You are on page 1of 22

Pengertian Gaya dan Gerak

1. Definisi Gaya

Seorang yang mendorong meja, meja yang tadinya diam sekarang bisa bergerak. Meja bisa bergerak karena
orang memberikan sesuatu kekuatan melalui
dorongan, kekuatan itulah yang kita namakan
sebagai gaya. Gaya adalah dorongan atau
tarikan yang dapat menyebabkan benda
bergerak. Jadi bila kita menarik atau mendorong
benda hingga benda itu bergerak maka kita telah
memberikan gaya terhadap benda tersebut.

Besar kecilnya gaya dapat diukur


menggunakan alat yang bernama neraca
pegas atau dinamometer. Sedangkan satuan
gaya dinyatakan dalam satuan Newton yang
biasa ditulis dengan huruf N. Kata Newton
diambil dari nama Sir Isaac Newton,
seorang ahli matematika dan ilmuwan
besar. Besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukkan oleh jarum
pada skala dinamometer.

Dibawah ini adalah gambar cara mengukur gaya dengan menggunakan dinamometer.

2. Jenis-jenis Gaya

Secara sadar atau tidak kita sering melakukan aktivitas yang memerlukan gaya. Tetapi jenis gaya tidak
hanya yang kita keluarkan. Berikut ini adalah jenis-jenis gaya:

a. Gaya magnet:

Kekuatan yang menarik jarum, paku, atau


benda logam lainnya yang ada
disekitarnya. Magnet memiliki 2 kutub
yaitu kutub utara dan selatan. Bentuk
magnet beragam ada yang berbentuk
jarum, ada yang berbentuk huruf “U”,
berbentuk silinder, berbentuk lingkaran
dan ada yang berbentuk batang. Perhatikan
gambar bentuk-bentuk magnet berikut!

b. Gaya listrik statis:

Kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk


menarik benda-benda disekitarnya. Untuk melihat adanya gaya
listrik statis, bisa dicoba dengan mengosok-gosok penggaris
pada rambut kering kita, kemudian dekatkan pada sobekkan
kertas, maka sobekkan kertas tersebut akan menempel pada
penggaris. Penggaris bisa menarik potongan kertas dengan gaya
listrik statis.

c. Gaya otot :

Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini


sering dilakukan pada saat kita mengangkat beban atau
sedang senam di sekolah. Apabila kita sering melakukan
olahraga maka otomu akan bertambah besar dan kuat.

d. Gaya gravitasi bumi :

Kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Bila kita


melempar benda ke atas, baik dari kertas, pensil atau benda
lain maka semua benda itu akan jatuh ke bawah. Berbeda
bila di luar angkasa para astronot tidak merasakan gaya
gravitasi, akibatnya mereka akan melayang-layang bila
berada di luar angkasa.

e. Gaya Pegas :

Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Misalnya saat kamu bermain panahan,
karet mampu mendorong anak panah terlontar dengan cepat dan
jauh.

f. Gaya Gesekan:

Bila kedua benda saling bergesekkan, maka antara keduanya akan muncul gaya gesek. Gaya gesek bisa
menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan di jalan yang kering, antara sepatu dan jalan akan
muncul gaya gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk bisa berjalan. Bayangkan bila jalanan licin, maka
gaya geseknya akan kecil dan kita akan kesulitan untuk berjalan.

3. Definisi Gerak

Cobalah kita berlari. Pada saat berlari maka terjadi perpindahan, dimana kita berpindah dari satu tempat ke
tempat lain. Jadi yang dimaksud dengan gerak adalah perpindahan posisi benda dari tempat asalnya
karena adanya gaya.

4. Contoh Gerak

Gaya dapat mempengaruhi gerak sebuah benda. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan seperti:

a. Gerak karena gaya otot:

• pada saat mengayuh sepeda,


• saat berolaraga,
• saat bermain tarik tambang, atau
• mendorong lemari menggunakan kekuatan dua tangan dll.

b. Gerak karena gaya pegas :

• Pada saat kamu bermain ketapel, atau


• Bermain panahan, kita memanfaatkan karet yang diregangkan untuk memudahkan anak panah
terlontar jauh dan cepat.

c. Gerak karena gaya mesin:

Gaya mesin, yang dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan berat seperti:

• mobil pengeruk,
• buldoser, dan
• berbagai mesin yang digunakan dalam bidang industri.
Hukum I Newton
Hukum Newton tentang gerak dicetuskan oleh Sir Issaac Newton. Newton adalah
seorang fisikawan, matematikawan, ahli Astronomi, dan ahli Kimia. Dalam
bukunya :” Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, beliau membahas
tentang gerak, dimana hukum ini masih kita pakai dan kita pelajari sampai
sekarang.

