Professional Documents
Culture Documents
Krisis Energi
Energi fosil khususnya minyak bumi, merupakan sumber energi utama dan
terbarukan di sini adalah energi non-fosil yang berasal dari alam dan dapat
diperbaharui. Bila dikelola dengan baik, sumber daya itu tidak akan habis. Di
yang pertama adalah energi yang sudah dikembangkan secara komersial, seperti
biomassa, panas bumi dan tenaga air. Yang kedua, energi yang sudah
dikembangkan tetapi masih secara terbatas, yaitu energi surya dan energi angin,
dan yang terakhir, energi yang sudah dikembangkan, tetapi baru sampai pada
tahap penelitian, misalnya energi pasang surut. Salah satu sumber energi alternatif
adalah energi biomassa yang berasal dari bahan organik dan sangat beragam
jenisnya. Sumber energi biomassa dapat berasal dari tanaman perkebunan atau
pertanian, hutan, peternakan atau bahkan sampah. Energi dari biomassa dapat
dari pembakaran langsung dan konversi biomassa menjadi bahan bakar. Hasil
konversi biomassa ini dapat berupa gas biomassa, bioetanol, biodiesel dan bahan
alkohol dan dapat diperoleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan
mikroorganisme. Bahan baku pembuatan bioetanol dapat berupa ubi kayu, jagung,
ubi jalar, dan tebu. Semuanya merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang
sangat mudah ditemukan di Indonesia karena iklim dan keadaan tanah Indonesia
yang mendukung pertumbuhan tanaman tersebut. Ubi kayu dinilai sebagai sumber
karbohidrat yang paling potensial untuk diolah menjadi bioetanol. Hal ini
dikarenakan ubi kayu memiliki daya tahan yang tinggi terhadap penyakit, dapat
diatur waktu panennya serta dapat tumbuh di tempat yang kurang subur
(Karmawati, 2009).
penamaan ubi kayu sekarang ini adalah Manihot esculenta Crantz dan bersinonim
dengan penamaan awalnya yaitu Manihot utilissima, sehingga dengan kata lain
tidak ada perbedaan antara kedua nama tersebut karena dianggap satu jenis yaitu
ubi kayu.
Ubi kayu atau singkong (Mannihot esculenta) berasal dari Brazil, Amerika
Selatan, menyebar ke Asia pada awal abad ke-17 dibawa oleh pedagang Spanyol
samping sebagai bahan makanan, ubi kayu juga dapat digunakan sebagai bahan
baku industri dan pakan ternak. Ubi kayu mengandung air sekitar 60%, pati 25-
35%, serta protein, mineral, serat, kalsium, dan fosfat. Ubi kayu merupakan
sumber energi yang lebih tinggi dibanding padi, jagung, ubi jalar, dan sorgum.
Singkong diolah menjadi bioetanol, pengganti premium. Menurut Dr. Ir. Tatang H
merupakan salah satu sumber pati. Pati sendiri merupakan senyawa karbohidrat
lebih sederhana. Untuk mengurai pati, perlu bantuan cendawan Aspergillus sp.
sebagai pengurai pati menjadi glukosa alias gula sederhana. Setelah menjadi gula,
glikosida dan kalsium oksalat. Secara taksonomi ubi kayu dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Bangsa : Manihoteae
Genus : Mannihot
(Rukmana, 2006).
Bioetanol
Bioetanol berasal dari dua kata yaitu ”bio” dan “etanol” yang berarti
sejenis alkohol yang merupakan bahan kimia yang terbuat dari bahan baku
tanaman yang mengandung pati, misalnya ubi kayu, ubi jalar, jagung dan sagu.
Etanol merupakan senyawa alkohol yang mempunyai dua atom karbon (C2H5OH).
etanol memiliki beberapa sifat yaitu larutan yang tidak berwarna (jernih), berfase
cair pada temperatur kamar, mudah menguap, serta mudah terbakar. Etanol dapat
biomassa, maka selanjutnya lebih dikenal dengan bioetanol. Bioetanol ini dapat
dibuat dari ubi kayu, tetes tebu, atau jagung (Prihandana dan Hendarko, 2007).
bersumber dari gula sederhana, pati dan selulosa. Setelah melalui proses
fermentasi dihasilkan etanol. Etanol adalah senyawa organik yang terdiri dari
karbon, hydrogen dan oksigen, sehingga dapat dilihat sebagai turunan senyawa
merupakan zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakar dan
menguap, dapat bercampur dalam air dengan segala perbandingan. Secara garis
besar penggunaan etanol adalah : sebagai pelarut untuk zat organik maupun
anorganik, bahan dasar industri asam cuka, ester, spirtus, asetaldehid, antiseptik
dan sebagai bahan baku pembuatan eter dan etil ester, Etanol juga untuk
Suatu proses pembuatan alkohol yang sama sekali tidak menggunakan enzim
2. Cara fermentasi
dalam subtrat/bahan organik karena aktifitas enzim yang dihasilkan jasad renik
(Wahono, 2006).
