Professional Documents
Culture Documents
Program linear adalah salah satu model matematika yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu memaksimumkan atau
meminimumkan fungsi tujuan yang bergantung pada sejumlah variabel input.
Semua organisasi harus membuat keputusan bagaimana mengalokasikan
sumber-sumbernya yang terbatas.
Contoh :
Agen periklanan harus mencapai kemungkinan pendapatan terbaik bagi
nasabah produknya dengan biaya advertensi terendah. Ada banyak
kemungkinan surat kabar/majalah yang dapat dijadikan media beriklan dengan
tarif dan pembaca yang berbeda.
Tiap organisasi mencoba untuk mencapai tujuan tertentu (tingkat hasil atau
pendapatan maksimum dengan biaya minimum) sesuai dengan batasan
sumber-sumbernya (tabungan, anggaran advertising, bahan baku).
Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah mencari tahu tujuan
penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut.
Dua macam fungsi Program Linear:
1. Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan
masalah
2. Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan
permintaan atas sumber daya tersebut.
Notasinya :
5M + 4K ≤ 120
Tanda lebih kecil dari atau sama dengan (≤) berarti biaya pembuatan meja M
dan kursi K harus kurang dari $ 120. Bila ini merupakan kesamaan, biaya meja
M dan kursi K harus sama dengan $ 120, tidak lebih tidak kurang).
a. Masalah Maksimisasi
Maksimisasi dapat berupa memaksimalkan keuntungan atau hasil.
Contoh:
PT. INDAH MEBEL membuat dua produk yaitu meja dan kursi, yang harus
diproses melalui perakitan dan pemolesan. Fungsi perakitan memiliki 60 jam
kerja sedangkan fungsi pemolesan hanya 48 jam kerja. Untuk menghasilkan
satu meja dibutuhkan 4 jam kerja perakitan dan 2 jam pemolesan. Laba tiap
meja $8 dan tiap kursi $6.
Pemecahan :
Sekarang kita harus menentukan kombinasi terbaik dari meja dan kursi yang
harus diproduksi dan dijual guna mencapai laba maksimum.
Ada dua batasan (disebut juga KENDALA) yaitu waktu yang tersedia untuk
perakitan dan waktu yang tersedia untuk pemolesan. Kita buat ringkasan
matematik dari kasus perusahaan tersebut diatas :
Laba per
Unit $8 $6
LANGKAH PERTAMA
• Untuk memulai memecahkan persoalan kita nyatakan informasi tersebut
dalam bentuk matematik yaitu memaksimalkan Fungsi Tujuan (hubungan
output terhadap Keutungan).
8M = total keuntungan dari pendapatan meja
6K = total keuntungan dari penjualan kursi
Fungsi Tujuan = 8M + 6K
• Waktu yang digunakan membuat kedua produk tidak boleh melebihi total
waktu yang tersedia bagi kedua fungsi. (Fungsi Kendala) :
PERAKITAN :
4M + 2K ≤ 60
PEMOLESAN
2M + 4K ≤ 48
• Agar mendapat jawaban yang berarti maka nilai M dan K harus positif
(meja dan kursi yang nyata) artinya harus lebih besar dari 0 (M≥0 dan K≥0).
• Persoalan dapat diringkas dalam bentuk matematik :
Maksimumkan : Laba = 8M + 6K (Fungsi Tujuan)
Dibatasi Oleh : (Fungsi Kendala)
4M + 2K ≤ 60
2M + 4K ≤ 48
M≥0 dan K≥0
LANGKAH KEDUA
Gambarkan batasan-batasan tersebut dalam sebuah grafik, meja pada
sumbu horizontal dan kursi pada sumbu vertical.
Asumsikan :
a. Tidak ada waktu yang tersedia untuk merakit meja (produksi meja = 0),
maka kursi dapat dibuat sampai dengan 30. Titik kita yang pertama adalah
(0,30).
b. Untuk mendapatkan titik kedua, asumsikan tidak tersedia waktu untuk
merakit kursi (produksi kursi = 0), sehingga kita dapat memproduksi meja
K=15. Titik kedua kita adalah (15,0).
