
2.
Jataka
3.
Prajnap
aramita
4.
Saddha
rma
Pundari
ka
5.
Vaipuly
a
6.
Ratnak
uta
7.
Parinirv
ana
8.
Mahasa
nnipata
9.
Kumpul
an
Sutra
10.
Tantra
11.
Vinaya
12.
Penjela
san
Sutra
13.
Abhidh
arma
14.
Madhya
mika
15.
Yogaca
ra
16.
Sastra
17.
Koment
ar
Sutra
18.
Koment
ar
Vinaya
19.
Koment
ar
Sastra
20.
Sekte
21.
Aneka
Sekte
22.
Sejarah
23.
Kamus
24.
Daftar
Isi
25.
Koment
ar
Sutra
Lanjuta
n
26.
Koment
ar
Vinaya
Lanjuta
n
27.
Koment
ar
Sastra
Lanjuta
n
28.
Aneka
Sekte
Lanjuta
n
 
Sutra-
sutra
dari
kaum
Therav
ada
juga
terdapa
t dalam
Tripitak
a
Mahaya
na
dengan
sebutan
Agama
Sutra
(A Han
Cing).
Agama
Sutra
sebagia
n besar
isinya
tidak
berbed
a
dengan
apa
yang
terdapa
t di
Nikaya
Pali.
Agama
Sutra
ini
terdiri
dari :
 
1.
Dhirgh
agama
2.
Mdhya
magam
a
3.
Samyu
ktagam
a
4.
Ekottari
kagam
a
 
Dalam
Tripitak
a
Mahaya
na
terdapa
t pula
tujuh
kitab
Abhidh
arma
dari
golonga
n
Sarvast
ivada
(berbed
a
dengan
Abhidh
amma
Pali),
yaitu :
 
1.
Jnanap
rasthan
a
2.
Samgiti
prayay
a
3.
Prakara
napada
4.
Vijnana
kayasy
a
5.
Dhatuk
aya
6.
Dharm
askand
ha
7.
Prajnap
tisastra
 
3.
Kangju
r dan
Tangju
r
(Tibet
an
Tripita
ka)
 
Disamp
ing
sutra-
sutra
Mahaya
na dan
Therav
ada
yang
diambil
sebagai
kitab
pokok
dalam
aliran
Buddhis
me
Tibet
(Tantra
yana/V
ajrayan
a) ,
mereka
juga
memilik
i Kitab
Kangju
r dan
Tangjur
. Kitab
Kangju
r
(Bka’-‘
gyur,
yang
berarti
Terjem
ahan
Sabda
Sang
Buddha
) berisi
108
jilid
merupa
kan
deskrip
si
Ajaran
Sang
Buddha
,
sedang
kan
Tanjur
(Bstan-
‘gyur,
yang
berarti
Terjem
ahan
Ajaran
Sang
Buddha
) berisi
227
jilid
merupa
kan
koment
ar dari
teks
dasar.
 
Kangju
r
memilik
i 6
bagian
utama
yang
berisi
(1)
Tantra
(2)
Prajnap
aramita
Sutra
(3)
Ratnak
uta
Sutra
yang
merupa
kan
kumpul
an
naskah
pelengk
ap
Mahaya
na (4)
Avatam
saka
Sutra
(5)
Berbag
ai Sutra
Mahaya
na dan
Hinaya
na ,
dan (6)
Vinaya.
 
Sedang
kan
Tanjur
yang
dapat
dibagi
menjad
i 3.526
naskah
dapat
dibagi
atas
tiga
kelomp
ok
utama,
yaitu
(1)
stotras
; pujian
agung
dalam
satu
jilid
termas
uk 64
naskah
(2)
Ulasan
tantra
dalam
86 jilid
termas
uk
3.055
naskah,
dan (3)
Ulasan
sutra-
sutra
dalam
137
jilid
termas
uk 567
naskah.
Naskah
-
naskah
terjema
han
dalam
bahasa
Tibet
tersebu
t
merupa
kan
naskah
peningg
alan
yang
sangat
penting
setelah
terdapa
t cukup
banyak
naskah
di India
dibakar
habis
oleh
invasi
agama
Islam
di
India.
 
