Professional Documents
Culture Documents
a. Tipe determinat:
Ujung batang tanaman besarnya sama dengan batang bagian tengah,
pembungan terjadi secara serempak, pertumbuhan vegetative berhenti
setelah berbunga, tinggi tanaman berkisar pendek sampai sedang, dan
daun bagian atas ukurannya sama besar dengan daun bagian batang
tengah
Tipe indeterminate:
Ada, yaitu setelah disintesis oleh enzim, banyak molekul besar dan
struktur lain tersusun menjadi struktur 3 dimensi yang cukup mantap
melalui suatu susunan secara spontan. Contohnya stem cell mampu
berdiferensiasi menjadi sel kulit, polipeptida melipat menjadi struktur
yang mantap untuk medium yang mengandung air; ribosom, mikrotubul,
dan virus juga sering tersusun dari bagian unsurnya secara spontan.
- Batang :
Batang yang sedang tumbuh memiliki 3
daerah utama :
a. meristem apeks, daerah yang
aktif tumbuh _daerah pembelahan
b. Daerah pemanjangan
c. Daerah pendewasaan
• Meristem apeks
a. Meristem apeks pertama kali terbentuk pada embrio.
Meristem apeks :
- Daun :
• Daun baru berkembang dari primordial daun yang dibentuk pada
meristem apeks. Setiap primordial daun terbentuk pada bagian
panggul meristem apeks pucuk.
• Ketika primordial daun baru terbentuk, primordial daun sebelumnya
(yang lebih tua) telah melebar secara progresif, sebagai akibat
aktifitas meristem di dalam daun itu sendiri. Primordial daun pada
tumbuhan dikotil biasanya terbentuk pada sebagian kecil dari
diameter meristem apeks pucuk, sedangkan pada tumbuhan
monokotil, primordial daun terbentuk dan berkembang pada sekeliling
meristem apeks pucuk.
• Jadi, daun dikotil yang sangat muda tampak berbentuk seperti pasak,
sedangkan daun monokotil tampak seperti kerah baju yang menutupi
seluruh apek pucuk .
• Primordial daun akan terus berkembang ukurannya secara berangsur-
angsur sehingga mencapai ukuran dan bentuk tertentu.
Bertambahnya ukuran daun terjadi sebagai akibat bertambahnya
jumlah sel yang diikuti dengan penambahan ukuran sel.
• Pada awal perkembangan daun, aktifitas meristem daun
menyebabkan terjadinya perpanjangan daun. Perpanjangan daun
berikutnya terjadi sebagai akibat aktifitas meristem interkalar.
Pelebaran daun (bifacial/dorsoventral) terjadi bila meristem tepi daun
aktif melakukan pembelahan sel.
• Bila aktifitas meristem tepi tersebut terbatas hanya pada daerah-
daerah tertentu saja, maka akan terbentuk daun yang berbagi
menyirip atau majemuk menyirip
- Bunga :
• Setelah menerima rangsangan pembungaan akan mengakibatkan
konversi dari meristem vegetative menjadi suatu bunga
• Konversi di atas melalui suatu perubahan atau perkembangan
• Stadi perubahan tersebut: pembelahan sel yang intens menuju pada
perkembangan menjadi bagian-bagian individu bunga, seperti sepala
petala stamen pistil
• Induksi pembungaan dan pembelahan sel diikuti oleh ekspansi sel dan
kecepatannya tergantung pada spesies dan factor lingkungan
Juwana (juvenile) yaitu fase muda dimulai sejak biji mulai berkecambah,
tumbuh menjadi bibit dan dicirikan oleh pembentukan daun-daun yang
pertama dan berlangsung terus sampai masa berbunga dan atau berbuah
yang pertama.
Perkecambahan merupakan satu rangkaian yang komplek dari perubahan-
perubahan morfologis, fisiologis, dan biokimia. Proses perkecambahan
meliputi beberapa tahap, yaitu :
1. Imbibisi
Yaitu proses penyerapan air oleh benih sehingga kulit benih melunak
dan terjadinya hidrasi dari protoplasma.
2. Perombakan cadangan makanan di dalam endosperm
3. Perombakan bahan-bahan makanan yang dilakukan oleh enzym.
( amilase, protease, lipase)
a. Karbohidrat dirombak menjadi glukosa
b. Protein dirombak menjadi asam amino
c. Lemak dirombak menjadi asam lemak dan gliserol.
4. Translokasi makanan ke titik tumbuh
Setelah penguraian bahan-bahan karbohidrat, protein, dan lemak
menjadi bentuk-bentuk yang terlarut kemudian ditranslokasikan ke
titik tumbuih
5. Pembelahan dan pembesaran sel
Assimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah
meristematik menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan
komponen dan pertumbuhan sel-sel baru.
6. Munculnya radikel dan plumula
Akhirnya radikel dan plumula muncul dari kulit benih.
Keluarnya calon akar (radikel) dari biji sampai keluarnya ujung
kecambah (plumula) ke permukaan tanah (yang disebut dengan
perkecambahan) akan dilanjutkan dengan pertumbuhan bibit
sampai terjadinya penyempurnaan fungsi masing-masing organ
tanaman. Seterusnya radikel segera menyempurnakan diri menjadi
akar dan akar siap melakukan berbagai fungsinya. Plumula
berkembang menjadi batang dan daun.
Panjang fase muda ini bervariasi tergantung dari spesies tanaman,
keadaan luar, dan pemeliharaan. Pada umumnya pada fase ini
terjadi laju tumbuh yang terbesar (tumbuh secara exponensiil).
Merupakan fase yang peka terhadap persaingan. Pertumbuhan
secara exponensiil dimaksudkan untuk memenangkan persaingan
dan menunjang perkembangan tanaman selanjutnya (apabila fase
vegetatif kurus, maka akan berpengaruh terhadap produksi). Pada
beberapa tanaman mempunyai tanda bagi pengenalan fase juvenil,
misalnya pada Citrus sp. adanya duri merupakan petunjuk fase
juvenil. Kalau sudah berbunga tidak ada durinya lagi.
Contoh:
Gen merupakan DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) yang meng kode suatu sifat
makhluk hidup. didalam gen terkandung faktor yang dapat diturunkan dari
induk pada keturunannya. Dengan kata lain gen mengatur pertumbuhan
melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikan.
- Fototropisme
- Fotoperiodisme
KELOMPOK 4
MILA DIANIKI B133
HAIFA SARINASTITI B134
ROSYIDAH NADA NADIA B136
TAMIRA DIMYATI B137
AAM AMINAH B159
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2010