Professional Documents
Culture Documents
Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil karena berfungsi untuk perkembangan dan
pertumbuhan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan zat makanan harus selalu terpenuhi di
dalam tubuh ibu hamil karena janin memerlukan gizi untuk perkembangannya.
Menurut Dr. Tina Wardhani Wisesa, kehamilan sangatlah memiliki arti yang sangat
penting bagi kehidupan perempuan karena dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan
kejiwaan. Dijelaskan, dalam masa ini akan terjadi penurunan nafsu makan akibat faktor fisik
maupun psikis sering muncul diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ibu
hamil makan dalam jumlah kecil tetapi sering.
Makanan yang dimakan, kata Tina, juga hendaknya tidak kekurangan dan tidak juga
kelebihan. Namun, yang pasti haruslah banyak mengandung gizi dan cukup mengandung
vitamin dan mineral yang banyak yang diperlukan di dalam tubuh ibu hamil. Sebab, ibu
hamil sangat memerlukan zat makanan yang lebih banyak dari biasanya karena ibu hamil
makan bukan saja untuk kebutuhan dirinya melainkan juga untuk kebutuhan janinya yang
berada dalam tubuh.
Dalam mengkonsumsi makanan, ibu hamil harus memperhitungkan nilai gizi makanan yang
dikonsumsi, baik bagi dirinya maupun janin yang ada dalam kandungannya
Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua.
Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung sangat cepat dan berat badan ibu pun
turut naik pesat. Ini berbeda dengan kehamilan pada trimester pertama. Pada saat ini
pertumbuhan janin masih belum begitu pesat, sehingga kebutuhan gizinya juga belum
optimal.
Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat. Pada periode ini, gizi
diperlukan bagi pengembangan otak dan jaringan saraf sang bayi. Sebaiknya makan setiap 4
jam sekali meskipun tidak lapar, kemungkinan bayi yang lapar.
Hal lain yang perlu diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat, tetap berpegang
pada pola makan dengan gizi seimbang, tidak asal makan karena lapar mata.
Sebaiknya ibu hamil menghindari makanan berkalori tinggi seperti cokelat dan es krim.
Harus diingat pertambahan berat badan ideal selama masa kehamilan adalah berkisar antara
10-15 kg.
Pada tabel berikut dapat dilihat komponen utama gizi dan kecukupan yang dianjurkan (RDA)
dari Food Nutrition Board, National Research Council :
Recommended Dietary Allowance 9th Ed. Washington DC, Nacional Academy Sciences,
1980:
3 Komposisi Utama
Kebutuhan harian wanita usia 19 - 50 th
Kebutuhan tambahan harian wanita semasa hamil dan menyusui:
Hamil Menyusui
Protein (g) 44 +30 +20
Zat Besi (mg) 18 +30-60 +30-60
Kalsium (mg) 800 +400 +400
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh
dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat
diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur,
vitamin dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran.
a. Vitamin B Kompleks
Dijumpai pada serealia, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan
produk susu. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan
jantung agar berfungsi secara normal.
b. Vitamin D
Berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi. Sumbernya terdapat
pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
c. Vitamin E
Berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Yang terdapat dalam
lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan
sayuran hijau.
d. Asam folat
Berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat
pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada
buah-buahan, asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel dan tomat.
Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12
minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu
pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak
janin.
e. Zat besi
Dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia (kurang darah), banyak terdapat
pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya),
daging dan hati.
Salah satu makanan dengan kandungan gizi yang lengkap adalah susu. Susu mengandung
kalsium bagi pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari penyakit
osteoporosis (keropos tulang). Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka
kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Sumber kalsium yang lain adalah
sayuran hijau dan kacang-kacangan.
Selain itu, susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin
C. Zat-zat gizi ini juga terdapat pada produk olahan susu, seperti keju, es krim, yoghurt.
1. Listeria
Dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, atau keracunan darah. Bakteri listeria
monocytogenes banyak terdapat pada :
Produk unggas (termasuk telur), ikan atau daging sapi yang diolah setengah
matang.
Selada, buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih, terutama bila dimakan
dalam keadaan mentah.
Beberapa jenis keju lunak, seperti Brie, Camembert, Blue Cheese serta keju lain
yang dibuat dari susu kambing atau domba.