 
Sekilas
Panda
ng
Tipitak
a
 
Vinaya
Pitaka
 
Vinaya
Pitaka
merupa
kan
suatu
kumpul
an Tata
Tertib
dan
Peratur
an Cara
Hidup
yang
ditetap
kan
untuk
mengat
ur
murid-
murid
Sang
Buddha
yang
telah
diangka
t
sebagai
bhikkhu
atau
bhikkhu
ni ke
dalam
Sangha
.
Peratur
an-
peratur
an ini
berupa
himbau
an dari
Sang
Buddha
dengan
tujuan
agar
mereka
mengu
asai
dan
menge
ndalika
n
perbuat
an
jasmani
dan
ucapan
mereka
. Kitab
ini juga
menya
ngkut
hal-hal
menge
nai
pelangg
aran
peratur
an;
terdapa
t
berbag
ai jenis
peringa
tan dan
usaha
pengen
dalian
sesuai
dengan
sifat
pelangg
aran
yang
dilakuk
an.
Secara
umum
Vinaya
Pitaka
dapat
dibagi
atas :
 
(1)
Sutta
Vibhan
ga
 
Bagian
yang
berhub
ungan
dengan
Pratimo
ksa/Pat
imokha
yaitu
peratur
an-
peratur
an
untuk
para
bhikkhu
/bhiksh
u (227
peratur
an) dan
bhikkhu
ni/bhiks
huni
(311
peratur
an).
 
(2)
Khand
aka-
khand
aka ,
terdiri
dari
Mahava
gga
dan
Cullava
gga.
 
Mahav
agga
merupa
kan
serangk
aian
peratur
an
menge
nai
upacara
penahbi
san
bhikkhu
,
upacara
Uposat
ha,
peratur
an
tentang
tempat
tinggal
selama
musim
hujan
[vassa]
,
upacara
pada
akhir
vassa
[pavara
na],
peratur
an
menge
nai
jubah,
peralat
an,
obat-
obatan
dan
makana
n,
pember
ian
jubah
Khatina
setiap
tahun,
peratur
an bagi
bhikhu
yang
sakit,
peratur
an
tentang
tidur,
tentang
bahan
jubah,
tata
cara
melaks
anakan
sangha
kamma
(upacar
a
sangha
), dan
tata
cara
dalam
hal
terjadi
perpeca
han.
 
Cullav
agga,
terdiri
dari
peratur
an
untuk
menan
gani
pelangg
aran-
pelangg
aran,
tata
cara
peneri
maan
kembali
seorang
bhikkhu
ke
dalam
sangha
setelah
melaku
kan
pember
sihan
atas
pelangg
aranny
a, tata
cara
untuk
menan
gani
masala
h-
masala
h yang
timbul,
berbag
ai
peratur
an
yang
mengat
ur cara
mandi,
menge
nakan
jubah,
mengg
unakan
tempat
tinggal,
peralat
an,
tempat
bermal
am dan
sebagai
nya,
menge
nai
perpeca
han
kelomp
ok-
kelomp
ok
bhikkhu
,
kewajib
an guru
[acariy
a] dan
calon
bhikkhu
[saman
era],
upacara
pembac
aan
Patimo
kkha,
penahbi
san dan
bimbing
an bagi
bhikkhu
ni,
kisah
menge
nai
Pasamu
Agung
Pertam
a di
Rajagra
ha, dan
kisah
menge
nai
Pesamu
an
Agung
Kedua
di
Vesali.
 
