You are on page 1of 14

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Jelaskan apa yang disebut pertumbuhan, diferensiasi, dan


perkembangan (morfogenesis)? Sebutkan contoh dari setiap
pengertian tersebut!

Pertumbuhan (Growth) dapat diartikan sebagai perubahan secara


kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak terbalikkan
(Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau
bagian tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang
baru.. Contohnya : Pohon mangga yang pada awalnya ditanam hanya
berukuran beberapa centimeter setelah satu tahun tingginya dapat mencapai
1 meter.

Diferensiasi adalah suatu situasi dimana sel-sel meristematik berkembang


menjadi dua atau lebih macam sel/jaringan/organ tanaman yang secara
kualitatif berbeda satu dengan yang lainnya. Merupakan proses hidup yang
menyangkut transformasi sel tertentu ke sel-sel yang lain menurut
spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal proses biokimia, fisiologi, maupun
struktural). Contohnya : pembentukan jaringan xylem dan phloem.

Morfogenesis merupakan proses hidup yang menyangkut interaksi


pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya
organ. Contohnya : pembentukan daun, buah,batang bunga akar,batang,
bunga.

2. Pola pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan bervariasi.

a. Jelaskan perbedaan pola determinate dan indeterminate berikan


contoh masing masing!

b. Jelaskan perbedaan pola perkembangan spesies monokarpik


dengan polikarpik beri contoh masing masing!

a. Tipe determinat:
Ujung batang tanaman besarnya sama dengan batang bagian tengah,
pembungan terjadi secara serempak, pertumbuhan vegetative berhenti
setelah berbunga, tinggi tanaman berkisar pendek sampai sedang, dan
daun bagian atas ukurannya sama besar dengan daun bagian batang
tengah

Tipe indeterminate:

Ujung tanaman lebih kecil dibandingkan batang bagian tengah, ruas


batang panjang dan agak melilit, Pembungaannya tidak serempak dari
bagian pangkal hingga bagian batang atas, pertumbuhan vegetative
terjadi secara terus-menerus setelah berbunga, tinggi batang terdiri dari
sedang hingga tinggi, ukuran daun bagian paling atas lebih kecil
dibandingkan daun bagian tengah.

b. Spesies monokarpik yang berbunga hanya sekali saja, lalu mati.


Spesies polikarpik yang berbunga lalu kembali ke fase pertumbuhan
vegetatif, lalu berbunga paling tidak sekali lagi sebelum mati. Sebagian
besar spesies monokarpik merupakan tumbuhan setahun (hidup hanya
setahun saja), tapi ada juga yang menyimpang.

3. Pada tahap pertumbuhan tingkat sel:

a. Apa yang menyebabkan sel tumbuh memanjang?

1. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari


pertumbuhan embrio. Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem
yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.
Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar
bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut
pertumbuhan primer.
2. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal


dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan
sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan
besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu
kambium. Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif
membelah dan terdapat diantara xilem dan floem. Aktivitas kambium
menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan
menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ). Pertumbuhan kambium
kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam
akan membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan
kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan
kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis
dibandingkan kayu. Berdasarkan letaknya jaringan meristem
dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem
interkalar dan meristem lateral.

• Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung


akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu
menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem
apikal disebut jaringan primer.

• Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem


yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan
dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar
adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel
meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih
cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
• Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem
yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan
skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan
bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem
lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari
dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang
dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar
dengan akar dan batang.

b. Adakah peran hormon IAA dalam pembesaran sel? jelaskan!

Hormon auksin adalah hormon pertumbuhan pada semua jenis


tanaman.nama lain dari hormon ini adalah IAA atau asam indol asetat.
Letak dari hormon auksin ini terletak pada ujung batang dan ujung akar.

Fungsi dari hormon auksin ini dalah membantu dalam proses


mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun
pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam
proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi
jumlah biji dalam buah. kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon
sitokinin dan hormon giberelin.tumbuhan yang pada salah satu sisinya
disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerja
auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari
oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin
tidak dihambat.sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman
tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut
dengan fototropisme.

c. Dalam pembelahan sel apa peran hormon golongan sitokinin?

Hormon Sitokinin berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi


akar, mendorong pembelahan sel dan pertumbuh-an secara umum,
mendorong perkecambahan, dan menunda penuaan. Cara kerja hormon
Sitokinin yaitu dapat meningkatkan pembelahan, pertumbuhan dan
perkembangan kultur sel tanaman. Sitokinin juga dapat menunda
penuaan daun, bungan, dan buah dgn cara mengontrol dgn baik proses
kemunduran yg menyebabkan kematian sel-sel tanaman. Hormon
Sitokinin diproduksi pada akar.

d. Dalam proses diferensiasi adakah peran enzim? berikan contoh!