Harga bioetanol sangat bervariasi tergantung dari kadarnya. Saat ini harga
bioetanol untuk kadar (grade) 0-20 % harga jualnya berkisar Rp. 2.500 per liter,
grade tersebut biasanya digunakan untuk campuran minuman dan parfum. Untuk
kadar 20-40 % harganya sekitar Rp. 3.500 liter, kadar 70-80 % Rp. 12.000
sementara kadar 90 % keatas (untuk bahan bakar kendaraan Rp. 15.000 per liter),
berarti Gross margin per liternya adalah sekitar Rp. 8. 000 (Siregar, 2009).
bioetanol, antara lain adalah kebutuhan energi yang tinggi dengan daya beli yang
kecil dari masyarakat, mudahnya mendapatkan bahan baku dengan harga yang
2. fermentasi
3. pemurnian (destilasi)
Kebutuhan energi yang tinggi dengan daya beli masyarakat Indonesia yang rendah
dasar biomassa, maka bioetanol juga dapat diartikan sebagai cairan biokimia dari
Salah satu fungsi alkohol adalah sebagai octane booster, artinya etanol
mampu menaikkan nilai oktan secara positif terhadap efisiensi bahan bakar.
Fungsi lain ialah oxigenating agent, yakni alcohol mengandung oksigen sehingga
pencemaran udara. Karena bioetanol ini dapat dicampur dengan bensin sebagai
bahan bakar, maka bioetanol juga dapat berfungsi sebagai penghemat bahan bakar
sebagai campuran untuk miras dan bahan dasar industri farmasi. Berlainan dengan
besarnya grade etanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk
kendaraan, harus betul-betul kering dan anhydrous supaya tidak korosif, sehingga
untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak bumi, dan juga untuk
mengurangi polusi udara. Bahan bakar tersebut dikenal di AS sebagai gasohol dan
di Brasil sebagai bensin tipe C. Dua campuran umum di AS adalah E10 dan E85
yang mengandung 10% dan 85% etanol. Sedangkan campuran yang umum di
Brasil adalah bensin tipe C dan jenis oktan tinggi, yang mengandung 20-25%
ubi kayu, kemudian ubi kayu tersebut di kupas dari kulitnya kemudian
menggunakan parutan hingga halus. Setelah di parut kemudian ubi kayu tersebut
di masak dengan penambahan air 1:4 serta di tambahkan enzym alfa-amilase dan
dimasak selama 30 menit dengan suhu 100ºC. Setelah itu larutan tersebut di
tersebut dibiarkan dingin hingga suhu sekitar 25-30ºC agar dapat dicampurkan
dari larutan ubi tersebut muncul. Setelah 4 hari didiamkan, maka larutan tersebut
Kenapa hanya beer bioetanol saja yang dimasak pada drum pemasakan,
juga ikut di masak, maka akan membuat destilasi tidak sempurna dan
menimbulkan kerak serta kegosongan pada bagian bawah didalam drum masakan.
kadar 7-9 % dan siap untuk didestilasikan selama 4 jam dengan suhu 85-95ºC,
yang pada akhirnya akan menghasilkan bioetanol dengan kadar 40%. Produksi
etanol dengan bahan baku tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat,
dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air.
ini dilakukan pada bahan berpati, sedangkan pada bahan yang mengandung
bioetanol atau alkohol yang mempunyai kemurnian sekitar 7-9%. Agar dapat
mencapai kemurnian diatas 95%, maka alkohol hasil fermentasi ini harus melalui
perbedaan titik didih kedua bahan tersebut yang kemudian diembunkan kembali.
Proses destilasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemurni bioetanol
berubah menjadi alkohol setelah beberapa waktu lamanya. Pati yang terkandung
dalam garut dapat diubah menjadi alkohol, melalui proses biologi dan kimia
(biokimia).
1. Keasaman (pH)
2. Mikroba
3. Suhu
Suhu fermentasi sangat menentukan macam mikroba yang dominan. Pada suhu
10-30°C terbentuk alkohol lebih banyak karena ragi bekerja optimal pada suhu
itu
4. Waktu
5. Makanan (nutrisi)
satu contoh sumber nitrogen yang dapat digunakan adalah urea. Mineral,
Pati kemudian diurai oleh enzim beta-amilase menjadi glukosa. Setelah itu,
glukosa difermentasi dengan ragi dan ditambahkan NPK dan Urea agar menjadi
didih 78ºC sementara air 100ºC. Karena itu apabila dipanaskan alkohol akan lebih
dulu menguap daripada air. Pada hasil fermentasi yang mengandung alkohol 10
kadar 40-45 %. Alkohol 40% ini apabila di destilasi lagi akan menghasilkan
kadar 60-70%. Jadi untuk menaikkan kadar alkohol sampai 95% keatas
lebih kaya dari pada saat masih berbentuk cair yang diakibatkan perbedaan titik
didih. Dengan prinsip ini, apabila kita bisa membuat cairan yang mengandung
alkohol menguap, lalu mencair, lalu menguap lagi, dan lalu mencair lagi,
demikian berulang-ulang dalam satu kali rangkaian proses dalam satu alat, maka
sama saja alkohol yang dihasilkan telah mengalami rangkaian destilasi yang
berulang. Ini artinya kita dapat merangkum beberapa kali proses destilasi dalam
satu proses yang jauh lebih efisien dan menghasilkan alkohol yang lebih murni.
berikut:
• Peralatan penggilingan
• Pemasak, termasuk support, pengaduk dan motor, steam line dan insulasi
Destilasi
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya. Bahan yang akan didestilasikan pada drum pemasakan tidak boleh
penuh, melainkan harus menyediakan sedikitnya 10% ruang kosong dari kapasitas
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, alat ini bekerja berdasarkan perbedaan
Macam-Macam Destilasi :
hanya distilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih
senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan
4. Distilasi Kering : memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan
cairnya. Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu
5. Distilasi Vakum: memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi,
rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam
prosesnya suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi
air karena etanol mempunyai titik didih yang lebih kecil (780C), sedangkan air
mempunyai titik didih mencapai 100 0C. Destilator ini terdiri atas tiga bagian
utama yaitu tempat bahan, pipa aliran uap, dan pipa keluaran. Ilustrasinya seperti
berikut ini :
keterangan:
1. tempat bahan
3. pipa keluaran
Ketika dipanaskan, etanol akan menghasilkan uap yang kemudian akan melewati
pipa aliran. Hal ini dimaksudkan agar suhu etanol kembali menurun (mengembun)
sehingga kembali pada fase cair dan selanjutnya akan mengalir menuju pipa
etanol berkadar 95%-95,5%. Etanol dengan kadar ini sudah dapat digunakan oleh
berbagai industri alkohol. Alat yang paling sering digunakan untuk melihat kadar
pertama masukkan bioetanol ke dalam gelas ukur atau tabung atau botol yang
tingginya lebih panjang dari panjang alkohol meter. Kemudian masukkan batang
alkohol meter ke dalam gelas ukur. Alkohol meter akan tenggelam dan batas
Kondensor
Setelah dipanaskan, etanol yang menguap akan melalui pipa aliran uap.
Brass alloy merupakan paduan dari tembaga (Cu) dan seng (Zn) yang juga
mengandung unsur logam lainnya. Brass alloy Cu-Zn atau kuningan mempunyai
resistansi korosi yang baik dan kekuatan tarik yang tinggi. Kuningan banyak
mengandung butir dan fasa yang sama dengan berbagai mikrostruktur. Aplikasi
kuningan banyak digunakan pada radiator mobil, pembuatan paku, rantai, skrup,
- tahan karat
tahun 1825 dan didapat dari biji bauksit yang merupakan unsur kimia. Lambang
aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium bersifat tahan terhadap
korosif. Selain itu aluminium mempunyai nomor atom 13 dengan titik didih 2519
°C dan titik leleh 660,32 °C. Aluminium merupakan logam yang paling berlimpah
di dunia saat ini. Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik dan kuat.
Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan
pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup
botol susu dan lain-lain. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.
Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik karena tembaga sering
digunakan sebagai pengantar cairan dengan suhu tinggi. Selain itu unsur ini
tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat secara
keuntungan awal dianggap sama dengan nol. Bila pendapatan produksi berada di
sebelah kiri titik impas maka kegiatan usaha akan menderita kerugian. Sebaliknya,
bila berada di sebelah kanan titik impas maka usaha akan memperoleh
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang
dihasilkan. Semakin banyak produk yang dihasilkan maka akan semakin banyak
bahan yang digunakan. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung