Professional Documents
Culture Documents
Syari’ah merupakan bagian dari kerangka dasar ajaran Islam yang tidak bisa dipisahkan dari
aqidah. Pada bab ini akan diuraikan pengertian syari’ah,
fungsi, prinsip syari’ah, konsep hukum Islam, HAM menurut Islam,demokrasi dalam Islam
dan tindak pidana dalam Islam.(ibadah dan mu’amalah).
1. Pengertian
Syari’ah menurut bahasa artinya jalan, aturan, ketentuan, atau undang-undang Allah SWT.
Syari’ah menurut istilah adalah aturan atau undang-undang Allah yang berisi tata cara
pengaturan prilaku hidup manusia dalam melakukan hubungan dengan Allah, sesama
manusia, dan alam sekitarnya untuk mencapai keridhaan Allah yaitu keselamatan di dunia
dan akhirat.
Yaitu ibadah yang pelaksanaannya telah dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad saw,
seperti shalat, puasa. hajji.
Dalam ibadah seperti ini seorang muslim tidak boleh mengurangi atau menambah-nambah
dari apa saja yang telah diperintahkan Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah.
Oleh karena itu, melaksanakan peribadatan yang bersifat khusus ini harus mengikuti contoh
rasul yang diperbolehkan melalui ketentuan yang dimuat dalam hadits-hadits shahih. Satu
kaidah yang amat penting dalam pelaksanaan ibadah ini adalah
Rasulullah.”
Pekerjaan –pekerjaan di luar ketentuan-ketentuan itu dianggap tidak sah atau batal atau
dikenal dengan istilah bid’ah.
Yaitu bentuk peribadatan yang bersifat umum dan pelaksanaannya tidak seluruhnya diberikan
contoh langsung dari Nabi SAW. Beliau hanya meletakkan prinsip-prinsip dasar, sedangkan
pengembangannya diserahkan kepada kemampuan dan daya jangkau pikiran umat.
Kaidah umum menyebutkan “ Semua boleh dilakukan, kecuali yang dilarang Allah dan
Rasul-Nya.”
Syari’ah Islam berfungsi membimbing manusia dalam rangka mendapatkan ridha Allah
dalam bentuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.
4. Prinsip Syari’ah
a. Memudahkan
Dalam pembebanan (taklifi) Islam tidak terdapat hal yang menyulitkan dan memberatkan.
Syari’at tidak memberi kesulitan pada manusia dan tidak menyesakkan dada mereka. Allah
berfirman dalam surat Al Baqarah (2) ayat 185 : “ Allah menghendaki kemudahan bagimu
dan tidak menghendaki kesulitan bagimu”. Dan dalam surat An Nisak (4) ayat 28 : “ Allah
hendak memberi keringanan padamu”. Dan Surat Al Maidah (5) ayat 6 : “ Allah tidak
hendak menyulitkan kamu”. Berdasarkan ayat diatas jelaslah bahwa Allah tidak akan
menyulitkan hambanya. Misalnya sholat dikerjakan berdiri, tidak bisa berdiri dikerjakan
sedang duduk, tidak bisa duduk dikerjakan dengan berbaring dan seterusnya.b.
Kemashlahatan (kebaikan)
Syari’at diturunkan Allah untuk kemashlahatan atau kebaikan umat manusia. Bilamana orang
menjalankan syari’at Islam maka dia akan merasakan manfaatnya. Misalnya puasa
menjadikan orang sehat, diharamkan babi karena merusak kesehatan, diwajibkan zakat untuk
membantu fakir miskin dan lain-lain.
5. Ibadah
a.Bersuci.
Bersuci merupakan salah satu hal sangat esensial dalam Islam karena ia menyangkut
keabsahan suatu ibadah, seperti sholat. Secara garis besar, bersuci terbagi dua bagian, yaitu
bersuci dari najis dan hadats.
b. Sholat.
Hikmah sholat antara lain :
1.Hidup bersih.
2.Disiplin.
3.Konsentrasi jiwa.
4.Rendah hati.
c. Puasa.
2.Sabar.
3.Disiplin.
4.Hidup sederhana.
d. Zakat
1. Pensucian harta.
2. Syukur nikmat.
3. Pensucian diri.
e. Hajji.
1. Membentuk sikap kebersamaan, tidak ada sikap diskriminasi, yang membedakan hanya
taqwa.
- korban harta
- korban pikiran
- korban nyawa
3 Membentuk sikap sabar.
Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya
yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya
melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitabkitab hadits. Terdapat
perbedaan pendapat antara ulama ushul fiqh dan ulama fiqh dalam memberikan pengertian
hukum syar’i karena berbedanya sisi pandang mereka. Ulama fiqh berpendapat bahwa hukum
adalah akibat yang ditimbulkan oleh tuntutan yaitu wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah.
Sedangkan ulama ushul fiqh mengatakan bahwa yang disebut hukum adalah dalil itu sendiri.
Mereka membagi hukum tersebut kepada dua bagian besar yaitu hukum taklifi dan hukum
wadh’i. Hukum taklifi berbentuk tuntutan dan pilihan yang disebut dengan wajib, sunnnat,
haram, makruh dan mubah. Dan hukum wadh’i terbagi kepada lima macam yaitu sabab,
syarat, mani’, shah dan bathal.
Masyarakat Indonesia disamping memakai istilah hukum Islam juga menggunakan istilah lain
seperti syari’at Islam, atau fiqh Islam. Istilah-istilah tersebut mempunyai persamaan dan
perbedaan. Syari’at Islam sering dipergunakan untuk ilmu syari’at dan fiqh Islam
dipergunakan istilah hukum fiqh atau kadang-kadang hukum Islam, yang jelas antara yang
satu dengan yang lain saling terkait. Baik dalam pengertian syari’at maupun fiqh, hukum
Islam dapat dibagi kepada dua bagian besar yaitu bidang ibadah dalam pengertian yang
khusus dan ibadah dalam pengertian yang umum.
Hak Asasi Manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia
semenjak ia berada dalam kandungan sampai meninggal dunia yang harus mendapat
perlindungan. Istilah HAM menurut Tolchach Mansoer mulai populer sejak lahirnya
Declaration of Human Rights pada tanggal 10 Desember 1948. Walaupun ide HAM sudah
timbul pada abad ke 17 dan ke 18 sebagai reaksi terhadap keabsolutan raja-raja dan kaum
feodal di zaman itu. Ide hak asasi manusia juga terdapat dalam Islam. Hal ini dapat dilihat
dalam ajaran tauhid. Ada perbedaan prinsip antara hak-hak asasi manusia dilihat darisudut
pandangan Barat dan Islam. Hak asasi manusia menurut pemikiran Barat semata-mata
bersifat antroposentris artinya segala sesuatu berpusat kepada manusia. Dengan demikian
manusia sangat dipentingkan. Sedangkan dalam Islam hak-hak asasi manusia bersifat
teosentris artinya segala sesuatu berpusat pada Tuhan. Dengan demikian Tuhan sangat
dipentingkan. Dalam hubungan ini
Martabat manusia.
Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa manusia mempunyai kedudukan atau martabat yang
tinggi. Kemulian martabat yang dimiliki manusia itu sama sekali tidak ada pada makhluk
lain. Martabat yang tinggi yang dianugerahkan Allah kepada manusia, pada hakekatnya
merupakan fitrah yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia.Q.S Al Isra’ (17) ayat 70.
Artinya : “ Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka
di daratan dan di lautan…”
Q.S Al Maidah (5) ayat 32.
orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di
SYARIAH
Syariah (berarti jalan besar) dalam makna generik adalah keseluruhan ajaran Islam
itu sendiri (42 :13). Dalam pengertian teknis-ilmiah syariah mencakup aspek hukum
dari ajaran Islam, yang lebih berorientasi pada aspek lahir (esetoris). Namum
demikian karena Islam merupakan ajaran yang tunggal, syariah Islam tidak bisa
dilepaskan dari aqidah sebagai fondasi dan akhlaq yang menjiwai dan tujuan dari
syariah itu sendiri.
1. Ibadah ( dalam arti khusus), yang membahas hubungan manusia dengan Allah
(vertikal). Tatacara dan syarat-rukunya terinci dalam Quran dan Sunah. Misalnya :
salat, zakat, puasa
Syariah Islam secara mendalam dan mendetil dibahas dalam ilmu fiqh.
a. Berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunah (24 :51, 4:59) menjauhi bid'ah
(perkara yang diada-adakan)
b. Syariah Islam telah memberi aturan yangjelas apa yang halal dan haram (7 :33,
156-157), maka :
Dengan demikian maka untuk membatasi penulisan maka definisi hukum syariat dalam
penulisan ini adalah Titah Allah Ta’ala tentang perbuatan mukallaf, baik menuntut atau
memperbolehkan a-tau menjadikan sesuatu yang telah ditetapkan Allah SAW supaya
dilaksanakan.
Kesimpulan
1. Dalam Hukum syariat maka terdapat tiga pendapat tentang apakah bunga untuk
investasitermasuk riba atau tidak, yaitu : jelas-jelas tidak termasuk, termsuk, dan yang
ketiga adalah jika untuk investasi maka tidak termasuk riba. Penulis berkeyakinan bahwa
bunga untuk investasi tetap dikategorikan riba yang telah jelas hukumnya dalam syariat.
2. Dengan demikian maka dalam hukum syariat tidak terdapat variable bunga dalam teori
investasi, dengan demikian perlu direkontruksi teori investasi yang sekarang ada.
3. Variabel lain yang masih berlaku dalam ekonomi syariah adalah pengaruh positif teknologi