Bagaimanakah definisi hukum I Newton tentang gerak ?


Hukum I Newton disebut juga hukum kelembaman (Inersia).
Pada dasarnya benda bersifat lembam artinya benda akan mempertahankan
keadaannya, yaitu :

• Bila benda dalam keadaan diam maka benda akan tetap diam.

• Bila benda bergerak maka akan bergerak lurus beraturan.

Definisi hukum I Newton :


Bila tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda , maka ;

• benda yang diam akan tetap diam

• benda yang bergerak akan bergerak lurus beraturan.

Secara matematis ditulis ;

Þ SF = 0 maka a = 0, sehingga Dv = 0 maka v = 0 (untuk benda yang diam) dan


v = konstan (untuk benda yang bergerak)

Bagaimanakah ciri-ciri hukum I Newton tentang gerak ?


Ciri-ciri hukum I Newton :

• Tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda Þ SF = 0.

• Tidak mempunyai percepatan (perubahan kecepatan tiap detik) Þ a = 0

• Jika diam akan tetap diam Þ v = 0

• Jika bergerak akan bergerak lurus beraturan Þ v = c (Gerak Lurus


Beraturan).

Contoh aplikasi hukum I Newton :


• Penumpang terjungkal saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak.

• Koin di atas kertas di atas meja akan tetap di atas di atas meja jika kertas
ditarik secara cepat.

• Ayunan bandul sederhana.

• Pemakaian roda gila pada mesin mobil.

Jika kita melempar batu ke atas di ruang angkasa maka batu itu akan bergerak
lurus ke atas terus. Orang diam di atas mobil yang bergerak sebetulnya dia
mempunyai kecepatan yang besarnya sama dengan kecepatan mobil yang
ditumpanginya. Pada saat mobil direm mendadak maka orang itu tetap bergerak
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan mobil sebelum direm sehingga
orang itu terpental.

Hukum II Newton

Definisi hukum II Newton adalah benda yang mengalami gaya akan mendapat
percepatan yang besarnya :

• Berbanding lurus (sebanding) dengan besar resultan gaya-gaya yang


mempengaruhinya.

• Berbanding terbalik dengan massa benda itu

Secara Sistematis

Ditulis : a : percepatan benda, satuannya m/s2

f : gaya yang bekerja, satuannya N (newton)

m : massa benda, satuannya Kg

Kesetaraan newton dengan dyne :

1N = 1Kg.m/s2 = (1000gr)(100cm/s2) -> jadi 1 newton = 105 dyne.

Hukum III Newton


Definisi hukum III Newton adalah bila benda A melakukan gaya pada benda B
sebagai aksi , maka benda B akan melakukan gaya balik terhadap benda A
sebagai reaksi yang besarnya sama tapi arahnya berlawanan.

Apakah syarat-syarat hukum III Newton ?


Syarat-syarat hukum III Newton :
• Yang bekerja adalah gaya-gaya luar.

• Gaya-gaya itu harus segaris kerja.

• Pasangan aksi-reaksi hadir jika 2 benda berinteraksi.

• Aksi-reaksi bekerja pada 2 benda yang berbeda

• Aksi-reaksi sama besar tapi berlawanan arah -> FA = - FB.

Orang mengeluarkan gaya untuk mendorong tembok ( Fo ) sebagai aksi, maka


tembok akan melakukan gaya balik ( FT ) terhadap orang itu sebagai reaksi yang
besarnya sama tapi arahnya berlawanan --> Fo = - FT

Contoh-contoh gaya aksi-reaksi adalah :

1. Gaya gravitasi.

2. Gaya magnet.

3. Gaya listrik

Gaya Gesek (gesekan)


Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang melawan


gaya tarik atau gaya dorong yang
bekerja pada suatu benda . Atau
gesekan adalah gaya yang timbul pada
dua permukaan benda yang bergesekan
yang arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda .

Gaya gesek merupakan gaya sentuh yang muncul jika permukaan dua zat yang
bersentuhan secara fisik, dengan arah gaya gesekan sejajar dengan permukaan
bidang sentuh dan berlawanan dengan arah gerak relatif benda itu.

Yang mempengaruhi besarnya gaya gesek

1. Koefisien gesekan ( μ ) adalah tingkat kekasaran permukaan yang


bergesekan.
Makin kasar kontak bidang permukaan yang bergesekan makin besar
gesekan yang ditimbulkan.
Jika bidang kasar sekali , maka μ = 1.
Jika bidang halus sekali , maka μ = 0.

2. Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari bidang akibat gaya aksi dari
benda.
Makin besar gaya normalnya makin besar gesekannya.
Gaya gesek dibedakan menjadi dua macam , yaitu:

1. Gaya gesek statis adalah gaya gesek benda sebelum bergerak

Ingat ; untuk benda yang belum


bergerak

2. Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek benda setelah bergerak

fs : gaya gesek statis , satuannya N.


fk : gaya gesek kinetis , satuannya N.
N : gaya normal , satuannya N.
μs : koefisien gesek statis
μk : koefisien gesek kinetis

Cara merumuskan gaya normal adalah dengan memakai persamaan hukum I


Newton, yaitu ;

• Benda di atas bidang datar ditarik gaya mendatar

N = w = m.g

• Benda di atas bidang datar ditarik gaya membentuk sudut

• Benda di atas bidang miring membentuk sudut

Bagaimanakah arah gaya-gaya yang bekerja pada benda ?

Arah gaya normal (N) selalu tegak lurus


dengan dengan bidang (letak benda)
Arah gaya berat (w) selalu ke bawah (pusat
bumi)
Arah gaya gesek (f) selalu berlawanan
dengan arah gerak benda.
Arah gaya gerak ( F ) searah dengan gerak benda.
Menentukan nilai gesekan (f) :

Bila “

F = fs , maka benda tepat akan bergerak

F > fs , maka benda bergerak


Ingat !
Ketika kita mendorong benda secara terus-menerus, maka muncul fs yang
membesar dari nol sampai fs maksimum (benda tepat akan bergerak), setelah
benda bergerak maka gaya gesek menurun sampai mencapai nilai yang tetap
yang disebut gaya gesek kinetis (dinamis)

Maka dalam keadaan bergerak , koefisien gesekan antara benda dengan


bidang akan mengecil , sehingga μs > μk

Penerapan Hukum Newton


Bagaimanakah aplikasi hukum Newton ?
Prinsip:

1. Jika benda diam maka memakai Hukum I Newton, yaitu

1. Jika benda bergerak Þ maka memakai Hukum II Newton , yaitu ;

Bagaimanakah aplikasi hukum I Newton ?

1. Benda digantung pada seutas tali gesekan


diabaikan
*) Jika benda diam , maka : T = w Þ T = m.g
*) Jika benda naik , maka : T – w = m.a Þ T =
m(g + a)
*) Jika benda turun , maka : w – T = m.a Þ T =
m(g – a)
T : tegangan tali = ……… N.
2. Benda digantung pada tali yang bercabang

Bagaimanakah aplikasi hukum II Newton ?

1. Benda terletak pada katrol (kerekan ) gesekan diabaikan

*) Besarnya percepatan benda :

a : percepatan , satuannya m/s2

*) Besarnya tegangan tali :

mB : massa benda yang besar , satuannya Kg


mK : massa yang kecil , satuannya Kg
T : gaya tegang (tegangan) tali , satuannya N

2. Benda di dalam lift gesekan diabaikan

*) Jika lift naik , maka :

NN : gaya normal benda pada saat lift naik, satuannya N


NT : gaya normal benda pada saat lift turun, satuannya N

*) Jika lift turun, maka :

3. Benda di atas bidang datar

 Gaya yang bekerja searah perpindahan

 Gaya yang bekerja membentuk sudut q terhadap perpindahan


(arah horisontal)

Gandengan beberapa benda ditarik dengan gaya F

Benda 1 ; gaya-gaya yang bekerja


Σ Fy = 0 Þ N1 – w1 = 0 Þ N1 = m1.g.
Σ Fx = m.a Þ F – f1 - T = m1.a
f1 w1 f2 w2 T = F – m1.g.
μk – m1.a.