(3)
Pariva
ra,
 
Merupa
kan
suatu
ringkas
an dan
pengelo
mpoka
n
peratur
an-
peratur
an
Vinaya
yang
tersusu
n
dalam
bentuk
tanyaja
wab
untuk
dipergu
nakan
dalam
pengaja
ran dan
ujian.
Dalam
Buddhis
me
Mahaya
na juga
terdapa
t
Brahma
jala
Sutra
[Fan
Wang
Cing]
yang
dipergu
nakan
sebagai
pedoma
n untuk
menera
ngkan
sila,
pratimo
ksha
dan
Bodhis
attva
sila
dimana
terdiri
dari 10
pasal
kesalah
an
besar
[Garuk
apatti]
dan 48
pasal
kesalah
an kecil
[Lahuk
apatti].
Brahma
jala
Sutra
yang
dipakai
oleh
Buddhis
me
Mahaya
na
merupa
kan
terjema
han
dari
Kumar
ajiva
antara
tahun
401 -
409 M.
Selain
itu
terdapa
t juga
Upasik
a Sila
yang
merupa
kan
terjema
han
dari
Dharm
araksa
antara
tahun
414-
421 M.
Untuk
Bhikshu
ni,
terdapa
t juga
Bhiksh
uni
Sanghi
ka
Vinaya
Pratimo
ksha
Sutra
yang
diterje
mahka
n oleh
I-
Ching
pada
tahun
700-
711 M
dimana
terdiri
atas
348
pasal.
 
Sutra
Pitaka
[Sutta
Pitaka
]
 
Merupa
kan
kumpul
an
pembic
araan
antara
Sang
Buddha
dengan
berbag
ai
kalanga
n,
semasa
Beliau
menge
mbang
kan
ajaranN
ya.
Sutra
Pitaka
dapat
dikelom
pokkan
dalam
lima
kelomp
ok
utama,
yaitu :
- Digha
Nikaya
(kumpu
lan
sutra
yang
isinya
panjan
g),
-
Majjhi
ma
Nikaya
(kumpu
lan
sutra
yang
isinya
tidak
terlalu
panjan
g),
-
Samyut
ta
Nikaya
(kumpu
lan
sutra
yang
isinya
secara
kelomp
ok),
-
Angutt
ara
Nikaya
(kumpu
lan
sutra
atas
bebera
pa
topik
utama),
-
Khudda
ka
Nikaya
(kumpu
lan
sutra
dari
berbag
ai
bahan).
 
Selain
itu
dalam
Buddhis
me
Mahaya
na
masih
terdapa
t
banyak
sutra
lainnya
yang
diperkir
akan
sekitar
300
sutra,
dimana
terdapa
t
bebera
pa yang
tersusu
n
sesuda
h
Parinirv
ana
Sang
Buddha
. Sutra-
sutra
yang
kebany
akan
berasal
dari
bahasa
Sansek
erta
telah
berhasil
diterje
mahka
n ke
dalam
berbag
ai
bahasa
saat ini
berkat
jasa-
jasa
dari
para
sesepu
h
Mahaya
na,
seperti
Kashy
apama
tanga
dan
Mdian
Dharm
araksh
a, Tao-
an,
Kumar
ajiva,
Siksan
anda,
Buddh
abhadr
a,
Buddh
ajiva,
Buddh
ayasas
,
Bodhir
uci,
Bhodiy
asa,
Gunab
adra,
Dhama
kshem
a,
Punyat
ara,
Param
artha,
I-
ching,
Fa-
hsien,
Hsuan-
tsang,
Subha
karasi
nha,
Divaka
ra, dan
lain-
lain.
Kebany
akan
sutra
yang
diterje
mahka
n pada
awalny
a ke
dalam
bahasa
Mandari
n
tersebu
t
dibawa
dari
India
ataupu
n
Srilank
a
melalui
jalan
darat
yang
dikenal
sebagai
Jalan
Sutra
(Silk
Road).
Sekara
ng
sutra-
sutra
tersebu
t sudah
ada
dalam
berbag
ai
bahasa
khusus
nya
bahasa
Tibet,
Jepang,
Korea,
Vietna
m dan
malaha
n
terdapa
t
banyak
sutra
yang
sudah
diterje
mahka
n
dalam
bahasa
Inggris,
Peranci
s, dan
Belanda
.
 
