You are on page 1of 57

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KALIMAT

SISWA KELAS 4 SDN KINANDANG 3 KECAMATAN BENDO


KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2006/2007

SKRIPSI
Diajukan kepada IKIP PGRI Madiun untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata 1
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh
SUPIYATUN
NPM 05.311.272/P

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI MADIUN
2007

i
ABSTRAK
Supiyatun. 2007. Kemampuan Menggunakan Preposisi Pada Kalimat Siswa Kelas 4
SDN Kinandang 3 Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan Tahun
2006/2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, IKIP
PGRI Madiun. Pembimbing (I) Drs. Agus Budi Santoso, M.Pd.
(II) Yuentie Sova Puspidalia, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci : Kemampuan, Preposisi pada Kalimat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menggunakan


preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN Kinandang, Kecamatan Bendo, Kabupaten
Magetan, tahun pelajaran 2006/2007.
Penelitian ini meneliti seluruh populasi. Oleh karena itu, penelitian ini
disebut penelitian total sampling. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas 4
SDN Kinandang, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, tahun pelajaran 2006/2007
yang berjumlah 13 siswa.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Selanjutnya,
pengumpulan data yang digunakan adalah teknis tes. Setelah data terkumpul,
kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan rumus
prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kemampuan menggunakan
preposisi di mendapat rata-rata skor nilai dari keseluruhan siswa sebesar 11,54 atau
masuk dalam kategori kurang. 2) Kemampuan menggunakan preposisi pada
mendapat rata-rata skor nilai dari keseluruhan siswa sebesar 19 atau masuk dalam
kategori baik. 3) Kemampuan menggunakan preposisi dalam rata-rata skor nilai dari
keseluruhan siswa sebesar 17 atau masuk dalam kategori cukup. 4) Kemampuan
menggunakan preposisi atas rata-rata skor nilai dari keseluruhan siswa sebesar 15,46
atau masuk dalam kategori cukup.

ii
MOTTO

Bila ingin mendapatkan dunia, capailah dengan ilmu


Bila ingin mendapatkan akherat, capailah dengan ilmu
Bila ingin mendapatkan keduanya, capailah dengan ilmu

Skripsi ini kupersembahkan kepada :


Orang tua, suami dan ananda tercinta

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

atas rahmat dan petunjuk-Nya, penelitian yang berjudul "Kemampuan Menggunakan

Preposisi Pada Kalimat Siswa Kelas 4 SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo,

Kabupaten Magetan, Tahun 2006/2007" dapat penulis laksanakan dan penulis

laporkan hasilnya dalam bentuk skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan karena adanya bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak.

Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Drs. Parji, M.Pd., Rektor IKIP PGRI Madiun.

2. Drs. Bambang Eko Hari Cahyono, M.Pd., Dekan FPBS IKIP PGRI Madiun.

3. Hj. Yuentie Sova Puspidalia, S.Pd., M.Pd., Kaprodi PBSI FPBS IKIP PGRI

Madiun, sekaligus Pembimbing II.

4. Drs. Agus Budi Santoso, M.Pd., Pembimbing I.

5. Kepala SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan yang telah

mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah yang

dipimpinnya.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena

itulah, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

iv
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengajaran sastra

Indonesia, terutama dalam pengajaran preposisi dalam kalimat.

Madiun, 14 April 2007

Penulis,

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ........................... iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

MOTTO DAN KATA PERSEMBAHAN ...................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4

C. Batasan Masalah ....................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

F. Kegunaan Penelitian ................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Kajian Pustaka ......................................................................... 8

1. Preposisi ............................................................................. 8

2. Kalimat ............................................................................... 16

B. Kerangka Pemikiran ................................................................ 22

vi
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 23

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 23

B. Desain Penelitian ..................................................................... 24

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 25

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ......................... 25

E. Teknik Analisis Data ............................................................... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 28

A. Deskripsi Data ......................................................................... 28

B. Hasil Analisis Data .................................................................. 32

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 36

A. Simpulan .................................................................................. 36

B. Saran ........................................................................................ 36

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 38

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... 39

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 40

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 46

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Tabel kemampuan menggunakan preposisi di pada kalimat

siswa kelas 4 SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo,

Kabupaten Magetan, tahun pelajaran 2006/2007 ...................... 28

Tabel 2 Tabel kemampuan menggunakan preposisi pada pada kalimat

siswa kelas 4 SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo,

Kabupaten Magetan, tahun pelajaran 2006/2007 ...................... 29

Tabel 3 Tabel kemampuan menggunakan preposisi dalam pada

kalimat siswa kelas 4 SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo,

Kabupaten Magetan, tahun pelajaran 2006/2007 ...................... 30

Tabel 4 Tabel kemampuan menggunakan preposisi atas pada kalimat

siswa kelas 4 SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo,

Kabupaten Magetan, tahun pelajaran 2006/2007 ...................... 30

Tabel 4 Tabel kemampuan menggunakan preposisi dari pada kalimat

siswa kelas 4 SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo,

Kabupaten Magetan, tahun pelajaran 2006/2007 ...................... 31

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah memiliki tujuan untuk

memberikan apresiasi yang benar terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang

baik dan benar baik dalam bentuk lisan maupun tulis. Dengan pengajaran yang

baik sesuai dengan kurikulum yang berlaku, siswa akan mendapatkan pengertian

yang baik dan benar tentang maksud dan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia.

Penyampaian yang baik, jelas dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia

yang benar, akan mampu diserap oleh siswa untuk diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari (Henry Guntur Tarigan, 1992:1).

Salah satu bahan ajar yang menjadi perhatian dalam pengajaran bahasa

Indonesia adalah penggunaan preposisi dalam kalimat. Penggunaan preposisi

dalam kalimat pada pengajaran bahasa Indonesia mendapatkan ruang yang

cukup. Pengajaran bahasa Indonesia memberikan pengertian preposisi dan

penerapannya dalam kalimat dalam setiap sub pokok bahasannya. Pemberian

tugas yang diberikan guru kepada siswa dalam menerapkan pemakaian preposisi

dalam kalimat selalu diberikan. Siswa diberi tugas membuat karangan, cerita,

surat, pengalaman pribadi serta bermacam-macam tugas yang dapat dijadikan

sebagai proses pembelajaran penggunaan preposisi dalam kalimat.

Upaya di atas akan membantu siswa dalam mempraktikkan penggunaan

kalimat yang benar terutama dalam penerapan preposisi. Latihan dan tugas yang

38
diberikan guru akan membantu siswa untuk meningkatkan kualitas tulisan serta

membantu siswa dalam memahami dengan lebih baik tentang penggunaan

preposisi dalam kalimat. Diharapkan dengan banyaknya latihan yang diberikan

guru, akan membantu siswa dalam mengapresiasi bahasa dan menjadikan

kegiatan menulis sebagai alternatif kegiatan yang dapat dikembangkan.

