Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Baja merupakan salah satu bahan utama dalam suatu konstruksi. Baja merupakan
campuran bijih besi yang dicampur dengan Cu, C, Mn, Si dan S. Jenis baja yang
digunakan dalam konstruksi adalah baja bangunan (Steel Construction). Baja konstruksi
ini memiliki beberapa sifat istimewa yaitu mampu menahan tarikan dan tekanan,
mempunyai elastisitas yang baik dan mempunyai kerapatan (density), dapat ditempa,
Baja beton (baja tulangan) adalah baja berbentuk batang yang digunakan untuk
penulangan beton. Baja beton yang lazim digunakan adalah baja karbon biasa. Untuk
Keunggulan baja dari beton adalah sangat kuat dalam menerima beban tarik.
Selain itu, penggunaan baja lebih ekonomis bila dibandingkan dengan penggunaan beton.
Namun berbeda dengan beton, baja tidak bisa dibuat. Oleh sebab itu mutu suatu baja
tidak dapat direncanakan. Dibalik keunggulan tersebut, baja juga memiliki kekurangan,
antara lain :
• Cepat mengalami proses korosi (karatan), namun pada bagian ini sudah
menggunakan cat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan kuat tarik baja ini adalah untuk mengetahui
modulus elastisitas dari benda uji. Dalam percobaan ini baja yang digunakan berdiameter
8.05 mm sebanyak satu buah benda uji. Dari percobaan ini dapat juga diketahui kuat
yang berada di Laboratorium Konstruksi dan Ilmu Bahan Bangunan Fakultas Teknik
BAB II
TARIK BAJA
2.1 Material
Baja yang digunakan sebagai bahan bangunan merupakan besi paduan yang
silikon, dan belerang. Kekerasan baja sangat tergantung kepada kadar karbonnya,
Benda uji yang digunakan dalam percobaan adalah baja tulangan yang digunakan
buatan Jerman.
Benda uji yang digunakan dalam pratikum ini adalah baja tulangan polos dengan
Sebelum percobaan dilakukan terlebih dahulu benda uji diukur diameter dan
panjang mula-mulanya. Penarikan baja dilakukan dengan sebuah mesin penguji, dari
Selanjutnya dilakukan dengan memasang alat tersebut sebanyak dua buah. Setelah
pemasangan ini kemudian kedua benda uji dijepitkan pada mesin penguji dan dikunci
dengan kencang supaya tidak terjadi pergerakan, kemudian mesin diaktifkan dan mulai
diberi beban secara bertahap sampai batas maksimum. Pembacaan data dilakukan pada
Penambahan beban pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui batas beban
elastis, batas beban plastis, batas beban maksimum dan titik putus dari benda uji.
Batas elastis artinya jika beban tersebut dihilangkan maka panjangnya akan
kembali ke panjang semula. Dalam hal ini berlaku perbandingan harga antara kuat tarik
tegangan
E=
regangan
Batas plastis artinya jika beban dihilangkan, maka batang tidak akan kembali ke
panjang semula, tetapi mengalami pertambahan panjang dari panjang semula. Dengan
kata lain batang benda uji telah mengalami perubahan bentuk. Perbandingan pertambahan
pertambaha n panjang
ε=
panjang mula − mula
Batas maksimum disebut juga dengan keluluhan, artinya benda uji tidak sanggup
lagi menahan beban karena telah sampai pada batas keregangan dan benda uji mulai
mengeting karena telah terjadi kekurangan luas permukaan dan sesaat lagi benda uji akan
5
putus. Perbandingan beban plastis dengan luas permukaan benda uji disebut dengan
beban plastis
σ=
luas permukaan
Keterangan :
E = Modulus elastisitas
σ = Tegangan (kg/cm)
ε = Regangan (kg/cm)
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan benda uji berupa baja tulangan
polos yang biasa dipakai pada konstruksi beton. Alat yang digunakan untuk mengukur
6
panjang dan diameter baja tersebut adalah menggunakan jangka sorong. Datanya adalah
sebagai berikut :
Batang benda uji diikatkan kedua ujungnya pada mesin penarik Mohr And Ridere
Haff Ag Mannheim Germany buatan Jerman beserta manometer pembaca regangan yang
Untuk memperoleh hasil perubahan panjang, diberikan beban yang secara terus-
menerus dinaikkan hingga batang uji tidak sanggup lagi menahan beban (putus).
Transducer yang dihubungkan dengan manometer, data akan dibaca pada setiap
pertambahan beban 100 kg. Beban uji yang telah selesai ditarik kemudian dikeluarkan
dari mesin.
