You are on page 1of 19

PETUNJUK TEKNIS

PRAKERIN PEKERJAAN SOSIAL

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

SMK rumpun kesejahteraan masyarakat mendidik tenaga lapangan ynag memiliki keahlian di
bidang pelayanan kesejahteraan sosial.Pendidikan tenaga ahli di bidang apapun selalu menyangkut
dua segi , ialah segi teori dasar dari keahlian tersebut dan segi praktek , yaitu berupa kegiatan
latihan untuk memperoleh pengalaman kerja nyata di lapangan dalam bidang keahliannya . Sesuai
dengan bunyi pasal 1 ayat 3 dari UU no 6 tahun 1974 di nyatakan bahwa “ Pekerjaan sosial adalah
semua keterampilan teknis yang di jadikan wahana bagi pelaksanaan usaha kesehjahteraan sosial “ .
Maka siswa SMPS ( Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial ) dulunya sekarang SMK bidang
pekerjaan sosial mutlak perlu memiliki keterampilan teknis pekerjaan sosial sebagai penerapan
teknologi sosial untuk mewujudkan pelayanan kesejahteraan sosial .
SMK sebagai salah satu sekolah kejuruan kemasyarakatan memiliki program kurikulum yang
terdiri atas 40% mata pelajaran teori dan 60 % mata pelajaran praktek .
Mengingat , bahwa praktek pekerjaan sosial ialah merupakan mata pelajaran yang bersifat
kompleks , karena menyangkut masalah manusia dan kehidupannya , terutama dalam segi non fisik
( Sosio , Emosional , dan kultural ) , Maka sebenarnya sulit untuk membuat deskripsi tentang mata
pelajaran “ Praktek pekerjaan sosial “ itu .
Demi untuk keseragaman penyelenggaraan mata pelajaran “ Praktek pekerjaan sosial “ di SMK
yang menurut kurikulum 1984 di selenggarakan dengan sistem block ( Block System ) selama
semester 7 dan 8 , secara penuh maka dipandang perlu untuk penerbitan buku petunjuk teknis
sebagai upaya ;
a. Untuk memberikan gambaran secara umum tentang apa dan bagaimana praktek pekerjaan
sosial di SMK itu .
b. Untuk menjadi pedoman baik bagi guru pembimbing maupun bagi siswa praktikan dalam
melaksanakan pelajaran praktek kerja lapangan pekerjaan sosial .

2. Batasan Pengertian “ Praktek “

a . Yang di maksud dengan “ Praktek “ di SMK adalah : Kegiatan latihan mempraktekkan atau
menerapkan keterampilan pelayanan pekerjaan sosial dengan cara menerapkan salah satu atau
beberapa metode pokok dan metode bantu serta keterampilan dan komunikasi sosial dalam
praktek pekerjaan sosial baik secara terpisah maupun secara terpadu .
b. Yang dimaksud dengan “ Metode Pekerjaan Sosial “ bantu dalam praktek pekerjaan sosial
adalah : Metode bimbingan sosial perseorangan ( Social Case Work ) , bimbingan social
kelompok ( Social group Work ) , bimbingan sosial masyarakat ( Community Organitation )
dan pembangunan masyarakat ( Community Development ) .
c. Yang dimaksud dengan “ Metode Pekerjaan Sosial “ bantu dalam praktek pekerjaan sosial
adalah : metode penelitian sosial , Administrasi Kesejahteraan Sosial dan Aksi Sosial .
d. Yang di maksud dengan keterampilan komunikasi sosial antara lain ; wawancara , observasi ,
diskusi , penyuluhan , kunjungan rumah dan pencatatan serta pelaporan hasil praktek .
e. Yang di maksud dangan “ Pekerjaan Sosial “ adalah : Pelayanan professional terhadap individu
, keluarga , kelompok atau masyarakat , yang mengalami masalah kesejahteraan sosial ( yang
berupa gangguan / hambatan dalam relasi sosial atau masalah psikososial ) , agar dapat
mengatasi masalahya sendiri , sehingga mampu berfungsi sosial secara maksimal dalam
lingkungan hidupnya .

1
3. Tujuan Praktek

Mata pelajaran praktek yang di laksanakan di SMK Jurusan Pekerjaan Sosial mempunyai
tujuan :
a. Mengembangkan kemampuan praktikkan dalam menguasai pengetahuan keterampilan teknis
dan setiap profesi pekerjaan sosial .
b. Keterampilan teknis pekerjaan sosial meliputi penguasaan dan penerapan metode pokok ,
metode bantu serta teknik komunikasi sosial .
c. Mengembangkan dan memupuk keterampilan teknis pekerjaan sosial sebagai petugas lapangan
yang meliputi :
- Keterampilan menemukan dan mengumpulkan data psikososial .
- Keterampilan menganalisa situasi individu / kelompok maupun situasi lingkungan
sosial.
- Ketrampilan orientasi , observasi dan berpartisiapasi dalam usaha – usaha mengatasi
masalah kesehjahteraan sosial bagi klien .
- Keterampilan menyusun program layanan kesejahteraan sosial .
- Keterampilan menggunakan sumber bantuan dan sistem pelayanan sosial .
- Keterampilan mengevaluasi hasil pelayanan sosial .
- Keterampilan membuat dan menggunakan laporan untuk mempelajari pengalamannya .
d. Mengembangkan sikap profesi pekerjaan sosial yang meliputi kesadaran untuk memenuhi :
- Kehadiran ( Presensi ) dalam mengikuti pelajaran/diklat praktek .
- Kedisiplinan dan ketertiban dalam melaksanakan pelajaran/diklat praktek .
- Ketekunan serta dedikasi dalam melaksanakan pelajaran/ diklat praktek .
- Tanggung jawab dalam melaksanakan pelajaran/ diklat praktek .
- Penampilan diri secara dewasa dalam melaksanakan pelajaran/diklat praktek .

4. Ruang Lingkup .

a. Sasaran Praktek

Sasaran pelajaran praktek pekerjaan sosial secara umum adalah pelayanan kesehjahteraan sosial
yang bersifat pencegahan , penyembuhan , pemeliharaan , pembinaan , penyantunan serta
pengembangan .

Macam pelayanan bisa berbentuk program – program antara lain : asistensi sosial , bimbingan
sosial , konsultasi , perlindungan maupun jaminan sosial .