Dalam kenyataannya, penggunaan atau pemakaian preposisi dalam

kalimat sering tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Media tulisan seperti buku, surat resmi atau tidak resmi, majalah, dan karangan

cerpen sering belum menggunakan pemakaian preposisi dalam kalimat yang

benar. Bahkan terjadi kerancuan antara pemakaian preposisi dalam kalimat

dengan bentuk kata yang lain, misalnya kata kerja, kata sifat, kata keterangan dan

sebagainya. Kerancuan ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman yang baik dan

benar tentang penggunaan preposisi dalam kalimat dengan penggunaan kata yang

lain. Berdasarkan pada pengertian di atas, maka siswa tidak hanya diberi

pengetahuan tentang penggunaan preposisi dalam kalimat, namun siswa

dihadapkan langsung pada karya sastra baik karangan maupun tulisan baik dari

media massa maupun dari buku-buku paket. Diharapkan dengan membaca

langsung kalimat-kalimat yang tercantum dalam buku maupun di media cetak,

siswa akan dapat memahami serta dapat membedakan antara preposisi dalam

kalimat dan bentuk kata lain.

Kenyataan di atas menjadi tantangan bagi guru untuk dapat memberikan

materi pengajaran dengan metode yang mudah dipahami siswa serta dapat

diaplikasikan dalam praktek nyata. Metode yang tepat akan membantu guru

39
memberikan materi pelajaran dan siswa mudah dalam menerima pelajaran. Salah

satu metode yang sesuai adalah metode membaca dan menyimak. Apabila siswa

sudah dapat memahami penggunaan preposisi dalam kalimat, dilanjutkan dengan

latihan yaitu membuat tulisan berupa karangan didasarkan pada pemahaman

masing-masing siswa.

Dari uraian di atas, maka peran guru dan metode mengajar yang

digunakannya ikut membantu siswa dalam pemahaman pemakaian preposisi

dalam kalimat. Guru yang kreatif dalam menerapkan metode mengajar, akan

dapat memberikan pemahaman yang baik dan benar serta mudah dipahami oleh

siswa. Sebaliknya guru yang kurang kreatif dalam menerapkan metode mengajar,

berdampak pada kekurangpahaman siswa terhadap bahan ajar yang diberikan

guru.

Dalam menerapkan metode mengajar yang baik dan benar, ada beberapa

hambatan yang muncul dalam proses belajar mengajar diantaranya adalah

kurangnya fasilitas pendukung seperti buku bacaan, media cetak seperti koran,

majalah dan sebagainya. Beberapa hambatan itu muncul disebabkan lokasi SDN

Kinandang 03, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan berada di lingkungan

pedesaan, akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan bacaan di atas.

Untuk mengatasi hambatan di atas, guru secara proaktif memberikan

media yang dapat dijadikan contoh dalam penggunaan preposisi dalam kalimat

seperti mengumpulkan kliping baik dari koran atau majalah bekas, yang banyak

dijual di toko buku bekas. Keaktifan guru akan membantu proses belajar

mengajar bahasa Indonesia di kelas.

40
Dari paparan di atas, kemampuan menggunakan preposisi dalam kalimat

bagi siswa sangat penting. Berbagai macam hambatan dan kendala sudah

semestinya dapat diselesaikan oleh guru, bila mau proaktif dalam mencapai

tujuan pembelajaran. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

yang berkaitan dengan “Kemampuan Menggunakan Preposisi pada Kalimat

siswa kelas 4 SDN Kinandang 03, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan,

Tahun Pelajaran 2006/2007”.

B. Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang mungkin muncul dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Terbatasnya kemampuan siswa dalam penggunaan preposisi dalam kalimat.

2. Kurangnya keterampilan siswa dalam menulis terutama dalam kaitannya

penggunaan preposisi pada kalimat.

3. Perhatian siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas.

4. Dorongan yang diberikan guru dalam penggunaan preposisi pada kalimat

sangat kurang.

5. Keterbatasan alat peraga terutama buku bacaan baik dari media cetak maupun

buku-buku literatur yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan

kemampuannya dalam menggunakan preposisi pada kalimat.

C. Batasan Masalah

Agar dalam penelitian ini dapat terfokus, masalah yang akan diuraikan

akan dibatasi dalam hal keaktifan siswa di kelas dan kemampuan menggunakan

41
preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN SDN Kinandang 03, Kecamatan

Bendo, Kabupaten Magetan, Tahun Pelajaran 2006/2007.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

batasan masalah, perlu dirumuskan masalah penelitian, yaitu bagaimanakah

kemampuan menggunakan preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN SDN

Kinandang 03, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Tahun Pelajaran

2006/2007 ?

E. Tujuan Penelitian

Setelah permasalahan dirumuskan, langkah berikutnya adalah

menentukan tujuan yang akan dicapai. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui kemampuan menggunakan preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN

Kinandang 03, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Tahun Pelajaran

2006/2007 ?

F. Kegunaan Penelitian

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya sintaksis Bahasa Indonesia.

Sementara itu secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna :

1. Bagi Kepala Sekolah diharapkan dapat dijadikan masukan bagi penerapan

kebijakan di sekolah dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengajaran bahasa Indonesia serta dijadikan tolok ukur

dalam mencapai tujuan pengajaran.

42
3. Bagi siswa dapat dijadikan sebagai dorongan bagi peningkatan kemampuan

berbahasa Indonesia yang baik dan benar terutama dalam penggunaan

preposisi pada kalimat.

4. Bagi peneliti lebih lanjut dapat dijadikan acuan apabila melakukan penelitian

dengan permasalahan sejenis.

43
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

G. Kajian Pustaka

1. Preposisi

a. Pengertian Preposisi

Menurut Abdul Chaer (1990:23), preposisi adalah kata atau

gabungan kata yang berfungsi menghubungkan kata atau frase sehingga

terbentuk sebuah frase eksosentrik, yakni frase yang lazim menduduki

fungsi keterangan di dalam kalimat. Kemudian, menurut Gorys Keraf

(1991:80) kata depan menurut definisi tradisional adalah kata yang

merangkaikan kata-kata atau bagian-bagian kalimat.

Dari dua pengertian di atas, dapat dipahami bahwa penggunaan

preposisi dalam kalimat adalah untuk merangkaikan kata-kata atau

bagian-bagian kalimat sehingga membentuk kalimat yang sesuai dengan

kedudukan dan fungsinya. Dengan preposisi, kata dalam kalimat akan

jelas memberi keterangan bagian-bagian kata dalam kalimat.

b. Fungsi Preposisi

Gorys Keraf (1991:10) menjelaskan preposisi sebagai berikut:

1) Preposisi di, ke, dari digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang

menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat. Misalnya, di

Jakarta, di rumah, ke rumah, dari sawah, dari sekolah dan

sebagainya.

44
2) Bagi kata-kata yang menyatakan orang, nama orang atau nama

binatang, nama waktu atau kiasan dipergunakan kata pada untuk

menggantikan di, atau kata-kata depan lain yang digabungkan

dengan pada, misalnya: daripada, kepada.

c. Penggunaan Preposisi dalam Kalimat

Penggunaan preposisi dalam kalimat menurut Abdul Chaer

(1990:27) dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Di

Preposisi di dipergunakan dengan ketentuan :

a) Untuk menyatakan tempat berada digunakan di muka kata benda

yang menyatakan tempat (seperti nama kota, nama desa, nama

ruang, dan sebagainya)

Contoh :

(i) Sidang Kabinet itu dilangsungkan di Bina Graha

(ii) Danau Toba terdapat di Pulau Sumatra

(iii) Gedung MPR terletak di Jalan Gatot Subroto Jakarta

b) Untuk menyatakan tempat berada dengan lebih tepat dan lebih

saksama, kata depan didapat diikuti dengan kata yang

menunjukkan bagian dari tempat itu yang dimaksud.