Ada, yaitu setelah disintesis oleh enzim, banyak molekul besar dan
struktur lain tersusun menjadi struktur 3 dimensi yang cukup mantap
melalui suatu susunan secara spontan. Contohnya stem cell mampu
berdiferensiasi menjadi sel kulit, polipeptida melipat menjadi struktur
yang mantap untuk medium yang mengandung air; ribosom, mikrotubul,
dan virus juga sering tersusun dari bagian unsurnya secara spontan.

4. Gambar kurva pertumbuhan Sigmoid dan kurva pertumbuhan


Sigmoig Ganda. Dari kurva Sigmoid terdapat tiga fase pertumbuhan
sebutkan fase fase tersebut dan cirri
cirinya!

3 Fase Kurva Pertumbuhan Sigmoid


• Pada fase logaritmik: ukuran (v) bertambah secara eksponensial
sejalan dengan waktu (t). Ini berarti bahwa laju pertumbuhan (dv/dt)
lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus
• Pada fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan
• Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat
tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua

5. Jelaskan proses perkembangan batang, daun, dan bunga!

- Batang :
Batang yang sedang tumbuh memiliki 3
daerah utama :
a. meristem apeks, daerah yang
aktif tumbuh _daerah pembelahan

b. Daerah pemanjangan

c. Daerah pendewasaan

• Meristem apeks
a. Meristem apeks pertama kali terbentuk pada embrio.

b. Pada batang tumbuhan, apeks (ujung) pucuk merupakan tempat


meristem apeks dan jaringan meristematik turunannya  membentuk
tubuh primer tumbuhan

Meristem apeks :

a. pemula – sumber semua sel

b. turunan dari pemula – sel yang aktif membelah  promeristem /


protomeristem
Meristem apeks pucuk bersifat tidak terbatas dan memiliki kemampuan
untuk membentuk primordia lateral pada bagian tepi meristem

- Daun :
• Daun baru berkembang dari primordial daun yang dibentuk pada
meristem apeks. Setiap primordial daun terbentuk pada bagian
panggul meristem apeks pucuk.
• Ketika primordial daun baru terbentuk, primordial daun sebelumnya
(yang lebih tua) telah melebar secara progresif, sebagai akibat
aktifitas meristem di dalam daun itu sendiri. Primordial daun pada
tumbuhan dikotil biasanya terbentuk pada sebagian kecil dari
diameter meristem apeks pucuk, sedangkan pada tumbuhan
monokotil, primordial daun terbentuk dan berkembang pada sekeliling
meristem apeks pucuk.
• Jadi, daun dikotil yang sangat muda tampak berbentuk seperti pasak,
sedangkan daun monokotil tampak seperti kerah baju yang menutupi
seluruh apek pucuk .
• Primordial daun akan terus berkembang ukurannya secara berangsur-
angsur sehingga mencapai ukuran dan bentuk tertentu.
Bertambahnya ukuran daun terjadi sebagai akibat bertambahnya
jumlah sel yang diikuti dengan penambahan ukuran sel.
• Pada awal perkembangan daun, aktifitas meristem daun
menyebabkan terjadinya perpanjangan daun. Perpanjangan daun
berikutnya terjadi sebagai akibat aktifitas meristem interkalar.
Pelebaran daun (bifacial/dorsoventral) terjadi bila meristem tepi daun
aktif melakukan pembelahan sel.
• Bila aktifitas meristem tepi tersebut terbatas hanya pada daerah-
daerah tertentu saja, maka akan terbentuk daun yang berbagi
menyirip atau majemuk menyirip

- Bunga :
• Setelah menerima rangsangan pembungaan akan mengakibatkan
konversi dari meristem vegetative menjadi suatu bunga
• Konversi di atas melalui suatu perubahan atau perkembangan
• Stadi perubahan tersebut: pembelahan sel yang intens menuju pada
perkembangan menjadi bagian-bagian individu bunga, seperti sepala 
petala  stamen  pistil
• Induksi pembungaan dan pembelahan sel diikuti oleh ekspansi sel dan
kecepatannya tergantung pada spesies dan factor lingkungan

6. a. Pada morfogenesis dapat dibedakan fase juwana (juvenile)


dengan fase dewasa. Apa ciri fase juwana? Dapatkah fase dewasa
berbalik menjadi fasea juwana? Jelaskan!