Benda 2 ; gaya-gaya yang bekerja


Σ Fy = 0 Þ N2 – w2 = 0 Þ N2 = m2.g.
Σ Fx = m.a Þ T – f2 = m2.a Þ T = m2.a + m2.g. μk

Seluruh sistem ;
ΣFx = Σm.a Þ F – f1 – f2 = (m1 + m2).a

N1 : gaya normal benda 1 , satuannya N.


N2 : gaya normal benda 2 , satuannya N.
f1 : gaya gesek benda 1 , satuannya N.
f2 : gaya gesek benda 2 , satuannya N.
T : tegangan (gaya tegang) tali , satuannya N.
F : gaya tarik , satuannya N.
a : percepatan , satuannya m/s2.

Benda 1 pada bidang miring , maka

Σ Fy = 0 Þ N1 – w1x = 0ÞN1 = m1.g.cos θ.

Jika w2 > w1y + f1 , maka benda


2 turun dan benda 1 menaiki bidang miring, maka:
Σ Fx = m.a Þ T – w1y – f1 = m1.a
θ Þ T = m1.a + m1.g.sin θ + N1. μk

Benda 2 tergantung
Σ Fx = m.a Þw2 – T= m2.aÞ T = w2 - m2.a Þ

Jika w2 + f1 < w1y , maka benda 2 naik dan benda 1


menuruni bidang miring, maka
Σ Fx = m.a Þ w1y - T– f1 = m1.a
Σ Fx = m.a ÞT – w2= m2.a Þ T= w2 + m2.a
Þ
a : percepatan , satuannya m/s2
T : tegangan tali , satuannya N.

Usaha

Contoh usaha yang diberikan ke sebuah bola oleh seorang pengumpan bola baseball

Usaha atau kerja (dilambangkan dengan W dari Bahasa Inggris Work) adalah energi yang
disalurkan gaya ke sebuah benda sehingga benda tersebut bergerak.

Usaha didefinisikan sebagai integral garis (pembaca yang tidak akrab dengan kalkulus peubah
banyak lihat "rumus mudah" di bawah):
di mana

C adalah lintasan yang dilalui oleh benda;

adalah gaya;

adalah posisi.

Usaha adalah kuantitas skalar, tetapi dia dapat positif atau negatif.
Tidak semua gaya melakukan kerja. cotohnya, gaya
sentripetal dalamgerakan berputar seragam tidak menyalurkan
energi; kecepatan objek yang bergerak tetap konstan. Kenyataan ini
diyakinkan oleh formula: bila vektor dari gaya dan perpindahan tegak
lurus, yakni perkalian titik mereka sama dengan nol.

Bentuk usaha tidak selalu mekanis, seperti usaha listrik, dapat


dipandang sebagai kasus khusus dari prinsip ini; misalnya, di dalam
kasus listrik, usaha dilakukan dalam partikel bermuatan yang
bergerak melalui sebuah medium.

Konduksi panas dari badan yang lebih hangat ke yang lebih dingin
biasanya bukan merupakan usaha mekanis, karena pada ukuran
makroskopis, tidak ada gaya yang dapat diukur. Pada ukuran atomis,
ada gaya di mana atom berbenturan, tetapi dalam jumlahnya usaha
hampir sama dengan nol.

Daya

Daya dari bolam lampu ini dinyatakan oleh besarnya watt listrik yang diperlukan
Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuanwaktu.
Daya dilambangkan dengan P. Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai:

di mana

P adalah daya

W adalah kerja, atau energi

t adalah waktu

Daya rata-rata (sering disebut sebagai "daya" saja bila konteksnya jelas)
adalah kerja rata-rata atau energi yang dihantarkan per satuan waktu. Daya
sesaat adalah limit daya rata-rata ketika selang waktu Δt mendekati nol.

Bila laju transfer energi atau kerja tetap, rumus di atas dapat
disederhanakan menjadi:

di mana W, E adalah kerja yang dilakukan, atau energi yang


dihantarkan, dalam waktu t(biasanya diukur dalam satuan
detik).

Satuan daya dalam SI adalah watt.