Di
Indone
sia,
pada
jaman
kejayaa
n
Sriwijay
a dalam
masa
keprab
uan
Syailen
dra
(sekara
ng
Palemb
ang,
Sumate
ra),
telah
tercatat
dalam
sejarah
sebagai
pusat
pendidi
kan
Agama
Buddha
Mahaya
na
dimana
terdapa
t
seorang
guru
agama
Buddha
yang
terkena
l
bernam
a
Sakya
kirti
(Dhar
makirt
i).
Demiki
an juga
di
tanah
Jawa
dimana
sempat
juga
didatan
gi oleh
bebera
pa
tokoh
yang
terkena
l dalam
sejarah
perkem
bangan
Buddhis
me
dengan
berbag
ai
peningg
alan
sejarah
nya
seperti
candi
Borobu
dur,
Mendut
, Pawon
dan
lain-
lain.
Bhikshu
Fa-
hsien
dari
Cina
pada
tahun
414 M
sempat
tinggal
selama
lima
bulan di
Ho-ling
(Jawa)
yang
sesuai
catatan
nya
bahwa
di Jawa
telah
meneri
ma
agama
Buddha
yang
beralira
n
Hinaya
na.
Setelah
itu
Gunaw
arman
dari
Kashmi
r yang
datang
ke Jawa
pada
sekitar
tahun
421 M.
Bhikshu
lainnya
dari
Cina,
Hui-
ning
juga
pernah
ke Jawa
pada
sekitar
tahun
664 M
dan
sempat
tinggal
selama
tiga
tahun.
I-
ching
sempat
dua kali
ke
Sriwijay
a
dimana
pada
tahun
685 M
sempat
tinggal
selama
empat
tahun
untuk
menyel
esaikan
tugasny
a
menerj
emahka
n
berbag
ai kitab
dari
bahasa
Sansek
erta ke
bahasa
Mandari
n.
Atisa
(hidup
tahun
982-
1054)
dari
keluarg
a
bangsa
wan
Bengala
yang
menjad
i
bhikshu
pernah
datang
ke
Srivijay
a untuk
belajar
filsafat
dan
logika
agama
Buddha
Mahaya
na
selama
12
tahun
(antara
tahun
1011-
1023)
dibawa
h
bimbing
an guru
besar
Sakya
kirti
(Dhar
makirt
i).
 
Bebera
pa
sutra
dalam
Mahaya
na
yang
diangga
p
sangat
penting
, antara
lain :
 