Umpamanya kata-kata atas, dalam dan samping pada contoh

berikut :

(i) Bukumu saya letakkan di atas meja.

45
(ii) Pakaian itu disimpan ibu di dalam lemari.

(iii) Mereka bermain di samping rumah kami.

c) Untuk menyatakan keadaan diam atau berhenti kata depan di

digunakan di depan kata benda yang menyatakan tempat.

Contoh :

(i) Banyak turis berlibur di Pulau Bali.

(ii) Yang berminat harus mendaftarkan nama di kantor tata

usaha.

(iii) Apa maksudmu datang di sini sepagi ini?

Kalau kata depan di pada contoh kalimat di atas diganti dengan

kata depan ke maka makna yang didapat adalah keadaan gerak.

d) Preposisi di sebaiknya tidak digunakan di muka kata benda yang

menyatakan orang dan kata benda nama waktu. Pada posisi

tersebut sebaiknya preposisi di diganti dengan preposisi pada.

Contoh :

(i) Kunci lemari ini ada di ayah.

(sebaiknya: Kunci lemari ini ada pada ayah.)

(ii) Barang yang kau cari itu ada di Hasan.

(sebaiknya: Barang yang kau cari itu ada pada Hasan.)

(iii) Di malam itu kami tidak ada di rumah.

(sebaliknya: Pada malam itu kami tidak ada di rumah.)

46
e) Preposisi di yang digunakan di depan kata benda yang

menyatakan karangan, buku, majalah, atau koran dapat diganti

dengan preposisi dalam atau di dalam.

Contoh :

(i) Makna kata itu dapat kamu cari di kamus.

(dapat diganti dengan: Makna kata itu dapat kamu cari

dalam kamus, atau : Makna kata itu dapat kamu cari di

dalam kamus.)

(ii) Berita itu dimuat di majalah Tempo.

(dapat diganti dengan: Berita itu dimuat dalam majalah

Tempo, atau : Berita itu dimuat di dalam majalah Tempo.)

2) Pada

Preposisi pada dipergunakan dengan ketentuan :

a) Untuk menyatakan tempat berada digunakan di depan kata benda

yang menyatakan orang.

Contoh :

(i) Kunci lemari ini ada pada ayah.

(ii) Bukumu ada pada anak itu.

(iii) Pada saya ada sejumlah buku tentang sastra.

b) Untuk menyatakan tempat digunakan di depan kata benda atau

frase benda yang bukan menyatakan tempat yang sebenarnya,

sebagai varian dari kata depan di.

(i) Suaminya bekerja pada Departemen Luar Negeri.

47
(ii) Perasaan gembira masih terbayang pada wajahnya.

(iii) Pada tiap-tiap kecamatan akan didirikan sebuah Puskesmas.

Sebagai varian dari preposisi di, dapat digunakan preposisi pada

untuk menyatakan tempat yang tidak sebenarnya, berbeda

dengan preposisi di yang hanya digunakan untuk menyatakan

tempat yang sebenarnya. Umpamanya dalam kalimat :

Suaminya bekerja pada Dinas Penerangan Kota di Jakarta.

c) Preposisi pada sebaiknya tidak digunakan di depan objek dalam

kalimat yang predikatnya mengandung pengertian tertuju

terhadap sesuatu. Dalam hal ini, kedudukan pada sebaiknya

diganti dengan preposisi kepada.

(i) Mereka minta tolong pada polisi. (sebaiknya: Mereka minta

tolong kepada polisi.)

(ii) Surat itu kautujukan pada siapa? (sebaiknya: Surat itu

kautujukan kepada siapa?)

(iii) Buku ini kami berikan sebagai tanda kenang-kenangan pada

mereka. (sebaiknya: Buku ini kami berikan sebagian tanda

kenang-kenangan kepada mereka.)

d) Preposisi pada untuk menyatakan waktu tertentu atau saat

digunakan di muka kata benda waktu yang menyatakan saat atau

masanya sangat terbatas.

(i) Pada jam lima tepat pesawat kami mendarat di Medan.

(ii) Bantuan diharapkan akan datang pada malam ini.

48
(iii) Pada hari ini rapor akan dibagikan.

3) Dalam

Preposisi dalam digunakan dengan aturan:

a) Untuk menyatakan tempat berada digunakan di muka kata benda

yang beruang atau dianggap mempunyai ruang, sebagai varian

dari preposisi di dalam.

Contoh :

(i) Buku itu kusimpan dalam lemari.

(ii) Berapa orang yang ada dalam rumah itu ?

(iii) Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Preposisi dalam pada ketiga contoh tersebut dapat diganti

dengan preposisi di dalam, sehingga menjadi:

(iv) Buku itu kusimpan di dalam lemari.

(v) Berapa orang yang ada di dalam rumah itu ?

(vi) Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

b) Untuk menyatakan jangka waktu atau masa digunakan di muka

kata benda yang disertai kata bilangan.

Contoh :

(i) Kredit rumah ini dapat diangsur dalam waktu lima tahun.

(ii) Dalam waktu dua bulan jalan itu sudah rusak lagi.

(iii) Dalam beberapa jam saja kami sudah tiba di Hong Kong.

4) Atas

Preposisi atas digunakan dengan aturan:

49
a) Untuk menyatakan tempat digunakan di muka beberapa kata

benda tertentu sebagai varian dari kata depan di atas.

Contoh :

(i) Berbagai musibah telah menimpa atas diri kami.

(ii) Kami berdiri atas keadilan dan kebenaran.

(iii) Beban yang dipikulkan atas pundak pemain terlalu berat.

Secara bebas, preposisi atas pada contoh-contoh di atas dapat

diganti dengan preposisi di atas.

b) Untuk menghubungkan predikat intransitif dengan

pelengkapnya.

Contoh :

(i) Kami turut berdukacita atas musibah yang menimpa pesawat

Adam Air.

(ii) Sebenarnya saya berhak atas barang-barang itu.

(iii) Saya menyesal sekali atas kejadian itu.

c) Untuk menyatakan alasan atau dasar perbuatan digunakan di

muka frase benda yang berisi perbuatan, keinginan, atau

kekuasaan orang atau lembaga.

Contoh :

(i) Perselisihan itu dapat didamaikan atas usaha kedua RT

kami.

(ii) Kami datang secepat ini atas anjuran beliau.

(iii) Atas kehendak Yang Mahakuasa segalanya telah berakhir.

50
5) Kepada

Preposisi kepada digunakan dengan aturan:

a) Untuk menyatakan tempat yang dituju digunakan di muka kata

benda orang atau yang diorangkan sedangkan predikat

kalimatnya berupa kata kerja yang mengandung pengertian

tertuju terhadap sesuatu.

Contoh :

(i) Kalian harus melapor dulu kepada beliau.

(ii) Kami akan minta bantuan kepada polisi.

(iii) Kamu harus minta maaf kepada kami.

b) Untuk menyatakan arah tempat yang tidak sebenarnya digunakan

di muka kata benda yang menyatakan asas atau ajaran.

Contoh :

(i) Kembali kepada UUD 1945.

(ii) Berpegang teguh kepada ajaran agama.

(iii) Pernyataan itu merujuk kepada Pancasila dan UUD 1945.

c) Dapat digunakan sebagai varian preposisi akan yakni sebagai

pengantar pelengkap dalam kalimat yang predikatnya berupa

kata kerja pengalaman.

Contoh :

(i) Dia takut sekali kepada saya.

(ii) Saya selalu ingat kepada ibunya.

(iii) Dia sudah lupa kepada saya.

51
6) Dari

Preposisi dari digunakan dengan aturan:

a) Untuk menyatakan asal tempat digunakannya di muka kata

benda yang menyatakan tempat, baik tempat sebenarnya maupun

yang tidak sebenarnya.

Contoh :

(i) Mereka baru datang dari desa.

(ii) Ibunya berasal dari Kendari.

(iii) Tindak tanduknya sudah keluar dari ajaran Islam.

b) Untuk menyatakan asal tempat dengan lebih saksama preposisi

dari dapat diikuti dengan kata yang menyatakan bagian mana

dari tempat yang dimaksud. Umpamanya, kata-kata dalam, atas

dan sudut pada contoh berikut :

(i) Satu per satu mereka keluar dari dalam pesawat itu.

(ii) Kamus itu saya ambil dari atas meja ayah.

(iii) Pot bunga itu akan kami pindahkan dari sudut ruangan itu.

c) Dapat menyatakan asal atau awal waktu digunakan di uka kata

benda waktu. Dalam hal ini preposisi dari dapat diganti dengan

sejak.

Contoh :

(i) Saya menunggu dari kemarin.

(ii) Saya selalu ingat kepada ibunya.

(iii) Dia sudah lupa kepada saya.

52
2. Kalimat

a. Pengertian Kalimat

Banyak ahli Tatabahasa lama yang mencontoh Tatabahasa-

tatabahasa Barat membatasi kalimat sebagai berikut : Kalimat ialah

satuan kumpulan kata yang terkecil yang mengandung pikiran yang

lengkap (Gorys Keraf, 1991:140). Kemudian, menurut M. Ramlan

(1987:27), yang dimaksud istilah kalimat ialah susunan gramatik yang

dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau

naik. Kesempurnaan kata merupakan keharmonisan antara bentuk dan

tanggapan. Kalau tanggapan atau ide jauh lebih luas daripada bentuk, itu

bukan kalimat yang sempurna. Lengkap atau sempurna adalah hasil

kesejajaran antara bentuk dan ide. Dengan demikian, kalimat tidak

sempurna bagi mereka adalah bila ide lebih luas daripada bentuk, atau

bentuk tidak sesuai dengan pola. Pola untuk menetapkan sempurna

tidaknya sebuah kalimat adalah subjek, predikat, objek.

Bila pola ini tidak lengkap, berarti ada konsep yang dihilangkan.

Penghilangan konsep itu disebut dengan elips. Antara kalimat tidak

sempurna dan elips terdapat hubungan kausal (Gorys Keraf, 1991:140).

Dalam kenyataan sehari-hari, orang-orang akan menerima

bentuk-bentuk di bawah ini sebagai kalimat yang sempurna, sebagai

bentuk yang sepenuhnya mendukung konsep yang hendak disampaikan,

seperti berikut ini.

Mari!

53
Pergi!

Tidak!

Ahli Tatabahasa lama berkeberatan karena ide yang terkandung

dalam bentuk-bentuk itu terlalu banyak. Bagi mereka bentuk /mari!/

mengandung ide:

Kamu, mari, ke mari, atau

Datanglah, ke dekat saya

Sedangkan bentuk /pergi!/, mengandung ide:

Pergilah engkau dari sini, atau

Engkau harus pergi dari sampingku

Kemudian, batasan kalimat menurut Tatabahasa menurut Gorys

Keraf (1991:141) adalah satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti

oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian

ujaran itu sudah lengkap.

Kesenyapan di sini lebih luas artinya daripada perhentian.

Perhentian berarti proses yang tengah berlangsung dihentikan. Sebelum

suatu proses berlangsung kita juga berada dalam keadaan diam, tetapi

bukan berhenti. Sebab itu dipergunakan istilah kesenyapan yang

mencakup semuanya, kesenyapan awal (sebelum proses berlangsung),

kesenyapan antara (=perhentian antara) dan kesenyaan akhir (perhentian

akhir).

Tutur seseorang, atau lebih sempit lagi, kalimat yang

diungkapkan oleh seseorang dengan sendiri mencakup beberapa segi:

54
1) Bentuk ekspresi (=unsur-unsur segmental),

2) Intonasi (=unsur-unsur suprasegmental),

3) Makna atau arti,

4) Situasi (Gorys Keraf, 1991:142).

Bentuk ekspresi diwujudkan oleh kata atau rangkaian kata-kata

yang diikat oleh tatasusunan yang dimiliki oleh tiap-tiap bahasa. Kata-

kata sudah mencakup bidang morfologi dan fonetik bahasa, sedangkan

tatasunan mencakup bidang sintaksisnya.

Intonasi meliputi bidang suprasegmentalnya. Bila berbicara

tentang kalimat, akan berhubungan dengan intonasi. Selanjutnya situasi

adalah suasana dimana tututr itu dapat timbul, atau perangsang, atau

stimulus yang menyebabkan terjadinya proses ujaran tadi. Jalinan dari

semua bidang itu, yaitu tatasusunan kata-kata, intonasi dan situasi akan

menentukan makna dari tutur itu.

b. Kontur

Kontur adalah suatu bagian dari arus ujaran yang diapit-apit oleh

dua kesenyapan (Gorys Keraf, 1991:142). Contoh : diam!, pergi!, ia

mengambil buku itu, dia ada di dalam.

Kalimat-kalimat di atas terdiri atas satu kontur, karena didahului

oleh satu kesenyapan yang disebut kesenyapan awal dan kesenyapan

akhir atau final. Kesenyapan awal adalah kesenyapan yang mendahului

bagian suatu arus ujaran, sedangkan kesenyapan akhir atau kesenyapan

final adalah kesenyapan yang mengakhiri suatu tutur.

55
Di samping itu, dapat terjadi bahwa di tengah-tengah suatu arus

ujaran dapat timbul perhentian sementara yang berlangsung dalam suatu

waktu yang pendek, kesenyapan ini disebut kesenyapan antara atau

kesenyapan non-final. Jadi, dalam tutur dapat timbul suatu kontur, tetapi

dapat pula terjadi bahwa akan timbul lebih dari satu kesenyapan non-

final pada arus ujaran tersebut yang mengakibatkan bahwa arus ujaran itu

terbagi dalam dua kontur atau lebih. Misalnya:

1) Hari ini / adalah hari Proklamasi.

2) Ramailah mereka makan di bawah lumbung / tertawa-tawa / sambil

mereka minum tuak.

3) Lebih-lebih di waktu malam / pekerjaan membuka kantong / dan

membagi-bagi surat tercatat ini / dikerjakan dalam suasana dikejar-

kejar / karena oleh bagian ekspedisi / untuk kemudian didistribusi-

kan oleh para pengantar pos / petang itu juga.

