You are on page 1of 13

PRAKTKUM ASAM-BASA

 Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui sifat-sifat larutan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

 Teori Dasar

Teori Asam dan Basa Arrhenius

• Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan.


Contoh: HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
• Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan.
Contoh: NaOH (aq) Na+(aq) + OH-(aq)

Teori Asam dan Basa Bronsted-Lowry

 Asam adalah zat yang dapat membeikan H+ pada zat lain (donor proton).
Ciri umum: harus memiliki atom H.
 Basa adalah zat yang dapat menerima H+ dari zat lain (akseptor proton).
Ciri umum: harus memiliki pasangan elektron bebas (PEB).

Kimia Kelas XI Semester II 1


 Alat dan Bahan

Bahan: Alat:
- HCl(aq) secukupnya - Kertas lakmus merah dan biru
- NaOH(aq) secukupnya - Palet uji coba
- Cuka secukupnya
- Air perasan jeruk
- Promag (dibubukkan)
- Shampo (dilarutkan)
- Air Soda
- Garam (dilarutkan)

 Langkah Kerja

1. Tuangkan semua bahan pada palet uji coba. Masing-masing dua tempat.
2. Celupkan kertas lakmus merah ke dalam masing-masing bahan sebelah kiri.
3. Celupkan kertas lakmus biru ke dalam masing-masing bahan sebelah kanan.
4. Perhatikan yang terjadi!
5. Bila lakmus merah berubah jadi biru, artinya larutan itu bersifat basa. Bila lakmus
biru berubah jadi merah, artinya larutan itu bersifat asam.
6. Catat perubahan warna pada kertas lakmus merah dan biru.

 Hasil Pengamatan

LAKMUS
LARUTAN KETERANGAN
MERAH BIRU

HCl Merah Merah Asam

Kimia Kelas XI Semester II 2


NaOH Biru Biru Basa

Cuka Merah Merah Asam

Air Jeruk Merah Merah Asam

Promag Biru Biru Basa

Shampo Biru Biru Basa

Air Soda Merah Merah Asam

Garam Merah Biru Netral

 Kesimpulan

 Lakmus merah tetap merah, dan lakmus biru jadi merah ketika dicelupkan ke dalam
larutan HCl, cuka, air jeruk, dan air soda. Itu artinya lautan-larutan tersebut sifatnya
asam.
 Lakmus biru tetap biru, dan lakmus merah jadi biru ketika dicelupkan ke dalam
larutan NaOH, Promag, dan Shampo. Itu artinya larutan-larutan tersebut sifatnya
basa.
 Lakmus merah tetap merah, dan lakmus biru tetap biru ketika dicelupkan ke dalam
larutan garam. Itu artinya larutn garam bersifat netral.

Kimia Kelas XI Semester II 3


Kimia Kelas XI Semester II 4
Dokumentasi

Keterangan:

Kuning: air jeruk

Hijau : promag

Biru : shampo

Soft drink HCl

Garam NaOH

Cuka Keterangan:

- sebelah kiri lakmus biru

- sebelah kanan lakmus merah

Kimia Kelas XI Semester II 5


PRAKTIKUM MENENTUKAN NILAI pH

 Tujuan Praktikum

Menentukan nilai pH dari suatu larutan menggunakan kertas indikator universal.

 Teori Dasar

Nilai pH adalah angka yang menyatakan derajat keasaman suatu larutan. Nilai pH
diperoleh dari hasil negatif logaritma 10 dari konsentrasi ion H+. Maka berlakulah:
pH = -log [H+]
Nilai pH berkisar antara 0 sampai dengan 14. Suatu larutan dinyatakan bersifat netral bila
nilai pH nya 7. Namun, suatu larutan dinyatakan bersifat asam bila nilai pH nya <7 dan
dinyatakan basa bila nilai pH nya >7.
Sebetulnya, ada juga derajat kebasaan suatu larutan, yakni pOH, yang diperoleh dari hasil
negatif logaritma 10 dari konsentrasi ion OH-. Maka berlakulah:
pOH = -log [OH-]

 Alat dan Bahan

Bahan: Alat:

- HCl(aq) secukupnya - Indikator universal

- NaOH(aq) secukupnya - Palet uji coba

- CH3COOH(aq) secukupnya

 Langkah Kerja

1. Tandai 3 lahan pada palet uji coba masing-masing dengan nama bahan larutan yang
tersedia.
2. Tuangkan setiap bahan di lahan palet uji coba, sesuai namanya.
3. Celupkan indikator universal ke dalam masing-masing larutan.
4. Amati yang terjadi kemudian catat.
 Hasil Pengamatan