Pesawat sederhana
Dalam fisika, pesawat sederhana adalah segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan
satu gaya untuk bekerja. Kerja terjadi sewaktu gaya diberikan dan menyebabkan gerakan
sepanjang suatu jarak tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang
dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang
dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit
terhadap jarak yang lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang
dibutuhkan. Rasio antara keduanya disebut keuntungan mekanik.

Secara tradisional, pesawat sederhana terdiri dari:

 Bidang miring
Gaya-gaya yang bekerja pada bidang miring

Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan
sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring dapat
mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil melalui
jarak yang lebih jauh, dari pada jika beban itu diangkat vertikal. Dalam istilah teknik
sipil, kemiringan (rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradien. Bidang miring
adalah salah satu pesawat sederhana yang umum dikenal.

 Tuas

Tuas (lever,dalam Bahasa Inggris) atau pengungkit adalah salah satu pesawat
sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini
dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu (fulcrum), titik
gaya (force), dan titik beban (load) yang divariasikan letaknya. Contoh penggunaan prinsip
pengungkit adalah gunting, linggis, dan gunting kuku. pada masa ini, tuas sudah banyak
dikembangkan menjadi berbagai alat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. gunting
kuku adalah salah satu alat fisika yang menggunakan prinsip tuas.

]Pembagian Kelas Tuas

Tuas dibedakan atas 3 kelas. Yaitu:

1.Kelas Pertama yaitu titik tumpu(T) berada ditengah, diantara


lengan kuasa(Lk)(LF) dan lengan beban(Lb)(Lw).Contoh:Palu,
gunting

2.Kelas kedua Yaitu lengan beban berada diantara titik tumpu dan
lengan kuasa. Contoh: gerobak, pemecah biji, dan pembuka botol

3. Kelas ketiga Yaitu lengan kuasa berada diantara lengan beban dan titik tumpu

 Katrol

Katrol adalah suatu roda dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk
tempat tali ataukabel. Katrol biasanya digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang
untuk mengurangi jumlahgaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban. Walaupun
demikian, jumlah usaha yang dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi yang
sama adalah sama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol. Besarnya gaya
memang dikurangi, tapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak yang lebih jauh. Usaha yang
diperlukan untuk mengangkat suatu beban secara kasar sama dengan berat beban dibagi
jumlah roda. Semakin banyak roda yang ada, sistem semakin tidak efisien karena akan
timbul lebih banyak gesekan antara tali dan roa. Katrol adalah salah satu dari enam
jenis pesawat sederhana.

Tidak ditemukan catatan mengenai kapan dan oleh siapa katrol pertama kali dikembangkan,
tapi kemugkinan besar berasal dari Eurasia. Bagian dasar pembentuk sistem katrol, roda,
ditemukan beberapa waktu setelah penemuan di di Eurasia pada masyarakat di belahan
barat, Afrika sub-Sahara, dan Australia. Dipercayai juga bahwa Archimedes mengembangkan
rangkaian sistem katrol pertama, sebagai mana dicatat oleh Plutarch.

RUMUS KATROL

Katrol tetap KM = 1

Katrol bergerak KM = 2

Katrol majemuk KM = n (n=jumlah katrol)

 Baji

Gaya ke arah bawah pada baji menghasilkan gaya horizontal terhadap obyek.

Baji adalah suatu pesawat sederhana, secara teknis terdiri dari dua bidang miring, yang
digunakan untuk memisahkan dua obyek, atau bagian-bagian obyek, dengan penerapan gaya,
tegak lurus terhadap permukaan miring, yang dihasilkan oleh pengubahan gaya yang diberikan
pada bagian ujung yang lebar. Keuntungan mekanis (mechanical advantage) baji tergantung pada
rasio panjang terhadap tebal. Baji pendek dengan sudut lebar membutuhkan gaya yang lebih
besar dari pada baji panjang dengan sudut yang lebih kecil.
Baji telah digunakan bahkan sejak Zaman Batu. Contoh penggunaan prinsip baji antara
lain adalah kapak, kuku, dangigi. Pisau kadang dapat digunakan sebagai baji, walaupun
secara fundamental lebih menerapkan fungsi pemotongan.

 Sekrup

sekrup adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya.
Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan dua obyek
bersama, dan sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torka (torque) menjadi gaya
linear. Baut dapat juga didefinisikan sebagai bidang miring yang membungkus suatu batang.