Kalimat 1 (pertama) memperlihatkan bahwa ada satu perhentian

non-final, yang membagi kalimat itu atas dua kontur. Kalimat kedua

menunjukkan bahwa paling kurang ada dua kesenyapan non-final yang

menyebabkan kalimat itu terbagi atas 3 kontur, sedangkan kalimat ketiga

paling kurang ada 7 kesenyapan non-final yang membagi kalimat itu atas

8 kontur.

c. Macam-macam Kalimat

56
Dengan mempergunakan dasar-dasar intonasi dapat dibagi

kalimat dari bermacam-macam segi tinjauan. Macam-macam kalimat

menurut Gorys Keraf (1991:144) ialah:

1) Kalimat minim lawan kalimat panjang

Untuk mendapat gambaran yang jelas tentang kedua macam

kalimat yang dipertentangkan itu, dapat dilihat contoh berikut:

a) Diam!

b) Amat mahal!

c) Ia mengambil buku itu.

Kalimat a) hanya terdiri atas satu patah kata saja, tidak lebih

dari itu, serta diapit oleh kesenyapan awal dan kesenyapan final.

Dapat dipahami bahwa kata-kata itu sudah merupakan kalimat

karena adanya unsur-unsur yang lengkap: ekspresi, intonasi, arti dan

situasi. Intonasinya menunjukkan bahwa ujaran itu sudah final.

Kalimat itu terdiri atas satu kontur.

Kalimat b) terdiri atas dua patah kata. Situasi yang dimasuki

kalimat-kalimat tersebut mengandung semua unsur yang diperlukan

untuk menyebutnya sebagai kalimat. Struktur kalimat b) berbeda

dengan struktur kalimat c). Perbedaan itu terletak dalam

kemungkinan pemecahan kalimat-kalimat itu atas bagian-bagian

yang lebih kecil. Kalimat b) tidak bisa dipecahkan lagi dalam posisi

lepas, yang dapat berdiri sendiri sebagai tutur. Masing-masing bagian

dari kalimat c) dapat berdiri sendiri sebagai satu kalimat.

57
Bagian dari kalimat b) yaitu mahal dapat menduduki posisi

lepas, jadi dapat berdiri sendiri sebagai kalimat bila perlu, tetapi:

amat tidak bisa berdiri sendiri dalam posisi yang demikian. Kata

amat selalu mengikat kata-kata berikutnya untuk dapat bersama-

sama muncul dalam suatu tutur. Ikatan itu dapat membentuk satu

kontur, atau lebih tepat hanya bisa membentuk satu kontur saja.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa ada kalimat yang

dapat dipecahkan lagi atas kontur-kontur dan ada yang tidak.

Pemecahan atas kontur-kontur itu secara potensial terdiri atas kata-

kata yang dapat memasuki satu kalimat tersendiri dan ada kata yang

tidak bisa memasuki satu kalimat. Hal ini menjadi ciri dari kalimat

yang disebut kalimat minim dan kalimat panjang. Jadi, kalimat

minim adalah kalimat yang tidak dapat dipecahkan atas kontur-

kontur yang lebih kecil lagi, contoh kalimat a) dan b). Kemudian,

kalimat panjang adalah kalimat yang secara potensial dapat

dipecahkan lagi atas kontur-kontur yang lebih kecil, contoh

kalimat c) (Gorys Keraf, 1991:145).

2) Kalimat minor lawan kalimat mayor

Pembedaan kalimat atas kalimat minim dan kalimat panjang

merupakan hasil tinjauan dari segi kontur. Meskipun demikian,

bukan hanya dari segi ini saja dapat diteliti hakekat sebuah kalimat.

Sebagaimana contoh yang dipaparkan pada bagian 1) di atas, kata

diam! Sudah membentuk satu pusat atau inti. Kalimat amat mahal!

58
Dan sudah siap! mengandung satu pusat atau inti yaitu mahal. Unsur

yang lain merupakan unsur tambahan atau unsur penjelasan terhadap

unsur inti tadi.

Atas dasar pengertian di atas, yaitu dengan meninjau unsur-

unsur pusat atau inti yang membina, sebuah kalimat dapat dibedakan

kalimat-kalimat atas: kalimat minor dan kalimat mayor. Kalimat

minor adalah kalimat yang mengandung satu unsur pusat atau inti.

Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya

mengandung dua unsur pusat atau inti.

H. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian pustaka yang telah penulis uraikan, selanjutnya dapat

dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut :

1. Kemampuan menggunakan preposisi pada kalimat dipengaruhi oleh

keterampilan dalam memahami tatabahasa serta makna yang tersirat maupun

makna tersurat dari suatu kalimat.

2. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar berbanding lurus dengan

kemampuan siswa dalam menggunakan preposisi dalam kalimat.

59
BAB III

METODE PENELITIAN

I. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo, Kabupaten

Magetan. Dipilihnya tempat tersebut sebagai tempat penelitian karena beberapa

pertimbangan, yaitu :

a. Di tempat tersebut hingga sekarang ini belum ada penelitian dengan

masalah yang sama seperti yang dilakukan peneliti.

b. Peneliti sudah banyak mengenal situasi dan kondisi tempat penelitian

sehingga hal itu menguntungkan bagi peneliti.

c. Dari segi kepraktisannya juga menguntungkan peneliti, sebab secara

kebetulan tempat tersebut berdekatan dengan tempat tinggal peneliti.

d. Secara ekonomis juga menguntungkan peneliti karena peneliti tidak

terlalu banyak mengeluarkan biaya, waktu, dan tenaga dalam penelitian.

2. Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama. Adapun

waktu yang disediakan dalam penelitian ini adalah selama empat bulan, yakni

mulai bulan Januari 2007 sampai dengan bulan April 2007.

B. Desain Penelitian
Telah diuraikan dalam bab pendahuluan bahwa tujuan penelitian ini adalah memperoleh paparan yang objektif mengenai
kemampuan menggunakan preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo, Kabupaten
Magetan.

60
Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, Suharsimi Arikunto (2002:309) menyatakan bahwa penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu
keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini berupaya memperoleh data secara sahih, cermat,
akurat, dan lengkap. Dari data yang terkumpul kemudian diperiksa, diklasifikasikan, dianalisis, dan dideskripsikan. Hasil
analisisnya merupakan deskripsi mengenai kemampuan menggunakan preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN
Kinandang 3, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2006/2007.

Pemilihan metode deskriptif dalam penelitian ini selain peneliti akan mendeskripsikan data secara representatif dan
objektif terhadap fenomena yang diperoleh, juga menganalisis dan menginterpretasikan data. Penggunaan metode
deskriptif diharapkan dapat memberikan kemungkinan kepada peneliti untuk dapat menyusun suatu paparan objektif
mengenai kemampuan menggunakan preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan.

C. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 4 SDN

Kinandang 3, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan tahun pelajaran

2006/2007. Adapun siswa-siswi kelas 4 SDN Kinandang 3, Kecamatan

Bendo, Kabupaten Magetan berjumlah 13 orang.

2. Sampel

Karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga, penelitian ini dibatasi dalam hal

jumlah subjek penelitian yang diambil, yakni melaksanakan penelitian sampel,

yaitu menggunakan sebagian dari populasi sebagai subjek penelitian.

Mengingat jumlah populasinya tidak melebihi 100, seluruh populasi dalam

penelitian ini dijadikan peneliti jadikan sampel atau total sampling.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik purposive sampling,

yaitu peneliti menentukan sendiri sampel yang akan diteliti sesuai dengan

kebutuhan peneliti (Nana Sudjana, 2001:96).

61
D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Pengumpulan Data

a. Jenis Data

Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dengan menggunakan instrumen tes. Tes yang dipilih adalah

tes objektif pilihan ganda. Selanjutnya, data tersebut dipergunakan

sebagai bahan untuk memaparkan keaktifan siswa kelas 4 SDN

Kinandang 3, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan dalam mengikuti

pelajaran.

b. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dengan jalan memberikan tes

kepada responden. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan peneliti

setelah mendapat izin dari Kepala Sekolah.

Adapun prosedur pelaksanaan pengumpulan data adalah sebagai

berikut : (1) mengatur persiapan dan menertibkan teste, (2) memberikan

petunjuk cara pengerjaan soal dan mengadakan pembetulan jika ada

kesalahan pengetikan, (3) membagikan lembar soal dan lembar jawaban.

2. Instrumen Penelitian

Dalam instrumen penelitian ini akan diuraikan : (a) bentuk tes, (b) bahan tes,

dan (c) pemberian skor.

a. Bentuk Tes

Instrumen penelitian ini adalah instrumen yang berbentuk tes.

Bentuk tes yang dipakai peneliti adalah bentuk tes objektif pilihan ganda.

Alasan peneliti menggunakan bentuk tes pilihan ganda adalah : (1) bahan

62
tes yang diambil lebih menyeluruh, (2) objektif karena hanya ada satu

jawaban yang benar, dan (3) mudah dan cepat dalam mengoreksi.

b. Bahan Tes

Kecuali bentuk tes, peneliti juga memilih bahan tes. Bahan tes

yang dipakai dalam penelitian ini adalah bahan tes yang diperoleh siswa

dalam proses belajar mengajar, yaitu penggunaan preposisi di, pada,

dalam, atas, dan dari dalam kalimat.

c. Pemberian Skor

Pemberian skor dalam penelitian ini beriorientasi pada kriteria

tes objektif pilihan ganda. Untuk soal objektif pilihan ganda dengan skala

ordinal terdiri atas 3 pilihan jawaban, yaitu jawaban a mendapat skor 5,

jawaban b mendapat skor 3 dan jawaban c mendapat skor 1.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul ditabulasi dan dikelompokkan variabel yang

diteliti. Untuk menganalisis dari data yang terkumpul dengan menggunakan

rumus prosentase sebagai berikut :

P=
 F x100 % (Suharsimi Arikunto, 2002:196).
N

Keterangan :

P = Prosentase

F = Frekuensi benar

N = Jumlah

BAB IV

HASIL PENELITIAN

63
J. Deskripsi Data

Hasil penelitian yang dapat

dilaporkan dan dideksripsikan peneliti

setelah melalui penghitungan adalah

sebagai berikut.
1. Kemampuan menggunakan preposisi di

Kemampuan siswa dalam

menggunakan preposisi di pada

kalimat dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 1 Tabel kemampuan


menggunakan preposisi di pada
kalimat siswa kelas 4 SDN
Kinandang 3, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan, tahun
pelajaran 2006/2007
No Nomor Soal Jml

64
Responden 1 2 3 4 5
1 3 1 1 1 3 9
2 1 3 1 3 1 9
3 3 3 1 3 3 13
4 1 3 3 1 3 11
5 1 3 3 1 5 13
6 3 3 1 1 3 11
7 3 3 3 3 1 13
8 5 3 3 3 5 19
9 3 1 3 3 1 11
10 3 1 3 3 1 11
11 1 3 1 3 2 10
12 3 1 3 3 3 13
13 1 1 3 1 1 7

Keterangan :
Jawaban a = 5 Kemampuan
Baik = 18,33 – 25
Jawaban b = 3 Kemampuan
Cukup = 11,67 – 18,32
Jawaban c = 1 Kemampuan
Kurang = 5 – 11,66

65
2. Kemampuan menggunakan preposisi pada

Kemampuan siswa dalam

menggunakan preposisi pada pada

kalimat dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2 Tabel kemampuan


menggunakan preposisi pada
pada kalimat siswa kelas 4 SDN
Kinandang 3, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan, tahun
pelajaran 2006/2007
No Nomor Soal
Jml
Responden 1 2 3 4 5
1 3 3 5 3 5 19
2 5 3 3 3 3 17
3 3 5 5 3 5 21
4 1 3 3 1 3 11
5 5 3 5 5 5 23
6 5 5 3 3 3 19
7 5 5 5 5 5 25
8 5 3 3 5 5 21
9 3 5 5 3 1 17
10 3 5 3 5 5 21

66
11 5 5 5 3 3 21
12 3 5 3 5 3 19
13 3 3 1 3 3 13

Keterangan :
Jawaban a = 5 Kemampuan
Baik = 18,33 – 25
Jawaban b = 3 Kemampuan
Cukup = 11,67 – 18,32
Jawaban c = 1 Kemampuan
Kurang = 5 – 11,66
3. Kemampuan menggunakan preposisi dalam

Kemampuan siswa dalam

menggunakan preposisi dalam pada

kalimat dapat dilihat pada tabel

berikut.

67
Tabel 3 Tabel kemampuan
menggunakan preposisi dalam
pada kalimat siswa kelas 4 SDN
Kinandang 3, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan, tahun
pelajaran 2006/2007
No Nomor Soal
Jml
Responden 1 2 3 4 5
1 1 3 3 1 3 11
2 1 3 3 5 3 15
3 3 5 3 3 5 19
4 5 3 3 5 3 19
5 3 5 3 5 5 21
6 5 1 3 3 3 15
7 1 3 3 5 5 17
8 3 5 3 5 5 21
9 1 3 3 3 1 11
10 1 3 5 3 5 17
11 5 5 3 3 3 19
12 3 5 3 5 5 21
13 1 3 3 5 3 15

68
Keterangan :
Jawaban a = 5 Kemampuan
Baik = 18,33 – 25
Jawaban b = 3 Kemampuan
Cukup = 11,67 – 18,32
Jawaban c = 1 Kemampuan
Kurang = 5 – 11,66
4. Kemampuan menggunakan preposisi atas

Kemampuan siswa dalam

menggunakan preposisi atas pada

kalimat dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4 Tabel kemampuan


menggunakan preposisi atas
pada kalimat siswa kelas 4 SDN
Kinandang 3, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan, tahun
pelajaran 2006/2007
No Nomor Soal
Jml
Responden 1 2 3 4 5
1 3 3 5 3 5 19

69
No Nomor Soal
Jml
Responden 1 2 3 4 5
2 5 3 3 3 3 17
3 3 5 5 3 5 21
4 1 3 3 1 3 11
5 5 3 5 5 5 23
6 5 5 3 3 3 19
7 5 5 5 5 5 25
8 5 3 3 5 5 21
9 3 5 5 3 1 17
10 3 5 3 5 5 21
11 5 5 5 3 3 21
12 3 5 3 5 3 19
13 3 3 1 3 3 13

Keterangan :
Jawaban a = 5 Kemampuan
Baik = 18,33 – 25
Jawaban b = 3 Kemampuan
Cukup = 11,67 – 18,32
Jawaban c = 1 Kemampuan
Kurang = 5 – 11,66
5. Kemampuan menggunakan preposisi dari

Kemampuan siswa dalam

menggunakan preposisi dari pada

70
kalimat dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4 Tabel kemampuan


menggunakan preposisi dari
pada kalimat siswa kelas 4 SDN
Kinandang 3, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan, tahun
pelajaran 2006/2007
No Nomor Soal
Jml
Responden 1 2 3 4 5
1 1 3 1 3 3 11
2 3 1 1 1 3 9
3 3 3 1 3 3 13
4 3 1 3 1 3 11
5 1 3 3 1 5 13
6 3 3 1 1 3 11
7 1 3 3 3 1 11
8 3 5 3 3 5 19
9 1 3 3 3 1 11
10 3 1 3 3 1 11
11 1 3 1 3 2 10
12 3 1 3 3 3 13
13 1 1 3 1 1 7

71
Keterangan :
Jawaban a = 5 Kemampuan
Baik = 18,33 – 25
Jawaban b = 3 Kemampuan
Cukup = 11,67 – 18,32
Jawaban c = 1 Kemampuan
Kurang = 5 – 11,66
K. Hasil Analisis Data

Hasil analisis data ini merupakan hasil dari kumpulan data yang diperoleh

dari tes kemampuan menggunakan preposisi dalam kalimat. Untuk mengukur

kemampuan siswa, peneliti menggunakan rumus prosentase sebagaimana telah

disebutkan pada Bab III subbab Analisis Data.

Kemudian, untuk mengklasifikasikan kemampuan siswa, peneliti

menggunakan skala ordinal dengan ketentuan bila jawaban a) mendapat skor 5,

jawaban b) mendapat skor 3, dan jawaban c) mendapat skor 1. Masing-masing

instrumen kemampuan sebanyak 5 soal sehingga skor maksimal 25 dan skor

minimal 5. Untuk mencari klasifikasi kemampuan, peneliti menggunakan rumus

kelas interval sebagai berikut.

skor maksimal  skor min imal


i=
n

Keterangan :

i = kelas interval

n = Jumlah kriteria kemampuan (Suharsimi Arikunto, 2002:383)

72
Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan kemampuan siswa

kedalam tiga tingkatan kemampuan, yaitu kemampuan baik, cukup, dan kurang.

Penghitungan untuk kelas intervalnya sebagai berikut :

skor maksimal  skor min imal


i =
n

25  5
=
3

20
= = 6,67
3

Setelah kelas intervalnya diketahui, kemudian dikelompokkan masing-

masing kemampuan sebagai berikut.

Siswa memiliki kemampuan baik mendapat skor 18,33 – 25

Siswa memiliki kemampuan cukup mendapat skor 11,67 – 18,32

Siswa memiliki kemampuan kurang mendapat skor 5 – 11,66

Dari uraian di atas, kemudian menganalisis kemampuan menggunakan

preposisi pada kalimat siswa sebagai berikut.

1. Kemampuan menggunakan preposisi di

Berdasarkan pada tabel 1 diperoleh temuan bahwa siswa yang

mendapat skor antara 18,33 s.d. 25 sebanyak 1 orang atau sebesar 7,69%,

yang mendapat skor antara 11,67 s.d. 18,32 sebanyak 4 orang atau

sebesar 30,77%, dan yang mendapat skor antara 5 s.d. 11,66 sebanyak 8

orang atau sebesar 61,54%. Kemudian, rata-rata skor nilai dari keseluruhan

siswa sebesar 11,54.

73
Atas dasar data tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan

menggunakan preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN Kinandang 3,

Kecamatan Bendo, Kabupanten Magetan masuk dalam kategori kurang.

2. Kemampuan menggunakan preposisi pada

Berdasarkan pada tabel 2 diperoleh temuan bahwa siswa yang

mendapat skor antara 18,33 s.d. 25 sebanyak 9 orang atau sebesar 69,23%,

yang mendapat skor antara 11,67 s.d. 18,32 sebanyak 3 orang atau

sebesar 23,08%, dan yang mendapat skor antara 5 s.d. 11,66 sebanyak 1

orang atau sebesar 7,69%. Kemudian rata-rata skor nilai dari keseluruhan

siswa sebesar 19.

Atas dasar data tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan

menggunakan preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN Kinandang 3,

Kecamatan Bendo, Kabupanten Magetan masuk dalam kategori baik.

3. Kemampuan menggunakan preposisi dalam

Berdasarkan pada tabel 3 diperoleh temuan bahwa siswa yang

mendapat skor antara 18,33 s.d. 25 sebanyak 6 orang atau sebesar 46,15%,

yang mendapat skor antara 11,67 s.d. 18,32 sebanyak 5 orang atau

sebesar 38,46%, dan yang mendapat skor antara 5 s.d. 11,66 sebanyak 2

orang atau sebesar 15,38%. Kemudian rata-rata skor nilai dari keseluruhan

siswa sebesar 17.

Atas dasar data tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan

menggunakan preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN Kinandang 3,

Kecamatan Bendo, Kabupanten Magetan masuk dalam kategori cukup.

74
4. Kemampuan menggunakan preposisi atas

Berdasarkan pada tabel 4 diperoleh temuan bahwa siswa yang

mendapat skor antara 18,33 s.d. 25 sebanyak 3 orang atau sebesar 23,08%,

yang mendapat skor antara 11,67 s.d. 18,32 sebanyak 7 orang atau

sebesar 53,85%, dan yang mendapat skor antara 5 s.d. 11,66 sebanyak 3

orang atau sebesar 23,08%. Kemudian rata-rata skor nilai dari keseluruhan

siswa sebesar 15,46.

Atas dasar data tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan

menggunakan preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN Kinandang 3,

Kecamatan Bendo, Kabupanten Magetan masuk dalam kategori cukup.

5. Kemampuan menggunakan preposisi dari

Berdasarkan pada tabel 5 diperoleh temuan bahwa siswa yang

mendapat skor antara 18,33 s.d. 25 sebanyak 1 orang atau sebesar 7,69%,

yang mendapat skor antara 11,67 s.d. 18,32 sebanyak 3 orang atau

sebesar 23,08%, dan yang mendapat skor antara 5 s.d. 11,66 sebanyak 9

orang atau sebesar 69,23%. Kemudian rata-rata skor nilai dari keseluruhan

siswa sebesar 11,53.

Atas dasar data tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan

menggunakan preposisi pada kalimat siswa kelas 4 SDN Kinandang 3,

Kecamatan Bendo, Kabupanten Magetan masuk dalam kategori kurang.

75
BAB V

PENUTUP

L. Simpulan

Sesuai dengan hasil analisis dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan,

hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menggunakan preposisi

pada kalimat siswa kelas 4 SDN Kinandang 03, Kecamatan Bendo, Kabupaten

Magetan, Tahun Pelajaran 2006/2007 adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan menggunakan preposisi di mendapat rata-rata skor nilai dari

keseluruhan siswa sebesar 11,54 atau masuk dalam kategori kurang.

2. Kemampuan menggunakan preposisi pada mendapat rata-rata skor nilai dari

keseluruhan siswa sebesar 19 atau masuk dalam kategori baik.

3. Kemampuan menggunakan preposisi dalam rata-rata skor nilai dari

keseluruhan siswa sebesar 17 atau masuk dalam kategori cukup.

4. Kemampuan menggunakan preposisi atas rata-rata skor nilai dari

keseluruhan siswa sebesar 15,46 atau masuk dalam kategori cukup.

5. Kemampuan menggunakan preposisi dari rata-rata skor nilai dari

keseluruhan siswa sebesar 11,53 atau masuk dalam kategori kurang.

M. Saran

Agar tujuan pembelajaran, khususnya kemampuan menggunakan

preposisi pada kalimat, peneliti sarankan sebagai berikut.

1. Hendaknya, guru terutama guru kelas dapat menerapkan metode yang sesuai

dengan kurikulum yang berlaku untuk meningkatkan kemampuan siswa

76
dalam proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan bahwa kemampuan siswa

ditunjang oleh banyak faktor, salah satunya penerapan metode yang sesuai.

2. Hendaknya, siswa memahami bahwa fungsi preposisi dalam kalimat sangat

penting, mengingat bila salah menempatkannya akan menimbulkan

perbedaan penafsiran bagi yang membacanya.

77
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Chaer. 1990. Penggunaan Preposisi dan Konjungsi Bahasa Indonesia. Flores:
Penerbit Nusa Indah.

Burhan Nurgiyantoro. 1987. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.


Yogyakarta: BPFE IKIP Yogyakarta.

Gorys Keraf. 1991. Tatabahasa Indonesia. Flores: Penerbit Nusa Indah.

Henry Guntur Tarigan. 1992. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Penerbit Angkasa.

M. Ramlan. 1987. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Edisi Revisi. Jogyakarta: C.V.
Karyono.

Nana Sudjana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Sinar Baru
Algensindo.

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Tim Penyusun. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Madiun: IKIP PGRI Madiun

78
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : SUPIYATUN

NPM : 05.311.272/P

Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia

Fakultas : Pendidikan Bahasa dan Seni

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini plagiat, saya

bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Madiun, 14 April 2007


Yang membuat pernyataan

SUPIYATUN

79
LAMPIRAN 1

DAFTAR NAMA RESPONDEN


SISWA KELAS 4 SDN KINANDANG KECAMATAN BENDO
KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2006/2007

No Nama Siswa Jenis Kelamin Keterangan

1 Andrian Nur D L

2 Devi Nur Eka P

3 Dwi Rina P

4 Farah Dillah A P

5 Ike Nur Hasanah P

6 Pandu Mara Agung L

7 Rina Lestari P

8 Sri Wulandari P

9 Untari P

10 Nova Riska B L

11 Nopi Meilia P

12 Anggi Tiara Putri P

13 Rohkim L

Sumber : Buku Leger Kelas IV SDN Kinandang, Kecamatan Bendo, Kabupaten


Magetan

80
LAMPIRAN 2

SOAL TES
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KALIMAT
SISWA KELAS 4 SDN KINANDANG KECAMATAN BENDO
KABUPATEN MAGETAN

No. Responden :
Kelas : 4 (empat)
Tanggal pelaksanaan : 3 Februari 2007
Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar !
Preposisi di pada kalimat

1. Sidang Kabinet itu dilangsungkan .... Gedung Merdeka.


a. di b. ke c. dari

2. Danau Toba terletak ... ........... Sumatra.


a. di Pulau b. pada Pulau c. diPulau

3. Buku itu diatas meja.


Penggunaan preposisi pada kalimat di atas ...
a. salah b. benar c. Kurang tahu

4. Yang berminat harus mendaftarkan nama ................... tata usaha.


a. di kantor b. dikantor c. pada kantor

5. Pakaian itu disimpan ibu di dalam lemari.


a. di dalam b. didalam c. Salah semua

Preposisi pada pada kalimat

6. Kunci lemari itu ada ....... ayah.


a. pada b. di c. atas

7. Suaminya bekerja .......... Departemen Luar Negeri.

81
a. pada b. di c. dari

8. Surat itu kautujukan pada siapa?


Pernyataan di atas menurut pendapat saya ...
a. benar b. salah c. Kurang tahu

9. Bantuan diharapkan akan datang ............... malam ini.


a. pada b. dalam c. oleh

10. Perasaan gembira masih terbayang .......... wajahnya.


a. pada b. oleh c. dalam

Preposisi dalam pada kalimat

11. Buku itu kusimpan ................ lemari.


a. dalam b. pada c. atas

12. Berapa orang yang ada di dalam rumah itu ?


Pernyataan tersebut menurut saya ...
a. benar b. salah c. kurang tahu

13. Kredit rumah ini dapat diangsur ........... waktu lima tahun.
a. dalam b. atas c. pada

14. Dalam waktu dua bulan jalan itu sudah rusak lagi.
Pernyataan tersebut menurut saya ...
a. benar b. salah c. kurang tahu

15. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.


Pernyataan tersebut menurut saya ...
a. benar b. salah c. kurang tahu

Preposisi atas pada kalimat

16. Berbagai musibah telah menimpa atas diri kami.


Pernyataan tersebut menurut saya ...
a. benar b. salah c. kurang tahu

82
17. Berbagai musibah telah menimpa ............. kami.
a. atas diri b. oleh diri c. dari diri

18. Kami turut berdukacita ............. yang menimpa pesawat Adam Air.
a. atas musibah b. karena musibah c. dari musibah

19. Sebenarnya saya berhak ............... barang-barang itu.


a. atas b. oleh c. dari

20. Saya menyesal sekali atas kejadian itu.


Pernyataan di atas menurut saya ...
a. benar b. salah c. kurang tahu

Preposisi dari pada kalimat

21. Mereka baru datang .............. desa.


a. dari b. ke c. di
22. Tindak tanduknya sudah keluar ........... ajaran Islam.
a. dari b. dari pada c. kepada

23. Satu per satu mereka keluar ................ pesawat itu.


a. dari dalam b. dari pada c. kepada

24. Saya menunggu dari kemarin.


Pernyataan di atas menuru saya ...
a. benar b. salah c. kurang tahu

25. Ibunya berasal dari Kendari.


a. dari b. oleh c. semua salah

83
1
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI
KINANDANG 3
Alamat : Desa Kinandang Nomor : ___ Telp. : ________
KECAMATAN BENDO

SURAT KETERANGAN
Nomor : _________________________

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SDN Kinandang 3, Kecamatan


Maospati, Kabupaten Magetan menerangkan bahwa :
nama : Supiyatun
NPM : 05.311.272/P
program studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
fakultas : Pendidikan Bahasa dan Seni
semester / jenjang : VII / Sarjana Strata 1
benar-benar telah melaksanakan penelitian di sekolah kami guna keperluan
penyusunan skripsi dengan judul ”Kemampuan Menggunakan Preposisi pada
Kalimat Siswa Kelas 4 SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan
Tahun 2006/2007”.
Demikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Kinandang, 14 April 2007

Kepala Sekolah

MULJONO, A.Ma.Pd.
NIP. 130405798

2
RIWAYAT HIDUP

Supiyatun dilahirkan di Desa Kinandang, Kecamatan Bendo, Kabupaten


Magetan, pada tanggal 6 September 1960. Pendidikan Dasar dan Menengah
ditempuh di Kecamatan Bendo, tamat SDN Kinandang tahun 1973, SMPN Jiwan
tahun 1976, SPG Sore tahun 1980.
Pendidikan berikutnya ia tempuh di Universitas Terbuka lulus tahun 2001.
Kemudian, ia melanjutkan ke Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Madiun sampai dengan
sekarang. Mengajar di SDN Kinandang 3, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan
tahun 1983 sebagai guru sampai dengan sekarang.

You might also like