Permasalahan – permasalahan yang bisa ditangani dalam praktek antara lain : masalah sosial
patologis ( untuk program penyembuhan dan penyantunan ) , masalah gejala sosial patologis (
untuk program pencegahan ) masalah non sosial patologis ( untuk program pencegahan ,
promotif dan pengembangan ) .

1) Sasaran praktek program studi pengembangan masyarakat :


Adalah suatu proses pelayanan kesejahteraan sosial terhadap masalah sosial kelompok ,
organisasi masyarakat yang merupakan sistem sosial .
Sasaran ini ditangani dengan pendekatan kelompok , organisasi atau masyarakat dengan
menerapkan metode Bimbingan Organisasi Masyarakat , pembangunan masyarakat atau
bimbingan kelompok . Dalam hal ini lebih di tekankan pada penggunaan program
pencegahan promotif dan pengembangan .

2) Sasaran praktek program studi pelayanan dan rehabilitasi sosial :


Adalah suatu proses pelayanan terhadap masalah – masalah individu atau keluarga sebagai
suatu sistem kepribadian . Sasaran ini di tangani dengan pendekatan individu atau
kelompok , dengan penerapan metode bimbingan sosial perseorangan dan bimbingan sosial
kelompok .
Dalam hal ini lebih banyak merupakan program penyembuhan dan penyantunan (
Rehabilitatif ) .

2
3) Sasaran praktek program studi pekerjaan sosial medis :
Adalah suatu proses pelayanan terhadap masalah – masalah psikososial yang berkaitan
dengan pelayanan medis atau kesehatan .
Pelayanan sosial ini bisa diberikan pada sistem kepribadian maupun pada sistem sosial
dengan menggunakan pendekatan individu dan kelompok , serta pendekatan pada
organisasi masyarakat .
Metode yang diterapkan bisa berupa : Bimbingan sosial perseorangan , Bimbingan sosial
kelompok , Bimbingan organisasi masyarakat , dan pembangunan masyarakat .
Dalam hal ini lebih banyak di tekankan pada program-program penyembuhan , pencegahan
, penyantunan , promotif dan pengembangan .

4) Sasaran praktek program studi koreksi :


Adalah suatu proses pelayanan sosial terhadap masalah – masalah pelanggaran norma /
hukum . Pelayanan sosial ini bersifat penyembuhan sistem kepribadian maupun bersifat
pencegahan baik terhadap sistem kepribadian maupun sistim sosial . Pendekatan yang di
lakukan adlah berupa pendekatan individu , pendekatan keluarga , kelompok serta
masyarakat .

Metode yang bisa di kembangkan adalah metode :


Bimbingan sosial perorangan , bimbingan sosial kelompok , bisa juga bimbingan organisasi
masyarakat atau pembangunan masyarakat . Pelayanan sosial yang di berikan lebih bersifat
penyambuhan dan penyantunan sosial serta penyuluhan sosial .

5) Sasaran praktek program studi Pembangunan Masyarakat Desa :


Adalah suatu proses pelayanan Kesejahteraan Sosial terhadap masalah – masalah
pembangunan masyarakat desa . Pelayanan ini bersifat pencegahan , promotif dan
pengembangan sistim sosial . Pendekatan yang dilakukan adalah berupa pendekatan ganda
, yaitu titik perhatiannya ditujukan kepada dua arah , yaitu penyandang masalah
kesejahteraan sosial dan lingkungan hidupnya . Pendidikan dengan titik perhatiannya
membantu orang dan sistim sosial untuk memperoleh informasi pengetahuan dan
keterampilannya . metode yang diterapkannya adalah metode bimbingan organisasi
masyarakat , pembangunan masyarakat , dan administrasi kesejahteraan sosial .

b. Tempat Praktek ( Setting )

Sesuai dengan sasaran praktek maka tempat praktek SMK adalah :


1) Tempat ( Setting ) program studi pengembangan masyarakat , yaitu lembaga yang
melakukan pelayanan kepada kelompok organisasi atau masyarakat dengan tujuan
untuk mengadakan perubahan dan pengembangan organisasi atau masyarakat agar
bekerja efektif . Contoh , rukun tetangga ,rukun warga / kampung , atau RW /RK ,
desa / kelurahan , karang taruna , pramuka , kelompok belajar , PKK , LKMD / LMD ,
BKKBN , Diknas .
2) Tempat ( setting ) program studi pelayanan dan rehabilitasi sosial :
Yaitu badan - badan sosial yang memberikan pelayanan individu untuk mencapai
perubahan dan pengembangan individu .
Contoh : Panti rehabilitasi cacat ( sosial , susila , tubuh , mental ) .
Panti asuhan , panti Werdha , sasana Petirahan Anak , Prayuwana , ASTEK.
3) Tempat ( setting ) Program Studi Pekerjaan Sosial Medis :
Yaitu badan - badan sosial yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik fisik
maupun jiwa .
Usaha – usaha dalam bidang pengobatan dan kesehatan .
Contoh : Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak , Rumah Sakit Umum , Rumah Sakit Jiwa ,
Rumah Sakit Kusta , Rumah Sakit Ketergantungan Obat , Rumah Sakit Penderita Cacat
Mental , Puskesmas , Posyandu .
4) Tempat ( Setting ) Program Studi Koreksi :
Yaitu badan – badan sosial yang melakukan pelayanan yang bersifat korektif .
Contoh : Lembaga Permasyarakattan , Lembaga Permasyarakattan Wanita ,lembaga
pemasyarakatan Anak, Negara Balai Bispa,Pengadilan Anak dan badan Reklasering.
5) Tempat (Setting)Program studi Pembangunan Masyarakat Desa:
Yaitu badan-badan Sosial yang Melakukan Pelayanan Pembangunan Masyarakat Desa
Baik yang di Selenggarakan oleh Pemerintah Maupun Melalui Swada Masyarakat.
Contoh:RT,RW,LMD,LMD,Pemerintah Desa,PRONA,KPD,PKK,Bangdes.

