Professional Documents
Culture Documents
Anamnesis
(Alloanamnesis dengan ibu penderita, 12 Mei 2010)
Keluhan utama : demam lama >10 hari
Sejak 10 hari sebelum MRS penderita mengalami demam (+), naik turun lebih panas
pada malam hari dan sedikit menurun pada siang hari. Penderita mengeluh mual muntah
(+), isi apa yang dimakan, frekuensi 2x/minggu, lidah terasa pahit, nyeri saat menelan,
batuk dan pilek (-), BAB dan BAK biasa.
Penderita berobat ke perawat, disuntik dan diberi 3 macam obat namun demam tidak
turun. Pasien berobat ke spesialis anak lalu dirujuk ke RSUD dr.Ibnu Sutowo.
Riwayat keluarga :
Tn.N/60 th Ny.Y/54 th
35 th 30 th 25 th 23 th 20 th 10 th
Riwayat makan :
ASI : 0-16 bulan
PASI/nasi lembek : 7 bulan-12 bulan
Nasi : >12 bulan-sekarang
Riwayat imunisasi
BAB II
Tinjauan Pustaka
Definisi
Tifus abdominalis (demam tifoid, enteric fever) ialah penyakit infeksi akut yang
biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu
minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran.
Etiologi
Salmonella typhosa, basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak
berspora. Mempunyai sekurang-kurangnya 3 macam antigen yaitu antigen O (somatik,
terdiri dari kompleks lipopolisakarida), antigen H (flagela), dan antigen Vi. Dalam serum
penderita terdapat zat anti (aglutinin) terhadap ketiga macam antigen tersebut.
Epidemiologi
Patogenesis
Infeksi Salmonella typhosa Basil diserap usus halus
Hepatomegali
Basil berkembang dalam hati dan limfa Splenomegali
Bakterimia
Petunjuk diagnosa
1. Gambaran klinis
a. Demam lebih dari 7 hari
b. Gangguan GIT : anoreksia, konstipasi/diare, rhagaden, typhoid tongue,
meteorismus, bau napas tak sedap
c. Hepatomegali
d. Splenomegali
e. Bradikardi relatif
f. Kesadaran menurun
2. Laboratorium
a. Leukopeni
b. Trombisitopenia
c. Aneosinofilia
d. Anemia
e. Limfositosis relatif
3. Serologis
Titer O antigen > 1/160 atau meningkat 4 kali dalam interval 1 minggu
4. Mikrobiologis
Salmonella Typhi (+) pada biakan darah, urine, dan feses.
5. Diagnosis
a. Klinis Demam Tifoid
Apabila ditemukan gejala klinis :
Panas lebih dari 7 hari
Gangguan GIT : typhoid tongue, rhagaden, anoreksia, konstipasi, diare
Hepatomegali
b. Demam Tifoid
Demam tifoid klinis + Salmonella typhi (+) pada biakan darah, urine, atau feses
dan/atau pemeriksaan serologis didapatkan titer O Ag > 1/160 atau meningkat
lebih 4 kali dalam interval 1 minggu. Gejala klinis lain kesadaran menurun, bau
napas tidak sedap, splenomegali, meteorismus, bradikardi relatif, kesadaran
berubah. Laboratorium : leukopenia, trombositopenia, aneosinofilia, anemia,
limfositosis relatif. Gejala klinik dan laboratorium di atas dapat menyokong
diagnosis.
c. Demam Tifoid Berat
Demam tifoid + keadaan : lebih dari minggu kedua sakit, toksik, dehidrasi,
delirium jelas, hepatomegali (& splenomegali), leukopeni < 2000/ul,
aneosinofilia, SGOT/SGPT meningkat.
d. Ensefalopati Tifoid
Demam tifoid atau demam tifoid klinis disertai satu atau lebih gejala :
Kejang
Kesadaran menurun : soporous sampai koma
Kesadaran berubah / kontak psikik tidak ada
Komplikasi :
Dapat terjadi pada :
1. Usus halus
Umumnya jarang terjadi, akan tetapi sering fatal, yaitu :
a. Perdarahan usus. Bila sedikit hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan
tinja dengan benzidin. Bila perdarahan banyak terjadi melena dan bila berat dapat
disertai perasaan nyeri perut dengan tanda-tanda renjatan.
b. Perforasi usus. Timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelah itu dan
terjadi pada bagian distal ileum. Perforasi yang tidak disertai peritonitis hanya
dapat ditemukan bila terdapat udara di rongga peritoneum, yaitu pekak hati
menghilang dan terdapat udara di antara hati dan diafragma pada foto Rontgen
abdomen yang dibuat dalam keadaan tegak.
c. Peritonitis. Biasanya disertai perforasi tetapi dapat terjadi tanpa perforasi
usus. Ditemukan gejala abdomen akut yaitu nyeri perut yang hebat, dinding
abdomen tegang (defense musculair) dan nyeri pada tekanan.
2. Komplikasi di luar usus
Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis (bakterimia) yaitu meningitis,
kolesistitis, ensefalopati, dan lain-lain. Terjadi karena infeksi sekunder, yaitu
bronkopneumonia.
Dehidrasi dan asidosis dapat timbul akibat masukan makanan yang kurang dan
perspirasi akibat suhu tubuh yang tinggi.
Diagnosis Banding
Bila terdapat demam yang lebih dari 1 minggu sedangkan penyakit yang dapat
menerangkan penyebab demam tersebut belum jelas, perlulah dipertimbangan pula selain
tifus abdominalis, penyakit-penyakitnya sebagai beritkut : paratifoid A, B, dan C,
influenza, malaria, tuberkulosis, dengue, pneumonia lobaris, dan lain-lain.