-
Avatam
saka
Sutra
(Hua
Yen
Cing)
- Maha
Ratnak
uta
Sutra
(Ta Pao
Ci
Cing)
- Maha
Sangha
ta
Sutra
(Ta Ci
Cing)
-
Astasa
hasrika
Prajnap
aramita
Sutra
(Pa
Chien
Sung
Phan Jo
Cing)
- Maha
Prajnap
aramita
Sutra
(Ta
Phan Jo
Cing)
-
Prajnap
aramita
Hrdaya
Sutra
(Sim
Cing)
- Sad-
Dharm
a
Pundari
ka
Sutra
(Fa
Hua
Cing)
-
Mahapa
rinirvan
a Sutra
(Ta
Ch'eng
Nie
Phan
Cing)
-
Surang
ama
Sutra
(Leng
Yeng
Cing/
Ta Fo
Ting
Shuo
Leng
Yeng
Cing)
-
Amitab
ha
Sutra
(O Mi
Tho
Cing)
-
Sukhav
ati
Vyuha
Sutra
(Wu
Liang
Shuo
Cing /
Fo
Shuo A
Mi Tho
Cing)
-
Amitay
ur
Dhyana
Sutra
(Kuang
Wu
Liang
Shuo
Cing)
-
Vaipuly
a-
mahav
yuha
Sutra
(Ta
Cuang
Yen
Cing)
-
Vimala
kirti
Nirdesa
Sutra
(Wei
Mo
Cing)
-
Suvarn
aprabh
asa
Sutra
(Cin
Kuang
Ming
Cui Sen
Wang
Cing),
-
Lankav
atara
Sutra
(Leng
Cia
Cing)
-
Sandhi
Nirmoc
ana
Vyuha
Sutra
(Cie
Sen Mi
Cing)
-
Vajrach
edika-
prajna-
paramit
a Sutra
(Cin
Kang
Cing)
-
Mahava
irocana
bhi-
sambh
odi
Sutra
(Ta Re
Ru Lai
Cing)
- Lalita
Vistara
Sutra
(P'u
Yao
Cing)
-
Suvarn
a
Prabha
sa
Sutra
(Cin
Kuang
Ming
Cui Sen
Wang
Cing)
-
Dasabh
umika
Sutra
(Se' Ti
Cing)
-
Mahaya
na
Buddha
Pacchi
movad
a Pari
Nirvana
Sutra
(I Chia
Yu
Cing)
-
Brahma
jala
Sutra
(Fan
Wang
Cing)
- Dasa
Kausaly
a
Karma
Sutra
(Se'
San Ye
Tao
Cing)
- Maha
Samnip
ata
Sutra
(Ta Chi
Cing)
-
Tathag
atagarb
ha
Sutra
(Ta
Fang
Teng Ju
Lai
Tsang
Cing)
-
Yogaca
rabhum
i
Sutra /
Dharm
atara
Dhayna
Sutra
(Ta Mo
To Lo
Ch'an
Cing)
-
Bhaish
ajyagur
u
Vaidury
aprabh
a
Tathag
ata
Sutra
(Yo Shi
Liu Li
Kuang
Ju Lai
Pen
Yuan
Khung
Te
Cing)
-
Sanmu
khi
Dharan
i Sutra
(Liu
Men To
Lo Ni
Cing)
- Sutra
Hui
Neng
atau
Sutra
Altar
(Liu Cu
Than
Cing)
-
Ksitigar
bha
Bodhis
attva
Sutra
(Ti
Chang
Phu Sat
Pen
Yuan
Cing)
-
Bodhis
attva
Treasur
y Sutra
(Phu
Sat
Tsang
Cing)
 
Abhid
harma
Pitaka
[Abhid
hamm
a
Pitaka
]
 
Merupa
kan
kumpul
an
berdasa
rkan
klasifik
asi
yang
detail
menge
nai
fenome
na
kejiwaa
n,
logika,
analisa
metafisi
k dan
informa
si
penting
dari
kosa
kata.
Kitab
Abhidh
amma
dapat
juga
disebut
sebagai
ilmu
psikolo
gi
Buddhis
me
yang
mengaj
arkan
analisis
yang
mendal
am
menge
nai
berbag
ai
kompo
nen
dan
proses
dari
batin
dan
jasmani
.
 
Abhidh
amma
Pitaka
sesuai
uraian
dari
kaum
Sthavir
avada
(Pali
canon)
dapat
diuraika
n
menjad
i tujuh
jilid
buku
[pakara
na],
yaitu :
 