Energi
Ditinjau dari perspektif fisika, setiap sistem fisik mengandung (secara
alternatif, menyimpan) sejumlah energi; berapa tepatnya ditentukan dengan
mengambil jumlah dari sejumlah persamaan khusus, masing-masing didesain
untuk mengukur energi yang disimpan secara khusus. Secara umum, adanya
energi diketahui oleh pengamat setiap ada pergantian sifat objek atau sistem.
Tidak ada cara seragam untuk memperlihatkan energi;

Satuan
SI dan satuan berhubungan
Satuan SI untuk energi dan kerja adalah joule (J), dinamakan untuk
menghormati James Prescott Joule dan percobaannya dalam persamaan
mekanik panas. Dalam istilah yang lebih mendasar 1 joule sama dengan
1 newton-meter dan, dalam istilah satuan dasar SI, 1 J sama dengan 1 kg m2 s−2.

Transfer energi
Kerja
Kerja didefinisikan sebagai "batas integral" gaya F sejauh s:

Persamaan di atas mengatakan bahwa kerja (W) sama dengan integral


dari dot product gaya ( ) di sebuah benda dan infinitesimal posisi benda (
).
Jenis energi
Energi kinetik
Energi kinetik adalah bagian energi yang berhubungan dengan gerakan
suatu benda.

Persamaan di atas menyatakan bahwa energi kinetik (Ek) sam dengan


integral dari dot product velocity ( ) sebuah benda
dan infinitesimalmomentum benda ( ).

Energi potensial
Berlawanan dengan energi kinetik, yang adalah energi dari
sebuah sistem dikarenakan gerakannya, atau gerakan internal dari
partikelnya,energi potensial dari sebuah sistem adalah energi yang
dihubungkan dengan konfigurasi ruang dari komponen-komponennya
dan interaksi mereka satu sama lain. Jumlah partikel yang
mengeluarkan gaya satu sama lain secara otomatis membentuk sebuah
sistem dengan energi potensial. Gaya-gaya tersebut, contohnya, dapat
timbul dari interaksi elektrostatik (lihat hukum Coulomb), atau gravitasi.

Energi internal
Energi internal adalah energi kinetik dihubungkan dengan
gerakan molekul-molekul, dan energi potensial yang dihubungkan
dengan getaranrotasi dan energi listrik dari atom-atom di dalam
molekul. Energi internal seperti energi adalah sebuah fungsi
keadaan yang dapat dihitung dalam sebuah sistem.

Kekekalan energi
Hukum kekekalan energi adalah salah satu dari hukum-hukum kekekalan yang meliputi energi
kinetik dan energi potensial. Hukum ini adalah hukum pertama dalam termodinamika.

Hukum Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika) berbunyi: "Energi dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energi)".

TEKANAN PADA ZAT PADAT


Tekanan adalah hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tempat gaya itu bekerja.
Tekanan dinyatakan dalam satuan newton / m2 = N/m2 atau Pascal (Pa).
Rumus tekanan :

P = F / A atau F = P.A
Keterangan :
F = gaya tekan, satuannya newton ( N )
A = luas bidang sentuh, satuannya : m2
P = tekanan, satuannya : N / m2 atau Pascal (Pa)
Besarnya tekanan sebanding dengan besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan
luas bidang tekannya. Ini berarti semakin besar gayanya semakin besar tekanannya,
semakin luas bidang tekannya, semakin kecil tekanannya.
Misalnya itik dapat berjalan di atas tanah yang lembek, karena kaki itik berselaput.
Kaki berselaput menyebabkan luas permukaan kaki itik lebih besar dibandingkan
dengan kaki ayam, akibatnya tekanan yang diberikan itik lebih kecil.
2. Tekanan Pada Zat Cair

Dari gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa lubang bejana yang paling

bawah menyemburkan air paling jauh. Hal ini menunjukkan bahwa pada bagian yang

paling dalam tekanannya paling besar.

Selain itu, kita juga menemukan bahwa air dan minyak menghasilkan zat cair

yang berbeda jauhnya. Dengan demikian, massa jenis zat cair berpengaruh juga

terhadap besar kecilnya tekanan. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :

p = r . g . h213

keterangan :

p = tekanan (N/m2)

r = massa jenis (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (N/kg)

h = kedalaman (m)

a. Hukum Pascal

Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke

segala arah dan sama besar.

