You are on page 1of 3

Rekayasa Perangkat Lunak

“Model RAD”
(Model Pengembangan RPL)

Di Susun Oleh :
Nama: Dwi Arianti
NIM: (090010233)
Kelas: F091

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA


DAN TEKNIK KOMPUTER - STIKOM BALI
DENPASAR – BALI
Model RAD Pada Model Pengembangan RPL

Rapid Aplication Development (RAD)


adalah sebuah model proses perkembangan
perangkat lunak sekuensial linier yg
menekankan siklus perkembangan yg sangat
pendek. Model RAD ini merupakan sebuah
adaptasi ” kecepatan tinggi ” dari model
sekuensial linier dimana perkembangan cepat
dicapai dengan menggunakan pendekatan
konstruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan
dipahami dengan baik, proses RAD
memungkinkan tim pengembangan
menciptakan ” sistem fungsional yg utuh ” dalam periode waktu yg sangat pendek
(kira-kira 60 sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem
konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase-fase sebagai berikut:

Bussines Modelling. Aliran informasi diantara funsi-fungsi bisnis


dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Informasi apa yg mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yg dimunculkan?
Siapa yg memunculkan? Ke mana informasi itu pergi? Siapa yg memprosesnya?

Data Modelling. Aliran informasi yg di definisikan sebagai bagian dari


fase bussiness modelling di saring ke dalam serangkaian objek data yg dibutuhkan
untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing-masing
objek diidentifikasi dan hubungan antara objek-objek tersebut didefinisikan.

Prosess Modeling. Aliran informasi yg didefinisikan di dalam fase data


modelling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yg perlu bagi
implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan digunakan untuk
menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek
data.

Aplication generation. RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi


ke-empat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa
pemrograman generasi ke-tiga yg konvensional, RAD lebih banyak memproses
kerja untuk memakai lagi komponen program yg ada (pada saat memungkinkan)
atau menciptakan komponen yg bisa dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus,
alat-alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.

Testing and turnover. Karena proses RAD menekankan pada pemakaian


kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan
waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface harus
dilatih secara penuh.

Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu


singkat yang dicapai dengan menerapkan :

1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen ).


2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak
yang telah ada.
3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang
selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan
komplekstasnya sstem yang dibangun.

Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisa kebutuhan telah lengkap
dan jelas, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesakan secara lengkap
perangkat lunak yang dibuat adalah berkisar 60 sampai 90 hari. Model RAD
hampr sama dengan model waterfall, bedanya siklus pengembangan yang
ditempuh model in sangat pendek dengan penerapan teknik yang cepat.

Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tmm


dalam waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model
in melibatkan banyak tim, dan setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun
berbeda. Sesuai dengan pembagian modul sistem.

Seperti semua proses yang lain, model RAS memiliki kekurangan :

1. Bagi proyek yg besar tetapi berskala, RAD memerlukan sumber daya manusia
yg memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yg baik.

2. RAD menurut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen di


dalamaktifitas rafid-fire yg diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam
kerangka waktu yg sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada dari tiap
konstitueb, proyek RAD akan gagal.

Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD. Bila sistem tidak dapat
dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan
menjadi sangat problematis. RAD menjadi tidak sesuai jika risiko teknisnya
tinggi. Hal ini terjadi bila sebuah aplikasi baru memforsir teknologi baru atau bila
perangkat lunak baru membutuhkan tingkat interoperabilitas yg tinggi dengan
program komputer yg ada. RAD menekankan perkembangan komponen program
yg bisa dipakai kembali (Reusabilitas).

You might also like