a.     
D
h
a
m
m
a
s
a
n
g
a
n
i
,

m
e
n
g
u
r
a
i
k
a
n

m
e
n
g
e
n
a
i
e
t
i
k
a

d
i
l
i
h
a
t
d
a
r
i
s
u
d
u
t
p
a
n
d
a
n
g

i
l
m
u

j
i
w
a
b.     
V
i
b
h
a
n
g
a
,
m
e
n
g
u
r
a
i
k
a
n

a
p
a

y
a
n
g

t
e
r
d
a
p
a
t
d
a
l
a
m

b
u
k
u

D
h
a
m
m
a
s
a
n
g
a
n
i
d
e
n
g
a
n

m
e
t
o
d
e

y
a
n
g

b
e
r
b
e
d
a
.
B
u
k
u

i
n
i
d
a
p
a
t
d
i
b
a
g
i
l
a
g
i
d
a
l
a
m

d
e
l
a
p
a
n

b
a
b

[
v
i
b
h
a
n
g
a
]
,
d
a
n

m
a
s
i
n
g
-
m
a
s
i
n
g

b
a
b

m
e
m
i
l
i
k
i
t
i
g
a
b
a
g
i
a
n

y
a
i
t
u

S
u
t
t
a
n
t
a
b
h
a
j
a
n
i
y
a
,

A
b
h
i
d
h
a
m
m
a
b
h
a
j
a
n
i
y
a
d
a
n

P
a
n
n
a
p
u
c
c
h
a
k
a

a
t
a
u

d
a
f
t
a
r

p
e
r
t
a
n
y
a
a
n
-
p
e
r
t
a
n
y
a
a
n
.
c.     
D
h
a
t
u
k
a
t
h
a
,
m
e
n
g
u
r
a
i
k
a
n

m
e
n
g
e
n
a
i
u
n
s
u
r
-
u
n
s
u
r

b
a
t
i
n

y
a
n
g

t
e
r
b
a
g
i
a
t
a
s

e
m
p
a
t
b
e
l
a
s

b
a
g
i
a
n
.
d.     
P
u
g
g
a
l
a
p
a
n
n
a
t
t
i
,
m
e
n
g
u
r
a
i
k
a
n

b
e
r
b
a
g
a
i
w
a
t
a
k

m
a
n
u
s
i
a

[
p
u
g
g
a
l
a
]

y
a
n
g

t
e
r
k
e
l
o
m
p
o
k

d
a
l
a
m

s
e
p
u
l
u
h

u
r
u
t
a
n

k
e
l
o
m
p
o
k
.
e.     
K
a
t
h
a
v
a
t
t
h
u
,
t
e
r
d
i
r
i
d
a
r
i
d
u
a

p
u
l
u
h

t
i
g
a

b
a
b

y
a
n
g

m
e
r
u
p
a
k
a
n

k
u
m
p
u
l
a
n
p
e
r
c
a
k
a
p
a
n

[
k
a
t
h
a
]

d
a
n

s
a
n
g
g
a
h
a
n

t
e
r
h
a
d
a
p

p
a
n
d
a
n
g
a
n
s
a
l
a
h

y
a
n
g

d
i
k
e
m
u
k
a
n

o
l
e
h

b
e
r
b
a
g
a
i
s
e
k
t
e

t
e
n
t
a
n
g

h
a
l
-
h
a
l
y
a
n
g

b
e
r
h
u
b
u
n
g
a
n

d
e
n
g
a
n

t
h
e
o
l
o
g
i
d
a
n

m
e
t
a
f
i
s
i
k
a
.
f.      
Y
a
m
a
k
a
,
t
e
r
d
i
r
i
d
a
r
i
s
e
p
u
l
u
h

b
a
b

[
y
a
m
a
k
a
]
,
y
a
i
t
u

M
u
l
a
,

K
h
a
n
d
a
,

A
y
a
t
a
n
a
,

D
h
a
t
u
,

S
a
c
c
a
,

S
a
n
k
h
a
r
a
,

A
n
u
s
a
y
a
,

C
i
t
t
a
,

D
h
a
m
m
a

d
a
n

I
n
d
r
i
y
a
.
g.     
P
a
t
t
h
a
n
a
,
m
e
n
e
r
a
n
g
k
a
n

m
e
n
g
e
n
a
i
s
e
b
a
b
-
s
e
b
a
b

y
a
n
g

b
e
r
k
e
n
a
a
n

d
e
n
g
a
n

d
u
a

p
u
l
u
h

e
m
p
a
t
h
u
b
u
n
g
a
n

a
n
t
a
r
a

b
a
t
i
n

d
a
n

j
a
s
m
a
n
i
[
P
a
c
c
a
y
a
]
.
 