0 5 10 15 20 25 30
Jumlah Meja
Setiap kombinasi meja dan kursi pada garis BC akan menghabiskan 60 jam
waktu. Contoh : jika kita produksi 10 meja maka akan diproduksi 10 kursi (titik
10,10), pada grafik akan menghabiskan waktu perakitan 10 (4jam) + 10 (2jam)
= 60 jam.
Fungsi Pemolesan :
2M + 4K ≤ 48
Asumsikan tidak tersedia waktu untuk aktivitas pemolesan kursi (pemolesan
kursi = 0), sehingga kita melakukan pemolesan M = 24, Titik (24,0). Begitupun
sebaliknya tidak ada waktu untuk pemolesan Meja (Pemolesan Meja = 0),
sehingga kita melakukan pemolesan Kursi K = 12, Titik (0,12).
K
J
u 24
m
20
l
a 16
h
12 D (0,12)
K
u 8
r
4 E(24,0)
s
i A M
0 4 8 12 16 20 24
Jumlah Meja
32 B (0,30)
28
J
u 24
m
20
l
a 16
h
12 E (0,12)
K
u 8 D
r
4
s
i A C (15,0) F (24,0) M
0 4 8 12 16 20 24 28 32
Jumlah Meja
Kombinasi meja dan kursi yang berada dalam AEDC disebut pemecahan
yang memungkinkan (feasible solutions), kombinasi di luar AEDC tidak
mungkin menjadi solusi.
Contoh :
Untuk 10 meja dan 5 kursi
Perakitan : 4M + 2K ≤ 60 jam
4(10) + 2 (5) = 50 jam
Pemolesan : 2M + 4K ≤ 48 jam
2(10) + 4(5) = 40 jam
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 10 meja dan 5 kursi (titik 10,5) masih
masuk dalam area feasible solution (AEDC) merupakan pemecahan yang
memungkinkan.
LANGKAH KETIGA
Tetapkan titik D, maka semua titik di bidang arsiran AECD akan diketahui.
Bagaimana mengetahui titik D?
a. membaca gambar grafik secara cermat pertemuan titik D.
b. Membaca kesamaan dua garis berpotongan titik D. Kesamaan itu adalah :
4M + 2K = 60
2M + 4K = 48
Untuk memecahkan dua kesamaan secara bersamaan maka kalikan
kesamaan pertama dengan – 2:
-2 (4M + 2K = 60) = -8M – 4K = -120
+2M + 4K = 48
-6M = -72
M = 12
LANGKAH KEEMPAT
Hitung nilai empat sudut dari bidang arsiran untuk melihat komposisi
produksi manakah yang menghasilkan laba terbesar :
Titik A (0,0) : 8(0) + 6(0) = 0
Titik E (0,12) : 8(0) + 6(12) = 72
Titik C (15,0) : 8(15) + 6(0) = 120
Titik D (12,6) : 8(12) + 6(6) = 132
Kesimpulan : Untuk memperoleh keuntungan optimal, maka
komposisi produk adalah Meja 12 buah dan Kursi 6 buah dengan keuntungan
sebesar $132.
b. Masalah Minimisasi
Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi. Solusi optimal
tercapai pada saat garis fungsi tujuan menyinggung daerah feasible yang
terdekat dengan titik origin.
Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis
makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut
mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2 unit dan
Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah
vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:
Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
1. Membuat grafik
1) 2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
Garis isoquant titik (4,8)
2) 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
Garis isoquant titik (6,4)
3) X1 = 2
4) X2 = 1
Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1 + X2 =8
2X1 + 3X2 = 12
-
-2X2 = -4
X2 =2
Kesimpulan :
Untuk meminimumkan biaya produksi, maka diproduksi Royal Bee (X1 ) = 3 dan
Royal Jelly (X2 ) = 2, dengan biaya produksi 460 ribu rupiah.