Juwana (juvenile) yaitu fase muda dimulai sejak biji mulai berkecambah,
tumbuh menjadi bibit dan dicirikan oleh pembentukan daun-daun yang
pertama dan berlangsung terus sampai masa berbunga dan atau berbuah
yang pertama.
Perkecambahan merupakan satu rangkaian yang komplek dari perubahan-
perubahan morfologis, fisiologis, dan biokimia. Proses perkecambahan
meliputi beberapa tahap, yaitu :
1. Imbibisi
Yaitu proses penyerapan air oleh benih sehingga kulit benih melunak
dan terjadinya hidrasi dari protoplasma.
2. Perombakan cadangan makanan di dalam endosperm
3. Perombakan bahan-bahan makanan yang dilakukan oleh enzym.
( amilase, protease, lipase)
a. Karbohidrat dirombak menjadi glukosa
b. Protein dirombak menjadi asam amino
c. Lemak dirombak menjadi asam lemak dan gliserol.
4. Translokasi makanan ke titik tumbuh
Setelah penguraian bahan-bahan karbohidrat, protein, dan lemak
menjadi bentuk-bentuk yang terlarut kemudian ditranslokasikan ke
titik tumbuih
5. Pembelahan dan pembesaran sel
Assimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah
meristematik menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan
komponen dan pertumbuhan sel-sel baru.
6. Munculnya radikel dan plumula
Akhirnya radikel dan plumula muncul dari kulit benih.
Keluarnya calon akar (radikel) dari biji sampai keluarnya ujung
kecambah (plumula) ke permukaan tanah (yang disebut dengan
perkecambahan) akan dilanjutkan dengan pertumbuhan bibit
sampai terjadinya penyempurnaan fungsi masing-masing organ
tanaman. Seterusnya radikel segera menyempurnakan diri menjadi
akar dan akar siap melakukan berbagai fungsinya. Plumula
berkembang menjadi batang dan daun.
Panjang fase muda ini bervariasi tergantung dari spesies tanaman,
keadaan luar, dan pemeliharaan. Pada umumnya pada fase ini
terjadi laju tumbuh yang terbesar (tumbuh secara exponensiil).
Merupakan fase yang peka terhadap persaingan. Pertumbuhan
secara exponensiil dimaksudkan untuk memenangkan persaingan
dan menunjang perkembangan tanaman selanjutnya (apabila fase
vegetatif kurus, maka akan berpengaruh terhadap produksi). Pada
beberapa tanaman mempunyai tanda bagi pengenalan fase juvenil,
misalnya pada Citrus sp. adanya duri merupakan petunjuk fase
juvenil. Kalau sudah berbunga tidak ada durinya lagi.

Menurut Zimmermann dan Brown (1971) dua buah ciri fisiologi


yang berhubungan dengan tingkat juvenilitas adalah respon tidak
berbunganya suatu pohon dan kemampuan berakar suatu stek. Ciri
fisiologis yang biasa diperlihatkan oleh tanaman pada fase juvenil
adalah perkembangan pertumbuhan yang cepat, tidak mampu
berbunga, dan potensi yang besar untuk berakar (Arteca 1996).
Fase dewasa dapat berbalik menjadi fase juwana dengan cara :
1. Menstimulasi tunas adventif

2. Menyambung dengan rootstock dari seedling


3. Mengkultur meristem apical dengan mikropropagasi

4. Memberi perlakuan asam giberelin pada tanaman

b. Sifat totipotensi sel diperlihatkan dari banyak penelitian. Jelaskan


yang dimaksud dengan totipotensi sel dan tunjukkan dua contoh
proses morfogenesis tentang totipotensi!

Totipotensi dalam biologi sel menunjukkan kemampuan suatu sel untuk


dapat memperbanyak diri dalam keseluruhan (total) kemungkinan
perkembangan yang dimungkinkan.