Abhidh
arma
Pitaka
dari
kaum
Sarvast
ivada
(Sanse
kerta)
dapat
dikelom
pokkan
dalam
tujuh
kitab,
yaitu :
 
a.     
J
n
a
n
a
-
p
r
a
s
t
h
a
n
a
,
b.     
S
a
n
g
i
t
i
p
a
r
y
a
y
a
,

c.     
P
r
a
k
a
r
a
n
a
p
a
d
a
,

d.     
V
i
j
n
a
n
a
k
a
y
a
s
y
a
,

e.     
D
h
a
t
u
k
a
y
a
,

f.      
D
h
a
r
m
a
s
k
a
n
d
h
a
,

g.     
P
r
a
j
n
a
p
t
i
s
a
s
t
r
a
.
 
Disamp
ing itu
terdapa
t juga
bebera
pa
kitab
koment
arnya,
seperti
Abhidh
amma
Maha
Vaibas
ha
Sastra
dan
Abhidh
amma
Kosa
Sastra.
Demiki
an juga
yang
ditulis
oleh
kaum
Madhya
mika,
antara
lain
Madhya
mika
Karika,
Dwi-
dasa-
Sastra,
Sata
Sastra.
Asang
a dari
kaum
Vijanav
ada
yang
dikenal
dengan
Yogaca
ra
menyus
un
bebera
pa
karyan
ya yang
berhub
ungan
dengan
Abhidh
amma,
yaitu :
Saptad
asabhu
mi
Sastra
Yoga-
caryab
humi,
Sutrala
nkara-
Tika,
Madhya
tavibha
ga
Sastra
Granth
a,
Vajrach
eda
Sutra
Sastra,
Yogavi
bhaga
Sastra
dan
Mahaya
nasam
parigra
ha
Sastra.
Vasub
andhu
juga
menulis
bebera
pa
kitab
yang
berhub
ungan
dengan
Abhidh
amma,
yaitu :
Vidyam
a-
trasidd
hi,
Pancas
kandha
ka
Sastra,
Vidyam
atrasid
dhi
Tridasa
Sastra
Karika,
Karma-
siddhap
rakaran
a
Sastra,
Dasabh
umika
Sastra,
Gayasir
sha
Sutra
Tika
dan
Saddha
rmapun
darika
Sutra
Upades
a.
 
Keahlia
n
seseora
ng
dalam
mengu
asai
berbag
ai kitab
suci
yang
ada
dalam
Buddhis
me
bukanla
h
sebagai
jamina
n akan
mempe
roleh
manfaa
t
kehidup
an suci,
tetapi
yang
penting
adalah
berbuat
sesuai
ajaran
dalam
kehidup
an
sehari-
hari
baik
melalui
pikiran,
ucapan
ataupu
n
perbuat
an.
 
Sang
Buddh
a
bersab
da :
"Biarpu
n
seseora
ng
banyak
memba
ca
kitab
suci,
tetapi
tidak
berbuat
sesuai
dengan
ajaran,
maka
orang
lengah
itu
sama
seperti
gembal
a sapi
yang
menghi
tung
sapi
milik
orang
lain; ia
tak
akan
mempe
roleh
manfaa
t
kehidu
pan
suci.
Biarpun
seseora
ng
sedikit
memba
ca
kitab
suci,
tetapi
berbuat
sesuai
ajaran,
menyin
gkirkan
nafsu
indria,
kebenci
an dan
ketidak
tahuan,
memili
ki
penget
ahuan
benar
dan
batin
yang
bebas
dari
nafsu,
tidak
meleka
t pada
apapun
baik di
sini
maupu
n di
sana,
maka
ia akan
mempe
roleh
manfaa
t
kehidu
pan
suci."
(Dham
mapad
a, 19,
20)
 
 
Ketika
kita
menya
takan
berlin
dung
kepad
a
Dharm
a
(Dham
mang
Sarana
ng
Gacch
ami)
berarti
kita
harus
memili
ki
penge
rtian
yang
benar
terhad
ap
Ajaran
Sang
Buddh
a dan
menjal
ankan
nya
dalam
kehidu
pan
sehari
-hari
secara
bijaks
ana.

You might also like