3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK

1. Program Study / Pelajaran

Menyusun program kegiatan pelajaran praktek secara rinci yang dituangkan dalam program kerja
per-semester dan pembuatan jadwal pelajaran praktek . untuk mencapai tujuan pelajaran praktek
dilaksanakan selama dua semester yaitu semester III dan IV .
a. Semester pertama / ganjil kegiatan program diklat / pelajaran praktek berupa pembekalan
sebagai persiapan praktek lapangan .
Program studi ini diselenggarakan dengan sistem orientasi dan observasi pemahaman dan
pengenalan masalah kesejahteraan sosial , dan proses pembinaan penyandang masalah sosial di
berbagai badan sosial baik secara teknis maupun adinistratif dan di akhiri dengan pembuatan
laporan tertulis .
b. Semester ke dua / genap program diklat / pelajaran praktek lapangan berupa keterampilan
penerapan materi , metode dan teknik pekerjaan sosial serta keterampilan komunikasi sosial di
badan – badan sosial tempat praktek yang di lakukan dengan sistem partisipasi / magang selama
melaksanakan praktek lapangan di badan sosial dengan sistem partisipasi / magang praktikkan
diwajibkan :
- Membuat laporan studi kasus ( Case Study ) minimal tiga kasus .
- Membuat laporan dalam bentuk karya tulis membahas tentang permasalahan di badan sosial
tempat praktek .

2. Satuan Pelajaran

Satuan pelajaran dibuat berdasar atas pokok – pokok bahasan tahap – tahap praktek pekerjaan
sosial sesuai dengan garis – garis besar program pengajaran baik semester ganjil maupun semester
genap berdasarkan KTSP

3. Tata Tertib

a Siswa wajib :
1) Mematuhi peraturan yang berlaku dalam lembaga ( institusi ) tempat melakukan praktek (
setting /wisma )
2) Berada di tempat praktek 10 menit sebelum pembelajaran praktek dimulai berlaku sopan
serta jujur ,bertanggung jawab , berinisiatif dan kreatif terhadap tugas – tugas yang di
berikan dalam pembelajaran praktek .
3) Mengenakan pakaian kerja ( baju dinas perawat ) yang berlaku di tempat praktek
( setting ) .
4) Memberi salam pada waktu datang dan mohon pada waktu pergi / pulang .
5) Memberitahu kepada pemimpin lembaga ( instansi ) / pembimbing di tempat praktek ,
apabila berhalangan hadir , atau bermaksud untuk meninggalkan tempat praktek .
6) Berkonsultasi dengan segera kepada guru pembimbing , ketua kelompok atau petugas yang
di tunjuk apabila praktikkan menemui kesulitan selama praktek .
7) Mentaati peraturan dalam menggunakan alat dan bahan yang di pakai selama praktek kerja .
8) Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi kerusakan atau
kesalahan mengambil alat / bahan .
9) Membersihkan tempat jika akan meninggalkan tempat praktek .
10) Menerima , mengisi dan menyerahkan agenda harian(administrasi praktek) kepada guru
pembimbing untuk di periksa dan ditandatangani .
11) Melaksanakan bimbingan praktek kepada pembimbing praktek 2 minggu sekali

4
b. Siswa Di Larang :
1) Merokok di tempat praktek .
2) Menerima tamu pribadi pada waktu praktek .
3) Mempergunakan pesawat telepon lembaga / tempat praktek , tanpa ijin petugas yang
berwenang .
4) Pindah tempat kegiatan praktek , kecuali atas perintah petugas yang berwenang dalam
mengatur penempatan kegiatan praktek .
5) Menyakiti, memukul atau melakukan tindakan kekerasan yang merugikan binaan
6) Dilarang memiliki HP(handphone) baik yang teori maupun praktek
7) Selama ikatan dinas dilarang pacaran
8) Khusus untuk praktikkan siswi di larang :
a) Memakai rok mini , baju perawat terlalu pendek
b) Memakai sepatu bertumit tinggi
c) Memakai perhiasan yang menyolok / berlebihan
d) Merias muka / wajah yang kurang sesuai dengan situasi dan kondisi tempat praktek .

c. Sanksi :
Pelanggaran tata tertib akan di kenakan sanksi :
1) Peringatan lisan
2) Peringatan tulisan
3) Pengurangan nilai praktek kerja lapangan
4) Dikeluarkan dari lembaga / tempat

4. Penjajagan Lapangan

Dalam rangka persiapan pelajaran praktek lapangan perlu mengetahui data lapangan yang meliputi:
a. Data tentang tempat yang potensial untuk pelajaran praktek lapangan di luar sekolah (wisma)
hendaknya mengadakan penjajagan tentang kemungkinan pelaksanaan pembelajaran praktek
lapangan sesuai dengan program studi yang diperlukan .
b. Data tentang lembaga sosial yang potensial yang sesuai dengan program studi yang ada di
sekolah untuk pelaksanaan pembelajaran praktek lapangan .
c. Data tentang pembimbing yang potensial artinya setidak – tidaknya mengetahui pekerjaan
sosial di lembaga sosial yang dipakai sebagai tempat praktek .

Dalam hal tersebut pihak sekolah hendaknya mengadakan hubungan / pendekatan yang baik
terhadap lembaga sosial yang akan digunakan untuk tempat pembelajaran praktek lapangan secara
magang .

5. Persiapan

Sebelum melaksanakan pembelajaran praktek lapangan perlu disiapkan :


a. Pemahaman dan penguasaan buku panduan yang berisi petunjuk dan informasi tentang
pelaksanaan pelajaran praktek pekerjaan sosial di badan sosial dan teknik penulisan laporan .
b. Pembuatan dan pengiriman surat – surat untuk :
- Permohonan dan fasilitas pembelajaran praktek lapangan.
- Pemberitahuan kepada orang tua atau wali praktikkan
- Surat pengantar kepada badan sosial tempat praktek
- Surat keterangan perjalanan
- Surat penempatan praktek
- Surat ijin meminjam protokol (file klien)
c. Surat tugas dari kepala sekolah
d. Agenda harian dipersiapkan untuk mengendalikan / memantau pelaksanaan program
pengalaman praktek lapangan . Buku – buku administrasi kegiatan ( pasda, program, agenda,
laporan mingguan, laporan bulanan, jurnal, case studi, catatan kelompok )diisi praktikan
diserahkan oleh pembimbing di tempat praktek dan pembimbing sekolah

5
e. Menyiapkan buku laporan praktek yang akan diisi baik oleh badan sosial maupun oleh sekolah
yang memuat :
1) Pengalaman praktek di badan sosial tertentu
2) Penilaian proses dan dan hasil pengalaman praktek lapangan .
( buku supervisi)
f. Memantapkan pola perilaku praktikkan selama melaksanakan pembelajaran praktek lapangan :
- Mengetahui dan memahami pentingnya memiliki ketrampilan relasi kemanusiaan dan kode
etik pekerjaan sosial
- Menanamkan rasa tanggung jawab dalam mejalankan tugas praktek
- Memberikan bimbingan sikap dan perilaku praktikan selama melaksanakan praktek
- Memberikan petunjuk – petunjuk yang dianggap perlu yang relevan dengan pelaksanaan
praktek

6. Persyaratan

Praktikan dapat mengikuti pembelajaran praktek apabila telah memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Persyaratan akademik
- Duduk di kelas X dan XI
- Telah dinyatakan memenuhi kriteria lulusan untuk seluruh bidang studi ( teori ) yang di
tempuh selama mengikuti ujian SUMATIF di kelas XI
b. Persyaratan teknis
- Telah memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang praktek pekerjaan sosial , Metode
Pekerjaan Sosial , Teknik Komunikasi Sosial , dan Keterampilan Sosial Bantu
- Memiliki sikap , wawasan dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan profesi pekerjaan
sosial dengan berpedoman pada kode etik pekerjaan sosial .
Bertanggung jawab dalam melakukan tugas / kegiatan praktek dengan pertimbangan .
- Bertanggung jawab pada dirinya sendiri
- Bertanggung jawab kepada lembaga sosial tempat praktek
- Bertanggung jawab kepada kliennya
- Bertanggung jawab kepada masyarakat
c. Persyaratan Administrasi
- Memiliki surat tugas dari sekolah dengan sepengetahuan orang tua khususnya bagi
praktikan yang mendapat tempat praktek di luar kota atau pulau di tempat praktek
- Memenuhi syarat administrasi sekolah : melunasi uang SPP , uang biaya praktek (buku-
buku administrasi praktek ( foto, kartu prakerin, buku pasda ) dan perlengkapan baju dinas (
perawat, emblem, kap strip 3 ) .

6
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN


(PRAKERIN / PRAKTEK KERJA INSTANSI )

1. Materi :

a Selama Semester ganjil : ( di sekolah )


1) Pengertian dan bahasan tentang praktek pekerjaan sosial .
2) Kode etik pekerjaan sosial
3) Pemahaman dan penguasaan teknik interview
4) Pemahaman dan penguasaan teknik observasi
5) Pemahaman dan penguasaan teknik diskusi / keberperansertaan
6) Pemahaman dan penguasaan teknik simulasi
7) Pemahaman dan penguasaan teknik permainan peran
8) Pemahaman pembuatan buku supervisi
9) Pemahaman pembuatan buku tugas
10) Pemahaman pembuatan laporan proses
11) Pemahaman pembuatan laporan observasi
12) Pemahaman langkah pendekatan / perkenalan ( smalltalk)
13) Pemahaman pelaksanaan motifasi pengembangan kebutuhan perubahan
14) Pemahaman pelaksanaan kontrak profesional / perjanjian kerja profesional
15) Pemahaman pelaksanaan pendataan
16) Pemahaman perencanaan bantuan ( pembuatan program layanan )
17) Pemahaman pelaksanaan layanan sosial ( terapi )
18) Pemahaman pelaksanaan evaluasi
19) Pemahaman terminasi dan tindak lanjut
20) Pemahaman pembuatan laporan studi kasus (mikro dan makro )
21) Pemahaman pembuatan laporan karya tulis
22) Pengenalan beberapa jenis badan sosial ( jenis , proses layanan , masalah sosial dan sumber
bantuan )
23) Praktek observasi ke berbagai badan sosial
24) Pembuatan laporan observasi . interview, case record, laporan akhir

g. Selama Semester Genap ( di badan sosial , lapangan )


a. Praktek lapangan materi perkenalan
b. Praktek lapangan materi motivasi pengembangan kebutuhan
7
c. Praktek lapangan materi pendataan yang meliputi memilih dan merencanakan teknik
pengumpulan data ( pedoman interviu , observasi ) , dan menyajikan data , menganalisis
dan mendiagnosa masalah sosial , studi kelayakan untuk melakukan perubahan
berencana.
d. Praktek lapangan materi perencanaan bantuan berupa penyusunan program kegiatan .
e. Praktek lapangan pelaksanaan bantuan
f. Praktek lapangan teknik evaluasi , terminasi dan tindak lanjut ( home visit )
g. Praktek pembuatan laporan sebagai akhir dalam bentuk karya tulis .(tugas
akhir/Laporan Akhir Prakerin)

2. Kegiatan Tahapan Praktek

a. Waktu praktek di SMK dilaksanakan selama 4 semester berurutan , yaitu semester III dan IV
dan semester V dan VI dengan sistem blok.
Semester III dan IV dilaksanakan di sekolah (kelas XI ) dan semester IV dan V dilaksanakan di
lapangan (prakerin)

b. Pelaksanaan praktek dibagi dalam tahapan – tahapan sebagai berikut :

1) Tahapan orientasi praktek pekerjaan sosial di sekolah , yang dilakukan dengan waktu
sekitar 1 – 2 bulan , dengan bobot . Waktu sekitar 15 % , wujud kegiatannya berupa :
- Pembekalan / pemantapan tentang konsep praktek pekerjaan sosial , metode dan
keterampilan teknik pekerjaan sosial . Penulisan laporan , penjelasan organisasi
pelaksanaan praktek . Semua ini diberikan .oleh supervisor sekolah .
- Orientasi atau ceramah dari badan soial
Pemberian informasi tentang permasalahan sosial , proses pelayanan sosial kepada klien
oleh badan sosial . Untuk keperluan ini dipilih badan – badan memberikan pelayanan
pekerjaan sosial kepada klien , yang melakukan asistensi sosial , bimbingan sosial ,
konsultasi perlindungan atau jaminan sosial kepada klien .

2) Tahapan observasi / pengenalan badan – badan sosial di lapangan fisik .


Tahapan ini dilakukan agar praktikan mengenal dan memperoleh gambaran tentang tempat
praktek dari segi :
- Sejarah dan landasan hukum berdirinya badan sosial .
- Kebijakan sosial yang di gariskan
- Fungsi , tujuan dan tugas badan sosial
- Struktur organisasinya
- Fasilitas , sarana badan sosial dalam memberikan layanan sosial
- Proses penerimaan dan layanan kepada klien
- Hubungan badan sosial dengan instansi yang terkait baik secara vertikal maupun secara
horizontal
- Hambatan – hambatan yang di alami oleh badan sosial dalam proses pemberian pelayanan
sosial .
( = Naloturah loafar fasilitas )
Tahapan observasi ini bobot waktunya sekitar 15 % dari waktu praktek .

3) Tahapan magang ( apprienticeship )


Tahapan ini dilakukan dengan bobot waktu praktek 20 % . Pelaksanaannya praktikan di
tempatkan di badan sosial atau tempat praktek selama masa praktek untuk magang .

4) Tahapan partisipasi
Tahapan ini bobot waktunya sekitar 50% waktu praktek / sekitar 4 – 6 bulan . Dalam
tahapan ini pelaksanaan praktek lapangan diharapkan praktikan betul – betul
melaksanakan layanan professional proses pekerjaan sosial , menerapakan teknik dan

8
metode pekerjaan sosial . Praktikan diharapkan berpartisipasi penuh dalam proses
pelayanan kepada klien di tempat praktek .

3. Fasilitas , Sarana dan Media

Untuk dapat melakukan praktek pekerjaan sosial dibutuhkan fasilitas dan sarana pokok bagi
praktikan berupa :
a. Seperangkat pengetahuan , sikap profesi , tingkah laku , serta ketrampilan hubungan
kemanusiaan .Karena yang dilayani atau ditangani dalam praktek adalah manusia dengan
segala kompleksitasnya .
b. Seperangkat buku untuk keperluan administrasi praktek harian .
c. Alat tulis menulis sebagai bahan catatan dan laporan
d. Alat bantu perekam : Tape/kaset , recorder , camera
e. Alat audio visual : OHP , Slide proyektor , Video
f. Ruangan khusus untuk : Latihan interview , diskusi kelompok , permainan peran ,
pemutaran film / video
g. Proyek sekolah / bengkel kerja di sekolah
h. Tempat praktek di luar sekolah , perkampungan tuna wisma ( pemulung )
i. Kendaraan roda empat untuk keperluan supervisi dan mengantar praktikan ke tempat
praktek di luar kota / sekolah
j. Kantor khusus untuk koordinator praktek yang dilengkapi file untuk menyimpan dokumen
dan laporan hasil praktek .
k. Ruang khusus untuk konsultasi praktikan dengan supervisor

4. Pembimbing praktek

Pembimbing pelaksanaan pelajaran praktek pekerjaan sosial di SMK jurusan pekerjaan sosial di
bedakan menjadi 2 :

a. Pembimbing sekolah ( school supervisor ) terdiri dari :


1) Penanggung jawab pembelajaran praktek : Kepala sekolah
2) Koordinator pembelajaran praktek dan guru yang ditugasi oleh kepala sekolah untuk
mengatur pelaksanaan tempat dan tugas pembimbing pembelajaran praktek
b. Pembimbing lapangan ( setting supervisor ) : petugas dari badan sosial atau instansi yang di
tunjuk oleh pimpinan badan sosial atau diusulkan oleh sekolah .(koordinator wisma )
c. Hak dan tugas pembimbing praktek
1). Hak pembimbing pembelajaran praktek :
- Memperoleh alokasi waktu pembimbing yang dihargai sebagai jam mengajar (
di tentukan oleh kepala sekolah )
- Memberi saran atau usul kepada ketua program keahlian atau kepala sekolah
demi perkembangan dan kesempurnaan pembelajaran praktek secara
perseorangan maupun secara tim
- Memberi saran , menasihati , menegur praktikan demi keberhasilan dalam
pelaksanaan pembelajaran praktek .
- Menguji dan mengevaluasi proses dan hasil pelajaran praktek .
2) .Tugas pembimbing sekolah
- Melakukan bimbingan kepada praktikan baik di sekolah maupun di lapangan
tempat praktek .
- Memberikan pelayanan konsultasi pembelajaran praktek kepada praktikan
- Memberikan bimbingan pembelajaran praktek di lapangan
- Bertindak sebagai penghubung antara sekolah dengan lembaga tempat praktek
3). Tugas dan hak pembimbing lapangan
Tugas pembimbing lapangan (wisma-DU/DI)
a) Membantu memberikan bimbingan pembelajaran lapangan kepada praktikan
b) Menginformasikan layanan professional pekerjaan sosial kepada praktikan .
Hak pembimbing lapangan
a) Memberikan evaluasi tertulis atas pelaksanaan proses dan hasil pelajaran praktek
lapangan

9
b) Mengajukan saran dan usul perbaikan pembelajaran praktek lapangan kepada
sekolah
c) Memberikan saran , nasehat atau teguran kepada praktikan demi keberhasilan
pelajaran praktek
d) Memberikan bimbingan pembelajaran praktek di lapangan (DU/DI)
4) Kontrak bimbingan
Praktikan harus membuat kontrak bimbingan dengan pembimbing praktek dengan
menggunakan format yang meliputi :
i. Nama praktikan
ii. Program diklat
iii. Semester
iv. Tingkat
v. Nama setting
vi. Nama pembimbing sekolah
vii. Nama pembimbing setting (penanggung jawab wisma- coordinator)
viii. Lama praktek
ix. Kemampuan – kemampuan yang diterapkan , berupa nilai , teguran , proses ,
fungsi , peranan , keterampilan dasar keterampilan
x. Metode apa yang digunakan
xi. Jumlah kasus
xii. Beban kerja
xiii. Penjelasan kasus
xiv. Penyelesaian laporan kasus

5. Metode Supervisi

Sebelum diadakan pertemuan supervisi , harus ditentukan masalah apa yang harus dan akan di
bahas dan segi – segi dari fungsi – fungsi supervisi mana yang memerlukan perhatian khusus .
Suatu pertemuan supervisi dapat direncanakan berdasarkan garis besar(out line)sebagai berikut:
a. Masalah belajar apa yang harus dipentingkan dalam pertemuan ini.kekurangan
kekurangan apa yang tampak dari cacatan kasus (case record) praktikan,yaitu
melaksanakan peranan sebagai pelaku praktek (pengelola progam).
b. Apa yang menyebabkan masalah belajar itu:
1). Praktikan kurang memahami
- Situasi dan masalah klien
- Kepribadian klien
- Kekurangan data /kerangka teori untuk inter prestasi data atau praktikan
kurang sensitive
-Kurang mengerti rencana dan intervensi
2) Praktikan kurang terampil dan interview.
3) Pratikan terlibat secara emosional dalam masalah klien /pratikan sedang
mengalami ketegangan.
c. Menilai kekuatan-kekuatan (power ratio)praktikan ; nilai secara positif dari
pekerjaannya dalam melaksanakan tugasnya ,dalam relasi,relasinya dengan klien ,
sensitivitas dan motivasi yang menguntungkan
d. Menentukan isi dan prioritas kegiatan praktek
e. Menentukan teknik-teknik dan pendekatan –pendekatan pemecahan masalah

Teknik –teknik supervisi

a. Relasi supervisi adalah medium utama , yang memungkinkan proses belajar praktikan.
Relasi supervisi harus bersifat supportif , memberi bantuan , khususnya jika ada
kesukaran menghadapi masalah klien

b. Teknik-teknik mengajar adalah alat utama yang diperlukan untuk mengembangkan


kemampuan praktikan dalam praktek yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka

c. Diskusi kasus adalah teknik utama untuk pedidikan professional . dengan menggunakan
bahan berupa kasus , pembimbing dapat menemukan aspek dari sistem kepribadian dan
10
cara sistem beroperasi dari praktikan , pola-pola belajar dan konflik-konflik yang
dialami yang dapat merintangi proses belajar . kasus adalah medium mengajar
untuk mengenal masalah –masalah kepribadian praktikan , maupun masalah-
masalah belajar .
Dengan diskusi kasus , pembimbing dapat memperoleh hal-hal yang menstimulasikan
pikiran-pikiran praktikan , memberi kemungkinan belajar berfungsi sendiri dan
mengembangkan kepribadian profesionalnya . Bahan kasus dapat digunakan untuk
mengajar memahami tentang seorang klien , tentang komunitas , tentang segi-segi
administrasi , tentang penilitian praktek pekerjaan sosial.

d. Memperoleh pengalaman dalam observasi kasus ternyata merupakan alat belajar yang
penting juga

e. Evaluasi juga merupakan teknik supervisi dalam bentuk yang lain .


Dengan cara mendiskusikan kekuatan – kekuatan dan kelemahan – kelemahan praktikan
sebagai bagian rutin dari pertemuan supervisi , maka kesadaran praktikan tentang
dirinya sendiri dapat ditingkatkan .

6. Diskusi kelompok dan konsep supervisi kelompok patut diperhatikan berhubung


dengan manfaatnya dalam mengembangkan kemampuan professional

6. Sumber Belajar dan Penggunaannya

Sumber informasi dan petunjuk yang digunakan untuk menyusun materi pembelajaran praktek
pekerjaan sosial yaitu :
a. GBPP Praktek Pekerjan Sosial
b. Petunjuk Pelaksanaan Pengalaman Kerja Lapangan –Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan 1987
c. Petunjuk Teknis Pengalaman Kerja Lapangan Pekerjaan Sosial – Direktorat Pendidikan
Menegah Kejuruan 1987
d. Buku Pengantar Metode Riset Sosial – Kartini Kartono
e. Buku Paket Teknik Komunikasi Sosial
f. Buku Paket Bimbingan Sosial Perseorangan
g. Buku Paket Bimbingan Sosial Kelompok
h. Buku Paket Bimbingan Organisasi Masyarakat
i. Buku Paket Pembangunan Masyarakat
j. Buku Paket Administrasi Kesejahteraan Sosial
k. Pola Dasar Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial – Departemen Sosial RI
l. Informasi Tentang Program Kegiatan dari Badan – Badan Sosial yang di Jadikan Tempat
Praktek
m. Proses Pekerjaan Sosial : Balai Pendidikan dan Latihan Tenaga Sosial 1980
n. Praktek Pekerjaan Sosial I , II , III , STKS 1977
o. Teknik – Teknik Penyelesaian Masalah Dalam Pekerjaan Sosial – BPLTS 1979
p. Psikologi Pekerjaan social dan Kesejahteraan Sosial , Drs. Isbandi Rukminto Adi, MPH
Desember 1994
q. Tingkah laku Manusia dan Lingkungan Sosial, Yasni Lukman
r. Catatan Penting dalam Menyusun Laporan Pekerjaan Sosial, STKS Bandung
s. Buku Paket Assesment
t. Buku-buku Modul Pekerjaan Sosial dari diklat Guru Bidang studi Pekerjaan Sosial di P3GK
u. Modul-modul dan buku paket tentang Anak Berkebutuhan Khusus Di Lembaga Bhakti
Luhur Malang
v. Buku paket dan modul tentang Rehabilitasi Bersumber daya Masyarakat Bhakti Luhur
Malang

11
Disamping sumber berupa bahan informasi juga diperlukan sumber berupa masalah sosial
dan kasus – kasus permasalahan sosial ( media massa atau artikel ) yang dapat dipergunakan
sebagai obyek dalam praktek pekerjaan sosial .
Penggunaan sumber belajar harus disesuaikan dengan pokok – pokok bahasan dalam GBPP.

Agar pelaksanaan pelajaran praktek dapat berlangsung dengan benar maka tiap – tiap pokok
bahasan dalam GBPP harus ditunjang dengan teori yang diperlukan . dengan demikian
terjadilah pengintegrasian antara teori dan praktek dan praktikkan dituntut agar dapat
menerapkan metode dan teknik dalam praktek pekerjaan sosial .

7. Penilaian Prestasi Praktek

Penilaian adalah tahap akhir dari pada proses evaluasi yang berlangsung selama masa praktek .
Penilaian praktek dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan praktikan dalam mengikuti
program praktek . Penilaian tersebut ditentukan bersama oleh pembimbing lapangan dan
pembimbing sekolah berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh sekolah . oleh karena itu perlu juga
dibahas isi bahan dan proses evaluasi , sebelum dibahas tentang penentuan nilai untuk kerja
lapangan .

a. Isi Penilaian
Para pembimbing praktek diminta untuk menulis laporan akhir praktek yang menguraikan
kesempatan belajar yang diperoleh praktikan selama mengikuti program praktek ,
pelaksanaan program praktikan , serta perkembangan program profesionalnya

b. Bahan Penilaian
Penilaian prestasi praktek dan proses belajar praktikan didasarkan pada :
1) Catatan – catatan pembimbing tentang pokok – pokok materi yang telah dibahas pada
jam supervisi setiap minggu ( masalah – masalah yang dihadapi dan kemajuan –
kemajuan yang dicapai )
2) Laporan – laporan praktikan tentang tugas – tugas yang dikerjakan termasuk laporan
proses tentang observasi – interview dan pertemuan – pertemuan serta laporan – laporan
ringkasan ( summary )
3) Laporan – laporan rapat staf , musyawarah kasus ( case conference ) dan laporan –
laporan lain yang di tugaskan oleh pembimbing lapangan atau sekolah dan disimpulkan
secara singkat dan jelas .
4) Surat tugas kerja mingguan
( Pasda, Kegiatan, Master/STBL. Map/Adm panti, sikap profesi/lingkungan hidup)

c. Sasaran atau Aspek yang dinilai dalam Praktek :


1) Proses praktek : Kegiatan yang dinilai dalam aspek ini adalah pelaksanaan kegiatan
praktek yang dilakukan oleh praktikkan mulai dari tahap persiapan , pelaksanaan
sampai tahap terminasi tentang metode dan teknik pekerjaan sosialnya .
2) Hasil praktek : Hal – hal yang di nilai dalam aspek ini meliputi :
a). Aspek Pengetahuan praktikan
- Pengetahuan tentang struktur organisasi badan sosial / tempat praktek
- Sumber – sumber bantuan dalam penanganan klien di badan sosial / tempat
praktek
- Masalah – masalah yang terdapat dalam badan sosial / tempat praktek
- Program kegiatan di badan sosial / tempat praktek
- Sistem rujukan badan sosial
b). Aspek keterampilan praktikan :
- Keterampilan menggali data / informasi
- Kemampuan mengolah informasi
- Kemampuan menginterprestasikan data / informasi
- Keterampilan menggunakan / menerapkan metode pekerjaan sosial dalam
memecahkan masalah
- Keterampilan membuat laporan , yang meliputi :
# Buku Program, Agenda , Laporan Mingguan
12
# Buku kegiatan harian (jurnal)
# Buku Supervisi
# Laporan Proses (Observasi, Interview)
# Laporan kasus (case studi )
# Program Bimbingan professional :
Program bimbingan perseorangan / bimbingan sosial kelompok untuk
program studi PS – Medis – koreksi dan program Pengembangan
Masyarakat untuk program studi : PM dan PMD
# Karya tulis (Tugas Akhir Prakerin )

c). Aspek sikap profesi : yang dinilai meliputi :


- Presensi kegiatan praktek
- Kedisiplinan dalam praktek
- Ketertiban dalam melaksanakan praktek
- Ketekunan dalam supervisi dan konsultasi
- Dedikasi dalam melakukan praktek
- Penampilan diri dalam melakukan praktek

BAB IV

RINCIAN TUGAS PRAKTEK

DAFTAR TUGAS KEGIATAN YANG HARUS DILAKUKAN SISWA


DALAM PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL
PADA TAHAPAN : ORIENTASI / PEMANTAPAN DI SEKOLAH
PRAKERIN : SEMESTER V dan VI

No Tahapan Kegiatan Rincian Kegiatan / Tugas

1. Orientasi / Pemantapan
1.1.1 Menyiapkan tempat untuk kegiatan orientasi (
1.1 Dari Supervisor Sekolah ( memahami Secara bergilir
arti , tujuan tertib , obyek , kegiatan 1.1.2 Membagi kelas dalam kelompok – kelompok
Organisasi ) , praktek dan kode etik. Praktek
1.1.3 Menyiapkan format – format / buku untuk
Laporan
1.1.4 Menyiapkan map untuk menyimpan seluruh
Buku laporan
1.1.5 Mengikuti kegiatan orientasi
1.1.6 Menulis , merangkum materi orientasi
1.1.7 Mengisi buku tugas dan catatan kegiatan harian
1.1.8 Mengadakan supervisi dan konsultasi dengan
Mendapat saran / petunjuk dalam buku
Supervisi
1.1.9 Menanggapi hasil supervisi secara tertulis
Dalam buku supervisi
1.1.10 Membuat laporan hasil hasil orientasi /
Pemantapan
1.1.11 Menyimpan semua berkas dalam map
1.1.12 Mendiskusikan / menseminarkan hasil
Perolehan selama orientasi dalam kelompok
Secara bergilir ( menjadi moderator , penyaji ,

13
Pembanding )

1.2 Memahami dan menguasai teknik 1.2.1 Mengikuti penjelasan tentang interview
interview 1.2.2 Latihan membuat pedoman interview
1.2.3 Latihan melakukan interview
1.2.4 Membuat laporan interview
1.2.5 Mensupervisikan hasil ( materi yang di siapkan
, sikap , tingkah lakunya )
Kepada supervisor , dengan memperoleh
Tanggapan dalam buku supervisi .

1.3 Memahami dan menguasai teknik 1.3.1 Mengikuti penjelasan / orientasi tentang
observasi Observasi
1.3.2 Latihan membuat pedoman observasi dan alat
Observasi
1.3.3 Latihan melakukan observasi di lingkungan
Sekolah
1.3.4 Membuat laporan observasi
1.3.5 Mengadakan observasi / konsultasi kepada
Supervisi tentang hasil perolehan ( materi ,
Sikap , tingkah laku , dsb ) untuk
Memperoleh tanggapan dalam buku supervisi .
1.3.6 Menanggapi hasil supervisi.

1.4 Memahami dan menguasai teknik 1.4.1 Membagi kelas menjadi kelompok kecil
Diskusi dan keberperansertaan ( 6 – 8 ) orang .
1.4.2 Membagi tugas anggota kelompok secara
Bergilir perannya .
1.4.3 Mengikuti penjelasan tentang diskusi dan
Keberperansertaan

No Tahapan Kegiatan Rincian Kegiatan / Tugas


1.4.4 Mendiskusikan tugas dan kegiatan kelompok
1.4.5 Menampilkan hasil kerja kelompok ( hasil
Diskusi dan keberperansertaan anggota
Kelompok
1.4.6 Menerima kritik , saran dari peserta lain atas
Penampilan hasil kelompok
1.4.7 Menanggapi kritik , saran , tanggapan dari
Kelompok lain
1.4.8 Membuat laporan hasil kerja kelompok
1.4.9 Menuliskan kesan – kesan pribadi dalam buku
Catatan harian , diskusi dan keberperansertaan
1.4.10 Mengadakan supervisi dan konsultasi kepada
Supervisor
1.4.11 Menanggapi hasil catatan supervisor
1.4.12 Menyerahkan laporan hasil kerja ke supervisi

1.5 Memahami dan menguasai tehnik 1.5.1 Mengikuti penjelasan tentang simulasi
Permainan simulasi 1.5.2 Membagi kelas dalam kelompok kerja
Simulasi
1.5.3 Mendiskusikan tugas – tugas latihan membuat
Simulasi ( lengkap beberan , materi , kunci ,
Kartu pemain , dsb )
1.5.4 Mempraktekkan , menampilkan simulasi yang
Di rancang kelompok
1.5.5 Menerima kritik , saran , tanggapan dari
Kelompok lain atas hasil penampilan dan
Rancangan simulasinyan ( kelompok )
1.5.6 Membuat laporan hasil kerja kepada
supervisor