Larutan Warna pada Indikator Sifat


NaOH Biru (11) Basa
HCl Merah (1) Asam
CH3COOH Oranye (3) Asam

 Kesimpulan

 NaOH yang pada percobaan uji sifat asam-basa dinyatakan basa, ternyata memiliki
nilai pH 11.
 HCl yang pada percobaan uji sifat asam-basa dinyatakan asam, ternyata memiliki nilai
pH 1.
 CH3COOH yang pada percobaan uji sifat asam-basa dinyatakan asam, ternyata
memiliki nilai pH 3.
 NaOH tergolong basa kuat.
 HCl tergolong asam kuat.
 CH3COOH tergolong asam lemah.
Tabel Tambahan

Nyala Lampu Gelembung Gas


Larutan Tidak Tidak pH
Ada Ada
Ada Ada

HCl √ √ 1

CH3COOH √ √ 3

HCOOH √ √ 2,85

HNO3 √ √ 2

KOH √ √ 13

NaOH √ √ 13

NH4OH √ √ 10

 Yang termasuk asam kuat:


HCl, HNO3, HCOOH
 Yang termasuk asam lemah:
CH3COOH
 Yang termasuk basa kuat:
KOH, NaOH
 Yang termasuk basa lemah:
NH4OH
Dokumentasi

NaOH CH3COOH

HCl
PRAKTIKUM TITRASI

 Tujuan Praktikum

Untuk menentukan kadar suatu larutan (dalam kasus ini CH3COOH) dengan metode
analisis kuantatif.

 Teori Dasar

Dalam titrasi, zat yang akan ditentukan konsentrasinya dititrasi oleh larutan yang
konsentrasinya diketahui dengan tepat, disertai penambahan indikator. Larutan yang telah
diketahui konsentrasinya disebut larutan baku, dan indikator adalah sebagai penanda pada
saat titrasi berakhir, dikenal dengan istilah titik akhir titrasi.
Jika larutan asam dicampur dengan larutan basa makan akan terjadi reaksi antara ion H+
dari asam dengan ion OH- dari basa, menurut persamaan reaksi :
H+     +     OH-     =     H2O
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa jumlah mol H+ sama dengan jumlah mol OH-
atau
mmol H+     = mmol OH-    
Cuka dapur mengandung 25% asam asetat, sesuai dengan yang tercantum pada label merk
cuka dapur, dan massa jenisnya 1Kg/liter atau setara dengan :

 1000gram/liter x 25%   =  4,167 mol/liter


60gram/mol

 Alat dan Bahan


Bahan: Alat:
- CH3COOH(aq) 25% - labu Erlenmeyer 100 cm3
- NaOH(aq) 0,1 M 2 x 10 mL - sedotan kaca
- phenolphthalein - 1 set buret
- aquades - corong
 Langkah Kerja
1. Pasang buret pada statif, masukan NaOH(aq) 0,1 M sampai nol.
2. Masukkan 1 mL CH3COOH(aq) 25 % ke dalam labu Erlenmeyer, encerkan dengan
aquades hingga 20 mL. tambahkan 3 tetes phenolphthalein.
3. Lakukan proses titrasi sampai terjadi perubahan warana pada larutan dalam
Erlenmeyer. Ini menandakan bahwa seluruh CH3COOH(aq) sudah bereaksi. Catat
volume NaOH(aq) 0,1 M yang terpakai.
4. Ulangi penitrasian sekali lagi!

 Hasil Pengamatan
Perubahan yang terjadi pada saat NaOH(aq) dicampurkan ke dalam CH3COOH(aq) yang telah
ditetesi phenolphthalein : perubahan warna dari bening menjadi merah muda (karena
CH3COOH(aq) habis bereaksi dan larutan menjadi basa).
Perubahan reaksi yang terjadi :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa + H2O

Tabel Pengamatan

Volume NaOH(aq) 0,1 M yang

No. Percobaan Volume CH3COOH(aq) terpakai

1. 20 mL 7,9 mL

2. 20 mL 6,5 mL

Rata-rata 7,2 mL
Perhitungan
1. Hitung konsentrasi CH3COOH(aq) hasil titrasi!
(V x M) CH3COOH(aq) dalam Erlenmeyer = (V x M) NaOH(aq)
20 mL x M = 7,9 mL x 0,1 M
20M = 0,79 mmol
M = 0,0395 M

2. Hitung konsentrasi CH3COOH(aq) sebelum diencerkan dengan aquades!


(V x M) CH3COOH(aq) sebelum diencerkan = (V x M) CH3COOH(aq) setelah diencerkan
1 mL x M = 20 mL x 0,0395 M
M = 0,79 M

3. Hitung kadar CH3COOH(aq) hasil eksperimen!


 CH3COOH(aq) hasileksperimen
x 25 %
 CH3COOH(aq) sample

0,0395
= 0,79
x 25 % = 1,58 %

 Kesimpulan

Kadar CH3COOH(aq) hasil eksperimen lebih kecil dari kadar kadar CH3COOH(aq) dalam
sample, yakni 1,58 %.
Dokumentasi

Kegiatan

Titrasi di Lab. Kimia

You might also like