Professional Documents
Culture Documents
)
Mansf. syn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO
Oleh :
NURFADILAH
NIM : 08.052
NURFADILAH
NIM : 08.052
Pada Tanggal,
Dosen Pembimbing
HALAMAN PENGESAHAN
NURFADILAH
NIM ; 08.052
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
TIM PENGUJI
Mengetahui
Direktur Akademi Farmasi Pemda Jambi
Drs. Saprimail H
NIP.19671025 199603 1 003
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan dan menyusun
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan suatu kewajiban Penulis dalam melengkapi dan memenuhi
syarat dalan menyelesaikan Program Diploma III Akademi Farmasi Pemda Jambi.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini Penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
2. Kepada kedua orang tua yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan sehingga
4.
5.
6. Kepada All friends : Rimayasari Fitri, Putri Kenanga, Septiani Maulidiah,kak Rini,kak
Yetti yang selalu memberi saran dan masukan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
8. Seluruh rekan-rekan se-Almamater dan seperjuangan yang saling merasakan suka duka
penulisan maupun tata bahasa, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi tercapainya kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini agar bermanfaat bagi semua pihak.
Jambi, 2011
Penulis
NURFADILAH
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan semboyan kembali ke alam, akhir akhir ini minat masyarakat untuk
menggunakan bahan-bahan alami semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan semakin
banyaknya industri-industri baik industri kecil maupun besar yang menggunakan tumbuh-
tumbuhan yang banyak terdapat di Indonesia sebagai bahan dasar. Kenyataan ini mendorong
digunakan untuk mencegah atau mengobati berbagai penyakit. Rimpang temu kunci merupakan
salah satu tanaman yang berkhasiat obat dan dipakai sebagai bumbu atau rempah dalam
makanan.
sayuran. Sebagai obat tradisional, rimpang temu kunci berkhasiat menyembuhkan sariawan,
masuk angin, keputihan dan memperbanyak air susu ibu. Salah satu komponen potensial dari
rimpang temu kunci adalah minyak atsiri. Minyak atsiri temu kunci memiliki aktivitas
antibakteri terhadap Escheria coli, Staphylococcus aureus dan Candida albicans, hanya saja
belum diketahui secara pasti konsentrasi minimum dari infuse rimpang temu kunci yang dapat
Khasiat rimpang temu kunci sebagai anti bakteri dirasa perlu dilakukan penelitian untuk
melihat daya hambat zat anti bakteri tersebut dalam menghambat pertumbuhan bakteri, salah
satunya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ,dan dapat juga mengetahui
konsentrasi minimum dari rimpang temu kunci yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Maka berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui tentang “ Uji
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka disusun
1.2.1 Apakah infus rimpang temu kunci dapat menghambat pertumbuhan bakteri
1.2.1 Belum diketahuinya konsentrasi minimal infus rimpang temu kunci yang mampu
Untuk mengetahui daya hambat infus rimpang temu kunci terhadap pertumbuhan
1. Diketahuinya konsentrasi minimal infus rimpang temu kunci yang dapat menghambat
2. Diketahuinya diameter zona hambat infus rimpang temu kunci yang dapat menghambat
Hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti
aureus.
1. Hasil yang diperoleh dapat menjadi dasar atau sebagai data pendukung pada
penelitian selanjutnya.
Batasan Masalah
1. Sampel yang diteliti hanya infus rimpang temu kunci dengan konsentrasi 10% - 100% ,
Staphylococcus aureus.
2. Menentukan konsentrasi minimum infus rimpang temu kunci yang dapat menghambat
3. Uji daya hambat secara in-vitro yang digunakan adalah tes difusi cakram.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Boesenbergia
Spesies : B.rotunda
Sinonim
sumber: http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/
Morfologi
Habitat : Temu kunci berperawakan herba rendah, merayap di dalam tanah. Dalam satu
5-30 x 0,5-2 cm. Batang di atas tanah berupa batang semu (pelepah daun).
Daun tanaman ini pada umumnya 2-7 helai, daun bawah berupa pelepah daun
berwarna merah tanpa helaian daun. Tangkai daun tanaman ini beralur, tidak
menyerupai selaput, panjang 1-1,5 cm, pelepah daun sering sama panjang
dengan tangkai daun; helai daunnya tegak, bentuk lanset lebar atau agak
jorong, ujung daun runcing, permukaan halus tetapi bagian bawah agak
berambut terutama sepanjang pertulangan, warna helai daun hijau muda,
Tanaman ini banyak tumbuh dari daerah tropis dataran rendah. Waktu
habitat tanaman ini adalah tumbuh liar pada dataran rendah, di hutan-hutan jati.
Tanaman ini tumbuh baik pada iklim panas dan lembab pada tanah yang relatif
subur dengan pertukaran udara dan tata air yang baik. Pada tanah yang kurang
baik tata airnya (sering tergenang air, atau becek pertumbuhan akan terganggu
dan rimpang cepat busuk) (Plantus, 2008). Perbanyakannya temu kunci dapat
terdapat paling sedikit 2 mata tunas) dan penanaman dilakukan pada jarak
tanam3000cm.
dengan aliran udara yang baik. Untuk jumlah kecil disimpan dalam wadah
tertutup rapat dan kedap cahaya (sebagai penyerap lembab udara dapat dengan
Bunga : Bunga tanaman ini berupa susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun,
muda atau kuning lemon, gundul, 6 pertulangan, dan ukurannya 25×7 cm.
Putik bunganya berupa bakal buah 3 ruang, banyak biji dalam setiap ruang
(Plantus, 2008).
aromatic, menebal 5-30 x 0,5-2 cm, batang di atas tanah berupa batang semu (
pelepah daun ).
Daun : Umumnya berdaun sebanyak 2-7 helai, daun bawah berupa pelepah, daun
panjang 1-1,5 cm, pelepah daun sering sama panjang dengan tangkai daun,
helai daun tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun runcing,
secara memanjang.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Konsep
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen yang bertujuan untuk
mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan
tertentu.
Definisi Operasional
Variabel Dependen
Definisi : Kemampuan Infus Rimpang Temu Kunci yang dapat menghambat pertumbuhan
Variabel Independen
Definisi Operasional : Kandungan sejumlah ml Infus Rimpang Temu Kunci dalam ml Aqua
Destilata.
Hipotesa
Adanya daya hambat infus rimpang temu kunci terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus.
Tempat
Waktu
telah ditempelkan disc obat dari Infus Rimpang Temu Kunci dengan berbagai macam
konsentrasi.
Analisa Data
Alat
Petridish
Ose
Kapas lidi
Gelas Ukur
Lampu Spiritus
Kain Fanel
Mug
Waterbath
Pembolong Kertas
Pinset
Pipet Volume
Botol Vial
Corong
Inkubator
Tissue
Spidol
Pisau
Bahan
Aquadest
Media
Media yang digunakan adalah Muller Hinton Agar ( MHA ) dengan komposisi :
Peptone :
Starch
Agar
Aqua Destilata
Prosedur Kerja :
Persiapan Simplisia: