You are on page 1of 27

OLEH

ARYANI RAHMAWATI, S.Pi, MP

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
UNIVERSITAS MATARAM
2009
TRANSGENIK :

- Rekayasa genetik yang memungkinkan kombinasi


ulang (rekombinasi) atau penggabungan ulang gen
dari sumber yang berbeda secara in vitro
(Karim, 2002)
- Suatu teknik yang di lakukan dengan
memasukkan gen yang di kode untuk
tujuan yang spesifik ke dalam organisme
baru sehingga individu baru tersebut
mempunyai sifat yang spesifik sesuai dengan
yang di harapkan (Rustidja, 2005)
BEBERAPA GEN YANG DI GUNAKAN DALAM
TEKNOLOGI TRANSGENIK

 ANTIFREEZE GENE
 NUTRITIONAL
 GROWTH ENHANCEMENT
KEUNTUNGAN

1. Memungkinkan ekspansi akuakultur ke


lingkungan baru atau menciptakan
organisme dengan tujuan baru
2. Meningkatkan jumlah produksi
KEUNTUNGAN LAIN
1. Laju pertumbuhan meningkat
dihasilkan melalui injeksi gen hormon
pertumbuhan (growth hormon)

Spesies Construct Reference


Goldfish mMT/hGH Zhu et al. (1985)
Trout SV40/hGH Chourrout et al. (1986)
Cathfish mMT/hGH Dunham and Eash (1987)
Salmon FAFP/fAFP Fletcher et al. (1988)
Loach mMT/hGH Benyumov et al. (1989)
Medaka FLus/fLuc Tamiya et al. (1990)
Pike RSV/bGH Guise et al. (1991)
Common carp mMT/hGH Hernandez et al. (1993)
2. Nutrisi (peningkatan efisiensi pemanfaatan pakan)
semakin efisien penggunaan pakan oleh ikan
maka peluang tercapainya keuntungan akan lebih
besar
3. Perubahan Karakteristik Reproduksi
4. Kontrol Penyakit (memanipulasi secara
langsung pada sistem kekebalan ikan)
5. Perluasan kisaran lingkungan dalam
budidaya (penggunaan antifreeze gene)
KERUGIAN

Bersifat merugikan terhadap ekologi


lingkungan, genetik, health, safety dan
resiko sosial lainnya.

Exs : adanya perubahan rasa, bentuk dsb


APLIKASI

 Teknik transgenik pada ikan jauh lebih mudah di


bandingkan pada ternak ;
- Pada ikan, pembuahan telur oleh
sperma terjadi di luar tubuh
- Pengeluaran telur dan sperma pada
ikan lebih mudah dan lebih banyak
di bandingkan ternak
PERANAN TRANSGENIK DALAM
PENINGKATAN PRODUKSI AKUAKULTUR

Ikan Transgenik Kelangsungan


hidup

Komponen
Pakan Produksi
Budidaya

Lingkungan Pertumbuhan
Bagaimana Memproduksi
Ikan Transgenik ???
1. Alat dan Bahan
- Jarum suntik mikro (mikroinjeksi)
- Mikroskop binokuler
- Kromatografi
- Telur ikan
- Larutan Penyangga DNA
Metode Penghantaran Transgenik

1. Microinjection
- Pertama di kembangkan pada embrio mamalia. Telur
di rendam dalam larutan garam, di injeksi dengan ± 1
nl larutan DNA. Tingkat keberhasilan transfer dan
penggabungan DNA adalah 25 % untuk ransgenik
tikus tetapi menurun untuk hewan lain.
- Pada telur ikan dengan kisaran diameter 1 - 7 mm,
dimana 300 - 30.000 kali lebih besar dari telur mamalia.
Untuk ikan lebih dari 100.000, semakin besar ukuran
telur ikan maka akan semakin sulit melokalisir
pronukleusnya, hambatan lainnya yaitu kecepatan
permulaan pembelahan dan pengerasan choiron setelah
fertilisassi yang mengganggu visualisasi pronukleus pada
telur ikan. Dapat di atasi dengan prosedur mikroinjeksi
dengan kecepatan tingggi.
1. Prosedur Direk Microinjection

 Koleksi sperma dan telur


 Fertilisasi telur dengan menambahkan sperma dan air
pada permukaan telur, dengan goyangan yang halus
untuk mempercepat fertilisasi
 Telur di mikroinjeksi setelah fertilisasi
 Setelah injeksi di inkubasi sampai menetas
- Daya hidup dari ikan yang di injeksi berkisar antara 35 –
80 % tergantung pada spesies dan kecepatan integrasi
DNA berkisar antara 10 – 70 % dari ikan yang hidup.
2. RESPON TELUR DIBAWAH MIKROINJEKSI

☺ Keberhasilan prosedur microinjeksi telur


tergantung dari beberapa faktor :
- Kualitas benih dan telur
- Metode pelaksanaan manipulasi
- Tipe penyangga injeksi yang di gunakan
- Bentuk dari DNA
- Konsentrasi suntikan, dan
- Keterampilan teknisi
- Faktor-faktor tsb sangat mempengaruhi tingkat kegagalan
atau keberhasilan pasca injeksi

Exs; Laju kematian yang bervariasi dari satu telur ikan


Salmon pasca injeksi yang berkisar antara 30-95 %.
Pada spesies lain, tingkat kelangsungan hidup pada
ikan Channel catfish (ictalurus punctatus) yang
memperoleh tingkat kelangsungan hidup sekitar 33 %.
2. Elektroporation