Angka yang keluar dari Diplacement Transducer diambil sebagai bahan penulis
untuk menyusun laporan kuat tarik baja, karena angka-angka tersebut memuat data hasil
BAB III
Dalam percobaan kuat tarik baja ini, yang diamati adalah pertambahan panjang
pada baja melalui pembacaan Tranduser I dan Tranducer II. Data-data yang diperoleh
berupa pertambahan panjang baja setiap pembebanan 100 kg tersebut diperlihatkan pada
tabel berikut
4 (L0) 2860 kg
Diameter (d) : 8 mm
1
Luas Penampang : A = π d²
4
8
1
= (3.14) (8.05)²
4
= 0.5087 cm²
beban
Tegangan : σ=
A
Dengan melihat data-data yang terdapat pada lampiran, maka modulus elastisitas
dinyatakan dengan :
P 2860
σ= ⇔ σ=
A 0.5087
σ = 5622.178 Kg/cm2
ε = 0.0252
σ Akhir 5622.178
Ε= ⇔Ε=
ε Akhir 0.0252
Ε = 223013.817 Kg/cm2
` Ket :
Ε = Modulus elastisitas
ε = Regangan
σ = Tegangan
A = Luas Penampang
∆L = pertambahan Panjang
Lo = Panjang Mula-Mula
Tarikan pada batang baja akan mempengaruhi keadaan baja itu sendiri. Batang
baja akan putus apabila tarikan yang dialaminya melampaui batas-batas tertentu.
Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa titik putus dari batang baja yang
dijadikan benda uji berada di tengah-tengah batang, hal ini menunjukkan bahwa baja
Benda Uji
10
1.262 1.310 0.739 0.799 0.769 0.0077
4,717.912
1.383 1.431 0.860 0.920 0.890 0.0089
4,914.492
1.569 1.621 1.046 1.110 1.078 0.0108
5,111.071
2.005 2.065 1.482 1.554 1.518 0.0152
5,307.651
2.395 2.464 1.482 1.953 1.718 0.0172
5,504.231
3.003 3.073 2.480 2.562 2.521 0.0252
5,622.178
3.2 Pembahasan
Tarikan pada batang baja akan mempengaruhi keadaan baja itu sendiri. Batang
baja akan putus apabila tarikan yang dialaminya melampaui batas-batas maksimum
elastisitas.
12
Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa titik putus dari batang baja yang
dijadikan benda uji berada di tengah-tengah batang, hal ini menunjukkan bahwa baja
yang digunakan cukup baik. Akan tetapi titik putus dari batang baja tidaklah selalu
Istilah yang dipakai untuk mengambarkan keadaan benda uji selama berlangsung
1. Daerah elastis
Pada daerah ini berlaku Hukum Hooke, berarti apabila benda ditarik dengan suatu
gaya tertentu, maka benda akan bertambah panjang sebanding dengan gaya diberikan.
Bila gaya yang diberikan itu dihilangkan, maka panjang baja akan kembali seperti
semula.
keadaan plastis.
3. Daerah plastis
Benda uji yang mendapat beban akan bertambah panjang secara teratur sebanding
dengan bertambahnya beban. dimana batang tidak dapat kembali lagi pada keadaan
4. Daerah luluh
Baja akan mulai memanjang dengan cepat dan sebanding dengan besarnya beban
5. Putus
Perbebanan yang terus menerus pada benda uji di luar batas kemampuan benda uji
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum pengujian kuat tarik baja di atas dapat diketahui bahwa kekuatan
suatu baja dapat dilihat dari kuat tarik elastisitas yang mampu ditahan oleh baja tersebut.
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan maka diperoleh modulus elastisitas baja
1. Titik putus tidak selalu terjadi di tengah batang, tetapi dapat pula terjadi pada
2. Baja lebih kuat menerima beban tarik dari pada beban tekan.
5. Mutu baja sangat tergantung pada kadar karbon yang terkandung di dalamnya,
6. Regang putus akan lebih besar apabila putusnya batang terjadi di tengah-
tengah batang.
4.2 Saran
mungkin melakukan beberapa kesilapan dan kesalahan. Akan tetapi, semoga kesalahan
penulis menjadi sebuah motifasi penulis untuk acuan yang akan digunakan pada
Penulis berharap kepada para mahasiswa agar dapat secara teratur mengikuti segala
kegiatan yang berlangsung dan memfokuskan diri terhadap apa yang sedang dikerjakan.
Kepada karyawan dan staff laboratorium, kami mengharapkan agar dengan sabar dalam
membimbing para mahasiswa yang sedang melakukan praktikum agar hasil yang
didapatkan dapat optimum. Semoga apa yang telah dilakukan dapat ditingkatkan lagi di
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Murdock L.J., dkk. 1999. Bahan Dan Praktek Beton. Jakarta: Erlangga