1.6 Memahami dan menguasai teknik 1.6.1 Mengikuti penjelasan tentang tehnik permainan
Permainan peranan Peranan
1.6.2 Membagi kelas dalam kelompok permainan
Peranan ( jumlahnya sesuai pada naskah
Permainan )
1.6.3 Masing – masing peran menerima petunjuk

14
Tentang peran yang harus di lakukan ( secara
Pribadi dalam bentuk tes yang memuat sikap
, tingkah laku sikap yang harus di perankan )
1.6.4 Latihan melakukan permainan peran
1.6.5 Mendiskusikan dengan melibatkan anggota
Kelompok lain tentang peran yang di lakukan
1.6.6 Menerima kritik , saran , tanggapan , atas peran
Yang di lakukan
1.6.7 Memberikan tanggapan atas kritik , saran ,
Tanggapan dari kelompok , lain atau
Supervisor
1.6.8 Membuat laporan hasil kerjanya
1.6.9 Mengadakan supervisi dan konsultasi kepada
Supervisor
1.6.10 Menaggapi hasil supervisi
1.6.11 Menyerahkan laporan hasil kerja

2. Ceramah dari Badan Sosial ( memahami 2.1 Menyiapkan tempat ceramah


proses layanan beberapa badan sosial , 2.2 menerima penceramah
masalah dan sumber bantuan ) . 2.3 Menyiapkan dan memberi laporan bahwa
Ceramah sudah siap di mulai
2.4 Menyiapkan format dan catatan laporan dan hasil
Ceramah
2.5 Menyiapkan menuliskan buku – buku catatan
Harian , buku tugas , buku supervisi
2.6 Mengikuti dan menuliskan hasil ceramah
2.7 Mensupervisikan hasil ceramah
2.8 Memproduksi hasil ceramah dalam diskusi /
Seminar , secara bergilir dengan tema peran
Pekerja sosial dalam proses layanan badan sosial

No Tahapan Kegiatan Rincian Kegiatan / Tugas

3. Laporan Akhir kegiatan di Badan Sosial 3.1 Menyiapkan kelompok observasi / membagi
( pelayanan badan – badan sosial dan Kelompok
proses layanannya ) 3.2 Menentukan beberapa alternatif lembaga / badan
Sosial yamg akan di observasi ( sasaran )
3.3 Memilih beberapa sasaran dari alternatif yang
Ada
3.4 Mengirim ( siswa ) ke calon sasaran /lembaga
( untuk konsultasi dan pengurusan ijin )
3.5 Menyempurnakan organisasi dan administrasi
Untuk pelaksanaan observasi ( keuangan , per-
Bengkelan dsb )
3.6 Menyusun pedoman / merefisi pedoman ob-
Servasi dan interview
3.7 Mendiskusikan pedoman observasi / iterview
Yang di susun
3.8 Menyempurnakan / merevisi pedoman observasi
Dan interview
3.9 Melaksanakan observasi
3.10 Menyusun laporan observasi .
3.11 Mnsupervisikan laporan observasi
3.12 Mendiskusikan / menseminarkan hasil laporan
Observasi
3.13 Menyempurnakan laporan observasi
3.14 Mengetik laporan observasi yang sudah di sem-
purnakan dan di supervisi
3.15 Mengumpulkan / menyerahkan laporan ob-
servasi ke sekolah
3.16 Mengumpulkan dan menyerahkan Laporan
15
Akhir Prakerin ke sekolah

BAB V

PENUTUP

Demikianlah buku petunjuk teknis Praktek Kerja Lapangan (Prakerin ) pekerjaan sosial hasil
karya panitia tim khusus menyusun buku yang dilaksanakan di bawah pembinaan , direktorat
pendidikan menengah kejuruan dan direvisi sesuai kebutuhan secara teknis di bidang layanan SMK
Bhakti Luhur Malang

Buku ini disusun berdasarkan GBPP praktek pekerjaan sosial dan petunjuk pelaksanaan
pengalaman kerja lapangan yang dikeluarkan oleh direktorat pendidikan menengah kejuruan pada
tahun 1987 direvisi tahun 1999 dan tahun 2004.

Mudah – mudahan buku ini berguna dan dapat dimanfaatkan untuk menunjang kelancaran
penyelenggaraan pelajaran praktek pekerjaan sosial umumnya dan khususnya di SMK Bhakti Luhur
Malang

16
Lampiran 1

CONTOH FORMAT KONTRAK BIMBINGAN

KONTRAK BIMBINGAN

1. Nama Praktikan :

2. Program Diklat :

3. Semester :

4. Tingkat :

5. Nama Setting :

6. Nama Pembimbing Sekolah:


7. Nama Pembimbing Setting :
8. Lama Praktek :………hari kerja………bulan
9. Kemampuan – kemampuan yang a. Nilai
Di terapkan b. Tujuan
c. Proses
d. Fungsi
e. Pedoman
f. Keterampilan
g. Dasar Ilmu
10. Metode Yang Di Gunakan :
11. Jumlah Kasus :
12. Beban Kerja :
13. Penyelesaian Kasus :

17
……………,Tanggal ...............

Pembimbing Sekolah Pembimbing Setting Praktikan

Mengetahui
Kepala SMK Bhakti Luhur

DAFTAR ISI

PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN 1
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK 4
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN 7
BAB IV RINCIAN TUGAS PRAKTEK 13
BAB V PENUTUP 16
LAMPIRAN KONTRAK BIMBINGAN

18
PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kasih karena rahmatNya , sehingga tersusun
petunjuk tentang Pelaksanaan Teknis Praktek Kerja Instansi SMK Bhakti Luhur Malang . Petunjuk ini
menyesuaikan dengan petunjuk dari Dikmenjur dan pihak SMK Bhakti Luhur merevisi dengan
menyesuaikan situasi dan kondisi lapangan di Bhakti Luhur.
Petunjuk ini sebagai pedoman bagi guru , pembimbing, siswa dan pembimbing setting agar
dalam melaksanakan kegiatan praktek pekerjaan social berdasarkan acuan yang ada , terarah dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran bidang pekerjaan social.
Semoga buku ini bermanfaat ………….. God Bless You………..

Malang, Juli 2007


Kaprog/ PSG

Cisilia Tri Mandarsih

19

You might also like