- Metode yang menggunakan serangkaian


getaran elektrik pendek untuk melarutkan
membran sel, molekul DNA dapat masuk
dalam embrio. Pola dari getaran elektrik ini
dapat memancarkan getaran tunggal dari
bentuk penurunan eksposional.
3. Sperm Cariers

- Pertama kali di publikasilkan oleh Lavitrano yang


menggunakan sperma tikus untuk membawa DNA
transgenik yang terikat secara eksternal ke dalam telur.
- Prosedur ini telah dilakukan pada beberapa group
transgenik ikan dengan beberapa prosedur setahun
sebelum percobaan pada tikus di publikasikan.
- Di temukan bahwa {32 P} RSV yang di label pada DNA,
terlihat terikat pada sperma dan masuk dalam telur,
tetapi tidak ada kejadian ekspresi
4. Partikel Bombardment (Gene Guns)

- Kecepatan tinggi microprojektile dapat di gunakan


untuk menusuk dinding sel dan membran dalam
mentransfer nukleid acid ke dalam sel hidup.
- Metode ini khususnya cocok untuk sel tanaman
karena memiliki dinding sel yang keras.
- Telah di lakukan untuk fertilisasi loach. Zebra fish
dan telur rainbow trouth.
- Hasil awal menunjukkan bahwa 3 hari setelah
bombardir, 70 % dari keseluruhan embrio hidup dan
± 5 % dilaporkan mewariskan NTP (aktivitas ß-
galaktosidase)
TAHAPAN YANG DI LAKUKAN DALAM TEKNIK
REKAYASA GENETIK

1. Isolasi DNA yang mengandung gen target atau Gen of Interest


(GOI)
- DNA tersebut dapat di ambil dari sel-sel
jaringan yang sifatnya ingin di munculkan atau
terekspresi
Exs ; Gen hormon pertumbuhan, dsb

2. Isolasi Plasmid DNA bakteri yang akan di gunakan sebagai


vektor
- Plasmid dapat bertindak sebagai vektor (pembawa) yang
nantinya dapat memasukkan GOI ke dalam mikroorganisme
inang
3. Manipulasi Sekuen DNA melalui penyelipan DNA ke dalam Vektor
a. Pemotongan DNA dengan menggunakan enzim restriksi
endonuklease.
b. Penyambungan ke vektor menggunakan DNA ligase

4. Transformasi ke sel mikroorganisme inang


- Proses ini meliputi pemasukan vektor pengklon ke dalam sel
dengan cara mengintroduksikan DNA rekombinan ke sel inang
(Exs; E. coli, khamir, dsb). Sebagian sel inang akan mengambil
plasmid rekombinan yang di inginkan, namun adapula yang
mengambil DNA lain, baik rekombinan maupun non rekombinan
melaluai transformasi.
5. Pengklonan sel-sel (gen asing)
- Sel inang hasil transformasi kemudian di tempatkan pada suatu
medium yang mengandung nutrien. Terjadilah proses replikasi
dan pengekspresian DNA rekombinan ke sel inang. Setiap sel
inang yang bereproduksi membentuk klon sel yang terlihat
sebagai kloni pada medium nutrien

6. Identifikasi sel inang yang mengandung DNA rekombinan yang di


inginkan
- Klon sel yang membawa gen target dapat di identifikasi dengan
probe asam nukleat berlabel radioaktif yang memiliki urutan yang
komplementer dengan gen tersebut.
7. Penyimpanan Gen hasil klon dalam perpustakaan DNA
- Apabila materi awal untuk pengklon DNA (gen) berupa genom
utuh, koleksi klon vektor rekombinan yang di hasilkan di sebut
Perpustakaan genomik. Alternatifnya, perpustakaan cDNA (DNA
komplementer) dapat di buat dengan mengklon DNA yang di buat
in vitro dengan transkripsi baik seluruh mRNA suatu sel tertentu.
Prospek Mendatang Untuk Teknologi
Transgenik dalam Akuakultur
 Aplikasi pada bidang akuakultur relatif cerah terutama
dengan di tetapkannya beberapa jenis ikan sebagai
komoditas ekspor yang tentunya memacu para
akuakulturis untuk meningkatkan produksinya.
 Industri pengolahan hasil perikanan juga memerlukan
teknologi dalam penanganan pasca panen.
 Kemampuan untuk mentransfer gen baru dan
menghasilkan genotif yang lebih cepat di bandingkan
dari yang dapat di capai melalui penggunaan prosedur
seleksi secara tradisional.
Sasaran ke depan
 Perlunya di lakukan penelitian tentang teknologi transgenik
terhadap beberapa manipulasi gen pada berbagai spesies
ikan, dengan demikian teknologi transgenik akan sangan
memainkan peranan penting terhadap pengembangan induk
unggul yang memperlihatkan pertumbuhan yang cepat,
peningkaan resistensi terhadap penyakit, kemampuan
terhadap perubahan lingkungan dan kapasitas terhadap
penggunaan komponen pakan yang murah.
 Sebagai model penelitian; ikan transgenik akan sangat
meningkatkan pemahaman mengenai fungsi gen dan
mempersiapkan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan
dasar dalam perkembangan biologi.
Ekstraksi
(Sambrook, 1989)
• Phenol + Cloroform +
Lisis solution + Isoamil Alkohol 3x Transfer
• Cloroform + Isoamil • Sodium asetat + Ethanol 95%
Proteinase Supernatan • Etanol 70%
Alkohol

Centrifuge Centrifuge
Inkubasi 37° Centrifuge
selama 12 jam Keringkan
pelet

DNA dilarutkan
Dalam TE buffer
+ RNAse

Keterangan :
DNA murni Pellet DNA

Sampel sirip
Protein/alkaloid/
ikan
polisakarida/debris
lainnya

You might also like