Contoh:

- Totipotensi sel memiliki potensi total. Mereka dapat menjadi


spesialis pluripotensi sel yang dapat menimbulkan banyak sel anak,
namun tidak semua, dari sel-sel yang diperlukan untuk
pengembangan organisme. Pluripotensi sel mengalami lebih
spesialisasi ke multipotenso sel yang berkembang untuk menjadi sel-
sel yang memiliki fungsi tertentu. Misalnya, batang sel darah
multipotensi menjadi sel merah, putih dan sel-sel di dalam darah
platelets (keping darah).
- Kemampuan totipotensi dapat diubah dengan mengganti
lingkungan hidup/tumbuh sel. Modifikasi osmotik, nutrisi, hormon,
atau sumber energi yang dipaparkan pada sel dapat mengubah sifat
ini menjadi pluripotensi ("banyak potensi"), multipotensi ("berbagai
potensi"), atau unipotensi ("tunggal potensi"). Sel yang pluripoten
memiliki kemampuan berubah yang masih banyak, multipotensi
hanya beberapa, dan unipotensi adalah bentuk sel yang telah
terspesifikasi.

7. Jelaskan bagaimana gen mengatur pertumbuhan dan


perkembangan! berikan contohnya!

Gen merupakan DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) yang meng kode suatu sifat
makhluk hidup. didalam gen terkandung faktor yang dapat diturunkan dari
induk pada keturunannya. Dengan kata lain gen mengatur pertumbuhan
melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikan.

8. a. Cahaya bisa berperan dalam perkecambahan dan pembungaan.


Berikan contohnya dan mekanisme prosesnya!

Perkembangan struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh cahaya


(fotomorfogenesis). Efek fotomorfogenesis ini dapat dengan mudah
diketahui dengan cara membandingkan kecambah yang tumbuh di tempat
terang dengan kecambah dari tempat gelap. Kecambah yang tumbuh di
tempat gelap akan mengalami etiolasi atau kecambah tampak pucat dan
lemah karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya cahaya.
Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh di tempat terang, daun lebih
berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih pendek karena aktifitas
hormon pertumbuhan auksin terhambat oleh adanya cahaya.

- Fototropisme

Percobaan N Cholodny dan Frits went menerangkan bahwa pada ujung


koleoptil tanaman, pemanjangan sel yang lebih cepat terjadi di sisi yang
teduh daripada sisi yang terkena cahaya. Sehingga, koleoptil membelok
ke arah datangnya cahaya. Hal ini terjadi, karena hormon auksin yang
berguna untuk pemanjangan sel berpindah dari sisi tersinari ke sisi
terlindung. Banyak jenis tumbuhan mampu melacak matahari, dalam hal
ini lembar datar daun selalu hampir tegak lurus terhadap matahari
sepanjang hari. Kejadian tersebut dinamakan diafototropisme.
Fototropisme ini terjadi pada famili Malvaceae.

- Fotoperiodisme

Interval penyinaran sehari-hari terhadap tumbuhan mempengaruhi proses


pembungaan. Lama siang hari di daerah tropis kira-kira 12 jam.
Sedangkan, di daerah yang memiliki empat musim dapat mencapai 16 –
20 jam. Respon tumbuhan yang diatur oleh panjangnya hari ini disebut
fotoperiodisme. Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen
penyerap cahaya). Fotoperiodisme menjelaskan mengapa pada spesies
tertentu biasanya berbunga serempak. Tumbuhan yang berbunga
bersamaan ini sangat menguntungkan, karena memberi kesempatan
terjadinya penyerbukan silang.

Misalnya pohon Mangga (Mangifera indica L.). Pada umumnya tanaman


yang pada masa pertumbuhan mendapat cahaya lebih banyak dapat lebih
mudah berbunga daripada yang menderita kekurangan cahaya.
Sehubungan dengan hal itu maka banyak bunga terbentuk pada bagian
ujung cabang-cabang atau ranting-ranting, supaya lebih mudah mendapat
sinar matahari. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau
pembungaan oleh suhu rendah

b. Temperatur bisa menentukan pembungaan beberapa spesies


tanaman berikan contohnya. Apa yang disebut vernalisasi.

Contohnya adalah tanaman Mangga, karena temperatur tersebut


mencegah pertumbuhan vegetatif dan mendorong pertumbuhan
reproduktif. Juga tanaman kakao. Temperatur yang lebih rendah dari 100
akan mengakibatkan gugur daun dan mengeringnya bunga, sehingga laju
pertumbuhannya berkurang. Temperatur yang tinggi akan memacu
pembungaan, tetapi kemudian akan segera gugur. Vernalisasi adalah
peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah
DASAR ILMU TANAMAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TANAMAN

KELOMPOK 4
MILA DIANIKI B133
HAIFA SARINASTITI B134
ROSYIDAH NADA NADIA B136
TAMIRA DIMYATI B137
AAM AMINAH B159
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2010

You might also like