2. Bakteri E. Coli
Sering ditemukan pada daging yang diolah setengah matang, dan susu yang tidak
mengalami pasteurisasi. Racun yang dikeluarkannya dapat merusak usus dan ginjal.
Untuk menghindari infeksi bakteri jenis ini, sebaiknya tidak mengkonsumsi daging
dan telur dalam bentuk mentah atau setengah matang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu:
Bila kondisi badan si ibu tidak terganggu maka jumlah atau besar makanan yang dapat
dimakan ialah seperti tercantum pada lampiran. Namun bila terjadi gangguan masa kehamilan
maka dapat diatur sebagai berikut :
1. Pada Trisemester I :
Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi penurunan berat badan. Hal ini
disebabkan adanya gangguan pusing, mual bahkan muntah. Untuk itu dianjurkan porsi
makanan kecil tetapi sering. Bentuk makanan kering atau tidak berkuah.
2. Pada Trisemester II :
Nafsu makan ibu membaik, makan makanan yang diberikan : 3 x sehari ditambah 1 x
makanan selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti : telur, ikan, daging, teri, hati sangat
baik dan bermanfaat untuk menghindari kurang darah.
Bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-
tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk
menghindari sembelit.
Selingan 2 X
Nilai gizi
Kalori : 2500 - Lemak : 82
Protein : 85 - H.A. : 414
Contoh Menu :
Kafein merupakan salah satu zat yang digunakan orang dalam obat maupun dalam makanan
sehari-hari yang bisa didapatkan dengan mudah, misalnya saja, pada kopi, cokelat, berbagai
teh maupun soft-drink, repotnya, kafein didalam berbagai makanan dan minuman itu
sekalipun tidak dianggap sebagi obat, tetapi dapat mempengaruhi / meningkatkan denyut
jantung. Dengan dosis tinggi, kafein dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, dan
rasa berdebar-debar.
Kafein juga dapat menyebabkan peningkatan hormon epinefrin, dan menyebabkan ibu dan
janinnya stress. Peningkatan kadar epinefrin ini akan mengurangi aliran darah ke rahim,
sehingga mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke janin pula. Rata-rata orang di Amerika
mengkonsumsi 206 sampai 210 miligram kafein setiap harinya atau sekitar 1,5 cangkir kopi.
Sementara wanita hamil di sana rata-rata mendapatkan 144 mg kopi setiap harinya. Kafein
yang diminum oleh ibu hamil itu, tidak hanya dapat melintasi plasenta dan memasuki aliran
darah janin. Hal ini terjadi antara lain karena hati pada janin belum mampu memproses kafein
secepat ibunya, sehingga kafein itu akan tinggal di sistem peredaran darah janin dalam waktu
yang lebih lama.
Merokok pada saat hamil, menurut para peneliti dari The Karolinska Intitutet, Swedia,
merokok di awal kehamilan dapat memicu terjadinya autisme pada bayi yang akan dilahirkan
kelak. Dari sekitar 2000 anak yang dilihatkan dalam penelitian itu, ditemukan dari anak-anak
yang ibunya merokok, hampir sekitar 40 prosen menderita autistik.
Para ibu hamil yang merokok, 1,4 kali lipat lebih beresiko melahirkan anak autisme,
karena rokok yang diisap ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan,
diduga rokok tersebut juga dapat memicu terjadinya autistik tadi. Para peneliti itu cukup
heran dengan hasil tersebut karena menurut mereka, sebelumnya tidak diketahui rokok
merupakan faktor yang memicu terjadinya autis
Referensi:
http://www.ibuhamil.com/lihat_artikel.php?id=87&asal=4&limit=20
dr. Budi R.S.T - Surat Kabar Pikiran Rakyat Bandung, Minggu (Kliwon) 10 November 2002,
Halaman 6
tanggal entry data: Senin, 11 Nopember 2002
http://www.ibuhamil.com/lihat_artikel.
http://www.ibuhamil.com/lihat_artikel.php?id=73&asal=4&limit=20
sumber: www.indokini.com/kesehatan/kes1023.shtml
tanggal entry data: Kamis, 16 Mei 2002
http://www.ibuhamil.com/lihat_artikel.php?id=53&asal=4&limit=20