Air menyembur dari setiap lubang kantong plastik dengan jarak yang sama.

Semakin kuat kantong plastik ditekan, semakin cepat semburan airnya begitu

sebaliknya. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa tekanan diteruskan ke

segala arah dengan sama besar

Beberapa alat yang bekerja berdasarkan hukum Pascal adalah dongkrak hidrolik,

rem hidrolik dan alat pengangkat mobil.

b. Bejana Berhubungan

Bejana berhubungan adalah rangkaian beberapa bejana yang bagian atasnya

terbuka dan bagian bawahnya dihubungkan satu sama lain. Jika ke dalam bejana
itu
diisi air maka akan terlihat bahwa permukaan air dalam bejana yang diam selalu

terletak pada bidang datar. Begitu pula bila bejana dimiringkan, permukaan airnya

akan tetap dalam satu bidang datar.

Prinsip kerja bejana berhubungan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari.


Beberapa penerapannya dapat ditemui pada cerek atau teko, permukaan air
215

dalam mulut teko sama tinggi dengan permukaan air pada bagian bawah tutup teko,

tangki air, waterpass atau sifat datar dari selang air yang digunakan oleh tukang

bangunan.

Hukum bejana berhubungan tidak berlaku untuk zat cair yang tidak sejenis,

misalnya diisi air dan air raksa.

Hubungan antara tinggi kedua jenis zat cair itu dapat dituliskan :

p1 = p2

r1 . g . h1 = r2 . g . h2

r1. h1 = r. h2

c. Hukum Archimedes

Hukum Archimedes menyatakan sebagai berikut, Sebuah benda yang tercelup

sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang

besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya.

Besarnya gaya ke atas menurut Hukum Archimedes ditulis dalam persamaan :

Fa = r v g

keterangan :

Fa = gaya ke atas (N)

V = volume benda yang tercelup (m3)

r = massa jenis zat cair (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (N/kg)

Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat

cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke
atas (Fa) dari zat cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan

besarnya kedua gaya tersebut yaitu seperti berikut.216

· Tenggelam

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat

benda (w) lebih besar dari gaya ke atas (Fa).

w > Fa

rb X Vb X g > ra X Va X g

rb > ra

· Melayang

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat

benda (w) sama dengan gaya ke atas (Fa).

w = Fa

rb X Vb X g = ra X Va X g

rb = ra

· Terapung

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat

benda (w) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).

w = Fa

rb X Vb X g = ra X Va X g

rb < ra

Beberapa alat yang bekerja berdasarkan Hukum Archimedes adalah

hidrometer, kapal selam dan balon udara

3. Tekanan Pada Zat Gas


Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Pada lapisan inilah
manusia dapat hidup. Selain zat cair, atmosfer pun mengadakan tekanan terhadap
sekitarnya. Tekanan ini sebagai akibat adanya gaya gravitasi yang bekerja pada setiap
bagian atmosfer.
Massa jenis udara ini sangat kecil jika dibandingkan dengan massa jenis zat
padat atau zat cair. Massa jenis udara berkurang pada ketinggian yang berbeda. Oleh
sebab itu persamaan tekanan P = r g h tidak berlaku pada tekanan atmosfer atau
tekanan pada gas.
a. Percobaan Torricelli
Tekanan Atmosfer pertama kali diukur oleh seorang ahli fisika Italia bernama
Torricelli. Menurut Torricelli, tekanan yang menahan raksa dalam tabung kaca
setinggi 76 cm atau tekanan udara luar (atmosfer) sama dengan 76 cm Hg.
Dalam percobaannya, Torricelli menggunakan pipa kaca sempit berdinding
tebal yang panjangnya kira-kira 1 meter dan salah satu ujungnya tertutup. Alat
tersebut lebih dikenal dengan sebagai alat Torricceli.
Selain menemukan kesetaraan satuan tekanan raksa dengann tekanan
atmosfer, Torricceli juga menemukan hubungan antara ketinggian tempat dengan
tekanan udaranya. Menurut Torricelli, tekanan udara di permukaan laut lebih besar
daripada tekanan di tempat yang tinggi, misalnya pegunungan.
Semakin tinggi tempat pengukuran, semakin rendah tekanan udaranya karena
semakin dekat ke permukaan lapisan. Hal ini sama dengan zat cair bahwa semakin
dekat ke permukaan air, semakin kecil tekanan hidrostatisnya.
Tekanan udara luar (atmosfer) = 1 atm = 76 cmHg =76 cm air raksa. Dalam SI
ditulis r raksa = 13.000 kg/m
3
, g = 9,8 N/kg dan h raksa = 76cm = 0.76m.
Persamaan tekanan raksa adalah
p = r raksa X g X h raksa
= 13.600 X 9.8 X 0.76
= 101.292,8 N/m
2
Jadi tekanan raksa adalah 101.292,8 N/m
2
.222
Satuan tekanan yang lain nilainya dapat didekatkan menjadi sebagai berikut.
1 bar = 100.000 N/m
2
= 100.000 Pascal (Pa)
Jadi 1 bar = 1000.000 N/m
2
= 100.000 Pa.
b. Gas Dalam Ruang Tertutup.
Sebuah balon ditiup dan diikat sehingga bentuk balon yang kempis berubah
menjadi bulat. Demikian pula, jika balon yang bulat ditekan maka balon yang ditekan
akan kempis dan bagian balon yang lain akan menggelembung dan membesar. Selain
itu, kita juga akan merasakan adanya tekanan udara dari dalam balon itu.
Berdasarkan contoh itu, kita dapat mengatakan bahwa udara di dalam balon itu
menekan ke segala arah. Udara dalam ruang tertutup mengadakan tekanan pada
dinding ruang itu.
Untuk megukur tekanan gas dalam ruang tertutup, kita dapat meggunakan
Manometer. Manometer ada dua jenis yaitu manometer zat cair terbuka dan
manometer logam.
Manometer zat cair terbuka atau menometer terbuka terdiri dari sebuah pipa
berbentuk U berisi zat cair. Manometer diisi zat cair dan salah satunya dihubungkan
dengan kran gas. Jika raksa pada kaki yang lain naik dan perbedaan tinggi raksa
sebesar h cm, sedangkan tekanan udar luar sebesar B cm hg, tekanan gas dalam ruang
tertutup adalah:
P gas = (h +B) cm Hg, sedangkan r air = 1/13.6 r raksa jadi tekanan dalam
ruang tertutup adalah : P gas = ( h / 13.6 + B ) cmHg.
Manometer logam adalah alat untuk mengukur tekanan udara yang besar.
Manometer logam terdiri dari pipa logam yang dibengkokkan. Salah satu jenis
manometer logam adalah manometer Bourdon. Alat ini banyak digunakan dalam
industri untuk mengukur tekanan udara dalam tabung gas atau tangki uap.223
c. Hukum Boyle
Hubungan antara tekanan gas dalam ruang tertutup dan volume pertama kali
ditemukan oleh Robert Boyle. Menurut Boyle, semakin besar tekanan, volume udara
semakin kecil. Hasil kali tekanan dan volume selalu tetap.
Persamaannya :
PXV=C atau p1 X V1 = p2 X V2
keterangan :
p1 = tekanan gas mula-mula (N/m2)
p2 = tekanan gas akhir (N/m2)
v1 = volume gas mula-mula (m3)
v2 = volume gas akhir (m3)
Beberapa alat yang menggunakan Hukum Boyle adalah pompa air dan pompa
sepeda.
Pompa Air
Prinsip kerja pompa air adalah sebagai berikut. Jika pengisap ditarik ke atas,
klep K1 terbuka dan klep K2 tertutup. Udara dari pipa masuk ke dalam tabung pompa
melalui klep K1 sehingga volume udara diperbesar dan tekanan udara di dalam pompa
diperkecil. Akibatnya air naik ke dalam pipa. Jika pengisap digerakkan terus menerus,
air akan naik mengisi tabung pompa dan terus dinaikkan oleh pengisap sehingga
keluar melalui pipa kecil. Air yang sudah berada di atas pengisap tidak turun lagi
karena klep K2 menutup.224
Pompa Sepeda
Pada saat pompa digunakan, bagian saluran udara pada pompa harus
menempel pada katup atau pentil yang terbuat dari karet.
Prinsip kerjanya, jika pengisap ditekan maka tekanan udara yang besar di
dalam pompa akan menerobos pentil dan masuk ke dalam ban.

Cut Lubna Rachel


VIII A

You might also like